36
3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian bertempat di areal kerja IUPHHK-HA PT Gunung Meranti Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan letak geografis terletak pada koordinat 113o 39’ - 114
o
3’ BT dan
0
o
21’ - 0
o
48’ LS. Berdasarkan administrasi
pemerintahan masuk dalam wilayah Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas serta Kecamatan Sumber Barito, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan administrasi pemangkuan hutan
areal
kerja
IUPHHK-HA
PT Gunung Meranti terletak pada daerah: - Kawasan hutan
: Hutan prod uks i terbatas
- Kelompok hutan
: Gunung Pasak Pinggan
- BKPH
: Kapuas Hulu dan Barito Hulu
- KPH/CDK
: Kapuas dan Murung
- Dinas Kehutanan Kabupaten
: Kapuas dan Murung Raya
- Dinas Kehutanan Propinsi
: Kalimantan Tengah
Berdasarkan daerah aliran sungai (Das) termasuk dalam daerah aliran sungai (Das) Kapuas dan Mendaun di sebelah Selatan dan Das Tabulus di sebelah Utara. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah semua areal IUPHHK PT Gunung Meranti masuk dalam kawasan hutan produksi terbatas. Berdasarkan SK Menhutbun (SK IUPHHK) Nomor 941/Kpts-VI/1999 tanggal 14 Oktober 1999 (Dephutbun 1999b), luas areal IUPHHK PT Gunung Meranti sebesar 95.265 ha dengan batas-batas seperti tercantum dalam Tabe l 1. Tabel 1. Perbatasan IUPHHK PT Gunung Meranti No. 1
Arah Utara
2 3 4 5
Timur Barat Selatan Di tengah areal
Kawasan/ Non Kawasan/ IUPHHK Eks IUPHHK PT Hutan Domas Raya, Eks PT Fajar Kahayan dan Eks PT Tungggal Pamenang IUPHHK PT Tanjung Raya, Eks PT Tunggal Pamenang Eks IUPHHK PT Fajar Kahayan dan PT Praba Nugraha Eks IUPHHK PT Hutan Domas Raya Kawasan Hutan Lindung
Sumber: RKUPHHK PT Gunung Meranti periode 2007-2016 (PT GM 2008a)
37
Peta areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan Provinsi Kalimantan Tengah disajikan dalam Lampiran 14.
3.2 Penataan Areal Kerja Penataan areal kerja dalam rangka penerapan multisistem silvikultur TPTI dan TPTII dilakukan sejak tahun 2007.
Luas areal yang digunakan untuk sistem
silvikultur TPTI adalah 60.697 ha dengan siklus tebang 35 tahun sedangkan yang diperuntukkan bagi teknik TPTII seluas 34.568 ha dengan rotasi tebang 30 tahun. Peta penataan areal kerja PT Gunung Meranti dalam rangka penerapan multisistem silvikultur dapat dilihat pada Lampiran 15, sedangkan data penataan areal kerja PT Gunung Meranti disajikan dalam Tabe l 2. Tabel 2. Penataan areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti Multisistem K.Perlindungan Tidak Efektif Efektif Produksi Blok kerja silvikultur (ha) (ha) (ha) TPTI 13.024 1.481 46.192 TPTI Intensif 1.150 2.066 31.352 Jumlah (ha) 14.174 3.547 77.544
Jumlah (ha) 60.697 34.568 95.265
Sumber: RKUPHHK PT Gunung Meranti periode 2007-2016
3.3 Je nis Tanah Menurut peta tanah eksploitasi Kalimantan skala 1: 1.000.000 tahun 1964 dalam PT GM (2008a), tanah di wilayah areal kerja IUPHHK PT GunungMeranti berasal dari batuan induk, batuan beku dengan fisiografi pegunungan patahan dengan solum tanah tebal terdiri dari jenis podsolik merah kuning, latosol dan litosol. Berdasarkan klasifikasi tanah USDA (1990) dalam PT GM (2008a), tanah di areal IUPHHK PT Gunung Meranti terdiri dari 3 dikelompok. Kelompok I terdiri dari tropaquepts, fluvaquepts dan dystropepts yang terletak di sebelah Timur Laut. Kelompok II terdiri dari dystropepts, paleudults dan argtudolts yang terletak di sepanjang areal IUPHHK sebelah Barat, dan kelompok III terdiri dari troposaprists, tropo hemists dan tropo fibrists yang terletak di sebelah Timur. Penyebaran ketiga kelompok tanah tersebut dapat dilihat pada Lampiran 16.
38
Kondisi kesesuaian lahan pada areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti berada dalam kisaran S2, S3 dan N yang berarti dapat dibudidayakan dengan tujuan utama penanaman tanaman keras dan tanaman kehutanan. Kelas lahan S1 berarti sangat sesuai (highty suitable). Lahan tidak mempunyai pembatas yang serius dalam pengelolaan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti sehingga tidak secara nyata berpengaruh terhadap produksi dan tidak akan menaikkan masukan (input) melebihi keadaan normal. Lahan S2 berarti cukup sesuai (moderatly suitable).
Lahan ini
mempunyai
pembatas yang cukup untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang diberikan. Pembatas akan mengurangi produksi sehingga harus menambah masukan (input). Lahan S3 berarti hampir sesuai (marginally suitable). fakor pembatas
yang
Lahan ini mempunyai
berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang
diberikan. Pembatas akan mengurangi produksi sehingga dapat meningkatkan masuka n (input) yang diperlukan. Lahan N berarti tidak sesuai pada saat ini (currently non suitable). Lahan ini mempunyai pembatas yang sangat berat tetapi masih dapat diatasi atau diperbaiki dengan tingkat pengelolaan tertentu dan dengan biaya rasional. Proses geomorfologi di wilayah Kapuas bagian Hulu Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti merupakan kegiatan tektonik dan berasal dari proses intrusi yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik pada masa lalu. Kegiatan tektonik berawal dari tersier yang menghasilkan lipatan sangat kuat pada formasi batuan malihan. Stuktur geologi yang ditemukan berupa sinklin, antiklin, sesar naik dan sesar normal.
Intrusi vulkanik berupa batu granit yang
terdapat pada bagian tengah areal IUPHHK. Kegiatan tektonik dan intrusi memberikan dampak terhadap pembentukan topografi yang berbukit sampai bergunung. Berdasarkan peta geologi Indonesia, lembar Kalimantan skala 1:1.000.000 dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung tahun 1994, formasi geologi
di areal IUPHHK PT Gunung
Meranti terdiri dari batuan sedimen tanah muka (Tm), batuan alas kerak benua (Pzm) dan sedimen paleogen (T).
39
3.4 Topografi Keadaan topografi areal IUPHHK PT Gunung Meranti di kelompok hutan Gunung Pasak Pinggan secara umum adalah bergelombang ringan sampai berat dengan kemiringan antara 0% - 45%. Berdasarkan peta topografi, ketinggian areal IUPHHK PT Gunung Meranti berkisar antara 250 – 1.100 m diatas permukaan laut. Klasifikasi kelerengan (berdasarkan SK. Menteri Pertanian Nomor: 837 Tahun 1980) pada areal IUPHHK PT Gunung Meranti disajikan dalam Tabel 3. Tabe l 3. Daftar klasifikasi kelerengan areal IUPHHK PT GunungMeranti No.
Kelas
Kelerengan (% )
Luas (ha)
1
Datar
0-8
14.188
2
Landai
8-15
24.048
3
Agak Curam
15-25
42.765
4
Curam
25-40
10.162
5
Sangat Curam
> 40
4.102
Sumber :
Ket
Peta Areal Kerja PT.Gunung Meranti yang disahkan Dirjen PH No.2423/VII/PPH-3/1991 tanggal 1 Nopember 1991 dalam RKUPHHK PT Gunung Meranti 2007-2016.
Daerah dengan kelerengan curam terletak pada bagian tengah areal IUPHHK, sekaligus sebagai batas yang memisahkan Kabuapten Kapuas di sebelah Selatan dengan Kabupaten Murung Raya di sebe lah Utara.
Kondisi yang sangat curan
berada pada bagian tengah daerah ini yang dimasukkan dalam kawasan hutan lindung. Beberapa daerah dengan kelerengan sangat curam berada dalam kawasan pengelolaan hutan produksi terbatas dan telah ditetapkan sebagai kawasan perlindungan yang tidak boleh ditebang. 3.5 P enutupan Vegetasi Areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti berada pada hutan hujan tropika basah dalam kelompok hutan Gunung Pasak Pinggan dengan dominasi jenis dari Famili Dipterocarpaceae terutama jenis meranti (Shorea spp), spp), kapur (Dryobalanops spp) dan resak (vatica spp).
keruing (Dipterocarpus Jenis lainnya seperti
marijang (Sindora sp), ulin (Eusideroxylon zwageri), Scapium podocarpum,
40
Koompassia malaccensis, Agathis bornensis, binuang (Octomeles sp) dan nyatoh (Palaquium sp). Berdasarkan hasil interpretasi Citra Landsat tahun 2007, gambaran penutupan lahan areal IUPHHK PT Gunung Meranti disajikan disajikan dalam Tabel 4. Tabe l 4. Kondisi penutupan lahan areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti
No.
Uraian
1. 2. 3. 4. 5.
Hutan primer Hutan bekas tebangan Non hutan Non hutan enclave Tertutup a wan Jumlah
Fungsi Hutan (Ha) 13.110 66.724 1.269 1.146 8.340 90.589
Daerah Jumlah (ha) penyangga (ha) 2.324 15.434 2.352 69.076 1.269 1.146 8.340 4.676 95.265
Prosentase (%) 16,2 72,5 1,3 1,2 8,8 100
Sumber : Penafsiran foto citra landsat 7 ETM+ PT Gunung Meranti tahun 2007
Jenis flora yang dilindungi di areal IUPHHK PT Gunung Meranti antara lain dari jenis anggrek (Orchidae), tengkawang (Shorea spp), daha (Koompassia exelsa), jelutung (Dyera sp) dan durian (Durio spp). Jenis fauna yang dilindungi antara lain (Cervus unicolor), kucing hutan (Felis palniceps), beruang madu (Helarctos malayanus), landak (Hystrix brachyura), owaowa (Hylobates moloch) da n rangkong (Bucheros rhinoceros). 1.6 Iklim Keadaan iklim di areal IUPHHK PT Gunung Meranti didasarkan pada pengamatan Stasiun Meteorologi dan Geofisika Muara Teweh serta Stasiun Pengamatan Hujan PT Gunung Meranti. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut Schmidt Ferguson, areal IUPHHK PT Gunung Meranti termasuk kedalam iklim A dengan besarnya rasio bulan kering (ch < 100 mm/bulan) dan bulan basah (ch > 100 mm/bulan) (Q) sebesar 0,17. Data pada stasiun Muara Teweh menunjukkan bahwa curah hujan sebesar 2.687 mm/th yang terakumulasi dari 196 hari hujan. Bulan-bulan basah terjadi selama 12 bulan dan tertinggi jatuh pada bulan Nopember sebesar 323 mm. Bulan-bulan kering tidak terjadi sepanjang tahun.
Berdasarkan peta agroklimat wilayah Kalimantan
seperti terlihat pada Lampiran 17,
areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti
41
termasuk dalam zone A yang mempunyai bulan basah lebih besar dari 9 bulan dan bulan kering kurang dari 2. Data Stasiun Pengamat Hujan (SPH) PT.Gunung Meranti pada umumnya tidak jauh berbeda. Selisih sedikit terjadi pada curah hujan tahunan sebesar 2.606 mm yang terjadi selama 183 hari hujan serta memiliki 2 (dua) bulan kering yakni pada bulan Juli dan Agustus. Kelembaban nisbi udara berkisar antara 83% hingga 89% dengan kelembaban rata-rata tahunan 85%. Tabel 5. Data curah hujan dan hari hujan rata-rata di areal kerja PT Gunung Meranti dan sekitarnya N o
Bulan
Jan
Peb
M ar
Apr
M ei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Jlh
1
Curah Hujan/mm
269 300
212. 171
251 356
304 265
231 188
119 355
151 98
139 86
138 148
291 173
323 241
259 219
2687 2606*
2
Hari Hujan (mm)
18 17
16 13
17 17
19 16
18 15
12 16
14 12
12 11
12.5 14
17.5 15
19 17
21 16
196 183*)
3
Kelembaban
87
86
86
86
89
85
84
83
83
84
85
87
85
87
82
94
94
109
103
87
87
91
94
91
87
1.103
(%) rata2 4
Evaporasi (mm)
Sumber: Data dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Beringin Muara Teweh tahun 1998-2008 dalam PT GM (2008a) *) Data dari Stasiun Pengamatan Hujan PT.Gunung Meranti
3.7 Sos ial dan Ekonomi Berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan, areal kerja IUPHHK PT Gunung Meranti termasuk kedalam wilayah Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas yang terdiri 17 desa dan Kecamatan Sumber Barito Kabupaten Murung Raya yang terdiri dari 20 desa. Gambaran jumlah dan komposisi penduduk serta luas wilayah desa disajikan dalam Tabel 6. Mata pe ncaharian pe nduduk d i sekitar areal PT Gunung Meranti terdiri dari: a. Bertani lahan basah dan lahan kering, dan berkebun karet sebanyak
: 495 KK.
b. Berdagang sebanyak
: 174 KK
c. Penamba ng rakyat seba nyak
: 405 KK
d. Pegawai sebanyak
: 34 KK
e. Karyawan perusahaan seba nyak
: 95 orang
f. Lain- lain lebih dari
: 1.021 KK
42
Angkatan kerja penduduk di sekitar areal IUPHHK PT Gunung Meranti sekitar 3.786 jiwa yang terdiri dari: a. Anak-anak (umur < 17 tahun) sebanyak
: 857 jiwa
b. Dewasa (umur > 17 tahun) sebanyak
: 2.929 jiwa
Tabel 6.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Luas desa da n jumlah pe nduduk di Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas da n Kecamatan Sumber Barito Kabupa ten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Desa di Kec.Kapuas Hulu Supang Hurung Tabengan Rahung Bungai Tangirang Sei Hany o Bulau Ngandung Tumbang Poruh Katanjung Hurung Tampang Barunang II Tumbang Bukoi Karetau M antaa Lawang Tamang M asaha Sei Pinang Tumbang Tihis Tbg M anyarung Jumlah
Luas ( Km2) 58 152 57 80 195 189 71 99 313 60 27 81 421 340 103 305 45
Jlh Pen duduk 1.863 350 363 643 3.207 901 530 224 683 1.072 770 326 679 809 1.925 616 692
2.596
15.653
Desa di Kec. Sumber Barito Tumbang Kunyi Batu M akap Tumbang M asao Kalapeh Baru Olong Liku Teluk Jolo La’as Baru Tumbang Tuan M uara Joloi I M uara Joloi II Tumbang Olong Tumbang Tujang Kalasin Takajung Tumbang M ulut Tumbang Tupus Parahu Tumbang Jojan Tumbang Naan Tumbang Tuhan Jumlah
Luas ( Km2) 392 336 262 362 268 401 934 1.000 801 801 1.261 1.334 1.200 1.600 1.534 1.734 38 1.734 1.067 24 17.083
Jlh Pen duduk 1.807 1.568 1.916 710 194 2.033 248 373 407 464 446 445 406 194 328 242 212 352 552 687 13.584
Sumber : BPS Kabupaten Kapuas 2007 dalam PT GM 2008a.
Angka kelahiran penduduk
di Kecamatan Kapuas Hulu dan Sumber Barito
sebesar 104 jiwa per tahun dan angka kematian sebesar 26 jiwa per tahun, sedangkan angka migrasi berupa kedatangan sebesar 45 jiwa per tahun dan migrasi keluar sebesar 30 jiwa per tahun. Dengan demikian pertambahan jumlah penduduk sebesar 93 jiwa per tahun.