KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya serta bimbingan kemudahan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Program dan Kegiatan Pembangunan Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Periode 2011 2015.
Renstra Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan ini disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan yang diselaraskan dengan rencana pembangunan pertanian Nasional. Dengan adanya Renstra ini diharapkan kinerja pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan setiap tahunnya dapat berjalan lancar dalam mewujudkan visi “ Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tani yang Tangguh dan Mandiri “.
Demikian Rencana Strategis (Renstra) Program dan Kegiatan Pembangunan Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten P esisir Selatan Periode 2011 - 2015 sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Pertanian kedepannya.
Painan, Januari 2011
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................i Daftar Isi...............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................1 B. Issu-issu Pembangunan Sektor Pertanian..............................................4 BAB II POTRET/KONDISI OBJEKTIF PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN PESISIR SELATAN A. Potensi 1. Keadaan Sumber Daya Alam .........................................................6 2. Keadaan Sumber Daya Manusia ...................................................7 3. Keadaan Sumber Daya Buatan......................................................8 4. Keadaan Sumber daya Lainnya .....................................................9 B. Kondisi Sekarang/hasil yang dicapai tahun 2010 1. Luas Tanaman Pangan dan Hortikultura........................................9 2. Populasi Ternak..............................................................................10 3. Luas Pertanaman Perkebunan Rakyat...........................................11 4. Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura.............................11 5. Produksi Tanaman Perkebunan......................................................12 6. Pemotongan Ternak........................................................................13 7. Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura......13 8. Produktifitas Tanaman Perkebunan................................................14 9. Produksi daging, Telur dan Produktifitas Ternak.............................15 10. Tingkat Kelahiran dan Kematian Ternak.........................................16 BAB III KENDALA / PERMASALAHAN DAN PELUANG A. Kendala / Permasalahan 1. Sub Sektor Tanaman Pangan.........................................................17 2. Sub Sektor Hortikultura....................................................................17 3. Sub Sektor Peternakan....................................................................18 4. Sub Sektor Perkebunan...................................................................18 B. Peluang 1. Sub Sektor Tanaman Pangan.........................................................19 2. Sub Sektor Hortikultura....................................................................20 3. Sub Sektor Peternakan....................................................................20 4. Sub Sektor Perkebunan...................................................................20
ii
BAB IV POTRET/KONDISI PERTANIAN KABUPATEN PESISIR SELATAN MASA MENDATANG A. Maksud dan Tujuan............................................................................21 B. Arah dan Prioritas Kebijakan..............................................................22 C. Sasaran yang ingin dicapai 2011 – 2015............................................23 BAB V STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN A. Program dan Kegiatan pada Kawasan Pengembangan (KP).............30 B. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan.........32 LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pembangunan
pertanian
secara
umum
telah
dan
akan
terus
memberikankontribusibagi pembangunan daerah,baik secara langsung dalam peningkatanProduk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja,peningkatan pendapatan masyarakat, maupun kontribusitidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan sinergitasdengan sektor lain.Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan saranadan prasaranaekonomi,
serta
penataan
dan
pengembangan
kelembagaan
pertanian. Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertaniandan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kabupaten Pesisir Selatan tercermin dari produk domestik Regional Bruto (PDRB) yang dihasilkan. Perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan di dominasi oleh 4 sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar yaitu sektor pertanian, perdagangan, jasa, dan industri pengolahan yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.Sumbangan Sektor Pertanianterhadap PDRB KabupatenPesisir SelatanTahun2010(%) 1
No
Lapangan Usaha
2010
1
2
3
1.
Pertanian / Agriculture
34,61
a. Tanamanpangan&Hortikultura
19,49
b. Perkebunan
4,60
c. Peternakan
3,34
d. Kehutanan
0,42
e. Perikanan
6,80
2.
Pertambangan& Penggalian
1,67
3.
IndustriPengolahan
12,91
4.
LIstrik Gas dan Air Bersih
0,68
5.
Bangunan
5,11
6.
Perdagangan, Hotel danRestoran
21,47
7.
PengangkutandanKomunikasi
3,43
8.
Keuangan, Persewaan&Jasa Perusahaan
3,78
9.
Jasa–Jasa
16,33
PDRB
100,00
Sumber :Pesisir Selatan DalamAngkaTahun 2010
Jika diperhatikan Tabel 1 di atas terlihat bahwa pada tahun 2010 sektor pertanian menyumbang 34,61 % kepada PDRB Kabupaten Pesisir Selatan. Dari sumbangan tersebut 19,49 % disumbangkan oleh Tanaman Pangan dan Hortikultura, 6,58 % oleh Perikanan, 3,34 % oleh Peternakan, 4,6 % Perkebunan, 0,42 % kehutanan. Dari kontribusi tersebut terlihat bahwa tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan sebagai subsektor 2
yang dikelola oleh Dinas Pertanian memberikan sumbangan sekitar 27,43 % dari total PDRB atau 79,25 % dari total PDRB sektor pertanian. Sedangkan jika dilihat dari banyaknya penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan Pekerjaan Utama, tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 2. Banyaknya penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama tahun 2011 No
Pekerjaanutama
1
Jumlahpenduduk
Persentase
(jiwa)
(%)
3
4
2
1.
Pertanian
86.078
53.20
2.
Industry pengolahan
3.305
2.04
3.
Perdagangan, Hotel &Restoran
26.587
16.43
4.
Jasa – Jasa
30.220
18.68
5.
Lainnya
15.619
9.65
Jumlah
161.809
100.00
Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka Tahun 2011 Dari tabel2. Di atasterlihatbahwa 86.078 orang pendudukPesisir Selatan bekerja di sektorPertanian (53,20 % dari total pendudukPesisirselatan). Dengandemikianmakapembangunan
sektor
pertanian
di
harapkantetapmenjadiprioritasdalampembangunanekonomirakyat.Sebagaiman a
di
ketahuibahwapembangunanpertanian
masamendatangdihadapkanpadatantangandanpersainganpasar
di yang
semakinketatsejalandenganderasnyaarusglobalisasidan di berlakukanya era perdaganganbebasAFTA
2010.Dengandemikianmakamautidakmau,
siaptidaksiapprodukpertanian
di
KabupatenPesisir
Selatan
jugaharusbersaingdenganproduk – produksejenisdari Negara tetangga, yang
3
secarakualitas,
kuantitasdankontinuitastelahsiapbersaingdenganproduk
–
produk lokal. KarenaitumakaDinasPertanianTanaman Peternakan
dan
Perkebunan
Pangan
dan
Hortikultura,
KabupatenPesisir
Selatan
secarabertahapberupayauntukmengembangkanpembangunanpertaniandalamr angkameningkatkanproduksi, tunjukkan
produktivitasdanpendapatanpetani.Hal
dengantelahdisusunnyaRencanaStrategis
ini
di
Pembangunan
PertanianKabupatenPesisir Selatan Tahun 2011-2015, di manasetiaptahunnya di
jabarkandalambentuk
program
kerjatahunan
yang
merupakanrencanataktisDinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan
dan
Perkebunan
KabupatenPesisir
SelatandalammewujudkanVisidanmisi-nya.Untukitupadatahun
2012
yang
merupakantahunkeduadaripelaksanaanrenstraDinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan KabupatenPesisir Selatan, perlu di susun tujuan, sasaran, kebijakan, program, dankegiatan yang akan di laksanakanolehDinasPertanianTanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan
dan
Perkebunan
KabupatenPesisir
Selatansebagaiacuankerjadalammeningkatkanpndapatanmasyarakatkhususny apetani.
B. Issu – issu dalam Pembangunan Sektor Pertanian 1. LajupertumbuhanpendudukkabupatenPesisir Selatan yang cukuppesat(4.37 %
per
tahun
),
dengankonsentrasitempattinggalpenduduksebagianbesarberada di pedesaan.
4
2. Sebagianbesarpendudukberumur 10 tahunkeatasbekerja di sektorPertanian (16.43 orang atau 53.2 % darijumlahpendudukPessel). 3. Luaslahansawahproduktif 30.775 ha yang tediridarisawahsetenganteknis 11.799 ha, sawahirigasisederhana (desa) 10.607 ha, sawahtadahhujan 7.127 ha,
sementaraitupotensicetaksawahbaru
yang
belumtermanfaatkan(
dalambentukluaslahantidur ) seluas ± 2.300 Ha. 4. Masih banyaknya sawah yang belum di aliri irigasi (tadah hujan) menyebabkan indeks pertanaman rendah hanya 1,8 sementara potensi bisa mencapai 2. 5. Produktifitaslahan yang masihrendah( untukkomoditaspadisawah 4,5 ton / ha, padi ladang 2,2 ton/ha, jagung5,7 ton/ha, kedele 1,3 ton ha). 6. Produktivitaskomoditi perkebunan rakyat yang masih rendah, yaitu 3 Ton/Ha untuk sawit, 0,7 ton/ Ha untuk karet dan 0,8 ton/Ha untuk kakao. Hal ini disebabkan karena bibit yang digunakan asalan dan bukan bibit unggul. 7. Produktivitasternaksapipotong yang rendah( denganberatkarkas ± 135 kg/ekor) bandingkandenganberatkarkassapipotong di daerah lain (data statistikpeternakanpropinsi) ± 180 kg/ekor. 8. Pelaksanaan kegiatan IB yang di harapkanmampumemperbaikigenetikternak yang padaakhirnyajugaakanberdampakpadahewanproduktivitassapipotongbelumte realisasisecara optimal (karenaketerbatasan SDM, saranadanprasarana sertakebiasaanmemeliharatenak secaralepas). 9. Masih minimnya industri pengolahan hasil pada sektor pertanian. 10. Pengendaliankesehatanhewanbelumberjalansecara akibatketerbatasan
SDM,
5
optimal, saran
danprasaranasertaterbatasnyakepedulianmasyarakatterhadapakseskesehata nhewan).
6
BAB II POTRET/KONDISI OBJEKTIF PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
A. Potensi 1. KeadaanSumberDayaAlam a. Sub SektorTanamanPangan Mempunyailahansawahseluas 30.775 Ha,yangterdiridarisawahirigasi ½ teknis
11.799
Ha,
sawahirigasisederhana/Non
PU
10.607
Ha,
dansawahtadahhujan 7.127 Ha. Mempunyailahankeringseluas
237.595
terdiridarilahanperkarangan
Ha
yang
9.342Ha,lahantegal/kebun
47.053
Ha,lahanPerladangan/Huma
30.475
Ha,lahanpengembalaan/padangrumput
808
Ha,lahansementaratidakdiusahakan Ha,lahanditanamipohon/hutanrakyat
15.592 66.889
Ha,lahanperkebunan
67.297Ha. Mempunyaipotensiuntukpengembanganberbagaijenistanamanmulaijenista namandataranrendahsampaijenistanamandatarantinggi
b. Sub SektorHortikultura AdanyadaerahkawasanHortikulturayaituwilayahbagianutarameliputiKecam atan
Koto
XI
Tarusan,Bayang,BayangUtara
,dan
IV
Juraiwisatadankunjunganwisata. Masihadanyalahantidurdanlahanterlantar
yang
belum
optimal
pemanfaatannya. Masihbanyaknyalahanpekaranganmasyarakat,tegalan,kebun dapatdimanfaatkanuntukpenanamanbuah-buahan.
6
yang
c. SektorPeternakan KabupatenPesisir Selatan merupakanprodusensapiterbesar di Sumatera Barat
sertamemilikiternak
yang
beragamsepertikerbau,ayamburas,itikdankambing. Meskipunbarupadatahapusahasampingan,sebagianbesarmasyarakat/peta nimengusahakanternak. KabupatenPesisir
Selatan
umumnyalahanditanamipadi,jagungdanpalawija. LimbahPertaniantanamanpangansepertipadidanjagungbelumdimanfaatkan secara optimal sebagaipakanternak.
d. Sektor Perkebunan Sektorperkebunanmerupakansektor
yang
mampumeningkatkanekonomimasyarakatkarenatanamanperkebunanmem punyainilaiekonomitinggisepertikaret ,sawit,pala,cengkeh,kakao,gambirdankelapadalam. Pesisir
Selatan
merupakanwilayah
sangatcocokdengankomoditiperkebunanterutama
yang yang
menonjoladalahsawitdangambir. Untukperkebunankelapasawitdikelolaolehpihakswastalebihkurang 22.300 Ha sedangkan yang dikelolaolehmasyarakanbiasa( perkebunanrakyat ) seluas
20.318
Ha,sedangkangambirhanyamerupakanperkebunanrakyatseluas 7.070 Ha.
2. KeadaanSumberDayaManusia ( SDM ) a. JumlahPegawaiNegeriSipilpadalingkunganDinasPertaniaKabupatenPesisir Selatanberdasarkangolongansebanyak 101 orang yang terdiridarigolongan IV 7orang,golongan III 69 Orang,golongan II 23 orang dangolonganI 2 orang.
7
b. JumlahPegawaiNegerisipildilingkunganDinasPertanianTanamanPangandanH ortikultura
Peternakandan
Perkebunan
KabupatenPesisir
Selatan
berdasarkanpendidikandenganrincianPegawaiNegeriSipilPriaberpendidikan SLTP 2 orang, SLTA 38 orang, D III 4 orang, S147 orang, Dokter Hewan 6 orang, dan Pasca Sarjana 4 orang. c. TenagaMedisKesehatanhewan 5 orang,tenagaparamediskesehatanhewan12 orang. d. Tenaga inseminator 13 orang, Tenaga administrasi 48 orang, Tenaga Kontrak 4 orang, Tenaga sukarela 19 orang, dan Tenaga Penjaga malam 2 orang.
3. KeadaanSumber DayaBuatan ( SDB) a. Jumlahalatmesinpertanian yang tersebar di KabupatenPesisir Selatan adalahHandraktor443 unit, Pompa air 46 unit, power thresser 530 unit dan RMU 331 unit. b. Jumlah
UPPO
(
UnitPengolahanPupukOrganik)
sebanyak4
unit
tersebarseluruhKecamatan. c. Penangkarbenihpadisawah 150 Ha(Kecamatan Lengayang 1 kelompok, RanahPesisir 2 kelompok,Linggo Sari Baganti 1 kelompok,PancungSoal 1 kelompok,Bayang 1 kelompok). d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebanyak 12 unit tersebar di seluruhKecamatan. e. Pos
IB
sebanyak
10
unit
(Pos
IB
Tarusan,Bayang,IV
Jurai,BatangKapas,Sutera,Lengayang,Ranah
Pesisir,Air
Haji,PancungSoal,LunangSilaut). f.
Puskeswan
6
(PuskeswanTarusan,PuskeswanPainan,PuskeswanSutera,Puskeswan Padang Laban,PuskeswanInderapura,PuskeswanLunangSilaut). g. Penangkarayamburas1kelompokdi Kecamatan Ranah Pesisir. h. Jumlahkelompokwanitatani 48 kelompok.
8
unit
i.
Jumlahpenangkarbuah-buahan1kelompok (Tarusan 2 kelompok,IV Jurai 1 kelompokdanLunangSilaut 1 kelompok).
j.
Jumlahkelompoktani 786 kelompokdenganklasifikasikelompokpemula 250 kelompok,kelompoklanjut
356
kelompok,kelompokmadya175
kelompokdankelompokutama 5 kelompok k. RumahPotongHewan 1 Unit ( RPHPainan). l.
Pasarternak 1 unit,pasarternakLakitanKecamatanLengayang
m. PusatPengembangan PembibitanPeternakan ( P4) 1 unit seluas 10 Ha di KecamatanLengayang. n. KebunEntresKaretseluas 5 Ha di Basa IV BalaiTapan. o. PetugasOPT Perkebunan 6 orang. p. Petugas PHP TanamanPangan 19 orang. q. PetugasBalaiSertifikasiBenihBermutu 2 orang
4. KeadaanSumber Dayalainnya a. Adanyateknologispesifiklokasi
yang
potensiuntukdikembangkanuntukpadisawahsepertijajarlegowo,
PTS
Tanam Sabatang), SRI ( System Rice Intensification ) dan UPPO. b. AdanyateknologiInsenminasiBuatan ( IB) di bidangpeternakan c. Teknologidibidangperkebunansambungsampingbibitkaret d. Bibit unggul karet yang di produksi dari kebun entress
B. KondisiSekarang / hasil yang dicapaitahun 2010 1. LuasTanamanPangandanHortikultura TabelluasTanamKomoditiTanamanPangandanHortikulturaTahun 2010 No
JenisKomoditi
LuasTanam (Ha)
PadidanPalawija 1
Padi
55.564
2
Jagung
9.218
3
Kedele
322 9
(Padi
4
Kacang Tanah
1.265
5
Kacang Hijau
113
6
Ubi Kayu
333
7
Ubi Jalar
69
Sayuran dan Buah 1
Cabe
341
2
Bawang Merah
3
Terung
4
Kacang Panjang
5
Kangkung
132
6
Bayam
121
7
Semangka
717
29 207
Buah-Buahan 1
Durian
104.730
2
Mangga
85.839
3
Manggis
53.522
4
Salak
43.697
5
Melinjo
6
Jeruk
58.538
2. Populasi Ternak Tabel Populasi Ternak Tahun 2010 No
JenisTernak
Jumlah ( ekor )
Ternak Besar dan Kecil 1
Sapi
93.581
2
Kerbau
33.220
3
Kambing
49.982
4
Kuda
84
Unggas
10
1
Ayam Buras
803.759
2
AyamRasPetelur
3
AyamRasPedaging
157.694
4
Itik
118.016
90.178
3. Luas Pertanaman Perkebunan Rakyat JenisKomoditi
No
LuasTanam (Ha)
1
Karet
12.359
2
Kelapadalam
6.231
3
Kelapasawit
2.318
4
KayuManis
1.664
5
Cengkeh
6
Kopi
1.158
7
Pala
653
8
Gambir
7070
9
Coklat
2.507
10
Pinang
891
11
Nilam
103
12
Gardamunggu
323
899
4. Luas panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabel Luas Panen Padi, Palawija, sayuran & buahanTahun 2010 No
JenisKomoditi
LuasPanen (Ha)
PadidanPalawija 1
Padi
53.239
2
Jagung
9.610
3
Kedelei
284
11
4
Kacang Tanah
934
5
KacangHijau
178
6
UbiKayu
404
7
UbiJalar
84 Jenis Komoditi
Luas Panen
No
( Ha )
1
Cabe
343
2
Bawang Merah
3
Terung
4
Kacang Panjang
5
Kangkung
129
6
Bayam
118
7
Semangka
711
31 205
Buah-Buahan 1
Durian
25.002
2
Mangga
28.742
3
Manggis
2.540
4
Salak
5
Melinjo
6
Jeruk
63.940
63.073
5. Produksi Tanaman Perkebunan Jenis Komoditi
No
Jumlah Produksi (Ton)
1
Karet
5.751
2
Kelapa dalam
6.478
3
Kelapa sawit
21.232
4
Kayu Manis
5
Cengkeh
286 4.340 12
6
Kopi
795
7
Pala
202
8
Gambir
3.102
9
Coklat
1.435
10
Pinang
48.984
11
Nilam
12
Gardamunggu
900 5.457
6. Pemotongan Ternak Tabel Jumlah Ternak yang di PotongTahun 2010 No
JenisTernak
1
Sapi
2
Kerbau
3
Kambing
4
Kuda
Jumlah (ekor) 6.478 355 48.451 84
Unggas 1
Ayam Buras
2
AyamRasPetelur
3
AyamRasPedaging
4
Itik
1.061.232 35.097 182.888 84.845
7. Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura No
Jenis Komoditi
Produksi
Produktivitas
( Ton )
( Kw/Ha )
PadidanPalawija 1
Padi
2
Jagung
13
252.754
44.34
55.213
57.45
3
Kedele
383
13.49
4
Kacang Tanah
1.497
16.03
5
Kacang Hijau
286
16.07
6
Ubi Kayu
7.477
185.07
7
Ubi Jalar
688
81.90
Sayuran dan Buah 1
Cabe
615
17.93
2
Bawang Merah
126
40.65
3
Terung
614
29.96
4
Kangkung
559
43.35
5
Bayam
518
43.92
6
Semangka
11.771
165.55
156.503
6.26
Buah-Buahan 1
Durian
2
Mangga
1.254
0.04
3
Manggis
2.286
0.90
4
Salak
17.813
0.028
5
Jeruk
1.669
0.26
8. ProduktifitasTanaman Perkebunan No
Jenis Komoditi
Produktifitas (Kg/Ha)
1
Karet
1.311
2
Kelapa dalam
1.276
3
Kelapa sawit
3.000
4
Kayu Manis
3.650
5
Cengkeh
132
6
Kopi
961
7
Pala
380
8
Gambir
883 14
9
Coklat
1.079
10
Pinang
1.384
11
Nilam
1.791
12
Gardamunggu
344
9. Produksi Daging,Telur dan Produktivitas ternakTahun 2010 No
JenisTernak
Produksi
Produktivitas
(Kg)
( Kg/ekor )
Daging 1
Sapi
1.180.130
173,5
2
Kerbau
77.007
197,2
3
Kambing
49.982
12,5
4
Ayam Buras
798.528
0,715
5
Ayam Ras Petelur
37.197
0,825
6
Ayam Ras Pedaging
126.195
0,825
7
Itik
48.681
0,825
Telur 1
Ayam
337.580
1,4
2
Ayam Ras Petelur
573.533
10,6
3
Itik
538.154
7,6
15
10. Tingkat Kelahiran dan Kematian Ternak
No
Jenis
Tingkat Kelahiran
Ternak
( ekor )
Tingkat %
Kematian
%
( ekor ) Ternak Besar dan kecil 1
Sapi
2
Kerbau
3
Kambing
4
Kuda
No
12.559
16,23
996
1,29
722
9
192
2,39
14.002
28
886
1,77
0
0
0
0
Tingkat
Tingkat
Jenis
Kelahiran
Kematian
Ternak
(ekor )
%
( ekor)
%
Unggas 1
Ayam Buras
977.850
129
70.081
9,25
2
AyamRasPetelur
0
0
256
0,44
3
AyamRasPedaging
0
0
7.346
4,03
4
Itik
95.000
67.18
6.316
4,47
16
BAB III KENDALA / PERMASALAHAN DAN PELUANG
A. KENDALA / PERMASALAHAN 1. Sub Sektor Tanaman Pangan a. Masih rendahnya produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman pangan (padi) rata – rata produktivitas 4,7 ton/ ha, mutu beras rendah (50 – 60 %) yang seharusnya 65 – 70 %, warna beras agak kusam seharusnya putih karena penggunaan benih bersertifikat baru 60 % b. Ketersediaan
benih
unggul
bermutu
yang
terbatas,
kemampuan
penangkar 300 ton/ tahun, baru memenuhi 21 % dan kebutuhan 1.400 ton/ tahun. c. Penggunaan pupuk yang masih rendah rekomendasinya karena daya beli petani masih rendah. d. Adanya beberapa jaringan irigasi yang rusak dan penanganannya memakan waktu yang cukup lama baik irigasi primer maupun irigasi desa, karena rendahnya kesadaran kelompok tani untuk melaksanakan goro dalam perbaikan saluran cacing (tali bandar). e. Masih kurangnya jumlah alat mesin pertanian pra panen (Hand tracktor) dan pascapanen (power thresser). f. Pada umumnya Rice Milling Unit (RMU/Huller telah berumur tua (diatas 25 tahun). g. Masih rendahnya adopsi penerapan teknologi oleh kelompok tani.
2. Sub Sektor Hortikultura a. Masih rendahnya produksi, produktivitas dan mutu produk komoditi tanaman hortikultura karena kurang tersedianya benih yang memenuhi syarat teknis sesuai yang telah ditetapkan. b. Masih rendahnya produksi komoditi bawang merah, cabe, manggis karena pada umumnya petani tidak melakukan pemeliharaan tanaman sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur). c. Produksi bawang merah 8 ton/ Ha seharusnya 14 – 20 ton/ Ha.
17
d. Produksi cabe 8 ton/ Ha, produksi manggis 9 ton/ Ha seharusnya 12 ton/ Ha, karena terbatasnya SDM petugas dan petani dalam menguasai teknologi. e. Belum
berkembangnya teknologi
pascapanen
yang
baik
tentang
penanganan komoditi hortikultura mengakibatkan mutu buah yang dihasilkan berkualitas rendah.
3. Sub Sektor Peternakan a. Populasi Pesisir Selatan didominasi oleh sapi lokal yang berbadan kerdil. b. Usaha ternak masyarakat masih berskala kecil, umumnya memelihara ternak sebagai usaha tambahan. c. Pemeliharaan ternak masih menggunakan sistem tradisional, umumnya ternak dilepas tanpa memperdulikan kesehatan dan pakan ternak. d. Inseminator dan Pos IB masih terbatas, sehingga perbaikan mutu genetik ternak berjalan lamban. e. Masyarakat belum terbiasa mengadakan transaksi pemasaran ternak di pasar ternak, sehingga harga ternak tergantung kepada selera pedagang. f. Belum adanya pabrik pakan ternak untuk melayani kebutuhan pakan ternak. g. Kemampuan Pemerintah Daerah dalam membiayai pembangunan subsektor peternakan masih rendah.
4. Sub Sektor Perkebunan a. Rendahnya
produktifitas
perkebunan
rakyat,
karena
bibit
yang
dipergunakan sebagian besar berasal dari bibit asalan, kurangnya pemeliharaan tanaman, serta tanaman yang diusahakan pada umumnya tidak produktif lagi. b. Masih beredarnya bibit asalan terutama kelapa sawit dan karet, karena kurangnya pengawasan oleh instansi berwenang dan kurangnya pengetahuan petani tentang bibit yang baik. c. Masih adanya kematian tanaman perkebunan terutama karet dan pala, karena serangan jamur akar putih (karet) dan serangan kumbang penggerek batang (pala), kurangnya pengetahuan petani tentang
18
pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta tidak terlaksananya sanitasi lahan yang menjadi sumber hama dan penyakit tanaman. d. Adanya gangguan ternak lepas terhadap tanaman yang berumur muda, karena kebiasaan masyarakat melepaskan ternak, tidak tersedianya padang penggembalaan untuk ternak, tidak ditaatinya peraturan daerah tentang pengendalian ternak lepas dan sebagian besar belum adanya peraturan nagari tentang pengaturan ternak lepas. e. Rendahnya kualitas hasil tanaman perkebunan terutama untuk tanaman gambir, kakao dan karet, karena pengetahuan tentang teknologi dan keterampilan petani perkebunan masih rendah, tidak adanya kepastian harga oleh pedagang, peralatan dan pengolahan yang digunakan oleh petani masih tradisional. f. Permodalan untuk mendukung usaha perkebunan masih sulit diperoleh petani perkebunan, karena kemampuan petani untuk mengakses lembaga keuangan masih kurang, sulitnya menyediakan agunan oleh pekebun untuk memenuhi persyaratan kredit. g. Belum optimalnya pengelolaan aset perkebunan yang ada, karena aset masih merupakan kewenangan pemerintah pusat, tidak tersedianya anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pengelolaan aset perkebunan. h. Jumlah petugas teknis di Kabupaten dan lapangan masih kurang, karena adanya petugas teknis yang meminta pindah ke instansi lain, banyak petugas
teknis
perkebunan
yang
telah
pensiun,
tidak
adanya
pengangkatan PNS teknis perkebunan 5 tahun terakhir.
B. PELUANG 1. Sub Sektor Tanaman Pangan a. Pengembangan agrowisata dan agroindustri. b. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan untuk meningkatkan IP. c. Meningkatkan poduktivitas, produksi, nilai tambah dan mutu hasil. d. Meningkatkan kemampuan SDM pertanian dan agribisnis. e. Masih banyaknya lahan tidur / terlantar yang belum digarap secara optimal.
19
2. Sub Sektor Hortikultura a. Pengembangan agrowisata dan agroindustri. b. Produksi dan produktivitas usaha tani hortikultura masih rendah. c. Meningkatkan poduktivitas, produksi, nilai tambah dan mutu hasil. d. Meningkatkan kemampuan SDM pertanian dan agribisnis. e. Masih banyak lahan tegalan / kebun dan pekarangan yang belum dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura.
3. Sub Sektor Peternakan a. Kerjasama regional segitiga pertumbuhan (IMS – GT dan IMT – GT) yang melibatkan Sumatera Barat sangat berpeluang kerjasama (MOU) di sub sektor peternakan baik dalam bentuk investasi maupun pemasaran produksi peternakan. b. Pertambahan
penduduk
yang
semakin
besar
akan
mendorong
peningkatan kebutuhan pangan, khususnya hewani. c. Semakin tingginya sumberdaya manusia masyarakat melalui jalur pendidikan formal khususnya ilmu peternakan akan membuka peluang untuk mengembangkan subsektor peternakan.
4. Sub Sektor Perkebunan a. Potensi lahan untuk perkebunan rakyat 108.006 Ha masih bisa dikembangkan dengan komoditi perkebunan yang disesuaikan dengan jenis lahan. b. Di Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan merupakan sentra penghasil komoditi Gambir selain Kabupaten 50 Kota dengan luas pertanaman lebih kurang 7.000 Ha dengan potensi seluas lebih kurang 10.000 Ha. c. Kebun Entress karet yang mampu menghasilkan karet unggul dengan varietas PB 260 sebanyak 10.000 batang.
20
BAB IV POTRET / KONDISI PERTANIAN KABUPATEN PESISIR SELATAN MASA MENDATANG
Bertitik tolak dari permasalahan / kendala dan potensi yang ada, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan menetapkan
Visi
pembangunan
Pertanian
Kabupaten
Pesisir
Selatan
“
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TANI YANG TANGGUH DAN MANDIRI”. Untuk mewujudkan Visi pembangunan pertanian secara bertahap dirumuskan Misi Pembangunan Pertanian 2011 – 2015 sebagai berikut : a. Mengembangkan secara optimal sumber daya masyarakat pertanian (SDA, SDM, teknologi, kelembagaan, sarana produksi dan plasma nutfah) untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. b. Memfasilitasi dan mendorong secara bertahap penumbuhan Kawasan Sentra Produksi (KSP) menjadi wilayah komoditi unggulan secara spesifik lokal, berdaya saing baik di tingkat Regional dan Nasional. c. Mengembangkan Inovasi Teknologi spesifik lokasi dan ramah lingkungan. d. Memfasilitasi kemampuan kelembagaan tani, permodalan dan pemasaran. e. Menciptakan Kinerja Aparatur Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan yang profesional untuk melayani masyarakat.
A. Maksud dan Tujuan Dalam rangka mencapai visi dan misi Pembangunan Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional dengan menetapkan tujuan :
Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Meningkatkan mutu hasil produksi tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan yang kooperatif dan kompetitif.
21
Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan.
Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan.
B. Arah dan Prioritas Kebijakan 1. Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Mengacu kepada pilar Pembangunan Ekonomi dan Konsep Dasar Kawasan Pengembangan ( KP ), Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan di Kabupaten Pesisir Selatan diarahkan kepada Pembangunan Pertanian Rakyat yang berskala agribisnis, pengwilayahan / kawasan pengembangan, peningkatan mutu, penerapan teknologi dan peningkatan nilai tambah suatu komoditas yang dibina melalui kerjasama dalam kelompok tani atau gabungan kelompok tani dengan prioritas kebijakan ; a. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani tanaman pangan dan hortikultura. b. Mengembangkan areal tanam tanaman buah – buahan unggulan. c. Mengembangkan teknologi Pertanian spesifik lokasi. d. Meningkatkan sumberdaya manusia Pertanian di bidang Agribisnis. e. Meningkatkan sistem kelembagaan pertanian yang tangguh. f. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pertanian.
2. Sektor Peternakan Mengacu
kepada
pilar
ekonomi
dan
konsep
dasar
Kawasan
Pengembangan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan dimasa akan datang diarahkan pada upaya penciptaan nilai tambah dan daya saing, sehingga usaha peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan mampu bersaing dengan hasil produksi dari daerah lain yang bermuara kepada peningkatan perekonomian masyarakat. Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai arah pembangunan peternakan untuk masa yang akan datang adalah : 22
a. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha peternakan. b. Mengembangkan teknologi usaha peternakan. c. Meningkatkan sumber daya manusia peternakan di bidang agribisnis. d. Meningkatkan sistem penyuluhan Peternakan yang berorientasi wilayah kerja Pembangunan Pertanian e. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Peternakan.
3. Sektor Perkebunan Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai arah pembangunan perkebunan untuk masa yang akan datang adalah : a. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha perkebunan. b. Meningkatkan sumber daya manusia perkebunan di bidang agribisnis. c. Mengembangkan teknologi usaha perkebunan. d. Meningkatkan sarana dan prasarana perkebunan.
C. Sasaran Yang Ingin Dicapai 2011 - 2015 Sasaran yang akan dicapai dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan Pembangunan Pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan terangkum dalam sasaran strategis yang memuat program/ kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan adalah : 1. Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan yang berdaya saing. 2. Menumbuhkembangkan kawasan-kawasan sentra produksi unggulan sesuai dengan Agro Klimat dan Agro Ekosistem setempat. 3. Meningkatkan kajian berbagai teknologi inovasi baru dan spesifik lokal. 4. Menumbuhkembangkan usaha pengolahan hasil dan mutu produk pertanian. 5. Mengembangkan kelembagaan dan pelayanan terhadap pengembangan usaha pertanian. 6.
Mengembangkan Pola kemitraan dalam Usaha tani Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan.
23
7.
Meningkatkan Sumberdaya aparatur pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Peternakan dan Perkebunan. Secara umum sasaran akhir dari pembangunan sektor pertanian adalah
pertumbuhan sektor pertanian rata-rata 3,5 persen per tahun dalam tahun 2011-2015 yang dijabarkan dalam program jangka menengah pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk lebih jelasnya tujuan sasaran dari misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan seperti tabel dibawah ini :
Daftar Capaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Dari Tahun 2011 s/d 2015
No
Indikator Kinerja Daerah
Satuan
Kondisi Kinerja Awal Renstra 2010
Target capaian setiap tahun
2011
2012
2013
2014
Total Pertamba han
2015
I
Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan yang berdaya saing
I.a
Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura
1
Jalan Usaha Tani /JUT
2
3
4 5
Jalan Produksi Pertanian Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) Jaringan Irigasi Desa / JIDES Embung / Dam Parit
Km
23
26
34
42
50
61
213
Km
4
6
15
26
37
47
131
Ha
2.125
2.500
2.875
3.250
3.625
4.000
16.250
Ha
3.250
3.625
4.000
4.375
4.750
5.125
21.875
4
7
12
17
22
27
85
785
300
350
355
355
-
1.360
252.955
259.062
265.538
272.176
278.980
285.955
1.361.711
Unit
6
Cetak sawah baru
Ha
7
Jumlah produksi padi
Ton
24
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17
18 19 20 21 22
Jumlah produksi jagung Jumlah produksi kedele Jumlah produksi kacang tanah Jumlah produksi kacang hijau Jumlah produksi ubi kayu Jumlah produksi ubi jalar Jumlah produksi bawang merah Jumlah produksi cabe Jumlah produksi semangka Jumlah produksi durian Jumlah produksi mangga Jumlah produksi rambutan Jumlah produksi manggis Jumlah produksi salak Jumlah produksi pisang
Ton
55.213
82.819
104.904
121.467
135.270
148.797
593.257
Ton
383
390
397
405
413
421
2.026
Ton
1.497
1.511
1.526
1.541
1.556
1.571
7.705
Ton
286
286
286
286
286
286
1.430
Ton
7.477
7.552
7.627
7.703
7.780
7.857
38.519
Ton
688
688
688
688
688
688
3.440
Ton
216
220
224
228
233
238
1.143
Ton
615
627
640
652
665
678
3.262
Ton
11.771
11.888
12.000
12.120
12.240
12.362
60.610
Ton
15.650
15.806
15.964
16.123
16.284
16.446
80.623
Ton
125
126
127
128
129
130
640
Ton
1.144
1.155
1.166
1.177
1.188
1.200
5.886
Ton
228
342
433
501
569
626
2.471
Ton
1.781
1.798
1.815
1.833
1.850
1.868
9.164
Ton
6.911
6.980
7.050
7.120
7.190
7.260
35.600
I.b
Meningkatnya Populasi dan Produksi Produk Komoditi Peternakan
1
Jumlah populasi sapi
2
Jumlah populasi kerbau Jumlah populasi kambing Jumlah populasi ayam buras
3 4
Ekor
77.383
77.847
78.314
79.098
79.572
80.050
2.667
Ekor
8.019
8.051
8.083
8.116
8.148
8.181
162
Ekor
50.007
50.057
50.107
50.157
50.207
50.258
251
Ekor
758.023
763.329
768.672
774.053
779.472
784.928
26.905
25
5
6
7 8 9
10
11
12
13 14
15
Jumlah populasi ayam ras pedaging Jumlah populasi ayam ras petelur Jumlah populasi itik Jumlah produksi daging sapi Jumlah produksi daging kerbau Jumlah produksi daging kambing Jumlah produksi daging ayam buras Jumlah produksi daging ayam ras pedaging Jumlah produksi daging itik Jumlah produksi telur ayam ras petelur Jumlah produksi telur itik
Ekor
182.943
190.261
197.871
205.786
214.017
222.578
39.635
Ekor
58.495
62.005
65.725
69.668
73.849
78.280
19.785
Ekor
141.976
142.686
143.399
144.116
145.557
147.013
5.037
Kg
1.007.792
1.038.026
1.069.167
1.079.858
1.112.254
1.145.622
5.444.927
Kg
39.046
39.163
39.281
39.398
39.517
39.635
196.994
Kg
34.011
35.031
36.082
37.165
38.280
39.428
185.986
Kg
812.980
821.110
829.321
837.614
845.990
854.450
4.188.485
Kg
146.401
150.793
155.317
159.976
166.375
173.030
805.491
Kg
58.330
58.622
58.915
59.209
59.505
59.803
Kg
372.028
390.629
410.161
430.669
456.509
483.900
2.171.868
Kg
644.818
664.163
684.087
704.610
725.748
747.521
3.526.129
296.054
I.c
Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Komoditi Tanaman Perkebunan
1
Jumlah produksi karet Jumlah produksi kelapa Jumlah produksi kelapa sawit Jumlah produksi cassiavera Jumlah produksi cengkeh Jumlah produksi kopi
2 3 4 5
6
Ton
5.751
6.441
7.214
8.079
9.048
10.134
40.916
Ton
6.478
6.480
6.482
6.484
6.486
6.488
32.408
Ton
21.232
23.355
25.690
28.259
31.086
34.194
142.584
Ton
286
343
412
494
593
711
2.553
Ton
43
51
62
74
89
107
Ton
795
914
1.005
1.156
1.330
1.529
26
383
5.934
7
Jumlah produksi pala
8
Jumlah produksi gambir Jumlah produksi coklat Jumlah produksi pinang Jumlah produksi nilam Jumlah produksi gardamunggu
9 10 11 12
Ton
202
212
222
234
245
258
1.171
Ton
3.102
3.412
3.753
4.129
4.541
4.996
20.831
Ton
1.435
1.506
1.582
1.744
1.831
8.324
Ton
489
538
591
650
716
788
3.283
Ton
9
11
13
15
18
22
79
Ton
54
56
59
62
65
66
308
1.661
II
Menumbuhkembangkan kawasan – kawasan sentra produksi unggulan tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan sesuai dengan agroklimat dan agroekosistem setempat
1
Padi Sawah
Ton
138.545
141.316
144.142
147.024
149.964
152.963
735.409
2
Jagung
Ton
42.245
45.202
48.366
51.268
54.344
58.148
257.328
3
Bawang Merah
Ton
126
131
137
144
150
157
719
4
Cabe
Ton
192
193
193
197
200
204
987
5
Manggis
Ton
228
228
228
232
236
240
1.164
6
Durian
Ton
10
10
10
10
10
10
7
Sapi Potong
Ekor
77.383
77.847
78.314
79.098
79.572
80.050
2.667
6
Unggas
Ekor
351.563
353.320
355.086
357.216
359.000
360.795
9.232
7
Integrasi sapi sawit
Ekor
300
320
340
360
380
400
100
8
Agropolitan
Ekor
47.544
47.780
48.018
48.258
48.500
48.742
1.198
9
Kawasan Pengembang an gambir Kawasan pengembang an sawit Kawasan pengembang an karet
Ton
2.928
3.074
3.227
3.388
3.557
3.735
16.981
Ton
18.611
20.100
21.710
23.664
25.560
28.116
119.150
Ton
3.693
3.800
3.990
4.180
4.389
4.600
20.959
10 11
27
50
III
Meningkatkan kajian berbagai teknologi inovasi baru dan spesifik lokal
1
Tanam Jajar Legowo
Ha
100
150
380
640
800
800
2
Sistem Rice Intensificatio n (SRI) Penggunaan Kompos/pup uk Organik Inseminasi Buatan (IB)
Ha
500
800
800
1.000
1.400
1.500
Ha
80
80
600
2.000
2.800
2.800
2.720
6.000
7.000
7.500
7.500
7.500
7.500
1.500
Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Kebun Entress Karet
Unit
1
3
1
4
2
2
12
batang
-
-
-
35.000
10.000
10.000
55.000
15
15
67
2
3 4
5
Aksep tor
IV
Menumbuhkembangkan usaha pengolahan hasil dan mutu produk pertanian
1
Kelompokpe ngolahanhasil pertanian
V
Memfasilitasi kemampuan kelembagaan tani, permodalan, dan pemasaran
1
Jumlah kelompok tani Jumlah kelompok P3A Jumlah Gapoktan
2 3 4 5
VI 1
Pembentuka n UPJA/ KUPJA Pembentuka n LKMA/ PUAP
kelom pok
10
10
12
15
700
Kelom pok Kelom pok
839
839
839
839
839
839
-
85
85
85
85
85
85
-
Gapok tan
93
122
160
136
136
136
43
Kelom pok
38
38
38
38
38
38
-
93
122
160
136
136
136
136
Kelom pok
Mengembangkan pola kemitraan dalam usaha tani tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura - Penangkara n padi sawah antara kelompok penangkar dengan produsen benih (PT. SHS, PT. Pertani, PT. HNW)
Ton
50
50
50
28
50
50
50
-
2
Peternakan
-
Pengembang an ternak sapi melalui bantuan bank - Kredit Usaha Peternaka n Sapi (KUPS) - Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)
3
Ekor
210
644
160
36
45
45
930
Ekor
72
93
150
327
45
45
660
Ha
15
400
50
50
50
50
600
Perkebunan - Revitalisasi Perkebuna n (Kakao, Karet dan Sawit)
VII
Meningkatkan sumberdaya aparatur pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Peternakan dan Perkebunan
1
Bantuan khusus pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis Pengelolaan dan pemutakhiran data
2
Kali
10
16
8
15
10
10
59
-
-
12
12
8
8
40
29
BAB V STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran disusun strategi program dan strategi kegiatan melalui kawasan pengembangan yang dibagi sesuai dengan subsektor. Pengwilayahan komoditi ini disesuaikan dengan topografi Kabupaten Pesisir Selatan yang memanjang dari Utara ke Selatan. Adapun kawasan pengembangan tersebut lokasinya disesuaikan dengan potensi wilayah masing – masing seperti wilayah tanaman pangan meliputi wilayah hamparan untuk lahan sawah, kawasan hortikultura berlokasi di bagian belakang hamparan sawah. Kawasan peternakan merupakan lahan kering diantara kawasan tanaman pangan dan hortikultura sedangkan kawasan pengembangan perkebunan merupakan wilayah perbukitan yang membentang dari utara ke selatan. Masing – masing kawasan pengembangan memuat strategi program dan kegiatan yang di danai dari berbagai sumber.
A. Program dan Kegiatan pada Kawasan Pengembangan (KP)
No
Sektor Andalan
Strategi Program
Strategi Kegiatan
1
2
3
4
I
Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Kawasan padi
Peningkatan produksi dan
Penggunaan sarana produksi
produktivitas serta
dan sarana prasarana
penanganan pasca panen
pertanian secara optimal
Peningkatan produksi dan b. Kawasan jagung
produktivitas komoditi jagung
c. Kawasan hortikultura II
Penggunaan sarana produksi sesuai rekomendasi
Pengembangan kawasan
Penyediaan benih unggul
hortikultura
bermutu
Peningkatan populasi sapi
Ketersediaan bibit unggul sapi
potong
potong
Kawasan Peternakan a. Kawasan pengembangan sapi potong
30
b. Kawasan pengembangan ternak unggas c. Kawasan agropolitan d. Kawasan integrasi sawit – ternak III
Pengembangan pendukung
Ketersediaan bibit unggus
ekonomi rakyat
ternak unggas
Pengembangan ternak di kawasan agropolitan
Ketersediaan bibit unggul sapi potong dan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
Pemanfaatan kebun sawit
Pendistribusian sapi potong
rakyat secara optimal
pada kebun sawit rakyat
Kawasan Perkebunan a. Kawasan pengembangan komoditi gambir b. Kawasan pengembangan komoditi karet c. Kawasan pengembangan sawit
Pengembangan pendukung ekonomi rakyat
Perluasan areal dan penanganan pascapanen gambir
Pengembangan pendukung
Perluasan areal karet dengan
ekonomi rakyat
penggunaan bibit unggul
Pengembangan pendukung
Perluasan areal sawit dengan
ekonomi rakyat
penggunaan bibit unggul
31
B. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan No.
Program
SasaranKegiatan
1
2
3
1.
Program Peningkatan
a. Peningkatan nilai tambah dan penekanan susut
Ketahanan Pangan 2.
Peningkatan Produksi
hasil komoditi tanaman pangan a. Meningkatkan
Pertanian/Perkebunan
produksi
dan
produktivitas
komoditas tanaman pangan dan perkebunan. b. Mengembangkan penangkaran padi sawah c. Mendorong berkembangnya usaha di sub sektor pertanian melalui padi, jagung, alsintan dan hortikultura. d. Pengembangan kawasan sentra produksi jagung e. Pengembangan kawasan hortikultura (bawang merah dataran rendah dan manggis) f. Pengembangan komoditi jagung manis (sweet corn) g. Perluasan, optimasi dan rehabilitasi perkebunan rakyat h. Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Tanaman Pangandan Perkebunan i.
Pembenahan
dan
Pengolahan
data
statisti
kpertanian, Perkebunan dan Peternakan. j.
Terlaksananya revitalisasi perkebunan
k. Dihasilkannya bibit karet unggul oleh kebun entress karet l.
Optimasi lahan melalui penanaman padi dalam pot
3.
Penyediaan dan Pengembangan
a. Terlaksananya pembangunan/rehabilitasi sarana dan 32
prasarana
pertanian
dalam
rangka
Prasarana dan Sarana
menunjang
peningkatan
Pertanian/Perkebunan
pangan dan perkebunan
produksi
tanaman
b. Pengembangan dan pemberdayaan Alsintan c. Terlaksananya pengawasan penyaluran pupuk dan pestisida di kabupatenPesisir Selatan d. Terpeliharanya Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani oleh kelompok tani melalui gotong royong e. Terlaksananya perluasan areal sawah f.
Terlaksananya optimasi lahan areal tanaman pangan dan hortikultura
4.
Peningkatan Penerapan
a. Peningkatan
Teknologi Pertanian
sekolah
pengetahuan
lapang
GAP/GHP
Petani
melalui
dan
SL-PHT
Pertanian/Perkebunan b. Pemberdayaan P3A/GP3A c.
Penumbuhan kelompok penangkar perkebunan
d. Peningkatan
pengetahuan
petani
dalam
pengolahan hasil pertanian/perkebunan 5.
Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan
a. Terlaksananya
promosi
atas
hasil
produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah b. Meningkatnya
mutu
produk
hasil
pertanian
melalui revitalisasi RMU (Rice MillingUnit) 6.
Pencegahan dan Penangg ulangan Penyakit Ternak
a. Terlaksananya
pemeliharaan
kesehatan
dan
pencegahan penyakit menular ternak b. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik c. Terpantaunya lalul intas ternak keluar dan masuk daerah d. Penambahan poskeswan / klinik hewan
7.
Peningkatan Produksi
a. Tersedianya bibit ternak lokal dan unggul
Hasil Peternakan
b. Tersalurnya masyarakat 33
bibit
ternak
unggul
kepada
c. Tersedianya vaksin dan pakan ternak kepada petugas medis dan paramedis d. Meningkatnya
populasit
ernak
melalui
IB
(Inseminasi Buatan) e. Peningkatan
kelembagaan
dan
usaha
peternakan f. Peningkatan Sarana
tempat
pemotongan
hewan 8.
Peningkatan Pemasaran
a. Terlaksananya promosi atas hasil produksi
Hasil Produksi Peternakan
peternakan unggulan daerah b. Penumbuhan sarana pasar ternak
9.
Peningkatan
a. Penguatan kelembagaan kelompok tani dan
Kelembagaan Petani
Gapoktan b. Penguatan kelembagaan kelompok Petani Pengunadan Pemakai Air (P3A)
C. Program Nasional Bidang Pertanian, Peternakan dan Perkebunan N
Program
SasaranKegiatan
o . 1. Peningkatan Produksi, Produktivitas
a. Meningkatnya SDM dan keterampilan
dan Mutu Tanaman PanganUntuk
petani dalam berusaha tani padi
Mencapai Swasembada Pangan
sawah, jagung dan kedelai melalui
dan Swasembada Berkelanjutan
Sekolah Lapang dengan bantuan saprodi serta alsintan b. Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan komoditi jagung c.
Optimalnyapemanfaatanlahankeringu ntukpenanamankomoditijagung
2. Peningkatan Produksi, produktivitas
a. Bertambahnya areal pertanaman 34
dan Mutu Tanaman Hortikultura
bawang merah dan manggis
Berkelanjutan
b. Meningkatnya SDM Petani dalam budidaya manggis c. Terlaksananya kelembagaan pemasaran komoditi bawang merah dan manggis d. Peningkatan penerapan penanganan pasca panen bawang merah dan manggis oleh petani.
3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya
a. Meningkatnyamutuberasdanmeminima
saing Industri Hilir, Pemasaran dan
lkansusuthasilpadi
Ekspor Hasil Pertanian 4. Pencapaian Swasembada Daging
a. Tersedianya pejantan unggul untuk
Sapi dan Peningkatan Penyediaan
meningkatkan mutu genetic keturunan
Pangan Hewani yang Aman, Sehat,
sapi melalui kegiatan pejantan
Utuh dan Halal
pemacek b. Terlaksananya pemberian insentif kepada peternak yang memilik isapi/kerbau bunting diatas 5 bulan. c. Terselamatkannya sapi/betina produktif dari pemotongan d. Tersedianya gudang pakan ternak dan alat pengolahan pakan e. Bertambahnya populasi sapi potong di P4 f. Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan sapi bali g. Pemberdayaan ekonomi nelayan melaluipengembangansapi h. Terlaksananya penanaman rumput serentak untuk pakan ternak 35
i.
Tumbuh dan berkembangnya pengembangan kawasan sapi potong
j.
Tumbuh dan berkembangnya pengembangan kawasan kerbau
k. Tersedianya bibit sapi potong melalui budidaya oleh petani ternak l.
Bertambahnya pendapatan pendapatan petani dengan pelaksanaan program SMD
5. Penyediaan dan pengembangan
a. Tersedianya cadangan pakan ternak
Prasaranadan Sarana Peternakan
melalui perluasan kebun HMT b. Bertambahnya unit layanan IB baru dan tersedianya alat USG untuk pendektesi ternak bunting c. Bertambahnya pos IB di wilayah baru d. Tersedianya peralatan puskeswan yang lebih lengkap
6. Program budidaya Unggas
a. Bertambahnya pendapatan anggota kelompok tani melalui budidaya ternak ayam, itik dan puyuh
7. Program peningkatan produksi,
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Produktivitas dan mutu Tanaman
pala dan kelapa
Perkebunan Berkelanjutan
b. Terpeliharanya kebun induk gambir dan cengkeh
8. Program Penyediaan dan
a. Optimalnya pemanfaatan lahan
Pengembangan Prasarana dan
perkebunan dengan menambah jumlah
Sarana Perkebunan
tanaman perkebunan
9. Program Pengembangan kawasan
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Sentra Perkebunan
karet, kakao, kelapa sawit dan cengkeh 36
b. Terlaksananya penggantian tanaman perkebunan yang tidak produktif c.
Peningkatan mutu gambir dengan alat kempa modern
10 . 11 .
Peningkatan Produksi Perkebunan
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Rakyat
komoditi unggulan perkebunan
Prasarana dan Sarana Pertanian
a. Meningkatnya indeks pertanaman dari
Tanaman Pangan dan Hortikultura
1,5 menjadi 2 dan cukupnya ketersediaan air pada areal persawahan b. Terbangunnya infrastruktur pengairan di areal persawahan c.
Bertambahnya luas lahan baku sawah melalui cetak sawah baru
d. Pengembangan penggunaan alat pengolahan tanah dengan traktor roda 4 e. Meningkatkan penerapan teknologi baru dalam berusaha tani seperti penerapan metode SRI (System Rice Intensification) f.
Meningkatnya pendapatan masyarakat melalui program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan)
g. Terlaksananya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida h. Terbentuknya kawasan baru untuk pengembangan Hortikultura
37
B. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan No.
Program
SasaranKegiatan
1
2
3
1.
Program Peningkatan
a. Peningkatan nilai tambah dan penekanan susut
Ketahanan Pangan 2.
Peningkatan Produksi
hasil komoditi tanaman pangan a. Meningkatkan
Pertanian/Perkebunan
produksi
dan
produktivitas
komoditas tanaman pangan dan perkebunan. b. Mengembangkan penangkaran padi sawah c. Mendorong berkembangnya usaha di sub sektor pertanian melalui padi, jagung, alsintan dan hortikultura. d. Pengembangan kawasan sentra produksi jagung e. Pengembangan kawasan hortikultura (bawang merah dataran rendah dan manggis) f. Pengembangan komoditi jagung manis (sweet corn) g. Perluasan, optimasi dan rehabilitasi perkebunan rakyat h. Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Tanaman Pangandan Perkebunan i.
Pembenahan
dan
Pengolahan
data
statisti
kpertanian, Perkebunan dan Peternakan. j.
Terlaksananya revitalisasi perkebunan
k. Dihasilkannya bibit karet unggul oleh kebun entress karet l.
Optimasi lahan melalui penanaman padi dalam pot
3.
Penyediaan dan Pengembangan
a. Terlaksananya pembangunan/rehabilitasi sarana dan 32
prasarana
pertanian
dalam
rangka
Prasarana dan Sarana
menunjang
peningkatan
Pertanian/Perkebunan
pangan dan perkebunan
produksi
tanaman
b. Pengembangan dan pemberdayaan Alsintan c. Terlaksananya pengawasan penyaluran pupuk dan pestisida di kabupatenPesisir Selatan d. Terpeliharanya Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani oleh kelompok tani melalui gotong royong e. Terlaksananya perluasan areal sawah f.
Terlaksananya optimasi lahan areal tanaman pangan dan hortikultura
4.
Peningkatan Penerapan
a. Peningkatan
Teknologi Pertanian
sekolah
pengetahuan
lapang
GAP/GHP
Petani
melalui
dan
SL-PHT
Pertanian/Perkebunan b. Pemberdayaan P3A/GP3A c.
Penumbuhan kelompok penangkar perkebunan
d. Peningkatan
pengetahuan
petani
dalam
pengolahan hasil pertanian/perkebunan 5.
Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan
a. Terlaksananya
promosi
atas
hasil
produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah b. Meningkatnya
mutu
produk
hasil
pertanian
melalui revitalisasi RMU (Rice MillingUnit) 6.
Pencegahan dan Penangg ulangan Penyakit Ternak
a. Terlaksananya
pemeliharaan
kesehatan
dan
pencegahan penyakit menular ternak b. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik c. Terpantaunya lalul intas ternak keluar dan masuk daerah d. Penambahan poskeswan / klinik hewan
7.
Peningkatan Produksi
a. Tersedianya bibit ternak lokal dan unggul
Hasil Peternakan
b. Tersalurnya masyarakat 33
bibit
ternak
unggul
kepada
c. Tersedianya vaksin dan pakan ternak kepada petugas medis dan paramedis d. Meningkatnya
populasit
ernak
melalui
IB
(Inseminasi Buatan) e. Peningkatan
kelembagaan
dan
usaha
peternakan f. Peningkatan Sarana
tempat
pemotongan
hewan 8.
Peningkatan Pemasaran
a. Terlaksananya promosi atas hasil produksi
Hasil Produksi Peternakan
peternakan unggulan daerah b. Penumbuhan sarana pasar ternak
9.
Peningkatan
a. Penguatan kelembagaan kelompok tani dan
Kelembagaan Petani
Gapoktan b. Penguatan kelembagaan kelompok Petani Pengunadan Pemakai Air (P3A)
C. Program Nasional Bidang Pertanian, Peternakan dan Perkebunan N
Program
SasaranKegiatan
o . 1. Peningkatan Produksi, Produktivitas
a. Meningkatnya SDM dan keterampilan
dan Mutu Tanaman PanganUntuk
petani dalam berusaha tani padi
Mencapai Swasembada Pangan
sawah, jagung dan kedelai melalui
dan Swasembada Berkelanjutan
Sekolah Lapang dengan bantuan saprodi serta alsintan b. Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan komoditi jagung c.
Optimalnyapemanfaatanlahankeringu ntukpenanamankomoditijagung
2. Peningkatan Produksi, produktivitas
a. Bertambahnya areal pertanaman 34
dan Mutu Tanaman Hortikultura
bawang merah dan manggis
Berkelanjutan
b. Meningkatnya SDM Petani dalam budidaya manggis c. Terlaksananya kelembagaan pemasaran komoditi bawang merah dan manggis d. Peningkatan penerapan penanganan pasca panen bawang merah dan manggis oleh petani.
3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya
a. Meningkatnyamutuberasdanmeminima
saing Industri Hilir, Pemasaran dan
lkansusuthasilpadi
Ekspor Hasil Pertanian 4. Pencapaian Swasembada Daging
a. Tersedianya pejantan unggul untuk
Sapi dan Peningkatan Penyediaan
meningkatkan mutu genetic keturunan
Pangan Hewani yang Aman, Sehat,
sapi melalui kegiatan pejantan
Utuh dan Halal
pemacek b. Terlaksananya pemberian insentif kepada peternak yang memilik isapi/kerbau bunting diatas 5 bulan. c. Terselamatkannya sapi/betina produktif dari pemotongan d. Tersedianya gudang pakan ternak dan alat pengolahan pakan e. Bertambahnya populasi sapi potong di P4 f. Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan sapi bali g. Pemberdayaan ekonomi nelayan melaluipengembangansapi h. Terlaksananya penanaman rumput serentak untuk pakan ternak 35
i.
Tumbuh dan berkembangnya pengembangan kawasan sapi potong
j.
Tumbuh dan berkembangnya pengembangan kawasan kerbau
k. Tersedianya bibit sapi potong melalui budidaya oleh petani ternak l.
Bertambahnya pendapatan pendapatan petani dengan pelaksanaan program SMD
5. Penyediaan dan pengembangan
a. Tersedianya cadangan pakan ternak
Prasaranadan Sarana Peternakan
melalui perluasan kebun HMT b. Bertambahnya unit layanan IB baru dan tersedianya alat USG untuk pendektesi ternak bunting c. Bertambahnya pos IB di wilayah baru d. Tersedianya peralatan puskeswan yang lebih lengkap
6. Program budidaya Unggas
a. Bertambahnya pendapatan anggota kelompok tani melalui budidaya ternak ayam, itik dan puyuh
7. Program peningkatan produksi,
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Produktivitas dan mutu Tanaman
pala dan kelapa
Perkebunan Berkelanjutan
b. Terpeliharanya kebun induk gambir dan cengkeh
8. Program Penyediaan dan
a. Optimalnya pemanfaatan lahan
Pengembangan Prasarana dan
perkebunan dengan menambah jumlah
Sarana Perkebunan
tanaman perkebunan
9. Program Pengembangan kawasan
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Sentra Perkebunan
karet, kakao, kelapa sawit dan cengkeh 36
b. Terlaksananya penggantian tanaman perkebunan yang tidak produktif c.
Peningkatan mutu gambir dengan alat kempa modern
10 . 11 .
Peningkatan Produksi Perkebunan
a. Bertambahnya luas areal tanaman
Rakyat
komoditi unggulan perkebunan
Prasarana dan Sarana Pertanian
a. Meningkatnya indeks pertanaman dari
Tanaman Pangan dan Hortikultura
1,5 menjadi 2 dan cukupnya ketersediaan air pada areal persawahan b. Terbangunnya infrastruktur pengairan di areal persawahan c.
Bertambahnya luas lahan baku sawah melalui cetak sawah baru
d. Pengembangan penggunaan alat pengolahan tanah dengan traktor roda 4 e. Meningkatkan penerapan teknologi baru dalam berusaha tani seperti penerapan metode SRI (System Rice Intensification) f.
Meningkatnya pendapatan masyarakat melalui program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan)
g. Terlaksananya pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida h. Terbentuknya kawasan baru untuk pengembangan Hortikultura
37
Lampiran 1. RENCANA PROGRAM DAERAH DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KAB. PESISIR SELATAN
No.
I
Kegiatan Pokok
Pengembangan Kawasan
Sumber Dana (APBD II, APBD Prop, APBN, Swasta, Masyarakat)
Indikator Keberhasilan
Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura A. Kawasan Pengembangan Padi
Peningkatan Produksi dan produktiftas tanaman pangan -
SL-PTT Padi dan SL-PTT Kedelei
APBN
-
BLBU Padi dan Kedelei
APBN
-
Pengembangan jaringan irigasi
APBN
-
Pengembangan metode SRI
APBN
-
Cetak sawah baru Pengendalian dan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Pengembangan bibit unggul pertanian Peningkatan nilai tambah dan penekanan susut hasil komoditi tanaman pangan DAK bidang pertanian
APBN APBD
-
Revitalisasi unit pelayanan jasa alsinta (UPJA) dan kelompok tani UPJA (KUPJA)
APBD
-
Gerakan Pembersihan jaringan irigasi
APBD
-
Pengujian mutu pupuk dan pestisida
APBD
-
Pengembangan usaha agribisnis pedesaaan (PUAP) Peningkatan produktifitas melalui penerapan
APBN
-
-
APBD APBD APBD
APBD
- Meningkatnya produksi dan produktifitas tanaman pangan padi dan kedelei - Tersalurnya Bantuan Langsung Benih Unggul padi dan kedelei kepada kelompok tani - Meningkatnya indeks pertanaman dan cukupnya ketersediaan air pada areal sawah. - Meningkatnya produksi padi sawah dengan menerapkan metode SRI - Bertambahnya luas areal baku sawah - Terlaksananya pengendalian OPT dan meningkatnya pengetahuan petani mengenai pengendalian OPT Tanaman Pangan - Tersedianya calon benih unggul padi sawah oleh klp penangkar - Meningkatnya mutu dan meminimalkan susut hasil tanaman pangan melalui penanganan pasca panen yang baik - Terlaksananya peningkatan produksi pertanian melalui penyediaan, rehabilitasi sarana/prasarana pertannian - Terlaksananya peningkatan produksi pertanian melalui pelatih an kelembagaan UPJA dan penggadaan alat pengolahan hasil pertanian - Terlaksanannya pembersihan jaringan irigasi melalui Goro dan penguatan kelembagaan petani pemakai air - Terlaksananya peningkatan produksi pertanian/perkebunan melalui pemakaian pupuk dan pestisida yang aman - Meningkatnya pendapatan petani melalui bantuan permodalan usaha tani dan penguatan kelembagaan petani pemakai air - Peningkatan produktifitas melalui penerapan teknologi tepat
No.
Kegiatan Pokok
Pengembangan Kawasan
Sumber Dana (APBD II, APBD Prop, APBN, Swasta, Masyarakat)
teknologi tepat guna B. Kawasan Pengembangan Jagung
C. Kawasan Pengembangan Hortikultura
II
Indikator Keberhasilan
guna dan spesifik lokasi
Peningkatan produksi dan produktifitas komoditi jagung -
SL-PTT dan BLBU Jagung
APBN
-
Optimalisasi Pengembangan Jagung
APBN
-
GPP dan Kawasan Pengembangan Jagung
APBD Propinsi
-
Pengembangan jagung manis (sweet corn)
APBD
- Meningkatnya produksi dan produktifitas jagung serta tersalurnya Bantuan Langsung Benih Unggul Jagung kepada kelompok tani - Meningkatnya produksi dan produktifitas jagung dgn penerapan teknologi tepat guna - Tersedianya benih jagung unggul bermutu dlm rangka peningkatan produksi - Bertambahnya luas areal penanaman jagung manis
Peningkatan produksi, produktifitas tanaman buah dan sayuran
1. Manggis
-
2. Durian 3. Bawang Merah
-
4. Cabe
-
Pengembangan kawasan manggis dan penanganan pasca panen manggis Pembibitan durian lokal unggul Pengembangan kawasan bawang merah dan penanganan pasca panen bawang merah
APBN APBD APBN
Pengembangan tanaman cabe
- Tumbuhnya kawasan sentra manggis dan meningkatnya mutu buah manggis - Tersedianya bibit durian lokal unggul - Tumbuh kembangnya budidaya dan penanganan pasca panen bawang merah dataran rendah - Meningkatnya produksi cabe merah
Kawasan Peternakan
Pencapaian swasembada daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan yang ASUH
A. Kawasan Pengembangan Sapi Potong
-
Pejantan Pemacek
APBN
-
Penguatan Sapi/kerbau betina produktif
APBN
-
Penyelamatan sapi/kerbau betina produktif Penambahan indukan sapi potong
APBN APBN
-
Pengembangan kawasan sapi potong
APBN
- Tersedianya Pejantan unggul untuk meningkatkan mutu genetik sapi - Terlaksananya pemberian insentif kepada peternak yang memiliki sapi/kerbau bunting diatas 5 bulan - Terselamatkannya sapi/kerbau betina produktif dari pemotongan - Bertambahnya populasi sapi potong di pusat pembibitan dan pengembangan peternakan - Tumbuh kembangnya kawasan ternak sapi potong
No.
Kegiatan Pokok
Pengembangan Kawasan
B. Kawasan Pengembangan Agropolitan
C. Kawasan Pengembangan Intergrasi sawit-ternak
D. Kawasan Pengembangan Ternak Unggas 1. Itik 2. Ayam Buras
Sumber Dana (APBD II, APBD Prop, APBN, Swasta, Masyarakat)
Indikator Keberhasilan
-
Pembibitan sapi potong
APBN
- Tersedianya bibit sapi potong melalui budidaya oleh petani
-
APBN
- Pemberdayaan ekonomi petani ternak dengan bantuan sapi
-
Pengembangan ternak sapi untuk menunjang percepatan pembangunan daerah Perluasan kebun HMT
APBN
-
Peningkatan mutu genetik melalui IB
APBD
-
Pengawasan dan perdagangan ternak antar daerahAPBD
- Tersedianya cadangan pakan ternak dengan perluasan kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) - Terlaksananya pelayanan Inseminasi Buatan (IB) di tengah masyarakat - Terpantaunya lalu lintas ternak antar kecamatan dan kabupaten
-
Gerakan menanam rumput serentak (Gemarampak)APBN
- Terlaksananya penanaman rumput serentak untuk pakan ternak
-
Sarjana Membangun Desa (SMD)
-
Gerakan pensejahteraan petani (GPP) APBN Gerakan peningkatan ekonomi nelayan (GEPEN) APBN Pembibitan dan perawatan ternak APBD
- Bertambahnya pendapatan petani dengan pelaksanaan program SMD - Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan sapi bali - Pemberdayaan ekonomi nelayan melalui pengembangan sapi - Terpeliharanya plasma nutfah ternak unggulan Pesisir Selatan
APBN
-
- Bertambahnya pos pelayanan IB di wilayah baru
-
Pengembangan kelembagaan pos IB wilayah baru APBN Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)
- Terbantunya modal usaha petani dalam pembibitan sapi
-
Pengembangan Unggas Lokal
APBN
- Terlaksananya Pengembangan Unggas Lokal
-
Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak
APBD
- Terlaksananya pemusnahan hewan pembawa penyakit endemik
APBD
- Terlaksananya pengawasan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak - Terlaksananya peningkatan kesehatan dan antisipasi penularan Penyakit Ternak
-
APBD
No.
III
Kegiatan Pokok
Pengembangan Kawasan
Kawasan Perkebunan A.Kawasan Pengembangan komoditi Kelapa Sawit
Sumber Dana (APBD II, APBD Prop, APBN, Swasta, Masyarakat)
Indikator Keberhasilan
Peningkatan produksi, produktifitas tanaman perkebunan -
Perluasan kelapa sawit rakyat Rehabilitasi kebun sawit rakyat
APBD Propinsi APBD
-
Optimasi lahan perkebunan kelapa sawit rakyat Revitalisasi perkebunan
APBD APBD
- Meningkatnya luas pertanaman kelapa sawit rakyat - Terlaksananya penanaman bibit sawit bermutu di lahan sawit rakyat yang tidak produktif/produktivitas rendah - Terjadinya peningkatan optimalisasi perkebunan sawit rakyat Tersalurnya kredit untuk pengembangan usaha perkebunan rakyat
B.Kawasan Pengembangan komoditi karet
- Perluasan tanaman karet - Penumbuhan penangkar karet - Pemeliharaan kebun entress - Pengembangan tanaman karet rakyat - Pengembangan bibit unggul perkebunan - Pemantapan pengendalian OPT Perkebunan
APBD APBD APBD APBD Propinsi APBD APBD
- Bertambahnya areal pertanaman karet rakyat - Terlatihnya petani dalam menghasilkan bibit karet unggul Tersedianya bibit karet unggul dari kebun entress - Bertambahnya luas areal perkebunan karet rakyat - Meningkatnya luas areal perkebunan rakyat dengan pemakaian - Meningkatnya pengetahuan petani dalam pengendalian OPT perkebunan
C. Kawasan Pengembangan komoditi gambir
-
APBN APBD Propinsi
- Terlaksananya pemeliharaan kebun induk gambir - Meningkatnya mutu gambir rakyat dengan bantuan alat kempa modern
Pemeliharaan kebun induk gambir Pengembangan agroindustri gambir
LAMPIRAN 2. MATRIK RENSTRA SKPD TAHUN 2011-2015 PROGRAM DAN KEGIATAN No
Uraian
Indikator Kinerja
SATUA N
1 A
2
3
4
TARGET PENCAPAIAN PROGRAM (VOLUME) 2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL 5
6
7
8
9
10
APBD
I
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
1
Penanganan Pasca panen dan pengolahan Hasil Pertanian
2
Penunjang Dak Bidang Pertanian
3
DED Kegiatan DAK Bidang Pertanian dan Pendamping
II
PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN/ PERKEBUNAN
1
Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah
III
PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/ PERKEBUNAN
1
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL- Terlaksananya SL-PHT komoditi tanaman PHT) pangan dan hortikultura
angkata n
2
Pemantapan Pengembangan Pengendalian OPT Perkebunan
Terlaksananya SL-OPT perkebunan rakyat
3
Pemberdayaan P3A/ GP3A
4
Meningkatnya nilai tambah dan penekanan Unit susut hasil tanaman pangan dan hortikultura / pertebunan Terlaksananya operasional Kegiatan DAK unit Pertanian dan Pendamping Terlaksananya Penyusunan DED Kegiatan DAK Pertanian dan Pendamping
unit
terlaksananya partisipasi SKPD dan Pameran kali melalui promosi produk unggulan daerah
2011
PAGU INDIKATIF (Rp.) 2013 2014
2012
2015
TOTAL
11 11,196,000,000
12 13,596,000,000
13 16,805,000,000
14 18,005,000,000
15 18,930,000,000
16 78,532,000,000
500,000,000
550,000,000
700,000,000
750,000,000
850,000,000
3,350,000,000
2
3
3
3
3
14
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
300,000,000
1,200,000,000
40
40
45
45
45
215
200,000,000
200,000,000
250,000,000
250,000,000
300,000,000
1,200,000,000
40
40
45
45
45
215
150,000,000
150,000,000
200,000,000
200,000,000
250,000,000
950,000,000
-
-
80,000,000
90,000,000
100,000,000
270,000,000
-
-
80,000,000
90,000,000
100,000,000
270,000,000
270,000,000
315,000,000
520,000,000
585,000,000
650,000,000
2,340,000,000
1
1
1
1
1
5
2
2
3
4
2
13
60,000,000
70,000,000
80,000,000
90,000,000
100,000,000
400,000,000
kali
10
20
30
40
50
150
60,000,000
70,000,000
80,000,000
90,000,000
100,000,000
400,000,000
Terlaksananya perlombaan P3A/GP3A tingkat kabupaten
kali
1
1
1
1
1
5
150,000,000
175,000,000
200,000,000
225,000,000
250,000,000
1,000,000,000
Pengembangan Budidaya Kakao
terlaksananya studi banding budidaya kakao
angkata n
-
-
1
1
1
3
-
-
90,000,000
100,000,000
110,000,000
300,000,000
5
Penumbuhan Penangkar Karet
Terlaksananya pelatihan penangkaran bibit karet
angkata n
-
-
1
1
1
3
-
-
70,000,000
80,000,000
90,000,000
240,000,000
IV
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN
-
8,656,000,000
9,681,000,000
11,565,000,000
11,830,000,000
11,790,000,000
53,522,000,000
1
Pembenahan dan Pengelolaan Data Statistik Pertanian
2
Pengendalian Hama Penyakit/ OPT
- Pengambilan sampel produksi tanaman pangan
Sampel
100
100
100
100
100
500
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
250,000,000
- Ramalan produksi tanaman pangan
Subroun d
3
3
3
3
3
15
21,000,000
21,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
117,000,000
- Sinkronisasi dan koordinasi Program/ Kegiatan
kali
2
2
2
2
2
10
80,000,000
80,000,000
80,000,000
100,000,000
100,000,000
440,000,000
- Survey validasi data komoditi unggulan perkebunan
Kec.
-
-
3
3
3
9
-
-
35,000,000
35,000,000
35,000,000
105,000,000
- pengadaan alat pengukur produktifitas tnm pangan
Unit
-
-
13
30
3
46
-
-
35,000,000
10,000,000
5,000,000
50,000,000
Pengendalian Hama Penyakit/ OPT
Kec.
12
12
15
15
15
15
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
400,000,000
1,700,000,000
1 3
2 Perluasan Tanaman Karet
3 Penanaman bibit karet unggul oleh petani
Ha
4
5 30
6 35
7 40
8 50
9 80
10 235
11 200,000,000
12 300,000,000
13 350,000,000
14 400,000,000
15 300,000,000
16 1,550,000,000
4
Pengembangan Bibit Unggul Pertanian
- penangkaran benih unggul padi
Ha
100
100
100
200
100
600
250,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
200,000,000
1,350,000,000
- seminar pelepasan varietas unggul lokal 1 kali 5
Pengembangan Jagung Manis (Sweet Corn)
Meningkatnya produksi jagung manis
Ha
10
10
10
15
15
60
85,000,000
100,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
635,000,000
6
Rehabilitasi Kebun Sawit Rakyat
Tergantinya tanaman sawit yang tidak produktif dengan bibit sawit unggul
Ha
30
40
50
55
50
225
75,000,000
90,000,000
100,000,000
120,000,000
120,000,000
505,000,000
7
Pemeliharaan Kebun Entress Karet
Terlaksananya okulasi batang bawah bibit karet
batang
-
- 35,000 10,000 10,000 55,000
-
-
150,000,000
200,000,000
200,000,000
550,000,000
8
Pengendalian Hama Tupai
Terkendalinya serangan hama tupai
ekor
-
5,000
-
70,000,000
80,000,000
90,000,000
120,000,000
360,000,000
9
Optimasi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
optimalnya pemanfaatan areal kebun kelapa Ha sawit rakyat dengan penggunaan bibit unggul
20
25
30
35
40
150
140,000,000
175,000,000
210,000,000
250,000,000
280,000,000
1,055,000,000
10
Perluasan areal Perkebunan Pala Rakyat
Ha
30
30
40
50
50
200
105,000,000
105,000,000
140,000,000
175,000,000
175,000,000
700,000,000
11
Optimasi Lahan Melalui Penanaman Padi Dalam Pot
Ketersediaan pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan
pot
-
6,000
4,500
-
-
10,500
-
-
220,000,000
250,000,000
-
470,000,000
12
Pengembangan Tanaman Hortikultura
Tersedianya bibit bawang merah hasil penangkaran
Ha
-
-
-
2
1
3
-
-
-
80,000,000
50,000,000
130,000,000
13
Pengembangan Bibit Unggul Perkebunan
Perluasan areal perkebunan rakyat
Ha
100
150
200
150
100
700
200,000,000
300,000,000
400,000,000
375,000,000
200,000,000
1,475,000,000
14
DAK Bidang Pertanian dan Pendamping
Tersedianya prasarana dan sarana pertanian unit
40
40
45
45
45
215
6,500,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
8,000,000,000
8,500,000,000
38,000,000,000
15
Revitalisasi Unit Pelayaan Jasa Alsintan (UPJA) dan Kelompok Tani UPJA (KUPJA)
- Terlaksananya service dan penggantian suku cadang Alsintan
unit
20
20
20
20
20
100
350,000,000
400,000,000
450,000,000
450,000,000
450,000,000
2,100,000,000
- Terlaksananya pengadaan Handtractor
unit
5
5
5
5
5
25
- Terlaksananya pengadaan Power tresher
unit
5
5
5
5
5
25
Terlaksananya perluasan areal pala rakyat
5,000 10,000 15,000 35,000
16
Gerakan Pembersihan Jaringan Irigasi
Terlaksananya pembersihan jaringan irigasi
lokasi
30
40
50
60
50
230
100,000,000
130,000,000
160,000,000
180,000,000
180,000,000
750,000,000
17
Pengujian Mutu Pupuk dan Pestisida
Terlaksananya pengujian mutu pupuk dan pestisida
sampel
27
27
27
27
27
135
150,000,000
160,000,000
180,000,000
190,000,000
200,000,000
880,000,000
18
Peningkatan Kesuburan Lahan Berbahan Organik terlaksananya optimasi lahan berbahan Rendah organik rendah
Ha
50
50
75
-
-
175
100,000,000
100,000,000
150,000,000
-
-
350,000,000
V
PROGRAM PENINGKATAN KELEMBAGAAN PETANI
100,000,000
130,000,000
160,000,000
190,000,000
200,000,000
780,000,000
1
Pelatihan dan Penguatan Kelembagaan Gapoktan Terlaksananya pelatihan penyuluh (Penunjang PUAP) pendamping dan pengurus Gapoktan/LKMA
100,000,000
130,000,000
160,000,000
190,000,000
200,000,000
780,000,000
VI
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK
570,000,000
650,000,000
790,000,000
850,000,000
910,000,000
3,770,000,000
1
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
300,000,000
350,000,000
400,000,000
400,000,000
450,000,000
1,900,000,000
Terlaksananya operasional petugas medis dan paramedis untuk vaksinasi
angkata n
dosis
2
8,000
2
8,000
2
9,000
2
9,000
2
10
9,000 43,000
1 2
2 Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Endemik
3 Terlaksananya eliminasi anjing liar
4 ekor
5 5,000
6 5,000
7 5,500
8 5,500
3
Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah
Terlaksananya pengawasan keamanan bahan pangan asal hewan dan pengawasan lalu lintas ternak
bulan
12
12
12
12
9 10 5,500 26,500
12
60
viii PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN 1
Pembibitan dan Perawatan Ternak
2
Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
3
4
5
Terlaksananya pemeliharaan ternak sapi di Pusat Perbibitan dan Pengembangan Peternakan (P4) Terlaksananya pendistribusian bibit ternak kepada KK miskin
KK miskin
Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak
Terlaksananya pembelian vaksin
Peningkatan Mutu Genetik Melalui IB
Pemberdayaan Kelembagaan dan Usaha Peternakan
bulan
12 220,000,000
13 300,000,000
14 350,000,000
15 350,000,000
16 1,420,000,000
70,000,000
80,000,000
90,000,000
100,000,000
110,000,000
450,000,000
1,000,000,000
2,150,000,000
2,850,000,000
3,550,000,000
4,250,000,000
13,800,000,000
12
12
12
12
12
60
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
1,500,000,000
-
80
90
100
110
380
-
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
7,000,000,000
dosis
10,000
10,000
11,000 11,000 12,000 54,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
1,500,000,000
- tersedianya bibit/semen beku
dosis
5,000
5,500
6,000
6,500
7,000 30,000
400,000,000
400,000,000
450,000,000
500,000,000
550,000,000
2,300,000,000
- tersedianya N2 cair
liter
5,000
5,500
6,000
6,500
7,000 30,000
100
110
120
130
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
1,500,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
180,000,000
700,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
180,000,000
700,000,000
Terlaksananya pelatihan manajemen orang agribisnis, budidaya dan teknologi peternakan kepada petani ternak
140
600
VIII PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI TERNAK 1
11 200,000,000
Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan terlaksananya bulan bakti peternakan tingkat kali Daerah propinsi
1
1
1
1
1
5
1
2
B.
APBN
I
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Pangan dan Swasembada Berkelanjutan (Satker 03 Tanaman Pangan)
1
Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi a. Sekolah Lapang - Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai
2
Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia a. SL-PTT Komoditas Padi
b. SL-PTT Komoditas Jagung
c. GPPdan kawasan pengembangan jagung
II
1
Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Hortikultura Berkelanjutan (Satker 04 Hortikultura) Peningkatan Produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman buah berkelanjutan a. Pengembangan kawasan manggis
b. Pengembangan kawasan bawang merah
III
1
IV
1 2
3 4 5 6 7 8 V
1 2 3 VI
3
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman kedelai melalui sekolah lapang dan bantuan saprodi dan alsintan
4
5
6
7
8
11 21,777,400,000
12 19,561,700,000
13 23,163,750,000
14 27,196,000,000
15 30,144,750,000
16 121,843,600,000
2,278,800,000
2,531,900,000
2,785,000,000
3,008,300,000
3,357,600,000
13,961,600,000
60,000,000
90,000,000
120,000,000
150,000,000
180,000,000
600,000,000
1,000
60,000,000
90,000,000
120,000,000
150,000,000
180,000,000
600,000,000
17,000 18,000 20,000 86,000
2,218,800,000 1,890,000,000
2,441,900,000 2,016,000,000
2,665,000,000 2,142,000,000
2,858,300,000 2,268,000,000
3,177,600,000 2,520,000,000
13,361,600,000 10,836,000,000
100
150
Meningkatnya produksi dan produktivitas padi Ha sawah melalui sekolah lapang dan bantuan saprodi dan alsintan Ha Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman jagung melalui sekolah lapang dan bantuan saprodi dan alsintan Meningkatnya ekonomi petani melalui melalui Ha pengembangan komoditi jagung
15,000
16,000
600
800
1,000
1,100
1,200
4,700
178,800,000
238,400,000
298,000,000
327,800,000
357,600,000
1,400,600,000
200
250
300
350
400
1,500
150,000,000
187,500,000
225,000,000
262,500,000
300,000,000
1,125,000,000
691,850,000
975,800,000
1,259,750,000
1,543,700,000
1,827,650,000
6,298,750,000
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing Industri Hilir,Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (Satker 07 Tanaman Pangan) Bantuan Sarana Pengembangan Penggilingan Meningkatnya mutu beras dengan revitalisasi unit Padi penggilingan padi dan meminimalkan susut hasil Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal Tersedianya Pejantan unggul untuk meningkatkan Pejantan Pemacek mutu genetik Penguatan Sapi/Kerbau Betina Produktif Terlaksananya pemberian insentif kepada peternak yang memiliki sapi/kerbau betina produktif Pengembangan sapi potong/kerbau Tumbuh dan berkembangnya kawasan ternak sapi potong dan kerbau Pembibitan sapi potong Tersedianya bibit sapi potong melalui budidaya oleh petani ternak Pengembangan budidaya puyuh Bertambahnya pendapatan petani ternak melalui budidaya ternak puyuh Gerakan Pensejahteraan Petani (GPP) Pemberdayaan ekonomi petani melalui pengembangan sapi bali Gerakan Peningkatan Ekonomi Nelayan (GEPEN) Pemberdayaan ekonomi nelayan melalui pengembangan sapi Gerakan Menanam Rumput Serentak Terlaksananya penanaman rumput serentak (Gemarampak) untuk pakan ternak Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Peternakan (Satker 08 Peternakan) Perluasan areal peternakan (HMT) Tersedianya cadangan pakan ternak dengan perluasan Hijauan Makanan Ternak Pengembangan sumber air (sumur dangkal) Tersedianya cadangan air dengan pembangunan embung Pengembangan Jalan Usaha Peternakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Satker 05 Perkebunan)
ekor insentif
ekor
250
10
Ha
Meningkatnya produksi manggis melalui Ha peningkatan sekolah lapang dan penataan kelembagaan pemasaran komoditi manggis Meningkatnya produksi bawang merah melalui Ha peningkatan sekolah lapang dan penataan kelembagaan pemasaran komoditi manggis
200
9
300
691,850,000
975,800,000
1,259,750,000
1,543,700,000
1,827,650,000
6,298,750,000
30
40
50
60
70
250
371,850,000
495,800,000
619,750,000
743,700,000
867,650,000
3,098,750,000
20
30
40
50
60
200
320,000,000
480,000,000
640,000,000
800,000,000
960,000,000
3,200,000,000
1,800,000,000
1,800,000,000
1,350,000,000
1,800,000,000
2,250,000,000
9,000,000,000
1,800,000,000
1,800,000,000
1,350,000,000
1,800,000,000
2,250,000,000
9,000,000,000
1,218,000,000
1,610,500,000
2,013,000,000
2,395,500,000
2,500,500,000
9,737,500,000
8
8
6
8
10
40
50
50
50
50
50
250
450,000,000
480,000,000
500,000,000
520,000,000
540,000,000
2,490,000,000
400
450
500
550
600
2,500
240,000,000
270,000,000
300,000,000
330,000,000
360,000,000
1,500,000,000
20
40
80
100
100
340
140,000,000
280,000,000
560,000,000
700,000,000
700,000,000
2,380,000,000
30
100
110,000,000
165,000,000
220,000,000
275,000,000
330,000,000
1,100,000,000
5,000 19,000
35,000,000
52,500,000
70,000,000
87,500,000
87,500,000
332,500,000
ekor
10
15
20
25
ekor
2,000
3,000
4,000
5,000
ekor
10
15
15
20
20
80
120,000,000
180,000,000
180,000,000
240,000,000
240,000,000
960,000,000
ekor
10
15
15
20
20
80
120,000,000
180,000,000
180,000,000
240,000,000
240,000,000
960,000,000
2
2
2
2
2
10
Ha
Ha
3,000,000
3,000,000
3,000,000
3,000,000
3,000,000
15,000,000
290,000,000
290,000,000
510,000,000
510,000,000
510,000,000
2,110,000,000
10
10
10
10
10
50
70,000,000
70,000,000
70,000,000
70,000,000
70,000,000
350,000,000
Paket
2
2
4
4
4
16
120,000,000
120,000,000
240,000,000
240,000,000
240,000,000
960,000,000
Km
1
1
2
2
2
8
100,000,000 213,750,000
100,000,000 289,500,000
200,000,000 386,000,000
200,000,000 482,500,000
200,000,000 579,000,000
800,000,000 1,950,750,000
1
1
2 Perluasan dan peremajaan tanaman kelapa
2
Optimasi karet
VII
Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, dan Ekspor Hasil Pertanian (Satker 07 Perkebunan) Rumah dan alat pengolahan kelapa Tumbuh dan berkembangnya pengolahan hasil kelapa rakyat Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Perkebunan (Satker 08 Perkebunan) a. Pengembangan Sumber Air Tersedianya cadangan air mendukung perkebunan b. Pembangunan Embung/Dam Parit mendukung Tersedianya cadangan air mendukung perkebunan perkebunan Program Prasarana dan Sarana Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Satker 08 Tanaman Pangan) Pengembangan Jaringan Irigasi Meningkatnya indeks pertanaman tanaman pangan dengan cukupnya ketersediaan air di lahan pertanian Optimasi Lahan Meningkatnya produksi tanaman pertanian/perkebunan melalui pemanfaatan lahan kurang produktif Pembangunan Jalan Pertanian Tersedianya sarana prasarana transportasi hasil pertanian Pengembangan Irigasi Partisipatif Terlaksananya Pembersihan Jaringan Irigasi secara partisipatif oleh masyarakat Cetak Sawah Baru Bertambahnya luas areal baku sawah Pengembangan SRI (System of Rice Meningkatnya produksi dan produktivitas padi Insentification) melalui penerapan metode SRI Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Meningkatnya pendapatan petani melalui (PUAP) program PUAP
1 VIII
IX
1
2
3 4 5 6 7
JUMLAH
3 Meningkatnya produksi tanaman kelapa melalui perluasan areal dan peremajaan tanaman kelapa rakyat Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman karet rakyat melalui optimasi tanaman karet
4 Ha
Ha
paket
5 100
50
1
6 150
60
1
7 200
8 250
9 300
10 1,000
11 110,000,000
12 165,000,000
13 220,000,000
14 275,000,000
15 330,000,000
16 1,100,000,000
80
100
120
410
103,750,000
124,500,000
166,000,000
207,500,000
249,000,000
850,750,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
1,500,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
1,500,000,000
300,000,000
240,000,000
360,000,000
420,000,000
420,000,000
1,740,000,000
240,000,000
180,000,000
300,000,000
300,000,000
300,000,000
1,320,000,000
1
1
1
5
Paket
4
3
5
5
5
22
Paket
1
1
1
2
2
7
60,000,000
60,000,000
60,000,000
120,000,000
120,000,000
420,000,000
14,685,000,000
11,524,000,000
14,200,000,000
16,736,000,000
18,400,000,000
75,545,000,000
2,000,000,000
2,200,000,000
2,500,000,000
2,700,000,000
3,000,000,000
12,400,000,000
5,000
815,000,000
1,304,000,000
1,630,000,000
1,956,000,000
2,445,000,000
8,150,000,000
800,000,000
Ha
2,000
2,200
2,500
2,700
3,000 12,400
Ha
500
800
1,000
1,200
1,500
Km
1
1
2
2
2
8
100,000,000
100,000,000
200,000,000
200,000,000
200,000,000
unit
2
2
2
3
3
12
120,000,000
120,000,000
120,000,000
180,000,000
180,000,000
720,000,000
785 800
300 800
350 1,000
355 1,400
500 1,500
2,290 5,500
7,850,000,000 1,800,000,000
3,000,000,000 1,800,000,000
3,500,000,000 2,250,000,000
3,550,000,000 3,150,000,000
5,000,000,000 3,375,000,000
22,900,000,000 12,375,000,000
20
30
40
50
42
182
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
4,200,000,000
18,200,000,000
32,973,400,000
33,157,700,000
39,968,750,000
45,201,000,000
49,074,750,000
200,375,600,000
Ha Ha Gapokta n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16