Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
KATA PENGANTAR KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR
Dalam
rangka
meningkatakan
kesejahteraan
kepada
masyarakat kurang mampu di Kabupaten Rokan Hilir agar tercapai kesejahteraan yang optimal perlu adanya Program
Kegiataan
Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir merupakan dokumen yang berisi data penduduk yang menerima bantuan dari program pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dari data PPLS Tahun 2012 yang telah diterbitkan kami melakukan evaluasi guna mensinkronkan sehingga data yang dimiliki masing-masing kecamatan diharapkan ada ketepatan data maupun kepastian jumlah peserta yang sebenarnya berhak menerima dan mendapatkan bantuan. Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam dokumen ini yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada. Untuk itu kami mengharapkan saran konstruktif dari pembaca serta seluruh pihak yang terkait guna penyempurnaan di masa yang akan datang. Dan kami menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2014 ini.
i
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Akhirnya kami megharapkan kiranya dokumen ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bagansiapiapi,
Desember 2014
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN ROKAN HILIR
M. JOB KURNIAWAN, AP. M.Si Pembina Tk. I NIP. 19750528 199412 1 001
ii
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1 1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................ 3 1.3. Sistematika penulisan ............................................................................................ 3
BAB II KONDISI KEMISKINAN ........................................................................ 5 2.1. Jumlah dan Tingkat Kemiskinan .......................................................................... 8 2.2. Hasil Evaluasi Data Kemiskinan .......................................................................... 10 2.2.1. Kecamatan Tanah Putih ........................................................................... 10 2.2.2. Kecamatan Pujud ...................................................................................... 11 2.2.3. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan........................................ 13 2.2.4. Kecamatan Rantau Kopar ...................................................................... 13 2.2.5. Kecamatan Bagan Sinembah ................................................................ 14 2.2.6. Kecamatan Simpang Kanan .................................................................. 15 2.2.7. Kecamatan Kubu ....................................................................................... 16 2.2.8. Kecamatan Kubu Babussalam ............................................................... 16 2.2.9. Kecamatan Pasir Limau Kapas ............................................................... 17 2.2.10. Kecamatan Bangko ................................................................................ 18 2.2.11. Kecamatan Sinaboi ................................................................................. 18 2.2.12. Kecamatan Batu Hampar ..................................................................... 19 2.2.13. Kecamatan Pekaitan .............................................................................. 20
iii
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
2.2.14. Kecamatan Rimba Melintang .............................................................. 20 2.2.15. Kecamatan Bangko Pusako.................................................................. 21
BAB III PRIORITAS TARGET BIDANG DAN INTERVENSI PENANGGULANGAN KEMISKINAN ................................................................................................ 23 3.1. Prioritas Intervensi Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan .................. 23
BAB IV Penutup .......................................................................................... 31 4.1. Kesimpulan.............................................................................................................. 31 4.2. Saran......................................................................................................................... 31
iv
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Tanah Putih dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ....... 11 Tabel 2.2. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Pujud dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 .................. 12 Tabel 2.3. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ................................................ 13 Tabel 2.4. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Rantau Kopar dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 13 Tabel 2.5. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bagan Sinembah dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 14 Tabel 2.6. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Simpang Kanan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 15 Tabel 2.7. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Kubu dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ................... 16 Tabel 2.8. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Kubu Babussalam dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 17 Tabel 2.9. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Pasir Limau Kapas dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 17 Tabel 2.10.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bangko dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............. 18 Tabel 2.11.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Sinaboi dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............... 19 Tabel 2.12.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan
v
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Batu Hampar dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 19 Tabel 2.13.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Pekaitan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............ 20 Tabel 2.14.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Rimba Melintang dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 21 Tabel 2.15.Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bangko Pusako dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 ............................................................................ 21
vi
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 – 2013 .......................................................... 9 Gambar 2.2. Indeks Keparahan Kemiskinan P1 dan P2 Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 – 2013 ............................. 10 Gambar 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 – 2013 .......................................................... 25 Gambar 3.2. Posisi Relatif Tingkat Miskin Prov. Riau Tahun 2013 ...................................................................... 26 Gambar 3.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 – 2013 .......................................................... 27 Gambar 3.5. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kab. Rokan Hilir Tahun 2011 ................... 28 Gambar 3.6. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Kemiskinan Kab. Rokan Hilir, Prov. Riau Tahun 2002-2011 ............. 29
vii
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Salah
satu
penghambat
pembangunan
ekonomi
adalah
kemiskinan. Tingkat kemiskinan merupakan tolak ukur bagi sebuah negara apakah pembangunan yang telah dilaksanakan dapat dinikmati oleh setiap warga negaranya, tanpa memandang hal-hal yang bersifat atributif dengan kata lain pembangunan yang dilaksanakan benar-benar telah merata. Secara lazim kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dalam
rangka
menuju
kehidupan
yang
lebih
bermartanat.
Kemiskinan merupakan masalah komplek yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan
antara lain
: tingkat
pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi 3 pengertian, yakni : 1. Kemiskinan Absolut Seseorang termasuk golongan miskin absolute apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. 2. Kemiskinan Relatif Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
1
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
3. Kemiskinan Kultural Seseorang tergolong miskin cultural apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Ada beberapa masalah yang menyebabkan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia yang antara lain : 1.
Belum meratanya pembangunan hingga ke pedesaan;
Kesempatan berusaha di pedesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan terutama bagi masyarakat miskin terutama di daerah pedesaan;
Masih tingginya pengangguran terbuka di pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan;
Masih terbatasnya akses permodalan bagi masyarakat miskin yang menggantungkan diri pada usaha mikro;
2.
Masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar;
Masih terdapatnya kasus gizi kurang dan gizi buruk;
Cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai;
Masih kurangnya sarana dan prasarana transportasi terutama didaerah-daerah terisolir;
Masih
kurangnya
dukungan
penciptaan
kegiatan
ekonomi produktif bagi masyarakat miskin. 3.
Harga kebutuhan bahan pokok cendrung berfluktuasi hingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin.
2
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
1.2. Maksud dan Tujuan Adapun
tujuan
dari
penyusunan
laporan
evaluasi
data
kemiskinan masyarakat Kabupaten Rokan Hilir ini antara lain : a. Sebagai laporan untuk mengevaluasi Kemiskinan Daerah Kabupaten Rokan Hilir; b. sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja dalam verifikasi data kemiskinan pada tahun berikutnya; c. Untuk
melihat
sinkronisasi
program
penanggulangan
kemiskinan. Dengan demikian dapat memudahkan Pemerintah Daerah dalam memfokuskan target dan pencapaian yang ingin diraih sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. 1.3. Sistematika penulisan Adapun sistematika penulisan Laporan Penyelenggaraan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) ini sebagai berikut; BAB I :
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Sistematika Penulisan
BAB II :
KONDISI KEMISKINAN 2.1. Jumlah dan Tingkat Kemiskinan 2.2. Hasil Evaluasi Data Kemiskinan
3
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
BAB III:
PRIORITAS
TARGET
BIDANG
DAN
INTERVENSI
PENANGGULANGANKEMISKINAN BAB IV:
PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran
4
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
BAB II KONDISI KEMISKINAN Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan mendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin. Masalah kemiskinan juga menyangkut tidak terpenuhinya
hak-hak
dasar
masyarakat
miskin
untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Pemecahan
masalah
kemiskinan
perlu
didasarkan
pada
pemahaman suara masyarakat miskin, dan adanya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan politik. Oleh karena itu, strategi dan kebijakan yang dirumuskan dalam strategi nasional pengentasan kemiskinan didasarkan atas pendekatan berbasis hak (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2005). Menurut
Sallatang
(1986)
bahwa
kemiskinan
adalah
ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial. Sementara itu, Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk
mempertahankan
kehidupan
yang
layak.
Fenomena
kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Menurut Basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan
dalam
pemenuhan
sejumlah
kebutuhan,
seperti
sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara denganberas
320
kg/kapita/tahun
di
pedesaan
dan
480
5
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
kg/kapita/tahun
di
daerah
perkotaan.
Kemiskinan
tidak
lagi
dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seorang atau sekelompok orang laki-laki dan perempuan, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun dampak yang ditimbulkannya. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) pengertian, yakni: kemiskinan absolute Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. kemiskinan relatif Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya kemiskinan cultural seseorang tergolong miskin kultural apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Hak-hak dasar terdiri dari hak-hak yang dipahami masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk dapat menikmati kehidupan
6
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
bermartabat dan hak yang diakui dalam peraturan perundangundangan. Hak-hak dasar yang diakui secara umum antara lain meliputi
terpenuhi
pekerjaan,
kebutuhan
kesehatan,
pangan
perumahan,
air
kesehatan bersih,
pendidikan pertanahan,
sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa mandiri perlakuaan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik. Hak-hak dasar tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi satu sama lain sehingga tidak terpenuhinya satu hak dapat mempengaruhi pemenuhan hak lainnya. Dengan diakuinya konsep kemiskinan berbasis hak, maka kemiskinan dipandang sebagai suatu peristiwa penolakan atau pelanggaran hak dan tidak terpenuhinya hak. Kemiskinan juga dipandang sebagai perampasan atas daya rakyat miskin. Konsep ini memberikan pengakuan bahwa orang miskin terpaksa menjalani kemiskinan dan sering kali mengalami pelanggaran hak yang dapat merendahkan martabatnya sebagai manusia. Oleh karena,itu konsep ini memberikan penegaskan terhadap kewajiban pemerintah (pusat dan daerah/Kabupaten) untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin. Kemiskinan merupakan merupakan fenomena yang kompleks, bersifat multidimensi dan tidak dapat secara mudah dilihat dari suatu luanya
wilayah
dan
sangat
beragamnya
kondisi
geografis
menyebabkan permasalah kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir menjadi sfesifik. Secara tidak langsung tergambar dari fakta yang diungkapkan menurut persepsi dan pendapat masyarakat miskin itu sendiri. Adapun pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan penduduk miskin yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (1) Pendekatan Wilayah dan (2)
7
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Pendekatan Rumah Tangga. Penjelasan dari kedua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut : Pendekatan memperkirakan
wilayah, penduduk
merupakan miskin
pendekatan
melalui
untuk
kantong-kantong
kemiskinan yang berupa desa miskin (desa tertinggal). Secara makro, pendekatan
wilayah
dilakukan
berdasarkan
asumsi
bahwa
penduduk miskin dapat diidentifikasi melalui fasilitas (infrastruktur), kondisi jalan, akses terhadap alat transportasi, sarana kesehatan, pendidikan, serta kondisi sosial ekonomi yang mendukung kehidupan masyarakat di wilayah yang diamati. Apabila infrastruktur wilayah tersebut tergolong berkualitas rendah, maka besar kemungkinannya tingkat kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut tergolong rendah. Sebuah desa yang mempunyai infrastruktur kurang memadai diasosiasikan sebagai desa kantong kemiskinan. Pendekatan mengacu
rumah
kepada
tangga,
adalah
ketidakmampuan
pendekatan
rumah
tangga
yang dalam
memenuhi kebutuhan minimum hidupnya. Perhitungan jumlah penduduk
miskin
dengan
pendekatan
rumah
tangga
pada
prinsipnya adalah mengukur ketidakmampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan non-pangan yang paling minimal.
2.1. Jumlah dan Tingkat Kemiskinan Adapun jumlah dan persentase penduduk miskin (jiwa) di Kabupaten Rokan Hilir dari tahun 2002-2013:
8
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Gambar 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 - 2013 Jika dilihat dari tabel tersebut di atas maka dapat dilihat persentase penduduk miskin yang paling tinggi adalah pada tahun 2008 sebesar 10,59 % hal ini kemungkinan besar dikarenakan penduduk miskin di daerah yang belum dapat sepenuhnya mandiri dengan
program
pemberdayaan
yang
dilaksanakan
oleh
pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, sedangkan presentase penduduk miskin terendah adalah pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,37 % rendahnya
persentase
penduduk
miskin
pada
tahun
2012
kemungkinan besar karena program pemerataan pembangunan di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir sudah berjalan dan berhasil mengurangi angka kemiskinan. Namun pada tahun 2013 tingkat kemiskinan Kabupaten Rokan Hilir kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 7, 73 %. Jika dilihat indeks keparahan dan indeks kedalaman kemiskinan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir masih mengalami tren flukustif
9
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
yaitu terus mengalami siklus turun naik disetiap tahunnya, meskipun memiliki nilai yang berbeda namun peningkatan dan penurunan keparahan dan kedalaman kemiskinan tetap memiliki kesamaan nada.
Gambar 2.2. Indeks Keparahan Kemiskinan P1 dan P2 Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 – 2013
2.2. Hasil Evaluasi Data Kemiskinan 2.2.1. Kecamatan Tanah Putih
10
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Kecamatan Tanah Putih memiliki delapan belas kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 82,394 jiwa. Tabel 2.1. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Tanah Putih dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KEC. TANAH PUTIH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
KELURAHAN PUTAT SEKELADI SINTONG TELUK MEGA SEDINGINAN BANJAR XII RANTAU BAIS UJUNG TANJUNG MUMUGO TELUK BEREMBUN MENGGALA SAKTI MENGGALA SEMPURNA SEKELADI HILIR SINTONG MAKMUR SINTONG BAKTI SINTONG PUSAKA PUTAT M. TELADAN JUMLAH
85 78 68 119 302 315 183 24 52 507 94 63 151 6 85 -
34 37 55 41 158 389 53 27 15 33 281 4 17 98 430 34 -
17 12 2 25 10 6 10 1 16 18 21 3 6 1 3 17 -
19 43 1042 551 9 288 57 92 98 430 31 302 37 115
2,132
1,706
168
3,114
2.2.2. Kecamatan Pujud
11
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Kecamatan Tanah Pujud memiliki dua puluh tiga kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 94,339 jiwa. Tabel 2.2. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Tanah Pujud dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KEC. PUJUD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
35 331 114 56 36 413 420 36 89 166 707 429 204
16 228 49 31 92 208 160 36 53 43 414 220 158
4 31 6 14 48 9 1 3 3 38 5 6
879 1152 19 61 62 577 198
20
10
1
21
42 151
4 102
1 55
124 -
74
26
2
277
18
PUJUD SELATAN TANJUNG MEDAN PUJUD TELUK NAYANG AIR HITAM SIARANG ARANG KASANG BANGSAWAN SUNGAI PINANG SRI KAYANGAN TANJUNG SARI SUKA JADI PONDOK KRESEK SUNGAI TAPAH PERKEBUNAN TANJUNG MEDAN PUJUD UTARA BABUSSALAM ROKAN PERKEBUNAN SIARANGARANG TANJUNG MEDAN UTARA
100
14
-
-
19
TANJUNG MEDAN BARAT
380
360
2
317
20 21 22 23
TANGGA BATU SEI MERANTI SEI MERANTI DARUSSALAM AKAR BELINGKAR
55 128 136 71
109 62 94 8
2 2 2 -
411 152 -
4,193
2,497
235
4,250
14 15 16 17
JUMLAH
12
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
2.2.3. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kecamatan
Tanah
Putih
Tanjung
Melawan
memiliki
lima
kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 16,910 jiwa. Tabel 2.3. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KEC. TANAH PUTIH TANJUNG MELAWAN
1 2 3 4 5
MELAYU BESAR MELAYU TENGAH BATU HAMPAR MESAH LABUHAN PAPAN
1,206 1 170 367 522
1,157 73 114 351 372
10 2 35 39 30
22 292 140
JUMLAH
2,266
2,067
116
454
2.2.4. Kecamatan Rantau Kopar Kecamatan
Rantau
Kopar
memiliki
empat
kepenghuluan
dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 7,860 jiwa. Tabel 2.4. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Rantau Kopar dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KEC. RANTAU KOPAR
1 2
SEKAPAS BAGAN CEMPEDAK
34 115
53 353
85 65
27 143
13
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
3 4
RANTU KOPAR SUNGAI RANGAU
266 79
119 83
31 14
164 -
JUMLAH
494
608
195
334
2.2.5. Kecamatan Bagan Sinembah Kecamatan
Bagan
Sinembah
memiliki
tiga
puluh
tiga
kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 173,336 jiwa. Tabel 2.5. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bagan Sinembah dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
1 8 20 10 20 3 13 5 7 2 10 5 24 5 8 6 5 3 9 1
407 139 39 408 184 51 128 166 175 41
KEC. BAGAN SENEMBAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
- BAHTERA MAKMUR - GELORA - PELITA - KENCANA - PASIR PUTIH - BALAI JAY A - BALAM SEMPURNA - LUBUK JAWI - BAGAN SENEMBAH - PANCA MUKTI - SALAK - BAGAN BHAKTI - HARAPAN MAKMUR - BAGAN BATU - SUKA MAJU - BAGAN MANUNGGAL - BAGAN SAPTA PERMAI - BAKTI MAKMUR - BAGAN SENEMBAH BARAT - BAGAN SENEMABAH UTARA - JAYA AGUNG
267 133 109 131 314 181 621 378 151 113 72 14 141 2 209 167 59 281 116 85 635
208 14 67 28 196 174 436 171 42 107 49 13 33 392 30 45 10 274 150 91
14
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 33
- MERANTI MAKMUR - PASIR PUTIH UTARA - HARAPAN MAKMUR SELATAN - BHAYANGKARA JAYA - MAKMUR JAYA - PASIR PUTIH BARAT - BAGAN SENEMABAH TIMUR - KEL. BAHTERA MAKMUR KOTA - KEL. BALAM SEMPURNA KOTA - KEL. BAGAN SENEMBAH KOTA - KEL. BAGAN BATU KOTA - KEL. BALAI JAYA KOTA - KEL. BALAM JAYA JUMLAH
130 192 171 188 319 148 -
18 13 34 100 187 249 -
1 3 6 2 3 12 2 -
61 224 159 173 431 50 164
5,327
3,131
194
3,000
2.2.6. Kecamatan Simpang Kanan Kecamatan Simpang Kanan memiliki enam kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 29,951 jiwa. Tabel 2.6. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Simpang Kanan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KEC. SIMPANG KANAN
1 2 3 4 5 6
SIMPANG KANAN KOTA PARIT BAGAN NIBUNG BUKIT DAMAR BUKIT MAS BUKIT SELATAN
78 176 609 289 45 94
235 176 1,152 211 46 29
3 3 18 5 10 3
188 1201
JUMLAH
1,291
1,849
42
1,756
227 30 110
15
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
2.2.7. Kecamatan Kubu Kecamatan Kubu memiliki sembilan kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 29,205 jiwa. Tabel 2.7. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Kubu dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KUBU
1
TELUK MERBAU
351
248
34
579
2
TANJUNG LEBAN
147
124
11
56
3
SUNGAI KUBU
275
98
15
-
4
RANTAU PANJANG KANAN
103
105
16
-
5
TELUK PIYAI
987
984
60
34
6
SUNGAI SEGAJAH
214
185
12
1264
7
SEI SEGAJAH MAKMUR
141
141
5
-
8
SEI KUBU HULU
118
77
6
297
9
TELUK PIYAI PESISIR
142
55
1
28
JUMLAH
2,478
2,017
160
2,258
2.2.8. Kecamatan Kubu Babussalam Kecamatan Kubu Babussalam memiliki sembilan kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 28,128 jiwa.
16
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Tabel 2.8. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Kubu Babussalam dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
KUBU BABUSSALAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
450 180 224 164 197 265 179 25 112
307 110 203 126 150 89 104 18 97
17 8 25 25 14 8 11 11 12
190 59 -
1,796
1,204
131
249
TELUK NILAP SUNGAI MAJO SUNGAI PINANG JOJOL SUNGAI PANJI PANJI RANTAU PANJANG KIRI RANTAU PANJANG KIRI HILIR PULAU HALANG BELAKANG PULAU HALANG MUKA JUMLAH
2.2.9. Kecamatan Pasir Limau Kapas Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki enam kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 50,304 jiwa. Tabel 2.9. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Pasir Limau Kapas dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
PASIR LIMAU KAPAS
1 2 3 4 5 6
SUNGAI DAUN PASIR LIMAU KAPAS PANIPAHAN TELUK PULAI PANIPAHAN LAUT PANIPAHAN DARAT JUMLAH
167 1,076 150 -
255 877 111 -
31 79 16 -
1539 2440 1132 846
1,393
1,243
126
5,957
17
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
2.2.10. Kecamatan Bangko Kecamatan Bangko memiliki lima belas kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 94,823 jiwa. Tabel 2.10. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bangko dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
BANGKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
LABUHAN TANGGA KECIL LABUHAN TANGGA BESAR BAGAN PUNAK BAGAN HULU BAGAN TIMUR BAGAN KOTA BAGAN BARAT BAGAN JAWA PARIT AMAN LABUHAN TANGGA BARU BAGAN PUNAK PESISIR BAGAN JAWA PESISIR BAGAN PUNAK MERANTI SERUSA LABUHAN TANGGA HILIR JUMLAH
222 388 495 3,447 1,423 63 4,734 83 264 63 495 1,237 483 1,280 270
219 298 501 364 921 63 4,251 5 155 419 665 468 521 189
7 27 40 55 13 2 205 3 13 39 6 73 30 26 17
35 107 2203 14 1011 -
14,947
9,039
556
3,370
2.2.11. Kecamatan Sinaboi Kecamatan Sinaboi memiliki lima kepenghuluan dengan jumlah penduduk
pada
tahun
2013
yang
tercatat
pada
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 17,483 jiwa.
18
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Tabel 2.11. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Sinaboi dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
SINABOI
1 2 3 4 5
RAJA BEJAMU SUNGAI BAKAU SINABOI SEI NYAMUK DARUSSALAM
1,025 688 213 1,446 -
538 48 162 1,235 -
52 33 70 244 -
27 -
JUMLAH
3,372
1,983
399
27
2.2.12. Kecamatan Batu Hampar Kecamatan Batu Hampar memiliki lima kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 9,178 jiwa. Tabel 2.12. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Batu Hampar dirinci per Kepenghuluan tahun 2013
NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
BATU HAMPAR
1 2 3 4 5
BANTAYAN BANTAYAN BARU BANTAYAN HILIR SUNGAI SIALANG HULU SIALANG ALANG JUMLAH
190 217 188 149 185
143 42 123 148 167
35 13 54 33 9
106 25 399 134 -
929
623
144
664
19
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
2.2.13. Kecamatan Pekaitan Kecamatan Pekaitan memiliki sepuluh kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 18,937 jiwa. Tabel 2.13. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Pekaitan dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
PEKAITAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ROKAN BARU TELUK BANO II SUAK TEMENGGUNG PEDAMARAN SUAK AIR HITAM SUNGAI BESAR PEKAITAN KUBU I KARYA MULYOSARI ROKAN BARU PESISIR JUMLAH
402 93 107 25 24 189 294 129 12 26
150 93 102 101 223 74 13 25
10 19 28 2 7 12 24 7 1 1
52 16 10 523 81 84 39
1,301
781
111
805
2.2.14. Kecamatan Rimba Melintang Kecamatan Rimba Melintang memiliki dua belas kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 44,314 jiwa.
20
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Tabel 2.14. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Rimba Melintang dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
RIMBA MELINTANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KARYA MUKTI RIMBA MELINTANG JUMRAH TELUK PULAU HULU TELUK PULAU HILIR LENGADAI HULU MUKTI JAYA LENGADAI HILIR PEMATANG BOTAM HARAPAN JAYA SEREMBAN JAYA PAMATANG SIKEK JUMLAH
127 203 67 266 108 83 273 104 155 84 89 180
122 15 51 269 98 65 282 97 78 50 11 109
12 3 20 9 14 6 9 28 8 12 5 6
46 269 28 -
1,739
1,247
132
343
2.2.15. Kecamatan Bangko Pusako Kecamatan Bangko Pusako memiliki enam Belas kepenghuluan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 yang tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar 67,109 jiwa. Tabel 2.15. Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kecamatan Bangko Pusako dirinci per Kepenghuluan tahun 2013 NO
NAMA KECAMATAN & KELURAHAN
RASKIN
BLT
RLH
DATA OLAHAN YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DATA PPLS
BANGKO PUSAKO
1 2 3 4 5
BANGKO SEMPURNA BANGKO BAKTI BANGKO JAYA BANGKO PUSAKO BANGKO MAKMUR
239 1,356 290 410 50
192 103 209 127 53
2 4 6 19 9
240 39 59
21
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BANGKKO KIRI BANGKO KANAN SUNGAI MANASIB TELUK BANO I PEMATANG IBUL PEMATANG DAMAR BANGKO PERMATA BANGKO MUKTI BANGKO LESTARI BANGKO BALAM BANGKO MAS RAYA JUMLAH
Data
penerima
146 349 84 141 264 132 178 232 76 -
114 100 193 565 252 123 166 156 35 -
59 76 1 12 9 6 9 1 2 -
43 87 71 94 88 -
3,947
2,388
215
721
bantuan
social
yang
telah
diuraikan
berdasarkan kecamatan dan kepenghuluan diatas merupakan hasil verifikasi data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang di dapat dari Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Sementara data olahan yang tidak tercantum dalam data PPLS yang terdapat didalam rincian data diatas adalah data penerima bantuan social yang belum tercatat dalam data PPLS yang didapat dari masing-masing kepenghuluan
22
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
BAB III PRIORITAS TARGET BIDANG DAN INTERVENSI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
3.1. Prioritas Intervensi Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan Kemiskinan dapat juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama yaitu : 1) Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh
lapisan
masyarakat
sehingga
menyebabkan
ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total penduduk
yang
telah
diurutkan
menurut
pendapatan/pengeluaran. Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan
dalam
distribusi
pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Riau dan Kabupaten Rokan Hilir. 2) Kemiskinan
secara
absolute
ditentukan
berdasarkan
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum seperti
pangan,
sandang,
kesehatan,
perumahan
dan
pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Kebutuhan pokok minimum diterjemahkan sebagai ukuran financial
dalam
bentuk
uang.
Nilai
kebutuhan
minimum
23
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
kebutuhan
dasar
tersebut
dikenal
dengan
istilah
garis
kemiskinan. Penduduk yang pendapatannya dibawah garis kemiskinan digolongkan sebagai penduduk miskin. 3) kemiskinan Kultural seseorang tergolong miskin kultural apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Menurut Oscar Lewis, kemiskinan kultural terdiri dari nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola kelakuan yang adaptif terhadap lingkungan hidup yang serba kekurangan yang menghasilkan adanya diskriminasi, ketakutan, kecurigaan dan apatis. Pada lingkungan
masyarakat
miskin
seringkali
muncul
sikap
pemberontakan tersembunyi terhadap diri mereka sendiri maupun terhadap masyarakat, tetapi di lain pihak juga terdapat sikap-sikap masa bodoh dan pasrah kepada nasibnya sendiri
dan
pasrah
serta
tunduk
kepada
mereka
yang
mempunyai kekuasaan ekonomi dan sosial. Begitu mudah mereka
mengikuti
petunjuk
tetapi
dengan
mudah
melupakannya, apalagi kalau dirasakan sebagai beban hidup atau tidak menguntungkan mereka. Adapun persentase penduduk miskin kabupaten Rokan Hilir serta perbandingan antar wilayah se Kabupaten Rokan Hilir tahun 20022013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
24
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Gambar 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 - 2013 Pada analisis relativitas dimana analisis ini mengambarkan perbandingan tingkat kemiskinan antar wilayah se-Provinsi Riau. Tingkat kemiskinan Kabupaten Rokan Hilir menempati urutan ke Enam dengan persentase 7,58 persen kondisi ini masih berada dibawah tingkat kemiskinan Provinsi Riau yaitu 8,13 persen serta tingkat kemiskinan nasional yaitu 13,33%, sementara itu untuk tingkat kemiskinan terendah kab/kota se-Provinsi Riau Kota Pekanbaru menempati urutan pertama dengan 3,45 persen disusul kemudian Kota Dumai 45,27 persen, Kabupaten Siak 5,29%, Kabupaten Indragiri Hulu 7,25 %. Daerah dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi dari Kabupaten Rokan Hilir yaitu Kabupaten Indragiri Hilir dengan tingkat kemiskinan 7,65 %, Kabupaten Kampar dengan tingkat kemiskinan 8,52 persen, Kabupaten Kuantan Singingi 10,19 %, Kabupaten Rokan Hulu 10,66 %, Kabupaten Pelelawan 11,63 % dan Kabupaten Kepulauan Meranti dengan tingkat kemiskinan sebesar 34,53 %.
25
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Kepulauan Meranti
merupakan kabupaten dengan
tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Riau yaitu 8,17 % dan lebih tinggi dari Tingkat Kemiskinan Nasional yaitu 12,36 persen.
Gambar 3.2. Posisi Relatif Tingkat Miskin Prov. Riau Tahun 2013 Selain
dari
analisis
antar
wilayah
perkembangan
jumlah
penduduk miskin yang ada di Kabupaten Rokan Hilir juga dapat dilihat dari analisis antar waktu. Dari analisis antar waktu kesenjangan perkembangan jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun di kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat dengan jelas.
26
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Gambar 3.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kab. Rokan Hilir Tahun 2002 - 2013 Grafik
diatas
memperlihatkan
bahwa
masih
terdapat
kesenjangan perkembangan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rokan Hilir dari tahun ke tahun. Jika dilihat perkembangan antar waktu tingkat kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir priode Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2006 mengalami angka yang fluktuatif, dimana dari angka kemiskinan dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 49.400 jiwa menurun pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin menjadi 38.325 jiwa, terjadi penurunan sebanyak 11.075 jiwa. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 kembali mengalami kenaikan dengan jumlah penduduk
miskin sebanyak 61.300 jiwa.
Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 jumlah penduduk miskin kembali mengalami penurunan menjadi 44.600 jiwa.
27
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
Tingkat pengangguran Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011 apabila dibandingkan dengan antar wilayah se-Provinsi Riau berada pada urutan ke tujuh dengan presentase 4,57 persen, sedangkan kondisi terendah berada pada Kabupaten Pelelawan dengan persentase 2,93 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Rokan Hilir masih banyak terdapat jumlah pengangguran terbuka yang belum terserap pada dunia industri dan jasa.
Gambar 3.5. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kab. Rokan Hilir Tahun 2007-2013 Untuk
kondisi
perkembangan
antar
waktu
tingkat
pengangguran terbuka Kabupaten Rokan Hilir dari tahun 2007 hingga tahun 2011 menunjukkan tren positif karena setiap tahunnya mengalami penurunan, hal ini berarti tingkat pengangguran di Kabupaten
Rokan
Pencapaian
ini
Hilir
setiap
sejalan
tahun
dengan
mengalami pelaksanaan
penurunan. program
28
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini tergambar oleh tingkat kemiringan yang digambarkan oleh trendline dari tahun 2007 -2011 yang mengalami penurunan. Namun kembabali mengalami peningkatan pada tahun 2012 dan 2013 dengan jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2013 sebesar 6,09%.
Untuk
lebih
jelasnya
dapat
dilihat
pada
gambar
perkembangan antar waktu diatas :
Gambar 3.8. Analisis Prioritas Intervensi Bidang Kemiskinan Kab. Rokan Hilir, Prov. Riau Tahun 2002-2013 Dari analisis intervensi bidang kemiskinan ekonomi kabupaten ROkan Hilir tahun 2002-2013 dapat dilihat bahwa indicator penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Kabupten Rokan Hilir adalah meningkatnya presentase tingkat pengangguran terbuka sejak tahun 2011 hingga tahun 2013 yaitu sebesar 6,09 % selain dari meningkatnya presentase tingkat pengangguran terbuka jumlah penderita buta
29
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
hurup penduduk usia produktif juga masih tinggi yaitu sebesar 0,89 % pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh dua indicator tersebut yaitu jumlah pengangguran serta angka buta huruf yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, jika angka buta huruf terus meningkat disetiap tahunnya maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami perlambatan dan akan berpengaruh juga pada pertumbuhan jumlah dan presentase penduduk miskin di daerah.
30
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
BAB IV Penutup 4.1. Kesimpulan Persentase penduduk miskin yang paling tinggi adalah pada tahun 2008 sebesar 10,59 % hal ini kemungkinan besar dikarenakan penduduk miskin di daerah yang belum dapat sepenuhnya mandiri dengan
program
pemberdayaan
yang
dilaksanakan
oleh
pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, sedangkan presentase penduduk miskin terendah adalah pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,37 % rendahmya
presentase
penduduk
miskin
pada
tahun
2012
kemungkinan besar karena program pemerataan pembangunan di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir sedah berjalan dan berhasil mengurangi angka kemiskinan. Namun pada tahun 2013 tingkat kemiskinan Kabupaten Rokan Hilir kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 7, 73 %. Jika dilihat indeks keparahan dan indeks kedalaman kemiskinan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir masih mengalami tren flukustif ysitu terus mengalami siklud turun naik disetiap tahunnya, menkipun memiliki nilai yang berbeda namun peningkatan dan penurunan keparahan dan kedalaman kemiskinan tetap memiliki kesamaan nada. 4.2. Saran Dari analisis dan kesimpulan diatas maka didapatlah beberapa saran
untuk menurunkan
jumlah
maupun
presentase
tingkat
kemiskinan di Kabupaten Rokan Hilir adalah : a.
Perlunya memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
31
Laporan Evaluasi Data Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir
sehingga dapat mengurangi angka buta huruf pada usia produktif, karena jika angka buta huruf terus meningkat maka hal tersebut akan menjadi penghambat bagi masyarakat untuk bersaing didalam duania pekerjaan. b.
Meningkatkan usaha mikro mandiri melalui pelatihan dari pemerintah maupun pihak swasta sehingga masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri tanpa harus bergantung pada lapangan pekerjaan dari pemerintah dan hal itu dapat mengurangi jumlah pengangguran terbuka yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.
32