KATA PENGANTAR Publikasi Buku Profil Kabupaten parigi Moutong Tahun 2014 merupakan bagian dari upaya Badan perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Parigi Moutong dalam rangka menyampaikan capaian kinerja dan program-program pembangunan. Data dan informasi yang disajikan secara deskriptif merupakan kompilasi dari berbagai sumber dan diolah dengan metode statistic. Buku Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014 Menyajikan informasi mengenai gambaran umum Kabupaten Parigi Moutong, capaian pembangunan mulai dari aspek infrastruktur dasar, potensi daerah, pertumbuhan ekonomi serta bagaimana tahapan perencanaan pembangunan sampai dengan pelaksanaannya. Meskipun telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, kami menyadari bahwa informasi yang disajikan belum dapat mewakili informasi yang dibutuhkan. Namun diharapkan, denganterbitnya buku ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi masukan dalam proses penyelenggaraan pembangunan di kabupaten Parigi Moutong.
Parigi, Desember 2014 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
HAMKA LAGALA, SE.,MH 19620110 198703 1 021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Hal BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Dan Sasaran 1.3 Manfaat
1 2 2
GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak dan Luas Wilayah 2.2 Pemerintahan 2.3 Penduduk 2.4 Ketenagakerjaan
3 5 6 7
FASILITAS UMUM DAN SOSIAL 3.1 Sarana Pendidikan 3.2 Sarana Kesehatan 3.3 Transportasi dan Komunikasi
8 10 11
POTENSI DAERAH 4.1 Pertanian 4.2 Perkebunan 4.3 Kelautan dan Perikanan 4.4 Peternakan 4.5 Pertambangan dan Energi 4.6 Pariwisata
12 13 14 15 16 17
PERTUMBUHAN EKONOMI 5.1 PDRB Kabupaten Parigi Moutong 5.2 Indeks Pembangunan Manusia
20 20
BAB VI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran 6.2 Permasalahan Daerah 6.3 Strategi Pemecahan Masalah 6.4 Strategi dan Tolak Ukur 6.5 Penjabaran ke Dalam Urusan dan Program 6.6 Capaian Kinerja pembangunan Kesimpulan
21 22 23 24 25 28 33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menindak lanjuti diberlakukannya Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 maka dalam pelaksanaan otonomi daerah yang harus nyata dan bertanggung jawab baik dalam urusan pemerintahan maupun dalam pengelolaan pembangunan termasuk
didalamnya
pembiayaan
sendiri
upaya maka
menggali diperlukan
sumber-sumber langkah
yang
komprehensip untuk merestrukturisasi pemerintahan dan pola pembangunan. Maka dari itu diperlukan pemerintahan daerah yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam
konteks
pembangunan
Kabupaten
Parigi
Moutong, penyusunan Profil Daerah dapat menjadi suatu entry point penting dalam rangka perencanaan dan pemanfaatan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong secara terpadu. Melalui penyusunan Profil Daerah diharapkan dapat menjadi sarana teknis dalam pelaksanaan program pembangunan antara lain untuk menilai gambaran fisik dan sifat-sifatnya serta untuk untuk menilai tingkat pemanfaatan lahan, sumber daya alam dan masalah lingkungan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menilai gambaran potensi alam, manusia dan hasil kegiatannya.
1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan penyusunan Profil Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014 adalah untuk menyajikan informasi mengenai keberadaan Kabupaten Parigi Moutong dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah, serta tersedianya data dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan yang dipresentasikan dalam bentuk media informasi yang efektif, proporsional dan akuntabel sebagai dasar penyusunan program pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong. Media informasi
berupa
profil
daerah
ini
diharapkan
dapat
mendukung perumusan kebijakan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong. Manfaat
1.3
Manfaat
dilaksanakannya
penyusunan
Profil
Daerah
Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014 ini adalah: 1.
Sebagai media untuk mengetahui potensi yang dapat dijadikan sumber informasi dalam membuat perencanaan dan prospek pengembangan Kabupaten Parigi Moutong kedepan;
2. Tersedianya data-data yang valid yang dapat diakses oleh semua pihak; 3. Memudahkan dalam menetapka kebijakan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2.1 Letak dan Luas Wilayah
KAB. PARIGI MOUTONG LUAS : 6.231,85 KM2 PENDUDUK : 441.020 JIWA KECAMATAN : 23 KELURAHAN : 5 DESA : 278
Sebelah Utara
Kabupaten Buol, Kabupaten Toli Toli-toli dan Provinsi Gorontalo
Sebelah Selatan
Kabupaten Poso, dan Provinsi Sulawesi Selatan
Sebelah Barat
Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kota Palu
Sebelah Timur
Teluk Tomini
Keadaan topografi dengan luas kemiringan lahan rata-rata : o Datar (0 – 8)% = 146.134 Ha. o Bergelombang (8 – 15)% = 60.443 Ha. o Curam (15 – 45)%=142.186 Ha. o Sangat curam ( >45)% )% = 1.97 Ha.
VISI “MELANJUTKAN TERWUJUDNYA KABUPATEN TERDEPAN YANG PRODUKTIF, MAJU, AMAN, TERTIB DAN BERDAYA SAING TAHUN 2020”
MISI 1.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
(good governance); 2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, keimanan dan ketakwaan; 3. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan
ekonomi
dan
pemberdayaan
ekonomi
kerakyatan; 4.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dengan memperhatikan aspek pemerataan pembangunan dan mengutamakan faktor pengungkit perekonomian rakyat;
5. Memantapkan
stabilitas
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat guna memacu akselerasi pembangunan daerah; 6. Melaksanakan pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam secara berkelanjutan.
2.2 Pemerintahan Statistik Pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012-2013 Uraian
2012
2013
22
23
220 5
278 5
3.193
3.367
3.056 6.249
3.206 6.573
Wilayah Administrasi Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah PNS Laki-laki Perempuan Total
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Pemekaran wilayah di Kabupaten Parigi Moutong terjadi sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan penambahan wilayah administratif
baik
kecamatan
maupun
desa.
Jumlah
kecamatan telah meningkat dari 6 kecamatan pada waktu berdirinya Kabupaten Parigi Moutong menjadi 23 kecamatan pada tahun 2013. Demikian pula desa/kelurahan, dari 106 desa tahun 2002 menjadi 278 desa pada tahun 2013.
2.3 Penduduk Piramida Penduduk Tahun 2013
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Ditinjau dari jenis kelamin, penduduk Kabupaten Parigi Moutong yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin 105. Artinya di antara 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Rasio ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Jika
dibandingkan
dengan
tahun
2012,
laju
pertumbuhan penduduk per tahun pada tahun 2013 yaitu sebesar 2,96 persen. Pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu pada Kecamatan Parigi sebesar 4,84 persen per tahun, sedangkan
Kecamatan
Bolano
Lambunu
memiliki
pertumbuhan penduduk yang paling rendah yaitu sebesar 0,31 persen per tahun.
2.4 Ketenagakerjaan Masalah ketenagakerjaan adalah masalah nasional yang timbul karena tidak adanya perimbangan antara pertumbuhan jumlah tenaga kerja dari tahun ke tahun dengan
perkembangan
jumlah
lapangan
usaha
yang
menampung tenaga kerja tersebut. Dari tahun ke tahun jumlah pencari kerja masih sangat sedikit yang tersalurkan dibandingkan dengan jumlah yang terdaftar. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2013 adalah sebanyak 193.964 yang terdiri atas yang bekerja sebanyak 188.142 dan yang menganggur sebanyak 5.822 orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2013 adalah 67,11 persen dengan tingkat pengangguran sebesar 3,00 persen. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar dan yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2013 Jenjang
Terdaftar
Ditempatkan
Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
SD Kebawah
1
97
-
94
SLTP
26
34
-
8
SLTA Keata
738
1.170
287
368
Jumlah
765
1.301
287
470
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
BAB III FASILITAS UMUM DAN SOSIAL 3.1 Sarana Pendidikan Infrastruktur merupakan katalis bagi pembangunan. Ketersediaan
infrastruktur
masyarakat
terhadap
dapat
meningkatkan
sumberdaya
sehingga
akses dapat
meningkatkan produktifitas dan efisiensi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hampir dalam semua aktifitas masyarakat dan pemerintah, keberadaan infrastruktur merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar. Jumlah Sekolah SD, SMP dan SMA Tahun 2011-2013 Tahun
SD
SMP
SMA
2011
399
56
12
2012
375
46
22
2013
381
100
17
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Jumlah Murid SD, SMP dan SMA Tahun 2011-2013 Tahun
SD
SMP
SMA
2011
62.219
15.131
6.248
2012
60.391
9.150
6.203
2013
61.056
20.019
6.781
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Angka Partisipasi Sekolah, Angka ngka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 120.00 100.00 80.00 60.00
102,14 83,95
88,28
96,36 79,04 67,88
57,04 53,69
60,10
40.00 20.00 0.00 APM
APK SD
SMP
APS
SMA
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Angka ngka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah sekolah. Upaya mensosialisasikan pendidikan sebenarnya sudah baik jika dilihat dari APK SD melebihi 100 persen. Namun, banyak murid yang tidak sesuai umurnya, mayoritas umur yang melebihi usia yang ditetapkan untuk berada pada jenjang pendidikan tersebut. Demikian juga terjadi pada SLTP dan SLTA, perbedaan APM dan APK semakin besar. APM untuk SLTA hanya 53,00 persen, artinya diantara 100 penduduk yang berusia 16-18 18 tahun, hanya 29 orang yang bersekolah SLTA pada usia 16-18 18 tahun tahun.
3.2 Sarana Kesehatan Fasilitas kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong meningkat dari tahun ketahun, sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan yang masih rendah. B Budaya dan kebiasaan masyarakat sangat mempengaruhi masih rendahnya indeks kesehatan, yang mencpai 67,98 persen pada tahun 2012. Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2011-2013 Tahun
Rumah Sakit
Rumah Bersalin
Puskesmas
Pustu
Posyandu
Polindes
2011
1
1
19
81
417
182
2012
1
1
21
81
425
189
2013
2
1
21
80
440
201
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2013 2% 10% 1%
Dokter
8%
perawat
4% 41%
bidan farmasi
34%
ahli gizi
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
3.3 Transportasi dan Komunikasi Jalan
merupakan
infrastruktur
menentukan
keberhasilan
pembangunan
yang
mampu
sektor
lainnya.
Infrastruktur ini menentukan tingkat mobilitas barang dan jasa, yang menjadi kekuatan untuk sektor perdagangan dan selanjutnya meningkatkan kemampuan sektor-sektor produksi, yaitu pertanian, pertambangan dan industri. Jenis jalan yang paling panjang di Kabupaten Parigi Moutong adalah jalan kabupaten, mencapai 1.016,65 km. jalan negara hanya 415,50 km dan dilewati jalan provinsi sepanjang 534 km saja. Panjang Jalan Tahun 2013 (km) Uraian
Panjang
Menurut Jenis permukaan Diaspal
410,265
Kerikil
492,535
Tanah
113,850
Menurut Kondisi Jalan Baik
212,695
Sedang
305,815
Rusak
392,2230
Rusak Berat
105,910
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
BAB IV POTENSI DAERAH 4.1 Pertanian Statistik Tanaman Padi Tahun 2010 2010-2013 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 2010
2011 PRODUKSI
2012
2013
LUAS PANEN
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Produksi padi paling banyak adalah pada tahun 2012 dengan jumlah produksi 260.489 Ton dengan luas tanam sebesar 54.247 Ha. Sedangkan pada tahun 2013 produksi padi mengalami penurunan 251.344 Ton dengan luas tanam 49.500 Ha. Tanaman Pangan Palawija Tahun 2013
Komoditi
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Jagung
5.476
20.823
Kedelai
909
1.462
Kacang Tanah Kacang Hijau
331 107
737 97
Ubi Kayu
337
7.264
Ubi Jalar
417
5.308
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
4.2 Perkebunan Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2013
70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 Kakao
Kelapa
Cengkeh
Luas Tanam (Ha)
Kopi
Lada
Produksi (Ton)
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Tanaman perkebunan yang ada di kabupaten Parigi Moutong meliputi Kelapa, Kakao, Cengkeh, kopi dan lada. Tanaman kakao mengalami penurunan luas tanam yakni dari 69.948 hektar tahun 2012 menjadi 67.657 hektar tahun 2013. Untuk tanaman anaman kelapa yang merupakan tanaman perkebunan yang telah diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun dan diremajakan mengalami peningkatan luas tanam yakni dari 27.333 hektar tahun 20 2012 menjadi 28.397 hektar tahun 2013. sedangkan tanaman cengkeh luas tanamnya pada tahun 2012 seluas 3.629 hektar meningkat menjadi seluas 5.949 hektar tahun 20 2013.
4.3 Kelautan dan Perikanan Wilayah
pesisir
di
Kabupaten
Parigi
Moutong
mempunyai panjang gariss pantai 472 kilometer (km), Dikali dengan empat mil garis pantai, maka Kabupaten Parigi Moutong punya wilayah laut atau berhak atas 16.000 km persegi wilayah laut Teluk Tomini. Disamping itu pula terdapat budidaya rumput laut 1.250 Ha dan Budidaya teripang 1.250 Ha, luas pengembangan keramba apung 521 Ha. Produksi perikanan laut di Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 20 2012 sebesar 23.924,60 ton, meningkat menjadi 24.004,6 pada tahun 2013. Produksi Perikanan Laut Tahun 2012 2012-2013
24,100 24,000 23,900 23,800 23,700 23,600 23,500 23,400 23,300 23,200 23,100 2012
2013
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
4.4 Peternakan Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil 40,000 20,000 -
2012
2013
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Populasi Ternak Unggas 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 Ayam Broiler
Ayam Petelur
2013
Ayam Kampung
Itik
2012
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Ternak unggas terdiri dari ayam ras, ayam kampung dan itik. Populasi ayam ras petelur mengalami peningkatan 13.364 di tahun 2012 dan pada tahun 2013 menjadi 14.395 Sementara ayam kampung/buras dan itik meningkat dari tahun ke tahun.
4.5 Pertambangan dan Energi Sektor
pertambangan
didominasi
oleh
kegiatan
penggalian. Produk yang dihasilkan bukan logam, sehingga bahan mentah dari usaha pada sektor ini ditindaklanjuti dengan industri yang diklasifikasikan pada jenis
“barang
galian bukan logam”. Pembangkit Listrik di Kabupaten Parigi Moutong dihasilkan menggunakan mesin diesel. PLN terdiri dari PLN Ranting Parigi yaitu u PLTD Parigi dan PLTD Kasimbar Kasimbar, PLN Ranting Moutong dan PLN Ranting Kotaraya PLTD Kotaraya dan PLTD Palasa. Kabupaten Parigi Moutong Pada sektor air bersih, di Kabupa ketersediaan air sampai saat ini cukup berlimpah, Namun pemerintah tetap terus berupaya untuk mencari alternative lain dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih di masa yang akan datang. Persentase Pelanggan PDAM 3% 1%
96%
sosial
Rumah Tangga
Pemerintah
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
4.6 Pariwisata Potensi pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong cukup besar, terbukti dengan banyaknya objek wisata yang terdaftar pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong. Sayangnya, objek wisata d di wilayah ini belum dikembangkan secara komersial. Potensi wisata yang dapat dikembangkan berupa wisata alam, wisata budaya/sejarah dan wisata pantai/bahari. Beberapa objek wisata yang telah ada antara lain alam, wisata budaya dan wisata sejarah dapat men menjadi pendukung wisata bahari dalam hal ini menyelam (diving), snorkeling, rekreasi pantai dan panorama aktivitas perkampungan nelayan.
Persentase Objek Wisata Menurut Jenisnya
30,86%
24,69% Wisata Alam Wisata Bahari Wisata Budaya
44,44%
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
Pemerintah menetapkan tahun 2015 dilaksanakan Sail Tomini melalui Keppres No 42 tahun 2014 , yang ditanda tangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Program sail yang akan dilaksanakan pada September 2015 mendatang tidak sekedar relly perahu layar, sailing pass KRI dan parade kapal internasioinal lainnya, namun juga merupakan upaya pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan
diberbagai
sektor,
khususnya
penyediaan
infrastruktur dasar, pembangunan SDM dan destinasi wisata maritim atau kelautan serta model percepatan pembangunan wilayah pesisir dan wilayah kepulauan. Sebelumnya Sail telah diselenggarakan 6 kali berturut turut setiap tahun sejak 2009. Dimulai dari Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi dan Belitong, Sail Morotai, Sail Komodo, dan Sail Raja Ampat. Pada tahun 2015 kegiatan sail ke tujuh rencananya akan digelar Sail Tomini yang puncak acara digelar di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Teluk tomini merupakan teluk terbesar dunia berada di garis katulistiwa seluas 58.500 km2 dengan kekayaan sumber daya alam yang kaya jantung segitiga karang dunia (coral triangle) memiliki keaneka ragaman hayati serta karakteristik ekosistem yang unik dan indah serta luas terumbu karang 1031 hektar, hutan mangrove 785.10 hektar sehingga teluk tomini layak sebagai pengembangan wisata bahari.
Objek Wisata di Kabupaten Parigi Moutong:
Danau Bolano Sau Kec. Bolano
Pulau Tomini Kec. Tomini
Rumah Raja Tombolotutu Kec. Tinombo
Pulau Kelelawar Kec. Ampibabo
Foto Bawah Laut
Foto Bawah Laut
BAB V PERTUMBUHAN EKONOMI 5.1 PDRB Kabupaten Parigi Moutong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan seluruh nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah pada periode waktu tertentu (satu tahun). PDRB Kabupaten Parigi Moutong Atas Harga Berlaku & Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah) Tahun 2010-2013 PDRB 2010 2011 2012 2013 ADH Berlaku
6.323.281
7.257.758
8.319.907
9.561.013
ADH Konstan
3.013.631
3.248.647
3.500.942
3.775.191
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
5.2 Indeks Pembangunan Manusia Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Parigi Moutong, perkembangan IPM di Kabupaten Parigi Moutong mengalami peningkatan dari 69,28 tahun 2011 naik menjadi 69,75 tahun 2012. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang
selama
ini
dilakukan
telah
berdampak
pada
peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Parigi Moutong. Angka Harapan Hidup dan Indeks Harapan Hidup Tahun 2010-2012 Kabupaten Parigi Moutong 2010 2011 2012 Angka Harapan Hidup
65,16
65,47
65,79
Indeks Harapan Hidup
66,93
67,45
67,98
Sumber: Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2014
BAB VI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran
Dalam diagram di atas, dapat dilihat keterkaitan antara beberapa tingkatan perencanaan serta keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran. Perencanaan terkait dengan penentuan prioritas tindakan untuk mencapai tujuan tertentu,
sedangkan
penganggaran
menggambarkan
bagaimana alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan pembangunan di daerah tidak terpisah dari perencanaan pembangunan di tingkat nasional, sebagaimana disebutkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2008 pasal 2 ayat 1, yang telah ditindaklanjuti dengan Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
dan
Evaluasi
6.2 Permasalahan Daerah Permasalahan utama pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong terdapat pada bidang pendidikan, bidang kesehatan dan kemiskinan, serta infrastruktur.
1
Permasalahan Bidang Kesehatan
2
Permasalahan Bidang Pendidikan
3
Permasalahan Kemiskinan
4
Permasalahan Terkait Kawasan Lindung Pada Kawasan Hutan
5
Permasalahan Terkait Kawasan Perairan
6
Permasalahan terkait ketersediaan air minum layak
7
Permasalahan terkait proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi dasar
8
Permasalahan terkait proporsi rumah tangga kumuh
6.3 Strategi Pemecahan Masalah Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong tahun 2014 dititikberatkan pada pembangunan manusia dalam konteks peningkatan produktivitas masyarakat dan penguasaan teknologi tepat guna. Mewujudkan pemerintahaan yang bersih dan berwibawa Peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan pendidikan, kesehatan gratis dan keagamaan Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
Prioritas Pembangunan
Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan energi
Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban
Pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan
Prioritas pembangunan daerah di atas merupakan prioritas pembangunan Kabupaten Parigi Moutong tahun 2015 yang dikaitkan dengan program pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun (2013-2018).
6.4 Strategi dan Tolak Ukur Strategi
yang
perlu
dilakukan
untuk
mencapai
percepatan pembangunan adalah: 1.
Melakukan percepatan pengentasan kemiskinan dengan cara memfokuskan pada daerah-daerah (kecamatan) yang
memiliki
tingkat
kemiskinan
paling
tinggi.
Pengentasan kemiskinan akan dapat dipercepat jika didasarkan pada intervensi dengan pendekatan wilayah
(regional approach), sehingga program dan kegiatan yang dilakukan untuk pengentasan penduduk miskin benarbenar tepat sasaran. 2. Meningkatkan
perekonomian
mengembangkan
agribisnis
daerah
dengan
kelautan,
cara
meningkatkan
pemberdayaan ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat. 3. Membuka
kesempatan
kerja
seluas-luasnya
dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Pemerintah daerah bersinergi dengan sektor swasta akan memberikan prioritas pada pembukaan kesempatan kerja dengan cara menjamin iklim usaha yang kondusif sehingga sektor swasta dapat tumbuh dengan baik. Disisi lain, masyarakat
sebagai
pencari
kerja
perlu
disiapkan
(diberikan pembekalan dan pelatihan) sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
6.5 Penjabaran ke Dalam Urusan dan Program Berdasarkan tema pembangunan Kabupaten Parigi Moutong
tahun
Pengentasan
2015:
“Mewujudkan
Kemiskinan
Melalui
Percepatan
Sumber
Daya
Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing
Untuk
Kesejahteraan
Rakyat”.
Maka
pembangunan daerah diletakkan pada prioritas utama yakni pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi rakyat dengan program-program sebagai berikut: 1.
Pengentasan Kemiskinan dengan membuka akses pada daerah kantong produksi yang masih terisolir
2. Bantuan Sosial bagi masyarakat rentan 3. Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya 4. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 5. Pengembangan agribisnis pertanian mencakup usaha budidaya dan peningkatan kualitas produksi serta penataan pemasaran hasil pengelolaan hulu-hilir 6. Pengembangan usaha perikanan laut dan budidaya hasil laut serta pengembangan sidat dan budidaya perikanan darat 7. Penciptaan lapangan kerja melalui upaya menumbuhkan investasi usaha swasta pada berbagai usaha komoditi unggulan daerah
8. Peningkatan ketrampilan kewirausahaan di kalangan generasi muda 9. Fasilitasi modal usaha bagi pemuda dan calon tenaga kerja 10. Perbaikan, memangkas peraturan yang menghambat investasi dan melakukan penyederhanaan periizinan 11. Melanjutkan pembangunan sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dan kelautan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Parigi Moutong 12. Mendorong
kemandirian
peran
perempuan
dan
peningkatan ekonomi lokal 13. Peningkatan peran partisipatif generasi muda dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi lokal 14. Membantu
usaha
masyarakat
melalui
bantuan
permodalan bagi IKM dan UMKM, petani dan nelayan 15. Bantuan bibit, pupuk dan alat bagi petani dan nelayan 16. Bantuan modal usaha bagi kelompok usaha masyarakat dan koperasi 17. Menjaga stabilitas harga sembako agar tetap terjangkau oleh masyarakat 18. Ketahanan dan Swasembada Pangan Lokal 19. Peningkatan Diversifikasi Pangan Masyarakat 20. Mendorong Pemberdayaan ekonomi melalui kemandirian pangan masyarakat 21. Peningkatan Ketersediaan Pangan
22. Meningkatkan
kapasitas
ekonomi
rakyat
melalui
perlindungan harga komoditas pertanian, perkebunan dan kelautan saat panen 23. Menata kawasan pedagang (pasar tradisional) kecamatan dan pasar kaget/tumpah di tingkat desa 24. Pembebasan biaya retribusi bagi pedagang tradisional dan usaha kecil 25. Mengendalikan serangan hama/penyakit dan sejenisnya dalam peningkatan hasil pertanian, perkebunan dan kelautan.
6.6 Capaian Kinerja Pembangunan •
Indeks Pembangunan Manusia
IPM Kabupaten Parigi Moutong 69,75 69,28 68,83
2010
2011
2012
Sumber: IPM Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014
IPM merupakan indeks yang mengukur pencapaian pembangunan
keseluruhan
suatu
daerah,
yang
direpresentasikan oleh tiga dimensi, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kualitas hidup yang layak. Berdasarkan data di atas memperlihatkan bahwa nilai IPM Kabupaten Parigi Moutong telah mengalami kenaikan dan berada pada klasifikasi kesejahteraan menengah ke atas pada tahun 2012.
•
Indeks Pendidikan Indikator
2010
2011
2012
93,93
93,96
93,98
7,12
7,16
7,17
Indeks Melek Huruf
93,93
93,96
93,98
Indeks Lama Sekolah
47,48
47,41
47,80
Indeks Pendidikan
78,44
78,54
78,59
Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah
Sumber: IPM Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan bahwa ratarata lama sekolah di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2012 adalah 7,17 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan dengan tahun 2011, dengan kecepatan yang lebih kecil dibandingkan tahun 2010 (7,16). Jika dilihat dari klasifikasi komponen indeks pendidikan, dapat
disimpulkan
bahwa
keberhasilan
pembangunan
pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong sudah berada pada kategori tinggi (antara nilai 78,10-86,98) seperti halnya dengan Provinsi Sulawesi Tengah.
•
Indeks Harapan Hidup dan Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup dan Indeks Harapan Hidup 68.5 68 67.5 67 66.5 66 65.5 65 64.5 64 63.5
67.98 67.45 66.93 65.79 65.16
65.47
2010 2011 Angka Harapan Hidup
2012 Indeks Harapan Hidup
Sumber: IPM Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014
Pada tahun 2011 usia harapan hidup di Kabupaten Parigi Moutong adalah 65,47 tahun, namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,32 tahun usia harapan hidup. Angka harapan hidup sebesar 65,79 pada tahun 2012 di Kabupaten Parigi Moutong menghasilkan Indeks Harapan Hidup sebesar 67,98. Jika dilihat dari klasifikasi komponen Indeks Harapan Hidup yang dicapai,
Kabupaten Parigi
Moutong (67,98), masih berada dalam kategori sedang, sebagaimana tahun 2011.
•
Indeks Daya Beli
700
631.23
627.58
624.45
600 500 400 300 200 100
62.68
61.84
61.11
0 2010
2011
Indeks Daya Beli
2012
Indikator Daya Beli
Sumber: IPM Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014
Sampai dengan tahun 2012, kemampuan daya beli penduduk di Kabupaten Parigi Moutong sudah cukup tinggi dibandingkan kabupaten-kabupaten kabupaten lainnya. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata rata Provinsi Sulawesi Tengah, angkanya masih lebih rendah dan kecepatan penambahannya pada tahun 2012 juga lebih rendah. Indeks
Daya
Beli
merupakan
ukuran
yang
mencerminkan kemampuan daya beli penduduk. Semakin besar nilai indeks menunjukkan semakin baiknya kemampuan ekonomi masyarakat, demikian pula sebaliknya.
•
Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Parigi Moutong Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2013 PDRB
7.83
Jasa - jasa
8.42
Keu, Persewaan & Jasa…
8.65
Angkutan & Komunikasi
7.5
Perdagangan, Hotel &…
8.42
Bangunan
7.34
Listrik & Air Bersih
5.03
Industri Pengolahan
7.8
Pertambangan & Penggalian
7.97
Pertanian
7.66
Sumber: Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014
Pertumbuhan
positif
terjadi
pada
semua
sektor
ekonomi, dengan percepatan yang fluktuatif. Percepatan sektoral terjadi pada tujuh sektor dan dapat dirinci sebagai berikut: Sektor Pertanian mencapai 7,66 persen, Sektor penggalian sebesar 7,97 persen, Sektor Industri Pengolahan sebesar 7,80 persen, Sektor Banguna Bangunan sebesar 7,34 persen, Sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 7,50 persen, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan mencapai 8,65 persen serta Sektor Jasa-jasa jasa sebesar 7,66 persen. Sedangkan sektor-sektor sektor lainnya mengalami perlambatan sektoral karena sudah mencapai kestabilan pertumbuhan. Namun demikian, pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 8,42 persen tergolong sangat tinggi karena besarnya arus barang yang masuk dan keluar daerah daerah.
KESIMPULAN •
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2013 adalah sebanyak 193.964 yang terdiri atas yang bekerja sebanyak 188.142 dan yang menganggur sebanyak 5.822 orang. TPAK tahun 2013 adalah 67,11 persen dengan tingkat pengangguran sebesar 3,00 persen.
•
Pada jenjang SLTP dan SLTA, perbedaan APM dan APK semakin besar. APM untuk SLTA hanya 53,00 persen, artinya diantara 100 penduduk yang berusia 16-18 tahun, hanya 29 orang yang bersekolah SLTA pada usia 16-18 tahun.
•
Produksi padi paling banyak adalah pada tahun 2012 dengan jumlah produksi 260.489 Ton dengan luas tanam sebesar 54.247 Ha. Sedangkan pada tahun 2013 produksi padi mengalami penurunan 251.344 Ton dengan luas tanam 49.500 Ha.
•
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Parigi Moutong, perkembangan
IPM
di
Kabupaten
Parigi
Moutong
mengalami peningkatan dari 69,28 tahun 2011 naik menjadi 69,75 tahun 2012. •
Potensi pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong cukup besar, terbukti dengan banyaknya objek wisata yang terdaftar pada Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong. Namun, objek wisata di wilayah ini belum dikembangkan secara komersial.