6/1/2012
KAJIAN PENENTUAN UMUR MASAK OPTIMAL TANDAN BUAH SAWIT UNTUK BENIH BERVIGOR TINGGI DI SUMATERA UTARA
Dr. Didik Harnowo, MS dkk
Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA 2012
PENDAHULUAN Latar Belakang • Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan telah memberikan sumbangan nyata bagi perekonomian Indonesia. • Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi sentra perkebunan kelapa sawit, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar dengan total luas areal mencapai + 855.333,00 Ha dengan total produksi sebesar + 12.070.507,81 (TBS). • Guna mendukung hal di atas, maka perkebunan kelapa sawit harus didukung dalam penyediaan benih yang bermutu (bervigor tinggi). • Untuk menghasilkan benih bervigor tinggi diperlukan pemahaman tentang kapan saat panen yang tepat.
1
6/1/2012
Permasalahan Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan strategis yang terus mendapatkan perhatian pemerintah. Hal ini karena sumbangan terhadap devisa negara cukup tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan baik dari luas areal pertanaman maupun peningkatan produksi. Konsekuensinya adalah diperlukan benih dan bibit berkualitas yang semakin meningkat. Benih dengan vigor tinggi akan mempunya beberapa sifat unggul seperti cepat berbuah, tahan terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap cekaman lingkungan dan sebagainya. Benih bervigor tinggi (mutu benih maksimal) dapat dicapai pada saat matang optimum. Hingga saat ini belum ada informasi akurat mengenai umur masak optimal tandan buah sawit untuk digunakan sebagai benih. Oleh karena itu, penelitian mengenai penentuan umur masak optimal tandan buah kelapa sawit untuk memperoleh benih bervigor tinggi (mutu maksimal) sangat diperlukan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur masak optimal Tandan Buah Sawit (TBS) agar menghasilkan benih bervigor tinggi.
Keluaran Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rekomendasi mengenai umur masak optimal TBS yang tepat.
2
6/1/2012
METODOLOGI DAN MEKANISME PEMANFAATAN HASIL LITBANG Lokasi Kajian Penelitian ini dilak sanak an di laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat, Kota Pematang Siantar.
Metode Kajian Kajian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor, dimana faktor pertama adalah umur setelah penyerbukan (4.5 bulan setelah penyerbukan: U1, 5 bulan setelah penyerbukan: U2, dan 5.5 bulan setelah penyerbukan: U3) dan faktor kedua adalah suhu media perkecambahan yaitu 26 oC (T1), 29 oC (T2) dan 32 oC (T3). Kombinasi dari kedua faktor menghasilkan 9 perlakuan dan tiap perlakuan diulang lima kali sehingga diperoleh 45 satuan percobaan. Varietas yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas Simalungun.
Prosedur Pelaksanaan 1. Produksi benih Kegiatan ini diawali dengan penentuan tandan calon benih yang berasal dari varietas unggul yaitu Simalungun dengan umur penyerbukan yang sesuai dengan rancangan percobaan. Tandan dapat dipanen apabila sudah matang, biasany a 5 – 6 bulan setelah anthesis y ang ditandai dengan adany a 1 – 2 buah luar y ang terlepas. Tandan matang dipotong dan dimasuk k an k e dalam k arung goni dan diberi surat pengantar pengiriman untuk diproses lebih lanjut. Tandan yang telah dipanen dibawa ke laboratorium persiapan benih, dipisahkan spikeletnya dengan memakai kapak pada ruangan khusus agar jangan bercampur dengan buah yang lain. Spikelet dengan buahnya yang masih melekat dimasukkan ke dalam peti fermentasi yang dibuat dari kayu berukuran 0.6 x 0.2 x 1 m selama 3 hari dan sedikit dibasahi agar buah terangsang cepat terlepas dari spikeletnya.
3
6/1/2012
Buah yang telah lepas dari spikelet tadi kemudian dimasukkan ke dalam peti fermentasi kedua agar buah itu sedikit membusuk untuk mempermudah pelepasan daging buah pada proses selanjutnya. Peti yang sama seperti terdahulu tetapi ukurannya lebih kecil yaitu 0.5 x 0.2 x 0.5 m. Fermentasi dilakukan selama 3 hari. Kemudian buah dimasukkan ke dalam mesin pengupas daging buah (depericarper) yang merupakan satu unit drum berputar berukuran panjang 1 – 1.5 meter, berbentuk silinder bersegi 6 yang permukaannya berlobang terbuat dari plet besi berlubang (belah ketupat) dan lidinya agak tajam. Drum ini berputar digerakkan sebuah dinamo berukuran 5 PK dengan putaran 45 rpm. Dibagian atas dipasang pipa air yang meneteskan air sewaktu drum berputar guna menghanyutkan daging buah yang terkupas, biji kecil, sampah, pasir dan kotoran lainnya. Setelah 45 menit di dalam drum hanya tinggal benih yang telah bersih. Biji ini kemudian dikeringanginkan beberapa jam kemudian dibersihkan dari serabut yang masih melekat sambil menyortir yang pecah, kecil dan abnormal lainnya.
Biji y ang bersih dihitung dan diberi label, kemudian direndam selama 3 menit dalam larutan Dithane dan dikeringanginkan guna mencegah pertumbuhan jamur pada kulit biji. Biji dimasukkan ke dalam kantong plastik atau kantong kain dan disimpan ruangan AC menunggu untuk dikecambahkan. 2. Pengecambahan benih Biji y ang akan dikecambahkan terlebih dahulu diperiksa kadar airny a. Jika kurang dari 18% perlu direndam beberapa hari. Biji terlebih dahulu dipindahkan pada kantong plastik y ang sengaja diberi lubang beserta labelnya dan direndam dalam bak air. Setelah perendaman biji dikeringanginkan selama 1 hari dimana sebelumny a dicelupkan ke dalam larutan Dithane 0.1 – 0.2% selama 3 menit. Biji dikeringanginkan pada ruang pengeringan dan diletakkan pada kotak beralaskan kawat khas. Kemudian biji dimasukkan ke dalam kantong plastik y ang masing-masing berisi 400 – 500 biji beserta labelny a masing-masing lalu diikat dengan karet pada ujungny a. Kantongan biji ini dimasukkan ke dalam ruangan pemanas (germinator) y ang diletakkan pada rak-rak. Germinator ini adalah ruangan kecil y ang dipanaskan secara elektris dimana temperatur dikontrol secara otomatis 39 – 40oC.
4
6/1/2012
Setiap minggu kantong plastik diperiksa dan diguncang. Biji yang kelihatan terlalu kering disiram dengan menyemprotkan air. Biji akan berada di ruangan ini selama 40 – 60 hari. Kemudian biji dikeluarkan dan direndam dalam bak perendaman selama 3 hari untuk menaikkan kadar air dari 18% menjadi 23%. Biji kemudian dikeringanginkan selama sehari dan kembali dimasukkan ke kantong plastik dan diletakkan pada rak-rak di dalam ruangan perkecambahan yang bertemperatur 26 – 28 oC. Pada penelitian ini temperatur yang digunakan adalah 26 oC, 29oC dan 32 oC. Setelah 12 – 15 hari akan mulai berkecambah dan selanjutnya tiap minggu persentase kecambah akan mencapai 70 – 85% dan ada yang mencapai 90%. Biji yang tidak tumbuh selanjutnya akan dimusnahkan. 3. Pengujian vigor benih Pengujian vigor benih dilakukan terhadap benih yang akan dikecambahkan. Vigor benih dapat dilihat dari beberapa variabel pengamatan, antara lain daya berkecambah dan kecepatan tumbuh.
Metode Analisis Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova) dan pada perlakuan yang menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap variabel yang diamati, maka dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT pada taraf nyata 5%.
5
6/1/2012
PRODUK TARGET YANG INGIN DICAPAI Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi mengenai penentuan umur masak optimal TBS agar didapat benih kelapa sawit bervigor tinggi.
BENTUK KEGIATAN PEMANFAATAN HASIL LITBANG • Penggunaan varietas unggul kelapa sawit hasil seleksi PPKS dan Badan Litbang Pertanian. •Standar Prosedur Pengujian Kelapa Sawit.
Analisis Data • Data agronomis ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. • Analisis tingkat efisiensi usaha tani perbanyakan benih menggunakan analisis R/C ratio, yaitu perbandingan antara nilai produksi dengan biaya produksi. Semakin tinggi nisbah R/C ratio statu usahatani akan semakin efisien dan layak.
6
6/1/2012
Organisasi pelaksana NO
NAMA
JABATAN FUNGSIONAL/ BIDANG KEAHLIAN
JABATAN DALAM KEGIATAN
URAIAN TUGAS
ALOKASI WAKTU (Jam/ minggu)
1.
Akmal
Peneliti Madya
Penanggung Jawab
Mengkoordinir kegiatan
10
2.
Vivi Aryati
Peneliti Pertama
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
3.
Didik Harnowo
Peneliti Madya
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
4.
Timbul Marbun
Peneliti Muda
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
5.
Sri Romaito
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
6.
Dorkas Parhusip
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
7.
Perdinanta Sembiring
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan sampai pelaporan
8
8.
Mustafa Hutagalung
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
9.
Eva Masdianti
Adm
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
6
Organisasi pelaksana (Lanjutan) NO
NAMA
JABATAN FUNGSIONAL/ BIDANG KEAHLIAN
JABATAN DALAM KEGIATAN
URAIAN TUGAS
ALOKASI WAKTU (Jam/ minggu)
10.
Cyrus Hutapea
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
11.
Adrizal
PNK
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
12.
Kusnadi
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
13.
Zulkarnain
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
14.
Sumadi
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
15.
Suryani
Adm
Anggota
Membantu kegiatan Administrasi dan keuangan
6
16.
Desmawati
Adm
Anggota
Membantu kegiatan Administrasi dan keuangan
6
17.
Yesrina Elita
Adm
Anggota
Membantu kegiatan Administrasi dan keuangan
6
18.
Jumiati
Adm
Anggota
Membantu kegiatan Administrasi dan keuangan
6
19.
Nuryadi
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
20.
Henrudin Damanik
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
21.
Syamsurizal Lubis
Teknisi
Anggota
Membantu pelaksanaan kegiatan
8
22.
Hertika Siagian
Adm
Anggota
Membantu kegiatan Administrasi dan keuangan
6
7
6/1/2012
Jadwal Pelaksanaan KEGIATAN
BULAN 1
2
3
4
5
6
7
8
2
2
13
13
10
10
10 10
9
1 0
1 1
1 2
15
5
5
5
A. Persiapan a. Penyusunanan ROPP b. Seminar ROPP c. Perbaikan ROPP d. Pembuatan juknis B. Pelaksanaan a. Perbanyakan benih b. Pelatihan penangkar c. Pelaporan d. Seminar hasil Persentase
Rencana Biaya URA IA N Belanja Bahan
JUMLA H (Rp.) 176.500.000
Belanja Honor Output Kegiatan
162.000.000
Belanja Barang Op. Lainny a Belanja Perjalanan lainny a
50.726.000 279.000.000
JUMLA H
668.226.000
8
6/1/2012
Rencana Biaya No
Jenis Pengeluaran
1
Belanja Bahan
Volume
Harga Satuan (Rp.)
-
ATK dan komputer supplies
1
KEG
750.000
750.000
-
Dokumentasi dan publikasi
1
KEG
500.000
500.000
-
Penggandaan dan penjilidan laporan
10
EKS
50.000
500.000
-
Pembelian saprodi
1
KEG
167.000.000
167.000.000
-
Pembuatan Plank merek
1
KEG
500.000
500.000
-
Bahan pendukung lainnya
1
KEG
7.250.000
7.250.000
Jumlah 2
Jumlah (Rp.)
176.500.000
Honor yang terkait Output Kegiatan -
UHL pengolahan tanah
800
HOK
50.000
40.000.000
-
UHL tanam
620
HOK
50.000
31.000.000
-
UHL pemeliharaan
400
HOK
50.000
20.000.000
-
UHL panen
300
HOK
50.000
15.000.000
-
UHL prosesing
820
HOK
50.000
41.000.000
-
Honor petugas lapang
60
OB
250.000
15.000.000
-
Honorarium petugas detasering
10
OB
500.000
Jumlah
5.000.000 162.000.000
Rencana Biaya No
Jenis Pengeluaran
Volume
3
Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
-
Seminar hasil kegiatan
1
KEG
726.000
726.000
-
Biaya sertifikasi benih
1
KEG
7.500.000
7.500.000
-
Belanja non operasional pendukung kegiatan
1
KEG
7.500.000
7.500.000
-
Pelatihan penangkar/pelaksana kegiatan
1
KEG
7.500.000
7.500.000
-
Biaya angkut benih dari lokasi penangkar
1
KEG
6.000.000
6.000.000
-
Pembelian plastik kemasan benih
1
KEG
8.000.000
8.000.000
-
Pembelian karung benih
1
KEG
7.500.000
7.500.000
-
Bantuan transport peserta pelatihan
1
KEG
6.000.000
6.000.000
Jumlah
50.726.000
9
6/1/2012
Rencana Biaya No
Jenis Pengeluaran
Volume
4
Belanja Perjalanan Lainnya
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
-
Perjalanan dalam rangka koordinasi
48
OH
800.000
38.400.000
-
Perjalanan dlm rangka pelaksanaan kegiatan
210
OH
800.000
168.000.000
-
Perjalanan dalam rangka supervisi
23
OH
800.000
18.400.000
-
Perjalanan dalam rangka konsultasi ke pusat
8
OP
5.700.000
45.600.000
-
Perjalanan pendek
1
KEG
600.000
600.000
-
Perjalanan dalam rangka monev
10
OH
800.000
8.000.000
Jumlah
279.000.000
10