KODE : X .28
KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Helmi Loso Winarto Amrizal Yusuf Jonharnas
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA 2012
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit merupakan komoditi andalan di sektor perkebunan. Permintaan minyak sawit yang selalu meningkat, Salah satu komoditi andalan ekspor non migas, Menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Latar Belakang
Rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat antara lain: Teknologi produksi masih sederhana, baik pembibitan, panen. Jika teknologi diterapkan potensi produktivitas dpt tercapai. Pemupukan pada pembibitan belum diperhatikan sehingga bibit kurang bermutu dan berkualitas rendah Bibit yang baik dan sehat selama di pembibitan awal (Pre Nursery) maupun di pembibitan utama (Main Nursery) besar pengaruhnya untuk pertumbuhan tanaman selanjutnya.
PERMASALAHAN USAHA PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT • Umumnya dikelola oleh masyarakat secara sederhana. • Produktivitas dan mutu produksi rendah. • Bibit dan pembibitan sederhana • Rekomendasi pemupukan pd persemaian tidak jelas
METODOLOGI Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diuji pada percobaan ini adalah sebagai berikut : A = Ponska + Kieserite B = Ponska + Kieserite + Urine Sapi C = Mutiara + Kieserite D = Mutiara + Kieserite + Urine Sapi E = Rustika + Kieserite F = Rustika + Kieserite + Urine Sapi G = Urine Sapi
Tabel 1. Rekomendasi Aplikasi masing-masing perlakuan umur pembibitan pada penentuan dosis pupuk optimal untuk pembibitan kelapa sawit Tahun Anggaran 2012.
PERLAKUAN
Umur
Jenis dan Dosis Pupuk
(minggu)
PONSKA
MUTIARA RUSTIKA
KIESERITE URINE SAPI
A
B
C
0
5 g/btg
-
-
2 g/btg
-
5
10 g/btg
-
-
4 g/btg
-
10
15 g/btg
-
-
6 g/btg
-
15
20 g/btg
-
-
8 g/btg
-
20
25 g/btg
-
-
10 g/btg
-
0
5 g/btg
-
-
2 g/btg
2 cc/btg
5
10 g/btg
-
-
4 g/btg
2 cc/btg
10
15 g/btg
-
-
6 g/btg
2 cc/btg
15
20 g/btg
-
-
8 g/btg
2 cc/btg
20
25 g/btg
-
-
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
5 g/btg
-
2 g/btg
-
5
-
10 g/btg
-
4 g/btg
-
10
-
15 g/btg
-
6 g/btg
-
15
-
20 g/btg
-
8 g/btg
-
20
-
25 g/btg
-
10 g/btg
-
D
E
F
G
0
-
5 g/btg
-
2 g/btg
2 cc/btg
5
-
10 g/btg
-
4 g/btg
2 cc/btg
10
-
15 g/btg
-
6 g/btg
2 cc/btg
15
-
20 g/btg
-
8 g/btg
2 cc/btg
20
-
25 g/btg
-
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
-
5 g/btg
2 g/btg
-
5
-
-
10 g/btg
4 g/btg
-
10
-
-
15 g/btg
6 g/btg
-
15
-
-
20 g/btg
8 g/btg
-
20
-
-
25 g/btg
10 g/btg
-
0
-
5 g/btg
2 g/btg
2 cc/btg
5
-
10 g/btg
4 g/btg
2 cc/btg
10
-
15 g/btg
6 g/btg
2 cc/btg
15
-
20 g/btg
8 g/btg
2 cc/btg
20
-
25 g/btg
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
-
-
2 cc/btg
5
-
-
-
2 cc/btg
10
-
-
-
2 cc/btg
15
-
-
-
2 cc/btg
20
-
-
-
2 cc/btg
SINERGI KOORDINASI Kerangka
Sinergi
Koordinasi
dilakukan dengan Instansi terkait seperti
Dinas
Perkebunan
di
kabupaten, dan koordinasi dengan petani pembibitan
kooperator/petani kelapa
sawit
petani
kooperator langsung terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan
sehingga
kegiatan berjalan dengan baik
Pemanfaatan Hasil Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh petani Kooperator Diharapkan pemanfaatan akan berkembang kepetani-petani yang mengusahakan pembibitan kelapa sawit sehingga rekomendasi yang didapat akan berkembang ditingkat petani lainnya.
Potensi Pengembangan Kedepan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam upaya perbaikan penyediaan bibit kelapa sawit dalam pembibitan untuk memenuhi kebutuhan perluasan areal maupun untuk kegiatan replanting. Keberhasilan pertumbuhan tanaman kelapa sawit di lapangan sangat ditentukan oleh kondisi bibit yang ditanam. Bibit yang pertumbuhannya baik di pembibitan akan memberikan tanaman yang pertumbuhannya baik pula di lapangan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa dari penelitian Kajian Penentuan Dosis Pupuk Optimal untuk Pembibitan Kelapa Sawit di Sumatera Utara akan didapatkan 1 - 2 paket rekomendasi dosis pupuk optimal untuk pembibitan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara.
PENUTUP Dari hasil kajian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: •Kombinasi pupuk perlakuan A (NPK Phonska + Kieserit), perlakuan B (NPK Phonska + Kieserit + Urine Sapi), perlakuan C (NPK Mutiara + Kieserit), perlakuan D (NPK Mutiara + Kieserit + Urine sapi), perlakuan E (NPK Bass + Kieserit), dan perlakuan F (NPK Bass + Kieserit + Urine Sapi) semuanya dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap keragaan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. Pemberian kombinasi perlakuan F (NPK Bass + Kieserit + Urine Sapi), perlakuan D (NPK Mutiara + Kieserit + Urine sapi), dan perlakuan E (NPK Bass + Kieserit), cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain