PROPOSAL KAJIAN PENENTUAN DOSIS PUPUK OPTIMAL UNTUK PEMBIBITAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Helmi Dkk
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA 2012
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit merupakan komoditi andalan di sektor perkebunan. Permintaan minyak sawit yang selalu meningkat, Salah satu komoditi andalan ekspor non migas, Menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat antara lain: Teknologi produksi masih sederhana, baik pembibitan, panen. Jika teknologi diterapkan potensi produktivitas dpt tercapai. Pemupukan pada pembibitan belum diperhatikan sehingga bibit kurang bermutu dan berkualitas rendah Bibit yang baik dan sehat selama di pembibitan awal (Pre Nursery) maupun di pembibitan utama (Main Nursery) besar pengaruhnya untuk pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Tujuan Kegiatan
• Mendapatkan 1 - 2 paket rekomendasi dosis pupuk optimal untuk pembibitan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara
PERMASALAHAN • Usaha perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola oleh masyarakat secara sederhana. • Khusus untuk perkebunan sawit rakyat, permasalahan umum yang dihadapi antara lain rendahnya produktivitas dan mutu produksinya. • Produktivitas kebun sawit rakyat rata-rata 16 ton Tandan Buah Segar (TBS) per ha, sementara potensi produksi bila menggunakan bibit unggul sawit bisa mencapai 30 ton TBS/ha. • Produktivitas CPO (Crude Palm Oil) perkebunan rakyat hanya 2,5 ton CPO per ha dan 0,33 ton minyak inti sawit (PKO) per ha, sementara di perkebunan negara 4,82 ton CPO per hektar dan 0,91 ton PKO per hektar.
METODOLOGI DAN MEKANISME PEMANFAATAN HASIL LITBANG Penelitian dilakukan di Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian dilakukan di tanah petani kelapa sawit, mulai dari Bulan Februari sampai September 2012. Bahan-bahan yang digunakan adalah bibit kelapa sawit umur 3 bulan hasil persilangan Dura dan Pisifera (D x P) yaitu Fesifera yang didapatkan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, sebanyak 1500 bibit. tanah jenis ultisol, kantong plastik (polybag) berukuran 40 x 50 cm dengan ketebalan 0,02 mm, tali plastik, kayu untuk plot penyangga, curater 3 G, jaring pagar, Dithane M 45, Sevin 85 SP, pupuk Rustica, pupuk Ponska, pupuk Mutiara, pupuk Kieserit, Urine Sapi, paku, cat, triplek dan air.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diuji pada percobaan ini adalah sebagai berikut : A = Ponska + Kieserite B = Ponska + Kieserite + Urine Sapi C = Mutiara + Kieserite D = Mutiara + Kieserite + Urine Sapi E = Rustika + Kieserite F = Rustika + Kieserite + Urine Sapi G = Urine Sapi
Tabel 1. Rekomendasi Aplikasi masing-masing perlakuan umur pembibitan pada penentuan dosis pupuk optimal untuk pembibitan kelapa sawit Tahun Anggaran 2012.
PERLAKUAN
Umur
Jenis dan Dosis Pupuk
(minggu)
PONSKA
MUTIARA RUSTIKA
KIESERITE URINE SAPI
A
B
C
0
5 g/btg
-
-
2 g/btg
-
5
10 g/btg
-
-
4 g/btg
-
10
15 g/btg
-
-
6 g/btg
-
15
20 g/btg
-
-
8 g/btg
-
20
25 g/btg
-
-
10 g/btg
-
0
5 g/btg
-
-
2 g/btg
2 cc/btg
5
10 g/btg
-
-
4 g/btg
2 cc/btg
10
15 g/btg
-
-
6 g/btg
2 cc/btg
15
20 g/btg
-
-
8 g/btg
2 cc/btg
20
25 g/btg
-
-
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
5 g/btg
-
2 g/btg
-
5
-
10 g/btg
-
4 g/btg
-
10
-
15 g/btg
-
6 g/btg
-
15
-
20 g/btg
-
8 g/btg
-
20
-
25 g/btg
-
10 g/btg
-
D
E
F
G
0
-
5 g/btg
-
2 g/btg
2 cc/btg
5
-
10 g/btg
-
4 g/btg
2 cc/btg
10
-
15 g/btg
-
6 g/btg
2 cc/btg
15
-
20 g/btg
-
8 g/btg
2 cc/btg
20
-
25 g/btg
-
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
-
5 g/btg
2 g/btg
-
5
-
-
10 g/btg
4 g/btg
-
10
-
-
15 g/btg
6 g/btg
-
15
-
-
20 g/btg
8 g/btg
-
20
-
-
25 g/btg
10 g/btg
-
0
-
5 g/btg
2 g/btg
2 cc/btg
5
-
10 g/btg
4 g/btg
2 cc/btg
10
-
15 g/btg
6 g/btg
2 cc/btg
15
-
20 g/btg
8 g/btg
2 cc/btg
20
-
25 g/btg
10 g/btg
2 cc/btg
0
-
-
-
2 cc/btg
5
-
-
-
2 cc/btg
10
-
-
-
2 cc/btg
15
-
-
-
2 cc/btg
20
-
-
-
2 cc/btg
Parameter yang diamati Karakteristik agronomis yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah helaian daun, luas permukaan daun, lingkaran batang bibit, panjang akar terpanjang bibit, jumlah akar bibit, berat segar bagian atas bibit (daun dan pelepah), berat segar bagian bawah bibit (akar), berat kering bagian atas bibit (daun dan pelepah), berat kering bagian bawah bibit (akar). Pengamatan dilakukan pada : 1). Umur 0 Minggu, 2). Umur 15 minggu dan umur 25 Minggu. Dalam satu perlakuan terdiri dari 20 batang/poly bag, dengan 7 perlakuan, 4 kali ulangan di 2 (dua) lokasi.
PRODUK TARGET YANG INGIN DICAPAI
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam upaya perbaikan penyediaan bibit kelapa sawit dalam pembibitan untuk memenuhi kebutuhan perluasan areal maupun untuk kegiatan replanting. Keberhasilan pertumbuhan tanaman kelapa sawit di lapangan sangat ditentukan oleh kondisi bibit yang ditanam. Bibit yang pertumbuhannya baik di pembibitan akan memberikan tanaman yang pertumbuhannya baik pula di lapangan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa dari penelitian Kajian Penentuan Dosis Pupuk Optimal untuk Pembibitan Kelapa Sawit di Sumatera Utara akan didapatkan 1 - 2 paket rekomendasi dosis pupuk optimal untuk pembibitan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara.
BENTUK KEGIATAN PEMANFAATAN HASIL LITBANG Bentuk kegiatan pemanfaatan hasil badan litbang dalam upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkomitmen menjadi bagian sistem agroindustri kelapa sawit termasuk dalam hal mendapatkan varietas-varietas baru kelapa sawit yang berpotensi tinggi, membuat rekomendasi pemupukan, serta penyediaan benih dan bibit kelapa sawit yang dapat dikembangkan di daerah yang mempunyai potensi pengembangan kelapa sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara yang diberi mandat oleh Badan Litbang Pertanian untuk menteransfer teknologiteknologi ke pengguna di daerah Sumatera Utara. Dalam hal ini BPTP dalam melakukan penelitian yang berjudul Penentuan Dosis Pupuk Optimal Untuk Pembibitan Kelapa Sawit, memanfaatkan bibit prenurseri yang telah dibuat oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan untuk dilakukan penelitian Kajian Penentuan Dosis Pupuk Optimal Untuk Pembibitan Kelapa Sawit di Sumatera Utara.
PERSONIL PELAKSANA KEGIATAN No
Nama Lengkap dan Gelar
1. Ir. Helmi, MSi
Posisi dlm Kegiatan Peneliti Utama
Instansi/ Unit kerja BPTP Sumut
Jabatan Fungsional Peneliti Madya
2. Ir. Jonharnas
Peneliti Pelaksana
BPTP Sumut
Peneliti Muda
3. Ir. Loso Winarto
Peneliti Pelaksana
BPTP Sumut
Peneliti Utama
4. Ir. Amrizal Yusuf
Peneliti Pelaksana
BPTP Sumut
Peneliti Madya
5. Ir. Musfal, MP
Peneliti Pelaksana
BPTP Sumut
6. Adrizal, SP
Pembantu Peneliti di Lapangan Pembantu Peneliti di Lapangan Pembantu Peneliti di Lapangan Pembantu Peneliti di Lapangan Teknisi
7. Dra. Eva Masdianti 8 Ir. Romaiti Dalimunte, MSi 9 Ir. Lely 9. Sumadi Zainal 10. 11. Hotmarita Purba
Bidang Keahlian Budidaya Tanaman Budidaya Tanaman Hama Penyakit
Alokasi waktu (Jam/Mg) 10 8 8 8
Peneliti Muda
Budidaya Tanaman Tanah
BPTP Sumut
PNK
Hama Penyakit
6
BPTP Sumut
PNK
Biologi
6
BPTP Sumut
PNK
Pemuliaan
6
BPTP Sumut
PNK
Pemuliaan
6
BPTP Sumut
-
-
6
Teknisi
BPTP Sumut
-
-
6
Pembantu Administrasi
BPTP Sumut
-
-
6
8
JADWAL KEGIATAN
Bulan/Tahun 2012 Kegiatan 1.
1
2
Persiapan Proposal
X
2. Persiapan Materi Penelitian
X
3. Koordinasi, penentuan lokasi 4. Pelaksanaan 5. Aplikasi Perlakuan 6. Pemeliharaan 7. Pengamatan 8. Pelaporan
3
4
5
6
7
8
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
9
X X X
X
X
X X
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA Chaniago, F. dan E.L. Tobing. 1992. Pemupukan Biji Kelapa Sawit. Pedoman Teknik No. 56.PT/PPM/82. Pusat penelitian Marihat. Pematang siantar. Sumatera utara. Lubis, S., A. Panjaitan dan B. Taniputra. 1997. Beberapa Produksi Berkaitan dengan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit. Prossiding Lokakarya Manajemen Industri kelapa Sawit Vol. 1. Balai penelitian perkebunan medan. Pusat Penelitian Marihat. Muluk. M.,dan K. Paiman. 1987. Perbandingan Antara klon dan Semaian kelapa sawit Sex Ratio dan Sejumlah Sifat Vegetatif. Buletin BPP. Medan. Pahan. 2007. Kelapa sawit, Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta. Rahutomo, S,. dan arsyad, D. Koedadiri. 2001. Sterategis Pengawasan Mutu Pupuk di Perkebunan kelapa sawit. Warta Vol. 9 No.2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Medan. Risza, S., Yogyakarta.
1994.
Kelapa sawit.
Upaya Peningkatan Produktivitas.
Kanisius.
Solahuddin, 2004. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembibitan Kelapa Sawit di PT. Kerinci Agung. Makalah pada Training Senior Konduktor dan Supervisor. PT TKA dan PT SSS Sungai Talang.
Pustaka Chaniago, F. dan E.L. Tobing. 1992. Pemupukan Biji Kelapa Sawit. Pedoman Teknik No. 56.PT/PPM/82. Pusat penelitian Marihat. Pematang siantar. Sumatera utara. Lubis, S., A. Panjaitan dan B. Taniputra. 1997. Beberapa Produksi Berkaitan dengan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit. Prossiding Lokakarya Manajemen Industri kelapa Sawit Vol. 1. Balai penelitian perkebunan medan. Pusat Penelitian Marihat. Muluk. M.,dan K. Paiman. 1987. Perbandingan Antara klon dan Semaian kelapa sawit Sex Ratio dan Sejumlah Sifat Vegetatif. Buletin BPP. Medan. Pahan. 2007. Kelapa sawit, Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta. Rahutomo, S,. dan arsyad, D. Koedadiri. 2001. Sterategis Pengawasan Mutu Pupuk di Perkebunan kelapa sawit. Warta Vol. 9 No.2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Medan.