JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MELALUI TELEOPERASI BERBASIS WEB
Mukhlidi Muskhir1
ABSTRACT Remote control or teleoperasi is trand in the era of technology and information. All hope to control something easily and quickly, including from a remote distance. Technology developed at this time is to transfer the signal through signal processing of various communication tools such as the internet (web) and HP. Utilization Control of electrical equipment to be one of business use of technology. Web programming technology and CGI Expert is used as the protocol control electrical equipment. This process uses clien and server applications. On the clien use web interface to the process of human interaction with the system, server-side CGI Expert is used for interaction with the ports I / O computer. Through the I / O computer can be controlled such electrical equipment. There are several processes tests performed on this system, which is testing the application without going through the internet. This means that clien and server are on the same PC. All objects functioning operation. Testing with a local network (LAN), the application also works. Testing via the Internet through a local server (the region of Indonesia), application function and testing the internet through the server (outside the country) also has applications to function. Clien access speed depends on the distance to the server with the user server, the server is running and the equipment used. Delay time in stand alone, LAN, local server is still below one second and for overseas servel mencapi more than 2 seconds. Keywords: Teleotomasi, WEB, CGI Expert, LAN, and Control System
INTISARI
Pengendalian jarak jauh atau teleoperasi merupakan trand di era teknologi dan informasi. Semua berharap agar dapat mengendalikan sesuatu dengan mudah dan cepat termasuk dari jarak yang berjauhan. Teknologi yang berkembang saat ini adalah transfer sinyal melalui pengolahan sinyal dari berbagai peralatan 1
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
110
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
komunikasi seperti internet (web) dan HP. Pemanfaatan Pengendalian peralatanperalatan listrik menjadi salah satu usaha pemanfaatan teknologi tersebut. Teknologi pemograman web dan CGI Expert digunakan sebagai protokol pengendalian perlatan listrik. Proses ini menggunakan aplikasi clien dan server. Di sisi clien digunakan tampilan web untuk proses interaksi manusia dengan sistem, di sisi server digunakan CGI Expert untuk interaksi dengan port-port I/O komputer. Melalui I/O komputer tersebut dapat dikendalikan peralatan listrik tersebut. Ada beberapa proses pengujian yang dilakukan terhadap sistem ini, yaitu pengujian aplikasi tanpa melalui internet. Artinya clien dan server berada pada PC yang sama. Semua objek operasi berfungsi. Pengujian dengan jaringan lokal (LAN), aplikasi juga berfungsi. Pengujian lewat internet melalui server lokal (kawasan Indonesia), aplikasi berfungsi dan pengujian internet melalui server (luar negeri) juga aplikasi telah berfungsi. Kecepatan akses clien ke server tergantung dari jarak server dengan user, kondisi server yang digunakan dan perlatan yang digunakan. Delay time di stand alone, LAN, server lokal masih dibawah satu detik dan untuk servel luar negeri mencapi lebih dari 2 detik. Kata Kunci: Teleotomasi, WEB,CGI Expert,LAN, dan Sistem Kendali
111
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
PENDAHULUAN
ISSN : 2086 – 4981
Berbagai macam teknologi internet dapat digunakan untuk sistem pengendalian, dan salah satunya adalah World Wide Web (WWW) yang menyediakan berbagai macam informasi dalam bentuk text, gambar, dan suara. Seiring dengan cepat berkembangnya teknologi, web juga ikut berkembang, sehingga web tidak hanya digunakan untuk mengambil informasi tetapi juga untuk mengolah informasi. Dengan sistem pengendalian jarak jauh melalui internet maka sistem pengendalian tidak lagi berlingkup lokal namun berlingkup global [1].
Perkembangan teknologi dan informasi memungkinkan terjadinya interaksi manusia dan manusia, bahkan pada beberapa tahun ini telah berkembang dengan pesat proses komunikasi manusia dengan sistem. Sistem dikendalaikan oleh mesin-mesin yang berbasis komputer. Proses komunikasi sistem dan manusia membutukan pengolahan sinyal informasi. Salah satu teknologi yang digunakankan adalah aplikasi web. Sebenarnya interakasi manusia sudah berlangsung lama, salah satu peralatan yang digunakan adalah remote control. Biasanya sistem ini menggunakan sinyal infra merah dan sinyal radio sebagai media transmisinya. Akan tetapi sistem pengendalian dengan remote control terhambat oleh jarak dan ruang. Apabila alat yang dikendalikan dengan pengendalinya melebihi jarak yang ditentukan atau terhalang sebuah benda, maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
Aplikasi pengendalian dari jarak jauh tersebut sering disebut dengan teleoperasi. Ketika pertama kali diciptakan ide pembuatan sistem teleoperasi ini diterapkan pada kondisi lingkungan yang membahayakan jiwa manusia seperti daerah pertambangan, pembuangan limbah, bawah laut, reaktor nuklir, dan sebagainya. Sistem teleoperasi yang pertama dibangun berupa sebuah sistem master-slave, dimana seorang operator menggerakkan sebuah tiruan robot yang menggunakan sebuah joystick komputer pada tahun 1954 oleh Raymon Goertz dan Thompson di Argonne National Laboratory. Namun penelitian ini masih menggunakan media transmisi sendiri karena pada saat itu belum adanya teknologi jaringan komputer dan internet sehingga membutuhkan biaya yang mahal. Seiring dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer, pada era tahun 1970-an bermunculan penelitian tentang sistem teleoperasi seperti yang dilakukan oleh P.G. Bakes dan M. K. Long mengenai sistem teleoperasi menggunakan robot untuk mengendalikan kendaraan bawah laut, A. A. Goldenberg, dan rekanrekan menggunakan sistem
Sistem pengendalian juga dapat menggunakan jaringan telepon tetapi juga terkendali masalah biaya. Semakin jauh jarak peralatan yang dikendalikan semakin besar biaya yang dibutuhkan. Selain itu, jumlah output yang dapat dikendalikan juga lebih sedikit, sehingga, jika terjadi penambahan output maka sistem menjadi tidak optimal. Teknologi internet merupakan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah biaya dan output yang dikendalikan. Internet mempunyai jaringan yang luas dan tidak terbatas pada suatu wilayah atau negara dan dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja untuk beberapa keperluan.
112
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 teleoperasi untuk mengendalikan robot yang digunakan untuk memotong daun dan ranting-ranting yang menghalangi kabel-kabel listrik di sekitar hutan, Vagish Narang pada thesisnya yang berjudul “Control dan Monitoring Building Systems Over the Web” menggunakan teknologi java dalam memonitor dan mengendalikan peralatan listrik, Andrizal Harun, Mark Rompies dan I wayan Simri W juga menggunakan internet dalam penelitiannya yang berjudul “Kontrol Jarak Jauh Motor DC Menggunakan Protokol TCP/IP dengan Memanfaatkan WEB dan PHP3”.
ISSN : 2086 – 4981
tangga, diharapkan dapat juga digunakan pada perkantoran, industri, dan kampus sudah mempunyai koneksi internet 24 jam. Dengan aplikasi ini sudah dapat digunakan tinggal menambahkan rangkaian dan instalasi web server di tempat-tempat tersebut. PENDEKATAN MASALAH Teleoperasi
PEMECAHAN
Teleoperasi adalah sistem pengendalian peralatan dari jarak jauh. Dalam sebuah sistem teleoperasi, terdapat dua buah komponen utama yang harus dipersiapkan. Yakni bagian pengendali lokal (local site) dan bagian pengendali sisi jauh (remote site).Pengendali lokal dengan operator yang diimplementasikan dalam bentuk sebuah komputer, tidak terhubung langsung dengan peralatan yang dikendalikan. Namun terhubung dengan media transmisi tertentu misalnya Internet.
Seiring dengan berkembangnya sistem teleoperasi berbasis internet penulis mencoba mengadopsi teknologi tersebut untuk mengendalikan peralatan listrik gedung dan rumah berbasis web dengan menggunakan pemrograman Borland Delphi 6 dan Cgiexpert 6.5 serta memanfaatkan jaringan komputer dan internet yang sudah ada pada instansi-instansi dan perumahan, sehingga tidak perlu lagi membangun jaringan yang khusus yang untuk sistem ini.
Sementara pengendali sisi jauh berhubungan langsung dengan peralatan yang akan dikendalikan. Aplikasi ini menerima masukan dari pengendali lokal lewat media transmisi yang terhubung dengannya. Berdasarkan jenis peralatan atau aplikasi yang dikerjakannya muncul beberapa sistem diantaranya:
Fokus artikel ini diarahkan kepada mengendalikan lampu dan peralatan listrik rumah tangga dengan menggunakan komputer dari jarak jauh dan mendeteksi waktu tunda (delay) antara komputer dan peralatan yang dikendalikan. Apliaksi yang digunakan adalah pemograman Borland Delphi dan CGIExpert 6.5 untuk pemrograman port paralel. Perancangan homepage menggunakan Bahasa HTML dan PHP melalui web server XAMPP 2.4 dan perancangan rangkaian penyangga (buffer) dan lampu sebagai output yang dikendalikan. Sistem ini bermanfaat pada pengontrolan peralatan listrik rumah tangga dan peralatan listrik di rumah
113
-
Telerobotic. Sistem ini menggunakan sebuah robot yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
-
Telepresence. Sistem ini memanfaatkan sebuah kamera yang terhubung ke bagian pengendali sisi jauh untuk menangkap gambar dari objek-objek di sekitarnya. Langsung mengirimkannya ke pengendali lokal untuk diamati oleh seorang operator.
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 -
Telemonitor atau Remote Monitoring. Sistem ini digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap sebuah parameter dari jarak jauh. Peralatan yang digunakan umumnya berupa sensor atau peralatan pengumpul data sejenis.
ISSN : 2086 – 4981
antara pengendali lokal dengan pengendali sisi jauh, maka sistem teleoperasinya dapat dibuat: -
Sistem Satu Arah. Pertukaran data hanya dilakukan dari salah satu pengendali lokal ke pengendali sisi jauh atau sebaliknya. Misalnya pada telemonitoring cuaca sebuah kota. Karena data yang ditangkap dari sebuah sensor suhu dikirim ke seluruh pengamat lokal secara periodik tanpa perlu respons kendali dari pengamat tersebut.
Berdasarkan visualisasinya, sistem teleoperasi dapat dibedakan menjadi: a. Sistem tanpa visualisasi. Yaitu sistem pengendali lokal hanya menerima data mentah dari pengendali sisi jauh, tanpa perlu memprosesnya lagi menjadi sebuah gambar yang dapat dilihat di sisi pengendali lokal tersebut.
-
Sistem Dua Arah. Dalam sistem ini terjadi pertukaran data antara pengendali lokal dengan pengendali sisi jauh secara berulang-ulang. Contohnya sistem telerobotik.
b. Sistem dengan visualisasi. Yaitu sistem pengendali lokal akan memproses lagi data menjadi sebuah gambar baik statis maupun dinamis. Namun bila di sisi pengendali jarak jauh menggunakan kamera, umumnya gambar yang diperoleh oleh pengendali lokal sudah berupa gambar nyata, bukan buatan atau simulasi.
Port Paralel Komunikasi paralel adalah komunikasi yang mengirimkan data secara bersamaan. Pada penggunaan komunikasi paralel semua bit dikirim secara bersamaan pada waktu yang sama. Oleh karena itu pada komunikasi ini kita membutuhkan banyak kabel. Hal memang sering menjadi kelemahan komunikasi paralel akibat banyaknya kabel yang dibutuhkan, dan panjang kabel ini tidak boleh lebih dari 20 m, untuk menjaga keaslian data. Namun kelebihan komunikasi paralel adalah lebih cepat dan kapasitas yang dibawa juga banyak serta pemrograman yang lebih mudah. Komunikasi paralel yang digunakan adalah komunikasi paralel lewat kabel data untuk printer (saat mengeluarkan data). Pada keadaan normal (tidak aktif) tegangan pada pin-pin ini adalah 0
Kedua sistem tersebut masing-masing memiliki keunggulan. Namun untuk memanfaatkan salah satu di antaranya, diperlukan kecermatan dalam mengamati kebutuhan dan sumber dayanya. Jika visualisasi tidak terlalu penting, dapat dipilih sistem pertama sebagai pilihan terbaik. Demikian pula sebaliknya, ketika sistemnya mengharuskan dapat mengamati kondisi riil yang ada, maka pilihan kedua tentu menjadi yang utama. Apabila dirasakan perlu atau tidaknya pertukaran data
114
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 volt, namun bila kita beri high, maka tegangannya akan berubah menjadi 5 volt. Pada penelitian ini, komunikasi paralel hanya digunakan untuk mengeluarkan data, yang bisa berguna untuk menyalakan relay untuk menjalankan atau mengontrol hardware.
Memiliki satu arah, yaitu arah input.
yaitu : Jalur kontrol Memiliki arah bi-directional
Jalur data Memiliki 2 arah. Dapat juga berfungsi sebagai pengirim Address dan data, masingmasing 8 bit, dimana keduanya melakukan transfer data dengan protokol handshaking serta diakses dengan register yang berbeda.
Pada port paralel ada 3 jalur data,
ISSN : 2086 – 4981
Bila kita menggunakan jalur LPT1 Jalur status
maka alamat yang ditentukan oleh PC adalah: Tabel 1. Alamat Register LPT1
Register kontrol
Register Status
Register Data
Register Address
37A
379
378
37B
Tabel 2. Fungsi pin-pin dari db25 Nomor Pin
Nomor Bit
Jalur
Sinyal
1
1
Kontrol
Strobe
2
1
Data
Data 1
3
2
Data
Data 2
4
3
Data
Data 3
5
4
Data
Data 4
6
5
Data
Data 5
7
6
Data
Data 6
8
7
Data
Data 7
9
8
Data
Data 8
10
7
Status
Ack
11
8
Status
Busy
12
6
Status
P Error
13
5
Status
Select
115
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 14
2
Kontrol
Auto FD
15
4
Status
Fault
16
3
Kontrol
Init
17
4
Kontrol
Select In
18 - 25
ISSN : 2086 – 4981
Ground
Gambar 1. Sinyal printer berdasarkan port address [2]
Fungsi sinyal-sinyal tersebut adalah sebagai berikut : a. Strobe : saluran ini diaktifkan komputer dan meneruskan data ke printer. b. Data0 – Data7 : Data output c. ack : jika printer telah mengolah data yang diterimanya maka dalam waktu maximal 30 mikrodetik ia memberi sinyal jabat tangan (hand shake) / acknowledge (ack) ini. d. Busy : ketika printer menerima data atau mencetak, sinyal ini diaktifkan. Demikian pula jika ada gangguan atau dalam status offline. e. Paper Empty : sinyal ini akan terus aktif sampai kertas baru dipasang, sinyal inilah yang akan diambil sebagai pengontrolan yang dilakukan oleh paralel port melalui pemrograman.
f.
Select (on) : ketika printer telah dihidupkan maka sinyal ini yang menyatakan printer dalam keadaan aktif (online). g. Auto feed : jika sinyal ini diaktifkan, printer pada akhir setiap baris akan pindah ke baris selanjutnya secara otomatis. h. Error : keluaran ini aktif jika ada gangguan seperti printer tidak tersambung atau tidak menyala (offline). i. Initialize Printer : dengan saluran ini printer kembali ke keadaan awal. j. Select Input : pemilihan printer sebagai piranti DTE (Data Terminal Equipment) berlangsung dengan sinyal ini. k. 18-25 Ground Nama-nama sinyal tersebut dirancang untuk penggunaan alat pencetak (printer) sehingga mengacu kepada nama printer tetapi
116
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 juga bisa digunakan untuk pengendalian yang menggunakan 8 output dan 5 input serta 4 output tambahan sebagai proses pengendalian.
ISSN : 2086 – 4981
Port paralel dapat mentransmisi 8 bit data dalam sekali detak. Tata-letak dari ke-dua puluh lima pin (DB 25) parallel printer port, diperlihatkan dalam Gambar 2 dibawah ini
.
Gambar 2 Tata letak DB 25 Rangkaian Penyangga dan Penggerak Relay Rangkaian penyangga (buffer) digunakan untuk mencegah terjadinya pembebanan berlebihan pada port paralel sehingga tidak penyebabkan kerusakan pada port paralel. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan IC TTL 74LS244 yang mempunyai fitur : Outputnya dapat dihubungkan langsung dengan jalur data (bus line) Input PNP mengurangi pembebanan arus searah (dc) pada jalur data Histeresis pada data input dapat membatasi noise Dari skema pada Gambar 2.6, terlihat kaki (pin) 3,5,7,9,12,16 dan 18 dari 74LS224 terhubung ke masing-masing relay. Selanjutnya saklar pada setiap relay tersebut, bisa kita gunakan untuk mengontrol peralatan yang memiliki beban besar.
Untuk kirim data biner 8 bit ke port, dapat diperintah dengan menggunakan program Borland Delphi. Misalnya, untuk xxxxxxxxxxxxxxxx pertama datanya adalah 1 hex (biner; 0000001), sedangkan data biner 10000000 (80 hex / 128 dec) digunakan untuk menyalakan LED kedelapan. Daftar berikut, dapat digunakan sebagai acuan. DataPort Bit 0 = LED1 bin = 1 hex = 1 dec DataPort Bit 1 = LED2 bin = 2 hex = 2 dec DataPort Bit 2 = LED3 bin = 4 hex = 4 dec DataPort Bit 3 = LED4 bin = 8 hex = 8 dec DataPort Bit 4 = LED5 bin = 10 hex = 16 dec DataPort Bit 5 = LED6 bin = 20 hex = 32 dec DataPort Bit 6 = LED7 bin = 40 hex = 64 dec DataPort Bit 7 = LED8 bin = 80 hex = 128 dec
= 00000001 = 00000010 = 00000100 = 00001000 = 00010000 = 00100000 = 01000000 = 10000000
117
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
Gambar 3. Rangkaian penyangga (buffer)[3] Model Sistem Sistem pengendalian yang akan dirancang pada penelitian ini berbasis jaringan komputer sehingga untuk komponen dasarnya bisa ditentukan sebagai berikut : Pengendali sisi jauh menggunakan Personal Computer. Koneksi ke obyek yang dikendalikan dengan memakai perantara rangkaian antarmuka. Komputer yang digunakan sebagai pengendali sisi jauh tidak memerlukan spesifikasi khusus selama sanggup menjalankan Server Application Program serta bisa mengidentifikasi rangkaian antarmuka. Pengendali lokal menggunakan Personal Computer. Komputer yang digunakan sebagai pengendali lokal juga tidak memerlukan spesifikasi khusus selama sanggup
menjalankan Client Application Program Media transmisi menggunakan jaringan komputer lokal. Pemakaian topologi tidak mempengaruhi sistem selama komputer pengendali sisi jauh sanggup merespon komputer pengendali lokal. Sistem yang akan dirancang hanya bekerja secara satu arah ( open loop) sehingga operator pengendali lokal belum bisa mengidentifikasi apabila peralatan yang dikendalikannya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan, Untuk mengatasi hal tersebut dengan mengambil kondisi pada output port paralel. Pada perancangan ini, beban yang akan dikendalikan berupa lampu pijar dengan batasan masalah mematikan/menghidupkan (On/Off). Alur Program Secara ringkas alur diagram sederhana untuk mengendalikan beban listrik adalah sebagai berikut :
118
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
Browser di komputer Client
Apache pada Komputer Server
ISSN : 2086 – 4981
Rangkaian Penyangga (buffer)
PHP/CGI
Gambar 4. Diagram kendali beban listrik Pada komputer client user mengakses website http://192.168.0.1/telemotomasi, kemudian user membuka halaman kendali beban listrik, jika user belum login maka akses akan ditolak, bila user telah login dengan benar maka halaman kendali beban listrik akan ditampilkan. User dapat menghidupkan/mematikan lampu pada semua ruangan dengan memberi/menghilangkan tanda centang pada ruangan yang diinginkan. Perintah tersebut akan dikirim melalui jaringan TCP/IP yang akan menghubungkan server dengan nama domain komputer yang mempunyai ip address 192.168.0.1 , server yang dimaksud yang telah menjalankan program server Apache akan membaca
D7
D6
D5
HASIL DAN PEMBAHASAN Akses Parallel Port Berdasarkan aplikasi port paralel ditetapkan pin-pin yang dapat digunakan dalam proses pengendalian perlatan listrik tersebut. Hasil penetapan ini terlihat pada gambar 5.
D4
R. Keluarga Dapur
perintah tersebut dan meneruskannya ke program PHP. PHP akan mengeksekusi file teleotomation.exe sesuai permintaan client. File eksekutabel tersebut akan mengakses parallel port dan memberikan nilai bit 0 atau satu. Rangkaian penyangga yang menerima data bit akan menggerakkan relay sesuai dengan data bit yang masuk.
D3
R. Tidur2
R. Tidur utama
D2
D1
D0
Teras
R. Makan
R. Tidur1
R. Tamu
Gambar 5. Penetapan penggunaan pin pada port paralel Pembuatan aplikasi pengaksesan port paralel dengan Delphi dan Cgiexpert Bahasa pemrograman Borland Delphi tidak mendukung komunikasi dengan perangkat keras, namun hal ini bisa diatasi dengan adanya in line assembler pada Delphi. Berikut procedure pengaksesan port paralel :
Contoh penggunaan port paralel untuk menghidupkan lampu teras yang berada pada D0 dengan cara mengirimkan sinyal 00000001 biner = $1 (heksadesimal) ke port paralel, sehingga D0 berlogika 1 (high) dan D1-D7 berlogika 0 (low).
119
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 procedure TulisPort(PortAddress:Word; ByteToWrite:Byte); begin asm MOV DX, PortAddress MOV AL, ByteToWrite OUT DX, AL end; end;
ISSN : 2086 – 4981
end; begin nilai := g + h + i + j + k + l + m + n ; TulisPort(DataPort, Nilai); Handled:=False; // Default=True; end; end; Pada listing program di atas variabel g,h,i,j,k,l,m, dan n digunakan untuk menampung data sementara dari field input yang dikirim dari browser sebelum dikirim ke port paralel. variabel g,h,i,j,k,l,m, dan n mempunyai nilai dalam bilangan heksadesimal. Masingmasing variabel mewakili ruangan yang akan dikendalikan lampunya. Jika field input dalam kondisi tidak diberi tanda centang, maka variabel bernilai 0 ($0) dan sebaliknya jika field input diberi tanda centang, maka variabel bernilai sesuai dengan posisi data outputnya. Berikut daftar nilai variabel jika field input diberi tanda centang.
Sesuai dengan namanya, Port paralel berkomunikasi secara paralel sehingga pengiriman data pada outputnya dilakukan secara serempak. Berikut listing procedure pengambilan nilai variabel dari field input yang dikirim melalui browser: procedure TDataModule1.HttpMemoFilter1Http Entry(EntryName: String; var Handled: Boolean); var S: String; g, h, i, j, k, l, m, n : byte; nilai : byte; begin begin if S=FormVar('INPUT1','')then g:= $00 else G:=$01; if S=FormVar('INPUT2','')then h:= $00 else H:=$02; if S=FormVar('INPUT3','')then i:= $00 else I:=$04; if S=FormVar('INPUT4','')then j:= $00 else J:=$08; if S=FormVar('INPUT5','')then k:= $00 else K:=$10; if S=FormVar('INPUT6','')then l:= $00 else L:=$20; if S=FormVar('INPUT7','')then m:= $00 else M:=$40; if S=FormVar('INPUT8','')then n:= $00 else N:=$80;
Tabel 3. Daftar Nilai Variabel output aplikasi pengaksesan port paralel Variabel
Nilai (heksadesimal)
G
$01;
H
$02;
I
$04;
J
$08;
K
$10;
L
$20;
M
$40;
N
$80;
Pengujian Sistem Tahapan pengujian sistem ini dibagi dalam 4 bagian, yaitu :
120
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 a.
Pengujian dengan menggunakan komputer server tanpa menggunakan jaringan(tandalone). Pada pengujian ini komputer server langsung digunakan untuk mengakses port paralel melalui Browser Internet Explorer tanpa terhubung ke dalam suatu jaringan komputer. Spesifikasi Komputer Server: Prosesor Intel Pentium III/800 MHz RAM 128 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition IP Adress : 127.0.0.1 (localhost)
ISSN : 2086 – 4981
Tabel 4. Waktu tunda pada pengujian dengan komputer Standalone Percobaan Delay (detik) 1
0.00018906
2
0.00019192
3
0.00018501
4
0.00019097
5
0.00017714
6
0.00017690
7
0.00017881
8
0.00017881
9
0.00018501
10
0.00017881
Rata-rata
0.00016659
Rangkaian b. penyangga Server
(buffer) Gambar 5: pengujian stand alone
Pada pengujian yang diukur adalah waktu tunda antara penekanan tombol Enter sampai halaman utama website Teleoperasi beban listrik dibuka. Alamat website nya adalah http://localhost/teleoperasi . Waktu tunda dibuat dengan script PHP dengan menggunakan fungsi microtime(). Hasilnya adalah sebagai berikut:
121
Pengujian dengan menggunakan komputer yang dihubungkan dengan Local Area Network (LAN) , sebagai simulasi jaringan internet. Pada pengujian ini digunakan dua buah komputer yang terhubung dengan LAN Pusat Komputer (Puskom) Universitas Negeri Padang dengan menggunakan Switch Allied Teslesyn 24 port yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Pengujian dilakukan pada jam sibuk yaitu pada pukul 11.00 WIB.
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
Rangkaian penyangga Server
Client
(buffer) Gambar 6. Pengujian melalui LAN Spesifikasi Komputer : Server: Prosesor Intel Pentium IV/2 GHz RAM 256 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition IP Adress : 10.1.1.123 Client: Prosesor Intel Pentium IV/2.4 GHz RAM 256 MB Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 IP Adress : 10.1.1.138 Hasilnya adalah sebagai berikut:
c.
0.00013196
2
0.00012910
3
0.00012493
4
0.00012397
5
0.00012791
6
0.00012898
7
0.00012910
8
0.00012898
9
0.00012898
0.00012803
Rata-rata
0.00012819
Pengujian dengan koneksi internet dengan posisi server regional, yaitu di wilayah Indonesia. Pengujian ini dilakukan pada 2 tempat yaitu komputer pada LAN UNP sebagai client, yang berlokasi di Air Tawar dengan Network Operation Center (NOC) PT Andalas Media sebagai server, yang terletak di Jl. Bundo Kandung - Hotel Bumi Minang dengan menggunakan koneksi internet ASDL dari Telkom dengan bandwidth 512 Kbps. Pengujian dilakukan pada waktu malam sehingga penggunaan jaringan tidak terlalu tinggi yaitu pada pukul 24.00 WIB. Spesifikasi Komputer : Server: Prosesor Intel Pentium III/800 MHz RAM 128 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition IP Address : 202.87.253.214 Url: http://202.87.253.214/~areksi tiung/teleotomasi/ Client: Prosesor Intel Pentium IV/2.6 GHz RAM 256 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition IP Address : 222.124.132.2
Tabel 5. Waktu tunda pada pengujian dengan komputer yang terhubung ke LAN Percobaan Delay (detik) 1
10
122
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 6. Waktu tunda pada pengujian dengan server regional Indonesia. Percobaan Delay (detik) 1
0.00014495
2
0.00010800
3
0.00010609
4
0.00010514
5
0.00010395
6
0.00011086
7
0.00010704
8
0.00010609
9
0.00010013
10
0.00010299
Rata-rata
0.00009957
ISSN : 2086 – 4981
Url: http://www.rusdy.info/teleoto masi
Client: Prosesor Intel Pentium IV/2.6 GHz RAM 256 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition IP Address : 222.124.132.2 Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 7. Waktu tunda pada pengujian dengan server di luar negeri. Percobaan Delay (detik)
d.
Pengujian dengan koneksi internet dengan posisi server di luar negeri. Pengujian dilakukan pada 2 tempat yaitu komputer pada LAN UNP sebagai client yang berlokasi di Air Tawar Padang dan server adalah komputer data center Savvis yang terletak di St. Louis Amerika Serikat. Spesifikasi Komputer : Server: Prosesor Intel Pentium III/800 MHz RAM 128 MB Sistem Operasi Windows Milenium Edition
1
3.88622283
2
2.69412994
3
2.59876251
4
2.69412994
5
2.50339508
6
2.59876251
7
2.59876251
8
2.81333923
9
4.50611114
10
2.88486480
Rata-rata
2.70713459
Analisa Hasil Pengujian Berikut ini adalah hasil pengujian waktu tunda Teleoperasi Beban Listrik dengan komputer stand alone dan Komputer Jaringan dengan tiga lokasi yang berbeda.
123
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
ISSN : 2086 – 4981
Tabel 8. Perbandingan waktu tunda DELAY (detik) PERCOBAAN
Stand Alone
Server LAN Regional
Server Luar Negeri
1.
0.00018906 0.00013196 0.00014495 3.88622283
2.
0.00019192 0.00012910 0.00010800 2.69412994
3.
0.00018501 0.00012493 0.00010609 2.59876251
4.
0.00019097 0.00012397 0.00010514 2.69412994
5.
0.00017714 0.00012791 0.00010395 2.50339508
6.
0.00017690 0.00012898 0.00011086 2.59876251
7.
0.00017881 0.00012910 0.00010704 2.59876251
8.
0.00017881 0.00012898 0.00010609 2.81333923
9.
0.00018501 0.00012898 0.00010013 4.50611114
10.
0.00017881 0.00012803 0.00010299 2.88486480
Rata – delay
rata
0.00018324 0.00012819 0.00010952
Dari hasil perbandingan tabel di atas terlihat bahwa kecepatan akses website teleotomasi beban listrik tidak hanya dipengaruhi oleh spesifikasi komputer yang digunakan, waktu pengaksesan website tetapi juga dipengaruhi oleh jarak antara komputer client dengan server. Pada Tabel 8. terlihat bahwa rata-rata waktu tunda pada komputer stand alone lebih tinggi dibandingkan waktu tunda pada komputer yang terhubung ke LAN.
2.70713459
berfungsi. Pengujian dengan jaringan lokal (LAN), aplikasi juga berfungsi. Pengujian lewat internet melalui server lokal (kawasan Indonesia), aplikasi berfungsi dan pengujian internet melalui server (luar negeri) juga aplikasi telah berfungsi. Kecepatan akses clien ke server tergantung dari jarak server dengan user, kondisi server yang digunakan dan perlatan yang digunakan. Delay time di stand alone, LAN, server lokal masih dibawah satu detik dan untuk servel luar negeri mencapi lebih dari 2 detik.
KESIMPULAN Ada beberapa proses pengujian yang dilakukan terhadap sistem ini, yaitu pengujian aplikasi tanpa melalui internet. Artinya clien dan server berada pada PC yang sama. Semua objek operasi
DAFTAR PUSTAKA [1] Aswandi. Kontrol Arah Putaran Motor DC via Internet. Tugas
124
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010
[2]
[3]
Akhir. Palembang: Universitas Sriwijaya. 2005. Herlenika. Simulasi Rumah Terkontrol Melalui Internet Berbasiskan Bahasa Pemrograman Borland Delphi. Tugas Akhir. Padang: Politeknik Negeri Padang. 2004. Fuad, H. Akses peralatan luar lewat Parallel Printer Port. Artikel. http://www.klikkanan.com. 2001.
125
ISSN : 2086 – 4981