JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
ISSN : 2086 – 4981
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENETAPAN BONUS KARYAWAN PENJUALAN DENGAN SISTEM MERIT BERBASIS WEB (Studi Kasus CV. CITRA MELAYU MAKMUR Pekanbaru) Eva Yulianti1 Hasmar Husein2
ABSTRACT CV. Citra Melayu Makmur Pekanbaru area is a private company which is engaged in distribution and procurement of goods including household electronic appliances and carpet that stood since 1990 has also been utilizing computer. CV. Citra Melayu Makmur more serve sales process that is directly to the agent or electronics stores, both large and small-scale nature as variable or fixed subscribers. Meritocracy in remuneration in principle is a system that rewards employees for achievement of performance (pay for performance). Values can be obtained from the results of the performance appraisal and ferformance can also be judged from the results obtained by employees in certain nominal, eg the production or sale of the amount earned. To make the application program module using the programming language Pre Hypertext Processor (PHP), while using MYSQL database. Research and analysis is applied and through interviews and direct involvement in solving the problems. Hopefully, through this study produced an application which helps in routine activities and reduce dependence on individuals in the company. With a report produced as part of the administrative support for calculating the salaries and bonuses of employees , the risk of error can be reduced as well as control the validity of the calculation of payroll reports can be justified. Keywords : Determination of Bonus, CV. Citra Melayu makmur, Merit System, PHP, MYSQL, Web. INTISARI CV. Citra Melayu Makmur Pekan Baru adalah sebuah perusahaan swasta daerah yang bergerak dalam bidang Distribusi dan Pengadaan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk peralatan elektronik dan karpet yang berdiri sejak tahun 1990 juga sudah memanfaatkan komputer. CV. Citra Melayu Makmur lebih banyak melayani proses penjualan yang bersifat langsung ke agen atau pun toko-toko elektronik, baik dalam skala besar maupun kecil yang sifatnya sebagai pelanggan tetap maupun tidak tetap. Meritokrasi dalam remunerasi pada prinsipnya adalah sistem yang memberikan penghargaan kepada karyawan atas pencapaian kinerjanya (pay for performance). Nilai kinerja bisa didapatkan dari hasil ferformance appraisal dan 1 2
Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri ITP Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri ITP
1
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
ISSN : 2086 – 4981
dapat juga dinilai dari hasil yang diperoleh oleh karyawan dalam nominal tertentu, misal dari jumlah produksi atau penjualan yang didapat. Untuk membuat modul program aplikasi tersebut menggunakan bahasa pemograman Pre Hypertext Processor (PHP), sedangkan database menggunakan MYSQL. Penelitian bersifat terapan dan serta analisa melalui wawancara dan keterlibatan langsung dalam menyelesaikan permasalahan. Diharapkan melalui penelitian ini dihasilkan suatu aplikasi yang membantu dalam aktifitas rutin serta mengurangi ketergantungan terhadap individu pada perusahaan. Dengan dihasilkan suatu laporan sebagai penunjang bagian Administrasi untuk melakukan penghitungan gaji dan bonus karyawan, maka resiko kesalahan dapat dikurangi serta kontrol keabsahan laporan penghitungan penggajian karyawan dapat dipertangung jawabkan. Kata Kunci : Penetap Bonus, CV. Citra Melayu makmur, sistem Merit, PHP, MYSQL, Web. PENDAHULUAN CV. Citra Melayu Makmur Pekanbaru adalah sebuah perusahaan swasta daerah yang bergerak dalam bidang Distribusi dan Pengadaan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk peralatan elektronik dan karpet yang berdiri sejak tahun 1990 juga sudah memanfaatkan komputer. CV. Citra Melayu Makmur lebih banyak melayani proses penjualan yang bersifat langsung ke agen atau pun toko-toko elektronik, baik dalam skala besar maupun kecil yang sifatnya sebagai pelanggan tetap maupun tidak tetap. Sebagian besar kegiatan perusahaan memerlukan dukungan karyawan Penjualan. Para karyawan penjualan tersebut pada dasarnya merupakan ujung tombak dalam memasarkan produk perusahaan, dimana meningkatnya penjualan sangat tergantung pada peran para karyawan penjualan atau sales. Menyadari hal tersebut, maka pihak perusahaan terus melakukan pengkajian terhadap sistem penggajian bagi para sales sehingga terjadi keseimbangan namun sekaligus dapat memuaskan semua karyawan khususnya para karyawan penjualan atau sales. Untuk itu selain gaji tetap atau pokok per bulan, mereka juga akan mendapat tambahan berupa bonus pada saat penggajian yang dihitung dari kinerja dan performance
para sales dalam aktifitas rutinnya. Adapun penetapan besar persentase bonus tersebut cenderung subyektif, tidak terstruktur, dan waktu penyerahan bonus tidak serentak oleh pihak perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan cara penetapan besar bonus tersebut menciptakan kondisi yang kurang kondusif dilingkungan perusahaan. Konsep pemberian bonus bagi personal yang berprestasi dalam penjualan merupakan hal positif yang harus terus berlanjut, sehingga untuk mengantisipasi kendala dan situasi tidak kondusif yang muncul akibat kurang profesional dalam penetapan besar bonus, maka perlu dianalisa sistem baru yang baik untuk kemudian diterapkan. Meritokrasi dalam remunerasi pada prinsipnya merupakan sebuah sistem yang memberikan penghargaan kepada karyawan atas pencapaian kinerjanya (pay for performance). Salah satu implementasinya melalui pemberian merit increase kepada karyawan. Sedangkan dalam perhitungan dan penentuan gaji, pada dasarnya ada 3 (tiga) faktor yang menjadi acuan yaitu faktor pekerjaan (job), faktor kinerja (performance) dan harga di pasar (market).
2
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Bonus atau Insentif Insentif merupakan sesuatu yang merangsang minat untuk bekerja. Menurut Suwatno dan Priansa yang diambil dari Achmad S. Ruky [1], pemberian insentif merupakan salah satu cara atau usaha perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja personil atau karyawannya. Personil atau karyawan suatu perusahaan akan bekerja lebih giat dan semangat sesuai harapan perusahaan, jika perusahaan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan para personilnya atau karyawannya, baik kebutuhan yang bersifat materi maupun kebutuhan yang bersifat non materi.
ISSN : 2086 – 4981
diambil dari sebagian laba bersih. d. Kompensasi yang ditangguhkan Terdapat dua jenis program balas jasa yang dibayar di kemudian hari, diantaranya pensiun dan pembayaran kontraktual. Dana pensiun memiliki nilai insentif karena memenuhi kebutuhan pokok seseorang yaitu menyediakan jaminan ekonomi setelah ia tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran kontraktual merupakan pelaksanaan perjanjian antar pemilik atau majikan atau pimpinan perusahaan dengan karyawan tentang pembayaran sejumlah uang tertentu selama periode waktu tertentu, setelah selesai masa kerja.
Terdapat dua macam insentif yang dapat diberikan kepada karyawan yaitu : 1. Insentif material Insentif material adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang atau barang. Insentif material bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan berserta keluarga. Beberapa macam insentif yang dapat diberikan meliputi : a. Bonus Bonus merupakan uang yang dibayarkan sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, diberikan selektif dan khusus kepada pekerja yang berhak menerima, serta diberikanberkala, sekali terima tanpa adanya suatu ikatan pada masa yang akan datang. b. Komisi Komisi merupakan bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik dan lazim dipergunakan sebagai bagian dari penjualan. c. Profit sharing Profit sharing adalah insentif yang diterima karyawan yang
2. Insentif non material Insentif non material adalah daya peransang yang diberikan kepada karyawan yang berbentuk penghargaan, pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya. Beberapa macam insentif non material meliputi : a. Pemberian gelar secara resmi. b. Pemberian tanda jasa atau medali. c. Pemberian piagam penghargaan. d. Pemberian pujian lisan atau tulisan. e. Pemberian promosi. f. Pemberian hak untuk memakai sesuatu atribut jabatan. g. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja. h. Pemberian hak untuk apabila meninggal dimakamkan pahlawan. i. Ucapan terima kasih secara formal maupun informal.
3
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya insentif mencakup antara lain : 1. Jabatan atau kedudukan Seseorang yang menduduki jabatan atau kedudukan lebih tinggi di dalam suatu perusahaan secara otomatis tanggung jawab dan ruang lingkup kerjanya lebih besar atau sangat berpengaruh bagi roda kegiatan atau usaha suatu perusahaan itu, maka perusahaan dalam memberikan insentif harus melihat seberapa besar tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seseorang karyawan yaitu apabila jabatan atau kedudukan karyawan lebih besar atau lebih tinggi maka perusahaan tersebut dalam memberikan insentif lebih besar dari karyawan yang lainnya. 2. Prestasi kerja Karyawan yang mempunyai atau memiliki prestasi kerja yang baik atau menonjol akan diberikan insentif yang lebih baik dan lebih besar daripada karyawan yang memiliki prestasi kerja yang kurang atau tidak menonjol. Oleh sebab itu, maka karyawan yang prestasi kerjanya kurang atau tidak menonjol akan lebih giat dan bersemangat di dalam melakukan suatu pekerjaan agar perusahaan dapat memberikan insentif yang lebih besar atau lebih baik. 3. Laba perusahaan Pemberian insentif yang dilakukan oleh suatu perusahaan kepada para karyawannya bukan hanya akan menguntungkan kepada karyawannya saja tapi akan menguntungkan pihak perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu suatu perusahaan tidak akan segansegan memberikan insentif kepada para karyawannya yang prestasi kerjanya baik karena akan meningkatkan laba atau keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
ISSN : 2086 – 4981
Metode yang digunakan untuk menghitung insentif karyawan adalah sebagai berikut : 1) Persentase kenaikan nilai prestasi kerja dari standar yang ditetapkan. % kenaikan nilai prestasi kerja = Prestasi kerja karyawan – prestasi kerja standar x 100% Prestasi kerja standar 2) Pemberian insentif berdasarkan persentase kenaikan tersebut. Besar insentif = %kenaikan nilai prestasi kerja x Dana yang tersedia %kenaikan nilai prestasi seluruh karyawan Sistem Merit Meritokrasi dalam remunerasi pada prinsipnya adalah sebuah sistem yang memberikan penghargaan kepada karyawan atas pencapaian kinerjanya (pay for performance). Salah satu implementasinya adalah melalui pemberian merit increase kepada karyawan. Besarnya merit increase (dalam %) ditentukan oleh 2 (dua) faktor : 1. Persentase Compa Ratio, yaitu rasio gaji karyawan tersebut terhadap mid salary di kelompoknya (job grade yang sama). Berikut adalah gambaran untuk menjelaskan Compa-Ratio : - Karyawan A gajinya Rp 5 juta dan menduduki sebuah jabatan di grade 8. Mid salary di grade 8 adalah Rp 4 juta. Maka comparatio karyawan A adalah 5/4 atau 125%. - Karyawan B gajinya Rp 3,6 juta dan menduduki sebuah jabatan di grade 8. Mid salary di grade 8 adalah Rp 4 juta. Maka compa-
4
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 ratio karyawan B adalah 3,6/4 atau 90%.
ISSN : 2086 – 4981
perusahaan. Pada penelitian ini karena bidang usaha yang dikenakan penilaian hanya bagian sales, yang dipakai untuk proses penghitungan gaji berdasarkan kinerja dan harga pasar. Adapun ketentuan besar dari persentase dan jumlah target perhitungan merupakan kebijakan dari pihak manajemen perusahaan.
2. Nilai Kinerja (performance rating). Nilai Kinerja bisa didapatkan dari hasil performance appraisal, misalnya Istimewa, Baik, Sedang dan seterusnya. Dapat juga dinilai dari hasil yang didapat oleh karyawan dalam nominal tertentu, misal dari jumlah produksi atau penjualan yang didapat.
Ada beberapa faktor atau kriteria pendukung untuk penentuan nilai bonus sales sebagai berikut : 1. Kriteria berdasarkan nilai omset Setiap sales ditargetkan penjualan perbulan minimal Rp. 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah). Omset diatas seratus juta akan mendapatkan skor atau poin untuk bonus, berikut keteranganya : a. Penjualan > 100.000.000 dan < = 200.000.000 mendapat skor 5 (lima) b. Penjualan > 200.000.000 dan <= 300.000.000 mendapat skor 10 (sepuluh) c. Penjualan > 300.000.000 dan < =400.000.000 mendapat skor 15 (lima belas) d. Penjualan > 400.000.000 dan <= 500.000.000 mendapat skor 20 (Dua Puluh) e. Penjualan > 500.000.000 mendapat skor 50 (Lima Puluh) 2. Kriteria berdasarkan Tagihan Berdasarkan waktu penagihan piutang kriteria sebagai berikut : a. Tagihan lebih cepat dari waktu jatuh tempo skor 50 (Lima Puluh) b. Tagihan tepat waktu jatuh tempo skor 40 (empat puluh) c. Tagihan lewat waktu jatuh tempo skor 10 (Sepuluh) 3. Kriteria berdasarkan absensi Dari jumlah absensi sales dapat skor sebagai berikut : a. Karyawan tidak ada absen 0 skor 50
Pada penelitian ini, penulis hanya memakai faktor ke-2 yakni berdasarkan nilai kinerja (performance rating). Peningkatan persentase dari kenaikan salary yang diterima karyawan, diberikan dalam bentuk bonus tanpa mempengaruhi gaji pokok yang diberikan. Sehingga pada tahaptahap tertentu terjadi kenaikan persentase yang dinilai dari jumlah penjualan atau transaksi yang dilakukannya dalam 1 (satu) bulan. Nilai dari Faktor Pekerjaan (job) dapat diperoleh melalui proses evaluasi jabatan (job evaluation) yang akan menghasilkan bobot jabatan (job score atau job value). Nilai dari Faktor Kinerja diperoleh melalui proses evaluasi kinerja (performance appraisal) secara periodik. Faktor market menentukan besarnya riil value dari pekerjaan (job) tersebut di pasar saat ini. Untuk menentukan besarnya gaji dengan obyektif dan akurat, perusahaan perlu untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana praktek remunerasi perusahaan lain di industri sejenis maupun di pasar secara keseluruhan. Informasi ini bisa didapatkan antara lain dengan membeli data salary survey. Informasi data gaji di market tersebut juga akan memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai praktek remunerasi perusahaan dibandingkan dengan praktek remunerasi di market sehingga perusahaan dapat menentukan strategi remunerasinya ke depan sesuai dengan arah dan strategi
5
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 b. Karyawan ada absen 1 skor 30 c. Karyawan ada absen 2 skor 20 d. Karyawan ada absen 3 skor 10 e. Karyawan ada absen 3 > skor 5 4. Kriteria berdasarkan masa kerja karyawan Pemberian skor untuk kriteria tersebut sebagai berikut : a. Masa kerja > 5 dan <= 9 tahun skor 0 (nol) b. Masa kerj > 9 dan <= 14 tahun skor 5 (Lima) c. Masa kerja > 14 dan <=20 tahun skor 10 (sepuluh) d. Masa kerja > 20 dan <= 25 tahun skor 20 (dua puluh) e. Masa kerja > 25 tahun skor 50 (lima Puluh) 5. Kriteria berdasarkan Tanggungan Pemberian skor untuk kriteria Tanggungan sebagai berikut : a. Tanggungan karyawan tidak ada atau belum menikah skor 20 (Dua Puluh) b. Tanggungan karyawan 1 (satu) orang anak skor 30 (Tiga Puluh) c. Tanggungan Karyawan > 1 (satu) orang anak skor 50 (Lima Puluh)
ISSN : 2086 – 4981
dalam grafik seperti di bawah ini :
Gambar 1. Grafik Merit Penentuan Performance Rating Penilaian kinerja karyawan merupakan kesempatan periodik untuk melakukan komunikasi antara orang yang menugaskan pekerjaan dengan orang yang mengerjakannya untuk mendiskusikan apa yang saling mereka harapkan dan seberapa jauh harapan ini dipenuhi. Aspek-aspek yang dibahas dalam Penilaian Kinerja: - Kinerja karyawan - Umpan balik untuk Pengembangan karyawan Siklus penilaian kinerja karyawan diawali dengan penetapan sasaran kinerja berikut target yang ingin dicapai, kemudian diikuti dengan monitoring, lalu dilakukan proses evaluasi serta diakhiri dengan pemanfaatan hasil evaluasi bagi kebijakan promosi, kenaikan gaji ataupun program pengembangan.
Setelah menentukan kriteria pendukung untuk pemberian bonus, maka skor dari 5 (Lima) kriteria tersebut dijumlahkan dan ditentukan persenan (%) yang kemudian dikalikan dengan jumlah omset penjualan. Penentuan persen (%) sebagai berikut : a. Nilai skor > 30 dan <= 100 maka dapat 0,01% b. Nilai skor > 100 dan <= 150 maka dapat 0,02% c. Nilai skor > 150 dan <= 200 maka dapat 0,03% d. Nilai skor > 200 maka dapat 0,05%
Unsur-unsur dari penilaian kinerja karyawan yang dianggap berhasil menurut Dessler Gary, adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran terhadap hasil kinerja karyawan dan dibandingkan dengan sasaran dan standar. 2. Penghargaan terhadap kontribusi karyawan. 3. Identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
Besarnya persenan bonus untuk sales dapat digambarkan dalam grafik untuk melihat dan perbandingan antara sales mana yang berprestasi, dan peringkat. Dapat digambarkan
6
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
ISSN : 2086 – 4981
Instalasi Web Server Untuk awal instalasi XAMPP dilakukan dengan menjalankan pack file installer xampp.exe [3]
untuk saat ini dan di masa mendatang. 4. Penetapan sasaran dan atau standar untuk periode appraisal berikutnya Manfaat penilaian kinerja karyawan adalah: 1. Menyampaikan hasil-hasil yang diharapkan dari pekerjaan. 2. Mncegah kesalah pahaman tentang kualitas kerja yang diinginkan. 3. Meningkatkan produktivitas karena karyawan mendapat umpan balik. 4. Menghargai kontribusi positif. 5. Mendorong komunikasi dua arah dengan karyawan.
Gambar 2. File installer XAMPP Kemudian akan muncul tampilan pilih bahasa yang ingin digunakan, pilih tombol OK untuk melanjutkan instalasi atau Cancel untuk pembatalan proses intalasi..
Tantangan yang harus dikelola dengan baik ketika kita dalam melakukan proses penilaian kinerja. Tantangan tersebut antara lain adalah: 1. Tidak memiliki skills yang diperlukan untuk melakukan Penilaian Kinerja secara efektif. 2. Karyawan tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam Penilaian Kinerja. 3. Berpotensi untuk menimbulkan konflik. Dilakukan secara tergesagesa karena keterbatasan waktu. 4. Tidak mendapatkan prioritas yang tinggi, sehingga sering ditunda dan kehilangan momentum.
Gambar 3. Installer Language Kotak dialog Instalasi XAMPP Setelah memilih tombol OK pada pilihan bahasa akan tampil kotak dialog instalasi XAMPP , pilih tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan aplikasi sistem informasi penetapan bonus karyawan penjualan dengan sistem merit berbasis web dilakukan dengan beberapa langkah mulai dari instalasi tools yang membantu dalam pengerjaan seperti XAMPP sebagai paket web server yang digunakan di localhost , beberapa text editor untuk media pembuatan aplikasi , dan beberapa major browser untuk pengujian aplikasi. Berikut lanagkahlangkah dalam pembuatan aplikasi sistem informasi penetapan bonus karyawan dengan sistem merit.
Gambar 4. Kotak dialog Instalasi XAMPP
7
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
ISSN : 2086 – 4981
Proses selanjutnya akan tampil kotak dialog lisensi software, setelah dibaca pilih tombol setuju untuk melanjutkan proses.
Gambar 8. Proses Instalasi Selesai Untuk menguji hasil instalasi XAMPP sudah berjalan dengan baik , jalankan service control panel ,hidupkan service apache dan mysql dengan mengklik tombol start
Gambar 5. Lisensi Kotak dialog Instalasi XAMP Setelah disetujui perihal lisensi akan tampil kotak dialog pilih lokasi intalasi , pilih tempat untuk tempat instalasi software , Secara Default tempat instalasi C.
Gambar 9. Control Panel Aplication
Gambar 6. Memilih lokasi instalasi
Setelah service running tekan tombol admin untuk pergi ke alamat http://localhost/xampp , jika tampil seperti gambar dibawah berarti proses instalasi XAMPP sukses .
Instal Xampp di tempat yang telah dipilih dan tunggu sampai proses instalasi selesai .
Gambar 10. Tampilan lochalhost /xampp di browser Gambar 7. Proses Instalasi
Halaman Login Halaman login berguna untuk membatasi hak akses untuk beberapa kategori user yaitu : Admin atau Manager dan Karyawan.
Proses intalasi software dinyatakan selesai maka akan muncul kotak dialog berikut ini
8
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
Gambar 11. Halaman Login
ISSN : 2086 – 4981
Gambar 14. Tampilan Input Data Karyawan
Halaman Utama Admin Berikut ini tampilan halaman utama akses admin:
Input Data Suplier Rancangan Input data supplier ini digunakan untuk menginput data supplier dan melengkapi data supplier.
Gambar 12. Halaman Utama Admin Tampilan Input Untuk menghasilkan output yang ada atau laporan, kita perlu menginput data-data yang ada. Berikut ini adalah rancangan tampilan input data untuk input dan proses data.
Gambar 15. Tampilan Input Data Suplier Input Data Barang Rancangan Tampilan Input data barang digunakan unutuk menginput data kode barang dan nama barang serta harga jual dan beli barang tersebut.
Gambar 13. Tampilan Input Data Input Data Karyawan Tampilan ini digunakan unruk melakukan penginputan data karyawan CV.Citra Melayu Makmur. Tampilan ini dibuat untuk mengetahui data karyawan dan untuk memudahkan dalam mengolah data karyawan. Tampilan ini merupakan format standar untuk penginputan data karyawan.
Gambar 16. Tampilan Input Data Barang
9
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 Input Data Pembelian Rancangan tampilan data input pembelian ini digunakan untuk mengetahui data pembelian yang dilakukan oleh CV. Citra Melayu Makmur dan untuk mengetahui berapa jumlah pembelian yang dilakukan dalam jangka per bulannya.
ISSN : 2086 – 4981
Pencarian Karyawan Tampilan pencarian karyawan di gunakan untuk mencari data karyawan dengan memasukkan nomor id karyawan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 20. Pencarian Karyawan Gambar 17. Tampilan Input Data Pembelian Penghitungan Gaji Menggunakan Sistem Merit Tampilan penghitungan gaji sistim merit ini digunakan untuk menghitung bonus karyawan dengan sistim merit.
Gambar 18. Tampilan Input Hitung Bonus Merit
Tampilan Output Tampilan output berupa slip gaji atau pembayaran yang berisi data berupa uraian data masingmasing karyawan lengkap dengan nilai nominal dari jumlah secara keseluruhan yang akan diterima berdasarkan total penjualan per bulan. Ada juga laporan pembelian yang terjadi dalam CV. Citra Melayu Makmur Sehingga lebih memudahkan para karyawan penjualan untuk mencocokan dengan data mereka. Sedangkan untuk pimpinan rancangan output yang dibuat berupa laporan secara keseluruhan
Input Absen Karyawan Tampilan input absen Karyawan ini digunakan untuk mengisi kehadiran karyawan.
Laporan Data karyawan : Laporan yang digunakan untuk menyajikan data pegawai. Semua data pagawai yang bekerja di Perusahaan disajikan dalam bentuk daftar sehingga mempermudah Pimpinan untuk melihat data pegawai secara keseluruhan.
Gambar 19. Tampilan Absen Karyawan
Gambar 21. Laporan Data Karyawan
10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014
Laporan Absen Karyawan Laporan absen karyawan digunakan untuk melihat daftar absen karyawan dalam satu bulan.
ISSN : 2086 – 4981
Laporan Data Pelanggan Laporan data pelanggan merupakan lembaran yang digunakan untuk mengtahui data pelanggan yang sudah menjadi konsumen perusahaan sebagai bukti tercetak data untuk perusahaan.
Gambar 22. Laporan Absen Karyawan Laporan Data Supplier Laporan data supplier digunakan untuk menyajikan data supplier yang disajikan dalam bentuk ringkasan untuk satu periode (bulan) sehingga dapat dilihat dengan jelas daftar nama supplier dan alamat lengkap para supplier.
Gambar 25. Laporan Data Pelanggan Laporan Pembelian Barang Laporan pembelian barang merupakan lembaran yang digunakan untuk mengetahui keseluruhan transaksi pembelian barang yang berlangsung dalam perusahaan.
Gambar 26. Laporan Pembelian Barang
Gambar 23. Laporan Data Supplier
Laporan Persediaan Barang Laporan persediaan barang merupakan lembaran yang digunakan untuk mengtahui jumlah stock yang tersedia sebagai bukti tercetak stock persediaan perusahaan.
Gambar 24. Laporan Persediaan Barang
11
Laporan Penjualan Dalam laporan transaksi penjualan barang dapat digunakan untuk mengetahui barang apa saja yang terjual dalam bulan tersebut dan siapa nama karyawan penjualan yang menjual barang tersebut untuk dapat mengetahui besarnya bonus nanti yang diterima oleh para karyawan penjualan berdasarkan dari jumlah omset mereka masing – masing.
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 7 NO. 2 September 2014 Gambar 27. Laporan Transaksi Penjualan Barang Laporan Gaji dan Bonus Karyawan Laporan gaji dan bonus ini untuk dapat mengetahui jumlah gaji dan bonus yang akan diterima oleh karyawan. Dalam laporan ini dapat dilihat secara terperinci berapa bonus yang akan diterima oleh karyawan penjualan sesuai dengan besarnya penjualan yang telah dilakukan oleh karyawan tersebut.
ISSN : 2086 – 4981
Grafik Bonus Berikut ini adalah grafik bonus karyawan perbulannya dalam bentuk grafik batang seperti gambar dibawah ini.
Gambar 30. Grafik Bonus Karyawan
Gambar 28. Laporan Gaji dan Bonus Karyawan Grafik Penjualan Halaman grafik penjualan adalah halaman yang menampilkan data penjualan perbulannya dalam bentuk grafik batang seperti gambar berikut :
KESIMPULAN Aplikasi perancangan sistem informasi penetapan bonus karyawan penjualan dengan sistem merit yang dibuat berbasis web dapat mempermudah dalam menghitung gaji dan bonus karyawan dengan menggunakan beberapa kriteria penilaian atau skor yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan seperti: penilaian berdasarkan dari omset penjualan, lama kerja, jumlah tanggungan, absen dan jatuh tempo piutang dengan metode Merit sebagai tool untuk memprosesnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Achmad S. Ruky. 2012. Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk karyawan Perusahaan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gambar 29. Grafik Penjualan Karyawan
[2] Gary, Dessler.1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Prenhalinndo. Jakarta [3] Abdul Kadir. 2008. Belajar Data Base Menggunakan MySQL, Andi, Yogyakarta.
12