JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN HANDPHONE (Studi Kasus Handphone Nokia 2115) Mardison1 Erdisna2 Hericho Jeffryanto3
ABSTRACT Handpone Nokia CDMA 2115 be handphone that has uniqueness aloof. from aspect, this handphone is very fits when used by yuongster. Because form elegan very good if worn by man or woman dependings from kind casing that used and CDMA 2115 very efficient because besides the price even also achievable and cost very hygienic. Several explanations from use with ability to communicate with user, all this be explained in erudition base, deliver face, human, engine froma inferensi. Expert system that is lifted by author. Expert system to detects handphone damage kinds detection expert system in handphone Nokia CDMA 2115 that is made this is not so complete, but only assistant to all also user to know damage kind that can be undergone handphone. Keywords: Expert System, detection, handphone INTISARI Handpone Nokia CDMA 2.115 menjadi handphone yang memiliki keunikan menyendiri. dari aspek, ini handphone sangat cocok bila digunakan oleh yuongster. Karena bentuk yang sangat baik jika dikenakan oleh dependings pria atau wanita dari jenis casing yang digunakan dan CDMA 2.115 sangat efisien karena selain harganya pun terjangkau dan biaya yang sangat higienis elegan. Beberapa penjelasan dari penggunaan dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan pengguna, semua ini akan dijelaskan dalam basis pengetahuan, memberikan wajah, manusia, mesin froma inferensi. Sistem pakar yang diangkat oleh penulis. Sistem pakar untuk mendeteksi jenis kerusakan sistem deteksi handphone CDMA Nokia ahli dalam handphone 2.115 yang dibuat ini tidak begitu lengkap, tapi hanya asisten semua juga pengguna untuk mengetahui jenis kerusakan yang dapat mengalami handphone. Kata Kunci: Sistem Pakar, deteksi, handphone
Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Sumatera Barat, 2012 Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Sumatera Barat, 2012 3 Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Sumatera Barat, 2012 1 2
111
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
PENDAHULUAN Kerusakan HandPhone sangatlah banyak penyebabnya diantaranya adalah karena faktor kesalahan dalam perawatan dan faktor kelalaian dalam pemakaian dan terkadang banyak sekali user yang tidak bisa meperbaiki serta jarang sekali banyak orang yang menyalahgunakan kepercayaan yang telah dipercayakan untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada handphone khususnya jenis Nokia dan banyak juga user harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki sebab user tidak mengetahui seberapa parah kerusakan yang terjadi pada handphone tersebut. Umumnya pada handphone NOKIA Ada dua jenis kerusakan yang dapat terjadi, khususnya yang disebabkan oleh software fault maupun hardware fault, tetapi kendala yang sering dialami oleh user pada umumnya terjadi pada hardware, yang disebabkan karena kesalahan dalam pemakaian ataupun akibat dari kecelakaan yang membuat hardware handphone mengalami gangguan sehingga menimbulkan masalah yang mengganggu user dalam penggunaan alat komunikasi tersebut. Masalah yang dihadapi antara lain sulitnya mengidentifikasi jenis kerusakan handphone Nokia jenis CDMA, terutama Nokia CDMA jenis 2115 tersebut karena ciri- ciri yang hampir sama dengan handphone Nokia CDMA jenis lainnya. Akibatnya akan sulit bagi para teknisi handpone khususnya yang menangani ataupun para calon teknisi yang sedang mempelajari jenis kerusakan pada handphone tersebut.
ISSN : 2086 – 4981
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Konsep Dasar Kecerdasan Tiruan Kecerdasan Tiruan (artificial intelligence) merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dapat menjadikan komputer mengerti segala sesuatu yang oleh manusia saat itu dapat dilaksanakan dengan baik. Kecerdasan tiruan merupakan perangkat lunak yang yang dibuat dengan maksud dapat membantu dan menggantikan fungsi otak manusia yang terbatas. Bagian utama dari kecerdasan tiruaan adalah pengetahuan pada komputer dapat diperoleh melalui inputan dari seorang pakar kedalam data basis pengetahuan. Basis pengetahuan pengetahuan seorang pakar dengan tujuan agar dapat diterapkan untuk pemecahan masalah. Kecerdasan tiruan dikembangkan untuk memberikan kemampuan pada komputer agar dapat berfikir, menalar dan membuat referensi, selain itu juga membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta yang telah ada berdasarkan pertimbangan diatas, maka komputer dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan [1]. Konsep Dasar Kecedasan Tiruan Kecerdasan Tiruan (artificial intelligence) merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dapat menjadikan komputer mengerti segala sesuatu yang oleh manusia saat itu dapat dilaksanakan dengan baik. Kecerdasan tiruan merupakan perangkat lunak yang yang dibuat dengan maksud dapat membantu dan menggantikan fungsi otak manusia yang terbatas.
112
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 Bagian utama dari kecerdasan tiruaan adalah pengetahuan pada komputer dapat diperoleh melalui inputan dari seorang pakar kedalam data basis pengetahuan. Basis pengetahuan pengetahuan seorang pakar dengan tujuan agar dapat diterapkan untuk pemecahan masalah. Kecerdasan tiruan dikembangkan untuk memberikan kemampuan pada komputer agar dapat berfikir, menalar dan membuat referensi, selain itu juga membuat keputusan berdasarkan fakta-fakta yang telah ada berdasarkan pertimbangan diatas, maka komputer dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan. Konsep Dasar Sistem Pakar Sistem Pakar (Expert System) yaitu program - program yang bertingkah laku seperti manusia atau yang biasa disebut dengan sebutan pakar atau ahli (human expert). Sistem pakar atau sistem berbasis pengetahuan adalah suatu aplikasi yang paling banyak aplikasinya ditujukan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata [2]. Sistem pakar adalah program komputer yang : a. menangani masalah dunia nyata, masalah yang kompleks yang membutuhkan pemikiran dari seorang pakar. b. menyelesaikan masalah dengan menggunakan komputer dengan model penalaran manusia dan mencapai kesimpulan yang sama dengan yang dicapai oleh seorang pakar jika berhadapan dengan masalah. Ciri ciri Sistem Pakar Ciri-ciri sitem pakar adalah : a) Terbatas pada pekerjaan yang memerlukan keahlian tertentu.
ISSN : 2086 – 4981
b) Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti. c) Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikan dengan cara yang dapat dipahami. d) Berdasarkan pada kaidah atau ketentuan atau rule tertentu. e) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. f) Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah. g) Keluaran bersifat anjuran. h) Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun oleh dialog dengan user. Bagian-bagian Sistem Pakar terdiri dari 4 bagian yaitu : 1. Knowledge Base 2. Inference Engine 3. Database a. Metoda Forward Chaning b. Metoda Backward Chaning c. Metoda Rule Value 4. Modelbase 1) Knowledge Base Sebuah database yang menyimpan informasi pengetahuan tertentu dan aturan aturan tentang subyek tertentu. Knowledge base terdiri dari 2 bentuk : 1) Obyek : Kesimpulan yang difefinisikan oleh kelompok aturan. 2) Atribut : Kualitas tertentu dimana bersama sama dengan aturan membantu mendefinisikan obyek. 2) Inference Engine Dasar untuk membentuk inference engine adalah: 1) Forward Chaning 2) Backward Chaning 3) Rule Value. a) Metoda ForwardChaning
113
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Metode Penelusuran Depth First search adalah teknik penelusuran data pada nodenode secara vertical dan sudah terdefinisikan, misalnya dari kiri ke kanan (lihat diagram) [3]. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran dapat digali secara mendalam sampai ditemukannya kepastian suatu solusi yang optimal. kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar. Metode Depth First search dapat dilihat pada gambar 1. berikut.
b) Metoda Backward Chaning c) Metoda Rule-Value Ada dua teknik penalaran (inference): a) Pelacakan kebelakang (backward channing) b) Pelacakan kedepan (forward channing) Kedua teknik penalaran dipengaruhi oleh tiga macam teknik penulusuran (searching) : a) Depth-First Search b) Breadth-First Search c) Best-First Search
Gambar 1. Depth First search
Breadth First Search adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau satu tingkatan sebelum ke level atau tingkatan dibawahnya (lihat diagram), Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penulusuran dengan teknik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama
apabila solusi berada dalam posisi node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu dipertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara pemakai dan sistem karena menyebabkan tidak adanya relasi antara suatu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai ditelusuri. Untuk lebih jelasnya metode Beadth First Search dapat dilihat pada gambar 2. berikut.
114
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Gambar 2. Breadth First Search Kedua teknik penelusuran pada pembahasan diatas merupakan teknik dasar penelusuran dalam ruang lingkup masalah yang luas tanpa menggunakan pengetahuan sehingga boleh dikatakan bahwa penelusuran tersebut merupakan penelusuran buta (blind). Ada alternative lain penelusuran data selain kedua penelusuran tersebut yaitu Best First Search. Penelusuran Best First Search adalah penelusuran yang menggunakan pengetahuan yang menggunakan pengetahuan akan suatu masalah untuk mekakukan panduan pencarian ke arah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristik. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai dari mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis penelusuran ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi, hanya saja solusi yang diambil bisa saja salah dan tidak ada jaminan bahwa solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar. Untuk lebih jelasnya metode Best First Search dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
115
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Gambar 3. Best First Search kerusakan pada Display Konektor c. Kaidah Produksi Dari beberapa ciri-ciri yang ada dapat dibuat knowledge base / rule base yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pakar. Knowledge base / rule base yang telah dibuat dapat dilihat pada lampiran 2. d. Pohon Keputusan Pengambilan keputusan dari sistem pakar akan lebih mudah jika dibentuk terlebih dahulu sebuah pohon keputusan. Pohon keputusan berikut keterangannya dapat dilihat pada lampiran 1.
Metodologi Penelitian Untuk menangani permasalahan yang ada maka dibuatlah suatu program sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan Handphone, khususnya Handphone NOKIA CDMA tipe 2115., selain itu sistem pakar ini juga dapat dipergunakan untuk jenis HandPhone lainnya misalnya handphone yang mempunyai jenis kemiripan yang sama. a. Jenis-jenis kerusakan Handphone 1) Kerusakan pada bagian Hardware 2) Kerusakan pada bagian Software b. Jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi 1) Handphone hidup - kerusakan pada Simcard - kerusakan pada Keypad - kerusakan pada LCD - kerusakan pada Vibrate - kerusakan pada Speaker - kerusakan pada Signal 2) Handphone Mati kerusakan pada IC Flash kerusakan pada RAM (Random Acces Memory) kerusakan pada Baterai kerusakan pada Tombol power
Struktur Basis Data Dalam membuat program sistem pakar ini, digunakan sebuah database yang didalamnya terdiri dari beberapa tabel untuk menyimpan data yang dibutuhkan oleh program. Berikut merupakan penjabaran dari tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi sistem pakar ini yaitu : a) Tabel Fakta Tabel fakta ini digunakan untuk menyimpan data fakta yang akan digunakan pada saat identifikasi di mana data fakta tersebut berisi tentang berisi tentang id_fakta, pertanyaan, ya, tidak, gambar, dan pointer.
116
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 Tabel 1. Tabel Fakta No Nama Field 1 id_fakta 2 Pertanyaan 3 Ya 4 Tidak 5 Gambar 6 Pointer
Tipe Data VarChar VarChar VarChar VarChar VarChar Tinyint
Panjang 4 255 4 4 50 1
b)
Tabel Kesimpulan Tabel kesimpulan ini digunakan untuk menyimpan data kesimpulan yang akan dibutuhkan untuk mengetahui hasil dari suatu Tabel 2. Tabel Kesimpulan No Nama Field 1 id_kesimpulan 2 Kesimpulan 3 Solusi 4 Gambar
ISSN : 2086 – 4981
Keterangan Kode fakta Pertanyaan Kode ya Kode tidak Gambar fakta Penentu pertanyaan awal
identifikasi. Tabel kesimpulan ini terdiri dari beberapa field yaitu id_kesimpulan, kesimpulan, solusi, gambar.
Tipe Data VarChar VarChar VarChar VarChar
Panjang 4 255 255 50
c)
Keterangan Kode kesimpulan Kesimpulan Solusi Gambar kesimpulan
Tabel Punya Tabel punya ini digunakan untuk menyimpan data kesimpulan yang akan dibutuhkan untuk mengetahui
hasil dari suatu identifikasi jika hasil dari identifikasi tersebut lebih dari satu. Tabel punya ini terdiri dari beberapa field yaitu id_fakta dan id_kesimpulan.
Tabel 3. Tabel Punya No Nama field 1 id_fakta 2 id_kesimpulan
Panjang 4 4
Tipe Data VarChar VarChar
d)
Tabel Admin Table admin digunakan untuk menyimpan data administrator. Tabel
No 1 2 3
Nama field Username Password Tipe_user
Keterangan Kode fakta Kode kesimpulan
admin terdiri dari beberapa field yaitu : user name, password, dan tipe_user.
Tabel 4. Tabel Admin Tipe Data Panjang VarChar 25 VarChar 16 Varchar 25
e)
Tabel Kamus Tabel kamus ini digunakan untuk menyimpan istilah-istilah yang
Keterangan Nama user Password user Kode user
menggunakan kode agar user dapat dengan mudah mengetahui istilahistilah yang ada. Tabel kamus ini terdiri
117
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 dari beberapa field yaitu : istilah dan
No 1 2
Nama field Istilah Ket
ket.
Tabel 5. Tabel Kamus Tipe Data Panjang VarChar 50 VarChar 255
f)
Tabel Buku Tamu Tabel buku tamu ini digunakan untuk menyimpan data-data pengunjung yang mengisi atau memberikan sedikit komentar tentang
No 1 2 3 4 5
Nama field Id Nama Email Komentar Waktu
ISSN : 2086 – 4981
Keterangan Kode istilah Keterangan istilah
program yang dibuat. Tabel buku tamu ini terdiri dari beberapa field yaitu : id, nama, email, komentar dan waktu.
Tabel 6 : Tabel Buku Tamu Tipe Data Panjang Tinyint 4 VarChar 25 VarChar 25 VarChar 255 Date 50
HASIL DAN PEMBAHASAN Halaman Menu Utama Setelah adress program diketik pada address browser, maka tampilan awal program akan ditampilkan. Tampilan awal program disini adalah halaman menu utama dan pada halaman menu utama ini telah disediakan beberapa menu seperti home, login, konsultasi, kamus, buku tamu, profil dan keluar. Berikut ini adalah tampilan form Menu Utama :
Keterangan Kode tamu Nama tamu Email tamu Komentar tamu Waktu isi data tamu
Gambar 4. Halaman Menu Utama Halaman Login Pada halaman ini bila user ingin mengakses menu admin, user harus mengisi username dan password terlebih dahulu dan tujuan dari form ini adalah agar supaya keamanan program bisa optimal. Berikut ini adalah tampilan dari form Login :
118
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
Gambar 5. Halaman Login
ISSN : 2086 – 4981
Gambar 7. Halaman Kesimpulan
Halaman Konsultasi Pada halaman ini user akan diberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan benar. Jika pertanyaan sesuai dengan kriteria, user dapat memilih tombol ”ya”, jika tidak sesuai user dapat memilih tombol ”tidak”. Berikut ini adalah tampilan dari form Konsultasi :
Halaman Banyak Kesimpulan Jika hasil dari konsultasi yang telah dilakukan mempunyai lebih dari satu kesimpulan, maka textbox jumlah kesimpulan perhalaman dapat diisi sesuai dengan jumlah jawaban yang ingin ditampilkan, dan selanjutnya klik tombol ”ok” untuk menampilkan hasil seperti gambar di bawah ini. Berikut ini adalah tampilan dari form Banyak Kesimpulan :
Gambar 6. Halaman Konsultasi Gambar 8. Halaman Banyak Kesimpulan
Halaman Kesimpulan Pada halaman ini akan ditampilkan hasil jawaban dari konsultasi yang telah dilakukan. Berikut ini adalah tampilan dari form Kesimpulan :
Halaman Data Admin Pada halaman ini, user dengan tipe user super admin dan administrator dapat melihat siapa saja user yang ada. Berikut ini adalah tampilan form Data Admin :
119
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
duduk didepan komputer dan mengakses internet tempat dimana program sistem pakar tersebut berada. e. Sistem Pakar berbasiskan web mempunyai keuntungan bahwa program sistem pakar ini dapat dijalankan dikomputer pengguna dengan hanya melalui browser internet explorer . Gambar 9. Halaman Data Admin
DAFTAR PUSTAKA [1] HM, Jogianto1989, Pengenalan Komputer, Yogyakarta : Andi Offset
KESIMPULAN Sesuai dengan pembahasan mengenai Sistem Pakar Mengenai identifikasi kerusakan HandPhone Nokia CDMA 2115, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Sebagai berikut : a. Sistem untuk Kerusakan HandPhone Nokia CDMA 2115 dapat membantu seseorang yang tidak mengerti mesin maupun kerusakannya. Sistem Pakar ini juga dapat berguna untuk memberi informasi bagi yang membutuhkannya. b. Dengan sistem pakar akan dapat mengefesiensi waktu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Hal ini disebabkan user dapat berkomunikasi secara langsung dengan program sebagai layaknya berkomunikasi dengan ahlinya. c. Sistem Pakar ini dapat membantu para teknisi junior untuk lebih memperkenalkan atau memperdalam ilmu pengetahuaannya. d. Dengan adanya sistem pakar yang berbasiskan web, maka orangorang awam atau orang-orang yang tidak mengerti terhadap mesin HandPhone setidaknya mengetahui bagian bagian dari mesin HandPhone atau pun kerusakannya dengan hanya
[2] Siswanto. 2005. Kecerdasan Tiruan ,Yokyakarta : Graha Ilmu [3] Bunafit, Nugroho. Administrasi Database Yokyakarta: Graha Ilmu
120
2005. MySQL,