JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM MENETAPKAN DAYA LISTRIK PELANGGAN PLN Erdisna1
ABSTRACT Stipulating of electric power in PT.PLN pursuant to electricity tariff or usage faction. This company gifts an alternate the electric power for costumer who’s new installation electric and change in electric power. Costumer asks for according for them desired. This procedure arise a lameness, that is decision choosing electric power by costumer consider of manual calculating with theme’s needs. After finishing research, develop to a Decision Support System for help management in making the election of electric power which according for costumer. Decision Support System an apply with java programming and oracle database. Purpose a design this system to analysis costumer request in choosing electric power. This DSS calculate and estimating output in the form of ideal electric power with costumer needs. System development composes architecture design, MBMS and DBMS. A using model in DSS building is statistic method. Statistic model can make spanning the electric power considers of requirement type. DSS application as formed by corps of decision variable which each other to generalized references by management side. Decision variable kind of electric utility which calculate using a formula, building area, and electric usage. Database development composes of costumer data processing, installation electric data and changes electric data in company. The final result is integrating a component model with database to build DSS. This application result then using in environmental management and require comprehending by employee whose use. DSS which designed with good mechanism and structural proses hope produce a quality application and good for proper parties. Key words : System , Decision , Design ,Electric Power INTISARI Penetapan tenaga listrik di PT.PLN berdasarkan tarif listrik atau faksi penggunaan. Perusahaan ini hadiah sebuah kekuatan alternatif listrik untuk konsumen yang yang baru instalasi listrik dan perubahan daya listrik. Costumer meminta sesuai bagi mereka inginkan. Prosedur ini timbul suatu ketimpangan, yaitu keputusan memilih tenaga listrik oleh konsumen menganggap perhitungan manual dengan kebutuhan tema. Setelah menyelesaikan penelitian, mengembangkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan untuk manajemen bantuan dalam membuat pemilihan tenaga listrik yang sesuai untuk pelanggan. 1
Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Sumatera Barat, 2012
121
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Sistem Pendukung Keputusan yang berlaku dengan java pemrograman dan database oracle. Tujuan desain sistem ini permintaan analisis konsumen dalam memilih tenaga listrik. DSS ini menghitung dan memperkirakan output dalam bentuk tenaga listrik yang ideal dengan kebutuhan pelanggan. Pengembangan sistem menyusun desain arsitektur, dan DBMS MBMS. Sebuah model menggunakan di gedung DSS adalah metode statistik. Model Statistik dapat membuat mencakup tenaga listrik menganggap jenis kebutuhan. Aplikasi DSS yang dibentuk oleh korps variabel keputusan yang satu sama lain untuk referensi umum oleh pihak manajemen. Keputusan variabel jenis utilitas listrik yang dihitung dengan menggunakan rumus, luas bangunan, dan penggunaan listrik. Pengembangan database disusun dari pengolahan data yang pelanggan instalasi data, listrik dan perubahan data listrik di perusahaan. Hasil akhir adalah mengintegrasikan model komponen dengan database untuk membangun DSS. Hasil aplikasi kemudian menggunakan dalam pengelolaan lingkungan dan memerlukan memahami oleh karyawan yang penggunaannya. DSS yang dirancang dengan mekanisme yang baik dan proses imunisasi meliputi struktural berharap menghasilkan aplikasi berkualitas dan baik untuk pihak yang tepat. Kata kunci: Sistem, Keputusan, Desain, Electric Power
122
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 PENDAHULUAN Salah satu prasarana pendukung manajemen adalah dengan membentuk suatu sistem yang dapat mengambil keputusan dari data yang bersifat tidak lengkap [1]. Dengan adanya sistem tersebut, kita akan dapat merancang aplikasi bisnis pada perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan pelanggan. Peranan SPK (Sistem Penunjang Keputusan) disini dibutuhkan sebagai penghasil keputusan untuk mendukung berbagai aktivitas manajemen. Ketimpangan yang terjadi pada PT.PLN adalah penentuan daya listrik yang diajukan oleh pelanggan tanpa memikirkan kebutuhan pemakaiannya, sehingga penggunaan tenaga listrik tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, berkurangnya energi seperti minyak bumi berdampak pada menurunnya pasokan listrik kepelanggan diseluruh nusantara. Untuk itu saya melakukan penelitian di perusahaan tersebut, dan berusaha meminimalisir permasalahan.
ISSN : 2086 – 4981
pelanggan dengan mengumpulkan variable–variable. Dengan adanya sistem penunjang keputusan dalam penentuan daya listrik pelanggan ini, diharapkan akan dapat membantu pelanggan dalam pemakaian listrik yang tepat guna. Pembangunan sistem penunjang keputusan ini mencakup pada dua sistem pelayanan pelanggan pada pasang baru dan perubahan daya. Pada analisa sistem yang sedang berjalan, digambarkan bagaimana keterkaitan antara golongan tarif dengan batas daya yang ada pada perusahaan tersebut .Analisa data yang ada. Tabel 1 : Batas daya yang ada pada PLN berdasarkan golongan tarif Gololongan tarif batas daya 450 R-1/TR R-1/TR R-1/TR R-1/TR R-2/TR R-2/TR R-2/TR R-2/TR R-3/TR R-3/TR
900 1300 2200 3500 3900 5500 6600 7700 10600 11000 s/d R-3/TR 200 KVA B-1 / TR 900 B-1 / TR 1300 B-1 / TR 2200 Tabel 1 diatas diasumsikan secara umum pemakaian listrik yang dengan menetapkan batas daya per golongan tarif. Batas daya yang ada dijadikan acuan bagi pelanggan yang ingin memasang listrik baru dan perubahan daya. Penetapan daya juga berdasarkan pada golongan tarif pemakai listrik. Pada dasarnya, penentuan daya ditentukan sendiri oleh
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Analisa Data Pada analisa sistem ini, dilakukan penelitian terhadap proses bisnis PT.PLN Persero Cabang Bukittinggi. Dari hasilnya, terdapat sebuah permasalahan pada proses pelayanan pelanggan yaitu belum adanya sistem yang dapat menentukan daya listrik yang ideal bagi konsumen. Dengan melakukan perhitungan daya secara manual, pelanggan tidak dapat mengetahui bagaimana perhitungan daya yang baik dan efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dibuat sebuah sistem penunjang keputusan yang akan mensimulasikan penggunaan kapasitas daya
123
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 pelanggan yang bersangkutan sesuai dengan keinginan mereka sendiri, Sehingga tidak ada faktor yang mendukung keputusan pelanggan dalam menetapkan daya. Disamping itu tidak adanya aplikasi yang membantu pelanggan yang mengukur kapasitas daya yang sesuai dengan mereka, Maka rentangan daya yang ada itulah menjadi pilihan bagi pelanggan . Didalam analisa sistem ini, dilakukan identifikasi terhadap keterkaitan antara elemen – elemen yang menjadi faktor penetapan daya pelanggan. Untuk lebih jelas, saya membagi penelitian ini pada dua buah sistem pelayanan pelanggan PLN sebagai acuan merancang sistem penunjang keputusan dalam penetapan daya pelanggan, yaitu : 1. Proses pemasangan baru pelanggan. Menggambarkan secara umum proses bisnisnya mulai dari registrasi pelanggan sampai pengentrian pelanggan baru. Disini juga terdapat hasil survei yang dilakukan oleh petugas PLN mengindikasikan bahwa ada atau tidaknya jaringan listrik disekitar pemasangan baru. Kelemahan yang ada pada sistem ini adalah : Calon pelanggan yang mendaftar sebagai pelanggan baru tidak dapat menetukan kapasitas daya listrik yang cocok untuk mereka. Pemberian daya yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan , akan berdampak pada pemborosan pemakaian tenaga listrik oleh pelanggan. 2. Proses perubahan daya. Terdiri dari penambahan dan penurunan daya. pada perubahan daya, pelanggan yang ingin
ISSN : 2086 – 4981
melakukan transaksi perubahan akan memberikan rekening terakhir dan mengisi surat permohonan perubahan daya untuk diproses dalam entri perubahan daya. Kelemahan yang terdapat pada sistem tersebut adalah : Tidak adanya keseimbangan antara permintaan pelanggan untuk menaikkan ataupun menurunkan daya dengan alat – alat listrik yang ada. Terdapat kesulitan dalam menentukan kelayakan seorang pelanggan untuk melakukan perubahan daya. Penentuan model DSS.Pemodelan Statistik Pada kasus ini dapat diperkirakan keluarannya berupa jumlah daya yang ideal bagi pelanggan. Kapasitas daya pelanggan memiliki rentangan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Model yang cocok digunakan untuk merancang SPK ini adalah model statistik. Dengan mensimulasikan faktor–faktor pendukung yang menentukan daya listrik, Kita akan dapat menghitung jumlah daya yang ideal. Untuk dapat membuat sebuah model statistik, penulis mengambil sebuah sampel yang sederhana dari kasus ini berdasarkan alat listrik yang ada pada pelanggan : Diasumsikan bahwa suatu rumah tangga memiliki : 5 lampu hemat energi (LHE) 20 W 2 buah Lemari ES 50 W Setrika 300 W Dengan alat – alat ini, maka akan dicari jumlah daya yang cocok dalam Rentangan daya yang ada antara :
124
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Tabel 2 : Batas daya berdasarkan golongan tarif Gololongan tarif batas daya R-1/TR 450 R-1/TR 900 R-1/TR 1300 R-1/TR 2200 Menghitung kapasitas daya dengan rumus : Daya aktif / daya alat listrik (Watt) = Daya pada PLN (VA) * 0,8 Maka : Daya (VA) = Daya aktif / 0,8 Daya lampu
= ( 5 × 20W ) / 0,8 = 100 W / 0,8 = 125 VA Daya Lemari Es = (50 W × 2) / 0,8 = 100 W / 0,8 = 125 VA Daya Setrika = 300 W / 0,8 = 475 VA
DAN PEMBAHASAN Dapat kita lihat bahwa Total Daya 125 Total VA + 125 VAHASIL + 475 VA = 725 VA Perancangan Sistem Penunjang daya dari jumlah alat listrik yang ada Keputusan Penetapan Daya adalah 725 VA, Dimana 725 VA Pelanggan PLN. mendekati daya 900 VA . Jadi dapat disarankan pelanggan tersebut Rancangan Database SPK memilih daya 900 VA. Tabel 3 : Rentangan daya PLN Golongan tariff Batas daya (VA) R-1/TR 450 R-1/TR 900 R-1/TR 1300 R-1/TR 2200 Pelanggan
Idpel
PK
Nama Noktp
Goltarif
Alamat
SPK Perubahan daya
SPK pasang baru
FK
FK
Nama
Daya lama
Daya yang diminta PK
Idpel
Idpel
Nama
Golongan tarif Alat listrik Luas bangunan
PK
Golongan tarif Alat listrik Luas bangunan
Keperluan Keperluan Daya yg disarankan Daya yg disarankan
Gambar 2 : Rancangan Database SPK penetapan daya listrik
DBMS Untuk memilih DBMS pada penetapan daya haruslah diperhatikan hal – hal yang terkait dengan aplikasi, seperti [2]: 1. Arsitektur sistem, SPK berbasiskan client server yang akan menampung data jaringan multiuser.
125
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 2.
3.
4.
Platform sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP professional. Besarnya data. Oracle sebagai DBMS yang cukup besar menyimpan data untuk SPK penetapan daya. Dukungan keamanan pada sistem ini sangatlah penting untuk dapat membackup data yang cukup besar.
ISSN : 2086 – 4981
pelanggan yaitu proses instalasi baru dan perubahan daya. 1. Batasan untuk proses pemasangan baru. Menghitung perkiraan daya pada proses pemasangan baru memerlukan aspek – aspek diantaranya : Peralatan listrik yang ada pada pelanggan. Golongan pemakai Luas area 2. Batasan untuk proses perubahan daya. Dalam mengitung daya listrik untuk proses perubahan daya, variabel yang dibutuhkan adalah : Jumlah alat – alat listrik yang ada Luas area Golongan pemakai Pemecahan Model ( simulasi ) Pada tahapan ini dilakukan pemilihan model berdasarkan pada variable – variable yang ada. SPK penetapan daya dirancang dengan model statistik. Pemecahan model statistik dalam kasus ini dilakukan dengan teknik simulasi. Penggunaan teknik simulasi memiliki kemampuan dalam melakukan perhitungan matematika. Sesuai dengan pokok bahasan bahwa hasil dari penelitian ini adalah menentukan daya yang cocok untuk pelanggan dengan mengacu pada aspek yang menetukan daya bagi pelanggan tersebut. Sistem penunjang keputusan dirancang sedemikian rupa, sehingga pengguna dalam hal ini adalah manajer bisa menentukan penilaian sendiri secara dinamis untuk menetukan daya pelanggan. Dalam kasus ini aspek – aspek yang digunakan adalah : a. Jumlah alat – alat listrik yang digunakan. faktor alat listrik sangatlah penting untuk dijadikan acuan dalam penetapan daya
Perancangan model. Dalam memecahkan masalah, diperlukan sebuah model untuk dapat memudahkan pekerjaan dalam membangun sistem penunjang keputusan. Perancangan model ini terdiri dari objek - objek yang saling terkait untuk penetapan daya pelanggan. Untuk dapat membedakannya, kita lihat beberapa objek tersebut : 1. Variabel keputusan Variabel yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan dalam kasus ini, adalah sebagai berikut : Kapasitas peralatan listrik yang ada pelanggan. Golongan pengguna listrik. Luas area 2. Fungsi tujuan Tujuan pembangunan DSS ini bagi pelanggan adalah : Mengetahui jumlah daya listrik yang cocok dan akurat untuk mereka. Dapat menghemat penggunaan energi listrik. Mengurangi biaya pengeluaran bulanan pelanggan. Sedangkan bagi PLN adalah: Menghindari pemborosan pasokan listrik kepelanggan. Mengurangi beban daya yang besar. 3. Batasan Model. Pada Kasus ini terdapat sub masalah dalam menentukan daya
126
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Perhitungan penentuan daya. pelanggan . aspek ini terdiri dari variable – variable yaitu : Tujuan akhir perancangan - Jenis alat listrik model ini adalah melakukan simulasi - Jumlah perhitungan penetuan daya dengan - Kapasitas daya alat listrik mempertimbangkan variable variable tersebut (Watt) keputusan untuk mendapatkan daya b. Luas area bangunan. yang ideal bagi pelanggan. Untuk Besar kecil luas bangunan lebih jelas dapat diambil sampel dari mempengaruhi perhitungan daya data pelanggan PLN dan membuat pelanggan. sebuah kasus dari salah satu c. Golongan pemakai listrik. pelanggan yang ada [3]. Energi (volt) yang ada pada alat listrik mempengaruhi penilaian untuk menentukan daya. Tabel 4 : Sampel data pelanggan PLN Cabang Bukittinggi Nama_pelangg Goltari Daya yang NO ID_pel an f diminta Keperluan 13200033015 Endang Eka 1 R1 900 R. Tangga 8 Putra 13200033041 2 Dedi Irwandi R1 1300 R. Tangga 0 13200033042 3 H.Yon Herdi B1 2200 Bisnis 8 13200033262 Aditiya 4 B1 900 Bisnis 2 Warman 13203305325 Badan 5 Mushala S1 900 4 Sosial Tabel diatas merupakan data pelanggan pasang baru dimana mereka memilih daya yang mereka inginkan. Para pelanggan ini belum mengerti bagaimana memilih daya yang ideal untuk mereka. Sistem penunjang keputusan diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam menetapkan daya yang ideal bagi pelanggan dengan melakukan perhitungan dibawah ini. Untuk menyelesaikan kasus diatas. Dilakukan langkah – langkah berikut :
Menghitung daya alat listrik yang ada Dengan menggunakan rumus yang telah ada : Daya (VA) = Watt / 0,8 didapat :
127
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Tabel 5 : Perhitungan alat listrik Alat listrik
Jumlah
Daya (Watt)
Total daya (VA)
Lampu
30
18
30 × 18 / 0,8 = 675
AC
10
50
10 × 500 / 0,8 = 625
Komputer
15
80
15 × 80 / 0,8 = 1500
Dispenser
2
100
2 × 100 / 0,8 = 125
Total
2925
Dengan melakukan perhitungan berdasarkan faktor alat - alat listrik diatas, maka pelanggan tersebut disarankan untuk memilih daya yang mendekati dengan total daya alat listrik yang ada. Penetapan daya ini bertujuan agar tidak terbebani dengan jumlah alat listrik yang sangat banyak. Namun Perhitungan ini belum merupakan hasil yang sesungguhnya, ada beberapa faktor lain yang akan dijelaskan selanjutnya. 1. Membandingkan daya alat listrik dengan luas area bangunan kantor. Pemilihan daya juga berdasarkan pada luas area perkantoran. Faktor ini mencakup faktor alat – alat listrik yang akan digunakan. Berdasarkan faktor alat listrik diatas, daya yang didapat adalah 2925 VA terletak antara rentangan daya 2200 - 3500 VA. Jika dibandingkan dengan luas area kantor yang besarnya 500 M2, maka disarankan pada perusahaan tersebut cukup untuk memilih daya ke arah bawah rentangan daya dari perhitungan alat listrik. Hal ini disebabkan karena area kantor tersebut tidak terlalu luas dan bertujuan untuk melakukan penghematan pembelian alat listrik. langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan ketiga faktor . 2. Menggabungkan faktor alat listrik , luas bangunan dan penggunaan listrik. Dilihat dari kasus diatas, pelanggan tersebut termasuk kedalam pelanggan bisnis, dimana diperkirakan akan menggunakan alat – alat listrik secara bersamaan dan dalam durasi waktu yang lama. Sehingga akan membutuhkan daya yang lebih dari kapasitas alat listrik. Dari ketiga faktor didapat data : Tabel 6 : Data untuk penetapan daya Daya Luas alat bangunan keperluan listrik 2 (M ) (VA) 2925
500
bisnis
Penyelesaian akhir dari kasus ini adalah menggabungkan ketiga faktor–faktor diatas untuk mendapatkan daya yang sesuai. Dengan mensimulasikan faktor diatas pelanggan dengan Id 132000330428 disarankan untuk memilih daya 3500. Pertimbangan pemilihan ini bertujuan bagi penggunaan listrik yang sesuai
128
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 dengan kebutuhan pelanggan tersebut. Tabel 7 : Penetapan daya berdasarkan variable – variable keputusan. Day a alat listri k (VA)
Luas banguna n (M2)
292 5
500
keperlua n
ISSN : 2086 – 4981
aplikasi pada penetapan daya terdiri dari : Desain struktur program. Struktur program menggambarkan secara garis besar pemograman SPK untuk penetapan daya. Desain interface. Merupakan perancangan subsistem manajemen dialog dan sebagai antar muka bagi pihak manajemen. Desain Output. Desain output berisi file laporan penetapan daya pelanggan PLN. Desain file. Yaitu kegiatan merancang data – data yang diperlukan untuk SPK penetapan daya pelanggan PLN.
Daya yang disar anka n (VA)
bisnis 3500
Desain Aplikasi. Langkah selanjutnya dalam Sistem penunjang keputusan adalah membuat Desain aplikasi. Desain aplikasi merupakan kegiatan merancang aplikasi model SPK untuk penetapan daya. Desain 1. Input pelanggan.
Gambar 3 : Layout Program Input Pelanggan
129
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
1. Input SPK Pemasangan baru
Gambar 4: layout program input SPK penetapan daya 2. Input SPK perubahan daya.
Gambar 5 : Layout Program Input SPK perubahan daya 3. Informasi SPK pemasangan baru
Gambar 6 : Layout Informasi Pemasangan Baru
130
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
4. Informasi SPK Perubahan daya
Gambar 7: Layout Informasi Perubahan Daya KESIMPULAN Dalam merancang sebuah aplikasi diperlukan mekanisme yang terstruktur dan sesuai dengan prosedur pada organisasi tempat dilakukannya penelitian. Proses pelayanan bisnis pada PT.PLN dirancang dengan sistem yang saling terintegrasi dengan baik. Namun sistem pelayanan pelanggan pada perusahaan tersebut perlu untuk dikembangkan agar lebih efektif dan efisien. Dengan melihat sistem lama, diketahui bahwa proses pemasangan baru dan perubahan daya pelanggan dibutuhkan sistem yang dapat membantu manajemen dalam menetapkan daya yang sesuai untuk konsumennya. Peranan sistem penunjang disini adalah membentuk aplikasi terkomputerisasi yang menghitung keluaran berupa daya ideal. Manfaat bagi perusahaan dengan Adanya Sistem Pendukung keputusan dalam penetapan daya ini adalah : 1. Membantu keputusan manajemen dalam penetapan daya listrik. 2. Mendukung keputusan pelanggan untuk memilih daya yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 3. Membangun aplikasi SPK yang berkualitas pada perhitungan daya listrik ideal bagi pelanggan.
4. Meminimalisir pasokan listrik dari PLN dan menghemat pemakaian listrik oleh pelanggan. 5. Meningkatkan pelayanan dan pembuatan informasi yang akurat pada proses pemasangan baru maupaun perubahan daya PLN. Perancangan SPK dibutuhkan teknologi seperti dukungan hardware serta software yang baik agar dapat menghasilkan produk yang cepat dan akurat serta mempermudah pelaksanaan manajemen. Saran Setelah dilakukannya studi dan penelitian, didapatlah perancangan usulan sistem baru. Dengan diterapkannya sistem penunjang keputusan pada penentuan daya pelanggan ini, diharapkan akan dapat meningkatkan loyalitas PT. PLN persero Cabang bukittinggi kepada para konsumennya . Untuk menerapkan sistem penunjang keputusan secara tepat guna perlu diperhatikan hal – hal berikut : 1. Perlu diadakan bimbingan dan arahan tentang sistem yang baru pada karyawan sehingga karyawan tersebut dapat memelihat manfaat dari sistem tersebut. 2. Bagaimanapun komputer hanyalah alat bantu dalam menyelesaikan tugas-tugas
131
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 dan pekerjaan yang ada, maka hal ini perlu diberikan kepada semua karyawan yang terlibat dalam penggunaan sistem ini Agar dapat menyediakan keluaran yang berguna untuk membantu manajer atau para pengambil keputusan dapat dibentuk sebuah karakteristik informasi yang baik, diantaranya adalah : 1. Relevan. Informasi yang disajikan sebaiknya terkait dengan keputusan yang akan diambil oleh pengguna informasi tersebut. 2. Akurat. Kecocokan antara informasi denga kejadian – kejadian atau objek yang diwakilkannya. 3. Lengkap. Merupakan derajat sampai seberapa jauh informasi menyertakan kejadian – kejadian atau objek – objek yang berhubungan. 4. Tepat waktu. Informasi yang tidak tepat waktu akan menjadi informasi yang tidak berguna atau tidak dapat digunakan untuk
ISSN : 2086 – 4981
membantu mengambil keputusan. 5. Dapat dipahami. Hal tersebut terkait dengan bahasa dan cara penyajian informasi agar pengguna lebih mudah mengambil keputusan. 6. Dapat dibandingkan. Sebuah informasi yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua objek yang mirip. DAFTAR PUSTAKA
132
[1]
McLeod, Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen, Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.
[2]
Kadir, Abdul. 2003. Penuntun Praktis Belajar Database dengan Menggunakan Microssoft Accses. Andi Offset. Yogyakarta.
[3]
Jogiyanto, H.M, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi Offset, Yogayakarta: 2001.