JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
PEMANFAATAN OXYGENSMS SEBAGAI PENGONTROL LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN PORT PARALEL YANG DIKENDALIKAN MELALUI BAHASA PEMOGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 Asrul Huda1
ABSTRACT Assorted of control systems entangling electronics technology and computer have touched various life area. One of them is long distance control systems exploiting SMS. In conducting this research there are some target of which wish tired writer among others: Exploiting PC to do control in doing operation of long distance, deepening knowledge in the field of computer interface and computer program pass/through practice, creating an SMS application program able to control house lamp by exploiting OxygenSMS file, developing and application a controlling system being based on SMS. In this research writer use method research of research library and research laboratory. From result of this research is got by result of that control system of house lamp by using this OxygenSMS earn application in real life. By exploiting certain library addition from www.oxygensoftware.com, hence Borland Delphi can read and send SMS from peripheral phone cellular. Required by existence of GSM network to realize control system of house lamp pass this SMS, as part of externals system. Keywords : OxygenSMS, SMS, Computer, House Lamp INTISARI Berbagai macam sistem kontrol yang melibatkan teknologi elektronika dan komputer telah menyentuh berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah sistem kontrol jarak jauh yang memanfaatkan SMS. Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai diantaranya : Pemanfaatan PC untuk melakukan pengontrolan dalam melakukan pengendalian jarak jauh, memperdalam pengetahuan dalam bidang interface komputer dan program komputer melalui praktek, menciptakan suatu program aplikasi SMS yang dapat mengontrol lampu rumah dengan memanfaatkan file OxygenSMS, membangun dan mengaplikasikan sebuah sistem pengontrolan yang berbasis SMS. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian library research dan laboratorium research. Dari hasil penelitin ini didapatkan hasil bahwa sistem pengontrolan lampu rumah dengan menggunakan OxygenSMS ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan memanfaatkan tambahan library tertentu dari www.oxygensoftware.com, maka Borland Delphi dapat membaca 1
Dosen Jurusan Elektronika Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
39
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
dan mengirim SMS dari perangkat telepon selular. Dibutuhkan keberadaan jaringan GSM untuk merealisasikan sistem pengontrolan lampu rumah melalui SMS ini, sebagai bagian dari sistem eksternal. Kata Kunci : OxygenSMS, SMS, Komputer, Lampu Rumah
40
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 PENDAHULUAN
ISSN : 2086 – 4981
ada versi ini lebih baik dari versi yang sebelumnya. Sebagai salah satu penerapan dari aplikasi sistim kontrol tersebut maka penulis berkeinginan untuk mencoba meneliti tentang Pemanfatan Oxigen SMS Sebagai Pengontrol Lampu Rumah Menggunakan Port Paralel Yang Dikendalikan Melalui Bahasa Pemograman Borland Delphi 7.0. Pada saat ini bidang telekomunikasi berkembang begitu pesat salah satunya telephone selular yang begitu mewah, sekarang setiap orang sudah dapat menggunakannya dengan harga yang relatif terjangkau. Dengan menggunakan media komunikasi yang ada diharapkan orang dapat berhubungan satu dengan yang lain dengan cepat dan tidak dibatasi oleh waktu. Perkembangan teknologi komputer juga diikuti oleh perkembangan teknologi komunikasi yang semakin semarak. Apalagi pada saat sekarang ini teknologi komunikasi sudah menjangkau rakyat kecil sekalipun. Bagi sebagian orang yang bergelut dibidang bisnis dan sering meninggalkan rumahnya dapat menggunakan telepon selular untuk mengontrol lampu rumahnya. Kebutuhan akan sistem pengontrolan jarak jauh semakin meningkat seiring dengan era globalisasi dimana perpindahan dan pergerakan manusia semakin luas dan cepat. Selama ini masyarakat dapat mengontrol sesuatu dari jarak jauh dengan menggunakan remote control. Akan tetapi pengontrolan tersebut terhambat oleh jarak, apabila jarak antara alat yang dikontrol dengan pengontrol melewati batas toleransinya, maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Dengan adanya rancangan ini maka diharapkan dapat meningkatkan pendayagunaan telepon selular dan sekaligus dapat
Kecanggihan teknologi informasi pada saat sekarang ini ditandai dengan adanya komputerisasi disegala bidang. Pekerjaan yang mungkin mustahil dilakukan manual oleh manusia secara cepat dan tepat dapat dilakukan oleh sebuah komputer. Komputer secara umum digunakan untuk menyimpan data yang terorganisir (database), pengolahan kata (word procesing) dan data lembar kerja (spread sheet). Seiring dengan perkembangan teknologi, komputer dapat dijadikan sebagai sebuah alat yang dapat mengontrol peralatan luar (external device) sehingga akan membantu manusia untuk mendapatkan sebuah hasil yang optimal[1]. Interface port paralel, merupakan salah satu bentuk interface komputer yang sering digunakan untuk berhubungan dengan external device, seperti printer, joystick dan lain-lain. Interface ini memiliki jalur data 25 pin (DB 25) yang terbagi kedalam 3 port, port data, port status dan port kontrol serta 8 pin untuk ground. Untuk membangun sebuah sistem yang memanfaatkan komputer sebagai sistem kontrolnya, interface ini sangat cocok digunakan karena tersedia 8 bit untuk output data, 5 bit input data, serta 4 bit yang bisa difungsikan sebagai input atau output. Bahasa Pemograman Borland Delphi adalah sebuah bahasa pemograman visual dalam lingkungan windows (under windows) yang menggunakan bahasa pascal sebagai compilernya. Karena perkembangannya yang cepat maka pada saat ini borland delphi sudah mempunyai versi 7. Penulis tertarik untuk menggunakan Bahasa Pemograman Borland Delphi 7 sebagai pengontrol alat yang akan dibuat karena fasilitas-fasilitas yang
41
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 mempermudah seseorang.
pekerjaan
bagi
ISSN : 2086 – 4981
internal adalah sistem yang secara nyata akan dibangun [2]. Walaupun sistem eksternal ini bersifat pasif dan hanya berfungsi sebagai perantara saja, namun keberadaannya sangat mutlak diperlukan dalam realisasi sistem pengontrolan lampu dengan memanfaatkan OxygenSMS yang akan dibangun. Dibawah ini adalah gambar 1 sistem eksternal dan sistem internal yang menunjukan bagaimana alur kerja dari sistem yang dibuat :
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Sistem Secara Umum Sistem pengontrolan lampu dengan memanfaatkan OxygenSMS ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu sistem internal dan sistem eksternal melibatkan jaringan GSM yang disediakan oleh operator telephone selular, sedangkan sistem
Kabel Data GSM Network Ponsel User
Ponsel Server Personal Computer Sistem Eksternal
Sistem Internal
Gambar 1. Sistem Eksternal dan Sistem Internal
Sistem Eksternal Ponsel pelanggan harus berflatform GSM, sehingga perangkat ini dapat mengirim SMS yang nantinya akan dibaca oleh SMS Gateway milik ponsel server melalui jaringan GSM yang sudah ada. Jaringan GSM adalah milik operator penyedia jasa telekomunikasi selular. Jaringan ini dibangun dan dipelihara oleh operator itu sendiri, dengan demikian maka jaringan ini tidak dapat dikonfigurasikan sesuai keinginan.
Microsoft Windows 98, 2000 and XP Memory 256 Mb Approximate hard disk space required for a full install: 475 Mb (Enterprise edition) CD-ROM drive VGA or higher resolution monitor Mouse or other pointing device Program aplikasi yang dibangun dengan menggunakan Bahasa pemograman Borland Delphi 7.0 berfungsi sebagai penerima dan pengirim (tranceiver) SMS dari / ke SMS Gateway. Software OxigenSMS mampu membaca data SMS yang ada di dalam memori ponsel SMS Gateway. Selain itu, software ini juga mampu memerintah ponsel SMS Gateway untuk mengirim SMS.
Sistem Internal Bentuk fisik dari sistem internal adalah sebuah PC yang bisa menjalankan Program Borland Delphi 7.0. Spesifikasi minimum yang direkomendasikan PC untuk menjalankan Bahasa Pemograman Borland Delphi 7.0 dengan baik adalah : Intel Pentium 166 MHz or higher (P2 400 MHz recommended)
Koneksi Sistem Eksternal dengan Sistem Internal Sebagai penghubung antara sistem eksternal dan internal adalah dengan menggunakan penghubung
42
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 fixed wired. Aliran data yang mengalir dari perangkat posel SMS Gateway menuju PC melewati media transmisi berupa kabel data atau data suite. Data suite itu sendiri mempunyai 2 jenis interface pada ujung-ujungnya, yaitu port serial dan pin connector. Port serial berfungsi sebagai interface antara data suite dengan komputer, sedangkan pin connector berfungsi sebagai interface antara data suite dengan perangkat ponsel.
Pin Connector
ISSN : 2086 – 4981
Standar pin connector untuk suatu jenis ponsel dirancang oleh vendor pembuat perangkat ponsel itu sendiri. Setiap vendor mempunyai rancangan standar pin connector yang berbedabeda. Tipe ponsel yang berbeda untuk vendor yang sama, dapat saja memiliki pin connector yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 bentuk pin dan port serial yang dihubungkan ke Komputer [3]. .
Port Serial Conector
Personal Komputer
Gambar 2. Pin pada Data Suite dan Interface ke Komputer Agar PC dan ponsel SMS Gateway dapat saling berkomunikasi melalui data suite dibutuhkan suatu protokol komunikasi yang dapat menghubungkannya. Secara sederhana protokol dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi atau bahasa komunikasi. Keberadaan protokol amat penting dalam suatu koneksi antar perangkat tersebut. Protokol bertugas menentukan format data dan lapisan OSI layer yang digunakan, sehingga dapat dimengerti oleh kedua jenis perangkat tersebut. Dengan demikian terjadi saling pengertian dan kesempahaman antara dua perangkat, sehingga komunikasi dapat terjadi. Tugas pengaturan protokol dan pembacaan data yang dikirim dan diterima antara PC dan ponsel dibebankan pada software OxigenSMS. Tugas pengaturan dan pembacaan ini dapat dilakukan oleh bahasa pemograman Borland Delphi 7.0 dengan bantuan file OxygenSMS yang dikeluarkan oleh
www.oxygensoftware.com fungsifungsi tambahan tersebut dapat di download pada URL diatas dengan sifat shareware. Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya untuk membangun sistem yang berbasis SMS maka kita perlu membangun sebuah gateway yang digunakan sebagai server dalam pemprosesan SMS baik dalam penerimaan maupun pengiriman. Untuk membangun gateway SMS ini kita membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Flow Diagram Untuk menggambarkan sistem yang dirancang maka digunakanlah suatu alat bantu yaitu Data Flow Diagram (DFD), yang terdiri dari : Context Diagram Untuk melakukan suatu proses penganalisaan terhadap suatu objek, maka sebagai aturan dasar yang harus kita lakukan adalah
43
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 pendefenisian secara menyeluruh terlebih dahulu terhadap sistem yang akan dirancang. Hal ini mengandung arti bahwa harus ada suatu gambaran jelas mengenai ruang lingkup yang akan kita bahas. Media yang digunakan untuk pembahasan dari sistem ini adalah context diagram. Pada Context Diagram Pemprosesan dimulai dari input SMS yang diterima melalui telepon selular, Tampilan Monitor
0
Lampu Sinyal 1 Bit
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Relay
Sistem Pengontrolan Lampu Rumah
Sinyal 1 Bit
Sinyal 1 Bit Sinyal 1 Bit Sinyal 1 bit
Sinyal 1 Bit
Paralel Port Sinyal
Sinyal
Sinyal
Serial Port
dimana telepon selular mengaktifkan sistem pengontrolan lampu rumah yang ditampilkan melalui monitoring dengan tampilan monitor pada informasi dari penerimaan SMS dan sinyal output akan mengaktifkan lampu. Pengiriman bit-bit data dengan input dan output sebagai pemprosesan melalui listing program. Hal tersebut dihasilkan oleh input SMS yang diterima oleh telephone selular.
Ponsel User
Sinyal Serial
Ponsel Server
ISSN : 2086 – 4981
Sinyal 1 bit
Modul Program Delphi 7.0
GSM Network
Gambar 3. Context Diagram Sistem Pengontrolan Lampu Rumah Dari context diagram dapat dilihat bahwa sistem ini berinteraksi dengan 9 external entity yaitu ponsel user, tampilan monitor, ponsel server, serial port, modul program delphi 7.0, GSM network, paralel port, relay, dan lampu. Ponsel user merupakan media input untuk mengaktifkan lampu yang berupa sinyal bit yang akan dikirimkan ke komputer melalui GSM network kemudian diterima ponsel server dan dimasukan ke komputer melalui port serial untuk diolah oleh program dan nantinya
akan di teruskan ke port paralel untuk mengaktifkan lampu. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Dengan adanya context diagram diatas maka untuk memperjelas proses yag terjadi adalah dengan menguraikan yang ada secara terperinci. Untuk memperjelas proses tersebut digunakan data flow diagram (DFD), sehingga akan dapat dilihat cara kerja dan ruang lingkup dari sistem yang dikembangkan dan elemenelemen yang terlibat didalamnya. Adapun DFD ini didasarkan pada
44
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 context diagram tersebut diatas. Berikut ini diperlihatkan bentuk DFD
pada
ISSN : 2086 – 4981
gambar
Gambar 4. Data Flow Diagram Level 0
Rancangan Fisik Alat Alat yang dibuat merupakan sebuah prototype dan miniatur dari sebuah peralatan yang sesungguhnya. Dibawah ini merupakan gambar rancangan fisik dari alat yang dibuat, diharapkan masing-masing bagian dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.
45
4.
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Kabel Data GSM Network Ponsel User
Ponsel Server
Personal Computer
Paralel Port
Rumah
Gambar 5. Rancangan Fisik Keseluruhan Pada gambar 5 diatas terlihat bahwa sistematika mekanik dari alat ini dikendalikan oleh komputer melalui sinyal yang diinputkan dari telephone selular user dan diterima oleh telephone selular server kemudian diteruskan ke port serial dan seterusnya masuk ke program aplikasi pada komputer. Dengan begitu komputer akan menerima sinyal itu untuk diproses dan dikeluarkan berupa output untuk menghidupkan lampu dengan menggunakan interface port paralel, sesuai dengan kode alamat lampu yang akan di aktifkan. Sehingga sistem akan aktif sesuai apa yang telah diprogram pada komputer.
melibatkan jaringan GSM yang disediakan oleh operator sedang sistem internal adalah sistem yang secara nyata penulis buat. Software OxygenSMS mampu membaca data SMS yang ada di dalam memori telephon selular SMS Gateway. Selain itu, software ini juga mampu memerintahkan telephon selular SMS Gateway untuk mengirimkan SMS. Prinsip Kerja Sistem Eksternal Telephone selular pengguna harus berplatform GSM, sehingga perangkat ini dapat mengirim SMS yang nantinya akan dibaca oleh ponsel SMS Gateway milik ponsel server melalui jaringan GSM yang sudah ada. Jaringan GSM adalah milik operator penyedia jasa telekomunikasi selular. Jaringan ini dibangun dan dipelihara oleh operator itu sendiri, dengan demikian maka jaringan ini tidak dapat dikonfigurasikan sesuai keinginan.
Prinsip Kerja Prinsip Kerja Sistem Internal Sistem pengontrolan lampu dengan memanfaatkan OxygenSMS ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu sistem eksternal dan sistem internal. Sistem eksternal
46
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Analisa Rangkaian Relay
Gambar 6. Rangkai Relay Prinsip Kerja Keseluruhan SMS gateway dihubungkan dengan komputer lewat kabel data. Untuk memastikan koneksi terlaksana atau tidak, maka masingmasing kedua sisi antara muka kabel data harus terpasang dengan benar pada PC dan SMS Gateway. Kesalahan pemasangan akan mengakibatkan koneksi gagal. Selanjutnya untuk melakukan pengujian apakan software OxygenSMS yang diinstal telah berjalan dengan baik dapat diperiksa dengan melakukan konektifitas dengan cara : Pasanglah ponsel dengan kabel data dan hubungkan pada COM1, jika koneksi berhasil maka akan tampil tulisan koneksi aktif dan apabila gagal maka aplikasi akan menampilkan koneksi gagal. Apabila ada SMS yang masuk ke SMS Gateway maka software secara otomatis akan membaca pesan tersebut. Jika pesan diterima sesuai dengan syntax yang telah ditetapkan pada modul program, maka software secara otomatis akan mengaktifkan rangkaian relay dan lampu secara otomatis akan hidup. Tetapi jika pesan yang diterima tidak sesuai dengan syntax yang telah
Berdasarkan gambar 6 diatas dapat dijelaskan bahwa input yang diberikan oleh pin 2, 3 dan pin 4 yang diberikan oleh port paralel ke alat yang dibuat. Rangkaian relay ini terdiri dari beberapa komponen utama yakni Resistor 470 Ω, dioda jenis germanium 1N4148, Transistor FCS9013 dan Relay 12 volt. Dimana pada transistor, kaki basis transistor diberi tahanan untuk membatasi tegangan yang terlalu besar. Emitor transistor dihubungkan ke ground. Sedangkan kaki kolektor inilah yang dimanfaatkan untuk mengaktifkan relay. Relay adalah sebagai pemutus tegangan ke beberapa lampu yang dipasang, apabila lampu menyala maka input yang diterima pada penguatan aktif 1 dari ke 3 input (pin 2, pin 3 dan pin 4), fungsi relay sebenarnya adalah saklar otomatis yang digerakan melalui input penguatan dengan tegangan sumber berbeda dengan aktif relay (saklar otomatis). Apabila relay aktif maka tegangan dari PLN 220 V akan mengalir ke lampu dan lampu akan menyala. Tegangan yang masuk +12 volt melalui dioda 1N4148, ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada transitor.
47
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 ditetapkan maka software sms tidak akan mengirimkan perintah ke port paralel untuk mengaktifkan lampu.
ISSN : 2086 – 4981
Berikut ini adalah gambar tampilan program SMS yang digunakan saat program diaktifkan :
Gambar 7. Tampilan Program SMS Pengaktifan Lampu CEK STATUS untuk melihat kondisi lampu sudah hidup atau mati
Untuk menggunakan sistem pengontrolan lampu rumah ini dengan menggunakan SMS pengguna harus mengirimkan SMS sesuai dengan syntax yang telah ditetapkan. Adapun syntax pesan yang ditetapkan dalam sistem pengontrolan lampu rumah ini adalah : LAMPU1 ON untuk menghidupkan lampu 1 LAMPU2 ON untuk menghidupkan lampu 2 LAMPU3 ON untuk menghidupkan lampu 3 LAMPU1 OFF untuk mematikan lampu 1 LAMPU2 OFF untuk mematikan lampu 2 LAMPU3 OFF untuk mematikan lampu 3 Untuk menggunakan sistem pengontrolan lampu rumah ini dengan menggunakan sistem manual adalah dengan cara mengklik tombol on/off yang ada
Berikut ini adalah gambar tampilan program pengaktifan lampu secara Manual yang digunakan :
Gambar 8. Tampilan Program Manual Pengaktifan Lampu pada layar kontrol. Setelah tombol di klik maka lampu akan hidup dan informasinya dapat dilihat pada kotak informasi yang ada dibawahnya.
48
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 Rancangan Logika Program Flowchart Program
dan
Modul
ISSN : 2086 – 4981
Berikut ini ditampilkan flowchart program untuk pengontrol alat yaitu :
1. Flowchart Program Menu Start
Inisialisasi Port Paralel & Port Serial
Tampil Menu SMS
Baca Input Menu
Apakah Exit ?
Y
T Stop Pilih Sistem Manual ? T Y Menu Manual
Menu Message
Gambar 9. Flow Chart Program Menu
49
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
2. Flowchart Program Manual Menu Manual
Baca Input Dari User
Lampu1=On ?
Y Hidupkan Lampu1
T Lampu1=Off? T Y Lampu2=On ? Matikan Lampu1
Y
T Lampu2=Off ? T Y
Hidupkan Lampu2
Lampu3=On? T Matikan Lampu2
Y Lampu3=Off?
Hidupkan Lampu3
Y
T
Matikan Lampu3
Selesai Prosedur Manual ? Y T
Gambar 10. Flow Chart Program Manual
50
Return to Menu
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
3. Flowchart Program Message Menu Message
Aktifkan Port Serial Connection
Baca SMS Masuk
Apakah Cek Status ?
Y
T Kirim Pesan Status
T Lampu1=On ?
Y Hidupkan Lampu1
Lampu1=Off? T Y Lampu2=On ? Matikan Lampu1
T Y
Lampu2=Off ?
T
Y
Hidupkan Lampu2
Lampu3=On? Matikan Lampu2
T
Y Lampu3=Off? T Hidupkan Lampu3
Y
Matikan Lampu3
Selesai Prosedur Message? Y T
Return Menu
Gambar 11. Flow Chart Program Message
51
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
SendToE.Text := FromTextL.Caption; End;
Modul Program Pada sub bab ini diuraikan mengenai modul program Delphi yang terbagi dalam prosedurprosedur, dimana tiap prosedur memiliki fungsi tersendiri.
4. Modul Program Kirim SMS procedure TForm1.SendMsgBtnClick(S ender: TObject); var Res : Boolean; begin Sms1.SendSMSMessage(Send ToE.Text, SendTextE.Text, strtoint(SendValidE.Text ),NRepChB.Checked, UnicodeChb.Checked, nil); end;
1. Modul Program Baca Port Dimana program pembacaannya port paralel adalah : procedure inport(ioport:word)assem bler; asm mov dx,ax in ax,dx end; procedure outport (ioport : word ; value : word) assembler ; asm xchg ax,dx out dx,ax end;
5. Modul Program Cek Status Lampu procedure TForm1.Timer3Timer(Sende r: TObject); begin If MsgTextL.Caption = 'CEK STATUS' then begin SendTextE.Text := 'Lampu1 :' + Lampu1 + '; Lampu2 :' + Lampu2 + '; Lampu3 :' + Lampu3; SendToE.Text := FromTextL.Caption;
2. Modul Program Delay Procedure Delay (Lama : longint); var jarak : integer; begin jarak := GetTickCount; repeat Application.ProcessMessa ges; Until ((GetTickCount Jarak) >= lama); end;
SendMsgBtnClick(sender); MsgtextL.Caption := ''; end; end;
3. Modul Program Terima SMS Procedure TForm1.SMSMsgReceived (Index: Integer; Time: TDateTime; Text, Send: String; Pict: TBitMap); Begin
6. Modul Hidupkan dan Matikan Lampu procedure TForm1.Timer4Timer(Sender : TObject); var s : string; begin s := MSGTextL.Caption; If s = 'LAMPU1 ON' then Begin
StatusBar1.Panels[3].Tex t := 'Message Arrived'; MsgTextL.Caption := Text; FromTextL.Caption := Send;
52
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 Bit1 := 1; Lampu1 := 'Hidup';
ISSN : 2086 – 4981
end else If s = 'LAMPU2 OFF' then Begin Bit2 := 0; Lampu2 := 'Mati';
LSBX.Items.Add('Sistem Lampu1 dihidupkan VIA SMS at ' + TimetoStr(now)); BitBtn1.Caption := 'On'; MSGTextL.Caption := ''; end else If s = 'LAMPU1 OFF' then Begin Bit1 := 0; Lampu1 := 'Mati';
LSBX.Items.Add('Sistem Lampu2 dimatikan VIA SMS at ' + TimetoStr(now)); BitBtn2.Caption := 'Off'; MSGTextL.Caption := ''; End; End; Pengoperasian Alat Setelah alat dirakit dengan baik, maka selanjutnya alat ini siap dioperasikan. Adapun langkahlangkah dalam pengoperasian alat ini adalah : 1. Hubungkan komputer dengan rangkaian–rangkaian dan alat yang digunakan melalui interface port paralel dan port serial 2. Hidupkan komputer dan jalankan program aplikasi SMS yang ada di dalam komputer tersebut. 3. Kirimkan SMS dari telephone selular pengguna ke telephone selular yang terhubung ke PC sesuai dengan syntax yang ada. 4. Maka hasilnya dapat dilihat secara langsung pada komputer dan miniatur yang telah dibuat.
LSBX.Items.Add('Sistem Lampu1 dimatikan VIA SMS at ' + TimetoStr(now)); BitBtn1.Caption := 'Off'; MSGTextL.Caption := ''; end else If s = 'LAMPU2 ON' then Begin Bit2 := 1; Lampu2 := 'Hidup';
LSBX.Items.Add('Sistem Lampu2 dihidupkan VIA SMS at ' + TimetoStr(now)); BitBtn2.Caption := 'On'; MSGTextL.Caption := ''; Analisa Hasil Analisa Umum Hasil dari analisa umum akan dijelaskan pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Hasil Analisa Umum No. Perblok Diagram Keterangan 1 Input dan Output Tegangan yang menggunakan Vcc 220V AC dengan output 12 Volt referensi tegangan input PLN dan output pada lampu 220Volt 2 Kontrol Output Output sistem Vcc AC220V sebagai aktif neon dan kontrol relay DC12V 3 Sistem Kontrol Dengan menggunakan input melalui SMS yang dikirimkam oleh telephon selular pengguna dengan memanfaatkan jaringan GSM.
53
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 2086 – 4981
Analisa Khusus Hasil dari pengukuran analisa khusus akan dijelaskan pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Analisa Khusus Hasil Perblok Vcc Input Input No 1 2 3
Power Supply Kontaktor (Relay) Lampu Neon
AC 12V DC 12V AC 220V
Hasil yang didapat pada perancangan sistem yang menggunakan SMS, dengan menggunakan beberapa blok diagram sebagai aktif rangkaian, dengan tegangan Vcc sebagai acuan dan dengan SMS yang
AC 12V DC 3V – 5V AC 220V
Output DC 12-14V 220 Cahaya
memanfaatkan jaringan GSM untuk pengirim sinyal maupun penerima sinyal pada pengontrolan lampu rumah. Adapun blok diagram yang digunakan dapat dilihat pada gambar 12.
IBM PC Compatible Telp. Selular 1 Modul Prog GSM Network
Interface P. Paralel
Telp. Selular 2
Rangkaian Relay
Lampu
Interface P. Serial
Monitor Gambar 12. Blok Diagram KESIMPULAN Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya serta berdasarkan pada analisa dari sistem yang dirancang, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem ini hanya dirancang untuk satu buah komputer, yaitu komputer yang melakukan pengontrolan ke lampu rumah. 2. Dengan diterapkannya sistem pengontrolan lampu rumah dengan menggunakan
54
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
3.
4.
5.
6.
OxygenSMS ini, maka lampulampu pada rumah dapat dikontrol secara jarak jauh. Dengan tambahan library tertentu dari www.oxygensoftware.com, maka Borland Delphi dapat membaca dan mengirim SMS dari perangkat telepon selular. Dibutuhkan keberadaan jaringan GSM untuk merealisasikan sistem pengontrolan lampu rumah melalui SMS ini, sebagai bagain dari sistem eksternal. Dengan sistem ini akan memberikan kemudahan bagi pemilik rumah dalam memantau hidup atau matinya lampu di rumah. Karena sistem ini diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0, maka sistem ini hanya bisa digunakan pada sistem operasi yang mempunyai lebar jalur data 32 bit, seperti Windows 95, Windows 98, Windows 2000 dan Windows XP.
ISSN : 2086 – 4981
hanya delapan data yang akan digunakan sebagai output. 2. Dengan sistem pengontrolan lampu ini menggunakan SMS, maka aktif atau tidaknya alat ini tergantung pada SMS yang dikirim ke komputer yang sudah dilengkapi peralatan yang dapat mengontrol lampu. 3. OxygenSMS hanya mendukung handset Nokia saja. Tipe-tipe handshet Nokia yang didukung adalah : 3210, 3310, 3330, 3390, 3350, 3410, 3510, 5110, 5130, 5190, 5210, 6110, 6130, 6150, 6190, 6210, 6250, 6310, 6310i, 6360, 6510, 7110, 7190, 8210, 8290, 8250, 8310, 8390, 8810, 8850, 8855, 8890, 8910. DAFTAR PUSTAKA [1] Jogianto. Hm. 1990. Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta. [2] Zakaria, Teddy Marcus. 2006. Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan, Informatika, Bandung.
Keterbatasan Sistem Setelah sistem ini di implementasikan maka banyak sekali ditemukan hal-hal yang menyebabkan keterbatasan dari kerja sistem, diantaranya sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan port paralel sebagai interface, maka
[3] Sudono Agus. 2004. Memanfaatkan Port Printer Komputer Menggunakan Delphi, SMARTBOOKS, Yogyakarta.
55