Jurnal Sosio Humaniora Vol.4 No.5 ,. Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Jurnal
Sosio Humaniora PENANGGUNGJAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch Wariyah, MP Sekretaris : Awan Santosa, SE., M.Sc Dewan Redaksi : Dr. Kamsih Astuti, MA Dr. Hermayawati, M.Pd
Penyunting Pelaksana : Tutut Dwi Astuti, SE., M.Si Dra Indra Ratna KW, M.Si Restu Arini, S,Pd Sumiyarsih, SE., M.Si Pelaksana Administrasi : Gandung Sunardi Hartini
Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail :
[email protected]
Jurnal yang memuat ringkasan hasil penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Sosio Humaniora dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.
ii
Jurnal Sosio Humaniora Vol.4 No.5 ,. Mei 2013
ISSN : 2087-1899
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, Jurnal Sosio Humaniora Volume 4, No. 5, Mei 2013 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih
dan
apresiasi
yang
sebesar-besarnya
kepada
para
penulis
yang
telah
mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ini. Pada jurnal Sosio Humaniora edisi Mei 2013, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang Psikologi dan Ekonomi. Di bidang Psikologi artikel yang diterbitkan berisi tentang peranan keluarga dalam menumbuhkan kemandirian anak dan peranan ibu dalam mendukung ekonomi keluarga, sedangkan di bidang ekonomi berisi tentang studi demokratisasi perusahaan dan evaluasi profitabilitas perusahaan yang terdaftar di BEI. Redaksi berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat hal-hal yang belum sempurna dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik.
Yogyakarta, Mei 2013 Redaksi
iii
Jurnal Sosio Humaniora Vol.4 No.5 ,. Mei 2013
ISSN : 2087-1899
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar .......................................................................................................................iii Daftar Isi ..................................................................................................................................iv KETERLIBATAN AYAH DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK PENGIDAP DIABETES MELITUS .....................................................................................1-28 Dwi Shinta Lutfitasari Sri Muliati Abdullah
KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI DUKUNGAN SUAMI .............................................................................29-39 Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto MODEL DEMOKRATISASI PERUSAHAAN : STUDI KASUS DI NEGARA SKANDINAVIA ..................................................................40-61 Awan Santosa dan Sumiyarsih
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DENGAN KEPUASAN KERJA PADA POLISI WANITA DI POLRES KULON PROGO ..........................................................................................62-73 Evy Siska Yuliana, Reny Yuniasanti
EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ............................74-85 Rina Dwiarti, SE, M.Si
PEDOMAN PENULISAN NASKAH ......................................................................................86
iv
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
KETERLIBATAN AYAH DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK PENGIDAP DIABETES MELITUS Dwi Shinta Lutfitasari Sri Muliati Abdullah Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
PATERNAL INVOLVEMENT IN ORDER TO DEVELOP THE AUTONOMY OF CHILDREN WITH DIABETIC MELLITUS Abstract The aim of this research was to explore paternal involvement in order to develop the autonomy of children with diabetic mellitus. The participant of this study were 3 fathers who have children with diabetic mellitus approximately 12 years old. The method of this study was study case and the data was collected by interview and observation. This question of this study was how father’s involvement could develop children’s autonomy. More over, data was analysed by data reduction, data display, and draw and verify conclusion. The result illustrated that participants had involvement to develop children’s autonomy. Participants encourage children’s autonomy development and the encouragement gave positive effect of children’s life. Key words : paternal involvement, children’s autonomy, diabetic mellitus. PENDAHULUAN
penyebab terjadinya kebingungan adalah dunia kerja yang menuntut lebih banyak
Ayah sebagai salah satu elemen
waktu dari pekerjanya, sehingga tampak
orang tua memiliki peran yang signifikan
seorang ayah yang sibuk bekerja, hanya
dalam perkembangan
dan pendidikan
pulang untuk tidur dan jarang bertatap
anak. Menurut Supriyadi (2006), peran
muka dengan anak-anaknya. Ayah juga
ayah dalam keluarga antara lain adalah
semakin
sebagai
sumber
sebagai
fungsinya dalam mendidik anak karena
kepala
keluarga,
identifikasi,
banyak isteri yang bekerja. Istri yang
sebagai penghubung dengan dunia luar,
berkarir di luar rumah membuat mereka
sebagai pelindung terhadap ancaman-
mandiri dan tidak perlu banyak tergantung
ancaman dari luar, dan sebagai pendidik
pada suami, sehingga anak yang melihat
yang rasional.
ibunya
Pada
kekuasaan,
saat
tokoh
ini
tampak
ada
tidak
dapat
keterlibatan
mudah
berfungsi
ayah
akan
menjalankan
penuh
tanpa
memandang
kebingungan pada kebanyakan keluarga
ayahnya sebagai ayah yang lemah dan
dalam hal mendidik anak. Salah satu
kurang
berharga.
Ayah
menjadi 1
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
kehilangan wibawa dan penghargaan di
sebaiknya menjadi pencari nafkah utama,
mata
62% responden menyatakan bahwa hanya
anak-anaknya.
Kemudian,
ayah
yang merasa tidak dihargai akan menjadi
terlibat
tidak
akan
apabila terpaksa, dan 33% menyatakan
menenggelamkan dirinya dalam dunia
bahwa ayah tidak perlu meluangkan waktu
kerja (Elia, 2000).
tiap hari untuk anak. Berdasarkan hasil
nyaman
di
rumah
dan
Selain itu, keinginan supaya ayah
dalam
urusan
rumah
tangga
survey tersebut menunjukkan bahwa ayah
berperan dalam pendidikan anak tampak
telah
tidak mudah diwujudkan karena proses
signifikan dalam pendidikan anak.
untuk menjadi seorang ayah yang terlibat
kehilangan
perannya
secara
Pada dasarnya cara dan sikap
secara aktif bukanlah hal yang mudah.
ayah
Berbeda dengan wanita yang secara
mengembangkan
sosial
Menurut Soetjiningsih (1995), karakterisitik
budaya
telah
disiapkan
untuk
berbeda
menjadi ibu yang mengasuh anak. Kultur
dari
masyarakat memberi ayah peran yang
prinsip-prinsip
lebih
Cintanya
besar
dalam
mencari
nafkah,
cinta
dengan
ayah
ibu
dalam
kemampuan
anak.
adalah
dan
sabar
berdasarkan
harapan-harapan.
dan
toleran,
tidak
sehingga lebih banyak waktu, tenaga dan
mengancam dan otoriter. Cinta ayah dapat
pikiran digunakan untuk memenuhinya.
memberi anak yang sedang tumbuh suatu
Seorang
utama
peningkatan rasa kemampuan dirinya.
bekerja dan hanya memiliki sedikit waktu
Cinta ayah memiliki sifat mengembangkan
di rumah, maka bertemu dengan waktu
kepribadian,
singkat namun selalu meninggalkan kesan
memberikan arah dan dorongan serta
yang positif akan lebih bermanfaat bagi
bimbingan supaya anak berani dalam
anak dari pada selama seharian bersama,
menghadapi tantangan kehidupan. Dapat
namun disertai banyak bicara akan dapat
dikatakan bahwa ayah lebih bijaksana
membawa
daripada ibu dalam membimbing anak.
ayah
memiliki
hasil
yang
tugas
tidak
optimal.
Menurut Sukardi (1987), kuantitas waktu
menanamkan
Ayah
cenderung
memberi
bersama dengan anak bukan ketentuan
kebebasan
yang mutlak dalam membina, namun
mengenal lingkungan yang lebih luas dan
kualitas dan intensitas lebih menentukan
memberi
pembinaan dan hubungan dengan anak.
cenderung lebih hati-hati, lebih teliti, dan
Gambaran
tentang
kecilnya
anak,
disiplin,
membiarkan
semangat,
sementara
anak ibu
membatasi ruang gerak anak. Sikap ayah
perhatian terhadap peran ayah dalam
ini
keluarga dapat dilihat dari hasil survei
mandiri pada anak, karena sejak awal
yang dilakukan oleh Majalah Ayahbunda
ayah
(dalam Elina, 2000). Hasilnya adalah 61 %
melakukan
responden
ketergantungan kepada orang lain. Oleh
menyatakan
bahwa
ayah
bertujuan
mengembangkan
menginginkan sendiri
anaknya tanpa
sikap
dapat memiliki
2
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
karena
itu,
sosok
ayah
ISSN : 2087-1899
dengan
maka kemandirian tidak akan tercapai
karakteristiknya memiliki peran penting
secara penuh atau sedikit yang tercapai
dalam
ketika berada pada akhir remaja.
perkembangan
satunya
adalah
anak.
Salah
mengembangkan
Kemandirian
penting
kemandirian anak, karena kemandirian
ditumbuhkan pada semua anak, baik anak
akan dapat berkembang dengan baik
yang
apabila anak memiliki kesempatan dan
penyakit.
ruang yang cukup untuk berkreasi sesuai
ketergantungan yang berlebihan biasanya
dengan kemampuan dan rasa percaya
muncul
diri, tanpa ada ketakutan serta tekanan.
penyakit kronis. Salah satu penyakit kronis
Hal
dengan
yang saat ini serangannya meningkat
keterlibatan ayah di dalam tahap-tahap
pada usia anak-anak adalah diabetes
perkembangannya (Dagun, 2002).
melitus. Diabetes terjadi apabila tubuh
ini
dapat
terpenuhi
Ketidakmandirian
sehat
maupun
Menurut
pada
yang
mengidap
Hurlock
anak
yang
(1999),
menderita
atau
tidak menghasilkan insulin yang cukup
kecenderungan untuk bergantung pada
untuk mempertahankan kadar gula darah
orang
normal atau jika sel tidak memberikan
lain
akan
dapat
menimbulkan
kebiasaan bergantung kepada siapa saja
respon
yang dapat dicapai, baik orang dewasa
(Brunner & Suddarth, 2001). Diabetes
maupun anak lain. Anak menjadi sangat
Melitus terbagi kedalam dua tipe: pertama,
mudah dipengaruhi dan dikuasai oleh
diabetes yang tergantung insulin yaitu
orang lain. Bahkan lebih buruk lagi,
pengidap
mereka kelak akan takut untuk tidak
atau tidak menghasilkan insulin, disebut
bergantung kepada orang lain karena
tipe
tidak pernah belajar mandiri dalam situasi
tergantung pada insulin, yaitu pankreas
yang
tetap menghasilkan insulin yang kadarnya
serupa
pada
masa
mudanya.
I.
yang
tepat
terhadap
insulin
menghasilkan sedikit insulin Kedua,
tinggi
yang
terkadang
sampai berlarut-larut melewati saat teman-
sehingga terjadi gangguan pengiriman
teman seusianya telah mandiri, dapat
gula ke sel tubuh. Diabetes jenis ini
membahayakan penyesuaian pribadi dan
disebut tipe II. (Guyton & Hall, 1997). Menurut
dari
tidak
Apabila anak bergantung pada orang lain
sosial. Anak akan merasa lebih rendah
lebih
diabetes
Vitahealth
biasanya,
(2006),
dari teman sebaya karena tidak semandiri
diabetes Tipe I biasanya ditemukan pada
temannya (Hurlock, 1999). Oleh karena
penderita yang mulai mengalami pada
itu,
ditumbuhkan
waktu anak-anak dan remaja. Kemudian
sejak anak berusia dini. Menurut Wall
diketahui bahwa dari usia berapapun
(dalam Dhamayanti dan Yuniarti, 2006),
dapat
apabila
tidak
meskipun mayoritas ditemukan pada usia
memiliki dasar kemandirian yang kuat,
30 tahun ke bawah. Diabetes Tipe II
kemandirian
pada
penting
masa
anak-anak
mengalami
Diabetes
Tpe
I,
3
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
umumnya dialami oleh orang berusia 40
tubuh, pada anak usia 3 tahun yang
tahun ke atas. Selanjutnya diketahui juga
perkembangan motoriknya belum dikuasai
bahwa anak-anak banyak yang menderita
secara
Diabetes Tipe II.
dilakukan oleh orang tua. Hurlock (1999)
Di Indonesia diestimasikan anak yang
didiagnosa
maka
penyuntikan
menyatakan bahwa tahap perkembangan
diabetes
kemandirian anak usia 6-12 tahun adalah
melitus sebesar 0,3 per 100.000 anak per
mencapai kemandirian pribadi, maka anak
tahunnya. Indonesia memiliki populasi
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
anak sejumlah 80 juta anak, diperkirakan
pribadi secara mandiri. Misal anak sudah
terdapat 240 kasus baru diabetes melitus
dapat membersihkan diri dan menyiapkan
pada per tahunnya. Data anak pengidap
kebutuhan sekolah secara mandiri, serta
diabetes pada tahun 2008 mengalami
anak
peningkatan,
per
menggunakan suntikan insulin sendiri.
pertahunnya
Oleh karena itu, anak di usia 6 tahun ke
100.000
mengidap
penuh,
yaitu
mencapai
anak
17
(www.idionline.org, 2009) Kemandirian
diperlukan
pengelolaan
dapat
dibimbing
untuk
atas seharusnya tidak perlu dibantu dalam pada
anak pengidap diabetes karena mereka memiliki
sudah
hidup
memenuhi
kebutuhan
sehari-harinya,
cukup dengan bimbingan dan arahan.
dalam
Santrock
(2002)
perawatan diri yang kompleks. Menurut
mengklasifikasikan
Sherifali, (2009) anak yang hidup dengan
usia; usia 0-3 tahun, yaitu masa bayi; usia
diabetes melitus atau yang mengidap
3-5 tahun, yaitu masa awal anak-anak
diabetes
peraturan
atau tahun-tahun prasekolah; dan 6 tahun
kompleks yang terlalu rumit untuk dikelola
sampai pubertas (11/12 tahun), yaitu
sendiri, sehingga membuat anak memiliki
masa pertengahan dan akhir anak-anak
ketergantungan yang tinggi pada orang
atau tahun-tahun sekolah. Berdasarkan
tua. Anak dituntut untuk melaksanakan
yang telah diuraikan dapat disimpulkan
berbagai aturan yang berkaitan dengan
bahwa diabetes melitus pada anak adalah
pengaturan makan, penyuntikan insulin
sekelompok kelainan heterogen ditandai
setiap hari, dan pengontrolan kadar gula
dengan kenaikan kadar glukosa dalam
dalam darah supaya metabolisme dapat
darah yang terjadi pada anak usia 0-11/12
terkendali dengan baik (Soeharjono dkk,
tahun. Oleh karena itu, yang disebut anak
2002).
pengidap
melitus
Pada anak
memiliki
tertentu
berdasarkan
melitus
dalam
hal
penelitian ini adalah anak berusia 6-12
tersebut masih sulit untuk dilaksanakan
tahun yang mengidap diabetes melitus,
karena berbagai aspek perkembangan
baik Diabetes Tipe I maupun Diabetes
belum
Tipe II.
berkembang
usia
diabetes
anak
secara
optimal.
Misalnya dalam penyuntikan insulin dalam 4
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Menurut Dhamayanti dan Yuniarti
harus membantu dirinya sendiri. Begitu
(2006), kemandirian merupakan salah
juga dengan kemandirian anak pengidap
satu
diabetes
faktor
kepribadian
yang
dapat
melitus
dalam
memenuhi
membawa seseorang siap menghadapi
kebutuhannya tidak dapat muncul secara
tantangan dan hambatan. Kemandirian
tiba-tiba, namun perlu bimbingan terlebih
dapat diartikan sebagai suatu keadaan
dahulu. Menurut Tedjasapoetra (dalam
individu yang merasa tidak tergantung
www.BeingMom.com, 2008), faktor yang
kepada siapa saja, serta bertanggung
dapat mempengaruhi kemandirian anak
jawab. Misal: anak pergi ke kamar mandi
adalah karena faktor bawaan, pola asuh,
sendiri, makan tanpa harus disuapi, dan
kondisi fisik, dan urutan kelahiran anak.
lain-lain.
masih
Nuryoto
dalam
kemandirian
Apabila
membutuhkan
anak
orang
lain
(1993)
menyatakan
dipengaruhi
bahwa
oleh
tahap
melakukan hal itu, dikatakan bahwa anak
perkembangan, peran jenis, kecerdasan,
belum
lingkungan tempat tinggal, sosial ekonomi
mandiri.
Santrock
(2002)
menyatakan bahwa anak yang mandiri
keluarga,
adalah anak yang mampu melakukan apa
terhadap anak.
yang dapat dilakukan sesuai dengan
dan
perlakuan
orang
tua
Menurut Nuryoto (1993), anak
kemampuan atau sesuai dengan tahap
akan
perkembangannya.
kemandirian apabila orang tua mampu
Oleh karena itu, yang dimaksud
pribadinya
menuju
memberikan perhatian, keakraban, dan
dengan
kemandirian
pengidap
kehangatan pada diri anak. Allen, dkk
diabetes
melitus dalam penelitian ini
(2006) menyatakan bahwa sikap akrab,
adalah kemampuan anak usia 6-12 tahun,
dan hangat adalah sebagian dari untuk
yaitu pada masa pertengahan dan akhir
mengetahui
anak-anak
dapat
pengasuhan anak. Hal ini menunjukkan
memenuhi perawatan diri dan kebutuhan-
bahwa ayah memiliki peran penting dalam
kebutuhan sehari-harinya dengan penuh
perkembangan
tanggung jawab, tidak tergantung pada
pengidap diabetes melitus.
yang
anak
berkembang
diharapkan
orang lain, siap menghadapi tantangan dan
hambatan
atau
keterlibatan
ayah
kemandirian
dalam
anak
Berikut adalah penelitian yang
mampu
telah dilakukan untuk mengetahui tingkat
menyelesaikan permasalahannya sendiri
keterlibatan ayah, yaitu penelitian yang
yang disesuaikan dengan kemampuan
dilakukan oleh Hovey (2003) tentang
anak dan tahap perkembangannya.
kebutuhan pengasuhan ayah pada anak
Kemandirian pada anak bukanlah
dengan kondisi kronis. Hasilnya adalah
ketrampilan yang dapat muncul secara
ada perbedaan yang signifikan antara
tiba-tiba.
dan
konsentrasi pengasuhan ayah pada anak
pengajaran untuk mengetahui bagaimana
dalam kondisi kronis dengan konsentrasi
Anak
perlu
bimbingan
5
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
ayah pada anak kondisi sehat. Ayah
pernikahan. Melihat banyaknya dampak
dengan
kronis
negatif dari ketidakhadiran ayah tersebut
profesional
dapat menunjukkan bahwa penting akan
anak
dalam
membutuhkan
kondisi
bimbingan
terlebih dahulu, perkembangan informasi
adanya
dan dukungan sebelum merawat dan
pengasuhan anak anak pengidap diabetes
mendidik anak. Penelitian ini menunjukkan
melitus.
bahwa ayah yang memiliki anak dalam
keterlibatan
Menurut
ayah
dalam
Lamb
(dalam
kondisi kronis memiliki perhatian dan
www.goverment.gov, 2008), keterlibatan
keterlibatan
dalam
ayah merupakan suatu tingkatan interaksi
pengasuhan terhadap anaknya dibanding
ayah dengan anaknya. Keterlibatan ayah
yang memiliki anak dalam kondisi sehat.
juga
yang
lebih
tinggi
Pada kenyataannya, keterlibatan ayah
memiliki
bagian
dari
permasalahan yang membuat keterlibatan
dalam hubungan pengasuhan, dan yang
ayah dalam pengasuhan anak tampak
terpenting
tidak mudah diwujudkan. Berdasarkan
perkembangan sosial, kognitif dan emosi
wawancara yang dilakukan peneliti pada
(Allen
bulan April 2009, terhadap keluarga yang
menambahkan bahwa telah diakui ayah
memiliki anak pengidap diabetes melitus
memiliki
namun tidak terdapat sosok ayah. Peneliti
perkembangan sosial, emosional, dan
menemukan ketidakmandirian anak ketika
kognitif anak-anak mereka.
kehadirian
kehidupan
adanya.
yang
laki-laki
perkembangannya untuk istri dan rekan
ada
demikian
dewasa
pengertian
Ada
tidak
tidak
mengandung
ayah
dalam
sehari-harinya.
untuk
dkk,
anak
2002).
Tinkew
kontribusi
penting
Keterlibatan perkembangan
dalam
ayah
(2006) dalam
dalam
kemandirian
anak
Ketidakmandirian yang ditemukan antara
pengidap diabetes melitus dapat berupa
lain: anak tidak berani bertanggung jawab
dengan meluangkan waktu bersama anak
terhadap kegiatan sekolah, yaitu anak
melalui kegiatan bermain, membaca, dan
tidak
berbagi
mau
bersekolah
lagi
mengidap diabetes melitus; sekali
merasa
pemenuhan
capek
kebutuhannya
setelah
anak cepat sehingga banyak
di
makanan;
kualitas
hubungan
antara ayah dan anak yang dijalin dengan kepekaan,
kedekatan,
persahabatan,
dukungan, dan sebagainya; serta dari
bantu oleh ibu atau bibinya. Anak juga
penanaman
kurang
dalam
peran yang dijalankan ayah (Allen dkk,
melakukan pengobatan atau penggunaan
2002). Ketika ayah meluangkan waktu
insulin dari luar. Peristiwa ini menunjukkan
bersama anak dapat digunakan dengan
tidak adanya keterlibatan ayah dalam
bermain
pengasuhan anak. Anak tidak memiliki
cenderung melibatkan fisik dan lebih
ayah karena ibu tidak melangsungkan
memberikan kebebasan pada anak untuk
disiplin
dan
enggan
nilai-nilai
bersama.
kebaikan
Permainan
pada
ayah
6
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
mencoba hal-hal baru, sehingga anak
Permasalahan
lebih dapat mengembangkan minatnya
Bagaimana gambaran keterlibatan
dan bertanggung jawab, sehingga mandiri
ayah dalam menumbuhkan kemandirian
dalam
anak pengidap diabetes melitus?
menyelesaikan
permasalahan
permainannya. Kualitas hubungan yang baik yaitu adanya kepekaan, sikap hangat,
Tujuan Penelitian
akrab dan bersahabat dapat menciptakan
Penelitian
ini
dilakukan
untuk
komunikasi antara ayah dengan anak.
mendapatkan gambaran keterlibatan pada
Dari komunikasi tersebut, ayah dengan
ayah
anak dapat bertukar informasi kegiatan
diabetes melitus dalam menumbuhkan
masing-masing, sehingga ayah secara
kemandiriannya.
tidak langsung memantau perkembangan
memahami lebih jauh tentang pengaruh
anak,
perilaku
keterlibatan ayah terhadap kemandirian
dapat
anak dalam membantu anak mengatasi
yaitu
memantau
ketidakmandiriannya
dan
memberikan saran penyelesaiannya. Ayah
yang
memiliki
anak
Peneliti
pengidap bermaksud
tantangan dan penyesuaian diri.
sewaktu memantau dan menghabiskan waktu bersama anak dapat menanamkan
Pembatasan Istilah dan
nilai-nilai kebaikan pada anak, terutama
Penelitian
menanamkan
menjadi
pribadi
yang
Keterlibatan
ayah
Pertanyaan didefinisikan
mandiri. Seperti yang disampaikan Allen
sebagai gambaran tingkatan dari interaksi
dkk (2002), bahwa ayah dapat menanam
laki-laki dewasa sebagai seorang ayah
kebaikan dalam peran-perannya, yaitu
yang turut mengambil peran sama dengan
dengan gaya pengasuhan autoritatif.
ibu dalam mengelola perkembangan anak
Berdasarkan
uraian
tersebut,
dan membuat dirinya ada untuk anak
mengingat pentingnya keterlibatan ayah
meskipun
dalam mengembangkan kemandirian pada
langsung,
usia anak-anak, dan mempertimbangkan
terhadap kesejahteraan anak mereka.
kondisi anak pengidap diabetes melitus
Keterlibatan
yang memiliki peraturan hidup kompleks.
wawancara dengan panduan pendapat
Maka
Allen
peneliti
tertarik
untuk
meneliti
tidak
berhubungan
serta
bertanggungjawab
ayah
dkk
secara
diungkap
(2002)
yang
melalui
berupa
:
keterlibatan ayah dalam menumbuhkan
meluangkan waktu bersama anak, kualitas
kemandirian
hubungan
melitus.
anak
pengidap
diabetes
ayah
menanamkan
dengan
kebaikan
anak,
dalam
dan peran-
perannya. Pertanyaan inti dalam penelitian ini adalah
:
“Bagaimana
gambaran
keterlibatan ayah dalam menumbuhkan 7
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
kemandirian pada anak pengidap Diabetic
menghubungi calon subyek yang sesuai
Melitus?”. Selain pertanyaan inti (central
dengan karakteristik penelitian. Peneliti
question), juga diberikan sub question
membuat janji terlebih dahulu dengan
yang terbagi menjadi 2, yaitu issue dan
calon
topical question.
wawancara. Pada waktu yang sudah
subyek
untuk
melakukan
disepakati, peneliti bertemu subyek dan Metode Penelitian Penelitian metode
membangun raport terlebih dahulu supaya
ini
penelitian
menggunakan
kualitatif
dengan
subyek
merasa
nyaman
Peneliti
menjelaskan
mengemukakan
subyek
bahwa
studi
kasus
dapat
memberikan data yang sebenar-benarnya.
pendekatan studi kasus. Mulyana (2001) bahwa
dan
kepada
identitas
setiap
dan
hasil
merupakan uraian dan penjelasan yang
wawancara akan dijamin kerahasiaannya.
komprehensif mengenai berbagai aspek
Setelah setuju untuk diwawancara, subyek
seseorang,
diminta mengisi informed consent.
suatu
kelompok,
suatu
organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi tertentu. Partisipan
Pada saat wawancara, peneliti mencatat waktu dan tempat wawancara,
adalah
serta hal-hal yang diniliai penting untuk
anak
kelengkapan data. Setelah mendapatkan
pengidap diabetes melitus, dengan usia
data hasil wawancara, peneliti melakukan
anak 6-12 tahun. Subyek berdomisili di
pengolahan
daerah Yogyakarta. Subjek berjumlah tiga
transkrip
orang.
analisis
seorang
ayah
penelitian yang
memiliki
data
dengan
verbatim dan
serta
refleksi.
membuat melakukan
Sesuai
dengan
Instrumen penelitian. Penelitian ini
kesepakatan dengan subyek, wawancara
merupakan penelitian kualitatif dengan
dilakukan di rumah subyek. Seluruh hasil
teknik
dan
wawancara menjadi data rahasia sesuai
yang
digunakan
dengan kode etik yang berlaku dalam
adalah
pedoman
wawancara
observasi. dalam
mendalam
Instrumen
penelitian
wawancara,
surat
pernyataan
menyatakan
kesediaan
subyek
psikologi.
Nama
yang
dalam
untuk
penelitian.
subyek
pembahsan
disamarkan
mengenai
hasil
diwawancara (informed consent), alat tulis, dan MP3.
Metode dan Analisa Data
Prosedur
penelitian.
Peneliti
Penelitian
ini
menggunakan
mencari subyek yang sesuai dengan
analisis data dengan pengorganisasian
kriteria yang telah ditentukan
terhadap data-data yang diperoleh di
instansi
kesehatan,
melalui
pendidikan
dan
lapangan
melalui
sejumlah kenalan. Peneliti menyiapkan
observasi
terhadap
pedoman
lingkungan
wawancara
kemudian
wawancara
dan
partisipan
dan
pendukungnya,
kemudian 8
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
mencatatnya ke dalam tabel, selanjutnya
Bp.
Sy
menggunakan
peneliti menjelaskan arti dari perilaku yang
bermain
dan
terekam.
menjadi
waktu
Strategi verifikasi yang digunakan dalam
penelitian
kualitatif
adalah
kredibilitas, reliabilitas, dan objektivitas.
kemandirinnya.
bersama
untuk Bp.
anak
menumbuhkan Sy
memilihkan
permainan yang bersifat edukatif mengasah
Hasil Penelitian
makan
saat-saat
kemandirian
anak
untuk dalam
menyelesaikan permasalahan. Bp. Sy
Tabel 1. Karakteristik subyek
melakukan ini setiap hari bersama anak.
Bp. Sy
Bp. Wg
Bp. Sr
Kegiatan
Usia
42
43
29
ditujukan untuk membantu pola pikir anak
Pendidikan
Perguruan
SLTA
SD
bahwa orang-orang disekelilingnya peduli
Wiraswast
Buruh
a
tidak
Buruh
dilakukan
Anak menyukai kegiatan yang dilakukan bersama Bp. Sy. Bp. Sy sebenarnya tidak memiliki
tetap Jumlah
yang
dan membantunya dalam kemandirian.
Tinggi Pekerjaan
bersama
2
2
banyak waktu luang karena digunakan
2
untuk bekerja. Bp. Sy memanfaatkan
anak Nama anak An. Lt
An. DP
An. Ai
waktu pagi dan sepulang kerja untuk
pengidap
bersama anak. Anak bersifat proaktif.
DM
Berani mengajak Bp. Sy untuk bermain.
Usia anak
11
11
10
Anak
juga
langsung
keinginannya
kepada
menyampaikan Bp.
Sy
dan
langsung ditanggapi atau dipenuhi. Anak
Hasil wawancara
sangat disiplin terhadap yang dijanjikan Bp.
a. Partisipan Bp. Sy Bp. Sy berusia 40 tahun, bekerja sebagai
wiraswasta
dan
menempuh
Sy,
karena
kedisiplinan
telah
ditanamkan sejak kecil. Bp.
Sy
menyadari
bahwa
setiap
pendidikan terakhir di pergruan tinggi. Bp.
uasaha ada kegagalan dan keberhasilan.
SY memiliki dua anak. Anak kedua
Ketika anak mengalami kegagalan, Bp. Sy
mengidap DM Tipe I, berinisial An. Lt (11
akan membantu anak dengan menemani,
tahun).
mendampingi dan menyemangati kembali.
Diawal mengetahui anaknya mengidap
Namun
penyelesaian
permasalahan
DM, Bp. Sy membawa ke dokter untuk
diserahkan ke anak. Dan ketika anak
berkonsultasi
memperoleh keberhasilan, maka Bp. Sy
dalam
penanganan Sy
akan memberikan pujian yang sewajarnya.
melakukan pengawasan saja terhadap
Menurut Bp. Sy, anaknya adalah anak
pemenuhan kebutuhan kesehatan anak.
yang
selanjutnya.
dan
selanjutnya
Bp.
pantang
menyerah
dalam 9
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
menghadapi permasalahan. Hal itu dilihat
anak.
dari
mengawasi kehidupan sehari-harinya.
kesukaan
anak
menyelesaikan
permainan puzzle.
sebagaimana
kemandirian
Bp.
Wg
sekedar
Bp. Wg mempercayai anak mampu
Bp. Sy menerapkan kemandirian pada anaknya
Selanjutnya,
anak
normal.
menyelesaikan permasalahannya sendiri,
mendidik
sehingga tidak secara khusus memberikan
Sehingga
pendidikan penyelesaian permasalahan.
pekerjaan yang sudah dapat dikerjakan
Bp. Wg tidak memiliki jam kerja yang
sendiri oleh anak, maka Bp. Sy tidak
tetap. Sehingga tidak menyediakan waktu
membolehkan anak dibantu, pekerjaan
khusus untuk dapat bersama dengan anak
tersebut harus diselesaikan sendiri.
terutama
dalam
menumbuhkan
kemandirian.
Bp.
mendidik
Bp. Sy membolehkan anak melakukan
Wg
dan
kegiatan yang menguras energi, misal
melatihkan kemandirian pada anak sambil
latihan karate, bersepeda dan berlari-
lalu. Namun, apabila ada waktu kosong
larian. Namun, Bp. Sy tetap membatasi
terkadang Bp. Wg mengajak anak jalan-
kegiatan
Sy
jalan. Hal ini menurut Bp. Wg dapat
disiplin
menambah rasa percaya diri, wawasan
yang
melakukan
berlebihan.
pengontrolan
dan
Bp.
dalam menjalankan aktivitas, supaya anak
dan membaiknya kesehatan.
dapat mengerjakan secara terus-menerus. Anggota keluarga yang lain semula
Anak ketika langsung
membutuhkan sesuatu
menyampaikan
keinginannya.
khawatir terhadap ondisi anak. Namun
Bp. Wg akan memenuhi keinginan yang itu
sekarang keluarga percaya bahwa anak
merupakan kebutuhan utama.
mampu menghadapi kondisinya.
Bp. Wg menyarankan pada anak untuk segera minta tolong bila merasakan
b. Partisipan Bp. Wg
sakit. Namun, Bp. Wg tidak menyarankan
Bp. Wg berusia 42 tahun, bekerja
anak meminta tolong soal pemenuhan
sebagai buruh tidak tetap dan pendidikan
materi. Dan untuk memenuhi kebutuhan
terakhirnya adalah tingkat SLTA. Bp. Wg
sehari-hari, Bp. Wg melatih anak mandiri
memiliki 2 anak dan anak kedua An. DP
dengan memberikan pengertian tentang
(11 tahun) mengidap DM kurang lebih
pentingnya anak yang mandiri.
sejak usia 5 tahun. Setelah mengidap
Bp.
mengetahui DM,
Bp.
Wg
Wg
menerima
ketika
anak
anaknya
mengalami kegagalan. Setelah itu, Bp. Wg
memberi
menumbuhkan semangat baru pada anak,
pengertian kepada anak langkah dalam
menyemangati
menjalani kehidupan ke depan. Yaitu
kebesaran jiwa supaya anak lebih percaya
tentang pola makan, aturan makan, gejala-
diri.
gejala sakit yang perlu diwasadai
keberhasilan,
dan
sebagainya dijelaskan Bp. Wg kepada
Dan
dan
ketika Bp.
anak Wg
menumbuhkan
memperoleh menambahkan
semangat pada diri anak. Bp. Wg tidak 10
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
memaksakan
anak
keberhasilannya
mempertahankan
karena
memahami
kondisi anak. Bp.
ISSN : 2087-1899
SR melakukannya, terutama pengawasan makanan ringan dan aktifitas bermain. Setelah anak mengidap DM, Bp. Sr
Wg
membolehkan
anak
sering mengajak An. Ai jalan-jalan ke
beraktifitas yang menguras tenaga. Bp.
pantai untuk menikmati udara pagi dan
Wg
supaya
bermain. Bp. Sr merasakan manfaat dari
mengatur kekuatannya ketika beraktifitas
kegiatan yang dilakukan bersama dengan
supaya memiliki sisa tenaga yang baik dan
anak. Selain dapat membuat hubungan
tidak mengganggu kadar gula. Teman-
mereka menjadi lebih dekat, kegiatan
temannya memahami kondisi anak dengan
tersebut
baik. Temannya juga mengetahui apa saja
kesehatan. Anak menjadi lebih cerah
yang menjadi larangan anak. Sehingga
wajahnya setelah sering diajak jalan-jalan.
interaksi mereka baik-baik saja. Anggota
Anak
keluarga yang juga memahami kondisi
dengn Bp. Sr daripada dengan ibunya.
anak. Sehingga turut membantu dalam
Anak cenderung lebih dahulu mengajak
mengasuh,
untuk ke pantai.
berpesan
kepada
turut
anak
membantu
menjaga
kestabilan kadar gula anak.
bermanfaat
merasa
Bp.
Bp. Wg melihat anaknya mengalami
juga
Sr
waktunya
untuk
senang bila bepergian
banyak
untuk
menghabiskan
bekerja
dan
sedikit
ketidakpercayaan diri ketika menghadapi
memiliki waktu luang. Ketika Bp. Sr
permasalahan. Anak cenderung meminta
memiliki waktu luang akan digunakan
bantuan
untuk
orang
lain
untuk
menonton
TV
bersama
anak.
menyelesaikannya. Dan anak memiliki
Sewaktu menonton, Bp. SR melakukan
tanggapan yang positif ketika bersama Bp.
pengawasan kegiatan yang dilakukan di
Wg. Anak menunjukkan semangat yang
ruang tersebut, yaitu jam tidur anak.
tinggi dalam menyongsong masa depan.
Apabila
sudah
waktu
tidur,
anak
diingatkan untuk menyudahi menonton, c. Partisipan Bp. Sr
dan anak mematuhinya.
Bp. Sr berusia 29 tahun. Pendidikan
Bp. Sr mengingatkan dengan halus
terakhir adalah tingkat Sekolah Dasar dan
kepada anak terhadap larangan-larangan
sekarang bekerja sebagai buruh. Anak
dia sebagai anak pengidap DM. Larangan-
pertama Bp. Sr yang berinisial An. (10
larangan
tahun) mengidap DM Tipe I sejak dua
permasalahan utama bagi anak. Anak
bulan yang lalu.
juga mematuhi larangan tersebut.
Setelah mengidap pengawasan
mengetahui DM,
Bp.
terhadap
Sr
tersebut
merupakan
anaknya
Ketika anak menginginkan sesuatu,
melakukan
maka ia langsung menyampaikan kepada
makanan
yang
Bp. Sr dan langsung ditanggapi. Apabila
dikonsumsi anak. Sampai sekarang Bp.
keinginannya berupa makan makanan 11
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
yang merupakan larangannya, maka Bp.
makannya, karena anak belum dapat
SR langsung melarang dan menegaskan
mengendalikan nafsu makan maka boleh
efek makanan tersebut. Namun, apabila
dibantu dalam mengaturnya.
keinginannya berupa kegiatan yang cukup
Teman-teman An. Ai yang berada
menguras tenaga, maka Bp. Sr hanya
dilingkungan bersikap dan berinteraksi
mengingatkan supaya berhati-hati. Bp. Sr
biasa terhadapnya. Namun, teman-teman
tidak melarang anak melakukan kegiatan
disekolah
yang
membedakan dengan teman lainnya.
menguras
membolehkan waktu
dan
supaya
sering
mengejek
dan
tenaga,
namun
memberi
batasan
Bp. Sr melihat kesedihan di wajah
terkuras.
anak dalam menghadapi kondisinya ini.
tenaga
tidak
Karena apabila tenaga terkuras, maka
Banyak
perubahan
dalam
pola
kadar gula dapat naik. Selain itu, Bp. Sr
kehidupannya, terutama pola makan.
memberi kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi lingkungan, karena hal itu
Hasil Observasi
dianggap
a. Partsipan Bp. Sy
dapat
menumbuhkan
kemandirian anak.
Berdasarkan
observasi, diperoleh
Ibu dan anggota keluarga yang lain
data data bahwa Bp. Sy sangat antusias
cenderung melayani anak, karena melihat
saat diwawancara. Hal ini diketahui dari
kondisi anak yang mengalami DM. Bp. Sr
wajahnya yang nampak ceria, senyum
tidak sepakat dengan istri dan ibunya yang
selalu tersungging dan intonasi suara
memanjakan anak. Bp. Sr tetap bersikap
yang tenang, tegas, mantap dan penuh
tegas dalam kemandirian anak.
semangat.
Bp.
Sr
nampak
bangga
memiliki anak An. Lt, ditunjukkan dengan
anak
pandangan Bp. Sy yang teduh pada
melaksanakan tanggung jawabnya maka
anakketika wawancara dan perilakunya
Bp. SR menyikapinya dengan kemarahan.
yang
Namun, setelah itu Bp. Sr menyesalinya.
bergabung dalam wawancara. Bp. Sy
Bp. Sr merasa senang dan mengucapkan
bangga
terimaksih
kegiatannya bersama anak dan tiap tahap
anak,
sewaktu
dapat
Sy
menerima
kegagalan
belum
Bp.
ketika
anak
mampu
melaksanakan tanggung jawabnya.
merangkul
anak
mencerikan
ketika
tiap
ikut
tahap
perkembangan anak. Hal ini terlihat dari
Bp. Sr selalu mengingatkan anak
cerita yang yang runtut dan intonasi
supaya dapat melakukan sendiri apa yang
tenang, menceritakan dengan detail dan
sudah dapat dilakukannya sendiri. Misal
memeragakan
mengambil minum sendiri, minum obat
lakukan.
apa
yang
biasa
anak
sendiri dan sebagainya. Bp. Sr hanya memperbolehkan anak dibantu untuk hahal tertentu, misalnya mengatur nilai gizi 12
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
b. Partisipan Bp. Wg
mengungkapkan dengan serius juga. Hal
Bp. Wg secara performance nampak ramah
meskipun
dengan
penampilan
ini
ditunjukkan
dengan
tenang
menceritakan kegiatan yang dilakukan
sederhana. Hal ini nampak dari raut wajah
bersama
dengan
yang selalu senyum, ceria, bahkan sampai
nampak
memerah
tertawa, dan peneliti datang disambut
menunduk.
dengan ramah. Namun, Bp. Wg juga bisa
menceritakan
serius, ditunjukan pada saat memberikan
ditunjukkan dengan intonasi suara mantap
informasi
dan memandang peniliti dengan mantap
pandangan
menjadi
sayu,
Bp.
tenang
dan
serta
Sr
pandangan
semangat
kemandirian
anak,
juga,
semangat menceritakan kegiatan bersama
temapat-tempat yang biasa digunakan
anak dan kondisinya. Hal ini ditunjukkan
untuk mengahabiskan waktu bersama. Bp.
dengan intonasi yang penuh semangat
Sr
dan
cerita
menceritakannya. Bp. Sr terlihat sangat
dengan menggerak-gerakkan tangan. Bp.
dekat dan sayang dengan anak, karena
Wg menunjukkan keseriusan informasi
sewaktu observasi, anak menangis dan
yang
menunjukkan
Bp. Sr turut menenangkan anak dengan
intonasi suara yang tenang, tegas, dan
memeluk dan menenangkan dengan kata-
penuh semangat, serta pandangan yang
kata bujukan.
diberikan
memeragakan
dengan
sampai
dalam
suaranya tenang, dan tegas. Bp. Wg
semangat
bahkan
mata
juga
menunjukkan
tersenyum
sewaktu
mantap kepada peneliti. Bp. Wg juga nampak
sebagai
orang
yang
telaten
PEMBAHASAN
dengan
melihat
di
sekeliling
rumah
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa
dipenuhi dengan tanaman dan hewan
secara
yang perlu perawatan khusus. Observasi
menunjukkan
pada Bp. Wg memakan waktu yang paling
Menurut Allen, dkk (2002), keterlibatan
lama diantara partisipan lainnya. Hal ini
ayah mengandung pengertian bagi laki-
karena
memberi
laki yang selayaknya memiliki bagian dari
pertanyaan-pertanyan
perkembangan kedewasaannya untuk istri
informasi
partisipan dari
semangat
peneliti.
dan
umum
rekan
semua adanya
mereka
partisipan keterlibatan.
dalam
hubungan
pengasuhan, dan yang terpenting untuk c. Partisispan Bp. Sr
anak mereka dalam perkembangan sosial,
Bp. Sr memberikan informasi dengan
kognitif dan emosi. Keterlibatan ayah
serius, ditunjukkan dengan tidak banyak
dapat diukur dengan melihat bagaimana
melakukan perubahan gerakan tubuh,
meluangkan waktu, kualitas hubungan
intonasi suara yang tenang, dan emosi
antara ayah dan anak, dan bagaimana
yang cenderung datar. Saat mengungkap
ayah
informasi
kebaikan
kondisi
anak,
Bp.
Sr
dapat
menanamkan
dalam
menjalankan
nilai-nilai peran13
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
perannya. Berikut gambaran setiap aspek
“yaa setelah pulang dari rumah sakit,
keterlibatan ayah dari partisipan :
sampe sekarang sering saya bawa ke
Pertama
adalah
aspek
meluangkan waktu, yang termasuk dalam
sana” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 30)
meluangkan waktu adalah:
Ib. St menguatkan penyampaian
1. Frekuensi Frekuensi kegiatan-kegiatan menumbuhkan
diungkap yang
dengan berkualitas
kemandirian
anak
dan
Bp. Sr dengan lebih menjelaskan waktu yang
digunakan
bersama,
demikian
penyampaiannya:
frekuensi para partisipan melakukannya.
“kalau ke pantai itu dua hari sekali,,
Menurut Dagun (2002), apabila ayah
yang pasti seminggu tiga kali,, ya kalau
setiap pekan terlibat dalam salah satu
nyuci itu ya tiap kali ke sumur dia
kegiatan
ikut,”(Ib. St, T11, B07, Th2010, baris ke
anak,
maka
akan
terjadi
hubungan yang positif antara ayah dengan
75)
anak. Apabila anak mempunyai banyak Partisipan
kesempatan untuk mengamati dan meniru sikap yang ayah, maka dapat membantu perkembangan
kemampuan
anak
menyelesaikan masalah. Partisipan Bp. Sy dan Bp Sr yang memiliki kegiatan khusus dengan anak dan memiliki frekuensi yang rutin. Berikut gambaran kegiatan dan
waktu
Wg
tidak
khusus
untuk
menumbuhkan kemandirian anak. Namun, Bp. Wg ketika memiliki waktu senggang akan mengajak anak pada suasana lain, dengan
tujuan
untuk
menumbuhkan
kepercayaan diri pada anak, seperti yang disampaikan Bp. Wg berikut:
waktunya: “Yaa…. hampir setiap hari. Setelah belajar dia ngajak bermain puzzle, atau dikomputer…dikomputer
meluangkan
Bp.
juga
ada
puzzle, atau main di luar, kita di luar juga ada game, time zone. Yang dia senengi juga yang bersifat edukatif.” (Bp. SY, T27, B03, Th2010, baris ke 50)
“itu
nggak
ada
mbak,
ngak
ada
kegiatan khusus, ya sambil lalulah, misal ada waktu senggang, waktu kosong, yaa kita cari suasana lain. jalan-jalan ke sungai atau di pingir sawah. atau ke pantai, yaa untuk menumbuhkan
jiwanya.
itukan
jiwa
anak harus ditumbuhkan, harus diberi supaya tumbuh kepercayaan dirinya.
“biasanya ke Trisik, selang berapa lama
Biar PD gitu mbak,” (Bp. Wg, T19, B06,
trus pulang, mandi dan maen. Yaa di
Th2010, baris ke 35)
Trisik cari udara segar, jalan-jalan. Dia mandi sendiri, tapi masih disuruh,” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 25)
“Waduh mbak... Mungkin bisa setahun sekali,, wakkkwakkk. ya kalau dirata14
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
rata bisa setahun sekali.” (Bp. Wg, T19,
dapat mempengaruhi anak diterima dalam
B06, Th2010, baris ke 40)
pergaulan
dengan
teman
sebayanya
(Dagun, 2002). Menurut penelitian Walter
2. Timbal balik hubungan Menurut Dagun (2002), anak yang memiliki hubungan timbal balik dengan ayah akan lebih mampu menghadapi situasi asing. Timbal balik hubungan telah terungkap dari partisipan Bp. Sy dan Bp. Sr, seperti yang disampaikan berikut:
Misched
(dalam
Dagun,
2002)
ketidakhadiran ayah dapat menyebabkan anak menjadi lamban dalam menanggapi keinginan dan kebutuhannya. Kehadiran ayah disela-sela kesibukannya untuk anak ditunjukkan oleh partisipan Bp. Sy dan Bp. Sr, seperti yang dikemukakan masing-
“Dia aktif, ee.. dia yang meminta, atau yang menginginkan, saya mengikuti.” (Bp. SY, T27, B03, Th2010, baris ke 60)
masing partisipan berikut: “Saya bisa ketemu dia malam hari, eee….dan pagi hari, mulai dia mandi sampai mengantar dia sekolah, setelah
“dia manut, tidak mbantah, malah
itu ketemu lagi malam, karna saya
adeknya yang mbantah, missal nonton
sering pulang malam. Malam, jam
TV lama trus diingatkan, ya dia manut,
belajar dia belajar dulu, setelah belajar
kalo adeknya mbantah. Disuruh minum
kita
apapun, bahkan sangat pahit, dia juga
bersama.” (Bp. SY, T27, B03, Th2010,
mau.” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris
baris ke 55)
ke 45)
main.
Yah…kita
melakukan
“yaa diam saja, sambil ngawasi dia tidak
nonton TV, atau nanti disuruh tidur
muncul timbal balik hubungan, karena
kalau sudah masuk waktu tidur. Dia itu
partisipan
betah melek, kalau nggak diketati yaa
Pada
partisipan
tidak
Bp.
Wg
secara
khusus
tidak tidur.” (Bp. SR, T04, B07, Th2010,
meluangkan waktu bersama anak.
baris ke 40) “Waduh...wong buruh itu nggak ada waktu luang mbak... soal anak itu
4. Kebermanfaatan kegiatan
sudah saya serahkan pada ibunya..”
Keterlibatan ayah dalam kehidupan
(Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke
anak memiliki pengaruh yang lain selain
45)
dalam
kemandirian.
Ayah
dapat
berpengaruh pada cara pandang anak 3. Kehadiran Ayah
menyelesaikan
Keterlibatan ayah mengasuh anak sejak
kecil
dapat
memperlihatkan
kehadiran ayah memiliki dampak yang mendalam.
Hubungannya
yang
dekat
permasalahan
dan
menggunakan lingkungan sebagai media belajar. Seperti yang diungkapakan oleh Prasetyo dkk (dalam Kurnianingsih, 2008) bahwa gambaran atau bentuk pola asuh 15
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
dari ayah contohnya adalah bertindak atau
“ya bagus, dia jadi punya pandangan
berperan sebagai teman dalam bermain,
lain, yang seharusnya dia belum tahu
menciptakan
untuk
jadi sudah tahu, dia merasa ,,, gimana
memacu keinginan dan kemampuan anak
ya,,, ya ada kebanggan tersendiri “Aku
saat
wis ngerti Samas” ya itu contohya,,
suasana
bermain,
kemampuan
bersaing
mengembangkan
berpikir
logika
anak,
“Saya sudah ke Parangtritis dua kali” ya
mengajak anak mengeksplorasi langsung
itu bisa jadi kebanggan tersendiri. Misal
terhadap lingkungan dan membiarkan
ke Bonbin, wis ada kebanggaan kalau
anak mengadakan eksperimen terhadap
sudah pernah ke Gembira Loka, misal
kegiatan eksplorasinya, dan mengasah
kalau belum banyak tanda tanya, yang
kemampuan anak.
namanya Bonbin Gembiro Loka itu
Semua partisipan dapat melihat manfaat
dari
kegiatan
yang
seperti apa? Ada apanya di situ?
telah
Katanya ada gajah, gajahnya berapa?
dilakukan bersama anak. Manfaat yang
Katanya ada kolam, kolamnya sperti
dirasakan setiap partisipan berbeda. Bp.
apa? Tapi kalau dia sudah pernah ke
Sy melihat kegiatannya bermanfaat dalam
situ,,,
membentuk pola pikir anak dan membantu
kepuasan tersendirilah, seperti apa
anak dapat menyelesaikan permasalahan,
yang dikatakan orang-orang,, ya seperti
Bp. Wg melihat manfaat dari kegiatan
itulah,,,” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010,
yang dilakukan bersama anak adalah
baris ke 65)
pengembangan wawasan anak. Partisipan Bp. Sr melihat hubungannya dengan anak semakin dekat dan Bp. Sr merasa lebih memperhatikan kondisi anak. Selain itu,
“Ya
kesehatan
mereka.
anak
Demikian
dari
para
persis
setelah
itu
ya
kami
dia
jadi
punya
lebih
dekat,,,,”(Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 60)
Bp. Wg dan Bp. Sy melihat ada manfaat pada
tahu
Bp. Sr menambahkan:
kegiatan partisipan
mengungkapkan manfaat kegitan mereka: “Yang jelas….eee membantu pola pikir dia, dia punya keluarga, punya ayah dan ibu, punya kakak… kebersamaan
“,. Kalau dibiarkan dia bisa lakukan sendiri, dia tahu dengan sendirinya,,, kalau diingatkan atau dikekang dia malah nangis” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 115)
itulah yang sangat membantu dia,
Partisipan Bp. Wg dan Bp. Sr juga
sehingga dia merasa dia tidak sendiri,,,
mendapatkan
banyak orang di lingkungan dia yang
perkembangan
membantunya,,,
kegiatan yang telah mereka lakukan. Bp.
sehingga
dia
bisa
mandiri lebih baik.” (Bp. SY, T27, B03,
Wg
Th2010, baris ke 80)
menstabilkan
melihat
manfaat kesehatan kegiatan kadar
pada anak
mereka gula,
dari dapat
meskipun 16
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
presentasenya
kecil.
Bp
Sr
ISSN : 2087-1899
melihat
1. Peka
perubahan pada fisik anak setelah mereka beraktifitas. Badan anak menjadi lebih cerah, tidak pucat seperti sebelumnya. Berikut penyampaian dari Bp. Wg dan Bp. Sr:
Ayah dalam
yang
memiliki
menanggapi
kepekaan
dan
mendorong
perkembangan anak, tampak anak dapat berkembang baik baik (NICHHD, 2002). Kepekaan ayah nampak pada ketiga
“mana
saraf
yang
berpengaruh,,
partisipan. Semua partisipan mengetahui
meskipun itu kecil pengaruhnya, 0,01%
berbagai
mungkin. itu saraf mana yang menuju
pengidap diabetes melitus, ini sesuai
ke pankraes itu. Dibilang ada di telapak
dengan pernyataan Bp. Sy dan Bp. Wg:
kaki. Karna saraf di telapak kaki ya kalau jalan-jalan nggak perlu pake sandal gitu,, kan otomatis sarafnya kena.” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 60)
macam
kebutuhan
anak
“Terutama dia harus dikontrol untuk makan
gula,
terutama
yang
mengandung glukosa,, karna dia tipe I atau tipe A,,, ini,,, harus ditambah dengan insulin dari luar, ee .. aa.. salah
“yaa
kalau
setelah
jalan-jalan
di
satu caranya dengan disuntik. Dia
pantai,,, banyak perkembangannya, di
disuntik
kesehatannya. Waktu belum di bawa ke
kerjanya e e e batas kerjanya insulin 12
sana, Nampak lemes, pucat. Trus
jam,
disana itu ya lari-lari dipinggirnya, ya
penyuntikan”
saya
Th2010, baris ke 30 dan 35)
suruh
mandi
di
air,
saya
insulin
jadi
sehari
selama (Bp.
2x,
24 SY,
jam T27,
batas 2x B03,
tungguin.” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, “Porsi makan ya di atur, dikira-kira. ada
baris ke 55)
saran
dari
bagian
gizi.
Ada
Kedua, aspek kualitas hubungan.
panduannya, kalau yang bisa dimakan
Menurut Allen dkk (2002), ayah disebut
ini ini, makannya kalau pagi sekian,
terlibat
ayah
siang sekian, sore sekian, snacknya
dengan anak digambarkan dengan peka,
ada jam 9 pagi, jam 3 sore,. Kalau dia
hangat, dekat, bersahabat, mendukung,
minum teh manis mang ngedrop mbak,
akrab, mengasuh, penuh kasih sayang,
sampai 70-60, dia setengah nggak
memberikan harapan, menghibur, dan
sadar itu mbak. Normalnya 120.” (Bp.
menerima. Berikut merupakan gambaran
Wg, T19, B06, Th2010, 20)
jika
kualitas
hubungan
aspek kualitas hubungan dari partisipan: Pada partisispan Bp. Sr tidak diungkapkan secara detail. Hal ini karena anak baru mengalami diabetes melitus selama 2 bulan, sehingga Bp. Sr masih 17
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
kurang
berpengalaman
dan
kurang
informasi. Demikian penuturan Bp. Sr: “yaa
kebutuhannya
dari
biasanya
berbeda banyak,. Biasanya kita makan
ISSN : 2087-1899
jamnya pun harus disebutkan…jam 7 malam missal,, karna jam setengah 7 dia siap-siap menunggu jam 7.” (Bp. SY, T27, B03, Th2010, baris ke 70)
bersama itu ikut apa yang boleh
“dia punya kesadaran sendiri untuk
dimakan
dia bolehnya
menyampaikan ke kami. Nggak usah
kami
makan
diminta dia sudah bilang. Saya sakit,
kentang, kalau dia minum air putih yaa
perut saya sakit. dia sudah tau mbak,
kami minum air putih.” (Bp. SR, T04,
kebutuhan itu pokok atau nggak.kalau
B07, Th2010, baris ke 70)
kebutuhan pokok ya seperti pulpen,
makan
dia, missal kentang,,,
ya
buku, buku paket, buku tulis, atau bayar
2. Bersahabat, hangat, dan akrab Sikap bersahabat, hangat, dan akrab diungkap dengan kemampuan anak menyampaikan langsung kebutuhannya kepada ayah dan dapat menunjukkan komunikasi yang baik. Menurut Dagun (2002), pada situasi intim, saat itu ayah dekat dengan anak dan memperoleh banyak hal dari anaknya. Hal ini telah ada pada ketiga partisipan, baik Bp. Sy, bp. Wg,
maupun
Bp.
Sr.
pada
ketiga
partisipan, anak mampu menyampaikan kebutuhannya
langsung
kepada
iuran
sekolah,,,
itukan
kebutuhan
pokok, ya itu bilang,, tapi bilangnya ya gak sekarang, bilangnya 3 atau 4 hari sebelumnya,,.
“ya
kalau
kebutuhan
seperti ingin baju baru atau sendal, dia lihat-lihat dulu. Kalau Bapaknya baru bekerja seminggu utuh, ya gitulah,, itupun kalau dia nggak tahu langsung bapaknya pegang uang ya dia nggak berani minta.” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 80 dan 85)
ayah
“Ya kadang dia langsung minta yang
tanpa melalui perantara orang lain. Seperti
mengandung gula, saya bilang “gak
yang dikemukakan berikut:
usah dek, makan apanya yang ada,
“Kalau dia punya keluhan, ee untuk fisik
biar lekas sembuh”.” (Bp. SR, T04,
terutama,
B07, Th2010, baris ke 75)
kalau
sakit
dia
akan
memberitahu yang sakit yang mana, apa keluhannya, dan biasanya kalau menyangkut kesehatan, dia kita bawa ke dokter. Kalau keluhannya sebuah keinginan,,
bersifat
sebuah
permintaan,, yaa,,kita janjikan,, kalau itu baik,, ya kita janjikan,, tepat waktu,,. Dia sangat disiplin untuk sebuah janji. Kita menjanjikan hari senin, jam dua,
3. Mengasuh, kasih sayang Menurut Hellen (dalam Dagun, 2002), ayah lebih mampu dan efektif dalam mengasuh anak. Semua partisipan mendidik anak mandiri dalam memenuhi kebutuhan
sehari-harinya,
tidak
menyarankan meminta bantuan orang lain. Berikut penyampaiannya: 18
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
“Dalam pendidikan, dia kita usahakan
diberikan tiap 12 jam sekali.” (Bp. SY,
mendidik seperti anak normal, supaya
T27, B03, Th2010, baris ke 35)
dia bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan, dan Alhamdulillah ,,, ee sekarang dia bisa berkomunikasi, bermain,,,
dengan
kita
juga
bisa
Berbeda dengan Bp. Sy, Partisipan Bp.
Wg
tidak
mendukung
anak
menggunakan alat kesehatannya:
berkomunikasi dan berinteraksi,,,.” (Bp.
“Kalau itu saya belum berani,, untuk
SY, T27, B03, Th2010, baris ke 90)
anak dapat menggunakan alat sendiri.
“ya itu di latih mbak. yaa,, dek opo-opo kok diladeni orang tua. Kalau semua diladeni nanti sangu ke sokolah peke laden?. Misal pagi-pagi sudah ngladeni yo natar sangune laden bukan uang, kalau ditinggal bekerjakan bisa untuk uang saku. dan kalau butuh apa ya bisa buat beli.” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 90 ) “…, kadang kalau sama saya, ya saya suruh ambil sendiri. Soalnya kalau sama ibunya pasti nangis, sama saya
Karna
dia
belum bisa
merasakan
sepenuhnya. Kalau anak-anak yang usia sebelum 15 tahu, ia belum bisa mengatur sepenuhnya, saya belum berani.
Mungkin
kalau
dia
sudah
berusia 15 tahunan baru saya mulai, ya untuk
kedewasaanya
sudah
mencukupilah...” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 55 ) 4. Menghibur,
menerima,
mendukung,
dan memberi harapan Ayah
sebagai
pembimbing,
gak, takut mungkin. Kalau minta sama
membantu anak mencapai potensi secara
ibunya, gak dibolehkan, ya dia nangis.
penuh, termasuk menerima kesalahan-
Kalau sama saya, gak boleh ya gak
kesalahan
boleh. ” (Bp. SR, T04, B07, Th2010,
kesuksesan-kesuksesan dan senyuman.
baris ke 85)
Para pembimbing tahu bahwa kegagalan-
Pada partisipan mendidik cenderung
wilayah berbeda
anak.
kesehatan perilaku
Partisipan
mendorong
para dalam
Bp.
anak
Sy
mandiri
dalam menggunakan alat kesehatannya, seperti yang disampaikan berikut:
seperti
halnya
menerima
kegagalan kecil merupakan awal dari kesuksesan besar, karena itu pembimbing akan terus mendorong anak untuk tetap mencoba (NICHHD, 2002). Kemampuan menghibur, menerima, mendukung, dan memberi harapan pada kondisi anak yang mengalami kegagalan maupun mengalami
“Kalo sekarang dia sudah melakukan
keberhasilan
dalam
sendiri. Sudah bisa nyuntik sendiri. Kita
tanggung
tinggal mengontrol, berapa ampul yang
partisipan Bp. SY dan Bp. Wg. Masing-
jawabnya
menjalankan
ditunjukkan
oleh
masing mengungkapkan sebagai berikut: 19
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
“Kalau dia berhasil kita memuji,,, eee
mbak,, nggak minder,, ya misal kalau
kita juga gak mau memujinya terlalu
dapat ranking baik, ya dipertahankan
berlebihan,, dan dia gagalpun kita akan
dek,
membantunya,,, dan dia tidak akan
dipertahankan,, itu harus dipertahankan
menyerah pada kegagalan… itu satu
titik, gitu,, saya tidak,, Ya kalau kamu
kelebihan
Kita
bisa pertahankan ya pertahankan dek,
membantu dia dalam mengulang ketika
kalau nggak ya nggak pa-pa, yang jelas
tidak bisa, dan kita menemani,, tapi
kamu sudah punya pengalaman punya
konteks berfikir kita serahkan ke dia.
ranking bagus.” (Bp. Wg, T19, B06,
Seperti PR,,, kita mendampingi, kita
Th2010, baris ke 100).
tidak
positif
membantu
dari
buat
mendampingi,,,,
kita
dia.
PR
tetapi
membantu
sebagai orang tua sepserti Tut Wuru Handayani,,, mendorong,,,
hanya
membantu
menyemangati,,,,
atau
nggak
bilang
harus
Partisipan Bp. Sr menunjukkan sikap menerima ketika anak mendapat keberhasilan, seperti yang disampaikan berikut:
menemani,,, tetapi kemauan no 1 dari
“yaaa
dia,, harus tumbuh dari dia…” (Bp. SY,
seneng,,, senengnya dengan ngucap
T27, B03, Th2010, baris ke 95 dan 100)
terimakasih.. disiini tu saling ngucapin
“Anak itu gagal biasa mbak, wkkwkk, sama seperti yang lainnya. ya saya mengerti mbak misal ia gagal dalam prestasi. ya anak itukan punya target sendiri. Misal sekarang ia ikut lomba,
bagaimana
ya,,
ya
saya
terimaksih sudah biasa, missal kakanya minta
tolong
adeknya
ngambilkan
minum,, ya kakany trus bilang makasih ya dek,,” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, 95)
harapannya dapat hadiah, ya kalau
Ketiga, aspek keterlibatan menurut
sekolah kalau gaka dapat ranking 1
Allen dkk (2002) adalah menanamkan
atau 2 ya dapat ranking yang tidak buat
nilai-nilai
malulah, bisa 4, 5, atau 6. Ya entah
penelitian,
karena apa mungkin dia lepas dari
ditanamkan adalah nilai-nilai kemandirian.
target, nyampe rumah dia laporan “Pak,
Aspek dijabarkan sebagai berikut beserta
nilainya jelek,,,”, “Sekarang jelek nggak
hasil dari partisipan:
kebaikan.
Sesuai
maka
nilai-nilai
dengan yang
pa-pa, orang itu ya nggak mesti sehat terus, kadang ya
sakit, ya
kalau
sekarang adek belum pinter ya belajar lagi.
sekarang
ngak
pa-pa.
nanti
kenaikan kelas yang penting naik dulu” ya biar dia itu hatinya nggak jadi kecil
1. Musyawarah Komunikasi dialogis dengan anak yang bersifat terbuka, jujur, dan tulus dapat menumbuhkan kedisiplinan dan kemandirian pada anak (Rahayu, 2009). Kemampuan musyawarah telah digali, 20
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
namun
tidak
dilakukan
para
woo duitku dipinjam ini.. ya kalau saya
partisipan penelitian dalam menanamkan
dengar akan dibayar kalau sudah ada
kemandirian pada anak.
duit. Saya beri pengertian seperti itu
2. Mendorong kemandirian
mbak. Ya pinjam itu ada tanggung
Menurut memiliki
Dagun
sikap
lain
oleh
ISSN : 2087-1899
(2002), yaitu
ayah
memberi
kebebasan pada untuk untuk mencapai sikap mandiri pada anak. Ayah semenjak
jawab mengembalikan sepenuhnya,. ya seperti itulah kalau masalah minta tolong.” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 115).
awal menginginkan anak dapat melakukan
Demikian juga pada partisipan Bp.
sendiri tanpa ketergantungan pada orang
SR,
lain.
seperti yang disampaikan berikut ini:
Sikap
mendorong
kemandirian
menunjukkan
sikap
yang
sama,
terdapat pada ketiga partisipan. Berikut adalah penyampaian dari partisipan Bp.
“yaa mau saya itu gak usah dimanja,, boleh manja tapi yaa lihat-lihat,, ya
Sy dan Bp. Wg:
kalau semua di manja nantinya malah “Di dalam minta tolong, selama dia
repot,, semua-semua nyuruh orang tua.
masih bisa mengerjakan dia kerjakan
Mau saya kalau dia sudah bisa yaa dia
sendiri…mandi,,,
bisa
ambil sendiri, bukan terus sebentar-
sendiri ya sendiri,,, makan,,, selama dia
bentar diambilkan, disuapi, ya jadinya
bisa sendiri ya lakukan sendiri.. kita
manja itu. Kalau saya ya saya biarkan,
membiarkan
tapi kalau ibunya yaa diambilkan,” (Bp.
dan
selama
tidak
dia
membantu.
Pada prinsipnya dia tidak berbeda dengan anak normal lainnya,,,.” (Bp. SY, T27, B03, Th2010, baris ke 110)
SR, T04, B07, Th2010, baris ke 105) 3. Batasan kemandirian Menurut
Dagun
(2002),
ayah
“O,, sekarang gini mbak,, kalau saya
memiliki sikap berbeda terhadap anak
yang namanya minta tolong bantuan
perempuan, ayah lebih berhati-hati dan
orang lain, prinsip saya itu saya bagi
ragu-ragu, sehingga memberikan batasan
jadi bermacam jenis,, ya kalau itu
pada
dalam hal kesehatan,,, yo yang jelas
batasan
mengenai fisiknya,, kesehatan anak ya
ketiga partisipan. Memberikan batasan
memang saya anjurkan minta tolong,
yang disampaikan para partisipan selain
tapi kalau soal materi,,saya kasih saran
karena anaknya perempuan tetapai juga
jangan sampe,,jangan sampe minta-
karena anak memiliki tenaga yang lemah.
minta dengan orang lain, apalagi itu
Masing-masing
bukan
uraian sebagai berikut:
saudara.
…..,.
Tapi
kalau
anak
perempuan.
kemandirian
Memberikan
ditunjukkan
partisipan
oleh
memberikan
hutang, suatu saat ada yang bilang, 21
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
“dia cukup energy,,, eee tapi untuk
berperilaku benar dan sehat. Sikap disiplin
olahraga yang terlalu berat, kebetulan
ayah terhadap anak hanya ditunjukkan
dia suka karate, ini memang kita
oleh
batasi,,, batasi,,, kalau berjalan sejauh
ungkapnya:
partisipan
Bp.
Sy,
demikian
5 kilo ya kita batasi,,, tapi untuk sehari-
“Yaa setiap hari kita control,,, kita
hari dia tetap, seperti latihan karate,,,
menjalankan setiap hari kedisiplinan,,,
olahraga,,, maen-maen,,, naik sepeda,,,
ya bangun pagi, kita cek dia bangun
lari-lari,,, ya dia normal saja… ya
pagi,, ya mandi, sarapan, berangkat
seperti
yaa
sekolah,,,, kita memberi batas dengan
sendiri…ini
waktu. Jam sekian mandi harus selesai,
kelihatan,, dia aktif.. dan dia gak akan
jam sekian harus berangkat sekolah,,
diam meskipun
dia
trus belajar,,, jam sekian sampai sekian
drop,,,” (Bp. SY, T27, B03, Th2010,
harus belajar,,,. Kita mengontrol itu…”
baris ke 115)
(Bp. SY, T27, B03, Th2010, baris ke
anak
seperti
normal
mbak
lainnya..
lihat
ada waktunya
125) “,,kita harus hati-hati, seefisien mungkin Keterangan dari partisipan tersebut
masalah tenaga, energi. misa ya mbak, dia harus mengelilingi lapangan 5 X.
menunjukkan
bahwa
mereka
memiliki
untuk dinilai, dia butuh waktu cepat,.
kemampuan
dalam
ketiga
aspek
kalau anakku nggak usah cepat-cepat,
keterlibatan
5X itu yang harusnya selesai 5 menit,
aspek yang tidak terpenuhi secara utuh,
ya
kalau
namun sudah cukup mewakili. Aspek
antaranya 5-10 menit ya kamu ambil 7-
tersebut adalah melungkan waktu, kualitas
8 menit, jadi tenagamu masih, masih
hubungan dan menanamkan nilai-nilai
ada sisa.” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010,
kebaikan dalam kemandirian. Hal tersebut
baris ke 120)
merupaka
kamu
tengah-tengah,
ayah,
meskipun
suatu
indikasi
terdapat
bahwa
keterlibatan ayah dalam menumbuhkan “Tapi kalau dibiarkan,,, missal hati-hati dek,,, ya kalau sudah seperempat jam misalnya, dia disuruh berhenti, mau,. Tapi
kalau langsung dibilang “gak
boleh…”, langsung emosinya tinggi, kadar gulanya tinggi,” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 110)
Menurut Aline (2006), ayah disiplin peran
anak
pengidap
diabetes
mellitus sangat penting. Didukung oleh fakta-fakta
yang
menunjukkan
bahwa
semua partisipan telah terlibat dalam menumbuhkan
kemandirian
anak
pengidap diabetes mellitus. Secara umum, ditemukan bahwa
4. Disiplin dalam
kemandirian
mengajarkan
anak
ketiga
partisipan
memiliki
dalam
menumbuhkan
keterlibatan
kemandirian
di
wilayah pemenuhan kebutuhan sehari22
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
harinya.
Namun,
pada
wilayah
ISSN : 2087-1899
mempengaruhi
kemandirian
keluarga
kemandirian kesehatan, setiap partisipan
Anggota
berbeda dalam penanganan. Partisipan
mengkhawatirkan
Bp. Sy cenderung memberi kepercayaan
menghambat pertumbuhan kemandirian
terhadap anak untuk menggunakan alat
anak. Menurut Park (dalam Soeharjono,
kesehatannya. Partisipan Bp. Wg belum
2002), pengidap Diabetes Melitus yang
mempercayakan anak menggunakan alat
serumah dengan keluarga sering terjadi:
kesehatan, dan Bp. Sr lebih banyak
(a) pengidap dilindungi secara berlebihan
menggunakan obat tradisional yang cukup
oleh
yang
rumit menyajikannya, sehingga anak tidak
pengendalian Diabetes melitus secara
dapat mandiri menyajikannya. Meskipun
medis dan memaksa menggunakan obat
demikian, pernyataan ketiga partisipan
tradisional, (c) nenek menyalahkan ibu
kompak dalam menanggapi keluhan sakit
atau ayah pengidap, dan (d) terjadi konflik
anak. Demikian penyampaian dari para
antara mertua dan menantu. Hal tersebut
partisipan:
dialami oleh partisipan Bp. Wg dan Bp. Sr:
kondisi
nenek,
sudah
lain
anak.
(b)
anak
nenek
pada
terlalu dapat
monolak
“Kalo sekarang dia sudah melakukan
“ya
mengerti,,,
bisa
sendiri. Sudah bisa nyuntik sendiri. Kita
momonglah,,, ya kalau ada yang nggak
tinggal mengontrol, berapa ampul yang
bisa diterima, mending mengalah,, tapi
diberikan tiap 12 jam sekali.” (Bp. SY,
ya kalau pada emosi naik,, ya ramelah,
T27, B03, Th2010, baris ke 35)
waeeewaeee,,, wkkkwkkk” (Bp. Wg, T19, B06, Th2010, baris ke 130)
“Kalau itu saya belum berani,, untuk anak dapat menggunakan alat sendiri.
“ya kalau ke ai,, ibu saya itu ya
Karna
merasakan
memanjakan seperti ibunya,. Apa-apa
sepenuhnya. Kalau anak-anak yang
kalau nangis terus digendong, trus
usia sebelum 15 tahu, ia belum bisa
nanti diajak keliling atau naik sepeda
mengatur sepenuhnya, saya belum
supaya dia diam,.” (Bp. SR, T04, B07,
berani.”(Bp. Wg, T19, B06, Th2010,
Th2010, baris ke 120)
dia
belum
bisa
baris ke 55)
Keterlibatan
ayah
berdasarkan
bahkan
penelitian
ini
sangat pahit, dia juga mau. Soalnya ini
dinantikan
oleh
saya selingi obat jawa, biar biaya tidak
(2009), terdapat bahasa secara tidak
terlalu tinggi.” (Bp. SR, T04, B07,
langsung
Th2010, baris ke 45)
menemani anak bermain dan berperan
“Disuruh
minum
Berdasarkan perilaku
anggota
apapun,
hasil keluarga
wawancara, lain
sebagai
merupakan anak.
tersampaikan
teman
hal
yang
Menurut
Noer
ketika
bermain
ayah
sekaligus
pelindung bagi anak. Permainan yang
turut 23
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
dipilih ayah dapat melatih keberanian dan
masing-masing lebih mudah karena sudah
kemandirian selama ayah tidak memaksa
terjalin hubungan yang baik, termasuk
dan terlalu mengatur permainan tersebut.
disini adalah keinginan ayah untuk anak
Biasanya permainan yang dipilih ayah
menjadi pribadi yang mandiri. Selain itu
adalah permainan fisik atau aktivitas luar
ayah membuat dirinya peka terhadap
ruangan. Anak menyukai aktivitas-aktivitas
kebutuhan anak sehingga lebih mudah
yang dilakukan bersama ayah. Hal ini
untuk menyampaikan nilai-nilai kemadirian
dialami oleh partisipan Bp. Sy dan Bp. Sr:
dengan
mengetahui
Ayahpun “menurut saya dia seneng,,, Kalau saya pulang telat dia menunggu,, kalau dia menginginkan sesuatu, seperti mau main puzzle, maka hanya sama saya,. Karena mama dan kakanya gak begitu seneng
permainan
mulai
dari
puzzle,,.
siang
dia
Nah,,, sudah
menjadwalkan,, atau dari sore setelah saya baru pulang janjian nanti selsesai belajar main puzzle,,,” (Bp. SY, T27,
dengan
kondisi ringan
anak.
menerima
kegagalan tanggung jawab anak dan menerima
keberhasilannya
dengan
senang hati, sehingga anak dapat tumbuh mandiri di lingkungan yang menerimanya apa adanya. Usaha keterlibatan lainnya adalah dengan menanamkan kemandirian dengan menerapkan pola asuh autoritatif, yaitu ayah mendorong kemandirian anak, namun tetap memberikan batasan sebagai pengendali perilaku anak.
B03, Th2010, baris ke 140) Adanya “dia seneng, kalau lagi dipantai, kalau bajunya belum basah, belum mau diajak pulang,. Kalau waktu pergi ke pantai sama ibunya Cuma dari atas saja, trus diajak pulang ya dia mau,, takut mungkin. Lebih seneng ke pantai sama saya.” (Bp. SR, T04, B07, Th2010, baris ke 145).
keterlibatan
ayah
tersebut membawa banyak dampak positif bagi
anak.
kemandirian
Selain anak
berkembangnya (meliputi
mandiri
menyelesaikan permasalahan, tanggung jawab dan proaktif), dampak positif lainnya adalah peningkatan taraf kesehatan dan penambahan wawasan bagi anak.
Berdasarkan pembahasan dan
Pada keterlibatan ayah, terdapat
hasil analisis data, usaha keterlibata yang
beberapa perbedaan keterlibatan. Aspek
telah
adalah
pertama, perbedaan ada pada frekuensi
untuk
bermain
ayah meluangkan waktu bersama anak,
TV
bersama,
kehadiran ayah, dan manfaat kegiatan
menyelesaikan tugas rumah bersama.
yang dilakukan ayah bersama anak. Pada
Ayah-anak
aspek kedua, perbedaan terdapat pada
dilakukan
meluangkan bersama,
merekan
oleh
waktu menonton
ayah
juga
membuat
hangat,
akrab,
hubungan bersahabat,
sehingga ketika menyampaikan keinginan
bagian
mengasuh,
kasih
sayang,
menghibur, menerima, mendukung dan 24
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
memberi harapan. Aspek ketiga, terdapat
kualitas
perbedaan
nilai-nilai kebaikan, dalam hal ini adalah
dalam
menanamkan
kedisiplinan pada anak. Pada perbedaan-
yang
sebagian
dilakukan
oleh
partisipan
gambaran
keterlibatan
menumbuhkan
besar sebagai
ayah
kemandirian
dalam anak
pengidap diabetes melitus.
dan
menanamkan
nilai-nilai kebaikan kemandirian.
perbedaan ini, peneliti mengambil perilaku keterlibatan
hubungan,
Pada aspek meluangkan waktu, para partisipan merupakan pekerja keras yang sedikit memiliki waktu luang. Namun, ayah mampu meluangkan waktu diselasela kesibukan mencari nafkah untuk dapat bersama anak dengan frekuensi
Oleh karena itu, nampak bahwa
yang
rutin.
Ayah
mengambil
waktu
ayah telah terlibat dalam menumbuhkan
sebelum berangkat bekerja atau sepulang
kemandirian
mengidap
bekerja untuk dapat bersama dengan
diabetes melitus, meskipun masih terdapat
anak. Ayah mampu mengisi waktunya
aspek yang belum terpenuhi secara utuh.
yang
Perilaku keterlibatan yang telah terpenuhi
kegiatan
adalah pada aspek meluangkan waktu
kemandirian, kesehatan, kecerdasan, dan
dan
ayah-anak,
hubungan sosial anak, serta bermanfaat
sedangkan yang belum terpenuhi adalah
meningkatkan hubungan antara keduanya.
perilaku menanamkan nilai-nilai melalui
Ayah juga mampu membuat saat-saat
peran-peran ayah. Anggota keluarga yang
bersamanya
lain turut mempengaruhi keterlibatan ayah
bukan lagi hal yang menakutkan meskipun
dalam pengasuhan anak. Keterlibatan
tetap dengan sikap tegas yang dimiliki
ayah
ayah.
anak
kualitas
dalam
yang
hubungan
pengasuhan
anak
juga
membawa banyak dampak positif bagi anak.
singkat
bersama
yang
anak
dengan
bermanfaat
untuk
menjadi
Aspek
menyenangkan,
kualitas
hubungan,
menggambarkan bahwa ayah dari anak pengidap diabetes cukup peka terhadap
KESIMPULAN
kebutuhan
Berdasarkan analisis data dan
secara kesehatan
maupun
kebutuhan sehari-harinya. Hubungan yang
pembahasan yang telah dilakukan, dapat
dibangun
ditarik
bersahabat, hangat dan akrab, sehingga
kesimpulan
bahwa
gambaran
ayah
mampu
membuat
dengan
mereka
keterlibatan ayah mampu menumbuhkan
anak
kemandirian pada anak pengidap diabetes
menyampaikan segala sesuatu kepada
melitus dan mampu membangun aspek-
ayah. Hal ini juga membuat anak langsung
aspek positif dalam diri anak. Keterlibatan
mematuhi
ayah dapat dilihat dari berbagai aspek,
Ayah mampu menerima kegagalan anak
yakni dengan meluangkan waktu, melihat
sebagaimana menerima keberhasilannya.
nasehat-nasehat dari
leluasa
ayah.
25
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Ayah juga memotivasi anak menjadi lebih
mellitus.
baik
berhadapan dengan suatu perubahan,
dalam
berhasil
keadaan
gagal
melaksanakan
maupun tanggung
tekanan
Sehingga
atau
ketika
tantangan
anak
akan
dapat
jawabnya, dan ayah akan menghibur anak
mengatasi dan melewatinya, karena anak
ketika mengalami kegagalan.
yakin
Aspek
menanamkan
nilai-nilai,
ada
sosok
tegar
dan
tegas
dibelakangnya yang selalu ada untuknya.
terutama nilai kemandirian. Hal ini tidak terpenuhi secara keseluruhan. Ayah tidak
Saran
terlibat musyawarah dengan anak dalam
Berdasarkan
analisis
menyampaikan pesan kemandirian. Ayah
penelitian
juga tidak disiplin dalam menanamkan
kesimpulan yang telah dilakukan, maka
kemandirian
yang
peneliti
mengidap Diabetes Melitus. Namun ayah
berikut:
tetap
pada
anaknya
mendorong
kemampuan
dan
hasil pembahasan,
mengajukan
1. Kepada ayah
saran
yang
serta
sebagai
telah
terlibat
anak,
hendak
kemandirian dengan memberi kebebasan
dalam pengasuhan
anak beraktivitas dan tetap memberi
tetap dijaga atau lebih ditingkatkan
batasan sebagai pengendalian perilaku
pada
serta supaya tidak terlalu membahayakan
mampu meningkatkan kemampuan
kondisi anak.
anak
Ayah
mendukung
tumbuhnya
kemandirian anak meskipun dalam kondisi mengidap
diabetes
anggota
keluarga
mellitus. yang
Namun,
lain
tidak
setiap
aspeknya.
Sehingga
diberbagai
aspek
perkembangannya 2. Kepada anggota keluarga lainnya, diharapkan terhadap
memberikan pengasuhan
dukungan ayah
dan
mendukung konsep pendidikan ayah yang
memberikan saran yang membangun
mengutamakan kemandirian anak dalam
untuk keterlibatan ayah. Sehingga
memenuhi kebutuhan.
anak dapat berkembang lebih optimal.
Kegiatan yang melibatkan ayah
3. Kepada
masyarakat,
dengan anak dalam pengasuhan dapat
memberikan
bermanfaat bagi anak untuk menambah
terhadap
wawasan,
pengasuhan
mengembangkan pola pikir
penyelesaian
masalah,
diharapkan
dukungan
keterlibatan dan
sosial
ayah dalam perkembangan
berani
anak. Diharapkan juga untuk tidak
menghadapi tantangan, lebih percaya diri,
membedakan hubungan sosial anak
bertanggung jawab, dan menerima realita.
pengidap diabetes mellitus dengan
Dengan
anak
demikian,
merupakan
hal
keterlibatan
ayah
sehat lainnya
karena
penting
dalam
membutuhkan
menumbuhkan
kemandirian
anak,
psikologis dari orang-orang disekitar
meskipun
mengalami
diabetes
untuk dapat menerima kondisinya
anak
dukungan
anak secara
26
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
yang tidak dapat sembuh dan bangkit menghadapi tantangan hidup.
ISSN : 2087-1899
Brunner
dan
Suddarth.
Keperawatan
4. Kepada peneliti selanjutnya:
2001.
Medikal-Bedah.
Jakarta: EGC
a. Diharapkan melakukan wawancara yang
lebih
mendalam
berhubungan dengan keterlibatan
Dagun, S.M. 2002. Psikologi Keluarga. Jakarta: Asdi Mahasatya
ayah, yaitu melihat keterlibatan ayah
dari
tingkat
pendidikan,
Dhamayanti, A.A, dan Kwratarini Wahyu
usia, dan tingkat sosioekonomi.
Yuniarti. 2006. Kemandirian Anak
b. Diharapkan melakukan penelitian
Usia 2,5-4 Tahun Ditinjau dari Tipe
tentang keterlibatan ayah dalam
Keluarga
aspek-aspek psikologis
Jurnal Sosiosains. Hal: 17. Diakses
c. Diharapkan penelitian memiliki
juga
melakukan
pada
Tipe
Prasekolah.
tanggal 23 Mei 2009
yang sakit
Elia, Heman. 2002. Peran Ayah dalam
yang lain, misal asma, paru-paru
Mendidik Anak. Jurnal Teologi dan
(flek), autis, dan lain-lain.
Pelayanan. Vol. 1 No. 1 hal: 105-
d. Apabila
anak
ayah
dan
pengidap
menggunakan
metode
diharapkan
sewaktu
kualitatif,
mewawancara partisipan utama tidak didampingi oleh significant person. partisipan significant dilakukan
Wawancara
antara
utama
dengan
person pada
sebaiknya
waktu
113.
http://www.idionline.org/artikel/194
.
Diakses tanggal 27 April 2009 Hurlock. (1999). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga
yang
berbeda.
Kurnianingsih.
2008.
Perbedaan
Kecemasan Antara Ayah dan Ibu dalam DAFTAR PUSTAKA
Mengasuh
Skripsi
Allen, dkk. 2002. The Effect of Father
Anak
(tidak
Autis.
diterbitkan).
Yogyakarta:
Fak.
Involvement: A Summary of The
Universitas
Mercu
Research Evidence. Newsletter of
Yogyakarta
Psikologi Buana
The Father Involvement Initiative – Ontano Network. Vol. 1
Guyton
dan
Hall.
1997.
Fisiologi
Kedokteran. Jakarta: EGC
27
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
National Institute of Child Health and Human Development (NICHHD). 2004. Adventures in Parenting, Bagaimana
Sukses
Berperan
ISSN : 2087-1899
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Supriyadi. 2006. Peranan Orang Tua Terhadap
Pertumbuhan
Sebagai Orang Tua Yang Baik.
Perkembangan
Yogyakarta: Alenia
Penelitian Sosial. Edisi 185. vol 4: 45
Nuryoto, S. 1993. Kemandirian Remaja Ditinjau
dari
Tahap
Anak.
dan Journal
Tinkew, J. B, Kristin A. Moore dan Jennifer C.
2006.The
Father-Child
Perkembangan, Jenis Kelamin dan
Relationship, Parenting Styles, and
Peran Jenis. Jurnal Psikologi. No.
Adolescent Risk Behaviours in Intact
2: 48-58
Families. Journal of Family Issues,
Sherifali, D., D. Cilliska dan Linda O’Mara. 2009. Exploring Parenting Styles on
27; 850. Diakses Tanggal 18 April 2008
Children Living With Type 1 Diabetes Mellitus.
Journal
of
Childern With Diabetes.
Parenting Diakses
Vitahealth.
2006.
Diabetes.
Jakarta:
Gramedia
tanggal 18 April 2009 www.BeingMom.org. Santrock,
J.W.
2002.
Life-Span
Development Perkembangan Masa
Kemandirian
2008. Membentuk Anak
II.
Diakses
tanggal 24 April 2009
Hidup Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Soeharjono, dkk. 2002. Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DM-TI): Aspek Psikologik Penderita dan Keluarga. Anima
Indinesian
Psychological
Journal. Vol. 17, No. 2, 161-169 Sherifali, D., D. Cilliska dan Linda O’Mara. 2009. Exploring Parenting Styles on Children Living With Type 1 Diabetes Mellitus.
Journal
of
Childern With Diabetes.
Parenting Diakses
tanggal 18 April 2009
28
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI DUKUNGAN SUAMI Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Email :
[email protected] ABSTRACT This study aimed to examine the relationship with husband support and work-family conflict on working mothers. The hypothesis of this study is there a relationship with husband support and work-family conflict on working mothers. Characteristics of research subjects in this study: (1) subjects lived together with her husband and had children under the age of 12 years who lived with the subject, (2) working full time. Data collection tool used in this study: work-family conflict scale and the scale of husband support . Techniques of analysis in this research using partial correlation techniques. The results showed association with the husband support and work-family confict on working mothers. Keywords: husband support, work-family conflict
A. PENDAHULUAN Selama peningkatan bekerja
satu
tahun
jumlah
oleh
penduduk
sebesar
terakhir,
penduduk
didominasi
Peningkatan bekerja
Kondisi peran ganda tetap menjadi isu
3,26
yang
wanita
yang
juta
orang
yang bekerja hanya sebesar 1,21 juta orang. Tingginya peningkatan penduduk yang
bekerja
diduga
karena
dorongan ekonomi, yaitu tuntutan keluarga untuk menambah penghasilan, disamping semakin terbukanya kesempatan bekerja pada kaum perempuan (Badan Pusat Statistik, 2008). Peningkatan pendidikan telah juga mengakibatkan peningkatan perempuan memasuki pasar tenaga kerja Apabila
istri
ikut
membantu
mencari
naskah di sektor publik tetapi beban domestik
tidak
berkurang
Berkaitan
wanita.
sedangkan peningkatan penduduk pria
wanita
wanita sebagai istri, ibu dan pekerja.
maka
tanggungjawab istri menjadi berganda.
dengan
peran
yang
dijalani, wanita yang bekerja dengan pasangan
yang
juga
bekerja
lebih
mengalami konflik peran daripada pria karena pria dan wanita mempunyai peran yang berbeda dalam keluarga (Duxbury & Higgins, 1991; Gutek & Searle, 1991). Keluarga menjadi sentral bagi wanita sedangkan pekerjaan menjadi sentral bagi pria, dengan demikian pria lebih fokus pada
pekerjaan
mempunyai
sehingga
waktu
untuk
pria
tidak
membantu
pekerjaan rumah tangga pasangannya (Ford, dkk.2007), serta tidak meluangkan waktu untuk merawat anak (Hill, 2005). Hal ini didukung penelitian Ahmad (2005), metaanalisis yang dilakukan Ford dkk. (2007) dan Kossek & Ozeki (1998) bahwa wanita mengalami konflik dari pekerjaan29
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
keluarga karena pekerjaan pria dalam
bahwa
keluarga
merasakan
lebih
fleksibel
sedangkan
ternyata
pekerja-pekerja
adanya
konflik
dalam
pekerjaan wanita lebih bersifat rutinitas
menjalankan
contohnya tanggungjawab terhadap anak
terhadap
terutama usia anak dibawah 12 tahun.
keluarga yaitu sebagai ibu dan istri dan
Keberadaan
juga
konflik
anak
akan
menimbulkan
pekerjaan-keluarga
(Kinnunen,
dkk., 2006).
konflik pekerjaan-keluarga adalah jenis pekerjaan
melibatkan
tanggungjawab
terhadap orang lain ( Dierdorff & Ellington, 2008). Pekerjaan yang role overload dan melibatkan
tangungjawab
yang
tinggi
terhadap pekerjaan akan meningkatkan konflik pekerjaan-keluarga (Aryee, 1992).
sebagai
pelaksanaan
pelaksanaan
peran
pekerja
peran
merasakan
terhadap
Jenis pekerjaan yang menimbulkan
peran
di
dalam
adanya dalam
pelaksanaan
konflik keluarga
peran
sebagai
pekerja. Hal itu ditunjukkan antara lain : pekerja membawa pekerjaan kantor ke rumah, hal ini akan menyebabkan ibu mengalami
keterbatasan
waktu
untuk
keluarga. Konflik kelurga dan pekerjaan terjadi
karena
keluarga
tanggungjawab
menghambat
dalam
aktivitas
kerja
misalnya ibu harus membatalkan rapat penting karena anak sakit.
Pekerja yang bekerja di bidang manajerial dan
profesional
lebih
Beberapa penelitian menunjukkan
pekerjaan-keluarga
konflik pekerjaan-keluarga yang dialami
daripada pekerja yang bekerja di bidang
pekerja akan menimbulkan dampak yang
non manajerial dan non profesional. Hal ini
negatif. Dampak negatif konflik pekerjaan-
disebabkan karena pekerja yang bekerja
keluarga pada pekerja wanita ditemukan
di bidang
manajerial dan profesional
mengalami distres (Noor, 2002; Noor,
mempunyai jam kerja yang lebih panjang
2004; Noor, 2001), kepuasan kerja yang
atau bekerja sampai larut malam dan
rendah (Erdwins dkk., 2001; Kim & Ling,
mengadakan perjalanan dinas (Ahmad,
2001; Noor, 2002; Noor, 2004). Pekerja
2005),
banyak
wanita ini juga mengalami ketidakpuasan
menghabiskan waktu di kantor sehingga
perkawinan dan ketidakpuasan hidup (
jarang terlibat dalam aktivitas keluarga
Kim & Ling, 2001).
mengalami
konflik
pekerja
dilaporkan
akan
(Hill dkk., 2004). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
melakukan
studi
pendahuluan
pada 40 ibu yang bekerja sebagai tenaga profesional
untuk mengetahui konflik
pekerjaan-keluarga.
Berdasarkan studi
pendahuluan tersebut diperoleh gambaran
Berbagai penelitian menunjukkan faktor
yang
mempengaruhi
konflik
pekerjaaan-keluarga. Konflik pekerjaaankeluarga dukungan
dapat sosial:
dipengaruhi
adanya
dukungan
keluarga
(Aycan & Eskin, 2005; Kim & Ling, 2001), dukungan
dari
suami
yang
berupa 30
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
bantuan tenaga, nasihat, dan memahami
ibu yang bekerja karena tanpa mengetahui
kondisi
konflik
dengan baik proses yang terjadi dalam
istri.
hubungan pekerjaan-keluarga akan sulit
istri
akan
mengurangi
pekerjaan-keluarga
yang
dialami
Hasil metaanalisa yang dilakukan Ford,
untuk
dkk. (2007) menunjukkan ada pengaruh
mengalami
dukungan
pekerjaan dan keluarga.
pasangan
terhadap
konflik
membantu
ibu
yang
bekerja
keseimbangan
antara
pekerjaan-keluarga Secara umum, menurut Huang, Dari hasil paparan
di atas maka
dkk. (2004) dan Noor (2004) konflik
menurut peneliti, penelitian tentang konflik
pekerjaan dan keluarga mempunyai dua
pekerjaan-keluarga perlu dilakukan untuk
demensi : pertama,
mengkaji
keluarga
lebih
lanjut
tentang
konflik
pekerjaan-keluarga terutama pada
:
konflik pekerjaan-
pemenuhan
peran
dalam
ibu
pekerjaan dapat menimbulkan kesulitan
yang bekerja. Serta mengkaji lebih lanjut
pemenuhan peran dalam keluarga. Kedua,
faktor
konflik
yang mempengaruhi
konflik
keluarga-pekerjaan: pemenuhan
pekerjaan-keluarga. Penelitian diharapkan
peran dalam keluarga dapat menimbulkan
dapat
kesulitan
bermanfaat
gambaran keluarga
tentang pada
untuk
memberi
konflik
pekerja
pekerjaan-
peran
dalam
pekerjaan. Konflik pekerjaan dan keluarga
yang
disebabkan karena ada faktor dalam
menikah serta memberikan sumbangan
pekerjaan yang menyebabkan masalah
bagi
dalam
pengembangan
wanita
pemenuhan
teori
psikologi
perkembangan.
keluarga
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian
ini
mengajukan
rumusan
masalah : apakah ada hubungan antara dukungan
suami
pekerjaan-keluarga
dengan pada
konflik
ibu
yang
bekerja?
mengkaji
ini
hubungan
bertujuan antara
untuk
dukungan
diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sebagai kajian teoritis untuk melihat hubungan antara dukungan suami dengan konflik pekerjaan-keluarga pada
pekerjaan
konflik
disebabkan
menyebabkan masalah dalam pekerjaan (Hammer,dkk,2005). dan
Konflik
keluarga biasanya
aktivitas
pekerjaan
pekerjaan
terjadi
ketika
mempengaruhi
tanggungjawab rumah tangga sebaliknya kelurga
dan pekerjaan
terjadi
karena tanggungjawab dalam keluarga menghambat aktivitas kerja.
suami dengan konflik pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja. Penelitian ini
dan
sedangkan
karena ada faktor dalam keluarga yang
konflik
Penelitian
keluarga
Aspek-aspek konflik pekerjaan dan keluarga menurut Baltes dan HeydensGahir (2003) terdiri dari (1) keterbatasan waktu yang dimiliki oleh seseorang, waktu yang
dipergunakan
untuk
pekerjaan
seringkali berakibat terbatasnya waktu 31
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
untuk keluarga dan sebaliknya, misalnya
Teori
gender
dipakai
untuk
tanggung jawab di tempat kerja yang
menjelaskan penelitian tentang konflik
dijadwalkan akan membuat secara fisik
pekerjaan
tidak mungkin bagi seorang karyawan
antara
untuk tinggal di rumah untuk merawat
pengalaman
anak yang sakit (2) ketegangan dalam
masalah
suatu peran yang akhirnya mempengaruhi
(Greenhaus dan Powell, 2006). Beberapa
kinerja peran yang lain, contoh stres di
penelitian yang mendasarkan pada teori
tempat kerja mungkin akan membuat lebih
gender antara lain penelitian Kinnunen,
sulit
dkk. (2006) yang menemukan bahwa pria
untuk
duduk
menghadapi
seorang
dengan
sabar
anak
dengan
terhadap
pria
dan
keluarga wanita
karena
mengalami
yang
berbeda
tentang
pekerjaan
dan
keluarga
mengalami
konflik pekerjaan terhadap
pekerjaan rumah (3) kesulitan perubahan
keluarga sedangkan wanita mengalami
perilaku dari peran satu ke peran yang
konflik keluarga terhadap pekerjaan.
lain, contoh ibu di tempat kerja dituntut Konflik pekerjaaan-keluarga dapat
untuk tegas tetapi ibu harus berubah perilaku menjadi seseorang yang lemah lembut ketika menghadapi anak-anak.
dipengaruhi
adanya
dukungan
sosial:
dukungan keluarga (Aycan & Eskin, 2005; Kim & Ling, 2001), dukungan dari suami
Konflik pekerjaan-keluarga dapat
yang berupa bantuan tenaga, nasihat, dan
ditinjau dari teori konflik peran dan teori
memahami kondisi istri akan mengurangi
gender.
perannya
konflik pekerjaan-keluarga yang dialami
berperilaku
istri. Hasil metaanalisa yang dilakukan
Dalam
seseorang
melakukan
dituntut
untuk
sosial sesuai dengan harapan dan norma.
Ford,
dkk.
(2007)
menunjukkan
ada
Peran-peran yang dijalankan seseorang
pengaruh dukungan pasangan terhadap
dapat menimbulkan konflik : konflik peran
konflik pekerjaan-keluarga
(Goode dalam Hinterlong, dkk, 2007). Konflik
terjadi
karena
pada
saat
bersamaan seseorang akan memainkan beberapa peran sekaligus sehingga waktu dan
tenaga
menjalankan (Shelton, 2006).
harus
dibagi
peran-peran
untuk tersebut
Peran konflik dapat
timbul ketika salah satu tugas-peran yang berkaitan
mengganggu
keluarga
atau
kehidupan pribadi (Greenhaus & Beutell, 1985).
Pengertian
dukungan
sosial
menurut Winnubst dan Schabracq dalam Schabracq, dkk. (1996) adalah pemberian informasi, pemberian bantuan atau materi yang didapat dari hubungan sosial yang akrab
atau
keberadaan
orang
lain
membuat seseorang merasa diperhatikan dan
dicintai
sehingga
membantu
keberhasilan seseorang menyelesaikan masalahnya.
Menurut
Winnubst
dan
Schabracq dalam Schabracq, dkk. (1996), ada 4 demensi dukungan sosial yaitu (1) 32
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
dukungan
emosional
:
seseorang
ISSN : 2087-1899
adalah ada
hubungan suami
negatif
dengan
antara
membutuhkan empati,cinta, kepercayaan,
dukungan
konflik
yang di dalamnya terdapat pengertian dan
pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja.
rasa percaya, (2) dukungan informatif : dukungan yang berupa informasi, nasihat, dan
petunjuk
menambah
yang
diberikan
pengetahuan
untuk
seseorang
dalam mencari jalan keluar pemecahan masalah,
(3)
dukungan
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini melibatkan sejumlah v ariabel sebagai berikut :
instrumental
pemberian dukungan yang berupa materi, pemberian kesempatan dan peluang, (4) penilaian positif: pemberian penghargaan, umpan balik mengenai hasil atau prestasi
a.
Konflik keluarga-pekerjaan sebagai variabel kriteria Konflik adalah
keluarga-pekerjaan peran
dalam
dan kritik yang membangun.
yang dijalankan
keluarga
menjalankan Dukungan
yang
diterima
dari
mempesulit
peran
dalam
pekerjaan. Dimensi dari konflik
suami penting artinya bagi istri untuk
pekerjaan-keluarga
mengelola
pekerjaan-keluarga,
keterbatasan waktu, ketegangan
dukungan emosi dan instrumental yang
dalam suatu peran dan kesulitan
diperoleh dari pasangan akan mengurangi
perubahan perilaku dari peran
konflik yang dialami ibu (Aycan dan Eskin,
satu ke peran yang lain (Baltes
2005). Dukungan emosional mengacu
dan Heydens-Gahir, 2003)
pada
konflik
tampilan
perilaku
simpatik
adalah
dan
kepedulian seperti mengambil minat pada pekerjaan pasangan, kesediaan untuk
b. Dukungan suami Dukungan suami sebagai variabel prediktor
mendengarkan, dan memberikan nasihat (Kim
dan
Ling
2001).
Dukungan
instrumental adalah penyediaan bantuan yang sebenarnya untuk membantu dalam keberhasilan
tugas,
yang
meliputi
membantu dalam pekerjaan rumah tangga dan
pengasuhan
anak.
Dukungan
instrumental dapat mengurangi tekanan sebagai orang tua yang menyebabkan
Dukungan
suami
pemberian
dukungan
pasangan
yang
dari
dirasakan
ibu
yang bekerja berupa dukungan emosi, instrumental, informasi dan penilaian positif.
Dukungan ini
diungkap dengan skala dukungan pasangan yang disusun menurut Winnubst & Schabracq dalam
konflik kerja-keluarga.
Schabracq,dkk Berdasarkan
adalah
tinjauan
teoritis,
diusulkan hipotesis. Hipotesis penelitian ini
dimensi
(1996),
yaitu
emosional:
(1)
ada
4
dukungan
dukungan
yang 33
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
berupa
empati,
ISSN : 2087-1899
cinta,
reliabilitas Skala dukungan suami
kepercayaan, yang di dalamnya
menghasilkan 21 aitem yang valid
terdapat
dari 22 aitem yang diuji cobakan,.
pengertian
dan
rasa
percaya, (2) dukungan informatif :
Koefisien
dukungan yang berupa informasi,
antara
nasihat,
0,632 sedangkan untuk pengujian
dan
diberikan
petunjuk
untuk
pengetahuan
yang
menambah
seseorang
validitas
0,327
sampai
reliabilitas
dalam
bergerak
menggunakan
reliabilitas
alpha,
mencari jalan keluar pemecahan
koefisien
reliabilitas
masalah.(3)
0,896.
dukungan
instrumental
:
peluang,
kesempatan (4)
menunjukkan sebesar
pemberian Karakteristik
dukungan yang berupa materi, pemberian
dengan
penilaian
subyek
penelitian dalam penelitian ini
dan
adalah ibu yang bekerja, berusia
positif:
pemberian penghargaan, umpan balik mengenai hasil atau prestasi
21;0-40;0
(masa
dewasa),
menikah
dan tinggal
bersama
dengan suami, mempunyai anak
dan kritik yang membangun.
yang tinggal bersama dengan Skala keluarga
konflik
dan
pekerjaan-
subyek. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 95 subyek.
skala dukungan
suami diuji cobakan pada 38 ibu Pengujian
yang bekerja di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta
antara dukungan suami dengan
pada
konflik pekerjaan-keluarga pada
tanggal 5 Agustus 2013 sampai
ibu yang bekerja lebih lanjut akan
dengan 15 Agustus 2013. Hasil
dikaji
dari pengujian terhadap validitas dan
reliabilitas
Skala
moment.
16 aitem yang valid dari 18 aitem
C. HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis korelasi
sampai dengan 0,789 sedangkan
product
moment,
untuk
korelasi
antara
pengujian
reliabilitas
pendekatan
metode analisis korelasi product
pekerjaan-keluarga menghasilkan
validitas bergerak antara 0,316
dalam
kuantitatif dengan menggunakan
konflik
yang diuji cobakan,. Koefisien
hubungan
diperoleh
variabel
koefisien
bebas
yaitu
menggunakan reliabilitas alpha,
dukungan
suami
menunjukkan koefisien reliabilitas
tergantung
yaitu
sebesar
dari
keluarga sebesar rxy = -0, 227 ( p < 0,05 ).
pengujian terhadap validitas dan
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
0,921.
Hasil
dengan konflik
variabel pekerjaan-
34
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
dalam penelitian ini
Artinya
pada saat yang bersamaan : sebagai
semakin tinggi dukungan suami maka
ayah/ibu, suami/istri, sekaligus pekerja
akan
semakin
(Voydanoff, 2002). Konflik pekerjaan dan
pekerjaan-keluarga.
keluarga merupakan konflik antar peran,
diikuti
rendahnya Koefisien
diterima.
ISSN : 2087-1899
pula
konflik
dengan
determinasi
yang
diperoleh
konflik
timbul
apabila
peran
didalam
= 0, 052, artinya dukungan
pekerjaan dan peran didalam keluarga
suami mempengaruhi konflik pekerjaan-
saling menuntut untuk dipenuhi, pemenuhi
keluarga
peran
sebesar
sebesar
5,2
%
sedangkan
yang
satu
akan
mempersulit
sisanya 94,8 % dipengaruhi oleh variabel
pemenuhan peran yang lain ( Aycan dan
lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian
Eskin, 2005; Noor, 2002). Menurut Aycan
ini.
dan Eskin (2005), faktor dalam pekerjaan Berdasarkan hasil analisis data
akan mempengaruhi kehidupan keluarga
terdapat
(konflik antara pekerjaan-keluarga) dan
hubungan negatif antara dukungan suami
sebaliknya faktor dalam keluarga akan
dengan konflik pekerjaan-keluarga pada
mempengaruhi
ibu yang bekerja. Artinya, semakin tinggi
keluarga-pekerjaan). menurut Huang, dkk.
dukungan suami maka semakin rendah
(2004) dan Noor (2004) konflik pekerjaan
pula konflik pekerjaan-keluarga pada ibu
dan keluarga mempunyai
yang bekerja, sebaliknya semakin rendah
pertama,
dukungan suami maka konflik pekerjaan-
pemenuhan peran dalam pekerjaan dapat
keluarga pada ibu yang bekerja juga
menimbulkan kesulitan pemenuhan peran
semakin
dalam keluarga. Kedua, konflik keluarga-
dapat
dinyatakan
tinggi.
bahwa
Hasil
penelitian
ini
pekerjaan
(konflik
dua demensi:
konflik pekerjaan-keluarga :
membuktikan bahwa dukungan suami
pekerjaan:
merupakan salah satu faktor yang dapat
keluarga dapat menimbulkan kesulitan
menurunkan konflik
pemenuhan
pekerjaan-keluarga
Konflik
pada ibu yang bekerja.
pemenuhan
peran
pekerjaan
peran
dalam
dalam
pekerjaan.
dan
keluarga
disebabkan karena ada faktor dalam Wanita dapat mempunyai berbagai peran pada saat yang bersamaan: ibu, istri, dan pekerja. Kombinasi antarperan tersebut
dapat
menimbulkan
pekerjaan-keluarga yaitu
konflik
konflik dari
peran di pekerjaan ke peran di keluarga
pekerjaan yang menyebabkan masalah dalam
keluarga
keluarga
dan
sedangkan pekerjaan
konflik
disebabkan
karena ada faktor dalam keluarga yang menyebabkan masalah dalam pekerjaan (Hammer,dkk,2005).
dan sebaliknya. Penelitian ini mendasarkan pada Konsep konflik pekerjaan-keluarga mengacu pada konsep peran ganda.
teori role conflict dan teori gender. Teori role
conflict
ini
menyatakan
bahwa
Orang dapat mempunyai berbagai peran 35
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
beberapa peran yang dilakukan seseorang
ISSN : 2087-1899
D. KESIMPULAN
akan menghasilkan hal yang negatif. Teori
Berdasarkan hasil analisis dan
ini mendasarkan pada pandangan bahwa
pembahasan
keterlibatan pada berbagai peran akan
disimpulkan
menimbulkan konflik. Teori gender dipakai
dukungan
untuk
menjelaskan
pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja.
konflik
pekerjaan
penelitian
tentang
terhadap
keluarga
Hal
pada
penelitian
dapat
ada
hubungan
antara
suami
dengan
konflik
tersebut
menunjukkan
konflik
karena penelitian ini ingin melihat konflik
pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja
pekerjaan terhadap keluarga yang dialami
dapat
oleh ibu yang bekerja.
dukungan suami.
Berbagai penelitian menunjukkan faktor
yang
mempengaruhi
konflik
diturunkan
dengan
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A. 2005. Work-family conflict
pekerjaaan-keluarga. Konflik pekerjaaan-
among
keluarga
dapat
adanya
Comparisons
by
dukungan
dari
berupa
profession.
Jurnal
dipengaruhi suami
yang
bantuan tenaga, nasihat, dan memahami kondisi
istri
akan
pekerjaan-keluarga
mengurangi
dual-earner
couples:
gender
and
Psikologi
Malaysia, 19, 1-12.
konflik istri
Aycan, Z. & Eskin, M. (2005). Relative
(Aycan & Eskin, 2005; Kim & Ling, 2001).
contributions of childcare, spousal
Hasil penelitian Erdwins, dkk (2001), ada
support, and organizational support
hubungan dukungan dari
in reducing work-family conflict for
konflik
yang
adanya
dialami
suami dengan Hasil
men and women: The case of
metaanalisa yang dilakukan Ford, dkk.
Turkey. Sex Roles, 53(7/8), 453-471.
(2007)
pekerjaan-keluarga. menunjukkan
dukungan
suami
ada terhadap
pengaruh konflik
pekerjaan-keluarga. Dukungan dari suami yang berupa bantuan tenaga, nasihat, dan memahami kondisi
istri akan mengurangi konflik
pekerjaan-keluarga yang dialami istri (Kim & Ling, 2001). Hasil penelitian Erdwins, dkk (2001), ada hubungan dukungan dari
Aryee, S. 1992. Antecedents and outcomes of work-family conflict among professional women: evidence from Singapore. Human Relations. 45. 8, 813-837.
Badan Pusat Statististik. (2006). Keadaan angkatan kerja di Indonesia. Jakarta: CV Petratama Persada
pasangan dan supervisor dengan konflik pekerjaan-keluarga.
36
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Badan Pusat Statististik. (2008). Keadaan angkatan kerja di Indonesia. Jakarta:
ISSN : 2087-1899
Business and Psychology, 19 (2), 197-219.
CV Petratama Persada Grandey.A.A.,Cordeiro.B.L.,
dan
Baltes,B.B. dan Heydens-Gahir H.A.2003.
Crouter,A.C.2005.A Longitudinal and
Reduction of Work-Family Conflict
Multi-source test of The Work-Family
Through
Conflict
Use
Optization, Behaviors.
of
and
Selection,
Compensation
Journal
of
Applied
Psychology. 88.6.1005-1018
and
Job
Relationship. Occupational
Satisfaction
Journal and
of
Organizational
Psychology. . 78.305-323.
Dierdorff, E.C. & Ellington, K.J. 2008. It’s the nature of the work: Examining
Greenhaus, J. H. & Powell,G. N. (2006).
behavior-based sources of work-
When work and family are allies : A
family conflict across occupations.
theory of work-family enrichment.
Journal of Applied Psychology. 93
Academy of Management Review,
(4), 883-892.
31 (1), 72-92.
Erdwins.C.J, Buffardi.L.C, Casper.W.J., dan
O`Brien.A.S.
Greenberger, E. &
O'Neil, R. 1994.
2001.The
Explaining Role Strain: Intrapersonal
Relationship of Women`s Role Strain
Determiners, Situational Constraints,
to Social Support, Role Satisfaction
or Dynamic Interaction? Journal of
and Self-Efficacy. Family Relations.
Marriage and Family. 56, 1. 115-118
50. 3. 230-238. Hammer.L.B.,Neal,M.B.,Newson,J.T., Ford, M. T. Heinen, B. A. & Langkamer, K. L.
2007.
Work
and
Family
BrockwoodK.J., Colton,C.L.2005.
dan A
Longitudinal
Satisfaction and Conflict : A Meta-
Study of The Effects of Dual –Earner
Analysis of Cross-Domain Relations.
Cuoples Utilization of Family-Friedly
Journal of AppliedPsychology. 92
Workplace Supports on Work and
(1), 57-80.
Family Outcomes. Journal of Applied Psychology.90.4.799-810.
Frye, K. N. & Breaugh, J. A. (2004). Family-friedly
policies,
supervisor
Hill, E. J. (2005). Work-family facilition and
support, Work-family conflict, family-
conflict,
working
fathers
and
work conflict, and satisfaction : A
mothers, work-family stressors and
Test of conceptual model. Journal of
support. Journal of Family Issues, 26, 793-819. 37
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Review and directions for Huang,Y.H., Hammer.L.B, Neal.M.B., dan
organizational behavior-human
Perrin,N.A.2004. The Relationship
resources research. Journal of
Between Work-to-Family Conflict and
Applied Psychology. 83 (2), 139-149.
Family-to-Work
Conflict:
A
Longitudinal Study. Journal of Family and Economic Issues.25.1.79-100.
Levy,
P.
E.
(2003).
Industrial/Organizational psychology: Understanding the workplace. New
Hinterlong, J. E., Morrow-Howell, N., &
York: Houghton Mifflin Company.
Rozario, P. A. (2007). Productive engagement and late life physical
Major.V.S.,
Klein,K.J.,
dan
and mental health. Research on
Ehrhart.M.G.2002. Work Time, Work
Aging, 29 (4), 348-370.
Interference
With
Family,
and
Psychological Distress. . Journal of Judge
T.A.,
dan
Colquitt,J.A.2004.
Applied Psychology.87.3.427-436.
Organizational Justice and Stress: The Mediating Role of Work-Family Conflict.
Journal
of
Applied
Psychology.89.3.395-404.
Matthews,
L.
S.,
Conger,
R.
D.
&
Wickrama, K. A. S. 1996.
Work-
Family
Marital
Conflict
and
Quality:Mediating Processes. Social Kim, J. L. S. & Ling. C. S. (2001). Workfamily
conflict
of
Psychology Quarterly. 59. 1. 62-79
women
entrepreneurs in singapore. Women
Mauno, S., Kinnunen,U. dan Pyyko, M.
in Management Review, 16, (5/6),
2005. Does Work-Family Conflict
204-221.
Mediate The Relationship between Work-Family
Culture
and
self-
Kinnunen, U., Feldt, T., Geurts, S. &
reported Distress? Evidence from
Pulkkinen, L. (2006). Types of work-
Five Finish Organizations. Journal of
family
Occupational
interface:
well-being
correlates of negative and positive
and
Organizational
Psychology.78.509-530.
spillover between work and family. Scandinavian Journal of Psychology, 47, 149-162
Noor, M. N. (2001). Work hours,workfamily conflict, and distress: The moderating effect of spouse support.
Kossek, E. E. & Ozeki, C. 1998. Work-
Jurnal Psikologi Malaysia, 15, 39-58.
family conflict, policies, and the joblife satisfaction relationship: A 38
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Noor,M.N.2002.
Work-Family
ISSN : 2087-1899
Conflict,
Locus of Control, and Women`s Well-Being:
Tests
of
Shelton.L.M.2006. Female Entrepreneurs,
Altenative
Work-family Conflict, and Venture
Pathways. The Journal of Social
Performance:New Insgihts into the
Psychology. 142.5.645-662.
Work-family Interface. Journal of Small
Noor,M.N.2004.
Work-Family
Work-Family-Role
Conflict,
Salience,
Business
Management.44.2.285-297
and
Women`s Well-Being. The Journal of Social Psychology. 144.4.389-405. . Parasuraman,S. dan Simmers,C.A.2001.
Tiedje, L. B., Wortman, C. B., Downey, G., Emmons, C., Biernat, M. & Lang, E. (1990). Women with multiple roles :
Type of Employment, Work-family
Role-compatibility
Conflict
A
satisfaction, and mental health. .
of
Journal
and
Comparative
Well-being:
Study.
Journal
Organizational Behavior.22.551-568
Santrock,
J.W.
(2002).
Life-span
Development. McGraw-Hill College
of
perceptions,
Marriage
and
the
Family,52, 63-72.
Voydanoff, P.(2002).
Linkages between
the work-family interface and work, family and individual outcomes: An
Schabracq, M. J. & Winnubst, J. A. M. (1996). Social Support, Stress and Organization:
Towards
Matching dalam
integrative model. Journal of Family Issues, 23, 138-164.
Optimal
M. J. Schabracq,
Voydanoff, P. (2004). The Effects of work
Jacques A.M. Winnubst, Cary L.
demands and resources on work-to-
Cooper. Handbook of work and
family conflict and facilitation. Journal
health psychology. New York : John
of Marriage and the Famiy, 66, 398-
Wiley.
412.
Schultz, D. P, & Schultz, S. E. (1994). Psychology and work today: An introduction
to
industrial
and
organization psychology. New York: Macmillan .
39
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
MODEL DEMOKRATISASI PERUSAHAAN : STUDI KASUS DI NEGARA SKANDINAVIA Awan Santosa dan Sumiyarsih Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Email :
[email protected] Abstract The purpose of this study is to identify models of democratization companies in the Scandinavian countries, what is the purpose and the factors behind its implementation, as well as its association with the industry structure and the labor market This study found that the model commonly used in Scandinavian countries in implementing democratization is a pattern company stock to employees, which can be done through the provision, purchase, option, ESOP, and SARs. The purpose of the democratization of the company in the Scandinavian countries is recruitment and retention, increase cash flow, Motivation and Performance, Cultural Development Group, Providing for the stock market founders, and the anticipation of expropriation Tool Keyword: economic democracy, employee share ownership
a. Latar Belakang
mana terdapat dikotomi antara buruh dan
Demokrasi ekonomi, yang memiliki
majikan,
yang
cenderung
makin
ciri produksi dikerjakan oleh semua, untuk
meningkatkan konsentrasi kekayaan dan
semua,
akumulasi
di
bawah
pimpinan
atau
keuntungan
(profit)
pada
kepemilikan anggota-anggota masyarakat,
segelintir pemilik modal. Dalam Model ini,
sebenarnya di Indonesia sudah diakui dan
pekerja dianggap sebagai faktor produksi
dirumuskan sebagai amanat konstitusi
yang
(Pasal 33 UUD 1945). Dalam lingkup
dinilai melalui biaya operasional dalam
mikro-perusahaan, tujuannya adalah untuk
proses produksi (sebagai biaya tenaga
meningkatkan partisipasi pekerja dalam
kerja langsung dan biaya tenaga kerja
ketiga mode ekonomi tersebut. Hal ini
tidak langsung). Apresiasi yang berlebihan
berupa pembagian hasil-hasil produksi
terhadap modal, dan sebaliknya terhadap
yang
pekerja
lebih
adil
dan
pemberian
kompensasinya
sebagai
hanya
seorang
manusia,
kesempatan yang luas kepada pekerja
berpotensi
(karyawan)
memiliki
ekonomi (pendapatan) yang menjadi asal-
perusahaan. Dalam arti khusus, realisasi
mula terjadinya krisis hubungan industrial
amanat
dan konflik sosial.
dengan
untuk
konstitusi
ikut
tersebut
melakukan
ditempuh
“Demokratisasi
Perusahaan”. Realitas
mengukuhkan
sebatas
ketimpangan
Pekerja semestinya diperlakukan sebagai mitra perusahaan yang perlu
menunjukkan
bahwa
Model produksi kapitalis masih berlaku, di
diperhatikan
ekspresi
politik
dan
ekonominya. Pekerja bukan sekedar faktor 40
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
produksi, melainkan “aktor produksi” yang
Di samping itu, juga tersedia cukup
jelas berperan vital dalam menciptakan
potensi
nilai bagi perusahaan. Oleh karena itu
merealisasikannya. Alternatif pelepasan
peningkatan partisipasi finansial pekerja
saham
melalui pengembangan Model-Model bagi
adalah
hasil (profit sharing) dan kepemilikan
pembelian langsung, hak opsi saham, dan
saham oleh pekerja (employee share-
pola khas lainnya. Khusus dalam bentuk
ownership), seperti yang umum berlaku di
(pola)
negara-negara maju (khususnya negara
pembayarannya
Skandinavia) menjadi makin penting. Hal
lembaga yang ditunjuk pekerja (Trustee),
ini tidak sebatas sebagai upaya untuk
potong
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
perbankan, atau mekanisme lain yang
mengikis
disepakati bersama.
ketimpangan
yang
ada,
(sumber
kepada
pekerja
berupa
di
saham, dapat
gratis,
mekanisme
saja
langsung,
untuk
antaranya
pemberian
pembelian
gaji
finansial)
melalui
intermediasi
melainkan juga sebagai upaya untuk Berpijak pada kerangka pemikiran
meningkatkan kepuasan kerja, loyalitas pekerja (staff), dan kinerja keuangan perusahaan. Mode umumnya
produksi
berwujud
perusahaan
relasi
dikotomik
antara buruh (konsumen) dengan pemilik modal. Keadaan perusahaan di negeri kita pun
tidak
Koperasi,
jauh
dari
dengan
demokratisnya,
sifat
demikian.
relasi
produksi
masih
menjadi
perusahaan marjinal yang peranannya kian
dikerdilkan.
Perusahaan
yang
mempraktekkan relasi produksi serupa melalui pola kepemilikan saham oleh pekerja
(employee
share
ownership
program/ESOP) atau konsumen, seperti pada pola Grameen Bank di atas, pun seolah masih seperti buih di lautan, tidak signifikan. Stakeholder
perusahaan
perlu
diyakinkan bahwa terdapat berbagai pola transformasi
kepemilikan
saham
oleh
pekerja yang sangat mungkin diterapkan.
di atas, maka perlu upaya-upaya serius dan
sistematis
untuk
penyelenggaraan
mendorong Demokratisasi
Perusahaan (perusahaan). Sebagai tahap awal, perlu dilakukan upaya penggalian kondisi aktual (existing condition) dan manfaat penerapan demokrasi ekonomi dalam wujud Model bagi hasil (profit sharing) dan kepemilikan saham oleh pekerja (employee share-ownership), yang selanjutnya diikuti dengan upaya untuk mengkaji
kemungkinan
perluasan
penerapannya di setiap tingkatan. Upaya ini terkait dengan agenda khusus untuk mengkaji realisasi kebijakan Pemerintah Republik
Indonesia
komitmen
dalam
yang
memiliki
penyelenggaraan
ekonomi kerakyatan (demokrasi ekonomi). Untuk itulah kami memandang perlunya Penelitian pada
Demokratisasi
perusahaan
di
Perusahaan negara-negara
Skandinavia. 41
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
b. Rumusan Masalah
ISSN : 2087-1899
2. Mengidentifikasi
orientasi
dan
Beberapa pertanyaan mendasar
tujuan demokratisasi perusahaan
yang menjadi acuan perumusan masalah
(tempat kerja) di negara-negara
dalam penelitian ini adalah :
Skandinavia
1. Bagaimana
model-model
3. Mengidentifikasi
demokratisasi perusahaan (tempat
apakah
kerja)
perusahaan
untuk
partisipasi
meningkatkan pekerja
perusahaan
di
pada
(tidak
Skandinavia? 2. Apa
yang di
Snadinavia
negara-negara
faktor-faktor mendorong negara-negara
untuk
menerapkan
menerapkan)
demokrasi
ekonomi di tempat kerja
orientasi
dan
tujuan
4. Mengidentifikasi
keterkaitan
demokratisasi perusahaan (tempat
(hubungan) antara struktur industri
kerja)
dengan
di
negara-negara
Skandinavia?
pelaksanaan
demokratisasi
3. Faktor-faktor
apakah
yang
perusahaan
di
negara-negara Skandinavia
mendorong perusahaan di negaranegara
Snadinavia
untuk
menerapkan (tidak menerapkan) demokrasi
ekonomi
di
d. Kerangka Teoritik
1. Teori Demokrasi Organisasi
tempat
kerja?
Walaupun
terdapat
perbedaan
pengertian antara demokrasi ekonomi dan
4. Bagaimana keterkaitan (hubungan)
demokrasi
industrial,
namun
terdapat
antara struktur industri dengan
hubungan di antara keduanya. Ini tidak
pelaksanaan
hanya karena kepemilikan merupakan
perusahaan
demokratisasi di
negara-negara
Skandinavia?
kunci
dari
pengawasan
organisasi
produksi dan divisi pekerja, tetapi juga karena kemungkinan yang nyata bahwa
c. Tujuan Penelitian
kedua bentuk demokrasi di tempat kerja
Penelitian Demokrasi Ekonomi di
itu saling memajukan satu sama lain.
Tempat Kerja pada Perusahaan di negara-
Sebagai
negara Skandinavia ini bertujuan untuk :
demokrasi partisipasi
1. Mengidentifikasi
model-model
demokratisasi perusahaan (tempat kerja)
untuk
partisipasi perusahaan Skandinavia
meningkatkan pekerja
di
pada
negara-negara
konsekuensinya,
dalam
teori
kepemilikan dan
pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan dapat dibentuk. Teori demokrasi organisasi yang dikembangkan di sini mengacu pada pendekatan
“favourable
conjuncture”.
Pendekatan ini memuat penghambat dari faktor-faktor
utama
yang 42
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
memperhitungkan peningkatan demokrasi ekonomi
dan
industrial.
Untuk
Berikut
lebih
perubahan
panjang,
namun
perusahaan juga
merupakan
derajat
partisipasi oleh anggota perusahaan yang
mudahnya, pendekatan ini menampilkan trend
ini
dirumuskan oleh Abell (1985: 51):
jangka
menampilkan
sebuah Model sejarah yang tidak kontinyu. 100% Demokrasi
ekonomi
(kepemilikan
oleh
murni seluruh
anggota perusahaan) Derajat partisipasi Kepemilikan oleh anggota perusahaan
Pembagian modal
Modal pekerja dan semua skema profit
sharing
bagi
pekerja
perusahaan
Modal manajerial dan pembagian laba bagi eksekutif
Perusahaan
Perusahaan dewan Worker board
Manajemen
Klasik
Manajerial
Sendiri
pekerja representation
100%
Sumber : Abell (1985: 51)
Ramsay
dan
Haworth
a. Pendekatan Siklus
mengemukakan dua pendekatan dalam
Menurut
sudut
pengembangan demokrasi organisasional,
pandang ini, ide mengenai
yaitu pendekatan siklus dan pendekatan
perubahan jangka panjang
kebersamaan yang diharapkan :
dalam masyarakat modern yang
meningkat
konsisten organisasi
pada
secara demokrasi masih 43
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
diperdebatkan.
ISSN : 2087-1899
Untuk
pendekatan siklus, era terkini tidak
menguntungkan
kemajuan
pada
level
terendah
pembangunan.
bagi
demokrasi
organisasi.
c. Sudut
Pandang
Melakukan
Untuk
Analisis
Atas
Partisipasi Keuangan Oleh
b. Pendekatan Kebersamaan Kondusif
(Favourable
Conjunctures)
Ada dua model sudut pandang
dalam
membicarakan masalah bagi
Favourable conjuncture
Pekerja
merupakan
hasil dan pemilikan modal
dugaan dari suatu hal tidak
oleh pekerja, yaitu (Poole,
seimbang
1986: 25):
tetapi
mempercepat Model
dapat
penerapan
yang
1) Model strukturalis
sangat
Model
tergantung pada variasi dan
menekankan
situasi antar negara-negara
keputusan
penerapan
tertentu.
Model
partisipasi
Favourable
ini
lebih bahwa
cojuncture juga memerlukan
keuangan
pengenalan bentuk spesifik
merupakan hasil dari aksi
dari partisipasi yang dapat
(kebijakan)
naik dan turun dalam periode
dan kondisi (infrastruktur)
bebeda.
yang
perekonomian yang ada.
itu
Jadi, kekuatan seorang
Adapun
mempengaruhi
siklus
oleh
pekerja
pemerintah
adalah:
pekerja
1)
Periode resesi
organisasi
2)
Perusahaan mengalami
kecil.
penurunan
memperlihatkan
suatu
kondisi
mana
sektor
industri
3)
Depresi
atau
suatu
4)
Posisi
negara
ketiga
yang
dunia
sangatlah
di
ini
perkembangan partisipasi oleh
pekerja
sangat tidak dipengaruhi oleh
wilayah
anggota
Model
keuangan
pembatasan perekonomian
atau
keputusan
yang
manusiawi.
berada
44
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Aturan
pemerintah
ISSN : 2087-1899
dan
legislatif
Mandataris
Fasilitator Tarif yang bervariasi dan Model perwujudan skema bagi hasil dan kepemilikan saham oleh pekerja
Infrastruktur perekonomian
Pembagian
penghasilan
publik
perusahaan
v.s
swasta
Ukuran
dan
rasio
modal
pekerja
Segmentasi
pekerja
dan
pasar tenaga kerja
Macam-macam
tingkat
pertumbuhan perusahaan
Peningkatan sektor
perusahaan
keuangan
menurunnya
dan
perusahaan
manufaktur
Teknologi baru
pengambilan keputusan mengenai skema
2) Model aksi Model ini berdasarkan dalil dan
pembagian
laba
dan
keterlibatan
fokus dari sebuah pilihan dari orang yang
karyawan dalam keuangan perusahaan.
paling
Tapi keputusannya sangatlah dipengaruhi
berpengaruh
dalam
organisasi.
Model ini mengakui pengaruh inisiatif
oleh:
infrastruktur
a) Ideologi dan nilai-nilai
perekonomian sebatas sebagai fasilitator
pribadinya mengenai
ataupun penghambat, namun tidak secara
isu ini
pemerintah
langsung Manajer
dan
berpengaruh adalah
orang
di
dalamnya.
penting
dari 45
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
b) Elemen
ISSN : 2087-1899
c) Kekuatan dan strategi
iklim
hubungan
industrial
dari
lainnya.
terorganisir lainnya.
Aturan
Ideologi
pemerinta
pekerja dan manajer
h
kelompok
dan
nilai
Iklim
hubungan
industrial
di
perusahaan
dan
legislatif
Infrastrukt
Pilihan
strategi
Macam-macam
tarif
ur
menajerial dan gaya
dan
Model
ekonomi
dalam
perwujudan
skema
hubungan
industrial
Model konsultatif
pembagian laba dan kepemilikan
saham
oleh pekerja
Ideologi dan
nilai
Kekuatan
dan
strategi
pekerja
kelompok
dan
terorganisir lainnya
karyawan
Asosiasi pekerja
Perilaku karyawan
d.
Jenis data yang digunakan adalah
Metode Penelitian
data sekunder yang didapat dari 1. Data, Objek, dan Jenis Penelitian Penelitian ini
bersifat deskriptif
kepustakaan, web-site, jurnal dan dilihat dari tujuannya penelitian ini
dengan pendekatan ilmu ekonomi
dilakukan
dalam melihat kepustakaan (data
deskripsi dan gambaran mengenai
sekunder)
pelaksanaan demokrasi ekonomi di
berupa
pelaksanaan
untuk
demokrasi ekonomi di tempat kerja
tempat
di
Skandinavia dilihat dari realitas
negara-negara
Sandinavia.
kerja
di
memperoleh
negara-negara
46
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
penerapan,
manfaat
ISSN : 2087-1899
penerapan
menerapkan) demokrasi ekonomi
dalam memperbaiki kondisi dan
di tempat kerja. Studi banding
kesejahteraan pekerja perusahaan,
secara
komprehensip
manfaat
untuk
dapat
penerapan
dalam
kemajuan
industri
mendorong
mengidentifikasi
karasteristik
pelaksanaan
(perusahaan), serta faktor-faktor
demolrasi
yang mempengaruhi perusahaan
masing-masing negara.
dalam
menerapkan
dilakukan
di
tempat
kerja
di
(tidak Metode Analisis
Dasar Teori
Kerangka Pemikiran
Studi Banding Implementasi Penerapan Demokratisasi Perusahaan
Identifikasi dan Analisis
Rekomendasi Kebijakan Demokratisasi Perusahaan
2. Analisis Data
Dari
masing-masing
tahapan
Metode analisis yang dilakukan
identifikasi dan analisis tersebut
studi banding (comparative study)
akan dapat diklasifikasikan:
dengan
a. Realitas penerapan demokrasi
melakukan
kajian
kepustakaan mengenai penerapan
ekonomi di tempat kerja
demokrasi
Indikator:
kerja,
dari
tersebut
ekonomi
di
data-data diharapkan
tempat sekunder dapat
diidentifikasikan dan dianalisis.
(1) Bagaimana
derajat
partisipasi kepemilikan oleh pekerja (demokrasi modal)?
47
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
(2) Bagaimana
ISSN : 2087-1899
Model
d) Aset
pengambilan keputusannya
d. Faktor-faktor
sebagai bentuk demokrasi
mempengaruhi
organisasional?
dalam
(3) Bagaimana
strategi
sehingga
yang perusahaan
menerapkan
menerapkan)
demokrasi
demokrasi
ekonomi di tempat kerja.
ekonomi di tempat kerja
(1) Apakah
karena
dapat terwujud?
pemerintah
a) regulasi pemerintah
lewat regulasi? (2) Apakah
b) aksi pekerja c) kesadaran
(3) Apakah
penerapan
memperbaiki kesejahteraan
legislatif
karena
peran
karena
peran
manajemen?
dalam
kondisi
dan
peran
pekerja?
pihak
manajemen
b. Manfaat
(tidak
dan pekerja
e.
Hasil dan Pembahasan
perusahaan
Model-model Demokratisasi
Indikator kondisi kesejahteraan
Perusahaan Dalam studi di Negara Skandinavia
pekerja: (1) Income per kapita buruh
(diantaranya Denmark, Norwegia, dan
(2) Daya beli buruh
Swedia), terdapat beberapa pendekatan
(3) Tingkat pendidikan
yang tersedia bagi perusahaan dalam
(4) Kesehatan
rangka demokratisasi perusahaan, yang
c. Manfaat
penerapan
dalam
pada umumnya dilakukan melalui program
mendorong kemajuan industri
kepemilikan
(perusahaan)
Penggunaan masing-masing model dan
Indikator
kemajuan
industri
saham
oleh
pekerja.
pendekatan didasari oleh kebutuhan dari
(perusahaan):
masing-masing perusahaan dan setiap
(1) Makro
pendekatan tersebut memiliki ketentuan
a) Pertumbuhan
jumlah
yang khusus.
jumlah
a.
industri b) Pertumbuhan pekerja (2) Mikro
Pemberian Saham (Stock Grants) Pendekatan adalah
suatu
paling
sederhana
perusahaan
dapat
a) Peningkatan laba
menghibahkan saham perusahaan
b) Omset/market share
kepada
c) Inovasi/kemajuan
terpilih. Seringkali, hal ini dilakukan
teknologi
karyawan-karyawan
yang
sebagai suatu bentuk kompensasi 48
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
bonus sebagai penghargaan kepada
Kelebihan model stock grant
karyawan atas kinerja yang tinggi,
adalah:
untuk
mengenalkan
pentingnya
Dengan
dibubuhkannya
seorang karyawan kunci, atau sistem
ketentuan
vesting,
penggajian baru di suatu organisasi.
grant dapat menjadi suatu
Hibah
alat retensi karyawan yang
ini
dapat
berupa
tanpa
pembatasan (“non restricted”) atau dengan pembatasan (“restricted”). Pemberian
saham
stock
efektif;
tanpa
Sederhana
untuk
diimplementasikan
dan
pembatasan adalah suatu pemberian
mudah
oleh
penghargaan
karyawan;
berupa
saham,
biasanya diberikan kepada karyawan kunci
untuk
mencapai
tujuan
Penghargaan
ini
mirip
Memberikan bagi
keuangan atau tujuan strategis.
difahami
suatu
perusahaan
membayar
cara untuk
insentif
yang
dengan
terkait dengan kinerja tanpa
suatu bonus kas tradisional tetapi
menggunakan sumber daya
penghargaannya
kas;
dalam
bentuk
saham. Pemberian saham dengan pembatasan
adalah
suatu
karyawan. Pembatasan yang paling umum adalah suatu jadwal tunggu berdasarkan
waktu,
perusahaan. Kekurangan model stock grant adalah:
yang
mengharuskan karyawan untuk tetap tertentu
sebelum
karyawan
sebelum
kerja memenuhi
ketentuan tersebut akan berakibat pada hilangnya hak atas pemberian saham yang belum terlewati masa tunggunya dan akan dikembalikan ke
suara
kepemilikan
sebenarnya
karena
yang tidak
menginvestasikan
ditransfer. Pengunduran diri atau hubungan
hak
Karyawan tidak merasakan nilai
seluruh
kepemilikan atas seluruh sahamnya pemutusan
Memberikan
kepada karyawan;
di perusahaan selama suatu jangka waktu
karyawan
suatu partisipasi modal di
penghargaan yang terikat dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi
Memberikan
kas
pribadi,;
Dapat menyebabkan
diharuskan masalah
arus kas bagi karyawan sebagai akibat dari pajak penerimaan stock grant;
perusahaan.
49
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Mengakibatkan pengakuan
perusahaan harus memastikan
beban
bahwa saham yang ditawarkan
kompensasi
bagi
termasuk
perusahaan.
b. Program Pembelian Saham Oleh
Karyawan
Employee
Stock
(Direct Purchase
untuk
dalam
pengecualian
ketentuan
dari
registrasi
(pernyataan
pendaftaran).
Pengecualian tersebut secara
Plans) Program
pembelian
saham
umum tersedia untuk penjualan
oleh karyawan memungkinkan
yang
karyawan
saham
karyawan.
perusahaan
dengan
Kelebihan
persyaratan
yang
Pembelian
membeli
menguntungkan. karyawan
Keputusan
untuk
membeli
dibatasi dan
Dengan program ini karyawan
melalui
pemotongan
Dapat meningkatkan modal perusahaan;
gaji.
Relatif
sederhana
untuk
dilaksanakan dan mudah
Karena karyawan diharuskan
bagi
membayar di muka atas saham
memahaminya;
yang mereka beli.
adalah
Kelebihan dari model direct
adalah sukarela.
sahamnya
Kekurangan
sebagai berikut : purchase plan :
membayar
kepada
Saham
saham yang tersedia untuknya
dapat
kualifikasi
karyawan
Dapat
untuk
mengembangkan
Program ini tidak menghasilkan
jiwa
tingkat partisipasi yang tinggi
karyawan.
investasi
para
karena biasanya kurang dari
Kekurangan dari model direct
25%
purchase plan:
dari
karyawan
yang
memenuhi syarat. Program ini juga
tidak
ekuitas
akan
perusahaan bila
Biaya
investasi
menghambat
dalam
jumlah besar kepada tenaga kerjanya
merubah
dapat karyawan
untuk berpartisipasi;
dibandingan
Ketentuan
Pernyataan
Pendaftaran
mungkin
dengan program kepemilikan
merupakan
saham
persoalan bagi perusahaan
yang
karyawan
lain.
Karena
menginvestasikan
uangnya sendiri ketika mereka memperoleh
saham
melalui
suatu
pokok
tertutup;
Program ini mengharuskan dibentuknya
struktur
suatu direct purchase plan, 50
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
administrasi
untuk
lebih
mengumpulkan
dana,
meningkat. Nilai suatu opsi
dan
saham bagi karyawan sifatnya
ketaatan
terkait pada kinerja perusahaan
membeli
saham
mengawasi dengan
peraturan
yang
sesuai.
tinggi,
setelah
harga
di masa yang akan datang. Perusahaan dapat mengaitkan
c. Program Opsi Saham (Stock
pemberian opsi kepada kinerja
Option Plans)
kelompok atau individual dalam
Dalam program opsi saham,
berbagai cara. Sebagaimana
suatu perusahaan memberikan
dengan bonus kas, perusahaan
kepada
bebas
karyawan
perorangan
hak,
(atau
opsi)
suatu
jumlah
secara
untuk
memutuskan
kontraktual
kepada siapa mereka akan
membeli
memberikan opsi dan berapa
untuk
tertentu
atas
banyaknya opsi
yang akan
saham perusahaan sepanjang
mereka
periode
masing-masing individu. Pada
waktu
tertentu,
berikan
kepada
membayar dengan harga yang
masa
ditetapkan pada saat tanggal
biasanya
pemberian.
waktu
pemberian opsi saham hanya
biasanya
kepada manajemen, dan pada
tertentu
Periode
tersebut
lalu,
perusahaan membatasi
antara 5 (lima) sampai 10
beberapa
(sepuluh) tahun dimulai pada
program opsi saham masih
tanggal
menggunakan cara tersebut.
pemberian
dan
biasanya
sama
Namun
wajar
kecenderungan
harganya dengan
perusahaan,
harga
pasar
sekarang
terdapat
perusahaan-
saham pada saat pemberian.
perusahaan memberikan opsi
Konsep dibalik opsi ini adalah
saham
bahwa
karyawan. Opsi dapat menjadi
jika
harga
saham
perusahaan meningkat dalam
suatu
tahun-tahun
efektif
setelah
pemberian,
karyawan
mendapatkan
keunungan
kepada
motivator
seluruh
yang
dibandingkan
lebih suatu
bonus kas, karena tidak seperti kas,
opsi
terus
menerus
dengan membeli saham pada
berlaku sebagai suatu insentif
harga lebih rendah yaitu harta
yang
yang
waktu
setelah mereka diberikan opsi,
kemudian
karena nilai sebenarnya akan
berlaku
pemberian
pada
dan
menjualnya dengan harga yang
baik
ditentukan
bagi
dengan
karyawan
kinerja 51
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
perusahaan di masa yang akan
Kekurangan
datang.
saham:
Pertimbangan
utama
Sulit
model
opsi
dimengerti
oleh
pemberian opsi saham kepada
karyawan
karyawan adalah perusahaan
kompleksitasnya;
“bebas” dari segi pelaporan
karena
Kas keluar yang diperlukan
keuangan. Suatu perusahaan
pada
harus
beban
dapat dipandang sebagai
kompensasi atas nilai estimasi
suatu hal yang negatif oleh
opsi
karyawan;
mengakui hanya
dalam
situasi
tertentu. Ini termasuk jenis opsi
saat
pelaksanaan,
Jika harga saham turun di
dengan jumlah saham atau
bawah harga pelaksanaan,
harga
opsi
pelaksanaan
diketahui
atau
tidak
kontinjen
dengan kejadian yang akan datang. dari
model
opsi
saham:
Opsi
memberikan
insentif
keuangan bagi karyawan.
Plans (ESOPs) ESOPs merupakan suatu jenis
saham
mengaitkan
program
pensiun
imbalan kepada karyawan
dirancang
untuk
dengan keberhasilan yang
kontribusi
akan datang karena opsi
suatu pengelola dana yang
tersebut
akan melakukan investasi pada
hanya
menjadi
yang menerima
perusahaan
bernilai jika harga saham
saham
perusahaan meningkat;
kepentingan karyawan.
Opsi dapat menjadi alat
ESOPs
yang
dirancang
untuk
mempertahankan karyawan
terutama
dalam
karena
perusahaan
efektif
adanya
untuk
waktu
tunggu;
tidak
d. Employee Stock Ownership
Kelebihan
tersebut
Dari
non
untuk
leveraged investasi saham yang
mendukungnya. Dengan suatu sudut
akuntansi,
opsi
umum dipertimbangkan beban
perusahaan
pada
pada
perusahaan.
pandang secara
ESOPs perusahaan
non
leveraged,
membuat
suatu
tidak
kontribusi kepada suatu akun
sebagai
Trust setiap tahun atas nama
buku
masing-masing
karyawan,
kebanyakan perusahaan akan
52
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
mengkontribusi
ke
suatu
program pensiun.
ISSN : 2087-1899
kas sebesar kenaikan dalam nilai
e. Phantom Stock and Stock
dari
bagian
sejumlah
saham
tertentu
perusahaan.
Appreciation Rights (SARs)
Phantom Shares merupakan
Selain pendekatan-pendekatan
bagian-bagian dari nilai yang
di
beberapa
berkaitan
untuk
ekuivalen
atas,
terdapat
pendekatan
lain
dengan
jumlah saham.
membagi ekuitas dengan para
Sebagaimana dengan SARs,
karyawan yang secara teknis
nilai dari suatu penghargaan
tidak mengakibatkan transfer
Phantom
kepemilikan para
saham
karyawan.
kepada
Sering
kali
Stock
biasanya
dibayar
kepada
karyawan
dengan
kas,
meskipun
disebut
sebagai
“synthetic
penghargaan
tersebut
equity”
programs
(program
juga dalam bentuk saham.
ekuitas sintetis). Program jenis
Pertimbangan
ini
mendukung penggunaan jenis
dapat
dipakai
apabila
transfer aktual atas kepemilikan
program
ekuitas
program
adalah
kepada tidak
karyawan
memungkinkan
Appreciation
ini
Rights
dapat
dibandingkan
ekuitas
yang
sesungguhnya
adalah
ketentuan
atau tidak diinginkan. Stock
yang
dapat
pernyataan
pendaftaran
(securities
(SARs) dan Phantom Stock
registration
adalah
penangguhan
perlakuan akuntansi dan pajak,
kompensasi yang khusus dan
dan fleksibilitas yang berkaitan
alat kompensasi insentif yang
dengan
dirancang untuk memberikan
aspek
karyawan
keuntungan
perusahaan
kepemilikan
divisi
ekonomis
atas
requirement),
penghargaan khusus
untuk
dari
usaha
(seperti
suatu
tidak
secara
berbentuk
badan
yang
saham tanpa disertai terjadinya
terpisah
transfer saham sesungguhnya.
hukum). SARs dan Phantom
SARs
merupakan
sebuah
Stock populer bagi perusahaan
hibah
kepada
seorang
milik keluarga dimana keluarga
karyawan memberikannya
hak
yang
tidak
menginginkan
pada
melepaskan
suatu waktu tertentu di masa
sahamnya.
yang
Program-program
akan
datang
untuk
menerima penghargaan berupa
dapat
untuk
kepemilikan
digunakan
ini
juga untuk 53
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
memberikan
ekuitas
ISSN : 2087-1899
seperti
perusahaan ketika nilai dari
insentif yang dikaitkan dengan kinerja
dari
penghargaan dibayarkan;
suatu
divisi
atau
anak
mencapai tingkat motivasi
perusahaan. dan juga dapat
yang tinggi karyawan pada
digunakan untuk memberikan
perusahaan
pada
penghargaan kepada karyawan
pemberian.
Dan
asing
disesuaikan secara periodik
perusahaan
yang
kompleksitas
dikarenakan hukum
dan
Mungkin lebih sulit untuk
satu
asalnya
menggambarkan
sulit
tahun)
untuk diberikan penghargaan
perubahan
berupa surat berharga.
penghargaan;
Kelebihan SARs and Phantom Stock :
harga
Karyawan dikenakan pajak penghasilan
Dengan ketentuan jadwal
biasa
atas
total
waktu tunggu, SARs dan
penghargaan.
Stock
nilai
dapat
memberikan metode yang
Tujuan Pelaksanaan Demokratisasi
efektif
Perusahaan
untuk
mempertahankan
Perekrutan dan Retensi.
karyawan;
Persaingan
SARs dan Phantom Stock
kerja meningkat untuk tenaga
tidak
mendilusi
kendali
terampil dan karyawan yang
suara
dan
hak-hak
lainnya
dari
cakap.
pasar
Ketika
tenaga
berusaha
merekrut karyawan potensial,
pemilik yang ada;
kemampuan
Pernyataan
menjanjikan
mereka
suatu
tidak berlaku untuk jenis
penyertaan
modal
dapat
program
jika
menjadi
suatu
sarana.
dibuat
Peluang
keuangan
berupa
pendaftaran
ini
pembayarannya
kepemilikan
hanya dengan kas. Kekurangan
SARs
and
Menyebabkan potensi yang
penurunan signifikan
untuk
modal
akan
menarik bagi sebagian besar orang cerdas dan berbakat
Phantom Stock:
dalam
tarif
kepemilikan
untuk
pada
Phantom
harus
(tidak boleh kurang dari
administrasi dari hukum negara membuatnya
saat
suatu kas bagi
yang
dibutuhkan
perusahaan.
Selain
mempertahankan
oleh itu,
karyawan 54
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
yang ada juga akan lebih
memiliki kepentingan modal
mudah jika mereka memiliki
signifikan
penyertaan modal.
perusahaannya akan memiliki
insentif
Peningkatan arus kas.
Kompensasi
ekuitas
dalam
yang
kuat
untuk
mencurahkan
karya
seringkali dapat mengganti
terbaiknya
dalam
sebagian
memaksimalkan
kinerja
kompensasi
Program-program
kas.
seperti
perusahaan dan nilai saham.
stock grant dan program opsi
Dengan
saham dapat membuat suatu
kepemilikan
perusahaan bersaing dalam
karyawan
pasar tenaga
kepentingkan
kerja
tanpa
demikian, saham
oleh
menyelaraskan karyawan
harus membayar gaji yang
dengan
tinggi. 401 (k) plan, suatu
saham. Selain itu, hal ini
bentuk
akan
program
dana
para
pemegang
memperlakukan
pensiun di Amerika, yang
karyawan secara adil ketika
menawarkan kontribusi yang
mereka diberi penghargaan
sesuai
ekuitas
(matching
contribution)
dalam saham
dengan
sesuai
dengan
perusahaan dapat menjadi
mereka
suatu
perusahaan.
program
tabungan
pensiun yang menarik, juga tanpa memerlukan kontribusi kas
sebagaimana
program
pensiun
dalam lainnya.
proporsi kontribusi
kepada
kinerja
Pengembangan Budaya Kelompok. Perusahaan-perusahaan dengan
pengalaman
Sebuah program pembelian
kepemilikan karyawan jangka
saham oleh karyawan dapat
panjang
secara nyata meningkatkan
bahwa
arus kas perusahaan, pada
memberikan dasar yang kuat
saat
dalam membangun budaya
karyawan
membayar
telah
menemukan
hal
tersebut
kas atas saham yang mereka
kerja
terima.
dikembangkan dengan tepat,
Motivasi dan Kinerja.
kepemilikan
Ekuitas hanya akan bernilai
karyawan
jika
meningkatkan
kinerja
perusahaan
yang
kuat.
Apabila
saham
oleh dapat jiwa
membuatnya bernilai. Oleh
kebersamaan dan kerja tim,
karena itu, karyawan yang
dimana
seluruh
karyawan 55
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
bekerjasama pada
ISSN : 2087-1899
memfokuskan
tujuan
efektif
kinerja
perusahaan.
Karyawan
untuk
mempertahankan diri. Aspek-aspek
yang
menjadi lebih peka terhadap
Mempengaruhi
Pelaksanaan
kebutuhan perusahaan dan
Demokratisasi Perusahaan
mulai berpikir dan bertindak
a.
Peraturan
seperti seorang pemilik.
Sebagian besar negara telah
Memberikan pasar bagi
mempunyai perangkat hukum
saham pendiri.
yang
khusus
mengatur
program kepemilikan saham
tentang kepemilikan saham
oleh
oleh
pekerja
memberikan menarik
dapat
pasar
bagi
yang
saham
dari
karyawan.
hukum
memberi
kepastian
kepada perusahaan dalam
perusahaan tertutup.
melaksanakan
Alat antisipasi
kepemilikan
pengambil-alihan.
Ketentuan
karyawan.
program saham
oleh
Bagi
karyawan,
adanya
perangkat
Perusahaan-perusahaan
dengan
yang mempertahankan diri
hukum tersebut memberikan
dari pengambilalihan secara
perlindungan
tidak
mereka. Selain itu, dengan
bersahabat,
menggunakan kepemilikan
program saham
perangkat
atas
hukum
hak
lainnya
oleh
(perpajakan dan sekuritas)
pekerja untuk hal itu. Dalam
memberikan kepastian bagi
hal
perusahaan
penawaran
pengambilalihan
dan
karyawan
telah
tentang manfaat dari program
penggunaan
ini dan memberikan acuan
program kepemilikan saham
dalam penyusunan program
oleh pekerja sebagai alat
khususnya
tentang
bela
kesesuaian
dengan
dilakukan,
diri
menjadi
terlambat.
Namun,
agak apabila
ketentuan
program kepemilikan saham
melakukan
oleh
Pendaftaran
pekerja
dilaksanakan
telah sebelum
dimulainya
usaha
pengambilalihan, kepemilikan
program
saham
kewajiban Pernyataan mengingat
terdapat
beberapa
pengecualian
kewajiban
tersebut.
oleh
pekerja menjadi alat yang 56
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
b.
Model
yakini
pengenaan
Secara garis besar model
tanpa
kemudahan
atau
pengenaan
sarana
dari
dan dengan
kemudahan. Kemudahan di
dalam suatu perusahaan ada
bidang pajak dapat berupa
3 (tiga), yaitu kepemilikan
penangguhan, pengurangan,
karyawan melalui pembelian
maupun pembebasan pajak.
saham perusahaan secara
Kemudahan di bidang pajak
langsung
purchase
merupakan
salah
plan), pemberian opsi atas
pendorong
meningkatnya
saham perusahaan kepada
pelaksanaan
karyawan
saham oleh karyawan.
(direct
untuk
membeli
sejumlah saham (stock option plans)
dan
pengelolaan yang
e.
satu
kepemilikan
Hak Suara
program
Hak suara atas saham dalam
(trust)
program kepemilikan saham
untuk
oleh
dalam
dari model yang dilaksanakan
dana
dirancang
investasi
terutama
karyawan
tergantung
saham perusahaan (ESOPs).
oleh
Sumber Saham
Hak suara dapat diwakilkan
Sumber
saham
diterbitkan
dalam
kepemilikan karyawan
tersebut
untuk
kompensasi peningkatan
atau dana
modal.
Sumber
saham
yang
digunakan
untuk
kepemilikan
program
saham
oleh
masih
ataupun berada di tangan
oleh
karyawan
berhubungan
apakah
Trustee,
tersebut.
dipegang oleh pihak penjual.,
program
saham
perusahaan
pada
yang
sebagai
pemilik
saham.
dengan tujuan dari program
d.
pajak
pajak
karyawan
keikutsertaan
c.
ISSN : 2087-1899
f.
Sumber Dana Sebagian besar ketentuan di negara-negara
yang
mengatur kepemilikan saham karyawan
memperbolehkan
pemberian bantuan kepada
karyawan dapat berasal dari
karyawan.
Dalam
saham pendiri, saham baru,
karyawan diberikan pinjaman
treasury stock, atau saham
baik
yang telah beredar.
ataupun
Perlakuan di bidang Pajak
pembagian keuntungan yang
Ada dua macam perlakuan
diberikan oleh perusahaan.
pajak terhadap program ini,
Ada pula mekanisme yang
secara melalui
hal
ini,
langsung kontribusi
57
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
g.
menetapkan
bahwa
pelaksanaan menguntungkan
perusahaan
tidak
(di bawah harga pasar wajar
memberikan potongan atas
untuk perusahaan terbuka),
harga saham.
maka
Pengurusan
karyawan akan melakukan
Pengurus saham kepada
atau yang
eksekusi.
pengelola
besar
Nilai
harga
pelaksanaan ada beberapa
dialokasikan dapat
macam, antara lain harga
kepada
Trust,
pasar wajar saat pemberian,
badan hukum lain, atau jasa
rata-rata
komite.
perdagangan, rata-rata harga
Keterbukaan Informasi
25 hari bursa, nilai nominal,
Keterbukaan
maupun harga pelaksanaan
informasi
harga
merupakan hal yang penting
yang
bagi
keputusan direksi.
karyawan,
pemegang
saham, maupun pihak lain
i.
kemungkinan
karyawan
diberikan
h.
ISSN : 2087-1899
j.
5
hari
ditentukan
Persetujuan
oleh
Pelaksanaan
yang terlibat dalam program
Program
program kepemilikan saham
Pemegang
oleh pekerja. Hal ini terkait
merupakan salah satu pihak
dengan tingkat pemahaman
yang paling concern atas
peserta akan program yang
dilaksanakannya
digulirkan
perusahaan,
kepemilikan
sehingga
memudahkan
karyawan, karena program
mereka untuk berpartisipasi.
tersebut dapat menimbulkan
Keterbukaan informasi dapat
potensi
dibuat melalui Rapat Umum
kepemilikan
Pemegang Saham (RUPS),
perusahaan. Oleh karena itu,
brosur, info memo, maupun
persetujuan para pemegang
pernyataan pendaftaran yang
saham
dilampiri legal opinion.
program tersebut biasanya
Harga Pelaksanaan
harus
Harga
pelaksanaan
dahulu. Persetujuan ini dapat
merupakan salah satu faktor
berupa RUPS maupun RUPS
yang paling menentukan bagi
Luar Biasa (RUPSLB).
karyawan
apakah
akan
k.
saham
program
saham
oleh
dilusi
atas
sahamnya
atas
di
pelaksanaan
diperoleh
terlebih
Pelaporan Keuangan
mengeksekusi atau tidak opsi
Sisi
yang dimilikinya. Jika harga
juga
pelaporan
keuangan
merupakan
faktor 58
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
pendorong bagi perusahaan
Model Sumber Saham, Perlakuan
dalam
di
melakukan
suatu
bidang
Pajak,
Hak
program kepemilikan saham
Sumber
oleh karyawan. Ada yang
Keterbukaan
dibebaskan dari pelaporan,
Pelaksanaan,
ada juga yang diwajibkan
Pelaksanaan
melaporkan dalam Laporan
Pelaporan Keuangan
Keuangan. Hal ini tergantung pada
Standar
Keuangan
Akuntansi
masing-masing
negara.
Dana,
Suara,
Pengurusan,
Informasi,
Harga
Persetujuan Program,
dan
4. Hubungan Antara Struktur Industri dan
Demokratisasi
Perusahaan
adalah:
a. Perbedaan antara perusahaan publik dan swasta
f.
Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Model-model
demokratisasi
perusahaan di Negara Skandinavia dilakukan
melalui
pola-pola
kepemilikan saham oleh pekerja dengan skema utamanya meliputi: Pemberian
saham,
Program
pembelian saham oleh karyawan (ESOP), Program opsi
saham,
Employee stock ownership plan, Stock
and
Stock
Appreciation Rights (SARs) 2. Tujuan pelaksanaan demokratisasi perusahaan di negara Skandinavia adalah: Perekrutan dan Retensi, Peningkatan arus kas, Motivasi dan Budaya
Kinerja,
Pengembangan
Kelompok,
Memberikan
pasar bagi saham pendiri, Alat antisipasi pengambil-alihan 3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perusahaan
dan
rasio
modal
pekerja
A. Kesimpulan
Phantom
b. Ukuran
Demokratisasi adalah:
Peraturan,
c. Segmentasi pekerja dan pasar tenaga kerja
d. Perbedaan pertumbuhan
tingkat antarsektor
dalam perekonomian
e. Turunnya sektor manufaktur dan
berkembangnya
sektor
jasa, terutama jasa keuangan
f. Dampak kemajuan teknologi dan kebutuhan sumber daya manusia yang menjalankannya. B. Rekomendasi 1. Perusahaan Indonesia perlu lebih serius
mengkaji
pola-pola
demokratisasi ekonomi di tempat kerja,
di
antaranya
melalui
penerapan pola profit sharing dan kepemilikan saham oleh pekerja dalam
upaya
meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Hal ini juga dilakukan untuk membangun iklim dan kondisi ketenagakerjaan yang 59
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
mendukung
dan
ISSN : 2087-1899
mengingat
amanat konstitusi utamanya Pasal
beragam manfaat yang diperoleh
33 UUD 1945. Kedua, cara untuk
dari
tersebut
merombak
dengan
(struktur)
penerapan
termasuk
pola
kaitannya
ketimpangan produksi
dan
relasi alokasi
pengembangan perusahaan yang
dalam perusahaan. Ketiga, upaya
mestinya
untuk
dikelola
secara
demokratis.
mempertahankan
perusahaan dari pengambil-alihan
2. Perusahaan Indonesia perlu lebih
oleh
korporasi
(investor)
luar
meningkatkan pemahaman pekerja
negeri. Keempat, cara optimalisasi
terhadap kondisi perusahaan dan
sumber keuangan (permodalan)
penerapan pola PS dan ESOP
domestik. Kelima, sebagai solusi
yang diterapkan melalui media-
bagi
media sosialisasi, komunikasi, dan
tanggungjawab, dan produktivitas
inf ormasi yang efektif. Perusahaan
pekerja dan perusahaan secara
juga
keseluruhan.
perlu
meningkatkan
peningkatan
motivasi,
keterlibatan pekerja dalam proses
5. Stakeholder perusahaan Indonesia
pengambilan keputusan sehingga
perlu diyakinkan bahwa terdapat
kebijakan yang diambil dapat lebih
berbagai
mengakomodasi aspirasi pekerja
kepemilikan saham oleh pekerja
dan mengurangi resiko resistensi
yang sangat mungkin diterapkan.
mereka.
Di samping itu, juga tersedia cukup
3. Perusahaan
Indonesia
dapat
pola
transformasi
potensi (sumber finansial) untuk
memanfaatkan diterapkan pola PS
merealisasikannya.
dan ESOP untuk membangun citra
pelepasan saham kepada pekerja
positif di
di
mata publik sebagai
antaranya
Alternatif
adalah
perusahaan yang demokratis dan
pemberian
memenuhi hak-hak pekerja. Hal ini
langsung, hak opsi saham, dan
penting di tengah persaingan yang
pola khas lainnya. Khusus dalam
makin
bentuk (pola) pembelian saham,
menonjolkan
inovasi
berbasis pengetahuan.
meyakinkan
Indonesia umumnya
dan
publik
Indonesia
bahwa
di pada
kepemilikan
saham oleh pekerja mengandung setidaknya strategis.
lima
peran
Pertama,
pembelian
mekanisme pembayarannya dapat
4. Kesadaran kolektif perlu dibangun untuk
gratis,
berupa
saja melalui lembaga yang ditunjuk pekerja
(Trustee),
potong
gaji
langsung, intermediasi perbankan, atau
mekanisme
lain
yang
disepakati bersama.
(misi) realisasi 60
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
DAFTAR PUSTAKA
1880-1980”,
Abell, P, (1985), Industrial Democracy : has
it
a
future?
The
Review
Arief, Sritua, (2000), Ekonomi Kerakyatan Bung
Mubyarto,
(2005),
Ekonomi
Hatta,
Surakarta, UMS-Press
Poole, Michael, (1989), The Origins of Economic
Democracy
sharing
and
shareholding Baswir,
Revrisond,
(2005),
Terjajah,
Yogyakarta, Aditya Media
General Management 10:50-62
Mengenang
History
West
European Eperience, Journal of
:
Economic
Ekonomi
:
Profit-
employee-
schemes,
London
and New York, Rourledge
Kerakyatan : Ekonomi Rakyat dan Koperasi
Sebagai
Perekonomian, KEEP
Soko
Guru
Ramsay, H, dan Haworth, N., (1984)
dalam
“Worker capiatlists? Profit sharing,
FE-UGM,
capital sharing, and juridicial forms
makalah
2005
di
Yogyakarta
of
socialism,
Economic
and
Industrial Democracy 5: 295-324 Blanchflower, D.G., and Oswald, A.J., (1987),
“Profit-sharing-can
it
Schweickart, David, Economic Democracy
work?”, Oxford Economic Papers
: A Worthy Socialism That Would
39: 1-19
Really Work : Science and Society, Spring 1992, v56 n1, pp. 9-38
D’Art, Daryl, (1992), Economic Democracy
Dahl,
and Financial Participation : A
Smith, G.R., (1986),
Profit Sharing and
Comparative Study, New York,
Share
Routledge
Employment Gazette 94: 380-385
Ownership
in
Britain,
Robert
A.,
(1992),
Demokrasi
Smith, J.W, (1999), Economic Democracy
Ekonomi
:
Sebuah
Pengantar,
: The Political Struggle of The
Jakarta, Yayasan Obor Indonesia
Twenty-First Century, New York, M.E. Sharpe
Gurdon, M.A., (1985), “Equity Participation by
Employees
Debate
in
: West
the
Growing
Woodworth, Warner P, (2002), Economic
Germany”,
Democracy: Essay and Research
Industrial Relations 24: 13-29 Mattews,
D.,
(1988),
“The
British
on
Workers’
Empowerment,
Pittsburgh, Sledgehammer.
Experience of Profit Sharing : 61
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DENGAN KEPUASAN KERJA PADA POLISI WANITA DI POLRES KULON PROGO
Evy Siska Yuliana, Reny Yuniasanti Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT Work - family conflict arises because of the imbalance between the role of a worker with a role as a member of the family . Policewomen are not satisfied in any time away from work more often a task , ask leave even ditching thus affecting its performance . This study aims to determine the relationship between work - family conflict with job satisfaction there is a police woman . Hypotheses to be proposed in this study is that there is a negative relationship between work - family conflict with job satisfaction in police woman . Subjects in this study were female police officers in the Police Kulon Progo Yogyakarta , as many as 32 people . Methods of data collection in this study using the scale of work - family conflict and job satisfaction scale . This research analysis methods of analysis using Pearson product moment . The results of the analysis of data obtained correlation coefficient ( rxy ) of -0.308 with a significance level ( p < 0.05 ) , this means that the higher the work - family conflict , the lower the job satisfaction in women police ; conversely the lower the family - work conflict , the more high job satisfaction in female officers . Thus the hypothesis of this study is acceptable . Work - family conflict variables in this study has the effective contribution of 9.5 % to the job satisfaction of female police officers at the police station in Kulon Progo . Keywords : work - family conflict , job satisfaction , the police woman .
PENDAHULUAN
jenjang
pendidikan
yang
lebih
tinggi
(Siagian, 2000). Seiring zaman,
dengan
perkembangan
perkembangan
industri
di
Indonesia telah menyerap banyak tenaga kerja, termasuk tenaga kerja wanita.Tidak sedikit wanita yang memasuki dunia kerja yang bersifat non-tradisional seperti buruh pabrik, anggota polisi, sopir, dan tukang ojek
(Rini,
2002).Faktor
yang
turut
berpengaruh terhadap pergeseran nilai tentang peranan wanita sebagai seorang pekerja adalah adanya tuntutan ekonomi yang semakin meningkat serta luasnya kesempatan bagi wanita untuk mencapai
Di Indonesia, keterlibatan wanita dalam
pekerjaan
non-tradisional
atau
peran publik, khususnya anggota polisi, ditunjukan oleh data pada tahun 2012 yakni
jumlah
polisi
wanita
sebanyak
13.200 orang atau 3,6% dari 398.000 jumlah
polisi
di
Indonesia
(Tempo,
2013).Hal ini menunjukkan bahwa wanita mampu menyetarakan perannya seperti kaum pria, dengan hak dan kewajiban sama yang diperoleh
kaum pria dalam
pekerjaannya. 62
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Handayani
menjelaskan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
bahwa keberadaan polisi dalam suatu
ditemukan bahwa sebagian besar anggota
negara sangat dibutuhkan karena tanpa
polisi terutama pada polwan memiliki
polisi, hukum yang ada hanya berupa
aspek-aspek ketidakpuasan kerja yang
ayat-ayat saja. Melihat tugas polisi yang
didasarkan pada teori Spector (dalam
sangat menentukan tersebut, maka polisi
Munandar,2011) sebagai berikut: sering
sebagai penegak hukum dituntut untuk
tidak menyelesaikan tugas, kurang puas
dapat berbuat terbaik dalam pelaksanaan
terhadap
tugasnya. Polwan dituntut untuk memiliki
karena
tingkat kepuasan kerja yang tinggi, maka
diwajibkan untuk berpenampilan menarik
hal yang seharusnya dimiliki oleh polwan
ketika
agar
terhadap
penghargaan terhadap dirinya dari atasan
pekerjaannya, polwan harus mengacu
atau rekan kerja terhadap hasil kerjanya,
pada
kurangnya
memiliki
(2007)
ISSN : 2087-1899
sikap
aturan-aturan
positif
yang
ada
dalam
instansinya (Gitoyo, 2012).
pendapatan tuntutan
sedang
yang
diterima
sebagai
polwan
bertugas,
kerjasama
antar
kurang
anggota
kelompok, sering bolos pada jam kerja, sering merasa bosan dan stres karena
Spector
(dalam
Luthan,
2005)
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap yang menggambarkan bagaimana perasaan
seseorang
terhadap
pekerjaannya secara keseluruhan maupun terhadap
berbagai
kesempatan
aspek
untuk
yaitu:
maju,
kurangnya pelatihan atau pengembangan karir yang diberikan oleh atasan untuk meningkatkan kemampuan, dalam proses promosi atau kenaikan pangkat untuk anggota polisi pun dirasa berat.
gaji, mutu
Profesi polwan dianggap peneliti
pengawasan, rekan kerja, dan pekerjaan
memiliki
itu
dibandingkan
sendiri
sehingga
mempengaruhi
beban
yang
dengan
lebih
berat
pekerjaan
lain.
pekerjaannya. Di area realitas, fakta yang
Berbeda dengan profesi karyawan bank,
terjadi berlawanan dengan kondisi yang
guru maupun PNS yang memiliki waktu
diharapkan. Kenyataan adanya indikasi
kerja yang cenderung statis, polwan harus
ketidakpuasan kerja yang terjadi pada
selalu
anggota polisi wanita, dalam hal ini
berada, karena seketika ada panggilan
anggota polisi wanita di Polres Kulon
dari komandan untuk bertugas maka
Progo yang masih mengeluh karena para
harus dilaksanakan tanpa peduli waktu
anggota polisi wanita kurang merasakan
dan tempat. Dalam hal ini polwan dituntut
kepuasan dalam bekerja. Hal tersebut
memiliki hak dan kewajiban yang sama
diperoleh penulis dari hasil wawancara
dengan
dengan 5 anggota polisi wanita di Polres
tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden
Kulon Progo pada bulan september 2013.
No. 9 Tahun 2000 (dalam UU Kepolisian,
siap sedia dimanapun
anggota
polisi
polwan
lainnya.
Hal
63
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
2010) menjelaskan bahwa: setiap anggota polisi
dalam
kepada
memberikan
masyarakat
Adapun salah satu faktor yang
pelayanan
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
senantiasa
ialah
maka
konflik
pekerjaan-
memberikan pelayanan terbaik, bersikap
keluarga.Wanita
hormat
tidak
yaitu wanita yang memiliki peran sebagai
mengenal waktu istirahat selama 24 jam,
wanita pekerja secara fisik dan psikis, baik
atau tidak mengenal hari libur.
Menurut
di sector pemerintah, swasta maupun
Sutanto (2004) Setiap anggota polwan
wiraswasta dengan tujuan mendatangkan
diharapkan dapat menjadi teladan dengan
suatu kemajuan dalam karirnya, sekaligus
menjalankan aturan-aturan yang berlaku
berperan juga sebagai ibu dan atau istri
menjaga ketentraman dan penegakkan
yang bertanggung jawab mengurus rumah
hukum sesuai dengan tugasnya, Polwan
tangga (Anoraga, 2005).Rivai & Mulyadi
sudah
kepada
siapapun,
seharusnya
profesional,
dalam
dan
dengan
peran
mendefinisikan
ganda
bekerja
secara
(2010)
konflik
pekerjaan
polwan
sebagai hasil dari ketidaksesuaian antara
dituntut mempunyai moral yang baik,
harapan-harapan
menjaga citra dan selalu mengembangkan
dengan beberapa posisi yang dimiliki
diri sesuai dengan perubahan lingkungan.
seseorang (konflik antarperan). Konflik
Agar dapat memenuhi tuntutan tugas
pekerjaan-keluarga timbul karena adanya
seperti
mental
ketidakseimbangan antara peran sebagai
polwan yang sehat salah satunya adalah
pekerja dengan peran sebagai anggota
dengan menjaga kepuasan kerja mereka.
keluarga.
itu
diperlukan
kondisi
Spector (dalam Pratama, 2009) memaparkan bahwa faktor-faktor yang menentukan menjadi
kepuasan
kerja
2 kategori besar,
dibagi
yaitu: (1)
Lingkungan kerja serta faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan dan memiliki pengaruh penting pada kepuasan kerja, seperti:
(a)
Karakteristik
Ketidakleluasaan
dalam
pekerjaan,(b) organisasi
(Organisational Constraints), (c) Workfamily conflict (konflik kerja-keluarga, (d)
yang
peran
Keluarga
disosialisasikan
dapat
diartikan
sebagai suatu kesatuan keluarga yang kecil, yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan
anak-anak. Konflik
kerja-keluarga
dapat menyebabkan rendahnya kualitas hubungan suami istri, munculnya masalah dalam hubungan antara ibu dan anak, serta timbulnya gangguan tingkah laku pada anak.
Selain
itu
konflik
keluarga juga dapat menjadi
kerjapemicu
timbulnya sikap yang negatif terhadap organisasi (Ammiriel dkk, 2007).
Stres Kerja, (e)Beban kerja, (2) Faktor
Dalam
individu yang dibawa oleh seseorang ke
diperlukan
perkerjaanya, seperti: (a) jenis kelamin,(b)
apabila
Usia,(c) Pendidikan.
(Walgito,
menghadapi
keputusan
mungkin
yang
secara
2011).Ammiriel
konflik bijaksana,
kompromistis dkk
(2007) 64
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
menyebutkan bahwa konflik pekerjaan-
keluarga-pekerjaan
keluarga
dengan kepuasan kerja, yaitu pekerja
berkorelasi
kepuasan
kerja,
negatif
yaitu
dengan
negatif
yang
yang mengalami konflik tingkat tinggi
mengalami konflik tingkat tinggi cenderung
cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja
memiliki tingkat kepuasan kerja yang
yang rendah. Polisi wanita yang tidak puas
rendah.Menurut
Polisi
akan lebih sering izin meninggalkan tugas,
wanita yang tidak puas akan lebih sering
minta cuti, bahkan membolos sehingga
izin
mempengaruhi
Gitoyo
meninggalkan
bahkan
pekerja
berkorelasi
(2012)
tugas,
minta
membolos
mempengaruhi
cuti,
sehingga
kinerja
kinerja
organisasi
kepolisian.
organisasi
Dalam penelitian yang dilakukan
kepolisian.
Amiriel & Yuwono (2007) mengenai konflik Menurut konflik
Ammiriel
dkk
pekerjaan-keluarga
(2007)
kerja-keluarga dengan kepuasan kerja
merupakan
pada karyawati berperan jenis androgini,
salah satu faktor internal yang dapat
didapati
mempengaruhi kepuasan kerja seseorang.
berkorelasi
Konflik keluarga-pekerjaan timbul karena
dengan
adanya ketidakseimbangan antara peran
disimpulkan bahwa semakin tinggi konflik
sebagai pekerja dengan peran sebagai
antara keluarga dengan pekerjaan maka
anggota keluarga, keluarga dapat diartikan
akan semakin rendah kepuasan kerja
sebagai suatu kesatuan keluarga yang
yang
kecil, yang terdiri dari seorang ayah, ibu
ataupun
dan anak-anak (Lathifah, 2008). konflik
tingkat konflik antara keluarga pekerjaan
kerja-keluarga
maka akan semakin tinggi kepuasan kerja
dapat
menyebabkan
rendahnya kualitas hubungan suami istri, munculnya
masalah
dalam
kerja-keluarga
juga
dapat
menjadi pemicu timbulnya sikap yang negatif terhadap organisasi (Amiriel &
dipersepsi
apabila
menghadapi
keputusan
mungkin
yang
secara
konflik bijaksana,
kompromistis
(Walgito, 2011). Spector (dalam Helena, 2009)
menyebutkan
secara kerja,
oleh
sebaliknya,
Searah
signifikan dan
para
dapat
karyawati
semakin
rendah
bahwa
konflik
dengan
penelitian
ini,
dalam penelitian yang dilakukan Soeharto (2010)
mengenai
keluarga
dengan
metaanalisis, keluarga
diperlukan
kepuasan
hubungan
Yuwono, 2007). Dalam
negatif
kerja-keluarga
hubungan
gangguan tingkah laku pada anak. Selain konflik
konflik
yang dipersepsi oleh para karyawati.
antara ibu dan anak, serta timbulnya
itu
bahwa
konflik
kepuasan
didapati
negative dan
pekerjaankerja:
bahwa
konflik
ada
pekerjaan-
konflik
keluarga-
pekerjaan/WFC dengan kepuasan kerja pada semua karakteristik. Menurut
Ammiriel
&
Yuwono
(2007) menyebutan bahwa dalam hal ini 65
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
konflik
keluarga-pekerjaan
ISSN : 2087-1899
merupakan
antara konflik pekerjaan-keluarga dengan
salah satu faktor internal yang dapat
kepuasan kerja yang dialami oleh polisi
mempengaruhi kepuasan kerja seseorang.
wanita,
Hal ini terjadi karena karyawati yang
memiliki
mengalami konflik antara keluarga dengan
dengan mengantisipasi munculnya konflik
pekerjaannya akan berpengaruh terhadap
pekerjaan-keluarga.Dalam penelelitian ini
kepuasan
hipotesis
kerjanya.
Helena
(2008)
sehingga
polisi
kepuasan
yang
wanita
dapat
yang
tinggi
kerja
diajukan
adalah
ada
menyatakan bahwa, anggota polisi wanita
hubungan negatif antara konflik pekerjaan-
dituntut
keluarga dengan kepuasan kerja pada
bagaimana
menyikapi
konflik
keluarga-pekerjaan dengan pekerjaannya supaya
dapat
pekerjaannya
merasa yang
meninggalkan
puas
dengan
diemban
pekerjaannya
polisi wanita.
tanpa sebagai
Metode
anggota polisi. Hal ini terjadi karena
Variabel
tergantung
dalam
karyawati yang mengalami konflik antara
penelitian ini adalah kepuasan kerja,
keluarga
sedangkan
dengan
pekerjaannya
akan
variabel
bebasnya
konflik
Kepuasan
kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerjanya.
pekerjaan-keluarga.
Sutanto
(2004)
bahwa,
dioperasionalkan
sebagai
anggota
polisi
dapat
menggambarkan
perasaan
menyikapi dengan
menyatakan wanita
konflik
dituntut
pekerjaan-keluarga
pekerjaannya
yang
seseorang
terhadap pekerjaan, situasi dan kondisi
dapat
kerja di lingkungan pekerjaannya yang
merasa puas dengan pekerjaannya yang
merupakan hasil interaksi antara individu
menjadi
dengan lingkungan kerjanya, seperti gaji,
tanggung
meninggalkan
supaya
sikap
jawabnya
pekerjaannya
tanpa sebagai
anggota polisi.
ingin melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui
adanya
hubungan
antara konflik pekerjaan-keluarga dengan kepuasan
kerja
pada
polisi
wanita.
Adapun manfaat yang ingin diperoleh secara teoritis diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi;
untuk
maju,
mutu
pengawasan, rekan kerja dan pekerjaan
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
untuk
kesempatan
Manfaat
praktis
adalah
memberi informasi mengenai hubungan
itu sendiri serta diikuti dengan adanya perasaan
bangga
kemampuan
yang
dan
bahagia dimiliki
atas dalam
melaksanakan tugas dalam pekerjaannya sampai
tuntas dengan prestasi
dicapai.Kepuasan
kerja
yang diukur
menggunakan Skala Kepuasan Kerja. Konflik
pekerjaan-keluarga
dioperasionalkan sebagai kondisi dimana seseorang mengalami suatu konflik antar peran yang terjadi apabila tekanan dari peran seseorang di pekerjaan tidak sesuai 66
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
dengan tekanan dari peran yang ia jalani
diperoleh koefisien reliabilitas sebesar
di keluarga sehingga pemenuhan tuntutan
0,917 artinya perbedaan (variasi) yang
pada satu peran menyulitkan pemenuhan
tampak pada skor skala tersebut mampu
tuntutan
lainnya,tuntutan
mencerminkan 91,7% dari variasi yang
suatu pekerjaan berhubungan dengan
terjadi pada skor murni kelompok subjek
tekanan
bersangkutan,
pada
peran
yang
berasal
dari
beban
sedangkan
8,3%
skor
pekerjaan yang melebihi kemampuan dan
tersebut menampakan variasi kesalahan.
akibatnya
Dengan
waktu
untuk
penyelesaian
pekerjaan menjadi terbatas dan akhirnya mendorong
seorang
pekerja
demikian
reliabilitas
dapat
dikatakan tinggi.
menjadi
Berdasarkan
hasil
uji
coba
terburu-buru.Konflik pekerjaan keluarga
terhadap 42 aitem pada skala konflik
dikur
Konflik
keluarga-pekerjaan didapat 24 aitem valid
Pekerjaan-Keluarga. Skala dibuat dengan
dan 18 aitem yang tidak valid. Validitas
pilihan majemuk yang terdiri dari empat
aitem
alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju
dengan 0,774 dengan asumsi aitem yang
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
tidak valid adalah aitem dibawah 0,30.
menggunakan
Skala
sangat tidak setuju (STS). Skor untuk
berkisar
antara
Berdasarkan
0,304
analisis
samapi
diperoleh
aitem yang bersifat favorebel bergerak
koefisien reliabilitas sebesar 0,898 artinya
dari 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), 3
perbedaan (variasi) yang tampak pada
untuk setuju (S), 2 untuk tidak setuju (TS),
skor skala tersebut mampu mencerminkan
dan 1 untuk sangat tidak setuju (STS).
89,8% dari variasi yang terjadi pada skor
Sedangkan untuk aitem unfavorabel, skor
murni kelompok subjek bersangkutan,
bergerak mulai angka 1 untuk sangat
sedangkan
setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk
menampakan variasi kesalahan. Dengan
tidak setuju (TS), dan 4 untuk sangat tidak
demikian
setuju (STS).
tinggi.
10,2%
reliabilitas
skor
dapat
tersebut
dikatakan
Uji coba alat dilakukan pada 30
Subjek penelitian ini berjumlah 32
anggota Polisi Wanita di Polres Bantul
subjek ditentukan dengan kriteria: polisi
Yogyakarta
2013
wanita yang berdinas aktif, telah menikah
2013.
dan memiliki anak, usia diatas 24 tahun
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50
dan berpendidikan terakhir SMA sederajat.
aitem pada skala kepuasan kerja didapat
Metode
30 aitem yang valid dan 20 aitem tidak
menganalisis data penelitian dan menguji
valid. Validitas aitem berkisar antara 0,320
hipotesis adalah korelasi Product Moment
sampai dengan 0,669 dengan asumsi
dari Pearson.
sampai
pada
dengan
2 9
Desember Desember
yang
digunakan
untuk
aitem yang tidak valid adalah aitem dibawah
0,30.
Berdasarkan
analisis 67
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Hasil dan Diskusi
ISSN : 2087-1899
konflik
Hasil uji normalitas sebaran data
pekerjaan-keluarga
sedang
sebanyak 28 orang (87,5%), dan yang
kepuasan kerja diperoleh nilai KS-Z =
memiliki
konflik
pekerjaan-keluarga
0,109 dengan taraf signifikansi 0,200
sebanyak 3 orang (9,375%).
(p>0,05), berarti sebaran data kepuasan
Gitoyo (2012) menjelaskan bahwa
kerja normal. Hasil uji normalitas sebaran
polisi wanita harus bisa totalitas dalam
data konflik pekerjaan-keluarga diperoleh
bekerja,polisi wanita di tuntut untuk selalu
nilai
siap
KS-Z
=
0,134
dengan
taraf
apabila
ada
panggilan
dari
signifikansi 0,149 (p>0,05) yang berarti
komandannya tanpa mengenal waktu.Dan
sebaran data konflik pekerjaan-keluarga
dalam teori discreapancy disebut dengan
normal.
konflik
discreapancy negatif, karena kenyataan
pekerjaan-keluarga dan kepuasan kerja
yang terjadi pada polisi wanita jauh
diperoleh koefisien linieritas (F) sebesar
berbeda dengan yang diinginkan yaitu
10,358 dengan taraf signifikansi 0,008
waktu antara bekerja dengan mengurus
(p<0,05),
rumah
Hasil
uji
berarti
linieritas
konflik
pekerjaan-
tangganya.Kepuasan
kerja
keluarga dan kepuasan kerja pada polisi
merupakan salah satu ukuran dari kualitas
wanita memiliki hubungan yang linier.
kehidupan seseorang yang bekerja atau
Berdasarkan hasil analisis korelasi product
moment
diperoleh
berkarir
dalam
sebuah
organisasi
koefisien
termasuk polisi wanita yang bekerja pada
korelasi (rxy) antara konflik pekerjaan-
organisasi Kepolisian Republik Indonesia
keluarga dengan kepuasan kerja sebesar -
(POLRI). Spector (dalam Luthan, 2005)
0,308 dengan taraf signifikansi 0,043
menjelaskan
(p<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa ada
seperti
hubungan negatif antara konflik keluarga-
ketidakleluasaan dalam organisasi, work-
pekerjaan dengan kepuasan kerja pada
family conflict dan beban kerja merupakan
polisi wanita.Hasil kategorisasi kepuasan
hal
kerja menunjukan bahwa tidak ada subjek
mempengaruhi
yang memiliki tingkat kepuasan kerja
seseorang.
tinggi, yang memiliki
lingkungan
karakteristik
yang
penting
pekerjaan,
yang
kepuasan
kerja
kerja
dapat pada
kerja
Amiriel dkk (2007) menjelaskan
sedang sebanyak 17 orang (53,125%).
bahwa konflik pekerjaan-keluarga (work-
Subjek penelitian yang memiliki kepuasan
familyconflict) merupakan salah satu faktor
kerja
internal
rendah
(46,875%);
kepuasan
faktor
sebanyak
orang
yang
dapat
mempengaruhi
kategorisasi
kepuasan kerja seseorang. Hal ini terjadi
pekerjaan-keluarga
karena ketika seorang wanita pekerja
menunjukan bahwa subjek penelitian yang
mengalami konflik antara keluarga dengan
memiliki konflik pekerjaan-keluarga tinggi
pekerjaannya maka akan berpengaruh
sebanyak 1 orang (3,125%), yang memiliki
terhadap
variabel
sedangkan
15
konflik
kepuasan
kerjanya,
polwan 68
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
dituntut
bagaimana
menyikapi
konflik
ISSN : 2087-1899
kegiatan
seperti
operasi
ketupat
pekerjaan-keluarga dengan pekerjaannya
menjelang Lebaran dan operasi lilin ketika
agar
dengan
menjelang Natal hampir seluruh personel
tanpa
kepolisian tanpa terkecuali di terjunkan
meninggalkan pekerjaanlain yang menjadi
langsung untuk mengatur lalu lintas dalam
tanggung
ketika
waktu 24 jam. Dalam hal ini polwan
seorang wanita yang bekerja atau berkarir
memiliki tuntutan dari keluarga baik suami,
seperti
wanita
anak, ataupun orangtua yang merasa
kemudian mengalami work-family conflict
tidak nyaman karena sebagaian besar
maka polwan akan berusaha mengubah
waktu dihabiskan di kantor, sehingga ada
situasi yang dihadapinya atau secara fisik
tuntutan untuk meluangkan waktu secara
akan meninggalkan pekerjaan, misalnya
lebih berkualitas di dalam lingkungan
saja tidak masuk kerja, datang terlambat
keluarga, hal tersebut memicu adanya
atau keluar dari pekerjaan.
stres yang akan berpengaruh pada kinerja
dapat
merasa
pekerjaannya
puas
yang
jawabnya.
halnya
diemban
Kemudian
seorang
polisi
Menurut Greenhaus dan Beutell
polwan dan berdampak pada kepuasan
(dalam Pratama,2009) untuk mengetahui
kerja
pada
konflik keluarga-pekerjaan mengacu pada
polwan.
anggota
polisi
terutama
tiga aspek yaitu pertama Time-Based
Kedua Strain-Based Conflict, yaitu
Conflict yang merupakan tuntutan waktu
stres yang ditimbulkan dari salah satu
pada
mempengaruhi
peran yang mempengaruhi peran yang
yang
lain
satu
keterlibatan
peran di
peran
lainnya.
sehingga
mempengaruhi
kualitas
Tuntutan waktu ini dapat terjadi tergantung
hidup secara keseluruhan. Menurut Locke
dari alokasi waktu kerja dan kegiatan
(dalam As’ad, 2003)
keluarga yang dipilih berdasarkan pilihan
seseorang bergantung pada discreapancy
dan nilai yang dimiliki individu. Sesuai
antara hal yang diinginkan dengan apa
dengan teori discreapancy menjelaskan
yang
bahwa orang akan merasa puas bila tidak
persepsinya telah diperoleh atau dicapai
ada perbedaan antara yang diinginkan
melalui pekerjaan. Dalam hal ini polwan
dengan
harus menjalankan peran dan tuntutannya
persepsinya
atas
kenyataan
menurut
kepuasan
perasaannya
masing-masing,
telah terpenuhi. Menurut Gitoyo (2012)
tuntutannya
polwan dituntut untuk menaati peraturan
bertentangan atau tidak sesuai maka
yang ada dalam organisasi Kepolisian,
disebut dengan discreapancy negatif yang
salah satunya tentang jam kerja yang
akan
harus
terhadap pekerjaan.
oleh
masing-masing
peran
atau
karena batas minimum yang diinginkan
dipenuhi
ketika
kerja
masing-masing
menimbulkan
dan saling
ketidakpuasan
polwan, dan waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaannya tidak sedikit, ketika ada 69
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Ketiga
Behavior-Based
ISSN : 2087-1899
Conflict
keluarga-pekerjaan pada anggota polwan
yaitu tingkah laku yang efektif untuk satu
muncul. Jika hal di atas muncul maka
peran tapi tidak efektif untuk digunakan
akan berdampak pada konflik keluarga-
untuk peran yang lain. Dalam hal ini
pekerjaan yang tinggi, sebaliknya apabila
polwan
bisa
polwan hal diatas tidak muncul maka
membedakan sikap tegas ketika berada di
konflik keluarga-pekerjaan rendah. Ketika
kantor dengan sikap tegas ketika berada
polwan
di rumah, sikap tegas yang dilakukan
pekerjaan maka polwan akan berusaha
dikantor
cara
mengubah situasi yang dihadapinya atau
polwan menaati peraturan yang berlaku di
secara fisik akan meninggalkan pekerjaan,
kantor, serta selalu diberi sangsi atau
misalnya saja tidak masuk kerja, datang
hukuman
peraturan
terlambat atau keluar dari pekerjaan.
tersebut sesuai dengan peraturan atau
Pekerjaan dirasakan sebagai kondisi yang
undang-undang yang berlaku, Sedangkan
penuh tekanan dimana kondisi ini yang
ketika berada di rumah sikap tegas
akan mempengaruhi tingkat kepuasan
ditunjukan dengan mengajarkan hal-hal
dalam pekerjaan. Sehingga tingkat konflik
yang baik untuk anak-anaknya seperti
keluarga-pekerjaan
mengajarkan tentang norma yang berlaku
mempengaruhi tingkat kepuasan kerjanya
di lingkungannya, antara lain: sebagai istri
(Hammer & Thompso, dalam Amiriel,
yang patuh terhadap suami, lemah lembut
2007).
diharuskan
di
untuk
gambarkan
ketika
dengan
melanggar
mengalami
konflik
keluarga-
juga
dapat
dalam mendidik anak-anaknya. Hal ini sejalan
dengan
yang
Dalam penelitian yang dilakukan
dikemukakan oleh (Geurts & Demerouti,
oleh Soeharto (2010) menjelaskan bahwa
2003)
pekerja
aspek
pendapat
Behavior-Based
Conflict
yang
mengalami
konflik
disebabkan terbawanya sikap atau cara
pekerjaan-keluarga tinggi akan mengalami
memperlakukan
ketidakpuasan
diri
pada
anggota
terhadap
pekerjaan
keluarga dari kebiasaan, budaya dan
daripada pekerja yang mengalami konflik
perilaku
pekerjaan-keluarga rendah, dan konflik
yang
dihadapi
di
organisasi
lingkungan kerja ke lingkungan keluarga.
pekerjaan-keluarga
akan
Hal ini akan berdampak pada dua sisi
mempengaruhi
kehidupan, yaitu kehidupan pribadi dan
wanita dari pada pria. Hal ini sejalan
kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
karyawan yang akan mempengaruhi pada
Amiriel dkk (2007) mengenai konflik kerja-
kepuasan kerjanya.
keluarga dengan kepuasan kerja pada
kepuasan
kerja
lebih pada
karyawati berperan jenis androgini, yang Beberapa aspek di atas akan saling
berinteraksi,
sehingga
menunjukan ada hubungan negatif antara
konflik 70
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
konflik kerja-keluarga dengan kepuasan
mengenai
hasil
penelitian
ini,
dapat
kerja.
disimpulkan bahwa ada hubungan negatif Menurut Spector (dalam Luthan,
antara konflik pekerjaan-keluarga dengan
2005) imbalan/gaji, kesempatan untuk
kepuasan kerja pada polisi wanita di
maju, mutu pengawasan, pekerjaan itu
Polres
sendiri
menunjukan bahwa semakin tinggi konflik
dan
rekan
kerja
merupakan
Kulon
Progo.Hal
tersebut
komponen utama sebuah kepuasan kerja,
pekerjaan-keluarga
sehingga
konflik
semakin rendah kepuasan kerja pada
dari
polisi wanita di Polres Kulon Progo,
tinggi
rendahnya
pekerjaan-keluarga
dapat
dilihat
maka
aspek-aspek tersebut.Konflik pekerjaan-
sebaliknya
keluaga terhadap kepuasan kerja sedang
pekerjaan-keluarga
berarti
semakin tinggi kepuasan kerja pada polisi
bahwa
kesempatan
peranan untuk
imbalan/gaji,
rendah maka
konflik
cenderung
mutu
wanita di Polres Kulon Progo. Kepuasan
pengawasan, pekerjaan itu sendiri dan
kerja tidak mutlak dipengaruhi oleh konflik
rekan kerja yang diperoleh di tempat kerja
pekerjaan-keluarga
masih kurang mendapatkan tanggapan
variabel
yang positif dari polisi wanita.
kepuasan kerja.
Hasil
analisis
korelasi
bobot
sumbangan
menginformasikan variabel anggota
konflik polwan
maju,
semakin
cenderung
mempengaruhi
Berdasarkan
hasil
penelitian
Progo
disimpulkan bahwa ada hubungan negatif
terhadap kepuasan kerja sebesar 9,5%.
antara konflik pekerjaan-keluarga dengan
Hal
kepuasan
tersebut
bahwa
Kulon
yang
masih ada
Saran
pekerjaan-keluarga Polres
lain
karena
memberikan
sumbangan
pekerjaan-keluarga
penjelasan
variabel
cukup
konflik
berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Sumbangan konflik
pekerjaan-keluarga
kerja
Bertumpu
pada
pada
polisi
wanita.
kesimpulan
hasil
penelitian, saran yangdiajukan: 1. Bagi anggota polisi wanita
terhadap
Penelitian
ini
kepuasan kerja pada polwan sebesar
bahwa
9,5% dan memberikan penjelasan bahwa
mempunyai pengaruh dalam kepuasan
masih terdapat 90,5% faktor lain yang
kerja, dan dari hasil penelitian didapat
turut
kerja.
bahwa masih ada subjek yang memiliki
Menurut Spector(dalam Luthan, 2005)
tingkat kepuasan yang rendah.Diharapkan
menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat
bagi anggota polisi wanita agar mampu
diperoleh
menunjukan
mempengaruhi
oleh
kepuasan
lingkungan
kerja,
konflik
memperlihatkan
sikap
keluarga-pekerjaan
positif
terhadap
Ketidakleluasaan dalam organisasi, beban
pekerjaannya, sehingga mampu bekerja
kerja, jenis kelamin, usia serta pendidikan.
dengan baik serta merasa puas dengan
Berdasarkan
pekerjaannya.
pembahasan
diatas
71
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
2. Bagi organisasi
Purbalingga.Indigenous
Berdasarkan diperoleh
hasil
informasi
penelitian
bahwa
kepuasan
Jurnal
Ilmiah Berskala Psikologi. 9(2), 1-13.
anggota
polwan Polres Kulon Progo Yogyakarta merasakan
ISSN : 2087-1899
kerja
yang
Anoraga,
P.
(2005).
Psikologi
Kerja.
Jakarta: Rineka Cipta.
sedang.Hal tersebut dapat digunakan oleh
Fratiwi, W. (2010). Work-Family Conclict
organisasi untuk meningkatkan kepuasan
Ditinjau dari Tuntutan Pekerjaan
kerja
pada Perempuan Berperan Ganda
anggota
Polri
terutama
polwan
supaya kepuasan kerja anggota yang
Di
tinggi dengan mempertimbangkan konflik
Kabupaten Bengkalis. Skripsi (tidak
keluarga-pekerjaan dengan memberikan
diterbitkan).
penyuluhan
Universitas Islam Indonesia.
serta
pelatihan
mengenai
Kecamatan
Bengkalis,
Yogyakarta
:
mengatasi dan membagi waktu untuk Geurts, S. A. E., & Demerouti, E. (2003).
bekerja dan mengurus rumah tangga.
Work/non-work interface: Areview of
3. Bagi peneliti selanjutnya Konflik
keluarga-pekerjaan
memiliki sumbangan efektif sebesar 9,5% terhadap
kepuasan
kerja dan 90,5%
dipengaruhi
oleh
variabel
peneliti
selanjutnya
lain.
Bagi
diharapkan
menggunakan variabel lainnya sebagai variabel
bebas
yang
theories and findings. In M. J. Schabracq, J. A. M. Winnubst, & C. L. Cooper (Eds.), The handbook of work and health psychology (pp. 279–312). New York: Wiley. Gitoyo,
Yohanes.
(2012).
Mengenal
mempengaruhi
Sejarah Polisi Wanita (Polwan) di
kepuasan kerja pada polisi wanita, karena
Indonesia. http://www.http://pustaka
masih banyak variabel lainya yang turut
digital
berpengaruh antara lain lingkungan kerja,
com/2012/09/
Ketidakleluasaan dalam organisasi, stress
polisi-wanita-polwan.html. (askes 27
kerja, beban kerja, jenis kelamin, usia
September 2013 10.30 WIB).
indonesia.
blogspot.
mengenal-sejarah-
serta pendidikan. Handayani, antara
Ammiriel, P.K.,Purwanto, .Y., & Yuwono, S. (2007). Hubungan Work-Family Conflict dengan Kepuasan Kerja Karyawati
Kelamin Putera
berperan
Androgini Abadi
di
Perkasa
Self
(2007).
Hubungan
Esteem
dengan
Kepuasan Kerja pada Polisi. Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
pada
Astuti.
PT.
Jenis Tiga
(tidak
diterbitkan).
Yogyakarta:
Universitas Wangsa Manggala. Helena. (2009). Hubungan antara Stres Kerja
dan
work-family
conflict
dengan Kepuasan Kerja pada Polisi
Cabang 72
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Wanita. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia.
ISSN : 2087-1899
Rini.J.F. (2002). Konsep Diri. http:/www.epsikologi.com/dewasa/160502.htm. diakses
Lathifah, I.
(2008). Pengaruh
Konflik
Pekerjaan
Keluarga
terhadap
Turnover
Intentions
dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. diterbitkan).
Tesis
(tidak
Semarang:
Fakultas
melalui
www.e-
Psikologi.com. Pada tanggal 14 Februari 2014. Rivai & Mulyadi.(2010). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Psikologi, Universitas Diponegoro. Siagian,S.P (2000). Teori Pengembangan Luthan,
F.,
(2005).Organizational
Organisasi. Jakarta: Bumiaksara.
Behavior.Mc Graw-Hill Book CoSoeharto
Singapure, Singapura.
T.N.E.D.
(2010).
Konflik
Pekerjaan-Keluarga Munandar, A.S. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Keluarga dengan Kepuasan Kerja pada Wanita Bekerja. Skripsi (tidak Indonesia.
Jakarta:
Universitas
Kerja:
Metaanalisis.
Jurnal Psikologi.37(1), 189-194. Sutanto.
Pratama. (2009). Hubungan Konflik Kerja
diterbitkan).
Kepuasan
dengan
(2004).
Buku
Pedoman
Pelaksanaan Tugas Bintara POLRI di Lapangan. KNRI. Undang-undang RI No. 2 Tahun 2002 dan Peraturan
Pemerintah
RI
Tahun
2010 tentang Kepolisian. (2010). Bandung: Citra Umba
73
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Rina Dwiarti, SE, M.Si Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
[email protected] Abstract This research has two objectives. The first objective is to analyze the impact of five fundamental factors (current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory turnover ratio, and total assets turnover ratio) to return on equity (ROE). The second one is to analyze whether the impact of five fundamental factor to ROE are consistent between 2010 and 2011. The sample was taken by using purposive sampling method. the taken sample consist of 43 firms. The result of the partial test in 2010 indicates that the total assets turnover ratio has significant effect on ROE, but current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, and inventory turnover ratio do not. While, the result on simultaneous test indicates that the current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory turnover ratio, and total assets turnover ratio were not significant effect on ROE. The result of the partial test in 2011 also indicates that the total assets turnover ratio has significant effect on ROE, but current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, and inventory turnover ratio do not. While, the result on simultaneous test indicates that the current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory turnover ratio, and total assets turnover ratio were significant effect on ROE. The result on the chow test indicated that the effect of five fundamental factors on ROE are not significantly different between 2010 and 2011. . Keywords : return on equity , current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory turnover ratio, and total assets turnover ratio PENDAHULUAN Perusahaan
yang
dalam
menjaga
kelangsungan hidup jangka panjang harus mampu
menghasilkan
perusahaan
yang
laba. tinggi
meningkatkan kesejahteraan pemilik
akan
kemungkinan yang
(pemegang
besarnya
Laba
deviden
tinggi
bagi
saham), atau
para karena
pengembalian
investasi untuk pemilik sangat tergantung dari
besarnya
laba
yang
dicapai
perusahaan. Di sisi lain, laba perusahaan
tinggi
juga
kemungkinan perusahaan,
akan
meningkatkan
pertumbuhan
usaha
karena meningkatnya atau
besarnya laba di tahan sebagai salah satu sumber modal
juga tergantung
pada
besarnya laba yang dicapai perusahaan. Hal ini menjadikan informasi mengenai kemampuan perusahaan
menghasilkan
laba menjadi sangat penting bagi banyak fihak, antara lain pemegang saham dan manajemen.
Dalam
analisis
rasio
keuangan, profitabilitas merupakan rasio keuangan
yang
digunakan
untuk 74
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
mengukur kemampuan perusahaan dalam
modal yang mereka investasikan di dalam
menghasilkan laba.
perusahaan.
Secara
umum,
semakin
tinggi rasio ini menunjukkan semakin Profitabilitas
merupakan
angka
rasio, sehingga lebih baik digunakan menganalisis kemampuan menghasilkan
tingginya pula tingkat penghasilan yang diperoleh para pemegang saham pemilik perusahaan (www.ilmu-ekonomi.com).
laba dibandingkan hanya menggunakan angka laba secara langsung. (Prastowo
&
Juliaty,
keuangan
mengungkapkan
Menurut
2002),
Return
rasio
perusahaan
hubungan
perusahaan
on
equity
maupun mengalami
sebuah kelompok perubahan
matematik antara suatu jumlah dengan
meningkat dan menurun, hal tersebut
jumlah lainnya atau perbandingan antara
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
satu pos dengan pos lainnya. Rasio
baik internal maupun eksternal. Sehingga
merupakan
laporan
menjadi penting untuk mempelajari faktor-
keuangan yang paling banyak digunakan.
faktor yang mempengaruhi profitabilitas
Rasio merupakan alat analisis yang dapat
(return on equity) pada suatu perusahaan
memberikan
maupun
teknik
analisis
jalan
keluar
dan
kelompok perusahaan.
menggambarkan simptom (gejala-gejala
penelitian ini akan dilakukan
yang
faktor-faktor yang mempengaruhi
tampak)
Dalam
identifikasi
suatu
keadaan.
Jika
secara
tepat,
rasio
on equity pada tahun 2010 dan 2011 pada
keuangan juga dapat menunjukan area-
kelompok perusahaan yang bergerak di
area yang memerlukan penelitian dan
bidang manufaktur, dan selanjutnya akan
penanganan
mendalam.
membandingkan pengaruh dari faktor-
menyingkap
faktor tersebut terhadap return on equity
diterjemahkan
Analisis
yang
rasio
lebih dapat
hubungan dan sekaligus menjadi dasar
antara
pembandingan yang menunjukan kondisi
sehingga akan diketahui apakah ada
atau kecenderungan yang tidak dapat
kesamaan
dideteksi
faktor-faktor tersebut terhadap return on
bila
kita
hanya
melihat
komponen-komponen ratio itu sendiri.
tahun
2010
dengan
return
atau perbedaan
2011,
pengaruh
equity antar kedua waktu pengamatan tersebut.
Pada penelitian ini profitabilitas dapat diukur dengan return on equity.
Penelitian ini dilakukan dengan
Return on equity (ROE) adalah suatu
menggunakan
rasio yang digunakan untuk mengukur
sebagai berikut : 1) Variabel dependen
besarnya tingkat pendapatan (income)
yang
yang
adalah profitabilitas yang diukur dengan
tersedia
bagi
para
pemilik
batasan
digunakan on
dalam
equity.
permasalahan
penelitian Dan
ini
perusahaan (baik pemegang saham biasa
return
variabel
maupun pemegang saham preferen) atas
independennya adalah adalah : current 75
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
ratio, debt to equity ratio, price earning
assets, return on equity, dan net profit
ratio, inventory turnover, dan total assets
margin
turnover ratio, 2) Perusahaan-perusahaan
e. Market-value ratio : memperlihatkan
yang diteliti adalah perusahaan yang
bagaimana perusahaan dinilai oleh
masuk dalam industri
investor di pasar modal. Contoh : Price
manufaktur dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
earning ratio
tahun 2010 -2011.
Analisis
rasio
keuangan
pada
dasarnya dapat dilakukan dengan dua macam
Mengukur
kinerja
pembandingan
yaitu
(Riyanto, 2008) :
KAJIAN TEORI A.
cara
perusahaan
a. Membandingkan
rasio
sekarang
(present ratio) dengan rasio-rasio dari
menggunakan analisis rasio
waktu-waktu yang lalu (rasio historis) Menurut
Atmaja
(2008),
rasio
keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan RugiLaba). Rasio dapat digolongkan menjadi lima
golongan,
yaitu
sebagai
berikut
(Atmaja, 2001) : a. Leverage berapa
:
hutang
memperlihatkan yang
digunakan
b. Liquidity ratio : mengukur kemampuan untuk
kewajiban-kewajiban
memenuhi jatuh
tempo.
c. Efficiency atau turnover atau asset
sama. b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan
dengan
yang sama.
ratio
:
efektif
mengukur perusahaan
juga
(2008), bahwa dihitung
dari
menurut
laporan
memberikan
informasi
mengukur perusahaan
menghasilkan laba. Contoh : return on
yang
memadai. Untuk memperoleh informasi yang
lebih
membandingkan
banyak,
kita
rasio
industri :
keuangan
perusahaan pada satu tahun saja tidak
assets turnover ratio ratio
Atmaja
rasio keuangan yang
perusahaan dengan rasio
kemampuan
rasio-rasio
sejenis atau rasio industri untuk waktu
mengelola aktivanya. Contoh : Total
d. Profitability
yang
akan datang dari perusahaan yang
akan
Contoh : current ratio.
seberapa
rasio-rasio
diperkirakan untuk waktu-waktu yang
Demikian
perusahaan. Contoh : debt ratio
management
dengan
semacam dari perusahaan lain yang
ratio
perusahaan
atau
(comparative
membandingkan
keuangan keuangan
analysis)
rasio
dapat
dan
keuangan
perusahaan dari waktu ke waktu (trend analysis).
Pada
penelitian
ini
akan
dilakukan dengan membandingkan kinerja 76
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
keuangan antara dua titik waktu pada
diukur dengan Return on equity. Return
suatu industri atau kelompok perusahaan.
on equity adalah setelah
pajak
perbandingan laba
dengan
modal
sendiri
(Atmaja, 2001). Adapun variabel-variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas
B. Profitabilitas Profitabilitas adalah dari
serangkaian
keputusan.
Rasio
hasil bersih
kebijakan profitabilitas
dan adalah
ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
yang diduga mempengaruhi return on equity adalah : 1.
untuk
efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya.
keuangan,
aktiva
dengan
itu,
lancar,
matematis
pemasaran,
hutang
yang
dengan
adapun
secara
rumus
untuk
menghitung current ratio adalah
sumberdaya manusia, dan operasional. sejalan
membayar
harus segera dipenuhi
Efektivitas manajemen
meliputi kegiatan fungsional manajemen, seperti
current ratio, adalah kemampuan
(Riyanto,2008) :
rasio-rasio
current ratio = aktiva lancar
profitabilitas itu akan menunjukkan hasil
Hutang lancar
akhir dan sejumlah kebijaksanaan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan
2.
yang mencerminkan bagian dari
perusahaan dalam memperoleh laba, baik
setiap rupiah modal sendiri yang
dalam hubungannya dengan penjualan,
dijadikan
aset, maupun terhadap modal sendiri.
keseluruhan
Dengan demikian, rasio profitabilitas akan sebagaimana
dalam keuntungan
atau
menghitung
ditunjukkan laba
profitabilitas laba
yaitu
(Atmaja,
2001).
rasio-rasio
yang
menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan. Dalam penelitian ini
debt to equity ratio
digunakan
Sedangkan menurut Riyanto (2008) rasio profitabilitas
adapun
= hutang lancar +hutangjangka panjang jumlah modal sendiri
untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
hutang,
debt to equity ratio
diperoleh dari penjualan dan investasi
Rasio
untuk
adalah (Riyanto,2008) :
yang
(www.ilmu-ekonomi.com).
jaminan
secara matematis rumus untuk
mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan
debt to equity ratio, adalah rasio
3.
price earning ratio adalah rasio yang
mengambarkan
rasio
perbandingan antara harga saham terhadap
earning
(Tandelilin,2001). matematis
rumus
perusahaan Secara untuk
rasio profitabilitas 77
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
menghitung
PER (price earning
ratio ) adalah :
ISSN : 2087-1899
mengalami
perubahan
antar
waktu.
Berdasar hal ini maka dalam penelitian ini hipotesisnya adalah :
PER =Harga per lembar saham Earnings per lembar saham 4.
inventory turnover,
1. Diduga current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory
adalah rasio
turnover, dan total assets turnover
yang mengukur kemampuan dana
ratio
yang tertanam dalam inventory berputar
dalam
suatu
tertentu
atau
likuiditas
inventory.
Adapun
matematis
rumus
menghitung
inventory
equty
periode
return
on
signifikan
pada
manufaktur
yang
terdaftar di BEI pada tahun 2010.
secara
2. Diduga current ratio, debt to equity
untuk
ratio, price earning ratio, inventory
turnover
turnover, dan total assets turnover ratio
inventory turnover
5.
secara
perusahaan
dari
ratio adalah (Riyanto,2008) :
=
mempengaruhi
equty
Harga pokok penjualan inventory rata-rata
mempengaruhi secara
perusahaan
return
on
signifikan
pada
manufaktur
yang
terdaftar di BEI pada tahun 2011.
total assets turnover ratio, adalah
3. Diduga terdapat perbedaan yang
kemampuan dana yang tertanam
signifikan pengaruh
dalam keseluruhan aktiva berputar
faktor yang diteliti yaitu : current
dalam suatu periode tertentu atau
ratio, debt to equity ratio, price
kemampuan
earning ratio, inventory turnover,
modal
yang
dari faktor-
diinvestasikan untuk menghasilkan
dan
revenue, adapun secara matematis
terhadap return on equity
rumus
tahun 2010 dengan tahun 2011 ?
assets
untuk
menghitung
turnover
ratio
total
METODE PENELITIAN
total assets turnover ratio =
penjualan netto jumlah aktiva Profitabilitas perusahaan-
mengalami
manufaktur
setiap
perkembangan
waktu baik
dipengaruhi oleh faktor internal maupun
A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah
yang
mempengaruhinya
dalam
penelitian
perusahaan-perusahaan
ini yang
termasuk dalam industri manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
eksternal, dan dimungkinkan struktur dari faktor-faktor
antara
adalah
(Riyanto,2008) :
perusahaan
total assets turnover ratio
Pemilihan sampel pada penelitian ini
dengan
menggunakan
metode 78
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
purposive sampling, dengan kriteria yang
dibandingkan dengan modal sendiri
digunakan sebagai berikut :
yang digunakan
a. Perusahaan
termasuk
industri manufaktur dan
dalam terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2011 b. Laporan
Rumus
return on equity = Earning
after tax/modal sendiri b.Variabel independen pada penelitian ini variabel
keuangan
perusahaan
independennya terdiri atas :
tersedia lengkap pada dua tahun 1. Current ratio adalah kemampuan
pengamatan tersebut.
aktiva lancar membayar hutang lancar Rumus
B. Sumber dan Jenis Data
current
ratio
=
aktiva
lancar/hutang lancar. Sumber
data
penelitian
ini
diperoleh dari Indonesian Capital Market
2. Debt
to
equity
Directory serta sumber-sumber lain yang
proporsi
mendukung. Dalam penelitian ini jenis
modal sendiri.
data
yang
sekunder, adalah
digunakan dan data
laporan
adalah
data
yang digunakan
keuangan
tahunan
perusahaan-perusahaan dalam
industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ratio
total hutang pada total
Rumus debt to equity ratio = total hutang/total modal sendiri 3. Price
earning
ratio
terhadap
C. Definisi Operasional dan
matematis
Pengukuran Variabel
menghitung
dependen dan variabel independen
adalah
perbandingan antara harga saham earning
perusahaan
(Tandelilin,2001).
Penelitian ini menggunakan variabel
adalah
Secara
rumus
untuk
PER (price earning
ratio ) adalah : Harga per lembar saham/Earning per lembar saham 4. Total assets turnover ratio adalah
sebagai berikut :
perputaran total aktiva dalam satu a. Variabel dependen adalah profitabilitas Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba (Atmaja, 2001).
Dalam penelitian ini
periode. Rumus total assets turnover ratio = penjualan/ jumlah aktiva 5. Inventory
turnover
akan diukur dengan Return on equity.
perputaran inventory
Return on equity adalah kemampuan
periode.
perusahaan dalam
adalah dalam satu
menghasilan laba 79
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Rumus total inventory turnover ratio
Menurut Ghozali (2001), Uji Chow
= penjualan/ jumlah inventory
bertujuan
untuk menguji apakah
terdapat stabilitas struktural (test of structural
Untuk
penelitian ini, uji chow digunakan
D. Alat analisis Penelitian
stability).
ini
menggunakan
teknik
untuk
menguji apakah terdapat
stabilitas
stastistik, meliputi :
struktural
pada
persamaan regresi dua periode a. Persamaan regresi Data
yang berbeda tersebut.
kinerja
keuangan
perusahaan-perusahaan manufaktur
dengan
Dalam penelitian ini dilakukan uji T dan Uji F. Uji T digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
atau
dependen tidak
berarti
tidak
terdapat
perbedaan koefisien faktor-faktor
dianalisis
persamaan regresi cross-sectional.
variabel
disini
Stabilitas
keuangan
yang
profitabilitas
mempengaruhi
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 dan 2011.
dipengaruhi
oleh
variabel
independen. Uji F dimaksudkan
HASIL ANALISIS DATA
untuk mengetahui secara serentak apakah
variabel
mempunyai terhadap
independen
pengaruh variabel
signifikan dependen.
Analisis akan dilengkapi dengan membahas koefisien determinasi yang digunakan untuk mengetahui besarnya independen
pengaruh terhadap
variabel variabel
dependen secara bersama-sama. Pengujian
hipotesis
dilakukan
setelah model regresi bebas dari gejala-gejala
asumsi
klasik
(autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas). b. Uji Chow
A. Pengujian hipotesis pertama Analisis
regresi
berganda
dilakukan setelah mendapatkan hasil olah data bahwa model tahun 2010
regresi dengan data
bebas dari gejala-gejala
asumsi klasik. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji apakah secara statistik
masing-masing
variabel
independen yaitu current ratio, debt to equity ratio, price earning ratio, inventory turnover, dan total assets turnover ratio berpengaruh terhadap variabel dependen (return on equity). Hasil uji regresi linier berganda tahun
2010
dapat disajikan
pada tabel di bawah ini :
80
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
Tabel 1 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda tahun 2010 Variabel
Koefisien Regresi
Thitung
Signifikansi
current ratio
-1,845
-0,963
0,342
debt to equity ratio
-2,488
-0,775
0,443
Inventory turnover ratio
-0,656
-0,699
0,489
total assets turnover ratio
13,236
2,444
0,019
price earning ratio
-0,032
-0,258
0,798
Konstanta
17,115
Adjusted R2
0,065
Fhitung
1,586
Signifikansi F
0,188
Variabel Dependen : Return on equity Sumber : Data diolah
Analisis
koefisien
regresi
terhadap return on equity. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun
2010
ditunjukkan dari nilai signifikasi dari
terdapat
yang
t hitung debt to equity ratio yaitu
negatif terhadap return on
sebesar 0,443 adalah lebih besar
empat
berpengaruh
variabel
dari α (0,05),
equity yaitu : current ratio, debt to equity ratio , inventory turnover¸ dan
price
3.
inventory
turnover
earning ratio. Sedangkan untuk variabel
berpengaruh
total assets turnover
memiliki
terhadap return on equity. Hal ini
pengaruh positif terhadap return on equity.
ditunjukkan dari nilai signifikasi dari
Adapun
ratio
hasil uji
t
t hitung
pada tabel
2.
current ratio
signifikan
inventory turnover yaitu
sebesar 0,489 adalah lebih besar
diatas menunjukkan bahwa : 1.
secara
tidak
dari α (0,05),
tidak berpengaruh
4.
total
assets
turnover
secara signifikan terhadap return
berpengaruh
on equity. Hal ini ditunjukkan dari
terhadap return on equity. Hal ini
nilai signifikasi dari t hitung current
ditunjukkan dari nilai signifikasi dari
ratio yaitu sebesar 0,342 adalah
t hitung total assets turnover ratio
lebih besar dari α (0,05)
yaitu sebesar 0,019 adalah lebih
debt
to
berpengaruh
equity
ratio
secara
tidak
secara
ratio
signifikan
kecil dari α (0,05).
signifikan 81
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
5. Dan price earning ratio tidak
ini ditunjukkan dari nilai signifikasi dari F
berpengaruh secara signifikan
hitung yaitu sebesar 0,188 adalah lebih
terhadap return on equity. Hal
besar dari α (0,05). Dan berdasarkan
ini
nilai
koefisien determinasi
kelima variabel
signifikasi dari t hitung price
tersebut menunjukan
hanya mampu
earning ratio
menjelaskan variabel
return on equity
ditunjukkan
dari
yaitu sebesar
0,798 adalah lebih besar dari α
sebesar 6,5 %, sedang 93,5% dijelaskan
(0,05)
oleh variabel lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel : current ratio, debt to equity ratio, inventory turnover dan price earning ratio secara parsial
tidak
berpengaruh
terhadap
return
variabel
total
menunjukkan
on
signifikan
equity.
assets
Analisis
Adapun
turnover
memiliki
B. pengujian hipotesis kedua
ratio
pengaruh
data bahwa model 2011
asumsi Hasil F-test pada tahun menunjukan secara
bahwa
serentak
kelima
tidak
2010 variabel
berpengaruh
berganda
dilakukan setelah mendapatkan hasil olah tahun
signifikan terhadap return on equity.
regresi
berganda
regresi dengan data
bebas dari gejala-gejala
klasik. Hasil uji regresi linier dengan
menggunakan
data
tahun 2011 dapat disajikan pada tabel di bawah ini:
signifikan terhadap return on equity. Hal
Tabel 2 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda tahun 2011 Variabel
Koefisien Regresi
Thitung
Signifikansi
current ratio
0,281
0,100
0,921
debt to equity ratio
3,489
1,019
0,315
Inventory turnover ratio
0,483
0,528
0,600
total assets turnover ratio
20,666
3,777
0,001
price earning ratio
-0,064
-1,179
0,246
Konstanta
-9,172
Adjusted R2
0,309
Fhitung
4,762
Signifikansi F
0,002
Variabel Dependen : Return on equity Sumber : Data diolah 82
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Analisis
koefisien
ISSN : 2087-1899
regresi
yaitu sebesar 0,001 adalah lebih kecil dari α (0,05).
menunjukkan bahwa pada tahun 2011 terdapat
empat
berpengaruh
variabel
yang
5. Dan variabel
positif terhadap return on
tidak
price earning ratio
berpengaruh
secara
equity yaitu : current ratio, debt to equity
signifikan terhadap
ratio, inventory turnover dan total assets
equity. Hal ini ditunjukkan dari nilai
turnover ratio. Dan hanya
signifikasi dari
price earning
return on
t hitung
price
ratio yang berpengaruh negatif terhadap
earning ratio yaitu sebesar 0,246
return on equity.
adalah lebih besar dari α (0,05)
Adapun hasil uji t
pada tabel
diatas menunjukkan bahwa :
Jadi secara parsial hanya variabel total assets turnover ratio signifikan
terhadap
yang berpengaruh return
on
equity,
1. current ratio tidak berpengaruh
sedangkan variabel lainnya current ratio,
secara signifikan terhadap return
debt to equity ratio, inventory turnover
on equity. Hal ini ditunjukkan dari
dan price earning ratio tidak berpengaruh
nilai signifikasi dari t hitung current
secara signifikan terhadap
ratio yaitu sebesar 0,921 adalah
equity.
lebih besar dari α (0,05) 2. debt
to
equity
berpengaruh
ratio
secara
tidak
signifikan
terhadap return on equity. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikasi dari t hitung debt to equity ratio yaitu sebesar 0,315 adalah lebih besar dari α (0,05), 3. inventory berpengaruh
return on
Hasil F-test pada tahun menunjukan
bahwa
kelima
2011 variabel
secara serentak berpengaruh
signifikan
terhadap return on equity.
Hal ini
ditunjukkan dari nilai signifikasi dari
F
hitung yaitu sebesar 0,002 adalah lebih kecil dari α (0,05). Kelima variabel tersebut mampu menjelaskan return on equity
turnover secara
tidak signifikan
sebesar 30,9 %, sedang 69,1% dijelaskan oleh variabel lainnya.
terhadap return on equity. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikasi dari t hitung inventory
turnover yaitu
sebesar 0,600 adalah lebih besar dari α (0,05), 4. total
assets
berpengaruh
turnover secara
ratio
signifikan
terhadap return on equity. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikasi dari t hitung total assets turnover ratio
c. Pengujian hipotesis ketiga Pengujian
hipotesis
ketiga
dilakukan dengan Uji Chow. Uji Chow ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat stabilitas
struktural
pada
persamaan
regresi dua tahun yang berbeda tersebut (tahun
2010
dengan
tahun
2011). 83
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
Stabilitas disini perbedaan
berarti
tidak
koefisien
ISSN : 2087-1899
terdapat
variabel-variabel
kelima variabel tidak berpengaruh signifikan
terhadap
return
on
yang mempengaruhi return on equity.
equity. Kelima variabel tersebut
Perhitungan uji Chow menunjukan hasil
juga hanya mampu menjelaskan
bahwa persamaan regresi dengan return
return on equity sebesar 6,5 %,
on equity sebagai variabel dependen,
sedang
diperoleh nilai F hitung
variabel lainnya.
sebesar 0,87,
93,5%
dijelaskan
oleh
sedang nilai F tabel adalah 2,45 pada α
2. Pada tahun 2011 secara parsial
sebesar 5%, sehingga Ho diterima karena
variabel total assets turnover ratio
F hitung lebih kecil dari F tabel. Hal ini
berpengaruh secara positif dan
berarti
signifikan
yang
bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan
pada
terhadap
return
on
struktural
equity, sedangkan empat variabel
persamaan regresi antara tahun 2010
lainnya yang yaitu : current ratio,
dengan tahun 2011, atau tidak terdapat
debt to equity ratio, inventory
perbedaan pengaruh dari faktor-faktor
turnover, dan
yang diteliti yaitu : current ratio, debt to
tidak
equity ratio, price earning ratio, inventory
signifikan
turnover, dan total assets turnover ratio
equity.
terhadap return on equity
kelima
antara tahun
2010 dengan tahun 2011.
price earning ratio
berpengaruh terhadap
secara return
on
Adapun secara simultan, variabel
berpengaruh
signifikan terhadap
return on
equity. Kelima variabel tersebut mampu
menjelaskan
return
on
equity sebesar 30,9 %, sedang
KESIMPULAN
69,1% dijelaskan oleh variabel Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
lainnya 3. Tidak terdapat perbedaan yang
1. Pada tahun 2010 secara parsial
signifikan
pada
struktural
variabel total assets turnover ratio
persamaan regresi antara
tahun
berpengaruh secara positif dan
2010 dengan tahun 2011,
atau
signifikan
on
tidak terdapat perbedaan pengaruh
equity, sedangkan empat variabel
yang signifikan dari faktor-faktor
lainnya yang yaitu : current ratio,
yang
debt to equity ratio, inventory
debt to equity ratio, price earning
turnover,
ratio, inventory turnover, dan total
tidak signifikan equity.
terhadap
return
dan price earning ratio berpengaruh terhadap Dan
secara return
secara
on
simultan
assets
diteliti yaitu : current ratio,
turnover
ratio
terhadap
return on equity antara tahun 2010 dengan tahun 2011 84
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, L. Setia, 2001, “Manajemen
Husnan,
Suad,
1998,
“Manajemen
Keuangan”, Edisi kedua, Andi
Keuangan
:
Offset Yogyakarta
Penerapan”, Edisi 4, BPFE-UGM
Teori
dan
Yogyakarta, Yogyakarta
Brigham & Gapenski, 2001,” Intermediate Financial
Management”,
7th
Kuncoro,
Mudrajad,
2001,
“Metode
Edition, Dryden Press Hacourt
Kuantitatif : Teori dan Aplikasi
Brance College Publishers.
untuk Bisnis dan Ekonomi”, Edisi Pertama,
UPP
AMP
YKPN,
Yogyakarta. Cooper,Donald,R.,
and
Schindler,
Pamela,S.,2001,
“Bussiness
Research Method”, 7th Edition, Mcgraw-Hill
International
Editions.
Riyanto, Bambang, 2008,” Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi keempat cetakan kedelapan, BPFE-UGM Yogyakarta , Yogyakarta
Gujarati, Damodar, 1999, “Ekonometrika Dasar”, Erlangga. Jakarta Prastowo, Dwi, & Juliaty, 2002, ”Analisis Laporan Keuangan”, UPP AMP Ghozali, Iman, 2001. “Aplikasi Analisis Multivariate SPSS”,
dengan
Badan
Universitas
YKPN, Yogyakarta
Program Penerbit
Diponegoro
Semarang, Semarang
www.ilmu-ekonomi.com/profitabitas perusahaan/6 mei 2012
85
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
ISSN : 2087-1899
Beberapa contoh : Buku :
Naskah yang diterima merupakan
Mayer, A.M. and A.P. Mayber. 1989. The
hasil penelitian, naskah ditulis dalam
Germation
bahasa
Press. 270 p.
Indonesia,
diketik
dengan
of
Seeds.
Pergamon
computer program MS. Word, front Arial size
11. Jarak
antar baris
2
spasi
maksimal 15 halaman termasuk garfik,
Artikel dalam buku : Abdulbaki, A.A. And J.D. Anderson. 1972.
gambar dan tabel. Naskah diserahkan
Physiological
dalam bentuk print-out dan CD; dibuat
Deteration of Seeds. P. 283-309. In.
dengan jarak tepi cukup untuk koreksi.
T.T.Kozlowski (Ed) Seed Biology
Gambar (gambar garis maupun
and
Biochemical
Vol. 3. Acad. Press. New York.
foto) dan tabel diberi nomor urut sesuai dengan letaknya. Masing-masing diberi
Artikel dalam majalah atau jurnal :
keterangan singkat dengan nomor urut
Harrison, S.K., C.S. Wiliams, and L.M.
dan dituliskan diluar bidang gambar yang
Wax. 1985. Interference and Control
akan dicetak.
of
Nama ilmiah dicetak miring atau diberi garis bawah. Rumus persamaan
Giant
Foxtail
(Setaria
faberi,
Herrm) in Soybean (Glicine max). Weed Science 33: 203-208.
ilmu pasti, simbol dan lambang semiotik ditulis dengan jelas. Susunan
Prosiding :
urutan
naskah
ditulis
sebagai berikut :
Kobayasshi,J. Insect
Genetic
engineering
Viruses:
of
Recobinant
1. Judul dalam bahasa Indonesia.
baculoviruses. P. 37-39. in: Triharso,
2. Nama penulis tanpa gelar diikuti
S. Somowiyarjo, K.H. Nitimulyo, and
alamat instansi.
B. Sarjono (eds.), Biotechnology for
3. Abstract dalam bahasa Inggris, tidak lebih 250 kata.
Agricultural Viruses. Mada University Press. Yogyakarta.
4. Materi dan Metode.
Redaksi berhak menyusun naskah
5. Hasil dan Pembahasan.
agar sesuai dengan peraturan pemuatan
6. Kesimpulan.
naskah
7. Ucapan terima kasih kalau ada.
diperbaiki, atau menolak naskah yang
8. Daftar
bersangkutan.
pustaka
ditulis
menggunakan sistem nama, tahun dan disusun secara abjad
atau
Naskah
mengembalikanya
yang
dimuat
untuk
dikenakan
biaya percetakan sebesar Rp 100.000,dan penulis menerima 1 eks hasil cetakan
86
Jurnal Sosio Humaniora Vol. 4 No 5., Mei 2013
ISSN : 2087-1899
87