Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
i
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
Jurnal
Sosio-Humaniora PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch. Wariyah, M.P. Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc. Dewan Redaksi : Dr. Kamsih Astuti, M.A. Dr. Hermayawati, M.Pd. Penyunting Pelaksana : Tutut Dwi Astuti, S.E., M.Si. Dra. Indra Ratna KW, M.Si. Restu Arini, S.Pd., M.Pd. Sumiyarsih, S.E., M.Si. Pelaksana Administrasi : Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini
Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail :
[email protected] Web : lppm.mercubuana-yogya.ac.id Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Sosio-Humaniora dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.
ii
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2, September 2014 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis yang telah berbagi pengetahuan dari hasil penelitian, untuk dipublikasikan dan dibaca oleh pemangku kepentingan, sehingga memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan IPTEKS. Pada jurnal Sosio-Humaniora edisi September 2014 ini, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang manajemen, bidang akuntansi dan bidang psikologi. Pada bidang manajemen disajikan artikel tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di BEI, pengaruh dimensi kualitas jasa terhadap keputusan pembelian jasa perbankan pada Bank Mandiri unit Mandiri Mitra Usaha Yogyakarta. Pada bidang akuntansi disajikan artikel tentang adopsi accrual accounting pada pemerintahan Republik Indonesia, sedangkan pada bidang psikologi disajikan artikel tentang hubungan antara kebutuhan aktualisasi diri dengan motivasi kerja pada wanita karier di PT Kusuma Sandang Mekarjaya, nilai positif pekerjaan-keluarga pada ibu yang bekerja ditinjau dari dukungan sosial, dan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan dukungan sosial orangtua dengan motivasi belajar pada siswa di MTS Ibadurrahman Tibu Sisok Desa Loang Maka Lombok Tengah tahun ajaran 2013/2014. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak redaksi mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2014 Redaksi
iii
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2 ini telah direview oleh Mitra Bestari : 1. Awan Santosa, S.E., M.Sc. bidang studi Manajemen 2. Dr. Kamsih Astuti, S.Psi., M.Si. bidang studi Psikologi Masyarakat
iv
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ........................................................................................... Daftar Mitra Bestari .................................................................................... Daftar Isi......................................................................................................
iii iv v
HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DENGAN MOTIVASI KERJA PADA WANITA KARIER DI PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA .............................................................................................. 132-143 Betsy Amanda Syauta dan Reny Yuniasanti EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI .................................................................................... 144-161 Rina Dwiarti NILAI POSITIF PEKERJAAN-KELUARGA PADA IBU YANG BEKERJA DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL ....................................................... 162-177 Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI MTS IBADURRAHMAN TIBU SISOK DESA LOANG MAKA LOMBOK TENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014 .................................................................................................... 178-198 Habibi Al-Ajami dan Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto PENGARUH DIMENSI KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN Studi Kasus Pada Bank Mandiri Unit Mandiri Mitra Usaha Yogyakarta ............................................................... 199-217 Subarjo ADOPSI ACCRUAL ACCOUNTING PADA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Literatur) ...................................................................... 218-231 Maria Immaculata Andriani Novitasari PEDOMAN PENULISAN NASKAH .............................................................
232
v
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
ADOPSI ACCRUAL ACCOUNTING PADA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Literatur) Maria Immaculata Andriani Novitasari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates Km 10 Yogyakarta 55753 Email :
[email protected] ABSTRAK Mulai Januari 2015, hampir seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia akan mulai menerapkan Akuntansi berbasis akrual. Hal ini didasarkan atas Peraturan Pemerintah No.71 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan No.238/PMK.05/2011 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Implementasi akrual akuntansi tersebut diyakini oleh para ahli akan lebih baik dari Akuntansi berbasis kas. Dengan pencatatan akrual basis, diyakini akan lebih meningkatkan transparansi, meningkatkan efisiensi dan mencegah korupsi di lingkungan Pemerintah Republik Indonesia. Belajar dari beberapa Negara yang telah lebih dahulu berhasil menerapkan Akuntansi berbasis akrual yaitu New Zealand, Australia dan Inggris, semoga dalam pengabdopsiannya nanti akan sesuai dengan kondisi Indonesia dan akan sukses sesuai dengan yang diharapkan. Kata kunci : Akuntansi Akrual, transparansi, efisiensi, mencegah korupsi ADOPTION ACCRUAL ACCOUNTING IN GOVERNMENT REPUBLIC OF INDONESIA (Literature Study) ABSTRACT Starting in January 2015, almost all local governments in Indonesia will begin implementing accrual-based accounting. It is based on Government Regulation 71 of the Government Accounting Standards, Regulation of the Minister of Finance 238 / PMK.05 / 2011 of 2011 on the General Guidelines for the Government Accounting System, Regulation No. 64, 2013 on the Implementation of the Government Accounting Standards Accrual Based on Local Government . The implementation of accrual accounting is believed by experts to be better than cashbased accounting. By recording the accrual basis, it is believed will increase transparency, improve efficiency and prevent corruption in the Government of the Republic of Indonesia. Learn from some of the countries that have already successfully implemented the accrual-based accounting of New Zealand, Australia and the UK, hopefully in adoption will be in accordance with the conditions in Indonesia and will be successful as expected. Keywords ; Accrual Accounting, transparency, efficiency, combat corruption
218
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
PENDAHULUAN
ISSN : 2087-1899
Sementara akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi dimana
Seiring semakin
berjalannya
banyak
waktu,
ekonomi
dan
peristiwa
di
lainnya diakui, dicatat, dan disajikan
yang
dalam laporan keuangan pada saat
menerapkan sistem akuntansi akrual
terjadinya transaksi tersebut, tanpa
dalam laporam keuangan mereka. Ini
memperhatikan waktu kas atau setara
menunjukkan telah terjadi perubahan
kas diterima atau dibayarkan (KSAP,
arsitektur
2006).
berbagai
pemerintahan
transaksi
belahan
dunia
manajemen
keuangan
pemerintahan.
Selanjutnya,
mengatakan
Pada prinsipnya, pencatatan
dalam
(recording)
sesuai
metode yaitu metode berbasis kas
terjadinya
arus
dan basis akrual.
sehingga
suatu
transaksi
diakui/dicatat transaksi
atau
ketika
tersebut
dikeluarkan.
kejadian
saat
sumber
daya,
menyediakan
informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya
atas
dicatat.
diterima
atau
dilakukan
lain,
menggambarkan
kata
akuntansi
dengan
dapat
uang
Dengan
juga
berbasis akrual, waktu pencatatan
anggaran secara garis besar ada dua
Dalam akuntansi berbasis kas,
KSAP
Ketika
akrual
hendak
sepenuhnya
untuk
berlangsungnya
akuntansi berbasis kas adalah basis
esensi transaksi atau kejadian, maka
akuntansi yang mengakui pengaruh
nilai
transaksi dan kejadian lainnya pada
penerapan
saat kas atau setara kas diterima atau
tergambarnya informasi operasi atau
dibayar
kejadian. Dalam sektor komersial,
yang
digunakan
untuk
lebih
yang
diperoleh
akrual
adalah
pengakuan pendapatan, belanja, dan
gambaran
pembiayaan
atau kejadian tersebut dituangkan
(Ritongga,Irwan;2010).
perkembangan
dari
operasi
219
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
dalam laporan laba rugi. Sedangkan
yang telah dilaksanakan di Indonesia
dalam akuntansi pemerintah, laporan
dengan cash basis serta berdasarkan
sejenis ini diciptakan dalam bentuk
atas
laporan
Tahun
operasional
atau
laporan
surplus/defisit (Simanjuntak, 2010). Berdasarkan
atas
analisa
pelaksanaan penerapan pencatatan
Peraturan Pemerintah No.71 2010,
berikut
ini
penulis
kemukakan beberapa kelebihan dan kekurangan Akuntansi Basis Kas, serta Akuntansi Basis Akrual ;
Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Basis Kas dan Akuntansi Basis Akrual Akuntansi Basis Kas Manfaat Kelemahan Anggaran berbasis kas Tidak dapat ditandingkan telah lazim diterapkan antara anggaran berbasis pada sektor publik. Tidak kas dengan realisasi hasil memerlukan perubahan operasionalmaupun posisi paradigma keuangan yang disajikan penganggaran. dalam basis akrual.
Akuntansi Basis Akrual Manfaat Kelemahan Dapat dilakukan Terdapat kerumitan pengendalian atas posisi menentukan target keuangan dan anggaran atas operasional organisasi pencapaian posisi keuangan dan hasil operasi di masa depan.
Sederhana pemahaman anggaran yang didasarkan pada kas dan hanya ditandingkan realisasinya
Pada dasarnya hanya melihat apakah aliran kas masuk dan keluar yang dianggarkan telah dilaksanakan sesuai rencana tersebut. Tidak melihat aspek efisiensi atas aktivitas tersebut.
Penganggaran tidak semata pada arus kas namun juga terhadap hasil akhir posisi keuangan dan operasi dari sebuah organisasi sehingga dapat diukur efisiensi pelayanan publik.
Anggaran tidak disajikan akrual sehingga tidak ada perubahan dari praktik yang berlaku sebelumnya. Cost pelaporan lebih rendah.
Pengendalian atas capaian operasional dan posisi yang hendak dicapai entitas kurang dapat dilakukan.
Diperlukan pemahaman lebih interpretasi penyajian anggaran bentukyang atas laporan dalam neraca, laporan operasional maupun laporan perubahan ekuitas pada saat menyusun anggarannya. Dimungkinkan terjadi lebih banyak penyajian laporan, antara lain anggaran kas dan realisasinya, anggaran Operasional (LO) dan realisasinya, anggaran posisi keuangan realisasinya, dst
Keterserapan anggaran kas sebagai tolok
keberhasilan menyebabkan kecenderungan menyamakan anggaran dengan realisasi.
220
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
Tuntutan-tuntutan masyarakat yang
semakin
dorongan
kuat
dari
dan
ISSN : 2087-1899
Januari 2015.
adanya MATERI DAN METODE
lembaga-lembaga
internasional, seperti Organisation for Economic
Cooperation
and
(OECD),
the
Development
Dalam tulisan ini, penulisakan melakukan
studi
literature
International Monetary Fund (IMF),
berbagai
dan World Bank, untuk menerapkan
referensi
basis akrual kepada negara-negara di
referensi-referensi tersebut, tentang
dunia
bagaimana
menyebabkan
Indonesia
terus
memperbaiki (Halim,
pemerintah
berupaya
sistem
2012).
untuk
akuntansinya Hal
tersebut
pengumpulan
dari
serta
penerapan
beberapa
Negara,
Australia,
Inggris.
pertimbangan
2010,
Akuntansi
terhadap
Akuntansi
berbasis Akrual yang telah berhasil di
mendorong pemerintah pada tahun melalui
analisis
berbagai
New
Zealand,
sebagai
dalam
bahan
pelaksanaan
Komite
Standar
penerapan Akuntansi berbasis Akrual
Pemerintahan
(KSAP)
di Pemerintahan Republik Indonesia,
akuntansi
yang akan dimulai sejak Januari 2015.
menerbitkan
standar
pemerintahan berbasis akrual yang ditetapkan melalui PP nomor 71 tahun 2010
tentang
standar
HASIL DAN PEMBAHASAN
akuntansi Sudah
pemerintahan
menggantikan
lama
isu
mengenai
PP penerapan basis akrual dalam sistem
nomor 24 tahun 2005. akuntansi Untuk
penerapan
pemerintahan
terus
metode berkembang.Kecenderungan Negara-
pencatatan Akuntansi berbasis Akrual negara
untuk
mempergunakan
pada Pemerintah Republik Indonesia metode
pencatatan
dengan
basis
ini, sebagian besar akan dimulai sejak
221
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
akrual terus meningkat walaupun ada
basis accounting is the result of calls
perdebatan dari para ahli mengenai
for
keuntungan dan kerugiannya.
transparency in the public sector”.
Para
greater
accountability
and
pendukung
Sementara Blondal (2003 : 45)
akrual
menyatakan bahwa the objective of
menyampaikan bahwa penggunaan
moving financial reporting to accruals
basis akrual di sektor publik akan
is to make the true cost of government
memberikan manfaat yang lebih baik
more
dibandingkan jika sektor publik hanya
objective for adopting accruals is to
menggunakan basis kas.
improve
penerapan
basis
Akuntansi berbasis Akrual juga
transparent….
decision
A
further
making
in
government by using this enhanced
diharapkan menjadi jawaban yang
information”.
tepat atas meningkatkanya tekanan
Selanjutnya
dari masyarakat agar sektor publik
menuliskan kutipan dari Public Sector
dapat
kelola
Committee (2002) yang menyatakan :
pengelolaan keuangan yang lebih
“The Public Service Committee (PSC)
baik.
of the International Federation of
membangun
Tickel
tata
(2010:7)
mengutip
Tickel
:
Accountants
“This
basis
accrual-based financial statements,
basis
rather
accounting
to
from
cash
accrual
than
believes
7)
Dickinson (2000) menjelaskan bahwa migration
(IFAC)
(2010
cash-based
that
financial
accounting is a the result of calls for
statements, provide the most relevant,
greater
reliable,
accountability
and
transparency in the public sector”. Sementara Blondal (2003 : 45) menyatakan bahwa “the objective of moving financial reporting to accrual
comparable
information for
and
users of
useful financial
information”. Sementara Buhr (2010 : 11) memberikan
perhatian
terhadap
222
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
pengelolaan
biaya
menyatakan
“...a
dengan basis
penerimaan
maupun
pengeluaran
of
yang melampaui masa satu tahun
accounting has its problems. It fails to
anggaran. Anggaran berbasis akrual
provide the total cost of government
akan
programs
anggaran
and
cash
ISSN : 2087-1899
activities,
thereby
making it difficult to make decisions about
expanding
or
memungkinkan jangka
perencanaan
panjang
yang
melebihi satu tahun anggaran.
contracting
Rkein
(2008),
melakukan
programming. Under the cash basis of
penelitan terkait dengan akuntansi
accounting, significant asset holdings
akrual dan reformasi sektor publik di
in the form of tangible capital assets
Australia. Rkein menunjukkan bahwa
go unreported”.
penerapan
akuntansi
Australia
bersamaan
Nasution menekankan mendasar
(2008
perlunya
untuk
menggantikan berbasis
dengan
pelaksanaan kebijakan reformasi di
bertahap
sektor publik. Adopsi dilakukan secara
yang
bertahap di mana pertama kali adopsi
secara
dengan Anwar
10)
di
perubahan
akuntansi
kas
Selanjutnya
:
akrual
akrual.
dilaksanakan
di
organisasi
yang
Nasution
memberikan pelayanan (business like
menjelaskan bahwa dalam sistem
services) hingga kemudian diterapkan
akuntansi
di
akrual
dapat
pelayanan
jasa
Penelitian tersebut juga menunjukkan
pemerintahan, efisiensi serta kinerja
bahwa memang ada manfaat yang
pemerintah.Dalam
diperoleh dari penerapan basis akrual,
diukur
berbasis biaya
sistem
berbasis
seluruh
bagian
sektor
akrual juga dapat diketahui kewajiban
namun
manfaat
kontijensi pemerintah karena dicatat
akrual
belum
komitmen atau hak maupun kewajiban
diperoleh dan penerapan basis akrual
kontijensi
di
negara
terutama
untuk
setiap
penerapan
publik.
seluruhnya
instansi
juga
basis dapat
sangat
223
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
bervariasi.
untuk
Berikut ini penulis sampaikan beberapa
ISSN : 2087-1899
negara
New
meningkatkan
pengukuran
kinerja sektor publik.
Zealand,
Tiga
kebijakan
Australia, Inggris yang telah dinilai
mempengaruhi
sukses mengimplementasikan teknik
akrual di New Zealand. Departemen
accrual accounting dalam pelaporan
Keuangan New Zealand sudah mulai
keuangan di sector publik.
mempersiapkan
New Zealand menjadi negara pertama
yang
adopsi
ini akuntansi
akuntansi
akrual
pada tahun 1987. Public Finance Act
sepenuhnya
diundangkan pada tanggal 1 Juli
melaksanakan Akuntansi Akrual baik
1989.Undang-undang tersebut yang
di
menjelaskan
tingkat
nasional
dan
penggunakan
metode
lembaga.Reformasi akuntansi akrual
akuntansi akrual untuk penganggaran
di New Zealand merupakan paling
dan
komprehensif
semua
undang juga mendefinisikan atribut
negara.Perubahan adalah bagian dari
dari manajemen fiskal yang baik, dan
gelombang reformasi tahun 1980-an
memastikan pemerintah memenuhi
sebagai akibat dari kesulitan fiskal
kriteria tertentu.Undang- undang ini
negara.Reformasi ini bertujuan untuk
menciptakan insentif bagi para politisi
mencapai efisiensi. Untuk mencapai
untuk
tujuan ini New Zealand menjalankan
kepentingan jangka panjang negara,
tiga
bukan
fungsi
kebijakan
di
antara
yaitu
komersial
memisahkan dari
operasi
pelaporan
menteri
sesuai
kebijakan
dalam
kepentingan
politis
jangka pendek (Ruth R, 1996:5).
pemerintah lainnya, menguatkan garis pertanggungjawaban
mengejar
keuangan.Undang-
Pada tahun 1992 New Zealand
dan
berhasil membuat laporan keuangan
eksekutif dan merancang anggaran
dengan akuntansi akrual di seluruh
dan sistem manajemen keuangan
entitas
pemerintah.
New
Zealand
224
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
butuh tiga tahun untuk menerapkan
memerlukan biaya implementasi yang
akuntansi akrual dan empat tahun
besar.Perubahan
untuk
laporan
memaksa seluruh departemen di New
keuangan konsolidasi untuk seluruh
Zealand mengganti sistem informasi
pemerintah
B,2011:17).
keuangan mereka hanya dalam waktu
reformasi
dua tahun.Selain itu terdapat risiko
Zealand
pengambilan keputusan yang buruk di
menghasilkan perubahan positif yaitu
awal implementasi.Hal ini diakibatkan
peningkatan
pemerintah
menghasilkan
Secara
(Beerson keseluruhan,
keuangan
di
New
akuntabilitas,
kinerja
basis
akuntansi
belum
terbiasa
keuangan yang lebih baik, mencapai
menggunakan
efisiensi dan pengurangan staf.
akrual.Sejak konversi ke akuntansi
Lebih
lanjut
Beerson
akrual
informasi
volume
dan
akuntansi
kompleksitas
menjelaskan bahwa New Zealand
laporan pemerintah kepada parlemen
adalah
telah
pelopor
dalam
adopsi
meningkat.
Kompleksitas
keuangan
menyebabkan
akuntansi akrual. Sebagai pelopor
laporan
tentu New Zealand harus mampu
parlemenmembutuhkansaranan alitis
merumuskan konsep akuntansi akrual
independendariparaahli,
ini tanpa berpanduan dari negara –
sajaakan memakan waktu dan biaya.
yangtentu
negara lain. Oleh karena itu terdapat
Akuntansi akrual merupakan
beberapa tantangan yang dialami oleh
salah satu bagian dari paket reformasi
New
keuangan
Zealand
akuntansi
dalam
akrual
mengadopsi yaitu
biaya
New
akuntabilitas,
kualitas
pemerintah.Tetapi
langsung manfaatnya.Akuntansi
yang
belum
yang
berperan penting dalam peningkatan
implementasi yang cukup besar dan informasi
Zealand
efisiensi dan kinerja dalam
menilai
dirasakan
perbaikan ini tidak boleh mengabaikan
akrual
bentuk reformasi keuangan lainnya
225
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
dan mengutamakan akuntansi akrual
(AOB).Reformasi
sebagai faktor
tunggal.International
dikembangkan Australia, The Accrual
Federation
Accountant
Public
Outputs and Outcomes Framework
SectorComitte (1996:19) menjelaskan
(Guthrie, 1999) menekankan pada
New Zealand telah menikmati manfaat
kebutuhan akuntabilitas yang lebih
dari
kuat
of
penerapan
akuntansi
akrual,
dari
anggaran
departemen
karena telah melakukan pendekatan
ditujukan
yang
akuntabilitas eksternal.
komprehensif
menerapkan
strategi
dalam
untuk
yang
sehingga
meningkatkan
pemerintah,
Pada tahun 1995, diputuskan
meningkatkan kualitas keputusan dan
bahwa departemen harus menyusun
memungkinkan
pelaporan dengan basis akrual.Tiga
pengawasan
yang
efektif oleh parlemen.
instrumen
kebijakan
diperkenalkan
Untuk
Australia,
sebelum
untuk menggantikan the Audit Act of
1990
pemerintah
Australia
1901 (Guthrie, 1998). Tiga instrumen
menggunakan basis modifikasi kas
kebijakan tersebut menjadi bagian
(cash
dari
tahun
modified)
keuangan
untuk
dan
pelaporan
pengganggaran.
legislasi
sekarang,
yaitu
yang
diterapkan
Commonwealth
Kemudian sejak tahun 1990, terdapat
Authorities and Companies (CAC) Act
pergeseran
1997, the Financial Management and
akuntansi pelaporan bersamaan
menuju akrual
implementasi untuk
tujuan
Accountability (FMA) Act 1997 dan
keuangan.Hampir
Auditor-General Act 1997. Pada tahun
dengan
implementasi
1996, diputuskan bahwa kerangka
akuntansi akrual tersebut, sebagian
penganggaran
besar pemerintah mengadopsi sistem
berbasis akrual diperkenalkan pada
penganggaran kinerja yang dikenal
sektor publik di Australia (Scheers
sebagai “accrual output budgeting”
dkk,
2005).
dan
pelaporan
Australia
mulai
226
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
mengimplementasikan accrual-based
Budgeting.Setelah
budgeting
merancang
tersebut
pada
tahun
anggaran 1999/2000. Untuk 1980-an,
Undang-Undang
yang
dibutuhkan, pada tahun 2001 Inggris
Inggris, terdapat
parlemen
sejak
tahun
peningkatan
mengimplementasikan Accounting
and
Resource
Budgeting
penekanan pada sistem manajemen
2007).Inggris
yang memfokuskan pada hasil (result-
manajemen berbasis sumber daya
focused management) di sektor publik
(resource-based) atau accrual-based
Inggris. Pada awalnya reformasi ini
sejak April 2001.Pemerintah Inggris
berorientasi
ditempatkan sebagai negara maju
untuk
memberikan
efisiensi yang lebih besar dalam hal
dalam
belanja
keuangan
publik.
Lambat
laun,
penekanan yang dilakukan bergeser kepada proses meyakinkan bahwa
beralih
ke
(GAO,
reformasi sektor
sistem
manajemen publik
dengan
dilakukannya peralihan ini. Sedangkan untuk Pemerintah
dana publik didapatkan dari dukungan
Republik
kinerja yang tinggi untuk pelayanan
penerapan Akuntansi berbasis Akrual
publik.
berdasarkan atas:
Maka
penekanan
telah
Indonesia,
pelaksanaan
bergeser tujuannya dari yang awalnya
1. Peraturan Pemerintah No.71
berfokus pada input dan proses lalu
Tahun 2010 tentang Standar
kepada output, dan pada akhirnya
Akuntansi Pemerintah.
pada outcome. Pada mempunyai
2. Peraturan Menteri Keuangan tahun
2000,
rencana
Inggris untuk
No.238/PMK.05/2011
2011 tentang Pedoman Umum
mengimplementasikan kerangka kerja
Sistem
accrual-based
Pemerintahan
budgeting,
yang
Tahun
Akuntansi
disebut Resource Accounting and
227
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
3. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013
tentang
Penerapan
Standar
Akuntansi
ISSN : 2087-1899
publik)
yang
memberikan
bertujuan
informasi
untuk
yang
transparan mengenai biaya dan
lebih (cost)
Pemerintahan Berbasis Akrual
pemerintah
meningkatkan
pada Pemerintah Daerah.
kualitas pengambilan keputusan di
Dimana berdasarkan atas peraturan-
dalam
peraturan tersebut di atas, maka
menggunakan
sebagian besar Pemerintah Daerah di
diperluas,
Indonesia
memulai
kas.Secara umum, akuntansi akrual
mengaplikasikan Akuntansi berbasis
telah diterapkan di negara-negara
Akrual sejak Januari 2015.
yang
akan
Dalam implementasi Akuntansi
pemerintah informasi
tidak
lebih
dengan yang
sekadar
dahulu
basis
melakukan
reformasi manajemen publik. Tujuan
berbasis Akrual ini, diupayakan agar
kuncinya
Pemerintah
pertanggungjawaban
para
dari
(output),
Daerah
berhati-hati
di
dalam
Indonesia meniru
sisi
adalah
untuk
keluaran
meminta manajer hasil
pelaksanaan implementasi Akuntansi
(outcome) dan pada saat yang sama
berbasis Akrual dari Negara lain
melonggarkan kontrol atas masukan
karena
berbagai
(input). Para manajer di sektor publik
perbedaan kondisi dengan Indonesia
diminta agar bertanggung jawab untuk
(Ross and Harun, 2014).
seluruh
mereka
memiliki
dengan KESIMPULAN
biaya
yang
berhubungan
output/outcome
yang
dihasilkannya, tidak sekadar dari sisi pengeluaran kas.
Penggunaan akuntansi akrual
Belajar dari beberapa Negara
merupakan salah satu ciri dari praktik
yang telah lebih dahulu dan telah
manajemen keuangan modern (sektor
berhasil
menerapkan
Akuntansi
228
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
berbasis
Akrual,
Australia
dan
New
Zealand,
Inggris,
semoga
ISSN : 2087-1899
43 – 131
Buhr, N; From Cash to Accrual and Pemerintah Indonesia yang sebagian besar Pemerintah Daerahnya akan menerapkan
Akuntansi
Berbasis
Domestic
berhasil
sesuai
dengan
yang
International
Government
Accounting
Standard Setting in Last 30 –
Years Akrual mulai Januari 2015, akan
to
Sixth
History
Accounting International
Conference; Wellington 2010.
diharapkan. Guthrie J; 1998; Application of Accrual Accounting in The Australian Public Sector – Rhetoric or
DAFTAR PUSTAKA
Reality Financial Accountability Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010
Tentang
Standar
and
Management
Vol
14
No.1:1-19
Akuntansi Pemerintah International Peraturan
Menteri
Keuangan
No.238?PMK.05/2011 2011 Umum
Accountants
of (IFAC);
Tahun
Resources
Tentang
Pedoman
Framework
Sistem
Akuntansi
Standard Setting in The UK
Pemerintah.
Menteri
Accounting of
Accounting
Central Government Sector; IFAC
Peraturan
Federation
Dalam
Negeri
Occasional
Paper
7
2002; IFAC New York.
No.64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Nasution,
Anwar;
Perbaikan
Pemerintah Berbasis Akrual
Pengelolaan
Keuangan
Pada Pemerintah Daerah.
Negara Dalam Era Reformasi; Badan Pemeriksa Keuangan
Blondal, J; Accrual Accounting and
Republik Indonesia; 2008
Budgeting; Key Issues and Recent Developments; OECD
Public Sector Committee; Government
Journal on Budgeting 2003; 3:
Issues and Practices, Study
229
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
11; International Federation of
Defence of AAS 27. Australian
Accountants (2000)
Accounting Review.Vol.3. No. 2: 61 – 64.
Richardson, R., 1994. Opening and Balancing the Books: The New Zealand
Experience.
The
Rkein, Ali; Accrual Accounting and Public
Sector
Reform
;
Parliamentarian. October: 244
Northern Territory Experience;
– 246.
A Thesis Submitted on the Requirements for The Degree
Ritongga,
Irwan
Taufiq.
2010.
of
Doctor
of
Philosophy;
Akuntansi Pemerintah Daerah.
School of Law, Business and
Yogyakarta:
Arts Charles Darwin University;
Sekolah
Pasca
Sarjana UGM. Robinson,
M.,
May 2008
1998.
Accrual
Accounting and the Efficiency of the Core Public Sector. Financial
Accountability
&
Management. Vol 14. No. 1: 21 – 37.
Ryan, C., 1998.The Introduction of Accrual Reporting Policy in the Australian Public Sector – An Agenda
Setting
Explanation.Accounting, Auditing
&
Accountability
Journal. Vol. 11. No. 5: 518 – Ross H. Mc.Leod, Harun H, Public
539.
Sector Accounting Reform at Local Government Level in Indonesia
–
Financial
Accountability Management,
and 30
(2)
May
2014, 0267-44424.
Simanjuntak,
B.,
2010.
Moving
Towards Accrual Accounting. Makalah
Disajikan
Regional
Public
Conference.
8
pada Sector
November.
Jakarta. Rowles, T., 1991.Infrastructure and Heritage
Asset Walker,
Accounting.Australian Accountant. July: 69 – 73.
R.,
2001.
Service
Reporting Efforts
on and
Accomplishments on a Whole Rowles,
T.,
1993.
Comment:
In
of
Government
Basis.
230
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
ISSN : 2087-1899
Australian Accounting Review. Vol. 11. No. 3: 4 – 16.
Walker, R., Clarke, F., dan Dean, G., 1999. Reporting on the State of
Infrastructure
Government. Auditing
by
Local
Accounting,
and
Accountability
Journal. Vol. 12. No. 4: 441 – 58.
Walker, R., Clarke, F., dan Dean, G., 2000. Use of CCA in the Public Sector: Lessons LearnedFrom Australia’s Public
Experience
Utilities.
with
Financial
Accountability &Management. Vol. 16. No. 1: 1 – 32.
231
Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2., September 2014
PEDOMAN PENULISAN NASKAH Naskah yang diterima merupakan hasil penelitian, naskah ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik dengan computer program MS. Word, front Arial size 11. Jarak antar baris 2 spasi maksimal 15 halaman termasuk garfik, gambar dan tabel. Naskah diserahkan dalam bentuk print-out dan CD; dibuat dengan jarak tepi cukup untuk koreksi. Gambar (gambar garis maupun foto) dan tabel diberi nomor urut sesuai dengan letaknya. Masingmasing diberi keterangan singkat dengan nomor urut dan dituliskan diluar bidang gambar yang akan dicetak. Nama ilmiah dicetak miring atau diberi garis bawah. Rumus persamaan ilmu pasti, simbol dan lambang semiotik ditulis dengan jelas. Susunan urutan naskah ditulis sebagai berikut : 1. Judul dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 2. Nama penulis tanpa gelar diikuti alamat instansi. 3. Abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tidak lebih 250 kata. 4. Materi dan Metode. 5. Hasil dan Pembahasan. 6. Kesimpulan. 7. Ucapan terima kasih kalau ada. 8. Daftar pustaka ditulis menggunakan sistem nama, tahun dan disusun secara abjad
ISSN : 2087-1899
Beberapa contoh : Buku : Mayer, A.M. and A.P. Mayber. 1989. The Germation of Seeds. Pergamon Press. 270 p. Artikel dalam buku : Abdulbaki, A.A. And J.D. Anderson. 1972. Physiological and Biochemical Deteration of Seeds. P. 283-309. In. T.T.Kozlowski (Ed) Seed Biology Vol. 3. Acad. Press. New York. Artikel dalam majalah atau jurnal : Harrison, S.K., C.S. Wiliams, and L.M. Wax. 1985. Interference and Control of Giant Foxtail (Setaria faberi, Herrm) in Soybean (Glicine max). Weed Science 33: 203-208. Prosiding : Kobayasshi,J. Genetic engineering of Insect Viruses: Recobinant baculoviruses. P. 37-39. in: Triharso, S. Somowiyarjo, K.H. Nitimulyo, and B. Sarjono (eds.), Biotechnology for Agricultural Viruses. Mada University Press. Yogyakarta. Redaksi berhak menyusun naskah agar sesuai dengan peraturan pemuatan naskah atau mengembalikanya untuk diperbaiki, atau menolak naskah yang bersangkutan. Naskah yang dimuat dikenakan biaya pencetakan sebesar Rp 100.000,- dan penulis menerima 1 eks hasil cetakan.
232