Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
BENTUK PENGELOLAAN PANTAI BATU BOLONG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA SURFING DI DESA CANGGU, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG Ni Komang Permilasari dan I Nyoman Sukma Arida Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana
[email protected] Abstract Canggu village now has developed into a tourist area visited by many domestic and foreign tourists because of the potential of nature, especially the potential of beach owned by the village of Canggu. One of the many beaches visited is Batu Bolong which used as a place to learn surfing. Many tourists who visit for surfing activities on the beach making communities build supporting facilities of tourism activities in Batu Bolong Beach, for it was in this study, researchers wanted to know the potential of tourism and the type of management in Batu Bolong Beach as a tourist attraction surf by dividing it into two potential indicators of the potential physical and non-physical that is institutional or organizational, human resources and culture. While for its management, is divided into two indicators of potential management and facilities management are available in Batu Bolong Beach. Batu Bolong beach used as a place to learn to surf (surfing) by tourists, especially foreign tourists because it has the waves are not too big so it is suitable for surfers (surfers) beginner. While the potential for coastal management there has been no specific organization that handles, managing only limited security, hygiene and board rentals in Batu Bolong Beach is managed by two organizations and form a group in the field of rental board. In addition, for the management of the facilities available today is managed by many of these temples which consists of three hamlets. Keywords: Type of Management, Potential, Beach, Surfing.
A. PENDAHULUAN
villa, restoran, guest home, hotel, Cafe
Pariwisata saat ini tidak pernah
telah tersedia di wilayah ini. Kegiatan
terlepas dari 4S yaitu sea, sand, shore dan
wisata telah berkembang lama di daerah
sun yang tetap mendominasi minat para
sekitar Desa Canggu terutama kegiatan
wisatawan
wisata
untuk
berkunjung.
alam
dengan
mengandalkan
Perkembangan dari kebutuhan wisatawan
keindahan pantai. Desa Canggu memiliki
tidak hanya didasari untuk menghabiskan
beberapa pantai yang banyak dikunjungi
waktu bersantai, menikmati keindahan
oleh
alam maupun menyaksikan keindahan
mancanegara diantaranya Pantai Berawa,
budaya, melainkan untuk menyalurkan
Echo Beach dan Pantai Batu Bolong
sebuah hobby atau kegemaran untuk
(Pantai canggu) yang dapat menarik
aktualisasi diri dan juga melakukan hal-hal
wisatawan untuk berkunjung.
yang baru untuk menantang adrenalin seperti
berpetualangan
domestik
maupun
Pantai Batu Bolong yang terletak di
olahraga
Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara
yaitu selancar
Kabupaten Badung merupakan salah satu
(surfing). Desa Canggu menjadi daya tarik
pantai yang banyak dikunjungi oleh
wisata yang berkembang dengan cukup
wisatawan
baik, berbagai fasilitas akomodasi seperti
surfing. Pantai Batu Bolong memiliki
ekstrim salah satunya
atau
wisatawan
untuk
melakukan
kegiatan
37
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
potensi besar sebagai daya tarik wisata
bagaimana pengelolaan Pantai ini sebagai
khususnya surfing.
Menurut A. Yoeti
daya tarik wisata khususnya surfing.
(1985),” daya tarik wisata atau tourist
Sesuai dengan latar belakang diatas maka
attraction yaitu segala sesuatu yang
rumusan masalah dan manfaat dalam
menjadi daya tarik bagi orang untuk
penelitian ini yaitu:
mengunjungi suatu daerah tertentu”. Pantai Batu Bolong memiliki hamparan pasir putih
keabuan
dan
laut
yang
biru
menjadikan pantai ini ramai dikunjungi wisatawan. Pantai ini berkembang baik dari fasilitas, sarana dan prasarana sampai banyak
dikunjungi
oleh
wisatawan
sebelumnya tanpa ada promosi maupun pengembangan khusus dari pihak terkait sebelumnya. Wisatawan yang berkunjung di pantai ini adalah untuk melakukan kegiatan berselancar (surfing) terutama bagi surfer pemula karena potensi ombak yang
memang
tidak
terlalu
besar.
Berkembangnya aktivitas wisata terutama kegiatan surfing di pantai ini perlu pengelolaan khusus dari pihak terkait karena
pengembangannya
perencanaan masyarakat,
sebelumnya lembaga
tidak
ada
baik
dari
khusus
maupun
pemerintah setempat sehingga pantai ini perlu dikelola dengan baik agar semua aktivitas wisata di Pantai Batu Bolong dapat
memberikan
keuntungan
yang
merata dan manfaat yang positif terutama kepada masyarakat sekitar yang ada di Pantai Batu Bolong. Maka dari itu perlu
1. Apa potensi wisata Pantai Batu Bolong? 2. Bagaimana bentuk pengelolaan Pantai Batu Bolong sebagai daya tarik wisata surfing? Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat akademis. Manfaat akademis dari penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai media dalam mempelajari ilmu pariwisata
khususnya
dalam
mengidentifikasi, membuat strategi dan menganalisis daya tarik wisata sehingga mampu dijadikan sebagai referensi dalam kegiatan-kegiatan
sejenis
serta
dapat
digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pengelola dan masyarakat setempat dalam menjaga keindahan Pantai Batu bolong sebagai daya tarik wisata. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi pemerintah Kabupaten Badung dan pihak lain dalam mengembangkan Pantai Batu Bolong sebagai daya tarik wisata surfing.
mengetahui apa potensi wisata yang dimiliki
Pantai
Batu
Bolong
dan 38
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
B.
ISSN: 2338-8811
KAJIAN PUSTAKA
dalam (Yoeti,1983) adalah segala sesuatu
Menurut Putra (Dalam Suryawan,
yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan
2012) Pengolaan dapat diartikan sebagai
merupakan daya tarik agar wisatawan
suatu rangkaian pekerjaan yang dilakukan
mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
oleh sekelompok orang untuk melakukan
Potensi tersebut dibagi menjadi 2 macam,
suatu rangkaian kerja untuk mencapai
yaitu potensi alam dan potensi budaya.
tujuan tertentu. Menurut Leiper (1990) dalam
Pitana
(2009),
Menurut Sandy (1996), Pantai
Pengelolaan
adalah bagian dari permukaan bumi
(manajemen) merujuk kepada seperangkat
dengan muka air laut rata terendah dan
peranan yang dilakukan seseorang atau
muka air laut rata-rata tertinggi. Pantai
sekelompok orang, atau bisa juga merujuk
adalah daratan yang terdekat dengan laut,
kepada fungsi-fungsi yang melekat pada
sedangkan laut adalah sebagian dari bumi
peran
yang berupa air (Poerwadarmita, 1995).
tersebut.
Pengelolaan
dalam
pariwisata mengacu pada prinsip-prinsip
Sedangkan surfing adalah salah
pengelolaan dengan menekankan nilai-
satu aktivitas olahraga air dengan naik
nilai kelestarian lingkungan alam, sosial
papan seluncur melalui gelombang laut,
dan komunitas kepada wisatawan agar
(Tony Wheeler,1989) Dalam kamus besar
dapat menikmati kegiatan wisatanya serta
Bahasa
bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas
diartikan sebagai olahraga yang dilakukan
sosial.
(2011),
diatas air dengan cara berdiri diatas sebilah
proses
papan yang digunakan untuk bermanuver
pemanfaatan sumber daya manusia dan
diatas ombak. Adapun kriteria tempat
sumber-sumber lainnya secara efektif.
untuk berselancar ditinjau dari: a) Jenis
Menurut
manajemen
Hasibuan
dikaitkan
dengan
Potensi wisata adalah berbagai
Indonesia
gelombang,
b)
(2001),
Kelas
selancar
gelombang,
c)
sumber daya yang terdapat di suatu daerah
Kesesuaian gelombang, d) Jenis Pantai dan
tertentu yang dapat dikembangkan menjadi
e) Tinggi gelombang.
atraksi wisata, (Pendit, 1991). Dengan kata lain,
potensi
wisata
adalah
berbagai
Konsepsi
pengelolaan
yang
dikemukakan oleh Umar Husein (2005)
sumber daya yang dimiliki suatu tempat
diantaranya:
Aspek
dan dapat dikembangkan menjadi suatu
meliputi
atraksi wisata (tourist attraction) yang
mengelola suatu lembaga atau suatu daya
dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi
tarik wisata, Aspek keuangan meliputi
dengan tetap memperhatikan aspek-aspek
pendapatan, pengeluaran, dan bagi hasil,
lainnya. Potensi wisata menurut Mariotti
Aspek sumber daya manusia meliputi
struktur
organisasi organisasi
yang yang
39
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
pelatihan
sumber
daya
manusia
ISSN: 2338-8811
dan
pengumpulan data yang digunakan melalui
partipasi sumber daya manusia dalam
empat cara yaitu : Wawancara Mendalam
memanfaatkan potensi suatu daya tarik
(deep
wisata.
Kepustakaan dan Dokumentasi.
interview),
Observasi,
Studi
Sesuai dengan pendekatan penelitian C. METODELOGI PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Penelitian ini mengambil lokasi di
penelitian kualitatif dan menggunakan
Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara
teori dari Umar Husein (2005), maka
Kabupaten Badung. Sedangkan ruang
analisis
lingkup dari penelitian ini adalah potensi
penelitian
Pantai Pantai Batu Bolong dan bentuk
deskriptif kualitatif.
pengelolaan. Potensi tersebut terdiri dari
data yang digunakan dalam penelitian ini
potensi
fisik
yaitu peneliti mengumpulkan data yang
yang
dibutuhkan
fisik
sedangkan
dan
bentuk
potensi
non
pengelolaan
data
yang
ini
digunakan
menggunakan
dalam analisis
Metode penyajian
mengenai
potensi
dan
dimaksud adalah bentuk upaya yang telah
pengelolaan Pantai Batu Bolong sebagai
dilakukan oleh pihak tertentu dalam
Daya Tarik Wisata surfing, kemudian data
mengelola potensi Pantai Batu Bolong
tersebut diuraikan secara sistematis dan
sebagai daya tarik wisata surfing dan
sesuai dengan teori yang digunakan secara
mengelola fasilitas- fasilitas yang tersedia
realita (factual) dalam bentuk uraian atau
di Pantai Batu Bolong.
deskripsi.
Dalam menentukan teknik penentuan informan, peneliti menggunakan metode
D.
snowball yakni memilih informan pertama
PEMBAHASAN
menggunakan
DAN
Pantai ini disebut dengan nama
untuk
Pantai Batu Bolong karena diambil dari
mendapatkan informasi yang dibutuhkan
nama Pura yang berdekatan dengan pantai.
oleh peneliti. Untuk memperoleh data
Pura tersebut bernama Pura Batu Bolong.
mengenai Pantai Batu Bolong melibatkan
Namun, menurut masyarakat sekitar konon
Kepala Desa, Bendesa Adat, Kelian Dinas
katanya pantai ini diberi nama Batu
dan Pengempon pura serta masyarakat
Bolong karena disebalah timur pantai
lokal (pedagang warung, surf guiding dan
terdapat sebuah batu besar yang berlobang,
surf
namun
lesson
informan
yang
pangkal
PENELITIAN
dan
menentukan
informan
HASIL
kunci
tergabung
dalam
organisasi Canggu surf community dan
saat
ini
batu
tersebut
sulit
dijangkau karena air laut yang semakin
Bumper). Dalam penelitian ini, metode 40
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
meninggi sampai mendekati pesisir Pantai
disepanjang
jalan,
sehingga
dapat
Batu Bolong.
memudahkan perjalanan wisatawan selama
Potensi Fisik Pantai Batu Bolong
menuju Pantai Batu Bolong. Fasilitas –
Berikut ini beberapa potensi yang
Fasilitas yang tersedia di Pantai Batu
mendukung Pantai batu Bolong sebagai
Bolong yaitu Toilet dan Shower, Warung,
daya tarik wisata yaitu sebagai wisata
Café , Penyewaan Surf board , Surf
surfing. Adapun potensi yang dimiliki
Guiding dan surf lesson, Long Chair dan
diantaranya: Pantai Batu Bolong memiliki
umbrella rental serta tersedianya Tempat
pemandangan pantai yang indah dengan
Parkir yang luas.
warna laut yang biru dan ombak yang
Potensi Non Fisik Pantai Batu Bolong
tidak terlalu besar sehingga pantai ini banyak
digunakan
oleh
wisatawan
Potensi non fisik yang ada di Pantai Batu Bolong dilihat dari sumber
terutama wisatawan mancanegara untuk
daya
belajar surfing. Musim terbaik untuk
dikemukakan oleh Umar Husein meliputi
melakukan kegiatan selancar (surfing) di
pelatihan
pantai ini adalah musim panas karena pada
partipasi sumber daya manusia dalam
saat musim panas arah angin berhembus
memanfaatkan potensi suatu daya tarik
dari bagian tenggara ke bagian barat yang
wisata di Pantai Batu Bolong telah
membuat gelombang ombak lebih kuat
memberikan
yang sangat baik untuk para penikmat
masyarakat lokal khususnya masyarakat
selancar (surfing). Biasanya ombak Pantai
canggu untuk mencari pendapatan lebih
Batu Bolong memiliki gelombang yang
dengan menyewa kios yang dibangun oleh
bagus untuk surfing pada bulan Februari –
pengempon Pura Batu Bolong untuk
November. Selain itu Pantai Batu Bolong
membuka warung maupun café. Selain itu,
memiliki warna pasir putih kecoklatan
masyarakat lokal yang menyukai surfing
ditambah dengan keindahan sunset yang
ikut berpartipasi dengan membentuk suatu
ada di Batu Bolong juga tidak kalah
kelompok
menarik.
Pantai Canggu, mereka menyewakan Surf
Untuk
mencapai
Pantai
Batu
manusia
sesuai
sumber
daya
dengan manusia
kesempatan
bernama
yang dan
kepada
Kelompok
Board
board, long chair, membuka surf lesson
Bolong dibutuhkan waktu sekitar 35 menit
dan
guiding
kepada
wisatawan.
dari Kota Denpasar dan sekitar 45 menit
Masyarakat lokal juga ikut terjun langsung
dari Bandara Ngurah Rai. Kondisi jalan
dengan menjadi pedagang acung menjual
raya selama menuju Pantai Batu Bolong
berbagai macam aksesoris.
tergolong bagus tidak ada jalan berlobang 41
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Selain
itu,
juga
terdapat
kelembagaan atau organisasi di Pantai
ISSN: 2338-8811
(surfing), mengerti tentang board dan bisa berbahasa inggris.
Batu Bolong. Adapun Organisasi dan
Sedangkan dilihat dari sisi budaya,
kelompok tersebut adalah 1)CSC (Canggu
Upacara di Pantai Batu Bolong ini berupa
Surf Community) untuk mengawasi dan
piodalan dilaksanakan setiap enam bulan
mengontrol
sekali yaitu jatuh pada Buda Manis
anggota
CSC
maupun
masyarakat yang ingin belajar berselancar
Perangbakat.
(surfing) dan menjaga kebersihan Pantai
menghadap
di kawasan canggu yaitu dari Pantai
pemandangan laut, pada saat-saat tertentu
Berawa
sering
sampai
Echo
Beach
serta
Pura ke
arah
dijumpai
Batu
Bolong
selatan
dengan
prosesi
upacara
oleh
semua
memantau wisatawan yang beraktivitas
melasti/mekiis/melis
surfing di Pantai Batu Bolong. 2)Bumper
masyarakat terutama beragama Hindu
(Bersama
yang
untuk
menjaga
persatuan
berada
di
seputaran
Badung,
Canggu) yang dibentuk oleh suakarsa
Denpasar, Tabanan dan sekitarnya untuk
masyarakat canggu dengan melibatkan
melakukan prosesi upacara tersebut di
Desa Adat dan Pecalang. Jumlah CSC
pantai ini. Selain menikmati suasana
(Canggu surf community) beranggotakan
pantai dengan pemandangan laut yang
50 orang sedangkan jumlah Bumper yang
disuguhkan
aktif hampir 40 orang yang tergabung dari
wisatawan juga dapat menikmati budaya
pecalang. 3) Kelompok Board Canggu
adat masyarakat terutama masyarakat Bali
sudah berdiri selama satu tahun karena
saat melakukan prosesi upacara terutama
melihat potensi Pantai Batu Bolong yang
pada saat terjadi piodalan di pura dant
banyak dikunjungi oleh wisatawan baik
upacara melasti/mekiis/melis di Pantai
mancanegara maupun domestik untuk
Batu Bolong.
melakukan kegiatan berselancar (surfing).
Bentuk Pengelolaan Pantai Batu Bolong
Melihat potensi tersebut, maka CSC
di
Pantai
Dibangunnya
Batu
Bolong,
fasilitas-fasilitas
(Canggu Surf Community) yang notabene
untuk mendukung kegiatan wisata di
mahir
(surfing)
Pantai ini perlu pengelolaan khusus agar
dalam
berselancar
membentuk
suatu
kelompok
yakni
semua kegiatan yang ada berjalan sesuai
Kelompok
Board
Canggu
yang
dengan
yang
diharapkan.
Bentuk
beranggotakan 14 orang. Syarat untuk
Pengelolaan Pantai Batu Bolong dilihat
masuk menjadi Kelompok Board Canggu
dari dua indikator yaitu
ini
fasilitas yang tersedia di Pantai Batu
harus
mahir
dalam
berselancar
Pengelolaan
42
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
Bolong dan pengelolaan potensi di Pantai
dilakukan saat menjelang piodalan di Pura
Batu Bolong.
Batu Bolong.
Pengelolaan Fasilitas yang tersedia di Pantai Batu Bolong Pengelolaan parkir dan berbagai fasilitas
yang
Bolong
dikelola
oleh
Bolong
dari
Pengelolaan potensi Pantai Batu
Canggu. Adapun pengempon Pura Batu
Bolong masih dalam sebatas pengelolaan
Bolong terdiri dari tiga banjar adat yaitu
keamanan dan kebersihan untuk menjaga
Banjar Adat Pipitan, Banjar Adat Kayu
potensi fisik pantai agar tetap indah, asri
Tulang, dan Banjar Adat Uma Buluh.
dan memberikan kenyamanan kepada
Ketiga banjar adat ini yang memungut
wisatawan saat berkunjung terutama bagi
retribusi parkir yang dikelola oleh sub
wisatawan
pecalang kahyangan jagad Batu Bolong
melakukan kegiatan surfing.
Pengempon
tersedia
Pengelolaan Potensi di Pantai Batu
Pura
Batu
yang
berkunjung
untuk
dan fasilitas-fasilitas yang tersedia seperti
Terkait keamanan, pengelolaannya
kios yang disewa masyarakat lokal untuk
dilimpahkan kepada Bumper (Bersama
membuka warung dan café. Hasil dari
untuk membangun persatuan Canggu)
pungutan biaya sewa kios dan parkir yang
untuk mengelola keamanan Banjar Adat
dikelola oleh pengempon pura (Banjar
Canggu dan keamanan Pantai. Tetapi,
Adat Pipitan, Banjar Adat Uma Buluh,
tugas pokok dari Bumper (Bersama untuk
Banjar Adat Kayu Tulang) tersebut akan
membangun
dimasukkan
fokus
kedalam
kas
Pura
Batu
persatuan
pada
keamanan
Canggu)
lebih
Banjar
Adat
Bolong untuk pembangunan pura seperti
Canggu, karena yang melatarbelakangi
membeli berbagai pratima yang digunakan
dibentuknya Bumper oleh Banjar Canggu
saat piodalan di Pura Batu Bolong.
adalah untuk menjaga keamanan setiap
Sedangkan
banjar
sisa
dari
dana
tersebut
untuk
mengurangi
dampak
diberikan kepada Banjar Canggu sebesar
kejahatan seperti pencurian yang sering
20 % dan biaya untuk petugas pembersih
terjadi di villa – villa akibat dari
pantai tergantung dari pemasukan tiket
berkembangnya pariwisata di Canggu.
masuk yang didapat. Pemeliharaan pura
Sedangkan pengelolaan kebersihan
ditangani oleh penyarikan dan pengerob
dan berbagai kegiatan yang ada di Pantai
yang bertugas menangani kebersihan area
Batu Bolong dilimpahkan kepada CSC
pura.
(Canggu Surf Community) karena CSC
Pembersihan
pura
biasanya
diberikan wewenang oleh Banjar Canggu 43
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
untuk mengelola Pantai Batu Bolong. CSC
board serta memberikan pelayanan surf
juga mengelola berbagai event-event yang
guiding dan Surf lesson kepada wsiatawan.
diselenggarakan
Jumlah
untuk
lomba
surfing
event
surf
series
yang
Kelompok Board Canggu berjumlah 85
diselenggarakan
CSC
(Canggu
Surf
board dibagi atas board besar (large ding)
Community) sebanyak lima kali dalam
berjumlah 40 buah, Board sedang (
setahun dengan melatih angggota CSC
medium ding) berjumlah 25 buah dan
yang masih belajar surfing dibawah umur
board kecil (small ding) berjumlah 20
21
buah.
seperti
tahun
dan
yang
disewakan
oleh
satu
kompetisi
Annual
Contest
CSC (Canggu Surf Community)
diselenggarakan setiap tahun sekali yaitu
dan Bumper (Bersama Untuk Membangun
setiap
Persatuan
besarnya
salah
Board
adalah tanggal
mengundang
1
band-
Agustus band
dengan
lokal
Canggu)
berada
dibawah
dan
naungan Banjar Canggu. Segala aktivitas
mengndang club surfing yang berada di
yang akan dilakukan oleh Bumper dan
daerah Pantai Berawa sampai Pantai
CSC harus berkoordinasi dengan Banjar
Madewi serta wisatawan yang berminat
Canggu, saat berkoordinasi dengan Banjar
mengikuti kontes ini.
Canggu CSC (Canggu Surf Community)
Program kegiatan sosial yang akan dilakukan
oleh
CSC
(Canggu
Surf
bersifat personal tidak secara resmi. Sedangkan
Bumper
(Bersama
Untuk
Community) adalah program penghijauan
Membangun Persatuan Canggu) bersifat
atau penanaman pohon disepanjang sungai
resmi
tepatnya disebelah utara Pantai Batu
adalah pecalang dan di bentuk sendiri oleh
Bolong dan membersihkan setiap lagoon
masyarakat dan Banjar Canggu. Sumber
(danau kecil di pinggir laut ) yang berada
dana
di kawasan pantai Berawa sampai echo
Community) untuk semua kegiatan yang
beach. Selain mengelola kebersihan, CSC
dilakukan guna mengelola potensi pantai
(Canggu
juga
baik dari menyelenggarakan event-event
membentuk Kelompok Board Canggu
maupun kegiatan sosial, didukung oleh
untuk mengelola penyewaan board di
sponsor
Pantai Batu Bolong.
Community) yaitu hotel Sea Sentosa yang
Surf
Community)
Kelompok
utama
utama
anggotanya
CSC
CSC
kebanyakan
(Canggu
(Canggu
Surf
Surf
Canggu
menyumbang dana berupa uang setiap
kepada
tahun paling besar dana yang diterima
wistawan
sebesar Rp 1.000.000,- dengan syarat logo
mancanegara yang ingin menyewa Surf
Sea Sentosa tertera pada spanduk atau baju
memberikan wisatawan
Board
karena
pelayanan terutama
jasa
44
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
yang di buat oleh CSC. Sedangkan
konflik
sumbangan berupa produk yaitu baju di
pengelola.
sponsori
E.
oleh
brand
ternama
seperti
dari
masing-masing
pihak
Saran dan Rekomendasi
Billabong dan Ripcurl. Dari wisatawan
Pantai Batu Bolong memiliki potensi
sendiri rata-rata menyumbang sebesar Rp
sebagai daya tarik wisata khususnya
100.000,- sampai Rp 500.000,- kepada
surfing di Pantai Batu Bolong. Hal ini
CSC (Canggu Surf Community) pada saat
dapat dilihat dari dua aspek potensi yaitu
menyelenggarakan kegiatan sosial dan
potensi fisik dan non fisik. Aspek potensi
event-event surfing karena acara ini dibuka
fisik di Pantai Batu Bolong dapat dilihat
untuk umum.
dari potensi ombak yang dimiliki pantai
Segala
yang
ini, sunset,pasir putih keabuan adanya
berkaitan dengan kebersihan, event dan
tempat parkir, aksessibilitas, dan fasilitas –
surfing di Pantai Batu Bolong dikelola
fasilitas yang tersedia di pantai Batu
oleh CSC (Canggu surf community).
Bolong untuk menunjang kegiatan wisata
Sedangkan untuk Kelompok Board Pantai
surfing seperti café, warung, toilet dan
Canggu, yang menyewakan surf board,
shower,
menjadi guiding dan menawarkan surf
penyewaan long chair beserta payung, surf
lesson
guiding dan surf lesson.
kepada
aktivitas/kegiatan
wisatawan,
hasil
dari
penyewaan surf board, surf lesson dan menjadi guiding surf setiap
bulan.
hasilnya di bagi
Rata–rata
penyewaan
surf
board,
Potensi non fisik dibagi atas tiga aspek potensi yaitu adanya organisasi
pemasukan
khusus yang menangani keamanan dan
perbulan antara 70 sampai 75 juta di bagi
kebersihan pantai, sumber daya manusia
dengan 14 orang yang masuk anggota
dan potensi budaya. Kegiatan di pantai
kelompok
Bentuk
Batu Bolong memberikan keuntungan
pengelolaan Pantai Batu Bolong saat ini
terhadap masyarakat lokal canggu. Hal ini
dikelola oleh banyak pihak baik dari
dapat dilihat dari masyarakat lokal yang
fasilitas yang dikelola oleh pengempon
menyewa kios-kios yang dibangun oleh
pura,
CSC
pengempon pura untuk membuka warung
maupun
dan Cafe, keterlibatan masyarakat lokal
Board
kebersihan
(Canggu
Surf
keamanannya
Canggu.
dikelola oleh Community)
oleh
Bumper
(Bersama
yang
mahir
bermain
surfing
dengan
untuk Membangun Persatuan Canggu).
menyewakan surf board, menjadi guiding
Sampai saat ini, dalam pengelolaannya
surf dan membuka surf lesson.
terjalin secara baik tanpa adanya masalah/
45
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Bentuk
pengelolaan
ISSN: 2338-8811
fasilitas-
toilet umum yang ada di Pantai Batu
fasilitas yang tersedia dan parkir dikelola
Bolong untuk segera diatasi agar dapat
oleh pengempon pura. Yang termasuk
digunakan secara efektif terutama bagi
dalam pengempon pura ini terdiri dari tiga
wisatawan
banjar yaitu Banjar Pipitan, Banjar Uma
membutuhkan toilet sebagai tempat untuk
Buluh dan Banjar Kayu Tulang. Ketiga
mandi atau berganti pakaian setelah
banjar ini yang mengelola fasilitas yang
melakukan
tersedia seperti bangunan kios dengan
menambah tempat sampah dibeberapa
memungut uang sewa serta retribusi biaya
tempat untuk mengantisipasi lonjakan
masuk parkir. Sedangkan, yang mengelola
pengunjung di hari-hari tertentu.
potensi Pantai Batu Bolong sebagai daya tarik
wisata
surfing
surfing
aktivitas
surfing
yang
dan
Dalam sistem pengelolaan pantai
oleh
sebaiknya masyarakat Desa Canggu baik
organisasi yang ada di Pantai Batu Bolong.
dari Kepala Desa, Bendesa Adat dan
Organisasi ini bernama Bumper (Bersama
Pengempon
Untuk Membangun Persatuan Canggu)
masyarakat setempat
dalam bidang keamanan juga disebut
lembaga khusus untuk mengelola Pantai
sebagai security check, CSC (Canggu surf
Batu Bolong dengan membentuk suatu
community) dalam bidang kebersihan,
struktur organisasi yang memiliki SK dari
memantau wisatawan dalam melakukan
pihak-pihak terkait agar nantinya tidak
kegiatan
dan
terjadi konflik maupun kesenjangan sosial
mengelola event-event besar seperti lomba
dan ekonomi dalam elemen masyarakat
berselancar (surfing) yang diselenggarakan
untuk
di Pantai Batu Bolong oleh pihak-pihak
dihasilkan dari kegiatan pariwisata di
tertentu dan Kelompok Board
Pantai Batu Bolong dan bekerja sama
berselancar
dikelola
pecinta
(surfing)
Canggu
Pura
Batu
Bolong
serta
membentuk suatu
mendapatkan keuntungan yang
dalam bidang penyewaan surf board,
dengan
industry
memberikan pelayanan surf guiding dan
mempromosikan pantai ini sebagai daya
surf lesson
bagi wisatawan yang ingin
tarik wisata khususnya kegiatan surfing
belajar berselancar (surfing) di Pantai Batu
bagi pemula. Sehingga terjadi simbiotik-
Bolong.
mutualistik
antara
pariwisata
untuk
elemen-elemen
Beberapa pemikiran yang dapat
masyarakat dengan industri pariwisata
disarankan dalam pengelolaan Pantai Batu
yang diharapkan mampu memberikan
Bolong
keuntungan yang baik dan merata dalam
sebagai
diantaranya
wisata
dengan
surfing
,
meningkatkan
bidang ekonomi.
kebersihan lingkungan meliputi kebersihan 46
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Pemerintah sebaiknya bekerja sama dengan
masyarakat
setempat
untuk
membangun beberapa fasilitas tambahan seperti
klinik
kesehatan
apabila
ada
wisatawan yang mengalami cedera saat beraktifitas
surfing
dan
membangun
beberapa pos-pos keamanan dikawasan Pantai Batu Bolong. Selain itu, pemerintah sebaiknya menempatkan beberapa anggota balawista untuk membantu menjaga dan mengawasi
para
wisatawan
yang
melakukan kegiatan surfing dipantai ini dan melakukan promosi baik di dalam maupun di dalam negeri untuk Pantai Batu Bolong sebagai daya tarik wisata surfing terutama bagi peselancar pemula. Daftar Pustaka Arnold, Wiliam. 2006. Potensi Pantai Erana Sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata di Desa Erana Distrik Kaimana Kabupaten Fakfak Provinsi Papua: Laporan Akhir Fakultas Paiwisata Universitas Udayana. Dowling, Ross K. dan David A. Fennel. (2003).” The Context of Ecoutourism Policy and Planning” in Dowling, Ross K. dan David A. Fennel . (Eds.) Ecoutourism Policy and Planning. Cambridge, USA: CABI Publishing. Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Husein,Umar. 2005. Strategi Management In Action (Konsep,Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis, Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R.Porter, Fred R.David, dan Wheelen-Hunger).
ISSN: 2338-8811
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. MacDonald, Gillian Elizabeth. 2004.Unpacking Cultural Tourism. Unpublished M.A. Thesis. Canada: Simon Fraser University Moleong Lexy.1994. Metode penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ointoe, Reiner Emyot, et.al. 2005. Menciptakan Gagasan, Mendorong Gerakan (Pengalaman Mendorong Partisipasi Public). Manado: Yayasan SERAT Pendit, Nyoman S. 1998. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Pitana, I Gede. dan Diarta, Surya I K. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi. Prajudi, Admosudirjo S. (1979). Beberapa Pandangan Umum tentang Pengambilan Keputusan, Seri Pustaka Ilmu Administrasi. Cetakan kelima, Jakarta. Sandjaja, Dr.B.2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Budaya. Suryawan, Ida Bagus.2012. Strategi Pengelolaan Potensi Ekowisata Di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan,. Denpasar : Tesis Program Pascasarjana Universitas Udayana. Wardiyanta, 2010. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Widiadnyana, I Nyoman. 2006. Strategi Pengembangan Pantai Keramas sebagai Objek Wisata Surfing di Desa Keramas Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Bali: Laporan 47
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Akhir Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Yoeti, OA.2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha. Yuliantara, I Putu. 2008. Pengembangan Pantai Slagimpak sebagai Wisata Bahari di Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Bali: Laporan Akhir Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Sumber dari internet: http://www.balisurfadvisor.com/points/ind ex.html diakses pada tanggal 10 April 2013 http://carapedia.com/pengertian_definisi_a nalisis_info2056.html di akses pada tanggal 11 April 2013 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Ba b2/2011-1-00120IF%20BAB%202%20rev.pdf di akses pada tanggal 11 april 2013 http://ibnumuad.wordpress.com/2012/03/1 1/surfing/ diakses pada tanggal 13 April 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Selancar di akses pada tanggal 13 April 2013 http://id.answers.yahoo.com/question/inde x?qid=20111202070147AAXbb6I diakses pada tanggal 14 April 2013
ISSN: 2338-8811
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/12284 1-GEO.004-08Karakteristik%20Fisik-Literatur.pdf di akses pada tanggal 14 April 2013 http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pe ngertian-potensi-wisata.html diakses pada tanggal 14 April 2013 http://pariwisatadanteknologi.blogspot.co m/2010/07/definisi-daya-tarikwisata.html diakses pada tanggal 14 April 2013 http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesi s/unud-278-108584358bab%20ii.pdf diakses pada tanggal 14 April 2013 http://dewatanature.wordpress.com/ diakses pada tanggal 29 Mei 2013 http://semaisemai.blogspot.com/2010/02/s ejarah-desa-canggu.html diakses pada tanggal 29 Mei 2013
48