Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
PERANAN DESA ADAT PECATU DALAM PELESTARIAN DAYA TARIK WISATA PURA ULUWATU DI KABUPATEN BADUNG Agus Wigantara dan Ida Ayu Suryasih
[email protected] Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Universitas Udayana ABSTRACT The Research raised the title "The Role of Indigenous Pecatu village in the tourist attraction in Badung regency." This study aims to allow the reader to get an overview of the role of traditional village in the preservation of tourist attractions Pura Uluwatu, and readers also get donations the idea that there are shortcomings in the preservation of tourist attractions Pura Uluwatu. Problems are taken in this paper regarding the role of Indigenous Village Pecatu How the Preservation of tourist attraction Uluwatu Temple in Badung and Is Managed Objects and attractions in the Pura Desa Adat Pecatu Uluwatu by've been able to realize Preservation. With the problems that exist here the authors find data as complete to be able to achieve the goals which aim to identify the role of the traditional village of Pecatu Institute in Preservation tourist attraction Uluwatu Temple in Badung regency and Managed Objects and Knowing Travel Attractions in Uluwatu by Desa Adat Pecatu been able to realize the preservation or even slow him down The data used in this study Desa Adat Pecatu role in the business object that can be seen in the form of the development of tourist attractions, Accessibility and facilities in the area of Pura Uluwatu. The data obtained through observation, interviews, and questionnaires. In analyzing the data used method of qualitative analysis is to outline the state of the object of study in detail through the sentence. In this report, also submitted suggestions based on discussions that have been compiled and refers to the direction of future development better. Keywords: Role, Preservation, tourist attraction dan indigenous village
PENDAHULUAN
satu
mampu
akan industri pariwisata dan potensi yang
menarik
minat
wisatawan
Salah satu daerah di Indonesia yang
diketahui Indonesia memiliki Daya Tarik
pariwisatanya sangat terkenal di dunia dan
Wisata yang tersebar dari Sabang sampai
sudah berkembang dengan pesat adalah
Merauke yang mengutamakan potensi alam alam,
lainnya.
berkunjung ke Indonesia.
ada di dalam tiap daerahnya. Seperti yang
Potensi
daerah
menjadi Daya Tarik Wisata yang diharapkan
di kawasan Asia Tenggara yang terkenal
budaya.
dengan
Berkembangnya potensi-potensi yang ada,
Indonesia adalah negara berkembang
dan
daerah
Pulau Dewata, Bali. Secara keseluruhan Bali
contohnya
memiliki 200 buah Daya Tarik Wisata baik
gunung, sungai, air terjun, flora dan fauna
Daya Tarik Wisata alam dan budaya yang
yang langka, pantai, dan terumbu karang.
tersebar di seluruh kabupaten dan kota
Potensi budaya, contohnya adat istiadat,
madya (Disparda, 2001:44). Salah satu
kesenian, cara hidup, dan kerajinan yang
Kabupaten
memiliki ciri khas yang membedakan antara
yang
telah
mengalami
perkembangan yang sangat pesat ini adalah
86
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Kabupaten
Badung.
diakibatkan
karena
Perkembangan
ISSN: 2338-8811
ini
kedatangan wisatawan yang terus meningkat
Badung
serta dipilihnya Desa Adat Pecatu sebagai
memiliki fasilitas yang lengkap seperti
pengelola Daya Tarik Wisata Pura uluwatu
sarana
dan
yang dalam hal ini memiliki tugas yang
memiliki
sangat penting yakni menjaga warisan
fasilitas yang lengkap, Kabupaten Badung
leluhur, melestarikan serta memajukan Daya
juga memiliki objek-objek wisata unggulan
Tarik Wisata Pura Uluwatu agar tetap
yang banyak diminati oleh wisatawan
menarik minat wisatawan, memberikan
(Disparda,2001: 33). Pengelolaan sebuah
dampak yang baik kepada masyarakat
Daya Tarik Wisata, seperti lingkungan Pura
Pecatu
Uluwatu adalah suatu kegiatan yang sulit,
kelestarian dan kesucian Pura Uluwatu itu
hal itu dikarenakan Daya Tarik Wisata Pura
sendiri.
Uluwatu merupakan Warisan Budaya dari
mendapatkan gambaran mengenai peranan
para leluhur. Selain itu Kelestarian areal
Desa adat dalam pelestarian tarik wisata
Pura serta arsitektur pada bagian – bagian
Pura Uluwatu, dan mendapatkan sumbangan
bangunan Pura mengalami kerusakan karena
ide dalam kekurangan yang ada pada
telah
sehingga
pelestarian daya tarik lingkungan wisata
pengelolaan serta pelestarian tersebut harus
Pura Uluwatu. Permasalahan yang diambil
dilakukan
pada penelitian ini mengenai Bagaimanakah
Kabupaten
akomodasi,
telekomunikasi.
transportasi
Disamping
berumur oleh
sangat suatu
tua,
organisasi
yang
dan
yang
terpenting
Penelitian
melestarikan
di
Pelestarian Daya Tarik Wisata di Kabupaten
lingkungan Pura Uluwatu (KepBup. No.
Badung. Dengan permasalahan yang ada
2039 Tahun 2012). Dalam keputusan Bupati
disini penulis mengumpulkan data yang
Kepala Daerah Tingkat II Badung No. 2039
selengkap-lengkapnya
Tahun 2012 ditetapkan penunjukan Desa
mencapai
Adat Pecatu sebagai pengelola Daya Tarik
tersebut
Wisata di lingkungan Pura Uluwatu.
Lembaga
Wisata
Dipilihnya Daya Tarik Wisata Pura
tujuan untuk Desa
yang
Pecatu
agar
Peranan
Tarik
Adat
bertujuan
berperan aktif dalam mengembangkan dan Daya
Desa
ini
menjaga
agar
Dalam
mampu
dimana
tujuan
Mengidentifikasi
peran
Adat
Pecatu
dalam
Pelestarian daya tarik wisata Pura Uluwatu
Uluwatu sebagai Lokasi penelitian karena
di Kabupaten Badung.
dengan perkembangan yang terjadi pada Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu dan
87
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
KEPUSTAKAAN
ISSN: 2338-8811
sosial ekonomi berkembang, kegiatan sosial budaya berkembang, munculnya kesenian
Penelitian mengenai peranan dalam pelestarian obyek wisata sudah sering
baru,
dilakukan, dimana salah satu penelitian
wisatawan ke kawasan. Hal ini berarti pula
tersebut dilakukan oleh I Ketut Sucipta (
kawasan akan tetap berkembang namun
2006) dengan penelitiannya yang berjudul
Selain dampak positif, dalam penelitian ini
“Peranan Desa Adat Dalam Pelestarian
dikatakan bahwa pengembangan kawasan
Hutan sebagai obyek wisata di Desa
juga
Tenganan Kecamatan Manggis Kabupaten
ditemukan adanya konflik masalah lahan,
Karangasem”. Hasil Penelitian menyatakan
tergusurnya
bahwa sumber daya alam yang dibahas pada
ketidakberdayaan
penelitian ini yang dinyatakan berpotensi
ketidakharmonisan
untuk dilestarikan menjadi wisata alamiah
sejumlah pihak, kebebasan aktivitas ritual
(wisata alam) adalah keberadaan hutan desa
terganggu, serta munculnya kekuasaan baru.
Tenganan.
Upaya
pelestarian
dan
dinamis
baik
meningkatnya
berdampak
negatif,
kunjungan
antara
petani
lain
penggarap, masyarakat,
hubungan
antara
yang Berdasarkan kedua hasil penelitian
dilakukan oleh desa adat bersifat stable (tetap)
dan
tersebut diatas memberikan pemahaman
menyangkut
bagian- bagian hutan dan fungsi-fungsi
untuk
hutan di Desa Tenganan. Upaya dan peranan
Peranan
dilakukan
Pelestarian Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu
secara
dinamis
dengan
melakukan Desa
Kabupaten
penelitian Adat
Badung.
Pecatu
mengenai Dalam
memanfaatkan hutan untuk dikembangkan
di
Penelitian
ini
menjadi obyek wisata.
ditambah beberapa teori dan konsep sebagai
Adapun penelitian lainnya yaitu
dasar dari acuan melakukan penelitian
penelitian yang sama- sama berlokasi di
seperti, Konsep Daya Tarik Wisata yang
Desa Pecatu oleh I Made Adhika (2006)
tertera dalam Undang-Undang Republik
yakni berjudul
“Dampak Komodifikasi
Indonesia tentang Kepariwisataan No. 10
Daya Tarik Wisata di Desa Pecatu, Kuta
tahun 2009 bahwa Daya Tarik Wisata
Selatan, Bali”. Hasil penelitian menunjukan
dijelaskan sebagai segala sesuatu yang
bahwa
telah
memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai
terhadap
yang berupa keanekaragaman kekayaan
masyarakat disekitarnya, seperti kegiatan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia
membawa
komodifikasi dampak
kawasan positif
88
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
yang
menjadi
sasaran
atau
ISSN: 2338-8811
kunjungan
(1995:114) Tempat bersembahyang umat
wisatawan. , Konsep Peranan oleh Yadianto
hindu disebutkan dalam bahasa sansekerta
( 1990:420) memberikan batasan tentang
yaitu
“Peranan adalah bagian dari tugas utama
Devagria, Devabhavana, Sivalaya, Samgha,
yang harus dilaksanakan” yang bertujuan
Devawisma dan di Indonesia dikenal dengan
untuk melihat fungsi dari elemen – elemen
nama Pura yang digunakan untuk tempat
Desa Adat Pecatu dalam melestarikan Daya
memuja, menghaturkan sembah, bakti dan
Tarik Wisata Pura Uluwatu di kabupaten
sujud kehadapan Sang Hyang Widhi, Tuhan
Badung. Dalam hal pelestarian Daya Tarik
Yang Maha Agung, Maha Tunggal.
Mandira,
Darmasala,
Devalaya,
Wisata mengutip dari Poewadarminta ( 1996:592) yang menyatakan “Pelestarian
METODE PENELITIAN
adalah Menjadikan atau membiarkan tetap
Pada penulisan ini yang menjadi
kekal tidak berubah selama-lamanya seperti
lokasi penelitian adalah Pura Uluwatu yang
sediakala”. Konsep Desa mengutip dari
terletak di sebelah barat Desa Pecatu,
Surpha (2002:53) yang menyatakan bahwa
Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, untuk
desa adalah suatu wilayah yang luas dengan
memperjelas batasan-batasan dari penelitian,
batas – batas tertentu meliputi kompleks
berikut akan dijabarkan ruang lingkup dari
tempat tinggal, sawah, tegalan dan kubu –
penelitian ini.
kubu ( Pondokan – pondokan). Konsep Desa
1. Peranan
yang
dimaksud
dalam
Adat dari Raka (dalam Gorda 1999;34) yang
penelitian ini adalah segala sesuatu
menyatakan bahwa Desa Adat adalah satu
yang menjadi bagian atau tugas dari
kesatuan wilayah dimana para warganya
Desa Adat Pecatu yang memberikan
secara bersama-sama mengkonsepsikan dan
pengaruh besar pada Pura Uluwatu.
mengaktifkan upacara keagamaan untuk
Peranan yang dimaksud tersebut
memelihara kesucian desa. Konsep Desa dan
meliputi
Desa Adat di jelaskan untuk dapat melihat
pemeliharaan kawasan dan bangunan
posisi Desa Adat Pecatu dalam pelestarian
Pura, peranan desa adat pada atraksi
Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu. Untuk
wisata,
dapat
Fokus
keagamaan, peranan dalam penataan
penelitian maka digunakan Konsep Pura
Taman, peranan pada fasilitas Daya
yang dikutip dari Nyoman S. Pendit
Tarik Wisata di Pura Uluwatu.
memahami
Pura
sebagai
peranan
peranan
dalam
dalam
upacara
89
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
data yang dipergunakan dalam penelitian ini Penelitian
ini
menggunakan
adalah teknik Analisis Deskriptif Kualitatif
pendekatan kualitatif dengan paradigma
yang merupakan gambaran dari data yang
alamiah.
disusun
Pada
penelitian
ini
teknik
sistematis,
aktual
dan
akurat
pengumpulan data dikutip dari Sugiyono
mengenai fakta – fakta yang ada (Moleong,
(2008: 63) meliputi wawancara mendalam
2012),
(in-depth
interview)
berupa
wawancara
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung dengan narasumber, observasi
1. Sejarah Desa Adat Pecatu
langsung, studi kepustakaan dan gabungan
Pada tahun 1135 masehi ada seorang
/triangulasi. Selain metode pengumpulan
raja yang memerintah di Bali, raja tersebut
data, sumber dari data yang diperoleh juga
bergelar Sri Wira Dalem Kesari penganut
sangatlah patut untuk diketahui. Menurut
agama Waisnawa dan bertahta di kerajaan
Silalahi (2006:265), sumber data ini terbagi
Kahoripan Bumi Besakih di kaki Gunung
menjadi dua yaitu sumber data primer dan
Agung. Beliau mendirikan beberapa buah
sumber data sekunder. Data Primer, Data yang
diperoleh
dengan
bangunan
mengadakan
sejumlah
diperoleh dari luar objek penelitian. Sebagai
yaitu
Kemudian
informan
informan
Kahyangan tersebut diberi nama Uluwatu, Ulu yang artinya kepala dan Watu artinya mulia. Jadi Uluwatu memiliki arti Kepala
pangkal.
yang mulia atau pemimpin yang mulia.
pangkal
Uluwatu ini merupakan stana (pelinggih)
mengintroduksikan peneliti kepada informan
Betara Mahajaya sehingga daerah tersebut
kunci (Kusmayadi, 2000), yang selanjutnya
diberi nama Bukit Uluwatu.
menunjukkan informan Kunci yakni Kepala
Sri Wira Dalem Kesari kemudian
kelian Adat Desa Pecatu. Teknik analisis
mengambil
di
untuk berbakti kepada Batara Mahajaya.
dengan
masyarakat, Bendesa adat Pecatu yang selaku
Kebanyakan
mendirikan kahyangan tempat pemujaan
mendatangi salah satu kepala lembaga berperan
pura.
juga mendirikan tempat pertapaan dan juga
yang datang langsung ke Bali. Teknik sampling
17
lingkungan Besakih, di daerah bukit beliau
contoh : Jumlah wisatawan mancanegara
purposive
tempat
pura tempat persembahyangan rakyat Bali
Sedangkan Data Sekunder, Data yang
informan dilakukan secara
biara-biara
pertapaan pendeta atau biksu, dan beberapa
pengamatan langsung ke objek penelitian.
penentuan
seperti
beberapa
tanah
di
daerah 90
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Uluwatu
untuk
memelihara
ISSN: 2338-8811
kahyangan
Uluwatu di Kabupaten Badung. Peranan
Uluwatu, tanah tersebut dijadikan tanah
Desa Adat Pecatu berupa pengusahaan objek
bukti yang hasilnya untuk upacara Pujawali
yang dapat dilihat dalam bentuk pelestarian
di
atraksi wisata, aksessibilitas, fasilitas serta
kahyangan
Uluwatu
serta
pemeliharaannya. Untuk mengerjakan tanah
tourist organization.
Pecatu Sri Wira Dalem Kesari mentitahkan
2.1 Peranan Desa Adat Pecatu dalam Pelestarian Atraksi Wisata di Daya Tarik Wisata di Pura Uluwatu.
beberapa orang untuk ditempatkan di tanah Pecatu. Mereka lalu menjadikan penduduk Pecatu
dan
daerah
tersebut
kemudian
dinamakan Desa Pecatu.
Pura
Perlu diketahui Letak dari Desa Adat
Atraksi wisata yang dimiliki daya tarik pura
pariwisata yang terkenal yakni, Pura Luhur
uluwatu adalah keindahan dari arsitektur
Uluwatu. Untuk lebih jelasnya Desa Adat di
kecamatan
pura Uluwatu, panorama alam langit yang
Kuta,
juga ditambah biru nya samudra Indonesia,
Kabupaten Badung sekitar 25 km sebelah
tarian kecak, kehidupan habitat hewan
selatan dari Denpasar (Ibu Kota Propinsi
disana yakni kera dan upacara keagamaan
Bali). Desa Adat Pecatu memiliki luas
yang ada di pura Uluwatu.
wilayah 2641 ha. Adapun batas – batas Desa
a)
adat Pecatu adalah Tukad Cengiling /
pemeliharaan
budaya dari jaman dulu, karena waktu
Gau / Desa Ungasan ( Timur).
yang begitu lama hingga kini bangunan Pura Uluwatu menjadi rentan terhadap
2. Peranan Desa Adat Pecatu Dalam Pelestarian Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung Adat
dalam
Pura Uluwatu merupakan warisan
Indonesia ( Selatan dan Barat) dan Tukad
Desa
Peranan
kawasan dan bangunan Pura
kelurahan Jimbaran ( Utara ), Samudera
Lembaga
atraksi
kenangan yang menarik untuk wisatawan.
Selatan Pulau Bali terbentang di daerah
terletak
memiliki
wisata yang khas yang dapat memberikan
Pecatu Sangat strategis yaitu di paling ujung
Pecatu
Uluwatu
kerusakan. Peranan Desa adat pecatu disini, mereka selalu melakukan upaya dalam
Pecatu
mempertahankan
daya
taik
mempunyai peranan yang sangat penting
tersebut seperti melakukan pemugaran
dalam pelestarian Daya Tarik Wisata Pura
pelinggih
yang
rusak,
menjaga
kebersihan pura. Dalam pelaksanaan
91
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
pembersihan pura dilakukan oleh para
tersebut agar tetap berkualitas dan selalu
pemangku dan tata terbit disana yang
diminati wisatawan.
menyediakan
tempat
sampah
bagi
c)
wisatawan agar ikut menjaga kebersihan.
kera
Seperti yang kita ketahui Pura
b)
Peranan dalam Pelestarian habitat Pada
lingkungan
pura
uluwatu juga memiliki pemandangan
Uluwatu hidup beberapa habita kera
samudra Indonesia yang indah,dimana
yang mana juga merupakan daya tarik
wisatawan bias menikmati pemandangan
tersendiri bagi wisatawan. Seperi yang
alam
kita ketahui di kawasan lingkungan pura
yang
memukau
meliputi
pemandangan matahari terbenam dan
Uluwatu
kura-kura yang merupakan hewan yang
buahan, sehingga kera-kera disana sering
dilindungi.
kelaparan akibatnya kera-kera tersebut
Untuk
dapat
melihat
tidak
ada
melihat dari sisi tebing yang curam
mengambil tas, handphone, kaca mata
sehingga
wisatawan.
dan lain-lain. Upaya Desa Adat Pecatu
Upaya Desa adat Pecatu disini yakni,
disini yakni penyediaan pawang kera
membangun pagar pembatas di tepi
yang terlatih untuk mengatasi masalah
tebing yang berfungsi sebagai pembatas
tersebut, pemberian makan untuk para
bagi wisatawan agar merasa aman dan
kera-kera
menekan resiko terjadi kecelakaan.
sesajen/persembahan sisa buah-buahan
bagi
pengunjung
buah-
nakal
berbahya
terhadap
tanaman
pemandangan tersebut wisatawan harus
terkadang
seperti;
dari
Peranan dalam atraksi Tarian Kecak
dari upacara disana. Wisatawan disini
Selain memiliki arsitektur pura serta
juga dapat memberikan makanan yang di
pemandangan
yang
memukau,
pura
dapat di art shop-art shop sekitar
Uluwatu juga menyediakan pertunjukan
kawasan pura.
tarian kecak yang diminati wisatawan.
d)
Peranan dalam upacara keagamaan
Upaya Desa Adat Pecatu pada atraksi
Upacara keagamaan disini yakni
kecak adalah pnyediaan lahan dan
upacara piodalan hari jadi jatuh pada
membantu pembuatan panggung dan
hari anggara kasih wuku medangsia
atribun serta pembinaan kepada seluruh
yang berlangsung selama tiga hari.
penari yang terlibat di tarian kecak
Upaya Desa Adat Pecatu disini menjadi kordinator
kawasan
dalam
pelaksanaan 92
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
upacara,meliputi : penyediaan banten
setapak ini memiliki ukuran lebar sekitar
dan canang, pembagian tugas pemangku
satu meter dan panjang 30 meter. Jalur
dan
penempatan pecalang di tempat
setapak ini selain berfungsi sebagai jalur
parkir guna mengatur kendaraan yang
menuju kawasan pura jalan ini juga
masuk karna banyaknya umat hindu
berfungsi
yang berdatangan dari seluruh bali serta
pertunjukan tarian kecak.
para wisatawan yang ingin melihat Peranan dalam penataan Taman Penataan taman di suatu objek wisata sangat
penting
menuju
Suatu daerah obyek dan daya tarik wisata perlu memiliki akses jalan yang baik
mempengaruhi keindahan lingkungan di
agar wisatan nyaman saat berkunjung atau
objek tersebut. Di dalam kawasan pura
menuju ke tempat wisata. Daya tarik pura
terdapat
dapat
Uluwatu terletak di Desa Pecatu yang
dalam
memiliki jalur lalu lintas yang cukup ramai
berwisata. Peranan Desa Adat dalam hal
dilalui kendaraan, oleh karna itu ada
ini adalah melaksanakan kerja bakti
beberapa bagian jalan berlubang dan rusak
untuk memotong dahan pohon yang bisa
akibat truk atau bus yang melintasa atau
menganggu kenyamanan serta menata
berkunjung. Upaya Desa Adat Pecatu disni
taman agar lebih indah dan menambah
kurang
nilai plus Daya Tarik Wisata Pura
dibutuhkan untuk perbaikan jalan sangat
Uluwatu.
besar. Desa adat disini hanya menjaga
semak-semak
Peranan
yang
pengunjung
dalam
pengadaan
jalan
seperti
Pembangunan jalan setapak di Daya
kenyamanan
dalam bagi
memotong
menebang
tarik Pura Uluwatu ini telah sangat membantu
maksimal
karena
dana
yang
kebersihan dengan mengadakan kerja bakti
setapak
pohon
rumput yang
liar
atau
diperkirakan
membahyakan kendaraan yang lewat.
menambah wisatawan
2.3 Peranan Desa Adat Pecatu dalam Pelestarian Fasilitas di Daya Tarik Wisata di Pura Uluwatu.
saat
berkeliling di objek wisata ini. Jalan setapak ini pelaksanaannya dilakukan
Pura Uluwatu memiliki berbagai
oleh warga Desa Adat Pecatu. Jalan
fasilitas untuk menambah kenyamanan bagi
jalan
dapat
menganggu
f)
karena
sebagai
2.2 Peranan Desa Adat Pecatu dalam Pelestarian aksessibilitas menuju Daya Tarik Wisata di Pura Uluwatu
proses upacara tersebut. e)
ISSN: 2338-8811
93
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
wisatawan
yang
berkunjung,
fasilitas
ISSN: 2338-8811
dari itu dibangun enam
buah toilet
tersebut berupa tourist information, tempat
untuk menunjang kebutuhan wisatawan.
parker, toilet, art shop dan pos keamanan.
Peranan
agar wisatawan tidak jijik ke toilet
dijaga oleh dua orang petugas pada
sehingga kesucian kawasan pura terjaga.
setiap pos. Untuk meningkatkan kualitas setiap
d) Peranan dalam penyediaan art shop
tempat
Pengadaan art shop pada suatu
disediakan brosur yang dapat di bawa
destinasi sangat penting terutama produk
pengunjung. Disini peranan Desa Adat dalam
tourist
menyediakan
information
yaitu
brosur-brosur
yang
khas desa tersebut yang dijual di dalamnya Daya
kantor Disparda Badung. dalam
penyediaan
terdapat
pembangunan
Pura 60
Uluwatu
kios
yang
kios
dilakukan
oleh
pemerintah.
jumlah kunjungan wisatawan. Peranan
e) Peranan dalam penyediaan Loket Karcis
Desa Adat yaitu melaksanakan perluasan
Masuk
parker yang dilakukan dari tahun 1990-
Pada bagian depan Gapura untuk
1992 dengan luas lima hektar. Dana
memasuki daya tarik Pura Uluwatu
yang digunakan sebesar 800.000.000
terdapat
swadaya
loket
karcis
masuk
yang
merupakan hal wajib bagi pengunjung
masyarakat dan bantuan pemerintah.
untuk membeli tiket tersebut jika ingin
c) Peranan dalam penyediaan Toilet
memasuki
Pura Uluwatu merupakan tempat
kawasan
Pura
Uluwatu.
Harga tiket masuk sebesar 20.000 untuk
suci, kebersihan dan kesucian pura
dewasa dan 10.000 untuk anak-anak,
sangat penting untuk diperhatikan. Maka
Wisata
untuk membangun kios tersebut dan
karena sangat berpengaruh terhadap
dari
tempat
Desa Adat adalah penyediaan lahan
penting memiliki lahan parker yang luas,
berasal
sebagai
dikelola Desa Adat Pecatu. Peranan
Dalam suatu objek wisata sangat
yang
Tarik
setidaknya
Tempat
Parkir
rupiah
guna
wisatawan membeli oleh-oleh. Pada
diperlukan, brosur tersebut diambil dari b) Peranan
adalah
pagi petugas wajib membersihkan toilet
memiliki dua tourist information yang
di
disini
bersih dan terhindar dari penyakit. Setiap
Daya Tarik Wisata Pura Uluwatu
maka
Adat
menjaga kebersihan toilet sehingga tetap
a) Peranan dalam tourist information
pelayanan
Desa
94
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
harga
tersebut
untuk
mancanegara wisatawan
wisatawan
disini adalah penempatan pecalang di
untuk
Pos Keamanan dan bekerja sama dengan
sedangkan domestic
ISSN: 2338-8811
yakni
dewasa
pihak kepolisian.
15.000 dan 5.000 untuk anak-anak.
2.4 Peranan Desa Adat Pecatu dalam
Dalam hal ini peranan Desa Adat Pecatu
pengembangan Tourist Organization
yaitu penyediaan tiket yang diambil dari Disparda Badung. Untuk
Pengembangan
menjaga
Uluwatu
kesucian
wisatawan
Pura
kepariwisataaan
ini
organisasi di
Pecatu
disebut
diwajibkan
kelompok Sadar Wisata, dimana mempunyai
memakai kain dan selendang yang sudah
peranan dalam pelestarian Daya Tarik
tersedia di loket karcis. Bagi wanita
Wisata Pura Uluwatu. Maka dari itu peranan
yang sedang datang bulan tidak boleh
desa adat pecatu disini yakni meningkatkan
memasuki areal Pura Uluwatu agar tidak
kualitas Sumber Daya Manusia yang ikut
merusak kesucian dari Pura Uluwatu.
berperan dalam pelestarian Daya Tarik
Maka pada loket karcis diberi papan
Wisata
peringatan untuk wanita yang sedang
memberikan pelatihan ketrampilan, sikap
datang bulan dilarang keras untuk
sopan dan ramah serta mengajarkan untuk
masuk.
mampu berbahasa asing yang baik. Hal ini
f) Peranan
dalam
penyediaan
Pos
Pura
Uluwatu
dengan
cara
dapat dilihat dari hasilnya karena hamper
keamanan
semua petugas di objek wisata ini dapat
Keberadaan pos keamanan pada
berbahasa
suatu destinasi sangatlah penting, agar wisatawan
yang
datang
asing
serta
memberikan
pelayanan yang baik kepada wisatawan.
berkunjung
merasa nyaman dan aman. Keberadaan Pos Keamanan ini berfungsi untuk
SIMPULAN DAN SARAN
menghindari tindakan kriminal yang
1. Simpulan
dapat terdapat terjadi di Daya Tarik Wisata
Pura
pencopetan,
Uluwatu, pencurian
seperti
;
Berdasarkan
penelitian
kendaraan
mengenai Peranan Desa Adat Pecatu
wisatawan, pemerasan dan pelanggaran
dalam pelestarian Daya Tarik Wisata
hukum lainnya. Peranan Desa Adat
Pura Uluwatu di Kabupaten Badung
hasil
95
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
dapat disimpulkan bahwa Lembaga Desa
Uluwatu
Adat Pecatu mempunyai peranan yang
kelompok Sadar Wisata,
sangat penting dalam pelestarian Daya Tarik
Wisata
Pura
Uluwatu
yang
disebut
dengan
2. Saran
di
Kabupaten Badung. Hal tersebut dapat
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilihat dari Peranan Desa Adat Pecatu
diperoleh, ada beberapa rekomendasi yang
berupa
dan
dapat di sarankan untuk Pelestarian Daya
pelestarian yang dapat dilihat dalam
Tarik Wisata Pura Uluwatu di Kabupaten
bentuk
wisata,
Badung, yaitu :
tourist
Pertama, Membuat papan pengumuman
Organisasi
yang lebih jelas mengenai larangan untuk
pengusahaan pelestarian
objek atraksi
aksessibilitas,
fasilitas,
organization
/
dan
Kepariwisataan yang meliputi :
tidak membuang sampah sembarangan dan menghimbau pada pengunjung agar tidak
a. Peranan dalam pelestarian atraksi
memberi makan kepada kera agar tidak
wisata yaitu pelestarian tarian kecak dan
terbiasa dengan manusia sehingga berani
fire dance dan pelestarian
berbuat
habitat kera.
yang
yang bertugas di Daya Tarik Wisata Pura
mana
Uluwatu harus selalu dilaksanakan guna
diperkirakan menganggu kendaraan.
mendisiplinkan sikap. Keempat, membenahi
c. Peranan dalam pelestarian fasilitas
dan menata tempat pertunjukan tari kecak
yaitu tourist information, tempat
agar lebih baik serta memberi kenyamanan
parkir,toilet, loket, art shop dan pos
kepada penonton pada saat menyaksikan
keamanan. d. Peranan Desa Adat Pecatu dalam pengembangan Tourist Organization yaitu
melalui
organisasi
mengelola dan melestarikan
pertunjukan
tari
menambah
sarana
kecak. toilet
Kelima,
juga
dalam
artian
berstandar internasional agar wisatawan
pengembangan
kepariwisataaan
memperbanyak
tetap terjaga. Ketiga, pembinaan petugas
kebersihan jalan dan menata pohon rantingnya
Kedua,
tempat-tempat strategis agar kebersihan
mengadakan kerja bakti menjaga dan
nakal.
penyediaan tempat sampah terutama di
b. Peranan dalam aksessibilitas yaitu
tidak kesulitan untuk
untuk
keperluan ke toilet
dan selalu menjaga kebersihan.
Pura
ISSN: 2338-8811
96
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
ISSN: 2338-8811 Lunberg, Donald E. 1985. The Tourist Business. London: Van Nostrand Reinhold Company.
Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan.
Moleong, J Lexi.1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Pendit, Nyoman S. 2002. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Anonim. Presiden Republik Indonesia 2012. UndangUndang Nomor 2039 Tahun 2012. Tentang pemerintahan Daerah.
Pitana, I Gede.1994. Dinamika Masyarakat Dan Kebudayaan Bali. Denpasar: Bali Post.
Anonim. 2001. Daya Tarik Wisata. Denpasar : Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Bali Tahun 2001.
Poewadarminta, W. J. S. 1990.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Silalahi, Ulber. (2006). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press. Soekadijo, R.G. 1997. Antonomi Pariwisata, Memahami Pariwisata sebagai System Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anonim. 2009. Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Adhika, I Made. 2006.“Dampak Komodifikasi Daya Tarik Wisata di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Bali”.Skripsi. Universitas Udayana.
Sucipta, I Ketut. 2006.”Peranan Desa Adat Dalam Pelestarian Hutan Sebagai ObjeK Wisata di Desa Tenganan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem” Skripsi. Universitas Udayana.
Astika, KetutSuda. 1993. Peranan Banjar Dalam Masyarakat Bali. Denpasar: Upada Sastra. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung. 2012. Keputusan Bupati Nomor 2039 Tahun 2012. TentangPenunjukan Pengelolaan Daya Tarik Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu. Disparda Bali. 2012. Statistik Pariwisata Bali 2012. Denpasar: Disparda Bali.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. Bandung: ALFABETA. Surpha, I Wayan.2002.Seputar Desa Pakraman dan adat Bali. Denpasar: Balai Pustaka.
Geriya, Wayan. 1996. Pariwisata dan Dinamika Kebudayaan Lokal, Nasional dan Global, Bunga Rampai Antropologi Pariwisata. Denpasar: Upada Sastra.
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andhi Yogyakarta. Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Gorda, I Gusti Ngurah. 1999. Manajemen Dan Kepepimpinan Desa Adat di Propinsi Bali. Denpasar: Widya Kriya Gematama
Yandianto, Drs. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung : M25. Yoeti., Oka A. 1993. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Gubernur Propinsi Bali.1986. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1986.Tentang Pemerintahan Daerah. Kusmayadi dan Sugiarto. 2000. Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat.1984. Kebudayaan Mentalita sdan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Lastara, I Made. 1997. Peraturan Kepariwisataan. Badung: STP Bali.
97