Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
EKSPEKTASI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP KENYAMANAN AREAL PARKIR DIKAWASAN DAYA TARIK WISATA PANTAI KUTA KABUPATEN BADUNG Ngakan Ketut Putra Yasa dan I Made Sukana
[email protected] Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana
Abstract Badung is one of regency in Bali have much of tourism potential, tourist attraction and tourism resources. Currently Badung Regency have been developing Kuta Beach tourism. This research will discuss about Expectation Against Foreign Tourists In Area Parking Leisure Travel Attractions of Kuta Beach. This prompted a large number of tourists both domestic and foreign, thus the need for the development of the means of better facilities associated with supporting facilities and infrastructure for the comfort of tourists visiting Kuta beach. One of them in the provision of tourist services in the form of comfort in the parking area of Kuta beach tourist attraction for foreign tourists. Determination engineering samples used in this study is the method of purposive sampling Accidental sampling is coincidentally the foreign tourists who visit the area to Kuta beach tourist attraction. While the technique of determining purposive informant here is done by the special purpose. Purposeful (purposive) is used as a strategy when one wants to learn something and come to understand something about the cases of certain options need not generalize to all such cases (Patton, 1980:100). The collected data was then analyzed using qualitative descriptive. As early as the 1960s until today, Kuta is known as the busiest tourist spots in Bali. Understanding the expectations of his own wish fulfillment (hope) the traveler is a long process, to take a long time and are not cheap to achieve something as expected. This expectation for improvement exert towards something better and can be felt. Foreign tourists will want a change in their perceived shortcomings. This is due to the parking area of land that is not in accordance with the number of tourists who visit each day. Moreover, the land often take the road shoulder parking lot that resulted in severe congestion, especially for users of the road to access the beach of Kuta. Leisure tourists became distracted. E.Key Words : Ekspectation, Tourist, Comfortable, Parking Area.
PENDAHULUAN
pantai Kuta peneliti berusaha mencari tahu seberapa
Pariwisata Kuta khususnya di pantai
jauh
ekspektasi
Kuta merupakan salah satu daya tarik wisata
wisatawan
yang
wisatawan
terhadap kenyamanan suatu layanan wisata
mancanegara, hal ini dikarenakan pantai
seperti areal parkir bagi keberlangsungan
Kuta telah lama menjadi pusat kegiatan
dan kemajuan
pariwisata di Bali. Baik itu dari segi atraksi
Ekspektasi merupakan suatu bentuk harapan
wisatanya,
wisata
terhadap penilaian suatu objek yang dilihat
maupun fasilitas penunjang lainnya. Setelah
dan dirasakan seseorang untuk sesuatu yang
semua hal itu terpenuhi maka yang harus
lebih baik kedepannya. Penilaian dalam
diperhatikan sekarang adalah bagaimana
penelitian ini terkait dengan kenyamanan
membuat setiap wisatawan yang berkunjung
areal parkir khsususnya bagi wisatawan
ke pantai Kuta merasa nyaman. Khusus di
mancanegara di pantai Kuta.
sangat
disukai
akomodasi,
oleh
layanan
mancanegara
(harapan) kedepannya
pariwisata pantai Kuta.
115
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
Kenyamanan wisatawan pengertian
makanan dan minuman, ekspektasi
kenyamanan berdasarkan (Webster’s 1913
(harapan) lebih dilihat pada kepuasan
Dictionary,
pelanggan yang menjadi tolok ukur
2003)
adalah
sebuah
kesenangan; kebebasan dari rasa sakit,
keberhasilan.
kebutuhan atau kegelisahan, atau apapun yang
berkaitan
yang
TENTANG
tidak
WISATAWAN wisatawan menurut
pengertian
undang-undang No. 10 tahun 2009
kenyamanan tersebut, jadi peneliti berusaha
merupakan orang yang melakukan
mencari
perjalanan
menyenangkan.
sesuatu
2. KONSEP
Berdasarkan
tahu
ekspektasi
wisatawan
wisata.
Sedangkan
mancanegara yang telah berkunjung kesana
menurut ahli wisatawan adalah orang
apakah sudah merasa nyaman terhadap
yang
keadaan layanan wisata berupa areal parkir
tinggalnya
di pantai Kuta.
tempat
tempat
berkunjung
dengan
ke
menikmati
1993).
Kusumaningrum
wisatawan
Menurut
(2009:
17)
wisatawan yang berkunjung ke suatu
mancanegara terhadap kenyamanan areal
daerah biasanya benar-benar ingin
parkir dikawasan daya tarik wisata pantai
menghabiskan
Kuta Kabupaten Badung?
waktunya
untuk
bersantai, menyegarkan pikiran dan
KAJIAN PUSTAKA
benar-benar ingin melepaskan diri TENTANG
dari rutinitas kehidupan sehari-hari.
WISATAWAN
Jadi bisa juga dikatakan wisatawan
1. KONSEP EKSPEKTASI kepuasan
wisatawan
adalah
adalah seseorang yang melakukan
pemenuhan
ekspektasi
(harapan)
perjalanan dari suatu tempat lain
wisatawan yang merupakan proses
yang yang jauh dari rumahnya bukan
yang panjang, memerlukan waktu
dengan alasan rumah atau kantor. 3. KONSEP
yang lama dan tidak murah. Dalam bidang industri jasa
MANCANEGARA
khususnya
WISATAWAN konsep
mengenai Wisatawan Internasional,
penilaian terhadap kepada layanan
lain
(Spillane,
tujuan penulis ini adalah untuk mengetahui ekspektasi
untuk
dari
perjalanan dari kunjungannya itu
Berdasarkan latar belakang diatas, bagaimanakah
berpergian
116
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
yang dikemukakan Norval, seorang
Berdasarkan pengertian diatas kami
ahli
memberi
menyimpulkan bahwa kenyamanan
wisatawan
adalah perasaan tenang dan tidak
internasional sebagai berikut : “
gelisah saat berada dalam suatu
Every person who comes to a foreign
situasi atau lingkungan.
ekonomi
batasa
Inggris,
mengenai
country for
a
reason
than
to
5. KONSEP AREAL PARKIR
establish his permanent residence or
a.
such permanent work and who spends
in
the
country
of
beberapa tipe tata letak untuk tempat parkir diperlihatkan pada Gambar 1
earned else where”. Yang berarti
Pola "Herringbone," diperlihatkan
wisatawan adalah setiap orang yang
dalam dua variasi pada gambar
mengunjungi suatu negara , dengan
memungkinkan penghematan ruang
tujuan tidak untuk menetap atau
dalam beberapa hal, terutama apabila
bekerja tetap, dan membelanjakan
keterbatasan
uangnya di tempat tersebut dengan
saling membelakangi), tetapi bahwa
(Webster’s 1913 Dictionary, 2003)
tipe
kesenangan;
jalan
atau kegelisahan, atau apapun yang
oleh
perasaan
kegelisahan
dan
rasa
antara,
sedangkan
tipe
B
suatu tipe tergantung pada rencana
Wordnet
tidak
arah
secara berselang-seling. Pemilihan sirkulasi dan letak jalan masuk dan
dictionary, 2003 sebuah ketenangan dan
rnengharuskan
rnengharuskan arah yang berlawanan
tidak
menyenangkan. Hal serupa juga diungkapkan
A
pencapaian yang sama di semua
kebebasan dari rasa sakit, kebutuhan yang
90
satu arah (kecuali apabila kendaraan
pengertian kenyamanan berdasarkan
sesuatu
parkir
pola tersebut mengharuskan jalan
4. KONSEP KENYAMANAN adapun
berkaitan
untuk
tidak
derajat. Di sini terlihat bahwa kedua
lain.
sebuah
ruang
memungkinkan
uang yang diperolehnya di tempat
adalah
Menurut Chiara, De Joseph
(2005) mengenai tata letak parkir,
his
temporary stay, the money he has
ke luar. Juga terlihat bahwa kedua
memiliki
pola lebih ekonomis dalam hal
sakit.
pemakaian
ISSN: 2338-8811
ruang
dibandingkan 117
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
dengan parkir tegak lurus yang biasa
antara.
yang dipakai apabila hanya terdapat
bentuk dan ukuran dari daerah yang
satu jalan antara atau baris. Gambar
tersedia. Pada tepi jalan, aturannya
1 menunjukkan ukuran tempat parkir
adalah parkir sejajar, kecuali apabila
dan jalan antara yang diperlukan
lalu lintas sangat sedikit atau jalan
untuk berbagai sudut parkir, di mana
yang ada sangat lebar. Gambar 2
semua
jalan
menunjukkan tepi jalan dan ruang
antara yang cukup lebar untuk
jalan yang diperlukan untuk berbagai
memungkinkan
langsung
sudut parkir. Ruang parkir sejajar
tanpa menyulitkan gerakan bagi 75
harus paling sedikit 20 kaki (apabila
persen kendaraan yang parkir. Untuk
memungkinkan, 22 kaki); apabila
semua pola parkir, ter-utama untuk
waktu
parkir selain parkir tegaklurus, maka
(misalnya 15 menit), maka ruang
berikanlah tanda atau tepi batas
parkir harus lebih panjang sehingga
parkir bagi tiap kendaraan untuk
kegiatan datang dan pergi dapat
menjamin keamanan dan kapasitas
dilakukan dalam satu gerakan.
kasus
memberikan masuk
Pilihah
tergantung
parkir
cukup
pada
singkat
yang direncanakan. Tata letak yang normal dan biasanya
Gambar 1 Tata Letak Parkir
paling efisien untuk tempat parkir yang lebih besar adalah dengan meletakkan
tempat-tempat
parkir
saling tegak lurus dengan jalan antara
sedapat
mungkin.
Ini
memungkinkan masuk atau ke luar pada dua arah dan penggunaan ruang Sumber : Parking Guide for Cities, U,S. Departement
yang
of commerce, Bureau of Public Roads, 1956.
b.
ekonomis.
Dengan
tempat parkir selebar 8 kaki 6 inci
Parkir tepi jalan, baik di tepi jalan,
dan jalan antara selebar 25 kaki
pada lahan parkir atau garasi, bisa
maka tempat parkir dapat dimasuki
sejajar, membentuk sudut atau tegak
oleh seorang pengendara dengan
lurus tepi jalan, dinding atau jalan
mudah tanpa memerlukan gerakan
paling
118
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
khusus. Parkir yang membentuk
ISSN: 2338-8811
a.
sumber daya pariwisata alam
sudut memberikan tempat parkir
dan budaya yang potensial
yang lebih sedikit dibandingkan
menjadi
dengan parkir tegak
pariwisata;
lurus dalam
daya
tarik
suatu satuan panjang tertentu, dan
b.
potensi pasar;
memerlukan jalan antara satu arah,
c.
lokasi strategis yang berperan
akan tetapi tempat masuknya lebih
menjaga
memudahkan pengendara dan jalan
dan keutuhan wilayah;
antara bisa lebih sempit, sehingga
d.
persatuan
bangsa
perlindungan terhadap lokasi
memungkinkan penggunaan lahan
tertentu
yang
mempunyai
yang terlalu sempit bagi parkir tegak
peran
strategis
lurus.
menjaga fungsi dan daya
dalam
dukung lingkungan hidup; Gambar 2 Parkir Tepi Jalan
e.
lokasi
strategis
mempunyai usaha
yang
peran
dalam
pelestarian
dan
pemanfaatan aset budaya; f.
kesiapan
dan
dukungan
masyarakat; dan g.
Sumber: Parking Guide for Cities, U.S. Department of
kekhususan dari wilayah.
7. KONSEP DAYA TARIK WISATA
Commerce, Bureau of Public Roads, 1956.
6. KONSEP KAWASAN
Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang
Menurut UU No 10 Tahun 2009
Kepariwisataan
Pasal
1
disebutkan bahwa Daya Tarik Wisata
tentang Kepariwisataan Pasal 12
adalah segala sesuatu yang memiliki
mengatur tentang kawasan strategis
keunikan, keindahan, dan nilai yang
sebagai berikut :
berupa keanekaragaman kekayaan alam, Penetapan pariwisata
kawasan
strategis
budaya, dan hasil buatan manusia yang
dilakukan
dengan
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
memperhatikan aspek:
wisatawan.
119
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
8. TEORI KEPUASAN
METODE PENELITIAN
a. Teori Dua Faktor Herzberg Teori
ini
ISSN: 2338-8811
menyatakan
1. LOKASI
PENELITIAN,
terletak
di
bahwa
Kecamatan Kuta Desa Adat Kuta Kabupaten
kepuasan dan ketidakpuasan merupakan 2
Badung. Berjarak 5 km dari Bandara
(dua) hal yang berbeda, dimana kepuasan
International Ngurai Rai Bali, dan terletak di
dan
sebelah selatan Denpasar 15 km dari kota
ketidakpuasan
disini
berhubungan
dengan pekerjaan (dalam Wati Setiasih :
Denpasar.
2006). Herzberg mengemukakan bahwa
2. RUANG LINGKUP PENELITIAN, untuk
kepuasan ditentukan oleh dua faktor yaitu :
memperjelas dan membatasi ruang lingkup
1) Motivator (Satisfiers), yaitu faktor-faktor
permasalahan yang diteliti maka secara
yang menimbulkan kepuasan meliputi :
operasional
pencapaian,
permasalahan yang akan dibahas adalah:
pengakuan,
pekerjaan
itu
variabel
yang
ada
dalam
sendiri, tanggung jawab, dan pengembangan
a. Ekspektasi wisatawan yang dimaksud
2). Hygiene Factors (Dissatisfier), yaitu
adalah mengenai harapan dan pandangan
faktor-faktor
menimbulkan
wisatawan terhadap kenyamanan layanan
ketidakpuasan kerja meliputi kebijakan dan
wisata khususnya areal parkir yang terdapat
administrasi perusahaan, teknis supervisi,
dikawasan daya tarik wisata pantai kuta
penghasilan,
interpersonal,
guna kenyamanan dan kepuasan wisatawan
kondisi kerja, keamanan kerja, dan status
mancanegara khususnya selama berkunjung.
(Wati Setiasih : 2006). Keberadaan faktor
Ekspektasi ini dapat dilihat dari bagaimana
Motivator (Satisfiers) dapat menimbulkan
wisatawan tersebut menilai dan merasakan
kepuasan. Tetapi ketidakberadaan faktor ini
kenyamanan
tidak selalu menimbulkan ketidakpuasan.
berkunjung. Ekspektasi tersebut dikaitkan
Perbaikan
dengan unsur sapta pesona sebagai tolok
yang
hubungan
pada
(Dissatisfiers) ketidakpuasan
Hygiene dapat
tetapi
Factor
mengurangi tidak
ukur
yang
terhadap
didapat
harapan
pada
saat
wisatawan
dapat
mancanegara kedepannya bagi kenyamanan
menimbulkan kepuasan karena faktor ini
areal parkir di daya tarik wisata pantai kuta,
bukan merupakan sumber kepuasan (Wati
sapta pesona merupakan kebijakan dalam
Setiasih :2006).
dunia pariwisata tanah air. Melalui sapta pesona, diharapkan terwujudkan suasana
120
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
kebersamaan semua pihak untuk terciptanya
diluar dari data primer. Data skunder dalam
lingkungan alam dan budaya luhurbangsa.
penelitian ini meliputi data kunjungan
Makna logo sapta pesona dilambangkan 7
wisatawan, data daya tarik wisata, data tata
buah yang terdiri atas unsur : Keamanan,
letak parkir, dan profil daya tarik wisata
Ketertiban,
pantai kuta.
Kesejukan,
Kebersihan,
Keindahan, Keramah-tamahan, Kenangan.
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA, dalam
3. JENIS DAN SUMBER DATA, jenis data
penelitian ini teknik pengumpaulan data
dalam penelitian ini berupa data kualitatif
meliputi
dan kuantitatif. Data Kualitatif adalah data
interview)
yang berupa keterangan-keterangan, definisi
dengan narasumber, observasi langsung,
dan gambaran dari objek penelitian yang
kuisioner, studi kepustakaan dan studi
disusun dalam bentuk kalimat – kalimat
dokumentasi.
deskriptif
untuk
melengkapi
bahasan
wawancara
5. TEKNIK PENENTUAN SAMPEL, teknik sampling
ini merupakan data yang diperoleh dari hasil
dimaksudkan
wawancara
dimaksudkan
narasumber.
(deep
berupa wawancara langsung
penelitian. Data kualitatif dalam penelitian dengan
mendalam
Data
pada
penelitian
bahwa untuk
kualitatif
sampel
mewakili
tidak populasi,
Kuantitatif berupa data yang berbentuk
melainkan hanya untuk mewakili informasi
angka sebagai hasil dari pengukuran dan
(Moleong, 2012:223). Sehingga dalam hal
perhitungan
ini
yang
digunakan
dalam
informasi
yang
dimaksud
melengkapi bahasan ini, meliputi data
mengenai
kunjungan wisatawan, dan data jumlah
mancanegara terhadap kenyamanan layanan
kendaraan yang datang baik itu sepeda
wisata khususnya areal parkir dikawasan
motor atu mobil ke daya tarik wisata pantai
daya tarik wisata pantai kuta.
kuta.
6. TEKNIK Sedangkan sumber data terdiri dari
ekspektasi
adalah
PENENTUAN
wisatawan
INFORMAN,
dalam penelitian ini teknik penentuan
data primer yang diperoleh langsung dalam
informan
penelitian dilapangan sebagai hasil dari
Purposeful (purposive) digunakan sebagai
observasi langsung dilapangan serta melalui
suatu
wawancara dengan
narasumber. Data
mempelajari sesuatu dan datang untuk
merupakan data yang diperoleh
memahami sesuatu tentang kasus-kasus
sekunder
dilakukan
strategi
ketika
secara
purposive.
seseorang
ingin
121
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
pilihan
tertentu
perlu
penduduknya berjumlah lebih dari 38.771
menggeneralisasikan pada semua kasus yang
jiwa. Desa Adat Kuta secara keseluruhan
demikian Patton (1980:100). Yaitu dengan
termasuk daerah dengan iklim tropis dengan
mendatangi salah satu petugas parkir dan
suhu maksimum kurang lebih 34oC dan
polisi
minimum kurang lebih 28oC dan memiliki
yang
tidak
ISSN: 2338-8811
berperan
selaku
informan
curah hujan rata-rata 28.398 mm/tahun.
pangkal yang selanjutnya menunjukkan informan berikutnya.
2. Areal Parkir
7. TEKNIK ANALISIS DATA, teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
Menurut Chiara, De Joseph (2005)
adalah teknik Analisis Deskriptif Kualitatif
mengenai tata letak parkir, beberapa tipe tata
yang merupakan gambaran dari data yang
letak untuk tempat parkir diperlihatkan pada
disusun
akurat
Pola "Herringbone," diperlihatkan dalam
mengenai fakta – fakta yang ada (Moleong,
dua variasi yang pertama memungkinkan
2012).
penghematan ruang dalam beberapa hal,
HASIL DAN PEMBAHASAN
terutama apabila keterbatasan ruang tidak
sistematis,
aktual
dan
memungkinkan untuk parkir 90 derajat. Dan
1. Gambaran Umum Lokasi Pantai Kuta merupakan suatu kawasan
yang kedua ada pola parkir tepi jalan artinya
daya tarik wisata alam berupa pantai yang
tepi jalan, aturannya adalah parkir sejajar,
tepatnya terletak di Kecamatan Kuta Desa
kecuali apabila lalu lintas sangat sedikit atau
Adat Kuta Kabupaten Badung. Berjarak 5
jalan yang ada sangat lebar. Dimana posisi
km dari Bandara International Ngurai Rai Bali,
dan
terletak
di
sebelah
kendaraan dapat tegak lurus atau miring
selatan
sesuai dengan badan jalan yang ada. Berikut
Denpasar 15 km dari kota Denpasar. Dapat
tabel mengenai volume kendaraan yang
ditempuh dengan kendaraan baik roda 2
datang dan pergi di areal parkir dikawasan
maupun roda 4 dengan waktu tempuh sekitar
daya tarik wisata pantai Kuta, di ukur
15 menit dari Bandara International Ngurai
berdasarkan 15 menit pertama dan dibagai
Rai Bali. Pantai kuta terletak di desa adat
dalam dua waktu yang berbeda yaitu waktu
Kuta, desa adat Kuta sendiri masuk dalam
senggang dan waktu padat.
Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta dan Kabupaten memiliki
Badung. luas
yaitu
Desa 17,52
Adat km²
Berdasarkan
Kuta
maka
dapat
diketahui volume kendaraan roda dua
dan
data
122
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
maupun roda empat pada jam senggang
sering kali lahan parkiran mengambil bahu
antara 12.00 wita-16.00 wita tidak sebanyak
jalan yang mengakibatkan kemacetan parah
dengan volume kendaraan yang datang pada
terutama bagi pengguna jalan menuju akses
jam-jam padat yaitu terjadi pada pukul 16.00
pantai
wita-20.00
mancanegara pun menjadi terganggu.
wita.
Hal
ini
diakibatkan
penataan areal parkir yang tidak sesuai
Kuta.
Kenyamanan
Penghitungan
awal
wisatawan mengambil
dengan jumlah wisatawan yang berkunjung
sampel dengan waktu 15 menit. Sampel
setiap harinya. Pada tabel waktu senggang
kendaraan dengan waktu 15 menit kemudian
volume kendaraan bermotor yang datang
dapat
mencapai 24 kendaraan/60 menit sedangkan
volume kendaraan selama 60 menit atau 1
yang keluar mencapai 17 kendaraan/60
jam saat puncak kemacetan terjadi yaitu saat
menit dengan jumlah kendaraan bermotor
matahari
seluruh
253
WITA. Untuk titik puncak kemacetan
untuk
biasanya pada saat matahari terbenam antara
area
kendaraan volume
saat
itu
bermotor. mobil
mencapai
Sedangkan
terbenam
memperkirakan
pukul
16.00-20.00
pukul 18.00-20.00 WITA. Sedangkan pada
keluar
sabtu dan minggu sekitar pukul 18.00-21.00
mencapai 6 kendaraan/60 menit dengan total
WITA diakibatkan padatnya pengunjung
seluruh kendaraan pada area saat itu
yang memadati daya tarik wisata pantai
mencapai 34 kendaraan mobil. Waktu padat
Kuta. Sehingga mengakibatkan kewalahan
menggambarkan
kendaraan
bagi polisi pengatur lalu lintas pada hari
bermotor mencapai 56 kendaraan/60 menit
libur. Pihak polisi lalu lintas sendiri yang
dan motor yang keluar mencapai 28
biasanya hanya bertugas sepuluh orang,
kendaraan/60
pada saat itu ditambah sepuluh lagi menjadi
menit
mencapai
untuk
9
kendaraan/60
sendiri
digunakan
dan
yang
volume
menit.
Sedangkan
total
keseluruhan volume kendaraan seluruh area
dua puluh petugas.
mencapai 550 kendaraan. Untuk kendaraan
3. Ekspektasi
mobil,
yang
kendaraan/60
datang menit
dan
mencapai yang
Mancanegara
21
keluar
Pengertian ekspektasi sendiri yaitu
mencapai 9 kendaraan/60 menit. Untuk
pemenuhan keinginan (harapan) wisatawan
keseluruhan jumlah kendaraan mobil di area saat itu mencapai 64 kendaraan.
yang merupakan suatu proses yang panjang,
Apalagi
hingga memerlukan waktu yang lama dan
Wisatawan
123
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
tidak murah untuk mencapai sesuatu sesuai dengan
yang
diharapkan.
Harapan
ISSN: 2338-8811 1
Keamanan
12 orang
8 orang
60%
40%
2
Ketertiban
11 orang
9 orang
55%
45%
3
Kebersihan
12 orang
8 orang
60%
40%
4
Kesejukan
12 orang
8 orang
60%
40%
5
Keindahan
13 orang
7 orang
70%
30%
6
Keramahtamahan petugas
17 orang
3 orang
85%
15%
7
Kenangan yang ditinggalkan
12 orang
8 orang
60%
40%
89
51
65%
35%
ini
mengerah terhadap perbaikan suatu hal ke arah yang lebih baik dan dapat dirasakan secara langsung. Wisatawan mancanegara akan
menginginkan
suatu
perubahan
terhadap kekurangan yang mereka rasakan. Baik itu sarana-prasarana, maupun fasiltas penunjang
lainnya
dalam
kegiatan
kepariwisataan. Dalam hal ini yang dijadikan acuan peneliti untuk mengukur tingkat harapan wisatawan mancanegara adalah faktor sapta
Total
pesona khusus terhadap layanan wisata yang telah ada, untuk mengetahui nilai harapan kedepan yang ingin diperoleh wisatawan
Menurut tabel 1 diatas maka dapat kita
mancanegara dalam melakukan aktivitasnya
ketahui
khususnya dikawasan daya tarik wisata
mancanegara yang berkunjung dikawasan
Pantai
keamanan,
daya tarik wisata pantai kuta presentase puas
kesejukan,
sebesar 65% sedangkan presentase yang
Kuta.
Terdiri
atas
ketertiban,
kebersihan,
keindahan,
keramah-tamahan,
bahwa
dari
20
wisatawan
dan
tidak puas sebesar 35%. Dari indikator
kenangan. Dari jumlah 20 kusioner yang
pertama keamanan didapatkan sebanyak 12
disebar kepada wisatawan mancanegara,
wisatawan mengatakan puas dan 8 orang
didapatkan tabel sebagai berikut :
mengatakan tidak puas, kedua ketertiban dilihat dari tata letak kendaraan dimana
Tabel 1
didapatkan 11 wisatawan mengatakan puas
Presentase Ekspektasi Wisatawan Mancanegara Ekspektasi No
dan 9 lainnya tidak puas, aspek kebersihan menghasilkan
Presentase %
Sapta Pesona Puas
Tidak
Puas
wisatawan
Tidak
data
merasa
berupa puas
12
orang
sedangkan
8
wisatawan lainnya tidak puas, kesejukan
124
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
dinilai oleh wisatawan cukup puas dengan
”I think this parking area its not
12 wisatawan mengatakan puas dan 8
bad, but maybe I want if I come here againt
wisatawan lainnya tidak puas, keindahan
are facilities like line parking is be repair
areal parkir beserta penataan yang dilihat
and more better from now and for the staff
oleh wisatawan mengatakan sebanyak 13
parking could be increasing to good
orang puas dan 7 lainnya tidak puas,
responsibility with tourist”kemudian yang
keramah-tamahan dalam hal ini kaitannya
lainnya berpandangan “Here is very hot,
dengan
wisatawan
next time need little utilty like garden and
mengatkan puas dan 7 wisatawan lainnya
anything else and more tree’s for comfort
tidak puas, kenangan yang ditinggalkan
here”,
sebanyak
puas
parking area here, to give impression
sedangkan 8 lainnya tidak puas. Cara yang
regular”, Dan “The order from each vehicle
digunakan
antara
need more attention to be neat”, Serta
ketujuh unsur sapta pesona dengan jumlah
“Need utility like lamp in the night for not
wisatawan yang dijadikan responden, dapat
shaded in area parking”.
petugas
12
parkir
orang
adalah
17
wisatawan
mengkalikan
diketahui indikator puas memperoleh 89 dari
tujuh
kategori
dan
kenangan
space
Ekspektasi sendiri yaitu pemenuhan keinginan
kebersihan, keindahan, keramah-tamahan parkir,
more
Kesimpulan
penilaiaan
berdasarkan faktor keamanan, ketertiban, petugas
“Need
PENUTUP
suara sedangkan indikator tidak sebanyak 51 suara
berikutnya
(harapan)
wisatawan
yang
merupakan suatu proses yang panjang,
yang
hingga memerlukan waktu yang lama dan
ditinggalkan.
tidak murah untuk mencapai sesuatu sesuai
Berdasarkan
wawancara
yang
dengan
yang
diharapkan.
Harapan
ini
dilakukan peneliti kepada salah beberapa
mengerah terhadap perbaikan suatu hal ke
wisatawan mancanegara, terkait dengan
arah yang lebih baik dan dapat dirasakan
harapan
kedepan
didapatkan
yang
kesimpulan
ingin
dicapai
secara langsung. Maka dengan itu diperoleh
sebagai
berikut
harapan
wisatawan
Question : What are you expectations for a
kedepannya
future settlement of parking here Kuta
kenyamanan dari segi keamanan dengan
Beach?
penambahan petugas parkir, ketertiban bagi
yaitu
mancanegara menginginkan
125
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
ISSN: 2338-8811
kendaraan yang parkir agar lebih teratur
bersama masyarakat lokal mewujudkan
antara kendaraan roda dua dan roda empat,
pariwisata yang lebih baik terutama di daya
kebersihan disekitaran areal parkir lebih
tarik wisata di pantai Kuta mengenai
dijaga agar tidak ada sampah berserakan
layanan wisata berupa kenyamanan areal
baik yang ditimbulkan oleh pedagang dan
parkir yang perlu mendapatkan perhatian ke
wisatawan, kesejukan di lokasi areal parkir
depannya agar lebih nyaman lagi dari
lebih diperhatikan dengan menambahkan
sebelumnya sehinnga dapat menampung dan
sejumlah pohon perindang, keindahan dalam
mendatangkan kunjungan wisatawan yang
penataan tanaman disekitaran areal parkir
lebih banyak lagi.
agar memberikan kesan nyaman dan hijau, DAFTAR PUSTAKA
keramah-tamahan terhadap petugas parkir dan polisi dalam memberikan pelayanan
A.J, Muljadi.2012.Kepariwisataan Dan Perjalanan.Jakaarta:PT.Raja Grafindo Persada.
kepada wisatawan harus lebih sopan, dan yang terakhir adalah memberikan kesan kenangan yang baik bagi pariwisata pantai
Chiara, De Joseph and Koppelman, Lee E.2005. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta: Erlangga. Hal 209-210.
Kuta khususnya terhadap layanan wisata areal parkir.
Chulsum,U. & Novia, W.2006.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya:Kashiko.
Saran Sebagai salah satu daya tarik wisata
Cohen, Erik. 1984. The Sosiologi of Tourism : Approach, Issue, and Findings. Annals of Tourism Research 30.
unggulan di Bali, pantai Kuta telah memiliki banyak
fasilitas
akomodasi
dalam
menunjang segala kebutuhan bagi para wisatawannya
baik
domestik
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Badung.2011.Profil Kepariwisataan Kabupaten Badung.
maupun
mancanegara. Kemajuan yang pesat di sektor pariwisata seharusnya menjadikan
Darmarjati,R.S.1995.Istilah-Istilah Dunia Pariwisata.Jakarta: PT.Pradnya
pantai Kuta sebagai contoh bagi setiap daya tarik wisata yang ada di Bali untuk lebih baik
dalam
mengelola
kepariwisataanya. pembelajaran
bagi
Sehingga pemerintah
Kusmayadi,et.al.2000.Metodelogi Penelitian
kegiatan
Dalam
menjadi
Kepariwisataan.Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
daerah
Bidang
126
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 2 No. 2, 2014
Kybernan.2011.Jurnal
ISSN: 2338-8811
Ilmu
Pemerintahan.Bekasi: Universitas Islam 45. Moloeng, Lexy J. 2004. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Moloeng, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, edisi revisi. Bandung: Rusda. Murphy, P.E. 1985. Tourism : A Community Approach. New York and London: Routledge. Merpaung, Happy.2002.Pengetahuan Pariwisata.Alfabeta;Bandung. Nasution, Prof. Dr.S. 2003. Metode penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Patton, M. 1980. Qualitative Evaluation Method. Beverly Hills. CA: SAGE. Pendit, Nyoman S. 1986. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT.Pradnya Paramitha. Suwena, I Ketut dan Widyatmaja, I Gst Ngr. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar : Udayana University Press (http://sejarahmanusia.blogspot.com/2010/08/sejarahkuta-bali-best-indonesianspot.html.) Undang-undang No.10 Tahun 2009. Tentang Kepariwistaan. Jakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Wardiyanta.2006.Metode Penelitian Pariwisata.Andi:Yogjakarta. Yoeti. 1998. Pengantar Pariwisata(edisi revisi).Bandung: Angkasa.Hal 206.
127