JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER (Review Journal, a Good Publication for Animal and Veterinary Scientists) DARMONO Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor Ketua Dewan Penyunting Buletin Ilmu Peternakan dan Kesehatan Hewan Wartazoa
ABSTRACT Journal of Wartazoa is a review journal which is published by Central Researh Institute of Animal Science (CRIAS) esthablished since thirty years ago (1980s). This journal contains papers written by research scientist in the field of animal and veterinary science from Indonesia and overseas. Along with its development and age of the journal, the articles in the journal should be improved in quality and appearances. The constrains arise when the papers submitted are not many and also the quality are not so good. In order to solve this problem, workshop or training for the young scientists should be done and insist all scientist to write papers and submit it to the journal. Key Words: Wartazoa, Journal, Review ABSTRAK Majalah ilmiah Wartazoa adalah jurnal ilmiah tinjauan yang diterbitkan oleh Pusat Peneltian dan Pengembangan Peternakan sejak sekitar tigapuluh tahun yang lalu (sekitar tahun 80-an). Jurnal ini memuat hasil tulisan para peneliti bidang Peternakan dan Veteriner dari berbagai institusi baik dari Indonesia maupun luar negeri. Sejalan dengan perkembangannya waktu atau umur dari jurnal ini, maka jurnal dituntut untuk menerbitkan dan meningkatkan kualitas tampilan dan isi tulisan menjadi sebaik mungkin. Kendala yang dialami adalah kurangnya makalah yang masuk dan juga kualitas dari tulisan, usaha untuk memecahkan masalah tersebut adalah dilakukan pelatihan penulisan untuk peneliti muda dan stimulus untuk menulis dalam majalah Wartazoa bagi para peneliti di seluruh jenjang kepangkatan perlu dilakukan. Kata Kunci: Wartazoa, Jurnal, Tinjauan
PENDAHULUAN Tuntutan para peneliti untuk mendapatkan angka kredit yang berasal dari publikasi ilmiah dirasa sangat sulit akhir-akhir ini. Hal itu disebabkan karena semakin meningkatnya kualitas materi artikel yang dapat diterbitkan, sehingga penulis dituntut untuk menulis naskahnya juga harus baik. Sebagai akibat dari hal tersebut maka walaupun banyak naskah yang masuk, maka yang dapat diterbitkan dalam majalah tidak dapat memenuhi kuota yang diharapkan. Untuk menghindarkan penolakan naskah, yang paling utama adalah penulis harus memahami dan membaca pedoman cara penulisan naskah “Wartazoa” pada halaman belakang majalah tersebut. Berbeda dengan majalah primer seperti JITV,
majalah Wartazoa bukan memuat publikasi hasil penelitian, majalah ini menggambarkan penelusuran literatur yang telah diterbitkan untuk dituangkan dalam topik dari artikel yang ditulis. Wartazoa juga bukan majalah semipopuler atau populer, tetapi majalah ilmiah yang berupa tinjauan. Karya tulis tinjauan tidak mempunyai struktur baku, karena karya ilmiah tinjauan yang sebenarnya adalah memuat evaluasi mengenai konsep, pendapat, perubahan, atau tingkat perkembangan ilmu yang disajikan secara ilmiah (SOEHARDJAN, 1997). Disamping isi, ada beberapa macam aturan mengenai penampilan yang baku untuk mendapatkan kredit poin majalah yang berujung sebagai nilai angka kredit bagi penulisnya. Beberapa standar penampilan telah diatur menurut ketentuan LIPI (SUWAHYONO et
13
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
al., 2004). Dengan demikian maka baik isi maupun penampilan majalah harus dicermati dan diikuti menurut kaidah yang berlaku. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana menulis karya ilmiah tinjauan yang baik dan benar. Dari pemaparan tulisan ini diharapkan para calon penulis dapat mempublikasi tulisannya yang berupa tinjauan (review) untuk dapat dimuat dalam majalah Wartazoa. PROSEDUR PENERIMAAN NASKAH Naskah yang diterima adalah naskah yang menyangkut ruang lingkup peternakan dan veteriner. Makalah yang akan diterbitkan dapat dikirim langsung oleh penulis ke redaksi pelaksana, disaring dari makalah yang diseminarkan dari berbagai even seminar, dan even khusus lainnya. Naskah yang masuk diedit oleh dewan penyunting dan mitra bestari yang telah ditentukan oleh dewan penyunting, kemudian dilakukan perbaikan oleh penulis sesuai dengan saran yang diberikan oleh editor yang bersangkutan (Gambar 1). Biasanya perbaikan dilakukan beberapa kali, bila sudah disetujui maka makalah siap diterbitkan.
NASKAH (peneliti/ilmuwan)
Dewan Redaksi (Mitra Bestari)
Melampirkan hasil pemeriksaan
Membantu penulisan (pembinaan)
Kondisi penerimaan naskah lima tahun terakhir Naskah yang diterima redaksi dalam kurun waktu lima tahun (2006 – 2010) tidaklah terlalu banyak sehingga bila beberapa makalah yang kurang memenuhi syarat atau ada yang ditolak, maka jumlah makalah yang layak terbit kadang tidak memenuhi kuota. Apabila makalah yang layak tidak memenuhi jumlah yang diharapkan, terpakasa penerbitan majalah mengalami penundaan waktu. Setiap tahunnya Wartazoa menerbitkan 4 nomor (satu volume) sehingga dalam satu tahun diharapkan dapat terbit sekitar 20 makalah. Dalam setiap nomor penerbitan diusahakan ada sekitar 5 sampai 6 makalah yang dapat diterbitkan, bergantung pada jumlah halaman untuk setiap makalah. Beberapa makalah disaring pada hasil seminar lingkup Puslitbangnak terutama makalah dari luar negeri (makalah undangan). Makalah dari perguruan tinggi biasanya dikirim yang bersangkutan dari mahasiswa bimbingan yang mengambil topik penelitian yang dilakukan untuk pendidikannya.
1. 2. 3. 4.
Kategori sempurna Kategori baik Perbaikan kecil Dipertimbangkan setelah diperbaiki 5. Tidak memenuhi syarat
Ditolak dengan alasan
Terbit
Gambar 1. Standar prosedur penerimaan naskah dari penulis ke Wartazoa
14
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
Tabel 1. Jumlah naskah yang diterima dan yang ditolak diterbitkan majalah Wartazoa pada kurun waktu 2006 – 2010 No. (4 nomor/ volume)
Tahun 2006
2007
2008
2009
2010
Terima
Tolak
Terima
Tolak
Terima
Tolak
Terima
Tolak
Terima
Tolak
1 2 3 4
5 5 5 6
8
6 5 5 6
8
5 5 5 5
15
6 5 6 5
10
5 5 5 6
13
Jumlah
22
8
22
8
20
15
22
10
21
13
Tabel 2. Naskah yang masuk ke redaksi Wartazoa dari berbagai institusi tahun 2006 – 2010 Tahun Instansi
2006
2007
Terima Tolak Terima Puslit Bbalitvet Balitnak Lolitkapo Lolitsapo Perg.tinggi Kemtan LIPI Luar negeri
1 12 5 1 2 1 -
Jumlah
22
Total
2 2 4 -
2 8 10 1 1 -
8
22
30
2008
Tolak
Terima
Tolak
Terima
1 3 2 2 -
2 6 7 1 1 2 1
1 4 3 2 2 2 1 -
1 3 6 2 2 2 3 3
8
20
15
22
30
Harapan di tahun mendatang Dalam suatu pengelolaan penerbitan (manajemen), kecukupan naskah untuk dapat diterbitkan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan suatu penerbitan majalah. Banyak majalah diterbitkan dengan biaya swadaya, terutama majalah yang diterbitkan oleh perkumpulan keilmuan. Untuk hal tersebut, biasanya penulis ditarik ongkos apabila makalahnya dapat diterbitkan, yang besarnya sangat bervariasi bergantung pada kebutuhannya. Majalah Wartazoa penerbitannya masih dibiayai oleh negara, tetapi tidak menutup kemungkinan kelak di kemudian hari pembiayaan tersebut dihentikan. Pada kesempatan yang sekarang ini diharapkan calon penulis memanfaatkannya, karena bila tidak, biaya penerbian naskah untuk calon
15
2009
35
32
1010
Tolak Terima 1 3 3 1 2 -
1 7 5 2 2 2 1
10
21
Tolak 3 4 3 1 1 1 13 34
penulis baik peneliti maupun ilmuwan lainnya akan menjadi meningkat. Selama masih dibiayai pemerintah diharapkan di tahun-tahun mendatang jumlah makalah yang masuk akan bertambah banyak dan dewan redaksi mempunyai cadangan makalah yang sudah layak diterbitkan dan tidak menunda lagi nomer penerbitan yang akan datang. STRATEGI PENULISAN MAKALAH DI WARTAZOA Karya tulis ilmiah baik hasil penelitian maupun tinjauan merupakan dasar dari suatu kegiatan penelitian bagi seorang peneliti. Kewajiban seorang peneliti adalah membaca karya tulis ilmiah sebagai dasar teori dari: penelitian yang akan dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan yang sudah dilaksanakan.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
Seorang peneliti tidak hanya sekedar dianjurkan untuk membaca dan mengingat, tetapi sangat dianjurkan untuk menulis apa yang telah dibaca dan diingatnya. Karya tulis sangat penting bagi seorang peneliti, tidak hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain baik dia seorang peneliti maupun orang awam. Penulisan karya ilmiah review sangatlah penting untuk menunjang suatu penelitian, sehingga karya tulis ilmiah review (sekunder) dengan karya tulis ilmiah hasil penelitian (primer) saling kait mengait dan tidak dapat dipisahkan. Untuk mulai menentukan suatu karya tulis review kebanyakan diawali dari suatu rencana penelitian, walaupun hal itu tidak selalu. Untuk para penulis pemula atau peneliti pemula, sangat dianjurkan banyak membaca karya tulis ilmiah baik tinjauan maupun hasil penelitian yang dapat digunakan bahan acuan untuk rencana penelitian yang akan dilakukan.
atau beberapa artikel tulisan review atau baru mencoba akan menulis review. Kebanyakan peneliti yunior biasanya menulis karya tulis hasil penelitiannya bersama dengan peneliti seniornya atau yang membimbingnya. Kadang beberapa peneliti yunior mempunyai ide utuk menulis, walaupun tulisannya masih belum layak untuk diterbitkan. Oleh sebab itu, penulis yunior harus tidak segan untuk bertanya atau berkonsultasi dengan seniornya supaya memberikan saran mengenai tulisannya tersebut. Penulis/peneliti yunior yang belum pernah atau baru satu atau dua tulisan yang diterbitkan, tetapi dia telah mengalami jenjang pendidikan S2 atau S3, biasanya dapat mudah menuangkan idenya untuk menulis di Wartazoa. Untuk kondisi seperti hal tersebut diharapakan menyumbangkan karya tulis ilmiah tinjauan ke Wartazoa berdasarkan pengalamannya menulis thesisnya. Peneliti senior
Mulai menulis Ide menulis biasanya diperoleh dari hal yang sangat terkait dengan bidang ilmu yang dijalaninya, terutama pada penulis pemula begitu dia ditempatkan dalam suatu bidang disiplin ilmu tertentu seyogyanya harus mulai mencari bahan/artikel mengenai ilmunya tersebut untuk dipelajarinya. Sebelum memulai penulisan, peneliti sangat dianjurkan untuk menelusuri artikel yang terkait pada topik yang akan ditulisnya melalui penelusuran artikel jurnal primer maupun sekunder dari perpustakaan atau browsing melalui internet. Pada peneliti atau penulis pemula biasanya mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasannya menjadi suatu bentuk tulisan. Pada dasarnya ada dua bentuk ide bagaimana penulis memulai menulis karya tulis ilmiah review yaitu: (1) berdasarkan pada topik penelitian yang akan dilakukan; dan (2) berdasarkan ide yang datang dengan tiba-tiba karena adanya kejadian yang menyangkut ilmu yang dikuasainya. Peneliti yunior Peneliti yunior dalam hal ini adalah peneliti yang baru mulai mencoba menulis atau peneliti yang baru menulis beberapa hasil penelitian
Para peneliti senior yang telah mencapai jenjang penelitian: peneliti muda ke atas sampai profesor riset masih sangat diharapkan untuk menulis karya tulis ilmiah tinjauan di Wartazoa. Para peneliti senior tersebut dapat menuangkan semua gagasan mengenai bidang ilmunya untuk disumbangkan dalam dunia penelitian, supaya dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain, disamping itu peneliti senior juga dapat membimbing peneliti yunior mengenai cara penulisan, yang dianjurkan oleh kepala badan dan LIPI, yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kendala yang ditemukan Walaupun ide menulis karya tulis tinjauan ini sudah disiapkan, sering terjadi pelaksaannya tertunda. Hal ini terjadi karena penulis disibukkan oleh pekerjaan lain baik kerja pelaksaan penelitian maupun pekerjaan struktural lainnya yang menyita waktu yang telah disiapkan. Hal lain yang dapat menunda pelaksanaan penulisan adalah kejenuhan peneliti dalam melakukan penelitiannya itu sendiri waktu melakukan pengamatan, pengolahan data dan kesibukan penelitian yang menyita waktunya. Disamping itu tidak adanya tekanan lingkungan yang menuntaskan
16
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
kegiatan penulisan yang dilakukan. Apapun hambatan yang dihadapi, peneliti harus dibiasakan untuk dapat mengatur waktu dan menyisihkan waktu untuk menulis dan menyiapkanya terbitan yang baik dan berguna dan dimanfaatkan oleh masyarakat banyak. KERANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH TINJAUAN Menulis karya ilmiah tinjauan agak sulit bila dibandingkan dengan karya ilmiah hasil penelitian. Hal itu disebabkan karena kerangka tulisan ilmiah tinjauan tidak mempunyai struktur yang baku. Karya tulis ilmiah tidak dapat dibakukan karena memuat evaluasi konsep, pendapat, perubahan, atau tingkat perkembangan ilmu yang disajikan secara ilmiah. Adapun kerangka bentuk karya tulis ilmiah tinjauan yang baik menurut SOEHARDJAN (1997) adalah sebagai berikut: 1. Judul tulisan mencerminkan materi yang dibahas, yaitu spesifik dan informatif 2. Dalam pendahuluan berisi mengenai ungkapan masalah, ruang lingkup bahasan, dan tujuan dari tinjauan yang ditulis tersebut 3. Substansi dari tinjauan minimal mengandung dua butir aspek yaitu: a. Evaluasi, kritik, penjelasan perbedaan, atau persamaan dari karya tulis yang dibahas b. Ungkapan mengenai konsep baru bagi pengembangan disiplin ilmu c. Saran penelitian lanjutan yang didasarkan atas evaluasi tingkat perkembangan disiplin ilmu atau teknologi 4. Kesimpulan yang berisi intisari dari pembahasan 5. Acuan pustaka yang sesuai dengan topik yang dibahas termasuk kemutakhiran, keluasan dan jenis artikel yang disitasi. Sistematika yang disampaikan dalam karya ilmiah tinjauan pada bab pembahasan sangat beragam. Pendekatan dapat dilakukan dari segi historis, geografis, penalaran, metodologi, asas manfaat, atau pendekatan lainnya. Yang perlu diperhatikan dalam substansi dari tulisan tinjauan adalah konsistensi pembahasan, alur kronologis bahasan dalam setiap bagian bab,
17
dan menghilangkan kerancuan antara pendapat penulis sendiri dengan pendapat orang lain. KESIMPULAN Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Majalah Wartazoa masih memerlukan naskah dari para peneliti terkait untuk mengirimkan naskahnya agar dapat dimuat di majalah tersebut. Kelestarian penerbitan majalah sangat bergantung pada naskah yang masuk, sehingga para peneliti berantusias untuk mengirim naskahnya melalui berbagai cara termasuk diadakannya pelatihan penulisan. Hasil tulisan karya tulis ilmiah tinjauan yang baik harus mengikuti metode, cara dan pedoman yang telah dikemukakan dalam tulisan ini. Harapan dewan Redaksi dan pelaksana majalah Wartazoa di kemudian hari adalah banyaknya naskah yang masuk dan layak untuk diterbitkan sehingga redaksi mempunyai cadangan/stock naskah yang siap terbit. Bila stock naskah telah mencukupi maka penerbitan majalah Wartazoa tidak tertunda lagi dan dapat terbit pada waktunya. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan termia kasih penulis ucapkan kepada Ibu Linda Yunia SE. ketua redaksi pelaksana majalah Wartazoa bersama stafnya, yang telah mengirimkan data artikel yang masuk dan dapat diterbitkan, selama periode 2006 s/d 2010. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua anggota dewan redaksi majalah Wartazoa atas dukungannya kepada penulis untuk menyampaikan karya tulis ini. DAFTAR PUSTAKA LIPI. 2009. Pedoman Akreditasi Majalah Berkala Ilmiah. Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong. hlm. 36. RIFAI, M.A. 1997. Pegangan Gaya Penulisan Penyuntingan dan Penerbitan Karya-IlmiahIndonesia. Gadjah Mada University Press. hlm. 180. SOEHARDJAN, M. 1997. Pengeditan Publikasi Ilmiah dan Populer. Balai Pustaka. pp. 52.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011
SUWAHYONO, N., S. PURNOMOWATI dan M. GINTING. 2004. Pedoman Penampilan Majalah Ilmiah Indonesia. LIPI Jakarta. hlm. 38.
WIRADI, G. 1996. Etika Penulisan Karya Ilmiah. AKATIGA. hlm. 53.
18