Informasi Pendataan Kebudayaan Untuk Meningkatkan kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Cirebon Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard”. Aldi Gustandi, Erlina Dayanti
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa. alangkah bijaknya jika suatu perusahaan atau instansi lebih bisa mengontrol dan memantau asetaset yang di miliki dengan sebaik mungkin, agar tidak terjadi penghilangan asset-aset di masa yang akan datang. Ditinjau dari sejarah, daerah Cirebon atau kabupaten Cirebon khususnya tidak bisa terlepas dari rangkaian peristiwa bersejarah baik sejarah perjuangan kemerdekaan maupun sejarah perkembangan islam di Indonesia dan di pulau jawa. Kebutuhan informasi mengenai kebudayaan menjadi sesuatu yang penting dalam meningkatkan wawasan nusantara. Sehingga warisan budaya Indonesia tetap terjaga. Namun, keterbatasan media informasi yang interaktif untuk memperkenalkan budaya Indonesia dirasa sangat kurang. Sehingga dibutuhkan sebuah website pendataan budaya agar pencarian informasi tentang kebudayaan dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja juga meminimalisir pencarian informasi budaya melalui buku. Penyusunan System Information (SI) ini menggunakan Metodologi Balanced Scorecard dengan model air terjun atau biasa disebut Waterfall Model. Hasil yang diharapkan dari sistem informasi pendataan kebudayaan ini untuk keanekaragaman budaya yang ada di kabupaten cirebon sebagai solusi yang bersifat teknologi untuk memberikan informasi kebudayaan yang dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja. Serta memberikan informasi letak geografis daerah asal kebudayaan tersebut kepada siapa saja yang ingin mengetahui budaya Kabupaten Cirebon yang beraneka ragam. Kata Kunci : Budaya dan Sistem Informasi, Keanekaragaman budaya Cirebon, Balanced Scorecard.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
15
A.
Latar Belakang Istilah internet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum apalagi masyarakat pendidikan. Banyak kalangan bisnis, agenagen pemerintah, universitas, organisasi komersil serta masyarakat umum yang memanfaatkan jasa internet untuk usaha mereka, karena dinilai lebih efesien dan murah dalam mendapatkan informasi global dan penyebaran informasi tentang instansi atau perusahaan mereka. Pada kenyataanya perkembangan teknologi menuntut suatu perusahaan atau instansi untuk melakukan perubahan atau pembaharuan pada setiap aspek perusahaan atau instansi. Seperti halnya pada suatu web yang dimiliki oleh perusahaan atau instansi tersebut, dengan makin pesatnya kemajuan teknologi, sudah selayaknya di lakukan perubahan atau pembaharuan pada web yang di miliki perusahaan atau instansi. Daerah cirebon atau kabupaten cirebon khususnya tidak bisa terlepas dari rangkaian peristiwa bersejarah baik sejarah perjuangan kemerdekaan maupun sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan di Pulau Jawa. Hal tersebut meninggalkan banyak warisan kebudayaan yang dikembangkan menjadi Situs budaya yang harus dilestarikan. Selain itu, setelah diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, pengelolaan pariwisata yang sebelumnya tersentralisasi di pusat diambil alih oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat untuk mengembangkan pariwisata. Sehingga, kecenderungan pengembangan pariwisata daerah berjalan sendiri, tidak tahu apa yang harus diperbuat (Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, 2001: 2), tidak efektifnya perencanaan pariwisata diberbagai tingkat, dan belum tersosialisasinya misi pengembangan pariwisata ke berbagai secktor, instansi dan lembaga terkait lainnya (Timothy, 1998: 6465).
Dilihat dari kenyataan yang dihadapi di lapangan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon terkait dengan pengontrolan atau pendataan kebudayaan mengalami kesulitan, karena dengan minimnya pegawai pamong budaya yang ada di bidang kebudayaan hanya terdiri dari 3 pegawai untuk melakukan pengontrolan atau pendataan kebudayaan, Dengan luas kabupaten Cirebon adalah 990,36 Km2 meliputi 40 kecamatan, 412 desa dan 12 kelurahan dengan ibu kota kabupaten di Sumber. Ini menunjukan bahwa pelayanan kurang optimal karena kurang jumlah pamong budaya dalam melakukan pengontrolan dan pendataan. Oleh karena itu dibutuhkan metode optimasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja pegawai pamong budaya yang ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon dalam pengontrolan atau pendataan ini. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode balanced scorecard. Balanced scorecard (BSC) sudah digembar-gemborkan sebagai satu inovasi yang penting di dalam praktek manajemen.Pada organisasi publik, model akutabilitasnya lebih kompleks – hal ini dapat dicirikan oleh Pimpinan (political leadership) yang bertanggungjawab atas Formulasi Strategi (dalam model kebijakan dan prioritas strategi) dan Pimpinan Eksekutif (executive leadership) bertanggungjawaban atas Implementasi Strategi dari keseluruhan kebijakan tersebut. Kaplan (2001) menyatakan bahwa BSC tidak hanya tentang tolak ukur kerja sistem keuangan dan non-keuangan, juga merupakan mekanisme untuk menerjemahkan strategi organisasi ke dalam istilah kegiatan operasional. Mengimplementasikan BSC mengharuskan manajemen untuk mengembangkan strategi
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
16
yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan dan mengembangkan satu kelompok, langkah-langkah untuk mengukur kinerja organisasi dalam mengimplementasikan tujuan strategis. Tujuan strategis dirumuskan di organisasi level atas yang harus di-breakdown dan berdampak pada organisasi level bawah dalam rangka melaksanakan strategi secara efektif. Surendro (2009) menyatakan bahwa pada umumnya aplikasi sistem informasi di suatu organisasi diadakan karena adanya kebutuhan fungsional organisasi dan aplikasi sistem informasi tersebut terus dipertahankan karena efektif mendukung kegiatan operasional seharihari. Ward (2003) menjelaskan juga tentang hubungan antara bisnis, SI dan strategi TI bahwa kontribusi dan performa dari SI/TI dalam bisnis menjadi lebih signifikan, apabila tingkat keterlibatan manajemen level eksekutif ditingkatkan. Tidak hanya menerima laporan dan tanda tangan, tetapi juga harus memahami dan lebih sering menentukan kebijakan atau keputusan tentang apa yang akan dilakukan untuk mendukung terlaksananya strategi SI/TI. Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan, masalah pendataan kebudayaan memang sangatlah penting dalam penyampaian informasi keberadaan budaya atau cagar budaya agar tidak punah, dan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon untuk itu, dibangun “ Sistem Informasi Pendataan Kebudayaan Untuk Meningkatkan kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Cirebon Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard”. B.
Rumusan Masalah Pada dasarnya Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon memerlukan sarana
untuk yang lebih efesien dalam hal pendataan budaya maupun situs-situs yang ada di kabupaten cirebon. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut: a) Minimnya kuantitas dan kualitas pegawai pamong budaya yang ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon Hal tersebut berpengaruh pada kualitas kinerja bidang kebudayaan. b) Kesulitan dalam Pencarian data budaya yang tersimpan pada dokumen bidang kebudayaan, karena data budaya yang dicatat oleh pegawai Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon belum tersusun rapih dan tidak memenuhi prinsip dan tujuan database, yakni keteraturan dan kecepatan akses C.
Maksud Dan Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka pembuatan sistem informasi pendataan kebudayaan ini bermaksud untuk Mencari solusi untuk meningkatkan kinerja pegawai pamong budaya yang ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon. Tujuan adalah sebagai berikut Terbangunnya Sistem Informasi Pendataan Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon yang mampu menyampaikan berbagai data dan mempublikasikan keberadaan kebudayaan melalui media Internet kepada berbagai pihak, terutama dalam rangka mengumpulkan data budaya dan pemeliharaannya secara online dan interaktif. D.
Manfaat Penelitian
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
17
Beberapa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Dibangunnya sistem informasi pendataan berbasis web di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon, untuk menjaga aset-aset kebudayaan yang ada di kabupaten cirebon. b) Dapat memberikan memberikan informasi yang terbuka dalam mempublikasikan berita atau event-event tentang kegiatankegiatan yang akan diselenggarakan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon. E.
Tinjauan Pustaka
Pengertian Sistem Secara sederhana, “suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.” Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding terutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. [16] Teori sistem melahirkan konsepkonsep futuristic, antara lain yang terkenal adalah konsep sibernetika (Cybernetic). Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (Input), pengolahan (Processing), dan keluaran (Output). Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan saebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Komponen sistem (Components) b. Batasan sistem (Boundary) c. Lingkungan luar sistem (Environtment)
d. e.
Penghubung sistem (Interface) Masukan sistem (Input)
f. Keluaran sistem (Output) g. Pengolahan sistem (Proses) h. Sasaran sistem (Objektive) Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Pengertian Informasi “Sistem informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan yang lainnya sebagainya”. Fungsi utama informasi adalah menambah kemampuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyak pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Pengertian Data Istilah data dan Informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang menyebut data, padahal informasi, sebaliknya data ada yang mengatakan informasi, padahal data. Gordon B. Davis menjelaskan kaitan data dengan informasi dalam bentuk definisi sebagai berikut ”Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. [16] Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
18
Kejadian-kejadian itu adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut tansaksi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Pengertian Budaya Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa sanskerta yang berarti akal.kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk). Kemudian kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Kebudayaan adalah culture (Inggris) berasal dari kata culure (bahasa yunani) yang berarti mengerjakan tanah. Dengan mengolah tanah manusia hidup sebagai penghasil makanan (food producing). Berarti manusia telah berbudi daya mengerjakan tanah, pekerjaan memungut hasil alam saja (food gathering) telah ditinggalkan. Bajak dijadikan benda sejarah (artefact) sebagai bukti bahwa manusia telah berbudaya. “Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan yaitu : sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan”. [6] Pengertian Balanced Scorecard Balanced scorecard yang dikembangkan oleh Norton dan Kaplan memberikan solusi terhadap tuntutan ini. Peran balanced scorecard dalam sistem manajemen strategis adalah memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem manajemen strategis, membuat fokus manajemen menjadi seimbang, mengaitkan berbagai sasaran secara koheren, dan mengukur kinerja secara kuantitatif. Kaplan, R. S, mendefinisikan balanced scorecard secara singkat yaitu suatu sistem manajemen untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada stakeholders. Kata balanced dalam balanced scorecard
merujuk pada konsep keseimbangan antara berbagai perspektif, jangka waktu (pendek dan panjang), ruang lingkup (intern dan ekstern). Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja organisasi dan bagianbagiannya serta ukurannya secara kuantitatif. [11] Ada beberapa faktor yang menyebabkan balanced score card berhasil atau gagal yaitu : a. Balanced Scorecard akan berhasil apabila mendapat dukungan dari semua yang terlibat dalam perusahaan b. Balanced Scorecard akan gagal apabila dalam sebuah perusahaan masih ada komponen atau sikap yang tidak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam Balanced Score Card.
H. Hasil dan Pembahasan Mulai
Input URL
tidak
Halaman utama
Halaman Login
tidak Login ?
ya
Isi username, Isi password
Login
Berhasil ? database
ya
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Menu admin
Tidak
Data user
Data admin
Y
budaya
Y
B
T
Data budaya
situs
artikel
A
T
Y
C
T
logout
Y
D
end
Flowchart Login
19
C
A
Data situs
Tidak
Data user
Tidak
Tambah
T
Tambah
T
Ubah
Ya
Nama situs
Login id T
T
Ya
Ubah
Ya
Ya
Ya
Hapus
Ya
Hapus
Hapus
kategori
Nama Hapus
deskripsi
Hapus dari database
Nama situs
password
Hapus dari database
gambar
Login id
kategori
Konfim pass
status deskripsi
Nama level
gambar
password
status
Selesai
Update
Simpan Database
Konfim pass
level
Selesai
Flowchart Data Situs Update
Simpan Database
Flowchart Data Admin
Tidak
D
B
artikel Tidak
Data budaya Tidak
T
Tambah
Tambah
T
Ubah
Ya
judul
Nama budaya T
T
Ya
Ubah
Ya
kategori
Ya
Ya
Hapus
Ya
Hapus
Hapus
Hapus dari database
Hapus
penulis
kategori
Hapus dari database
judul
deskripsi
Isi artikel
Nama budaya
penulis
gambar kategori
kategori status
Isiartikel
deskripsi Selesai
gambar
status
Selesai Update
Update
Simpan Database
Simpan Database
Flowchart Artikel
Flowchart Data Budaya G. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Didapat t hitung > t tabel (-0, 339> 2,093) dan nilai signifikasi (0, 739> 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa ada perbedaan kinerja pegawai antara sebelum maupun sesudah menggunakan Sistem Informasi Pendataan Kebudayaan Berbasis Web.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
20
2. Dari hasil skor perolehan angket diatas tentang Sistem Informasi Pendataan Kebudayaan Berbasis Web dengan menggunaan metode balanced scorecard. Maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut dapat menutupi jumlah pegawai pamong budaya yang yang terdiri dari 3 orang, dan Sistem Informasi Pendataan Kebudayaan Berbasis web tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai dan mengoptimalkan proses pelayanan yang ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda , dan Olahraga Kabupaten Cirebon. 3. Dengan adanya aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja pegawai sebesar 5% yang ada di Disbudparpora Kabupaten Cirebon, dan dapat membantu mempublikasikan budayabudaya yang ada di Kabupaten Cirebon. Saran-Saran 1) Dengan adanya sistem informasi pendataan kebudayaan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang sudah ada dari sebelumnya. 2) Untuk staff yang ditunjuk sebagai administrator perlu diberikanya pelatihan-pelatihan tentang teknologi komputer, sehingga dapat memahami dan mengerti tentang sistem informasi pendataan kebudayaan yang baru dan tidak mengalami kesulitan. 3) Aplikasi dapat digunakan sebaik mungkin dan perlu upaya untuk meningkatkan website yang telah dibuat pada masa yang mendatang agar lebih baik lagi. 4) Aplikasi pendataan kebudayaan ini bisa lebih di kembangkan untuk lebih menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya.
[1]
Akbar, Ali. 2005. Menguasai Internet Plus Pembuatan Web”, Bandung:M2S Anggota IKAPI.
[2]
Al-Bahra bin Ladjamudin.B. 2005. Analisis dan Desain Sistem informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
[3]
Andie Tri Purwanto, ST., MT. 2003. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Indikator Komprehensif Pengelolaan Sumber Daya Alam – Lingkungan Hidup, Jakarta.( Jurnal )
[4]
Bunafit Nugroho. 2009. Membuat Website Sendiri dengan PHP MySQL , Jakarta : Penerbit MediaKita.
[5]
Dony Waluya Firdaus, “ Membangun Dan Implementasi Balanced Scorecard Pada Sektor Publik”, Jurnal Majalah Ilmiah Unikom, Volume 9, No. 1 Mei 2011 Duwi Priyatno. 2010. Paham Analisa Statistika Data Dengan SPSS, Yogyakarta Penerbit MediaKom.
[6]
[7] Drs. Tarya Sudjana, M.Pd. 2007. Seni Budaya Dan Keterampilan, Bandung : Penerbit UPI PRESS [8]
Fajar Annas Susanto, S.Kom, Mahendrawati ER, ST.,MSc.,Ph.D, Ir. Khakim Ghozali, M.MT, “ Analisis Perbandingan Portofolio Aplikasi Menggunakan Teknik Balanced Scorecard, Critical Success Factors Dan Swot Studi Kasus Di Unisda (Universitas Islam Darul Ulum) Lamongan”, Jurnal Jurnal Sistem Informasi
[9]
Gaspersz, Vincent. 2002. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard Dengan Six
H. DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
21
Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah, Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama [10] Isnaini Muallisin, SIP, “Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Kota Yogyakarta”, Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta, Volume II, No. 2 Desember 2007 : 1978-0052 [11] Janner Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta : Penerbit C.V Andi Offset [12] Kaplan, R. S., & Norton, D. P. 2001. Transforming The Balanced Scorecard From Performence Measurement to Strategic Management: Part I. Acounting Horizons. [13]
[17]
Tata Sutabri, S.Kom.,MM. 2005. Sistem Informasi Manajemen”,Yogyakarta : Penerbit C.V Andi Offset
[18] Tim Pendataan Kesenian Daerah Cirebon. 2001, 2009. Deskripsi Kesenian daerah Cirebon, Kabupaten Cirebon : DISBUDPARPORA. [19] Wahana Komputer., 2006. Tutorial 5 Hari Membuat website Interaktif dengan Macromedia Dreamweaver 8, Yogyakarta : Penerbit C.V Andi Offset
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard, Universitas Gajah Mada, Salemba Empat.
[14] Mathius Tandiontong., Erna Rizki Yoland., 2011. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Yang Memadai. ( Jurnal ) [15] Norton, David P., Kaplan, Robert S., 1996, The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action, HBS Press [16] Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS, Semarang: Unnes Press
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
22
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
ix