Pembelajaran Multimedia Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Dalam Mempelajari Materi Bahasa Inggris Kelas XI IPS Menggunakan Macromedia Flash MX Di MAN 2 Kota Cirebon Dadang Sudrajat, Hesti Permatasari Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer IKMI Cirebon. Jl Perjuangan No 10 B Majasem Cirebon, Telp.(0231)490480
ABSTRAK
Multimedia pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Pembelajaran dengan multimedia yang kreatif, menarik dan menyenangkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris kelas XI IPS di MAN 2 Cirebon masih menggunakan metode pengajaran lama seperti ceramah, diskusi dan tanya jawab. Guru hanya menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah atau dengan memberi materi di papan tulis kemudian siswa menyalin dan memperhatikannya. Namun hasilnya belum maksimal setelah dilakukan penelitian dari beberapa nilai ulangan yang dilakukan. Maka proses kegiatan belajar mengajar harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik. Pembelajaran dengan menggunakan ceramah memiliki beberapa kekurangan yaitu siswa cenderung merasa bosan dan jenuh mendapat materi yang monoton dan merasa kurang tertarik apalagi pembelajaran materi bahasa Inggris yang mayoritas siswa merasa kurang suka karena merasa sulit dan tidak bisa, terlebih lagi jika penyampaiannya di sampaikan kurang menarik dan pada waktu yang kurang tepat, artinya penyampaian materi dilakukan pada siang hari yang semangat belajar siswa sudah mulai berkurang. Kondisi tersebut perlu dilakukan perubahan guna menghasilkan mutu pendidikan siswa yang lebih baik. Suatu mekanisme pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan perlu diciptakan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Pada kesempatan ini, mencoba untuk dikaji pembelajaran multimedia untuk meningkatkan kualitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris kelas XI IPS. Dengan adanya metode pembelajaran multimedia ini diharapkan siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan mudah dan menyenangkan sehingga menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Penelitian ini merupakan pemanfaatan perangkat lunak (software) dengan sasaran akhir terbangunnya sebuah perangkat lunak berupa multimedia pembelajaran menggunakan macromedia flash mx yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris. Kata Kunci : Multimedia Pembelajaran; Perangkat Lunak.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
1
A. Pendahuluan 1.1 Latar Belakan Masalah
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dibidang pendidikan membuat pengaruh yang sangat baik dalam majunya dunia pendidikan. Masuknya teknologi di bidang pendidikan melahirkan bermacammacam media pembelajaran baru yang berbau teknologi. Ini berdampak positif bagi dunia pendidikan, karena dengan adanya media-media pembelajaran yang semakin canggih akan sangat berguna dan membantu siswa dalam belajar. Dari beberapa uraian di atas, menunjukkan bahwa mulitimedia bisa menjadi suatu alat yang menjembatani antara ilmu pengetahuan dengan siswa. Karena dengan pembelajaran menggunakan multimedia siswa dapat mendapatkan proses belajar mengajar yang hampir sama dengan proses belajar yang didapat saat bersama seorang guru karena multimedia tetap tidak dapat menggantikan peranan guru seutuhnya tetapi multimedia dapat mendampingi seorang guru pada saat proses belajar mengajar dan dapat menggantikan peran guru yang bersifat sementara pada saat proses belajar mengajar itu sedang berlangsung. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Cirebon, merupakan sekolah SMA Negeri berbasis agama Islam yang berada pada naungan Kementerian Agama Kota Cirebon.
Kondisi siswa yang ada di MAN 2 Kota Cirebon saat ini siswa cenderung tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris, sehingga berdasarkan data ulangan yang telah dilakukan, hasil belajar yang diperoleh siswa untuk mata pelajaran bahasa Inggris relatif rendah yaitu hanya mendapatkan nilai rata-rata 51,93 dan 60,91 dari hasil penelitian 2 kelas , yaitu kelas XI IPS 2 & 3 yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kurang dari pada nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 70. Namun dengan adanya kesenjangan yang ada ini dapat menjadi suatu perhatian yang serius bagi sekolah pada umumnya dan khususnya guru mata pelajaran sehingga dapat menciptakan metode pembelajaran yang baru yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa meningkat serta dapat mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Upaya bagi seorang guru selama ini hanya memberikan materi dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi di kelas, namun dengan ini perlu adanya teknologi pembelajaran multimedia yang diharapkan siswa lebih senang dan tertarik untuk belajar bahasa Inggris. Penelitian yang dilakukan Bobbi De Porter, penggagas Quantum Learning mengungkapkan, manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70 persen dari apa yang dikenakan, 50 persen dari apa yang didengar dan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dilihat (audio visual) dan 30 persen dari yang dilihatnya, dari Tampilanasi 20 persen dan dari yang dibaca hanya 10 persen.[1] Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Dari latar belakang yang ada ini, kemudian peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pembelajaran Multimedia Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Dalam Mempelajari Materi Bahasa Inggris Kelas XI IPS Menggunakan Macromedia Flash MX Di MAN 2 Kota Cirebon”. B. Batasan Masalah
Aspek permasalahan yang akan dibahas peneliti pada skripsi ini adalah tentang pembelajaran multimedia bahasa Inggris yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI IPS, yaitu materi yang akan dijelaskan dalam macromedia flash ini yaitu materi yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Kelas XI Semester 1 yaitu meliputi : Tenses yaitu meliputi Simple Present Tense, Simple Past Tense dan Simple Present Perfect Tense. Serta komposisi dari masing-masing menu tenses ini meliputi definition, grammar in focus,
structur, example and conversation. Serta terdapat beberapa menu lain seperti menu home yang berisi abstraksi dari pembuatan multimedia pembelajaran, menu latihan yang berisi soal-soal latihan dari masingmasing materi tenses dan menu ulangan yang berupa story atau cerita. Namun dalam pembuatan multimedia pembelajaran ini saya batasi hanya sebatas menampilkan materi-materi yang dilengkapi dengan suara serta soal latihan dan ulangan yang dibuat hanya untuk satu kali pakai tanpa adanya rekapan nilai dari beberapa pemakai/user artinya di dalam pembuatan multimedia pembelajaran ini tidak menggunakan Database. C. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat peneliti definisikan, yaitu : 1. Pembelajaran bahasa Inggris yang lama seperti ceramah, diskusi dan tanya jawab membuat siswa bosan dan kurang menyenangkan. 2. Siswa merasa jenuh dan kurang suka untuk belajar bahasa Inggris. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang lama hasil belajar siswa kurang memenuhi nilai standar KKM. D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari pembuatan multimedia pembelajaran bahasa Inggris kelas XI IPS
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
menggunakan Macromedia Flash MX di MAN 2 Kota Cirebon ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang multimedia pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan pemanfaatan kemajuan teknologi komputer. 2. Dengan adanya metode pembelajaran ini akan meningkatkan kualitas siswa dalam belajar bahasa Inggris khususnya materi pelajaran bahasa Inggris di kelas XI. b. 3. Memberikan solusi pembelajaran yang baru bagi guru dengan pemanfaatan teknologi komputer. 4. Memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk dapat menggali dan mengimplementasikan kosakata bahasa Inggris ke dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengurangi keributan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, artinya yang biasanya siswa ribut dalam mendengarkan guru menjelaskan di depan kelas, diharapkan dengan adanya media pembelajaran multimedia ini siswa dapat lebih konsentrasi dalam menyimak dan memperhatikan materi yang sedang diajarkan. E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah : Manfaat Teoritis
a. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain multimedia pembelajaran dalam mengemas materi pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan yang dilengkapi dengan suara. Sehingga siswa lebih senang belajar dan lebih mudah untuk memahami materi bahasa Inggris, sehingga akhirnya siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih baik sehingga dapat memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Adanya perbandingan menggunakan metode pembelajaran lama yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan pembelajaran menggunakan multimedia yang didesain lebih menarik dan menyenangkan. Manfaat Praktis Bagi Sekolah. Dengan pemanfaatan multimedia pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris diharapakan dapat meningkatkan kualitas siswa dalam belajar dan memahami pelajaran bahasa Inggris dengan baik. Bagi Siswa Dengan adanya multimedia pembelajaran bahasa Inggris ini siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang maksimal, artinya memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan. Dan siswa dapat lebih semangat untuk aktif mengimplementasikan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari seperti melakukan percakapan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Bagi Kalangan Akademis Multimedia pembelajaran ini dapat digunakan untuk menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
E. Landasan Teori Pengertian Multimedia
Multimedia didefinisikan sebagai penyampaian tampilan secara interaktif dan terintegrasi yang mencakup teks, gambar, suara, video atau animasi[3]. Multimedia merupakan kombinasi antara teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui komputer atau peralatan elektronik dan digital[4]. Jika menggunakan bersama-sama elemen multimedia tersebut seperti gambar dan animasi yang dilengkapi dengan suara, video clip, dan tampilan dalam bentuk teks, maka akan dapat memberikan makna yang jelas kepeda orang yang memerlukannya[4]. Multimedia dapat membawa perubahan radikal dalam proses pembelajaran, yaitu dari model pembelajaran siswa pasif menjadi model pembelajaran siswa aktif[5]. Sejalan dengan hal tersebut istilah multimedia lebih terfokus pada interaktivitas antara media dengan
pemakai media dan “Multimedia refers to computer-based systems that use various types of content, such as text, audio, video, graphics, animation, and interactivity”[5]. Maksudnya adalah bahwa multimedia merujuk kepada sistem berbasis komputer yang menggunakan berbagai jenis isi seperti teks, audio, video, grafik, animasi, dan interaktivitas. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah Membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan dan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa[6]. Pembelajaran merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi–kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan[7]. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akedemisnya, latar balakang sosial ekonominya dan lain sebagainya. Pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu: Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu sisiwa memperoleh pengetahuan yang mereka kontruksi sendiri. Pengertian Kualitas
Arti dasar dari kata kualitas adalah “kualitet”: “mutu, baik buruknya barang” Seperti halnya yang dikutip oleh Quraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu atau mutu sesuatu[8]. Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi, mutu atau kualitas diartikan dengan kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas mengandung makna bobot atau tinggi
rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana pendidikan di lembaga tersebut telah mencapai suatu keberhasilan. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Kualitas pendidikan merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumbersumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin[9]. Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari konteks “proses” pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input (seperti bahan ajar: kognitif, afektif dan, psikomotorik), metodologi (yang bervariasi sesuai dengan kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Dengan adanya manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi mensingkronkan berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar, baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas atau di luar kelas, baik dalam konteks kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkungan substansi yang akademis
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
maupun yang non akademis dalam suasana yang mendukung proses belajar pembelajaran. Kualitas ditentukan sebagai konstruksi sosial dan dikaitkan dengan pengalaman oleh individu atau komunitas, dan tidak ada kualitas independen makna itu. Oleh karena itu pendekatan untuk penelitian harus kualitatif[10]. Model jaminan mutu di sekolah LIS (IFLA. Pendidikan dan Bagian Pelatihan dan Tammaro 2005; Tammaro 2006) diselidiki dalam proyek penelitian dimulai tahun 2003, pada Konferensi Berlin IFLA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi indikator kualitas dan bagaimana kualitas diukur dan dievaluasi[11]. Model kualitas tidak saja berhubungan dengan apa yang kita ajarkan dan bagaimana kita mengajar, tetapi juga untuk implikasi dari perbedaan dalam pertimbangan nilai. Kualitas adalah nilai subjektif dan stakeholder yang berbeda telah dievaluasi Mais berbeda. Kecuali untuk persepsi siswa, evaluasi stakeholder belum dianggap sebagai pendekatan Mais dengan model hasil belajar. Sebagai hasil dari nilai-nilai yang berbeda dari stakeholder, siswa Mais jarang memperoleh pengakuan kualifikasi mereka. Hasil ini menegaskan pendapat Harvey bahwa fokus sekarang jaminan kualitas
adalah pada akuntabilitas pengukuran input[12].
dan
Kompetensi KTSP bahasa inggris yang berhubungan dengan kualitas
Kebijakan pendidikan dan kurikulum memberikan cakupan konteks serta harapan yang bisa mendorong proses pembelajaran menuju masa depan siswa yang lebih baik. Bahasa Inggris yang di ajarkan di sekolah Tampilanal sebagai bekal siswa, saat ini dirasakan masih belum memuaskan. Sangat sedikit lulusan SMA yang mampu berkomunikasi secara intens menggunakan bahasa Inggris. Dalam penelitian tentang kebijakan pendidikan dan penerapan kurikulum bahasa Inggris sebagai bahasa asing, Lie mengungkapkan bahwa harus ada sebuah komitmen dari pihak sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris secara lebih baik dengan mengacu pada metoda-metoda pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ujian para siswa[13]. Nilai ujian akhir nasional para siswa SMA dalam mata pelajaran bahasa Inggris pada tahun 2011 yang lalu telah dipatok dengan nilai 5.50. Saat ini ujian Nasional bahasa Inggris terbagi menjadi 2 bagian yaitu, bagian pertama terdiri dari 15 soal ujian mendengarkan teks lisan baik dalam percakapan maupun monolog dan bagian kedua yang terdiri dari 35 soal
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
membaca yang meliputi pemahaman tata bahasa, jenis-jenis genre dalam suatu teks serta komponen-komponen yang ada dalam wacana. Adanya kesulitan siswa pada bagian pertama ujian akhir nasional untuk bahasa Inggris, yaitu mendengarkan. Kesulitan ini disebabkan karena adanya berbagai hambatan (barriers) yang dialami siswa selama pembelajaran di kelas dan juga selama ujian tersebut dilaksanakan. Hambatan-hambatan ini antara lain; kurangnya latihan mendengarkan teks dari penutur asli, keterbatasan penguasaan kosa kata, kurangnya waktu yang dicurahkan dalam mendengarkan, pengajaran yang tidak proporsional dalam pembagian antara membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan, tidak diajarkannya strategi mendengarkan yang baik, serta kemungkinan adanya gangguan dari luar diri siswa (eksternal) yang berupa kebisingan di sekitar tempat ujian dan adanya murid lain yang meminta jawaban soal ujian[13]. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris sangat bergantung dari kualitas pembelajaran di kelas maupun di luar kelas yang melibatkan siswa dalam kegiatan yang bisa memperkaya pengalaman siswa dan keterlibatan mereka secara langsung dalam suatu pekerjaan yang bisa mendorong mereka untuk berbahasa Inggris secara aktif.
Macromedia Flash adalah program untuk membuat animasi dan aplikasi web profesional. Bukan hanya itu, Macromedia Flash juga banyak digunakan untuk membuat game, animasi kartun, dan aplikasi multimedia interaktif seperti demo produk dan tutorial interaktif. Software keluaran Macromedia ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. Kelebihan flash terletak pada kemampuannya menghasilkan animasi gerak dan suara. Awal perkembangan flash banyak digunakan untuk animasi pada website, namun saat ini mulai banyak digunakan untuk media pembelajaran karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Macromedia Flash merupakan gabungan konsep pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Pembelajaran berbasis multimedia tentu dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran tertentu secara mandiri dengan komputer yang dilengkapi program multimedia. Macromedia Flash memiliki sejumlah kelebihan. Beberapa kelebihan Macromedia Flash antara lain :
Pengertian Macromedia Flash Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
1. Animasi dan gambar konsisten dan fleksibel untuk ukuran jendela dan resolusi layar 2. berapapun pada monitor pengguna. 3. Kualitas gambar terjaga. 4. Waktu kemunculan (loading time) program relative cepat. 5. Program yang dihasilkan interaktif. 6. Mudah dalam membuat animasi. 7. Dapat diintegrasikan dengan beberapa program lain. 8. Dapat dimanfaatkan untuk membuat film pendek atau kartun, presentasi, dan lain-lain. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran , perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali [14]. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah media komputer karena melalui media pembelajaran komputer siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan tanpa harus terus menerus diberi Tampilan secara searah oleh gurunya. Melakukan penemuan, penyelidikan dan melakukan latihan yang dipandang perlu tanpa dihinggapi kebosanan. Komputer Pembelajaran
sebagai
Media
Komputer memungkinkan para siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajar mereka masingmasing. Komputer dapat diprogram menjadi lebih fleksibel dan pandai, karena dukungan tampilan yang lengkap. Bahasa komputer yang mempermudah programmer untuk mengembangkan aplikasi bidang pendidikan juga sudah mulai banyak bermunculan. Komputer sudah dianggap sebagai alat yang sangat mampu untuk membantu pendidikan[15]. Perkembangan komputer demikian pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, penggunaannya tidak hanya dalam bidang aplikasi teknologi, namun sudah merambah pula pada semua jenjang kehidupan. Seiring dengan perkembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), media komputer sekarang ini dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran di dalam kelas bahkan sebagai media utama dalam kegiatan pembelajaran. Komputer sebagai media pembelajaran memiliki keunggulankeunggulan yang tidak terdapat dalam media-media lainnya. Di samping memiliki kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki kelemahan. Kelemahan yang sangat mendasar yaitu tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi sehingga memerlukan pemikiran dan pertimbangan biaya serta manfaat yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.
implementation) merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi ini termasuk juga kegiatan dalam menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem. Implementasi Sistem
Perangkat Lunak Program aplikasi multimedia pembelajaran ini merupakan program aplikasi yang dibuat dengan menggunakan macromedia flash MX. Perangkat lunak minimum yang dibutuhkan dalam implementasi program aplikasi multimedia pembelajaran ini antara lain : Perangkat lunak dibutuhkan untuk menjalankan computer yang digunakan membangun aplikasi ini sebagai berikut : a) XP2 b)
yang sistem unuk adalah
Implementasi sistem dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukan kepada pembangun sistem . Tampilan menu pengguna (user)
utama
untuk
Install sistem operasi windows
Perancangan tampilan merupakan rancangan yang akan ditampilkan dalam multimedia pembelajaran bahasa Inggris ini.
Install macromedia flash MX
Tampilan Menu Program
F. Implementasi dan Hasil Uji Coba
Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan implementasi sistem (sistem
Tampilan Home Tampilan ini akan tampil halaman awal tampilan multimedia yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dilengkapi beberapa menu diantaranya : home, materi, latihan dan ulangan.
Gambar 4.3 Tampilan Menu Materi Simple Present Tense
Gambar 4.1 Menu Tampilan Home Tampilan Materi
2.Tampilan Menu Materi Simple Past Tense
Tampilan ini akan muncul ketika user mengklik materi. Ketika user mengklik materi maka akan muncul beberapa menu-menu materi Tenses diantaranya : menu materi simple present tense, simple past tense dan simple present perfect tense.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Materi Simple Past Tense
3. Tampilan Menu Materi Simple Present Perfect Tense Gambar 4.2 Tampilan Menu Materi 1.Tampilan Menu Materi Simple Present Tense Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Gambar 4.5 Tampilan Materi Simple Present Perfect Tense Tampilan Latihan Tampilan ini akan muncul ketika user mengklik latihan.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Latihan Present Tense 2.Tampilan Menu Latihan Simple PastTense
Gambar 4.8 Tampilan Menu Latihan Past Tense Gambar 4.6 Tampilan Menu Latihan
1 Tampilan Menu Latihan Simple Present Tense
3. Tampilan Menu Latihani Simple Present Perfect Tense
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Kesimpulan
Gambar 4.9 Tampilan Menu Latihan Simple Present Perfect Tense
Tampilan Ulangan Tampilan ini akan muncul ketika user mengklik ulangan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yang didasari oleh rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sebelumnya telah dijabarkan pada Bab1, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Terbuatnya multimedia pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa kelas XI IPS yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan pemanfaatan kemajuan teknologi komputer yang disukai oleh siswa. 2. Siswa tidak merasa bosan dan senang belajar dengan pemanfaatan dan penggunaan multimedia pembelajaran bahasa Inggris. 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran bahasa Inggris didapat kesimpulan bahwa adanya peningkatan kualitas belajar siswa dengan dibuktikan pada nilai yang diperoleh oleh siswa kelas XI IPS 2&3 MAN 2 Kota Cirebon. 4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, multimedia pembelajaran ini dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk dapat menyukai dan terus belajar bahasa Inggris. Saran
Gambar 4.10 Tampilan Menu Ulangan Simple Present Tense
G. Kesimpulan
1. Perlu dikembangkan multimedia pembelajaran yang lebih baik dengan memanfaatkan database sehingga pada saat siswa
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
melakukan latihan dan ulangan semua data siswa yang mengerjakan soal latihan dan ulangan dapat tersimpan dalam suatu database sehingga guru dapat merekap atau melihat langsung seluruh nilai siswa yang telah mengerjakan latihan dan ulangan. 2. Agar pada penelitian selanjutnya bisa dikembangkan multimedia pembelajaran ini dengan pengembangan materi, animasi, gambar, suara dan video yang lebih bagus dan lengkap. 3. Untuk mahasiswa yang melanjutkan materi multimedia pembelajaran ini disarankan untuk menambah data dan melakukan pengembangan data dalam suatu database.
[4]
Vaughan, “hypermedia 7,” pp. 7–34, 2004.
[5]
M. D. Flash and D. A. N. Mysql, “Pengembangan evaluasi pembelajaran berbasis mulimedia dengan flash, php, dan mysql,” no. 10, pp. 79–85.
[6]
B. A. B. Ii, “Proses Belajar Mengajar,” pp. 12–47, 2010.
[7]
B. A. B. Ii and A. K. Pembelajaran, “No Title,” pp. 7–28, 1997.
[8]
M. Kualitas and P. Di, “Program Studi Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri ( Uin ) Universitas Islam Negeri ( UIN ),” 2010.
[9]
K. Pendidikan, “Manajemen pendidikan dalam meningkatan kualitas pendidikan “,” no. 03110035, 2007.
H. DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. A. Anisa, “, 2012 Pengembangan Multimedia Pembelajaran... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu,” Multimedia, p. 15, 2012. [2] Kuncoro, “Deskriptif Kualitatif,” 2003. [3] F. I. Pendidikan, “Pengembangan Dan Evaluasi Multimedia PembelajaraN Oleh I Gde Wawan Sudatha * A. Pendahuluan,” pp. 1–28, 1980.
[10] R. Program, D. A. N. Kegiatan, and P. Semester, “Metodologi ilmu politik,” 2007. [11] “No Title,” no. February, 2011. [12] “P e n i l a i a n h a s i l b e l a j arsekolahmenengahk e j u r u a n.”
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
[13] T. S. Mulyanto and L. Syahman, “Kegiatan ‘ Independent Movie Festival: Anti Bullying Campaign ’,” vol. 9, no. 1, pp. 1–9, 2009. [14] A. A. Itu and M. Pembelajaran, “Pembuatan Media Pembelajaran Dengan Macromedia Flash 8.” [15] B. A. B. Ii, “No Title,” pp. 13– 43, 2004. [16] B. A. Perkuliahan, “Metodologi penelitian,” 2010.
[21] B. A. B. Iii and L. Penelitian, “Mutmainnah, 2012 Penutupan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kentang (Solanium T.L.) niversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.” [22] A. K. Penelitian, “Zainal Aqib, 2008, Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi Kepala Sekolah Berprestasi,” pp. 1–76, 2007. [23] B. A. B. Iii and A. M. Penelitian, “Metodologi Penelitian,” pp. 36–58, 2008.
[17] B. A. B. Iii and P. Penelitian, “No Title,” pp. 45–53, 1994. [18] B. A. B. Iii and A. M. Penelitian, “No Title,” pp. 19– 43, 2011. [19] B. A. B. Iii, A. Pendekatan, and J. Penelitian, “No Title,” pp. 49–62. [20] B. A. B. Iii, “Yoris Prasasti Haridiana, 2012 Hubungan Gaya Kepemimpinan Pelatih Dengan Prestasi Atlet Panjat Tebing Kategori Rintisan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu,” pp. 59–74, 2012.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013