SISTEM INFORMASI INDIKATOR DAYA SAING PERGURUAN TINGGI MELALUI PENDEKATAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (STUDI KASUS : STMIK IKMI CIREBON) ===============Dian Ade Kurnia, Suprapedi, Moh. Sidik================
ABSTRAK Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi bertambah. Sejalan dengan pergeseran paradigma dari ’market oriented’ ke ‘resources oriented’, maka salah satu cara yang tepat untuk memenangkan persaingan tersebut adalah menerapkan Total Quality Management (TQM). Dilain pihak, organisasi harus memiliki budaya organisasi yang kondusif terhadap peningkatan kualitas yang dikenal sebagai budaya kualitas. Budaya kualitas yang kuat dapat menunjang keunggulan daya saing organisasi dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi indikator daya saing perguruan tinggi melalui pendekatan implementasi Total Quality Management (TQM) terhadap daya saing. Penelitian dilakukan pada STMIK IKMI Cirebon. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis, selanjutnya dari hasil pengolahan data tersebut akan di buatkan suatu pengembangan sistem informasi bagi variabel yang memiliki nilai signifikan. Teknik ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap varibel terikat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Variabel- variabel dalam implementasi Total Quality Management mempunyai pengaruh positif terhadap indikator daya saing, tetapi secara parsial hanya variabel: fokus pada konsumen, komitmen manajemen, pelatihan, pemberdayaan karyawan, dan penggunaan piranti ict yang mempunyai pengaruh positif terhadap indikator daya saing secara signifikan. Sedangkan variabel perbaikan berkelanjutan dan perbandingan kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap indikator daya saing Pengembangan Sistem Informasi dibuat untuk mengolah variabel yang memiliki nilai signifikan terhadap indikator daya saing, tahapan-tahapan pengembangan SI dilakukan melalui metodologi System Development Live Cicyle (SDLC) sehingga diharapkan akan memiliki kuliatas sistem informasi yang baik. Hasil implementasi sistem menyimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi pada aspek kualitas sistem terletak pada pernyataan sistem mudah dipahami dan dimengerti dan pada pernyataan sistem bebas dari serangan hacker Sedangkan hasil pengujian terhadap aspek kualitas informasi menunjukan bahwa nilai rata-rata tertinggi terletak pada pernyataan bahwa Informasi dapat diakses dimana saja
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
4
Kata kunci
:
Sistem Informasi, Total Qaulity Manajegement, Kualitas, Daya saing, SDLC
xii+126 halaman; 43 gambar; 50 tabel; 4 lampiran Daftar acuan 17 (1996-2008)
A. Latarbelakang Penelitian Dalam era globalisasi, kunci untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi adalah kualitas lulusan. Hanya perguruan tinggi yang mampu menghasilan lulusan berkualitas yang dapat memenangkan persaingan. Total Quality Management merupakan paradigma baru dalam meningkatkan strategi usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas layanan, lulusan dan sumber daya manusia dan lingkungan organisasi. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis berhubungan dengan produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan[1]. TQM merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya [2] Keterkaitan antara implementasi TQM dengan daya saing, bahwa implementasi TQM dapat merubah orientasi budaya suatu organisasi menuju budaya kualitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan kompetensi serta kompetisi organisasi. Dalam implementasi TQM, budaya lebih berperan daripada yang lainnya, oleh karena itu budaya kualitas dipertimbangkan sebagai salah satu hal yang terpenting sebagai indikator keberhasilan implementasi TQM.[3] Untuk meningkatkan intensitas persaingan dan jumlah pesaing Perguruan Tinggi dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta berupaya memenuhi apa yang mereka butuhkan dengan cara pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian yang dihadapi Perguruan Tinggi akan semakin kompleks. Hanya perguruan tinggi yang benar benar berkualitas yang dapat bersaing. Kelangsungan hidup perguruan tinggi khususnya swasta lebih dominan tergantung kepada pihak pihak lain yang membutuhkan yaitu kepercayaan masyarakat akan kualitas perguruan tinggi tersebut. Kualitas memiliki keterkaitan erat dengan kepuasan pelanggan (dalam hal ini adalah mahasiswa dan stakeholder). Kualitas memberikan suatu dorongan kepada mahasiswa atau stakeholder untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perguruan tinggi. Dalam jangka panjang memungkinkan perguruan tinggi untuk lebih memahami dengan harapan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswanya. Pada suatu saat nanti kepuasan mahasiswa dapat menciptakan loyalitas mahasiswa terhadap perguruan tinggi yang dapat memberikan kualitas yang memuaskan. Secara ringkas manfaat kualitas dapat memberikan produktivitas yang lebih tinggi berupa loyalitas mahasiswa dan pangsa pasar yang lebih tinggi terhadap perguruan tinggi tersebut. Semua manfaat tadi akan meningkatkan daya saing perguruan tinggi dalam upaya pemenuhan kualitasnya untuk tetap survive. Untuk itu penulis tertarik pada permasalahan yang mucul di STMIK IKMI Cirebon yaitu bagaimana cara mengukur daya saing antar perguruan tinggi tersebut melalui strategi pengembangan sistem informasi yang memenuhi sesuai dengan kriteria-kriteria Total Qualty Management sehingga dapat membantu keputusan manajemen.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
5
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang ada di lingkungan STMIK IKMI Cirebon di era persaingan dengan perguruan tinggi lainnya adalah : 1.
2. 3.
Apakah variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management yang terdiri dari: fokus pada konsumen, perbaikan berkelanjutan, komitmen, manajemen, pelatihan, pemberdayaan karyawan, perbandingan kinerja, dan penggunaan piranti ict berpengaruh signifikan secara simultan terhadap peningkatan daya saing? Variabel dalam implementasi Total Quality Management manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap daya saing? Bagaimana membangun Sistem Informasi Indikator Daya Saing yang memenuhi kriteria TQM.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
2. 3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management yang terdiri dari: fokus pada konsumen, perbaikan berkelanjutan, komitmen manajemen, pelatihan, pemberdayaan karyawan, perbandingan kinerja, dan penggunaan piranti ict secara simultan terhadap peningkatan daya saing. Untuk mengetahui variabel dalam implementasi Total Quality Management yang mempunyai pengaruh dominan terhadap peningkatan daya saing. Untuk mengetahui, metode pengembangan sistem yang mana, yang dapat digunakan untuk membuat sistem informasi sebagai pengolahan data atau varaibel tersebut.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat baik bagi institusi maupun bagi ilmu pengetahuan diantaranya adalah : 1.
2. 3. 4.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan untuk menilai variabel-variabel dalam implementasi TQM yang telah dilakukan oleh perusahaan dan berpengaruh terhadap kualitas. Hal ini penting dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi STMIK IKMI Cirebon untuk menentukan strategi kebijakan implementasi TQM yang mendukung keberhasilan organisasi. Memberi kontribusi dalam pengembangan khasanah ilmu pengetahuan sehingga dapat memperkuat teori-teori tentang telaah TQM dan budaya kualitas. Menambah referensi dan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya, baik secara teoritis maupun empiris sesuai dengan variabel-variabel yang diamati.
E. Landasan Teori 1. Definisi Daya Saing
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
6
Porter (1994: ix-xvii) dalam Tumar Sumihardjo (2008:8) menyebutkan bahwa: istilah daya saing sama dengan competitiveness atau competitive. Sedangkan istilah keunggulan bersaing sama dengan competitive advantage. [4] Secara bebas, Tumar Sumihardjo (2008:8), memberikan penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi tertentu.”[7] Sementara dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, dinyatakan bahwa:” daya saing adalah kemampuan untuk menunjukan hasil lebih baik, lebih cepat atau lebih bermakna”. Kemampuan yang dimaksud dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 tersebut, diperjelas oleh Tumar Sumihardjo (2008:11), meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.[7] Berdasarkan pendapat Tumar Sumihardjo (2008), Agus Rahayu (2008), dan penjelasan Permendiknas No. 41 tahun 2007, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan daya saing adalah kemampuan dari seseorang/organisasi/institusi untuk menunjukan keunggulan dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan situasi dan kondisi yang paling menguntungkan, hasil kerja yang lebih baik, lebih cepat atau lebih bermakna dibandingkan dengan seseorang/organisasi/institusi lainnya, baik terhadap satu organisasi, sebagian organisasi atau keseluruhan organisasi dalam suatu industri.
2. Definisi TQM Total Quality Management merupakan suatu pendekatan manajemen yang berkembang dari Amerika Serikat, dipelopori oleh pakar kualitas: Deming, Juran, dan Crosby dari tahun 1950 dan lebih populer sejak tahun 1980-an, diimplementasikan secara luas untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pengertian TQM secara mendetail [8] adalah : a.
b.
c.
Total: TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan, bukan hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok, bahkan personalia pendukung. Kualitas: TQM lebih menekankan pelayanan kualitas, bukan sekedar produk bebas cacat. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis. Manajemen: TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit.
3. Definisi Sistem Informasi McFadden, dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Sedangkan menurut Davis (1999), informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
7
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan data yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi manusia. Data itu sendiri merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam organisasi sebelum diolah ke dalam suatu format yang dapat dipahami dan digunakan orang [8].
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
8
E. Kerangka Berfikir Masalah Tuntutan Masyarakat Dan Pergeseran Paradigma ‘Resourced Oriented’
Hipotesa Fokus pada konsumen
Pemberdayaan Karyawan
Perbaikan berkelanjutan
Perbandingan Kinerja
Komitmen Manajemen
Penggunaan Piranti ICT
Pelatihan
Metode Penelitian
Metode Deskriptif Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil Olahan Data
Pengaruh Dominan thd kualitas & daya saing
Tahapan Pengembangan SI
Menggunakan model SDLC
Hasil SI
SI Indikator Daya Saing
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
9
F. Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah. Siklus hidup sistem (System Life CycleSLC) adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall aproach). Tahapan pengembangan sistem terdiri dari 4 tahapan, yaitu : a. b. c. d.
Perencanaan (Planing) Analisis (Analisys) Rancangan (Design) Penerapan (Implementation)
G. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh staf dan dosen STMIK IKMI Cirebon, karena secara proposional seluruhnya mempunyai kontribusi yang sama terhadap implementasi TQM.
2. Sumber Data a.
b.
Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari obyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian melalui kuisioner yang diberikan kepada para pegawai STMIK IKMI Cirebon yang ditetapkan sebagai responden. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi resmi STMIK IKMI Cirebon, antara lain: profil STMIK IKMI Cirebon, terutama dikaitkan dengan implementasi TQM dan daya saing, struktur organisasi, sumber-sumber pustaka yang relevan, dan penelitian terdahulu.
3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. b.
c.
Studi pustaka, dimaksudkan untuk mendapatkan kajian dasar teoritik yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kuisioner, pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden terhadap beberapa variabel yang dipertimbangkan dalam implementasi TQM dan daya saing. Wawancara, pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan nara sumber agar mendapatkan informasi yang tidak terakomodasi dari kuisioner.
4. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang didalamnya terdapat sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh tanggapan dan informasi dari responden.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
10
Dari tabel statistik diatas terlihat bahwa untuk kualitas sistem yang memiliki nilai mean
(rata-rata) tertinggi adalah pada pernyataan sistem mudah dipahami dan dimengerti serta pada pernyataan bahwa sistem bebas dari serangan hacker sebesar 4,26%, sedangkan nilai mean (ratarata) terendah terletak pada aspek pernyataan bahwa tabel dalam sistem database saling berelasi secara normal sebesar 3,53%. Hal ini menunjukan bahwa kekuatan dari kualitas sistem adalah user friendly artinya sistem bisa dioperasikan oleh kalangan user awam, juga sistem memiliki kehandalan dalam keamanan sistem baik keamanan data maupun keamanan jaringan.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
11
Dari tabel statistik diatas terlihat bahwa aspek kualitas informasi pada pernyataan Informasi dapat diakses dimana saja memiliki nilai Mean (rata-rata) tertinggi sebesar 4,42, sedangkan untuk aspek kualitas informasi yang memiliki nilai mean (rata-rata) terendah adalah terletak pada penryataan bahwa akses informasi cepat didapatkan. Hal ini menunjukan adanya kekuatan pada publikasi informasi dikarnakan telah adanya infratruktur jaringan WAN yang memiliki kecepatan akses tinggi, sedangkan kelemahan ditunjukan dengan pernyataan bahwa akses informasi cepat didapatkan ternyata pada kenyataan tidak demikian dikarnakan belum meratanya layanan internet I. Kesimpulan 1.
2.
3.
Secara simultan variabel-variabel dalam implementasi Total QualityManagement tersebut mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel indikator daya saing sebesar 63,5 %, sedangkan sisanya dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas lain di luar persamaan model penelitian. Korelasi antara variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management terhadap indikator daya saing juga cukup kuat. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel dalam implementasi Total Quality Management yang terdiri dari: fokus pada konsumen, komitmen manajemen, pelatihan, pemberdayaan karyawan, dan penggunaan piranti ict secara parsial terhadap variabel indikator daya saing, sedangkan variabel perbaikan berkelanjutan dan perbandingan kinerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel indikator daya saing. Sistem informasi yang dibangun memenuhi kriteria TQM, karena sistem informasi hanya mengolah variabel-variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap indikator daya saing.
J.
Saran
1.
Hasil implementasi sistem informasi indikator daya saing dan telah dilakukan pengujian melalui user acception terhadap 19 responden terhadap kualitas sistem informasi menunjukan bahwa nilai rata-rata tertinggi pada aspek kualitas sistem terletak pada pernyataan sistem mudah dipahami dan dimengerti dan pada pernyataan sistem bebas dari serangan hacker yang memiliki nilai rata-rata / mean 4,26%. Sedangkan hasil pengujian terhadap aspek kualitas informasi menunjukan bahwa nilai rata-rata tertinggi terletak pada pernyataan bahwa Informasi dapat diakses dimana saja sebesar 4,42%. Aspek kualitas sistem informasi yang memiliki nilai rata-rata tertinggi hendaknya dipertahankan , sedangkan aspek kualitas sistem informasi yang memiliki nilai rata-rata terendah segera melakukan perbaikan dan perencanaan pengembangan sistem lebih lanjut.
2.
H. Penutup Tesis dengan judul : ”SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KINERJA PROGRAM STUDI DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENTS SYSTEMS (IPMS)” ini dapat penulis selesaikan sesuai rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dadang Sudrajat, S.Si, selaku Ketua STMIK IKMI Cirebon yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan ppenelitian di STMIK IKMI Cirebon
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
12
2. 3.
Bapak Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Universitas Dian Nuswantoro. Bapak DR.Suprapedi, selaku pembimbing utama tesis penulis dan Bapak Mohamad Sidiq, S.Si, M.Kom, selaku pembimbing pendamping Tesis penulis, yang memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan meminjamkan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis.
Semoga beliau-beliau di atas mendapatkan imbalan yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa melebihi apa yang beliau-beliau berikan kepada penulis.
Cirebon , Juli 2012
Penulis
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5]
Tjiptono Fandi , Strategi Bisnis dan Manajemen , Yogyakarta, Andi Ofset, 1996 Hardjosoedarmo, Total Quality Management, Jakarta, Andi , 2004 Metri, B.A. 2005. TQM Critical Succes Factors for Construction Firms, Management. 10(2):61-72. Porter, Michel E., 1993. Competitive Advantage. USA: Collier Macmillan Publisers Agus Rahayu. 2008. Strategi Meraih Keunggulan dalam Industri Jasa Pendidikan (Suatu
Kajian Manajemen Stratejik). Bandung: Penerbit Alfabeta. [6]
[7] [8]
[9]
E. A. Kuncoro. 2008. Leadership sebagai Primary Forces dalam Competitive Strength, Competitive area, Competitive Result guna meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Tumar Sumihardjo. 2008. Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Melalui Pengembangan Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Penerbit Fokusmedia. Laudon, Kenneth C dan Jane P.Laudon (2004). Sistem Informasi ManajemenMengelola Perusahaan Digital. Edisi 8. Terjemahan: Gadjah Mada University Press. Sugiono, SNT 2007.Perancangan Sistem Informasi Appointment Pasien Berbasis SMS di Rumah Bersalin danBalai Pengobatan (RDBP) Rajawali Citra Bantul Yogyakarta.
[10] Parker, C.S, (1989), Management Information Systems; Staregy and Action, McGraw-Hill Publishing Company, Mexico. [11]. Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
13
[12]. Arief Wibowo, 2008, Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dalam Pendekatan Technologi Acceptance Model (ATM), Informatika, Yogyakarta. [13] Fathansyah Ir, (2007), Basis Data, Penerbit Informatika Bandung. [14] Sutanta, Edhy (2005). Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu. [15] Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Universitas Guna Darma 2008 [16]
Kelner, S. 1998. Managing The Climate of a TQM Organization, Center for Quality of Management Journal. 7(1):1-9.
[17]
Prajogo, D.I., and Brown, A. 2004. “The Relationship Between TQM Practice and Quality Performance and the Role of Formal TQM Programs: An Australian Empirical Study”. Quality Management Journal. 11(4):31-42.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1 Juli 2012
14