J. Sains & Teknologi, Agustus 2016, Vol.16 No.2 : 185 – 190
ISSN 1411-4674
EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN TERNAK SAPI PEMERINTAH DI KABUPATEN GORONTALO The Effectivenees of Government Livestock Aids Program in Gorontalo Regency Abdul Rahman1, Sitti Bulkis2, Muhammad Mukhtar3 1
Program Studi Sistem-Sistem Pertanian, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar (
[email protected]) 2 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar (
[email protected]) 3 Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo (
[email protected])
ABSTRAK Dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam negeri atas kecukupan kebutuhan daging asal sapi dan kerbau adalah melalui Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: efektifitas implementasi input budidaya ternak sapi pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo; mengetahui capaian Output, Outcome dan Benefit Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo; menformulasi strategis pengembangan program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo. Penelitian in menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data survey responden, dokumen, wawancara dan kuisioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Input budidaya ternak sapi pada program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo telah diimplementasikan secara efektif kecuali input ternak sapi dan anggaran. Ternak sapi yang merupakan input utama pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo belum efektif dari segi umur sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk berproduksi/menghasilkan turunan.. Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo belum disesuaikan dengan besaran program yang dilaksanakan. Konsep perencanaan program bantuan ternak sapi pemerintah yang dibuat oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan masih berorientasi pada out put kuantitatif dan parsial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang cukup banyak Kata Kunci: ternak sapi, efektivitas, implementasi
ABSTRACT In order to increase domestic capacity for the adequacy of the origin of meat cattle and buffalo is through Self-Sufficiency Program Beef and Buffalo. The research aims to determine How effective is input implementation of cattle breeding on cattle aid program of government in Gorontalo regency; the achievement of output, outcome and benefit of cattle aid program of government in Gorontalo regency. The method used in this research was qualitative desccriptive methode and SWOT analysis. Data were collected through survey, respondents, documents, interview, and questionnaires. The results indicated that: 1. Input implementation of breeding such as cows and budget for livestock aid program of government in Gorontalo regency has not been effective. 2. Input implementation of breeding such as food, human resources, and infra structure of the livestock aid program of government in Gorontalo is already effective. 3. The achieved output on cattle aid program of government in Gorontalo regency is already optimal. 4. The achievement of output and benefit on cattle aid program of government in Gorontalo regency is not yet optimal. 5. The planning concept of cattle aid program of government made by Breeding and Plantation Service is still oriented on qualitative and partial output to fulfilled the public need. Efforts and Strategy needed to develop the livestock Aid Program of Government in Gorontalo regency are: (1) Technology Transformation of Food Process, (2). To increase the number of livestock, (3) The improvement of cattle raisers quality through Bimtek-bimtek of breeding, (4) To increase the support the program’s
185
Abdul Rahman
ISSN 1411-4674
budget, (5). To shorten the time of the cattle launching, (6) To develpo the quality of technicians, (7). To Increase the number of techncians, (8). To warranty the provision of medicines, and (9). To create the livestock trade regulation. Keywords: livestock, effectivenees, implementation
(Gorontalo dalam Angka, Badan Pusat Statistik, 2014). Untuk memberikan dukungan terhadap program bantuan ternak sapi, pemerintah Provinsi Gorontalo telah melakukan berbagai upaya antara lain : (1). Pembangunan/ perbaikan infrastruktur peternakan termasuk infrastruktur perbibitan, (2).Penguatan kelembagaan peternak melalui penumbuhan dan penguatan kelompok peternak dan gabungan kelompok peternak, (3).Perbaikan penyuluhan melalui penguatan lembaga penyuluhan dan tenaga penyuluh, (4).Perbaikan pembiayaan peternakan melalui perluasan akses peternak ke sistem pembiayaan, (5).Penciptaan sistem pasar yang menguntungkan peternak, dan (6).Pengembangan kapasitas peternak melalui Bimbingan Teknis danPelatihan. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan program bantuan ternak sapi pemerintah kepada kelompok tani, namun perlu dilakukan kajian efektifnya program yang telah dilaksanakan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas implementasi input budidaya ternak sapi pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo.
PENDAHULUAN Dalam kerangka pengembangan ekonomi nasional, terlihat bahwa peran sektor pertanian termasuk peternakan cukup strategis dan memiliki kaitan kuat di hulu dan hilir.Namun demikian peran strategis tersebut belum mampu mendorong partisipasi masyarakat akibat berbagai permasalahan aktual yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang ekonomi yang dapat membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat (Arsyad, 2012). Salah satu program utama pemerintah dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam negeri atas kecukupan kebutuhan daging asal sapi dan kerbau adalah melalui Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) tahun 2014. Hal ini sekaligus untuk mewujudkan upaya ketahanan pangan produk asal hewani. Berbagai macam kebijakan telah dilakukan untuk meningkatkan gairah peternak melalui peningkatan kemampuan manajemen beternak. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012, terlihat bahwa rata-rata konsumsi daging di Indonesia yaitu 3,16 kg per kapita/tahun. Konsumsi daging ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar sehingga harus pula dibarengi dengan bertambahnya jumlah ketersediaan. Hal ini tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat peternak yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo. Kabupaten Gorontalo, sebagai salah satu kabupaten di provinsi Gorontalo merupakan daerah yang memilki luas wilayah 2.143,48 km² atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah provinsi Gorontalo dengan topografi dataran dan berbukit dan iklim cukup panas
BAHAN DAN METODE Rancangan dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012), menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo 186
ternak sapi, efektivitas, implementasi
ISSN 1411-4674
pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2015. Pemilihan lokasi berdasarkan karena Kabupaten Gorontalo merupakan wilayah yang terluas dengan jumlah penduduk, populasi ternak sapi dan bantuan terbanyak.
perkembangan ternak pada masingmasing anggota kelompok tani penerima bantuan di kabupaten Gorontalo tahun 2011 sampai tahun 2014. Selanjutnya, dari data-data tersebut dilakukan analisis input (ternak sapi, pakan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan anggaran), output (bertahan hidup), outcome (bunting) dan benefit (lahir/status perguliran). Untuk mendeskripsikan strategi pelaksanaan program bantuan ternak sapi pemerintah di kabupaten Gorontalo digunakan analisis SWOT, dimana data-data yang digunakan adalah data kelembagaan dan manajemen budidaya yang diterapkan oleh anggota kelompok tani penerima bantuan serta data-data lain yang berkaitan dengan strategi pelaksanaan program bantuan ternak sapi pemerintah di kabupaten Gorontalo. Menurut Rangkuti (2008), matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara (interview) mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada anggota kelompok taniyang menerima bantuan ternak sapi pemerintah di kabupaten Gorontalo. Anggota kelompok tani yang akan diwawancarai (interview) merupakan anggota kelompok peternak terpilih secara sengaja yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris dan 2 orang anggota.Adapun jumlah kelompok peternak yang dijadikan sampel adalah sebanyak 8 kelompok peternak (masing-masing 2 kelompok tiap tahun bantuan) sehingga sampel keseluruhan berjumlah 32 penerima bantuan. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang tersedia sebelum penelitian dilakukan seperti komentar, interpretasi dan pembahasan tentang materi original (Silalahi, 2012). Sedangkan Teknik pengumpulan data sekunder (data-data pendukung) yang berkaitan dengan penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan pihak dinas/instansi terkait misalnya Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab.Gorontalo dan Badan Pusat Statistik serta mengumpulkan data-data yang sudah terpublish.
HASIL Untuk mendeskripsikan implementtasi input budidaya ternak sapi pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo berupa : (1). Ternak sapi, (2). Pakan, (3). Sumber Daya Manusia (SDM), (4). Sarana dan Prasarana serta (5).Anggaran. Ternak Sapi Ternak sapi merupakan input utama pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo. Sebagai obyek yang akan dibudidayakan, kualitas ternak sapi harus dipastikan memenuhi syarat budidaya, baik dari segi fisik, fisiologi maupun reproduksi. Pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo, ternak sapi yang dijadikan sebagai obyek bantuan adalah ternak sapi bali. Jenis ternak sapi ini sudah sangat akrab dimasyarakat Indonesia termasuk masyarakat Gorontalo.Dari data yang di peroleh
Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk mengukur efektifitas program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo adalah analisis Deskriftif kualitatif dengan menggunakan data-data 187
Abdul Rahman
ISSN 1411-4674
menunjukkan bahwa ternak sapi yang diserahkan kepada penerima bantuan dalam keadaan sehat dengan umur sebagian besar masih di bawah 2 (dua) tahun yang ditandai dengan belum bergantinya gigi seri
Keterlibatan anggota keluarga penerima bantuan juga sangat berpengaruh pada keberhasilan pemeliharaan ternak. Peran aktif anggota keluarga akan sangat membantu dalam meringankan beban pemeliharaan ternak.
Pakan Dari hasil wawancara dengan 32 responden penerima bantuan dan pengamatan langsung dilapangan memperlihatkan bahwa belum ada penerima bantuan yang memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak melalui pengolahan.Pemanfaaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak oleh penerima bantuan masih dilakukan secara tradisional yakni dengan memberikan secara langsung tanpa didahului oleh pengolahan pakan.
Sarana dan Prasarana Meskipun hanya sebagai input pendukung, sarana berupa kandang dan prasarana berupa obat-obatan juga memegang peranan penting dalam budidaya ternak sapi. Sebagai makhluk hidup, ternak sapi membutuhkan kandang untuk naungan, mencegah dan melindungi ternak dari penyakit, menjaga keamanan ternak dari pencurian, memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti : pemberian pakan, minum, pengolahan kompos dan perkawinan. Dari pengamatan dilapangan, diperoleh data bahwa masih terdapat penerima bantuan yang tidak memiliki kandang meskipun ketersediaan kandang merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan. Dari hasil wawancara dengan 32 responden penerima bantuan, diperoleh hasil bahwa semua penerima bantuan di Kabupaten Gorontalo mengemukakan bahwa obat-obatan dari Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo senantiasa tersedia dan dapat diperoleh secara cuma-cuma melalui petugas teknis.
Sumber Daya Manusia Program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo, ketersediaan sumber daya manusia sangat diperlukan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo, input sumber daya manusia terdiri dari petugas teknis dan peternak beserta anggota keluarganya. Dari hasil wawancara dengan pihak Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo di peroleh data bahwa Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo telah menempatkan 1 (satu) orang petugas teknis pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo.Meskipun demikian, pemerintah menyadari bahwa penempatan hanya 1 (satu) petugas pada setiap kecamatan belum efektif bila dibandingkan dengan luas wilayah kecamatan yang ada. Hal ini senada dengan ungkapan dari hasil wawancara 32 responden penerima bantuan telah mengikuti bimtek peternakan yang berikan oleh pemerintah. Selanjutnya dikatakan bahwa keikutsertaan dalam bimtek menjadi kewajiban bagi setiap penerima bantuan ternak sapi pemerintah.
Anggaran Program bantuan ternak sapi pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan merupakan program yang membutuhkan anggaran terbesar dari beberapa beberapa program lainnya.Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program tersebut di sebabkan oleh adanya komponen ternak sapi yang harus diadakan dan harganya cukup mahal. Dari hasil wawancara dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan terungkap bahwa selama ini alokasi anggaran untuk 188
ternak sapi, efektivitas, implementasi
ISSN 1411-4674
membiayai pelaksanaan program bantuan ternak pemerintah masih relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan besaran program yang dilaksanakan dan tujuan yang dicapai.Konsep perencanaan yang berorientasi pada out put kuantitatif (berorientasi pada jumlah) terpaksa dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cukup banyak.
peternakan tidak dapat dilaksanakan hanya oleh satu faktor yang menyebabkan pembangunan peternakan tidak terlaksana dengan baik (Tandi, 2001). Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah merupakan salah salah satu program berkelanjutan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Peternakan dan Perkebunan yang dilaksanakan setiap tahun. Program tersebut berorientasi pada pola pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan hibah berupa ternak sapi. Dipilihnya ternak sapi sebagai obyek bantuan tak lain disebabkan oleh karena wilayah Provinsi Gorontalo sebagian besar wilayah pertanian. Disamping itu, ternak sapi dianggap sudah membudaya di masyarakat dan memiliki adaptasi tinggi terhadap lingkungan serta nilai ekonomis yang tinggi termasuk sebagai tenaga kerja di lahan-lahan pertanian. Setiap program yang dilaksanakan oleh pemerintah tentu bermuara pada tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo.Untuk dapat menuju ke tujuan akhir dari program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo, maka pelaksanaan program tersebut harus efektif dan efesien.
PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menganalisis implementasi input Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo adalah efektifitas. Menurut Hidayat (2006), pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Efektifitas organisasi tidak hanya sekedar kumpulan efektifitas individu dan efektifitas kelompok melainkan karena organisasi merupakan suatu system kerjasama yang kompleks, maka efektifitas ditentukan juga oleh factor-faktor seperti lingkungan, teknologi, strategi, struktur,proses, dan iklim kerjasama. (Bahri & Tiesnamurti, 2012). Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah semua input budidaya ternak sapi pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo telah diimplementasikan secara efektif/optimal atau belum. Ternak sapi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki manfaat yang luas dan nilai ekonomi yang tinggi bila dibandingkan dengan jenis ternak lain yang lazim di budidayakan oleh masyarakat. Masyarakat yang membudidayakan ternak sapi sudah sangat merasakan manfaat yang diperoleh terutama untuk peningkatan kesejahteraan guna menekan angka kemiskinan (Murtidjo, 1992). Pembangunan peternakan dipengaruhi oleh tiga faktor utama yakni pemuliaan (breeding), makanan (feeding) dan tatalaksana (management). Ketiga faktor ini mempunyai keterkaitan yang erat satu dengan lainnya, artinya pembangunan
KESIMPULAN DAN SARAN Efektifitas Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo dapat di simpulkan antara lain: Implementasi input budidaya ternak sapi berupa ternak sapi dan anggaran pada Program Bantuan Ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalobelum efektif. Implementasi input budidaya ternak sapi berupa pakan, sumber daya manusia dan sarana dan prasaranapada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo sudahefektif. Capaian output pada 189
Abdul Rahman
ISSN 1411-4674
program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo sudah optimal. Capaian outcome dan benefit pada program bantuan ternak sapi pemerintah di Kabupaten Gorontalo belum optimal. Konsep perencanaan program bantuan ternak sapi pemerintah yang dibuat oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan masih berorientasi pada output kuantitatif dan parsial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang cukup banyak. Perlu beberapa upaya perbaikan strategi dalam pengembangan Program Bantuan ternak Sapi Pemerintah di Kabupaten Gorontalo dimasa yang akan datang, yakni : (1). Tranformasi Teknologi Pengolahan Pakan, (2). Menambah jumlah bantuan ternak sapi, (3). Peningkatan kualitas peternak melalui Bimtek-bimtek peternakan, (4). Menambah Dukungan Anggaran Program, (5). Memperpendek Waktu Perguliran Ternak, (6). Peningkatan Kulaitas Petugas Teknis, (7). Penambahan Jumlah Petugas Teknis, (8). Menjamin Ketersediaan Obat-obatan dan (9). Adanya Regulasi Tata Niaga Ternak Sapi, maka perlu disarankan agar menambah alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program atau alokasi anggaran yang tersedia sedapat mungkin disesuaikan dengan besaran program yang dilaksanakan sehingga dengan demikian keseluruhan input dapat
terlaksana dengan baik program dapat tercapai.
dan
tujuan
DAFTAR PUSTAKA Arsyad A.H. (2012). Analisis Potensi Daya Dukung Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Pohuwato, Universitas Negeri Gorontalo Bahri S. & Tiesnamurti B. (2012). Strategi Pembangunan Peternakan Berkelanjutan Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Lokal. Biro Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. (2012). Gorontalo Dalam Angka Biro Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. (2014). Gorontalo Dalam Angka. Hidayat. (2006). Efektifitas Kerja Definisi Faktor Yang Mempengaruhi dan Alat Ukur Efektifitas Kerja. Http//informasiku.com.htm Murtidjo B.A. (1992). Beternak Sapi Potong. Yogyakarta Rangkuti F. (2008). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Silalahi U. (2012). Metode Penelitian Sosial, Bandung. Tandi. (2002). Beternak Sapi Bali: Jakarta.
190
