J. PRIMA TANI LKDRIB KABUPATEN SIJUNJUNG Pada tahun 2007 salah satu lokasi Prima Tani Lahan Kering Dataran Rendah Beriklim Basah Sumatera Barat dilaksanakan di Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung memiliki luas wilayah 3.130,40 Km2 atau 313.400 ha, dengan rincian sebagai berikut : pemukiman seluas 4.878 ha, industri 7 ha, pertambangan 597 ha, sawah irigasi teknis 9.300 ha dan non irigasi 2.228,5 ha, tanah kering 4.155,5 ha, kebun campuran 15.417 ha, perkebunan 41.370 ha, hutan 221.223 ha, semak belukar/padang alangalang 12.874 ha, perairan darat 18.5 ha dan tanah tandus 867 ha serta lainnya 140,5 ha. Jumlah penduduk kabupaten Sawahlunto/Sijunjung pada tahun 2004 sebanyak 181.365 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk adalah sebesar 1,97 % per tahun (Kab. Sijunjung Dalam Angka, 2004). Ibu kota Kabupaten Sijunjung terletak sebelah Timur dari Ibu kota Provinsi Sumatera Barat dengan jarak sekitar 120 Km, dan dapat ditempuh sekitar 3 jam dengan kendaraan roda 4. Secara geografis berada di antara 0o 18’ 43” LS – 1o 41’ 46” Lintang Selatan dan membentang di antara 101o 30’ 52 – 100o 37’ 40” Bujur Timur. Berdasarkan peta geologis di Kabupaten Sijunjung terdapat 7 jenis tanah yaitu : tanah podsolik merah kuning (PMK) seluas 274.150,00 (26,59 %), tanah podsolik coklat kelabu seluas 201.193,00 Ha (19,51 %), lithososl seluas 194.350,00 Ha (18,85 %) dan selebihnya terdiri dari tanah regososl, Aluvial,rezina dan mediteran merah kuning. Tujuan Tujuan Prima Tani adalah sebagai berikut : 1) Mempercepat proses diseminasi dan adopsi teknologi pertanian inovatif di Nagari Muarobodi. 2) Merancang serta memfasilitasi penumbuhan dan pembinaan sistem dan usaha agribisnis di Nagari Muarobodi 3) Mempercepat pencapaian kesejahteraan petani, melestarikan sistem pertanian dan lingkungan di Nagari Muarobodi Ruang Lingkup Pada prinsipnya Prima Tani adalah model agribisnis berbasis agroekosistem wilayah (Nagari). Untuk itu, pengembangan agribisnis yang dirancang khususnya di Muaro Bodi difokuskan kepada komoditi prioritas yang terpilih pada saat PRA yaitu karet, padi dan ternak sapi. Ketiga komoditas tersebut dianggap layak untuk dikembangkan di Nagari Muaro Bodi dengan mempertimbangkan biofisik lahan, sosial budaya dan nilai ekonomis ketiga komoditas. Namun demikian pembangunan agribisnis suatu wilayah tidak hanya didukung oleh inovasi teknologi dan kelembagaan saja tetapi perlu didukung oleh kondisi infra struktur yang memadai. Oleh sebab itu, kondisi infra struktur yang ada di Nagari Muaro Bodi perlu dilakukan 127
perbaikan/pembangunan dan renovasi untuk mendukung terbentuknya SUID dan AIP. Infra struktur Nagari yang harus dibangun/diperbaiki dan direnovasi adalah seperti sarana jalan termasuk jalan usahatani, fasilitas irigasi/kincir air, dan jaringan telekomunikasi. J.1. Introduksi Inovasi Teknologi Beberapa inovasi teknologi yang dilakukan meliputi: J.1.1. Penyiapan Pembibitan Karet Kelompok tani Prima Sakato dan Aie Tajun merupakan 2 kelompok tani dari 8 kelompok tani yang berada pada lokasi Prima Tani di Nagari Muaro Bodi. Masing-masing anggota kelompok tani ini telah meremajakan hutan karetnya seluas 1-1,5 ha per orang, 20 % dianrtaranya telah mulai melakukan penanaman dari bibit yang berasal dari Dinas Perkebunan dan bibit hasil dari kegiatan kelompok pada tahun 2007. Sedangkan kelompok tani Ligundi telah melakukan penyemaian bibit karet sebanyak 10.000 biji dan bibit ini nantinya akan dibagikan kepada masing-masing anggotanya. J.1.2. Penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) Perluasan penanaman hijauan makanan ternak telah dilakukan oleh kelompok tani Prima Sakato dan kelompok tani tibalun Indah, dengan kondisi yang ada sekarang kelompok tani Prima Sakato telah melakukan penjualan ke Pasar Ternak Palangki sebanyak 5 karung per minggu dengan harga jual Rp. 10.000,- per karung. Dengan melihat ketersedian rumput tersebut maka maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sijunjung akan memberikan ternak sapi sebanyak 10 ekor dengan sistem bagi hasil kepada kelompok. J.1.3. PTT Padi Sawah Dari kegiatan PTT padi sawah yang telah dilakukan pada kelompok tani Tibalun Indah, kelompok tani Ligundi, dan kelompok tani Cubadak dengan tanam jajar legowo 6 : 1 serta pemanfaatan kompos jerami dilapangan dan penggunaan bibit bermutu. Dari kegiatan PTT padi sawah dengan beberapa komponen teknologi tersebut diatas memberikan kenaikan hasil 20 % dibandingkan tahun sebelumnya. J.2. Dinamika penguatan kelembagaan Inovasi kelembagaan sudah dilakukan adalah sosialisasi kepada seluruh anggota kelompok tani tentang peranan dan pentingnya kelembagaan agribisnis dalam menunjang dan memperlancar usahatani. Inovasi kelembagaan mencakup pengrembangan kelembagaan yang diperlukan dan penguatan kelembagaan yang ada. Salah satu kelembagaan yang dibutuhkan adalah Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Pada Nagari Muaro Bodi ini telah terbentuk Gapoktan dengan dengan unit usaha pemasaran, usaha pembibitan karet, permodalan dan alat dan 128
mesin pertanian. Gapoktan di lokasi ini bernama ” MUARO BODI SAIYO” dengan telah keluarnya SK Bupati dengan No. 188.45/702/KPTS-BPT/2007. Untuk pemberdayaan dan pembinaan Gapoktan akan dilakukan setelah cairnya dana seed capital. Penggunaan dana ini pada tahap awalnya nanti dimulai untuk usaha bersama Gapoktan yaitu penjualan jasa alsintan dan pembibitan karet, sedangkan pada tahap berikutnya Gapoktan akan mempunyai Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A). Musyawarah pergantian kepengurusan ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2008 yang dihadiri oleh oleh seluruh anggota dan pembina Gapoktan kenagarian Muaro Bodi, dan semenjak terbentuknya kepengurasan yang baru ini telah dilaksanakan 6 kali rapat angota dalam penyusunan program kerja selanjutnya. Dari hasil rapat anggota Gapoktan tersebut telah disepakati penggunaan dana sisa dari Seed capaital untuk pembelian Alsintan, bibit karet dan usaha lain seperti penanaman semangka oleh kelompok. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dengan nama “Muaro Bodi Saiyo”, dapat dilihat pada Tabel J1 dengan aktifitas kelompok . Tabel J1. Daftar Anggota Gapoktan Nagari Muaro Bodi No.
Nama Kelompok
Jumlah Anggota
Aktifitas Kelompok
Ketua Kelompok
1.
Lagundi Saiyo
25 orang
Pertemuan 1x sebulan
Hendra Eka P
2.
Tibalun Indah
24 orang
-
3.
Tapian Ambun
17 orang
Pertemuan 1 x sebulan
A. Panghulu St.
4.
Ranah Talang
18 orang
Pertemuan 1 x sebulan
S. Panghulu Md
5.
Cubadak
70 orang
-
T. Dt.Bgd. Rajo
6.
Aie Tajun
12 orang
Pertemuan 1x minggu
S. Mln. Mandaro
7.
Gaboyo Mandiri
15 orang
Pertemuan 1 x sebulan
Daswanto
8.
Eks SL Karet Prima Sakato
27 orang
Pertemuan 1 x 15 hari
Jhon Iskandar
A. Lelo Rajo
Kelompok tani yang baru pada umumnya mempunyai semangat untuk maju yang tinggi. Mereka menyadari untuk maju dan berkembang yang mereka butuhkan adalah bimbingan rutin bukan hanya pemberian materi dan modal. Kegiatan ini terlihat kelompok tani Aie Tajun, Gaboyo Mandiri, Prima Sakato dan Tibalun Indah serta kelompok tani Ligundi dimana pada setiap pertemuan dilaksanakan di Posko Prima Tani dan kelompok tani masing-masing dan setiap pertemuan didampingi oleh Tim Prima Tani. 129
J.3. Alur penyebarluasan inovasi Alur penyebarluasan teknologi dapat dilakukan melalui pelatihan, kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel J2 dibawah ini. Tabel J2. No.
Pelatihan yang dilakukan di LKDRIB Nagari Muaro Bodi. Topik pelatihan
1.
Pelatihan SL PHT Tanaman Karet
2.
Pelatihan Okulasi karet pada Kelompok Tani Prima Sakato
Jumlah peserta 35 orang 35 org
Instansi pelaksana BPTP Sumbar dan Disbun Sijunjung BPTP dan Mhs STTP Medan
Disamping pelatihan tersebut diatas juga salah seorang anggota kelompok tani Prima Sakato ditunjuk sebagai Petandu pada kenagarian Palangki pada SL PHT Karet selama 12 kali pertemuan. J.4. Pemberdayaan Klinik Agribisnis Sebagai wadah pelayanan jasa konsultasi, penyuluhan dan informasi lainnya dilihat ruangan klinik agribisnis, yang telah dilengkapi antara lain dengan : ruang pertemuan dan konsultasi pertanian, ruang pengelola klinik, perpustakaan mini, display, poster dan media cetak lainnya. Di lokasi klinik agribisnis juga akan dilengkapi dengan demplot bibit karet unggul dan demplot hijauan makanan ternak sebagai sumber bibit yang akan digunakan oleh petani. Disamping itu juga dilakukan pembinaan untuk anggota kelompok tani dengan cara penyuluhan langsung ke lapangan mendatangi lahan usahatani dari setiap anggota kelompok tani dan dilakukan diskusi apa permasalahan yang ditemui oleh anggota kelompok tentang usahatani yang dilakukan. J.5. Kontribusi Inovasi Pertanian Dalam Pembangunan Pertanian Inovasi yang dilakukan dalam program Prima Tani adalah mencakup inovasi teknologi, inovasi kelembagaan dan inovasi diseminasi, ternyata telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mempercepat pembangunan daerah terutama dalam hal pembangunan pertanian. Kontribusi inovasi yang terlihat selama tiga tahun Prima Tani berjalan adalah terhadap 1) peningkatan hasil dan produksi komoditas pertanian unggulan, 2) pemberdayaan kelembagaan agribisnis dan 3) adanya perobahan kondisi ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik.
130
J.5.1.Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian. Sesuai dengan rancang bangun yang disusun, bahwa ada tiga komoditas unggulan yaitu karet, padi sawah dan ternak (sapi). Berdasarkan inovasi teknologi yang diterapkan mulai dari pembibitan, dan budidaya karet, dimana anggota Kelompok tani Prima Sakato dan Aie Tajun merupakan 2 kelompok tani dari 8 kelompok tani yang berada pada lokasi Prima Tani di Nagari Muaro Bodi telah meremajakan hutan karetnya seluas 1-1,5 ha per orang, 20 % dianrtaranya telah mulai melakukan penanaman dari bibit yang berasal dari Dinas Perkebunan dan bibit hasil dari kegiatan kelompok pada tahun 2007. Sedangkan kelompok tani Ligundi telah melakukan penyemaian bibit karet sebanyak 10.000 biji dan bibit ini nantinya akan dibagikan kepada masing-masing anggotanya. Dari kegiatan PTT padi sawah yang telah dilakukan pada kelompok tani Tibalun Indah, kelompok tani Ligundi, dan kelompok tani Cubadak dengan tanam jajar legowo 6 : 1 serta pemanfaatan kompos jerami dilapangan dan penggunaan bibit bermutu. Dari kegiatan PTT padi sawah dengan beberapa komponen teknologi tersebut diatas memberikan kenaikan hasil 20 % dibandingkan taun sebelumnya. J.5.2. Pemberdayaan Kelembagaan Dalam upaya membangun suatu kawasan agribisnis sangat diperlukan keberadaan kelembagaan agribisnis yang handal, baik kelembagaan produksi, kelembagaan permodalan, kelembagaan alsintan maupun kelembagaan pemasaran. Penumbuhan kelembagaan bertujuan untuk menambah atau melengkapi kelembagaan yang ada untuk mewujudkan kelembagaan agribisnis yang lengkap. Penumbuhan kelembagaan yang sudah dilakukan adalah membentuk dua kelompok tani, sehingga jumlah keltan menjadi 8 buah. Dalam operasionalnya Gapoktan Muaro Bodi Saiyo mendapat bantuan dana dari BPTP Sumbar yang disebut dengan ”seed capital” sebesar Rp. 20.000.000. J.5.3. Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Perbaikan sosial yang terjadi dengan adanya program Prima Tani adalah tumbuhnya keinginan anggota kelompok tani untuk meremajakan tanaman karetnya dengan menggunakan entris unggul. karena masyarakat sudah melihat keragaan teknologi yang diperagakan serta sudah dikuasainya teknologi tersebut baik melalui pelatihan, sekolah lapang dan keberadaan kebun contoh. Kelompok tani yang telah meremajakan hutan karetnya seluas 1-1,5 ha per orang pada 2 kelompok tani, 20 % dianrtaranya telah mulai melakukan penanaman dari bibit yang berasal dari Dinas Perkebunan Kabupaten Sijunjung.
131
Gambar J1. Bibit yang telah tumbuh pada polybag siap untuk di okulasi pada Keltan Prima
Gambar J2. Peninjauan Kepala BPTP Sumatera Barat pada kebun entres Keltan Prima Sakato
Gambar J3. Tanam padi sawah sistem tanam jajar legowo pada Keltan Cubadak 132
Gambar J4. Pengamatan hama dan penyakit padi pada sistem tanam jajar legowo
Gambar J5. Keragaan tanaman hasil tanam jajar legowo
Gambar J6. Teknologi pendukung lahan padi sawah tadah hujan di lokasi Prima Tani Nagari Muaro Bodi Bantuan Dinas Pertanian dan Hortikultura. 133
Gamba J7. Pelaksanaan temu lapang di lokasi Prima Tani Kabupaten Sijunjung.
134