IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di gabungan gelompok tani (Gapoktan) Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa Desa Hasang merupakan salah satu Desa Penerima PUAP dari 474 desa, dan 107 Kecamatan dan 19 Kabupaten tingkat Sumatera Utara. Selain itu Desa Hasang ini merupakan salah satu desa peraih juara tiga Gapoktan tingkat Propinsi Sumatera Utara setelah adanya Program PUAP di Desa Hasang. Waktu penelitian dilakukan bulan Desember tahun 2009. Alokasi waktu yang ditetapkan ini didasarkan pada pertimbangan keterbatasan waktu, dana dan tenaga.
Namun demikian, diharapkan penelitian ini tetap dapat memberikan
gambaran yang baik dan representatif dari program PUAP pada lembaga terkait di Desa Hasang. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan para responden yaitu petani (anggota Gapoktan) serta kepada pengurus Gapoktan atau Poktan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi BPS Pusat, BPS Kabupaten Labuhan Batu , Dinas Pertanian Kabupaten Labuhan Batu , Badan Penyuluhan pertanian, Kabupaten Labuhan Batu. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan penelitian. 4.3 Metode Pengumpulan Data Beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni dengan metode wawancara langsung terhadap pihak-pihak terkait, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Data primer didapat melalui wawancara langsung dengan responden dengan harapan agar peneliti memperoleh informasi secara langsung mengenai karakteristik responden, karakteristik usaha, pendapatan usaha serta tanggapan respon terhadap program PUAP. Pengumpulan data dengan cara ini
akan dibantu menggunakan kuesioner yang berisikan daftar-daftar pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Penggunaan kuesioner bermanfaat sebagai pemandu agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknis penggunaan atau pengisian kuesioner ini dipandu oleh peneliti. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi perkembangan pelaksanaan program PUAP, mekanisme proses penyaluran PUAP dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu, juga dikumpulkan data-data penunjang seperti gambaran umum lembaga di desa dalam hal ini Gapoktan serta potensi usaha di wilayah penelitian. 4.4 Metode Penentuan Sampel Jumlah populasi Gapoktan keseluruhan sebanyak 228 orang akan tetapi yang
diambil sebanyak 53 responden. Alasan mengambil jumlah responden
sebanyak 53 orang dikarenakan jumlah anggota yang mendapat bantuan dana PUAP hanya sebanyak 53 orang. Selain itu alasan lain mengapa mengambil responden tersebut adalah untuk mengetahui dampak program PUAP di Gapoktan Desa Hasang. Metode pengambilan sampel menggunakan dua metode yang berbeda yaitu metode sensus, dan purposive sampling (sengaja). Metode sensus yang dilakukan yaitu mendatangi satu persatu petani yang mendapat dana PUAP yaitu sebanyak 53 orang, metode sensus ini bertujuan mendapatkan data serta informasi yang jauh lebih akurat. Sedangkan
metode purposive yakni memilih ketua
kelompok tani. Pemilihan ketua kelompok tani dengan pertimbangan beberapa kriteria ; (1) bahwa ketua kelompok tani memiliki informasi yang lebih banyak seputar implementasi dan alokasi pemanfaatan bantuan PUAP; (2) lebih paham mengenai permasalahan dan kendala yang dihadapi petani anggota; serta (3) dapat memberikan informasi pendukung lainnya yang lebih jelas lagi untuk penelitian ini. Dalam penelitian kelompok tani tersebut juga sudah merupakan tergabung kedalam 53 anggota yang mendapat dana program PUAP.
37
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan gambaran secara umum tentang PUAP, syarat-syarat penyaluran kredit serta prosedur yang diterapkan untuk memperoleh kredit yang dikeluarkan oleh Gapoktan Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini akan digunakan untuk melihat pengaruh program PUAP terhadap tingkat pendapatan petani.data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan melakukan analisis pendapatan usahatani domba di lokasi penelitian untuk melihat pengaruh nyata dari pelaksanaan program PUAP tersebut. Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. 4.6 Analisis Pendapatan Petani Dampak program PUAP terhadap pendapatan anggota (petani) Gapoktan PUAP dapat dilihat dengan membandingkan pendapatan petani sebelum adanya program PUAP dengan pendapatan setelah adanya program PUAP. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dampak program PUAP terhadap pendapatan usahatani padi di Kecamatan Kualuh Selatan. Analisis pendapatan usahatani pada kambing dilakukan pada satu periode yaitu satu tahun setelah adanya program PUAP dengan memberikan hewan ternak. Pendapatan bersih usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran kotor usahatani tani. Menurut (Soekartawi et al, 1986) perhitungan pendapatan usahatani dilakukan dengan menggunakan formulasi : P = TP – (Bt + Btt) Dimana : P
= Pendapatan bersih usahatani (Rp)
TP = Total penerimaan usahatani (Rp) Bt
= Biaya tunai (Rp)
Btt = Biaya tidak tunai (Rp)
38
Penerimaan sering disebut juga dengan pendapatan kotor (gross farm income), merupakan nilai produk total usahatani dalam periode tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah produk yang dihasilkan dengan harga jual produk tersiebut. Sementara itu pengeluaran total usahatani (total farm expenses) terdiri dari biaya tunai dan biaya tidak tunai (biaya yang diperhitungkan). 4.7 Analisis R/C Rasio Suatu usaha dikatakan efisien secara ekonomis dari usaha lain apabila rasio output terhadap inputnya lebih menguntungkan dari usaha lain. Return and Cost Ratio (R/C ratio) merupakan perbandingan antara nilai output terhadap nilai inputnya atau perbandingan antara penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahatani. Rasio pendapatan terhadap biaya merupakan perbandingan antara total penerimaan yang diperoleh dari setiap satuan uang yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani. Analisis pendapatan dibagi menjadi dua yakni analisis pendapatan atas biaya tunai dan analisis pendapatan atas biaya total. Semakin besar nilai R/C rasio maka semakin menguntungkan usahatani tersebut. Dalam penelitian
ini
untuk
mengetahui
keuntungan
dari
usahatani
kambing
dipergunakan R/C ratio dengan rumus yang digunakan oleh Soeharjo dan Patong (1973), yaitu :
(Rasio atas biaya total)
R/C
TP BT
(Rasio atas biaya tunai)
R/C
TP Bt
BT = Bt + Btt
Dimana : TP = Total penerimaan usahatani (Rp) BT = Biaya total (Rp) Bt
= Biaya tunai (Rp)
Btt = Biaya tidak tunai (Rp)
39
4.8 Definisi Operasional 1. Debitur
adalah pihak yang menggunakan jasa Gapoktan, pada penelitian ini
debitur yang dimaksud adalah petani pengguna dana PUAP Desa Hasang. 2. Karakteristik petani merupakan salah satu dari prinsip 5 C yang akan dilihat dalam penelitian ini. 3. Tingkat pendapatan perbulan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh petani dari hasil karet, sawit dan domba 4. Frekuensi pinjaman atau pengalaman kredit adalah berapa kali peminjaman kredit yang telah dilakukan petani responden. 5. Lama pendidikan adalah berapa lama pendidikan terakir yang diselesaikan oleh petani. 6. Gembala adalah pemeberian pakan kepada hewan ternak (domba) dengan cara tradisional dengan melepas domba ke areal kebun. 7. Material kandang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperti kayu yang diambil dari hutan 8. Tenaga kerja dalam keluarga yaitu tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani. 9. Penerimaan tunai domba adalah penerimaan yang diperoleh dari usaha tani domba, dalam penelitian ini di asumsikan penerimaan diperoleh dari penjualan domba. 10. Penerimaan karet dan sawit adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan sawit dan karet, dalam penelitian ini karet dan sawit merupakan penghasilan utama sedangkan domba merupakan usaha sampingan. 11. Harga domba adalah harga domba berdasarkan daerah penelitian yang diperoleh sebesar 16.000/Kg/ekor. 12. Berat rata-rata domba dalam penelitian ini adalah diasumsikan bahwa dengan budidaya secara gembala berat rata-rata domba sebesar 30 Kg/ekor. 13. Angsuran pinjaman dalam penelitian ini adalah besarnya bunga beserta pokok modal kredit yang diberikan kepada petani yang dibayarkan setiap bulannya.
40