IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2010. Kecamatan Sedong merupakan sentra penghasil Mangga Gedong Gincu terbesar di Kabupaten. Kecamatan Sedong memiliki jumlah pohon mangga gedong gincu terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Cirebon. Jumlah pohon mangga gedong gincu di Kecamatan Sedong berjumlah 43.254 pohon. Jumlah petani mangga di Kecamatan Sedong berjumlah 1.295 yang tergabung dalam 21 Kelompok Tani Buah (KTB). Selain itu pula, Kecamatan Sedong memiliki peluang pengembangan untuk kebun mangga gedong gincu seluas 165 hektar.
4.2 Metode Penentuan Sampel Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi mangga Gedong Gincu di Kabupaten Cirebon. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan kepada petani mangga Gedong Gincu di Kecamatan Sedong. Pemilihan petani responden dilakukan dengan menggunakan metode sensus untuk petani yang menerapkan SOP dan metode snowball untuk yang tidak menerapkan SOP. Metode snowball dilakukan karena sulitnya menentukan populasi petani yang tidak menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Jumlah petani yang menerapkan SOP/GAP di Kecamatan Sedong berjumlah 10 orang. Data ini berdasarkan data sekunder yang didapat dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Jumlah petani responden untuk yang tidak menerapkan Standar Operasional Prosedur (Non SOP) sebanyak 20 orang.
4.3 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif (metode survey), yaitu dengan teknik pengumpulan data secara sensus dan sampel. Sensus dilakukan terhadap populasi petani di Kecamatan sedong yang telah menerapkan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pada usahatani mangga gedong gincunya. Data populasi petani yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. (Data Terlampir).
4.4 Data dan Instrumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengisian kuesioner serta pengamatan langsung di lapangan. Wawancara akan dilakukan kepada petani mangga gedong gincu. Data sekunder akan dikumpulkan dari literatur-literatur yang relevan seperti buku untuk memperoleh definisi, teori, dan konsep keilmuan. Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dan BPS Pusat dalam informasi data mengenai luas lahan, produktivitas, jumlah pohon, kondisi ekspor dan impor,dan lainnya. Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB untuk artikel-artikel dan berita-berita terkini mengenai hortikultura buah-buahan, situs resmi departemen terkait, perpustakaan IPB, serta instansi lainnya yang dapat membantu untuk ketersediaan data.
4.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data, baik primer dan sekunder dilakukan selama tiga bulan, dimulai Bulan Februari hingga Bulan April 2010. Data primer diambil di lokasi penelitian yaitu Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Data primer merupakan data usahatani selama setahun musim yaitu tahun 2009. Lama penelitian dalam mengumpulkan data primer adalah satu bulan, yaitu Bulan Maret 2010. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain wawancara langsung, pengisian kuisioner, pengamatan langsung, browsing internet, dan observasi data sekunder lainnya.
4.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data Pendekatan analisis secara kualitatif dititikberatkan pada keragaan usahatani mangga Gedong Gincu yang menerapkan SOP/GAP. Untuk melihat perbandingan 29
pendapatan petani yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan yang tidak menerapkan SOP, serta Analisis Keuntungan Parsial akan dibantu menggunakan alat bantu hitung seperti SPSS 15.0, Microsoft Exel 2007, kalkulator, dan lainnya.
4.6.1 Analisis Usahatani 4.6.1.1 Biaya Usahatani Dalam Ken Suratiyah (2009), rumus yang dapat digunakan untuk menghitung biaya biaya total adalah sebagai berikut : TC = FC + VC Yaitu : TC = Total pengeluaran FC = Biaya Tetap VC = Biaya variabel
4.6.1.2 Penerimaan Usahatani Dalam Ken Suratiyah (2009), rumus yang dapat digunakan untuk menghitung penerimaan adalah sebagai berikut : (1) TR = Y x P(y) Keterangan : TR
= Total Penerimaan
Y
= Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py
= Harga Y Bila macam tanaman yang diusahakan adalah lebih dari satu, maka rumus
(1) berubah menjadi : (2)
Keterangan : n = jumlah macam tanaman yang diusahakan.
30
4.6.1.3 Pendapatan Usahatani Dalam Soekartawi et al. (1989), Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan biaya. Pd = TR + TC Keterangan : Pd = Pendapatan Usahatani TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Pendapatan atas biaya tunai: Pd = TR – BT Keterangan : Pd = Pendapatan Usahatani TR = Total Penerimaan BT = Biaya Tunai
4.6.1.4 Analisis R/C Rasio Secara teoritis manfaat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Y
= Total Produksi
Py
= Harga Produk
BT
= Biaya Tunai
BD
= Biaya Diperhitungkan
4.6.2 Analisis Perbandingan Rata-Rata Analisis perbandingan rata-rata digunakan untuk melihat adakah perbedaan rata-rata. Dalam hal ini, yang akan dilihat adalah perbedaan rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani SOP dan petani Non SOP. 31
Berdasarkan Walpole 1982, hipotesis dapat dibuat sebagai berikut : Hipotesis : H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata pendapatan antara kelompok SOP dan Non SOP H1 : terdapat perbedaan rata-rata pendapatan antara kelompok SOP dan Non SOP. Apabila p-value < α = 0,05, maka Tolak H0. Artinya terdapat perbedaan rata-rata pendapatan antara kelompok SOP dan Non SOP, pada taraf nyata 95 persen. Apabila p-value > α = 0,05,maka Terima H0. Artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata pendapatan antara kelompok SOP dan Non SOP, pada taraf nyata 95 persen.
4.6.3 Analisis Keuntungan Parsial Kerugian dalam digolongkan dalam dua kelompok, yaitu pengeluaran atau biaya tambahan yang terjadi karena adanya perubahan dan pendapatan kotor atau penghasilan yang hilang karena perubahan. Kerugian ini harus ditambahkan pada kelompok yang pertama. Keuntungan dapat digolongkan dalam dua kelompok. Pertama, tiap pengeluaran yang dihemat perubahan. Kedua, tambahan pendapatan kotor atau penghasilan yang timbul akibat perubahan tersebut. . Perubahan yang ditinjau : KERUGIAN Biaya Tambahan
KEUNTUNGAN Biaya yang dihemat A B
Total Biaya Tambahan Penghasilan yang Hilang TOTAL KERUGIAN Keuntungan Tambahan =
Total Biaya yang A+B Dihemat E Penghasilan Tambahan TOTAL (A+B)+E KEUNTUNGAN
C D C+D F (C+D)+F
TOTAL KEUNTUNGAN – TOTAL KERUGIAN
32