25
IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace Consultant Pte. Ltd, Singapura (ESC). PT. ESCI mengerjakan jasa konsultasi di bidang arsitektur lanskap, baik proyek di dalam negeri maupun luar negeri seperti Singapura, Thailand, Hongkong dan lainnya. Klien PT. ESCI berasal dari berbagai pihak, meliputi lembaga pemerintahan maupun swasta. Tujuan dari perusahaan ini adalah memberikan hasil yang memperhitungkan keinginan dan kepuasan klien. Proyek vertical greenery yang dikerjakan oleh PT. ESCI dimulai pada tahun 2010. Komponen yang dikembangkan oleh perusahaan adalah dalam hal struktur, tanaman dan media tanam. Perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan pusat untuk menciptakan produk vertical greenery yang lebih mementingkan aspek keindahan dan kenyamanan dengan harga terjangkau. 4.2 Ruang Lingkup Kerja Ruang lingkup kerja dari PT. Envirospace Consultant Indonesia mencakup penyediaan jasa di bidang arsitektur lanskap mulai dari skala mikro sampai skala makro. Perusahaan memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk membantu badan pemerintah dan organisasi mayor multi-nasional. PT. ESCI merupakan konsultan lanskap yang memberikan jasa perancangan untuk menciptakan solusi yang inovatif. PT. ESCI juga mengutamakan kemampuan karyawannya dalam hal memenuhi keinginan klien dengan komunikasi yang baik. PT.Envirospace
Consultant
Indonesia
merupakan
konsultan
yang
menyediakan jasa dalam skala nasional dan internasional dengan lingkup pekerjaan dalam bidang landscape architecture, master planning, urban design, environmental research dan project management. Perusahaan ini telah mengerjakan beberapa proyek dalam bidang arsitektur lanskap. Pekerjaan yang dikerjakan meliputi community and multifamily housing, parks and outdoor recreation facilities, hotel and resorts, civic and public building, commercial and
26
industrial development, planning and analysis project, single-family residential garden, historic preservation and restoration projects. 4.3 Struktur Organisasi PT. Envirospace Consultant Indonesia. Sistem kerja pada PT. ESCI yaitu secara team work, dimana pimpinan perusahaan sebagai pimpinan proyek membawahi 2 divisi bidang, yaitu divisi perencanaan dan perancangan lanskap, dan divisi sipil dan struktur. Setiap divisi dalam pekerjaannya dikoordinir langsung oleh pimpinan perusahaan. Struktur organisasi dari ESCI dalam perusahaan adalah: a. Pimpinan Perusahaan (Principal) Pimpinan perusahaan (principal) adalah pengatur dan penanggung jawab dalam sistem kerja perusahaan. Principal memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengarahan kepada semua staf di perusahaan. Sistem koordinasi yang dilakukan terhadap staf kepada principal adalah dengan melakukan diskusi. Kegiatan diskusi dilakukan agar setiap anggota divisi bisa memberikan masukan terhadap ide atau gagasan untuk menghasilkan produk desain yang maksimal. Selain itu, principal sebagai penghubung antara PT. ESCI dan Envirospace Consultant Pte. Ltd, Singapura (ESC). ESC yang merupakan perusahaan pusat berfungsi sebagai pemberi proyek luar Indonesia kepada PT. ESCI. PT. ESCI bekerja sama dengan ESC melalui principal untuk mengembangkan produk desain. b. Divisi Perencanaan dan Perancangan Divisi perencanaan dan perancangan adalah staf yang bertugas mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang arsitektur lanskap. Pekerjaan tersebut meliputi pengumpulan data, inventarisasi, analisis, sintesis, perancangan lanskap. Setiap pekerjaan yang dilakukan diawasi dan diarahkan langsung oleh pimpinan perusahaan. c. Divisi Sipil dan Struktur Divisi sipil dan struktural adalah staf yang bertugas untuk mengerjakan pekerjaan struktur secara detail. Pekerjaan tersebut meliputi perhitungan struktural, penentuan bahan material untuk konstruksi, konsultasi mengenai
27
rencana anggaran biaya (RAB) khususnya untuk hard material, konsultasi mengenai pembuatan gambar detail engineering design (DED). Selain itu, divisi sipil dan struktur diperlukan untuk membantu dalam hal pemilihan bahan material yang tepat menurut rancangan. Struktur organisasi PT. ESCI dapat dilihat pada Gambar 14.
Pimpinan Perusahaan (Principal ESC)
Induk perusahaan
Pimpinan Perusahaan (Principal PT. ESCI)
Divisi Perencanaan dan Perancangan (Planning and Design)
Divisi Sipil dan Struktur (Sipil and structure)
Anak perusahaan
Mahasiswa Magang
Keterangan:
Alur Struktur Organisasi perusahaan Posisi Perusahaan
Gambar 14. Struktur organisasi PT. Envirospace Consultant Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)
4.4 Alur Komunikasi PT. Envirospace Consultant Indonesia. Kegiatan diskusi yang dilakukan perusahaan antara semua staf adalah diskusi secara dua arah, yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan serta mencapai efisiensi waktu dan akurasi terhadap proses perancangan, pelaksanaan dan penanganan suatu proyek. Principal ESC dan manajer ESC berkomunikasi langsung dengan principal PT. ESCI untuk keperluan pengembangan produk desain. Komunikasi tersebut dilakukan baik lewat handphone, email, dan videocall juga bertemu langsung di suatu tempat. Alur komunikasi PT. ESCI dapat dilihat pada Gambar 15.
28
Pimpinan Perusahaan (Principal ESC)
Induk perusahaan Manajer Perusahaan (Manager ESC)
Pimpinan Perusahaan (Principal) Divisi Sipil dan Struktur (Sipil and structure)
Divisi Perencanaan dan Perancangan (Planning and Design)
Anak perusahaan
Mahasiswa Magang
Keterangan:
Alur komunikasi Posisi Perusahaan
Gambar 15. Alur komunikasi PT. Envirospace Consultant Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)
4.5. Teknik Pembuatan Produk Gambar Teknik pembuatan produk gambar di perusahaan ESCI dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem manual (freehand drawing) dan sistem operasi komputer (digital drawing). 4.5.1 Teknik manual (freehand drawing) Teknik manual (freehand drawing) menggunakan peralatan seperti pensil, penggaris, pena marker, pensil warna, atau pewarna lainnya (Gambar 16). Hasil teknik tersebut digunakan untuk pembuatan gambar kerja seperti gambar konsep perancangan (concept design), konsep perencanaan (concept landscape plan), potongan (section, typical section), sketsa suasana dan gambar perspektif (artist impression). Teknik tersebut dilakukan pada progress awal proyek untuk
29
menyampaikan konsep desain sebelum ke tahap pengembangan desain. Contoh produk gambar menggunakan teknik manual (freehand drawing) dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 16, Peralatan untuk Teknik Freehand Drawing (Pensil, Penggaris, Pena Marker, Pensil Warna dan Scanner pada PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Foto: Fauzi, 2011)
Gambar 17, Contoh Teknik Persentasi Grafis Freehand Drawing, Legok Pulus Arboretum Garut (Concept Design, Section, Artist Imprestion) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 4.5.2 Teknik Komputer Teknik komputer adalah teknik pembuatan gambar kerja studio secara digital menggunakan perangkat komputer (personal computer) (Gambar 18). Perangkat komputer ini dilengkapi software arsitektural dan grafis untuk menghasilkan gambar-gambar kerja secara detail. Beberapa software yang digunakan oleh perusahaan ESCI yaitu Computer Aided Design (AutoCAD), Adobe Photoshop CS3, Google Sketchup, dan Geographic Information System (GIS). Hasil dari teknik komputer untuk membuat gambar siteplan, section, view, perspektif, planting plan, landscape lighting plan, serta gambar-gambar yang menunjukan detail dan struktural agar lebih akurat, seperti untuk planting plan,
30
konstruksi, pekerjaan sipil, landform tapak. Selain itu, teknik ini digunakan untuk pembuatan gambar animasi 3D bergerak agar lebih representatif untuk kategori proyek skala besar. Contoh produk presentasi grafis menggunakan teknik komputer dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 18. Perangkat Komputer (Personal Computer) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Foto: Fauzi, 2011)
a
b
c
d
Gambar 19. Produk Teknik Persentasi Grafis Menggunakan Teknik Komputer (a. Autocad, b. Kombinasi Google Sketchup dan Photoshop; c. Photoshop CS; d. Kombinasi Google Sketchup, Autocad,dan Photoshop) (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia) (Digambar Oleh: Fauzi, 2011) Kegiatan untuk menghasilkan produk gambar dilakukan dalam ruang komputer atau studio kerja yang merupakan fasilitas utama di ESCI. Selain itu,
31
perusahaan juga memiliki beberapa fasilitas pendukung untuk pekerjaan lanskap, antara lain ruang diskusi, ruang peralatan dan bahan, ruang pimpinan perusahaan. Foto fasilitas yang ada di perusahaan dapat dilihat pada Gambar 20.
a
b
c
d
Gambar 20. Fasilitas Di PT.Envirospace Consultant Indonesia (a.Ruang Studio Gambar, b. Ruang Diskusi, c. Ruang Alat dan Bahan, dan d. Ruang Principal) (Foto: Fauzi, 2011) 4.6 Cara Mendapatkan Proyek Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia dalam menangani proyek perancangan (design), perencanaan (planning), dan pengelolaan (management), diperoleh melalui empat cara, yaitu: 4.6.1 Penunjukan Langsung Penunjukan langsung merupakan cara penerimaan proyek dimana perusahaan diminta langsung oleh klien. Proses ini tidak melalui pengajuan penawaran kepada pihak lain. Untuk jenis klien pada proses penunjukan langsung berasal dari perorangan atau perusahaan yang memiliki kepercayaan terhadap kinerja perusahaan. Klien tersebut merupakan klien yang lama ataupun baru dalam menggunakan jasa perusahaan.
32
4.6.2 Kerjasama dengan konsultan atau profesi lain Kerjasama dengan profesi lain merupakan penerimaan proyek oleh perusahaan dari hasil kerjasama dengan konsultan lain, baik konsultan lanskap atau konsultan selain lanskap (seperti konsultan arsitektur, konsultan sipil, konsultan ME). Jenis proyek yang dikerjakan merupakan proyek skala besar sehingga memerlukan kerjasama dari berbagai spesialisasi profesi untuk menghasilkan produk yang baik. 4.6.3 Pengajuan penawaran (tender) Tender dilakukan perusahaan dengan cara mengajukan penawaran suatu rancangan atau konsep perencanaan beserta rencana anggaran biaya (RAB) kepada klien yang merupakan penyelenggara proyek yang akan ditangani. Cara ini melalui beberapa proses penilaian teknik dari penyelenggara proyek untuk selanjutnya dipilih untuk menangani proyek. 4.6.4 Kerjasama dengan Lembaga Kerjasama dengan lembaga dilakukan perusahaan dengan melakukan kerjasama dengan suatu instansi, baik lembaga pemerintahan maupun swasta. Contoh lembaga pemerintahan, yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Tata Kota dan Wilayah, sedangkan untuk lembaga swasta yaitu perusahaanperusahaan swasta. 4.7 Proses Perancangan PT. Envirospace Consultant Indonesia Pekerjaan proyek yang dilaksanakan perusahaan pada umumnya mengikuti prosedur yang dilakukan perusahaan arsitektur lanskap lainnya. Perusahaan ESCI memiliki standar proses perancangan yaitu tahap persiapan, inventarisasi, analisis tapak, konsep desain (concept design), preliminary concept design dan final concept, desain skematik (schematic design), rencana induk (master plan), pengembangan desain (design development), gambar konstruksi (construction
drawing),
pelaksanaan
(implementation),
pemeliharaan
(maintenance). Pada Gambar 21 disajikan diagram proses perancangan perusahaan ESCI.
33
Tahap Persiapan
Tahap Tender
Tahap Administrasi
Tahap Perancangan
Inventarisasi
Analisis Tapak
Konsep Dasar (Concept Plan)
Preliminary Concept Design Kegiatan Magang Desain skematik (Schematic Design)
Rencana Induk (Site Plan)
Pengambangan Desain (Design Development)
Detail Konstruksi (Detail Engineering Design)
Gambar 21. Tahapan Perancangan Di PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)
34
4.7.1 Tahap Persiapan Tahapan ini yang pertama dilakukan perusahaan ESCI pada proses kerja. Tahapan ini merupakan persiapan berbagai teknis proyek, administrasi dan legalitas yang bertujuan untuk memberikan kelancaran dalam pekerjaan proyek. Pada tahapan persiapan, perusahaan melakukan pertemuan dan diskusi dengan klien untuk membicarakan perjanjian legalitas proyek, keinginan klien dan harapan proyek yang akan dikerjakan. Setelah itu perusahaan melakukan usulan mengenai sistem kegiatan proyek secara detail seperti bentuk produk, time line progres produk dan biaya. Tahapan ini telah dilalui jika ada persetujuan diantara dua pihak, yaitu dari pihak perusahaan maupun klien. Pada tahapan ini teknik dalam komunikasi dan presentasi yang baik dapat meyakinkan klien. Selain itu, diperlukan agar
tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap klien yang dapat mengakibatkan pembatalan proyek (cut off). Komunikasi yang baik antara perusahaan dengan klien merupakan kunci keberhasilan dalam pekerjaan proyek yang dapat memberikan keuntungan kepada dua belah pihak. 4.7.2 Inventarisasi Tahapan inventarisasi adalah kegiatan untuk melihat kondisi tapak di lapang. Tujuan dari tahap ini adalah melakukan cross check antara data yang sudah diberikan klien dengan kondisi di lapang. Data tersebut antara lain ukuran tapak eksisting, aksesibilitas, utilitas, jenis pengguna tapak (user), tata guna lahan, elemen biofisik, vegetasi, topografi dan hidrologi. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh di lapangan. Metode untuk pengumpulan data primer yaitu melalui site survey ke lokasi dan wawancara terhadap klien dan pengguna tapak. Sebelum melakukan site survey perusahaan menyiapkan peta awal (base plan) yang biasanya diperoleh dari pihak klien atau berasal dari google map. Cara yang kedua yaitu pengambilan data secara tidak langsung atau data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bank data yang sudah ada sebelumnya. Dalam pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder diperoleh secara team work yaitu kerjasama antara pimpinan perusahaan dan staf pemegang
35
proyek untuk mencari data. Semua data yang diperoleh merupakan dasar dari proses perancangan selanjutnya. 4.7.3 Analisis Tapak Tahap ini dilakukan setelah tahap inventarisasi selesai. Tujuan dari tahap analisis adalah mengevaluasi data yang diperoleh pada tahap inventarisasi untuk menentukan proses selanjutnya. Analisis diperlukan untuk menentukan awal dari pembuatan konsep desain yang memaksimalkan fungsi dan estetika serta sesuai keinginan klien, kebutuhan pengguna dan tidak merusak tapak dan lingkungan sekitar. Perusahaan melakukan proses analisis dengan sistem diskusi antara pimpinan dan staf perusahaan. Selain itu, dilakukan pembagian kerja kepada staf atau tim untuk menganalisis aspek yang diperlukan untuk pembuatan rancangan. Proses analisis dilakukan pada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap perancangan. Contoh aspek tersebut adalah letak dan luas tapak, iklim, aksesbilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Jumlah aspek yang dianalisis tergantung dari jenis perancangan yang akan dibuat atau diterapkan. Proses analisis yang dilakukan perusahaan juga memperhitungkan waktu dan dana yang ada, sehingga proses analisis bisa dilakukan secara efektif dan efisien serta mendapatkan hasil analisis yang baik. 4.7.4 Konsep Dasar (Concept Plan) Tahap konsep dasar dilakukan setelah sintesis dari tahap analisis dihasilkan. Tahapan ini merupakan perumusan awal untuk menetapkan dasar pemikiran yang meliputi tema, karakter dan fungsi yang akan direncanakan. Produk dari tahapan ini berupa gambar grafis atau penjelasan deskriptif yang akan dipresentasikan kepada klien. Pembuatan konsep dasar dilakukan dari hasil diskusi eksternal dan internal. Diskusi eksternal dilakukan dengan pihak klien dan pihak yang terkait diluar keanggotaan perusahaan ESCI. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan keinginan klien dan saran dari konsultan lanskap. Diskusi internal dilakukan dengan tim proyek di dalam perusahaan yang meliputi principal dan divisi perancangan.
36
4.7.5 Preliminary Concept Design dan Final Concept design Tahapan ini berupa pembuatan gambar-gambar ilustrasi dan penggunaan image references untuk menggambarkan konsep yang akan diajukan kepada klien. Penggunaan gambar-gambar tersebut untuk memperlihatkan gambaran nyata mengenai konsep yang akan digunakan. Image references yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu lokasi yang pernah dikunjungi, hasil implementasi produk desain, buku sumber, dan website. Image references yang digambarkan tersebut meliputi elemen hard material dan soft material. Gambar ilustrasi berasal dari pekerjaan studio yang dilakukan tim proyek dari perusahaan. Gambar tersebut berupa gambar potongan atau tampak potongan general (general section), gambar potongan atau tampak potongan tipikal (typical section), dan gambar perspektif (artist impression). Tahapan konsep desain awal (preliminary concept design) biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Proses revisi ini dilakukan sesuai keinginan klien dan kesepakatan bersama semua pihak. Setelah proses revisi tersebut berakhir selanjutnya dihasilkan konsep desain akhir (final concept design) 4.7.6 Desain Skematik (Schematic Design) Tahap desain skematik adalah proses penggambaran penggunaan ruang dan pola hubungan secara skematik. Untuk proyek skala kecil seperti perumahan, rencana induk dan rencana skematik dirumuskan secara umum. Namun, untuk proyek berskala besar yang memiliki tata guna lahan yang banyak, rencana skematik dibuat secara detail. 4.7.7 Rencana tapak (Site Plan) Tahapan ini bertujuan untuk menggambar rencana garis besar suatu proyek. Produk dari rencana induk ini memiliki bagian-bagian tertentu yang sesuai dengan konsep seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras. Produk dari tahapan ini selanjutnya akan diperhalus dan diperbaiki pada tahap selanjutnya. Produk ini dibuat oleh pimpinan perusahaan dan selanjutnya akan dikembangkan oleh staf perancangan dan perencanaan.
37
4.7.8 Pengembangan Desain (Design Development) Tahapan ini merupakan pengembangan dari konsep desain. Tujuan dari tahap ini adalah membuat dan menyajikan gambar-gambar detail yang sudah memiliki kelengkapan material baik soft material maupun hard material. Pada tahapan ini, gambar pengembangan desain dibuat beberapa alternatif yang sesuai dengan konsep awal. Tahapan ini mengalami beberapa proses revisi dari klien dan pihak lainnya. 4.7.9 Detail Konstruksi (Detail Engineering Design ) Detail konstruksi (Detail Engineering Design) merupakan tahapan pembuatan rancangan konstruksi yang dilengkapi dengan spesifikasi material beserta dimensi yang akan diimplementasikan. Tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap pengembangan desain (design development). Produk dari tahapan ini dibuat oleh drafter dengan arahan dari divisi sipil dan struktur untuk menentukan jenis bahan material dan volume yang akan digunakan. Produk yang dihasilkan harus memenuhi standar gambar teknik agar dapat dibaca oleh pihak kontraktor. Gambar konstruksi yang tepat akan memudahkan kontraktor untuk membangun elemen-elemen yang ditentukan untuk dikerjakan atau dibangun. Produk dari tahapan detail konstruksi adalah rencana pelaksanaan (layout plan), planting plan, hardscape plan, rencana irigasi (water tap point), rencana pencahayaan (lighting landscape plan), detail soft material, dan detail hard material. 4.7.10 Pelaksanaan (Implementation) Tahap pelaksanaan merupakan tahapan setelah dokumen gambar disetujui melalui tahap tender lelang. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membangun rancangan dari gambar menjadi sesuatu yang terbangun. Pelaksanaan tersebut meliputi pembangunan hard material dan soft material yang sudah ditetapkan dalam hasil perancangan pada gambar kerja (working drawing). Kontraktor memulai melakukan pekerjaan pembangunan setelah kontrak ditandatangani. Perusahaan melakukan pemantauan pada tahap pelaksanaan agar pembangunan yang dikerjakan sesuai dengan desain yang direncanakan sebelumnya.
38
4.7.11 Pemeliharaan (Maintenance) Tahapan ini bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap elemen tapak yang dibangun seperti elemen soft material dan hard material agar kondisinya terjaga dengan baik dan bentuknya sesuai dengan rancangan.