33
IV. KONDISI UMUM PENELITIAN
4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta timur, letak geografis wilayah jakarta timur terdiri dari 95% daratan dan selebihnya adalah rawa/sawah. Letak geografis berada diantara 1060 49’ 35’’ BT dan 060 10’ 37’’ LS, beriklim panas, temperatur rata-rata sepanjang tahun adalah 27ºC dengan kelembaban relatif berkisar 80%-90%. Kondisi topografi wilayah jakarta timur pada umumnya relatif datar dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 mdpl. Adapun batas geografis daerah jakarta timur adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Jawa Barat 4. Sebelah barat berbatasan dengan Jakarta Selatan Jakarta Timur dilewati beberapa badan perairan (sungai dan kanal) diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Cakung Drain yang melintasi Kecamatan Cakung 2. Kali Ciliwung yang melintasi Kecamatan Matraman, Jatinegara, Kramat Jati dan Pasar Rebo 3. Kali Malang yang melintasi Kecamatan Makasar, Duren Sawit dan Jati Negara 4. Kali Sunter yang melintasi Kecamatan Pulo Gadung 5. Kali Cipinang yang melintasi Kecamatan Jatinegara, Makasar, dan Ciracas
34
b. Peta Lokasi Penelitian C
C
B
A
Gambar 2 Peta lokasi penelitian Keterangan (A dan B: Lokasi untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap penanganan sampah, C : Lokasi pabrik kompos Mutu Elok)
35
4.2 Wilayah Administratif Jakarta Timur Secara administratif kota Jakarta Timur terdiri dari 10 kecamatan yang dibagi kedalam 65 kelurahan. Secara keseluruhan luas Jakarta Timur adalah 18.768,43 Ha. Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Pembagian wilayah Jakarta Timur berdasarkan administratif pemerintahan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kecamatan Matraman Jatinegara Pulogadung Kramat jati Cakung Pasar rebo Duren sawit
Jumlah Kelurahan 6 8 7 7 7 5 7
Luas wilayah (Ha) 485,13 1.063,52 1.572,15 1.333,45 4.248,08 1.294,60 2.270,60
8. 9. 10.
Makasar Ciracas Cipayung
5 5 8
2.163,01 1.608,30 2.729,59
65 Jumlah Sumber: Suku dinas kebersihan Jakarta Timur 2008
Berdasarkan data
18.768,43
Dinas Kebersihan Jakarta Timur Jumlah penduduk yang
paling banyak adalah pada tahun 2004 dan 2006, sedangkan yang paling sedikit yaiitu pada tahun 2005. Adapun data jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah penduduk Jakarta Timur Tahun 2004 - 2008 No Tahun 1 2004 2 2005 3 2006 4 2007 5 2008 Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur 2008
Jumlah Penduduk (Jiwa) 2.434.163 2.385.121 2.434.163 2.393.788 2.413.875
4.2.1 Letak geografis Kecamatan Jatinegara Kecamatan Jatinegara terletak antara 1060 49’ 35" Bujur timur dan 060 10’ 37" Lintang Selatan, Kecamatan Jatinegara memiliki luas wilayah 1.063,52. Adapun batas wilayahnya sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Mataram dan Pulo Gedung 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Tebet 3. Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Jati 4. Sebelah Barat
: Kecamatan Duren Sawit (Klender dan Pondok Bambu)
36
Wilayah Kecamatan Jatinegara dibatasi juga oleh Sungai/Kali Ciliwung dan Kali Sunter, serta dilalui oleh kali-kali Cipinang. Disamping itu, terdapat juga sungai buatan (Kali Malang) yang berfungsi sebagai pengendalian banjir dan irigasi serta untuk instalasi air minum. Penduduk di Kecamatan Jatinegara sebanyak 263.706 jiwa, jumlah rumah tangga sebanyak 71.806 dengan tingkat pertumbuhan penduduknya 0.17% per tahun. Di Kecamatan Jatinegara terdapat 1.140 RT, 90 RW dan 90.869 KK. Presentase penggunaan tanah di Kecamatan Jatinegara yang terbesar adalah sebagai daerah Perumahan sebesar 77,09% dan penggunaan terkecil sebagai daerah industri sebesar 20,16%. Secara administrasi Kecamatan Jatinegara terdiri atas delapan kelurahan. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi, adapun luasan masing-masing kelurahan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Luas kelurahan di Kecamatan Jatinegara No Kelurahan 1 Kelurahan Bidara Cina 2 Kelurahan Cipinang Cempedek 3 Kelurahan Cipinang Besar Selatan 4 Kelurahan Cipinang Muara 5 Kelurahan Cipinang Besar Utara 6 Kelurahan Rawa Bunga 7 Kelurahan Balimester 8 Kelurahan Kp. Melayu Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur 2008
Luas Wilayah (Km2) 1,26 1,67 1,63 2,90 1,15 0,88 0,67 0,48
4.2.2 Letak geografis Kecamatan Ciracas Kecamatan Ciracas terletak antara 1060 49’ 35’’ Bujur Timur dan 060 10’37’’ Lintang Selatan, batas wilayah Kecamatan Ciracas adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Kramat Jati 2. Sebelah Selatan : Jalan Tol Jagorawi 3. Sebelah Timur : Kabupaten Bogor 4. Sebelah Barat
: Jalan Raya Bogor
Jumlah penduduk Kecamatan Ciracas sebanyak 200.806 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun yaitu 0,66%. Di Kecamatan Ciracas terdapat 56.291 rumah tangga, 49 RW, 594RT, dan 50.000 KK. Dengan luas lahan 1.604,81 Ha, penggunaan lahan terbesar adalah sebagai perumahan seluas 70,11% sedangkan luas penggunaan lahan terkecil adalah sebagai industri sebesar 10,24%. Secara administrasi
37
Kecamatan Ciracas terdiri atas lima kelurahan. Masing-masing kelurahan mempunyai luas yang sangat bervariasi. Secara rinci luas wilayah kelurahan di Kecamatan Ciracas dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Luas kelurahan di Kecamatan Ciracas No
Kelurahan
Luas Wilayah (Ha)
1
Kelurahan Cibubur
450,90
2
Kelurahan Kelapa Dua Wetan
335,76
3
Kelurahan Ciracas
393,30
4
Kelurahan Susukan
215,85
5
Kelurahan Rambutan
209,00
Sumber : Dinas kebersihan Jakarta Timur 2008
4.3 Gambaran umum penanggulangan kebersihan di Provinsi DKI Jakarta. Dinas Kebersihan DKI Jakarta dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tanggal 6 Desember 1967 Nomor Db. 4/1/7/1967 jo. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta Nomor: B. VIII/1498/a/1/1976 dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat di bidang kebersihan. Dinas Kebersihan memiliki visi menjadikan Jakarta kota yang bersih, sebersih ibukota negara yang telah maju dan memiliki misi untuk menyadarkan masyarakat bahwa kebersihan merupakan kebutuhan hidup, memanfaatkan sampah sebagai bahan yang berguna dan meningkatkan pelayanan kebersihan yang prima Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) tugas pokok dinas kebersihan adalah menyelenggarakan usaha untuk mewujudkan kota yang bersih, tertib, indah dan sehat. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana telah disebutkan diatas, Dinas Kebersihan memiliki fungsi yaitu : 1. Merumuskan kebijakan dibidang kebersihan 2. Menyusun program kerja di bidang kebersihan 3. Mengembangkan sistem penanggulangan sampah padat dan cair serta bahan berbahaya beracun (B3) yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan / pengelolaan serta pemanfaatannya. 4. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan 5. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan.
38
6. Melakukan bimbingan perencanaan teknis dan pengendalian pelaksanaan sistem penanggulangan sampah padat dan cair serta limbah B3 dari bangunan umum, tempat usaha serta bangunan lainnya yang menimbulkan pengotoran lingkungan. 7. Melakukan pengamatan terhadap pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah padat dan cair serta limbah B3. 8. Melakukan pelayanan kebersihan kepada masyarakat, instansi pemerintah atau swasta 9. Memberikan ijin tertentu atau rekomendasi serta melakukan pembinaan terhadap setiap bentuk usaha yang bergerak dibidang pelayanan kebersihan. 10. Mengendalikan
kepatuhan
masyarakat
dalam
melaksanakan
peraturan
kebersihan lingkungan 11. Melakukan pemungutan retribusi terhadap jasa pelayanan kebersihan baik langsung maupun tidak langsung. 12. Memberdayakan masyarakat dibidang kebersihan 13. Melakukan pengelolaan dukungan teknis dan administratif 14. Melakukan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan Suku Dinas. Dalam menjalankan tugasnya Dinas Kebersihan bekerjasama melaksanakan penanganan kebersihan dengan instansi-instansi terkait antara lain: 1. Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan penanganan di saluran-saluran/kali. 2. Dinas Pertamanan melaksanakan penanganan kebersihan di taman-taman dan jalur hijau. 3. PD. Pasar Jaya melaksanakan penanganan kebersihan di pasar-pasar. 4. Pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang. Teknis operasional kegiatan penanggulangan sampah di wilayah DKI Jakarta dilakukan atas tahap-tahap kegiatan sebagai berikut : 1. Tahap penyapuan dan pewadahan 2. Tahap pengumpulan 3. Tahap pengangkutan dari sumber TPS ke TPA 4. Tahapan Stasiun Peralihan Antara (SPA) 5. Tahapan Pemusnahan Sampah di TPA
39
Gub DKI Jakarta Walikota Kepala Dinas Kebersihan Camat Kepala Sudin Kebersihan Lurah Kasie Kebersihan Kecamatan
Keterangan :
Kasubsie Kebersihan Kelurahan Teknis Operasional Teknis Administratif
Gambar 3 Teknis Penanganan Sampah di Wilayah DKI Jakarta 4.4
Karakteristik Demografi Responden Karakteristik demografi responden terdiri dari umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan dan lama tinggal. Berdasarkan umur, responden dominan berumur 36-55 tahun sebanyak 36 responden (60%). Responden yang tidak memiliki pekerjaan tetap sebesar 26 responden (43,3%), yang memiliki pekerjaan tetap sebesar 25 responden (41,7%) dan yang memiliki pekerjaan tetap dan tambahan sebesar 9 responden (15%). Identitas responden diuraikan pada Tabel 10. Tabel 10 Karakteristik Responden No. 1
2
3
4
5
Karakteristik Responden Umur 15-35 tahun 36-55 tahun >55 tahun Tingkat Pendidikan SD SMP-SMA Perguruan Tinggi Pekerjaan tidak punya pekerjaan tetap punya pekerjaan tetap pekerjaan tetap dan tambahan Pendapatan Rp 100.000- 250.000 Rp 250.000-500.000 > Rp 500.000 Lama Tinggal 1-5 tahun 5-15 tahun > 15 tahun
Sumber Data Primer Tahun 2009
Jumlah Responden
Persentase (%)
16 36 8
26,7 60,0 13,3
20 20 20
33.3 33,3 33,3
26 25 9
43.3 41,7 15,0
10 9 41
16.7 15,0 68,3
8 15 37
13.3 25,0 61,7