Edisi 55 / April 2016
Info DPBNI Media Komunikasi Peserta
38 Tahun PPBNI : Meningkatkan Kekeluargaan dan Kepedulian Pensiunan BNI melalui Komunikasi yang Lebih Baik
Daftar Isi D a n a Pensiun B N I SEJAHTERA DIHARI TUA
Info DPBNI Pembina & Penanggung Jawab Direksi Dana Pensiun BNI Tim Pengelola Majalah Firstalibia S. K. − Ketua Firstalibia S. K. – Ketua Bachfuandy BachfuandyY.Y.B.B.−– WakilKetua WakilKetua Bambang Supriadi − − Anggota BambangSupriadi Anggota Dika Mayangsari −–Anggota DikaMayangsari Anggota Helmi Zulkarnaen − Anggota FitriaAyu Citra R. – Anggota Sonny Ariyanto − Anggota HelmiZulkarnaen – Anggota Sonny Ariyanto − Anggota
Sirkulasi & Distribusi
Senarai Halaman Salam Redaksi Info Keuangan
: - Laporan Keuangan DPBNI 2015
4
Info Peserta
: - Kewajiban Daftar Ulang Peserta - Hak Peserta atas - Manfaat Pensiun Ditunda
13
Divisi USM
: - Peringatan HUT PPBNI ke-38 17 - Program Rujuk Balik BPJS 20
Berita Peserta
: - Jantungku Sayang, - Jantungku Malang
26
Inspirasi
: - Masih Ada Jalan Lain - Hidup Adalah Pilihan
30 35
Serba – Serbi
: - Wisata Kebersamaan - PP BNI Wilayah Padang
37
: - Sosialisasi DPBNI - Kegiatan PP Cabang
39 40
Percetakan PT. Ajitama
Cover Depan Cover Belakang
: Ultah PPBNI ke - 38 : Temu Kangen Paman SPI BNI
16
Info Afiliasi Alamat Korespondensi Jl. Raden Saleh 10, JKT 10430 Tel. (021) – 31909369 Fax. (021) – 31902187 e-mail :
[email protected] website : http://www.dapenbni.co.id
3
Galeri Foto Infobituary
42
iD 55/2016 ~ 02
Salam Redaksi Salam Sejahtera, Pembaca yang budiman, Tanpa terasa tahun telah berganti baru, setelah terkena imbas atas kebijakan ekonomi ataupun kegemparan ekonomi di belahan dunia / negara lain yang ternyata turut menghempas negara kita, saatnya kita menyingsingkan lengan merapatkan barisan saling bekerja sama agar dapat mengatasi segala tantangan didepan untuk menggapai tujuan bersama yang diharapkan. Semoga tahun ini menjadi tahun yang bagus Untuk DPBNI, dimulai dengan langkah awal yang bagus yaitu dalam pencapaian Return On Investment (Unaudited) tahun 2015 sebesar 13,62% dan diharapkan menjadi pijakan kaki yang kokoh bagi DP dalam mengatasi tantangan ekonomi kedepan. Untuk lebih jelasnya kami haturkan artikel tentang laporan keuangan DPBNI 2015 (Unaudited) secara lengkap di edisi kali ini. Pada edisi kali ini kami hadirkan pula ulasan mengenai peringatan hari lahirnya PPBNI yang ke – 38 tahun, lengkap dengan kemeriahannya yang kami tampilkan dalam bentuk media gambar / foto. Adapula beberapa inspirasi dari rekan pensiunan lainnya dalam mengisi masa pensiunnya yang tidak kalah serunya dari saat menjadi pegawai aktif dahulu. Bila telah memasuki masa pensiun asupan makanan benar – benar harus dijaga dan ditunjang oleh olah gerak tubuh, bagaimana tidak, masakan asin bisa darah tinggi, masakan berlemak jadi kolesterol + asam urat, sehingga harus bijak mengkonsumsinya. Salah seorang rekan pensiunan memberikan resep herbal untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya serangan jantung yang
diawali
karena
serangan
pada
dirinya
sendiri
sehingga
harus
menjalani bypass, kami hadirkan di edisi ini. Harapan redaksi semoga para pensiunan lainnya selalu dikarunia kesehatan dan kesejahteraan. Amin. Salam,
Redaksi menerima tulisan dan atau artikel yang sesuai dengan misi Info DPBNI, baik tentang investasi, pengetahuan, kesehatan ataupun kisah – kisah baik berupa pengalaman pribadi ataupun orang lain. Demi menghindari hal – hal yang tidak diinginkan bersama, lebih diutamakan bila tulisan merupakan karangan / karya asli, dan bila tulisan atau artikel merupakan saduran, diharapkan untuk mencantumkan sumbernya dengan lengkap. Redaksi berhak untuk merubah sebagian atau keseluruhannya dan berhak pula untuk memuat ataupun tidak memuatnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kritik dan saran juga sangat diharapkan. Tulisan atau artikel yang dimuat akan diberikan imbalan sepantasnya, untuk itu bila berkenan dimohon untuk melampirkan Nomor Rekening di setiap artikel yang dikirimkan. 03 ~ iD 55/2016
Info Keuangan
Pembaca info Dana Pensiun BNI yang kami hormati, berikut ini kami sampaikan informasi yang berkenaan dengan Laporan Keuangan Dana Pensiun BNI Semester II tahun 2015 dan Laporan Hasil Investasi Semester II 2015 (laporan disajikan dalam format data digital dari pihak regulator dalam hal ini adalah Otoritas Jasa Keuangan). Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca khususnya bagi Peserta Dana Pensiun BNI untuk mengetahui kondisi keuangan terkini dari Dana Pensiun yang kita cintai ini. Penyajian ini juga dimaksud untuk memenuhi kewajiban Pengurus untuk menyampaikan keterangan kepada Peserta, sesuai ketentuan Peraturan Dana Pensiun BNI. Seluruh Penjelasan dan Laporan yang disajikan berikut adalah versi Unaudited kecuali bila disebutkan berbeda.
I. Aset Neto Total Aset Neto DPBNI akhir Semester II 2015 sebesar Rp. 5.572.774.146.613,- naik
oleh penurunan nilai investasi Saham (↓ Rp. 36.715.277.837,-).
sebesar Rp. 374.708.803.512,- (↑ 7,2%)
(Kebijakan alokasi investasi dapat dilihat pada bagian Portofolio Investasi pada tulisan ini).
dibandingkan dengan posisi Semester I 2015 yang sebesar Rp. 5.198.065.343.101,-. Hampir seluruh komponen investasi DPBNI mengalami kenaikan kecuali pada Tanah & Bangunan, yang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Bila dilihat per kelompok maka akan terlihat: o Aset Investasi meningkat sebesar 7,44% atau naik Rp. 382.341.039.337,- yaitu dari semula Rp. 5.134.512.606.203,- jadi sebesar Rp. 5.516.853.645.540,- dengan perubahan signifikan ada pada nilai investasi Deposito Berjangka yang mencapai Rp. 1.379.761.677.300,- dari Rp.267.774.575.840,-, (↑Rp.1.125.752.239.300,-) diikuti Obligasi (↑ Rp. 231.463.796.954,-) dan SBN (↑_Rp._64.325.739.081,-) akan tetapi disisi lain terjadi penurunan nilai investasi yang signifikan terutama pada Porsi Investasi Tanah dan Bangunan (↓Rp.1.079.538.009.939,-) lalu disusul
_
_
o Kelompok Aset Lancar Diluar Investasi tumbuh Rp. 5.192.328.851,- (↑ 8,24%) dipengaruhi oleh naiknya Piutang Investasi dan Piutang Hasil Investasi yg. disebabkan antara lain karena meningkatnya akru (accrued) bunga deposito. o Kelompok Aset Operasional juga mengalami penurunan namun tidak signifikan (Nilai buku menurun karena peningkatan akru penyusutan). o Kelompok Aset Lain-lain mengalami kenaikan namun tidak signifikan pula (pengaruh naiknya kurs US$). o Kelompok Kewajiban / Liabilitas Diluar Nilai Kini Aktuarial naik 64,75% dipengaruhi oleh meningkatnya Pendapatan Diterima Dimuka (↑_Rp. 9.630.950.591,-) _
(karena masih terdapat penerimaan sewa dimuka untuk semester II 2015) iD 55/2016 ~ 04
Info Keuangan
05 ~ iD 55/2016
Info Keuangan II.
Perubahan Aset Neto Laporan Perubahan Aset Neto merupakan laporan yang menunjukkan unsur – unsur sumber (penambahan) dan penggunaan (pengurangan) dana yang menyebabkan perubahan pada Aset Neto selama periode berjalan. Unsur – unsurnya adalah Pendapatan Investasi, Iuran Peserta, Biaya Investasi dan Biaya Operasional, serta pembayaran Manfaat Pensiun. Kenaikan Aset Neto DPBNI tahun 2015 Rp. 379.824.971.602,-, bila pada Semester I 2015 kenaikan Aset Netonya sebesar Rp. 5.116.168.090,-, maka
kenaikan aset neto untuk periode Semester II 2015 ini menjadi Rp. 374.708.803.512,-. Perubahan dalam semester II dipicu oleh :
2015 ini
o Kenaikan Total Pendapatan investasi sebesar Rp. 1.579.590.939.784,- dengan kontributor terbesar adalah Laba Pelepasan Investasi (Rp. 1.344.388.284.506,-) kemudian disusul oleh Bunga, Sewa Gedung, Deviden, juga ada penambahan dari Penerimaan Iuran (Pendiri+Peserta)
iD 55/2016 ~ 06
Info Keuangan o Dengan adanya laba dari pelepasan investasi yang signifikan tersebut menjadikan Nilai Selisih Penilaian Investasi DPBNI disisi lain juga mengalami penurunan sebesar Rp. 985.899.773.911,-, dengan Nilai SPI Tanah & Bangunan mengalami penurunan yang terbesar pula (↓ Rp. 978.359.502.283,-). o Penerimaan Iuran Pensiun / THT sebesar Rp._97.018.865.434,- atau rata – rata Rp._8.084.905.452,- setiap bulannya. o Beban Investasi terbesar ada pada pemeliharaan tanah & bangunan yang cenderung selalu meningkat diantaranya adalah pembayaran Listrik, Air, dll. Beban investasi DPBNI pada semester II 2015 mencapai Rp. 33.302.015.072,-. o Beban Operasional adalah beban penyelenggaraan Dana Pensiun sehari hari, termasuk diantaranya adalah biaya personalia, pemeliharaan gedung kantor, dan juga termasuk didalamnya adalah Iuran Keanggotaan OJK yang cukup besar juga. Beban untuk semester II 2015 mencapai Rp. 16.769.740.372,-. o Pembayaran Manfaat Pensiun sebesar Rp._411.647.498.180,- yang terdiri dari pembayaran Manfaat Pensiun (bulanan) dan Manfaat Lain (BHR) yang memiliki skema 3% + 3% + Rp.1,5 juta, yang masing – masing sebesar Rp. 338,36 M dan Rp. 13,7 M, Tunjangan Hari Tua /
III. Neraca Unsur-unsur yang membentuk Neraca Dana Pensiun BNI maupun perubahannya dapat diamati pada bagian Laporan Aset Neto maupun Laporan Perubahan Aset Neto diatas, sedangkan unsur lainnya dapat dilihat pada Neraca yakni unsur Kewajiban / Liabilitas Jangka Panjang / Nilai Kini Aktuarial dan Selisih Nilai Kini Aktuarial. Selisih Nilai Kini Aktuarial merupakan nilai residual dari aset neto DPBNI terhadap nilai kini aktuarial yang dikelompokan menjadi unsur Saldo Akumulasi Perhitungan Hasil Usaha, Saldo Selisih Penilaian Investasi, Penerimaan Iuran & Pembayaran Manfaat Pensiun periode berjalan serta Koreksi Saldo Aktuarial. Kedua pos/unsur tersebut yang mengalami perubahan dalam Semester II 2015 sbb. : o Nilai Kini Aktuarial DPBNI semester II 2015 meningkat dari sebesar Rp._5.167.944.331.866,- pada semester I 2015 menjadi Rp. 5.315.208.182.946,(↑_Rp._147.263.851.080,-) dipengaruhi aktuaria yang peningkatan manfaat lain
yang
oleh proyeksi valuasi telah menggunakan skim manfaat pensiun dan (3% + 3% + Rp.1,5jt),
yang telah efektif mulai awal tahun 2014 yang lalu dan berlaku sampai dengan akhir tahun 2016.
THT sebesar Rp. 21,12 M dan Manfaat
o Selisih Nilai Kini Aktuarial meningkat dari sebesar Rp._30.121.011.235,-
Pensiun Sekaligus sebesar Rp. 32,3 M.
menjadi sebesar Rp._257.565.963.667,-
Sehingga apabila dirata – ratakan untuk pembayaran manfaat pensiun ini, DPBNI mengeluarkan sebesar Rp._31,6 M/bulan
(↑_Rp._227.444.952.432,-)
_
namun belum termasuk pembayaran manfaat pensiun yang diambil sekaligus. 07 ~ iD 55/2016
karena
pengaruh dari peningkatan total aset DPBNI.
Info Keuangan
iD 55/2016 ~ 08
Info Keuangan IV. Portofolio Investasi & Hasil Investasi Total Investasi DPBNI Semester II 2015 sebesar Rp._5.516.853.645.540,- (nilai wajar) atau naik sebesar 7,31% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2014 (audited) yang sebesar Rp._5.141.033.146.859,-, sedangkan total nilai hasil investasi bersihnya (setelah dikurangi biaya investasi dan ditambah biaya investasi yang belum terealisasi) adalah Rp._725.566.218.642,- menjadikan ROI DPBNI tahun 2015 sebesar 13,62%, berada diatas tingkat bunga teknis aktuaria 11%, dan meningkat bila dibandingkan ROI DPBNI tahun 2014 yang sebesar 11,18% Perkembangan Portofolio Investasi dapat kami jelaskan sbb. : o Surat Berharga Negara Terkait dengan adanya sumber dana likid hasil dari penjualan tanah dan bangunan gedung BNI Jalan Jenderal Sudirman dan gedung di Jalan R.S. Fatmawati, DPBNI harus melakukan rebalancing portofolio dengan melakukan penambahan dalam jumlah nominal cukup besar pada alokasi investasi Surat Berharga Negara, meski demikian karena total Investasi DPBNI juga meningkat, sehingga bobot Investasi SBN DPBNI terhadap total investasi DPBNI mengalami penurunan sebesar 0,66% menjadi 26,14% di akhir 2015 (dari sebesar 26,8% di akhir 2014), namun demikian SBN selama 2015 mampu memberikan ROI (Return On Investment) sebesar 8,54%, meningkat dua kali lipat lebih bila dibandingkan dengan ROI tahun 2014 yang sebesar 3,96%. (ROI 2014 terkena imbas dari penurunan harga SUN). 09 ~ iD 55/2016
o Deposito Berjangka & Deposit On Call Bank Indonesia menurunkan tingkat BI Rate-nya sebesar 0,25% sejak bulan Pebruari 2015 sampai dengan Desember 2015 menjadi 7,5% dari semula Bulan Januari 2015 yang sebesar 7,75%. Tingkat inflasi total tahun 2015 mencapai 3,35% (sumber: BPS). Suku bunga simpanan perbankan tentunya turut menyesuaikan diri meski tidak serta merta turun, tercatat suku bunga simpanan rupiah perbankan deposito 1 bulan rata – rata dari 7,19% dengan terendah 5,25% dan tertinggi 8,75% di awal tahun 2015 menjadi rata – rata 7,5% dengan terendah 4,9% dan tertinggi 8,8% di awal bulan Maret 2015, sedangkan pada akhir tahun 2015 suku bunga deposito 1 bulan rata – rata 7,2%. Demikian halnya untuk deposito 3 bulan bila di awal tahun suku bunganya rata – rata adalah 7,53% turun menjadi 7,4% di akhir tahun 2015 (sumber: PIPU BI). Dengan kondisi ini ditambah adanya aliran likuiditas baru, kami menaikkan porsi investasi pada Deposito menjadi 28,12% dari total investasi pada akhir tahun 2015, meningkat cukup signifikan dari semester sebelumnya yang hanya 5,67%. Imbal hasil investasi Deposito sampai dengan akhir tahun 2015 adalah 3,64%, sedangkan pada akhir 2014 ROI Deposito adalah 8,87%. o Saham Disaat makro ekonomi dalam negeri masih dalam tekanan akibat kenaikan harga bbm dan LPG, tarif dasar listrik serta transaksi berjalan yang defisit,
Info Keuangan tercatat hingga akhir Desember 2015 IHSG berada dilevel 4.593,01, IHSG
mengalami penyesuaian yaitu sedikit menurun sebanyak -4,87% menjadi
sepanjang tahun 2015 mengalami pelemahan sebesar 12,23% dari index saat
sebesar
dibuka di awal tahun yang mencapai 5.233,79., dimana BEI pada tahun 2015 termasuk salah satu dari 5 bursa se-Asia Pasifik yang bursanya mengalami pelemahan paling dalam. Investasi saham DPBNI (dalam harga pasar) di bursapun
Rp._716.236.693.978,-
pada
akhir Semester II 2015 dari sebesar Rp._752.951.971.815,- di akhir 2014. Total bobot investasi Saham DPBNI di bursa secara keseluruhan (kelolaan Manajer Investasi dan Swakelola) sebesar 12,98% masih dibawah Arahan Investasi dari Pendiri yang sebesar 20%.
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI PER 31 DESEMBER 2015 (dalam rupiah)
Per 31 Desember 2015 1.441.964.399.422
Per 31 Desember 2014 1.377.638.660.341
-
-
171.719.252.400
28.050.000.000
1.379.761.677.300
397.678.690.400
5 Sertifikat Deposito
-
-
6 Sertifikat Bank Indonesia
-
-
716.236.693.978
752.951.971.815
1.261.249.407.041
1.029.785.610.087
-
-
17.100.760.974
-
-
-
-
-
10.070.400.004
149.928.004
-
-
-
-
-
-
474.229.240.000
474.229.240.000
19.952.114.421
-
-
-
24.569.700.000
1.080.549.046.212
-
-
5.516.853.645.540
5.141.033.146.859
No.
Jenis Investasi
1 Surat Berharga Negara 2 Tabungan 3 Deposito On Call 4 Deposito Berjangka
7 Saham 8 Obligasi 9 Sukuk Reksa Dana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan 10 Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksadana Campuran Reksa Dana terproteksi, Reksa Dana dengan 11 Penjaminan dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif 12 Penyertaan Terbatas Reksa Dana yang Unit Penyertaannya 13 diperdagangkan di Bursa Efek 14 Efek Beragun Aset dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk 15 KIK 16 Kontrak Opsi Saham 17 Penempatan Langsung pada Saham 18 Tanah 19 Bangunan 20 Tanah dan Bangunan 21 Surat Pengakuan Utang Total Investasi
iD 56/2015 ~ 10
Info Keuangan Kondisi pasar yang suram turut mempengaruhi Rasio Imbal hasil dari Investasi ini, dimana per akhir 2015 DPBNI mengalami kerugian sebesar minus 5,97%, padahal pada 2014 DPBNI dapat memperoleh imbal hasil dari saham sebesar 27,73%. Keadaan ini sedikit banyak disebabkan karena apresiasi harga pasar yang cukup dalam yang tidak dapat diimbangi oleh penerimaan Dividen yang relatif rendah. o Reksadana Pada 2015 Investasi pada Reksadana turut mengalami penurunan yang dalam pula yaitu menjadi Rp._27.171.160.978,dari Rp._149.928.004,- pada akhir 2014. Rasio imbal hasil (ROI) dari Investasi ini per akhir 2015 yakni sebesar -19,23%, padahal di akhir 2014 masih mendapatkan imbal hasil sebesar 44,42% dari investasi Reksadana ini. Penurunan portofolio Reksadana lebih disebabkan strategi trading, yang jumlah dan porsinya sewaktu – waktu dapat meningkat ataupun menurun. o Penempatan Langsung pada Saham Investasi Penempatan Langsung di tahun 2015 dalam jumlah nominal (kuantitas) tidak mengalami perubahan, namun bobot investasinya menurun menjadi sebesar 8,6% dari sebelumnya sebesar 9,22% dari total investasi (dipengaruhi oleh peningkatan total nilai investasi). Kontribusi dari Perusahaan Anak Dana Pensiun BNI berupa dividen sebesar Rp._11.167.282.133,- dan Imbal hasilnya hanya 2,41% sampai dengan akhir tahun 2015, sedangkan ROI 2014 masih 4,91%. 11 ~ iD 55/2016
o Tanah, Bangunan, Tanah dan Bangunan Investasi Tanah & Bangunan mengalami perubahan nilai yang cukup signifikan, terkait penjualan tanah & bangunan gedung BNI JJS, nilai investasinya kini menjadi Rp._44.521.814.421,- semakin menurun bila dibandingkan 2014 yang masih sejumlah Rp._1.080.549.046.212. ROI Tanah & Bangunan DPBNI untuk tahun 2015 sebesar 86,22%
V. Rasio Kecukupan Dana Kekayaan Pendanaan DPBNI tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan kewajiban aktuarianya, dengan Rasio Kecukupan Dana (RKD) sebesar 104,67%, meningkat bila dibandingkan dengan RKD 2014. Adapun perkembangan RKD adalah sebagai berikut : (dalam miliar rupiah)
Perkembangan Rasio Pendanaan
2015 2014 Desember Desember (Unaudited) (Audited)
A. Kekayaan untuk Pendanaan
5.563,25
5.184,84
B. Nilai Kini Aktuarial
5.315,21
5.020,68
C = A/B (RKD)
104,67%
103,27%
VI. Kondisi Ekonomi Selanjutnya Kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga SBI terlihat positif, sebab dengan demikian maka tingkat utang perusahaan akan dapat terkoreksi yang berdampak pada posisi keuangan perusahaan yang lebih baik sehingga diharapkan berkorelasi positif pada pasar baik saham ataupun obligasi / bonds. Sempat ada kekhawatiran adanya lanjutan Capital Outflow investor asing, yang tercatat mencapai Rp. 22,59 T sepanjang tahun 2015 lalu, seiring dengan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, namun hal itu ternyata tidak terjadi. Prospek ekonomi domestik yang masih positif serta dukungan pemerintah dengan paket kebijakan
Info Keuangan ekonominya dari jilid I sd. X yang dianggap pro pasar menjaga kepercayaan pemodal asing terhadap pasar Indonesia, sehingga investasi pada saham ataupun reksadana saham nampaknya juga sangat menarik. Investasi pada property tahun 2016 ini nampaknya menunjukkan prospek yang cukup menggembirakan pula, sehingga berinvestasi di property dapat dijadikan pilihan. (Firstalibia – Div. RTA).
Perkembangan Proporsi Investasi DP BNI : JENIS INVESTASI
Semester II 2015
Semester I 2015
Naik (Turun)
INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara
26,14%
26,51%
-0,38%
Tabungan
0,00%
0,00%
0,00%
Deposito on call
3,11%
0,46%
2,65%
Deposito Berjangka
25,01%
5,22%
19,79%
Sertifikat Deposito
0,00%
0,00%
0,00%
Sertifikat Bank Indonesia
0,00%
0,00%
0,00%
Saham
12,98%
13,91%
-0,92%
Obligasi
22,86%
22,78%
0,09%
Sukuk
0,00%
0,00%
0,00%
Unit Penyertaan Reksa Dana
0,49%
0,39%
0,10%
Penempatan Langsung
8,60%
9,24%
-0,64%
Tanah
0,36%
0,00%
0,36%
Bangunan
0,00%
0,00%
0,00%
Tanah dan Bangunan
0,45%
21,50%
-21,06%
100,00%
100,00%
0,00%
Total Investasi
iD 55/2016 ~ 12
Info Peserta
Dasar Pelaksanaan : Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pensiun No. : IN / 05 / RTA tanggal 28 Pebruari 2014, Bab VII tentang Prosedur Pembayaran Hak Peserta Dana Pensiun, Sub Bab XII tentang Kewajiban Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak, butir 4 yang berbunyi: “Untuk tertib administrasi dan pengkinian data, Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak wajib melaksanakan daftar ulang yang dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali.” Dampak Tidak / Belum Menyerahkan Formulir Daftar Ulang : *) Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pensiun No. : IN / 05 / RTA tanggal 28 Pebruari 2014, Bab VII tentang Prosedur Pembayaran Hak Peserta Dana Pensiun, Sub Bab XII tentang Kewajiban Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak, butir 5.5 yang berbunyi: “Bagi Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak yang tidak mengembalikan formulir daftar ulang sampai dengan batas waktu periode daftar ulang berikutnya, Manfaat Pensiunnya akan dibayarkan secara tunai sampai dengan Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak yang bersangkutan menyampaikan berkas daftar ulang ke Dana Pensiun BNI” (Yang dimaksud dengan “secara tunai” adalah pensiunan yang berhak, harus datang secara langsung ke Cabang Pembayar untuk menerima Manfaat Pensiunnya secara tunai / cash.) *) Berdasarkan catatan kami, masih terdapat penerima manfaat pensiun (Pensiunan atau Janda / Duda atau Anak) yang belum melakukan kewajibannya untuk mendaftar ulang, mohon kerjasama / bantuan dari Cabang Pembayar dan / atau PP BNI untuk menghimbau kepada Penerima Manfaat Pensiun agar dapat melaksanakan dan mensukseskannya. Tatacara penyampaian Formulir Daftar Ulang : Formulir Daftar Ulang **) yang telah diisi / dilengkapi diserahkan kembali ke :
Dana Pensiun BNI Jl. Raden Saleh 10 Jakarta 10430 Fax. (021) 3190 2187 | (021) 3190 5559 | (021) 390 4606 Atau dapat juga melalui Kantor BNI Cabang – Cabang pembayar Manfaat Pensiun, atau Cabang – Cabang PP BNI seluruh Indonesia. **) Formulir terlampir, atau dapat juga mengunduh dari : http://dapenbni.co.id/uploads/files/FORMULIR%20DAFTAR%20ULANG.doc
13 ~ iD 55/2016
Formulir Daftar Ulang
Formulir Permohonan Pilihan Pembayaran Manfaat Pensiun bagi Peserta yang berhenti bekerja sebelum usia Pensiun Dipercepat (45 th)
Info Peserta
Hak Peserta atas Manfaat Pensiun Ditunda Peserta yang ber Hak atas Manfaat Pensiun Ditunda: Peserta yang berhenti bekerja namun belum mencapai usia pensiun dipercepat (45 th) dan memiiliki masa kepesertaan sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun Hak – Hak Peserta (Pilihan Peserta): 1. Hak atas manfaat pensiunnya tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun BNI setelah mencapai usia pensiun dipercepat (45 th) atau setelah mencapai usia pensiun normal (55 th) 2. Dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi Kerja yang lain; atau 3. Dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tatacara penyampaian Formulir Permohonan Pembayaran / Pengalihan Manfaat Pensiun: Formulir (terlampir) yang telah diisi dan dilengkapi diserahkan kembali ke :
Dana Pensiun BNI Jl. Raden Saleh 10 Jakarta 10430 Fax. (021) 3190 2187 | (021) 3190 5559 | (021) 390 4606
HIMBAUAN Dimohon dengan segala hormat kepada para peserta dalam daftar dibawah ini untuk dapat menghubungi DPBNI atau mengirim – balikkan formulir (terlampir) yang telah dilengkapi guna menentukan pilihan atas pembayaran manfaat pensiunnya. Terima Kasih. (Redaksi)
DAFTAR PENSIUN DITUNDA USIA 55 TAHUN KE ATAS PER 30 APRIL 2016 NO
NPP
NAMA
TGL.LAHIR TGL.PENSIUN USIA
UNIT TERAKHIR
1
15267 RAYA KARO KARO
23-Nov-55
1 Jun 1995
60 KANTOR CABANG KABANJAHE
2
17424 BURHANUDDIN HASAN
14-Oct-59
1 Jul 1998
56 KANTOR CABANG SURABAYA
3
15475 RIDHO AZANI
10-Jun-60
1 Mar 2001
55 KCU KRAMAT
4
15417 AGUS SALIM, Drs.
18-Aug-60
1 Sep 2003
55 KCU PASAR MAYESTIK
iD 55/2016 ~ 16
Info Afiliasi
Pada Hari Rabu, 27 Januari 2016, bertempat di Gedung KKB BNI (Dharma Wanita), Jalan Pejompongan Raya no. 6 Jakarta Pusat, telah dilangsungkan acara peringatan bersejarah bagi para pensiunan yaitu HUT Lahirnya Persatuan Pensiunan Bank Negara Indonesia (PP BNI) yaitu suatu wadah yang akan menampung seluruh aspirasi dan ide – ide serta usulan – usulan dari para anggotanya untuk meningkatkan kesejahteraannya. Acara ini dihadiri diantaranya oleh : Direksi BNI yang diwakili oleh Bapak Imam Budi Sarjito, perwakilan Divisi HCT dan PPA BNI, Pengurus SP BNI, Direksi DPBNI, Pengurus, Pengawas dan Pembina YDDS, Pengurus BAMUIS BNI, Pengurus BAPEKIS BNI, Pengurus PKS, Pengurus Dewan Swadharma, Pengurus Koperasi Swadharma, Direksi PT. SSI, Direksi PT. PPU, Direksi PT. SDD, Direksi PT. SGRS, Direksi PT. SPU, Direksi PT. Swadharma Propertindo, Direksi PT. Tri Pakarta, Direksi PT. Asuransi
Dalam acara yang bertajuk “Meningkatkan Kekeluargaan dan Kepedulian Pensiunan BNI melalui Komunikasi Yang Lebih Baik” ini, pada kesempatan yang diberikan untuk memberikan sambutannya, Ketua Umum PP BNI Pusat, Bapak Djoko Harjanto menyampaikan rasa syukurnya pada Tuhan YME atas dapat terselenggaranya dengan baik acara tersebut dan tak lupa terima kasih beliau kepada para tamu untuk dapat meluangkan waktu untuk memenuhi undangan dari PP BNI dan mengikuti acara demi acara yang berlangsung. Sedikit kilas balik bahwa PP BNI didirikan pada tanggal 22 Januari 1978 yang diprakarsai oleh (Almarhum) Bapak Mr. A. Karim (mantan Presdir BNI) dengan dibantu oleh 3 (tiga) orang mantan Direksi BNI dan 5 (lima) pejabat BNI. Semoga segala Amal dan Jasa – Jasanya tersebut dapat diterima Alloh SWT dan diberikan tempat terbaik disisi-NYA dan bagi kita serta penerusnya diberikan kekuatan dan perlindungan untuk dapat melanjutkan cita –
BNI Life, Direktur PT. Titipan Bapak Djoko Haryanto Ketua Umum PPBNI cita para “Founding Fathers” Pusat saat memberikan sambutannya Ekspres. Turut hadir adalah Dewan tersebut. Amin. Penasehat dan Pengurus PP, Pengurus Korwil, Staf Sebagaimana telah tercantum dalam AD/ART, PP Pusat, juga para mantan Dewan Penasehat dan disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya Pengurus PP serta Pengurus KKB BNI. PP BNI adalah :
17 ~ iD 55/2016
Info Afiliasi 1. Mewujudkan persatuan dan kesatuan diantara pensiunan berdasarkan azas kekeluargaan. 2. Berupaya meningkatkan kesejahteraan pensiunan
3. Fasilitas perawatan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap bagi pensiunan dan pasangannya, yang saat ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan preminya 100% dibayarkan oleh YDDS, kami juga melakukan pendekatan sebagai penerusnya, maksud dan tujuan yang kepada pihak manajemen baru BNI bekerja mulia tersebut wajib kita pelihara dan perjuangkan sama dengan YDDS dan berkoordinasi dengan bersama secara berkesinambungan sehingga dapat DS, dan pada akhirnya pihak Management BNI menjadikan PP BNI semakin kokoh, rukun, dan memutuskan bahwa pensiunan per 1 Januari menyejahterakan para 2016 askesnya akan anggotanya. ditanggung oleh BNI Pencapaian PP BNI sejauh sendiri sehingga tidak ini adalah : menambah beban 1. PP BNI selalu menjalin YDDS, melalui skema komunikasi yang Hospital Cash Plan. intensif diantara para Kedepannya kami juga anggotanya baik tetap mengharapkan melalui kontak yang agar pihak melibatkan para Management dapat Direktur Utama DPBNI, Bpk. Pieter Siadari anggota secara fisik, pula memberikan tampak hadir diantara para undangan seperti Pertemuan rutin fasilitas tersebut bulanan, halal bihalal, kunjungan wisata yang kepada para pensiunan yang pensiun sebelum biasanya diselenggarakan oleh masing – masing 1 Januari 2016. korwil / cabang (daerah), atau juga 4. Untuk meningkatkan kesejahteraan pensiunan, memanfaatkan teknologi melalui media sosial PP BNI juga bertindak baik menggunakan dana seperti melalui website PP BNI yayasan ataupun menggandeng pihak lain. (http://www.ppbni.org), SMS Broadcast, Selama ini yang sudah berjalan adalah : Whatsapp (WA), BBM dan lain – lain untuk para a. Bagi para pensiunan dengan Manfaat anggotanya menyampaikan ide–ide, usulan– Pensiun (MP) kurang dari Rp. 1,2 juta, usulan, informasi, dari dan kepada Pengurus diberikan bantuan sebesar Rp._150.000,ataupun anggota. /bulan per orang untuk 512 pensiunan 2. PP BNI juga selalu giat berusaha untuk dengan total sebesar Rp. 939 juta untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya tahun 2015 saja, sedangkan bila dihitung dengan jalan melakukan pendekatan dengan dari awal, yaitu sejak tahun 1998 adalah Dana Pensiun BNI untuk dapat meningkatkan lebih kurang sebesar Rp. 16,47 M. manfaat pensiunnya setiap tahunnya. b. Pihak BAMUIS melalui PP BNI juga memberikan bantuan sebesar Rp. 200.000,Seperti diketahui bahwa terhitung sejak Tahun /bulan per orang untuk 500 pensiunan. 2014 sampai dengan 2016 besaran kenaikan Total bantuan yang dikeluarkan untuk MP-nya adalah 3 + 3 + 1,5 /th, mengalami tahun 2015 saja adalah sebesar Rp. 1,18 M kenaikan dari sebelumnya yaitu 3 + 2 + 1 /th dan bila dihitung sejak tahun 2008 saat (rumus kenaikan MP 2011–2013). Untuk tahun bantuan diberikan pertama kali adalah 2017–2019, PPBNI mengharapkan sekaligus sebesar Rp. 6,06 M juga mengusulkan untuk bisa ditingkatkan 5. Dana BSS yang bersumber dari pengurus – menjadi 4 + 4 + 3 /th. pengurus Perusahaan Anak, diberikan untuk : iD 55/2016 ~ 18
Info Afiliasi a. Bantuan musibah (bencana alam dan kepada semua pihak yang telah memberikan kebakaran). Pada tahun 2015 tidak ada bantuannya sehingga acara ini dapat berlangsung. musibah bencana alam dan hanya ada 1 Pada kesempatan lainnya, Management BNI yang (satu) musibah kebakaran dan telah diwakili oleh Bapak Imam Budi Sarjito juga turut diberikan santunan sebesar Rp. 10 juta. menyampaikan rasa terima kasih kepada para Total sejak tahun 1996 sd. 2015 bantuan pensiunan BNI karena telah memberikan kontribusi yang diberikan sebesar Rp. 3,15 M dan bila terbaiknya serta kerja keras dan kerja cerdas saat dihitung rata – rata sebesar Rp. 209,92 juta masih menjadi pegawai aktif sehingga BNI dapat per tahunnya. tetap eksis dan menjadi besar seperti sekarang ini. b. Perbaikan rumah tidak layak huni, yang pada tahun 2015 telah diberikan pada 2 Sebagai bentuk rasa terima (dua) unit rumah tinggal kasihnya, Management BNI sebesar Rp. 11 juta. melalui Dana Pensiun BNI selalu c. Bantuan pinjaman lunak berusaha untuk meningkatkan yang sifatnya sebagai dana kesejahteraan pensiunannya, bergulir untuk kegiatan yang tentunya sesuai dengan Koperasi Simpan Pinjam di peraturan – peraturan yang PP Korwil/Daerah sebesar menaungi Dana Pensiun dan Rp. 20jt per Cabang/Korwil sesuai dengan kemampuan BNI, dengan saldo per akhir diantaranya : 2015 sebesar Rp. 90 juta. 1. Pembelian Gedung Kantor 6. PP Berkoordinasi dengan Besar BNI yang sebelumnya Dewan Swadharma dimiliki oleh Dana Pensiun BNI. membentuk Emergency Fund Pembelian ini dimaksudkan agar (EF) yang dimaksudkan untuk likiditas DP menjadi lebih besar membantu pensiunan dikala dan lebih banyak sehingga harus mengalami Over Limit diharapkan bisa memberikan plafon Rawat Inap dari BNI hasil investasi yang lebih besar Bpk. Imam Budi Sarjito Life. Dibentuk pada tahun dan pada akhirnya kesejahteraan 2007 dan baru dapat memberikan bantuan pensiunan dapat lebih ditingkatkan lagi. sejak tahun 2009. Selama 6,5 tahun sampai 2. Pensiunan BNI yang pensiun sejak 1 Januari dengan tahun 2015 telah menyalurkan sebesar 2016 asuransi kesehatannya tidak lagi menjadi Rp. 951 jt dengan rata–rata yang diberikan beban YDDS melainkan sudah menjadi beban sebesar Rp. 146 jt /th, sedangkan jumlah BNI sepenuhnya, dimana hal ini dimaksudkan penerimanya adalah sebanyak 359 org atau agar YDDS dapat lebih berkonsentrasi dalam rata–rata 55 org /th. Saat ini EF dihentikan memperbaiki dan secara bertahap karena para pensiunan dan pasangannya telah meningkatkan kualitas layanan kesehatannya diikut – sertakan pada BPJS Kesehatan. (ASKES) kepada para pensiunan yang telah ada Pencapaian – pencapaian tersebut dapat terwujud tanpa harus terbebani lagi oleh pensiunan – tentunya karena adanya dukungan khususnya dari pensiunan yang baru. para pengurus Perusahaan Anak dan Yayasan yang Dirgahayu PPBNI ke – 38 semoga semakin kokoh telah menjadi penopang keberlangsungan PP berdiri dan senantiasa dapat selalu menaungi dan dalam memberikan sumbangan untuk keperluan mengayomi keluarga besar BNI bantuan sosial dan lain – lain, dan juga terima kasih (Bachfuandy YB – Redaksi Info DPBNI) 19 ~ iD 55/2016
Info Afiliasi
Berhubung masih banyaknya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan (khususnya bagi Pensiunan Bank BNI), namun belum seluruhnya memahami apabila setelah selesai menjalani opname di Rumah Sakit rujukan BPJS Kesehatan karena menderita penyakit berat / kronis / menahun (stroke, hipertensi, asma, dll) yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkontrol / stabil tetapi masih diperlukan pengobatan jangka panjang, apakah masih ada pengobatan lanjutan (Rawat Jalan Tingkat Lanjut) dan apakah bisa biaya pengobatannya juga tetap ditanggung oleh BPJS Kesehatan (tidak menjadi beban pribadi dari Peserta ybs). Berkenaan dengan hal tersebut, berikut ini kami sampaikan guidance dari Direktur Utama BPJS Kesehatan (DR. dr. Fachmi Idris, M.Kes) bersumber dari Buku Panduan Praktis Program Rujuk Balik guna membantu pemahaman tentang hak & kewajiban stakeholder terkait, baik untuk :
2. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 th. 2014, tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. 3. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK / Menkes / 32 / I /2014, tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. III. DEFINISI Pelayanan Obat Rujuk Balik, adalah pemberian obat obatan untuk penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sebagai bagian dari Program Pelayanan Rujuk Balik. IV.
FILOSOFI PROGRAM RUJUK BALIK 1. Pelayanan Rujuk Balik, adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita di Faskes atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Sesialis /Sub Spesialis yang merawat. 2. Pelayanan Program Rujuk Balik, adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dgn kondisi stabil & masih memerlukan pengobatan atau asuhan perawatan jangka penjang, yang dilaksanakan di Fasilitas kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama atas rekomendasi / rujukan dari Dokter Spesialis / Sub Spesialis yg merawat.
V.
Dokter / Dokter Gigi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan, maupun Pihak pihak yang memerlukan informasi tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Pada panduan tersebut juga dijelaskan bahwa, pada waktunya pedoman ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut situasi & kondisi dilapangan serta perubahan regulasi baru.
I.
PENDAHULUAN Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan penderita penyakit kronis yang sudah terkontrol / stabil, namun masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangkan panjang.
MANFAAT PROGRAM RUJUK BALIK 1. Bagi Peserta a. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang mencakup akses promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. c. Meningkatkan hubungan dokter dengan pasien dalam konteks pelayanan holistik. d. Memudahkan untuk mendapatkan obat yang diperlukan.
II.
LANDASAN HUKUM 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013, tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2. Bagi Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama a. Meningkatkan fungsi Faskes selaku Gate Keeper dari aspek pelayanan yang
Adapun isi dari Buku Panduan Praktis tersebut meliputi hal hal sebagai berikut :
iD 55/2016 ~ 20
Info Afiliasi komprehensif dengan pembiayaan yang rasional. b. Meningkatkan kompetensi penanganan medik berbasis kajian ilmiah terkini (evidence based) melalui bimbingan organisasi/dokter spesialis. 3. Bagi Fasilitas Kesehatan (Faskes) Rujukan Tingkat Lanjutan a. Mengurangi waktu tunggu pasien di poli Rumah Sakit. b. Meningkatkan kualitas pelayanan spesialistik di Rumah Sakit. c. Meningkatkan fungsi spesialis sebagai koordinator dan konsultan manajemen penyakit. VI.
Ruang Lingkup Progran Rujuk Balik 1. Jenis Penyakit Jenis Penyakit yang termasuk Program Rujuk Balik (PRB) adalah : a. Diabetes Mellitus untuk diketahui bahwa Diabetes Mellitus (DM) digolongkan dalam 3 jenis yaitu Tipe 1 yang disebabkan karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas, Tipe 2 karena adanya resistensi insulin sehingga pengelolaan insulin menjadi tidak efektif dan yang ketiga adalah Diabetes Gestasional adalah kondisi hiperglikemia yang biasanya diketahui pada saat kehamilan.
21 ~ iD 55/2016
b. Hipertensi kondisi berupa peningkatan tekanan darah dalam arteri diatas normal yang bila dibiarkan dapat berakibat menurunnya fungsi organ organ dalam tubuh seperti jantung, ginjal dlsb. c. Jantung kondisi medis berupa terganggunya / terhentinya aliran darah dari dan ke Jantung yang meski hanya beberapa saat dapat menyebabkan sel – sel jantung menjadi mati. d. Asma merupakan peradangan kronis yang terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, seperti mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. e. Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah gangguan / hambatan pada saluran nafas yang biasanya disebabkan oleh bronkitis kronis atau emphisema ataupun juga gabungan keduanya f. Epilepsy atau ayan adalah gangguan neurologis (jaringan syaraf) jangka panjang yang bila menyerang dapat menjadikan si penderitanya kejang – kejang. g. Schizophrenia (gangguan mental – mental disorder), adalah gangguan proses berpikir dan respon emosi yang lemah. Biasanya penderita menunjukkan Halusinasi
Info Afiliasi pendengaran, paranoid, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau, ataupun juga disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. h. Stroke (cerebrovascular accident, CVA) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak terganggu yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak yang pada akhirnya menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. i. Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah suatu penyakit yang digolongkan sebagai autoimun atau penjelasan sederhananya ialah bahwa tubuh mengalami alergi terhadap dirinya sendiri sehingga sistem imunitas yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan benda – benda asing malah menyerang organ – organ vitalnya sendiri. Penderitanya yang akut ditandai dengan munculnya ruam merah dengan bentuk kupu – kupu di pipi sehingga bila dilihat sekilas wajah penderitanya akan nampak seperti serigala Pada awalnya Sirosis hati dimasukkan dalam daftar penyakit dalam program PRB ini, namun Sesuai dgn rekomendasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia & Komite Formularium Nasional, penyakit Sirosis tidak dapat dilakukan rujuk balik ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama karena :
a. Sirosis hepatis merupakan penyakit yang tidak curable. b. Tidak ada obat untuk sirosis hepatis. c. Setiap gejala yang timbul mengarah ke gawat-daruratan (misal : eshopagial bleeding) yang harus ditangani di Faskes Tingkat Lanjutan. d. Tindakan medik untuk menangani gejala gejala yang muncul / timbul, umumnya hanya dapat dilakukan di Faskes Tingkat Lanjutan. 2. Jenis Obat Obat yang termasuk dalam Obat Rujuk Balik adalah : a. Obat Utama, yaitu obat kronis yang diresepkan oleh Dokter Spesialis / Sub Spesialis di Fasilitas Tingkat Lanjutan dan tercantum pada Formularium Nasional untuk obat Program Rujuk Balik b. Obat Tambahan, yaitu obat yang mutlak diberikan bersama obat utama & diresepkan oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan untuk mengatasi penyakit penyerta atau mengurangi efek samping akibat obat utama VII. PESERTA PROGRAM RUJUK BALIK Peserta yang berhak memperoleh obat Program Rujuk Balik (PRB ) adalah; Peserta dengan diagnosa penyakit kronis yang telah ditetapkan dalam kondisi terkontrol / stabil oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis dan telah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Program Rujuk Balik.
iD 55/2016 ~ 22
Info Afiliasi b. Peserta menunjukkan Surat Rujuk Balik (SRB) & Buku Kontrol Peserta.
VIII. MEKANISME PENDAFTARAN PESERTA PROGRAM RUJUK BALIK 1. Peserta mendaftarkan diri pada petugas Pojok PRB (Program Rujuk Balik) dengan menunjukkan : a. Kartu Identitas Peserta BPJS Kesehatan, b. Surat Rujuk Balik (SRB) dari dokter spesialis, c. Surat Elijibilitas Peserta (SEP) dari BPJS Kesehatan, 2. Peserta mengisi formulir peserta PRB, kemudian
3. Pelayanan obat rujuk balik dilakukan 3 (tiga) kali berturut – turut selama 3 (tiga) bulan di Faskes Tingkat Pertama. 4. Setelah 3 (tiga) bulan peserta dapat dirujuk kembali oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan, untuk dilakukan evaluasi oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis.
pendaftaran
5. Pada saat kondisi peserta tidak stabil, peserta dapat dirujuk kembali ke dokter Spesialis / Sub Spesialis sebelum 3 (tiga) bulan dan menyertakan keterangan medis dan / atau hasil pemeriksaan klinis dari dokter Faskes Tingkat Pertama yang menyatakan kondisi pasien tidak stabil, atau mengalami gejala / tanda – tanda yang mengindikasikan perburukan dan perlu penata-laksanaan oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis.
3. Peserta menerima buku kontrol Peserta PRB. IX.
MEKANISME PELAYANAN OBAT PRB 1. Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama : a. Peserta melakukan control ke Faskes Tingkat Pertama (tempatnya terdaftar) dengan menunjukkan identitas peserta BPJS, SRB dan Buku Kontrol Peserta PRB. b. Dokter Faskes Tingkat Pertama melakukan pemeriksaan, dan menuliskan resep obat rujuk balik yang dicantumkan pada Buku Kontrol Peserta PRB. 2. Pelayanan pada Apotek / depo Farmasi yg bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk pelayanan obat PRB : a. Peserta menyerahkan resep dari Dokter Faskes Tingkat Pertama, dan
23 ~ iD 55/2016
6. Apabila hasil evaluasi kondisi peserta dinyatakan masih terkontrol / stabil oleh dokter Spesialis /Sub Spesialis, maka pelayanan program rujuk balik dapat dilanjutkan kembali dengan memberikan Surat Rujuk Balik (SRB) baru kepada peserta. X.
KETENTUAN PELAYANAN OBAT PROGRAM RUJUK BALIK (PRB) 1. Obat PRB diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali peresepan, dan harus sesuai dengan Daftar
Info Afiliasi Obat Formularium Nasional untuk Obat Program Rujuk Balik serta ketentuan lain yang berlaku. 2. Perubahan / penggantian obat Program Rujuk Balik hanya dapat dilakukan oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis yang memeriksa di Faskes Tingkat Lanjutan dengan prosedur pelayanan Rawat Jalan Tindak Lanjut (RJTL). Dokter di Faskes Tingkat Pertama melanjutkan resep yang ditulis oleh dokter Spesialis / Sub Spesialis & tidak berhak merobah resep obat PRB. Dalam kondisi tertentu dokter di Faskes Tingkat Pertama dapat melakukan penyesuaian dosis obat sesuai dengan batas kewenangannya. 3. Obat PRB dapat diperoleh di Apotek / Depo Farmasi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan Obat PRB. 4. Jika peserta masih memiliki Obat PRB, maka peserta tersebut tidak boleh dirujuk ke Fasilitas Rujukan Tingkat Lanjut, kecuali terdapat keadaan emergency atau kegawatdaruratan yang menyebabkan pasien harus konsultasi ke Faskes Rujukan Tingkat Lanjut. XI.
TANYA (T) DAN JAWAB (J) T : Apa yg dimaksud dengan kondisi stabil / terkontrol dalam Program Rujuk Balik ? J : Kondisi terkontrol / stabil, adalah suatu kondisi dimana penderita penyakit kronis berdasarkan diagnosa mempunyai parameter parameter yang stabil sesuai dengan yang ditetapkan oleh dokter Spesialis/Sub Spesialis. T : Apakah peserta PRB yang masih memiliki obat PRB dapat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan ? J : Tidak, kecuali terdapat gejala / tanda tanda yang mengindikasikan terjadi perburukan penyakit, sehingga memerlukan penatalak– sanaan oleh dokter Spesialis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan. T : Apakah peserta yang menderita penyakit lain yang tidak tercantum didalam cakupan PRB dapat mengikuti Program Rujuk Balik ? J : Tidak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk saat ini Program Rujuk Balik
yang dikelola BPJS Kesehatan terbatas pada 9 (sembilan) jenis penyakit saja. T : Apakah jasa konsultasi medis pelayanan PRB dapat ditagihkan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama kepada BPJS Kesehatan atau kepada peserta ? J : Tidak,karena jasa konsultasi medis/jasa pelayanan sudah termasuk di dalam komponen paket kapitasi yang telah dibayarkan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. T : Apakah peserta PRB dpt memperoleh obat di luar Formularium Nasional untuk Program Rujuk Balik? J : Tidak, obat PRB yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah obat yang tercantum di dalam Formularium Nasional untuk Program Rujuk Balik sesuai dengan restriksi dan peresepan maksimal serta ketentuan lain yang berlaku. Jika pasien diresepkan obat diluar daftar tersebut oleh Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, maka biaya obat sudah termasuk di dalam komponen kapitasi yang dibayarkan BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. T : Mengapa setiap 3 bulan sekali peserta PRB perlu dilakukan rujukan kembali kpd Dokter Spesialis/ Sub Spesialis di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan ? J : Tujuan dilakukan rujukan kembali kepada Dokter Spesialis/Sub Spesialis setiap 3 bulan sekali adalah, agar Dokter Spesialis / Sub Spesialis dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi perkembangan Peserta dan dapat melakukan perubahan jenis atau dosis obat jika diperlukan. T : Apa yg harus dilakukan Peserta ketika mendapatkan kesulitan dalam pelayanan obat Program Rujuk Balik (PRB) ? J : Apabila peserta BPJS Kesehatan memerlukan informasi lebih lanjut mengenai PRB atau peserta mengalami kesulitan dalam pelayanan PRB, maka peserta dapat menghubungi : 1. Petugas BPJS Center atau Petugas Pojok PRB di Rumah Sakit Setempat.
iD 55/2016 ~ 24
Info Afiliasi 2. Petugas BPJS Kesehatan Kantor Cabang atau Kantor Layanan Operasional Kota/ Kabupaten setempat. 3. Pusat Layanan Informasi Kesehatan 1500 400
BPJS
Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan (termasuk Pensiunan Bank BNI) yang memerlukannya, sehingga dapat memanfaatkan Fasilitas BPJS Kesehatan secara optimal yang merupakan hak dari Peserta BPJS Kesehatan. (Tri M)
Dengan panduan praktis Program Rujuk Balik tersebut diatas, diharapkan dapat membantu Peserta
Hanya sebagai ilustrasi, bukan formulir yang sebenarnya (Formulir sebenarnya dapat berbeda ataupun sama dengan ilustrasi yang diberikan)
25 ~ iD 55/2016
Berita Peserta
Serangan Awal Suatu saat di tahun 1999, ketika sedang asyik berkebun di halaman depan, tiba – tiba sesuatu datang mengganggu. Sebuah urat seakan ditarik kuat – kuat dari bagian dada kiri atas ke arah dada kanan. Hanya satu kali akan tetapi sakitnya bukan main, dada nyeri seperti ditekan, itu saja. Dokter jantung memeriksa hingga dilakukan kateterisasi, yaitu sebuah prosedur untuk melihat gangguan sumbatan pada pembuluh pemasok darah ke jantung. Sumbatannya sendiri berasal dari timbunan kolesterol yang dinamakan plaque (plak). Kateterisasi dilakukan dengan memasukkan kateter yang berupa slang kecil, panjang, tipis dan lentur ke dalam pembuluh darah jantung melalui sebuah sayatan kecil di lipatan paha (atau bisa juga di pangkal lengan), dan dipandu oleh komputer yang dilengkapi dengan teknologi x-ray Hasil kateterisasi menunjukkan terdapat tiga titik penyumbatan, dengan salah satunya adanya penyulitan karena terletak didaerah percabangan, sehingga dokter (masih yunior) tidak berani melakukan tindakan lebih lanjut.
PTCA Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty biasa disingkat PTCA atau Stenting, mudahnya adalah prosedur pemasangan ring / stent, yang akhirnya baru bisa dilakukan beberapa waktu kemudian oleh seorang dokter senior (merupakan seorang pakar dan guru dari dokter yunior tersebut). Menurutnya, pilihan ini diambil karena prosesnya lebih sederhana, resiko lebih kecil, masa pemulihan lebih cepat dan biaya lebih murah daripada operasi bypass. Bertempat di sebuah rumah sakit swasta di Surabaya, dua dari tiga titik bermasalah tersebut dikerjakan sekaligus, sisanya enam bulan kemudian tepatnya di bulan Nopember 1999.
Walaupun bukan berarti tanpa resiko, proses kateterisasi + pemasangan ring tidaklah menyeramkan, biasa – biasa saja. Saya hanya disuntik bius lokal di tempat sayatan, selebihnya saya diajak ngobrol sambil menyaksikan seluruh prosedur lewat tiga monitor yang dipasang di dinding ruangan. Penggunaan cairan kontras (non – ionic iodine) menjadikan seluruh proses kegiatan tampak jelas, dalam satu jam seluruh proses telah selesai. Di ruang ICU baru timbul rasa capek. Bekas sayatan di pangkal paha kanan harus dijaga. Bila terbuka dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi. Paha tidak boleh ditekuk, terpaksa malam itu tidak tidur, tetapi lusanya saya sudah di rumah. Seluruh tindakan stenting memakan biaya Rp. 108 juta lebih, plafond over limit. Untung hanya dibebani 10 persennya dan dapat dicicil.
Akhirnya Harus Bypass Sudah terpasang ring bukan jaminan akan terbebas dari resiko penyakit jantung koroner, jauh hari pun sudah diwanti – wanti dokter. Inti kesehatan sebetulnya terletak pada faktor kelancaran peredaran darah ke seluruh jaringan tubuh. Darah adalah kendaraan pengangkut nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh semua jaringan tubuh, dan jantung adalah motor penggeraknya yang bekerja siang – malam tanpa kenal hari. Jaringan – jaringan yang tidak memperoleh pasokan yang cukup akan mengalami gangguan. Kerja jantung sendiri akan terganggu jika darah dalam kondisi kental, dikotori oleh polutan yaitu himpunan lemak jahat yang berjuluk plak yang menempel pada dinding – dinding pembuluh darah. Lama – kelamaan dapat menyebabkan pembuluh akan menyempit dan kaku, yang menyebabkan jantung harus bekerja ekstra keras. Hadirlah iD 55/2016 ~ 26
Berita Peserta hipertensi (tekanan darah tinggi) dan dapat menyebabkan stroke. Ginjal dan organ lain akan terganggu, jantung bisa bengkak dan lelah.
Pilihan kedua Rp. 125 jt, dengan dokter itu sendiri yang akan mengerjakannya ditempat yang sama, sebuah perbedaan angka sekian besar tampak nyata.
Terdapat delapan faktor penyebab penyakit jantung koroner : merokok, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, kolesterol, asam urat, stres dan yang tidak kalah pentingnya adalah faktor keturunan. Masing – masing faktor bisa saling kait mengkait. Hampir seluruh faktor ada pada saya, kecuali oberitas dan diabetes.
Pilihan ketiga sebesar Rp. 90 jt. Seorang dokter jantung senior kolega adik misan yang menangani. Tempatnya di sebuah rumah sakit pemerintah. Ini bukan pilihan yang tepat pula, karena tidak punya hubungan kerjasama dengan BNI Life, hanya menerima surat jaminan dari perusahaan tempat calon pasien bekerja, hal yang tidak mungkin bisa saya penuhi.
Selain faktor keturunan, yang lainnyadapat dikendalikan. Kata kuncinya terletak pada masalah asupan. Makanan berlemak akan menimbulkan kolesterol, obesitas dan asam urat. Makanan serba asin / gurih mendatangkan hipertensi. Makanan serba manis memancing diabetes. Bahkan kelebihan nasi / karbohidrat dapat menaikkan kadar trigliserida dan gula darah. Makan sayur dan buah akan lebih baik. Stres bisa disebabkan apa saja, termasuk ketika badan kegemukan atau sebaliknya kekurusan karena banyak beban pikiran. Soal diet siapa yang tahan! Betapa ketatpun batasan, betapa kuatpun tekad, termasuk merokok yang meracuni darah, manusia selalu saja punya alasan pembenar walau mungkin memang benar. Banyak juga yang bermasa bodoh. Awal Januari 2011 jatuhlah vonis itu! Saya harus menjalani operasi bypass dengan gejala yang sama. Jika sudah jatuh sakit segala kebingungan pun berdatangan. Soal biaya, soal pillihan tempat berobat yang baik, mudah dan murah, dan soal ketar – ketir, harap – harap cemas.
Menjelang Operasi Pilihan pertama adalah dokter yang memasang ring saya. Masalah timbul ketika disodorkan angka Rp. 175 jt, dengan dokter jantung dari Australia sebagai operatornya. Hal ini terkait dengan sebuah kerjasama bilateral.
27 ~ iD 55/2016
Sementara itu ketika si bungsu kebetulan mendapat proyek di Jakarta, saya pesan untuk menghubungi rumah sakit jantung di sana. Sekembalinya dari Jakarta, dia sudah mendapatkan kepastian untuk operasi saya akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011, yang berarti bulan depan. Prediksi biaya sekitar Rp. 100 jt-an, Puji Tuhan, anak – anak siap bahu – membahu. Biaya memang tidak dapat diprediksi dengan tepat, bila terjadi force – majeure bisa saja membengkak. Yang seperti ini yang bikin ketar – ketir. Ketidakpastian!
Jalannya Operasi Senin pagi, tanggal 28 Maret 2011, saya sudah berada di rumah sakit (di Jakarta). Pertama saya ditempatkan di ruang Intermediate, sebuah ruang khusus bagi pasien yang akan atau telah dioperasi. Ruangan ini berkapasitas 9 orang yang diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan para perawat mengawasi secara langsung setiap pasien tanpa perlu meninggalkan mejanya. Ruangan ini terasa nyaman bagi saya, dibandingkan yang sebelumnya, saya merasa punya banyak kawan sependeritaan dan sepengharapan. Saya yang dari awal berusaha tetap bersemangat dan optimis, kini rasa itu kian menebal. Seorang pasien dengan kondisi yang tidak lebih baik telah sukses melewati masa sulitnya. Sejak memasuki rumah sakit ini saya sudah menjalani sekian banyak macam pemeriksaan penunjang. Yang terakhir pemeriksaan ECG Senin malam. Selasa pagi, 29 Maret 2011,
Berita Peserta sekitar pukul 10.00 WIB, saya ditransfer ke kamar operasi. Sebelumnya saya perlu menyemangati isteri yang menangis, ia memang kurang sehat sejak berangkat dari Surabaya pada hari Sabtunya. Saya sendiri terus berusaha tetap tegar, percaya diri dan optimistis. Semua saya percayakan kepada kuasa penyembuhan dari Tuhan. Untuk itu di depan lift saya mencoba berkomunikasi dengan Tuhan : “Tuhan, sembuhkanlah saya. Berkatilah dan temanilah semua orang yang akan menangani operasi saya”. Kemudian ketika sudah diatas meja operasi saya berkomunikasi sekali lagi : “Tuhan, selamatkanlah saya. Akan tetapi apabila Tuhan berkehendak lain dan sekarang merupakan kesempatan terakhir saya untuk dapat melihat terang dunia dan sesudah ini Engkau akan mengantarkan saya pulang sudah dalam keadaan terbungkus peti, saya sudah siap”. Setelah itu saya tidak ingat apa – apa lagi, namun menurut anak – anak pada pukul 14.00 WIB saya sudah berada di ruang ICU dalam kondisi belum sadar setelah satu jam menjalani operasi. Jam 16.00 WIB saya sudah sadar sepenuhnya. Nama bypass sendiri merupakan kependekan dari Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau BPAK (Bedah Pintas Arteri Koroner) itu bila melibatkan mesin pendukung jantung – paru, namun bila tidak memakai mesin dinamakan Off – Pump Coronary Artery Bypass (OPCAB) Prosedur bypass adalah pertama membelah rongga dada (thorax) dengan memotong tulang rusuk dada, lewat rongga itulah pembuluh jantung bermasalah dibenahi dengan menggantikannya dengan pembuluh yang baru yang diambil dari betis kanan saya, semuanya ada tiga titik. Selesai, tulang dada disatukan kembali dengan diikat menggunakan kawat anti karat yang membentuk angka delapan. Kawat akan berada disitu selamanya. Bila terjadi dehisensi (kebocoran / jahitan yang terlepas, yang salah satunya bisa diakibatkan karena tulang dada yang tidak stabil) akan
dilakukan fiksasi kembali melalui operasi ulang. Wanita memiliki resiko lebih tinggi karena arteri koronernya yang lebih kecil. Menurut buku panduan resiko – resiko itu adalah : resiko kematian antara 1 – 2 persen, serangan jantung pra dan pasca operasi 5 – 10 persen, operasi ulang karena perdarahan 5 persen, stroke 1 – 2 persen. Resiko kematian meningkat bagi yang berusia diatas 70 tahun, fungsi jantung yang buruk, penyumbatan arteri batang utama kiri, penyakit paru kronik dan gagal ginjal. Semua resiko sudah berhasil saya lalui. Pasca operasi, luka bekas sayatan juga perlu perhatian. Jika terasa nyeri, warnanya kian merah dan bengkak, keluar cairan dan demam menetap harus diwaspadai. Gangguan yang lain biasanya bengkak pada kaki yang telah diambi pembuluh darahnya, sulit buang air besar, sulit tidur, gangguan mood, mual, hilang selera makan, sakit pada bahu dan ada bunyi “klik” di tulang dada.
Kendala Untuk menjalani operasi bypass itu terdapat tiga hal yang mesti saya ikuti : Pertama, satu minggu pra dan pasca operasi pemakaian obat pengencer darah harus distop sementara demi mencegah perdarahan yang sulit dihentikan. Kedua, mensterilkan rongga mulut demi mencegah infeksi. Ketiga, memastikan kondisi prostat demi menghindari gagal ginjal. Pembersihan karang gigi berjalan baik, masalah muncul saat gigi yang berlubang hendak dicabut. Dokter gigi memerlukan surat konfirmasi dari dokter jantung saya mengenai penghentian sementara konsumsi obat pengencer darah, karena tidak mau mengambil resiko, meskipun saya yakinkan bahwa sudah tidak meminumnya sejak beberapa hari sebelumnya. Ternyata dokter jantung tidak bersedia mengeluarkannya. Saya faham. Persoalan teratasi ketika dokter senior kolega adik misan dilibatkan dan menyarankan agar pencabutan dilakukan oleh dokter gigi lain rekomendasi darinya. Tiba hari – H nya pencabutan ternyata harus ditunda hingga iD 55/2016 ~ 28
Berita Peserta lusanya karena terkendala oleh gangguan listrik. Hari – H kedua ternyata juga terkendala oleh karena alergi terhadap obat yang diresepkan dalam kegelapan kemarin yang luput dari perhatian, padahal saya harus minum dalam dosis tinggi pra operasi dan setiap 6 jam berikutnya hingga esok harinya. Syukur prostat saya tidak menjadi halangan.
Pemeliharaan Pasca operasi bypass saya wajib minum obat pengencer darah kembali, rutin saban hari. Sama halnya dengan obat darah tinggi dan kolesterolnya. Untuk pemeliharaan, belum lama ini si bungsu memeberi resep obat herbal yang katanya telah teruji dan telah mulai saya coba. Konon seorang pasien jantung koroner terbebas dari operasi bypass setelah minum ramuan herbal ini secara rutin sebanyak 1 sendok makan setiap pagi selama tiga bulan. Setelah mencoba sekian hari saya rasakan bedan jadi enteng, leher dan pundak yang biasanya kaku dan tebal jadi melemas dan menipis. Rasa pusing hilang. Sampai sekarang masih rutin mengkonsumsinya. Komposisinya yang berupa jahe, jeruk lemon, bawang putih, cuka apel dan madu murni, memang kita kenal sebagai bahan – bahan yang mengandung khasiat obat. Khasiatnya adalah : Jahe, memiliki banyak senyawa aktif dan minyak atsiri berkhasiat antara lain sebagai afrodisiak (perangsang hormon androgen) dan pemelihara daya tahan tubuh. Jeruk lemon, meluruhkan lemak. Bawang putih, sebagai obat anti kanker, anti kolesterol dan penggumpalan darah. Apel, memiliki antioksidan yang tinggi sehingga dapat menangkal radikal bebas dan segala macak penyakit termasuk menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Madu murni, sudah tidak diragukan lagi akan aneka ragam khasiatnya, asalkan tidak tertipu oleh yang tidak murni.
Pembuatan : bawang putih dan jahe diblender ditambah 2 gelas air, sisihkan. Jeruk lemon diperas. Semua bahan plus cuka apel dicampur di dalam sebuah panci kembang (non aluminium / seng), direbus sambil diaduk dengan api kecil selama setengah jam hingga mendidih, angkat dan diamkan sampai dingin. Saring dan masukkan ramuan sebanyak 3 gelas ke dalam sebuah wadah, lalu tambahkan 6 gelas madu murni dan diaduk. Ramuan yang sudah jadi dimasukkan dalam 3 botol beling besar, disimpan di kulkas. Diminum tiap pagi 1 sendok makan setelah makan. Bermanfaat untuk gangguan jantung, kolesterol dan darah tinggi. Bagi penderita maag perlu berhati – hati.
BPJS Kesehatan Sejak adanya BPJS Kesehatan, saya belum pernah memakainya untuk urusan jantung, namun dari rekan – rekan lainnya yang pernah memanfaatkannya konon semua oke. Namun kita belum mengetahui bagaimana bila pasien dari daerah ke jakarta atau ketempat lainnya. Semoga serba mungkin, serba mudah, dan Ria Irawan akan berkata nyaring : “Monggo, monggo. Gampang dan gak perlu lama – lama antre kok!”. Tetap sehat dan bersemangat. Tugas kita hanya beramal. Salam! (R.E. Herry Sunarno – Sidoarjo, 16 Maret 2016)
Resep Herbal Bahan : 0,5 kg jahe ; 0,5 kg bawang putih ; 1,5 kg jeruk lemon ; 1 botol kecil cuka apel minum siap pakai (bukan cuka masak) ; dan 2 botol besar madu murni. 29 ~ iD 55/2016
Cover 1 eksemplar buku beliau, yang dihadiahkan kepada Tim Redaksi (Tulisan diatas juga termuat didalam buku ini)
Inspirasi
Masa purnatugas merupakan saat – saat yang paling berat dalam hidup saya. Ada tiga hal yang menggelayut di pikiran saya, pertama adalah uang pensiun yang diterima akan lebih kecil daripada saat menjadi pegawai aktif, kedua adalah ketiga anak saya masih kuliah sehingga masih memerlukan biaya yang tidak sedikit dan ketiga adalah saya menjadi tidak punya pekerjaan yang menghasilkan uang lagi. Memang ada uang pesangon yang cukup lumayan tetapi sudah diniatkan untuk membeli rumah dan kendaraan, semasa masih aktif saya belum memiliki rumah, dan ini merupakan kesalahan yang fatal, sehingga “terpaksa” uang tersebut diprioritaskan untuk membelinya, sedangkan kendaraan sangat diperlukan untuk kelancaran aktifitas sehari – hari. Rumah pilihan saya terletak di Purwokerto, dan mulai dibangun 3 tahun sebelum memasuki masa purnabakti. Saat itupun saya dan keluarga berada di Manado sebab saya berdinas disana dan kemudian dipindahkan ke Yogyakarta, sehingga otomatis diperlukan waktu dan tenaga serta pikiran ekstra untuk mengawasi pembangunannya, namun pada akhirnya semuanya berjalan dengan lancar. Di rumah mewah (mepet sawah maksudnya) inilah yang kami tinggali sekeluarga sampai saat ini, awal saya menjalani masa – masa purna tugas selepas “lulus” dari BNI. Perasaan “Post Power Syndrome” pun muncul tak terelakkan, namun secara perlahan dapat dihilangkan. Dua anak saya kuliah di UGM Yogyakarta, sedangkan yang seorang lagi kuliah di Unsoed Purwokerto. Ketiganya membutuhkan biaya yang tidak sedikit terutama yang di Yogya harus rutin bulanan
untuk kos, makan, dan lain – lain termasuk tugas kuliah, sehingga kami harus pandai – pandai mengatur keuangan. Seiring berlalunya waktu, kondisi keuangan kami juga menipis. Saya mulai berpikir untuk mencari sumber penghasilan tambahan sehingga dapat menunjang pengeluaran rutin khususnya untuk anak – anak yang sedang kuliah. Awalnya saya berwiraswasta dengan membuka warung kecil – kecilan, lokasi nebeng di rumah Ibu. Namun dua tahun berjalan keuangan tidak pula membaik, pemasukan kecil dan persaingan juga makin berat, sehingga sayapun menutup usaha ini. Banyak teman – teman yang pensiun dari BNI masih dapat bekerja di perusahaan – perusahaan anak BNI, namun hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Saya sudah mencoba menghubungi teman – teman di Jakarta, dan memang tidak mudah untuk dapat tempat di perusahaan anak BNI, namun Tuhan memang tidak tidur, doa saya masih didengar. Salah seorang saudara saya memberi informasi ada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Semarang yang membutuhkan tenaga untuk Direksi atau Komisaris. Setelah mendapat informasi lengkap, surat lamaranpun iD 55/2016 ~ 30
Inspirasi dikirimkan. Tidak beberapa lama, sayapun mendapat jawaban untuk menjalani psikotes dan wawancara. Akhir cerita saya bisa diterima namun harus job training dahulu di Semarang, yang ternyata berlangsung berbulan – bulan diluar ekspektasi. Saya harus kembali belajar mengenal seluk – beluk BPR dan segala macam tentang BPR. BPR – BPR seluruh Indonesia bernaung dalam satu wadah besar yang bernama Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia), yang merupakan tempat berkumpulnya para bankir dan mantan bankir untuk tetap berkiprah didunia perbankan walaupun diluar perbankan umum. Hal ini membuka mata saya bahwa masih ada tempat lain untuk tetap berkecimpung dalam dunia perbankan.
bukanlah hal yang mudah, apalagi dua BPR berada di Bekasi dan Depok. Minimal setiap bulan sekali saya harus memeriksa dengan mengunjungi tiga tempat ini, cukup melelahkan dan menguras tenaga, namun harus dijalani dengan penuh semangat muda (walaupun kenyataannya sudah tua). Dibalik rasa capai dan lelah ini, ada kompensasi yang cukup lumayan memadai. Seiring berjalannya waktu, sayapun harus melepas pengawasan BPR di Bekasi dan Depok, karena BI menilai tidak efektif dan efisien, akhirnya saya hanya mengawasi satu BPR saja yang di Gombong.
Sejak menjadi komisaris, masalah keuanganpun akhirnya dapat teratasi, satu persatu anak – anak dapat menyelesaikan kuliahnya dan selanjutnya merekapun bisa Setelah melewati masa hampir enam bulan mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Terakhir lamanya, sayapun ditunjuk untuk menjabat anak yang bungsu sudah bekerja di Tangerang. sebagai Komisaris BPR di 3 (tiga) tempat yaitu Terkadang saya berpikir, saya berjuang agar Depok, Bekasi dan Gombong, namun sebelum anak – anak dapat lulus kuliah dengan baik itu saya harus melalui karena hanya itulah Uji Laik & Kelayakan (Fit modal yang dapat saya & Proper test) di Bank berikan, bukan materi, Indonesia (sekarang bukan pula uang, dialihkan ke OJK) melainkan kepandaian / terlebih dahulu. Tes ini kecakapan untuk bertujuan untuk melihat berkarir di bidangnya sejauh mana masing – masing. Saya kompetensi dan juga dapat menikahkan integritas seseorang anak pertama saya, yang menjabat di BPR. "Kami (Saya dan Isteri) bahkan bisa ikut tur ke walaupun secara tempat tempat wisata" Tidak mudah untuk lolos sederhana. (gbr: saya, isteri, anak sulung dan anak bungsu) dari tes ini, kita harus Dari gaji yang saya mengerti betul tentang apa dan bagaimana terima sebagian ditabung. Sampai saat ini kami BPR itu, akhir cerita sayapun lolos uji. masih dapat membiayai hidup kami (saya dan Tugas Komisaris BPR itu identik dengan isteri) sendiri tanpa meminta bantuan ke anak – pengawasan intern. Kebetulan saat di BNI saya anak. Kami bahkan sesekali bisa ikut tur ke pernah bertugas di Internal Audit selama 16 tempat – tempat wisata. Kami berdua bisa tahun, jadi pekerjaan ini sudah tidak asing lagi menjalani masa purnatugas ini dengan kualitas bagi saya. Namun mengawasi tiga BPR yang nyaris sama dengan saat masih aktif 31 ~ iD 55/2016
Inspirasi berdinas di BNI. Tak lupa tetap menjaga kesehatan dengan berolahraga ringan seperti jogging dan jalan kaki juga menjaga asupan makanan yang sehat. Sesekali bolehlah wisata kuliner.
hendak atau sudah menjalani masa purnatugas. Tetaplah bersemangat, tetap belajar hal – hal yang baru, tetaplah optimis menjalani masa – masa sisa umur kita dan tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar di Tak terasa sekarang sudah 6 kehidupan menjalani masa (enam) tahun lamanya saya purnatugas ini diberikan bekerja sebagai komisaris BPR berkah dan tetap bermanfaat Gombong. Jarak Gombong – baik bagi diri kita sendiri dan Saat bertemu dengan nasabah Purwokerto dapat ditempuh orang lain. Amin selama 1,5 jam saja sehingga saya bisa memantaunya dengan efektif dan efisien, dan (Salam untuk teman – teman angkatan tahun hasilnya BPR tersebut dalam waktu 5 (lima) 1981) tahun terakhir ini memperoleh kriteria Catatan : Penulis merupakan pensiunan dari SANGAT BAGUS dari majalah INFOBANK BNI Yogyakarta sejak tahun 2005, Jakarta. Kriteria penilaiannya meliputi saat ini bergabung dengan Persatuan permodalan, kualitas aset, rentabilitas, Pensiunan Cabang Purwokerto. likuiditas dan efisiensi serta ukuran – ukuran lainnya. KOSMANTONO Semoga tulisan ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi buat rekan – rekan baik yang
Mutiara Pratama A-10 Berkoh, Purwokerto 53146
Edisi majalah yang memuat penghargaan
kepada BPR kami iD 55/2016 ~ 32
Inspirasi
HIDUP ITU ADALAH PILIHAN Motto hidup itu adalah pilihan ternyata menjadi kenyataan, karena kita-lah yang menentukan untuk menjadi orang sukses, untuk menjadi orang bahagia maupun setelah purnabhakti dari Bank BNI menjadi laskar yang berguna; walau penentu segalanya adalah Allah. Bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu tidak merubah dirinya sendiri, termasuk kita-lah yang akan menentukan tempat kembali kita kelak; ingin menikmati indahnya firdaus ataupun sengsara di neraka .. mulai sekarang semuanya itu harus direncanakan dengan baik. Belajar dari pengalaman para senior baik yang telah sukses meniti kehidupan purna tugas maupun belajar dari kegagalan (sukses yang tertunda). Semula ada yang mengisi purna tugas dengan menjadi “Pengail” bermodalkan pancing tradisional sampai pancing yang modern, dimana berusaha menghabiskan waktunya dengan memancing ikan di sungai malahan sampai ke laut bahkan naik sampan menjala ikan di tengah laut. Namun karena alih profesi ini bukan merupakan “Panggilan Hati” dan hanya sekedar membunuh waktu, maka juga tidak dihayati .. walhasil membosankan yang akhirnya ditinggalkan. Demikian pula ada yang beralih profesi menjadi “Petani Dadakan” mentang-mentang mempunyai lahan yang luas, setiap hari berusaha menyibukkan diri dengan mencangkul; namun lagi-lagi karena alih profesi ini juga tidak dihayati dengan sempurna maka akhirnya ditinggalkan juga. Sewaktu kami masih kanak-kanak, almarhumah ibunda tercinta berkeinginan agar hendaknya salah satu dari ke sepuluh putra-putrinya kiranya ada yang kelak menjadi pendidik 33 ~ iD 55/2016
(guru/ustadz/ustadzah) karena profesi guru disamping sebagai pahlawan tanpa tanda jasa juga pahalanya tidak hanya dinikmati saat di dunia saja bahkan akan mengalir walaupun yang bersangkutan telah tiada; karena guru akan mengajak anak didiknya kepada kebaikan (amar makruf nahi munkar). Ilmu/pengetahuan yang telah kita ajarkan kepada anak didik, kemudian oleh mereka diamalkan maka pahalanya akan mengalir terus walaupun kita telah tiada. Hal inilah yang meng-inspirasi kami untuk memenuhi himbauan almarhumah bunda bahwa setelah purnabhakti dari Bank BNI untuk tetap berbhakti kepada ibu pertiwi dengan alih profesi menjadi pendidik. Kami menyadari bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2008; untuk menjadi dosen suatu perguruan tinggi diperlukan memiliki kompetensi antara lain: a. Lulus Ujian NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional). b. Berijasah S-2 dari perguruan tinggi yang telah terakreditasi dimana ijasah S-2 yang kita peroleh harus satu rumpun dengan ijasah S-1. c. Memiliki jabatan fungsional (salah satu dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar). Berbekal pendidikan PKN (Pengelola Kredit Nasabah) pada UI tahun 1981 semasa masih menjadi Trainee (calon pegawai Bank BNI) yang kemudian lama berkecimpung di masalah kredit, pengawasan (audit), rencana kerja, anggaran dan sumber daya manusia pada Divisi Perencanaan, maka semenjak purna bhakti kami melanjutkan S2 dengan harapan nantinya dapat mengajar (menjadi dosen) Fakultas
Inspirasi Ekonomi suatu Perguruan Tinggi Swasta. Setelah mengantongi ijasah S2 mulailah kami melamar ke berbagai PTS (Perguruan Tinggi Swasta) termasuk ke Fakultas Syariah (Program Studi Perbankan Syariah) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah – Ciputat tahun 2002. Alhamdulillah kami diterima mengajar di berbagai PTS dan termasuk di UIN. Kami sadar sama dengan seorang pengendara mobil yang harus memiliki SIM (surat izin mengemudi), demikian pula sebagai seorang pendidik-pun juga harus memiliki SIM (Surat Izin Mengajar), maka mulailah kami mengurus segala sesuatu kelengkapannya yang antara lain pernah menulis karya ilmiah, melakukan penelitian serta pengabdian masyarakat. Rekan dosen lain enggan melakukan hal ini, karena mereka disibukkan mengajar dan kejar jam tayang; bahkan ada yang mencemooh kami “Buat apa sih repot-repot ngurus SIM? Yang dengan begini saja sudah layak dapat mengajar?” Walaupun sesama rekan dosen mencemooh namun pemberkasan ini tetap kami lakukan sehingga Alhamdulillah lulus dan memperoleh Jenjang Jabatan Fungsional “Lektor” dari Mendiknas cq. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta – Bandung (Jawa Barat). Baru beberapa tahun yang lalu rekan-rekan dosen yang dahulunya mencemooh, mereka menyesal karena untuk menjadi pembimbing maupun penguji karya tulis (skripsi) mahasiswa harus dosen yang memiliki jabatan Lektor. Kemudian mulai tahun 2005 mengurus jenjang jabatan tidak dapat langsung seketika Lektor, namun harus Asisten Ahli terlebih dahulu walaupun yang bersangkutan memiliki ijasah S3. Era manajemen mutu yang mulai digalakkan, maka di dunia pendidikan-pun mulai merambah hal ini. Dalam rangka
memperoleh kualitas pendidik (guru/dosen) yang memiliki kompetensi maka seorang pendidik harus memiliki sertifikasi guru/dosen. Alhamdulillah kami lulus ujian sertifikasi dosen tahun 2010 yang lalu walaupun harus melalui penyaringan extra ketat dengan mengikuti Test TOEFL dan TPA (Test Potensi Akademik). Bahagianya yang telah memiliki sertifikasi ini karena oleh Pemerintah dinyatakan sebagai “Dosen Profesional Pada Bidang Ilmu .............” sehingga setiap bulannya berhak menerima tunjangan dari Negara sampai dengan usia 65 (enampuluhlima) tahun. Bagi Ibu/Bapak yang mendapati putra-putrinya berkeinginan menjadi dosen mohon direspon dan direstui, mengingat kalau anak kita pintar maka tersedia banyak beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri tanpa kita harus bersusah payah membiayainya, tentunya hal ini juga didukung kemampuan TOEFL (hal ini dapat dilihat/ diakses di Gogle laman/website beasiswa). Karena zaman semakin maju, bisa jadi syarat menjadi dosen yang akan datang bukannya S-2 akan tetapi S-3. Harapan kami mudah-mudahan pengalaman ini dapat menjadikan pelajaran bahwa ternyata hidup itu adalah pilihan. “Man Jadda Wajada” (barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil) juga terima kasih kepada ayah dan bunda yang telah memaksa anaknya untuk menjadi pendidik. Awalnya sebuah keterpaksaan tapi akhirnya menjadi kesyukuran.
Bogor, 23 April 2015
H. Martono.
iD 55/2016 ~ 34
Serba - Serbi
Sebagai pensiunan Bank BNI rasanya tidak afdol kalau kita tidak terdaftar menjadi anggota persatuan pensiunan di Cabang/Wilayah BNI dimana kita tercatat sebagai penerima manfaat pensiun (MP), sebab PPBNI adalah organisasi yang bersifat sosial dan salah-satu wadah formal para pensiunan BNI untuk berinteraksi dalam hal kepensiunan dan lain-lain. PP BNI Wilayah Padang pada tgl. 23.08.2014 telah menyelenggarakan rapat anggota untuk memilih pengurus, dan sesuai dengan mekanisme pemilihan menurut Anggaran Dasar PPBNI Pusat Bab.VIII Pasal. 14 ayat (6). maka telah terpilih kepengurusan PPBNI Wilayah Padang yang baru, yaitu : Ketua
: - Bp. Hasyraf Sani
Wkl Ketua
: - Bp. Al Azhar Moechsis
Sekretaris
: - Bp. John Husni
Bendahara
: - Bp. Darmailis
Seksi –seksi : - Bp. Syaiful Anwar : - Bp. Junaidi : - Bp. Khairulman : - Ibu. Yusnimar : - Ibu Ellyzarni : - Bp. Risdwan yang disahkan dengan SK dari PPBNI Pusat Jakarta No. 013 / PPBNI / 2014 / R, tanggal. 23 September 2014 dan surat PPBNI Pusat No._122 / PPBNI / 2015 / R tgl. 27 April 2015. Kepengurusan yang baru ini selalu ingin berbuat lebih baik lagi terhadap organisasi PPBNI Wilayah Padang, yaitu dengan selalu 35 ~ iD 55/2016
berdialog baik dengan pensiunan senior maupun yunior pada setiap pertemuan, namun tetap melaksanakan kegiatan yang sebelumnya yang sudah baik seperti : -
Wirid mingguan setiap hari Selasa (di Mesjid Al Whusta, Jl. Veteran Padang )
-
Mengadakan arisan bulanan pensiunan yang berminat.
-
Bezoek kepada keluarga pensiunan yang sakit baik yang dirawat dirumah maupun yang dirumah sakit. (+ pemberian santunan).
-
Takziah kerumah keluarga pensiunan yang meninggal dunia. (+ pemberian santunan )
-
Mengadakan halal bi halal sekali dalam setahun setelah lebaran Idhul Fitri
-
Menyalurkan bantuan kepada keluarga pensiunan baik bantuan anak sekolah, bantuan sosial, atau bea siswa yang dananya berasal dari Bamuis Jakarta.
keluarga
Selain kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan tersebut diatas, pengurus PPBNI yang baru ini juga menyelenggarakan : 1. Mengadakan pertemuan – pertemuan bulanan (di mesjid Al – Whusta Jl. Veteran Padang) dengan topik tentang kesehatan terutama yang berhubungan dengan kesehatan orang tua-tua dan topik-topik lain yang berkaitan (dibarengi dengan penarikan lucky draw dengan maksud agar acara ini tetap ramai) 2. Mengunjungi sesepuh pensiunan PPBNI yang sudah uzur pada waktu-waktu tertentu.
Serba - Serbi Kemudian dalam rangka lebih meningkatkan kebersamaan antar anggota, PPBNI Wilayah Padang, pengurus PPBNI WPD yang baru ini menyelenggarakan “WISATA KEBERSAMAAN” bersama anggota PP BNI se Wilayah Padang ke Bukittinggi tepatnya ke lokasi wisata yang dikenal dengan nama Ngarai Sianok, dan berada pada kawasan yang bernama ChoriChori pada tanggal 7 Maret 2015.
Chori-Chori adalah sebuah kawasan seluas ± 2400 M2 ( 30m x 80m ) yang dikelilingi oleh tebing-tebing batu terjal cukup tinggi berleter U. Dibagian agak kekiri kawasan ini terdapat 2 kolam pemandian, satu kolam untuk orang dewasa ( bagian atas ) dan 1 kolam untuk anak2 ( bagian bawah ) dengan luas masing2 ± 70 M2. Dilengkapi dengan tempat mandi tertutup untuk bersih-bersih (sekalian bisa untuk tempat wuduk, karena didekatnya ada pondok tempat shalat). Pada bagian kanan pinggir kolam berderet pondok2 kecil tempat santai, sedang pada bagian kiri tengah ada bangunan kecil seluas ± 16M2 yang biasa digunakan sebagai panggung. Tidaklah mudah untuk menyelenggarakan wisata secara bersama-sama ini sebab anggota kita banyak yang sudah sepuh dan ada yang masih mempunyai kegiatan2 lain termasuk sebagai MC ( mengasuh cucu ), tetapi dengan dibentuknya panitia kecil khusus untuk
penyelenggaraan kegiatan rekreasi akhirnya dapat terlaksana dengan baik.
ini
Dari jumlah anggota persatuan pensiunan BNI dan anggota keluarga se-kotamadya Padang 500 orang lebih (tetapi banyak juga yang berdomisili diluar Padang), ada sekitar 100 orang anggota PP (termasuk 2 orang anak dan 5 orang cucu) yang mendaftar untuk ikut dalam rekreasi bersama ini dan tidak lupa panitia juga mengundang Pengurus PPBNI Bukittinggi kelokasi rekreasi tersebut yang Alhamdulillah hadir, Bp. Hilman, Bp. Damuar, Bp. Eriadi Basyar dan bahkan Bp. Syamhir Said anggota pensiunan Payakumbuh juga hadir. Dalam acara ini, pengurus juga mengundang uztad H. Hamidin Dt.Rajo Endah untuk dapat memberi “kultum” dilokasi wisata.
3 unit bus pariwisata yg disediakan Panitia
Dalam penyelenggaraan rekreasi ini panitia menyediakan 3 unit bus pariwisata, 3 unit kendaraan panitia untuk mengangkut peralatan keperluan rekreasi dan peserta lainnya. Tempat keberangkatan/kedatangan, dihalaman BNI Kantor Kas Jl. Veteran Padang (Dahulu rumah Pemimpin Wilayah ).
Tampak ibu-ibu KB PPBNI WPD tengah berjalan dari tempat parkir ke lokasi
iD 55/2016 ~ 36
Serba - Serbi Sekitar jam. 10.30 WIB semua peserta rekreasi selamat sampai di lokasi wisata, dari tempat parkir kendaraan peserta masih berjalan lagi ke kawasan Chori-Chori sekitar 50M. Sesampai di lokasi dan sambil beristiharat, semua peserta disuguhi oleh panitia makan jagung dan kacang rebus panas-panas yang telah dipesan sebelumnya.
Jam 12.00 WIB pembagian door prize kepada seluruh peserta pensiunan selesai bersamaan dengan jam makan siang yang kebetulan nasi kotak dengan 3 protein salah satunya 1 potong rendang “Selamat” yang terkenal dari Rumah Makan Selamat Bukittinggi, dan dilanjutkan dengan shalat Zhuhur.
Setelah istirahat, makan jagung/kacang rebus dan ramah tamah antar sesama pensiunan seluruh peserta mendengarkan : a. Sambutan oleh Ketua PP BNI Wilayah Padang (dhi Bp. Hasyraf Sani) b. Laporan pelaksanaan rekreasi oleh Ketua Panitia (dhi oleh Bp. Risdwan) c. Kultum oleh Uztad H. Hamidin Dt. Rajo Endah.
Pensiunan senior Bp. Sjofjan Djamal dan ibu-ibu pensiun lain sedang menikmati makan siang dari RM Selamat Bukittinggi.
Jam13.30 WIB acara puncak yaitu, penarikan sebanyak 28 paket hadiah “lucky draw” pun dimulai. Acara masih dipandu oleh Bp. Al Azhar Moechsis dengan sangat baik, para peserta rekreasi berjoget ria walaupun udara terasa cukup panas disiang hari itu, suasana meriah sekali. Para pemenang hadiah lucky draw tentu sangat senang apalagi diantaranya diserahkan oleh Ketua PPBNI WPD dan Ketua Panitia.
Uztad H. Hamidin Dt. Rajo Endah
Sekitar jam. 11.00 WIB acara dilanjutkan dengan pembagian door prize kepada seluruh peserta pensiunan (tidak termasuk anak/ cucu) sebanyak 85 orang. Acara dipandu oleh Bp. Al Azhar Moechsis ( Wk Ketua PP BNI Wilayah Padang ) dengan sedemikian rupa meriah (kocak dan gembira, diiringi music dari CD player pinjaman pemilik kawasan wisata) 37 ~ iD 55/2016
Pak Al Azhar Moechsis, Sang Pemandu Acara
Jam 14.30 WIB – 16.30 WIB seluruh peserta dapat meninggalkan lokasi wisata ini menuju Pasar Atas Bukittinggi dalam acara bebas. Waktu luang ini dimanfaatkan oleh bapak/ibu beserta anak cucunya untuk berbagai kegiatan,
Serba - Serbi ada yang berfoto dibawah jam gadang Bukittinggi, berbelanja macam macam keperluan dalam Pasar Atas, bahkan ada yang shopping batu akik berikut asesorisnya, wah….. pokoknya enjoylah. Jam, 17.00 WIB seluruh peserta rekreasi telah berada dalam bus bus pariwisata yang ditentukan untuk berangkat kembali ke Padang
Hadiah utama berupa 1 unit HP diserahkan kepada Bp. Zalwis oleh Bp. Ketua PPBNI WPD
dan Alhamdulillah seluruh bapak2/ibu2 pensiunan berikut anak dan cucu peserta rekreasi selamat sampai di Padang (di Halaman Kantor Kas BNI Jl. Veteran) sekitar jam. 20.30 WIB, tanpa kurang suatu apa dan yang tinggal hanya “kenangan indah” tidak terlupakan dan entah kapan lagi akan kembali …………. (Risdwan – No. Dana : 81800)
Peserta berjoget ria ditengah panas matahari
iD 55/2016 ~ 38
Gallery Foto
Acara Sosialisasi DPBNI dengan Paguyuban Mantan SPI BNI (Paman SPI)
Acara Sosialisasi DPBNI di Medan : 1. Kiri Atas : Peserta yang hadir 2. Kiri Bawah : Antusias peserta juga tinggi 3. Atas : DPBNI diwakili oleh: Dirut (Bp. Pieter Siadari), Direktur Investasi (Bp. Hadi Sutaryo), GM. Divisi DIP (Bp. Zulnasri)
39 ~ iD 55/2016
Gallery Foto
Minggu, 24 Januari 2016, PP BNI Kudus menggelar acara Peringatan HUT Persatuan Pensiunan Bank BNI ke-38. Acara : (1) tabur bunga di pusara Bapak Raden Mas (RM) Martiono di komplek makam Sedomukti Trah Tjondronegaran di Desa Kaliputu Kecamatan Kota /Kabupaten Kudus, (2) tasyakuran bertempat di lantai bawah Kantor BNI Kudus Jl. Achmad Yani, diselingi dengan pemotongan tumpeng serta pembagian doorprize (yang merupakan Hadiah dari Kepala Bank BNI Kudus Bapak Agus Afliansyah), turut hadir adalah Manajemen Bank BNI Kudus dan juga Ketua PP BNI Wilayah 05 Semarang. (Suhardi / Ketua PP BNI Kudus)
Acara Silaturahmi & Santap Kuliner PP. BNI. Yogya di pantai Goa Cemara, Bantul Minggu, 21 Pebruari 2016 – Peserta : 165 orang (Soekirman bin Wignyowiyarjo) iD 55/2016 ~ 40
Gallery Foto
1
2a
Kamis, 7 April 2016 Pengurus korwil Jakarta Pusat Satu (JPS) melakukan kunjungan silaturahim ke rumah pensiunan lanjut usia (80 tahun keatas), dan sebagai tanda kepedulian kepada para senior BNI. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Korwil Jakarta Pusat Satu (JPS) tahun 2016.
2b
41 ~ iD 55/2016
1. : Bersama Bp. Rasjid M 2a & 2b : Bersama Bp. Muhyi Hasan
Infobituary
NO 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230
Sambungan Dari Edisi 54 NAMA A.A.BAHARUDDIN INDARTONO MOHAMAD BACHTIAR AGUS PRAMONO, DRS, MBA. SOEMPENO MOCH.HASAN GUNAWAN, SE FARIZAL FAUZIE NAZAR ENDANG SRI RAHAYU.HJ SRI WERDININGSIH, SE E. SUTARNO WIDYATMOKO SANTOSO B,Drs.,MBA. OETOJO ATTA TABRANI DJAMHURI SOMANTRI WASHINGTON SITORUS ARIFIN TRISNO SUPARNO EDDY SURJADI M, DRS. EDWARD M.SITUMORANG, DRS. RUSLI BAGHRUN BA BACHTIAR AN SOEPARNO HADI PRAJITNO USMAN SAEBE, S.Sos. MUHAMMAD BASJIR TANJUNG MUDJIR SJAIFUDDIN JATUN B.MADBAKRI BAMBANG BUDI SULISTIYO MUSTAFA KAMAL RACHMAN HASAN P.SUDARSONO JAN PIETER TAPE WINTJE RAHMAN GURNITA ASEP WALUYO SUPRIJONO MBA, DRS. AZWAR JOHN MATURBONGS NOCKY ROKAYAH, NY. WAHYUDIANTO, DRS. HERMAN SEHINDRIYO, DRS. YETTI HARYATI TOEGIMIN H. ABD. ADJIS AMSURI OH.JAHJA ALEX ABDULRACHIM S SOENARNO SUHARTO WIWIK SULISTYO MURANA IBRAHIM, NY NICOLAAS MANGINSIHI HM. ZIAD, DRS. ABD.RACHMAN I GUSTI BAGUS PUTRA ALEXANDER MUCHOLIH DADANG SUGENG I NYOMAN RAMA SUJONO M SUMADI
DANA 054730 130020 051440 120250 019800 054210 098970 023850 059340 061560 129250 074770 099330 063940 063060 071760 038110 042750 062500 070060 050490 042880 063590 035560 112670 036760 054810 042060 096740 030380 034180 045590 040130 102450 116190 079580 064510 016910 017410 061120 123530 071180 053220 089800 039140 029330 064480 100460 086640 071410 037720 051610 088600 061910 066570 029540 055690 032900 102470
UNIT SDA BGR TRN KRU BWI MGD KWG PBR PMK SLO GBR MGD UGM TEB DKB SRG KRM PMS KRM BDG JPU W07 SKW MAD SKG MDN KRM JKT YGY JKT GBR MGD MDO CLP JPK UGM PBG TRG JNG MGD RWM JPU SBY KDR JNG BKS MGD SLO MGL TEB MDO PMK SDA DPS TLA BKS RNN TLA PWO
TGL. WAFAT 8-Jan-2015 6-Feb-2015 1-Jul-2015 2-Aug-2015 3-Aug-2015 6-Aug-2015 9-Aug-2015 14-Aug-2015 15-Aug-2015 15-Aug-2015 15-Aug-2015 18-Aug-2015 18-Aug-2015 22-Aug-2015 23-Aug-2015 23-Aug-2015 24-Aug-2015 25-Aug-2015 25-Aug-2015 25-Aug-2015 26-Aug-2015 27-Aug-2015 29-Aug-2015 30-Aug-2015 30-Aug-2015 31-Aug-2015 31-Aug-2015 1-Sep-2015 1-Sep-2015 5-Sep-2015 6-Sep-2015 6-Sep-2015 8-Sep-2015 12-Sep-2015 16-Sep-2015 19-Sep-2015 22-Sep-2015 25-Sep-2015 25-Sep-2015 25-Sep-2015 26-Sep-2015 27-Sep-2015 29-Sep-2015 30-Sep-2015 2-Oct-2015 5-Oct-2015 5-Oct-2015 7-Oct-2015 8-Oct-2015 12-Oct-2015 15-Oct-2015 15-Oct-2015 15-Oct-2015 16-Oct-2015 16-Oct-2015 17-Oct-2015 17-Oct-2015 18-Oct-2015 18-Oct-2015
USIA 73 54 69 58 83 72 62 77 73 72 55 68 61 73 72 68 77 76 73 70 74 76 72 78 55 78 74 76 60 81 79 75 77 57 60 62 72 76 76 72 56 71 72 57 77 79 72 61 55 71 77 74 61 73 71 70 74 79 56
iD 55/2016 ~ 42
Infobituary NO 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277
NAMA MUSTAR SARBINI I KETUT SUWIRKA MAMAN SUMARMAN RIFAI ANNAHDY BIDJAKSANA SANDIO SUTADI BAMBANG SOBARAN HILMAN IRSANYA HARAHAP, NY. TONY WIBIOTO ALI MUCHTAR.H NGATIJAN ACHMAD KATANI MAKIE RAMLI HERMAWAN BASUKI NURSIDI HERRY HARIO SENO WIDIGDO SUKARMAN, DRS. SUKENDAR DJAMHARI YOS SOEPARNO HS AMINUDDIN MARTHIN, BA. H BUDI WALUYO, SH., M.Hum SUMADJI MUHAMMAD ALI PRUTJUL DARWIS CHOLID SJAH DJUMADI RASUNIE ERSYAH. H SUKARMAN FAIZAL LATIEF UJANG SULAIMAN SABARULLAH ABDULLAH DESEY H.DUSI.H BAMBANG SOEROSO EDI RUKADI SOEPARDJO ZAINIL HOUTMAN SUTRISNO RIFAI.HM YUNDAHLAN UBUH ANSHAR GETA AL.SOEWITO ARIFUDDIN HAREFA AUDI ZIKRI DARBAN MURAN HARTADI, DRS. BUDI NUGRAHENI ABDUL MAAT TARJONO
DANA 072530 072630 075660 069050 070210 045720 023940 064890 047930 051310 019430 042490 036750 128860 084890 108610 028030 033030 087190 046280 056580 088780 052600 071310 052550 034300 068410 025620 057960 128560 064550 035240 072120 041500 053070 039470 073530 119020 027160 024550 092120 048670 012950 051260 129730 052260 069870
UNIT RWM DPS KRM BMS JKT BDA MDN BDG MDN JNG PBR KRM SRG BKS KBM PMK JPU PBR BPN SLO BPN W06 GRK W09 JPU FMI JPU BPN PMK PMK BKS DMG MGD BKS TKR JNG DMG W07 SMG BDA PKB BTG PKB MLG PTB MDN MGD
TGL. WAFAT 19-Oct-2015 19-Oct-2015 22-Oct-2015 23-Oct-2015 27-Oct-2015 29-Oct-2015 30-Oct-2015 30-Oct-2015 31-Oct-2015 1-Nov-2015 2-Nov-2015 2-Nov-2015 3-Nov-2015 9-Nov-2015 10-Nov-2015 10-Nov-2015 12-Nov-2015 12-Nov-2015 17-Nov-2015 18-Nov-2015 19-Nov-2015 19-Nov-2015 21-Nov-2015 22-Nov-2015 27-Nov-2015 28-Nov-2015 28-Nov-2015 29-Nov-2015 3-Dec-2015 4-Dec-2015 5-Dec-2015 7-Dec-2015 7-Dec-2015 9-Dec-2015 9-Dec-2015 10-Dec-2015 10-Dec-2015 10-Dec-2015 12-Dec-2015 13-Dec-2015 14-Dec-2015 17-Dec-2015 21-Dec-2015 26-Dec-2015 26-Dec-2015 27-Dec-2015 27-Dec-2015
USIA 70 69 66 71 71 75 73 70 70 75 84 76 78 55 63 58 73 77 65 80 74 57 73 71 74 79 71 76 73 55 70 79 71 76 74 77 70 59 76 72 56 75 74 73 55 75 70
Direksi, Staf dan segenap Pegawai Dana Pensiun BNI turut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya, Semoga seluruh amal ibadahnya diterima dan diberikan tempat terbaik disisi Tuhan YME. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. 43 ~ iD 55/2016