STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI MEDIA ONLINE DAN TINGKAT KEPUASAN MEMBELI (Studi Korelasional tentang Strategi Penjualan Produk Fashion melalui “Instagram” terhadap Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU) RINDY ANSHARI Abstrak 090904113 Skripsi ini berjudul Strategi Penjualan Melalui Media Online dan Tingkat Kepuasan Membeli (Studi Korelasional tentang Pengaruh Strategi Penjualan Produk Fashion melalui Instagram terhadap Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU) tujuannya adalah untuk untuk mengetahui bagaimana strategi penjualan online “instagram” pada mahasiswa FISIP USU. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Komunikasi Massa, Uses and Gratification Theory dan Komunikasi Pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FIIP USU angkatan 2010 dan 2011 yang berjumlah Program Reguler S1 Angkatan 2010 dan 2011 berjumlah 1357 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane, dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, diperoleh 93 orang. Populasi dikelompokkan berdasarkan strata dan memiliki kriteria tertentu, sehingga digunakan teknik stratified proportional sampling dan purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Alat pengumpul data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 25 soal bersifat tertutup. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Spearman (Spearman’s Rho Rank – Order Correlation). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara Stategi Penjualan Melalui Media Online dan Tingkat Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU. Kata Kunci: Strategi, Penjualan Melalui Media Online dan Tingkat Kepuasan Membeli, Teori Uses and Gratification. Pendahuluan Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
1
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan (Tjiptono, 1997: 219). Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global (Sarwono, 2008: 11). Internet juga mampu menciptakan hubungan menjadi lebih dekat dan menghemat waktu antar individu baik yang dekat maupun yang jauh. Banyak fitur internet yang berfungsi untuk memuaskan kebutuhan khalayak, seperti membahas music, film, fashion, games, bahkan berita ter-up-date secara cepat dikarenakan jaringan internet yang cepat dan mudah diakses dari mana saja. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh si penanam modal. Seperti yang terlihat internet merupakan strategi pemasaran yang tepatuntuk dekat dengan khalayak. Banyak sekali penawaran penjualan produk yang diberikan online shop melalui internet, baik lokal maupun internasional, harga mahal hingga harga yang murah. Online shop juga banyak menjual berbagai kategori diantaranya adalah pakaian, elektronik, tas, sepatu dan jenis barang lainnya yang ditawarkan untuk kepuasan masyarakat yang ingin berbelanja dengan cepat dan mudah tanpa harus pergi keluar rumah. Instagram adalah sebuah aplikasi gratis dari iTunes yang fungsi utamanya sebagai tempat untuk meng-upload foto-foto. Instagram merupakan salah satu media sosial yang di dalamnya terdapat online shop yang saat ini banyak digunakan sebagai bisnis yang menguntungkan karena hasil foto yang ditampilkan sangat menarik melalui aplikasinya. Para produsen berkeinginan besar mencari strategi pemasaran baru yang memiliki tujuan untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Fashion di Indonesia sudah sangat berkembang pesat, ini ditandai dengan munculnya berbagai merek dan brand baik dari dalam maupun luar negeri. Masyarakat sendiri pun sudah semakin sadar terhadap fashion. Majalah-majalah pun banyak yang membicarakan tentang fashion. Televisi sendiri sudah menjadi acuan dan contekan untuk berpakaian pada saat ini. Online shop terhitung mudah untuk dijalankan, karena tidak memerlukan modal yang besar. Cukup dengan adanya foto produk dan akses internet untuk memasarkannya, usaha ini sudah dapat berjalan. Di lain sisi, Online Shop mempunyai beberapa kelebihan seperti mudah dan murah untuk di akses, karena customer cukup untuk melihat contoh barang melalui internet, tanpa harus datang ke toko seperti jual beli pada umumnya. Oleh karena itu tidak heran jika Online shop sangat cepat berkembang. Banyak sekali keuntungan-keuntungan dari berbelanja online ini. Keuntungan pertama adalah online shop dapat diakses kapan saja 24 jam dalam sehari. Dibandingkan dengan toko-toko yang hanya beroperasi pada jam kerja, ditambah dengan dibutuhkannya waktu juga tenaga untuk mencapai toko yang diinginkan, belanja online benar-benar mempunyai nilai lebih di mata para konsumen. Kemudian dapat kita lihat bahwa keuntungan dari belanja online, harga barang-barangnya relatif lebih murah. Namun tidak mudah juga untuk berbisnis di online shop seperti instagram ini, karena ada beberapa kendala yang sering menjadi masalah. Kendala tersebut adalah kurang percayanya calon pembeli terhadap situs online shop karena maraknya penipuan di beberapa situs
2
online shop tertentu. Tingkat kepuasan para pembeli yang sering mengalami penipuan kualitas barang yang mereka liat dari foto-foto dengan keadaan yang bagus. Akan tetapi setelah melihat keadaan barang aslinya banyak di antara mereka yang mengalami kekecewaan terhadap barang yang mereka beli. Untuk itu para peneliti juga tertarik untuk melihat sejauh mana kepuasan mereka terhadap berbelanja online melalui instagram ini. Untuk itu peneliti tertarik untuk menjadikan FISIP USU yang berlokasi di Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 sebagai objek penelitian, dikarenakan mahasiswa FISIP USU dengan usia responden yang masih dikategorikan kawula muda dan juga pengalaman mahasiswa yang tergolong sering berbelanja online. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh Komunikasi Pemasaran melalui media online terhadapa kepuasan membeli mahasiswa FISIP USU. Beberapa dari mahasiswa FISIP USU juga merupakan pelaku transaksi melalui media online. Kerangka Teori Teori merupakan kajian tentang hubungan teori dengan berbagai faktor dalam perumusan masalah tersebut. Hal ini juga berguna untuk mempermudah peneliti menyusun penelitian dan hasil penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan dengan baik. Kerlinger menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 60). Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan (Tjiptono, 1997: 219). Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi suatu pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak (Jefkins, 1995: 15). Perencanan pemasaran secara umum terdiri atas lima elemen utama, sebagai berikut: 1. Harus tersedia suatu analisis situasi (situasion analysis) yang terperinci yang terdiri atas hasil audit pemasaran internal (internal marketing audit) serta analisis eksternal mengenai persaingan pasar dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi. 2. Harus tersedia tujuan pemasaran spesifik yang membeikan arahan dan juga tahapan kerja (time frame) bagi pelaksana kegiatan pemasaran serta suatu tolak ukur untuk mengukur kinerja yang dicapai. 3. Harus terdapat keputusan mengenai pemilihan atau seleksi pasar sasaran (target market) dan keputusan terhadap empat elemen dalam marketing mix. 4. Harus terdapat program untuk melaksanakan keputusan yang sudah dibuat termasuk penentuan tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan serta bentuk pertanggung jawabannya.
3
5. Harus terdapat suatu proses monitoring, proses evaluasi terhadap kinerja dan juga proses pemberian umpan balik. Setiap perubahan yang diperlukan dapat dilakukan dalam keseluruhan strategi dan taktik pemasaran (Morissan, 2010: 37). Model Lavidge Garry Steiner Model Lavidge Gary Steiner dipelopori oleh dua orang psikolog sosial yang melihat bahwa ada enam tahap yang harus dilalui dalam proses komunikasi sebelum orang menerima sesuatu hierarki (Kasali, 2007: 53) Proses kognitif
Proses afektif
Proses konotatif (aksi dan motivasi)
Awareness (kesadaran) ↓ Knowledge (Pengetahuan) ↓ Liking (Kesukaan) ↓ Preference (Kecenderungan) ↓ Conviction (Keyakinan) ↓ Purchase (pembelian)
Komunikasi yang diawali dengan adanya kesadaran (awareness) dengan mengenalkan produk melalui pesan sederhana yang terus-menerus mengulang nama produk. Kemudian mendorong target pasar mempunyai pengetahuan (knowledge) yang lebih banyak tentang produk dengan cara menyampaikan berbagai informasi tentang produk. Lalu mengembangkan kampanye iklan untuk mendorong target audiensi sehinga memiliki perasaan suka (liking). Advertiser harus membangun preferensi target audiensi dengan mempromosikan mutu, nilai, kinerja dan keistimewaan lainnya pada produk. Advertiser juga membangun suatu keyakinan (conviction) target audiensi bahwa produk merupakan pilihan yang terbaik bagi mereka. Advertiser mengarahkan target audiensi agar melakukan pembelian (purchase) dengan cara menawarkan harga lebih rendah, premi, memberi kesempatan mencoba yang diharapkan akan melakukan pembelian ulang (Hasan, 2008: 385).
Uses and Gratifications Theory Teori Uses and Gratification merupakan teori dan pendekatan dalam penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Namun dalam teori dan pendekatan ini tidak semua yang mencakup tentang proses komunikasi saja, karena berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) oleh sebagian besar perilaku para audience merupakan suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan media). Sehingga pendekatan Uses and Gratification ini memiliki tujuan untuk menggambarkan
4
proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu (Bungin, 2006: 286). Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra rasional dan sangat selektif. Asumsi-asumsi yang mendasari pendekatan teori uses and Gratification adalah sebagai berikut: (Fiske, 2012: 250) a. Audiens aktif. Bukan penerima pasif dari apa pun yang disiarkan oleh media. Ia memilih juga dan menggunakan isiprogram. b. Audiens dibebaskan untuk memilih media dan program yang dianggap paling mampu memuaskan kebutuhan produsen media mungkin tidak menyadari program mana yang dipilih untuk digunakan, dan audiens yang berbeda mungkin juga menggunakan program yang sama untuk memuaskan kebutuhan mereka. c. Media bukan satu-satunya pemuas kebutuhan. d. Seseorang dapat, atau dapat dibuat untuk menyadari ketertarikan dan motif mereka pada kasus tertentu . e. Pertimbangan nilai tentang signifikasi sosial dari media massa harus diperluas. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau gejala yang khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Metode penelitian ini digunakan untuk meneliti bagaimana hubungan antara strategi penjualan melalui media online dan tingakat kepuasan membeli. Penelitian ini menggunakan metode korelasional meliputi komponen-komponen antara dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Populasi dan Sampel Populasi Sugiyono (2008: 55) menyebutkan bahwa populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan (Kriyantono, 2008: 153). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU angkatan 2010-2011 yang masih aktif. Sampel Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu. (Arikunto, 1998: 117). Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan populasi. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Taro Yamane
5
Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik: 1) Stratified Proportional Sampling Dalam teknik stratified proportional sampling, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata, yang bisa berupa usia, kota, jenis kelamin, agama, tingkat penghasilan, dan sebagainya yang bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. Dalam teknik ini, setiap strata diambil jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata, memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel (Rakhmat, 2004: 79), 2) Purposive Sampling Dalam pengambilan sampel ini yang diseleksi atas dasar sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2010: 158). Adapun kriteria yang diambil adalah sebagai berikut: a. Sampel dalam penelitian ini ialah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2010/2011 yang masih aktif mengikuti perkuliahan. b. Sampel dalam penelitian ini ialah mahasiswa FISIP USU Program Reguler S1 Angkatan 2010/2011 yang memiliki Instagram dan pernah berbelanja Online minimal sebanyak dua kali. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survey ke lokasi penelitian melalui kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. b. Penelitian Kepustakaan ( Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui kepustakaan yang relevan dengan penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, jurnal, internet dan sebagainya. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan (Suryanto, 2011: 104). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan dihubungkan dalam beberapa tahapan yaitu: 1. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dasar. Analisis ini adalah langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu jumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Suryanto, 2011: 106).
6
2. Analisis Tabel Silang Teknik ini untuk mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Suryanto, 2011: 107). 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam rumus Spearmans (Spearman’s Rho Rhank – Order Correlation) data variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar (Kriyantono, 2010: 174). Hasil Dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil penelian bahwa responden yang cenderung gemar berbelanja melalui media online instagram adalah responden yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat terlihat dari jumlah responden perempuan yang mencapai 69 responden (74,2%) sedangkan responden laki-laki hanya berjumlah 24 responden (25,8%). Pada umum nya responden lakilaki lebih suka berbelanja secara langsung dibandingkan dengan perempuan yang sukar berbelanja online. Dapat dilihat juga frekuensi berbelanja para responden mahasiswa FISIP USU hampir keseluruhannya sering melakukan belanja online di instagram. Selain itu dapat diketahui bahwa minat berbelanja online dikalangan FISIP USU lebih tinggi. Menurut sebagian besar responden, Instagram telah banyak menyediakan berbagai kebutuhan, diantaranya penyediaan produk yang baik, bermerek, pemberian potongan harga, tampilan foto yang bagus bahkan pemberian dengan harga yang terjangkau sehingga dapat mempengaruhi responden yaitu mahasiswa FISIP USU untuk senantiasa berbelanja di online shop mereka. Di dalam strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan optimal apabila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal. Pada dasarnya manusia sebagai konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan hidup. Hal ini berarti konsumen tidak hanya membeli produk atau barangnya saja, akan tetapi yang dibeli adalah manfaat atau kegunaan dari produk tersebut. Keinginan dan kebutuhan manusia itu sifatnya tidak terbatas, tetapi sumber daya yang dimiliki terbatas. Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan kesuksesan usaha perdagangan seseorang. Kepuasan konsumen yang dimaksud adalah kemudahan yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Kemudahan-kemudahan yang mungkin ditawarkan oleh produsen, kemudahan dalam bertransaksi, kemudahan dalam berkomunikasi produsen. Faktor lain yang juga akan mempengaruhi distribusi adalah bagaimana memperkenalkan produknya kepada konsumen. Semakin menarik memperkenalkan produknya, maka produsen semakin mudah mengambil cara strategi dalam pasar.
7
Untuk melihat sejauh mana hubungan antara pembebasan biaya pengiriman yang ditawarkan oleh online shop mempengaruhi responden untuk membelinya dengan pembayaran belanja di online shop instagram lebih efiseien. Berdasarkan analisis tabel silang tersebut diperoleh gambaran bahwa rata-rata responden yaitu sebanyak 56 orang menyatakan bahwa pembebasan biaya pengiriman yang ditawarkan oleh online shop mempengaruhi responden untuk membelinya, dan dari 56 responden tersebut 28 orang diantaranya menyatakan mereka setuju bahwa pembayaran belanja online shop di instagram lebih efisien dibandingkan dengan berbelanja secara langsung. Para responden juga berharap agar pihak penjual tidak memberikan harga yang tinggi dan senantiasa memberikan kualitas yang bagus juga sesuai dengan harga yang mereka dapatkan. Setelah analisis data tabel tunggal dan analisis tabel silang, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan variabel yang linear dapat menggunakan rumus korelasi Koefisien Spearman Rho. Koefisien Spearman Rho yaitu menjelaskan hubungan antara variabel X (Strategi Penjualan Melalui Media Online) dan variabel Y (Tingkat Kepuasan Membeli). Dalam penelitian ini dharapkan dapat dilihat hubungan antara keduanya. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus Spearman Rho Rank maka diperoleh nilai rho = 0,610. Jika dilihat dalam skala Guilford, angka 0,610 berada pada skala 0,37 – 0,70 hal ini menunjukan Hubungan yang cukup berarti. Untuk melihat sejauh manakah strategi penjualan melalui media online dan tingkat kepuasan membeli mahasiswa FISIP. Berdasarkan hasil dari perhitungan koefisien determinasi dalam penelitian ini, diperoleh besarnya hubungan pemberitaan stategi penjualan melalui media online dan tingkat kepuasan membeli adalah sebesar 37%. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui gambaran mengenai strategi Komunikasi Pemasaran online di instagram ialah dengan memberikan harga yang menarik, memberikan pelayanan yang bagus, pemberian potongan harga kepada responden dan yang terpenting memberikan kualitas yang baik juga itu semua dapat meningkatkan jumlah penjualan sehingga para konsumen menjadi lebih tertarik untuk membeli produk online shop. 2. Tingkat kepuasan membeli mahasiswa FISIP USU terhadap pembelian online shop di instagram sudah memenuhi kebutuhan responden. Dengan kualitas dan pelayanan baik yang diberikan oleh pihak online shop di instagram akan menciptakan kepuasan terhadap pembeli dan menciptakan respon positif. Hal ini dapat dilihat dari seberapa sering mereka berbelanja online shop di instagram, seberapa sering mereka mendapatkan kendala pada saat melakukan transaksi pembayaran dan bagaimana pelayanan yang didapatkan dari pihak admin di instagram serta bagaimana produk yang dijual dari online shop di instagram apakah kualitasnya baik ataupun produknya tahan lama. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara Strategi Penjualan Melalui Media Online terhadap Tingkat Kepuasan Membeli mahasiswa FISIP USU. Uji hipotesis dihitung dengan menggunakan koefisien Spearman atau
8
rho, hasil yang diperoleh adalah 610 jika dimasukkan dalam skala Guilford, angka 0,610, berada pada skala 0,40-0,70, hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti . antara variabel X (Strategi Penjualan Melalui Media Online) terhadap variabel Y (Tingkat Kepuasan Membeli), maka dapat dsimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 37%.. Saran Saran Responden Penelitian Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden mengharapkan mengenai kelengkapan informasi detail produk yang menyertai foto masih harus lebih diperjelas dan lengkap serta kualitas produk di foto harus sesuai dengan barang aslinya. Saran Dalam Kaitan Akademis Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti lebih memperbanyak referensi dari buku, literatur dan jurnal, sehingga teori dan informasi yang diperoleh dapat lebih menyempurnakan hasil dari penelitian. Saran Dalam Kaitan Praktis Penelitian ini memberikan saran kepada pihak Online shop sebagai sebuah sarana berbelanja yang bergerak di bidang fashion sebaik lebih agar lebih memberikan pelayanan yang lebih baik dan menyediakan produk-produk yang terupdate agar pihak responden yang suka berbelanja online selalu mengikuti perkembangan zamandan selalu menjadi pelanggan setia untuk berbelanja online di instagram Daftar Referensi Arikunto, Suharismi. 1998. ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Presindo Jefkins, Frank. 1995. Periklanan. Jakarta: Erlangga Kasali, Renaldi, 2007. ManajemenPeriklanan. Jakarta: Grafiti. Kriyantono, Rachmat. 2008. TeknikPraktikRisetKomunikasi. Malang: Kencana
9
Morissan, M.A. (2010). Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia. Rakhmat, Jalaluddin. 2004. MetodePenelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Sarwono, Jonathan. 2008. Teori E-Commerce. Bandung: Gava Media Sugiyono. 2008. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta Suryanto, Bagong. 2011. MetodePenelitianSosial. Jakarta: Kencana. Tjiptono, Fandy. 1997. StrategiPemasaran. Yogyakarta: Andi.
10