Info
Edisi Ke-43
DPBNI
2011
M E D I A K O M U N I K A S I P E S E R TA
Syukuran
HUT Ke-51 Tahun Dana Pensiun BNI
Safari Peduli Bencana Merapi Persatuan Pensiunan Bank BNI Cabang Malang
Mempersiapkan Masa Pensiun
Daftar Isi Edisi 43 / 2011
Info Dana Pensiun BNI Pembina Direksi Dana Pensiun BNI Penanggung Jawab Direktur Utama Direktur UKR Dewan Redaksi Iwan Dharmasatyawan (Pemimpin merangkap Anggota) Arutlah (Wakil Pimpinan merangkap Anggota) Bachfuandi Y.B (Anggota) Torry Andriatno (Anggota) Tata Grafis & Dokumentasi Rinaldy Djamachsari Sirkulasi Divisi USM
1 2 3 6 8 11 16 20 23 33 37 39
Surat Pembaca Salam Redaksi Berita DPBNI Kabar Peserta Inspirasi Capita Selecta Pengetahuan Kesehatan Pengumuman Serba-serbi Berita Duka Galeri Foto Cover Belakang Dalam : Galeri Foto Cover Belakang Luar : Dirgahayu 51 tahun DPBNI
Alamat Redaksi Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat 10430 Telepon 021 - 31909369 Fax 021 - 31902187 e-mail :
[email protected] Website : www.dapenbni.co.id Pencetak PT PP Mardi Mulyo Cover Depan : “Syukuran HUT 51 thn DPBNI”
Majalah Info Dana Pensiun BNI diterbitkan untuk memberikan dan menyebarluaskan informasi tentang Dana Pensiun pada umumnya dan Dana Pensiun BNI pada khususnya serta membangun komunikasi dua arah antara Dana Pensiun BNI dan peserta • Majalah ini juga dapat diakses melalui website DPBNI • Bagi pegawai aktif BNI dapat pula mengakses pada BNI forum
Diterbitkan untuk kalangan sendiri
Surat Pembaca
Artikel Tentang Pendidikan Anak
Penjelasan DPBNI
Dengan hormat. Dengan membaca majalah Info Dana Pensiun BNI, kita banyak mendapat informasi tentang kegiatan para pensiunan terutama mengenai pengalaman mengelola persiapan usaha baik sebelum maupun sesudah menjalani pensiun. Para pensiunan banyak mengemukakan keberhasilan maupun kegagalan, namun dalam rubrik pengalaman dari pengamatan saya (mungkin saya keliru) belum pernah ada tulisan yang memuat tentang bagaimana cara mendidik anak pada saat masih aktif atau menjelang bebas tugas. Hal ini perlu diungkapkan oleh para pensiunan barangkali ada diantara para pensiunan yang putranya gagal atau berhasil. Berkenaan dengan hal tersebut kami mengusulkan pemimpin redaksi untuk memuat/ menyediakan ruangan tersebut. Demikian permohonan saya, semoga pemimpin redaksi berkenan menanggapi, atas perhatiannya sebelumnya saya sampaikan terima kasih.
Yang kami hormati Bapak H. Mukti Hadish, tidak kita dapatlah pungkiri bersama bahwa pendidikan anak akan selalu menjadi aspek utama dalam kehidupan keluarga dimanapun keluarga itu berada. Sehingga kami sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak menyampaikan usulan betapa pentingnya bagi kami untuk memuat tulisan yang berkenaan dengan ”Pendidikan Anak”. Sekaligus juga menanggapi permohonan Bapak diatas maka pada edisi kali ini kami coba muat dalam kolom Renungan tulisan mengenai ”Mengelola Pendidikan Anak”, diharapkan dengan tulisan tersebut setidaknya dapat memenuhi sebagian kebutuhan Bp. H. Mukti Hadish dan pembaca lainnya akan pentingnya pendidikan anak. Tulisan yang berkenaan dengan pengalaman mendidik anak/ keluarga kami nantikan dari pembaca sekalian. Terima kasih.
Wassalam,
Tergugah Untuk Menulis Pengalaman Semasa Berdinas Di BNI dan Setelah Pensiun
Mataram, 28 Maret 2011.
Dengan hormat,
H. Mukti Hadish No. Dana Pensiun 9462/052850 Jl. Swasembada No. 120 KR. Pule Mataram – Nusa Tenggara Barat
Semula saya merasa agak risih, takut ada ter-kandung unsur riya untuk menulis perjalanan
hidup saya baik selama berdinas di BNI maupun setelah Pensiun. Namun saya tergugah oleh tulisan pada Majalah Info Edisi ke-42 Tahun 2010 mengenai pengalaman Bapak Rasa Suroso, Pensiunan BNI Cabang Indramayu. Bersama ini saya sampaikan sebagian pengalaman saya, mudah-mudahan Dewan Redaksi dapat mempertimbangkannya untuk dimuat dajalah Info DP BNI, dengan harapan kiranya dapat disusun kembali sehingga pantas untuk dibaca oleh teman-teman para Pensiunan khususnya, umumnya segenap para pembaca Majalah Info DP BNI, sebagai ajang/Media silahturahmi. Demikianlah atas bantuan serta kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. Cianjur, 01 Mei 2011 H. Salma Suharna, SH No.Dana Pensiun : 042420 Jl.Buniwangi I No.2 Bojongherang Cianjur – Jawa Barat Penjelasan DPBNI : Terima kasih atas perhatian Bpk. H.Salma Suharna mengenai keinginannya untuk berbagi pengalaman/perjalanan hidup Bapak semasa berdinas di BNI maupun setelah pensiun, tulisan tersebut rencananya akan kami muat pada Majalah Info DPBNI Edisi ke – 44.
Melalui rubrik ini, peserta Dana Pensiun BNI dapat menyampaikan saran dan pendapatnya tentang investasi, pengelolaan Dana Pensiun BNI dan lain-lain. Untuk itu bagi peserta Dana Pensiun BNI, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, yang berhasrat menyampaikan saran, kritik dan pendapatnya, harap menulis surat dan mencantumkan identiasnya. Kritik saran yang membangun sangat kami harapkan. Info DPBNI 1 Edisi ke 43/2011
Salam Redaksi
Salam dari Redaksi Salam Sejahtera Tahun 2010 telah kita arungi bersama. Tahun yang diarungi dengan awal yang cukup baik, dipertengahan yang membaik dan diakhir yang lebih baik. Periode ketidakpastian pemulihan ekonomi global pada tahun 2010 yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia telah berlalu dan kami bersyukur risiko ketidakpastian itu dapat dilalui bersama dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena Dana Pensiun BNI diakhir tahun 2010 menunjukkan kinerja pendanaan dan profitabilitas yang perform terhadap targetnya. Kinerja profitabilitas Dana Pensiun BNI (DPBNI) pada dalam tahun 2010 ditunjukkan dengan Hasil Usaha Setelah Pajak per 31 Desember 2010 yang mencapai Rp.441,93 Milyar atau meningkat Rp.89,73 Milyar (+25,47%) dibandingkan periode yang sama pada tahun yang lalu yang mencapai Rp.352,20 Milyar. Disamping upaya peningkatan kinerja diatas, dilakukan juga pengkinian data pensiunan terutama untuk memastikan kebenaran alamat, susunan keluarga dan lainlain yang dilakukan 2 (dua) tahun sekali dengan menggunakan istilah “daftar ulang”. Untuk daftar ulang kedua yang dimulai Desember 2009 dari 9653 pensiunan sampai dengan saat ini (s/d akhir Maret 2011) masih terdapat 260 pensiunan yang belum melakukan daftar ulang dan sudah diupayakan mencari informasi alamat terakhirnya namun belum ditemukan. Pada edisi yang Ke-43 Tahun 2011, kami tampilkan tulisan yang mengisi rubrikrubrik kali ini antara lain, Acara Syukuran 51 Tahun Dana Pensiun BNI, Safari Peduli Bencana Merapi dari PP BNI Malang, Inspirasi : Pensiunan BNI Mengabdi Pada Keraton/ Pura Mangkunegaran, Capita Selecta : Mempersiapkan Masa Pensiun, Pengetahuan : Bagaimana Mengurus Pensiun Janda/Duda atau Anak, Berita Duka, Galeri Foto dan lainlainnya. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Hormat Kami,
Redaksi
Redaksi menerima tulisan atau artikel tentang ilmu pengetahuan, kesehatan, pengalaman pribadi, atau kisah-kisah selama bertugas di BNI dan kegiatan-kegiatan setelah pensiun dan lain-lain, yang sesuai dengan misi Info Dana Pensiun BNI. Untuk tulisan berupa saduran harap mencantumkan sumbernya dengan lengkap. Karya yang dimuat akan diberikan imbalan secukupnya. Redaksi berhak untuk mengubah redaksinya dan memuat atau tidak memuat tanpa pemberitahuan.
2 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Berita DPBNI
Acara Syukuran HUT Ke-51 Dana Pensiun BNI
A
cara perayaan hari ulang tahun perusahaan bisa menjadi momen yang penting untuk melakukan introspeksi sebelum menentukan langkah ke depan.
Selain mencanangkan target bisnis untuk tahun depan, momen ini juga dapat dipergunakan sebagai sarana merenungkan kembali seluruh kegiatan/ pekerjaan di perusahaan yang telah dilakukan selama setahun. Demikian halnya dengan acara syukuran HUT Dana Pensiun BNI, segala puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa dipanjatkan karena atas rahmat dan karuniaNya, Dana Pensiun BNI di usianya yang ke 51 tahun masih tetap eksis dan dapat memberikan kontribusi bagi pesertanya. Tidak terasa pada tanggal 06 April 2011, perjalanan Dana Pensiun BNI telah memasuki usia yang ke 51 tahun. Pada tgl 06 April 1960 bedirilah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Dana Pensiun dan Sokongan Untuk Direksi dan Pegawai Bank Negara Indonesia (Yayasan Dapenso BNI 1946) yang berfungsi mengelola dan mengembangkan dana sehingga dapat dimanfaatkan untuk penghasilan tetap pegawai
Sambutan Direktur Utama Dana Pensiun BNI (Bp.Masrokan Nasuha) Pada Acara Syukuran HUT DPBNI Ke-51
BNI yang telah memasuki masa pensiun. Dalam perjalanannya kemudian diubah menjadi Dana Pensiun BNI berkenaan dengan UU Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut. Penyesuaian dari Yayasan Dapenso BNI 1946 menjadi Dana Pensiun BNI disahkan oleh Menteri Keuangan RI pada tgl. 24 Pebruari 1995.
Acara syukuran HUT ke51 tahun Dana Pensiun BNI bertemakan “Optimisme Ditengah Ekspansi Ekonomi Indonesia dan Pemulihan Ekonomi Global” dilaksanakan dan dirayakan dengan penuh kesederhanaan bertempat di gedung kantor Dana Pensiun BNI Jl. Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat.
Info DPBNI 3 Edisi ke 43/2011
Berita DPBNI
Undangan Yang Hadir Pada Syukuran HUT DP BNI Ke-51
Tampak hadir dalam acara tersebut, wakil dari Pendiri/ Dewan Pengawas, Serikat Pekerja BNI, para Direksi Perusahaan Anak, Pengurus PP Pusat BNI, YDD Swadharma, YKP BNI, Koperasi Swadharma dan undangan lainnya serta segenap karyawan/ karyawati Dana Pensiun BNI. Dalam sambutan pidatonya Direktur Utama Dana Pensiun BNI, Bp. Masrokan Nasuha memaparkan pencapaian kinerja Dana Pensiun BNI Tahun Buku 2010 (audited). Pencapaian hasil usaha bersih di tahun 2010 mencapai Rp. 441,9 milyar meningkat sebesar Rp. 89,7 milyar atau 25,48% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp.352.20 milyar. ROI
di
4 Info DPBNI
tahun
Edisi ke 43/2011
2010
mencapai 13,28% dan ROA mencapai 12.85% masih diatas target bunga aktuaria 11% walaupun dari kondisi yang ada dirasakan sangat berat karena kecenderungan tingkat suku bunga SBI, Deposito dan Obligasi cenderung menurun. Dari sisi pembayaran Manfaat Pensiun pada tahun 2010 meningkat kurang lebih Rp. 60 milyar dari tahun 2009 atau tepatnya pada tahun 2009 dalam satu tahun, Dana Pensiun BNI membayarkan manfaat pensiun & THT sebesar Rp. 339.9 milyar atau rata-rata Rp. 28,3 milyar perbulan, kemudian pada tahun 2010 menjadi Rp. 399.9 milyar atau rata-rata Rp. 33.3 milyar perbulan. Kenaikan pembayaran manfaat pensiun disebabkan pada tahun 2010 Bank BNI
menyelenggarakan program pensiun sukarela (PPS) dan spin off BNI Syari’ah. Sedangkan Aktiva Bersih Dana Pensiun BNI tahun 2010 mencapai Rp. 4.293 triliun, meningkat sebesar 6,46% dari Aktiva Bersih tahun 2009 sebesar Rp. 4.032 triliun dan Ratio Kecukupan Dana (RKD) meningkat dari 101,49% di tahun 2009 menjadi 110.07% pada tahun 2010. Pada kesempatan tersebut, beliau juga mengatakan bahwa patut disyukuri atas kinerja keuangan tersebut, sehingga,dapat memberikan peluang bagi Dana Pensiun BNI untuk meningkatkan kesejahteraan pensiunan. Dengan dukungan dari Dewan
Berita DPBNI
Pengawas, saat ini Dana Pensiun BNI sedang mengusulkan kepada Pendiri (dhi Bank BNI) disamping yang kenaikan regular 3% juga bisa meningkatkan kenaikan tambahan, juga manfaat lainnya. Untuk itu beliau memohon doa dari segenap peserta agar usaha yang maksimal dari Dana Pensiun BNI ini dapat tercapai yang pada giliranya dapat meningkatkan kesejahteraan pensiunan. Berkaitan dengan tema HUT ke 51, lebih jauh beliau memaparkan bahwa kondisi ekonomi global sulit sekali diduga. Negara-negara Uni Eropa seperti Portugal, Italia, Swiss, Yunani dan Spanyol mengalami kesulitan likuiditas keuangan, sementara itu America Serikat
pun belum sepenuhnya sembuh/ lepas dari krisis keuangan. Di kawasan Timur Tengah terjadi pergolakan yang mengakibatkan meningkanya suhu politik dalam negerinya, hal ini tentunya juga berdampak terhadap ekonomi global khususnya harga minyak dunia yang melambung tinggi. Di Jepang bencana tsunami memporakporadakan perekonomiannya, ini juga berpengaruh terhadap perekonomian global dan khususnya terhadap nilai ekspor dan impor Indonesia yang sedikit banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Namun demikian dalam kondisi apapun beliau menekankan agar kita
tetap optimis, apalagi mayoritas investasi Dana Pensiun BNI berada di pasar modal, sehingga dalam kondisi apapun apabila bisa memanfaatkan peluang, maka dalam situasi krisispun kita dapat memperoleh keuntungan. Setelah memberikan sambutan Dirut Dana Pensiun BNI menyerahkan Piagam Penghargaan Masa Bhakti (PMB) kepada salah seorang karyawan yang telah mengabdi/ bekerja selama 20 tahun di Dana Pensiun BNI, kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah, makan siang dan foto bersama.(Torry)
Ucapan Selamat Dari Koperasi Dilingkungan BNI & Perusahaan Anak milik Dana Pensiun BNI
Info DPBNI 5 Edisi ke 43/2011
Kabar Peserta
Safari Peduli Bencana Merapi
Persatuan Pensiunan Bank BNI Cabang Malang
S
eperti yang telah diberitakan melalui media cetak dan media elektronik yang sangat gencar tentang bencana yang terjadi di tanah air a.l. bencana banjir di Wasior, bencana gempa dan tsunami di Mentawai dan bencana gunung Merapi di Yogyakarta (dan Jawa Tengah, red.) yang sangat memilukan hati, melihat kenyataan tersebut tergugahlah nurani segenap Pengurus dan Anggota PP BNI Cabang Malang untuk peduli ingin berbuat sesuatu sebagai rasa simpati atas penderitaan mereka. Khususnya bencana Gunung Merapi di Yogyakarta diperoleh informasi masih banyak pengungsi yang tidak ditangani oleh lembaga pemerintah atau organisasi kemasyarakatan, terutama ditempat pengungsian yang kecil-kecil a.l. ditempattempat ibadah masjid, rumahrumah penduduk, dan tempattempat darurat lainnya yang tidak ter-ekspose, mereka kekurangan pangan, sandang dan kebutuhan dasar lainnya, hal ini disebabkan mereka tidak memiliki akses ke berbagai pihak. Memperhatikan kondisi tersebut Pengurus PP BNI Malang mengadakan pertemuan darurat untuk menghimpun dana dari seluruh anggota PP BNI Malang dengan segala upaya, melalui telepon, sms dan dalam beberapa hari terkumpullah :
6 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
a. Uang tunai yang ditampung dalam rekening Sekretaris PP, Rekening No. 0039544695 sebesar Rp.3.450.000,- (tigajuta empat ratus lima puluh ribu Rupiah). b. Baju pantas pakai sebanyak 3 (tiga) Doos besar. c. Beras sebanyak 25 Kg.
Sesuai pengarahan dari Ketua PP BNI Malang Bp. Drs. H. Soegeng Prayitno MM. ditugaskan kepada Sekretaris PP BNI Malang Sdr. Drs. H. Bambang Suprijadi untuk langsung mengadakan Safari ke berbagai tempat di Sleman – Yogyakarta (yang kebetulan salah seorang
Kabar Peserta
puteranya bertempat tinggal di Sleman – Yogyakarta dapat membantu sebagai penunjuk jalan) untuk menyerahkan bantuan tersebut. Bantuan uang tunai sesuai kebutuhan dilapangan dibelanjakan di Yogyakarta berupa beras, minyak goreng, gula, sabun cuci, kecap, susu bayi, pembalut wanita, garam dapur, dll. Wilayah Safari Peduli Bencana Merapi atas nama PP BNI Malang dilakukan pada : • Daerah Kabupaten Sleman pada tanggal 18 dan 19 Nopember 2010 a.l. : kecil yang 1. Pengungsi berada di Dusun Karanglo Desa Cebongan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, ditempat ini jumlah pengungsi sebanyak 17 KK , Pengungsi kecil yang berada di Dusun Karanglo Desa Cebongan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, ditempat ini jumlah pengungsi sebanyak 17 KK , ± 86 orang pengungsi. tingkat 2. Pengungsi menengah yang berada di Balai Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman DIY yang mengkordinir pengungsi di kampung-kampung sekitar Kecamatan Kalasan berjumlah ± 4.000 orang pengungsi, sebagian besar pengungsi berasal disekitar Kali Gendol. • Daerah Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang a. l. : 1. Dusun Daleman, Desa Gondosuli Kecamatan Muntilan. Daerah ini berjarak 13 Km dari Gunung Merapi dan menampung pengungsi dari atas dusun ini sebanyak
Sekretaris PP BNI Cab. Malang, Drs. H. Bambang Suprijadi (kiri) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pengungsi korban Gunung Merapi.
40 orang pengungsi, sedangkan warganya sendiri sebanyak 765 jiwa sebagian besar warganya buruh tani dan petani kecil yang kehilangan mata pencaharian. 2. Dusun Kutan Desa Sedayu Kecamatan Muntilan, berjarak 15 Km dari Gunung Merapi yang jumlah warganya sebanyak ± 315 jiwa yang sebagian besar adalah para petani dan buruh tani. Dengan adanya bencana muntahan Gunung Merapi, warganya tidak dapat bekerja karena lahan pertanian yang masih tertutup pasir dan debu, sedang para petaninya tidak dapat mengolah sawahnya karena tidak mengetahui sampai kapan Gunung Merapi berhenti beraktifitas
(survey dilakukan saat Gn. Merapi masih beraktifitas tinggi, red.). Kegiatan yang telah dilakukan dirasa masih terlalu kecil dibandingkan dengan para korban Merapi yang jumlahnya cukup besar, namun dari upaya yang dilakukan dengan ketulusan hati para anggota pensiunan, bahwa anggota pensiunan masih bisa melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain walaupun dalam lingkup yang kecil, dan terbatas, maka kegiatan tersebut tidaklah siasia. Semoga apa yang dilakukan oleh PP BNI Malang akan menambah rasa kepedulian sosial dan selalu dapat berbuat sesuatu bagi kemaslahatan orang lain, aamiin.
Suasana di Pengungsian
Info DPBNI 7 Edisi ke 43/2011
Inspirasi
Pensiunan BNI
Yang Mengabdi Pada Kraton/ Pura Mangkunegaran
M
anusia tidak lepas dari aktivitas bekerja. Ada orang yang bekerja untuk mencari uang, ada yang bekerja untuk mengisi waktu luang, ada juga yang bekerja untuk mencari identitas, dan sebagainya.
Bila ditelusuri lebih jauh lagi, sebuah pekerjaan lebih berkaitan dengan kebutuhan psikologis seseorang dan bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan materi semata. Secara materi, seseorang dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya dengan bekerja. Namun secara psikologis, bekerja bertujuan untuk memenuhi rasa memiliki identitas, status, ataupun fungsi sosialnya. 8 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Secara umum, arti kata pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan. Seseorang yang pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam gaji sampai meninggal dunia.
Seseorang yang memasuki masa pensiun, bisa merubah arah hidupnya dengan mengerjakan aktivitas lain, tetapi bisa juga tidak mengerjakan aktivitas tertentu lagi. Masa pensiun ini dapat menimbulkan masalah karena tidak semua orang siap untuk menghadapinya. Pensiun akan memutuskan seseorang dari aktivitas rutin
Inspirasi
yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, selain itu akan memutuskan rantai sosial yang sudah terbina dengan rekan kerja, dan yang paling vital adalah menghilangnya identitas diri seseorang yang sudah melekat begitu lama. Pensiun sering kali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi kelak. Dalam era modern seperti sekarang ini, pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting yang bisa mendatangkan kepuasan (karena uang, jabatan, dan memperkuat harga diri). Oleh karena itu, sering kali terjadi orang yang pensiun bukannya bisa menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya ada yang justru mengalami problem serius (kejiwan ataupun fisik). Individu yang melihat masa pensiun hanya dari segi finansial kurang bisa beradaptasi dengan baik dibandingkan dengan mereka yang dapat melihat masa pensiun sebagai masa di mana manusia beristirahat manikmati hasil jerih payahnya selama ini di masa tuanya.
keagamaan meskipun beliau sempat ditawari bekerja di Yayasan yang bergerak dibidang sosial, tetapi beliau lebih memilih memperdalam ilmu agama mengaji kepada kyai Di Masjid Al-Wustho Mangkunegaran Surakarta. Pada tahun 1996 beliau ditawari untuk bekerja di Kraton Mangkunegaran oleh Almarhum Bp. Kol.Pur. R. Hartomo waktu menjabat Walikota Surakarta. Diterima sebagai pegawai kraton/puro Mangkunegaran pada tanggal1 Juni 1996 dengan sebutan Abdi Dalem. Untuk menjadi abdi dalem memang syaratnya yang masih kerabat dan kebetulan beliau dari silsilah dari Mangkungara III termasuk dalam turun 4 canggah.
Seperti dialami oleh salah seorang pensiunan BNI, yaitu Bpk. M. Sadjarwo Sartomo, beliau masuk di BNI tahun 1961 dan pensiun tahun 1994 dengan mengalami masa bebas tugas (MBT) tahun 1992 dengan jabatan terakhir golongan IVB di BNI Cabang Surakarta.
Sampai saat ini beliau masih aktif mengabdi di Kraton/Puro Mangkunegaran, sudah hampir 15 tahun dengan mendapat kepangkatan kraton “Bupati Anom“ dengan gelar R.M.T. (Raden Mas Tumenggung) dengan tugas yaitu : 1. Menerima Laporan p e r k a w i n a n , kelahiran,kematian dari para kerabat Magkunegaran. 2. Mengurusi asal silah para trah keturunan (trah) dari Mangkunegara. 3. Mengurusi makam –makam kerabat dan pasanggrahan. 4. Menjalankan tata cara adat istiadat di istana Mangkunegaran. 5. M e l a k a s a n a k a n peringatan2 antara lain peringatan 1 suro, jumenengan (bertahtanya Sri Mangkunegara).
Untuk mengisi kekosongan dalam MBTnya beliau melakukan kegiatan yang bersifat
Meskipun bekerja di lingkungan Kraton/Puro Mangkunegaran dengan gaji
kecil, tidak membuat beliau kekurangan bahkan merasa hidup tenang, bahagia berada disuasana damai. Memang bila dilihat dari sisi finansial kurang mendukung, tetapi beliau punya prinsip” bekerjalah dengan menyenangkan hati dan dapat beribadah dengan tepat waktu (berjamaah) meskipun gaji kecil daripada bekerja dengan gaji yang besar tetapi sering menunda-nunda waktu ibadah dan berakibat dapat menimbulkan penyakit rohani. Bekerja dengan senang dan ikhlas merupakan niat yang mulia untuk melayani sesama, dalam bingkai ibadah dan insya Info DPBNI 9 Edisi ke 43/2011
Inspirasi
Allah Ridho Allah akan dinikmati di Hari Akhirat kelak. Dalam motonya beliau menanamkan “mikul duwur mendem jero” (menjaga nama baik keluarga, kelompok atau bangsa dan tidak meyebarkan fitnah, keburukan pada orang lain). Beliau juga berkeinginan diusia pensiun dapat gelar Husnul Khotimah berakhir hidup yang baik, barokah dan dapat Ridho dari Allah SWT, bukan Su’ul Khotimah berakhir dengan buruk dan mendapatkan adzab, naudzubillah min dzalik. (M. Romli).
Bapak M. Sadjarwo saat menerima gelar RMT dari Sri Mangkunegoro IX.
Tips yang Bahagia
Menghadapi Masa Pensiun
1
Rencanakan masa pensiun beberapa bulan atau beberapa tahun sebelumnya dengan pikiran yang jernih dan tenang sehingga pengaturan keuangan di masa pensiun dapat direncanakan secara baik.
2
Hadapi masa pensiun secara rileks. Ketegangan dan kecemasan tidak menjadikan segalanya menjadi lebih baik. Pengalaman dan keterampilan dapat digunakan untuk merencanakan masa depan.
3
Gunakan waktu pensiun dengan sebaik-baiknya dan serileks mungkin. Lakukan kegiatan yang menjadi hobi seperti berkebun, olah raga, dan lainnya agar tidak merasa jenuh.
4
Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, junk food, dan meminum minuman beralkohol.
5
Lakukanlah kegiatan sosial yang menarik dan mulailah meniti karir di kehidupan pasca-pensiun disertai optimisme bahwa hidup akan menjadi jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
6
Hilangkan kesepian dan libatkan diri pada orang-orang terdekat (silaturrahmi).
7
Jangan biarkan pesimisme mempengaruhi dan menguasai pikiran.
8
Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Berdoa, meditasi, dan lainnya akan membuat hidup terasa lebih damai dan tenang. (M. Romli)
10 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Capita Selecta
Mempersiapkan Masa Pensiun S
eperti mesin, tubuh manusia tidak diciptakan untuk bisa terus menerus bekerja. Ada kalanya manusia harus berhenti, dan pada suatu waktu seperti mesin juga, manusia harus istirahat dan menikmati masa pensiunnya. Namun demikian, seiring dengan datangnya masa pensiun, biasanya berhenti (berkurang) juga penghasilan yang diterima seseorang. Sebagian besar mereka yang bekerja di Perusahaan Swasta, misalnya harus menerima kenyataan bahwa penghasilan rutin mereka pasti berhenti. Bagi mereka yang pegawai negeri, mengikuti program pensiun, mengikuti program Jamsostek atau apa pun itu, masih untung karena mereka akan mendapatkan jaminan hari tua. Tetapi walaupun demikian, penghasilan pensiun yang akan mereka terima kadangkadang masih tidak cukup untuk membiayai hidup mereka pada masa pensiun. Akibatnya mereka terpaksa harus menurunkan standar hidupnya, agar sesuai dengan jumlah penghasilan pensiun yang mereka terima. Hal itu bisa terjadi karena mempersiapkan masa pensiun (dengan memiliki program pensiun) merupakan suatu hal yang masih jarang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Motivasi untuk mempersiapkan masa pensiun biasanya baru muncul setelah adanya penawaran dari perusahaan atau adanya iklaniklan di media masa yang
mengiklankan tentang program pensiun. Padahal setiap orang sebetulnya membutuhkan sebuah program pensiun untuk menjamin penghasilannya kelak ketika sudah tidak bekerja lagi. Tak jarang orang menyesal di masa tua, karena pada masa mudanya hanya memaksimalkan membelanjakan uang, daripada menabungnya. Padahal saat itu ia sedang berada pada masa produktif. Sebagian orang bermimpi saat pensiun masih bisa bekerja lagi atau mendirikan bisnis sendiri. Padahal untuk dapat dipekerjakan kembali oleh sebuah perusahaan tidaklah mudah, apalagi bila keahlian seseorang tidak memadai, serta tingginya tingkat persaingan dunia kerja. Demikian juga, apabila seseorang akan memulai bisnis pada usia lanjut, tentu akan sangat berisiko, dibandingkan bisnis yang dilakukan saat masih muda. Oleh karena itu berapapun usia anda sekarang, masa pensiun adalah momen yang pasti akan dihadapi. Karena masa pensiun adalah suatu kepastian, maka seyogianyalah seseorang mempersiapkan diri sejak dini untuk memasuki era baru dalam kehidupan tersebut.
Pentingnya mempersiapkan masa pensiun Banyak orang yang merasa cuek dengan persiapan pensiunnya. Bahkan jika ditanyakan kepada seseorang yang masih aktif bekerja, apakah sudah siap menjalani pensiun, jawaban yang jujur dalam hati adalah belum siap. Memang bagi mereka yang berumur 25 – 35 tahun biasanya belum atau bahkan tidak memikirkan untuk mempersiapkan masa pensiun dan bahkan bagi sebagian orang mempersiapkan masa pensiun adalah hal yang sama sekali tidak menyenangkan. Biasanya orang lebih tertarik untuk menikmati saja uang atau penghasilan yang ada saat ini. Mereka merasa biaya hidup saat ini sudah terlalu mahal, sehingga mereka tidak ingin mempersiapkan masa pensiunnya yang nota bene Info DPBNI 11 Edisi ke 43/2011
Capita Selecta
Pada saat masih bekerja, biaya hidup sudah terasa cukup mahal, apalagi nanti ketika mereka sudah tidak bekerja, dimana biaya hidup dipastikan akan jauh lebih mahal.
mengharuskannya menabung. Tetapi begitu mereka sudah berumur 50-60 tahun, mereka kaget bahwa waktu ternyata begitu cepat berlalu, dan mereka belum mempunyai persiapan apa-apa untuk masa pensiun. Menurut Safir Senduk (seorangkonsultan perencana keuangan), ada empat alasan penting mengapa seseorang perlu mempersiapkan masa pensiun : 1. Tingginya biaya hidup saat ini. Kalau seseorang yang menanggung sendiri biaya hidupnya pasti dapat merasakan bahwa biaya hidup saat ini sungguh mahal. Tak peduli apakah memiliki uang atau tidak, tetapi biaya hidup saat ini tetap saja mahal. Bagi seseorang yang saat ini masih aktif bekerja dan mempunyai penghasilan, biaya hidup yang tinggi dan mahal mungkin masih dapat dibayar atau diatasi karena adanya penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan, tetapi bagaimana kalau kelak 12 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
mereka sudah tidak lagi bekerja. Kalau biaya hidup tidak tinggi, maka mereka mungkin masih mampu untuk membayarnya walaupun sudah tidak bekerja, tetapi dengan biaya hidup yang tinggi, bagaimana mereka bisa membayarnya bila sudah tidak memiliki penghasilan. Itulah sebabnya tingginya biaya hidup menjadi salah satu alasan kenapa perlu mempersiapkan masa pensiun. 2. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun. Kenaikan biaya hidup dari tahun ketahun sungguh sangat merisaukan. Jika beberapa waktu yang lalu, dengan uang Rp. 500 sudah dapat membeli 2 buah goreng pisang, tetapi sekarang, dengan jumlah uang yang sama, saat ini hanya cukup untuk membeli satu buah goreng pisang. Kenaikan harga tersebut biasa disebut dengan inflasi. Inflasi dapat terjadi karena naiknya biaya untuk membuat barang dan jasa atau naiknya permintaan akan barang dan jasa. Dengan naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun, membuat seseorang harus melakukan persiapan ketika sudah tidak bekerja lagi. Pada saat masih bekerja, biaya hidup sudah terasa cukup mahal, apalagi nanti ketika mereka sudah tidak bekerja, dimana biaya hidup dipastikan akan jauh lebih mahal. 3. Ketidakpastian ekonomi di masa mendatang. Anggap saja saat ini anda telah berhasil, hidup serba berkecukupan, dengan mudah bisa membayar tingginya biaya hidup, atau anda mempunyai karir yang luar biasa. Tetapi pernahkah anda membayangkan
apa yang akan terjadi bila suatu saat anda di PHK, atau perusahaan tempat anda bekerja mengalami kebangkrutan. Apabila anda memiliki investasi dengan jumlah yang besar, apakah ada jaminan bahwa investasi tersebut bisa bertahan nilainya. Jangan merasa silau atau meramalkan bahwa kehidupan anda akan tetap sukses selamanya seperti sekarang. Segala sesuatu bisa terjadi ditengah jalan, seperti PHK atau kebangkrutan masal Kalau Tuhan berkehendak, Tuhan dapat mengambil apa yang anda miliki sekarang sehingga anda tidak punya apa-apa, oleh karena itu siapkan pensiun anda dari sekarang. 4. Ketidakpastian fisik di masa mendatang. Kadang-kadang sering terjadi seseorang yang masih bekerja, tiba-tiba mengalami keadaan, dimana dia tidak dapat lagi bekerja karena alasan fisik seperti cacat, stroke dll. Orang yang berkerja penuh sampai usia 55 tahun (pensiun normal), masih banyak yang harus pensiun dibawah standar hidup , apalagi mereka yang bekerja tidak sampai 55 tahun, dan itu bisa terjadi apabila seseorang mengalami cacat fisik pada saat orang itu sebetulnya masih dapat bekerja dan mencari nafkah. Itulah sebabnya ketidakpastian fisik dimasa mendatang menjadi alasan perlunya mempersiapkan masa pensiun. Kapan sebaiknya mulai mempersiapkan masa pensiun? Menurut pendapat para ahli mempersiapkan masa pensiun dapat di ibaratkan
Capita Selecta
seperti perlombaan marathon. Mempersiapkan masa pensiun sebaiknya dimulai sejak awal bekerja yaitu pada usia sebelum 25 tahun, usia 30 tahun s/d 40 tahun adalah persiapan yang dipercepat, usia 40 tahun s/ d 50 tahun adalah ibarat lari sekencang-kencangnya, dan usia 55 tahun sampai pada garis akhir marathon. Pada umumnya orang yang masik aktif bekerja belum memikirkan masa pensiun, sebagian besar baru sadar setelah mencapai usia lima puluhan atau beberapa tahun menjelang usia pensiun. Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita sudah mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun yang mau tidak mau akan datang? Siapkah kita? Jangan tunda untuk memikirkan ini. Selagi masih muda dan punya kemampuan segeralah untuk mempersiapkan masa pensiun Para ahli menyatakan bahwa hal-hal yang mengancam pensiun itu jauh lebih serius daripada yang seringkali dipikirkan orang. Masalah keluarga yang berakhir dengan
Selagi masih muda dan punya kemampuan segeralah untuk mempersiapkan masa pensiun
perceraian, masalah berhenti bekerja (karena dipensiunkan = dipecat) dan masalah kesehatan, seperti diabetes, stroke dan gangguan jantung, merupakan ancaman yang berbahaya bagi para pensiunan. Bagaimana seharusnya mempersiapkan masa pensiun? Berangkat dari kondisi-kondisi di atas, maka mulailah membuat persiapan, dan berikut ini kami sampaikan beberapa persiapan memasuki masa pensiun : 1. Menabung secara rutin. Sisihkan sebagian uang dari penghasilan rutin untuk dimasukkan ke dalam tabungan. Nantinya tabungan tersebut akan berkembang terus hingga mencapai jumlah yang cukup besar. Dalam hal menabung ini banyak orang yang menyadari pentingnya menabung tapi merasa sulit untuk bisa mewujudkannya menjadi suatu langkah nyata. Mereka merasa akan kesulitan bilamana sebagian penghasilannya disisihkan untuk tabungan. 2. Mengikuti Program Pensiun. Ikuti program pensiun yang ditawarkan oleh asuransi unit link atau Bank, seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dan sejenisnya. Namun dalam memilih perusahaan penyelenggara program pensiun ini harus ekstra hati-hati, karena ada pula yang tidak transparan, korupsian atau salah kelola sehingga menyebabkan tidak terbayarnya manfaat pensiun pada saat pensiun tiba.
3. Membuka usaha sampingan. Membuka usaha sampingan, tujuannya adalah agar hasil usaha sampingan ini dapat digunakan sebagai tambahan dana untuk membiayai kehidupan pensiun. Membuka usaha sampingan ini dapat sangat menguntungkan, namun perlu diingat, keberhasilan tersebut didapat hanya dengan pengelolaan yang baik. Usaha Sampingan ini nantinya juga dapat terus menjadi usaha pokok pada saat pensiun. 4. Proteksi diri dan keluarga Anda dengan asuransi untuk kesehatan dan cacat. Karena tanpa asuransi kita patut bertanya pada diri kita, apakah dana pensiun yang kita himpun akan cukup membiayai perawatan dan pengobatan jika sakit? 5. Jagalah kesehatan. Dengan makanan yang sehat dan bergizi, olahraga, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, dan mencari cara untuk menghilangkan stress. Kesehatan fisik dan mental pensiunan biasanya semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia, dan ini tentu memerlukan dana yang semakin besar untuk pemeliharaan dan perawatannya. 6. Investasi Dini. Kelebihan dana sekarang bisa di alokasikan ke berbagai bentuk investasi apapun bentuknya, seperti investasi dalam bentuk emas dll 7. Jagalah keutuhan keluarga Anda. 8. yang lebih penting BERDOA Info DPBNI 13 Edisi ke 43/2011
Capita Selecta
Beberapa kesalahan dalam mempersiapkan masa pensiun Bila selama ini anda sudah melakukan persiapan dengan memiliki sebuah Program Pensiun, maka selamatlah untuk anda, anda termasuk satu dari sebagian kecil dari mereka yang memikirkan masa pensiun. Namun kita juga sering mendengar bahwa orang yang sudah memiliki program pensiun malahan harus hidup dibawah standar seperti ketika mereka masih bekerja. Sungguh ironis, pada saat masih aktif bekerja, mereka keluar jam 6-7 pagi dari rumah untuk pergi ke kantor, dan sampai dirumah kembali jam 67 sore, atau sekitar 12 jam setiap hari, 5 hari dalam seminggu, dan 52 minggu dalam setahun. Jika mulai bekerja pada usia 25 tahun, maka total masa kerja sekitar 30 tahun. Namun ketika pensiun, kehidupan mereka justru jauh di bawah standar kehidupan mereka dulu, dan sayangnya hidup mereka di dunia ini hanya sekali dan mereka tidak dapat memilih untuk dilahirkan kembali ke dunia dan memulainya lagi dari awal.
Mereka yang memiliki program pensiun, biasanya sudah (atau kelak akan) menerima penghasilan yang tetap jumlahnya sepanjang masa pensiun.
masalah penting untuk dimulai sejak dini. 2. Jumlah penghasilan pensiun tetap sementara biaya hidup biasanya naik terus setiap tahun Mereka yang memiliki program pensiun, biasanya sudah (atau kelak akan) menerima penghasilan yang tetap jumlahnya sepanjang masa pensiun. Padahal jumlah biaya hidup biasanya naik terus setiap tahun. Penghasilan pensiun yang diterima tidak akan mampu bertahan terhadap naiknya biaya hidup dari tahun ketahun.
Kenapa hal itu dapat terjadi? Ini karena mereka yang hendak (atau sudah) mengambil program pensiun melakukan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain :
3. Tidak memperkirakan jumlah biaya hidup setelah pensiun. Seringkali, mereka yang memiliki program pensiun tidak dapat memperkirakan berapa jumlah biaya hidup ketika mereka pensiun kelak. Mereka setuju untuk menerima pensiun sebesar jumlah tertentu, tanpa melihat apakah pensiun tersebut akan mencukupi untuk menutup biaya hidupnya kelak setelah pensiun.
1. Terlambat memulai persiapan pensiun Keterlambatan ini biasanya disebabkan karena banyak yang tidak merasa bahwa masalah persiapan pensiun adalah
4. Merasa puas dengan program pensiun yang diikuti perusahaan. Banyak karyawan yang mengkuti program pensiun di perusahaan tempat
14 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
mereka bekerja. Setiap bulan penghasilan mereka dipotong sekitar sekian persen untuk dimasukan ke dalam program pensiun perusahaan. Dengan mengkitui program pensiun dari perusahaan, banyak karyawan merasa sudah puas dengan program pensiun yang mereka ikuti. Padahal karyawan itu mengetahui berapa jumlah manfaat pensiun yang akan diterimanya kelak. Bahkan lebih ironis mereka tidak tahu berapa manfaat pensiun yang akan ia terima nanti ketika pensiun. Untuk itu jangan merasa puas dengan program pensiun yang sudah diikuti sekarang, dan siapkanlah program pensiun secara terpisah. Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita sudah mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun yang mau tidak mau akan datang? Bagaimana persiapan anggota keluarga dalam menyikapi datangnya masa pensiun Anda? Apakah rencana Anda di masa pensiun nanti? Kekhawatiran apa sajakah yang Anda hadapi ketika dihadapkan dengan masa pensiun? Lebih jauh lagi, jenis investasi apakah yang cocok bagi Anda di masa pensiun? Dan jenis usaha apakah yang cocok untuk mengisi harihari pensiun Anda nanti?, selamat mempersiapkan. (Nasri)
Capita Selecta
3Pensiunan
Pilihan Profesi
1. Konsultan Jika Anda adalah seorang pakar di bidang yang digeluti selama bekerja bertahun-tahun, mengapa tidak menawarkan kepakaran tersebut ke perusahaan lain setelah pensiun? Banyak pensiunan menyadari, keahlian dan pengetahuan mereka bernilai jual tinggi. Sehingga, banyak di antaranya memutuskan membuka bisnis konsultan. Sebagai konsultan paruh waktu, Anda bisa mengenakan biaya perjam dan mendapatkan penghasilan yang mungkin jauh lebih besar dibandingkan saat bekerja penuh waktu dulu. Selain itu, Anda juga bebas memilih proyek mana yang ingin ditangani.
2. Florist Jika Anda senang berkebun dan memiliki pengetahuan luas soal bunga, membuka toko bunga merupakan pilihan terbaik sebagai profesi pascapensiun.
3. Pengusaha Katering Jika banyak sanak keluarga, teman, dan tetangga yang memuji kelezatan opor ayam atau pai apel buatan Anda, bisnis katering barangkali menjadi pilihan karier yang paling tepat bagi Anda pascapensiun. Ini merupakan kesempatan bagus bagi Anda untuk mengubah hobi menjadi sesuatu yang menguntungkan.
Info DPBNI 15 Edisi ke 43/2011
Pengetahuan
Bagaimana Mengurus
Pensiun Janda/Duda atau Anak
K
ematian adalah hal yang pasti, namun kapan tiba/datangnya kepada setiap manusia tidak dapat diketahui dengan pasti.
Setiap peserta yang berkeluarga tentulah mendambakan, apabila yang bersangkutan meninggal dunia, baik janda/duda ataupun anaknya kelak dapat hidup sejahtera. Untuk itulah maka dalam suatu program pensiun terdapat benefit yang memberikan jaminan kesinambungan penghasilan di hari tua baik bagi peserta/pensiunan sendiri dan bagi istri/suami apabila peserta meninggal berupa manfaat pensiun janda/duda ataupun berupa hak pensiun anak kepada anak-anaknya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Dana Pensiun BNI dalam hal ini, telah merumuskan ketentuan dan tatacara memperoleh hak atas manfaat pensiun janda/duda atau anak dalam Peraturan Dana Pensiun BNI cf. SK Direksi BNI No.: KP/202/DIR/R tgl. 16-07-2008. Pada kesempatan ini, majalah
16 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
INFO DANA PENSIUN BNI akan mengetengahkan tulisan mengenai Manfaat Pensiun Janda/Duda dan Anak sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi untuk diketahui dan dipahami. Siapa sajakah yang berhak atas Manfaat Pensiun Janda/Duda atau Anak? Yang berhak atas pensiun janda/duda adalah istri/suami yang sah dari Peserta/Pensiunan yang meninggal dunia yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta meninggal dunia atau pensiun. Dengan demikian, maka Istri/suami yang sah dari peserta , namun tidak terdaftar di Dana Pensiun tidak berhak atas manfaat pensiun janda/duda, demikian pula dengan istri/suami yang dinikahi setelah Peserta memasuki masa pensiun. Sedangkan yang berhak atas pensiun anak adalah semua anak yang sah dari Peserta/Pensiunan yang telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau pensiun. Termasuk dalam pengertian Anak adalah Anak Peserta yang dilahirkan dalam jangka waktu
300 (tiga ratus) hari setelah Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia walaupun belum terdaftar pada Pendiri atau Dana Pensiun. Selain itu anak angkat atau anak adopsi juga berhak atas pensiunan anak, sepanjang anak tersebut didaftarkan ke BNI dan dapat dibuktikan dengan dokumen yang sah. Kapankah hak atas Manfaat Pensiun Janda/Duda atau Anak timbul dan berakhir? 1. Hak Manfaat Pensiun Janda/ Duda dibayarkan mulai bulan berikutnya setelah bulan Peserta/Pensiunan meninggal dunia dan pembayaran manfaat pensiun kepada Janda/Duda berakhir pada akhir bulan Janda/Duda meninggal dunia atau kawin lagi. 2. Manfaat Pensiun Anak dibayarkan mulai bulan berikutnya setelah bulan Peserta/Pensiunan meninggal dunia (dalam hal Peserta/ Pensiunan tidak mempunyai Janda/Duda) atau janda/Duda meninggal dunia atau Janda/ Duda kawin lagi. Pembayaran manfaat pensiun anak berakhir pada akhir bulan Anak meninggal dunia atau tidak
Pengetahuan
memenuhi persyaratan lagi untuk memperoleh pensiun anak dan dapat dibayarkan sampai anak berusia 25 tahun dengan catatan anak tersebut belum mempunyai penghasilan sendiri dan belum menikah. Bagaimana cara untuk memperoleh hak Manfaat Pensiun Janda/Duda dan Anak? Dalam hal Peserta/Pensiunan meninggal dunia, maka janda/duda atau anak harus mengajukan permohonan tertulis kepada Dana Pensiun BNI. Surat permohonan tersebut dapat diajukan melalui kantor cabang pembayaran manfaat pensiun atau langsung ke kantor Dana Pensiun BNI di jalan Raden Saleh No. 10 Jakarta Pusat. Pasal 42 ayat (4) Peraturan Dana Pensiun BNI menyatakan bahwa pembayaran Manfaat Pensiun kepada Janda/Duda dilakukan atas permohonan tertulis janda/ duda kepada Dana Pensiun BNI disertai : • Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Dokter atau Lurah yang menerangkan bahwa Peserta/Pensiunan yang bersangkutan meninggal dunia; • Surat keterangan dari Lurah
yang diketahui Camat yang menyatakan bahwa Janda/ Duda tersebut adalah benar sebagai istri/suami dari Peserta/Pensiunan yang meninggal dunia tersebut, sampai saat meninggalnya Peserta/Pensiunan tersebut; • Foto copy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk Janda/ Duda yang bersangkutan. Selanjutnya Pasal 42 ayat (6) menyatakan bahwa pembayaran Manfaat Pensiun kepada Anak dilakukan atas permohonan tertulis dari atau atas nama Anak yang berhak, disertai : • Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Dokter atau Lurah yang menerangkan bahwa Janda/Duda meninggal dunia atau Peserta/Pensiunan yang bersangkutan meninggal dunia (dalam hal tidak ada Janda/Duda yang berhak menerima Manfaat Pensiun); atau • Surat keterangan dari Lurah yang diketahui Camat yang menyatakan bahwa Janda/ Duda telah menikah lagi (dalam hal pemberian Manfaat Pensiun kepada Anak karena janda/Duda menikah lagi); • Surat keterangan dari Lurah yang diketahui Camat yang
menyatakan bahwa Anak tersebut belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri, khusus bagi Anak yang telah berusaia lebih dari 21 (dua puluh satu) tahun; • Surat keterangan penunjukan wali, bagi Anak yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun atau di bawah pengampuan (curatele). Hak pensiun manfaat anak wajib dibayarkan sampai anak tersebut berusia 21 tahun tanpa syarat atau tanpa melihat apakah anak tersebut sudah bekerja dan atau sudah menikah. Apabila anak telah berusia lebih dari 21 tahun tersebut telah melakukan pernikahn dan atau telah bekerja maka hak atas manfaat pensiun anaknya harus diteruskan atau dialihkan ke adiknya sekiranya anak tersebut masih mempunyai adik yang berhak atas manfaat pensiun. Namun apabila anak tersebut sampai dengan usia 25 tahun belum bekerja dan atau belum menikah maka ybs tetap berhak atas pembayaran manfaat pensiun anak. Berapakan besar Manfaat Pensiun Janda/Duda dan Anak? Seberapa besar manfaat
Info DPBNI 17 Edisi ke 43/2011
Pengetahuan
pensiun yang diterima janda/ duda atau anak apabila peserta/ pensiunan meninggal dunia ? Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menetapkan bahwa dalam hal peserta/pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun yang dapat dibayarkan kepada janda/duda yang sah sekurangkurangnya 60% dari manfaat pensiun yang telah dibayarkan kepada peserta/pensiunan (Pasal 22 ayat (1) huruf a). Dalam hal janda/duda meninggal dunia, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada anak (Pasal 22 ayat (2)) besarnya sama dengan manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda. Dalam PDP Dana Pensiun BNI Pasal 36 ditetapkan besar manfaat janda/duda dan anak sebulan, apabila Pensiunan meninggal dunia adalah : • Besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda pada 12 (dua belas) bulan pertama sebesar 100% (seratus per seratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan dan pada bulan ke-13 (tiga belas) dan seterusnya, sebesar 80% (delapan puluh perseratus) dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan. • Besarnya Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Anak adalah 100% (seratus perseratu) dari manfaat pensiun Janda/Duda. Contoh 1 : Pak Swada adalah Pensiunan Bank BNI memiliki istri dan seorang anak beriusia 19 tahun, beliau menerima manfaat pensiun dari Dana
18 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Pensiun BNI sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) perbulan. Pada tgl 12 Desember 2010 beliau meninggal dunia, berapakah besar manfaat pensiun yang diterima Janda Pak Swada dan pensiun Anak, apabila Janda Pak Swada meninggal/ menikah lagi?
Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah). Pada tgl 20 Desember 2010 beliau meninggal dunia. Beliau sudah bercerai dengan istrinya dan ybs memiliki seorang anak yang masih berusia 20 tahun, berapakah besar manfaat pensiun yang diterima Anak Pak Dana?
Besar Manfaat Pensiun Janda : Pada 12 bulan pertama pensiun janda menerima 100% dari manfaat pensiun yang diterima pensiunan atau sebesar 3.500.000,(tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan pada bulan ke13 (bulan Januari 2012) dan seterusnya Janda Pak Swada menerima manfaat pensiun sebesar 80% dari manfaat pensiun yang diterima pensiunan atau sebesar Rp. 2.800.000,- (dua juta delapan ratus ribu rupiah) per bulan.
Besar Manfaat Pensiun Janda : Mantan istri atau istri yang dicerai tidak berhak atas manfaat pensiun janda, sehingga hak pensiun jatuh kepada anaknya.
Besarnya Manfaat Pensiun Anak : Apabila Janda Pak Swada meninggal dunia atau telah menikah kembali, maka besar manfaat pensiun yang diterima anak ybs adalah sebesar manfaat pensiun yang diterima janda atau sebesar Rp. 2.800.000,- (dua juta delapan ratus ribu rupiah) perbulan sampai dengan anak tersebut berumur 25 tahun. Contoh 2 : Pak Dana adalah Pensiunan Bank BNI setiap bulannya menerima manfaat pensiun dari Dana Pensiun BNI sebesar
Besarnya Manfaat Pensiun Anak : Pada 12 bulan pertama pensiun Anak menerima 100% dari manfaat pensiun yang diterima pensiunan atau sebesar 3.500.000,(tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan pada bulan ke-13 (bulan Januari 2012) dan seterusnya Anak Pak Dana menerima manfaat pensiun sebesar 80% dari manfaat pensiun yang diterima pensiunan atau sebesar Rp. 2.800.000,- (dua juta delapan ratus ribu) perbulan sampai dengan anak tersebut berumur 25 tahun (dengan catatan pada usia 21 – 25 thn anak tersebut belum bekerja dan belum menikah). Apakah kewajiban pensiun Janda/Duda dan Anak terhadap Dana Pensiun? Berdasarkan data per tgl. 31 Maret 2011, jumlah seluruh penerima manfaat pensiun di Dana Pensiun BNI sebanyak
Pengetahuan
Suasana Pelayanan Kepada Peserta/Pensiunan Di Kantor Dana Pensiun BNI, Jl. R. Saleh No. 10 Jakarta Pusat.
9.756 orang dengan jumlah pembayaran sebulan sebesar Rp. 22.900.188.452,-. Jumlah penerima Pensiun Janda/Duda sebanyak 2.690 orang (28% dari jumlah seluruh pensiun) dan jumlah penerima Pensiun Anak sebanyak 74 orang (0,8% dari jumlah seluruh pensiun), sedangkan pembayaran manfaat pensiun janda/duda sebulan sebesar Rp. 5.590.967.120,(24% dari jumlah seluruh pembayaran manfaat pensiun) dan pembayaran manfaat pensiun anak sebulan sebesar Rp. 118.764.581,- (0,5% dari jumlah seluruh pembayaran manfaat pensiun) : Penerima Manfaat Pensiun
Dari data diatas, jumlah penerima dan besarnya manfaat pensiun janda/duda dan anak yang ada cukuplah signifikan. Ada kemungkinan bagi janda/ duda sudah meninggal dunia atau menikah lagi atau bagi anak juga ada kemungkinan sudah menikah atau telah bekerja, namun satu dan lain hal belum melaporkannya kepada Dana Pensiun BNI. Keadaan demikian kemungkinan dapat menimbulkan kerugian financial bagi Dana Pensiun BNI, yaitu berupa tetap dibayarkannya hak pensiun kepada Janda/Duda atau
Peserta (orang)
Besar Manfaat Pensiun perbulan
Normal
3.485
Rp. 11.122.518.996,-
Dipercepat
3.507
Rp. 6.067.937.755,-
Janda/Duda
2.690
Rp. 5.590.967.120,-
Anak Jumlah
74 9.756
Rp.
118.764.581,-
Anak yang seharusnya sudah tidak berhak lagi. Bila terjadi demikian, maka Dana Pensiun BNI akan tetap menagihkan kembali atas manfaat pensiun yang teranjur dibayarkan kepada ahli warisnya. Berkenan hal tersebut, pentinglah kiranya, agar setiap pensiunan janda/duda atau anak menyampaikan Surat Keterangan sebagaimana ditetapkan dalam PDP Dana Pensiun BNI pasal 42 ayat (7) sbb : a. Surat keterangan dari Kelurahan/Kepala Desa yang menyatakan bahwa Janda/ Duda belum menikah lagi wajib disampaikan setiap akhir tahun oleh Janda/Duda yang bersangkutan. b. Surat keterangan dari Kelurahan/Kepala Desa yang menyatakan bahwa Anak belum berpenghasilan sendiri/bekerja, wajib disampaikan setiap tahun oleh yang bersangkutan. Demikian yang dapat kami informasikan mengenai bagaimana mengurus manfaat pensiun Janda/Duda atau Anak, semoga bermanfaat. (Torry)
Rp. 22.900.188.452,-
Info DPBNI 19 Edisi ke 43/2011
Kesehatan
Kenalilah Tubuh Anda (Sebuah Refleksi) Oleh : Santika
Jika
suatu saat kita berkunjung ke ruang rawat inap Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, di dinding ruang tunggu kita akan melihat gambar karikatur yang cukup menggelitik. Karikatur itu berupa kepala orang yang lidahnya menjulur panjang yang sedang menjilat berbagai jenis makanan yang enak-enak. Diatas kepalanya tertulis pesan: “Jantung koroner bisa berasal dari lidah anda”. Pesan ini tentu bermaksud mengingatkan agar kita waspada bahwa kerakusan akan makanan apalagi yang berlemak tinggi lambat laun dapat berakibat buruk terhadap kesehatan. Sejalan dengan karikatur tersebut mungkin kita akan teringat dengan satu anekdot yang sering dilontarkan oleh teman-teman bahwa: “Dulu ketika semua jenis makanan bisa kita makan, kita tidak punya uang untuk membelinya, tapi kini setelah kita punya uang untuk membelinya, sebagian dari jenis makanan tersebut sudah tidak boleh kita makan”. Secara lebih rinci dapat pula dijelaskan bahwa ketika masih sebagai pegawai muda sampai dengan umur sekitar 30 tahun dengan gaji yang masih relatip rendah hanya cukup untuk bayar kost, sedikit membantu orang tua dan sedikit tabungan dirasa agak berat untuk membeli makanan yang enak. Singkat kata bila semua
20 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
kebutuhan minimal terpenuhi asalkan tidak ada gangguan cash flow saja rasanya sudah senang Perkembangan lebih lanjut antara umur 35 tahun sampai dengan 50 tahun dimana sudah mulai menduduki jabatan tertentu dan sering ditraktir makan oleh relasinya. Kebiasaan ditraktir makan ini terkadang membuat kita lupa daratan dan makan segala jenis makanan yang enak-enak tanpa mempedulikan apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Makan ala “aji mumpung” ini pula yang membuat kita kecanduan makan enak dan terus mencari dimana lagi ada tempat makan enak yang belum pernah didatangi. Tanpa kita sadari makan enak dan ...pola makan yang berlebih itu bukanlah menjadi baik itu adalah sesuai tabungan yang baik bagi tubuh tapi justru menjadi tabungan dengan kebutuhan tubuh lemak yang jahat terhadap dalam menopang aktivitas kesehatan. Harian Kompas berikutnya. terbitan tanggal 1 April 2010 mengulas mengenai isu obesitas bahwa kegemukan sudah lama menjadi masalah. Bahkan bangsa Mesir kuno mengemukakan bahwa kegemukan sangat Tanpa bermaksud untuk mengganggu kesehatan dan menjeneralisir dan bila tidak disebut sebagai “penyakit”. Satu ada proses pembakaran yang ulasan lain dalam siaran televisi memadai sudah pasti lambat juga mengupas mengenai laun akan membahayakan tubuh obesitas yang menyebutnya kita. Dalam kondisi seperti ini sebagai “wabah modern” dan yang paling cepat untuk hadir dapat menjadi bom waktu bagi baik dengan gejala maupun kesehatan. tidak adalah cholesterol dan
Kesehatan
asam urat. Tentunya kondisi ini bisa menjadi cikal bakal bagi gangguan-gangguan selanjutnya seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi atau bahkan gangguan-gangguan yang lebih berat lagi. Fase ini biasanya dialami pada usia diatas 50 tahun dimana kemampuan financial sudah mulai mapan tapi justru disaat itu sudah mulai ada pembatasan-pembatasan jenis makanan yang boleh dimakan. Pada fase ini pula biasanya kita sudah mulai berdiskusi dan hafal berbagai jenis obatobatan. Barangkali inilah yang dimaksudkan dalam anekdot diatas. Sangat disadari bahwa sebagian besar dari penyakit itu disebabkan oleh makanan dan pola makan kendati tidak menutup kemungkinan oleh sebab-sebab lain seperti faktor genetik dan pola hidup. Disadari pula bahwa pola makan yang baik itu adalah sesuai dengan kebutuhan tubuh dalam menopang aktivitas berikutnya. Kendati mudah diucapkan namun sangat bias dalam kenyataan sehari-hari. Kenal dan sayang Lebih baik mencegah dari pada mengobati, itulah prinsip yang harus menjadi pegangan kita. Memang masih ada saja yang terjadi dimana orang itu sangat teratur dalam pola makan, memilih jenis makanan maupun pola hidupnya tetapi tetap saja terkena gangguan penyakit. Namun secara umum pasti prinsip diatas masih tidak terbantahkan. Mencegah bukan berarti 100% berhasil sebagaimana diuraikan diatas dan mencegah itu tentu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Oleh karenanya sebelum mencegah haruslah kita
mengenal dan menyayangi diri kita sendiri. Kenapa demikian, karena ada sebagian dari kita yang seakan tidak mengenal bahkan menyayangi dirinya sendiri.
berfungsi dengan baik bila saluran darah tidak ada yang terganggu, penyerap racun seperti lever dan ginjal berfungsi dengan baik dan paru-paru sebagai supplier O2 juga berfungsi baik.
Kenal berarti tahu kondisi tubuh kita, apa kelemahannya karena pada dasarnya yang paling tahu kondisi tubuh kita adalah kita sendiri. Untuk hal-hal tertentu memang kita
Seorang dokter akhli jantung dalam dialog rutin mobile clinic setiap Jum’at pagi di sebuah radio swasta mengatakan bahwa yang dapat menimbulkan gangguan terhadap tubuh kita disamping makanan juga radikal bebas seperti asap kendaraan, asap rokok, asap pabrik, radiasi dan sebagainya. Bagi yang hidup di kota besar mungkin agak sulit untuk menghindari radikal bebas ini namun pemilihan asupan makan pasti bisa diatur asalkan kita disiplin dalam memperhatikan kebutuhan kita dalam beraktivitas. Apabila kita makan pada saat tertentu maka dalam dua jam zat-zat yang kita makan akan sampai di darah dan siap untuk menjadi sumber tenaga dalam beraktivitas. Maka dari itu pada saat kita melakukan cek darah di laboratorium diperlukan pengambilan darah sebelum makan dan dua jam setelah makan untuk melihat pengaruh makanan di darah terutama gula darah.
Bagi yang hidup di kota besar mungkin agak sulit untuk menghindari radikal bebas ini namun pemilihan asupan makan pasti bisa diatur asalkan kita disiplin dalam memperhatikan kebutuhan kita dalam beraktivitas.
harus memanfaatkan jasa pihak lain seperti laboratorium maupun dokter. Setelah dikenal maka disayang dalam arti dipenuhi apa kebutuhannya dan dihindari segala hal yang dapat merusaknya. Sebuah artikel yang dimuat di internet bahkan mengajak kita untuk selalu mendengarkan detak jantung kita. Ini artinya setelah mendengar detak jantung itu kita akan menyayangi dan tentunya akan menghindari segala sesuatu yang mengganggu detak jantung itu. Jantung tidak berdiri sendiri tapi berkaitan dengan semua organ ditubuh kita. Jantung akan
Sekiranya kita mempunyai kebiasaan makan malam sekitar pukul 8.00 dalam porsi yang besar dengan menu yang banyak lemak dan kebiasaan tidur sekitar pukul 10.00, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi dalam jangka panjang. Lemak akan menumpuk karena tidak ada aktivitas yang membakar. Diperlukan disiplin yang tinggi dalam mengatur pola makan dan biasanya “orang bule” lebih disiplin dari kita. Pada hari libur seringkali kita melihat orang bule berolah raga lari disiang bolong maka hampir
Info DPBNI 21 Edisi ke 43/2011
Kesehatan
dapat dipastikan bahwa orang itu habis makan enak banyak lemak dua jam sebelumnya dan dia harus membakar apa yang dia makan dua jam sebelumnya sehingga tidak menimbun lemak dalam tubuhnya. Karenanya tubuh orang bule biasanya lebih proporsional. Keseimbangan antara bekerja, istirahat dan olah raga akan membuat organ tubuh lebih awet sehingga dapat memperpanjang usia/harapan hidup. Kedisiplinan orang bule
Kesehatan bukan segala-galanya tapi tanpa kesehatan segala-galanya menjadi tidak berarti.
22 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
itu terbukti dari capaian harapan hidupnya. Dokter akhli jantung tadi menjelaskan bahwa dalam tahun 2009 di Amerika Serikat terdapat 210.000 orang yang merayakan hari ulang tahunnya yang diatas 100 tahun bahkan dalam tahun 2050 diproyeksikan akan menjadi 250.000 orang. Tentunya ini merupakan hal yang patut ditiru. “You’re as old as your vascular healthiness, you’re as happy as your vascular healthiness” begitu diungkapkan oleh sang dokter yang mengutip pendapat seorang ahli kesehatan yang kurang lebih berarti bahwa usia anda dan kebahagiaan anda ditentukan oleh pembuluh darah anda. Jika badan kita itu diibaratkan seperti alam maka pembuluh darah itu adalah sungai yang mengalir dan membawa humus yang subur untuk memberikan kehidupan bagi daerah-daerah yang dilalui. Jika sungai ini terbendung maka akan ada banjir ditempat itu sekaligus membuat daerah muara menjadi kering dan merusak kehidupan. Karenanya terganggu-nya fungsi pembuluh darah dapat menjadi gangguan terhadap kesehatan dan mempercepat penuaan.
Dari ilustrasi diatas dapat diambil pesan bahwa : Pertama, bagi yang masih muda dan sedang sering-seringnya makan enak perlu tetap waspada dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat sehingga tidak ada penyesalan dikemudian hari. Kedua, bagi yang sudah pensiun dan sehat maka patut bersyukur seraya tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Namun bila sudah ada gangguan suatu penyakit tertentu tidak ada jalan lain adalah dengan bantuan obat sesuai dengan konsep “Trisula Pengobatan” ala sang dokter yaitu : diet, olah raga dan obat. Kendati merasa sehat, apabila kita tergolong high risk person yaitu : ada riwayat penyakit orang tua, sudah pernah menderita suatu penyakit tertentu, kelebihan berat badan (obesitas), mempunyai pola makan yang kurang sehat, kurang olah raga dan perokok, maka kewaspadaan patut lebih ditingkatkan. Kata-kata bijak yang patut direnungkan bahwa : “Healthiness is not everything but without healthiness everything is nothing” yang kurang lebih berarti “Kesehatan bukan segalagalanya tapi tanpa kesehatan segala-galanya menjadi tidak berarti”.
Pengumuman
Himbauan Untuk Pensiunan BNI
Yang Belum Melakukan Daftar Ulang
D
alam rangka Updating data Pensiunan, pernah kami muat pemberitahuannya pada Majalah Info Dana Pensiun BNI (Media Komunikasi Peserta) Edisi ke 42 tahun 2010, dalam kesempatan ini perlu kami informasikan sampai dengan Maret 2011 yang telah mengembalikan formulir daftar ulang sebanyak 9.468 orang dari seluruh pensiunan yang ada (9.729 orang) sedangkan sisanya 261 orang lagi yang belum melaksanakan daftar
ulang pensiunan. Maka kami menghimbau bagi 261 orang lagi agar melaporkan daftar Ulang Pensiunan baik ke Persatuan Pensiunan setempat atau Dana Pensiun BNI, bagi Pensiunan yang tidak menyampaikan berkas daftar ulang sampai dengan batas tanggal waktu akan dikenakan sanksi penangguhan pembayaran manfaat pensiun yang mana sebelumnya kami telah muat pada Majalah Info DP BNI Edisi ke 42 tahun 2010, mohon
Bapak/Ibu yang belum mendaftar ulang agar segera melakukannya sehingga penerimaan manfaat pensiunnya tidak ditangguhkan.
Informasi Fasilitas
Perawatan Pensiunan BNI Sesuai dengan pemberitahuan dari Yayasan Danar Dana Swadharma yang mendapat pengantian perawatan, a.l. sbb. : a. Suami/Isteri yang terdaftar pada BNI atau Dana pensiun Bank Negara Indonesia. b. Janda/Duda yang terdaftar pada BNI atau Dana Pensiun BNI yang hanya diberikan untuk 1 (satu) orang Janda/Duda, atau Isteri/Suami yang terdaftar paling akhir pada Program Asuransi Kesehatan sebelum Pensiunan tersebut meninggal dunia. c. Apabila Pensiunan A menikah untuk kedua kalinya karena Isteri/Suami yang pertama meninggal dunia, dan pernikahan Pensiunan A yang kedua kalinya tersebut dilaksanakan setelah Pensiunan berhenti dari dinas Bank, maka isteri/suami dari perkawinannya kedua tersebut terdaftar dalam Program Asuransi Kesehatan sepanjang Isteri/ Suami pensiunan tersebut didaftarkan kepada YDDS, dengan ketentuan kepesertaan Isteri/ Suami Pensiunan A dari perkawinan keduanya tersebut dalam Program Asuransi Kesehatan
akan berakhir pada saat terjadinya Perceraian atau Pensiunan A ber-henti menerima Manfaat Pensiun karena meninggal dunia. d. Apabila Pensiunan B yang berstatus Duda Cerai hidup menikah untuk kedua kalinya, dan pernikahan yang kedua kalinya tersebut dilaksanakan setelah Pensiunan berhenti dari Dinas Bank, maka : i. Janda dari Pensiunan B diakhiri Kepesertaannya dalam Program Asuransi Kesehatan terhitung sejak terjadinya Perceraian. ii. Isteri Pensiunan B dari perkawinan keduanya tidak dapat didaftarkan dalam Program Asuransi Kesehatan.(Wandy) Dalam rangka tertib administrasi menuju pembayaran Manfaat Pensiun tepat waktu dan tepat bayar.
Info DPBNI 23 Edisi ke 43/2011
Pengumuman
Hasil Usaha DPBNI Setelah Pajak Tahun 2010
Sebesar Rp.441,94 Miliar
S
alah satu kewajiban Pengurus Dana Pensiun adalah menyampaikan Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha kepada Peserta baik Aktif maupun Pasif. Hal itu diatur dalam ketentuan pasal 18 Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja, serta diperkuat oleh Peraturan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia tahun 2008 pada Pasal 11 ayat 8 mengenai Kewajiban Pengurus kepada Peserta mengenai Pelaporan Keuangan. Seperti tahuntahun yang lalu, penyampaian Neraca dan perhitungan Hasil Usaha tahun buku 2010 disampaikan juga melalui Majalah Info Dana Pensiun BNI (Media Komunikasi Peserta). Pada kesempatan ini pula disajikan Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun BNI yang mencerminkan Kekayaan Dana Pensiun BNI secara Wajar (besarannya dihitung berdasarkan nilai wajar). Sedangkan Neraca menyajikan nilai kekayaan dan kewajiban. Dalam Neraca nilai kekayaan disajikan melalui metode at cost dilengkapi juga
24 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
dengan nilai selisih penilaian investasi, sedangkan untuk nilai kewajiban aktuaria (yang merupakan kewajiban paling besar dalam neraca DP PPMP) disajikan melalui metode present value. Untuk tahun buku 2010 (Audited) besaran Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun BNI menunjukkan angka Rp.4.228.077.339 ribu naik Rp.215.027.514 ribu (5,35%) dibandingkan tahun buku 2009 Audited (Rp.4.013.049.825 ribu), peningkatannya terutama bersumber dari bertambahnya nilai wajar investasi saham, reksadana, penempatan langsung dan tanah/ bangungan. Mengenai Hasil Usaha bersih Dana Pensiun BNI tahun 2010 sebesar Rp.441.935.759 ribu dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp. 352.200.971 ribu, meningkat sebesar Rp.89.734.788 ribu. Kenaikan hasil tersebut dipengaruhi :
usaha
Meningkatnya hasil usaha investasi bersih (setelah dikurangi beban investasi) sebesar 22,99% dengan
kontribusi peningkatan terbesar dari keuntungan penjualan saham di bursa efek. Menurunnya beban operasional sebesar 11,94%, seiring dengan langkah efesiensi yang dilakukan di bidang operasional DPBNI. Meningkatnya pendapatan lain-lain yang cukup signifikan karena adanya keuntungan selisih kurs yang timbul dari pelunasan surat pengakuan utang dalam bentuk valuta asing. Saat ini Hasil Investasi menjadi Sumber Utama untuk Pembayaran Manfaat Pensiun dan THT. Untuk itu Dana Pensiun BNI berupaya untuk tetap menjaga hasil usaha investasi dan likuiditasnya guna memenuhi kebutuhan pembayaran Manfaat Pesiun. Sedangkan dilihat dari Kecukupan Dana dan Return On Investment pada tahun 2010 cukup menggembirakan yakni 110,07% untuk RKD dan 13,28% untuk ROI. (Bachfuandi)
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN AKTIVA BERSIH PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
2010 AKTIVA Investasi (nilai wajar) Deposito on Call Deposito berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Unit Penyertaan Reksadana Surat Berharga Negara Unit Penyertaan Investasi Kolektif Penempatan Langsung Surat Pengakuan Utang Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan Investasi Lain Yang Diperkenankan Jumlah Investasi Aktiva Lancar Diluar Investasi Kas dan bank Piutang Iuran Iuran normal pemberi kerja Iuran normal peserta Iuran tambahan Piutang bunga keterlambatan iuran Beban dibayar dimuka Piutang Investasi Piutang hasil investasi Piutang lain-lain Jumlah Aktiva Lancar Diluar Investasi
2009
22,092,715,940 52,580,461,645 553 182 993 461 951,177,058,979 53,704,116,282 1,507,263,401,768 301,901,794,000 54,845,100,000 592,050,195,571 -
82,708,080,000 37,150,000,000 462,953,681,103 947,330,311,820 1,110,525,268 1,446,283,484,266 288,087,506,489 85,540,000,000 532,420,027,308 -
4,088,797,837,646
3,883,583,622,254
1,285,096,264
1,692,643,064
10,683,587,392 59,111,224,614 58,515,526,714 105,268,126
3,473,687,116 12,234,367,654 54,782,285,394 850,409,978
129,700,973,110
73,033,393,203
Info DPBNI 25 Edisi ke 43/2011
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN AKTIVA BERSIH PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
2010
2009
Aktiva Operasional Tanah dan bangunan (nilai buku)
14,119,671,869
14,917,392,545
Kendaraan (nilai buku)
455,863,345
669,246,678
Peralatan, Komputer (nilai buku)
455,863,345
662,571,662
32,311,248
37,357,315
-
-
Jumlah Aktiva Operasional
15,106,198,142
16,286,566,200
Aktiva Lain-lain
59,545,022,189
59,883,379,607
4,293,150,031,087
4,032,786,963,267
2,553,551,372
2,350,056,127
45,237,738,769
3,061,925,918
Pendapatan diterima dimuka
1,252,664,203
884,884,523
Beban yang masih harus dibayar
2,438,533,722
2,695,295,433
13,590,203,384
10,744,975,593
65,072,691,450
19,737,137,594
4,228,077,339,637
4,013,049,825,673
Peralatan kantor (nilai buku) Aktiva operasional lain (nilai buku)
AKTIVA TERSEDIA KEWAJIBAN Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Hutang manfaat pensiun jatuh tempo Hutang investasi
Kewajiban diluar kewajiban aktuaria lain Jumlah Kewajiban diluar Kewajiban Aktuaria Aktiva Bersih
26 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
N ER AC A PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
2010 AKTIVA Investasi Deposito on call Deposito berjangka Sertifikat deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Unit penyertaan reksadana Surat berharga pemerintah Unit penyertaan investasi kolektif Penempatan langsung Surat pengakuan utang Tanah Bangunan Tanah dan bangunan Akumulasi penyusutan bangunan Investasi lain yang diperkenankan
2009
22,100,182,940 52,606,483,715 462,675,138,935 951,177,058,979 52,390,436,201 1,507,263,401,768 183,984,000,000 22,852,115,200 341,210,548,286 (282,227,242,771) -
82,723,008,000 37,223,500,000 427,644,600,032 947,330,311,820 2,000,000,000 1,446,283,266 183,984,000,000 29,776,115,200 318,059,286,232 (279,806,223,049) -
3,314,032,123,253
3,195,215,082,501
Selisih penilaian investasi Aktiva Lancar Diluar Investasi Kas dan bank Piutang iuran Iuran normal pemberi kerja Iuran normal peserta Iuran tambahan Piutang bunga keterlambatan iuran Beban dibayar dimuka Piutang investasi Piutang hasil investasi Piutang lain-lain
774,765,714,393
688,368,539,753
1,285,096,264
1,692,643,064
10,683,857,392 59,111,224,614 58,515,526,714 105,268,126
3,473,687,116 12,234,367,654 54,782,285,394 850,409,978
Jumlah Aktiva Lancar Diluar Investasi
129,700,973,110
73,033,393,206
Jumlah Aktiva Investasi
Info DPBNI 27 Edisi ke 43/2011
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
N ER AC A PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah) 2010
2009
Aktiva Operasional Tanah dan bangunan
19,314,506,046
19,314,506,046
Kendaraan
1,278,400,000
1,278,400,000
Peralatan komputer
2,840,142,013
2,830,016,680
255,004,600
246,004,600
Aktiva operasional lain
-
-
Akumulasi penyusutan
(8,581,854,517)
(7,382,359,126)
Jumlah aktiva operasional
15,106,198,142
16,286,568,200
Aktiva Lain-lain
59,545,022,189
59,883,379,607
Jumlah Aktiva
4,293,150,031,087
4,032,786,963,267
Peralatan kantor
KEWAJIBAN Kewajiban Aktuaria
3,786,950,120,000
4,104,368,637,000
441,127,219,637
(91,318,811,327)
2,553,551,372
2,350,056,127
45,237,738,769
3,061,925,918
Pendapatan diterima dimuka
1,252,664,203
884,884,523
Beban yang masih harus dibayar
2,438,533,722
2,695,295,433
13.590.203.384
10,744,975,593
65,072,691,450
19,737,137,594
4,293,150,031,087
4,032,786,963,267
Selisih Kewajiban Aktuaria Kewajiban diluar Kewajiban Aktuaria Hutang manfaat pensiun jatuh tempo Hutang investasi
Kewajiban diluar kewajiban aktuaria lain Jumlah Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Jumlah Kewajiban
28 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
LAPORAN HASIL USAHA PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
2010
2009
Pendapatan Pendapatan Investasi Bunga Deviden Sewa Laba/rugi pelepasan investasi Pendapatan investasi lain
300,668,976,424 21,349,924,552 75,895,786,345 83,668,376,422 355,011,443
292,588,788,439 15,699,290,221 74,497,745,613 11,820,907,420 216,107,557
Jumlah Pendapatan Investasi
481,938,075,186
394,822,839,250
31,508,637,617 2,418,019,722 2,147,473,923 2,989,369,256
29,258,129,221 1,499,116,514 1,474,069,818 2,504,938,889
Jumlah Beban Investasi
39,063,500,518
34,736,254,442
Hasil Usaha - Bersih Investasi
442,874,574,668
360,086,584,808
10,761,601,140 1,264,181,170 334,655,355 1,201,259,201 354,083,504 640,330,148
12,555,671,879 1,356,417,102 265,700,711 1,394,529,454 342,352,931 614,162,525
14,556,110,518
16,528,834,602
3,466,680 19,991,696,503 (43,577,742)
12,600,304,427 (24,401,840)
19,951,585,441
12,575,902,587
448,270,049,591
356,133,652,793
(6,300,291,500) (33,999,562)
(3,683,732.920) (248,949,350)
(6,334,291,062)
(3,932,682,270)
441,935,758,529
352,200,970,523
Beban Investasi Beban transaksi Beban pemeliharaan tanah dan bangunan Beban penyusutan bangunan Beban manajer investasi Beban investasi lain-lain
Beban Operasional Beban gaji/honor karyawan, Pengurus dan Dewas Beban kantor Beban pemeliharaan Beban penyusutan Beban jasa pihak ketiga Beban operasional Jumlah Beban Operasional Pendapatan dan Beban Lain-lain Pendapatan Lain-lain Bunga keterlambatan iuran Laba/rugi penjualan aktiva operasional Laba/rugi penjualan aktiva lain-lain Pendapatan lain diluar investasi Beban lain diluar investasi dan operasional Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-lain Hasil Usaha - Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Kini Tangguhan - manfaat (beban) Jumlah Beban Pajak Penghasilan Hasil Usaha - Bersih
Info DPBNI 29 Edisi ke 43/2011
Pengumuman
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA
LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
No.
Jenis Investasi
1
Surat Berharga Negara
2
Tabungan
3
Per 31 Desember 2010
Per 31 Desember 2009
1,507,263,401,768
1,446,283,484,266
594,873,722
1,016,475,188
Deposito On Call
22,092,715,940
82,708,080,000
4
Deposito Berjangka
52,580,461,645
37,150,000,000
5
Sertifikat Deposito
-
-
6
Sertifikat Bank Indonesia
-
-
7
Saham
553,182,993,461
462,953,687,103
8
Oblgasi
951,177,058,979
947,330,311,820
9
Sukuk
10
Reksa Dana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap Reksa Dana Saham dan Reksadana Campuran
11
-
-
53,704,116,282
1,110,525,268
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks
-
-
12
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
-
-
13
Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek
-
-
14
Efek Beragun Aset dari KIK EBA
-
-
15
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK
-
-
16
Kontrak Opsi Saham
-
-
17
Penempatan Langsung pada Saham
301,901,794,000
288,087,506,489
18
Tanah
-
-
19
Bangunan
-
-
20
Tanah dan Bangunan
592,058,195,571
532,420,027,308
21
Surat Pengakuan Utang
54,845,100,000
85,540,000,000
4,089,392,711,368
3,884,600,097,442
Total Investasi
30 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
14 15 16 17 18 19 20 21
13
12
11
10
Unit Penyertaan Reksa Dana pada Reksa Dana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham dan Reksadana Campuran Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Efek Beragun Aset dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung pada Saham Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan Surat Pengakuan Utang (a) Total (b) Total investasi awal tahun (c) Total investasi akhir tahun (d) Rata-rata investasi = (b) + (c) 2 (a) x 100% (e) ROI = (d)
Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on call Deposito berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk
(2)
(1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Investasi
No.
827,617,749 300,748,054,793
-
-
-
172,003,596,3368 79,078,369 3,622,963,317 1,034,235,551 123,180,563,439 -
(3)
Bunga/Bagi Hasil
8,656,083,144 21,349,924,552
-
-
-
12,693,841,408 -
(4)
-
-
-
-
-
75,895,786,345 75,895,786,345
(5)
83,668,376,422
-
-
-
(5,096,082,498) 90,751,721,321 (4,835,752,841) 2,848,490,440
(6)
Hasil Investasi yang terealisasi Laba/Rugi Deviden Sewa Pele[asan
PER 1 JANUARI 2010 s.d 31 DESEMBER 2010
-
-
-
-
-
-
-
-
2,203,154,817
7,461,000 47,477,930 55,198,767,455 -
(8)
Hasil Investasi yang belum terealisasi
355,011,486 13,814,287,511 - 39,014,318,718 - (23,770,900,000) 355,011,486 86,514,567,431
(7)
Lainnya
LAPORAN HASIL INVESTASI TAHUNAN
DANA PENSIUN BANK NEGARA INDONESIA
252,617,000 34,377,810,293 34,712,000 39,063,500,518
-
-
-
7,672,832 2,901,620,567 1,489,067,826 -
(9)
Beban Investasi
13,28%
22,572,765,141 80,532,294,770 (22,977,994,251) 529,468,220,511 3,884,600,097,442 4,089,392,711,368 3,986,996,404,405
-
-
-
5,051,645,257
166,907,513,870 79,078,369 3,630,424,317 1,074,040,649 155,742,709,617 116,855,742,772 -
=(3)+(4)+(5)+(6)+(7)+(8)- (9)
(10)
Hasil Investasi Bersih
dalam rupiah
Pengumuman
Info DPBNI 31 Edisi ke 43/2011
Pengumuman PERKUMPULAN KEMATIAN KUSUMA SWADHARMA PERBANDINGAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010 (Rupiah)
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13
14 15 16 17
KETERANGAN 2 AKTIVA Kas Bank KAS DAN SETARA KAS Simpanan berjangka Persediaan Piutang Lain-lain Rekening Antar Kantor Akt. Tdk Bergerak, Kendaraan, Perleng. Ops., Perleng. Ktr. Aktiva Lain-lain JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH Hutang
31-12-2009 3 11.482.000 390.950.235 402.432.235 2.750.000.000 3.786.000 283.967.828 6.636.549 1.460.090.197 5.350.000 4.912.262.809
RATIO 4:3
15.706.000 302.202.344 317.908.344 2.350.000.000 3.717.500 164.905.073 0 1.305.851.310 416.529.608 4.558.911.835
137% 77% 81% 85% 98% 58% 0% 89% 7.786% 93%
7.430.000 18.650.000 1.580.488 0 6.526.973
0% 73% 58% 0% 23%
85.480.414
34.187.461
40%
1.299.470.502 185.000.000 1.790.134.526 1.552.177.367 4.826.782.395 4.912.262.809
1.299.470.502 185.000.000 3.342.311.893 (302.058.021) 4.524.724.374 4.558.911.835
100% 100% 187% -19% 94% 93%
0 25.500.000 2.711.534 28.993.750 28.275.130
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pajak Yang Masih Harus Dibayar PMB Yadib Pasiva Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN AKTIVA BERSIH Aktiva Bersih Tidak Terikat Sumbangan Yang Diterima Naik (Turun) Aktiva Bersih Tahun Lalu Naik (Turun) Aktiva Bersih Tahun Berjalan JUMLAH AKTIVA BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN & AKTIVA BERSIH
31-12-2010 4
PERBANDINGAN LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KONSOLIDASI NO 1
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7
KETERANGAN 2 Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat SUMBER DANA Dana Iuran Anggota Dana Retribusi Jasa Pendapatan Bunga Dana Lain-lain Dana Retribusi Kantor Cab. Bandung JUMLAH SUMBER DANA PENGGUNAAN DANA Beban Kematian Beban Personalia Beban Kantor Beban Kendaraan Beban Penyusutan / Penghapusan Beban Lain-lain Beban Pengelolaan Kantor Cabang Bandung JUMLAH PENGGUNAAN DANA NAIK (TURUN) AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKAT AKTIVA BERSIH SALDO AWAL AKTIVA BERSIH SALDO AKHIR
Jan s/d Des 2009 3
Jan s/d Des 2010 4
RATIO 4:3
3.565.474.551 95.195.500 129.172.769 68.985.437 6.535.386 3.865.363.643
1.501.120.290 156.515.500 138.601.853 115.897.122 2.732.597 1.455.635.530
42% 164% 107% 168% 42% 50%
1.044.357.000 773.428.124 210.602.612 32.764.000 162.994.526 30.395.500 58.644.514 2.313.186.276 1.552.177.367 3.274.605.028 4.826.782.395
1.134.296.500 665.020.917 187.744.302 27.289.000 159.513.887 11.447.000 31.613.777 2.216.925.383 (302.058.021) 4.826.782.395 4.524.724.374
109% 86% 89% 83% 98% 38% 54% 96% -19% 147% 94%
Jakarta, 11 Januari 2011 BADAN PENGURUS PKKS ttd. Maseri Retyono Ketua
32 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Hendro Hartono Sekretaris / Koord Bid Ops.
Serba Serbi
Memahami Risiko Investasi Saham
D
alam berinvestasi, tak banyak orang menyadari bahwa hal pertama yang harus dipahami adalah risiko. Begitu pula investasi di pasar saham, prospek keuntungan yang besar selalu diimbangi oleh potensi kerugian yang setara besarnya.
Imbal hasil investasi pasar saham memang sangat menggiurkan. Prospek keuntungan yang bias direalisasikan dari investasi saham dapat berupa pembagian keuntungan (dividen), maupun selisih positif dari harga beli dan harga jual saham (capital gain). Namun, potensi kerugiannya
pun tidak main-main, dan tak mustahil menghabiskan seluruh modal. Paling utama, risiko penurunan harga saham. Harga saham akan selalu berfluktuasi tergantung banyak factor. Investor akan mengalami kerugian manakala menjual saham saat harganya sedang turun (capital loss). Risiko selanjutnya terjadi ketika perusahaan yang sahamnya dimiliki mengalami kebangkrutan, dibubarkan, atau dilikuidasi. Saat hal ini terjadi, maka hak klaim pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Dengan tingkat risiko setinggi ini, apakah lantas setiap investor tidak jadi berinvestasi saham ? Kenyataannya, kadar risiko tidak bisa dipukul rata untuk semua
orang. Dengan melihat tingkat risiko yang mampu diambil, sekali lagi yang mampu diambil, para ahli telah merumuskan 3 tipe umum investor. Pertama investor konservatif. Anda termasuk tipe ini manakala cenderung menghindari risiko, dan hanya berinvestasi pada instrument yang aman dan rendah risikonya. Berikutnya investor tipe moderat, yakni ketika Anda bertoleransi pada risiko yang lebih tinggi sepanjang memberi hasil yang sepadan. Yang ketiga investor tipe agresif. Anda yang memiliki toleransi tinggi terhadap berisiko masuk kedalam kriteria ini. Investor agresif justru cenderung mencari instrument dengan risiko tinggi, namun hasilnya juga tinggi (high risk, high return).
Info DPBNI 33 Edisi ke 43/2011
Serba Serbi
... ‘pintar’ sematamata berarti sabar, disiplin, antusias untuk belajar, serta bisa mengekang emosi dan berpikir untuk kebaikan diri sendiri.
Petuah Mahaguru Sebagai investor, dimana pun Anda berada, Anda dituntut untuk pintar. Dalam buku “The Intelligent Investor”, mahaguru investasi Benjamin Graham menyebut istilah ‘pintar’ sematamata berarti sabar, disiplin, antusias untuk belajar, serta bisa mengekang emosi dan berpikir untuk kebaikan diri sendiri. Kepintaran semacam ini, sebut Graham, adalah kepribadian yang lebih cenderung berupa karakter ketimbang otak.
34 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Jika Anda gagal berinvestasi sejauh ini, bukan berarti Anda Bodoh. Itu karena Anda belum mengembangkan disiplin emosi yang dibutuhkan untuk bisa melakukan investasi yang berhasil. Menurut Graham, investasi adalah tindakan melalui analisis menyeluruh yang menjanjikan keamanan dana pokok dan memberikan keuntungan memadai. Analisis menyeluruh berarti studi tentang fakta-fakta dengan memperhatikan standar keamanan dan nilai. Sementara, keamanan dana pokok tak lain adalah perlindungan terhadap kerugian dalam kondisi normal, kemungkinan yang terjadi, atau variasinya. Sedangkan keuntungan memadai mengacu pada setiap tingkat atau jumlah keuntungan, berapa pun kecilnya, yang bersedia diterima investor (dengan catatan ia bertindak menggunakan kecerdasan yang cukup).
Tindakan yang penting dilakukan, pertama, Anda harus menganalisis sebuah perusahaan secara menyeluruh, kokoh tidaknya pondasi bisnis, sebelum Anda membeli sahamnya. Anda juga harus mengambil tindakan untuk melindungi diri Anda dari kerugian besar. Dan, Anda harus memasang target untuk mencapai kinerja yang “lumayan”, bukan yang luar biasa. Berinvestasi saham selalu membutuhkan pengetahuan dan pembelajaran yang tidak sedikit. Sangat banyak seluk-beluk pasar saham yang harus dipelajari. Namun, jika Anda masih belum berani juga atau masih merasa berat belajar, cobalah dulu berinvestasi di Reksadana yang tidak wajib dipantau terus menerus kinerjanya, tertarik? selamat berinvestasi dan bayangkanlah keuntungan yang lumayan. (Sumber : Advetorial harian Kompas)
Serba Serbi
Mengelola Pendidikan Anak
M
asyarakat di masa lalu selalu mengandaikan untuk mendapatkan anak yang saleh.
Kesalehan menjadi dambaan orang tua terhadap anak dan terhadap calon menantu selalu berusaha mencari menantu yang saleh atau salehah. Waladun sholih (anak saleh) merupakan kata kunci dalam kehidupan. Dan kesalehan itu tidak hanya ditandai dengan ketekunan dalam beribadah pada Tuhan, tetapi juga ditengarai dengan tingginya tingkat birrul walidain (bakti kepada orang tua). Untuk mencapai kesalehan itulah berbagai pendidikan diselenggarakan, baik pendidikan di rumah tangga, di lingkungan masyarakat hingga lingkungan sekolah. Kalaupun mereka dididik dengan berbagai keilmuan dan pengetahuan sebenarnya sebagai penunjang kesalehan mereka. Karena itu mereka diperkenalkan tengan seperangkat kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan pendidikan seperti itu tumbuh jiwa pengabdian, perjuangan, keuletan dan keikhlasan. Untuk mencapai taraf itu anak dilatih untuk mulai mengemban berbagai tanggung jawab, baik di lingkungan keluarga maupun sosial. Maka
sering kali terjadi anak yang sudah bisa membaca beberapa huruf mengajarkan pada anak yang belum bisa. Yang sudah bisa membaca beberapa ayat Al-Qur’an sudah mendapatkan tugas untuk mengajarkan pada anak yang beru bisa membaca beberapa ayat pendek, dan seterusnya, semua dijalankan sebagai pengabdian yang tulus ber-dasarkan kasih sayang. Tetapi di zaman modern ini sangat berbeda kecerdasan dan kemampuan bersaing atau berkompetisi menjadi idaman masyarakat dan orang tua. Kesalehan telah tergeser urgensinya. Apalagi dalam sistem kehidupan kapitalistik yang individualistik seperti sekarang ini, anak dituntut kreatif agar bisa bersaing, seolah hidup hanya bisa bertahan kalau bisa memenangkan persaingan antar individu. Untuk meningkatkan daya saing itu sejak dini anak telah diperkenalkan dengan hakhak. Program ini disebut dengan pendidikan berperspektif hak. Sebagai ilustrasi murid di sebuah Madrasaah Ibtidaiyah mendapatkan buku dari Diknas
yang mengajarkan tentang hak-hak anak, antara lain hak memperoleh layanan dari orang tua, memperoleh makanan yang sehat, mendapatkan pakaian yang layak dan memperoleh pendidikan yang memadai dan sebagainya. Sementara orang tua yang mendapatkan beban seperangkat kewajiban. Hubungan orang tua dan anak tidak lagi cukup diikat dengan kasih sayang yang tanpa batas, tetapi ditetapkan dalam hukum formal, Akhirnya berwatak kontraktual. Dengan model pendidikan semacam itu maka hubungan anak dengan orang tua menjadi kontraktual. Anak hanya tahu haknya dan tidak tahu kewajibannya, sehingga yang dilakukan hanya mengajukan Info DPBNI 35 Edisi ke 43/2011
Serba Serbi
Suasana Belajar Remaja (atas) & Anak-anak (kiri) di Madrasah.
berbagai tuntutan. Karena mereka tidak pernah dilatih tentang tanggung jawab, maka kehidupan mereka disamping tidak pernah dewasa, juga tidak bisa mandiri, dan tidak ada rasa pengabdian, karena semuanya bersifat kontraktual dan jual beli. Pendidikan yang individualistik dan komersialistik di sekolah itu kemudian mendapatkan dukungan yang sangat kuat dari sinetron di televisi kita, sehingga individualisme anak semakin menjadi-jadi. Dalam sinetron itu tidak pernah memeperkenalkan perjuangan, keuletan, pengabdian, rasa persaudaraan, kasih sayang dan sebagainya. Anak muda hanya diperkenalkan dengan egoisme, keculasan, kedengkian, kekikiran. Jauh dari cita-cita kesalehan sebagaiman menjadi identitas kaum beragama dan masyarakat Timur pada umumnya. Pendidikan semacam itu tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, sebab nanti yang diperoleh kader yang sangat komersial, yang tidak bisa membawa kemajuan negara dan bangsa ini. Kader komersial itu hanya akan mengabdi kepada siapa yang bisa membayar mahal, mereka tidak terbiasa melakukan pengabdian pada masyarakat
36 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
miskin terbelakang, atau mengabdi pada kepentingan negara dan kemajuan bangsa. Pendidikan yang mahal serta ijazah mereka akan selalu ditukar dengan harga yang setara. Sementara kemajuan bangsa dan negara membutuhkan adanya rakyat yang mau mengabdi bahkan mau berkorban. Tanpa pengorbanan para pejuang, tidak hanya pengorbanan harta, pangkat, jabatan bahkan nyawa negeri ini tidak akan pernah ada. Waktu itu Cipto Mangunkusumo semestinya bisa menikmati gaji tinggi sebagai dokter, tetapi malah berjuang, sehingga harus dikejar-kejar Belanda lalu dibuang, demikian juga Soekarno dengan ijazah insinyurnya, mestinya mendapatkan gaji besar kalau mau bekerja untuk kolonial. Demikian juga Bung Hatta yang sekolah jauh di belanda, tetapi melihat penderitaan bangsanya, dia lempar ijazahnya, lalu singsingkan lengan baju membela bangsa, sehingga harus mengorbankan pangkat dan gaji besar, kehidupan mewah yang semestinya bisa dinikmati, ketimbang jadi buruan polisi Belanda dan ujungnya dibuang ke hutan. Apalagi kalangan kiai di
pesantren, yang memang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk agama dan bangsa, mereka memang selalu melayani masyarakaat dan selalu siap membela Negara yang dinilainya sebagai kewajiban syar’i. Semua perilaku itu terbangun berkat pendidikan yang dahulu dialaminya. Sejak awal mereka itu dididik dengan penuh pengabdian, penuh ke-pedulian sosial, terutama di lingkungan keluarga dan sosialnya. Dengan suasana sosial yang komunalistik dan sistem kehidupan yang kekeluargaan itu mereka saling menjaga, saling membantu. Tingkat moralitas, dan budi pekerti diukur melalui serawung (pergaulan) sosial yang mereka bangun. Komunalisme itu dihancurkan oleh semangat individualisme, karena pendidikan anak diarahkan ke sana. Kalau pendidikan sekolah telah diarahkan pada individualisme, sementara lingkungan sosial juga sudah sangat individualistik, maka tinggal pendidikan keluarga yang masih bisa diharapkan bisa melahirkan waladun sholeh yang bertaqwa kepada Allah danbirrul walidain. (Abdul Mun’im DZ).
Berita Duka Cita
Pensiunan Meninggal Dunia Pada Tahun 2010 (Sambungan) NO. 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
PENSIUNAN HARIYOTO, SE. WOWO SUNGKOWO SOEDARSONO KASADI B.TAWEN ANWAR OMAR HASIBUAN, DRS. CHAMID RUTIYADI ANDI M.YUSUF SOEBARI TISNAWIDJAJA ISKANDAR MUSA PARBUNTIAN T.SIANTURI, DRS,MBA SJAMSUL BACHRI, DRS. YUZUR NGISAM SAHIDI ASENI BIN SIIN MARA ENDA SIREGAR, DRS. ABDUL HALIM DAMI KUMEDI.H IMAM SANTOSO NOER MOEKRI ISMAIL M.SALEH ABDURAHIM KIRYANTO HERMAN JOSEPH TIMU TJOKORDA NGURAH WARDHANA ENJIN SUHERMAN, SH. SIDIK PRIADI BBA
UNIT MJL BDG SMG CRB W01 UID PCG DMG JPK PMK JPU MKS SBG PMK TMA PMK MDN JNG JNG PMK DMG BMA JNG RMA DPS BKS JNG
DANA 105400 113360 080650 023590 037920 036970 029720 029840 036500 007280 114860 024450 036540 062490 032970 033100 059230 014590 073440 074210 039480 064010 036200 088610 048040 100960 012760
TANGGAL WAFAT 29-10-2010 01-11-2010 13-11-2010 17-11-2010 20-11-2010 21-11-2010 22-11-2010 22-11-2010 22-11-2010 25-11-2010 26-11-2010 29-11-2010 04-12-2010 04-12-2010 06-12-2010 13-12-2010 14-12-2010 18-12-2010 21-12-2010 22-12-2010 29-12-2010 15-09-2010 02-10-2010 13-11-2010 22-12-2010 29-12-2010 31-12-2010
USIA 52 53 60 78 73 73 67 74 73 86 55 58 73 68 75 75 67 71 64 62 72 67 73 56 66 51 68
Pensiunan Meninggal Dunia Pada Tahun 2011 (Sambungan) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
PENSIUNAN ROMANUS RENING MARTOYO TJHIE FAP EN AL.DHARMADI KURNIAWAN SJAMSUDDIN RA DAUD ACHMAD KOSASIH ABD.RAHMAN L. AZWAR DJARNI SAMBAS M.RIDWAN SELAMAT T.HUSNI SUGENG TJAHJONO HM.POETIRAY MEDARDUS SOETOPO ZAENAL CHANIAGO DRASONO M.SANAKA YS.HARIANTO BASRUL MOHAMAD JUSUP BUNIRAN J.MANANEKE S, NY. SRI SOEPADI, DRS. KHAIRUNNISA, S.Sos. WIJI SOEDJITO TJOKROSONTO
UNIT MKS KBM PNK PDG BGR TPN RWM KRM LGS BKS BKS MLR JBR MGD PMK PMK RWM MDN SMD MAD MDO SLO MTA HMN JKT
DANA 024460 052750 006560 032110 081070 055170 077960 038010 049040 069320 014990 010700 035820 073140 074940 013200 038940 043490 036570 056800 026100 036900 105370 058980 010770
TANGGAL WAFAT 01-01-2011 02-01-2011 05-01-2011 05-01-2011 06-01-2011 07-01-2011 07-01-2011 08-01-2011 09-01-2011 10-01-2011 11-01-2011 14-01-2011 17-01-2011 18-01-2011 18-01-2011 19-01-2011 19-01-2011 19-01-2011 21-01-2011 23-01-2011 25-01-2011 25-01-2011 25-01-2011 28-01-2011 01-02-2011
USIA 72 68 88 75 60 68 65 73 63 65 64 82 65 66 63 81 72 71 73 62 65 73 52 58 72
Info DPBNI 37 Edisi ke 43/2011
Berita Duka Cita
NO. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
PENSIUNAN PRAPTI RAHAYU GERSOM EBENHAEZER SOEPARDI DJOJOSOEDARMO, DRS. ADRIATI PURNOMO, SH, NY. SOERJONO MASERUN ACHMAD.H SANIMAN WELAS AL LASONO MUDIR. H KARSONO NOERNGADI SUMARDI SARDI SUDARTO AGUS SUDARMAN IMAM SJAFEI SALEH BAMBANG SUDIRMAN, DRS PAIDI SONOKARDJO EDDY KUSYANA SELVINUS MAGDA ISBANU TAYEB MUTOJO A.S. DEDE SUPARDJA WARSITO MAJAPARI ILHAM BADERI RAMDANI TAMIN SUNJAYA IRAI IYAS. H ABDUL AZIS MADALI JADI TITALEY PM NUNUNG ABD.GANI PONIDJO SUGIONO SUMASTO WISKAT TIMBUL BUDOYO M.SEHUR SUKARDJI ACHMAD DESOWI.H ASRIL GANI SOEMARDJO DJOKO SUTANTO NASROEL AZIM SJAHRUL SJAFRI M.ANWAR LOEIS BENNARY GULTOM MOH.ALI YOUNG HAMID NYAKDIN ACEH MALIK LAZIB PURWANTO SOEHARNO
UNIT DKB KRU PMK FMI TRG JPU DMG PCG PDG PWO JNG CRB MLR MJK TKR PWO JNG BKS MDO PBG W06 MGD JNG TPN BMS MGD KWG BMS UID PMK JPK UID BKS YGY BKL FMI PMK PMK KRM PDG RWM SDA TEB JBI PMK MGD BGR TPN GST JPU LLG PMK
DANA 079950 034860 056280 029310 037120 045000 061250 039900 022060 026810 034950 017500 061420 063710 065880 083860 072920 105710 073690 037080 023490 087550 051860 060560 025590 035200 021670 041950 037030 017230 043100 059660 062470 020210 051960 090470 057540 073540 007820 063600 015530 077260 031120 062050 010890 089400 016560 033490 083560 021960 049970 010710
TANGGAL WAFAT 01-02-2011 03-02-2011 03-02-2011 04-02-2011 04-02-2011 06-02-2011 06-02-2011 10-02-2011 11-02-2011 12-02-2011 12-02-2011 15-02-2011 15-02-2011 15-02-2011 19-02-2011 19-02-2011 20-02-2011 21-02-2011 22-02-2011 24-02-2011 26-02-2011 26-02-2011 02-03-2011 03-03-2011 04-03-2011 05-03-2011 07-03-2011 07-03-2011 12-03-2011 13-03-2011 13-03-2011 15-03-2011 17-03-2011 18-03-2011 21-03-2011 23-03-2011 24-03-2011 24-03-2011 26-03-2011 27-03-2011 28-03-2011 30-03-2011 01-04-2011 02-04-2011 07-04-2011 07-04-2011 12-04-2011 15-04-2011 15-04-2011 17-04-2011 17-04-2011 18-04-2011
USIA 54 74 69 77 73 71 68 72 77 74 74 64 68 60 67 58 64 51 66 67 66 58 70 67 66 74 63 72 73 64 71 68 68 78 65 53 69 64 80 68 76 66 76 68 82 57 70 75 59 78 70 82
Direksi, Staf dan Pegawai Dana Pensiun BNI serta Pengelola Majalah Info DPBNI Ikut Bela Sungkawa Yang Sedalam-dalamnya dan Kami Doakan Semoga Arwahnya Diterima Disisi Tuhan YME. 38 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Galeri Foto
Galeri Foto Kegiatan/Pelayanan Dana Pensiun BNI
Sosialisasi Dana Pensiun Untuk Pegawai Aktif Bank BNI & Pensiunan Bank BNI Dilingkungan Wilayah – Medan (Maret 2011)
Sosialisasi Dana Pensiun Untuk Pegawai Aktif Bank BNI & Pensiunan Bank BNI Dilingkungan Wilayah – Denpasar (April 2011)
Info DPBNI 39 Edisi ke 43/2011
Galeri Foto
Direksi DP BNI Bersama Dengan Pengurus PP BNI (Pusat) Pada HUT DP BNI Ke-51
Penjelasan Oleh Direktur DP BNI (Bp. Tri Mulyo) Pada Sebuah Kesempatan Sosialisasi
Pemberian Kenang-kenangan Pada Saat Studi Banding Dana Pensiun Angkasa Pura I Di Dana Pensiun BNI
Pemberian Penghargaan Masa Bakti 20 Tahun Kepada Sdr. Zakaria oleh Dirut Dana Pensiun BNI
Pegawai di Divisi Kepesertaan DP BNI & Beberapa Pensiunan
Direksi & Pegawai Dana Pensiun BNI Saat Outbond di Lembang
40 Info DPBNI
Edisi ke 43/2011
Galeri Foto
Gambar Bersama Direktur Investasi DP BNI (Bp. Agus Warcoko) Pada Akhir Jabatannya Dengan Pegawai Dilingkungan Divisi Investasi DP BNI
Kegiatan Pensiunan BNI di Kota Pekalongan Jawa Tengah Berkenan hadir dalam acara tersebut antara lain Bp. Widigdo Sukarman (Mantan Dirut BNI) dan Bp. Masrokan Nasuha (Dirut DPBNI)
Info DPBNI 41 Edisi ke 43/2011
Dirgahayu
tahun Dana Pensiun Bank Negara Indonesia 6 April 1960 - 6 April 2011