Studi Kasus : PT Bank BNI Syariah Malang
Oleh : Maulida Luthfiyah 2508 100 067
UU
No. 10 Tahun 1998 Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dan menyalurkan pada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
Konvensional = Sistem Bunga
Bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah islam, yaitu bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuanketentuan Al Quran dan Hadits (Antonio, 2001)
Syariah = Bagi Hasil
BUNGA Akad Asumsi usaha akan selalu menghasilkan keuntungan. Besarnya rasio Berdasar pada jumlah dana/modal yang dipinjamkan. Perubahan rasio Berubah-ubah sesuai kondisi ekonomi. Risiko kerugian Hanya ditanggung debitur Pandangan Diragukan oleh semua Agama agama.
BAGI HASIL Berpedoman pada kemungkinan untung-rugi. Berdasar pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Tetap ,kecuali diubah atas kesepakatan bersama. Ditanggung bersama (Bank dan Debitur). Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. (Ascarya,2008)
Perspektif
Merekatkan sektor keuangan dengan sektor riil
Islamic
perekonomian makro (BI, 2010) Mengurangi transaksi spekulatif
Mendukung stabilitas keuangan secara keseluruhan
banking : Money for Goods and services Conventional : Money for Money
Perbandingan Jumlah Aset Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia 3500000 3000000
2500000 2000000 1500000
Bank Konvensional
1000000
Bank Syariah
500000 0
(BI,2011a)
1. Perbandingan Keuntungan Produk Istishna’ dan Musyarakah (Fajarningtyas,2009) 2. Keuntungan Produk Mudharabah (Wardhani, 2011)
Bank Syariah
Margin
Sewa
Bagi hasil
Mudharabah Musyarakah
(Ascaraya, 2011)
MITRA USAHA
AKAD MUSYARAKAH
MITRA USAHA MODAL DAN SKILL
MODAL DAN SKILL
KEGIATAN USAHA
Bagian Keuntungan X
KEUNTUNGAN
MODAL
Bagian Keuntungan Y
Wardhani (2011) dan Fajarningtyas (2009)
SEKTOR USAHA
Sektor Lain ?? Analisis perbandingan pembiayaan bank konvensional dan musyarakah bank syariah untuk berbagai sektor usaha
1
2
• Bagaimana perbandingan perilaku keuntungan antara sistem bagi hasil produk musyarakah bank syariah dan sistem bunga pada bank konvensional untuk pembiayaan berbagi sektor usaha
• Berapa persentase nisbah bagi hasil yang ekuivalen dengan keuntungan bank konvensional dengan mempertimbangkan risiko yang ada.
Batasan
• Penentuan bagi hasil dan suku bunga tidak mempertimbangkan inflasi • Suku bunga bank konvensional yang dijadikan perbandingan adalah suku bunga kredit usaha. • Sektor usaha yang diteliti dalam penelitian ini merupakan sektor usaha yang dibiayai oleh objek penelitian. Asumsi
• Pembayaran pokok nasabah pembiayaan disetorkan pada bank dalam jumlah yang sama setiap bulan selama masa pembiayaan. • Nasabah gagal usaha yang dimaksud adalah nasabah yang tidak mampu membayar pokok maupun bunga
1 2
3
• Mengetahui perbandingan pola keuntungan yang akan diperoleh bank syariah dan bank konvensional untuk berbagai sektor usaha
• Menentukan persentase bagi hasil (nisbah) produk musyarakah bank syariah yang ekuivalen dengan keuntungan bank konvensional untuk masingmasing sektor usaha
• Mengetahui dampak risiko gagal pembiayaan terhadap nisbah bagi hasil bank syariah
1 • Memberikan pengetahuan mengenai sistem bank syariah yang diterapkan di Indonesia
2 • Memberikan alternatif produk pembiayaan yang lebih menguntungkan bagi pengusaha
Bank Syariah dan Bank Konvensional Perumusan Masalah
Studi Literatur
Observasi
• Sistem bagi hasil bank syariah menurut hukum islam •Sistem bunga bank konvensional •Perbedaan bunga dan bagi hasil •Perbedaan bank konvensional dan bank syariah
• Sistem bagi hasil bank syariah menurut hukum islam •Sistem bunga bank konvensional •Perbedaan bunga dan bagi hasil •Perbedaan bank konvensional dan bank syariah
A Penyusunan model konseptual Penyusunan model simulasi • Penyusunan stock and flow maps • Penyusunan time horizon C
Formulasi model simulasi • Sistem bagi hasil produk musyarakah bank syariah • Sistem pembiayaan bank konvensional B
B Verifikasi dan Validasi Model Valid
Tidak
Ya Simulasi Model Eksisting
Simulasi skenario tingkat kegagalan E
C
E Analisis dan Interpretasi Hasil Analisis pola keuntungan bank konvensional dan bank syariah Analisis persentase nisbah bagi hasilyang ekuivalen dengan bunga bank konvensional Analisis pengaruh tingkat risiko kegagalan usaha Kesimpulan dan saran
Pembiayaan • Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil • Gross-profit sharing
Risiko gagal pembiayaan • Nasabah Agunan
Sektor usaha • Koperasi, Industri, dan Perdagangan
BMT (Koperasi) • 81% • 36 bulan •1 M – 7 M
Industri
Perdagangan
• 28% • 36 bulan •1 M – 7 M
• 75% • 12 bulan • 300 JT – 1M
Bagi Hasil = Nisbah (%) x Laba kotor x % Sisa pokok % Sisa pokok = Sisa pokok / Jumlah pembiayaan
Dasar dalam pembuatan sub model yang sesuai dengan variabel terkait.
1.Sektor Perdagangan 2.Sektor Industri 3.Sektor Baitul Mal Tanwil (Koperasi)
Bank Syariah = Bank Konvensional
Penggambaran sistem penghimpunan DPK Porsi pembiayaan Musyarakah
Keuntungan Nasabah dan Bank Syariah
Keuntungan
Nasabah Keuntungan Bank Konvensional
Sebagian Formulasi Model Simulasi
Check Units
Model Verification
Uji Perilaku Model (Barlas, 1996)
E = [S-A]/A A = Data aktual S = Data hasil simulasi E = Variansi Error
E<0,1 Sehingga hasil simulasi dikatakan
VALID
Perdagangan Perbandingan Keuntungan Nasabah dan Bank Syariah Sektor Perdagangan 14
Juta (Rp)
12 10 8 6 4 2 0
0
10
Bulan ke- 20 Nasabah Syariah
30 Bank Syariah
40
Perbandingan Keuntungan Nasabah dan Bank Syariah Sektor Industri Rp70 Rp60
Rp40 Rp30 Rp20 Rp10 Rp0
5
10
15
Nasabah Syariah
20
25
30
35
40
Bulan keBank Syariah
Perbandingan Keuntungan Nasabah dan Bank Syariah Sektor BMT Rp80 Rp70 Rp60 Juta (Rp)
Juta (Rp)
Rp50
Rp50 Rp40 Rp30 Rp20 Rp10 Rp0
5
10
15
Nasabah Syariah
20 25 Bulan keBank Syariah
30
35
40
Keuntungan Bank Konvensional Rp20
Rp10
Rp5 Rp-
0 Bulan ke- 10
Perdagangan
20
30
Industri
40
BMT
Keuntungan Nasabah Bank Konvensional Rp90 Rp80 Rp70 Rp60 Juta (Rp)
Juta (Rp)
Rp15
Rp50 Rp40 Rp30 Rp20 Rp10 Rp0
5
10 Perdagangan
15
20 Bulan ke-
25 Industri
30
35 BMT
40
Juta (Rp)
Dagang
Rp16 Rp14 Rp12 Rp10 Rp8 Rp6 Rp4 Rp2 Rp0 10 Bulan ke-20 30 40 Nasabah Syariah Nasabah Konvensional
Rp70 Rp60 Juta (Rp)
Rp50 Rp40 Rp30 Rp20 Rp10 Rp0
5
10
Nasabah Syariah
15
20
25
30
35
Bulan keNasabah Konvensional
40
Juta (Rp)
BMT
Rp90 Rp80 Rp70 Rp60 Rp50 Rp40 Rp30 Rp20 Rp10 Rp0
5
10
15
Nasabah Syariah
SEKTOR
GAP (Juta)
Dagang
Rp 117
Industri
Rp (10)
BMT
Rp 540
20
25
30
35
40
Bulan keNasabah Konvensional
Bank Konvensional < Bank Syariah Bank Konvensional > Bank Syariah
Keuntungan nasabah bank syariah = Keuntungan nasabah bank konvensional
Bank BNI Syariah
Nasabah
Bank Syariah Murni
Bank
Bank Konvensional
Nasabah
Perdagangan Rate Nis Gag bah al
Keuntungan BNI Syariah (Juta)
Bank
Pengusaha
Keuntungan Syariah Murni (Juta)
Bank
Pengusaha
Keuntungan BK (Juta)
Bank
Nasabah
0% 81%
Rp916
Rp1.141
Rp916
Rp1.141
Rp348
Rp1.686
33%
Rp516
Rp1.692
Rp516
Rp1.692
Rp348
Rp1.686
10% 81%
Rp832
Rp459
Rp357
Rp934
Rp336
Rp956
79%
Rp812
Rp480
Rp337
Rp955
Rp336
Rp956
20% 81% 100 %
Rp767
-Rp191
-Rp163
Rp739
Rp329
Rp247
Rp947
-Rp371
Rp17
Rp559
Rp329
Rp247
33% 79%
>100%
Industri
Rate Gagal
Nisb ah
Keuntungan BNI Syariah (Juta) Bank
0% 10% 20%
Pengusaha
Keuntungan Syariah Murni (Juta) Bank
Pengusaha
Keuntungan BK (Juta) Bank
Nasabah
28%
Rp912
Rp3.982
Rp912
Rp3.982 Rp870
Rp4.029
27%
Rp879
Rp4.015
Rp879
Rp4.015 Rp870
Rp4.029
28%
Rp849
Rp2.654
Rp307
Rp3.196 Rp870
Rp2.633
46%
Rp1.395
Rp2.108
Rp853
Rp2.650 Rp870
Rp2.633
28%
Rp669
Rp1.333
-Rp349
Rp2.351 Rp870
Rp1.237
74%
Rp1.768
Rp235
Rp750
Rp1.252 Rp870
Rp1.237
27% 46%
74%
BMT atau Koperasi
Rate Nisb Gagal ah 0%
10%
20%
Keuntungan BNI Syariah (Juta) Pengusa Bank ha
Keuntungan Syariah Murni (Juta) Bank
Pengusaha
Keuntungan BK (Juta) Bank
Nasabah
75%
Rp3.214
Rp3.759
Rp3.214
Rp3.759
Rp1.153
Rp5.856
28%
Rp578
Rp5.862
Rp578
Rp5.862
Rp1.153
Rp5.856
75%
Rp2.811
Rp1.983
Rp1.997
Rp2.797
Rp1.071
Rp4.537
30%
Rp1.125
Rp3.670
Rp310
Rp4.484
Rp1.071
Rp4.537
75%
Rp2.213
Rp218
Rp604
Rp2.446
Rp1.012
Rp1.419
89%
Rp.2.626
-Rp.195
Rp.1.017
Rp.1.414
Rp1.012
Rp1.419
28% 30%
89%
1 • Pola keuntungan nasabah dan bank syariah bergerak secara dinamis dari waktu ke waktu sesuai dengan laba kotor yang diterima oleh nasabah, sedangkan bank konvensional menurun secara linier sesuai dengan penurunan pokok yang tersisa. 2 • Nisbah bagi hasil yang ekuivalen untuk sektor perdagangan ketika risiko 0% yaitu 33:77, risiko 10% yaitu 79:21, sedangkan risiko 20% yaitu 100:0
3 • Nisbah bagi hasil yang ekuivalen untuk sektor industri ketika risiko 0% yaitu 27:78, risiko 10% yaitu 46:54, sedangkan risiko 20% yaitu 74:26 4 • Nisbah bagi hasil yang ekuivalen untuk sektor koperasi (BMT) ketika risiko 0% yaitu 28:77, risiko 10% yaitu 30:70, sedangkan risiko 20% yaitu 89:11
• Model dapat dikembangkan dengan menambahkan pengaruh perkembangan usaha setiap sektor yang dibiayai terhadap nisbah yang dibebankan pada nasabah.
• Model dikembangkan dengan mempertimbangkan biaya-biaya operasional untuk mendapatkan keuntungan bersih antar kedua bank.
1
2