BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEBESAR 73,99 IPM Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
1.
Pembangunan manusia di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau. Pada tahun 2016, IPM Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai 73,99. Angka ini meningkat sebesar 0,24 poin dibandingkan dengan IPM Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 yang sebesar 73,75.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Kepulauan Riau berstatus “tinggi”, sama dengan statusnya pada tahun 2015. IPM Kepulauan Riau pada tahun 2016 tumbuh sebesar 0,33 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,45 tahun, meningkat 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,66 tahun, meningkat 0,06 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,67 tahun, meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 13,36 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat 182 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Kepulauan Riau Tahun 2010-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sampai dengan tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
1
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Kepulauan Riau terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Kepulaun Riau meningkat dari 71,13 pada tahun 2010 menjadi 73,99 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Kepulauan Riau rata-rata tumbuh sebesar 0,66 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Kepulauan Riau tumbuh 0,33 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut sedikit lebih lambat apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2014-2015 yang tumbuh sebesar 0,48 persen. Selama periode 2010 hingga 2016 IPM Kepulauan Riau menunjukkan kemajuan yang besar dan pembangunan manusia Kepulauan Riau masih berstatus “tinggi”, sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau, 2010-2016
71,61
71,13
2010 2.
2011
73,02
72,36
2012
2013
73,40
2014
73,75 73,99
2015
2016
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau Menurut Komponen, 2010-2016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH) Harapan lama sekolah (HLS) Rata-rata lama sekolah (RLS) Pengeluaran per kapita disesuaikan
Tahun
68,42
68,63
68,85
69,05
69,15
69,41
69,45
Tahun
11,51
11,61
11,90
12,26
12,51
12,60
12,66
Tahun
9,38
9,46
9,58
9,63
9,64
9,65
9,67
Rp 000
12.267
12.513
12.740
12.942
13.019
13.177
13.359
71,13
71,61
72,36
73,02
73,40
73,75
73,99
0,67
1,05
0,91
0,52
0,48
0,33
IPM Pertumbuhan IPM
%
Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
2
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Kepulauan Riau telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,03 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,25 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Kepulauan Riau hanya sebesar 68,42 tahun, dan pada tahun 2016 telah mencapai 69,45 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Kepulauan Riau (tahun), 2010-2016
68,42
68,63
68,85
69,05
69,15
69,41
69,45
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Riau telah meningkat sebesar 1,15 tahun dan Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,29 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,60 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Riau telah mencapai 12,66 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia tumbuh 0,51 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Indonesia yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Kepulauan Riau usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas X (SLTA kelas I).
Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Kepulauan Riau (tahun), 2010-2016
11,51
11,61
11,90
12,26
12,51
12,60
12,66
9,38
9,46
9,58
9,63
9,64
9,65
9,67
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Kepulauan Riau mencapai Rp 13,36 juta per tahun. Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar Rp 182 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Kepulauan Riau (Rp 000), 2010-2016
3.
12.942
13.019
13.359
12.267
12.740
13.177
12.513
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau
Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Kepulauan Riau cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 62,44 (Lingga) hingga 79,79 (Batam). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 60,44 tahun (Lingga) hingga 73,09 tahun (Batam). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,87 tahun (Kepulauan Anambas) hingga 12,67 tahun (Batam), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,85 tahun (Lingga) hingga 11,10 tahun (Batam). Sementara itu, pengeluaran per kapita disesuaikan di Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
4
tingkat kabupaten/kota berkisar antara 11,28 juta rupiah per tahun (Lingga) hingga 16,89 juta rupiah per tahun (Batam). Hingga saat ini, terdapat empat kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Natuna. Sementara itu hingga 2016, masih terdapat tiga kabupaten yang berstatus pembangunan manusia “sedang”, yaitu Karimun, Kepulauan Anambas, dan Lingga. Gambar 5 IPM Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau, 2016
79,79
Kota Batam
77,77
Kota Tjpinang
72,38
71,23
Kab. Bintan Kab. Natuna
69,84
Kab. Karimun
IPM Kepri: 73,99 66,30
62,44
Kab. Kep. Anambas
Kab. Lingga
Peningkatan IPM di Kepulauan Riau juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Riau mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Lingga (1,89 %), Kabupaten Karimun (0,91 %), dan Kabupaten Kep. Anambas (0,67 %). Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Tanjungpinang (0,26 %), Kabupaten Natuna (0,51 %), dan Kota Batam (0,57 %) tercatat paling lambat di Kepulauan Riau selama tahun 2015-2016.
Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau, 2015-2016 AHH (tahun)
Prov/Kab/Kota
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM Pertumbuhan (%)
Capaian
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Kepulauan Riau
69,41
69,45
12,60
12,66
9,65
9,67
13.177
13.359
73,75
73,99
0,33
Karimun
69,71
70,02
11,87
12,14
7,74
7,75
11.248
11.468
69,21
69,84
0,91
Bintan
69,92
70,02
11,98
12,27
8,32
8,33
13.529
13.667
71,92
72,38
0,64
Natuna
63,64
63,99
13,85
13,86
8,45
8,46
13.612
13.834
70,87
71,23
0,51
Lingga
59,77
60,44
11,78
12,06
5,54
5,85
11.158
11.280
61,28
62,44
1,89
Kepulauan Anambas
66,33
66,54
11,63
11,87
6,62
6,63
11.251
11.320
65,86
66,30
0,67
Batam
73,00
73,09
12,65
12,67
10,81
11,10
16.826
16.889
79,34
79,79
0,57
Tanjungpinang
71,65
71,74
14,05
14,06
9,95
9,96
14.446
14.645
77,57
77,77
0,26
Indonesia
70,78
70,90
12,55
12,72
7,84
7,95
10.150
10.420
69,55
70,18
0,91
(1)
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
6
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o
o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: 𝐴𝐻𝐻−𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
Indeks Kesehatan
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝐴𝐻𝐻
Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 = 𝐻𝐿𝑆
𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆−𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝑅𝐿𝑆−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 = 𝑅𝐿𝑆
𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 +𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
𝐼𝑃𝑀 =
3
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. Resmi 1. Kelompok “sangat Berita tinggi”: IPMStatistik ≥ 80 No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70
7
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Zunadi, M.NatResEcon Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Jl. Ahmad Yani No.21 Telp. (0771) 4500155, Fax: (0771) 4500157 – Tanjungpinang 29124, Email:
[email protected] Atau dapat diakses melalui: Website: kepri.bps.go.id Aplikasi Android: Data Kepri di ujung jari Untuk aplikasi android dapat diunduh di google play store dengan key word data kepri
Berita Resmi Statistik No. 29/04/21/Th. XII, 17 April 2017
8