BPS PROVINSI MALUKU No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Maluku Tahun 2016
Pembangunan manusia di Maluku pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku. Pada tahun 2016, IPM Maluku telah mencapai 67,60. Angka ini meningkat sebesar 0,55 poin dibandingkan dengan IPM Maluku pada tahun 2015 yang sebesar 67,05.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Maluku masih berstatus “sedang”, masih sama dengan tahun 2015. IPM Maluku pada tahun 2016 tumbuh sebesar 0,81 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 65,35 tahun, meningkat 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,73 tahun, meningkat 0,17 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,27 tahun, meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 8,215 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat Rp 189,40 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
1. Perkembangan IPM Maluku Tahun 2010-2016 Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
1
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan menstandardisasi nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Maluku terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Maluku meningkat dari 64,27 pada tahun 2010 menjadi 67,60 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Maluku rata-rata tumbuh sebesar 0,84 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Maluku tumbuh 0,81 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2014-2015, hanya tumbuh sebesar 0,48 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2016 IPM Maluku menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Maluku masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Maluku masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku, 2010-2016
66,74
67,05
67,60
66,09 65,43 64,27 2010
64,75
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Menurut Komponen, 2010-2016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
64,46
64,61
64,77
64,93
65,01
65,31
65,35
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
12,62
12,85
12,96
13,35
13,53
13,56
13,73
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
8,64
8,72
8,80
8,81
9,15
9,16
9,27
Pengeluaran per kapita
Rp 000
7.362
7.437
7.727
7.872
7.925
8.026
8.215
64,27
64,75
65,43
66,09
66,74
67,05
67,60
0,74
1,04
0,99
0,97
0,48
0,81
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Maluku telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,85 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,23 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Maluku hanya sebesar 64,46 tahun, dan pada tahun 2016 telah mencapai 65,35 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Maluku (tahun), 2010-2016
64,46
64,61
64,77
64,93
65,01
65,31
65,35
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Maluku telah meningkat sebesar 1,11 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,63 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,39 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Indonesia telah mencapai 13,73 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia tumbuh 1,16 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Maluku yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Maluku usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III).
Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Maluku (tahun), 2010-2016
12,62
12,85
12,96
13,35
13,53
13,56
13,73
8,64
8,72
8,80
8,81
9,15
9,16
9,27
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Maluku mencapai Rp 8,215 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat meningkat sebesar 142,20 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita di Maluku (Rp 000), 2010-2016
7.727
4
7.362
7.437
2010
2011
2012
7.872
7.925
8.026
2013
2014
2015
Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
8.215
2016
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 = 𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝐴𝐻𝐻−𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆−𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 +𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ) ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60 Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017
5
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: BIDANG NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS PROVINSI MALUKU u.p. Erhard V. Hatulesila, SE.
BPS PROVINSI MALUKU Jl. Wolter Mongonsidi-Passo Ambon - 97232 Telepon: (0911) 361320 - 361321, Fax (0911) 361319 E-mail:
[email protected]
6
Berita Resmi Statistik No. 07/05/81/Th. II, 2 Mei 2017