No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Provinsi Jambi Tahun 2016
1.
Pembangunan manusia di Provinsi Jambi pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2016, IPM Provinsi Jambi telah mencapai 69,62. Angka ini meningkat sebesar 73 poin dibandingkan dengan IPM pada tahun 2015 yang sebesar 68,89.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Provinsi Jambi masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2015. IPM Provinsi Jambi pada tahun 2016 tumbuh sebesar 1,06 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,71 tahun, meningkat 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,72 tahun, meningkat 0,15 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,07 tahun, meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 9,795 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat Rp 349 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Provinsi Jambi Tahun 2010-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing power parity). Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
1
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia,terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Provinsi Jambi terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Provinsi Jambi meningkat dari 65,39 pada tahun 2010 menjadi 69,62 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Provinsi Jambi rata-rata tumbuh sebesar 1,08 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Provinsi Jambi tumbuh 1,06 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada periode 2014-2015, hanya tumbuh sebesar 0,95 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2016 IPM Provinsi Jambi menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Provinsi Jambi masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Provinsi Jambi masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi, 2010-2016
2.
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi menurut Komponen, 2010-2016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2016 (9)
Angka harapan hidup saat lahir(AHH)
Tahun
69,89
70,04
70,19
70,35
70,43
70,56
70,71
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,34
11,60
11,73
12,17
12,38
12,57
12,72
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7,34
7,48
7,69
7,80
7,92
7,96
8,07
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
8.478
8.664
8.994
9.066
9.141
9.446
9.795
65,39
66,14
66,94
67,76
68,24
68,89
69,62
1,15
1,21
1,22
0,71
0,95
1,06
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Provinsi Jambi telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,82 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,20 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Provinsi Jambi hanya sebesar 69,89 tahun, dan pada tahun 2016 telah mencapai 70,71 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Provinsi Jambi, 2010-2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Provinsi Jambi telah meningkat sebesar 1,38 tahun; sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,73 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,03 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Pada tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Provinsi Jambi telah mencapai 12,72 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Jambi tumbuh 1,66 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Provinsi Jambi yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Provinsi Jambi usia 25 tahun ke atas mencapai 8,07 atau telah mengenyam pendidikan hingga kelas VIII (SMP kelas II).
Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Jambi (tahun), 2010-2016
C. Dimensi Standar Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Provinsi Jambi mencapai Rp 9,795 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar 2,59 persen per tahun. Gambar 4 Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan di Provinsi Jambi (Rp 000), 2010-2016
3.
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 61,88 (Tanjung Jabung Timur) hingga 76,14 (Kota Jambi). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 65,56 tahun (Tanjung Jabung Timur) hingga 72,32 tahun (Kota Jambi). Sementara pada dimensi Pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,48 tahun (Tanjung Jabung Timur) hingga 14,75 tahun (Kota Sungai Penuh); serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,32 tahun (Tanjung Jabung Timur) hingga 10,65 tahun (Kota Jambi). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 7,990 juta rupiah per tahun (Muaro Jambi) hingga 11,436 juta rupiah per tahun (Kota Jambi).
4
Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
Kemajuan pembangunan manusia terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Sejak tahun 2015 tidak ada lagi kabupaten/kota yang berstatus “rendah” dimana sebelumnya masih terdapat 1 (satu) kabupaten dengan status tersebut. Satu-satunya kabupaten yang sebelumnya berstatus “rendah” tersebut adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan telah beralih menjadi status “sedang” bersama 8 kabupaten lainnya. Sementara pembangunan manusia dengan status “tinggi” telah dicapai sejak tahun 2010 di kedua kota dalam Provinsi Jambi yaitu Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh. Gambar 5 IPM Provinsi Jambi Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pembangunan Manusia, 2016
"Sangat Tinggi" "Tinggi"
"Sedang"
"Rendah"
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat (1,35 persen), Kabupaten Muaro Jambi (1,34 persen), dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (1,24 persen). Kemajuan pembangunan manusia di ketiga Kabupaten tersebut didorong oleh dimensi perbaikan standar hidup layak. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Sungai Penuh (0,44 persen), Kabupaten Bungo (0,63 persen), dan Kota Jambi (0,74 persen) tercatat paling lambat di Provinsi Jambi selama tahun 20152016.
Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2015-2016 AHH (tahun)
Provinsi
HLS (tahun)
RLS (tahun)
Pengeluaran perKapitadisesuaikan (Rp 000) 2015 2016
IPM Capaian
Pertumbuhan (%)
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Kerinci
69,30
69,41
13,77
13,83
7,78
8,06
9.076
9.374
68,89
69,68
1,15
Merangin
70,92
70,93
11,83
11,87
7,08
7,44
9.456
9.644
67,15
67,86
1,06
Sarolangun
68,77
68,8
11,93
12,23
7,24
7,34
11.169
11.349
68,10
68,73
0,93
Batang Hari
69,65
70,03
12,69
12,88
7,44
7,69
9.407
9.512
68,05
68,7
0,96
Muaro Jambi
70,81
70,86
12,43
12,79
8,01
8,02
7.630
7.990
66,66
67,55
1,34
Tanjung Jabung Timur
65,43
65,56
11,28
11,48
6,26
6,32
7.810
8.136
61,12
61,88
1,24
Tanjung Jabung Barat
67,66
67,71
11,90
12,21
7,37
7,43
8.478
8.872
65,03
65,91
1,35
Tebo
69,66
69,66
11,97
12,36
7,53
7,54
9.434
9.745
67,29
68,05
1,13
Bungo
67,08
67,18
12,54
12,55
7,87
7,99
10.676
10.937
68,34
68,77
0,63
Kota Jambi
72,31
72,32
13,80
13,81
10,63
10,65
10.891
11.436
75,58
76,14
0,74
Kota Sungai Penuh
71,61
71,66
14,74
14,75
9,17
9,33
9.502
9.604
73,03
73,35
0,44
Provinsi Jambi
70,56
70,71
12,57
12,72
7,96
8,07
9.446
9.795
68,89
69,62
1,06
(1)
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017
CATATAN TEKNIS I.
Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya.Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPMadalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
Indeks Pendidikan
Indeks Pengeluaran
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakanbatas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah(RLS)
Tahun
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rupiah
0 1.007.436
15 26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 Berita Resmi Statistik No. 25/05/15/Th.XI, 5 Mei 2017 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
7