No. 33/05/Th. XI, 5 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Sulawesi Utara Tahun 2016
1.
Pembangunan manusia di Sulawesi Utara pada tahun 2016 mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara. Pada tahun 2016, IPM Sulawesi Utara telah mencapai 71,05. Angka ini meningkat sebesar 0,66 poin dibandingkan dengan IPM Sulawesi Utara pada tahun 2015 yang sebesar 70,39.
Sejak tahun 2015 hingga 2016, pembangunan manusia di Sulawesi Utara berstatus “tinggi”. IPM Sulawesi Utara pada tahun 2016 tumbuh sebesar 0,94 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama periode 2010 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 71,02 tahun, meningkat 0,03 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,55 tahun, meningkat 0,12 tahun dibandingkan pada tahun 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,96 tahun, meningkat 0,08 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 10,15 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat Rp 419 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Sulawesi Utara Tahun 2010-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United Nation Development Programs (UNDP) pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (a decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
1
hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Sulawesi Utara terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Sulawesi Utara meningkat dari 67,83 pada tahun 2010 menjadi 71,05 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Sulawesi Utara rata-rata tumbuh sebesar 0,78 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Sulawesi Utara tumbuh 0,94 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2014-2015 yang tumbuh sebesar 0,62 persen. Selama periode 2010 hingga 2014 pembangunan manusia Sulawesi Utara berstatus “sedang”, namun mulai tahun 2015 meningkat menjadi berstatus “tinggi”. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara, 2010-2016 71.05 69.49
70.39
69.96
69.04
2.
67.83
68.31
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara Menurut Komponen, 2010-2016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
70,40
70,55
70,70
70,86
70,94
70,99
71,02
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,34
11,50
11,77
11,88
12,16
12,43
12,55
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
8,66
8,68
8,71
8,79
8,86
8,88
8,96
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
8.935
9.113
9.430
9.583
9.628
9.729
10.148
67,83
68,31
69,04
69,49
69,96
70,39
71,05
0,70
1,08
0,65
0,67
0,62
0,94
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/Th. XI, 5 Mei 2017
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Sulawesi Utara telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,62 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,15 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Sulawesi Utara hanya mencapai70,4 tahun, kemudian pada tahun 2016 telah mencapai 71,02 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Sulawesi Utara (tahun), 2010-2016
70.40
70.55
70.70
70.86
70.94
70.99
71.02
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Utara telah meningkat sebesar 1,21 tahun, begitu juga Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,10 tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,71 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Utara telah mencapai 12,55 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Sulawesi Utara tumbuh 0,57 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Sulawesi Utara yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Sulawesi Utara usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan sampai kelas VIII (SMP kelas II).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Sulawesi Utara (tahun), 2010-2016
11.34
11.5
11.77
11.88
12.16
12.43
12.55
8.66
8.68
8.71
8.79
8.86
8.88
8.96
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi Utara mencapai Rp 10,15 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar 2,15 persen per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Sulawesi Utara (Rp 000), 2010-2016 10,148
3.
8,935
9,113
2010
2011
9,430
9,583
9,628
2012
2013
2014
9,729
2015
2016
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 63,92 (Bolaang Mongondow Selatan) hingga 77,59 (Manado). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 64,00 tahun (Bolaang Mongondow Selatan) hingga 71,31 tahun (Manado). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,07 tahun (Bolaang Mongondow) hingga 14,16 tahun (Tomohon), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 7,30 tahun (Bolaang Mongondow) hingga 11,02 tahun
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/Th. XI, 5 Mei 2017
(Manado). Pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 7,7 juta rupiah per tahun (Siau Tagulandang Biaro) hingga 13,25 juta rupiah per tahun (Manado). Gambar 5 IPM Sulawesi Utara Menurut Kabupaten/kota dan Status Pembangunan Manusia, 2016
PETA IPM (INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016
Tinggi (70-80)
sedang (60-70)
TTinggi Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2016 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota yang berstatus “tinggi” sebanyak 6 kabupaten/kota, sementara yang berstatus “sedang” sebanyak 9 kabupaten/kota. Enam kabupaten/kota yang berstatus “tinggi” pada tahun 2016 tersebut adalah Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu. Tidak ada kabupaten/kota di Sulawesi Utara yang berstatus pembangunan manusia “sangat tinggi” maupun “rendah”. Peningkatan IPM provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tujuh kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe (1,42 %), Kota Kotamobagu (1,38 %), Kabupaten Minahasa Selatan (1,15%), Kabupaten Bolaang Mongondow (1,08 %), Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (1,08 %), Kabupaten Minahasa (1,06 %), dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (1,01%). Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (0,31%) dan Kota Manado (0,34%) tercatat paling lambat di Sulawesi Utara selama tahun 2015-2016.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017
5
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara Menurut Kabupaten/Kota, 2015-2016 AHH (tahun)
Provinsi
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM Capaian
Pertumbuhan (%)
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Bolaang Mongondow
68,42
68,51
10,94
11,07
7,14
7,30
9.369
9.657
65,03
65,73
Minahasa
70,35
70,40
13,53
13,93
9,54
9,54
11.405
11.827
73,59
74,37
Kep.Sangihe Talaud
69,17
69,26
11,45
11,71
7,50
7,70
10.536
10.959
67,56
68,52
Kepulauan Talaud
69,33
69,41
11,86
12,13
8,82
8,92
8.008
8.184
66,92
67,58
Minahasa Selatan
69,10
69,17
11,44
11,75
8,70
8,71
10.674
11.133
69,18
69,97
Minahasa Utara
70,79
70,82
12,12
12,13
9,23
9,24
10.410
10.789
71,09
71,49
Bolaang Mongondow Utara Kep. Siau Tagulandang Biaro
66,84
66,91
11,85
11,86
7,52
7,67
8.212
8.593
64,46
65,16
69,59
69,72
11,06
11,24
8,34
8,45
7.537
7.742
65,00
65,66
Minahasa Tenggara Bolaang Mongondow Selatan
69,48
69,53
11,50
11,51
8,38
8,39
9.679
10.002
68,05
68,42
63,97
64,00
12,20
12,21
7,70
7,71
8.242
8.371
63,72
63,92
Bolaang Mongondow Timur
67,21
67,27
11,45
11,46
7,38
7,52
8.025
8.361
63,81
64,44
Kota Manado
71,28
71,31
13,83
13,83
11,02
11,02
12.933
13.253
77,32
77,59
Kota Bitung
70,45
70,50
11,77
12,24
9,28
9,37
11.513
11.718
71,64
72,43
Kota Tomohon
70,95
71,07
14,14
14,16
10,22
10,23
10.469
10.936
74,36
74,91
Kota Kotamobagu
69,64
69,69
12,33
12,67
9,75
9,97
9.743
10.084
70,70
71,68
Sulawesi Utara
70,99
71,02
12,43
12,55
8,88
8,96
9.729
70,39
71,05
(1)
10.148
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/Th. XI, 5 Mei 2017
1,08 1,06 1,42 0,98 1,15 0,56 1,08 1,01 0,54 0,31 0,99 0,34 1,11 0,73 1,38 0,94
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan
Indeks Pengeluaran
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok 60 ≤ Provinsi IPM < 70Sulawesi Utara No. 33/05/71/Th. XI, 5 Mei 2017 Berita “sedang”: Resmi Statistik 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
7
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Norma Regar, SSi. Kabid. Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 E-mail:
[email protected] Homepage : http://sulut.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 33/05/Th. XI, 5 Mei 2017