BPS PROVINSI LAMPUNG No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Lampung Tahun 2016
1.
Pembangunan manusia di Lampung pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung. Pada tahun 2016, IPM Lampung telah mencapai 67,65. Angka ini meningkat sebesar 0,70 poin dibandingkan dengan IPM Lampung pada tahun 2015 yang sebesar 66,95.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Lampung masih berstatus “sedang”, sama dengan statusnya pada tahun 2015. IPM Lampung pada tahun 2016 tumbuh sebesar 1,05 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,94 tahun, meningkat 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,35 tahun, meningkat 0,1 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,63 tahun, meningkat 0,07 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 9,16 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat 427 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Lampung Tahun 2011-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
1
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Lampung terus mengalami kemajuan selama periode 2011 hingga 2016. IPM Lampung meningkat dari 64,20 pada tahun 2011 menjadi 67,65 pada tahun 2016. Selama periode tersebut, IPM Lampung rata-rata tumbuh sebesar 1,07 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Lampung tumbuh 1,05 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut meningkat dibandingkan dengan kenaikan pada perode 20142015 yang tumbuh sebesar 0,79 persen. Meskipun selama periode 2011 hingga 2016 IPM Lampung menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Lampung masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Lampung masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung, 2011-2016
2.
64.20
64.87
2011
2012
66.42
66.95
67.65
65.73
2013
2014
2015
2016
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung menurut Komponen, 2011-2016 Komponen
Satuan
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
69,12
69,33
69,55
69,66
69,90
69,94
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,04
11,37
11,90
12,24
12,25
12,35
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7,28
7,30
7,32
7,48
7,56
7,63
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
8 118
8 273
8 415
8 476
8 729
9 156
64,20
64,87
65,73
66,42
66,95
67,65
0,76
1,04
1,33
1,05
0,79
1,05
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga 2016, Lampung telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,82 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,24 persen per tahun. Pada tahun 2011, Angka Harapan Hidup saat lahir di Lampung hanya sebesar 69,12 tahun, dan pada tahun 2016 telah mencapai 69,94 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Lampung (tahun), 2011-2016
69.12
2011
69.33
2012
69.55
69.66
2013
2014
69.90
69.94
2015
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Lampung telah meningkat sebesar 1,31 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,35 tahun. Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Lampung (tahun), 2011-2016
11.37
11.90
12.24
12.25
12.35
11.04
7.28
7.30
7.32
7.48
7.56
7.63
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Selama periode 2011 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,38 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
3
Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Lampung telah mencapai 12,35 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Lampung tumbuh 0,97 persen per tahun selama periode 2011 hingga 2016. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Lampung yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Lampung usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas I).
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Lampung mencapai Rp 9,16 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar 2,56 persen per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Lampung (Rp 000), 2011-2016
9,156
3.
8,415
8,476
8,118
8,273
2011
2012
2013
2014
8,729
2015
2016
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 60,72 (Kabupaten Mesuji) hingga 75,45 (Kota Metro). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 62,29 tahun (Kabupaten Pesisir Barat) hingga 71,05 tahun (Kota Metro). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,20 tahun (Kabupaten Mesuji) hingga 14,27 tahun (Kota Metro), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,13 tahun (Kabupaten Mesuji) hingga 10,88 tahun (Kota Bandar Lampung). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 7.055 juta rupiah per tahun (Kabupaten Pesawaran) hingga 11.266 juta rupiah per tahun (Kota Bandar Lampung). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2016 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Seluruh kabupaten/kota di Lampung pada tahun 2016 ini telah berstatus “sedang”. Terjadi perubahan pada Kabupaten Mesuji, pada tahun 2015 masih berstatus “rendah” dengan nilai IPM 59,79, tapi pada tahun 2016, IPM Kabupaten Mesuji sudah mencapai angka 60,72. Sedangkan 2 kota di Lampung yaitu Kota Metro dan Kota Bandar Lampung keduanya tetap berstatus “tinggi”.
4
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
Gambar 5 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 2016
: Status “Tinggi” : Status “Sedang”
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Pesisir Barat (1,57%), Kabupaten Mesuji (1.56%), dan Kabupaten Lampung Selatan (1,49%). Kemajuan pembangunan manusia di ketiga Kabupaten tersebut lebih dikarenakan oleh perbaikan standar hidup layak. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Metro (0,47%), Kota Bandar Lampung (0,70.%), dan Kabupaten Way Kanan (0,86%) tercatat paling lambat di Lampung selama tahun 2015-2016.
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Komponen Penyusun dan Kabupaten/Kota, 2015-2016 AHH (tahun)
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
Pertumbuhan (%) 2015-2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro
66,42 67,42 68,32 69,73 69,01 68,12 68,41 69,14 67,83 68,61 67,15 69,08 62,04 70,65 70,98
66,64 67,61 68,49 69,92 69,15 68,30 68,58 69,28 68,05 68,88 67,32 69,21 62,29 70,75 71,05
11,74 11,92 11,65 12,40 12,20 12,41 11,98 11,15 12,08 12,75 10,78 11,49 11,53 13,35 14,26
12,17 11,93 11,68 12,41 12,21 12,42 12,31 11,55 12,25 12,76 11,20 11,97 11,85 13,67 14,27
7,27 6,86 7,24 7,20 7,14 7,70 7,32 7,11 7,23 7,83 6,12 6,82 7,47 10,87 10,55
7,28 6,87 7,53 7,55 7,37 7,71 7,33 7,12 7,24 7,84 6,13 6,83 7,48 10,88 10,56
8.801 7.961 8.746 9.194 10.298 7.729 8.313 9.893 6.744 9.020 6.836 7.332 7.251 11.090 10.707
9.106 8.483 9.189 9.416 10.674 8.212 8.411 10.034 7.055 9.533 7.099 7.450 7.616 11.266 11.007
64,54 63,66 65,22 67,10 67,61 65,20 65,18 66,08 62,70 67,55 59,79 63,01 60,55 74,81 75,10
65,45 64,41 66,19 67,88 68,33 65,95 65,74 66,74 63,47 68,26 60,72 63,77 61,50 75,34 75,45
1,41 1,18 1,49 1,16 1,07 1,15 0,86 1,00 1,23 1,06 1,56 1,20 1,57 0,70 0,47
Lampung
69,90
69,94
12,25
12,35
7,56
7,63
8.729
9.156
66,95
67,65
1,05
Nasional
70,78
70,90
12,55
12,72
7,84
7,95
10.150
10.420
69,55
70,18
0,91
Kabupaten/Kota
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
Capaian
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
II.
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐴𝐻𝐻−𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆−𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 +𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ) ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
Berita Resmi Statistik No. 15/05/18/TAHUN II, 5 Mei 2017
7
Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Up. Risma Pijayantini, S.Si
Tlpn (0721) 253067 Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik No.09/05/18/Th.XIX, 5 Mei 2017
11