No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Sulawesi Tengah Tahun 2016
1.
Pembangunan manusia di Sulawesi Tengah terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2016, IPM Sulawesi Tengah mencapai 67,47. Angka ini meningkat sebesar 0,71 poin dari tahun 2015 yang sebesar 66,76.
Pada tahun 2016, pembangunan manusia di Sulawesi Tengah berstatus “sedang”, masih sama dengan status pada tahun 2015. Nilai IPM Sulawesi Tengah pada tahun 2016 ini tumbuh sebesar 1,07 persen dibandingkan tahun 2015.
Selama 2015 - 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga usia 67,31 tahun, meningkat 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,92 tahun, meningkat 0,20 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,12 tahun, meningkat 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan telah mencapai Rp9,03 juta pada tahun 2016, meningkat Rp266 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Sulawesi Tengah Tahun 2010-2016
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah formal Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
1
(tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing power parity). IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Sulawesi Tengah terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Sulawesi Tengah meningkat dari 63,29 pada tahun 2010 menjadi 67,47 pada tahun 2016 atau rata-rata tumbuh sebesar 1,10 persen per tahun selama periode tersebut. Pada 2015-2016, IPM Sulawesi Tengah tumbuh 1,07 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada 2014-2015, yang tumbuh sebesar 0,49 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2016 IPM Sulawesi Tengah menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Sulawesi Tengah masih sama. Hingga saat ini, pembangunan manusia Sulawesi Tengah masih berstatus “sedang”, yang disandang sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Tengah, 2010-2016
67,47 66,43
66,76
65,79 65,00 64,27 63,29
2010
2.
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
2
Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Komponen, 2010-2016 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
66,07
66,39
66,70
67,02
67,18
67,26
67,31
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,17
11,82
12,09
12,36
12,71
12,72
12,92
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7,65
7,69
7,73
7,82
7,89
7,97
8,12
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp000
7.988
8.077
8.286
8.501
8.602
8.768
9.034
63,29
64,27
65,00
65,79
66,43
66,76
67,47
1,54
1,13
1,22
0,97
0,49
1,07
IPM Pertumbuhan IPM
%
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Sulawesi Tengah telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,24 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,31 persen per tahun selama periode tersebut. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Sulawesi Tengah sebesar 66,07 tahun, dan pada tahun 2016 naik menjadi 67,31 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Provinsi Sulawesi Tengah (tahun), 2010-2016
66,07
66,39
66,70
67,02
67,18
67,26
67,31
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah meningkat sebesar 1,75 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,47 tahun.
Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
3
Selama periode 2010 hingga 2016, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,61 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin tinggi partisipasi penduduk yang bersekolah. Di tahun 2016, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah mencapai 12,92 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Sulawesi Tengah pada tahun 2016 tercatat 8,12 tahun atau tumbuh 1,02 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2016. Pertumbuhan dimensi pendidikan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Sulawesi Tengah yang lebih baik. Hingga tahun 2016, secara rata-rata penduduk Sulawesi Tengah berusia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III). Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Sulawesi Tengah (tahun), 2010-2016
12,71
12,72
12,92
11,82
12,09
12,36
7,65
7,69
7,73
7,82
7,89
7,97
8,12
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
11,17
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standar Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2016, pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi Tengah mencapai Rp9,03 juta per tahun atau meningkat sebesar 3,04 persen dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp8,77 juta per tahun. Selama enam tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat sebesar Rp1,05juta selama tahun 2010-2016 atau rata-rata tumbuh sebesar 2,18 persen per tahun selama periode tersebut.
4
Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Provinsi Sulawesi Tengah (Rp000), 2010-2016
3.
7.988
8.077
2010
2011
8.286
2012
8.501
8.602
2013
2014
8.768
2015
9.034
2016
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. Sebaran IPM di Sulawesi Tengah berkisar antara 62,27 (Tojo Una-una) hingga 79,73 (Palu). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 63,18 tahun (Parigi Moutong) hingga 70,13 tahun (Poso). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,68 tahun (Tojo Una-una) hingga 15,53 tahun (Palu), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,87 tahun (Parigi Moutong) hingga 11,25 tahun (Palu). Adapun rentang nilai pengeluaran per kapita disesuaikan berkisar antara 7.286 ribu rupiah per tahun (Banggai Kepulauan) hingga 14.663 ribu rupiah per tahun (Palu). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2016 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota yang berstatus “rendah” berkurang dari lima kabupaten/kota pada tahun 2010 menjadi tidak ada kabupaten/kota berstatus “rendah” pada tahun 2016. Sementara itu, Kota Palu tetap berada pada status “tinggi”. Jika Kota Palu mampu mempertahan kecepatan pertumbuhan yang sama, maka diperkirakan pada tahun 2017 mendatang dapat menjadi daerah yang memiliki IPM berstatus “sangat tinggi” yakni nilai IPM diatas 80. Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Tojo Una-Una (1,53%), Kabupaten Parigi Moutong (1,30%), dan Kabupaten Buol (1,16%). Kemajuan pembangunan manusia pada tiga kabupaten tersebut didorong oleh dimensi pendidikan, khususnya rata-rata lama bersekolah. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Palu (0,13%), Kabupaten Banggai Kepulauan (0,76%), dan Kabupaten Morowali (0,83%) tercatat paling lambat di Sulawesi Tengah selama tahun 2015-2016.
Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2015-2016 AHH (tahun)
Provinsi
(1)
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp000)
RLS (tahun)
IPM Capaian
Pertumbuhan (%)
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015-2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Banggai Kepulauan
64,35
64,44
12,71
12,72
7,73
7,94
7.161
7.286
62,97
63,45
0,76
Banggai
69,93
69,97
12,33
12,73
7,72
7,73
8.895
9.144
67,44
68,17
1,09
Morowali
68,06
68,06
12,63
12,75
8,38
8,49
10.245
10.575
69,12
69,69
0,83
Poso
70,09
70,13
13,15
13,16
8,52
8,67
7.971
8.345
68,13
68,83
1,03
Donggala
65,79
65,84
12,42
12,43
7,81
7,82
7.407
7.802
63,82
64,42
0,94
Toli-Toli
63,95
64,03
12,67
12,68
7,72
7,73
7.156
7.493
62,72
63,27
0,88
Buol
66,86
66,93
13,04
13,05
8,32
8,62
7.475
7.740
65,61
66,37
1,16
Parigi Moutong
63,17
63,18
11,84
12,23
6,72
6,87
9.150
9.351
62,79
63,60
1,30
Tojo Una-Una
63,95
64,01
11,31
11,68
7,65
7,87
7.171
7.361
61,33
62,27
1,53
Sigi
68,66
68,69
12,30
12,31
8,13
8,21
7.376
7.714
65,35
65,95
0,92
Banggai Laut
63,48
63,55
12,58
12,85
7,82
7,94
7.406
7.529
62,90
63,49
0,94
Morowali Utara
68,29
68,32
11,69
12,02
8,15
8,16
8.422
8.594
66,00
66,57
0,86
Kota Palu
69,93
69,93
15,52
15,53
11,24
11,25
14.545
14.663
79,63
79,73
0,13
SULAWESI TENGAH
67,26
67,31
12,72
12,92
7,97
8,12
8.768
9.034
66,76
67,47
1,07
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017
CATATAN TEKNIS I.
Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan 𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝐴𝐻𝐻0 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
Indeks Pendidikan 𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
𝐼𝑃𝑀 =
3
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60Resmi Statistik No. 29/05/72/ThXX, 05 Mei 2017 Berita
7