Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc
IDENTIFIKASI CORE BUSINESS FUNCTION PADA PT. MONDELEZ INTERNATIONAL INDONESIA
OLEH KELOMPOK : SOYA KELAS E-46 AHMAD MUKTI ALMANSUR
P056131942.46E
BATARA MANURUNG
P056132022.46E
IKA NOVI INDRIATI
P056132062.46E
INDANA SARAMITA RACHMAN
P056132072.46E
SALI SUBAKTI
P056132192.46E
TRI WULANDARI
P056132252.46E
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DESEMBER 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia”.
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi, serta menganalisis core business function model E-Business dari PT. Mondelez International Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu dimohon kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, Desember 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR....................................................................................... DAFTAR ISI..................................................................................................... DAFTAR TABEL……………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………
i ii iii iii
BAB I PENDAHULUAN……...……………………………………………. 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1.2 Tujuan…………………………………………………………………….. 1.3 Manfaat……………………………………………………………………
1 1 3 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………..…………………………... 2.1 Pengertian E-Business……………………………………………………. 2.2 Core Business Function pada Perusahaan………………………………... 2.3 Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP) dan Inventory…………………………………………………………….. 2.4 Commerce and Marketing……………………………………………....... 2.5 Human Resource Management (HRM)…………………………………...
4 4 7 12 15 17
BAB III METODOLOGI…….…………………………………………….. 21 3.1 Waktu…………………………………………………………………….. 21 3.2 Metode……………………………………………………………………. 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...………………………….. 4.1 Deskripsi Core Business Function dari PT. Mondelez International Indonesia………………………………………………………………… 4.2 Identifikasi Core Business Function dari PT. Mondelez International Indonesia………………………………………………………………… 4.3 Analisis Core Business Function Model E-Business dari PT. Mondelez International Indonesia………………………………………………….. 4.4 Future Development……………………………………………………...
22 22 29 32 36
BAB V PENUTUP…………………………………………………………... 38 5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 38 5.2 Saran……………………………………………………………………… 38 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
39
ii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Bagan Relasi E-Business.......................................................... 5
Gambar 2.
Hubungan antara E-Business, E-Commerce dan Lainnya......
Gambar 3.
Model Supply Chain................................................................. 12
Gambar 4.
Konsep Dasar ERP................................................................... 13
Gambar 5.
Diagram fungsional Perusahaan dalam Sistem.......................
14
Gambar 6.
Integrasi dalam Aplikasi Sistem ERP......................................
15
Gambar 7.
Peta Perusahaan FMCG di Dunia............................................
23
Gambar 8.
Komponen Strategi CRM......................................................... 23
Gambar 9.
Model Supply Chain PT. Mondelez International Indonesia... 25
Gambar 10.
Diagram Proses Pemesanan oleh Modern Retail..................... 34
Gambar 11.
Proses Bisnis Pemesanan Costumer Retail Modern dengan menggunakan Internet.............................................................. 34
Gambar 12.
Bisnis Proses E-order dengan Sistem EDI.............................. 35
Gambar 13.
Proses Order dengan Website Alfamart..................................
Gambar 14.
Proses Order dengan Website Indomarco................................ 36
Gambar 15.
Proses Order dengan Website Lotte Mart................................
6
35
36
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Core Business Process...................................................................
10
Tabel 2. Identifikasi Core Business Functions dan Implementasi EBusiness..........................................................................................
29
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas seperti saat sekarang ini, masalah daya saing dan keunggulan saing merupakan isu kunci dan sekaligus sebagai tantangan yang tidak ringan bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Salah satu wujud konkret tantangan globalisasi dalam produksi yaitu kita dituntut agar produk Indonesia mampu bersaing terhadap produk luar yang masuk ke Indonesia. Ataupun di pasar internasional produksi kita didefinisikan (bukan penyedia barang murah bersubsidi) tidak saja akan membuat murah produk yang dihasilkan tetapi juga akan membangun produk Indonesia yang mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantages). Salah satu upaya menciptakan keunggulan bersaing dalam situasi pasar bisnis yang sangat dinamis seperti sekarang ini adalah melakukan pendayagunaan teknologi informasi. Pendayagunaan teknologi informasi (TI) memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan optimisasi layanan kepada pelanggan serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Ada sejumlah faktor penting yang mempengaruhi pentingnya peranan pendayagunaan TI dalam suatu perusahaan, seperti: meningkatnya popularitas web, pertumbuhan komputasi pervasive, serta hadirnya model bisnis baru. Akibatnya, kini perusahaan mempunyai kesempatan lebih luas disisi penawaran dan layanan bagi pelanggannya. Semakin besarnya peluang yang dimiliki setiap perusahaan, tentu membuat tantangannya semakin berat. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan model bisnis yang tepat dan solusi manajemen teknologi yang bisa mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perusahaan secara cepat dalam menjawab kebutuhan bisnis dan pasar yang terus berkembang. Salah satu bentuk pendayagunaan teknologi informasi untuk keunggulan bersaing adalah perwujudan pemanfaatan keunggulan teknologi informasi untuk pelayanan ke pelanggan. Dalam kaitannya dengan pelanggan, solusi manajemen TI akan menjamin optimisasi (kondisi terbaik) layanan bisnis ke pelanggan. Bentuk solusi manajemen ini harus menyediakan perangkat yang efektif dan terintegrasi untuk mengelola infrastruktur teknologi. Disamping memiliki infrastruktur yang reliabel, solusi manajemen TI juga harus bisa membantu perusahaan mengimplementasikan pendekatan inovatif terhadap bisnis dan memanfaatkan aset teknologi untuk meningkatkan kinerja melalui pilihan aplikasi bisnis strategis yang luas. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat termasuk di Indonesia memicu peningkatan permintaan akan barang dan jasa termasuk di industri eceran makanan yang ternyata meningkat sangat pesat juga. Revolusi ini memberikan pengaruh terhadap bagaimana cara pelanggan melihat suatu merk tertentu sampai ke sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management). Keunggulan suatu perusahaan dalam memuaskan pelanggannya menjadi nilai tersendiri untuk dapat terus berkiprah di bisnis eceran yang sangat kompetitif ini. Perusahaan juga harus berusaha untuk menjaga adanya keseimbangan antara pencapaian kinerja operasi yang baik dan menerapkan perubahan yang diperlukan sesuai dengan kondisi yang ada.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 1
Bentuk bisnis yang harus dikembangkan oleh perusahaan eceran (retail), tidak dapat lagi mengandalkan cara konvensional tetapi harus memanfaatkan kecanggihan teknologi mengingat rumitnya jaringan pasokan yang ada, kecepatan dalam menyediakan pesanan, kehandalan jalur distribusi, penanganan keluhan pelanggan yang tepat waktu, diversifikasi produk yang dilakukan kompetitor, dan tanggung jawab sosial atas produk yang higienis dan ramah lingkungan. Perusahaan yang akan unggul adalah perusahaan yang peka terhadap perubahan yang dapat terjadi setiap waktu. Kunci sukses bisnis adalah bahwa perusahaan harus bersedia untuk bertransformasi termasuk dalam memahami posisinya di pasar, mereevaluasi model bisnisnya untuk mengakomodir permintaan pelanggan baru dan peluang yang diidentifikasi, menetapkan strategi yang berkesinambungan, mengatasi tantangan operasi yang dihadapi serta mendefinisikan peta perubahan yang ada di industri eceran tersebut. PT. Mondelez International adalah perusahaan multinational yang bergerak dalam bidang produksi makanan, distribusi dan pemasaran. Perusahaan ini tercatat sebagai salah satu emiten di NASDAQ, yaitu salah satu pusat bursa saham di Amerika Serikat. Sebelum melakukan perubahan menjadi PT. Mondelez International, perusahaan ini dikenal dengan nama Kraft Foods International. Perusahaan ini beroperasi di seluruh dunia, dengan semboyan “Our dream is to create delicious moments of joy in everything we do”. Perusahaan ini memilki 100,000 orang karyawan yang mendukung mimpi ini dengan pabrik dan pemasaran produk makanan dan minuman yang lezat untuk konsumer di 165 negara diseluruh dunia. Perusahaan ini adalah perusahaan unggulan pembuat makanan ringan, dengan memimpin dengan pangsa pasar utama dalam setiap kategori dan setiap kawasan dunia dimana mereka bersaing. PT. Mondelez International memperoleh posisi No.1 secara global dalam produksi biskuit, coklat, permen, dan minum serbuk, serta No.2 dalam produksi permen karet dan kopi. Sekitar tiga perempat dari pendapatan tahunan perusahaan ini dihasilkan dengan pertumbuhan yang sangat cepat dalam kategori produksi biskuit, coklat, permen karet dan permen, dan lebih dari 40% penjualan perusahaan ini berasal dari pengembangan pasar dengan pertumbuhan yang tinggi. (www. mondelezinternational.com). Strategi bisnis PT. Mondelez International adalah mengembangkan bisnis keseluruh dunia, salah satunya adalah dengan memprioritaskan bisnis di wilayah BRICS, yaitu Brasil, Russia, India, China dan South East Asia atau asia tenggara, serta Indonesia. PT. Mondelez International Indonesia adalah salah satu bisnis unit dari PT. Mondelez International di Indonesia. PT. Mondelez International Indonesia mengambil langkah inisiatif strategis untuk mengkaji dan menganalisa kegiatan bisnisnya secara keseluruhan, terkait dengan rencana perusahaan mengembangkan kompetensi inti dalam bisnis (core business) yaitu produksi (manufacturing), distribusi dan pemasaran produkproduknya. Sebagai salah satu FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang memiliki brand/ merek yang dikenal, seperti: Oreo, Cadbury, Tobleron, Biskuat dan beberapa produk keju, maka pertumbuhan pasar retail modern atau disebut Modern Key Account (MKA) menjadi salah satu fokus inti dalam pemasaran dan distribusi. Perkembangan yang pesat dalam kelompok retail seperti minimarket, supermarket dan hypermarket ini kemudian dijadikan salah satu strategi perkembangan bisnis oleh PT. Mondelez International Indonnesia dalam rangka “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 2
memperluas jangkauan distribusi dan pemasaran, agar tetap bisa berkompetisi di bidang FMCG. Pemanfaatan e-Business dalam industri eceran memegang peranan yang sangat penting, mengingat e-Business ini tidak hanya mengandalkan internet sebagai salah satu sarananya, tetapi juga dengan memperhatikan kemampuan dari pemanfaatan internet tersebut dalam mencapai efisiensi operasi yang lebih baik melalui peningkatan kolaborasi dengan partner perdagangan yang relevan yang terintegrasi dan dengan model multi channel serta berfokus kepada kepuasan pelanggan untuk selanjutnya menghasilkan kemampuan strategis untuk menguasai pasar. Secara ringkas, terdapat 5 hal penting dalam bisnis eceran ini yaitu: akses ke pelanggan dan pemasok, visibilitas, pelayanan, merk, dan pengalaman mengenali pasar. Salah satu upaya dalam memperkuat perkembangan bisnis retail modern khususnya pada e-Business adalah dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen, yaitu penerapan integrasi seluruh bisnis proses end to end, input dan output, dari fungsi Pemasara (Marketing), Sumber Daya Manusia (Human Resources Management/ HRM), Rantai Suplai (Supply Chain Management), Sistem Keuangan (Finance System) dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi. Makalah ini akan menjelaskan secara detail bagaimana core business system dari PT. Mondelez International Indonesia yang sudah berbentuk e-Business ataupun fungsi bisnis yang perlu dijadikan e-Business agar perusahaan ini lebih kompetitif. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Mendeskripsikan core business function dari PT. Mondelez International Indonesia, 2. Mengidentifikasi core business function dari PT. Mondelez International Indonesia, 3. Menganalisis core business function model e-Business dari PT. Mondelez International Indonesia. 1.3 Manfaat Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Mondelez International Indonesia yang tepat dan menguntungkan bagi perusahaan serta pengambilan keputusan dalam rangka mengembangkan fungsi eBusiness agar perusahaan dapat lebih kompetitif.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian E-Business Fenomena e-Business atau elektronik bisnis tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa- masa mendatang. Menurut Indrajit RE (2012), secara ringkas Mohan Sawhney mendefinisikan e-Business sebagai "Penggunaan jaringan elektronik dan teknologi terkait untuk mengaktifkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah, atau menciptakan suatu proses bisnis atau sistem bisnis untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan saat ini ataupun pelanggan yang potensial". Sedangkan secara lengkap, Kleindl BA (2003) menyatakan bahwa e-Business adalah proses dari penggunaan teknologi informasi untuk mendukung operasi yang lebih lengkap dari bisnis yang mencakup hasil arahan, memberikan dukungan penjualan, mitra integrasi, dan menghubungkan aspek operasi bisnis untuk pemasok dan distributor melalui extranet. E-Business merupakan suatu sistem yang menggunakan sejumlah informasi teknologi berdasarkan praktek bisnis untuk meningkatkan hubungan antara pebisnis dan pelanggan. E-Business merupakan perkembangan dari e-Commerce. Ketika kita memasuki milenium baru, proses bisnis berbasis internet telah mengubah seluruh industri dan pasar, yang juga akan menimbulkan dampak besar pada pelanggan dan bisnis. Electronic business (e-Business) adalah penggunaan teknologi elektronik terutama dalam bentuk teknologi informasi (TI) untuk melakukan segala proses bisnis, termasuk didalamnya adalah jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi, membangkitkan permintaan melalui kegiatan marketing, melayani pelanggan, berkolaborasi dengan rekan bisnis dan kegiatan transaksi bisnis secara online. E-Business akan meningkatkan kinerja bisnis dengan low cost dan open connectivity dengan diperkenalkannya teknologi baru pada value chain dan menghubungkan value chains untuk meningkatkan layanan, mengurangi biaya, membuka saluran baru dan mentransformasi lanskap persaingan. Banyak perusahaan mulai sadar bahwa banyak manfaat potensial yang diberikan oleh e-Business. Beberapa manfaat yang diberikan e-Business adalah: - Dukungan yang mutakhir pada usaha untuk melakukan perekayasaan ulang proses bisnis; - Ekspansi jangkauan pasar; - Memperkuat hubungan dengan pelanggan dan suplier; - Mengurangi biaya dengan mengaplikasikan teknologi elektronik pada proses bisnis; - Menurunkan biaya telekomunikasi dengan infrastruktur internet. Karena manfaat – manfaat yang diberikan oleh e-Business banyak yang berupa manfaat non finansial (intagible benefit) maka kinerja dan kontribusinya terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan akan sulit diukur dan dievaluasi. Juga akan sulit untuk me-manage proyek e-Business untuk menyakinkan bahwa manfaat yang nyata dan terukur dapat dihasilkan. Dalam praktik, proyek eBusiness sering di-manage terlalu teknis dan sedikit melihat pada perspektif “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 4
bisnis. Proyek e-Business harus di monitor dan setiap inisiatif dalam e-Business diperlukan perspektif bisnis yang didefinisikan dengan baik (tentang biaya dan manfaat/ keuntungannya). Di dalam dunia e-Business, begitu banyak aplikasi yang ditawarkan oleh para vendor. Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula dari paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya beragam aplikasi ebusiness dibangun berdasarkan paradigma proses (business process). Jika memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan, dari arah hulu menuju ke hilir. Menurut Indrajit, RE (2012) aplikasi e-Business dapat dikategorikan menjadi empat jenis seperti dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Bagan Relasi E-Business Banyaknya teori yang berkembang sehubungan dengan e-Business dan eCommerce (Gambar 2), kecepatan kemajuan teknologi informasi semakin memperluas dan mengaburkan arti dari e-Commerce maupun e-Business. Namun Indrajit, RE (2012) berpendapat hampir semua praktisi dan ahli bisnis maupun teknologi informasi sepakat pada konsep yang mengatakan bahwa domain eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan e-Commerce. Menurut Scarle et al. (2012), E-Commerce adalah metode dasar dalam melakukan bisnis, sehingga perusahaan dapat mengatakan bahwa perdagangan sama sekali dilakukan di pasartempat modern dan harus memiliki beberapa unsur kehadiran online. E-Commerce merupakan penggunaan teknologi informasi untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua atau lebih organisasi, atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir, melalui satu atau lebih jaringan computer. E-Commerce merupakan bagian dari e-Business. E-Business tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan-pelanggan, kerjasama-kerjasama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di dalam suatu organisasi. Menurut Huff et al. (2000) mengutip dari Orion Group perbedaan antara e-Business, e-Commerce, internet commerce, web commerce, EDI dan electronic fund transfer (EFT) dapat dilihat seperti pada gambar 2. Ada beberapa manfaat atau nilai yang ditawarkan oleh e-Business, antara lain:
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 5
1. Peningkatan Efisiensi Dengan menerapkan konsep e-Business, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan untuk penciptaan dan pendistribusian informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan penerapan e-Business maka akan tampak bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya operasionalnya, seperti : email dapat mengurangi biaya komunikasi, call center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan, web-site dapat mengurangi biaya marketing, decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi. 2. Peningkatan Efektifitas. Dengan penerapan konsep e-Business perusahaan dapat melakukan aktifitas operasional sehari-hari, berhubungan dengan pelanggannya non stop 7 hari seminggu dan 24 jam sehari. 3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Dengan menerapkan e-Business, berarti perusahaan secara tidak langsung telah menghubungkan dirinya dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di berbagai belahan bumi. 4. Terciptanya produk dan jasa baru. Dengan menerapkan e-Business membuka kesempatan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor industri. Selain itu perusahaan juga dapat menawarkan produk yang sesuai dengan selera unik pelanggan. 5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru. Perusahaan akan dapat menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru dari masa ke masa karena selalu ditemukannya e-technology baru.
Gambar 2. Hubungan antara E-Business, E-Commerce dan Lainnya Aplikasi e-Business di suatu perusahaan dibuat berdasarkan proses bisnis yang terjadi pada saat sekarang, yang cenderung dari hilir ke hulu, yaitu dari konsumen ke perusahaan dan kemudian dari perusahaan ke pemasok. Konsumen datang ke perusahaan untuk memesan dan membeli produk, maka perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan membuat desain produk yang sesuai dengan selera konsumen agar konsumen puas. Untuk membuat desain produk yang sesuai maka perusahaan perlu melakukan perencanaan alokasi sumber daya dan terakhir memesan kepada pemasok agar rantai pasokan bisa berjalan lancar. Untuk mendukung proses bisnis seperti itu, “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 6
jenis-jenis aplikasi e-Business yang sering dijumpai di suatu perusahaan antara lain : a. Customer Relationship Management (CRM) Konsep ini mengajarkan perusahaan bagaimana membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapai kepuasan dan loyalitas konsumen. b. Product Design Management (PDM) Konsep ini memberikan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. c. Enterprise Resource Planning (ERP) Konsep ini mengajarkan perusahaan untuk menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk dialokasikan dalam proses produksi. d. Supply Chain Management (SCM) Konsep ini menganjurkan kepada perusahaan untuk menyusun strategi pasokan bahan-bahan mentah. 2.2 Core Business Function pada Perusahaan Produksi barang dan jasa akhir yang ditujukan untuk pasar/ untuk pihak ketigadilakukan oleh perusahaan dan pendapatan menghasilkan. Fungsi pendukung bisnis (kegiatan pendukung) yang dilakukan dalam rangka mengizinkan atau memfasilitasi produksi barang atau jasa yang ditujukan untuk pasar/ untuk pihak ketiga oleh perusahaan yang meliputi kegiatan: distribusi dan logistik, pemasaran, penjualan dan layanan purna jual, layanan ICT, administrasi dan fungsi manajemen, teknik dan jasa teknis terkait, penelitian & pengembangan, fungsi pendukung lainnya. Menurut Fungsi bisnis inti adalah produksi barang dan jasa akhir yang ditujukan untuk pasar atau pihak ketiga yang dilakukan olehperusahaan dan pendapatan menghasilkan. Fungsi bisnis inti sama dalam kebanyakan kasus kegiatan utama dari perusahaan. Ini juga termasuk kegiatan lainnya (sekunder) jikaperusahaan menganggap ini akan terdiri dari bagian dari fungsi inti mereka layanan manufaktur pada input fisik yang dimiliki oleh orang lain, layanan kemasan, layanan Pemeliharaan, perbaikan dan instalasi (kecuali konstruksi), Layanan lain manufaktur, penerbitan, percetakan dan reproduksi jasa, layanan bahan pemulihan. Sedangkan untuk fungsi pendukung bisnis (kegiatan pendukung) yang dilakukan dalam rangka untuk mengizinkan atau memfasilitasi produksi barang atau jasa yang ditujukan untuk pasar atau pihak ketiga oleh perusahaan. Output dari fungsi bisnis pendukung sendiri tidak ditujukan secara langsung untuk pasar atau pihak ketiga. Fungsi bisnis dukungan dalam survei dibagi sebagai berikut: a. Distribusi dan logistik. Mendukung fungsi ini terdiri dari kegiatan transportasi, pergudangan dan pemrosesan order. b. Pemasaran, penjualan dan layanan purna jual termasuk bantuan meja dan call center. Mendukung fungsi ini terdiri dari layanan riset pasar, periklanan, pemasaran langsung (telemarketing), pameran dan jasa pemasaran atau penjualan lainnya. c. Layanan IC. Mendukung fungsi ini termasuk IT - jasa dan telekomunikasi. Layanan TI terdiri dari hardware dan software konsultasi, perangkat lunak “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 7
kustom pengolahan data dan basis datajasa , pemeliharaan dan perbaikan, web - hosting, komputer lain yang terkait dan informasilayanan. Paket perangkat lunak dan perangkat keras yang dikecualikan. Informasi Teknologi (IT) konsultasi. d. Administrasi dan fungsi manajemen. Mendukung fungsi ini termasuk layanan hukum, akuntansi, pembukuan dan audit, manajemen bisnis dan konsultasi, manajemen SDM (misalnya pelatihan dan pendidikan, staf perekrutan, penyediaan personil sementara, manajemen penggajian, kesehatan dan layanan medis), jasa keuangan dan asuransi perusahaan. e. Teknik dan jasa teknis terkait. Mendukung fungsi ini meliputi teknik dan konsultasi teknis terkait, teknis pengujian, analisis dan sertifikasi. Jasa desain disertakan juga. f. Penelitian & Pengembangan. Mendukung fungsi ini meliputi penelitian intramural dan pengembangan eksperimental. Proses Core Business Function Proses utama mengatur pengoperasian sistem manajemen, merupakan fungsi inti bisnis dan/ atau value stream, atau proses inti dukungan. Ketiga jenis proses core business function adalah sebagai berikut: Proses manajemen adalah proses yang mengatur operasi dari sistem manajemen. Proses manajemen umum termasuk Corporate Governance dan Manajemen Strategis. Proses adalah serangkaian kegiatan terstruktur yang dirancang untuk menghasilkan output yang ditentukan untuk pelanggan tertentu atau pasar. Ini menyiratkan penekanan yang kuat tentang bagaimana pekerjaan dilakukan dalam sebuah organisasi berbeda dengan fokus produk pada apa yang dihasilkan. Sebuah proses memiliki awal, akhir, dan masukan jelas diidentifikasi dan output, struktur untuk bertindak.Sebuah sistem adalah kombinasi dari proses dan interaksinya . Proses operasional adalah proses yang merupakan fungsi bisnis inti dan menciptakan value stream. Proses operasional khas Pembelian, Manufaktur, fasilitas, dan Pemasaran. Core merupakan dasar atau yang paling penting. Sebuah value stream adalah semua tindakan, baik nilai tambah dan non - nilai tambah, yang diperlukan untuk membawa produk atau jasa untuk output yang sukses. Fungsi bisnis inti merupakan kegiatan utama atau sekelompok kegiatan yang harus dilakukan dengan cara yang teladan untuk memastikan lanjutan "utama" atau "penting" kegiatan perusahaan karena menambah nilai utama untuk output. Proses dukungan inti adalah proses yang harus dilakukan dengan cara yang patut dicontoh untuk memastikan proses operasional dapat beroperasi dengan cara yang sukses. Contohnya termasuk Akuntansi, Rekrutmen, dan ITsupport. Namun secara umum proses core business dapat dilihat pada tabel1. Menurut Sharon (2005) Proses Tiga Core Bisnis meliputi hal sebagai berikut: 1. Pengembangan produk Proses Manajemen: a. Memastikan kebutuhan pelanggan baru b. Merancang produk baru tentative solusi c. Mengembangkan prototipe solusi baru
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 8
d. Mengidentifikasi dan mengelola internal yang fungsional/ departemen hubungan e. Mengembangkan dan mempertahankan jaringan keterkaitan dengan eksternal organisasi f. Mengkoordinasikan kegiatan desain produk untuk mempercepat proses bisnis. 2. Proses Supply Chain Management a. Memilih dan kualifikasi yang diinginkan pemasok b. Membangun dan mengelola masuk logistik c. Merancang dan mengelola internal yang logistik d. Membangun dan mengelola outbond logistik e. Merancang alur kerja diproduk/ solusi perakitan f. Menjalankan manufaktur g. Mendapatkan, menginstal, dan memelihara teknologi proses h. Pemrosesan order, harga, penagihan,rabat, dan istilah i. Mengelola (multiple) saluran j. Mengelola layanan pelanggan seperti instalasi dan maintenence untuk memungkinkan penggunaan produk 3. Customer Relationship Proses Manajemen a. Mengidentifikasi pelanggan baru yang potensial b. Menentukan kebutuhan yang ada dan potensi pelanggan baru c. Belajar tentang penggunaan produk dana plikasi d. Mengembangkan/ iklan mengeksekusi program e. Mengembangkan/ melaksanakan promosi program f. Mengembangkan/ jasa pelaksana program g. Mengembangkan/ melaksanakan program penjualan h. Mendapatkan/ informasi memanfaatkan teknologi/ sistem bagi pelanggan kontak i. Mengelola kunjungan tim lokasi pelanggan j. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan k. Cross-selling dan upselling produk penawaran layanan Meskipun PDM, SCM, CRM dan proses dapat dipandang sebagai driver utama dari kedua pelanggan dan pemegang saham nilai, desain mereka tergantung pada macro environmental dan faktor kompetitif di mana mereka ada. Perubahan ini lingkungan mempengaruhi peran pemasaran dan memerlukan perubahan dalam proses desain. Perubahan tersebut telah menjadi terus menerus dan mengganggu dan memiliki implikasi dramatis bagi teori pemasaran. Meskipun orang lain telah mencatat banyak pergeseran pasar yang sama (Lehmann dan Jocz 1997) menekankan lima yang dipercaya secara luas mencirikan kompetitif konteks di mana pemasar harus menavigasi ke milenium baru: 1. Fokus produk memberikan cara untuk kebutuhan untuk mengatasi pelanggan fungsionalitas 2. Diferensiasi produk berkembang menjadi kustomisasi solusi. 3. Pertukaran transaksi berbasis digantikan oleh hubungan - berbasis keintiman pelanggan. 4. Persaingan berdiri sendiri sering memberikan cara untuk jaringan persaingan.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 9
5. Economies of scope dan meningkatkan retums sedang ditambahkan skala ekonomi.
Pergeseran pasar
Dari fokus produk
Tabel 1. Core Business Process Proses Bisnis Produk Supply Chain pengembangan pengelolaan Proses Manajemen proses Desain, mengembangkan, dan insinyur fungsional produk terbaik.
Design supply chain untuk memperoleh dan menggunakan yang terbaik fungsional bahan baku dan perlengkapan.
Untuk fungsi Buat produk yang pelanggan memungkinkan pelanggan untuk mengalami maksimalisasi nilai dan manfaat dari perusahaan yang menggunakannya.
Desain, mengelola, dan mengintegrasikan rantai pasokan sendiri dengan pihak pemasok dan pelanggan.
Untuk kustomisasi Merancang dan solusi mengembangkan solusi yang dapat disesuaikan untuk menciptakan dan memenuhi
Mengelola dan mengintegrasikan semua elemen rantai suplai untuk memfasilitasi
CRM Proses
Mengelola hubungan dengan pelanggan untuk memberikan pelayanan dan menjual produknya.
Menjaga hubungan dengan pelanggan sebagai sarana untuk belajar tentang kebutuhan mereka dan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dari diferensiasi Merancang dan Pengadaan Pelanggan sebagai produk mengembangkan barang bergerak, Fokus/ penerima produk dan produk yang dapat menggunakan dan iklan yang dipasarkan bahan baku serta terkait, untuk komponen layanan, kegiatan menyampaikan dan lainnya penjualan, memberikan nilai sehingga dan sebagainya superior produk dapat untuk membangun dibandingkan dibedakan nilai produk dengan saat ini dan terhadap superioritas. saingan yang harus pesaingnya saat diantisipasi. ini. Bekerja dengan individu pelanggan sehingga total solusi disesuaikan dengan kebutuhan
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 10
kebutuhan pelanggan.
Dari transaksi
Satu set -off ketentuan pasar yang wajar dalam jangka panjang interaksinya dengan unit lainnya dalam organisasi dan entitas.
desain, pengembangan, produksi, dan pengiriman solusi. Satu set independen kontrak dengan eksternal pemasok dan terputus pengaturan dengan intern unit.
individu mereka.
Mengidentifikasi, penargetan, penjualan, Memberikan pelayanan kepada pelanggan sebagai independen transaksi.
Untuk berbasis Satu set Mengembangkan hubungan berkelanjutan, erat hubungan dengan keintiman terhadap pemasok hubungan yang eksternal untuk terikat persediaan internal dan generasi eksternal ke selanjutnya. organisasi.
Mengembangkan, membina, dan memanfaatkan hubungan dengan individu dan set pelanggan.
Dari persaingan Ketergantungan itu sendiri terhadap pengetahuan sendiri, keahlian, keterampilan, kemampuan, dan sebagainya.
Sebuah kecenderungan untuk menekankan kepemilikan dan kontrol dari setiap elemen rantai pasokan.
Mengelola semua aspek dari semua interaksi dengan semua pelanggan.
Untuk persaingan Memimpin dan jaringan berpartisipasi dalam beberapa jaringan untuk memelihara dan mengintegrasikan pengembangan produk lain yang tidak mungkin.
Memimpin dan berpartisipasi dalam rantai pasokan beberapa jaringan untuk menciptakan persediaan yang dinyatakan tidak akan mungkin meningkatkan rantai pasokan efisiensi, dan sebagainya.
Mengembangkan dan mengelola jaringan hubungan dengan entitas lain (seperti sebagai saingan, dan akhir pengguna, dan pasar profesional) untuk mengidentifikasi, mencapai tujuan, dan memuaskan pelanggan dengan cara yang
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 11
sebaliknya tidak memungkinkan. Dari skala Penekanan pada Penekanan pada Penekanan pada ekonomi sumber daya efisiensi dalam efisiensi dalam Untuk menggunakan hubungan semua tahap meningkatkan efisiensi dalam vendor, inventory kegiatan perekonomiannya merancang dan control, logistik, pemasaran. mengembangkan produksi, dan produk. sebagainya. Memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan produk yang melayani pelanggan yang saling terkait segmen/ pasar dan memberikan dasar untuk meningkatkan hasil.
Memanfaatkan semua aspek dari rantai pasokan untuk memfasilitasi produk yang lebih besar/ pelanggan dalam ruang lingkup untuk meningkatkan perekonomian kembali.
Memanfaatkan semua pemasaran sumber daya manusia untuk menciptakan jenis pelanggan relationships yang memfasilitasi berbagai bentuk produk dan linkage pasar.
2.3 Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP) dan Inventory Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM memiliki keterkaitan secara langsung dengan ERP terutama dari sisi Logistik Perusahaan, pembelian dan hutang serta manajemen mitra. Adapun definsi SCM adalah suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi manajemen para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu organisasi.
Gambar 3. Model Supply Chain Sumber: A. T. Kearney (1994) “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 12
Sementara Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengelolaan sumberdaya perusahaan, yaitu: Keuangan, Sumberdaya Manusia, dan Logistik. Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk sistem informasi back office bagi perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis utama. Adapun definsi ERP adalah suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi baik manusia, uang, material dan manajemen dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi sehingga hanya dibutuhkan satu kali input data untuk setiap transaksi dan akan berpengaruh dengan fungsi lain didalam modul sistem informasi. Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Konsep dasar ERP dapat dilihat pada gambar 4 berikut.
Gambar 4. Konsep Dasar ERP Sumber: Rashid et al. (2002) Aplikasi e-business dalam konsep Enterprise Resources Planning (ERP) sesuai dengan yang disampaikan diatas, sudah sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan sejak mulai diperkenalkan pada era tahun 1960-an dan terus berkembangan hingga saat ini. Secara garis besar ERP merupakan suatu sistem yang dapat digambarkan sebagai alat dan perkakas (tools) manajemen yang memantau alur kerja dari seluruh organisasi dan juga menghubungkan orang dari satu sama lainnya. Sistem ERP berfungsi untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses-proses bisnis yang digunakan untuk pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional suatu perusahaan, meliputi operations, manufacturing, sales, marketing, logistics, purchasing, accounting and finance, product development, dan human resources dengan tujuan efektivitas bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan yang baik dan produktifitas yang tinggi.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 13
Gambar 5. Diagram Fungsional Perusahaan dalam Sistem ERP Kemampuan sistem ERP untuk menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, membawa budaya kerja baru yang terintegrasi satu dengan sama lainnya dalam organisasi. Mengambil alih tugas rutin dari personel mulai tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia dalam perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. Sistem ERP juga membawa dampak penghematan biaya (cost efficiency) yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap performance organisasi. Secara implisit aplikasi ERP bukan hanya suatu software semata, namun merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. ERP dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi. Sebagai hasilnya, sistem ERP dapat memberikan informasi untuk mendukung aktivitas bisnis pada sebuah organisasi atau perusahan serta mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau organisasi. Semua fungsionalitas tersebut sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam sebuah system, supaya perusahaan dapat menjalankan business rule dan sanggup menjalankan proses-proses kritikal. Ide dasarnya adalah untuk melancarkan arus informasi diantara fungsi bisnis yang berbeda dalam perusahaan secara akurat dan realtime. Sudah banyak software aplikasi yang tersedia untuk mendukung sistem ERP dan beberapa diantaranya yang terbesar dan sangat populer: SAP (www.sap.com), Oracle-PeopleSofte (www.oracle.com), SSA (www.ssaglobal.com), Microsoft (www.microsoft.com), dan masih banyak lagi, termasuk yang dikembangkan oleh komunitas open source Open Erp (www.openerp.com).
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 14
Software ERP mempunyai beberapa karakteristik: 1. Sistem didesain secara modular tetapi terintegrasi (Modular Design), software harus dirancang untuk dapat ditambahkan atau dikurangi pada fitur-fiturnya, sesuai dengan kebutuhan dan jenis bisnis. Biasanya software ERP tersedia dalam modul-modul: Accounting, Financials, Manufacturing, Production, Transportation, Sales and Distribution, Human Resources, Supply Chain, Customer Relationship dan E-Business. 2. Terdapat satu databse terpusat untuk melayani semua (Centralized Database), sistem ini juga dirancang dengan menggunakan database yang terpusat, sehingga memudahkan pengelolaan informasi. 3. Integrated Function, menjamin seluruh sub-sistem terintegrasi menjadi sebuah sistem yang besar. 4. Real-time, sistem ini bekerja secara online dan realtime. saat ada eksekusi data, maka semua pengguna yang diijinkan dapat merasakannya secara langsung. 5. Internet Enabled, sistem menerapkan arsitektur terbuka dan harus bisa diakses lewat Internet.
Gambar 6. Integrasi dalam Aplikasi Sistem ERP Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/ perusahaan yang bertujuan untuk: Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise Menghasilkan informasi yang real-time Memungkinkan perpaduan proses transaksi 2.4 Commerce and Marketing Keterkaitan e-bussiness, e-commerce, dan e-marketing sangat erat kaitannya. Saat ini banyak perusahaan menggunakan sistem yang bersifat online dalam menjalankan pemasaran produknya guna memperluas segmentasi market. “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 15
Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya. Dampak dari teknologi untuk perkembangan bisnis di Indonesia sebagai berikut: - Jangkauan global - Pengurangan biaya operasi - Perbaikan rantai pasokan - Penambahan jam buka: 24/7/365 - Kustomisasi - Model bisnis baru - Spesialisasi vendor - Kecepatan time-to-market - Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah - Efisiensi pengadaan E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu: - Electronic Markets (EMs). EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan servis yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak. - Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 16
pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. - Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/ pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. 2.5 Human Resource Management (HRM) Menurut Supriyanto (2004), human resource management atau sumber daya manusia dalam konteks penilaian pelaksanaan e-Business di suatu perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-Business. Ada beberapa hal yang perlu dinilai, yaitu: a. Persentase karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan komputer terhadap total jumlah karyawan. b. Banyaknya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang teknologi informasi yang diberikan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun. c. Persyaratan minimum kemampuan/keahlian dalam bidang teknologi informasi bagi karyawan yang akan masuk perusahaan. Menurut Nitisemito (1 992:9), pengertian manajemen adalah “suatu ilmu dan seni untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”. Hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak dilakukan oleh satu orang saja, melainkan melalui pengaturan kegiatan orang lain untuk melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang manajemen sumberdaya manusia, penulis akan menguraikannya dari pendapat beberapa ahli, antara lain: - Menurut Newman dan Hodgetts (1998:4), Human Resources Management (HRM) adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan serta tujuan individu - Menurut Dessler (19972), Manajemen sumber daya manusia mengarah pada kebijakan dan tindakan yang dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur atau melaksanakan aspek sumber daya manusia dalam suatu tugas manajemen. Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan investasi yang memegang peranan penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 17
daya manusia, faktor produksi lain tidak dapat dijalankan dengan maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari: a. Staffing/ Employment Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini. Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan. Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan. b. Performance Evaluation Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat. c. Compensation Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi. d. Training and Development Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut, “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 18
memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan. e. Employee Relations Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya:mogok kerj a,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja. f. Safety and Health Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja g. Personnel Research Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 19
Peran Departemen Sumber Daya Manusia Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, departemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Cherrington (1995:8) peranan departemen sumber daya manusia terdiri dari: : a. Advisory/ Counseling Role Dalam peran ini, departemen sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan informasi, menentukan pennasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut, dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya manusia ini tampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation, program pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, departemen sumber daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil keputusan. b. Service Role Dalam peran ini departemen sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini. c. Control Role Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Departemen sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia melalui kebijakan tersebut, sehingga departemen sumber daya manusia berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini semakin penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan kompensasi.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 20
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu Penelitian dilaksanakan selama satu bulan sejak bulan November 2013 hingga Desember 2013.
3.2 Metode Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langusng dengan melakukan wawancara kepada tenaga ahli dari PT. Mondelez International. Data sekunder diperoleh dari hasil studi literatur jurnal dan buku-buku yang terkait dengan makalah ini.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Core Business Function dari PT. Mondelez International Indonesia PT. Mondelez International Indonesia sebagai salah satu perusahaan adalah perusahaan modal asing (PMA) yang tergabung dalam Mondelez International, bergerak dalam bidang usaha produksi makanan, distribusi dan pemasaran produk. Sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG), PT. Mondelez International Indonesia melaksanakan seluruh kegiatan manajemen operasinya dengan membagi kedalam beberapa bagian, yaitu: Sales & Marketing division (divisi pemasaran), manufacturing division (divisi manufaktur), costumer service & logistic division (CSnL division), HR division (divisi sumberr daya manusia), Finance, IT, R&D dan beberapa divisi penunjang yang lain seperti Safety dan CSR. Setelah sebelumnya dikenal dengan nama Kraft Foods, kemudian berubah entitas menjadi Mondelez International, yaitu penggabungan bisnis dari Kraft Foods, Nabisco Food, Danone Biscuit dan Cadbury Company menjadi PT. Mondelez International Indonesia, maka strategi dalam menjalankan aktifitas bisnis inti merupakan langkah yang penting dalam rangka bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenias baik local maupun internasional. Beberapa strategi inti dalam aktifitas operasi bisnis PT. Mondelez International Indonesia diantaranya adalah Manufacturing/ Supply Chain Management (SCM), Costumer Relation Management (CRM), Sales & Marketing, Human Resources Management (HRM), Finance dan Distribution. Sebagai salah satu perusahaan FMCG, PT. Mondelez International Indonesia akan selalu berusaha berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau umumya perusahaan FMCG sehingga salah satu upayanya adalah menjalankan aktifitas bisnis inti dengan menggunakan sistem informasi manajemen sebagai sistem penunjang. Sistem informasi adalah alat bantu bisnis yang digunakan dalam proses-proses bisnis PT. Mondelez International Indonesia, sejak dimulainya bisnis di Indonesia tahun 1995, dengan beberapa produk makanan yang dikenal dengan brand Oreo, Biskuat, Cheddar Cheese, Toblerone, dan lain-lain. Persaingan dalam bisnis FMCG berlangsung secara terus menerus, salah satunya adalah penerapan e-business, yaitu penggunaan sistem internet/ intranet/ extranet dalam bisnis. Pembahasan berikutnya akan menjelaskan tentang core business function yang ada di perusahaan PT. Mondelez International Indonesia pada fungsi-fungsi, seperti: Customer Relation Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) & Enterprise Resource Planning (ERP), Commerce & Marketing, Human Resource Management (HRM), Finance/ accounting, dan Routing & Shipping.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 22
Gambar 7. Peta Perusahaan FMCG di Dunia Sumber: M&M Global Website a. Customer Relation Management (CRM) Penerapan Customer Relation Management dalam bisnis di PT. Mondelez International Indonesia adalah untuk membentuk interaksi antara perusahaan dan pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan untuk perusahaan. Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tidak semua pelanggan diciptakan sama. Untuk itu, komponen strategi dari CRM dapat dilihat dari gambar 8 di bawah ini.
Gambar 8. Komponen Strategi CRM
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 23
Penjelasan Gambar 8: Strategi CRM membutuhkan empat komponen : a. Customer-management orientation Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan aksinya dalam mengimplementasikan customer management principles. b. Integration and alignment of organizational process Integration and alignment of organizational process dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya. Komponen ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan merancang proses organisasinya. c. Information capture and alignment of technology Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi. d. CRM strategy implementation Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM Adapun tahapan pokok CRM terdiri dari : 1. Analisis portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelangganpelanggan mana yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan pelanggan mana yang kurang/ tidak menguntungkan. Untuk analisis portofolio ini diperlukan data atau informasi tentang pelanggan. 2. Customer intimacy untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan perusahaan harus mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui analisis data peruahaan dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik pula. 3. Dukungan dari jejaring (seperti: suppliers, owners, partners, employees) sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan. 4. Dengan mengenal pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk dukungan jejaring), perusahaan dapat mengembangkan dan memberikan customer value yang lebih melalui pengembangan beberapa benefit bagi pelanggan. 5. Dengan memanajemenkan daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang, sehingga perusahaan boleh berharap akan mendapatkan keuntungan yang besar. Lima tahapan pokok CRM di atas dapat berjalan dengan optimal bila mendapatkan dukungan yang memadai dari lingkungannya seperti: kepemimpinan (pemimpin yang mempunyai komitmen terhadap CRM), kultur (berorientasi pada pelanggan), teknologi informasi dan data, manusia (manajemen dan karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik), serta sistem proses. Dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, PT. Mondelez Internatinal Indonesia telah mulai menggunakan Consumer Insight sebagai salah satu divisi yang melakukan proses consumer satisfaction, membangun hubungan, melakukan studi kepuasan konsumen, memberikan reaksi dan merespon permintaan pelanggan. “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 24
b. Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP) dan Inventory SCM harus berusaha mencapai optimasi global. Hal ini merupakan proses untuk menemukan strategi terbaik bagi keseluruhan supply chain (system wide) yang sangat menantang untuk mendesain dan mengoperasikan supply chain yang secara keseluruhan biayanya minimal, serta service levelnya terjaga. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain. Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Integrasi supply chain dilakukan untuk mengkoordinasikan aktivitasaktivitas sepanjang supply chain sehingga dapat meningkatkan performasi anggota supply chain. Gambar 9 di bawah ini menjelaskan model supply chain yang digunakan oleh PT. Mondelez International Indonesia.
Gambar 9. Model Supply Chain PT. Mondelez International Indonesia PT. Mondelez International Indonesia dalam menjalankan bisnisnya menggunakan ERP SAP-ECC. SAP adalah suatu nama mungkin sudah tidak asing lagi untuk praktisi-praktisi IT dunia, maupun di Indonesia. “SAP” ini adalah singkatan dari “System Analysis and Program Development (in German: Systemanalyse und Proggrammentwicklung)” yang ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. SAP kemudian berganti menjadi “Systems Application and Products in Data Processing” pada tahun 1977. PT. Mondelez International Indonesia menggunakan “SAP” yang dikenal pada saat ini yaitu sistem R/3. SAP adalah merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Asia. Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 25
perusahaan besar dan menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnisnya. Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi licensenya, konsultan IT, dan juga SDM yang masih langka. c. Commerce and Marketing PT. Mondelez International Indonesia dalam menjalankan bisnisnya menggunakan salah satu aplikasi dari e-commerce ini yaitu sistem EDI. PT. Mondelez International Indonesia mengembangkan sistem informasi manajemen dengan peritel Modern, dengan mengembangkan sistem Electronic Data Interchange (EDI), dalam rangka mengembangkan kemitraan dengan pasar modern yang berkembang demikian pesat. d. Manufaktur Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service. Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur. Manfaat Sistem Informasi Manufaktur adalah sebagai berikut: - Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya. - Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. - Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database - Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai. Model Sistem Informasi Manufaktur Input Data/Informasi Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2 proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 26
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll. Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi. e. Human Resource Management (HRM) Salah satu tujuan pokok manajemen sumber daya manusia adalah menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempengaruhi persyaratan pada waktu tenaga itu dibutuhkan. Oleh karena itu, salah satu hal yang harus dilakukan dalam manajemen sumber daya manusia adalah membuat perencanaan mengenai kebutuhan tenaga kerja. Manajemen sumber daya manusia menyangkut hal-hal seperti: penarikan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola orientasi, pelatihan dan pengembangan, serta perencanaan dan pengembangan karir pegawai; mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola penahanan dan pergantian, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit, dan hubungan tenaga kerja dan manajemen. 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dimana manajer menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga yang tepat ditempat-tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong organisasi tersebut mencapai sasaran-sasaran secara keseluruhan secara efektif dan efisien. 2. Perekrutan Pegawai Penarikan tenaga kerja merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan tenaga kerja melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga yang diperlukan, proses seleksi, penempatan,dan orientasi tenaga kerja. 3. Seleksi Para manajer SDM menggunakan proses seleksi untuk mangambil keputusan penerimaan pegawai baru. Tujuan dari proses seleksi adalah untuk memilih pegawai yang cocok dengan pekerjaan dan organisasi 4. Sosialisasi atau orientasi Setelah calon pekerja itu diterima sebagai karyawan dalam perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan orientasi, yaitu pengenalan pekerja baru pada pekerjaan dan organisasinya. Lebih lanjut langkah ini melibatkan upaya memperjelas misi dan kultur organisasi, menjelaskan sasaran pengoperasian dan harapan pekerjaan, mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur, mengidentifikasi personel kunci. 5. Pelatihan dan pengembangan
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 27
Program pelatihan di berikan baik kepada karyawan yang baru di terima maupun kepada karyawan yang telah ada, dengan maksud untuk menghadapi situasi-situasi yang berubah. 6. Penilaian prestasi Prestasi kerja (job performent) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuia dengan standar-standar yang telah ditentukan sebelumnya. 7. Promosi, transfer dan demosi Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan promosi, penurunan, pemindahan, dan pemutusa hubungan kerja (PHK) membrikan manfaat yang besar baik bagi organisasi maupun karyawan itu sendiri. Karyawan akan merasa senang bekerja apabila mereka berada dalam posisi yang sesuai. Sebaliknya, produktivitas akan semakin menurun manaklan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. PT. Mondelez International Indonesia dalam aktifitas manajemen sumber daya manusia menggunakan e-business yaitu sistem online yang digunakan untuk melakukan keseluruhan aktifitas HR baik perekrutan, perencanaan, evaluasi karyawan, termasuk didalamnya online Annual leave, dan sebagainya. Perusahaan ini menggunakan sistem yang disebut myHRonline, dimana keseluruhan program, aktifitas dan sistem informasi terpadu sebagai acuan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. f. Finance/ Accounting Fungsi finance dan accounting adalah merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan. Dalam menjalankan aktifitas tersebut finance dan accounting menganalisa dan menginterpretasikan data statistik maupun informasi keuangan, sehingga dapat memberikan penilaian yang independent mengenai rasio atau perbandingan antara hasil operasi (tingkat keuntungan) dan kinerja terhadap anggaran, dan halhal lain terkait dengan perpajakan maupun tingkat keefektifan operasional perusahaan. Menjaga sistem akuntansi dan pencatatan transaksi maupun aset perusahaan. Bertanggung jawab terhadap perencanaan perpajakan, sejalan dengan peraturan Ditjen Pajak terkait dengan peraturan pemerintah setempat mengenai penggajian dan pengupahan, serta peraturan lainnya terkait dengan perpajakan PT. Mondelez International Indonesia melakukan proses transaksi keuangan dan proses pelaporan keuangan dengan menggunakan manajemen keuangan yang lengkap sesuai standar prosedur, dilakukan dengan menggunakan sistem terpadu yaitu SAP R/3 sistem yang dikenal dengan SAP RTR atau Record to Report System.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 28
g. Routing and Shipping Routing dan Shipping adalah aktifitas supply chain management sebelum barang diterima oleh konsumen, dimulai proses perencanaan (planning), pelaksanaan (implementing) dan pengendalian (controlling) yang efisien dan efektif dari aliran/pemindahan (flow/movement) dan penyimpanan (storage) bahan baku (raw materials), in-process inventory, finished goods serta aliran informasi mulai dari titik awal dari mana bahan baku didatangkan sampai titik akhir konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Inti dari aktifitas ini adalah tentang pergerakan/ pemindahan/aliran barang dari titik awal ke titik akhir konsumsi dan sebaliknya. Aktivitas traffic & transportation berhubungan dengan bagaimana memanage pergerakan produk/ barang yang meliputi aktivitas-aktivitas seperti: pemilihan moda shipment (alat angkut), misalnya: udara, rail (kereta), water, pipeline, truk; pemilihan jalur (routing); mengikuti hukum/ aturan transportasi lokal, nasional; serta persyaratanpersyaratan pengangkutan baik domestik maupun internasional. 4.2 Identifikasi Core Business Function dari PT. Mondelez International Indonesia Struktur organisasi PT. Mondelez International Indonesia terdiri dari dua divisi, yaitu: Bussiness Unit atau disebut divisi commercial dan Manufacturing Unit atau disebut divisi supply chain. Business Unit mencakup Marketing, Finance dan Human Resources, sedangkan Manufacturing Unit meliputi Production, Quality, Engineering & Maintenance, Supply Chain Management dan Research & Development. Dibawah ini dapat dilihat tabel Core Business Functions dan Implementasi E-Business dari PT. Mondelez International Indonesia. Tabel 2. Identifikasi Core Business Functions dan Implementasi E-Business No. Core Business Target Busines Business Bentuk Implementasi EFunctions Functions Process Informasi Business Ya / Nama Tidak Applikasi 1. Customer Membantu Pembuatan Data Ya GMD Relation untuk daftar pelanggan Management mempertahank konsumen berikut (CRM) an konsumen. termasuk informasi Membantu pelayanan terkait untuk mengerti yang harus program apa yang diterima atau diperlukan konsumen, interaksi untuk juga dengan mendapat kesempatan pelanggan lebih banyak untuk konsumen. membuat Mengurangi konsumen biaya melalui membeli pengelolaan lebih banyak komplain dan produk. “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 29
menemukan pelayanan apa yang tidak berguna. Hal ini juga membantu perusahaan menampilkan produknya dengan baik dan tentunya akan meningkatkan keuntungan. 2.
Supply Chain Memaksimalk Management an nilai (SCM) pelanggan dan mencapai keuntungan kompetitif yang bertahan melalui pengembangan dan pengoperasian supply chain yang efektif dan efisien
3.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Sasaran ERP berfokus pada kinerja bisnis dan visibilitas operasi. Ada tiga sasaran: Mendorong efisiensi dan nilai dari proses dan sistem yang ada
Memastikan konsumen senang dengan pelayanan perusahaan
Aktivitas SCM meliputi segala sesuatu mulai dari pengembanga n produk, pembelian, produksi, dan logistik dan juga sistem informasi yang diperlukan untuk mengkoordin asi aktivitas – aktivitas tersebut. Melalui pembuatan laporan berdasarkan aktivitas manufaktur yang aktual, keseluruhan kinerja dari organisasi dapat lebih mudah di analisis dan
Data Ya material, produk, lokasi penyimpana n, supplier, harga, persediaan, jadwal pembelian, dll
SAP
Laporan Ya aktivitas seluruh area kerja dalam organisasi
SAP
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 30
Mengelola dioptimalkan. resiko yang terkait perubahan yang dinamis Mencapai visibilitas dan fleksibilitas yang lebih besar dari operasi yang kompleks. 4.
Marketing & Memperoleh Sales pendapatan, mempertahank an konsumen dan mencapai target keseluruhan perusahaan
5.
Manufacture
Menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi, dalam jumlah yang sesuai dengan jadwal serta dibuat pada biaya yang minimum .
6.
Human Resource Management (HRM)
Memaksimum kan produktivitas perusahaan melalui optimisasi efektivitas dari
Analisis, perencanaan, implementasi dan kontrol dari program yang didesain untuk membawa pertukaran dengan target pendengar untuk tujuan personal dan keuntungan bersama. Desain produk dan proses, perencanaan dan pengendalian terkait kapasitas, kualitas dan organisasi serta pengawasan tenaga kerja. Rekrutmen, pengelolaan dan pengembanga n karyawan, kompensasi dan benefit
Data Ya penjualan, produk, pelanggan, program, perencanaan , laporan, dll
Web order
Data proses Ya dan hasil produksi, jadwal, komposisi, tahapan kerja, dll
SAP
Data terkait Ya karyawan, program pengemban gan, standar kompensasi dan benefit,
SAP MyHRon line
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 31
7.
Finance/ accounting
8.
Routing Shipping
karyawan
karyawan, standarisasi dan pembuatan deskripsi pekerjaan.
dll
Memastikan ketersediaan keuangan untuk perusahaan Memastikan penggunaan keuangan yang optimal Memastikan keamanan dalam melakukan investasi agar memperoleh imbalan yang sepadan.
Perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengontrolan aktivitas keuangan seperti pembelian dan penggunaan keuangan perusahaan
Data, Ya transaksi dan laporan keuangan perusahaan
SAP
& Memastikan Produk terkirim dengan sesuai jalur dan tujuan pengiriman dan menggunakan transportasi yang sesuai.
Perencanaan pengiriman, penyediaan transportasi dan pengontrolan aktifitas delivery produk
Data hasil Ya pengiriman, dan penggunaan transportasi, data penerimaan barang
SAP
4.3 Analisis Core Business Function Model E-Business dari PT. Mondelez International Indonesia Tabel di atas menunjukkan bahwa dari delapan fungsi bisnis yang ada, enam diantaranya (SCM, ERP, Manufacture, Marketing, Finance dan HRM) telah menerapkan e-business dan dua fungsi bisnis sisanya belum menerapkan ebusiness. Dari enam fungsi bisnis tersebut, empat diantaranya menggunakan aplikasi yang sama yaitu SAP. Model e-business dari aplikasi SAP lebih merupakan bentuk ERP (Enterprise Resources Planning) yang mengintegrasikan keempat fungsi bisnis “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 32
tersebut. Mekanismenya adalah melalui pengelolaan data terkait proses produksi, seperti: perencanaan, pengadaan, pemeriksaan, pembuatan, pengemasan, penyimpanan, distribusi dari material dan produk jadi, juga proses-proses lain yang mendukungnya seperti pembayaran, penagihan, pengembalian barang dll. Pengkatagorian Perusahaan Suatu perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan global bila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: Melayani konsumen global (global customers) Produk tersedia untuk masyarakat global (global products) Dapat dioperasikan secara global, artinya pengoperasian perusahaan dapat dilakukan tanpa kendala lokasi (global operations) Sumber daya yang digunakan dapat diperoleh dari lingkup global (global resources) Berkolaborasi dengan masyarakat global (global collaboration) Bila merujuk pada unsur-unsur diatas, maka PT. Mondelez International Indonesia memenuhi kriteria sebagai perusahaan global karena hampir sebagian besar fungsi bisnis berbentuk e-business yaitu dengan menggunakan SAP secara menyeluruh diseluruh dunia. Keuntungan Penerapan E-Business bagi Perusahaan, Konsumen dan Partners Penerapan e-business yang dilakukan terhadap enam fungsi bisnis tersebut telah memberikan keuntungan bagi perusahaan dibandingkan dengan proses manual (tanpa e-business) antara lain: Ketersediaan data online Kemudahan penelusuran dan pelaporan Akurasi data dan informasi Kemudahan pengaturan akses dan pembatasannya Efisiensi sumber daya (personal, peralatan, tempat, dan lain-lain) Secara umum dapat dikatakan bahwa penerapan e-business telah meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari perusahaan terkait pengelolaan data dan informasi yang menjadi pendorong perubahan dan kemajuan perusahaan. Keuntungan penerapan e-business bagi konsumen dan mitra adalah secara tidak langsung mengingat e-bisnis yang diterapkan di PT. Mondelez International Indonesia ini mampu menjangkau pihak eksternal (konsumen/ mitra). Selain itu, jga terdapat keuntungan tidak langsung (khususnya oleh aplikasi SAP), yaitu: kecepatan dan ketepatan dalam penyediaan barang, pembayaran, pemesanan, distribusi, dan lain-lain. Penerapan E-Commerce pada PT. Mondelez International Indonesia PT. Mondelez International Indonesia mengembangkan sistem informasi manajemen dengan ke 5 peritel Modern ini, dengan mengembangkan sistem Electronic Data Interchange (EDI), dalam rangka mengembangkan kemitraan dengan pasar modern yang berkembang demikian pesat.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 33
Gambar 10. Diagram Proses Pemesanan oleh Modern Retail Pada umumnya pemesanan atau order barang dilakukan dengan mencatat pesanan dalam kertas, kemudian daftar pemesanan dikirim melalui proses scanning atau faximile, kemudian diterima oleh pihan perusahaan, kemudian pihak perusahaan menyiapkan administrasi berupa daftar order penjualan (sales order/ SO), kemudian SO ini dikirimkan ke bagian Logistik/ Gudang untuk dilakukan proses delivery order, kemudian dilakukan penyiapan barang dan transportasi pengiriman barang, dan setelah barang diterima, pihak perusahaan menyiapkan invoice untuk proses penagihan kepada para pembeli. Gambar 10 menunjukkan proses alur pemesanan barang oleh modern retails, sebelum penerapan sistem E-Order. Proses pemesanan kemudian dikembangkan dengan menggunakan pendekatan bisnis proses, dimana pemesanan dilakukan dengan web site, kemudian pihak perusahaan mengunduh data pemesanan dan dilakukan re-entry dalam sistem. Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa setiap costumer melakukan dapat melakukan proses pemesanan melalui website atau e-order, tetapi proses ini masih menggunakan intervensi operator dalam hal ini adalah customer service, sehingga proses pemesanan dilakukan dengan e-order, tetapi sales order dan delivery order dilakukan dengan menggunakan operator.
Gambar 11. Proses Bisnis Pemesanan Costumer Retail Modern dengan menggunakan Internet Dengan perkembangan potensi pasar yang cukup luas di pasar retail modern ini, kemudian menuntut tidak hanya pemenuhan order dari pihak costumer, akan tetapi kecepatan dan ketepatan proses kemudian menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan bisnis. PT. Mondelez International Indonesia kemudian mengembangkan bisnis prosesnya dengan menerapkan EDI proses didalam model bisnisnya, dimana dilakukan kerja sama 3 pihak, yaitu “Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 34
Perusahaan, Customer dan Pihak ketiga sebagai penyedia B2B proses, yaitu B2B commerce. Dari Gambar 12 dapat dilihat proses order dilakukan oleh costumer sendiri, melalui Website masing-masing dengan proses e-order kemudian order ini di teruskan dengan proses sistem B2B, kemudian dilanjutkan dengan proses sistem AS2 Comm Server, kemudian ditranslate order ini ke sistem perusahaan dan secara otomatis proses order ini masuk dalam sales order dalam SAP (sistem ERP perushaan), dan dilanjutkan dengan proses eksekusi pemesanan, yaitu delivery order dan proses transportasi.
Gambar 12. Bisnis Proses E-order dengan Sistem EDI Proses pemesanan dengan menggunakan sistem EDI ini sangatlah efektif, kecepatan proses dalam hitungan < 5 menit, yang sebelumnya harus dilakukan dengan cara manual, scan dan faksimili, kemudian di re-entry di sistem, dengan setiap siklus order +/- 45 menit. Beberapa contoh proses pemesanan dengan menggunakan website dan diteruskan oleh EDI (B2B sistem), dari Alfamart, Indomarco dan Lotte Mart.
Gambar 13. Proses Order dengan Website Alfamart
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 35
Gambar 14. Proses Order dengan Website Indomarco
Gambar 15. Proses Order dengan Website Lotte Mart Pemesanan ini kemudian diterjemahkan dalam bentuk iDocs (Intermediate Document), yang akan digunakan untuk menterjemahkan order dari beberapa costumer ke dalam internal sistem perusahaan seperti SAP melalui system EDI. 4.4 Future Development Menurut Hemmatfar M, Salehi M (2010), untuk dapat menjadi lebih kompetitif, mengingat jumlah dan intensitas pesaing yang sedemikian masif, maka PT. Mondelez International perlu untuk meningkatkan sistem informasinya dengan memperhatikan fitur utama dari sistem informasi strategis sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System) yang memungkinkan untuk mengembangkan suatu pendekatan strategis untuk
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 36
menyesuaikan sistem informasi atau teknologi informasi dengan suatu strategi bisnis organisasi 2. Solusi Enterprises Resource Planning utama yang mengintegrasi/ menghubungkan proses bisnis untuk memenuhi tujuan perusahaan untuk mengoptimisasi sumber daya perusahaan 3. Sistem database dengan kemampuan “data mining” untuk memanfaatkan informasi perusahaan untuk pemasaran, produksi, promosi dan inovasi. Sistem informasi strategis juga memfasilitasi identifikasi strategi pengumpulan data untuk membantu optimisasi database peluang pemasaran. 4. Sistem informasi real time yang bertujuan menjaga pemberian tanggapan yang cepat dan indikator berkualitas. Mengingat bahwa PT. Mondelez International juga harus membangun sistem informasi yang bukan hanya ada dalam lingkup usahanya (internal) tetapi juga yang berkaitan dengan pihak eksternal seperti pemasok dan pelanggan, maka selain menggunakan online transaction processing, penggunaan sistem enterprise collaboration juga menjadi suatu keharusan. Dengan adanya enterprise collaboration, perusahaan dapat dengan cepat berkomunikasi dengan stakeholdernya, sehingga keputusan bisnis dapat ditentukan sesegera mungkin tanpa terhambat dengan keharusan untuk melakukan suatu pertemuan. Enterprise collaboration ini dibangun dengan memperhatikan faktor kerahasiaan data dan informasi perusahaan dan stakeholder, yang mana apabila menggunakan internet, kerahasiaan tersebut tidak dapat dijamin keamanannya. Alternatif untuk menggunakan jaringan tersendiri ataupun pemanfaatan cloud sebagai sarana komunikasi virtual juga dapat dipikirkan oleh perusahaan untuk menjaga aspek kerahasiaan data dan informasi, mengingat perkembangan teknologi telekomunikasi masa depan yang cenderung mengarah ke penggunaan jaringan digital lokal dan global yang saling terhubung yang digunakan untuk multimedia dengan penggunaan jalur serat optik berkecepatan tinggi dan saluran satelit untuk membentuk sistem informasi global berkecepatan super tinggi. Upaya yang perlu dilakukan oleh perusahaan kedepan untuk menjadi perusahaan global melalui penerapan penuh dari aplikasi e-business adalah sebagai berikut: Menerapkan Customer Relationship Management (CRM) untuk memaksimumkan fungsi bisnis dari marketing, sales dan customer services. Menerapkan aplikasi e-commerce sehingga tersedia fasilitas transaksi dengan pihak eksternal sehingga jumlah dan kelompok pelanggan menjadi lebih luas dan terbuka Melakukan interkoneksi dari aplikasi-aplikasi yang digunakan sehingga semuanya dapat diakses dan dioperasikan melalui internet
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 37
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahsana pada makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung kegiatan usahanya, PT. Mondelez International Indonesia telah menerapkan sistem informasi elektronik yang relevan dengan seluruh bisnis inti perusahaannya kecuali pada Customer Relationship Management (CRM). Fungsi bisnis inti juga telah memanfaatkan implementasi ebusiness yang mencakup: Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP), Marketing, Manufacturing, Finance and Accounting, dan Human Resource Management (HRM). Pemanfaatan e-business ini telah dapat membantu perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan efisien dan efektif, menerapkan strategi bisnisnya dan mencapai tujuan perusahaan dalam mendominasi pangsa pasar bisnis eceran. Hampir seluruh proses bisnisnya di PT. Mondelez International Indonesia sudah diintegrasikan menggunakan e-business dengan menggunakan software SAP. 5.2 Saran Penggunaan seluruh elemen aplikasi e-business yang relevan perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan model bisnis perusahaan yang senantiasa akan melakukan ekspansi usaha. Aplikasi elektronik yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan termasuk yang relevan dengan kolaborasi dengan stakeholdernya harus dikembangkan untuk menjamin bahwa perusahaan dianggap peduli dengan seluruh stakeholdernya. Pemanfaatan sistem cloud juga dapat dioptimalkan untuk menjamin data dan informasi yang lebih handal dan efisien. Selain itu, kedepannya untuk menjadi perusahaan global manajemen PT. Mondelez International Indonesia perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Menerapkan Customer Relationship Management (CRM) untuk memaksimumkan fungsi bisnis dari marketing, sales dan customer services. 2. Menerapkan aplikasi e-commerce sehingga tersedia fasilitas transaksi dengan pihak eksternal sehingga jumlah dan kelompok pelanggan menjadi lebih luas dan terbuka. 3. Melakukan interkoneksi dari aplikasi-aplikasi yang digunakan sehingga semuanya dapat diakses dan dioperasikan melalui internet.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 38
DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2009. Manajemen Sumber Daya Manufacturer: Fungsi dan Peran Departemen Sumber Daya Manusia. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009. Diakses: 23 Desember 2013. Baltzan P. 2012. Business Driven Information Systems, 3rd Edition. McGraw-Hill Education. University of Denver. Hemmatfar M, Salehi M. 2010. Competitive Advantages and Strategic Information Systems. International Journal of Business and Management 5.7. Ernita, Halida dan Wisnu Ananta Kusuma. Pengembangan ERP Perusahaan Ritel: Makalah pada Seminar Nasional Informatika 2008. http://repository.upnyk.ac.id/37/1/19_Pengembangan_Enterprise_Resource_ Planning_%28ERP%29_Untuk_Perusahaan_Ritel.pdf. Diakses: 23 Desember 2013. Huff SL, Wade M, Parent S, Schneberger and Newson P, 2000, Cases in Electronic Commerce. Boston, MA : The McGraw-Hill Companies Inc. Indrajit RE. 2012. Elektronik Bisnis dan Dunia Maya. Surabaya: Universitas Narotama. Kleindl BA. 2003. Strategic Electronic Marketing: Managing E-Business, 2e. United States of America: Thomson South-Western. Lehmann, Donald R. and Katherine E. Jocz, eds. (1997), Reflections on the Futures of Marketing. Cambridge, MA: Marketing Science Institute. O’Brien, James. 2005. Management Infromation System: Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise. Fifth Edition. McGraw-Hill. Rajendra K. Srivastava, Tasadduq A. Shervani, and Liam Fahey. Marketing, Business Processes, and Shareholder Value:An Organizationaiiy Embedded View of Marketing Activities and the Discipline of Marketing Journal of Marketing Vol. 63 (Special Issue 1999), 168-179 Rosen A. 2000. The E-Commerce Question and Answer Book. New York: American Management Association. Scarle S, et al. 2012. E-Commerce Transactions in a Virtual Environment: Virtual Transactions. UK: Serious Games Institute, Coventry Innovation Village, Coventry University Technology Park. Electron Commer Res (2012) 12:379–407. Sharon P. Brown and Lewis B. Siegel, “Mass layoff data indicate outsourcing and offshoring work,” Monthly Labor Review, August 2005, pp. 3–10. Sinar Mas Agro Resources and Technology. 2010. Annual Report. http://www.smarttbk.com/pdfs/Annual%20Report/AR%20SMART%202010 .pdf. Diakses: 23 Desember 2013. Supriyanto. 2004. Pemberdayaan Teknologi Informasi untuk Keunggulan Bisnis. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Vol.2 No.1. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Tejo. 2013. ERP Begins. http://jurnaltejo.wordpress.com/2013/09/03/erp-begins/ Diakses: 23 Desember 2013.
“Identifikasi Core Business Function pada PT. Mondelez International Indonesia” Tugas 2 Mata Kuliah SIM Kelompok Soya Kelas E-46
Page 39