Expanding the Core Business to Accelerate Growth
Laporan Tahunan Annual Report
2 01 0
Daftar Isi
Table of Contents .03
.32
.75
Sejarah Singkat Perseroan
Profil Penasihat Perusahaan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Company in Brief
Profile of Corporate Advisor
Corporate Social Responsibility
.05
.33
.79
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan
Investasi Strategis Perseroan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Vision, Mission and Company Philosophy
Company’s Strategic Investments
Management Discussion and Analysis
.06
.34
.90
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan 2010
Akar Sejarah
Struktur Korporasi
The Root
Corporate Structure
Significant Events of the Company and Subsidiaries 2010
.36
.91
Media
Struktur Organisasi
Media
Organization Structure
.42
.92
Jasa Keuangan
Informasi Perusahaan
Financial Services
Company Information
.47
.93
Kegiatan Usaha Baru
Lembaga Penunjang
New Venture
Supporting Institution
.48
.94
Investasi Portfolio
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
.09 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
.11 Informasi Saham Shares Information
.12 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
.13 Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner
.17 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
.20 Laporan Direktur Utama Report from the President Director
.29 Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Portfolio Investments
.50 Sumber Daya Manusia Human Resources
.56 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
.73 Manajemen Risiko Risk Management
Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors
.95 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Sejarah Singkat Perseroan Company in Brief
PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989 untuk bergerak di pasar modal. Awalnya, Perseroan bergerak secara terbatas di bidang perdagangan efek (brokerage). Seiring Dengan berkembangnya waktu dan kegiatan, Perseroan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan Februari 1990.
PT Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in Surabaya on November 2nd, 1989 to operate in the capital market. Initially, its activities were limited to stock brokerage business. Through times, the business flourished and the Company moved to Jakarta in February 1990.
Dalam kurun waktu empat tahun setelah itu, aktivitas Perseroan berkembang mencakup seluruh aspek kegiatan pasar modal yaitu: perantara dan perdagangan efek, manajer investasi, penjamin emisi efek, originasi & sindikasi pinjaman, serta jasa riset. Dalam waktu yang relatif singkat, Perseroan memperluas usaha ke bidang penasihat keuangan (financial advisory) dengan memberikan jasa dan nasihat ke perusahaan tentang penggabungan usaha dan akuisisi. Selain itu, Perseroan juga mengelola beberapa jenis produk reksa dana.
Within four years, the Company has ventured into a full range of capital market businesses, including broker dealer, investment manager, underwriter, loan origination and syndication, and research services. In a relatively short period, the Company has expanded to financial advisory, providing corporations with services and advices in mergers and acquisitions. Additionally, the Company has also managed several types of mutual funds.
Setelah dianggap layak, pada tahun 1997, Perseroan memperoleh persetujuan dari otoritas untuk go public melalui Penawaran Umum Perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dalam IPO tersebut Perseroan menawarkan 123 juta lembar saham pada harga Rp700,- per saham dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp86,1 miliar.
Following its consolidation, the Company earned the approval of the bourse authority to go public through an Initial Public Offering (IPO) and listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The IPO proceed amounted to Rp86.1 billion from 123 million shares priced at Rp700 per share.
Pada tahun 1999, Perseroan mulai mentransformasikan diri sebagai perusahaan investasi. Program tersebut dilakukan melalui berbagai aksi korporasi, antara lain restrukturisasi, penggabungan usaha, akuisisi dan investasi langsung. Sampai 2010, Perseroan memiliki 2 (dua) lengan bisnis strategis; yaitu PT Global Mediacom Tbk yang bergerak di sektor Media dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang bergerak di bidang Jasa Keuangan.
In 1999, the Company began transforming itself into an investment company through several corporate actions such as restructuring, merger, acquisition and direct investment. As of 2010, the Company owned 2 (two) strategic business arms: PT Global Mediacom Tbk that runs its media businesses and PT Bhakti Capital Indonesia Tbk that provides financial services.
Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi selain 2 (dua) investasi strategis tersebut, antara lain di PT MNC Sky Vision sebesar 20%, PT Global Transport Services sebesar 99,9%, dan sejumlah portofolio investasi lainnya.
The Company also had a number of investment portofolios, including a 20% stake in PT MNC Sky Vision, 99.9% ownership in PT Global Transport Services, and other investment portfolio.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
3
Sejarah Singkat Perseroan Company in Brief
Sejak tahun lalu perusahaan telah melakukan serangkaian kegiatan terkait rencana diversifikasi ke sektor sumber daya alam, khususnya pertambangan batubara, minyak dan gas. Perusahaan bertekad menjadikan bisnis baru ini sebagai pilar bisnisnya yang ketiga selain media dan jasa keuangan.
Since last year, the Company has been conducting series of activities to diversify its businesses into the natural resources sector, especially in oil, gas and coal mining. The Company is hoping to make this new venture as its third business pillar in addition to media and financial services.
Dalam rangka mewujudkan misi dan visinya, Perseroan senantiasa menerapkan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni: 1. Fokus pada usaha media berbasis konten dan iklan serta media berbasis langganan melalui MNC Grup. 2. Mengembangkan dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjang di bidang jasa keuangan melalui strategi pertumbuhan organik dan pencapaian sinergi melalui akuisisi oleh PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. 3. Merealisasikan dan mengembangkan bisnis di pilar ketiga, yakni di bidang sumber daya alam, khususnya di bidang pertambangan batubara, minyak dan gas. 4. Ekspansi pada bidang investasi lain yang memiliki prospek usaha dan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
In order to realize its mission and vision, the Company has designed several corporate strategies that include:
Sebagai perusahaan investasi, Perseroan senantiasa seksama dalam membuat keputusan investasi, dengan fokus pada proyek-proyek yang secara fundamental sangat menjanjikan baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang dan yang telah melewati proses uji tuntas yang menyeluruh.
As an investment company, the Company remains prudent in making investment decision, focusing on projects which are fundamentally prospective as either intermediate or longterm investments and has undergone a comprehensive and thorough due diligence process.
Untuk investasi portofolio, Perseroan menggunakan pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal). Untuk tujuan jangka pendek, investasi Perseroan diarahkan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, dalam hal investasi jangka panjang, Perseroan akan bekerjasama dengan para investor strategis melakukan akuisisi perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan.
For its portfolio investments, the Company uses well-proven approaches in selecting either debt or equity-based investments. For short-term returns, the Company directs its investment toward marketable securities; while for long-term investment it will join forces with strategic investors to acquire companies with strong cash flow and promising capital appreciation for long-term gains.
4
1. 2.
3.
4.
Focusing on content and advertising based media and subscriber based media through MNC Group. Developing and maintaining long-term growth in financial services using both the strategies of organic growth and synergic achievement through acquisitions conducted by PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Realizing and developing our third business pillar in the natural resources industry, particularly in coal mining, oil and gas. Expanding into other prospective sectors with high growth rates and returns.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan
Vision, Mission, and Corporate Philosophy
Visi :
Vision :
Misi :
Mission :
Menjadi perusahaan investasi yang terkemuka, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
To become a leading investment company, both domestically as well as internationally, particularly in Asia Pacific region.
To consistently improve the welfare of and added values for the shareholders, investors, business partners, employees, and other stakeholders.
Filosofi Perusahaan Corporate Philosophy
Visi :
Vision :
Integritas :
Integrity :
Persistence :
Persistence :
Kemampuan dalam melihat peluang yang ada.
Kemampuan dalam membangun kepercayaan di antara investor dan komunitas bisnis.
Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit.
The ability in envisaging opportunities.
The ability to build trust among investors and business communities.
The strength to pursue and seize opportunities in times of difficulties.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
5
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan 2010 Significant Events of the Company and Subsidiaries 2010
Peristiwa Penting Perseroan / Significant Events of the Company April / April •
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham • Luar Biasa dimana salah satu agendanya adalah pemaparan rencana Perseroan untuk melakukan ekspansi dan/atau investasi di bidang pertambangan batubara, minyak dan gas bumi.
The Company held an extraordinary shareholders meeting, during which the management disclosed its plan to diversify into coal mining and oil/gas businesses.
Mei / May •
•
Perseroan menandatangani dokumen transaksi dengan • perusahaan yang telah mengakuisisi delapan konsesi batubara di Sumatera Selatan. Perseroan membagikan saham bonus dengan rasio 1:3, yaitu • pemegang 1 (satu) lembar saham akan memperoleh 3 (tiga) saham bonus.
The Company has signed a transaction document with a company which had acquired eight coal concessions in South Sumatera. The Company issued bonus shares with a ratio of 1:3, giving every holder of existing 1 (one) share to receive 3 (three) new shares.
Juni / June • •
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Perseroan memperpanjang jangka waktu Tanda Bukti Utang Konversi selama 1 (satu) tahun hingga 2011.
•
The Company held the Annual General Meeting of Shareholders.
•
The Company rolled over its convertible bond for a year to 2011.
Desember / December • •
Perseroan mengurangi kepemilikan sahamnya di Citra Marga • Nusaphala Persada menjadi 3,6%. Perseroan melaksanakan MESOP Tahap I sejumlah 173.670.533 • lembar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp117,-.
6
The Company reduced its share ownership in Citra Marga Nusaphala Persada to 3.6%. The Company materialized the MESOP Phase I with a number of 173,670,533 shares at an exercise price of Rp117
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak perusahaan Tahun 2010 Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2010
Peristiwa Penting Anak-Anak Perusahaan / Significant Events of the Subsidiaries Media / Media Januari / January •
Media Nusantara Citra (MNC) melalui Linktone Ltd mengakuisisi • 50,01% saham Letang Game Ltd, perusahaan China dengan spesialisasi pada mobile games dan PC online games.
Media Nusantara Citra (MNC), through its subsidiary Linktone Ltd, acquired 50.01% share of Letang Game Ltd, a China-based company that specializes in mobile games and PC online games.
Maret / March •
MNC bersama Linktone mengakuisisi 75% saham Innoform • Media Pte Ltd senilai SGD 9,75 juta.
MNC together with Linktone acquired 75% share in Innoform Media Pte Ltd for SGD 9.75 million.
Juni / June •
Indovision memenangkan penghargaan Indonesia’s Most • Admired Companies (IMAC).
Indovision won the Indonesia’s Most Admirer Company (IMAC) award.
Agustus / August •
•
Indovision received the Top Brand Award 2010, the third in a row since 2008.
•
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) officially changed name to MNC TV.
Global Mediacom (Mediacom) membagikan dividen senilai • Rp5,- per lembar dengan jumlah total sekitar Rp68 miliar Mediacom menandatangani kerjasama dengan Rakuten, • sebuah perusahaan internet terkemuka dari Jepang untuk meluncurkan sebuah pusat perbelanjaan on-line dengan nama “Rakuten Belanja On-line”. MNC membagikan dividen senilai Rp7,- per lembar saham • dengan jumlah total sekitar Rp93 miliar
Global Mediacom (Mediacom) distributed a total dividend of approximately Rp 68 billion or Rp5 per share. Mediacom signed an agreement with Rakuten, a leading Japanese internet company, to launch an online shopping center to be named “Rakuten Belanja On-line”.
Indovision meraih Top Brand Awards 2010, yang ketiga kalinya dalam tiga tahun berturut-turut sejak 2008.
Oktober / October •
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) resmi berganti nama menjadi MNC TV.
Desember / December • •
•
MNC distributed a total dividend of approximately Rp 93 billion or Rp7 per share.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
7
Peristiwa Penting Perseroan dan Anak Perusahaan Tahun 2010 Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2010
Peristiwa Penting Anak-Anak Perusahaan / Significant Events of the Subsidiaries Jasa Keuangan / Financial Services Januari / January • •
MNC Securities meluncurkan fasilitas online trading dengan • nama Bhakti Online Brokerage (BOB). MNC Securities membuka kantor cabangnya yang ke-15 di • Jakarta.
MNC Securities launched the online trading platform under the name of Bhakti Online Brokerage (BOB). MNC Securities commenced operation of its 15th branch office in Jakarta.
Maret / March •
MNC Securities membuka kantor cabangnya yang ke-16 di Jakarta.
•
MNC Securities opened its 16th branch office in Jakarta.
Juni / June •
MNC Asset Management melalui produk BIG DANA LANCAR • meraih penghargaan “Best Mutual Fund” untuk kategori reksa dana Pasar Uang periode 1 tahun versi Majalah Investor.
•
MNC Asset Management melalui produk BIG DANA • MUAMALLAH meraih penghargaan “Best Mutual Fund” untuk kategori reksa dana Pendapatan Tetap Syariah periode 1 tahun versi Majalah Investor.
BIG DANA LANCAR, a money market fund managed by MNC Asset Management won “The Best Mutual Fund” award for its outstanding performance in the category of money market fund for 1 year period by Investor Magazine. BIG DANA MUAMALLAH, a sharia mutual fund managed by MNC Asset Management was awarded “The Best Mutual Fund” for its outstanding performance in the category of sharia fixed-income fund for 1 year period by Investor Magazine.
Agustus / August • •
MNC Securities membuka kantor cabangnya yang ke-17 di • Jakarta MNC Finance melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi • II Tahun 2007 senilai Rp12 miliar.
MNC Securities officially opened up its 17th branch office in Jakarta MNC Finance conducted the buyback of Bond II Year 2007 worth Rp12 billion.
November / November • • •
Bhakti Capital Indonesia mengakuisisi UOB Life-Sun Assurance • dan merubah namanya menjadi MNC Life Assurance. MNC Finance menjalin kerjasama pembiayaan channeling • dengan Bank Sinarmas Syariah. MNC Finance melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi • Bhakti Finance II Tahun 2007 senilai Rp55 miliar.
Bhakti Capital Indonesia acquired UOB Life-Sun Assurance and renamed it to MNC Life. MNC Finance established a channeling-financing partnership with Bank Sinarmas Syariah. MNC Finance conducted the buyback of Bhakti Finance Bond II Year 2007 worth Rp55 billion.
Desember / December • •
• •
MNC Finance melunasi sisa Obligasi II Tahun 2007 sejumlah Rp83 miliar. Bhakti Finance dan Bhakti Asset Management melakukan pergantian nama masing-masing menjadi MNC Finance dan MNC Asset Management. Bhakti Capital Indonesia membagikan dividen senilai Rp2,- per lembar saham dengan jumlah total sekitar Rp2,5 miliar Bhakti Securities melakukan perubahan nama menjadi MNC Securities, efektif bulan Januari 2011.
8
• •
• •
MNC Finance pay off the remaining Bond II Year 2007 with a total amount of Rp83 billion. Bhakti Finance and Bhakti Asset Management changed their name to MNC Finance and MNC Asset Management respectively. Bhakti Capital Indonesia distributed a total dividend of approximately Rp2.5 billion or Rp2 per share. Bhakti Securities changed its name to MNC Securities, effective in January 2011.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
In billion Rupiah, unless otherwise stated
Dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain
URAIAN
2010
2009
2008
2007
2006
DESCRIPTION
Pendapatan Usaha
6.832
5.466
5.943
4.849
657
Total Revenue
Laba Usaha
1.561
726
638
1.114
210
Operating Income
258
(48)
(355)
695
230
Net Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
2.120
1.200
1.258
1.596
320
EBITDA
16.603
17.109
17,765
19.742
10.614
Total Assets
Jumlah Kewajiban
6.844
6.731
7.325
8.966
6.298
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
EBITDA Jumlah Aset
5.574
4.832
4.845
6.005
1.873
Total Stockholders’ Equity
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
9
(2)*
(49)
119
52
Basic Earning (Loss) per Share
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dilusian
7
-
-
110
43
Diluted Earning (Loss) per Share
(dalam Rupiah penuh)
(dalam Rupiah penuh)
RASIO KEUANGAN UTAMA
(in full Rupiah amount)
(in full Rupiah amount)
KEY FINANCIAL RATIO
Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
3,78%
-0,88%
-5,98%
14,34%
34,93%
Net Income (Loss) / Total Revenue
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset
1,56%
-0,28%
-2,00%
3,52%
2,16%
Net Income (Loss) / Total Assets
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas
4,64%
-0,99%
-7,33%
11,58%
12,25%
Net Income (Loss) / Total Stockholders’ Equity
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas
122,78%
139,29%
151,17%
149,30%
336,26%
Total Liabilities / Total Stockholders’ Equity
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset
41,22%
39,34%
41,23%
45,42%
59,34%
Total Liabilities / Total Assets
EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha
31,03%
21,96%
21,17%
32,92%
48,73%
EBITDA / Total Revenue
DIVIDEN Dividen Tunai per Saham (dalam Rupiah penuh)
DIVIDEND -
-
5
5
-
Cash Dividend per Share
(in full Rupiah amount)
* Disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh pembagian saham bonus tahun 2010 * Restated to reflect the changes due to the distribution of bonus shares
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
9
Ikhtisar Keuangan
PENDAPATAN USAHA
Laba (rugi) Bersih
Revenues
Net Income (Loss)
Dalam Miliar Rupiah
07
08
09
10
06
07
08
09
10
08
1,200
09
10
Dalam Miliar Rupiah
EBITDA
In Billion Rupiah
1,873
6,844
7,325
8,966 6,298
16,603
17,109
17,765
6,731
06
07
EBITDA
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
10,614
19,742
In Billion Rupiah
2,120
06
1,258
320
10
06
07
08
09
5,574
09
10
4,832
08
09 (48)
(355)
08
1,596
258
230
6,832 5,466
07
4,845
07
06
6,005
06
4,849
657
5,943
695
Financial Highlights
10
jumlah aset
jumlah kewajiban
jumlah ekuitas
Total Assets
Total Liabilities
Total Equity
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
10
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
Informasi Saham
Shares Information
URAIAN
2010
2009
2008
2007
2006
DESCRIPTION
Jumlah Saham Jumlah Saham Beredar (dalam lembar saham)
Nominal (dalam Rupiah penuh)
Number of Shares 29.848.162.845
7.236.933.545
7.236.933.545
7.236.259.371
4.803.305.032
Number of Outstanding Shares
100
100
100
100
100
Nominal Value
(in share) (in full Rupiah)
Harga Saham Tertinggi(Rp) Terendah (Rp) Penutupan (Rp) Kapitalisasi Pasar (dalam miliar rupiah)
Stock Price 1.020
290
1080
1590
670
Highest (Rp)
90
135
166
480
90
Lowest (Rp)
163
199
199
1050
480
Closing (Rp)
4.865,25
1.440,15
1.440,15
7.598,07
2.305,59
Market Capitalization (in billion Rupiah)
Pergerakan Harga Saham 2010 Stock Price Movement 2010 1200 1000 800 600 400 200 0
Kronologis Pencatatan Saham Perseroan Share Listing Chronology
Keterangan
Penawaran Umum Perdana
Saham Yang Ditawarkan / Share Offered
123.000.000
Waran Yang Ditawarkan / Warrant Offered
Jumlah Saham / Total Number of Shares
-
Tanggal Efektif dari Bapepam-LK/ Persetujuan RUPSLB/ Date of Effective Statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval
428.000.000
28 Oct 97
Tanggal Pencatatan BEI / Listing Date IDX
BEJ / JSX
Remark
BES / SSX
24 Nov 97
24 Nov 97
Initial Public Offering
Pemecahan Saham
428.000.000
-
856.000.000
6 Aug 99
8 Sep 00
8 Sep 99
Stock Split
Pemecahan Saham
1.284.000.000
-
2.140.000.000
5 Jan 00
8 Sep 00
8 Feb 00
Stock Split Non-Preemptive Rights
Pemecahan Tanpa HMETD
107.000.000
-
2.247.000.000
27 Sep 99
4 Jul 00
4 Jul 00
Penawaran Umum Terbatas I
253.597.938
347.500.000
2.500.597.938
22 Jun 01
20 Jul 01
20 Jul 00
Right Issue I
Penawaran Umum Terbatas II
706.000.250
875.209.278
3.206.598.188
17 Sep 02
16 Oct 02
16 Oct 02
Right Issue II
Penawaran Umum Terbatas III
847.644.020
565.096.278
5.227.242.032
4 Jun 04
28 Jun 04
21Jun 04
Right Issue III
Penawaran Umum Terbatas IV
1.829.534.711
-
7.056.776.743
27 Jun 07
28 Jun 07
12 Jul 07
Right Issue IV
Penawaran Umum Terbatas (TBUK) Pembagian Saham Bonus Opsi Saham Karyawan
1.346.367.238
-
8.403.144.481
27 Jun 07
(*)
22.129.311.567
-
29.809.671.845
14 Apr 10
21 Mei 10
308.467.533
-
29.848.162.845
14 Apr 10
(**)
* Periode Konversi Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juni 2011 ** Periode Opsi Saham Karyawan Tahap I & II adalah Desember 2010 - Oktober 2013
Convertible Bond Shares Bonus Employee Stock Options
* Conversion period of convertible bond is 23 August 2007 - 23 June 2011 **Period of employee stock options phase I and II is December 2010 - October 2013
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
11
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Komposisi Pemegang Saham pada akhir bulan Desember 2010 Shareholders Composition as of December 2010 Pemegang Saham Shareholders
Kepemilikan Saham Share Ownership
%
Di Atas 5% / Above 5% PT Bhakti Panjiwira
6.703.864.112
22,45%
Hary Tanoesoedibjo
5.111.398.000
17,12%
UOB Kay Hian Private Limited
1.797.000.000
6,02%
ABN Amro Nominees Singapore
1.785.484.000
5,98%
UBS AG Singapore
1.600.000.000
5,36%
16.997.746.112
56,93%
12.642.428.733
42,37%
207.988.000
0,70%
29.848.162.845
100,00%
Sub Total Masyarakat (di bawah 5%) / Public (below 5%) Modal Saham yang diperoleh kembali/Treasury Stock Grand Total
Komposisi saham yang dimiliki oleh Komisaris dan Direksi atas nama pribadi per Desember 2010 Share ownership composition by the Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2010 Pemegang Saham Shareholders
Jabatan Title
Hary Tanoesoedibjo
Direktur Utama President Director
Liliana Tanaja
Kepemilikan Saham Share Ownership
%
5.111.398.000
17,12%
Komisaris Commissioner
72.114.000
0,24%
Ratna Endang Soelistyawati
Komisaris Utama President Commissioner
35.141.000
0,12%
Darma Putra
Direktur Director
4.383.500
0,01%
Hary Djaja
Direktur Director
3.362.500
0,01%
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris Commissioner
1.753.500
0,01%
Antonius Z. Tonbeng
Komisaris Independen Independent Commissioner
350.500
0,00%
Posman Lumban Tobing
Komisaris Independen Independent Commissioner
175.000
0,00%
12
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sambutan Komisaris Utama
Message from the President Commissioner
kunci sukses dari pencapaian kinerja pada 2010 adalah sinergi yang dihasilkan dari kerJasama antara Perseroan dengan anak-anak perusahaan.
The key factor of our successful performance in 2010 was the synergy between the Company and its subsidiaries.
RATNA ENDANG SOELISTYAWATI Komisaris Utama President Commissioner
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
13
Sambutan Komisaris Utama Message From the President Commissioner
Salam sejahtera,
Greetings,
Atas nama Dewan Komisaris PT Bhakti Investama Tbk, izinkan saya dalam Laporan Tahunan 2010 ini menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan atas segala karuniaNya sehingga Perseroan dapat menunjukkan kinerja yang semakin baik dan amat memuaskan.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Bhakti Investama Tbk, let us first praise God Almighty for all of His blessings which enabled the Company to have better and satisfactory performance in 2010.
Kinerja Perseroan tersebut patut dihargai mengingat kondisi ekonomi global dan nasional belum sebaik seperti yang kita harapkan. Memang laju pertumbuhan perekonomian dunia meningkat menjadi 4,2% pada 2010 dari sekitar 2,2% pada 2009. Namun laju pertumbuhan tahun 2010 tersebut masih lebih rendah daripada angka pada 2007 sebesar 5,2%.
The performance of the Company deserved the highest commendation, considering the global economic condition which was still below our expectations. Even though the world economic growth rose to 4.2% in 2010 from around 2.2% in 2009, it was still lower than 2007 growth of 5.2%.
Pertumbuhan ekonomi global yang moderat tersebut terjadi karena negara maju masih mengatasi dampak negatif krisis keuangan global yang muncul pada akhir 2008 dan memuncak pada 2009. Amerika Serikat misalnya sedang melakukan reformasi di bidang keuangan dengan mengesahkan UU Dodd-Frank pada 2010 dan akan mulai memberlakukannya tahun ini. Di sisi lain, Negara kawasan Asia Pasifik terutama China dan India, dengan pertumbuhan produk domestik bruto masing-masing 10% dan 8,9%, kembali menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia dan Negara Asia lain juga mendukung pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian Indonesia tumbuh 6,1%, jauh di atas pertumbuhan global.
The moderate world economic growth was due to many developed countries were still coping with the negative impacts of the global economic crisis which started in 2008 and peaked in 2009. For instance, USA was reforming its financial sector by ratifying the Dodd-Frank Wall Street Reform and Consumer Protection Act in 2010, which will be imposed this year. On the other hand, Asia Pacific nations – particularly China and India with their Gross Domestic Products (GDP) of 10 and 8.9% respectively – once again became the locomotives of the world economic growth. Indonesia, with its 6.1% growth or well above the global growth, and other Asian nations also contributed to the world economic growth.
Sumber pertumbuhan ekonomi nasional pada 2010 tetap konsumsi seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga disumbang oleh ekspor, yang meningkat 7% dari angka pada 2009 meskipun nilai tukar Rupiah terus membaik terhadap USD. Hal ini terjadi karena permintaan dunia atas produk Indonesia yang masih kuat.
Consumption remains the driving force of national economic growth in 2010, in addition, economic growth was also contributed by exports which climbed by 7% year-on-year, despite the steady strengthening of the Rupiah against the US Dollar, as the world demands for Indonesian products have increased.
Pada 2010, Neraca Pembayaran Indonesia mengalami surplus cukup besar akibat meningkatnya aliran modal masuk baik ke dalam bentuk investasi portofolio dan investasi langsung. Kinerja ini telah menimbulkan persepsi positif dari pelaku ekonomi internasional terhadap perekonomian Indonesia.
In 2010, the Indonesian Balance of Payments registered a significant surplus, due to the upsurge of capital inflows in the forms of both portfolio and direct investments. Such performance has generated positive perception from international economists, in addition to the high yield of investments in the country.
14
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sambutan Komisaris Utama Message From the President Commissioner
Direksi telah menerapkan Tata Kelola Perusahaan dengan baik pada tahun 2010. Setiap pengambilan keputusan bisnis Perseroan dilakukan secara transparan. Strategi bisnis sejauh ini selalu dikomunikasikan kepada dewan komisaris dan/atau melalui Rapat Umum Pemegang Saham. The Board of Directors have implemented a Good Corporate Governance in 2010 by transparently conducting every decision making process and communicating their business strategies to the Board of Commissioners and/or through the General Meeting of Shareholders. Ditambah dengan masih tingginya imbal hasil investasi dari aset domestik, persepsi positif tersebut tampaknya telah mendorong pemodal portofolio asing berinvestasi di pasar modal Indonesia. Indikasinya adalah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 46% dari 2.534 poin pada akhir 2009 menjadi 3.703 poin pada akhir 2010. Kenaikan IHSG membuat Bursa Efek Indonesia menjadi salah satu bursa dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik.
The perception then attracted many foreign investors to invest their funds in Indonesian capital market, as indicated by the 46% growth of Jakarta Composite Index (JCI) from 2,534 points on the year-end closing of 2009 to 3,703 points in 2010. The increasing JCI has placed the Indonesian Stock Exchange among the best performing bourses in Asia Pacific.
Di luar faktor makro ekonomi nasional tersebut, kami percaya bahwa pencapaian Perseroan pada 2010 adalah hasil kerja keras manajemen dan efektifitas mereka dalam menerapkan strategi untuk melebarkan sayap bisnis seperti mempertajam core business dengan fokus ke jasa keuangan dan mempersiapkan ekspansi bisnis di natural resources, di samping pengembangan di bidang media melalui MNC Group. Kami juga mendukung sepenuhnya langkah Direksi Perseroan yang telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan strategi ekspansi di sektor-sektor bisnis yang dianggap produktif
Aside from the macro economic factors, we believe that the achievement of the Company in 2010 was the fruit of the hard work and effectiveness of the management in implementing strategies to broaden the business scope. They managed to sharpen the core businesses – focusing on financial services, set up a comprehensive strategy to venture to the natural resources sector, and maintain the development of the media sector through MNC Group. We also fully support every steps taken by the Board of Directors to pursue a strategy of expansion to productive business sectors.
Kami percaya setiap keputusan Direksi untuk mengembangkan Perseroan baik secara organik maupun non-organik dengan serangkaian akuisisi telah melewati proses panjang yang didukung dengan berbagai kajian termasuk kajian resiko. Karena itulah kami berharap pencapaian yang sudah dilakukan saat ini bisa dikembangkan dan dioptimalkan untuk pertumbuhan bisnis Perseroan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
We believe that every decisions made by the Board of Directors in expanding the Company either through organic or inorganic ways with a series of acquisitions has undergone a long process supported by comprehensive reviews including risk managements. Therefore, we are hoping to expand and optimize our current achievements for the growth of our business in the coming years.
Kami juga melihat kunci sukses dari pencapaian kinerja pada 2010 adalah sinergi yang dihasilkan dari kerjasama antara Perseroan dengan anak-anak perusahaan. Untuk ini Dewan Komisaris memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kerja keras dan kerjasama tim yang baik, yang ditunjukkan jajaran manajemen dan karyawan Perseroan sehingga menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
The key factor of our successful performance in 2010 was the synergy between the Company and its subsidiaries. Hence, the Board of Commissioners gives the highest appreciation for the hard work and outstanding team work which have been shown by the management and employees in creating added values for the entire stakeholders.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
15
Sambutan Komisaris Utama Message From the President Commissioner
Lebih dari itu, kami menghargai upaya Direksi yang telah menerapkan Tata Kelola Perusahaan dengan baik pada 2010. Setiap pengambilan keputusan bisnis Perseroan dilakukan secara transparan. Strategi bisnis sejauh ini selalu dikomunikasikan kepada Dewan Komisaris dan/atau melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Setiap pihak di Perseroan mulai dari manajemen sampai ke level rendah telah memahami dengan baik ranah pekerjaan dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Moreover, we appreciate the efforts of the Board of Directors in implementing Good Corporate Governance in 2010. Every business decisions were conducted in transparent manner. Every business strategy was communicated openly to the Board of Commissioners and/or through the General Meeting of Shareholders. Everyone in the Company from upper to lower management has a good understanding of the scope and responsibility of their work.
Kami memperkirakan bahwa semakin baiknya kondisi ekonomi global pada 2011 akan mendorong arus modal asing lebih deras lagi masuk ke Indonesia. Hal ini terkait dengan komitmen beberapa perusahaan untuk menggalang dana di pasar modal baik melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) maupun right issue. Hal ini jelas memberi peluang usaha bagi Perseroan, khususnya melalui anak perusahaan di bidang jasa keuangan. Namun kami sadar bahwa potensi pertumbuhan tersebut bukannya tanpa tantangan. Kenaikan harga minyak mentah dunia secara otomatis akan berdampak besar pada berbagai kegiatan bisnis dan perekonomian nasional.
We foresee that the improvement of global economic condition in 2011 will generate a substantial foreign capital inflow to Indonesia, which correlates with the commitment of several companies to gather fresh fund through Initial Public Offerings (IPOs) or rights issue on the capital market. It will surely provide an opportunity for the Company, particularly through its subsidiaries in the financial service sector. We also realize, however, the potentials of growth would not come into existence without challenges. The increased crude oil price will adversely affect various business and national economy.
Sekali lagi, Dewan Komisaris memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, kerja cerdas dan kerja tim yang solid yang ditunjukkan jajaran manajemen dan karyawan Perseroan dalam memajukan Perseroan dan memberikan nilai lebih demi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
The Board of Commissioners once again gives the highest commendation for the hard, smart, and solid team works which have been contributed by the management and employees in advancing the Company and created added values for the entire shareholders and stakeholders.
Ratna Endang SoelistYAwati Komisaris Utama President Commissioner
16
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners 1. Ratna Endang Soelistyawati, Komisaris Utama / President Commissioner 2. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Komisaris / Commissioner 3. Liliana Tanaja, Komisaris / Commissioner 4. Posma Lumban Tobing, Komisaris Independen / Independent Commissioner 5. Antonius Z. Tonbeng, Komisaris Independen / Independent Commissioner
3
5
1
4
2
Ratna Endang Soelistyawati Komisaris Utama President Commissioner Ratna Endang Soelistyawati lahir di Surabaya pada tahun 1961. Setelah menyelesaikan semester 6 (tingkat 3) Fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984, beliau melanjutkan pendidikannya ke Qualifying Year untuk program Master di bidang Teknik Sipil di Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987.
Ratna Endang Soelistyawati was born in Surabaya in 1961. After finishing her 6th semester (3rd year) at the Civil Engineering of Petra University, Surabaya in 1984, she advanced her education to Qualifying Year for a Master program in Civil Engineering at Carleton University, Ottawa, Canada, and earned her degree in Master of Engineering in 1987.
Sebelum mengetuai Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2009, beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Perseroan (1995-2009). Beliau juga memegang beberapa jabatan penting, diantaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak 2002, Komisaris PT Prasasti Mitra sejak 1994 sampai dengan 28 Februari 2007, BPR Bangil Adyatama sejak 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak 1987 dan BPR Rajekwesi sejak 2001.
Before chairing the Board Of Commissioners of the Company in 2009, she was a Commissioner from 1995-2009. She has also held several important positions, including President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, Commissioner of PT Prasasti Mitra since 1994 until February 28th 2007, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987, and BPR Rajekwesi since 2001.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
17
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo lahir di Surabaya pada tahun 1964 dan memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1987 dan kemudian gelar Master of Business Administration dari University of San Francisco, USA pada tahun 1989. Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak 2002. Saat ini beliau juga menduduki beberapa posisi penting baik di Grup Bhakti maupun Grup MNC, di antaranya adalah Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak 2004, Wakil Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, dan Komisaris Utama PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”). Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Dos Ni Roha sejak 2007.
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo was born in Surabaya in 1964 and earned his Bachelor degree in Commerce from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration degree from University of San Francisco, USA in 1989. He has been assigned as one of the Commissioners of the Company since 2002, as well as several other important positions in Bhakti Group and MNC Group, including the President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk and PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) since 2002, Commissioner of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, and President Commissioner of MNC Asset Management (previously known as PT Bhakti Asset Management). Additionally, he has also been serving as the President Commissioner of PT Dos Ni Roha since 2007.
Liliana Tanaja Komisaris Commissioner Liliana Tanaja, yang lahir di Surabaya, mendapatkan berbagai diploma di bidang studi yang berhubungan dengan bidang kecantikan dan fesyen di Ottawa, Kanada selama periode 1987-1989. Beberapa diantaranya adalah Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, dan Diploma Colour Consultant dari Versailles Academy of Make-up Arts & Aesthetics (1986-1988), Diploma Hat Making & Accessories, Diploma Fashion Design dari L’Academic des Couturies Canadiens, serta Diploma Fashion Merchandising and Marketing dari ICS Canadian Limited (1988-1989).
Liliana Tanaja was born in Surabaya. She earned diplomas in several studies related to fashion and beauty care in Ottawa, Canada, in 1987-1989, including Diploma in Professional Cosmetician, Diploma in Professional Nail Technician, and Diploma in Color Consultant from Versailles Academy of Makeup Arts & Esthetics (1986- 1988), Diploma in Hat Making & Accessories, Diploma in Fashion Designer from L’Academic des Couturies Canadiens, and Diploma in Fashion Merchandising as well as Marketing from ICS Canadian Limited (1988-1989).
Selain menjabat Komisaris sejak Juni 2009, beliau juga menjabat Pemimpin Umum Majalah HighEnd sejak 2008, Komisaris PT Star Media Nusantara dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa sejak 2007, Direktur PT Media Persahabatan Indonesia sejak 2004, Pemimpin Umum Tabloid Genie dan Mom&Kiddie, serta Ketua Jalinan Kasih RCTI. Selain itu beliau juga merupakan pendiri Miss Indonesia.
Aside from serving as one of the Commissioners of the Company since June 2009, she also holds several positions in the affiliated companies – the Chairwoman of HighEnd Magazine since 2008, a Commissioner of PT Star Media Nusantara, the Chairwoman of Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa (Education for the Nation Foundation) since 2007, Director of PT Media Persahabatan Indonesia since 2004, Chairwoman of Genie and Mom&Kiddie tabloids, as well as Chairwoman of Jalinan Kasih RCTI. She is also the founder of Miss Indonesia Beauty Pageant.
18
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
Posma Lumban Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner Posma Lumban Tobing, lahir di Tarutung, Sumatera Utara pada tahun 1948 dan lulus AKABRI Kepolisian pada tahun 1970. Beliau menyelesaikan pendidikan lanjutan tingkat doctoral di PTIK pada tahun 1981 dan SESKOAL pada tahun 1985 dan LEMHANAS KSA VIII pada tahun 2001. Beliau juga pernah mengikuti beberapa kursus kepemimpinan seperti Suspadnas di Lemhanas, Susgatisospol dan Suspospol di Sesko ABRI, Kursus Para, dll. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2006. Selain itu beliau juga menjadi anggota Dewan Komisaris di beberapa perusahaan terafiliasi seperti PT MNC Skyvision sejak 2004, PT Media Nusantara Citra Network sejak 2006, PT Sun Televisi Network serta Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak 2009. Sebelumnya beliau pernah menjalani karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003 dan telah menerima bintang jasa seperti STL Bhayangkara Pratama. Beliau pernah bertugas sebagai anggota DPR/MPR RI dengan jabatan terakhir Ketua Fraksi TNI/POLRI DPR-RI MPR-RI dan Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004. Beliau juga pernah menjadi Ketua Komisi VII pada 2001-2003.
Posma Lumban Tobing was born in Tarutung, North Sumatera in 1948. He graduated from the Armed Forces’ Police Academy (AKABRI Kepolisian) in 1970. He finished his advanced study equivalent to doctoral degree from the Police Institute of Higher Education (PTIK) in 1981. He graduated from SESKOAL in 1985 and LEMHANAS KSA VIII in 2001. In addition, he had also undertaken several leadership courses on military and defense, such as Suspadnas at Lemhanas, Susgatisospol and Suspospol at Sesko ABRI, Para School, etc. He has been an Independent Commissioner of the Company since 2006. Furthermore, he was also appointed as a member of the Board Of Commissioners in the affiliated companies, including PT MNC Skyvision since 2004, PT Media Nusantara Citra Network since 2006, PT Sun Televisi Network, as well as the President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) since 2009. He has spent his career with the Indonesian Police and ultimately ranked as a General Commissioner in 2003 with several honorary prizes like the STL Bhayangkara Pratama. Posma had also served as a legislator in the People’s Consultative Assembly (MPR) as the Head of the Army/Police Faction, Vice Chairman of MPR during the period of 1999-2004 and Chairman of Commission VII of the House of Representatives (DPR) from 2001-2003.
Antonius Z. Tonbeng Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Makassar, Antonius Z Tonbeng memperoleh Sarjana Muda Ekonomi pada tahun 1975 dari Universitas Hasanuddin di Makassar dan lulus Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 1981. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris pada PT Asindo Husada Bhakti sejak 2003 dan PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak 2004. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006) dan PT Global Land Development Tbk (2006-2008).
Born in Makassar, Antonius Z Tonbeng obtained his Diploma degree in Economics from Makassar’s Hasanuddin University in 1975 and Bachelor degree in Accounting from Parahyangan Catholic University of Bandung in 1981. He was appointed as a Commissioner of the Company since June 2009. He has also been serving as a Commissioner of PT Asindo Husada Bhakti since 2003 and PT MNC Asset Management (previously known as PT Bhakti Asset Management) since 2004. Previously, he was a member of the Board of Directors of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006) and PT Global Land Development Tbk (20062008).
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
19
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
pendapatan usaha konsolidasi Perseroan naik tajam, 25%, dari Rp5,47 triliun pada 2009 menjadi Rp6,83 triliun pada 2010, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
The Company consolidated revenues rose sharply by 25%, from Rp 5.47 trillion in 2009 to Rp 6.83 trillion in 2010, which is the highest figure in the Company’s history.
Hary tanoesoedibjo Direktur Utama President Director
20
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Direktur Utama
Report from the President Director
Pemegang saham yang terhormat,
Honorable shareholders,
Pertama-tama – atas nama Dewan Direksi – izinkan saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas karunia-Nya kita mampu terus meningkatkan kinerja Perseroan. Kami mencatat 2010 sebagai Tahun Pertumbuhan dan Ekspansi Bisnis. Sejalan dengan itu, dengan bangga kami sampaikan bahwa pada tahun 2010 pendapatan usaha konsolidasi Perseroan naik tajam, yaitu sebesar 25%, dari Rp5,47 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp6,83 triliun, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Perseroan. Ditunjang dengan keberhasilan program efisiensi biaya yang kami jalankan, laba usaha tahun 2010 meningkat lebih tinggi lagi, yakni 115% menjadi Rp1,56 triliun dibandingkan dengan capaian 2009 sebesar Rp726 miliar.
First of all – allow me on behalf of the Board Directors to praise God Almighty for His blessing upon us that we are able to continue to improve the Company’s performance. We recorded 2010 as Year of Growth and Business Expansion.
Tentu saja keberhasilan kami tidak akan tercapai tanpa dukungan para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, pemulihan ekonomi global, yang berlangsung sejak 2009 dan berlanjut pada 2010, turut memberi pengaruh positif pada kinerja Perseroan. Pemulihan ekonomi global, seperti terlihat dari pertumbuhan ekonomi dunia, telah meningkatkan permintaan akan barang dan jasa, yang sebagian dipasok oleh Indonesia. Ekspor Indonesia, didukung oleh konsumsi dan investasi, telah mempercepat roda pembangunan sehingga produk domestik bruto tumbuh sekitar 6% pada 2010. Indonesia seperti kita ketahui, bersama negara-negara Asia Pasifik lain, akan menjadi salah satu motor perekonomian dunia.
Undoubtedly our success could not have been accomplished without the support from our shareholders and stakeholders. In addition, the global economic recovery, which began since 2009 and continued to flourish in 2010, has enhanced the Company’s performance. The global economic recovery, as seen from the world economic growth, has increased the demand for goods and services, which are partially supplied by Indonesia. Indonesian export, underpinned by investment and consumption, has accelerated the economical growth which inevitably boosted the Gross Domestic Product to around 6% in 2010. Indonesia, as we all know, together with other Asia Pacific countries, will become one of the world economy backbones.
1,56 triliun
In line with that, we are proud to report that in 2010 the Company’s consolidated revenue rose sharply by 25%, from Rp5.47 trillion in 2009 to Rp6.83 trillion, which is the highest figure in the Company’s history. Moreover, after implementing the cost efficiency program, the 2010 operating income soared 115% to Rp1.56 trillion compared to 2009 achievement of Rp726 billion.
In 2010, Operating income soared by
115%
726 miliar
Pada tahun 2010, laba usaha meningkat :
09
10
Laba USAHA Operating Income
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
21
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Pemegang saham yang terhormat,
Honorable shareholders,
Pemulihan ekonomi global dan mantapnya pertumbuhan ekonomi nasional pada gilirannya telah meningkatkan keyakinan para pemodal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, seperti terlihat dari lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dari 2.534 poin menjadi 3.703 poin pada akhir 2010. Sejalan dengan membaiknya kondisi bursa saham tersebut, kinerja anak perusahaan Perseroan di bidang jasa keuangan meningkat tajam.
The global economic recovery and robust economic growth has in turn pushed the confidence of investors to invest in Indonesian capital market as seen from the spike in the composite stock price index (CSPI) from 2.534 points to 3,703 points at the end of 2010. In line with the improvements of stock market conditions, the performance of our subsidiaries in financial services sector has risen sharply.
Sektor Jasa Keuangan kami, yang dikelola oleh PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (Bhakti Capital), telah memanfaatkan momentum bagus pada tahun 2010 dengan menerapkan berbagai strategi dan pengembangan usaha untuk memperkuat core business di bidang jasa keuangan. Bhakti Capital mampu membukukan pendapatan tahun 2010 sebesar Rp291 miliar, meningkat 50% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp194 miliar.
Our financial Services Sector, through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (Bhakti Capital), was able to benefit from good momentum in 2010, where various strategies and business development to strengthen its core business have been implemented. Bhakti Capital recorded revenues of Rp291 billion in 2010 which increased by 50% compared to 2009 revenue of Rp194 billion.
Melalui Bhakti Capital, Perseroan telah merambah ke bisnis asuransi dengan mengakuisisi 99,9% saham UOB Life. Sebagai pemegang saham mayoritas UOB Life, Perseroan telah mengubah nama perusahaan asuransi ini menjadi MNC Life Assurance. Langkah diversifikasi ini kami lakukan untuk memanfaatkan potensi pasar industri asuransi di Indonesia yang masih sangat menjanjikan. Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta orang, tingkat penetrasi produk asuransi diperkirakan baru sekitar 1,82 persen. Akuisisi dan pengoperasian MNC Life Assurance ini kami harapkan akan mendukung pencapaian sasaran Perseroan menjadi perusahaan jasa keuangan terintegrasi.
Through Bhakti Capital, the Company has penetrated the insurance business by acquiring 99.9% share in UOB Life. As the majority shareholder of UOB Life, the Company has changed its name to MNC Life Assurance. We have embarked to the insurance business to benefit from a very promising market of the insurance industry in Indonesia. It is evidenced by the facts that Indonesia, with a total population of 240 million people, has a low penetration rate of insurance products which is estimated at only around 1.82%. We certainly hope the acquisition and operation of MNC Life Assurance will fortify the Company’s objective to become an integrated financial services company.
Sementara itu, melalui MNC Securities, Perseroan telah memperkenalkan produk online trading dengan nama Bhakti Online Brokerage (BOB) guna meningkatkan volume transaksi. Dalam bidang manajer investasi, MNC Asset Management telah memperbesar perannya di industri reksa dana, dengan keberhasilan memperluas basis pemodal khususnya di MNC Dana Lancar yang merupakan reksa dana pasar uang yang dapat menjadi investasi alternatif selain deposito. Untuk bidang multifinance, MNC Finance telah memperluas dan memperbanyak cabang di seluruh Indonesia.
Apart from that, the Company through MNC Securities has introduced an online trading platform called the Bhakti Online Brokerage (BOB) in order to increase the volume of transactions. In the investment manager sector, MNC Asset Management has increased its exposure in the mutual fund industry, by successfully expanding the investor base, especially the MNC Dana Lancar, a money market mutual fund which could be an alternative to bank deposits. In the multi-finance sector, MNC Finance has expanded and increased the number of its branches throughout Indonesia.
22
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Direktur Utama
Report from the President Director
Secara absolut, bisnis media yang diwakili PT Global Mediacom Tbk. (“Mediacom”) menyumbang pendapatan dari media berbasis konten dan iklan serta media berbasis pelanggan yang secara keseluruhan membukukan pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp6,33 triliun, meningkat sebesar 26% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp5,03 triliun.
In absolute terms, PT Global Mediacom Tbk. (“Mediacom”) which represents the media sector contributes revenue through content & advertising based media, and subscriber based media, with the total revenue of Rp6.33 trillion, representing a 26% increase from Rp5.03 trillion in 2009.
Pada kuartal pertama 2010, Linktone Ltd (Linktone) yang yang merupakan bagian dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) – anak perusahaan Mediacom (MNC Group) - telah mengakuisisi 75% saham InnoForm Group, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura dan memiliki kantor regional di Malaysia dan Hongkong. InnoForm Group adalah perusahaan pembuat dan pemegang hak distribusi DVD produk-produk edukasi dan hiburan seperti film dan musik.
During the first quarter of 2010 Linktone Ltd (Linktone) which is part of PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) – a subsidiary of Mediacom (MNC Group) – has acquired 75% share of Innoform Group, a Singapore-based company with regional offices in Malaysia and Hong Kong. InnoForm Group is a DVD manufacturer and the holder of the DVD distribution rights and educational products such as movies and music entertainment.
InnoForm Group adalah pemegang saham mayoritas Alliance Entertainment, pemegang lisensi video dari Warner Home Video, New Line International, 20th Century Fox Entertainment dan studio film independen lain. InnoForm Group akan diutilisasi untuk memperluas distribusi dan pembelian content.
InnoForm Group is the majority shareholder of Alliance Entertainment and holds license of Warner Home Video, New Line International, 20th Century Fox Entertainment and other independent film studio. InnoForm Group shall be utilized to expand MNC Group’s content distribution and procurements.
pada tahun mendatang, Perseroan akan berdiri di atas tiga pilar bisnis yaitu Media, Jasa Keuangan dan Natural Resources. In the upcoming year, the Company will stand on three business pillars, namely Media, Financial Services and Natural Resources.
Selain itu, Linktone telah mengakuisisi mayoritas saham pada Letang Game Ltd (Letang), sebuah perusahaan Cina dengan spesialisasi pada mobile games dan PC Online Games dengan memanfaatkan konten inovatif dan teknologi terdepan. Kombinasi antara keahlian Letang dengan distribusi Linktone yang sangat luas diharapkan dapat meningkatkan posisi Linktone dalam pertumbuhannya di dalam dan luar negeri.
In addition, Linktone has acquired a controlling interest in Letang Game Ltd (Letang), a Chinese company specializing in development of mobile games and PC Online Games by utilizing innovative content and leading technologies. The combination of Letang’s expertise with Linktone’s broad distribution capabilities is expected to improve Linktone’s position in expanding its business both domestically and to international markets.
Pencapaian lain pada bisnis media adalah terjalinnya kerjasama antara MNC Grup dan Rakuten, Inc - perusahaan internet terkemuka dari Jepang. Dalam kerja sama ini kedua perusahaan akan membentuk usaha patungan yang akan meluncurkan merk “Rakuten Belanja On-line”, pusat
Another achievement in the media business is the partnership establishment between MNC Group and Rakuten, Inc. - a leading Internet company from Japan. In this partnership the two companies will form a joint venture that will launch the brand “Rakuten Belanja On-line”, an online shopping center and
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
23
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
perbelanjaan online yang diharapkan akan menjadi nomor satu di Indonesia menggeser media shopping online yang ada. Kerjasama ini adalah untuk memanfaatkan potensi bisnis e-commerce yang menjanjikan. Sebagai negara dengan populasi 240 juta, keempat terbesar di dunia, dan populasi pengguna internet 33 juta, terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa dalam bisnis e-commerce.
expected to surpass other online shopping sites to become the number one shopping site. This collaboration is to exploit the promising potential of e-commerce business. As a country with a population of 240 million, the fourth largest in the world, and 33 million Internet users, the largest in ASEAN, Indonesia has the potential for tremendous growth in e-commerce business.
Untuk mempercepat pertumbuhan usaha di masa depan, pada tahun 2010 Perseroan memutuskan untuk masuk ke bidang usaha baru yaitu bisnis pertambangan batu bara, minyak dan gas.
In order to accelerate its business growth in the future, in 2010 the Company decided to enter into new ventures in coal mining, oil and gas.
Perseroan telah mengubah nama semua perusahaan di bidang jasa keuangan dengan nama-nama yang menggunakan nama merek MNC. the Company has changed the names of all the financial services subsidiaries with MNC brand.
Perseroan telah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) yang telah mengakuisisi delapan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) seluas lebih dari 92.000 ha di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Realisasi akuisisi tersebut akan membuat Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas BCR.
The Company signed the transaction documents to own the majority share in PT Bhakti Coal Resources (BCR), which has acquired eight Mining Rights (Ijin Usaha Pertambangan (IUP)) covering more than 92,000 hectares in Musi Banyuasin Regency, South Sumatra. The realization of this acquisition will make the Company the majority shareholder of BCR.
Dengan demikian, pada tahun mendatang, Perseroan akan berdiri di atas tiga pilar bisnis yaitu Media, Jasa Keuangan dan Natural Resources, yang mendukung pertumbuhan kinerja Perseroan di masa depan. Sementara itu, untuk meningkatkan awareness masyarakat dan kepercayaan publik, Perseroan telah mengubah nama semua perusahaan di bidang jasa keuangan dengan nama-nama yang menggunakan nama merek MNC.
Therefore in the upcoming year, the Company will stand on three business pillars, namely Media, Financial Services and Natural Resources, where the Company’s performance will continue to grow in the future. Meanwhile, in the efforts to increase public awareness and to enhance credibility, the Company has changed the names of all the financial services subsidiaries with MNC brand.
24
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Direktur Utama
Report from the President Director
Untuk mendukung rencana ekspansi ke depan, Perseroan telah melakukan serangkaian kegiatan yang memperkuat struktur keuangan, antara lain Perseroan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 April 2010 untuk menambah modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Pada bulan Mei 2010, Perseroan juga melakukan kapitalisasi atas agio saham dengan menerbitkan saham bonus, di mana setiap pemegang 1 (satu) saham akan memperoleh sebanyak 3 (tiga) Saham Bonus dengan nilai mencapai Rp2,83 triliun.
To support future expansion plans, the Company has conducted a series of activities to strengthen the financial structure; for example the Company received approval from shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 15 April 2010 to raise capital without preemptive rights. In May 2010, the Company made its capitalization of share premium by issuing bonus shares, in which each holder of 1 (one) share will receive 3 (three) Bonus Shares with the total value of Rp2.83 trillion.
Untuk memastikan bahwa sasaran dan tujuan Perusahaan tercapai, kami terus meningkatkan kualitas pribadi dan semangat kerja karyawan melalui berbagai program pelatihan serta kegiatan luar ruangan seperti outing dan outbond.
To ensure that the Company’s goals and objectives are achieved, we continuously improve the personal quality and morale of our human resources through variuos training programs and outdoor activities such as outings and outbound.
Menyadari tuntutan dunia usaha dan status Perseroan sebagai perusahaan publik, maka Perseroan telah memberikan komitmen penuh untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Perseroan juga menerapkan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang di perseroan secara terencana, terarah dan terukur.
Realizing the demands in business industry and the Company’s status as a public company, the Company has given its full commitment to implement Good Corporate Governance (GCG) in business processes and all aspects of corporate management. The Company is also applying the principles of GCG in all levels of the organization in a well planned, focused and measurable efforts.
Selain itu, manajemen Perseroan dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari RUPS, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan.
In addition, the Company’s management with the support from all elements of the organization ranging from the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, Board of Directors, and all the employees, committed to continuously build the system, structure, also management and organizational culture based on the values of transparency, accountability, responsibility, independence , and equality / fairness.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
25
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Berdasarkan komitmen di atas, Perseroan sampai akhir 2010 telah melakukan berbagai upaya, seperti:
Based on the above-mentioned commitments, until the end of 2010 the Company has made various efforts, such as:
1. Pembentukan beberapa Komite di Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite GCG.
1.
Forming several committees in the Board of Commissioners, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, and Good Corporate Governance Committee.
2. Sosialisasi GCG.
2.
Socializing GCG.
Sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya, manajemen berupaya agar profitabilitas yang telah dicapai Perseroan diiringi dengan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk memastikan terlaksananya prinsip GCG, perusahaan juga telah mengangkat Komisaris Independen. Direksi selaku eksekutor dalam setiap kebijakan senantiasa berorientasi pada kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan dan memperhatikan serta patuh pada ketentuan perundangan yang berlaku.
In accordance with their functions and responsibilities, the management continuously attempted to couple our achieved profitability with Good Corporate Governance. To ensure the implementation of GCG, the Company has appointed Independent Commissioners. As the executors of every policy, the Board of Directors continuously takes the interests of shareholders and stakeholders into account and complies with the applicable regulatory requirements.
Di sisi Manajemen, Perseroan telah memperkuat Grup Internal Audit, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi sistem pengendalian internal di Perseroan beserta unit-unit usahanya berjalan dengan baik. Tugas dari grup Internal Audit tidak hanya mengevaluasi kondisi pengendalian internal (internal control), tetapi juga bertanggung jawab dalam meningkatkan kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian internal (internal control system) tersebut.
In the management side, the Company has strengthened the Internal Audit Group, to ensure that the Company’s internal control system and its business units work properly. The duties of Internal Audit Group are not only to evaluate the condition of internal controls, but also responsible in improving the adequacy and effectiveness of internal control systems itself.
Dalam melaksanakan tugasnya, Grup Internal Audit mengacu kepada Internal Audit Charter (yang telah disesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK) yang memberikan kewenangan kepada Grup Internal Audit untuk melakukan kegiatan audit secara luas pada seluruh unit-unit usaha dalam lingkungan Grup Perseroan.
In performing its duties, the Internal Audit Group refers to the Internal Audit Charter (aligned with the Bapepam-LK regulation) which gives authorities to Internal Audit Group to conduct a broad audit for all business units within the Group Company.
26
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Direktur Utama
Report from the President Director
Prospek 2011
Prospects in 2011
Memasuki tahun 2011, kami optimis bahwa pemulihan perekonomian dunia akan terus berlanjut. Sejalan dengan itu, Perseroan bertekad untuk memanfaatkan sumber daya investasi yang ada, meningkatkan kepercayaan publik maupun investor, terus menerus mengidentifikasi potensi bisnis yang ada dan mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan usaha.
We enter 2011 with optimism that the trend of world economic recovery will continue. Accordingly, the Company has determined to utilize the existing investment resources, increase public and investor confidence, continuously monitor the new emerging potentials and taking strategic steps to enhance business growth.
Perseroan telah memperkuat Group Internal Audit, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi sistem pengendalian internal di Perseroan beserta unit-unit usahanya berjalan dengan baik. The Company has strengthened the Internal Audit Group, to ensure that the Company’s internal control system and its business units work properly.
Ke depan Perseroan akan menerapkan strategi sebagai berikut:
Going forward, the Company will implement these following strategies:
1. Fokus pada kegiatan usaha media berbasis konten dan iklan serta media berbasis langganan melalui MNC Grup. 2. Mengembangkan serta mempertahankan pertumbuhan jangka panjang di bidang jasa keuangan baik dengan strategi pertumbuhan organik dan pencapaian sinergi melalui akuisisi oleh Bhakti Capital . 3. Merealisasikan dan mengembangkan bisnis di pilar ketiga, yakni di bidang sumber daya alam, khususnya di bidang pertambangan batubara, minyak dan gas. 4. Melakukan ekspansi pada bidang investasi lain yang memiliki prospek usaha dan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
1. 2.
3.
4.
Focusing in content and advertising based media, and subscriber based media through MNC Group. Developing and maintaining long-term growth in financial services both with organic growth strategy and synergic achievement via acquisition through Bhakti Capital. Developing and implementing our third pillar business in the natural resources industry, especially in coal mining, oil and gas. Expanding into other investment areas with lucrative business potentials and high growth rates.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
27
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Melalui strategi tersebut di atas, kami berharap pada 2011 kami akan mampu melakukan hal-hal berikut:
With the aforementioned strategies, we expect in 2011 the Company will be able to do the following:
1. Media Memperkuat bisnis media yang telah berjalan dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar. 2. Jasa Keuangan Terus mengembangkan bisnis jasa keuangan sehingga menjadi “supermarket financial services” yang menawarkan berbagai layanan keuangan yang berkualitas mulai dari produk investasi, reksa dana, asuransi, saham, dan obligasi. 3. Mengembangkan bisnis di bidang sumber daya alam sehingga ke depan mampu memberikan kontribusi pendapatan yang optimal bagi Perseroan.
1.
Akhir kata, atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkepentingan, yang telah mendukung usaha kami dan telah menjadikan Perseroan kami sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Saya atas nama Direksi, juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham yang telah mendukung pertumbuhan Perseroan dan terhadap seluruh karyawan Perseroan dan Dewan Komisaris. Dengan strategi untuk terus melakukan ekspansi bisnis, kami memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa Perseroan akan mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa depan.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to give our highest appreciation to all parties who have supported our efforts, and made our Company a leading investment company in Indonesia. I on behalf of the Board of Directors would also like to express our appreciation to the shareholders, all employees of the Company and the Board of Commissioners who have supported the growth of the Company. With a strategy of continuous business expansion, we have great confidence that the Company will achieve better results in the future.
2.
3.
Media Strengthening our current media business to increase its contribution to the Company. Financial Services Continue to develop financial services business to become a “financial services supermarket” that offers a variety of quality financial services ranging from investment products, mutual funds, insurance, stocks and bonds. Developing the natural resources business to be able to give optimum revenue contribution to the Company in the future.
hary tanoesoedibjo Direktur Utama President Director
28
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors 1. Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama / President Director 2. Hary Djaja, Direktur / Director 3. Darma Putra, Direktur / Director
2 1 3
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
29
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors
Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director Hary Tanoesoedibjo, lahir di Surabaya pada tahun 1965, mendirikan Bhakti Group pada tahun 1989. Beliau menyelesaikan studinya dengan meraih gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1988 dan Master of Business Administration bidang Manajemen Portofolio dari universitas yang sama pada tahun 1989.
Hary Tanoesoedibjo, whom was born in Surabaya in 1965, founded the Bhakti Group in 1989. He completed his study and received honorary degree of Bachelor of Commerce in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988. He earned his Master of Business Administration degree in Portfolio Management from the same university in 1989.
Saat ini beliau menjabat sebagai Group President dan CEO PT Bhakti Investama Tbk. Selain itu beliau juga memangku berbagai jabatan penting di Bhakti Group dan MNC Group, di antaranya adalah Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) sejak 2002, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan Chairman Linktone Ltd sejak 2008, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak 2006.
In addition of being the Group President and CEO of the Company, he also holds various important positions in Bhakti Group and MNC Group. He is the President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 1999, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk since 2002, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, Chairman of Linktone Ltd since 2008, and President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006.
Perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh beliau berkembang dengan sukses. Perusahaan-perusahaan tersebut menjadi perusahaan terdepan di Indonesia dan menjadi model bagi perusahan-perusahaan lain di industrinya.
Many of the enterprises under his leadership have seen exceptional succeses. They have reached leading positions in Indonesia or even becoming a model for other player in the industry.
Beliau telah berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tapi tidak terbatas pada restrukturisasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI dan MNC TV (dahulu “TPI”). Beliau adalah pendiri media cetak Seputar Indonesia. Beliau juga mengajar di berbagai lembaga pendidikan dan kursus serta pembicara pada berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment maupun strategic management.
He has led several mergers and acquisitions as well as many complicated corporate restructurings, including the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Global Mediacom, MNC, RCTI and MNC TV (previously known as TPI). He also established Seputar Indonesia Newspaper. He is also a lecturer in several educational institution as well as becoming a speaker in seminars on capital market, corporate finance, investment and strategic management.
30
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors
hary djaja Direktur Directors Hary Djaja lahir di Kediri pada tahun 1959 dan lulus dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1982. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1989. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002). Saat ini beliau merupakan anggota Dewan Komisaris di beberapa anak perusahaan seperti PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak 2002, PT MNC Asset Management (dahulu “PT Bhakti Asset Management”) sejak 2002, PT MNC SkyVision (2006-2009), Komisaris Utama PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”) sejak 2008 dan juga Direktur Utama PT Global Transport Services.
Hary Djaja was born in 1959 in Kediri and graduated from the University of Airlangga, Surabaya in 1982. He was appointed as Director of the Company since 1989. He had been appointed as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk from 19992002. Currently he also serves as Commissioner of several of the Company’s subsidiaries such as PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 2002, PT MNC Asset Management (previously “PT Bhakti Asset Management”) since 2002, PT MNC SkyVision (20062009), President Commissioner of PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) since 2008 as well as President Director of PT Global Transport Services.
darma putra Direktur Director Darma Putra lahir di Medan pada tahun 1966 dan memperoleh gelar sarjananya dari Oregon State University, Amerika Serikat pada 1988 dan gelar MBA di bidang Finance dari the University of Minnesota, Amerika Serikat pada 1990.
Darma Putra was Born in 1966 in Medan and earned his bachelor degree from the Oregon State University, USA in 1988 and his MBA Degree in Finance from The University of Minnesota, USA in 1990.
Beliau memulai karir di industri keuangan sebagai Analis Riset di PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (19901991), dan Financial Planning Executive di Bumi Raya Utama Group (1991-1997), sebelum bergabung PT. Marga Mandalasakti (1997-1998) sebagai Chief Financial Officer. Dia juga menjabat Direktur Keuangan di PT. Kurnia Kapuas Utama, Tbk. (1998-1999) dan Wakil Direktur Utama PT. Marga Mandalasakti (1999-2001) dan akhirnya Direktur Utama PT. Marga Mandalasakti (2001-2008).
He started his career in finance industy as Research Analyst at PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), and as Financial Planning Executive at Bumi Raya Utama Group (1991-1997), before joining PT. Marga Mandalasakti (1997-1998) as the Chief Financial Officer. He served as Finance Director at PT. Kurnia Kapuas Utama, Tbk. (1998-1999) and the Vice President Director of PT. Marga Mandalasakti (1999-2001) and finally President Director of PT. Marga Mandalasakti (2001-2008).
Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2008. Beliau juga dipercaya memangku sejumlah jabatan di kelompok usaha Bhakti Group, di antaranya Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, dan Komisaris di beberapa Anak Perusahaan, seperti PT MNC Securities (dahulu “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (dahulu “PT Bhakti Finance”). dan PT MNC Life Assurance.
He was appointed as Director of the Company since April 2008. Currently, he also assumed some important positions in the Bhakti Group such as President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, as well as Commissioner in PT MNC Securities (previously “PT Bhakti Securities”), PT MNC Finance (previously “PT Bhakti Finance”) and PT MNC Life Assurance in November 2010.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
31
Profil Penasihat Perusahaan Profile of Corporate Advisor
Drs. Widodo Budidarmo Penasihat Perusahaan Corporate Advisor
Lahir di Surabaya pada tahun 1927. Setelah menyelesaikan studi paska sarjananya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, beliau melanjutkan studinya ke US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, AS. Beliau telah menduduki berbagai posisi penting sebagai:
Widodo Budidarmo was born in Surabaya in 1927. After completing his post-graduate study at the Police Institute of Higher Education (PTIK), he continued his studies at the US Coast Guard Officer Candidate School and Police Administration Studies, US. He had served many important position such as:
1. 2. 3.
Kepala Polisi Republik Indonesia (1974-1978) Duta Besar Indonesia untuk Kanada (1979-1983) Komisaris Utama, PERUM PERURI (1985-1987)
1. 2. 3.
4.
Komisaris Utama, Bank Rakyat Indonesia (1987-1995)
4.
Beliau kini menduduki jabatan Perusahaan sejak tahun 1997.
32
sebagai
Penasihat
Chief of Indonesian Police (1974-1978) Indonesian Ambassador to Canada (1979-1983) President Commissioner of state-owned printing company PERUM PERURI (1985-1987) President Commissioner of the state-controlled Bank Rakyat Indonesia (1987-1995)
He has been appointed as a Corporate Advisor since 1997.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Investasi Strategis Perseroan
Company’s Strategic Investments
Akar Sejarah The Root
Sejarah mengenai PT Bhakti Investama Tbk bermula di Surabaya pada 2 Nopember 1989 ketika Hary Tanoesoedibjo mendirikan PT Bhakti Investments. Pada bulan Februari 1990, Perseroan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Langkah ini merupakan tanggapan atas tekad pemerintah untuk terus mengembangkan pasar modal, menyusul serangkaian deregulasi sektor perbankan, dengan harapan dapat membuat pasar modal sebagai sumber pembiayaan alternatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan kehadirannya di industri pasar modal, pada tahun 1992, Perseroan mendapat ijin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebagai Perantara Pedagang Efek dan pada tahun berikutnya Perseroan melengkapi ijin diseluruh aspek aktivitas pasar modal sebagai Penjamin Emisi Efek dan Manajer Investasi.
The story of PT Bhakti Investama Tbk began in Surabaya on November 2nd 1989 when Hary Tanoesoedibjo established PT Bhakti Investments. In February 1990, the Company relocated its head office to Jakarta. The move was a response to the government determination to further develop capital market, following a series of deregulation in the banking sector, with a hope of making the capital market an alternative source of financing to support the economic growth. To increase its presence in the industry, in 1992 the Company started to hold a license for Broker Dealer issued by the Capital Market and Financial Supervisory Agency (Bapepam-LK) and in the following year the Company became a securities company which held licenses as Underwriter and Investment Manager.
Dalam waktu relatif singkat kegiatan bisnis Perseroan telah berkembang dengan pesat. Pada tahun 1994, Perseroan memperluas berbagai produk dan layanannya dengan mulai menggarap jasa originasi dan sindikasi penjamin emisi efek serta jasa riset. Basis kliennya adalah pelaku pasar modal yang mencakup individu dan institusi domestik maupun asing. Pada tahun 1995, Perseroan mulai memasuki bisnis Penasihat Keuangan, dengan memberikan jasa yang terkait dengan aksi korporat seperti penggabungan usaha dan akuisisi. Pada tahun 1997, Perseroan meluncurkan dan mengelola beberapa reksa dana terbuka kepada masyarakat dan pada akhir tahun tersebut Perseroan juga melakukan go public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang pada tahun 2007 digabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
In a relatively short period, the Company had experienced rapid growth. In 1994, the Company expanded its products and services to include loan origination and syndication as well as research services. Its client base covers both individual and institution and both domestic and foreign capital market participants. In 1995, PT Bhakti Investama Tbk started to venture into financial advisory, providing services related to corporate actions such as mergers and acquisitions. In 1997, it launched and managed several mutual funds. It was also in 1997 that the Company went public and listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange, both of which merged to form the Indonesia Stock Exchange in 2007.
34
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Akar Sejarah The Root
Pada tahun 1999, Perseroan mengalihkan lisensi Pedagang Perantara Efek dan Penjaminan Efek ke PT Bhakti Capital Indonesia, dan ijin jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi dialihkan kepada PT Bhakti Asset Management. Perseroan memulai perjalanannya sendiri untuk menjadi sebuah perusahaan investasi dengan cara mengakuisisi beberapa korporasi yang memiliki prospek usaha yang baik. Saat ini Perseroan telah menjadi perusahaan investasi dengan dengan lini bisnis di media dan jasa keuangan dan serangkaian investasi portfolio, yang dipegang untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
In 1999, the Company handed over its Broker Dealer and Underwriter licenses to PT Bhakti Capital Indonesia and transfered its Investment Manager license to PT Bhakti Asset Management. The Company began its own journey to become a holding investment company by acquiring several corporations that have promising prospects. Currently the Company is one of Indonesia’s largest investment holding companies in the media and financial services sectors. The Company also has several short term and long term portfolio investments.
Lini usaha media, berada di bawah bendera PT Global Mediacom Tbk, dan jasa keuangan di bawah bendera PT Bhakti Capital Indonesia Tbk., serta Investasi Portofolio dengan kepemilikan di atas 20% saham dan langsung dikendalikan oleh Perseroan, yaitu PT MNC Sky Vision (perusahaan jasa TV Berbayar), dan PT Global Transport Services (induk perusahaan penerbangan regular dan charteran).
PT Global Mediacom Tbk is the Company’s subsidiary which runs media businesses, whilst PT Bhakti Capital Indonesia Tbk is a subsidiariy that manages financial services. Portfolio investments, which is under the direct control of the Company, consists of, among others, a 20%-shareholding in PT MNC Sky Vision (a Pay TV Company) and PT Global Transport Services (a holding Company for scheduled and chartered flight).
Untuk mempercepat pertumbuhan usaha di masa depan, pada tahun 2010 Perseroan memutuskan untuk masuk ke bidang usaha baru yaitu bisnis pertambangan batu bara, minyak dan gas, yang diawali dengan penandatanganan dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham pada perusahaan yang telah mengakuisisi delapan Ijin Usaha Pertambangan (IUP).
In order to accelerate its business growth in the future, in 2010 the Company decided to enter into new ventures in coal mining, oil and gas. The Company signed the transaction documents to own the majority share of a company which owns eight Mining Rights (Ijin Usaha Pertambangan (IUP)).
Dengan demikian, pada tahun mendatang, Perseroan akan berdiri di atas tiga pilar bisnis yaitu Media, Jasa Keuangan dan Natural Resources.
Therefore, in the upcoming year, the Company will stand on three business pillars, namely Media, Financial Services and Natural Resources.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
35
Media Media
PT GLOBAL MEDIACOM Tbk (MEDIACOM) Mediacom adalah transformasi dari PT Bimantara Citra yang didirikan pada 30 Juni 1981. Pada saat itu, bisnis utamanya tidak hanya multimedia dan penyiaran tetapi juga bergerak di bidang telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan otomotif, kimia, hotel dan properti, jasa keuangan dan investasi dan lainnya.
Mediacom is the transformation of PT Bimantara Citra which was founded on June 30th 1981. At that time, their main line of business was not limited to multimedia and broadcasting, but also engaged in telecommunication, infrastructure, transportation & automotive, chemical, hotel & property, financial services, investments and others.
Pada tahun 1995, PT Bimantara Citra melakukan penawaran umum saham perdana melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
In 1995, PT Bimantara Citra did their Initial Public Offering (IPO) through Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pada tahun 2007, PT Bimantara Citra Tbk mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk, dengan fokus bisnis utamanya pada bidang media yang terdiri dari beberapa unit usaha, yaitu: 1. Bidang usaha media dengan pendapatan berbasis konten dan iklan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). 2. Bidang usaha media berbasis pelanggan melalui PT MNC SkyVision. 3. Bidang usaha media pendukung dan infrastruktur melalui PT Infokom Elektrindo
In 2007, PT Bimantara Citra Tbk changed its name to PT Global Mediacom Tbk which focuses its main business in media that consists of several business units, namely:
Pada tahun 2010. Manajemen Mediacom telah mencanangkan penyebutan PT Global Mediacom Tbk menjadi “ MNC Group”. Penyebutan “MNC Group” mencerminkan suatu gabungan bisnis media yang terlangkap dan terbesar yang mencakup semua platform media.
In 2010, Management of Mediacom initiated rebranding of PT Global Mediacom Tbk to “MNC Group” . The mention of “MNC Group” reflects on the most comprehensive and largest combined media business covering all media platforms.
36
1.
2. 3.
Media business with revenue generated from content and advertising based media through PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). Subscriber based media through PT MNC Sky Vision. Media support and infrastructure through PT Infokom Elektrindo
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Media Media
Media Berbasis Konten dan Iklan Content and Advertising Based Media
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
MNC merupakan perusahaan media yang terbesar dan satusatunya yang terintegrasi di Indonesia yang beroperasi pada jaringan free to air (FTA), saluran televisi dengan program 24 jam, media cetak, jaringan radio , Value Added Services, media online, rumah produksi, creative advertising agency, manajemen artis, produksi konten melalui MNC Pictures, dan distribusi konten melalui InnoForm.
MNC is the largest media company, and the only integrated media company in Indonesia which operated on Free To Air (FTA) network, 24 hours television broadcast, print media, radio network, Value Added Services (VAS), online media, production house, creative advertising agency, artist management, content production through MNC Pictures, and content distribution through InnoForm.
Pada tahun 2010 secara kolektif 3 (tiga) stasiun televisi yang dimiliki oleh MNC (RCTI, MNC TV, dan GTV) menguasai ratarata 39% pangsa pemirsa di Indonesia.
In 2010, 3 (three) television stations owned by MNC (RCTI, MNC TV and GTV) collectively has the average Indonesian audience share of 39%.
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) RCTI merupakan stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia dan memiliki jangkauan siaran terluas di antara stasiun-stasiun TV nasional lainnya yang mencapai sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia. Susunan program RCTI mencakup acara realitas, sinetron, berita, olahraga, musik, hiburan, beragam tayangan, acara anakanak, dan film dokumenter dengan target pemirsa kelas menengah ke atas (ABC5+). Pada tahun 2010, RCTI memiliki pangsa pemirsa rata-rata sekitar 22%.
RCTI is the first national private TV station in Indonesia and has the widest coverage among the national TV stations that reached approximately 180 million viewers in 319 cities across Indonesia. The composition of RCTI’s content library includes reality shows, soap operas, news, sports, music, entertainment, variety shows, children shows, and documentaries, with the target audiences being the upper middle class (ABC5+). In 2010 RCTI has an average audience share of 22%.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
37
Media Media
MNC TV
Dikenal sebelumnya dengan nama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dan kemudian resmi berganti nama menjadi MNC TV pada tanggal 20 Oktober 2010. Pergantian nama ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk lebih meningkatkan kinerja usahanya. MNC TV diposisikan untuk menarik pemirsa berpenghasilan menengah dan menengah ke bawah di Indonesia (BCD5+). Adapun program-program favorit yang ditayangkan adalah cerita rakyat, acara komedi, beragam tayangan dan musik dangdut. MNC TV memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 162 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. Pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2010, MNC TV mempunyai pangsa pasar pemirsa rata-rata sebesar 10%
Previously known as Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), this TV station officially changed its name to MNC TV in October 20th 2010. The name alteration is a part of their strategic steps to further improve its business performance. MNC TV is positioned to attract the middle to low income society (BCD5+). Favorite programs include folklores, comedies and various dangdut shows. MNC TV has a vast national coverage, reaching over 162 million viewers in 185 cities across Indonesia. At the period ended December 31st 2010, MNC TV has an average audience share of 10%.
Global TV (GTV) GTV merupakan saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asi LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. GTV diposisikan untuk menjaring pangsa pemirsa remaja, keluarga muda, dan profesional muda dengan penghasilan menengah ke atas dalam kategori ABC (5-39). Saat ini, GTV memiliki jangkauan siaran nasional mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di Indonesia. Pada akhir tahun 2010, pangsa pasar pemirsa GTV adalah sebesar 7%.
GTV is MNC’s main channel to broadcast MTV, VH-1 and Nickleodeon in Bahasa Indonesia through exclusive agreements with MTV Asi LDS and Nickleodeon Asia Holdings Pte Ltd. GTV is positioned to capture teenagers, young families, and young professionals with middle to high income under ABC (5-39) category. Currently, GTV owns a large national broadcast coverage, reaching approximately 170 million viewers in 219 cities in Indonesia with audience share of 7% at the end of 2010.
Dengan memiliki 3 (tiga) jaringan televisi nasional, MNC memiliki content library terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari 100.000 jam dengan pertumbuhan lebih dari 10.000 jam per tahun.
Having 3 (three) national television network, MNC owns the biggest content library in Indonesia with over 100.000 hours, which will increase by more than 10.000 hours per year.
38
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Media Media
MNC menyiarkan saluran-saluran program seperti :
MNC broadcasts programs such as:
--
--
--
---
MNC News – program berita 24 jam, infotainment, berita olahraga dan berita gaya hidup. MNC Entertainment – program siaran hiburan 24 jam terdiri dari drama serial, film lokal, komedi situasi, reality show dan konten hiburan lainnya. MNC Music Channel – program siaran musik 24 jam. MNC The Indonesian Channel – konten umum 24 jam dengan target distribusi pada pasar internasional.
Di bidang industri media cetak, MNC memiliki surat kabar harian Seputar Indonesia, beragam tabloid (Genie, Mom & Kiddie, Just For Kids), dan majalah gaya hidup HighEnd dan HighEnd Teen.
--
---
MNC News – a 24 hour news program, infotainment, sport news and lifestyle news. MNC Entertainment – a 24 hour entertainment show, consists of drama series, local movies, situational comedies, reality shows, and other entertainment contents. MNC Music Channel - a 24 hour music program. MNC The Indonesian Channel – a 24 hour general content with international market target distribution.
In the print media industry, MNC has Seputar Indonesia daily newspaper, various tabloids (Genie, Mom & Kiddie, Just For Kids), and HighEnd and HighEnd Teen lifestyle magazines.
Harian seputar indonesia Diluncurkan pertama kali pada 30 Juni 2005, harian Seputar Indonesia melakukan diferensiasi dengan menyajikan kepada pembaca beberapa bagian yang berbeda yang terdiri dari berita, ekonomi dan bisnis, gaya hidup, olahraga, dan referensi. Seputar Indonesia memiliki ciri khas tersendiri karena menggabungkan gaya penyajian surat kabar nasional dan daerah.
First published on June 30th 2005, Seputar Indonesia newspaper differentiated itself by offering different sections that consist of news, economy and business, lifestyle, sports, and references. Seputar Indonesia has its unique characteristics as it combines the presentation style of national and local newspapers.
Saat ini, Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional dan enam edisi lokal di propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Currently Seputar Indonesia is available in national edition and six local editions in North Sumatra, South Sumatra, West Java, Central Java, East Java, and South Sulawesi.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
39
Media Media
Pada tahun 2010, Seputar Indonesia telah menjadi koran kedua terbesar di Jakarta dan ketiga di Indonesia dalam hal sirkulasi.
in 2010, Seputar Indonesia became the second largest newspaper in Jakarta, and the third in Indonesia in term of circulation.
MNC berhasil mengkombinasikan keahlian berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-produknya dan menciptakan produk-produk dan layanan-layanan baru secara bersamaan melalui platform media terpadunya. Salah satu diantaranya adalah dengan layanan Value Added Services (VAS) yang memiliki volume traffic SMS tinggi. Selain kegiatan VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di China melalui Linktone Ltd.
MNC has managed to combine the expertise of various media to add value for their products and create new products and services simultaneously through their integrated media platform. One of them is through Value Added Services (VAS) which has a high SMS traffic. In addition to VAS activities carried out in Indonesia, MNC also operates Wireless Value Added Services (WVAS) business in China through Linktone Ltd.
Di bisnis media online, MNC memiliki Okezone.com, sebuah portal internet yang dapat memberikan platform online untuk mempresentasikan konten berita dan non berita, termasuk konten dari bisnis televisi, radio, dan media cetak yang sudah ada.
In online media business, MNC owns Okezone.com, an online internet portal that provides news and non-news contents, including existing television business contents, radio and print media.
Di bawah MNC juga terdapat Manajemen Artis dan Agen Perencanaan Media masing-masing melalui Star Media Nusantara dan Cross Media Internasional.
Under MNC, there are also Artist Management and Media Planning Agency through Star Media Nusantara and Cross Media Internasional respectively.
Sedangkan bisnis radio MNC terdiri dari 4 (empat) format, yaitu: Trijaya FM, Radio Dangdut Indonesia, ARH Global, dan yang diluncurkan pada tahun 2010 adalah V Radio.
MNC has 4 (four) formats in their radio business, namely: Trijaya FM, Radio Dangdut Indonesia, ARH Global, and V Radio which was launched in 2010.
Lini Usaha Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media
PT MNC Sky Vision (MSV) MSV merupakan pionir dalam industri televisi satelit berbayar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada 8 Agustus 1988 dan mulai menjalankan usaha layanan televisi berbayar pada awal 1994 dengan menggunakan nama Indovision.
MSV is the pioneer in satellite pay - television in Indonesia. The Company was founded on August 8th 1988 and started the pay-television business in early 1994 with the name Indovision.
Dengan berbagai program yang meliputi film, olah raga, serial, musik, film dokumenter serta muatan siaran lokal dan regional, MSV bertekad untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Berbagai saluran internasional bermutu yang disediakan oleh Indovision antara lain: Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV serta saluran lain-lainnya.
With various programs that include but not limited to films, sports, series, music, documentary, as well as local and regional broadcasts, MSV determined to provide better service to subscribers. Various prime international shows are offered by Indovision, such as: Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV and others.
40
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Media Media
Indovision menggunakan frekuensi S-band yang tahan terhadap segala kondisi cuaca dan memiliki jangkauan ke seluruh Indonesia.
Indovision is using the S-band frequency that is resistant to all weather conditions and has a coverage throughout Indonesia.
Pada tahun 2010 Indovision telah berhasil meningkatkan jumlah pelanggan dari 604.234 pelanggan di tahun 2009 meningkat 33% menjadi 804.158 pelanggan. Pada akhir 2010 Indovision masih menempati urutan pertama dalam industri layanan televisi berbayar dengan pangsa pasar sebesar 78%. Hal itu disebabkan oleh keberhasilan Indovision dalam menambah channel-channel baru, melakukan aktivitas marketing dan komunikasi yang agresif, dan peningkatan pelayanan purna jual.
In 2010, Indovision has succesfully increased the number of subscribers from 604,234 in 2009 to 804,158, or up by 33%. At the end of 2010, Indovision was still on the top position in the pay-television industry with market share of 78%. This was due to Indovision’s strategy to add new channels, aggressive marketing and communication activities, and improvement of after sales services.
Lini Usaha Media Pendukung Dan Infrastruktur
media support and infrastructure business
PT Infokom Elektrindo (Infokom) Infokom didirikan pada tanggal 1 Mei 1998. Tidak seperti MNC dan MSV, Perusahaan ini lebih diposisikan sebagai supporting infrastructure untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dan infrastruktur bagi unit-unit usaha dibawah Global Mediacom.
Infokom was established on May 1st 1998. Unlike MNC and MSV, this Company is positioned more as supporting infrastructure to support the need of information technology for business units under Global Mediacom.
Pada tahun 2010, kegiatan usaha Infokom dipusatkan pada bidang-bidang sebagai berikut: -- Multimedia Value Added Services -- Pengembangan Jaringan Penyiaran Menara Transmisi
In 2010, Infokom businesses are focused in the following areas:
---
---
Internet Service Provider (ISP) Layanan Jaringan Telekomunikasi
---
Multimedia Value Added Services Construction of Broadcasting Network Transmission Towers Internet Service Providers (ISP) Telecommunication Network Service
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
41
Jasa Keuangan Financial Services
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) didirikan pada tanggal 15 Juli 1999. Pada awalnya, BCAP menjalankan usaha sebagai Pedagang Perantara Efek dan Penjamin Emisi Efek. Kemudian perusahaan berkembang dan merambah ke jasa riset dan pengembangan bisnis.
PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) was established on June 15th 1999. Initially, BCAP was involved in Broker Dealer and Underwriter. Later, the company evolved and expanded into research and development services business.
Pada tanggal 8 Juni 2001, BCAP go public dengan menjual 250.000.000 lembar saham dan menghasilkan dana segar sebesar Rp62,5 miliar dan kemudian dicatatkan serta diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES), yang kemudian merger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
On June 8th 2001, BCAP went public by selling 250,000,000 shares and generated fresh capital of Rp62.5 billion and was listed and traded on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX), which later merged to become Indonesia Stock Exchange (IDX).
Pada 2003, BCAP direstrukturisasi oleh Perseroan menjadi sebuah perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi dan memiliki anak perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor jasa keuangan.
In 2003, BCAP was restructed by the Company and became an integrated financial services company with subsidiaries engaged in various financial sectors.
42
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Jasa Keuangan
Financial Services
Pada tanggal 5 Nopember 2010, BCAP mengambil alih kepemilikan 99,9% atas UOB Life yang merupakan perusahaan asuransi jiwa dan berganti nama menjadi MNC Life Assurance.
On November 5th 2010, BCAP acquired 99.9% share of UOB Life and changed its name into MNC Life Assurance
Akhir tahun 2010, manajemen BCAP telah mengubah nama anak-anak perusahaan di bidang jasa keuangan dengan nama-nama yang menggunakan nama merek MNC sebagai identitas baru perusahaan, yaitu: 1. MNC Securities (dahulu Bhakti Securities), bergerak di bidang sekuritas; 2. MNC Asset Management (dahulu Bhakti Asset Management), bergerak di sektor jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi; 3. MNC Finance (dahulu Bhakti Finance), fokus pada pembiayaan konsumen.
At the end of 2010, BCAP management rebranded all of its subsidiary companies in financial services with MNC brand name as a new corporate identity and these companies are: 1. MNC Securities (formerly Bhakti Securities), engages in securities; 2. MNC Asset Management (formerly Bhakti Asset Management), engages in fund management services or Investment Manager; 3. MNC Finance (formerly Bhakti Finance), focuses on costumer financing.
Bisnis JASA keuangan Bhakti Investama dikelola melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang memiliki 4 (empat) anak perusahaan, yaitu PT MNC Finance, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management dan PT MNC Life Assurance. Bhakti Investama’s financial services sector is managed through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, which has controlling stakes in 4 (four) subsidiaries, namely PT MNC Finance, PT MNC Securities, PT MNC Asset Management and PT MNC Life Assurance.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
43
Jasa Keuangan Financial Services
PT MNC Securities PT MNC Securities merupakan perusahaan efek yang memfokuskan diri pada kegiatan pasar modal seperti jasa layanan perantara dan perdagangan efek (instrumen ekuitas, instrumen utang, pembiayaan margin, dan online trading); jasa layanan penasihat keuangan (penjamin emisi, restrukturisasi, originasi dan sindikasi), dan jasa riset dan pengembangan bisnis.
PT MNC Securities is a securities company that focuses on capital market activities such as intermediaries service and securities brokerage (equity, debt, margin financing, and online trading), financial advisory services (underwriting, restructuring, origination and syndication) and research and business development services.
Saat ini PT MNC Securities memiliki 17 kantor cabang yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.
Currently PT MNC Securities has 17 branch offices spread across major cities in Indonesia
Di tahun 2011, PT MNC Securities akan melakukan pengembangan jaringan layanan kantor-kantor cabang di kota-kota yang potensial di Indonesia dan juga mengembangkan sistem teknologi dalam perdagangan efek sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas layanan kepada para klien dan untuk berperan aktif dalam mendukung perkembangan pasar modal di Indonesia.
In 2011, PT MNC Securities will continue to expand its service network by establishing new branches throughout potential cities in Indonesia and also to develop technology in securities trading system as a form of commitment to improve the service quality to clients and to play an active role in supporting the development of financial markets in Indonesia.
PT MNC Asset Management PT MNC Asset Management adalah perusahaan jasa keuangan dalam bidang Manajer Investasi yang menawarkan berbagai pilihan produk investasi bagi para investor individu, high-net-worth maupun institusi seperti Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana (Discretionary Account). Reksa Dana yang dikelola antara lain MNC Dana Lancar, MNC Dana Likuid, MNC Dana Syariah, MNC Dana Kombinasi, dan MNC Dana Ekuitas.
PT MNC Asset Management is a financial service company in the field of Investment Manager that offers a wide selection of investment products for individual investors, high net-worth as well as institution, such as Mutual Fund and Fund Management Contract (Discretionary Account). Mutual Funds are MNC Dana Lancar (Money Market Mutual Fund), MNC Dana Likuid (Fixed Income Mutual Fund), MNC Dana Syariah (Sharia Mutual Fund), MNC Dana Kombinasi (Mixed Mutual Fund), and MNC Dana Ekuitas (Equity Mutual Fund).
Salah satu strategi pengembangan bisnis PT MNC Asset Management adalah memperkuat basis investor ritel dan high networth melalui peningkatan awareness atas produkproduk Perusahaan serta edukasi kepada masyarakat.
One of the PT MNC Asset Management business development strategies is to strengthen the base of retail and high net-worth investors by increasing the awareness of the company’s products and education to the community.
44
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Jasa Keuangan
Financial Services
Berkantor pusat di Jakarta, saat ini PT MNC Asset Management memiliki 4 (empat) kantor cabang, yaitu : Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar.
Headquartered in Jakarta, currently PT MNC Asset Management has 4 (four) branches: Bandung, Surabaya, Denpasar and Makassar.
Untuk dana kelolaan, PT MNC Asset Management per 31 Desember 2010 telah mencapai Rp837 miliar. PT MNC Asset Management menargetkan untuk bisa mencapai minimal Rp2 triliun pada akhir tahun 2011, dengan peningkatan jumlah pemodal hingga 200%. PT MNC Asset Management berencana untuk menerbitkan reksadana berbasis Dollar AS, dalam rangka diversifikasi produk dan untuk pemenuhan permintaan nasabah.
As per December 31st 2010, the amount of fund manage by PT MNC Asset Management reached Rp837 billion. PT MNC Asset Management aims to achieve a minimum of Rp2 trillion managed fund by the end of 2011, with an increasing number of investors to 200%. PT MNC Asset Management plans to issue U.S. dollar-based mutual funds, in order to diversify its products and to meet customer’s demand.
PT MNC Finance PT MNC Finance bergerak dalam bidang jasa pembiayaan melalui Skema Pembiayaan Konsumen (Consumer Financing) dengan produk pembiayaan berupa mobil, sepeda motor, dan rumah tinggal. Selain itu PT MNC Finance juga menawarkan skema Sewa Guna Usaha untuk produk alat-alat berat dan Anjak Piutang untuk pembiayaan piutang milik pelanggan.
PT MNC Finance is a multi-finance company which provides Consumer Financing Scheme for cars, motorcycles and home financing. In addition, PT MNC finance also provides Leasing Scheme for financing heavy equipments, and Factoring for financing customer’s account receivables.
Melalui strategi diversifikasi produk yang dibiayai, PT MNC Finance hadir sebagai mitra dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat melalui layanan prima dengan proses cepat dan mudah.
Through their diversified financing products, PT MNC Finance becomes a partner to fulfill various needs of the society through excellent service with quick and easy process.
Saat ini PT MNC Finance memiliki 63 kantor cabang dan pada tahun ini berencana untuk membuka 10 kantor cabang di wilayah-wilayah potensial seperti Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. PT MNC Finance juga bertekad untuk meningkatkan hubungan baik kepercayaan dengan mitramitra perusahaan seperti investor, konsumen, ATPM, Dealer, institusi dan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta perbankan.
Currently PT MNC Finance has 63 branches and planning to open 10 branch offices in potential area such as Sumatra, Sulawesi and Kalimantan this year. PT MNC Finance is also determined to improve good relationship and trust with its partners such as investors, consumers, car manufacturers, dealers, institutions both government and private institutions, as well as banking sectors.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
45
Jasa Keuangan Financial Services
PT MNC Life Assurance (MNC Life) PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu investasi strategis Perseroan, pada tanggal 5 Nopember 2010 mengambil alih 99,9% kepemilikan atas PT UOB Life-Sun Assurance yang kemudian berganti nama menjadi PT MNC Life Assurance (MNC Life).
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, as one of the Company’s strategic investments, on November 5th 2010 acquired 99.9% share of PT UOB Life-Sun Assurance, and later changed its name to PT MNC Life Assurance (MNC Life).
MNC Life memasarkan beragam produk asuransi jiwa melalui sistem multi jalur distribusi dengan jajaran agen sebagai unit usaha utama. Untuk memperluas dan memperbesar distribusi produk, MNC Life memperkenalkan kanal distribusi mediassurance, yaitu memasarkan produk-produk asuransi melalui media. Konsep ini memberikan keunggulan tersendiri, karena MNC Life adalah satu-satunya pemain di industri asuransi yang didukung langsung oleh media grup terbesar di Indonesia, sehingga memiliki potensi pasar yang sangat luas.
MNC Life offers a variety of life insurance products through a multi-channel distribution system with a range of agents as major business units. To expand and increase products distribution, MNC Life introduces mediassurance distribution channels that offers insurance products through the media. This concept provides its own advantages, because MNC Life is the only player in the insurance industry that is supported directly by the largest media group in Indonesia, and in turn provides the company with huge market potential.
MNC Life menyediakan dua solusi utama keuangan, yaitu: 1. Wealth protection Wealth protection menawarkan berbagai produk asuransi kesehatan dan medis, perlindungan kecelakaan dan penyakit kritis, dan asuransi jiwa seumur hidup untuk nasabah individu dan klien grup.
MNC Life provides two main financial solutions: 1. Wealth Protection Wealth protection offers variety of health and medical insurance products, accident and critical illness protection, and also life insurance for groups and individual clients.
2.
2.
Wealth accumulation Wealth accumulation berfokus pada program perencanaan pendidikan, hari tua, tabungan dan investasi yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dengan menawarkan proteksi keuangan, sekaligus imbal hasil investasi yang menguntungkan. Dengan berlandaskan visi memberikan perlindungan keuangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia melalui kegiatan operasional, tingkat kepuasan nasabah dan kinerja keuangan yang kuat, MNC Life berkomitmen membantu nasabah individu dan klien grup dalam mengelola risiko finansial, memastikan mereka membuat keputusan finansial yang tepat, dan menyediakan produk dan layanan asuransi jiwa yang mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
46
Wealth Accumulation Wealth Accumulation focuses on educational planning program, retirement, savings and investment products, which are adjusted to the costumer’s risk profile by offering financial protection as well as profitable return of investment. With a vision to provide financial protection and improving living standards for Indonesian through operating activities, customer satisfaction and strong financial performance, MNC Life is committed to helping groups and individual clients to manage financial risks, ensuring they make the right financial decisions, and providing life insurance product and services that meet the needs of the whole society.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Kegiatan Usaha Baru New Ventures
Perseroan dalam mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan investasi dan dalam upaya meningkatkan kinerja keuangannya, telah mengambil langkah-langkah strategis yaitu melakukan ekspansi pada bidang sumber daya alam, khususnya pertambangan batubara, minyak dan gas bumi.
In order to sustain its existence as an investment company and to improve its financial performance, the Company has made strategic moves by diversifying into natural resources industry, particularly in coal mining as well as oil and gas.
Pada bulan Mei 2010, Perseroan telah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) yang telah mengakuisisi delapan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) seluas lebih dari 92.000 ha di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Saat ini proses tersebut masih dalam tahap penyelesaian administrasi dan legalitas dimana setelah proses tersebut terlaksana Perseroan akan secara resmi memiliki mayoritas saham BCR tersebut.
In May 2010, the Company signed the transaction documents to own the majority ownership of PT Bhakti Coal Resources (BCR) which has acquired eight Mining Rights (Ijin Usaha Pertambangan (IUP)) of more than 92,000 hectares in Musi Banyuasin Regency, South Sumatra. The transaction is in the process of fulfilling the administration and legal requirements and once these are completed, the Company will officially become the majority shareholder of BCR.
Selain itu, Perseroan sedang mengkaji investasi pertambangan batubara lainnya serta migas yang memiliki prospek usaha yang menjanjikan.
The Company is in the process of evaluating the possibility of investing in other coal mining, oil and gas companies which have attractive business prospects and growths.
Per akhir 2010, terdapat sembilan IUP batubara, termasuk yang dimiliki oleh BCR, yang dalam proses finalisasi akuisisi oleh Perseroan dengan status sebagai berikut:
At the end of 2010, there are nine coal mining rights, including IUPs owned by BCR, which are in the final process of the acquisition by the Company with the following status:
----
----
1 (satu) IUP di Sumatera Selatan dalam tahap produksi 1 (satu) IUP di Kalimantan Timur dalam tahap produksi 7 (tujuh) IUP di Sumatera Selatan dalam tahap eksplorasi
Kedepan, diharapkan Perseroan dapat merealisasikan semua investasi tersebut yang diyakini mampu memberikan kontribusi pendapatan yang lebih besar bagi Perseroan dan pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
1 (one) IUP in South Sumatera is in the production phase. 1 (one) IUP in East Kalimantan is in the production phase. 7 (seven) IUPs in South Sumatera are still in the exploration phase.
The Company expects to complete all the acquisitions in the upcoming years, which in turn will contribute significantly to the Company’s future revenues and solidify the confidence of shareholders and other stakeholders of the Company.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
47
Investasi Portfolio Portfolio Investments
PT Global Transport Services
PT Global Transport Services (GTS) didirikan pada bulan Maret 2007 dan merupakan perusahaan yang memfokuskan diri pada sektor transportasi udara yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Pada tanggal 17 Desember 2007, Perseroan mengalihkan 42,18% saham PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) kepada GTS yang merupakan hasil pembagian dividen oleh PT Global Mediacom Tbk sehingga GTS secara resmi menjadi perusahaan induk dari PT Indonesia Air Transport Tbk. Adapun kepemilikan GTS atas IAT per 31 Desember 2010 adalah sebesar 53,01%.
PT Global Transport Services (GTS) is the Company’s whollyowned subsidiary established in March 2007 and focusing on air transport services. On December 17th 2007, the Company transferred its 42.18% ownership of PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) to GTS which is the result of dividend payment of PT Global Mediacom Tbk, thus GTS officially became the holding company of IAT. GTS ownership of IAT as of December 31st 2010 amounted to 53.01%.
PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) Didirikan lebih dari 40 tahun yang lalu, IATA pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan pesawat terbang untuk perusahaan-perusahaan minyak, gas bumi dan pertambangan on shore dan off shore. Saat ini IATA juga memiliki kegiatan usaha lainnya di bidang jasa angkutan penerbangan, seperti evakuasi medis, pariwisata dan penerbangan niaga berjadwal. Hingga akhir Desember 2010, IATA memiliki 17 armada yang terdiri dari 6 rotary wing dan 11 fixed wing.
48
Founded more than 40 years ago, at its inception IATA originally engaged in aircraft leasing services for oil, gas, offshore and onshore mining companies. Currently IATA has several business activities in air transport services, namely medical evacuation, tourism and scheduled commercial flight. At the end of the December 2010, IATA operates 17 aircrafts consisting of 6 rotarywing and 11 fixed-wing aircrafts.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Investasi Portfolio Portfolio Investments
PT MNC Sky Vision (MSV )
Pada Desember 2007 Perseroan melaksanakan opsi yang dimilikinya untuk membeli 20% saham di MSV, sehingga MSV resmi dimiliki 20% oleh Perseroan.
In December 2007, the Company exercised its rights to purchase 20% share of MSV, thus the Company claimed 20% ownership in MSV.
MSV adalah TV berbayar terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 78%, yang mengoperasikan 3 (tiga) merek dagang yaitu : 1. Indovision, menyajikan jasa premium kepada kalangan menengah dan menengah keatas dikota-kota besar dan sekitarnya. 2. TopTV, melayani kalangan menengah dan menengah kebawah dikota-kota kecil. 3. Okevision, ditujukan untuk kalangan menengah dan pencinta film
MSV in the largest pay TV with the market share of 78%, which operates 3 (three) brands, namely: 1.
2. 3.
Indovision, providing premium services to the middle and upper-middle income segment in the larger cities and urban areas. TopTV, targeting middle and lower middle segment in rural area Okevision, targeting middle income segment and movie lovers
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
49
Sumber Daya Manusia Human Resources
Setiap manajemen dan organisasi tidak akan efektif tanpa mempunyai karyawan yang bermotivasi. Mengacu ke Teori Dua Faktor yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg, psikolog Amerika asal Jerman, tinggi rendahnya motivasi karyawan tergantung pada dua faktor. Pertama adalah Motivator, yakni faktor yang dapat memberikan kepuasan seperti prestasi, pengakuan dan kemajuan personal. Kedua, faktor Hygiene yang tidak bisa memberikan kepuasan, tetapi tanpa faktor kedua ini karyawan akan merasa tidak puas. Yang termasuk faktor kedua antara lain, gaji, tunjangan, keamanan kerja, dan hubungan antar karyawan yang kesemuanya terkait dengan kebijakan dan tindakan perusahaan.
50
Any management and/or organization will not be effective without motivated employees. Referring to the Theory of Two Factors that was developed by Frederick Herzberg, American psychologist from Germany, the level of employees’ motivation depends on two factors. First, Motivator factors that can provide employees with satisfaction such as achievement, recognition and personal advancement. Second, Hygiene factors which cannot give satisfaction to employees, but without them employee will be dissatisfied. The Hygiene factor includes salaries, benefits, job security, and relations among employees, all of which are related to the policies and actions imposed by the company.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
Untuk meningkatkan keterampilan teknis para karyawan, Perseroan telah mengirim mereka untuk mengikuti berbagai pelatihan yang diberikan oleh lembaga dari luar. To improve our employees technical skills, the Company has sent them to attend various training programs provided by external institutions.
Untuk menciptakan kepuasan dan mencegah ketidakpuasan karyawan maka tidak dapat dielakkan lagi, perusahaan harus menciptakan dan meningkatkan kedua faktor tersebut. Menyadari hal ini, Perseroan telah mendorong seluruh karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme mereka melalui pengembangan pribadi, baik dari segi kompetensi teknis maupun kompetensi non-teknis, seperti pengembangan organisasi dan budaya kerja bagi terciptanya iklim kerja yang kondusif.
In a bid to meet employees’ satisfaction and prevent employees’ dissatisfaction, it is inevitable that every company must create and enhance those two factors. Realizing this, the Company has encouraged all employees to develop skills and enhance their professionalism through personal development, both in terms of technical and non-technical competencies, such as organizational development and work culture to create a conducive business climate.
Peningkatan Kemampuan Non-Teknis
Non-Technical Self Development
Untuk pengembangan diri yang sifatnya non-teknis, Perseroan sepanjang 2010 telah melaksanakan berbagai aktivitas, seperti:
For non-technical self-development, the Company throughout 2010 has carried out various activities, such as:
Unlimited Achievement Training Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, serta membangkitkan dan mengembangkan potensi dan minat masing-masing karyawan.
Unlimited Achievement Training The training is intended to improve employees’ morale, to unleash and develop the potential and interests of each employee.
Outing. Program ini melibatkan seluruh Direksi dan karyawan Perseroan & Group. Program outing dilaksanakan di Sungai Cicatih Sukabumi, dengan kegiatan fun games dan rafting. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan semangat kerja sama di antara seluruh komponen Perusahaan.
Outing. This program involves all directors and employees of the Company & Group. This activity, which was held at the Cicatih River Sukabumi, included fun games and rafting. The program is intended to increase the sense of togetherness and spirit of cooperation between the directors and all employees.
Buka Puasa Bersama. Dalam rangka menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1431 H, Perseroan mengadakan acara buka puasa bersama bagi seluruh karyawan Perseroan & Group. Kegiatan yang sifatnya rutin setiap tahun ini dilakukan dengan maksud untuk membangun kebersamaan di antara sesama karyawan Perseroan & Group. Acara Buka Puasa Bersama pada tahun 2010 diisi dengan ceramah agama dan serta hiburan Akustik oleh karyawan Perseroan & Group.
Joint Fast Breaking In order to welcome the Idul Fitri 1 Syawal 1431 H, the Company held a joint fast breaking for all employees of the Company & Group. This activity, which is routinely held every year, is aimed at building unity and togetherness among fellow employees of the Company & Group. The Joint Fast Breaking in 2010 was filled by religious lecture and acoustic entertainment played by employees of the Company & Group.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
51
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pengumpulan donasi untuk korban Letusan Merapi. Untuk menunjukkan dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama manusia, Perseroan mensponsori upaya pengumpulan donasi secara spontan oleh para karyawan untuk selanjutnya disumbangkan kepada saudara-saudara yang mengalami musibah akibat letusan Gunung Merapi.
Donations for Mount Merapi Eruption Victims To demonstrate and enhance the sense of caring for the needy, the Company sponsored an effort to mobiliize spontaneous donations by the employees and then granted the donation to those whose lives were ruined by the eruption of Mount Merapi.
Seminar Sebagai peringatan atas hari jadinya yang ke-21, Perseroan telah mengadakan serangkaian acara peringatan. Sebagai puncak acara dalam Perayaan Peringatan Ulang Tahun tersebut adalah seminar dengan tema Becoming A Star Employee yang menampilkan pembicara tunggal Anthony Dio Martin (The Best EQ Trainer Indonesia dan Penulis Buku Smart Emotion, Hypnotherapy, Firewalking, Emotional Power, Toxic Employee, dan lain-lain). Di sela-sela seminar ini Perseroan mengumumkan nama-nama karyawan berprestasi dan menjadi pemenang Employee Award Program 2010. Pemilihan pemenang Employee Award Program 2010 menggunakan kriteria yang ditentukan oleh Management.
Seminar As a commemoration of its the 21st anniversary, the Company has conducted a series of memorial events. The main event in the anniversary celebration was a seminar with the theme of Becoming A Star Employee featuring a key note speaker, Anthony Dio Martin, who is the Best EQ Trainer Indonesia and author of Smart Emotion, Hypnotherapy, Firewalking, Emotional Power, Toxic Employee, etc. On the sidelines of the seminar, the Company announced names of employees who won the Employee Awards Program 2010. The management specified the criteria for the winner of the Employee Award Program 2010.
Menerbitkan Newsletter Mingguan Untuk mendorong semangat para karyawan agar berkarya seoptimal mungkin dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan perusahaan, Perseroan telah mensponsori pembuatan Newsletter elektronik yang dikirimkan via email ke masing-masing karyawan setiap Senin. Newsletter tersebut memuat artikel tentang berbagai topik yang dapat memberikan inspirasi kepada karyawan sehingga mereka mendapatkan semangat baru tiap minggu, dan, pada gilirannya, akan berdampak terhadap perkembangan pribadi setiap masing-masing karyawan.
Publishing Weekly Newsletter To encourage the spirit of employees to work optimally and contribute to the company, the Company has sponsored the publication of an electronic newsletter distributed via email to all employees every Monday. The newsletter contains articles on various topics to provide inspiration to employees so that they renew their spirits each week, and, in turn, affect the personal development of each employee.
Peningkatan Kemampuan Teknis Untuk meningkatkan kemampuan teknis dan profesionalisme para karyawan, Perseroan telah menjalankan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan, baik secara internal di Perseroan maupun pelatihan eksternal dengan mengikutkan karyawan ke berbagai kursus dan seminar, baik yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan di dalam maupun yang di luar negeri.
Technical Self Development To improve the technical capabilities and professionalism of its employees, the Company has been conducting various comprehensive and continuous educational and training programs, conducted internally in the Company as well as sending employees to various external training courses and seminars, both held by local and abroad educational institutions.
52
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pelatihan Internal
Internal Training
Salah satu program pengembangan karyawan secara internal adalah New Employee Orientation Program (NEOP) yang dirancang untuk karyawan baru atau karyawan yang sedang menjalani orientasi di jabatan baru. Tujuan program ini adalah untuk memberikan pengenalan tentang industri di mana Perseroan berbisnis, yakni pasar modal, kemudian prosedur operasi standar yang berlaku di divisi mereka, serta kebijakan/peraturan yang berlaku di Perseroan.
One of the internal employee development programs is the New Employee Orientation Program (NEOP), which is designed for new or existing employees who are undergoing orientation at the new position. The purpose of this program is to provide an introduction to the industry in which the Company is doing business, namely the capital market, the standard operating procedures in force in their division, and policies / regulations that is imposed by the Company.
Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan internal kepada karyawan yang sudah lama bergabung guna meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahlian mereka, serta menggerakkan motivasi mereka agar meningkatkan kinerja.
The Company also provides internal training to employees who have long services to enhance their professionalism, knowledge and skill, motivation and to drive them to improve performance.
Pelatihan Eksternal
External Training
Untuk meningkatkan keterampilan teknis para karyawan, Perseroan telah mengirim mereka untuk mengikuti berbagai pelatihan yang diberikan oleh lembaga dari luar. Adapun pelatihan eksternal tersebut antara lain: a. Pendidikan Analisis Keuangan, Chartered Financial Analyst (CFA); b. Seminar tentang Corporate Finance dan Investment Banking; c. Seminar tentang produk-produk pasar modal seperti obligasi, fixed-income instrument, reksa dana; d. Seminar tentang Undang-Undang Perpajakan terbaru. e. Pelatihan Manajemen Risiko, khususnya tentang Advanced Audit Techniques; f. Pelatihan Analisis Fundamental dan Teknikal; g. Pelatihan Service Excellence, Sales & Marketing;
To improve the technical skill of the employees, the Company has sent them to attend various training programs provided by other institutions. The external training programs include:
Semua pelatihan internal dan eksternal tersebut dilakukan untuk menanggapi iklim usaha yang sangat dinamis dengan harapan para karyawan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan iklim bisnis sehingga mereka memiliki daya saing tinggi.
All of those internal and external trainings were conducted to respond to the rapid changing business climate in the hope that its employees can adapt to the changing environment and business climate so that they can become highly competitive.
a. b. c. d. e. f. g.
Financial Analysis Courses, Chartered Financial Analyst (CFA); Seminar on Corporate Finance and Investment Banking; Seminar on capital market products such as bonds, fixedincome instruments, mutual funds; Seminar about the latest taxation laws. Training on Risk Management, especially on Advanced Audit Techniques; Training on Fundamental and Technical Analysis; Training on Service Excellence, Sales & Marketing;
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
53
Sumber Daya Manusia Human Resources
Di sisi lain, Perseroan terus memperbaiki sistem manajemen sumber daya manusia (SDM), seperti merekrut karyawan berdasarkan keahlian dan menempatkan karyawan pada posisi yang tepat, merencanakan jenjang karir, menilai kinerja, dan melatih mereka.
On the other hand, the Company has continued to improve its human resources management system, such as hiring employees based on their skills and assigning employees on the right position, planning their career path, assessing their performance, and train them.
Pada tahun 2010 Perseroan mulai mengimplementasikan konsep Balance Score Card (BSC) untuk sistem penilaian kinerja karyawan. Penetapan kriteria penilaian kinerja berdasarkan konsep BSC bertujuan agar penilaian dapat lebih objektif dan terukur.
In 2010 the Company has implemented a system of compensation and benefits based on Balanced Score Card (BSC). The Company has established criteria for performance appraisal based on BSC in aiming for a more objective and measurable performance.
Selain itu, Perseroan juga memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan sesuai dengan persyaratan Aturan Ketenagakerjaan yang berlaku, seperti membayar gaji di atas upah minimum regional (UMR), memberikan berbagai fasilitas antara lain berupa Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK, jaminan perawatan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, melahirkan, kacamata) yang terus disesuaikan kebutuhan pegawai. Untuk menciptakan ketenangan kerja para karyawan, Perseroan juga telah menyelenggarakan Program Dana Pensiun.
In addition, the Company has also paid attention to the welfare of employees as required by the Labor Law, such as paying salary of above the regional minimum wage, providing the employees with various benefits such as Holiday Allowance, Employee Social Security / JAMSOSTEK, health insurance (inpatient, outpatient, maternity, glasses) that is continually adjusted to the needs of employees. In order to create peace in the mind of employees, the Company also has Pension Fund Program.
Salah satu jalan untuk mengembangkan potensi karyawan adalah dengan melakukan rotasi kerja, agar karyawan dapat bekerja di bidang yang paling cocok dengan potensi atau minat mereka. Kebijakan rotasi karyawan dapat dilakukan secara lebih leluasa karena Perseroan memiliki banyak bidang usaha. Program rotasi juga digunakan oleh Perseroan untuk memberi pengalaman kerja bagi karyawan-karyawan yang akan menaiki tangga korporat menuju posisi yang lebih tinggi. Guna memperlancar kebijakan ini, Perseroan telah mengembangkan Talent inventory System.
One way to develop employees’ potential is to do a job rotation, so that employees can change work in the field that best matches with their potential or interest. Staff rotation policy can be made more freely because the Company has several lines of business. Rotation program provides the opportunity for employee to climb up the Corporate ladder. In order to facilitate this policy, the Company has developed a Talent Inventory System.
54
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
Komposisi Karyawan (diluar BOC) menurut Manajemen Employees’ Composition, excluding members of BOC, by Management Level Tahun / Year Manajemen / Management
2006
2007
31/12/2008
31/12/2009
31/12/2010
Total
%
Total
%
Total
%
Total
%
Total
%
Direktur / Director
4
8%
4
9%
3
6%
3
7%
3
6%
Manajer / Manager
6
12%
8
17%
11
23%
10
22%
10
20%
Asisten Mgr / Assistant Mgr
1
2%
1
2%
1
2%
1
2%
4
8%
Supervisor
1
2%
1
2%
4
8%
4
9%
13
26%
Staff
31
61%
25
54%
22
46%
21
46%
13
26%
Non Staff Jumlah / Total
8
16%
7
15%
7
15%
7
15%
7
14%
51
100%
46
100%
48
100%
46
100%
50
100%
Komposisi Karyawan (diluar BOC) menurut Tingkat Pendidikan Employees’ Composition, excluding members of BOC, by Level of Education Tahun / Year Manajemen / Management S3
2006
2007
31/12/2008
31/12/2009
31/12/2010
Total
%
Total
%
Total
%
Total
%
Total
%
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
S2
1
2%
3
7%
6
13%
7
15%
9
18%
S1
29
57%
26
57%
26
54%
22
48%
25
50%
Diploma
10
20%
7
15%
7
15%
8
17%
5
10%
Non Akademi
11
22%
10
22%
9
19%
9
20%
11
22%
Jumlah / Total
51
100%
46
100%
48
100%
46
100%
50
100%
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
A. Komitmen Perseroan Pada Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
A. The Company Commitment In Good Corporate Governance (GCG)
Menyadari kewajibannya sebagai sebuah entitas bisnis dan status Perseroan sebagai perusahaan publik, Perseroan memberikan komitmen penuh untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Perseroan juga menerapkan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang di perseroan secara terencana, terarah dan terukur sedemikian rupa sehinga penerapan GCG berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG.
Being aware of its obligations as a business entity and the status of the Company as a public company, the Company has given its full commitment to implement Good Corporate Governance (GCG) in the business processes and all aspects of corporate management. The Company also applies the principles of GCG in every levels in a planned, targeted, and measurable way, so that the GCG implementation is consistent and in accordance with the best practice of GCG implementation.
Untuk itu Perseroan dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan.
Therefore, the Company with the support from all organizational elements, ranging from the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, Board of Directors to the employees, are always committed to continue to build the system, structure, and management and organization which is based on the values of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality/fairness.
56
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Berdasarkan komitmen di atas Perseroan sampai akhir 2010 telah melakukan berbagai upaya, seperti: 1. Pembentukan beberapa Komite di Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite GCG. 2.
Sosialisasi GCG ke seluruh level di tangga korporasi.
Based on the aforementioned commitments, until the end of 2010 the Company has made various efforts, such as: 1. Formation of several committees in the Board of Commissioners, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, and Good Corporate Governance Committee. 2. Socializing GCG to all corporate levels.
Ke depan, Perseroan akan memusatkan pada berbagai aktivitas implementasi GCG yang mengarah pada tercapainya berbagai indikator sebagai perusahaan Yang Telah Terkelola Dengan Baik atau Good Governed Corporation (GGC), dengan meningkatkan penanganan risiko bisnis melalui penerapan pengendalian intern dan manajemen risiko yang tepat.
In the future, the Company will focus on the implementation of GCG activities which lead to the achievement of a Good Governed Corporation, by improving the management of business risk through the application of proper internal control and risk management methods.
B. Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan
B. Application of Principles of Good Corporate Governance
Sesuai dengan komitmen, Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dalam menjalankan usahanya. Penerapan GCG ini telah terbukti dapat mengoptimalkan kinerja Perseroan, sehingga menumbuhkan kepercayaan para pemangku kepentingan dan terutama kepercayaan para investor. Implementasi GCG dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Penerapan Good Corporate Governance (GCG), yang memiliki 5 prinsip, (yaitu Keterbukaan, Tanggung jawab, Akuntabilitas, Kesetaraan dan Independensi), tersebut tercermin dalam kegiatan Perseroan sehari-hari.
1.
Keterbukaan dibutuhkan untuk memberikan kesempatan akses yang sama terhadap informasi dalam perusahaan kepada setiap pemangku kepentingan. Dengan upaya terbaik Perseroan menggunakan standar profesional pada setiap aspek bisnis dan dalam membuat kebijakan yang mendasari semua kegiatan operasional untuk menjaga agar perusahaan tetap mematuhi ketentuan demi akuntabilitas yang baik.
In accordance with its commitments, the Company continues to apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) in business. The GCG implementation has been proven to optimize the performance of the Company and increase the trust of stakeholders and investors, in particular. Implementation of GCG is done along with the prevailing standards and regulations. The implementation of GCG, which has 5 principles, i.e. Transparency, Responsibility, Accountability, Equality and Independence, are reflected in the daily activities of the Company.
1.
Transparency is required to provide equal access opportunity to information to every stakeholder. The Company has been using professional standard on every aspect of business and in making the policy that underlies all operational activities to keep the company comply with the provisions for a good accountability.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
57
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2.
Setiap keputusan manajemen, rencana dan implementasinya dilakukan untuk kepentingan terbaik baik bagi karyawan, pemasok dan pemangku kepentingan dengan tetap memegang teguh prinsip kesetaraan. Manajemen secara komprehensif bertanggung jawab atas setiap tindakan dan kebijakan yang diambil untuk mecapai tujuan dan sasaran perusahaan.
2.
Every management decision, planning, and its implementation is carried out for the best interests of the employees, suppliers, and stakeholders, by continuing to uphold the principle of equality. Management is comprehensively responsible towards all actions and measures taken to achieve corporate goals and objectives.
3.
Untuk memastikan terlaksananya prinsip GCG, Perseroan juga mengangkat Komisaris Independen. Sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya, manajemen berupaya secara sungguh-sungguh agar profitabilitas yang telah dicapai Perseroan diiringi dengan tata kelola perusahaan yang baik.
3.
To ensure the implementation of GCG principles, the Company also appoints an Independent Commissioner. In accordance with its functions and responsibilities, the management seriously tries to couple the Company’s achieved profitability always being accompanied by Good Corporate Governance practices.
4.
Prinsip independensi memastikan setiap keputusan yang diambil dari Direksi bebas dari intervensi pihak manapun. Manajemen telah bekerja sesuai dengan aturan main dan regulasi yang berlaku. Dewan Direksi selaku eksekutor dalam setiap kebijakan senantiasa berorientasi pada kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
4.
The principle of independence ensures that every decision taken by the Board of Directors (BoD) is free from any intervention. The management has been working in accordance with the rules and regulations. As the executors in each policies, the Board of Directors are always oriented towards the interests of shareholders and stakeholders.
5.
Perseroan juga telah membentuk Komite Audit sebagai salah satu Komite yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pegawasan yang memiliki peranan yang sangat penting. Komite Audit sebagai perpanjangan tangan Dewan Komisaris telah diberikan ruang yang memadai dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya.
5.
The Company has also formed an Audit Committee which has the important role in assisting the Board of Commissioners. As an extension of the Board of Commissioner, the Audit Committee has been given an adequate authority in carrying out thir duties and functions.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan di Perseroan yang ketentuannya telah diatur undang-undang atau anggaran dasar Perseroan. Di dalam RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi wajib melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerjanya berkaitan dengan pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham.
58
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest decision making forum in the Company which is governed and regulated by the laws or the Company’s articles of association. At the GMS, the Board of Commissioners and Directors have to report and be responsible for tasks execution related to the management and performance of the Company to Shareholders.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 3 Juni 2010.
Annual General Meeting of Shareholders The Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 3rd, 2010.
Pemberitahuan rencana RUPST telah disampaikan kepada BAPEPAM -LK (Bapepam) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 April 2010 yang dilanjutkan dengan publikasi di 2 (dua) surat kabar harian yaitu: Seputar Indonesia dan Investor Daily sebagai berikut: • Pemberitahuan RUPST pada tanggal 4 Mei 2010. • Panggilan RUPST pada tanggal 19 Mei 2010.
The notice of AGMS planning was submitted to Bapepam-LK (Bapepam) and the Indonesian Stock Exchange (IDX) on April 27, 2010, which was continued with the publication on two (2) daily newspapers, namely: Seputar Indonesia and Investor Daily as follows: • Notice of AGMS on May 4, 2010. • Invitation of AGMS on May 19, 2010.
Rapat terlaksana karena sudah memenuhi korum yaitu dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 5.868.910.693 atau 80,13% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Rapat Umum berjalan dengan lancar. Pengumuman hasil RUPS disampaikan ke Bapepam dan BEI serta diiklankan melalui surat kabar yang sama.
The meeting fulfilled the required quorum as it was attended by shareholders who represent 5,868,910,693 or 80.13% of the total shares with valid voting rights that have been issued by the Company and in accordance with the Articles of Association. The meeting was run smoothly. The announcement of the AGM’s resolution was submitted to Bapepam and IDX and advertised through the same newspapers.
Adapun hasil RUPS Tahunan adalah sebagai berikut:
The resolution of the Annual General Meeting are as follows:
1.
1.
2.
3.
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas segala tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (acquit et de charge) sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2009. Menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 karena Perseroan akan terus melanjutkan ekspansi usaha.
2.
3.
Approved and Accepted the Annual Report of the Board of Directors of the Company for the fiscal year ended at December 31, 2009. Approved and Accepted the Financial Statements for the year ended at December 31, 2009, audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Partners, and provided settlement and release of full responsibility to the Board of Commissioners and Directors of the Company for all their actions of supervision and management in the financial year ended at 31 December 2009 (acquit et de charge) as long as the actions were reflected in the Annual Report and Financial Statements for the year 2009.
Approved not to distribute dividends for the fiscal year ended at December 31, 2009 since the Company needs to continue its expansion.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
59
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4.
5.
Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik tersebut. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan Rapat ini.
4.
Approved to provide the power and authority to the Board of Directors of the Company to appoint a Public Accountant to audit the Financial Statements for the financial year that ended at 31 December 2010 and to determine the amount of honorarium and other requirements related to appointment of the Public Accountant.
5.
Approved to give authority and power with the substitution rights to the Board of Directors of the Company in order to perform all actions related to meeting’s decisions, but not limited to make or request of to be made and to sign any deeds related to meeting’s decision.
RUPS Luar Biasa: Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada tanggal 12 April 2010 yang berlangsung sesuai dengan tata cara RUPS menurut perundang-undangan yang berlaku. Rapat dapat dilaksanakan karena memenuhi korum, yakni dihadiri oleh 6.111.378.395 pemegang saham atau 85,05% dari jumlah pemegang saham yang berhak memberikan suara.
Extraordinary General Meeting of Shareholders: The Company held an Extraordinary General Meeting (EGM) on April 12, 2010, in accordance with the procedures of the EGM by the applicable legislation. Meetings could be held because it has fulfilled the quorum, which is attended by 6,111,378,395 shareholders or 85.05% of the number of shareholders who are entitled to vote.
Adapun hasil RUPS Luar Biasa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengenai penambahan modal sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal disetor Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD): a. Menyetujui untuk melakukan penambahan modal Tanpa HMETD dengan cara mengeluarkan saham setinggi-tingginya 10% dari modal disetor Perseroan, masing-masing dengan nilai nominal Rp100,b. Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan modal Tanpa HMETD termasuk tapi tetapi tidak terbatas dalam menentukan harga pelaksanaan penambahan modal Tanpa HMETD yang dianggap baik oleh Direksi, membuat dan/atau minta dibuatkan segala dokumen berkaitan dengan peningkatan modal.
The resolutions of the EGM are as follows:
60
1.
Regarding the increase of the Company’s capital as high as 10% of the paid up capital without Preemptive Rights: a.
Approved the management proposal to increase the capital of the Company without Preemptive Rights by issuing shares as high as 10% of paid up capital of the Company, with a nominal value of Rp100 .
b.
Granted the power and authority to the Board of Directors of the Company, as long as approved by the Board of Commissioners to perform all actions related to capital rising without pre-emptive rights, which includes the determination of the price of additional capital, create and/or asked for any documents relating to such increasing capital, and request approval and or report.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
2.
3.
Mengenai Pembagian Saham Bonus: a. Menyetujui untuk membagikan Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham Perseroan setinggi-tingginya sebesar Rp2.832 miliar dengan ketentuan setiap pemegang selembar saham akan memperoleh sebanyak tiga Saham Bonus. b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rencana pembagian Saham Bonus tersebut, termasuk penentuan nilai kapitalisasi agio saham Perseroan yang dianggap baik oleh Direksi Perseroan.
2.
Mengenai perubahan anggaran dasar:
3.
With regards to the amandment of the article of association: a. To approve the increase of the authorized capital of the Company gradually, with a maximum of Rp11,5 trillion, divided into 115 billion shares, with a nominal value of Rp100 for each. b. To grant the authority and power to the Board of Directors of the Company with the substitution rights to pour out the decision of the amendment in the Notary deed.
4.
With regards to the Company’s presentation on the expantion and/or investment in mining, oil and gas:
a.
b.
4.
b.
Menyetujui untuk meningkatkan Modal Dasar Perseroan yang dilakukan secara bertahap sehingga menjadi setinggi-tingginya Rp11,5 triliun yang terbagi atas 115 miliar lembar saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp100,-. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan perubahan Anggaran Dasar tersebut dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris.
Mengenai pemaparan rencana Perseroan untuk melakukan ekspansi dan/atau investasi dibidang pertambangan, minyak dan gas bumi: a. Menerima pemaparan rencana Perseroan untuk melakukan ekspansi dan/atau investasi di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi; b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan ekspansi dan/ atau investasi dibidang pertambangan, minyak dan gas bumi.
With regards to the Distribution of Bonus Shares: a. Approved to distribute bonus shares to capitalize the Company with a maximum of Rp2,832 billion, with the condition that each holders of one stock will receive three bonus shares. Granted the authority and power to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners to conduct all necessary actions in connection with the distribution of bonus shares, including the determination of the capitalization of the Company’s shares which is considered proper according to the Board of Directors of the Company.
a.
To accept the Company’s plan to expand and/or invest in mining, oil and gas.
b.
To grant the authority and power to the Board of Directors of the Company to perform all necessary actions in connection with the expansion and or investment in mining, oil and gas.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
61
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5.
6.
Persetujuan penjaminan aset Perseroan dan persetujuan pemberian jaminan perusahaan (Corporate Guarantee): a. Menyetujui pemberian jaminan oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan, baik berupa jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan maupun jaminan dalam bentuk aset-aset tertentu dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang merupakan seluruh maupun sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan dimaksud dalam rangka penerimaan pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang dianggap baik oleh Direksi; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemberian jaminan oleh Perseroan dan/ atau anak perusahaan Perseroan baik berupa jaminan perusahaan (corporate guarantee) maupun jaminan terhadap sebagian besar maupun seluruh harta kekayaan Perseroan dan/ atau anak perusahaan Perseroan, termasuk untuk membuat atau meminta dibuatkan segala dokumen, perjanjian dan akta yang diperlukan, hadir atau menghadap dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang termasuk Notaris, seluruhnya tanpa pengecualian.
5.
Mengenai penegasan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam RUPS Luar Biasa tanggal 9 Mei 2008: a. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengeluarkan saham baru Perseroan terkait dengan pelaksanaan Konversi TBUK dan pelaksanaan MESOP yang telah diterbitkan Perseroan; b. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan Konversi TBUK dan pelaksanaan MESOP tersebut.
6.
62
With regards to the pledge of the Company assets and the issuance of the Corporate Guarantee: a. To approve the granting of guarantees by the Company and or its subsidiaries, whether in the form of corporate guarantee by the Company and or its subsidiaries and guarantees in the form of certain assets of the Company and or its subsidiaries that represents all or most of the properties of the Company and or its subsidiaries in the framework of acceptance of third-party loans in the amount of which is considered good by the Directors.
b.
Agree to provide authority and power to the Directors of the Company to perform any necessary actions related to provision of guarantees by the Company and or its subsidiaries in the form of corporate guarantee as well as provision towards most or all assets of the Company and or its subsidiaries, including to make or request for all necessary documents, agreements and deeds, attend the meeting with all parties or the competent authorities including the Notary, without any exceptions.
With regards to the reinstatement of the authority and power for the Board of Commissioner as granted in the EGMS dated May 9th 2008: a. To grant the authority and power to the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners to issue new shares of the Company related to the implementation of TBUK (Tanda Bukti Utang Konversi) Conversion and MESOP that have been issued by the Company. b. Agree to provide authority and power to the Board of Directors of the Company to perform all necessary actions related to the execution of TBUK Conversion and implementation of these MESOP
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
7.
Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan Rapat ini.
Rapat Umum Pemegang Tanda Bukti Utang Konversi (RUPTBUK) Pada tanggal 14 Oktober 2010, Wali Amanat Perseroan yaitu PT Bank Permata Tbk menyelenggarakan RUPTBUK kepada para pemegang Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (TBUK). Rapat umum pemegang obligasi tersebut telah sesuai dengan: • Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 75 tanggal 11 Mei 2007 • Akta Addendum / Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.142 tanggal 14 Juni 2007. • Akta Addendum / Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.213 tanggal 21 Juni 2007. • Akta Addendum / Perubahan III perjanjian TBUK Bhakti Investama tahun 2007 No.243 tanggal 14 Oktober 2008.
7.
To grant the authority and power with the substitution rights to the Board of Directors of the Company to perform all actions related to the decision of the meeting, but it is not limited to the making or requesting to be made, and to sign any deeds related to the meeting decisions.
General Meeting of Bondholders (GMB) On October 14, 2010, the Trustee Company, PT Bank Permata Tbk, held GMB to the holders of Convertible Bonds of Bhakti Investama, Year 2007, with a Fixed Rates. This GMB is in compliance with:
•
Convertible Bond Trustee Agreement of Bhakti Investama, Year 2007, with Fixed Rate, No.75 dated May 11th, 2007
•
Addendum/Amendment Agreement of Convertible Bond Trustee of Bhakti Investama, Year 2007, with Fixed Rate, No.142 dated June 14th 2007
•
Addendum/Amendment II of Convertible Bond Trustee Agreement of Bhakti Investama, Year 2007, with Fixed Rate, No.213 dated June 21st, 2007.
•
Addendum/Amendment III of agreement of Convertible Bond of Bhakti Investama, Year 2007, No.243 dated October 14th, 2008.
Hasil RUPTBUK adalah sebagai berikut: 1. Agenda Pertama Menyetujui dan menerima baik restrukturisasi Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap.
GMB results are as follows: 1. First Agenda Approving and accepting the restructuring of Convertible Bonds of Bhakti Investama, Year 2007, with Fixed Rates.
2. Agenda Kedua Menyetujui untuk menandatangani Akta Addendum/ Perubahan III Perjanjian Perwaliamanatan Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Akta Pengakuan Utang, dan dokumen lainnya sehubungan dengan restrukturisasi TBUK.
2. Second Agenda Agree to sign the Deed of Addendum/Amendment III of the Convertible Bonds Trusteeship Agreement of Bhakti Investama, Year 2007, With Fixed Interest Rate, Recognition Deed of Debt, and other documents related to the restructuring of Convertible Bonds.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
63
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Agenda Ketiga Memberikan wewenang dan kuasa kepada PT Bank Permata Tbk selaku Wali Amanat untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tetapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan Rapat ini.
3. Third Agenda Providing authority and power to PT Bank Permata Tbk as a Trustee to perform any action related to decision of the Meeting, but is not limited to the making or requesting to be made, and to sign any deeds related to this Meeting.
RAPAT DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris bisa dijadikan salah satu ukuran efektivitas pengendalian perusahaan. Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun dan dapat menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris tambahan sewaktu-waktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama ataupun salah satu anggota Dewan Komisaris dan dari Anggota Direksi. Seluruh keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Dewan Komisaris selalu diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
BOARD OF COMMISSIONERS MEETING The Board of Commissioners meetings could be used as one of the effective measurement of the Company’s control. Board of Commissioners hold regular meetings at least twice a year and may hold additional meetings at any time, due to written request from the Commissioner or one of the Board of Commissioners or the Members of the Board of Directors. All decisions in the Board of Commissioners’ meeting are always taken by deliberation and consensus.
Pada 2010, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan persentase kehadiran sebesar 100%. Selain itu juga telah diadakan rapat koordinasi Komisaris dan Direksi sebanyak 6 (enam) kali dengan persentase kehadiran 100%.
In 2010, the Board of Commissioners had held 6 (six) meetings with 100% attendance. In addition, coordination meeting of Commissioners and Directors had also been held 6 (six) times with 100% attendance.
DIREKSI Direksi bertugas untuk menjalankan pengurusan Perseroan demi kepentingan Perseroan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi diberi kebebasan untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan, namun Direksi tetap harus menempatkan efisiensi dan keefektifan sebagai kriteria utamanya. Untuk hal-hal yang sifatnya strategis, Direksi perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris ataupun Pemegang Saham.
BOARD OF DIRECTORS Directors are responsible to run the management of the Company for its benefit and in accordance with the aims and objectives of the Company. Directors are given the freedom to take action and make decisions, but the Board still has to put efficiency and effectiveness as main criteria. For strategic matters, the Directors need to obtain prior approval from the Board of Commissioners or Shareholders.
Komposisi Direksi Sesuai dengan hasil RUPST pada 3 Juni 2010, susunan Direksi Perseroan komposisinya adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo Direktur : Hary Djaja Direktur : Darma Putra
Composition of the Board of Directors Based on the AGM on June 3rd, 2010, the composition of the Board of Directors are as follows: President Director : Hary Tanoesoedibjo Director : Hary Djaja Director : Darma Putra
64
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Rapat Direksi Sekurang-kurangnya 2 (dua kali) dalam setahun Rapat Direksi diselenggarakan. Hal ini dilakukan guna menjamin terlaksananya tugas-tugas Direksi. Rapat Direksi dapat pula diadakan apabila ada permintaan tertulis dari:
The Board of Directors Meeting The Board of Directors meeting is convened at least twice a year, to ensure the implementation of the duties of the Board of Directors. Directors meeting may also be held if there is a written request from:
- Direktur Utama, - Satu atau lebih Direktur - Satu atau lebih Anggota Dewan Komisaris.
- President Director, - One or more Directors - One or more members of the Board of Commissioners.
Rapat Direksi membahas masalah strategis dan operasional perusahaan, kebijakan dan hal-hal penting lainnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Menjelang akhir tahun, Direksi menyusun anggaran untuk tahun depan, yang dilaporkan kepada Rapat Komisaris.
The Board of Directors Meeting is held to discuss strategic issues and company operations, policies and other important matters in an effort to achieve Company goals and objectives. Towards the end of the year, the Board of Directors set up a budget for the following year, which is reported to the Meeting of Commissioners.
Selama 2010, Direksi telah mengadakan rapat berkala sebanyak 9 (sembilan) kali dengan persentase kehadiran 100%. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat dengan para manajer dari tiap-tiap divisi seminggu sekali untuk melakukan pembahasan mengenai masalah operasional Perseroan, pelaksanaan perencanaan strategis serta upaya pencapaiannya.
During 2010, the Board of Directors has convened its periodical meetings as much as 9 (nine) times with 100% attendance. In addition, the Board of Directors also held weekly meetings with the managers of each division to discuss the Company’s operational problems, the implementation of strategic planning, and the achievement efforts.
KOMITE AUDIT Pembentukan Komite Audit didasarkan pada peraturan Bapepam dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia). Komite Audit merupakan pihak independen yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugasnya dengan berpegang pada Pedoman Kerja.
AUDIT COMMITTEE The formation of the Audit Committee is based on the rules of Bapepam and Jakarta Stock Exchange (Indonesia Stock Exchange). The Audit Committee is an independent party responsible to the Board of Commissioners and carry out their duties by referring to the Work Guidelines.
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite audit bertugas dalam mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugastugas lainnya berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan, seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : • Melakukan penelaahan atas efektifitas system pengendalian internal Perseroan. • Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal.
Powers, Duties and Responsibilities of Audit Committee Audit committee is in charge in identifying issues that require attention of the Board of Commissioners and other tasks related as follows: a. To review the financial information that will be issued by the Company, such as financial statements, projections, and other financial information, i.e.: • •
Reviewing the effectiveness of internal control systems of the Company. Assessing the implementation and results of audits conducted by external auditors.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
65
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
b.
c. d.
e.
f. g.
Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal. • Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit. Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan.
•
•
•
Reviewing the independence and objectivity of the External Auditor. Reviewing and assessing the adequacy of the audit performed by the External Auditor.
b.
Reviewing the Company’s obedience towards laws and regulations in the field of capital markets and other legislation related to the activities of the Company.
c.
Reviewing the audit implementation by the Internal Auditor. Reporting to the Board of Commissioners regarding the risks that have been faced by the Company and implementation of risk management by the Directors Reviewing and reporting to the Board of Commissioners regarding complaints related to the Company.
d.
e.
f. g.
Maintaining the confidentiality of documents, data and corporate information. Creating the Audit Committee Charter. Audit Committee Meeting is held at least 2 times a year. Any minutes of meetings are made at the Meeting of the Audit Committee and reported to the Board of Commissioners along with opinions and suggestions.
Komposisi Susunan Keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Composition The composition of Audit Committee as of 31 December 2010:
Ketua : Antonius Z. Tonbeng Anggota : Posma Lumban Tobing Anggota : Anwar Ade Widjaya
Chairman Member Member
Rapat Komite Sepanjang 2010, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali dan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Komite Audit tidak terdapat temuan-temuan yang bersifat material.
Committee Meeting During 2010, Audit Committee had convened 8 (eight) meetings and based on investigation result of the Audit Committee there were no material findings.
66
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
: Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing : Anwar Ade Widjaya
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
KOMITE REMUNERASI Komite Remunerasi dibentuk untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab secara professional membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas di bidang remunerasi.
REMUNERATION COMMITTEE Remuneration Committee is formed to responsibly and professionally assist the Board of Commissioners in carrying out tasks in the field of remuneration.
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi bertugas untuk memberikan nasihat kepada Dewan Komisaris tentang remunerasi, bonus dan tunjangan bagi Dewan Komisaris, Direksi serta karyawan Perusahaan termasuk struktur, syarat dan pelaksanaan insentif jangka panjang bagi Direksi.
Powers, Duties and Responsibilities Remuneration Committee is responsible for providing advice to the Board of Commissioners regarding remuneration, bonuses, and allowances for the Board of Commissioners, Directors, and employees of the Company, including the structures, terms and implementation of long-term incentive for the Board of Directors.
Komposisi Komite Remunerasi Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Anggota : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Composition of Remuneration Committee Composition of the Remuneration Committee as of December 31, 2010 are as follows: Chairman : Hary Tanoesoedibjo Member : Hary Djaja Member : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Rapat Remunerasi Selama 2010, Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat 2 (dua) kali yang keseluruhannya dihadiri oleh seluruh anggota Komite Remunerasi.
Remuneration Committee Meetings During 2010, the Remuneration Committee meeting was held twice and were attended by all members of the Remuneration Committee.
GRUP INTERNAL AUDIT Fungsi utama Grup Internal Audit adalah memberikan pandangan yang independen mengenai kondisi sistem pengendalian internal (internal control system) di Perseroan beserta unit-unit usahanya.
GROUP INTERNAL AUDIT The main function of the Group Internal Audit is to provide an independent view on the condition of the internal control system in the Company and its business units.
Melalui kegiatan audit, konsultasi aspek control dan kegiatan terkait lainnya, Grup Internal Audit tidak hanya mengevaluasi kondisi pengendalian internal, tetapi juga meningkatkan kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian internal tersebut.
Through audit activities, control aspect consultation and other related activities, Internal Audit Group does not only evaluate the internal control, but also enhance the sufficiency and effectivity of the internal control system.
Dalam melaksanakan tugasnya, Grup Internal Audit mengacu kepada Internal Audit Charter (yang telah disesuaikan dengan peraturan Bapepam-LK) yang memberikan kewenangan kepada Grup Internal Audit untuk melakukan kegiatan audit secara luas pada seluruh unit-unit usaha dalam lingkungan Grup Perseroan.
In performing its duties, the Internal Audit Group refers to the Internal Audit Charter (which has been adjusted to Bapepam-LK) which authorizes the Internal Audit Group to conduct a broad audit of all business units within the Group of the Company.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
67
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Grup Audit Internal juga melakukan koordinasi dengan Internal Audit di unit usaha dalam Grup Perseroan untuk memastikan kecukupan cakupan audit, meningkatkan kualitas kegiatan audit dan kompetensi auditor di unit usaha. Rencana Kerja Audit berbasis resiko untuk tiap unit disusun secara sistematis dengan memperhatikan berbagai faktor finansial dan operasional, kinerja pengendalian di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya. Rencana Kerja ini kemudian dikonsultasikan dengan Direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuannya.
Internal Audit Group is also working closely with Internal Audit in the business units within the Company to ensure the adequacy of audit coverage, improve the quality of audits, and auditor’s competence in business units. Risk-based Audit Work Plan for every unit is developed systematically by taking into account various financial and operational factors, performance of control in the past and other important aspects. This Work Plan is then reviewed by the Board of Directors of the Company to obtain their approval.
Hasil kegiatan audit, implementasi rekomendasi dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan pengendalian internal dilaporkan setiap bulan kepada Dewan Direksi.
The results of the audit activities, the recommended implementation and other activities related to improve internal controls are reported monthly to the Board of Directors.
KOMITE MANAGEMENT EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP) Komite MESOP dibentuk pada 2008 terkait dengan keputusan Pemegang Saham Perseroan yang menyetujui pemberian MESOP sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Komite MESOP bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan MESOP tersebut.
COMMITTEE OF MANAGEMENT AND EMPLOYEE STOCK OPTION PROGRAM (MESOP) MESOP Committee was formed in 2008 associated with the decision of the Company’s Shareholders who approved the granting of MESOP with a maximum of 3% of the total paid up capital. MESOP Committee is responsible in determining policies related to the implementation of these MESOP.
Komposisi Komite MESOP Susunan Keanggotaan Komite MESOP per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
MESOP Committee Composition Composition of MESOP Committee as of December 31, 2010 are as follows:
Ketua : Hary Tanoesoedibjo Anggota : Hary Djaja Anggota : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Chairman Member Member
68
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Based on the letter No.S-07705/BEI-PPJ/12-2010 dated December 8, 2010, Indonesia Stock Exchange has approved the pre-listing of shares in the implementation of the Company MESOP Phase I and II as follows :
Berdasarkan surat No.S-07705/BEI-PPJ/12-2010 tanggal 8 Desember 2010, Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pra pencatatan saham dalam pelaksanaan MESOP Perseroan Tahap I dan II adalah sebagai berikut:
Pra Pencatatan MESOP/ Pre-Listing of MESOP
Keterangan
Description Amount of pre-listing shares
Jumlah Saham Pra Pencatatan
308.467.533 shares
Tahap I
173.670.533 shares
Phase I
Tahap II
134.797.000 shares
Phase II
Harga Pelaksanaan MESOP
Exercise price of MESOP
Rp 117,-
Periode Penukaran Tahap I adalah sebagai berikut: Execution Period for Phase I: Alokasi/ Allocation
%
Jumlah Saham/ Number of Shares
Periode Pelaksanaan/Execution Period
2010
30%
52.101.160
Desember 2010 dan April 2011/ December 2010 and April 2011
2011
30%
52.101.160
April 2011 dan Oktober 2011/April 2011 and October 2011
2012
40%
69.468.213
April 2012 dan Oktober 2012/April 2012 and October 2012
Periode Penukaran Tahap II adalah sebagai berikut: Execution Period for Phase II: Alokasi/ Allocation
%
Jumlah Saham/ Number of Shares
Periode Pelaksanaan/Execution Period
2011
30%
40.439.100
April 2011 dan Oktober 2011/April 2011 and October 2011
2012
30%
40.439.100
April 2012 dan Oktober 2012/April 2012 and October 2012
2013
40%
53.918.800
April 2013 dan Oktober 2013/April 2013 and October 2013
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
69
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
SEKRETARIS PERUSAHAAN Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK, Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal • Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan • Memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. • Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Bapepam dan masyarakat terutama investor
CORPORATE SECRETARY Based on Bapepam-LK regulations, Corporate Secretary has the duties and responsibilities as follows: • Following the development of the Capital Market, particularly the applicable rules in the Capital Market •
Providing any information needed by investors related to the condition of the company
•
Providing advice to the Directors to comply with the provisions of Law No. 8 on the Capital Market and its implementing regulations. Acting as a liaison between the Company and the Bapepam and the public, especially investors.
•
Robert Satrya Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sejak September 2006, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Robert Satrya.
Robert Satrya has been the Corporate Secretary since September 2006.
Robert Satrya menjabat sebagai Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations Perseroan sejak bulan September 2006. Lahir pada tahun 1963, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Financial Management dari California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat pada tahun 1986 dan memperoleh Master of Applied Finance dari University of Western Sydney pada tahun 1999. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005).
Robert Satrya serves as Senior Vice President, Corporate Secretary / Head of Investor Relations of the Company since September 2006. Born in 1963, obtained his Bachelor of Science degree in Financial Management from California State University of Long Beach, California, United States in 1986 and obtained a Master of Applied Finance from the University of Western Sydney in 1999. Previously, he served as Senior Vice President and Special Assistant to President Director of the Company, as President Director of PT Asia Media International (2001-2003) and as Director in Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005).
70
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Berbagai kegiatan terkait dengan para pemangku kepentingan yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan pada tahun 2010, antara lain: 1. Menyelenggarakan RUPST dan RUPLSB Perseroan 2. Menyelenggarakan conference call dan press conference 3. Menyelenggarakan serta berpartisipasi dalam Pemaparan Publik, Site Visit Exhibition, Investor Gathering 4. Menjalin komunikasi dengan para regulator seperti Bapepam dan Bursa Efek Indonesia
Various activities associated with stakeholders which were done by the Corporate Secretary in 2010:
Selain tugas-tugas tersebut diatas, Sekretaris Perusahaan Perseroan juga membawahi Divisi Hubungan Investor
Besides that, the Corporate Secretary also handles the Company’s Investor Relations Division
Hubungan Investor (HI) Pengelolaan Hubungan Investor bagi Perseroan memiliki peranan penting antara lain:
Investor Relations (IR) Management of Investor Relations for the Company has an important role, such as:
•
•
Providing a positive impact for the wider community, especially the capital market participants and the investors.
•
Creating, maintaining, and developing the Company access to the regulators, the public, capital market participants (including investors). Managing market expectations and building an impression to investors that the Company is trustworthy (credible), efficient, transparent, and capable.
•
•
•
Memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat luas khususnya para pelaku pasar modal dan termasuk para investor. Menciptakan, memelihara dan mengembangkan akses Perseroan terhadap regulator, masyarakat luas, pelaku pasar modal (termasuk investor); Mengelola harapan pasar (market expectations) dan membangun kesan terhadap investor bahwa Perseroan dapat dipercaya (credible), efisien, transparan dan berkemampuan (capable); Meningkatkan pandangan yang positif bagi Perseroan terhadap masyarakat luas, pelaku pasar modal (termasuk investor).
Setiap bulan, HI Perseroan mengadakan pertemuan dengan HI beberapa anak perusahaan untuk saling bertukar informasi mengenai perkembangan masing-masing perusahaan yang meliputi kinerja, kemajuan dan rencana strategi perkembangan usaha ke depan.
1. 2. 3. 4.
•
•
Held GMS and Extraordinary GMS Held conference call and press conference. Organized and participated in the Public Expose, Site Visit Exhibition, and Investors Gathering. Established communications with the regulators such as the Bapepam and IDX.
Increasing the positive outlook for the Company to the public and capital market participants (including investors).
Every month, Company IR holds a meeting with several subsidiaries to exchange information on the development of each company which includes the performance, progress, and future business development strategies.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
71
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selain melakukan roadshow ke luar negeri, Perseroan juga mengadakan “one on one” meeting dengan beberapa perusahaan baik lokal maupun asing.
Besides conducting road shows abroad, the Company IR also holds a “one on one” meeting with several companies, both local and foreign companies.
Sebagai perusahaan yang sudah go public, informasi dan data Perseroan tersedia dan dapat diberikan kepada siapapun yang memerlukannya, sepanjang informasi atau data tersebut merupakan informasi dan data yang boleh diketahui secara umum seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Informasi tersebut dapat diakses melalui situs resmi Perseroan yaitu www. bhakti-investama.com
As a public company, the Company information and data are available and can be given to anyone who needs it, as long as those information or data can be disclosed, such as the Financial Statements, Annual Reports, Press Releases, and so on. Such information can be accessed via the official website of the Company, www.bhakti-investama.com
72
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
Penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usaha selalu diupayakan oleh Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko guna mengukur serta menilai risiko apa saja yang dihadapi. Sejalan dengan ini, pengelolaan manajemen risiko tersebut selalu dikembangkan dan disempurnakan untuk memperoleh hasil yang optimal.
The Company continues to be prudent in conducting its business activities. To this end, the Company applies a risk management system to measure and gauge with the faced business risks. This risk management system is continually developed and adjusted to obtain maximum results.
Pengelolaan Risiko bertujuan untuk memastikan agar kesinambungan, profitabilitas dan pertumbuhan usaha berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
The main objectives of the Company’s risk management are to ensure sustainability, profitability and business growth that progresses along with the vision and mission of the Company.
Proses pengelolaan risiko mencakup langkah-langkah sebagai berikut: Identifikasi dan pembuatan peta risiko, kuantifikasi dan pengukuran risiko, penanganan risiko serta kebijakan manajemen risiko. Melalui penerapan langkah-langkah tersebut, Perseroan diharapkan dapat mengantisipasi segala kemungkinan risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang.
The risk management process includes: The identification and risk mapping, risk measurement and assessment, risk treatment and risk management policies. Based on these processes, the Company is expected to anticipate all possible risks that could occur in the future.
RISIKO USAHA
Business Risk
Seperti dunia usaha pada umumnya, Perseroan tidak luput dari berbagai risiko usaha baik yang dipengaruhi oleh faktorfaktor internal maupun eksternal yang dapat menurunkan pendapatan Perseroan. Adapun risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Like other businesses in general, the Company is also facing with business risks caused by internal and external factors, that can affect the Company’s revenues. The risks that may be encountered by the Company are as follows:
1. Risiko investasi Faktor internal, seperti kemampuan manajemen dalam bidang pengelolaan investasi dan kualitas manajemen risiko, dan faktor eksternal, antara lain kepercayaan para investor, sangat mempengaruhi usaha di bidang investasi. Apabila Perseroan tidak dapat mengantisipasi hal tersebut dengan baik maka akan berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan.
1. Investment risk Internal factors, such as the Company’s capabilities in managing its investment and the quality of its risk management, and external factors such as investors’ confidence, can signifcantly affect the Company’s investment banking business. If the Company cannot prudently anticipate these matters, its income stream may be adversely affected.
2. Risiko korporasi Pendapatan anak-anak perusahaan pada dasarnya sangat mempengaruhi pendapatan Perseroan. Apabila pendapatan usaha anak perusahaan berkurang, otomatis pendapatan Perseroan juga akan menurun.
2. Corporate risk The Company is very dependent on the income contribution from its subsidiaries. If revenues from its subsidiaries decrease, the Company’s revenues will also drop.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
73
Manajemen Risiko Risk Management
3. Risiko perekonomian Kondisi perekonomian yang kurang kondusif dapat menyebabkan menurunnya kepercayaan para investor untuk menanam modalnya di Indonesia. Hal ini tentunya berdampak pada menurunnya pendapatan Perseroan.
3. Economic risk Unfavorable economic conditions could weaken the investors’ confidence to invest in Indonesia. This in turn will definitely affect the Company’s revenue.
4. Risiko peraturan pemerintah Adanya peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi Perseroan. Misalnya, peraturan yang berkaitan dengan penggabungan usaha (merger) dan akuisisi dapat berpengaruh secara negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan.
4. Regulatory risk New regulations issued by the government could have significant impact on the Company. For example, regulations related to mergers and acquisitions may have adverse impacts on the Company’s business.
5. Risiko teknologi Persaingan yang semakin ketat akan memaksa Perseroan untuk lebih memperhatikan perkembangan sistem dan teknologi yang dibutuhkan. Ketidakmampuan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi dapat berpengaruh negatif terhadap kinerja Perseroan.
5. Technology risk Tight competition may force the Company to pay more attention on the development of the required systems and technology. Inability to anticipate in technological changes may have negative effects on the Company.
6. Risiko persaingan Adanya perusahaan sejenis akan menimbulkan tingkat persaingan yang ketat dalam hal memperebutkan pangsa pasar sehingga dapat berakibat menurunnya tingkat pendapatan Perseroan.
6. Competition risk The presence of other companies in the same industry will heighten the level of competition in obtaining the market share. This in turn may reduce the income stream of the Company.
7. Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban Perseroan dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat, sementara di sisi lain mayoritas pendapatan Perseroan berupa mata uang Rupiah.
7. Currency Risk A weakening value of Rupiah against foreign currencies would negatively impact the Company’s ability to fulfill its US Dollar obligations as most of the Company’s revenues are in Rupiah.
74
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tanggungjawab sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Perseroan secara konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung pengembangan komunitas di wiliayah operasional Perseroan pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya. Untuk merealisasikan misi ini, Perseroan melalui anak perusahaan telah mengadakan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
We consistently carry out supporting activities for the community development in our operational area in particular, and all across Indonesia in general. These CSR related activities are carry out directly by the Company and/or through our subsidiaries. Therefore, the Company through its subsidiaries has conducted a series of social program,namely:
RCTI Peduli
RCTI Peduli
Melalui program ini RCTI sepanjang 2010 telah menyalurkan dana bantuan pemirsa kepada masyarakat dalam bentuk Bantuan Bencana Alam dan Bantuan Sosial. Bantuan Bencana Alam telah disalurkan kepada korban Tsunami Mentawai dan pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Bantuan Non Bencana Alam berupa pengobatan gratis bagi warga Kota Jambi, dan pemberian sarana pendidikan di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Throughout 2010, RCTI Peduli has gathered and distributed the donations of its viewers in the forms of Natural Disaster and Social Aids. The Natural Disaster Aid was given to the survivors of the tsunami in Mentawai and the refugees of Mount Merapi. The Social Aid was realized as free medical care for the residents of Jambi and educational facilities in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara and in Padang, West Sumatra.
76
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Jalinan Kasih
Jalinan Kasih
Melalui sebuah program non-komersial yang bernama “Jalinan Kasih”, RCTI mengajak para pemirsanya untuk melakukan beberapa kegiatan social seperti membangun tiga gedung SD baru di Padang yang rusak akibat gempa, memberikan bantuan dana melalui Kemenkominfo untuk korban letusan gunung Merapi dan gempa Mentawai, serta memberikan bantuan sembako, santunan uang dhuafa Ramadhan dan hewan qurban.
With its non-commercial program entitled “Jalinan Kasih,” RCTI appeals its viewers for assisting several social contributions, namely: rebuild three new elementary school buildings which were devastated by the earthquake in Padang, donating to the survivors and refugees of the Mount Merapi eruption and the Mentawai earthquake through the Ministry of Communication and Information, as well as providing staple goods for impoverished people and distributing dhuafa (Arabic for ‘the poor’) donations and the meat of sacrificed animals during Ramadhan.
MNCTV Peduli
MNCTV Peduli
MNC TV Peduli adalah program kegiatan sosial yang menghimpun dan menyalurkan dana dari para pemirsa MNC TV. Sepanjang 2010 dana bantuan pemirsa ini didistribusikan kepada korban bencana alam dan bantuan sosial. Bantuan bencana alam disalurkan ke korban Banjir Karawang (Jawa Barat), Korban Banjir Wasior (Papua), dan Bantuan Gunung Merapi. Sedangkan bantuan Non Bencana Alam berupa bantuan di bidang pendidikan, kesehatan dan keagamaan.
MNC TV Peduli is a social program of fundraising distribution from the viewers of MNC TV. In 2010, the donations were distributed to assist the survivors of natural disasters – Karawang flood in West Java, Wasior inundation in Papua, and Mount Merapi eruption in Central Java – and as social assistances for educational, public health, and religious purposes.
Global TV Peduli
Global TV Peduli
Global TV Peduli merupakan program penggalangan dana pemirsa Global TV untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Selama tahun 2010, Global TV telah menyalurkan donasi pemirsa kepada masyarakat korban bencana alam dan non bencana alam. Bantuan Bencana Alam disalurkan melalui posko pengungsi di Kelurahan Hargobinagun, Pakem. Selain itu, Global TV Peduli, bekerja sama dengan dokter dan tim kesehatan Group 2 Kopassus, juga membuka posko kesehatan di lokasi tersebut. Bantuan non bencana alam disalurkan untuk bidang Bidang Pendidikan, kesehatan dan Pengembangan Komunitas.
Global TV Peduli is a fundraising activity from the viewers of Global TV for people in need. In 2010, Global TV has distributed the donation to the survivors of natural disasters and for other social purposes. The natural disaster assistance was distributed through the evacuation camp at Hargobinangun village, Pakem, Sleman. Additionally, Global TV Peduli worked together with the doctors and paramedics of Kopassus’s 2nd Group to open a healthcare unit on the camp. The non-disaster assistance was used for educational, public health, and community development purposes.
Seputar Indonesia Peduli
Seputar Indonesia Peduli
Kegiatan sosial Sindo Peduli tahun 2010 meliputi pembangunan dan Penyerahan Sekolah Tahan Gempa di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada tanggal 23 September 2010. Pembangunan sekolah tersebut didukung oleh Pembaca Harian Seputar Indonesia dan mitra strategis Swiss Bell Hotel dan GE Electric, dimana pembangunan sekolah dilakukan oleh Urbane Indonesia.
The 2010 Sindo Peduli program included the development and handover of a quake-proof school at Margamulya village, Pengalengan sub-district, Bandung Regency on September 23rd, 2010. The school was constructed by Urbane Indonesia with the donations from the readers of Seputar Indonesia newspaper and two strategic partners–Swiss Bell Hotel and GE Electric.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
77
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
MNCN Peduli
MNCN Peduli
Program MNCN Peduli merupakan program kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT MNC Networks melalui Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio, dan ARH Global Radio. Pada 2010, program ini telah menyelenggarakan dua kali donor darah, empat kali dakwah keliling yang bertajuk Darling RDI, dan pengobatan umum gratis di masjid dan pesantren. Program MNCN Peduli juga mencakup CSR Ramadhan, yaitu program Ramadhan berupa siaran langsung dari beberapa Panti Asuhan dan Mal, sekaligus memberi sumbangan dan hiburan bagi anak yatim piatu. CSR Natal, yaitu kegiatan pemberian sumbangan ke 3 panti asuhan. MNCN Peduli juga melakukan kegiatan sosial dalam rangka pemulihan efek bencana Merapi meletus berupa Pengobatan Gratis bagi masyarakat lereng Merapi, Pembelian Hewan qurban bagi pengungsi korban merapi, pembelian buku cerita anak untuk korban letusan gunung Merapi dan membangun sarana umum berupa Irigasi untuk korban letusan gunung Merapi.
MNCN Peduli is a social responsibility program conducted by PT MNC Network through its affiliated radio stations – Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio, and ARH Global Radio. In 2010, the program has held two blood donor programs, four travelling sermons themed “Darling RDI,” and free medical care at mosques and Islamic boarding schools. This program also conducted the Ramadhan CSR activities in the form of a live broadcast from several orphanages and shopping malls for distributing donations and providing entertainments for the orphans. The Christmas CSR program comprised charity handovers to three orphanages. MNCN Peduli also performed social activities for the recovery of Mount Merapi eruption, including the provision of free medical treatment, the purchase of sacrificed animals, the construction of irrigation facilities, and the provision of storybooks for the refugees and their children.
Indovision Peduli
Indovision Peduli
Indovision Peduli merupakan program sosial PT MNC Sky Vision yang menghimpun dana pemirsa untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada tahun 2010, Indovision Peduli, bekerja sama dengan Yayasan Obor Indonesia, memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban tsunami di Kepulauan Mentawait dan pengungsi letusan Gunung Merapi. Pengiriman bantuan ke pengungsi merapi dibantu Grup 2 Kopassus yang mendirikan posko bantuan gempa di Umbulharjo. Program Indovision Peduli juga mencakup Pembinaan Komunitas, dengan berpartisipasi dalam Program Desa Informasi bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Kegiatan Sosial dengan menyelenggarakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali.
Indovision Peduli is a corporate social responsibility program of PT MNC Sky Vision in gathering donations from its subscribers. In 2010, Indovision Peduli collaborated with Yayasan Obor Indonesia in assisting the survivors of Mentawai tsunami and the eruption of Mount Merapi. The donations were distributed to the refugees of Merapi through Kopassus’s 2nd Group which set up an earthquake mitigation post in Umbulharjo. Indovision Peduli also promoted a community development program through the Desa Informasi (Information Village) program, cooperating with the Ministry of Communication and Information; and held quarterly blood donor events.
78
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
A. TINJAUAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. INTERNATIONAL ECONOMIC REVIEW
Pada tahun 2007 ekonomi global tumbuh 5,2%, namun krisis keuangan memangkas laju pertumbuhan ekonomi menjadi 3,7% pada 2008 dan 2,2% pada 2009. Meskipun berangsur pulih, pertumbuhan ekonomi pada 2010 masih di bawah angka sebelum krisis keuangan yakni 4,2%
In 2007, the global economy grew 5.2%, but the financial crisis slashed the growth to 3,7% in 2008 and 2,2% in 2009. Regardless of its recovery, the growth of 4.2% in 2010 remained below the figures prior to the crisis.
Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi dunia 2011 dari 4,2% menjadi 4,4%, meskipun menghadapi risiko laju inflasi dan kenaikan harga minyak akibat penguatan permintaan di tengah ketatnya pasokan dan komoditas dunia akibat gangguan produksi karena cuaca buruk dan bencana alam pada akhir 2010. Perbaikan proyeksi pertumbuhan sebagian besar disebabkan oleh paket stimulus fiskal baru berupa perpanjangan insentif pajak di Amerika Serikat dan Jepang menjelang akhir 2010. Menurut IMF, gejolak yang terjadi di Mesir yang mempengaruhi perekonomian dunia, diyakini bersifat sementara dan tidak akan menimbulkan konsekuensi yang berkepanjangan.
The International Monetary Fund (IMF) raised its estimation on the 2011 world economic growth from 4.2% to 4.4%, despite of the risk of inflationary pressure and rising oil price, due to the ever-increasing demand amid the tightened global supplies of oil and commodities as their productions were hampered by bad weather and natural disasters in late 2010. The increased growth projection was driven by the new fiscal stimulus packages of the extension of tax incentive in the US and Japan in late 2010. According to IMF, the political turmoil in Egypt which affected the world economy, was believed to be temporary and would not create prolonged consequences.
80
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manejemen
Management Discussion and Analysis
B. TINJAUAN EKONOMI NASIONAL
B. NATIONAL ECONOMIC REVIEW
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 mencapai 6,1%, melebihi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 sebesar 5,8%. Dengan pertumbuhan 6,1% maka nilai PDB mencapai Rp6.422,9 triliun. Kementerian PPN/Bappenas optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada 2011 akan mencapai 6,4% sesuai target APBN 2011. Target ini tampak lebih optimistis daripada proyeksi yang dibuat IMF, Pemerintah yakin bahwa tekanan harga komoditas global yang cenderung tinggi tidak akan begitu memengaruhi perekonomian domestik. Di sisi internal, pemerintah juga secara konsisten terus memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan berbagai macam kebijakan seperti peningkatan alokasi belanja modal dan peningkatan peran swasta dalam pembangunan. Tingginya konsumsi masyarakat yang selama ini mendominasi dan menjadi faktor penting terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dibarengi dengan meningkatnya nilai investasi dan ekspor.
According to the Central Statistics Agency (BPS), the economic growth of Indonesia in 2010 peaked at 6.1%, exceeding the targeted growth of 5.8% on the 2010 Revised State Budget. With 6.1% growth, the Gross Domestic Products reached Rp6,422.9 trillion.
C. TINJAUAN OPERASIONAL
C. OPERATIONAL REVIEW
Perseroan mencatat banyak aksi korporat penting sepanjang 2010. Dimulai pada 13 Januari ketika PT Media Nusantara Citra, Tbk (MNC), melalui anak perusahaan Linktone Ltd mengakuisisi 50,01% saham Letang Game Ltd seharga USD 9.15 juta, di antaranya sebanyak USD2.56 juta dibayar tunai saat penutupan transaksi dan sisanya akan dibayar sampai 2011 sesuai dengan kinerja Letang dalam hal keuangan dan perkembangan usaha tertentu.
The Company recorded a series of crucial corporate actions throughout 2010. On January 13th, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Tbk through its China-based subsidiary, Linktone Ltd, acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang) for USD 9.15 million, USD 2.56 million of which was paid in cash during the transaction closing, and the rest will be settled in 2011 according to the performance of Letang in terms of finance and certain business developments.
Pada 17 Maret 2010, MNC bersama dengan Grup Linktone telah mengakuisisi 75% saham biasa InnoForm Media Pte Ltd (InnoForm) seharga SGD 9,75 juta. Dalam transaksi tersebut MNC mengakuisisi 25% saham dan Linktone akuisisi 50% saham, masing-masing melalui anak usaha yang dimiliki sepenuhnya yang berlokasi di UAE. Transaksi akuisisi ini akan dibiayai sepenuhnya dari arus kas internal MNC dan Linktone. Sebagai bagian dari transaksi tersebut, MNC dan Linktone memiliki opsi untuk membeli sisa 25% saham, dimana 15% saham dapat dijalankan dalam jangka waktu 18 bulan dan 10% lainnya dapat dijalankan dalam jangka waktu 30 bulan dari tanggal akuisisi.
On March 17th, 2010, MNC and Linktone Group also acquired 75% of regular shares of InnoForm Media Pte Ltd for SGD 9.75 million. Under the transaction agreement, MNC bought 25% and Linktone took 50%, all of which were conducted through their subsidiaries in the UAE. The acquisition will entirely be financed with the internal cash reserves of both companies. As a part of the agreement, MNC and Linktone will have the option to buy the remaining 25% shares, 15% of which can be realized in 18 months and another 10% in 30 months after the acquisition date.
The Ministry/Agency of National Development Planning is optimistic that the national economic growth this year will reach 6.4% as targeted on the 2011 State Budget. The targeted growth seems more optimistic compared to the IMF projection, but the Government is certain that the upward pressure of the global commodity prices will not affect much the domestic economy. Internally, the Government is consistently reinforcing the growth with various policies, such as, increasing the allocation of capital expenditure and the role of private sector in national development. Massive public consumption which has been dominating and leveraging the national economic growth will be accompanied by the hike of investment value and export.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
81
Analisis dan Pembahasan Manejemen Management Discussion and Analysis
Dalam bidang jasa keuangan, pada bulan Januari 2010, anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) melalui PT Bhakti Securities meluncurkan fasilitas perdagangan saham secara online dengan nama Bhakti Online Brokerage (BOB). Pada November 2010, BCAP secara hukum telah merampungkan akuisisi atas 99,9% saham PT UOB Life-Sun Assurance (UOB Life), dan pada Desember 2010 mengganti nama UOB Life menjadi PT MNC Life Assurance. UOB Life adalah perusahaan penyedia layanan asuransi jiwa yang sebelumnya dimiliki oleh Pru Life Assurance Ltd (pemegang saham mayoritas).
In the financial service sector, PT Bhakti Capital Indonesia (BCAP) Tbk through PT Bhakti Securities launched an online trading platform called Bhakti Online Brokerage (BOB) in January 2010, and BCAP also legally completed the acquisition of 99.9% ownership of PT UOB Life-Sun Assurance (UOB Life) in November 2010, and later changed its name to PT MNC Life Assurance in December 2010. UOB Life was a life insurance company which was previously owned by Pru Life Assurance Ltd as the majority shareholder.
Untuk menciptakan pertumbuhan usaha di masa depan, pada 2010 Perseroan telah fokus pada rencana untuk melakukan diversifikasi usaha ke bisnis baru yang menjanjikan. Untuk rencana ini Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam sebuah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 April 2010 untuk melakukan investasi pada minyak/gas dan pertambangan batubara yang memiliki prospek usaha yang sangat baik. Rencana ini adalah bagian dari strategi manajemen Perseroan untuk meningkatkan kinerja di masa depan, menciptakan nilai yang lebih besar bagi para pemegang saham dan membantu pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi migas nasional.
In order to boost its future business growth, the Company has focused on diversifying its businesses into lucrative sectors in 2010. The Extraordinary General Meeting of Shareholders on April 12th, 2010 has approved the plan for acquiring coal or oil and gas mining companies which have excellent business prospects. The plan is part of the Company management’s strategy to increase its performance in the future by creating larger added values for shareholders and assisting Indonesian government to increase national oil and gas lifting.
Untuk merealisasikan rencana diversifikasi tersebut, Perseroan telah menandatangani dokumen transaksi untuk memiliki mayoritas saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), yang telah mengakuisisi 8 Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batubara seluas lebih dari 92.000 hektar di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Selain itu, Perseroan juga telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengoperasikan 1 (satu) IUP batu bara yang sudah beroperasi di Kalimantan Timur. Dalam bidang minyak dan gas (migas) Perseroan telah menandatangani dokumen terkait rencana untuk mengakuisisi saham mayoritas di sebuah perusahaan yang mendapat konsesi mengolah satu blok ladang migas di Papua, yang diperkirakan memiliki cadangan 1 (satu) miliar barrel minyak. Blok ini dipandang sebagai peluang eksplorasi di Indonesia dan telah menarik minat perusahaan minyak milik negara dan perusahaan minyak asing untuk melakukan eksplorasi di ladang tersebut. Sejumlah perusahaan minyak asing telah menerima konsesi di dekat blok tersebut.
To realize the diversification plan, on May 5th, 2010, the Company has signed a transaction document of majority shares of PT Bhakti Coal Resources (BCR) which holds 8 Coal Mining Rights (IUP) on more than 92,000 hectares of land in Musi Banyuasin Regency, South Sumatra. In addition, the Company has also signed an MOU on operating 1 (one) coal mining rights in East Kalimantan.
In the oil and gas sector, the Company has signed a transaction document for acquiring the majority shares of a company that owns the concession of an oil and gas block in Papua with estimated deposit of 1 (one) billion barrel of oil. The block is regarded as one of the most lucrative explorative opportunity in Indonesia, and has drawn the interest of the state-owned oil and gas company and foreign oil and gas companies. Several foreign companies have also received the concessions near the block.
82
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manejemen
Management Discussion and Analysis
D. TINJAUAN KEUANGAN
D. FINANCIAL REVIEW
Kinerja Keuangan Pembahasan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan beserta Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
I. Financial Performance The review referred to the Consolidated Financial Statement of the Parent Company and its Subsidiaries and the Notes on the Consolidated Financial Statement for the year which ended on December 31st, 2010, and 2009, all of which have been audited by the Osman Bing Satrio & Partners Public Accountant Office (a member of Deloitte Touche Tohmatsu), who gave an unqualified opinion.
Pendapatan Usaha Pada tahun 2010 bagi Perseroan adalah tahun pertumbuhan karena peningkatan kinerja keuangan yang sangat baik. Pendapatan usaha Perseroan tahun 2010 ini mencapai rekor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar Rp6,83 triliun, naik 25% dari angka tahun sebelumnya sebesar Rp5,47 triliun.
Revenue The Company regards 2010 as the year of growth, as it registered an outstanding financial performance. The operating income in 2010 reached the highest record of Rp6.83 trillion, rising 25% year-on-year from Rp5.47 trillion.
Sektor Media Dengan terkonsentrasinya unit-unit usaha anak perusahaan pada bisnis masing-masing dan terjadinya sinergi antar anak perusahaan, Perseroan mencatat peningkatan pendapatan yang cukup tajam untuk sektor media. Pendapatan media berbasis konten dan iklan serta media berbasis pelanggan diperoleh dari anak perusahaan Perseroan yakni PT Global Mediacom Tbk (Mediacom).
Media Sector With the concentrated business unit of the subsidiaries and synergy between them, the Company has generated a quite significant revenue hike for the media sector. The revenues of content and advertising based media, and subscriber based media were generated by one of our subsidiaries, PT Global Mediacom Tbk (Mediacom).
Pendapatan Sektor Media
2009
2010
Media Sector Revenues
Media Berbasis Konten dan Iklan
3.857
4.783
Content and Advertising Based Media
Media berbasis pelanggan
1.055
1.412
Subscriber Based Media
Pendapatan media berbasis konten dan iklan ini terdiri dari iklan, non iklan (meliputi computer grafis dan studio, program dan lainnya), media cetak, dan lainnya dioperasikan melalui anak perusahaan Mediacom yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC). Pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar adalah iklan sebesar 84% dan non iklan sebesar 13%.
The content and advertising based media revenues consisted of advertisements, non-advertisements (including CGI and studio, programs, and so forth), printed media, and other media operated by the subsidiary of Mediacom, PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. The largest contribution of 84% came from advertisements and 13% from non-advertisements.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
83
Analisis dan Pembahasan Manejemen Management Discussion and Analysis
Tabel dibawah ini menunjukkan pertumbuhan pendapatan media berbasis konten dan iklan pada tahun 2010 meningkat sebesar 24% dibandingkan pada tahun lalu terutama adanya pendapatan iklan dari televisi.
The table below shows that the content and advertising based media revenues grew 24% year-on-year, particularly from TV advertisements.
dalam miliar Rupiah
in billions Rupiah
Pendapatan berbasis konten dan iklan
2009
2010
Content and Advertising Revenue
3.029
4.018
Advertisements
687
640
Non-advertisement (Computer graphic and studio, programs, and others)
Media cetak
43
39
Printed Media
Lainnya
98
Iklan Non iklan (komputer grafis dan studio, program dan lainnya)
Pendapatan media berbasis pelanggan dioperasikan melalui anak perusahaan Mediacom yaitu PT MNC Sky Vision (MSV), dikenal dengan merk Indovision dan Top TV adalah televisi berbayar dengan pertumbuhan paling pesat di antara media-media lainnya. Sektor ini memiliki masa depan yang sangat menjanjikan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penetrasi televisi berbayar terendah di Asia Pasifik dengan penetrasi kurang dari 3%. MSV memiliki pangsa pasar terbesar pada bisnis televisi berbayar lebih dari 78%. Pertumbuhan pendapatan media pendapatan berbasis pelanggan pada tahun 2010 meningkat sebesar 34% dibandingkan pada tahun lalu dikarenakan adanya pengembangan jumlah channel dan penawaran berbagai paket yang beragam dan harga yang terjangkau. Tabel dibawah ini adalah jumlah pelanggan MSV.
Pelanggan televisi berbayar Indovision Top TV Total Pelanggan
2009
MSV has the largest market share of cable TV in Indonesia, dominating with 78% share. In 2010, its subscription-based revenue climbed 34% year-on-year, thanks to its expanded TV channels and various promotional and pricing packages. The table below shows the growth of MSV subscribers.
,
2010
Indovision
88.179
172.759
Top TV
604.234
804.158
Total Subscribers
Financial Services Sector The revenues of the financial sector came from leasing and consumer financing (48%), investment banking (41%), brokerage commission (8%) and fund management fee (3%). Those revenues were contributed by PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP).
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Pay TV Subscribers
631.399
516.055
Sektor Jasa Keuangan Pendapatan dari sektor jasa keuangan terdiri atas sewa dan pembiayaan konsumen (48%), investment banking (41%), komisi perantara pedagang efek (8%) dan jasa manajer investasi (3%). Pendapatan tersebut diperoleh dari anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (BCAP).
84
86 Others The revenue of subscriber based media was generated by another Mediacom subsidiary, PT MNC Sky Vision (MSV), which has household brands of Indovision and Top TV as its cable TV services which have the fastest growth among other media. The business segment still has lucrative future, because with less than 3%, Indonesia is a country with the lowest market penetration for cable TV in Asia Pacific.
Analisis dan Pembahasan Manejemen
Management Discussion and Analysis
dalam miliar Rupiah
Pendapatan Sektor Keuangan
in billions Rupiah
2009
2010
106.039
139.922
Investment banking
52.948
117.215
Investment Banking
Komisi perantara pedagang efek
25.267
22.989
Brokerage Commission
4.156
9.049
Fund Management Fees
Sewa dan pembiayaan konsumen
Jasa manajer investasi
Financing Sector Revenues Leasing and Consumer Financing
Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen dioperasikan melalui anak perusahaan BCAP yaitu PT MNC Finance. Pendapatan tersebut pada tahun 2010 meningkat sebesar 32% dibandingkan tahun lalu, terutama karena meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen yang diberikan kepada nasabah serta diversifikasi produk pembiayaan.
The leasing and consumer financing revenues was generated by MNC Finance, a BCAP subsidiary. Its revenues rose by 32% year-on-year, resulted from the substantial growth of consumer financing and more diversified products.
Pendapatan investment banking berasal dari anak perusahaan BCAP yaitu MNC Securities dan MNC Asset Management. Pendapatan investment banking terdiri dari keuntungan dari kenaikan harga pasar efek ekuitas, hutang dan reksadana, jasa kontrak pengelolaan dana, jasa penjamin emisi, jasa penasihat keuangan dan arranger. Pada tahun 2010 pendapatan ini meningkat sebesar 121% dibandingkan tahun sebelumnya.
The investment banking revenues came from two of BCAP’s subsidiaries – MNC Securities and MNC Asset Management. The revenues consisted of capital gain from equity and debt instruments, mutual fund, fees from discretionary account, underwriting, financial advisory and arranger services. This revenues skyrocketed by 121% compared to last year’s figures.
Pendapatan komisi perantara pedagang efek mengalami penurunan sekitar 9% pada tahun 2010 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Sementara pendapatan manajer investasi pada tahun 2010 meningkat sebesar 118% yang terdiri dari imbal jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana yang dikelola oleh MNC Asset Management.
Brokerage commission dropped by 9% in 2010. On the other hand, revenue from investment management jumped by 118% mostly from fees earned by MNC Asset Management from fund management services and mutual fund.
Investasi Portofolio dan lainnya Pendapatan investasi portofolio dan lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari jasa transportasi (penyewaan pesawat dan perbaikan serta pemeliharaan) yang bersumber dari anak perusahaan Perseroan yaitu PT Global Transport Services (GTS) sebagai induk dari PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA).
Portfolio and Other Investment The revenues from portfolio and other investments were generated from transportation services (aircraft rental, reparation, and maintenance) booked by PT Global Transport Services (GTS) through its subsidiary, PT Indonesia Air Transport (IATA) Tbk.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
85
Analisis dan Pembahasan Manejemen Management Discussion and Analysis
Laba Usaha Laba usaha konsolidasi Perseroan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp1,56 triliun, mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar Rp835 miliar (115%) dibandingkan dengan laba usaha tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp726 miliar. Kenaikan laba usaha ini dihasilkan dari peningkatan pendapatan usaha anak-anak perusahaan Perseroan, terutama pendapatan usaha dari media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, serta pembiayaan dan efek, yang diimbangi dengan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi.
Operating Profit The 2010 consolidated operating income of the Company was recorded at Rp1.56 trillion, skyrocketing 115% or Rp835 billion from Rp726 billion in 2009. The twofold growth came from increased revenues of the Company’s subsidiaries, particularly from content and advertising based media, subscriber based media, as well as financing and securities, coupled with the success of the Company in improving its cost efficiency.
Beban Usaha Beban usaha Perseroan terdiri dari beban langsung, umum dan administrasi serta penyusutan dan amortisasi. Beban usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah Rp 5,27 triliun, naik sebesar Rp531 miliar atau 11% dibandingkan dengan beban usaha tahun 2009 sebesar Rp4,74 triliun. Kenaikan beban usaha ini relatif terkendali dibandingkan dengan lonjakan pendapatan Perseroan.
Operating Expenses The operating expenses of the Company consisted of direct costs, general and administrative expenses, depreciation, and amortization. The Company’s 2010 operating expenses was Rp5.27 trillion, climbed by 11% or Rp531 billion from Rp4.74 trillion in 2009. The increase was relatively stable as compared with the surge in the Company’s revenues.
Laba Bersih Laba bersih konsolidasi Perseroan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp258 miliar, mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar Rp306 miliar atau 638% dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang mencatat kerugian bersih sebesar Rp48 miliar. Lonjakan laba bersih ini terutama dari meningkatnya kinerja keuangan anak perusahaan Perseroan yang semakin membaik, yaitu Mediacom dan BCAP.
Net Profit The Company’s 2010 consolidated net profit was registered at Rp258 billion, leaping 638% or Rp306 billion from a net loss of Rp48 billion in 2009. The net profit was mainly attributed by better financial performance of the Company’s subsidiaries, namely Mediacom and BCAP.
II. Neraca Konsolidasi Perseroan Aset Total Aset Perseroan pada akhir 2010 tercatat sebesar Rp 16,60 triliun, sedikit lebih rendah (minus 3%) dibandingkan dengan total aset pada tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp17,11 triliun. Penurunan jumlah Aset Perseroan di tahun 2010 terutama disebabkan oleh penurunan nilai investasi lain sehubungan dengan konversi obligasi wajib tukar
II. Consolidated Balance Assets The Company’s 2010 total assets was recorded at Rp16.60 trillion, slightly lower (minus 3%) than that of 2009 which was recorded at Rp17.11 trillion. The lower value of the total asset was mostly due to a decrease in other investments resulted from the conversion of the mandatory exchangeable bond.
86
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manejemen
Management Discussion and Analysis
Aset Lancar Total Aset lancar Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp7,47 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp306 miliar atau sekitar 4% dibandingkan dengan total Aset lancar pada tahun 2009 yang sebesar Rp7,16 triliun. Kenaikan ini terutama karena peningkatan piutang usaha dari sektor media berbasis konten dan iklan.
Current Assets The total current assets of the Company in 2010 peaked at Rp7.47 trillion, climbing Rp306 billion or 4% higher than the 2009 total current asset of Rp7.16 trillion. This hike was especially attributed through the increase of account receivables from content and advertising based media.
Aset Tidak Lancar Total Aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp 9,14 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp 812 miliar atau minus 8% dibandingkan dengan jumlah Aset tidak lancar pada tahun 2009 sebesar Rp 9,95 triliun. Penurunan tersebut terutama adanya penurunan atas investasi lain sehubungan konversi obligasi wajib tukar.
Non-Current Assets The Company recorded its Non-Current Assets in 2010 at Rp9.14 trillion, dropping Rp812 billion or 8% from Rp9.95 trillion, mostly due to the decrease of other investments in the conversion of the mandatory exchangeable bond.
Kewajiban Jumlah Kewajiban Perseroan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp6,84 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp113 miliar atau naik 1,7% dibandingkan dengan kewajiban pada tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp6,73 triliun. Kenaikan tersebut ini terkait dengan peningkatan kebutuhan modal kerja pada anak perusahaan Perseroan.
Liabilities In 2010 the Company’s total liabilities reached Rp6.84 trillion, slightly increased by Rp113 billion or 1.7% from Rp6.73 trillion in 2009, due to the need for capital expenditures from the subsidiaries.
Kewajiban Lancar Pada tahun 2010 jumlah Kewajiban lancar Perseroan tercatat Rp5,02 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 950 miliar atau dengan kenaikan 23% dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp4,07 triliun, kenaikan tersebut terutama disebabkan penerbitan hutang obligasi milik anak perusahaan Perseroan.
Current Liabilities In 2010, the Company recorded Rp5.02 trillion of current liabilities, rising Rp950 billion or 23% from Rp4.07 trillion in 2009, as the subsidiaries issued corporate bonds which will mature in one year.
Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban tidak lancar pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1,83 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp837 miliar atau 31%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan pinjaman jangka panjang anak perusahaan dan Perseroan.
Non-Current Liabilities In 2010 the Company’s total non-current liabilities was Rp1.83 trillion, dropping by Rp830 billion or 31%; mostly due to the lower amount of long-term debts of the subsidiaries.
Ekuitas Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha dari unitunit usaha investasi yang dimiliki oleh Perseroan, terjadi peningkatan nilai investasi Perseroan yang pada akhirnya meningkatkan harga pasar saham Perseroan.
Equity As the business activities of our investment units thrived, they boosted the investment values, which then increased the market price of the Company’s shares.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
87
Analisis dan Pembahasan Manejemen Management Discussion and Analysis
Total ekuitas Perseroan pada 2010 sebesar Rp5,57 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp742 miliar atau sekitar 15% dibandingkan dengan ekuitas pada tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 4,83 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan karena penerbitan saham bonus yang totalnya mencapai Rp2,83 triliun dan peningkatan laba bersih anak-anak perusahaan Perseroan pada tahun 2010.
The Company’s 2010 total equity of Rp5.57 trillion, rose by Rp742 billion or 15% higher than last year’s total equity of Rp4.83 trillion, mostly due to the issuance of bonus shares worth Rp2.83 trillion and the increase in the net profit of the Company’s subsidiaries .
Kemampuan Membayar Hutang Kemampuan membayar hutang meningkat antara lain ditunjukkan dengan penurunan Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) dari 0,94 pada tahun 2009 menjadi 0,82 pada tahun 2010.
Solvency The solvency of the Company increased in 2010, as shown by the decrease of Debt-to-Equity Ratio from 0.94 (2009) to 0.82 (2010).
Penurunan rasio tersebut pada tahun 2010 menunjukkan meningkatnya kemampuan Perseroan membayar hutang yang ditopang oleh kinerja keuangan Perseroan yang semakin baik.
The lower DER reflects the increasing solvency of the Company, which was supported by a better financial performance of the Company.
III. Arus Kas
III. CASH FLOWS
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Posisi arus kas dari aktivitas operasi konsolidasi Perseroan pada 2010 adalah sebesar Rp265 miliar, menurun sebesar Rp48 miliar atau sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp313 miliar. Kondisi ini antara lain karena adanya peningkatan pembayaran pajak di anak perusahaan Perseroan.
Cash Flows from Operating Activities The 2010 cash flows from consolidated operating activities reached Rp265 billion, falling by 15% or equals to Rp48 billion from Rp313 billion in 2009, due to the higher tax settlement amount paid by the Company’s subsidiaries.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada tahun 2010, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp1,25 triliun, meningkat sebesar 46.806% dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp3 miliar. Pada tahun 2010, salah satu anak perusahaan Perseroan melakukan pembelian Aset Tetap berupa peralatan operasional penyiaran.
Cash Flows from Investment Activities In 2010, the Company spent Rp1.25 trillion for investment activities. This amount was 46,806% higher than that of 2009 (Rp3 billion), mainly due the new investment (in broadcasting equipments) made by one of the Company’s subsidiaries.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pada tahun 2010, arus kas dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp654 miliar, sementara arus kas yang sama pada tahun 2009 adalah minus Rp157 milliar. Anak perusahaan Perseroan di tahun 2010 mendapatkan arus kas tersebut dari penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
Cash Flows from Financing Activities The cash flows for financing activities in 2010 reached Rp654 billion, while the same cash flow in 2009 was negative Rp157 billion. In 2010, the Company’s subsidiaries received bank loans, short term loans, and long term debt.
88
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manejemen
Management Discussion and Analysis
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
Transactions Among Affiliated Companies In doing business, the Company and its subsidiaries have conducted crucial transactions with affiliated companies, including:
1.
Perseroan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan MNC Asset Management dan unit penyertaan reksadana.
1.
The Company and its subsidiaries owned securities portfolios of managed fund contracts with MNC Asset Management and its mutual fund placement units.
2.
Perseroan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui hubungan istimewa.
2.
The Company and its subsidiaries also placed managed funds through affiliations.
3.
Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak Afiliasi yaitu: -- Pemberian/penerimaan pinjaman dana atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak Afiliasi atau sebaliknya -- Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan
3.
Mediacom and its subsidiaries also have other transactions with affiliated companies, namely: -Fund lending/borrowing for prepaid expenses of Mediacom and its subsidiaries by affiliated companies or vice versa.
Kebijakan Dividen Pada tahun 2010, Pemegang saham melalui RUPS Tahunan Tahun Buku 2009 menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, karena Perseroan akan terus melanjutkan ekspansi usaha.
--
Transactions with employees include loans without interest for housing ownership.
Dividend Policy In 2010, the shareholders through the 2009 Annual General Meeting of Shareholders agreed to not distributing dividends for the year ended on December 31st, 2009, as the Company would further its business expansion.
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
89
Struktur Korporasi Corporate Structure
PT Bhakti Investama Tbk.
Jasa Keuangan
Energi dan Sumber Daya Alam
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.
PT Bhakti Coal Resources
Media Berbasis Konten dan Iklan
Pembiayaan Konsumen
Content & Advertising Based Media
Consumer Finance*
Blok Migas di Papua**** Oil and Gas Block in Papua
PT Media Nusantara Citra Tbk.
PT MNC Finance*
Media
PT Global Mediacom Tbk.
Financial Services
Sekuritas
Media Berbasis Pelanggan
Securities
Subscriber Based Media
Energy and Resources
IUP di Kalimantan Timur**** Mining Rights in East Kalimantan
PT MNC Securities**
PT MNC Sky Vision
Manajer Investasi
Investment Manager
Media Pendukung dan Infrastruktur Media Support & Infrastructure
PT MNC Asset Management***
PT Infokom Elektrindo
Asuransi Insurance
PT MNC Life Assurance
* Dahulu PT Bhakti Finance ** Dahulu PT Bhakti Securities *** Dahulu PT Bhakti Asset Management **** Tahap MoU * Formerly known as Bhakti Finance ** Formerly known as Bhakti Securities *** Formerly known as Bhakti Asset Management **** MoU
90
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Investasi Portfolio Portfolio Investments
PT MNC Sky Vision
PT Global Transport Services
Investasi Lainnya Other Investments
Struktur Organisasi Organization Structure
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
91
Informasi Perusahaan Corporate Information
Nama Perusahaan / Name of Company
:
PT Bhakti Investama Tbk
Kode Saham / Share Code : BHIT Alamat / Address : MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Telepon / Phone : (62-21) 392 5000 Faksimili / Facsimile
:
(62-21) 3983 6870
Situs / Homepage : www.bhakti-investama.com E-mail / Email :
[email protected] Tanggal Pendirian / Establishment Date
:
2 November 1989
Sektor / Sector : Investment Company Bidang Usaha / Line of Business : I. Investasi Strategis/Strategic Investment 1.Media 2.Financial Services II.Portfolio Investment Tanggal Pencatatan Saham / Listing Date
:
24 November 1997
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
:
Robert Satrya
Anak Perusahaan / Subsidiaries : PT Global Mediacom Tbk MNC Tower, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 390 9211 Fax: +62-21 390 9207 E-mail:
[email protected] PT Bhakti Capital Indonesia Tbk MNC Tower, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62-21 392 2000 Fax: +62-21 3983 6868 E-mail:
[email protected]
92
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Lembaga Penunjang
Supporting Institutions
Notaris / Notary Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn Menara Sudiman Lt.18 Jl. Jend.Sudirman Kav 60 Jakarta 12190 Phone: (62-21) 520 4778 Fax : (62-21) 520 4779, 520 4780
Akuntan Publik / Public Accountant OSMAN BING SATRIO & REKAN Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta 10110-Indonesia Phone: (62-21) 231 2955, 231 2871 Fax : (62-21) 231 3325, 384 0387
Biro Administrasi Efek / Share Registrar PT BSR Indonesia Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone: (62-21) 631 7828 Fax : (62-21) 631 7827
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
93
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors
94
Expanding the Core Business to Accelerate Growth Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statement
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca Konsolidasi
3
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 51.971 juta tahun 2010 dan Rp 41.900 juta tahun 2009 Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 9.037 juta tahun 2010 dan Rp 5.444 juta tahun 2009 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 128.168 juta tahun 2010 dan Rp 74.558 juta tahun 2009 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.282.654 juta tahun 2010 dan Rp 2.844.439 juta tahun 2009 Aset pajak tangguhan - bersih Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp 543.112 juta tahun 2010 dan Rp 407.442 juta tahun 2009 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS 1.285.907 94.574 1.233.921 25.955
2i,4 29 2e,2f,2j,5,51 2f,6 2e,51
2.152.821 201.105 30.883
11.931
473.311 1.202.370 353.770 44.776
7.161.195
Total Current Assets
1.721.213 132.733 -
2f,2k,8 2f,9 2s 2l 2m 10 2e,2f,51
81.418 180.611 8.314
325.227 1.157.685 426.132 85.062
63.408
2f,7 2f
85.370
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 51,971 million in 2010 and Rp 41,900 million in 2009 Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Other accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance allowance for doubtful accounts of Rp 9,037 million in 2010 and of Rp 5,444 million in 2009 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
1.618.345 1.327.357
34.532 54.741 195.776 12.066 6.918
2n,11 2o,12 2y,13
7.467.037
2.275.669 510.357
NONCURRENT ASSETS Receivable from related parties Investments in associates Other investments Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 128,168 million in 2010 and Rp 74,558 million in 2009 Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 3,282,654 million in 2010 and Rp 2,844,439 million in 2009 Deferred tax assets - net Goodwill - net of accumulated amortization of Rp 543,112 million in 2010 and Rp 407,442 million in 2009 Other assets
9.135.702
9.948.062
Total Noncurrent Assets
16.602.739
17.109.257
14.971 4.993 2.307.366
2e,2f,51 2j,14 2j,15
154.909
2p,2r,2s,16
3.583.774 200.134
2.222.401 647.154
4.588 6.129 4.105.580
189.772
2q,2r,17 2y,45 2c,18
2.659.082 196.885
2e,2f,2t,19,51
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY 374.612 84.944 8.706 601.528 64.869 210.763 27.973 218.783 123.823 364.142 293.643
2g,20 2g,21 2g,22 2e,51
372.831 174.800
2g,2l,8 2g,23 2g,24 2e,51
19.129 247.022
25 2y,26 27
14.130 706.311
28.067 112.995 120.526 315.813 358.155
7.391 284.741 2.352.047 5.017.965
2s 2g,28 2g,29
5.791 214.923 1.377.888 4.068.381
121.333
2y,45
76.801
CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Related parties Third parties Payables to clearing and guarantee institution Payable to customer Other accounts payable Related parties Third parties Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban kepada pemegang polis Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
8.496 245.412 1.232.244 147.066 17.680 53.776 1.826.007
2s 2g,28 2g,29 2w,48 49 30
1.815 939.650 1.458.233 141.906 44.161 2.662.566
Long term liabilities - net of current maturities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities Total Noncurrent Liabilities
HAK MINORITAS
4.184.759
2b,31
5.545.879
MINORITY INTERESTS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 115.000 juta saham tahun 2010 and 20.900 juta saham tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor 29.848.162.845 saham tahun 2010 dan 7.236.933.545 saham tahun 2009 Tambahan modal disetor Modal lain-lain - opsi saham karyawan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Saldo laba Jumlah Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - 207.988.000 saham tahun 2010 dan 51.997.000 saham tahun 2009 Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.984.816 826.244 1.466
32 33 2x,47
723.693 2.831.986 -
827.584 (8.599)
2j,34 2d
934.479 (1.421)
(51.216) 1.010.525
2f,15
(391.543) 752.049
5.590.820 (16.812)
4.849.243 2u,35
(16.812)
5.574.008
4.832.431
16.602.739
17.109.257
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 115,000 million shares in 2010 and 20,900 million shares in 2009 Issued and paid-up 29,848,162,845 shares in 2010 and 7,236,933,545 shares in 2009 Additional paid-in capital Other capital - employee stock option Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized loss on available-for-sale investment Retained earnings Total Less cost of treasury stock - 207,988,000 shares in 2010 and 51,997,000 shares in 2009 Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -4-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2010 PENDAPATAN USAHA Media dan penyiaran Media berbasis pelanggan Transportasi Pembiayaan dan efek Media pendukung dan infrastruktur Lain-lain
4.783.234 1.411.850 214.645 289.175 102.020 30.914
Jumlah Pendapatan Usaha
6.831.838
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha
3.366.850 1.344.737 559.336 5.270.923
LABA USAHA
1.560.915
2v 36 37 38 2k,2l,2s,39 40
2v 41 42 43
2009 3.857.142 1.054.887 239.365 188.410 121.370 4.583
REVENUES Media and broadcasting Subscriber based media Transportation Financing and securities Media support and infrastructure Others
5.465.757
Total Revenues
2.859.221 1.406.073 474.898 4.740.192
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization Total Operating Expenses INCOME FROM OPERATIONS
725.565
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Amortisasi goodwill Beban bunga dan keuangan Kerugian pelepasan investasi Lain-lain - bersih
157.139 8.670
2d,56
618.966 58.444
(13.888) (135.670) (479.262) (4.308)
2f,15 2c,18 44 2b,3
(132.933) (533.565) (207.725) (5.380)
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on foreign exchange - net Interest income Realized loss on available-for-sale securities Goodwill amortization Interest and financial charges Loss on disposal of investments Others - net
Beban Lain-lain - Bersih
(467.319)
(202.193)
Other Charges - Net
BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA SEBELUM PAJAK
(93) 1.093.503
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
(323.134) 3.254
Beban Pajak - bersih LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS LABA (RUGI) BERSIH
2j,14
EQUITY IN NET EARNINGS (LOSS) OF ASSOCIATES
428
INCOME BEFORE TAX
523.800 (261.029) (91.421)
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax
(319.880)
(352.450)
Tax expense - net
773.623
171.350
2y,45
(515.147)
2c,31
258.476
LABA (RUGI) PER SAHAM (Rupiah penuh) Dasar Dilusian
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS MINORITY INTERESTS
(219.363)
NET INCOME (LOSS)
(48.013) 2aa,46
8,82 6,62
-
*) Disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh pembagian saham bonus tahun 2010 (Catatan 46)
(1,67)
*)
EARNINGS (LOSS) PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted
*) Restated to reflect the distribution of bonus shares in 2010 (Note 46)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
-
-
2d
2j,15
-
-
2d
2j,5,15
2.984.816
-
2j
32 32,33,47
44.343
723.693
723.693
2.212.931 3.849
-
2j
32,33
-
2u,35
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2010
Penerbitan saham baru Pembagian saham bonus yang berasal dari: Tambahan modal disetor Pelaksanaan opsi saham karyawan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2009
Saldo per 1 Januari 2009 Perolehan saham diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Rugi bersih tahun berjalan
Catatan/ Notes
Modal disetor/ Paid-up capital stock
-
-
-
826.244
(2.212.931) 3.725
203.464
2.831.986
-
-
-
2.831.986 -
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.466
1.466
-6-
(16.812)
-
-
-
-
-
(16.812)
-
-
-
(16.783) (29)
Modal lain-lain opsi saham karyawan/ Modal Other capital saham diperoleh employee stock kembali/ option Treasury stock
-
-
-
-
-
-
-
827.584
(106.895)
934.479
(56.403)
990.882
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Differences due to changes in equity of subsidiaries
-
-
-
-
-
-
-
(8.599)
(7.178)
(1.421)
(488)
(933)
92.028
(51.216)
340.327 -
-
-
-
-
(391.543)
-
-
-
(483.571) -
Laba (rugi) belum Selisih kurs direalisasi dari penjabaran laporan pemilikan efek keuangan/ tersedia untuk dijual/ Differences in Unrealized gain foreign currency (loss) on available translation for sale securities
5.574.008
340.327 258.476
(7.178)
(106.895)
9.040
247.807
4.832.431
92.028 (48.013)
(488)
(56.403)
4.845.336 (29)
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance at December 31, 2010
Unrealized gain on available for sale investment Net income for the year
Distribution of bonus shares from: additional paid-in capital Employees stock option Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation
Issuance of new shares of stock
Balance at December 31, 2009
Unrealized gain on available for sale investment Net loss for the year
Balance at January 1, 2009 Purchase of treasury stock Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
1.010.525
258.476
-
-
-
-
752.049
(48.013)
-
-
800.062 -
Saldo laba/ Retained earnings
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Media dan penyiaran Media berbasis pelanggan Pembiayaan dan efek Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Lain-lain Pembayaran untuk pemasok dan karyawan Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Penerimaan restitusi pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi jangka pendek - bersih Penambahan bank dibatasi penggunaannya Pelepasan investasi pada saham tersedia untuk dijual Penerimaan dividen dan bunga Hasil penjualan aset tetap Pelepasan investasi lain Penerimaan (pembayaran) uang jaminan dan performance bond Pembelian aset tetap Pembelian properti investasi Penambahan (penurunan) aset lain dan uang muka Penambahan investasi pada anak perusahaan Pelepasan investasi pada anak perusahaan Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Penerimaan (pembayaran) hutang piutang pihak hubungan istimewa Penerimaan setoran modal saham Perusahaan Anak perusahaan Pembayaran hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Pembelian kembali saham beredar Perusahaan Anak perusahaan Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2009
4.432.663 1.411.809 55.400 218.636 62.739 29.410 (5.182.033)
3.713.848 1.054.863 550.039 259.634 178.372 4.533 (4.760.198)
1.028.624 (286.150) 6.602 (483.605)
1.001.091 (115.767) (571.833)
265.471
313.491
249.663 (94.574)
291.214 -
49.000 46.148 215.385
159.811 65.438 40.566 17.760
(464) (1.430.585) (2.685)
10.356 (424.665) (91.949)
21.120 2.000 (306.464)
(59.257) (11.942) -
(1.251.456)
(2.668)
1.930.768 (24.144) 4.503 696
385.064 3.224 -
784
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Media and broadcasting Subscribers based media Financing and securities Transportation Media support and infrastructure Others Cash paid for suppliers and employees Cash Generated from Operations Payments of taxes Receipts from tax refunds Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemptions in short-term investment - net Addition in restricted cash in bank Disposal of investment in available-for-sale securities Dividends and interest received Proceeds from sale of property and equipment Disposal of other investments Proceeds from (payment of) deposit and performance bond Acquisitions of property and equipment Acquisitions of investment properties Additions (deductions) to other assets and advances Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsdiaries Proceeds from acquisitions of subsidiary Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans, short-term and long-term loans Proceeed (payments) of receivable and payable to related parties Proceeds from issuance of capital stock Company Subsidiaries Payments of bank loans, short-term and long-term loans Purchase of treasury stock Company Subsidiaries Payment of dividends
(1.029.413)
(494.476)
(173.994) (54.869)
(29) (27.698) (23.447)
653.547
(156.578)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(332.438)
154.245
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.618.345
1.464.100
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.285.907
1.618.345
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 2010
2009
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap melalui: Reklasifikasi persediaan ke aset tetap Sewa pembiayaan Uang muka pembelian aset tetap Hutang lain-lain Penambahan modal saham melalui agio saham Penurunan hutang dari lembaga keuangan selain bank melalui hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pelunasan wesel bayar melalui saham tersedia untuk dijual Penambahan investasi anak perusahaan melalui penjualan investasi jangka pendek Penurunan investasi jangka pendek melalui hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penambahan modal saham melalui tanda bukti hutang konversi Penambahan uang muka pembelian satelit melalui reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian Konversi wesel bayar menjadi modal anak perusahaan Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi investasi jangka pendek Penambahan wesel tagih dari saham tersedia untuk dijual
140.111 11.957 74.730 2.060
227.923 4.368 1.702 -
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Additions of property and equipment through: Reclassification from inventory to property and equipment Lease liabilities Advance for property and equipment Other liabilities Addition to capital stock through additional paid in capital
2.212.931
-
681.225
-
307.000
-
203.670
-
Deduction in debt from non-bank financial institutions through loans to related parties Settlement of notes payable through shares available for sale Addition of investment in subsidiaries through sale of short-term investment
126.543
-
Deduction of short term investment through loans to related parties
44.343
-
40.024
-
34.050 4.201 -
51.601
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Addition to capital stock through convertible bonds Addition of advance to acquire satellite through reclassification of asset under construction Convertion of notes payable to subsidiary's common stock Addition to other assets through reclassification of short term investment Addition of promissory notes from shares available-for-sale
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
UMUM a.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.
PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 46, tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 tanggal 11 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 46 dated May 5, 2010, of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the increase in authorized capital stock, issued and paid up capital. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 dated May 11, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is mainly engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih), lantai 5, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC th Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 5 Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing berjumlah 56 dan 47 karyawan.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company had total of 56 and 47 employees, respectively.
-9-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota
At December 31, 2010, the Company’s management consists of the following:
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja : Antonius Z. Tonbeng Doktorandus Posma Lumban Tobing
: :
Commissioners President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja Darma Putra
: :
Directors President Director Directors
: Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
: :
Audit Committee Chairman Members
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 5.555 juta tahun 2010 dan Rp 4.757 juta tahun 2009. b.
The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 5,555 million in 2010 and Rp 4,757 million in 2009.
Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan
b.
Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK d/h BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.
On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK formerly BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial Public Offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on November 24, 1997.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.
- 10 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004.
On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004.
Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007.
On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007.
- 11 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007.
On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007.
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua dengan suratnya BAPEPAM-LK No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007.
On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the preemptive right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007.
- 12 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
2.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 which was amended by the copy of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. KEP554/BL/2010 dated December 30, 2010. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities control by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company and its subsidiaries have the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. - 13 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method for 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as income on a straight-line method over 20 years.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
- 14 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d.
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan kecuali BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang dan Innoform (“anak perusahaan di luar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries except for BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang and Innoform (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated income statement.
Pembukuan BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC dan Letang diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan pembukuan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.
The books of accounts of BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC and Letang are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of Foreign Subsidiaries are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
- 15 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. f.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Financial Assets All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 16 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini:
The Company and its subsidiaries’ financial assets can be classified into one of the following:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Held to Maturity Available-for-Sale Loans and Receivables
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, meliputi investasi di dana kelolaan, saham, obligasi dan reksadana.
Financial assets held for trading are classified as at FVTPL, comprising of investment in managed funds, shares, bonds and mutual fund.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
- 17 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in statements of income. The net gain or loss recognised in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki wesel tersebut hingga jatuh tempo. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif. Aset keuangan tersebut termasuk efek hutang.
The Company and its subsidiaries have financial assets issued by third party which are classified as held to maturity as management believes that the Company and its subsidiaries have a positive intent and ability to hold the assets to maturity. Those financial assets are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis. These financial assets include debt securities.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Aset keuangan milik Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Financial assets held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.
Apabila aset keuangan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan tidak ada ukuran nilai wajar yang dapat diandalkan, aset keuangan diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan tersebut termasuk investasi saham, reksadana, efek hutang, obligasi konversi, obligasi wajib tukar dan uang muka investasi.
When the financial assets are not quoted in active market and there is no reliable measure of fair value, the financial assets are classified as AFS, measured of cost less impairment. These financial assets include investment in shares, mutual fund, convertible bonds, debt securities, mandatory exchangeable bonds and investment advances.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan dan anak perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in statements of income when the Company’s and its subsidiaries right to receive the dividends is established.
- 18 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Simpanan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Deposits held in banks, trade and other receivable and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
- 19 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
nilai
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
termasuk
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income for the period.
- 20 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
g.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Ekuitas
Keuangan
dan
g.
Instrumen
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. - 21 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
h.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Sebelum 1 Januari 2010, biaya transaksi hutang obligasi diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
Prior to January 1, 2010, transaction cost on bonds payable was amortized using straight line method.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Penggunaan Estimasi
h.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. i.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
i.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
- 22 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan j.
k.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi
j.
Investments
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau membayar kewajiban perusahaan asosiasi yang dijamin, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results assets and liabilities of associates are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in the associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associate to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional loss is recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of investment, and are measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the income (loss) of an associate.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Changes in Equity of Subsidiaries
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as Difference Due to Changes in Equity of Subsidiaries and recognized as income or expense in the period the investments are disposed of.
Transaksi Efek
k.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk anak perusahaan diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Securities transactions Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made.
- 23 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan Pembelian efek untuk nasabah sebagai piutang nasabah dan Lembaga Kliring dan Penjaminan sedangkan penjualan efek dicatat piutang LKP dan hutang nasabah.
l.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
dicatat hutang (LKP), sebagai
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to Clearing and Guarantee Institution (LKP), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from LKP and payable to customers.
Pembelian efek untuk anak perusahaan dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki anak perusahaan dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to LKP, while sales of securities are recorded as receivable from LKP and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in the current operations.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di neraca konsolidasi sebagai aset.
On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the balance sheet as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account” and presented in the consolidated balance sheet as an asset.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
l.
Accounting of Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and impairment losses.
Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company's management evaluation. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables.
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Since January 1, 2010, unearned income on consumer finance receivables is recognized as income over the term of existing contract based on the effective interest rate of consumer finance receivables.
- 24 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian, ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
The difference between administration revenue from finance arrangements at inceptions consumers is deferred and recognized as an adjustment to yield income over he contract terms method based on effective interest rates and presented as part of the "Consumer Financing Income - Net" in the consolidated statement of income .
m. Anjak Piutang
n.
m. Factoring Receivables
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi (Catatan 2f).
Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losses. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as unrecognized factoring receivables and fees (Note 2f).
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu.
Prior to January 1, 2010, factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
Persediaan
n.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya.
1)
First-in, first-out method for electronic components and other inventories.
2)
Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat.
2)
At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours.
- 25 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3)
o.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
3)
Biaya Dibayar Dimuka
o.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. p.
q.
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Properti Investasi
p.
Investment Properties
Properti investasi terdiri dari tanah dan peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran.
Investment properties consists of land and broadcast equipment which are rented to broadcasting company.
Selain tanah, properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 (lima) tahun.
Except land, investment properties is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of five (5) years.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
q.
Property and Acquisitions
Equipment
-
Direct
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
10 - 30 8 4-8 2-8 4 10 - 18 7 - 15
- 26 -
Buildings Partitions Vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or over the lease period if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Property and equipment under joint operations represents assets owned jointly by RCTI, PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Aset tetap kerjasama disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung.
RCTI’s share in property and equipment under joint operations are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed based on the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
- 27 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan r.
s.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
r.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 2f.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 2f.
Sewa
s.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments.
- 28 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
t.
u.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expense in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Beban Tangguhan
t.
Deferred Charges
Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonominya.
Costs related to the acquisition of property right and legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landright since the legal term of the right is shorter than its economic life.
Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun.
Training costs for pilots are deferred and amortized using the straight-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years.
Saham Diperoleh Kembali
u.
Jika Perusahaan memperoleh instrumen ekuitasnya yang telah dikeluarkan, instrumen ekuitas tersebut (treasury stock) harus dijadikan pengurang dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas.
Treasury Stock If the Company reacquires its own equity instruments, those instruments (treasury stock) shall be deducted from equity. No gain or loss shall be recognized in the profit or loss on the puchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own stocks. Consideration paid or received shall be recognized directly in equity.
- 29 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan v.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengakuan Pendapatan dan Beban
v.
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Jasa penyiaran program diakui pada saat dihasilkan selama periode pemberian jasa. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan ditangguhkan dan dilaporkan di neraca sebagai pendapatan belum diakui. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
1)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Program retransmission services are recognized as earned over the period the service are provided. Advances received for undelivered services are deferred and recorded as unearned revenues. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and shortmessaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
2)
Pendapatan dari jasa media pendukung dan infrastruktur diakui sebagai berikut:
2)
Revenues from media support and infrastructure services are recognized as follows:
Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa.
- 30 -
Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers while the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pendapatan dari jasa pasca bayar diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi hubungan telepon melalui jaringan selular anak perusahaan.
Revenue from postpaid services is recognized when the services are rendered to customers based on prevailing tariffs and duration of successful phone calls and other usage made through the subsidiaries cellular network.
Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi, dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.
Revenue from network interconnection and interconnection charges, which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as they occur.
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.
Revenue from other services are recognized when the services are rendered.
3)
Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan.
3)
Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided.
4)
Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
4)
Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts.
5)
Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 2l dan 2s.
5)
Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 2l and 2s.
6)
Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan.
6)
Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered.
7)
Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
7)
Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable.
8)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan pada periode bersangkutan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
8)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services are recognized based on the terms of the lease contract. Payments received in advance which are not yet due are recorded as unearned revenues.
- 31 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 9)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
9)
Revenues from services are recognized when the services are rendered or significantly provided and benefits have been received by the customers.
10) Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
10) Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
11) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
11) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets.
12) Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh Perusahaan.
12) Insurance and reinsurance premiums are recognized as income over the contract period in proportion to the level of coverage. Coinsurance policy premiums are recognized to the extent of the share of the premiums to be received by the Company.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Advance premium income is recorded as deferred premium income and is recognized as revenue over its coverage period.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed in aggregate using percentages as stipulated in the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, i.e. 40% of net premiums for policies with coverage period of more than 1 month and 10% of net premiums for policies with coverage period of 1 month or less. These percentages are applied to all insurance policies, except for vehicle insurance, that uses the percentage as stipulated in the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 74/PMK.010/2007, i.e. 40% of net premiums.
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Decrease (increase) in unearned premiums represents difference between the current and prior period balance of unearned premiums.
Beban diakui sebagai berikut:
Expenses are recognized as follows:
1)
1)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual).
- 32 -
Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2)
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2n).
2)
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 2n).
3)
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
3)
Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations.
w. Imbalan Pasca Kerja
w. Post-Employment Benefits
Beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Certain subsidiaries have a funded defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk semua karyawan tetap lokal, dan beberapa anak perusahaan mengakui kekurangan antara program imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries provide unfunded defined post-employment benefits plan covering their local permanent employees and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits required by labor law, in accordance with their policies.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
- 33 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. x.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of plan assets.
Program Opsi Saham Karyawan
x.
Program opsi saham karyawan, pembayaran berbasis saham dengan imbalan berupa pemberian instrumen ekuitas, untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode vesting. y.
Employee Stock Option Plan Employee stock option plan, an equitysettled share-based payment arrangement, is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined at grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of options granted and amortized on a straight line basis over the vesting period.
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the applicable tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences and fiscal loss can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case, the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 34 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan z.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Biaya Perolehan Pelanggan
z.
Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan. Tingkat penurunan pelanggan akan ditinjau kembali secara periodik agar dapat merefleksikan tingkat penurunan pelanggan aktual pada satu periode tertentu, dan kerugian atas penilaian kembali akan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Subscriber Acquisition Cost Incentive expense incurred in relation to the subscriber acquisition is deferred and amortized based on subscribers churn rate. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscribes for the period and additional impairment losses are charged to current operations, if appropriate.
aa. Laba (Rugi) per Saham
aa. Earnings (Loss) per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.
Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
Jika jumlah saham yang beredar meningkat akibat dari pemecahan saham dan pembagian saham, maka perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode penyajian harus disesuaikan secara retrospektif.
If the number of shares outstanding increase as a result of stock split and bonus shares. The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share for all period presented is adjusted retrospectively.
bb. Instrumen Keuangan Derivatif
bb. Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
- 35 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinancial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila risiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
cc. Informasi Segmen
cc. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environment.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 36 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ANAK PERUSAHAAN
3.
SUBSIDIARIES
Domisili/ Domicile
1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) a)
Jakarta
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
1982
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership c ) 2010
2009
51,65%
51,29%
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember/ Total assets before elimination December 31, 2010
2009
12.959.942
13.481.189
dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting b
1.1
PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) )
1.1.1
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) )
1.1.2
PT. Global Informasi Bermutu (GIB) )
1.1.3
PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) )
1.1.4
Jakarta
1997
71,71%
71,56%
8.156.943
7.641.364
Jakarta
1989
100,00%
100,00%
2.176.945
1.789.949
Jakarta
2002
100,00%
100,00%
792.109
817.899
Jakarta
1990
75,00%
75,00%
906.966
903.950
PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b )
Jakarta
2005
98,50%
95,00%
110.941
83.251
1.1.4.1
PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries )
Jakarta
1971
95,00%
95,00%
27.564
28.448
1.1.4.1.1
PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) )
Medan
1978
91,60%
91,60%
3.644
2.964
1.1.4.1.2
PT. Radio Mancasuara (RM) )
Bandung
1971
100,00%
100,00%
766
794
1.1.4.1.3
PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) )
Semarang
1971
100,00%
100,00%
641
574
1.1.4.1.4
PT. Radio Efkindo (RE) )
Yogyakarta
1999
70,00%
70,00%
1.1.4.1.5
PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) )
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
-
1.1.4.1.6
PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) )
-
1.1.4.2
PT. Radio Cakra Awigra (RCA) )
1.1.4.3
PT. Radio Suara Monalisa (RSM) )
1.1.4.4
PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) )
1.1.4.5
PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) )
1.1.5
PT. Media Nusantara Informasi (MNI) )
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
1.1.6
PT. MNI Global (MNIG) )
1.1.7
PT. Cross Media Internasional (CMI) dan b anak perusahaan/and its subsidiaries )
1.1.7.1
PT. Mediate Indonesia (MI) )
1.1.7.2
PT. Multi Advertensi Xambani (MAX)
b
b
964
896 -
Banjarmasin
2007
100,00%
100,00%
Surabaya
2007
100,00%
65,30%
3.990
4.563
Jakarta
1971
80,00%
80,00%
10.755
7.077
Bandung
2007
100,00%
100,00%
5.208
Jakarta
2007
100,00%
25,00%
5.208
2.869
Jakarta
2005
99,00%
99,00%
181.010
177.910
Jakarta
2005
100,00%
100,00%
14.118
13.925
Jakarta
2001
99,00%
99,99%
206.718
206.176
Jakarta
2001
99,97%
99,97%
166.469
153.504
dan anak perusahaan/and its subsidiary )
Jakarta
1996
51,20%
51,20%
7.542
10.499
1.1.7.2.1
PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS)
Jakarta
2004
80,00%
80,00%
4.045
6.849
1.1.8
MNC International Middle East Limited (MIMEL) b dan anak perusahaan/and its subsidiaries )
Dubai
2007
100,00%
100,00%
2.271.004
2.174.102
1.1.8.1
MNC International Limited (MIL) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries )
Cayman Island
2007
100,00%
100,00%
1.118.655
1.374.923
1.1.8.1.1
Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b)
Cayman Island
2002
58,20%
57,06%
1.610.870
1.320.188
1.1.8.1.1.1
PT Linktone Indonesia (Linktone) )
Jakarta
2009
100,00%
-
50.563
17.092
1.1.8.1.1.2
Letang Game Ltd (Letang) )
China
2009
50,01%
-
22.162
1.839
1.1.8.1.2
Innoform Media Pte. Ltd (Innoform) dan anak b perusahaan/and its subsidiaries )
1.1.8.1.2.1
Alliance Entertainment Singapore Pte. Ltd (Alliance) )
1.1.8.2
MNC Pictures FZ LLC (MP) )
1.1.9
Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) )
1.1.10
PT. Star Media Nusantara (SMN) )
1.1.11
PT. MNC Pictures (MNCP) )
b
b
b
b
b
b
b
Singapura/Singapore
2001
87,50%
-
369.137
190.892
Singapura/Singapore
1999
100,00%
-
52.299
47.396
Dubai
2007
100,00%
100,00%
1.547
559
Netherlands
2006
100,00%
100,00%
1.337.738
1.381.250
Jakarta
2008
70,00%
70,00%
4.935
5.968
Jakarta
2009
70,00%
70,00%
23.932
21.800
Belanda/
- 37 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Domisili/ Domicile
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership c )
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember/ Total assets before elimination December 31,
2010
2009
2010
2009
1988
75,54%
51,00%
3.062.838
2.188.031
2010
100,00%
Netherlands
2010
100,00%
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
174.561
174.764
577.488
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media 1.2
PT. MNC Sky Vision (MNCSV) dan anak perusahaan/ b and its subsidiaries )
1.2.1
Aerospace Satelitte Corporation Holding B.V. (ASCH) b dan anak perusahaan/and its subsidiaries ) b
1.2.1.1
Aerospace Satelitte Corporate B.V. (ASC) )
1.3
PT. Sky Vision Networks
Jakarta Belanda/ Netherlands
-
1.593.375
-
1.522.455
-
Belanda/ -
Telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication and information technology 1.4
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ b and its subsidiaries )
Bekasi
1998
100,00%
100,00%
504.152
1.4.1
PT. Telesindo Media Utama (TMU) )
Jakarta
1999
99,99%
99,99%
2.518
3.725
1.4.2
PT. Sena Telenusa Utama (STU) )
Jakarta
2003
99,99%
99,99%
18.418
16.112
Jakarta
2004
84,99%
84,99%
16.035
14.787
1.4.3
b
b
b
PT. Flash Mobile (FM) ) Infrastruktur/Infrastructure
b
1.5
PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) )
1.6
Global Mediacom International Ltd (GMI) )
b
a
2 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) )
Jakarta
-
80,00%
80,00%
1.055
1.055
Dubai
-
100,00%
100,00%
31
31
Jakarta
2000
89,58%
89,58%
1.202.580
1.054.608
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
27.143
16.073
Jakarta
2004
99,99%
99,99%
746.298
681.991
99,99%
358.949
360.228
dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: Pembiayaan dan efek/Financing and securities 2.1
PT MNC Asset Management (MNC AM) (dahulu/formerly b PT Bhakti Asset Management) (BAM) )
2.2
PT MNC Securities (MNC Sec) (dahulu/formerly b PT Bhakti Securitas) (B Sec) )
2.3
PT MNC Finance (MNC Fin) (dahulu/formerly b PT Bhakti Finance) (B Fin )
Jakarta
1990
99,99%
2.4
PT MNC Life Assurance (MNC Life) (dahulu/formerly b PT UOB Life - Sun Assurance) )
Jakarta
2010
99,90%
Jakarta
2007
99,99%
99,99%
906.364
931.988
Jakarta
1968
53,01%
68,56%
593.413
562.170
3 PT. Global Transport Services (GTS) a )
-
60.668
-
dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation 3.1
b
PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) ) a
4 Bhakti Investama International Limited (BIILC) ) 5 Bhakti Investama International Limited (BIILD) a)
Cayman Islands
2007
100,00%
100,00%
1.881
93
Dubai
2009
100,00%
100,00%
352.709
91.003
a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan anak perusahaan Level 1 dan Level 2 pada anak perusahaannya. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan membeli 53,1 juta lembar saham Mediacom dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Perusahaan menjadi 51,65%.
a) b) c)
Directly owned (Level 1) Indirectly-owned (Level 2) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee.
In December 2010, the Company puchased 53.1 million of Mediacom’s shares through the secondary market thus the Company’s ownership in Mediacom increased to 51.65%.
- 38 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Anak Perusahaan
The Subsidiaries
Pengembangan Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan
Development of Content and Advertising Based Media Business
Pada tahun 2010, Mediacom membeli 37,5 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 71,71%.
In 2010, Mediacom bought 37.5 milllion MNC’s shares, a subsidiary, through the secondary market, though Mediacom ownership in MNC increased to 71.71%
Pada tahun 2010, LTON, telah mengakuisisi 50,01% kepemilikan saham Letang Game Ltd yang bergerak dalam bidang Mobile Games dan PC Online Games di China (Catatan 50).
In 2010, LTON, has acquired 50.01% ownership in Letang Games Ltd, a company that specializes in the development of Mobile Games and PC Online Games in China (Note 50).
Pada tahun 2010, MIMEL and LTON, telah mengakuisisi 87,5% kepemilikan saham Innoform Media Pte., Ltd (Innoform) yang bergerak dalam pembuatan, distribusi dan lisensi produk edukasi dan hiburan (Catatan 50).
In 2010, MIMEL and LTON, have acquired 87.5% ownership in Innoform Media Pte., Ltd (Innoform), a company that specializes in the development, distribution and licensing of development products (Note 50).
Pada tahun 2010, MNC bersama MIMEL and LTON telah mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT. Linktone Indonesia (Linktone) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi Value Added Services (VAS) (Catatan 50).
In 2010, MNC together with MIMEL and LTON, has acquired 100% ownership PT. Linktone Indonesia (Linktone), a company that specializes in providing telecom Value Added Services (VAS) (Note 50).
Pada tahun 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) dan 34,7% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Cakra Awigra (RCA), Perusahaan yang bergerak dalam bidang radio (Catatan 50).
In 2010, MNCN has acquired additional 75% ownership in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) and additional 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA), companies that are engaged in radio industry (Note 50).
Pengembangan Pelanggan
Development of Subcribers Based Media
Usaha
Media
Berbasis
Pada tahun 2010, MNCSV mendirikan ASCH dan ASC yang memiliki aktivitas utama dalam bidang keuangan.
In 2010, MNCSV established ASCH and ASC, whose main business is in the finance industry.
Pengembangan Usaha Berbasis Investasi
Development Business of Investment Based
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life) (dahulu PT UOB Life Sun Assurance) (Catatan 50).
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life) (formerly PT UOB Life Sun Assurance) (Note 50).
Pelepasan Investasi
Disposal of Investments
Pada tahun 2009, Mediacom telah melepas 19% sisa investasi saham PT. Mobile-8 Telecom dan membukukan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 207.725 juta.
In 2009, Mediacom sold the remaining 19% investment in PT. Mobile-8 Telecom with realized loss recognized amounting to Rp 207,725 million.
- 39 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
4.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengembangan Usaha Berbasis Transportasi
Development of Transportation Business
Pada tahun 2009, IAT menerbitkan saham baru melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.118.279 saham, dimana semua saham tersebut diambil oleh GTS. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penambahan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 68,56%
In 2009, IAT issued 173,118,279 shares through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by GTS. This issuance of new shares increased the percentage of ownership of GTS in IAT into 68.56%.
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan saham baru melalui peneribitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) seri B sebanyak 681.005.000 saham dimana semua saham tersebut diambil oleh Global Far East Investment Ltd dan Starlight Ltd atas wesel bayar IAT. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penurunan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 53,01%
In 2010, IAT issued 681,005,000 shares through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by Global Far East Investment Ltd and Starlight Ltd due to IAT’s notes payable. This issuance of new shares decreased the percentage of ownership of GTS in IAT into 53.01%.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2010
Kas Bank Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Bumiputera Bank Himpunan Saudara Bank Muamalat Bank International Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Permata Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
14.647 872.939
11.983 1.043.076
182.050 56.313 26.490 11.976 11.000 9.000 1.750 36 -
187.150 141.754 14.850 11.000 24.038 24.000 6.000
3.002
2.350
42.320 27.104 27.098 -
87.564 28.251 28.239 7.050
182
1.040
1.285.907
1.618.345
Cash on hand Cash in bank Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Bumiputera Bank Himpunan Saudara Bank Muamalat Bank International Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Permata Others (below Rp 5,000 million each) US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Others (below Rp 5,000 million each ) Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
Interest rates on time deposits per annum 5,00% - 10,25% 5,00% - 16,60% Rupiah 2,25% - 2,50% 1,00% - 7,00% US Dollar
Seluruh bank dan deposito ditempatkan pada bank pihak ketiga.
berjangka
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
- 40 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 5.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
INVESTASI JANGKA PENDEK
Kontrak pengelolaan dana Reksadana Efek ekuitas (saham) diperdagangkan Deposito berjangka Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Efek hutang Lainnya Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
2010
2009
498.935 254.140 231.305 125.939
566.412 237.306 172.155 204.446
107.972 11.800 3.830
143.193 1.495 2.350
1.233.921
1.327.357
Fund management contract Mutual fund Trading equity securities Time deposits Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Debt securities Others Total
Interest rates on time deposits per annum 5,00% - 7,00% 8,00% - 12,50% Rupiah 0,07% - 4,50% US Dollar
Kontrak Pengelolaan Dana
The Fund Management Contract
PT MNC Asset Management (MNC AM) (d/h PT. Bhakti Asset Management (BAM))
PT MNC Asset Management (MNC AM) (formerly PT. Bhakti Asset Management (BAM))
Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk MNC AM (d/h BAM) sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 48.000 juta dan Rp 465.168 juta.
The Company and its subsidiaries appointed MNC AM (formerly BAM) as a fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities they must be classified in investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than one (1) year, starting on contract date. As of December 31, 2010 and 2009, the net assets value of the fund amounting to Rp 48,000 million and Rp 465,168 million, respectively.
Pada tahun 2010, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 428.958 juta.
In 2010, the Company and its subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 428,958 million.
Manhattan Group Ltd (MG)
Manhattan Group Ltd (MG)
BIILD menunjuk MG untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi pada perusahaan publik dan non publik dan atau pada surat berharga. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 15 Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai investasi sebesar Rp 188.312 juta dan Rp 90.528 juta.
BIILD appointed MG to invest the fund in public companies or private companies and other financial instruments. This contract has a term of 1 year and will mature on July 15, 2011. As of December 31, 2010 and 2009, the carrying value of the investment amounted to Rp 188,312 million and Rp 90,528 million.
- 41 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), Herst Investments Ltd (Herst) dan Express Cyber Ltd (Express)
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), Herst Investments Ltd (Herst) and Express Cyber Ltd (Express)
Anak perusahaan menunjuk Reliancever, Herst dan Express sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama, maka anak perusahaan dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The subsidiaries appointed Reliancever, Herst and Express as fund managers to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the subsidiaries and fund managers shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the funds.
Kontrak dengan Reliancever memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir 12 Juli 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 131.575 juta.
The fund management contract with Reliancever has a term of one (1) year and will mature on July 12, 2011. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 131,575 million.
Kontrak dengan Herst berjangka waktu 1 (satu) tahun dan 2 (dua) tahun, masing-masing akan berakhir pada tanggal 14 September 2011 dan 16 April 2012. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana kedua kontrak tersebut masing-masing sebesar Rp 36.750 juta dan Rp 10.716 juta.
The Herst’s fund management contracts have terms one (1) and two (2) years and will mature on September 14, 2011 and April 16, 2012, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the net assets value of the funds amounted to Rp 36,750 million and Rp 10,716 million, respectively.
Kontrak dengan Express memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir tanggal 30 Nopember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 40.336 juta.
The fund management contract with Express has term of one (1) year and will mature on November 30, 2011. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 40,336 million.
Apical Asset Management Pte Ltd
Apical Asset Management Pte Ltd
Anak perusahaan menunjuk Apical Asset Management Pte., Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk saham pada Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII sejumlah 5.000 lembar saham dengan nilai aset bersih per lembar saham tersebut adalah US$ 1.200. Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai aset bersih investasi tersebut adalah sebesar Rp 53.962 juta.
A subsidiary appointed Apical Asset Management Pte., Ltd to invest fund into shares of Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII amounting to 5,000 shares with net assets value per share of US$ 1,200. As of December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 53,962 million.
- 42 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Reksadana
Mutual Funds
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki unit penyertaan pada reksadana Big Bhakti, Big Dana Likuid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah dan Danareksa. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana adalah sebesar Rp 16.205 juta dan Rp 13.031 juta masingmasing pada tahun 2010 dan 2009, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dan sebesar Rp 2.429 juta pada tahun 2010, diakui dalam ekuitas.
The Company and subsidiaries have investment units in Big Bhakti, Big Dana Liquid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah and Danareksa mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of December 31, 2010 and 2009. Unrealized gain on mutual funds amounting to Rp 16,205 million in 2010 and Rp 13,031 million in 2010 and 2009, respectively, was recognized in the consolidated statements of income and Rp 2,429 million in 2010 was recognized in stockholder’s equity.
Efek Ekuitas (Saham) Diperdagangkan
Trading Equity Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on December 31, 2010 and 2009.
Rincian efek tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the securities are as follows:
2010 Pihak hubungan istimewa PT Global Land Development Tbk sebanyak 463.087.500 lembar saham tahun 2010 dan 400.111.500 lembar saham tahun 2009 Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - sebanyak 17.156.000 lembar saham tahun 2010 dan 46.366.500 lembar saham tahun 2009 PT Mobile 8 Telecom Tbk sebanyak 371.421.828 lembar saham tahun 2010 Lainnya Jumlah
2009 Related party
182.920
126.035
23.332
42.657
18.571 6.482
3.463
231.305
172.155
- 43 -
PT Global Land Development Tbk amounted to 463,087,500 shares in 2010 and 400,111,500 shares in 2009 Pihak ketiga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk - amounted to 17,156,000 shares in 2010 and 46,366,500 shares in 2009 PT Mobile 8 Telecom Tbk amounted to 371,421,828 shares in 2010 Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Deposito Berjangka
Time Deposits
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 deposito berjangka milik anak perusahaan dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan masingmasing sebesar Rp 50.477 juta dan Rp 156,266 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, time deposits with maturities more than three months amounted to Rp 50,477 million and Rp 156,266 million, respectively.
Deposito berjangka sebesar Rp 75.462 juta pada tahun 2010 dan Rp 48.180 juta pada tahun 2009 dijadikan jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 20).
Time deposits amounting to Rp 75,462 million in 2010 and Rp 48,180 million in 2009 were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 20).
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2010, anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 30.063 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 107.972 juta dan Rp 143.193 juta.
The subsidiaries placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2010, the subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 30,063 million. As of December 31, 2010 and 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 107,972 million and Rp 143,193 million, respectively.
Efek Hutang
Debt Securities
Anak perusahaan menempatkan dana berupa Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (ORI) dan Obligasi Korporasi.
The subsidiaries placed fund in Government Bonds (ORI) and Corporate Bonds.
Lainnya
Others
Mediacom mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah melakukan investasi sebesar US$ 425.855 dan US$ 250.000 atau ekuivalen dengan Rp 3.830 juta dan Rp 2.350 juta.
Mediacom has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to December 31, 2010 and 2009, the Company has invested US$ 425,855 and US$ 250,000 or equivalent to Rp 3,830 million and Rp 2,350 million.
- 44 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 6.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PIUTANG USAHA
6.
2010 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa (Catatan 51) Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2009 a. By customer Related parties (Note 51) Content and advertising based media Media support and infrastructure
2.778
55.240
23.177
8.168
25.955
63.408
1.960.113 160.951
1.535.999 159.107
46.389 37.339
41.704 26.303
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.204.792 (51.971)
1.763.113 (41.900)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah
2.152.821
1.721.213
Total
2.178.776
1.784.621
907.751
543.335
538.615 223.686 136.927 423.768
498.498 260.146 160.526 364.016
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.230.747 (51.971)
1.826.521 (41.900)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.178.776
1.784.621
Net
1.996.397 225.421 8.929
1.491.520 325.379 9.622
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.230.747 (51.971)
1.826.521 (41.900)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.178.776
1.784.621
Net
Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan infrastruktur Transportasi
Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya
- 45 -
Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media support and infrastructure Transportation
Total b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
7.
2009
Saldo awal tahun Penyisihan
41.900 10.071
35.019 6.881
Balance at beginning of year Provisions
Saldo akhir tahun
51.971
41.900
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup.
Management believes that the allowance for doubtful accounts receivable from third parties is adequate.
Piutang usaha Infokom digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang yang diterima Mediacom.
All trade accounts receivable from Infokom are used as fiduciary collateral for Mediacom’s long term bank loan.
Piutang usaha tertentu milik anak perusahaan digunakan sebagai jaminan untuk berbagai hutang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 20 dan 28).
Certain accounts receivable from subsidiaries were used as collateral for various short-term and long-term loans (Notes 20 and 28).
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PIUTANG NASABAH
7.
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut:
CUSTOMERS RECEIVABLES This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows:
2010
2009
Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana Premi asuransi
197.633 2.566 906
128.141 4.592 -
Brokerage Fund management services Premium insurance
Jumlah
201.105
132.733
Total
Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut:
The aging schedule of receivables, as follows:
2010
2009
Kurang dari 7 hari Lebih dari 7 hari
123.124 77.981
20.213 112.520
Less than 7 days More than 7 days
Jumlah
201.105
132.733
Total
- 46 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
8.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Seluruh piutang pembiayaan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
All of accounts receivable from fund management services as of December 31, 2010 and 2009 are not yet due.
Manajemen MNC Sec (d/h Bsec) dan MNC AM (d/h BAM) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec dan MNC AM berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
MNC Sec’s (formerly BSec) and MNC AM’s (formerly BAM) management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s and MNC AM’s management believes that all receivables are collectible.
PIUTANG DAN HUTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
8.
Akun ini merupakan tagihan dan hutang MNC Sec (d/h BSec) dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut:
RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION This account represents MNC Sec’s (formerly BSec) receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution (LKP) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows:
2010
2009
Piutang Deposito wajib
81.037 4.333
30.429 4.103
Receivables Mandatory deposits
Jumlah piutang
85.370
34.532
Total receivables
Hutang
64.869
19.129
Payables
Tingkat bunga per tahun deposito wajib LKP berkisar antara 6% - 7% tahun 2010 dan 8% 13% tahun 2009.
Interest rates per annum on mandatory deposits to LKP range from 6% - 7% in 2010 and 8% - 13% in 2009.
Seluruh piutang dan hutang LKP pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 memiliki umur kurang dari 3 hari.
All receivables from and payable to the LKP as of December 31, 2010 and 2009 are due within 3 days.
Manajemen MNC Sec tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec berpendapat bahwa seluruh piutang LKP dapat tertagih.
MNC Sec’s management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s management believes that all receivables from LKP are fully collectible.
- 47 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 9.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PIUTANG PEMBIAYAAN
9.
FINANCING RECEIVABLES
Penanaman Neto Sewa Pembiayaan
Net Investments in Finance Lease
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from financial lease transactions provided by MNC Finance, as follows:
2010 Piutang sewa pembiayaan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
2009
1.710 95.149
1.640 63.744
Lease receivables Related parties Third parties
Jumlah Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
96.859
65.384
Total
(13.365)
(9.409)
Unearned lease income
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
83.494 (2.076)
55.975 (1.234)
Total Allowance for doubtful accounts
Penanaman neto sewa pembiayaan bersih
81.418
54.741
Net investments in finance lease net
Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The lease receivables based on maturity date are as follows:
2010
2009
Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun
50.670 46.189
34.022 31.362
Will be due within: 1 year 1 - 2 years
Jumlah
96.859
65.384
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan
1.234 842
844 390
Saldo akhir tahun
2.076
1.234
Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Sinarmas (Catatan 28). Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
Balance at beginning of year Provisions Balance at end of year
Finance lease receivables are secured by the related financed assets. Finance lease receivables are used as collaterals for loans from Bank Sinarmas (Note 28). MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
- 48 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from consumer financing provided by MNC Finance, as follows:
2010
2009
6.209 224.526
8.858 263.197
Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu
230.735
272.055
(48.733) (1.391)
(74.308) (1.971)
Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts
Piutang pembiayaan konsumen - bersih
180.611
195.776
Consumer financing receivables - net
Piutang pembiayaan konsumen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Consumer financing receivables Related parties Third parties
The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun
4.226
6.238
132.114 78.546 15.849
139.747 87.078 38.992
Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years
Jumlah
230.735
272.055
Total
15% - 45%
8% - 45%
Tingkat bunga per tahun
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Annual interest rate
Changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
1.971 8.774 (9.354)
2.161 9.763 (9.953)
Saldo akhir tahun
1.391
1.971
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
Balance at beginning of year Provision Reversal Balance at end of year
The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
- 49 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 28). Pada tahun 2009, piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan hutang obligasi dari MNC Finance (Catatan 29).
Consumer financing receivables are used as collaterals for long-term loans from Bank Muamalat Indonesia (Note 28). In 2009, consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of MNC Finance (Note 29).
Tagihan Anjak Piutang – Bersih
Factoring Receivables – Net
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut:
This account represents factoring receivables with recourse, as follows:
2010
2009
Tagihan Anjak Piutang Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui
8.183 306 (56) (4)
10.614 1.938 (56) (241)
Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
8.429 (115)
12.255 (189)
Sub total Allowance for doubtful accounts
Jumlah
8.314
12.066
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Pemulihan
189 (74)
688 (499)
Saldo akhir tahun
115
189
Manajemen berpendapat piutang ragu-ragu cukup.
bahwa
penyisihan
Balance at beginning of year Recovery Balance at end of year
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
10. PIUTANG LAIN-LAIN
10. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 2010
2009
Pihak hubungan istimewa PT. Eagle Transport Services Lainnya
11.931
5.614 1.304
Related parties PT. Eagle Transport Services Others
Jumlah
11.931
6.918
Total
Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
482.348 (9.037)
330.671 (5.444)
Third parties Allowance for doubtful accounts
Jumlah
473.311
325.227
Total
Bersih
485.242
332.145
Net
- 50 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu – ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
The Company and its subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
11. PERSEDIAAN
Program media dan penyiaran Produksi jadi Produksi dalam proses Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesoris Media pendukung dan infrastruktur Suku cadang pesawat udara Lainnya Jumlah Jumlah
11. INVENTORIES
2010
2009
2.412.714 22.782
2.206.490 12.202
(1.555.264)
(1.292.009)
880.232
926.683
189.372 1.496 96.192 35.078
113.854 6.457 91.825 18.866
322.138
231.002
1.202.370
1.157.685
Media program and broadcasting Finished programs Production in progress Less charged to current year expense Net Non Program Antenna, decoder, and accessories Media support and infrastructure Aircraft spareparts Others Total Total
Persediaan suku cadang pesawat udara digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 28).
The aircraft spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 28).
Persediaan dari Infokom (media pendukung dan infrastruktur) digunakan sebagai jaminan untuk hutang jangka panjang (Catatan 28).
Inventories from Infokom (media support and infrastructure) are used as collaterals for longterm (Note 28).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17). Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories, except media and broadcasting programs, were insured along with property and equipment (Note 17). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Perusahaan dan anak perusahaan dapat meminta kembali copy film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the Company and its subsidiaries can request a new copy of the film from distributor, as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
- 51 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
12. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2010
2009
Biaya dibayar dimuka Uang muka
130.190 223.580
306.582 119.550
Prepaid expenses Advances
Jumlah
353.770
426.132
Total
13. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
13. PREPAID TAXES 2010
2009
Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2010 Tahun 2008 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
490 1.604 10.708 27.535
2.703 40.447 717 7.968 15.299 14.414
Jumlah
44.776
85.062
518 456 3.465
Metode ekuitas/ Equity method PT. Freekom Indonesia PT. Media Nusantara Press PT. Radio Panji Artha Swara PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa PT. Optima Media Dinamika Jumlah/Total
Domisili/ Domicile
Jakarta Jakarta Palembang Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai Jakarta
456 3.058
Year 2009 Year 2008 Year 2007 Year 2006 Value added tax - net Others Total
14. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
14. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Perusahaan asosiasi/Associates
-
The Company Overpayment of corporate income tax Year 2010 Year 2008 Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of corporate income tax
Nilai tercatat/ Carrying amount 2010 2009
4.781 76 46 27 25 21 10 5 2 -
4.912 38 46 27 25 21 10 5 2 1.043
4.993
6.129
- 52 -
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
49 38 30 21 25 21 21 21 21 -
Aktivitas utama/ Principal activity
Telekomunikasi/Telecommunications Media cetak/Printed Media Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Agensi periklanan/Advertising agency
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
The changes in investments under the equity method are as follows:
2010 Saldo awal tahun Bagian laba (rugi) bersih Pengurangan Saldo akhir tahun
2009
6.129 (93) (1.043)
5.701 428 -
Beginning of year Equity in net earnings (loss) Deduction
4.993
6.129
End of year
Bagian laba bersih dari asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill sebesar Rp 105 juta tahun 2009.
The equity in net earnings of associates was adjusted for amortization of goodwill in the amount of Rp 105 million in 2009.
Pada tahun 2010, investasi dalam bentuk saham PT. Optima Media Dinamika dengan pemilikan sebesar 25% telah dijual kepada PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana dan Ny. Judy Uway sebesar Rp 2.000 juta.
In 2010, the investment in shares of PT. Optima Media Dinamika with ownership interest amounted 25% were sold to PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana and Ny. Judy Uway for Rp 2,000 million.
15. INVESTASI LAIN
15. OTHER INVESTMENTS 2010
2009
Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Penyertaan saham Surat berharga
1.352.697 583.561 243.159 127.949 -
2.828.717 525.400 405.815 344.240 1.408
Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advances Investments in shares of stock Marketable securities
Jumlah
2.307.366
4.105.580
Total
Obligasi Wajib Tukar (MEB)
Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) 2010
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi Jumlah
2009
721.286 365.500 121.500 125.000 19.411 -
721.286 365.500 165.075 125.000 19.411 1.432.445
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama PT Djaja Abadi Konstruksi
1.352.697
2.828.717
Total
PT Datakom Asia
PT Datakom Asia
Pada tanggal 23 Nopember 2006, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Media Citra Indostar (MCI) milik DKA. Periode pertukaran obligasi wajib bayar dimulai sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai 23 Nopember 2007 atau diperpanjang untuk masa dua belas bulan berikutnya atas kehendak dari DKA.
On November 23, 2006, MNCSV has mandatory exchangeable bonds of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA), which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Media Citra Indostar (MCI) which is owned by DKA. The exchange period is from January 31, 2007 to November 23, 2007, at the option of DKA, for another twelve months.
- 53 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 8 Januari 2007, MNCSV dan DKA setuju untuk merubah jangka waktu penukaran obligasi wajib tukar menjadi 8 Januari 2007 sampai dengan 8 Januari 2012.
On January 8, 2007, MNCSV and DKA agreed to amend the exchange period of the mandatory exchangeable bond to be from January 8, 2007 to January 8, 2012.
Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 saham MCI milik DKA.
In 2008, MNCSV obtained additional mandatory exchangeable bonds of Rp 160,286 million, from DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI which is owned by DKA.
Berdasarkan Amandemen dari obligasi wajib tukar tanggal 6 September 2010, MNCSV dan DKA setuju untuk merubah beberapa pasal dari perjanjian sebelumnya, antara lain adalah memperpanjang jangka waktu obligasi wajib tukar hingga 1 Juni 2016.
Based on Amendment of mandatory exchangeable bond dated September 6, 2010, MNCSV and DKA agreed to amend several subsections of previous agreement, among others, to extend the maturity date of the mandatory exchangeable bond until June 1, 2016.
PT Kapital Usaha Sempurna
PT Kapital Usaha Sempurna
Pada tahun 2008, Perusahaan dan GTS membeli obligasi wajib tukar masing-masing seharga Rp 208.000 juta dan Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar masing-masing dengan 26.999 saham dan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline.
In 2008, the Company and GTS purchased mandatory exchangeable bonds of Rp 208,000 million and Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which are exchangeable into 26,999 shares and 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline.
PT Bright Star Perkasa
PT Bright Star Perkasa
Pada tanggal 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali selama satu tahun. Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas obligasi wajib tukar PT Brightstar Perkasa sebesar Rp 43.575 juta.
On November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million. The bonds will mature in one year after issuance and has been extended for another year. In 2010, GTS has impaired the mandatory exchangeable bonds issued by PT Brightstar Perkasa amounting to Rp 43,575 million.
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar PT Nusantara Vision (NV) dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta, yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik NV dan 25.000 lembar saham lama milik NV dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV, with the exchange period until June 30, 2012.
- 54 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT Kencana Mulia Utama
PT Kencana Mulia Utama
MNI mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT Hikmat Makna Aksara milik PT Kencana Mulia Utama (pihak ketiga).
MNI has investment in mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT Hikmat Makna Aksara owned by PT Kencana Mulia Utama (a third party).
PT Djaja Abadi Konstruksi
PT Djaja Abadi Konstruksi
Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 saham atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK, dengan periode pertukaran obligasi wajib tukar sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK with the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
Berdasarkan perjanjian pengalihan saham tanggal 2 Juni 2010, Mediacom dan DAK telah sepakat menukarkan seluruh obligasi wajib tukar yang dimiliki dengan 1.525.268.700 lembar saham MNCSV yang dimiliki oleh DAK.
Based on shares transfer agreement dated June 2, 2010, Mediacom and DAK have agreed to exchange all of the mandatory exchangeable bonds with 1,525,268,700 shares of MNCSV owned by DAK to Mediacom.
Selisih antara aset bersih MNCSV berdasarkan nilai wajar dengan harga nominal obligasi wajib tukar sebesar Rp 166.090 juta dicatat sebagai goodwill negatif dan dialokasikan ke goodwill positif hasil akuisisi Mediacom atas MNCSV di tahun 2007 (Catatan 18).
The difference between the fair values of the MNCSV’s net assets with the principal value of the mandatory exchangeable bond amounting to Rp 166,090 million was recorded as negative goodwill and allocated to positive goodwill resulted from the acquisition of MNCSV by Mediacom in 2007 (Note 18).
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 22 Desember 2010, MNC membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 58.162 juta dan dapat dipertukarkan dengan 58.162 saham STN, dan akan jatuh tempo 22 Desember 2013.
On December 22, 2010, MNC purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 58,162 million which are convertible into 58,162 shares, and will be due in December 22, 2013.
Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 21 Desember 2009, Mediacom membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta yang dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.
On December 21, 2009, Mediacom purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV, due in 3 years since convertible bonds have been issued.
- 55 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due in 3 years from the date the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP, jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang. Obligasi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga Rp 49.000 juta.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by MNP, due on April 4, 2009 and can ben extended. This bond are convertible into 49,000 shares of MNP on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million.
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Mediacom dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:
Mediacom and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:
2010
2009
Proyek pengembangan bisnis Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing
237.484
400.290
5.675
5.525
Jumlah
243.159
405.815
Business development project Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing Total
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2010 dan 2009, MIMEL menempatkan dananya pada Marco prince Corp dan Merlin Investment Fund masing-masing sejumlah US$ 19 juta dan US$ 40 juta. Pada tahun 2010, MIMEL mencairkan penempatan dananya pada Merlin Investment Fund.
Project business development represent funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2010 and 2009, MIMEL placed these funds in Marco Prince Corp and Merlin Investment Fund amounting to US$ 19 million and US$ 40 million. In 2010, MIMEL redeemed the fund in Merlin Investment Fund.
Pada bulan April 2010, Perusahaan melalui Herst Investment Ltd melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan pada perusahaan minyak dan gas.
In April 2010, the Company through Herst Investment Ltd placed funds to be invested in an oil and gas company.
- 56 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari:
Investment in shares of stock of the Company consists of:
2010
Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Metode biaya PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara Subjumlah Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010 2009
2009
97.996
3,60%
16,53%
304.112
28.500 -
19,00% 18,00%
19,00% 18,00%
38.000 675
500 342 310 300 1
10,00% 2,00% 1,00%
10,00% 2,00% 1,00%
500 342 310 300 1
29.953
40.128
127.949
344.240
Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Cost method PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Maintenance Services (GMS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara Subtotal Total
Kerugian belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek ekuitas tersedia dijual pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 51.216 juta dan Rp 391.543 juta, disajikan sebagai bagian ekuitas. Pada tahun 2010, Perusahaan menjual 258.500.500 saham CMNP dengan harga Rp 530.831 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 13.888 juta yang dicatat pada beban lain-lain.
Unrealized loss due to decrease in fair value of the available for sale equity securities in 2010 and 2009 amounting to Rp 337,898 million and Rp 51,216 million, respectively, was presented as part of equity. In 2010, the Company sold 258,500,500 shares of CMNP amounting to Rp 530,831 million and the Company recorded loss of Rp 13,888 million, which was recorded in other charges.
Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas saham ETS sebesar Rp 9.500 juta dan saham GMS sebesar Rp 675 juta.
In 2010, GTS impaired ETS’s shares amounting to Rp 9,500 million and GMS amounting to Rp 675 million.
16. PROPERTI INVESTASI
16. INVESTMENT PROPERTIES
Properti investasi terdiri dari:
Investment properties consist of the following:
2010
2009
Tanah yang tidak digunakan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
3.100 14.987 136.822
3.100 186.672
Unused land Building and improvements Broadcast equipment
Jumlah
154.909
189.772
Total
- 57 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
31 Desember/ December 31, 2010 Rp juta/ Rp million
179 2.506
16.062 -
3.100 16.241 263.736
264.330
2.685
16.062
283.077
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
74.558
1.254 52.356
-
1.254 126.914
Accumulated depreciation Buildings and improvements Broadcast equipment
Jumlah
74.558
53.610
-
128.168
Total
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah
Jumlah tercatat
Biaya perolehan Tanah Peralatan penyiaran Jumlah Akumulasi penyusutan Peralatan penyiaran Jumlah tercatat
1 Januari/ January 1, 2010 Rp juta/ Rp million
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
3.100
261.230
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million -
189.772 1 Januari/ January 1, 2009 Rp juta/ Rp million
154.909
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
31 Desember/ December 31, 2009 Rp juta/ Rp million
3.100 169.280
91.950
-
3.100 261.230
172.380
91.950
-
264.330
38.693
35.865
-
74.558
133.687
189.772
Acquisition costs Land Buildings and improvements Broadcast equipment Total
Net book value
Acquisition costs Land Broadcast equipment Total Accumulated depreciation Broadcast equipment Net book value
Nilai wajar dari tanah yang tidak digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.278 juta. Penilaian ini berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP PBB) yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak.
The fair value of the Company’s investment property as of December 31, 2010 amounting to Rp 3,278 million. The valuation was arrived by reference to the taxable sales value of the land and building (NJOP PBB) issued by the Tax Office.
Nilai wajar peralatan penyiaran bangunan dan prasarana pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 247.459 juta. Penilaian dilakukan oleh penilai independen berdasarkan metode biaya dan pendapatan di tahun 2009. Berdasarkan penilaian manajemen tidak terdapat perbedaan nilai wajar properti di tahun 2010.
The fair value of the broadcast equipment amounted to Rp 247,459 million as of December 31, 2010 and 2009. The valuation was determined by independent valuers in 2009 using the cost and revenue method and based on the management’s assessment, the fair value of the properties in 2010, remains the same.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 properti investasi telah di asuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17).
As of December 31, 2010 and 2009, the investment properties were insured along with property and equipment (Note 17).
17. ASET TETAP
17. PROPERTY AND EQUIPMENT - 58 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2010 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pengurangan Deductions
31 Desember/ December 31, 2010
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
116.348 650 21.327 1.312
20.717 136
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
649.489
86.273
16.921
718.841
481.330 3.171.411
1.234.932
44.014
481.330 4.362.329
5.361.412
1.460.842
81.788
6.740.466
Aset dalam rangka kerjasama
23.718
1.654
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan sewa operasi
23.730 1.448 960 9.573
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
-
25.372
35.928 -
33.712 1.448 960 -
25.946
35.711
35.928
36.120
35.519
82.680
8.909
26.518
65.071
5.503.521
1.507.333
144.426
6.866.428
-
9.573
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
171.866 4.658 84.329 9.752
22.309 190 22.240 1.518
4.014 14.783 9
190.161 4.848 91.786 11.261
496.816
76.695
20.324
553.187
141.214 1.900.527 2.809.162
22.754 331.947 477.653
-
163.968 2.228.926 3.244.137
Aset dalam rangka kerjasama
20.625
1.880
-
22.505
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi
11.514 693 302 2.143
9.913 267 145 1.914
14.652
12.239
10.879
16.012
Jumlah
2.844.439
491.772
53.557
3.282.654
Total
Jumlah Tercatat
2.659.082
3.583.774
Net Book Value
Subjumlah
3.548 42.678
-
- 59 -
9.473 960 446
-
11.954 1 4.057
Property and equipment under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued Pengurangan Deductions
31 Desember/ December 31, 2009
583.679 330.162 4.862 134.426 14.421
1.618 7.608 81 7.447 369
11.755 13.695 41
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
610.014
65.620
26.145
649.489
519.284 2.717.705
482.978
37.954 29.272
481.330 3.171.411
4.914.553
565.721
118.862
5.361.412
Aset dalam rangka kerjasama
23.552
166
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan sewa operasi
13.385 1.448 3.144 9.573
12.211 -
27.550
12.211
4.050
35.711
142.749
49.081
109.150
82.680
5.108.404
627.179
232.062
5.503.521
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
-
-
1.866 2.184
Property and equipment under joint venture
23.730 1.448 960 9.573
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle
11.034 152 18.690 1.259
14.149 36
171.866 4.658 84.329 9.752
448.754
65.876
17.814
496.816
151.556 1.640.842 2.494.807
23.353 273.896 394.260
33.695 14.211 79.905
141.214 1.900.527 2.809.162
19.958
667
5.122 1.981 511 231
6.618 1.006 12 1.912
7.845
Jumlah
2.522.610
Jumlah Tercatat
2.585.794
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi Subjumlah
Subtotal
23.718
160.832 4.506 79.788 8.529
Aset dalam rangka kerjasama
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
20.625
Property and equipment under joint venture
226 2.294 221
11.514 693 302 2.143
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle
9.548
2.741
14.652
404.475
82.646
2.844.439
Total
2.659.082
Net Carrying Value
-
-
Subtotal
Beban penyusutan sebesar Rp 417.708 juta tahun 2010 dan Rp 401.463 juta tahun 2009.
Depreciation charged to operations amounting to Rp 417,708 million in 2010 and Rp 401,463 million in 2009.
Penambahan aset tetap termasuk perolehan melalui akuisisi anak perusahaan (Catatan 50).
Additions to property and equipment includes assets acquired in business acquisition (Note 50).
- 60 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan Nopember 2010, MNCSV membeli satelit transforder baru dari SES Satellite Leasing Limited dengan total harga pembelian sebesar US$ 110 juta atau setara dengan Rp 990.503 juta (Catatan 53b).
In November 2010, MNCSV purchase new satellite transforder from SES Satellite Leasing Limited with purchase value of US$ 110 million or equivalent to Rp 990,503 million (Note 53b).
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama.
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2011 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2011 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan Infokom, properti investasi, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar sebesar Rp 194.135 juta dan US$ 117.223.930 tahun 2010 dan Rp 968.320 juta, US$ 153.634.199 dan Euro 421.000 tahun 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, Infokom’s inventories, investment properties, the property and equipment, except land, were insured against risk of fire, theft and other possible risks for Rp 194,135 million and US$ 117,223,930 in 2010 and Rp 968,320 million, US$ 153,634,199 and Euro 421,000 in 2009.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 20 dan 28), hutang sewa pembiayaan dan hutang obligasi (Catatan 29).
The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 20 and 28), lease liabilities and bonds payable (Note 29).
- 61 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
18. GOODWILL
18. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan sebagai berikut:
Biaya Perolehan MNCSV MNC dan anak perusahaan Mediacom BCI Infokom Jumlah
Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Akhir tahun Jumlah tercatat
This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows:
2010
2009
1.425.437 999.123 271.352 15.994 10.172
1.591.527 738.342 267.949 12.124 10.172
2.722.078
2.620.114
43.435
62.997
Differences in foreign exchange translation
407.442 135.670
274.509 132.933
Accumulated amortization Beginning of year Amortization during the year
543.112
407.442
2.222.401
2.275.669
Pada tahun 2010, goodwill MNCSV termasuk alokasi goodwill negatif dari konversi obligasi wajib tukar menjadi 24,54% saham milik Mediacom sebesar Rp 166.090 juta (Catatan 15).
Cost MNCSV MNC and its subsidiaries Mediacom BCI Infokom Total
End of year Net carrying amount
In 2010, goodwill of MNCSV includes allocation of negative goodwill from conversion of mandatory exchangeable bond into 24.54% of Mediacom shares amounting to Rp 166,090 million (Note 15).
19. ASET LAIN-LAIN
19. OTHER ASSETS
2010
2009
Beban tangguhan - bersih Aset restrukturisasi Cipta TPI Uang muka pengembangan usaha Uang muka sewa transmisi dan menara Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Uang jaminan Lain-lain
104.740 103.500 81.319 73.654
97.037 103.500 32.404 171.548
51.908 34.110 197.923
13.550 37.157 55.161
Jumlah
647.154
510.357
- 62 -
Deferred charges - net Restructuring asset of Cipta TPI Advances for business development Advances for transmission rental and tower Receivable from a related party of subsidiary Security deposits Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban tangguhan terutama biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Pada tahun 2010 dan 2009, amortisasi beban tangguhan masingmasing adalah sebesar Rp 88.018 juta dan Rp 37.570 juta.
The deferred charges mainly represent incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges. In 2010 and 2009, amortization expense of deferred charges amounting to Rp 88,018 million and Rp 37,570 million.
MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
MNC had restructuring asset of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in the media and broadcasting business.
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2010 and 2009, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
Anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
20. HUTANG BANK
20. BANK LOANS
2010
2009
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Catatan 28) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri
280.951 45.139 26.973 13.771 4.000 3.778 -
278.283 40.033 28.200 15.416 4.000 3.899 3.000
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Note 28) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri
Jumlah
374.612
372.831
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
RCTI
RCTI
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga cost of fund + 3% per tahun, yang jatuh tempo 30 September 2010.
On September 12, 2008, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum which was due on September 30, 2010.
- 63 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were changed to a short term loan with a maximum credit of Rp 220,000 million and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan hutang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 220.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 220,000 million.
RCTI telah melakukan pembayaran cicilan pokok sesuai dengan jadwal pembayaran untuk bulan Januari dan Pebruari 2011 sejumlah Rp 55.000 juta.
RCTI has paid its loan as scheduled for January and February 2011 installment amounting to Rp 55,000 million.
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan anak perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Standard Chartered Bank yang terdiri dari:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into a credit facilities with Standard Chartered Bank, which consist of:
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate. Fasilitas trade finance sampai sejumlah S$10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari. Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 (dua belas) bulan. Fasilitas pinjaman jangka pendek sampai sejumlah S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 6 (enam) bulan.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 23.675 juta.
Overdraft facilities up to S$ 3 million prime rate interest. Trade finance facility up to S$ 10 million spot interest rate. This facility has a term 90 days. Bond and guarantees facility up S$ 5 million. This facility has a term twelve (12) months. Short-term loan facility up to S$ 10 million spot interest rate. This facility has a term six (6) months.
at at of to of at of
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 23,675 million.
- 64 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV
MNCSV
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek yang terdiri fasilitas Standby Letter of Credit (SBL/C) dan Letter of Credit (L/C) dengan maksimum sebesar US$ 28 juta dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada 3 Agustus 2010 dan kemudian diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2011. MNCSV harus membayar biaya komisi sebesar 2% per tahun atau minimum sebesar US$ 200 dan biaya penerbitan 0,125% per kuartal atau minimum sebesar US$ 50, dan acceptance fee sebesar 1,5% per tahun atau minimum sebesar US$ 50.
MNCSV obtained Standby Letter of Credit (SBL/C) and Letter of Credit (L/C) facilities with a maximum amount of US$ 28 million, and bears interest rate of 1% - 6% per annum. The facilities have matured on August 3, 2010 but was extended until August 31, 2011. MNCSV has to pay commission fee of 2% per annum or a minimum amount of US$ 200, and issuance fee of 0.125% per quarter or a minimum amount of US$ 50, and acceptence fee of 1.5% per annum or a minimum amount of US$ 50 for the facilities. .
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan saham MNC yang dimiliki oleh Perusahaan. Pihak penjamin, maka gadai saham harus dibagi seperti yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 18).
The loan was secured with MNC’s shares owned by the Company, as a guarantor. The pledge shares shall be apportioned as defined in the loan agreement. The loan was also secured with the same collaterals as long-term bank loan (Note 18).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 37.276 juta dan Rp 58.283 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 37,276 million and Rp 58,283, respectively.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
MNI
MNI
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 27 Oktober 2010, fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2011 dengan tingkat bunga 8% per tahun.
On December 26, 2008, MNI obtained an overdraft loan facility with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 and interest at 9% per annum. On October 27, 2010, the loan facility was extended again until December 26, 2011, with interest at 8% per annum.
Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta, dan dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010 dan diperpanjang hingga tanggal 3 September 2011 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun.
On September 3, 2009, MNI obtained an additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum. The facility matured on September 3, 2010 and was extended until September 3, 2011, with interest at 11.25% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 23.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 20.144 juta dan Rp 22.033 juta.
The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 23,750 million (Note 5). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 20,144 million and Rp 22,033 million, respectively.
- 65 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
GIB
GIB
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2011 dan 3 Juli 2011. Fasilitas ini dikenakan bunga 8% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan deposito memiliki GIB dan MNC sebesar Rp 21.080 juta pada tahun 2010 dan Rp 20.430 juta pada tahun 2009 (Catatan 5).
GIB obtained short-term loan facilities, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2011 and July 3, 2011, respectively. The loan facilities bear interest of 8% per annum. The loan facilities are secured by time deposits owned by GIB and MNC amounting to Rp 21,080 million in 2010 and Rp 20,430 million in 2009 (Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 13.000 juta dan Rp 18.000 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,000 million and Rp 18,000 million, respectively.
MNCN
MNCN
Pada tanggal 15 September 2010, MNCN memperoleh pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan jatuh tempo tanggal 15 September 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 8 % per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 12.632 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 11.995 juta.
On September 15, 2010, MNCN obtained working capital loan with a maximum credit limit of Rp 12,000 million. The loan will be due on September 15, 2011. The loan bears interest of 8% per annum, and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 12,632 million. As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 11,995 million.
Infokom
Infokom
Pada tanggal 2 Desember 2010, Infokom memperoleh fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 3.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan aset tetap milik Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
On December 2, 2010, Infokom obtained a Working Capital Loan facility with a maximum credit limit of Rp 3,000 million and bears interest rate of 13% per annum. The loan was secured by Infokom’s trade receivables and property and equipment. As of December 31, 2010, this facility has not been utilized.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3 juta, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan nisbah sebesar 9,5% per tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRW), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (PK-TRE) (Catatan 6 dan 17). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2011.
IAT, obtained a working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3 million, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with a yield of 9.5% per annum and has been extended until April 30, 2010. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRW), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 (PK-TSW) and 1 unit Dauphin helicopter type SA-365C2 (PK-TRE) (Notes 6 and 17). This loan facility has been extended until April 30, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 26.973 juta dan Rp 28.200 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 26,973 million and Rp 28,200 million, respectively.
- 66 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri.
In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 25 Nopember 2010, MNCN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Central Asia dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga 6,5 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Central Asia dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 14.000 juta.
On November 25, 2010, MNCN obtained loan overdraft facility from Bank Central Asia with a maximum credit limit of Rp 14,000 million payable in one (1) year. The loan facility bears interest of 6.5% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 14,000 million.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 13.771 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,771 million.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Perpanjangan terakhir dilakukan tanggal 3 Mei 2010 dan jatuh tempo 4 Mei 2011. Tingkat bunga pinjaman adalah 1% di atas bunga deposito per tahun pada tahun 2010 dan 14,25% per tahun pada tahun 2009. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 5).
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. The last extension was done on May 3, 2010 and will be due on May 4, 2011. Interest rate is 1% above interest on time deposit per annum in 2010 and 14.25% per annum in 2009. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2010 and 2009 (Note 5). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 4,000 million.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 4.000 juta. Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum pinjaman Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 13,5% per tahun pada tahun 2010 dan 15% per tahun pada tahun 2009, jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 meter persegi di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained loan from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million which bears interest of 13.5% per annum in 2010 and 15% per annum in 2009. The term of the facility is one (1) year and can be extended. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 3.778 juta dan Rp 3.899 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,778 million and Rp 3,899 million, respectively.
- 67 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tahun 2009, Infokom memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2010.
In 2009, Infokom obtained loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 5,000 million, the loan bears interest of 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and property and equipment. The loan was due on April 22, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 3.000 juta.
As of december 31, 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp 3,000 million.
21. WESEL BAYAR
21. NOTES PAYABLE
2010
2009
Perusahaan Starlight Ltd.
-
Anak perusahaan Herst Investment Ltd. (HI) Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
43.724 41.220
15.800
Jumlah
84.944
174.800
159.000
The Company Starlight Ltd. The Subsidiaries Herst Investment Ltd. (HI) Oxley Capital Investments Ltd. (OCI) Total
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi nilai pokok wesel bayar pada tahun 2009 sebesar Rp 159.000 juta ditambah penerbitan wesel bayar tahun 2010 sebesar Rp 148.000 juta.
In 2010, the Company had fully paid the principal amount of notes payable in 2009 of Rp 159,000 million together with the issuance of notes payable in 2010 of Rp 148,000 million.
IAT
IAT
Pada bulan Oktober 2009, IAT menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 15.800 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.
In October 2009, IAT issued notes payable to OCI amounting to Rp 15,800 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on December 31, 2010.
Pada bulan Januari 2010, wesel bayar ini dijual ke Starlight Ltd oleh OCI dan pada bulan September 2010 wesel bayar ini telah dikonversi menjadi saham kepemilikan IAT.
In January 2010, notes payable sold by OCI to Starlight Ltd and in September 2010, this notes payable has been converted into ownership in IAT’s shares.
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan wesel bayar kepada HI sejumlah Rp 43.724 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2011.
In 2010, IAT issued notes payable to HI amounting to Rp 43,724 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on January 31, 2011.
BCI
BCI
Pada bulan Agustus dan Nopember 2010, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 41.220 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada bulan Agustus dan Nopember 2011.
In August and November 2010, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 41,220 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature in August and November 2011.
- 68 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
22. HUTANG USAHA
22. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2010
a. Berdasarkan segmen usaha Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
2009
2.600 6.106
a. By business segment Related parties 14.130 Content and advertisement media Media support and infrastructure
8.706
14.130
386.613 164.304 33.520 17.091
559.442 109.529 27.309 10.031
601.528
706.311
610.234
720.441
310.615 286.085 12.675 859
486.708 226.801 6.374 558
610.234
720.441
23. HUTANG NASABAH
Jumlah
Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Others Total
24. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2010
Jumlah
Total
This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions.
24. HUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Biaya operasional Pembelian aset tetap Jasa profesional Lainnya (masing-masing dibawah 5% dari jumlah)
Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Transportation Media support and infrastructure
23. PAYABLE TO CUSTOMERS
Akun ini termasuk kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya.
Pihak hubungan istimewa Biaya operasional
Total
2009
27.973
28.067
18.963 8.918 4.253
18.881 12.413 5.923
186.649
75.778
218.783
112.995
246.756
141.062
- 69 -
Related parties Operational expenses Third parties Operational expenses Purchase of property and equipment Professional service Others (each account below 5% of total) Total Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
25. ,PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
25. UNEARNED REVENUES
2010 Media pendukung dan infrastruktur Media berbasis pelanggan Media berbasis konten dan iklan Jumlah
2009
47.075 33.065 43.683
67.016 30.908 22.602
123.823
120.526
26. HUTANG PAJAK
Jumlah
Total
26. TAXES PAYABLE 2010
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
Media support and infrastructure Subscribers based media Content and advertising based media
2009
125.805
79.195
16.219 19.033 14.363 37.237 2.038 1.215 130.287 17.744
18.743 16.390 23.990 37.470 343 206 126.342 12.798
The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 4 (2) The subsidiaries Income tax article 29 Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others
364.142
315.813
Total
166 7 28
27. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
-
312 24
27. ACCRUED EXPENSES
2010
2009
Biaya operasional Bunga Biaya bagi hasil Sewa Gaji dan program pensiun Biaya perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
111.480 58.746 15.373 6.831 3.057 267 97.889
176.487 63.090 60.206 4.924 6.790 1.557 45.101
Operational expenses Interest Profit sharing Rent Salaries and pension plan Repairs and maintenance Others
Jumlah
293.643
358.155
Total
- 70 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
28. PINJAMAN JANGKA PANJANG
28. LONG-TERM LOANS
Bank Muamalat Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia Bank Negara Indonesia (Persero) Bank ICBC Indonesia Standard Chartered Bank Bank Agroniaga Bank DKI Unit Syariah Bank INA Perdana Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
2010
2009
146.580 115.043 77.410 58.169 56.923 20.000 13.961 12.284 10.115 5.110 4.954
160.886 16.583 84.412 118.973 28.057 10.839 12.925 12.715
9.604
705.000 4.183
530.153 (284.741)
1.154.573 (214.923)
245.412
939.650
Bank Muamalat Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia Bank Negara Indonesia (Persero) Bank ICBC Indonesia Standard Chartered Bank Bank Agroniaga Bank DKI Unit Syariah Bank INA Perdana Bank Permata Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Others Total Current portion Long-term portion
Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
IAT
IAT
IAT memperoleh fasilitas pinjaman Muamalat Indonesia sebagai berikut: a. Fasilitas modal Murabahah:
kerja
Waad
Bank
dan
IAT obtain credit facilities from Bank Muamalat Indonesia, as follows:
Al
a. Waad’s working capital and Al Murabahah:
Facilitas/ Facilities US$
Marjin/ Margin US$
Modal Kerja Waad dan Al Murabahah
5.200.000 580.000
1.736.200 193.300
Al Murabahah
1.120.000
275.000
Al Murabahah
Al Murabahah dan Al Murabahah
3.335.000 1.545.000
818.776 379.210
Al Murabahah and Al Murabahah
Modal Kerja Waad
3.150.000
1.051.590
Waad's Working Capital
Modal Kerja Waad
1.000.000
144.448
Waad's Working Capital
Fasilitas ini diperoleh IAT pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas direstrukturisasi pada bulan Mei 2009 dengan fasilitas Al Musyarakah sebesar US$ 11,4 juta, jangka waktu pengembalian 60 bulan (secara bulanan) dengan marjin sebesar US$ 3,58 juta.
Waad's Working Capital and Al Murabahah
IAT obtained this facility on December 31, 2008, this facility was restructured in May 2009 into Al Musyarakah facility amounting to US$ 11.4 million, repayable into 60 months (an amounthly basis) with margin amounting to US$ 3.58 million.
- 71 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b. Pada bulan April 2009, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Musyarakah dengan pagu sebesar Rp 34.800 juta dengan jangka waktu 60 bulan.
b. In April 2009, IAT obtained Al Musyarakah financing facility with a credit limit of Rp 34,800 million and a term of 60 months.
c. Pada bulan November 2010 IAT mendapat fasilitas pembiayaan sebagai berikut: Ijarah Muntahiyya Bittamlik sebesar US$ 7,1 juta untuk pengadaan 1 unit pesawat ATR 42-500 PK-THT dengan jangka waktu 60 bulan. Fasilitas pembiayaan Al Musyarakah sebesar US$ 1 juta untuk modal kerja pelaksanaan kontrak pesawat dengan PT Badak LNG dengan jangka waktu 12 bulan. Fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 0,6 juta untuk pembelian spare part dan mesin pesawat PK-THT dengan jangka waktu 12 bulan.
c. In November 2010 IAT obtained the following facilities: Ijarah Muntahiyya Bittamlik financing facility amounting to US$ 7.1 million for purchasing of 1 unit ATR 42-500 aircraft PK-THT with a term of 60 months. Al Musyarakah financing facility amounting to US$ 1 million to be utilized as working capital in executing an aircraft procurement contract with PT Badak LNG with a term of 12 months. Al Murabahah financing facility amounting to US$ 0.6 million for purchasing spare parts and aircraft engine of PK-THT aircraft with a term of 12 months.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 146.580 juta dan Rp 137.532 juta.
As of December 31, 2010 and 2009 the outstanding balance of these facilities amounted to Rp 146,580 million and Rp 137,532 million, respectively.
Seluruh pinjaman a dan b di atas dijamin dengan 3 unit pesawat Fokker 50 (PK-TSN, PH-TSO dan PK-TSP), 2 unit pesawat ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ), tanah dan bangunan yang terletak di Balikpapan (Catatan 17).
The above a and b loans are secured by 3 units of Fokker 50 aircraft (PK-TSN, PH-TSO and PKTSP), 2 units of ATR 42-300 aircraft (PK-TSY and PK-TSZ), land and building located in Balikpapan (Note 17).
MNC Finance
MNC Finance
a. Pada tanggal 16 Maret 2005, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum sebesar Rp 30.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 9).
a. On March 16, 2005, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained a “Mudharabah” financing facility with a maximum amount of Rp 30,000 million and a period of 48 months starting from March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 9).
Sehubungan dengan fasilitas yang sudah habis, terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40.000 juta untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010 dan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60.000 juta untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011.
Certain facilities were expired and extended to facility II with a maximum amount of Rp 40,000 million for a period from June 28, 2006 up to June 28, 2010 and extended to facility III with a maximum amount to be availed of Rp 60,000 million for the period from June 2007 to June 2011.
Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama.
The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas tersebut di atas adalah sebesar Rp 7.851 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 7,851 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
- 72 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b. Pada tanggal 15 Juli 2008, MNC Finance, memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dengan rincian sebagai berikut:
c. On July 15, 2008, MNC Finance obtained two (2) channeling financing facilities with the following details:
Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan.
Al Musyarakah II financing facility with a maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for MNC Finance consumer financing activities, applying profit sharing system on revenues to be earned from this consumer financing. This facility has a term of 72 months including grace period of 12 months, with maximum financing term of 60 months to end user.
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan.
Al Murabahah I financing facility with a maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital of consumer financing activities with a term of 46 months.
Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 9).
These working capital financing facilities are guranteed by the assets financed by these facilities (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 15.503 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of these facilities amounting to Rp 15,503 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6 juta dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3 juta dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3 juta. Fasilitas Demand Loan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan dengan suku bunga 12% per tahun (Catatan 9). Fasilitas demand loan telah dilunasi pada tahun 2009.
PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained a total of US$ 6 million working capital credit facilities, in the term of US$ 3 million demand loan and US$ 3 million term loan facility. Demand Loan Facility has a term of 1 year from April 18, 2008 to April 18, 2009, while term loan has a term of three years from the drawdown date. These loans are secured by customers’ (end users’) receivables equivalent to 110% of the loan availed with interest rate at 12% per annum (Note 9). Demand loan facility has been fully paid in 2009.
Pada tahun 2009, MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) mendapatkan fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar US$ 6 juta. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar US$ 3 juta dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9).
In 2009, MNC Finance (formerly Bhakti Finance) obtained term loan facility of US$ 6 million to be used for its financing lease. This facility is divided into term loan 1 and term loan 2, each with US$ 3 million, term of 1 year and interest of 7% per annum. This facility is secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facility (Note 9).
- 73 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tahun 2010, MNC Finance mendapatkan dua fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan baru dengan plafond pinjaman maksimal Rp 25.000 juta dan Rp 80.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9).
In 2010, MNC Finance obtained 2 term loan facilities of Rp 25,000 million and Rp 80,000 million to be used for its financing lease for 3 years from credit disbursement. These facilities are secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facilities (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 115.043 juta dan Rp 16.583 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of the above facilities amounted to Rp 115,043 million and Rp 16,583 million, respectively.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan perjanjian bridging loan facilities tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9,16 juta. Hutang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009, dan telah diperpanjang sampai dengan Maret 2010 dengan nisbah 8,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E&P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Catatan 6 dan 17). Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 30 Maret 2011.
Based on the bridging financing facility, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility Al Murabahah amounting to US$ 9.16 million. The financing facility matured in March 2009, and has been extended until March 2010 with a yield at 8.5% per annum. The facility is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Notes 6 and 17). The term of this facility has been extended until 30 Maret 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 77.410 juta dan Rp 84.412 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 77,410 million and Rp 84,412 million, respectively.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan hutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain.
Without written consent from Bank Syariah Mandiri, IAT is restricted to, among other things, obtain new financing facility; invest in shares of stock; distribute dividend; enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; liquidate IAT; ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party.
IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut.
IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing.
- 74 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Infokom
Infokom
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, hutang Infokom kepada BCA sebesar Rp 19.235 juta dan Rp 34.299 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with a term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivables and shares of Infokom. As of December 31, 2010 and 2009, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 19,235 million and Rp 34,299 million.
MNCSV
MNCSV
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut:
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows:
a.
Fasilitas kredit investasi I dan II masingmasing sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012 dan 7 Juni 2011.
a.
Investment credit facility I and II, each amounting to Rp 90,000 million and will be due on May 1, 2012 and June 7, 2011, respectively.
b.
Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
b.
Overdraft facility with a maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and was not extended.
c.
Fasilitas kredit rekening koran dengan kredit maksimum Rp 10 miliar dan fasilitas L/C (Usance L/C dan Sight L/C) dengan kredit maksimum US$ 6 juta (Catatan 20), keduanya jatuh tempo pada tanggal 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
c.
Overdraft facility at a maximum amount of Rp 10 billion and Usance and Sight L/C at a maximum amount of US$ 6 million (Note 20) and both matured on April 25, 2009 and were not extended.
Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun (berdasarkan Cost of Fund dari bank).
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum (based on the bank’s Cost of Fund).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik PT. Datakom Asia; mesin dan peralatan penyiaaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by PT. Datakom Asia; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom with an amount not exceeding Rp 250,000 million.
Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.
Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
- 75 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 38.934 juta dan Rp 84.367 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 38,934 million and Rp 84,367 million.
MNC Securitas
MNC Securitas
PT MNC Securitas (d/h PT Bhakti Securities) juga menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut jatuh tempo Juni 2010 dengan tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.532 juta dan Rp 37 juta.
PT MNC Securitas (formerly PT Bhakti Securities) also obtained credit facility to finance its procurement of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010 and secured by the respective financed vehicle with interest at 5.5% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 5,532 million and Rp 37 million, respectively.
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Negara Indonesia (Persero)
Pada tahun 2007, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun. Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promissory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan. Berdasarkan akta perpanjangan fasilitas kredit tanggal 31 Maret 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja sebesar Rp 65.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 13% - 14% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun.
In 2007, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained working capital facility amounting to Rp 50,000 million to refinance their motorcycles financing facilities to their consumer. This facility has a term of 12 months and bears interest of 12% per annum. The maximum financing term for end user is 4 years and guaranteed by the consumer financing receivable, promissory note and certificate of land use right. Under the extension of deed of credit facilities dated March 31, 2010, MNC Finance obtained additional working capital credit facility amounting to Rp 65,000 million. This facility has a term of 12 months and interest rate of 13% - 14% per annum with maximum financing term for end user of 4 years.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 56.923 juta dan Rp 28.057 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 56,923 million and Rp 28,057 million, respectively.
PT Bank ICBC
PT Bank ICBC
Pada tanggal 28 Juni 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman tetap installment untuk pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan untuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan dengan fasilitas kredit sebesar Rp 25.000 juta, jangka waktu 30 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 120% dari outstanding fasilitas yang ada.
On June 28, 2010, MNC Finance obtained a credit facility for working capital of fixed installment loans for consumer financing specifically for the financing of the purchases of vehicles with a credit facility amounting to Rp 25,000 million. The loan term is 30 months and bears interest of 13% per annum. The facility is covered by collateral at an amount equivalent to 120% of the outstanding facility.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 20.000 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance for this facility amounted to Rp 20,000 million.
- 76 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform menandatangani term loan facility sebesar S$ 2 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini memenuhi tingkat bunga 4% di atas cost of fund per tahun dengan pembayaran secara triwulan selama 3 (tiga) tahun mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2013.
On August 25, 2010, Innoform entered into a S$ 2 million term loan facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% above cost of fund which quarterly repayments over three (3) years commencing from first drawdown date, and which will mature on October 19, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas yang telah dicairkan oleh Innoform sebesar S$ 2 juta (setara dengan Rp 13.961 juta).
As of December 31, 2010, Innoform has withdrawn S$ 2 million (equivalent to Rp 13,961 million) from this facility.
Bank Agroniaga
Bank Agroniaga
Pada tanggal 18 September 2008, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) mendapat fasilitas modal kerja untuk tujuan penggunaan refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Bermotor dengan kredit maksimal Rp 5.000 juta, jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun. Fasilitas dijamin dengan tagihan AR kepada end user dan BPKB Mobil.
On September 18, 2008, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained working capital credit facility with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s vehicle financing facilities to their customers. This facility and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership.
Pada tanggal 7 April 2009, MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013 dengan tingkat bunga sebesar 17,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk refinancing Pembiayaan Konsumen kendaraan bermotor dengan jaminan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil dan BPKB Kendaraan Bermotor (Catatan 9).
On April 7, 2009, MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) entered into a fixed term working capital credit facility agreement amounting to Rp 15,000 million for a term of 48 months from April 7, 2009 to April 7, 2013 and interest of 17.5% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s motorcycles financing facilities to their customers and secured by the related receivables from the customers including motorcycle’s certificate of ownership (BPKB) (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 12.284 juta dan Rp 10.839 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 12,284 million and Rp 10,839 million, respectively.
Bank DKI Unit Syariah
Bank DKI Unit Syariah
Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3,5 juta, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2 juta, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter.
In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3.5 million, with a term of 48 months, which was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2 million, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project.
- 77 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 10.115 juta dan Rp 12.925 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 10,115 million and Rp 12,925 million, respectively.
Bank INA Perdana
Bank INA Perdana
Pada tanggal 21 Desember 2010, MNC Finance (d/h Bhakti Finance) memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan kredit maksimum Rp 15.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 14% - 14,5% per tahun.
On December 21, 2010, MNC Finance (formerly Bhakti Finance) obtained a working capital facility with maximum credit limit of Rp 15,000 million for 3 years. This facility bears annual interest of 14% - 14.5% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 5.110 juta.
As of December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 5,110 million.
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 8 Agustus 2008, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai sewa pembiayaan sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.
On August 8, 2008, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance), obtained working capital credit facility to finance its lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2011 and bears interest of 14.36% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 4.954 juta dan Rp 12.715 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 4,954 million and Rp 12,715 million, respectively.
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75 juta dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75 million. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:
a.
a.
MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk Hutang untuk Pengembangan Pengadaan Satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk Pembayaran Hutang untuk Pengadaan Satelit) pada periode tertentu.
- 78 -
MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b.
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya, tidak diperbolehkan:
b.
MNCSV and other members of the group shall not:
Menjual, memberikan, mengalihkan atau melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup.
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of the group.
Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse.
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms.
Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali dengan persetujuan tertulis dari kreditur.
Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction other than with the prior written consent of the Lender.
Mengubah lini bisnis secara substansial.
Make substantial change to the general nature of the business.
Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aset yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1 juta atau yang setara dalam mata uang lain.
Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1 million or its equivalent in other currency.
Membagikan dan pembagian dividen.
Pay, make or declare any dividends.
Melakukan transaksi derivatif.
Enter into any derivative transaction.
Menerbitkan saham, kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran.
Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement.
Memberikan opsi, waran atau hak lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup.
Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of any member of the group.
mengumumkan
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam grup, harus:
c.
MNCSV and other members of the group shall:
Mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik.
Maintain insurance on assets under reputable insurance companies.
Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi.
Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed upon it or its assets within the time period allowed without incurring penalties.
- 79 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan saham sebagai berikut:
The collaterals for this facility are as follows:
Saham MNCSV yang dimiliki oleh Mediacom sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.724 juta.
MNCSV’s shares owned by Mediacom, with a total of 2,277,237,777 shares representing an aggregate nominal value of Rp 227,724 million.
Saham PT. Media Citra Indostar yang dimiliki oleh PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000 juta.
PT. Media Citra Indostar’s shares owned by PT. Datakom Asia, with a total of 68,000 shares representing an aggregate nominal value of Rp 68,000 million.
Saham MNCSV yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303 juta.
MNCSV’s shares owned by the Company, with a total of 893,034,423 shares representing an aggregate nominal value of Rp 89,303 million.
Berdasarkan Perjanjian Waran, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit, kreditur berhak menerima waran senilai US$ 1.000.000 yang dapat dikonversi menjadi saham MNSV. Konversi tersebut dapat dilakukan melalui:
Based on the Warrant Agreement, which is an integral part of the Loan Agreement, the Lender is entitled to receive warrant shares with a value amounting to US$ 1,000,000, which can be converted into MNCSV’s shares. Warrants can be exercised through:
Penawaran umum saham perdana yang memenuhi syarat (Qualified IPO), yang harus dilakukan paling lambat 5 tahun sejak tanggal pencairan dana. Qualified IPO hanya dapat dilakukan bila memenuhi syarat sebagai berikut:
A Qualified Initial Public Offering (Qualified IPO) by no later than 5 years from the drawdown date. A Qualified IPO can only be performed after meeting the following criteria:
1.
Kapitalisasi nilai pasar (pre-money market capitalization) MNCSV minimal senilai US$ 700 juta; dan
1.
Pre money market capitalization of MNCSV is equal to or more than US$ 700 million; and
2.
MNCSV telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Bapepam – LK sehubungan dengan IPO dalam waktu 43 bulan sejak tanggal pencairan dana.
2.
MNCSV having obtained a statement of effectiveness from Bapepam-LK in relation to the IPO within 43 months from the drawdown date.
Jual beli saham (Trade Sale), yaitu pengalihan saham MNCSV milik Mediacom, MNCSV atau salah satu anak perusahaan yang mendapatkan pengalihan (permitted transferee) kepada pihak lain, yang mencakup 10% atau lebih dari jumlah saham Perusahaan yang telah dikeluarkan sebelum IPO.
Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ 1.000.000 yang dikonversikan dalam mata uang Rupiah) dengan harga pelaksanaan waran.
Trade Sale, i.e. the transfer of shares owned by Mediacom, MNCSV and its Permitted Transferee, constituting 10% or more of the total issued shares prior to a Qualified IPO.
Each warrant shall give the warrant holder the right to subscribe for the number of shares to be determined by dividing the warrant value (US$ 1,000,000 converted into Indonesian Rupiah) with the warrant strike price.
- 80 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan Transfer Certificate tanggal 17 Juni 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) dan Mediacom setuju untuk mentransfer semua termasuk komitmen, hak (termasuk, tetapi tidak terbatas pada hak dan interest yang tercantum dalam Transaction Security) dan kewajiban sehubungan dengan Secured Facility Agreement yang terdahulu, termasuk semua hutang yang masih terhutang sebesar US$ 75 juta.
Based on the Transfer Certificate dated June 17, 2010, Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (in liquidation) and Mediacom agree to transfer to the latter any and all of the former’s commitments, rights, (including but not limited to, rights and interests in respect of the Transaction Security) and obligations under or in connection with the previous Secured Facility Agreement, including all of its participation in the outstanding loan being US$ 75 million.
Berdasarkan perubahan pada Secured Facility Agreement yang baru, Mediacom dan MNCSV setuju untuk merubah beberapa pasal dari Secured Facility Agreement terdahulu. Berdasarkan Cancellation of Warrant Agreement tanggal 17 Juni 2010, Mediacom dan MNCSV setuju untuk menghapus semua klausa sehubungan dengan waran.
Based on the amendment to the new Secured Facility Agreement, Mediacom and MNCSV agreed to amend several subsections of the previous Secured Facility Agreement. Also, based on the cancellation of Warrant Agreement dated June 17, 2010, Mediacom and MNCSV agreed to delete all clauses pertaining to the warrants.
Pada tanggal 12 Juli 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) menandatangani perjanjian partisipasi dengan Mediacom sehubungan dengan secured loan facility sebesar US$ 75 juta kepada MNCSV, di mana RH akan berpartisipasi sebesar 17.33% dari perjanjian pinjaman atau senilai US$ 13 juta dengan menggunakan dana yang ditempatkan sebagai investasi jangka pendek dari MNCSV. Oleh karena itu, saldo terhutang kepada Mediacom berkurang menjadi US$ 62 juta.
On July 12, 2010, Reliancever Holdings Inc (“RH”) entered into a participation agreement with Mediacom relating to a US$ 75 million secured loan facility to MNCSV wherein RH will participate on the 17.33% of the loan agreement or equal to US$ 13 million using the fund placed as shortterm investment from MNCSV. Accordingly, the outstanding balance owed to Mediacom was reduced to US$ 62 million.
Pada tanggal 22 Nopember 2010, MNCSV telah melakukan pembayaran lebih awal hutang dan bunga yang dananya berasal dari penerbitan obligasi yang dijamin dan bersifat senior oleh ASCH, anak perusahaan (Catatan 29), sebesar US$ 59,2 juta. Sisa saldo terhutang kepada MNCSV sebesar US$ 2,8 juta dilunasi pada tanggal 8 Desember 2010 menggunakan dana operasional MNCSV.
On November 22, 2010, MNCSV has paid the existing loan and interest with proceed from the issuance of Senior Guaranteed Notes by ASCH, a subsidiary (Note 29), amounting to US$ 59.2 million. The remaining balance owing to MNCSV of US$ 2.8 million was paid on December 8, 2010 using cash proceed from operations of MNCSV.
Pinjaman jangka panjang lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan, jangka waktu 4 - 8 tahun dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor dan rumah yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle and housing financing facilities in Rupiah which obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 4 - 8 years and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles and houses.
- 81 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
29. HUTANG OBLIGASI
29. BONDS PAYABLE 2010
Guaranteed Secured Notes - setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Obligasi Bhakti Securities I - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi Bhakti Finance II - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi
2009
1.271.552 1.245.604
1.311.368 -
Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost Senior Secured Guaranteed Notes
932.758
1.232.144
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
149.637
148.766
Bhakti Securities Bonds I - net of unamortized issuance costs
-
149.243
Bhakti Finance Bonds II - net of unamortized issuance costs
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
3.599.551 (15.260)
2.841.521 (5.400)
Total Bond repurchased *)
Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
3.584.291 2.352.047
2.836.121 1.377.888
Net Current portion
Bagian jangka panjang
1.232.244
1.458.233
Long-term portion
*)
Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali
*)
Bonds repurchased represents repurchased by subsidiary for purposes.
bond resell
Guaranteed Secured Notes
Guaranteed Secured Notes
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga Notes dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Notes ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada CTPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of par value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011, with purchase option up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of face value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in CTPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
- 82 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Notes ini dijamin oleh MNC dan anak perusahaan, yaitu RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan CTPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan CTPI; (iii) pengalihan hak atas bank yang dibatasi penggunaannya sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Selanjutnya, masingmasing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham CTPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham CTPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by MNC and its subsidiaries, which are RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and CTPI; (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and CTPI, (iii) escrow account of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of CTPI, shall be pledged when MNC acquires such remaining stock of CTPI, and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bond obligations shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, cabang Hong Kong sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang CTPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham CTPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of CTPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in CTPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di CTPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank yang dibatasi penggunaannya di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank yang dibatasi penggunaannya dibebaskan sebagai jaminan.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 0,3 juta.
In February 2009, MNC redeemed the Notes of US$ 0.3 million.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 12 juta termasuk diskonto sebesar US$ 3 juta dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 12 million, including discount of US$ 3 million, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the face value of the Notes.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of December 31, 2010 and 2009, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.
- 83 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Bonds
Pada tanggal 16 Nopember 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), menerbitkan obligasi yang dijamin dan bersifat senior sebesar US$ 165 juta. Obligasi ini ditawarkan pada 100.00% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap 12,75% per tahun yang dibayar setiap 6 bulan di muka mulai 16 Mei 2011 dan selanjutnya 16 November 2011. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2015. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Obligasi ini dijamin oleh MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., anak perusahaan, dan PT Media Citra Indostar. Jaminan tersebut tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan.
On November 16, 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), issued Senior Secured Guaranteed Notes amounting to US$ 165 million. These notes were issued at 100.00% of face value with fixed interest at 12.75% per annum payable every six months in arrears commencing on May 16, 2011 and November 16, 2011 for the next payment. The notes have a term of five years and are due on November 16, 2015. The notes were offered at 100.00% of the nominal value and are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The notes payable are unconditionally and irrecoverably guaranteed by MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., a subsidiary, and PT Media Citra Indostar.
Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk melunasi hutang kepada Mediacom dan sisanya untuk belanja modal dan keperluan umum lainnya.
The proceeds from the notes issuance was used to repay in full the indebtedness under certain loan facilities owed by Mediacom and the remaining amount for capital expenditures and general corporate purposes.
Sejumlah US$ 90,8 juta dari penerimaan kotor obligasi akan dimasukkan dalam escrow sambil menunggu MNCSV mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan sehubungan pembelian satelit.
An amount equal to US$ 90.8 million from the gross proceeds of the notes will be held in escrow pending the receipt by MNCSV of all relevant approvals required in connection with the purchase of the satellite transponder.
Pada tanggal 1 Desember 2010 MNCSV telah mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan, sehingga sejumlah US$ 90,8 juta telah digunakan untuk pembayaran pembelian satelit (Catatan 53d).
On December 1, 2010, MNCSV obtained all the necessary approvals, therefore the amount of US$ 90.8 million was released for payment of the satellite (Note 53d).
Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan “B” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investor Services Inc.
The notes obtained a bond rating of “B” from Standard and Poor’s Rating Services and “B2” from Moody’s Investor Services Inc.
ASCH dapat membeli kembali seluruh obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 November 2013 dengan harga 100% nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. ASCH akan mengumumkan pemberitahuan pembelian kembali seluruh obligasi tidak kurang dari tiga puluh (30) hari kalender dan tidak lebih dari enam puluh (60) hari kalender.
At any time prior to November 16, 2013, ASCH may at its option redeem the notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date. ASCH will give not less than thirty (30) calendar days’ nor more than sixty (60) calendar days’ notice of any redemption.
- 84 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selain itu, ASCH dapat membeli kembali maksimal sebanyak 35% dari nilai pokok awal obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 November 2013 dengan harga (dinyatakan dalam persentase jumlah pokok obligasi) 112,75% ditambah beban bunga yang masih harus dibayar pada saat pembelian kembali obligasi tersebut, di mana pembelian kembali ini dilakukan dengan menggunakan uang yang diperoleh dari qualified IPO.
At any time subsequent to November 16, 2013, ASCH may at its option on one or more occasions redeem notes in an aggregate principal amount not to exceed 35% of the aggregate principal amount of the notes originally issued with the net cash proceeds from a qualified IPO at a redemption price (expressed as a percentage of principal amount) of 112.75%, plus accrued and unpaid interest to the redemption date.
Pada tanggal penerbitan obligasi, ASCH akan menaruh sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya sebesar jumlah yang sama dengan jumlah pembayaran bunga yang jatuh tempo pada tanggal pembayaran bunga berikutnya. ASCH, untuk kepentingan pemegang obligasi, akan membebankan kepada trustee bunga cadangan dengan tarif tetap atau mengambang dalam rangka melindungi kewajiban penerbit obligasi.
On the original issue date, ASCH will deposit into the interest reserve account an amount equal to the amount of the interest payment due on the next interest payment date of the notes. ASCH, for the benefit of the holders of the notes, will charge to the trustee the interest reserve account by way of a fixed and floating charge in order to secure the obligations of the issuer under the notes and the indenture.
ASCH harus mempertahankan agar rekening yang dibatasi penggunaannya memiliki saldo minimum sama dengan jumlah cadangan bunga sampai dengan obligasi dibayar seluruhnya. Pada setiap tanggal pembayaran bunga, dana dari rekening yang dibatasi penggunaannya dapat ditarik untuk pembayaran bunga yang telah jatuh tempo. Dalam waktu 2 hari kerja setelah tanggal pembayaran bunga, ASCH atau MNCSV akan menaruh kembali sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya untuk mempertahankan saldo minimum jumlah cadangan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah sebesar US$ 11 juta setara dengan Rp 94.574 juta, yang tercatat sebagai “rekening bank yang dibatasi penggunaannya” pada neraca konsolidasi.
ASCH shall maintain a minimum balance equal to the interest reserve amount in the interest reserve account until the notes have been repaid in full. On each interest payment date, funds from the interest reserve account may be withdrawn for the payment of interest due on the notes. Within two business days immediately following each interest payment date, ASCH or MNCSV will deposit in the interest reserve account funds in an amount sufficient to restore the balance on deposit in the interest reserve account to at least the interest reserve amount. The balance of such interest fund as of December 31, 2010 amounted to US$ 11 million or equivalent to Rp 94,574 million and is shown as “Restricted Cash in Bank” in the consolidated balance sheet.
Total biaya perolehan pinjaman adalah sebesar US$ 6 juta dan disajikan bersih dengan hutangnya serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Total debt issuance cost amouned to US$ 6 million and included in the carrying amount of the notes and amortized using the effective interest method.
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK)
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170 juta dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. TBUK sebanyak US$ 27 juta telah dikonversi menjadi 443.426.773 saham tahun 2010. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar US$ 104 juta dan US$ 131 juta.
On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170 million with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. TBUK amounting to US$ 27 million had been converted into 443,426,773 shares in 2010. As of December 31, 2010 and 2009, the balance of convertible bonds amounted to US$ 104 million and US$ 131 million, respectively. - 85 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi Bhakti Securities I
Bhakti Securities Bonds I
Pada bulan Mei 2008, PT MNC Securities (MNC Sec) (d/h PT Bhakti Securities (BSec)) menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2008. MNC Sec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Sec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id.BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 9 Juli 2010 sampai dengan 1 Juli 2011.
In May 2008, PT MNC Securities (MNC Sec) (formerly PT Bhakti Securities (BSec)) issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (noncertificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years with maturity date on May 29, 2008. MNC Sec has appointed PT Bank Mega Tbk as the trustee. MNC Sec obtained a bond rating of id.BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for the period from July 9, 2010 until July 1, 2011.
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on August 29, 2008, and the final payment of interest will at the same time with the due date of the bonds, which will be on May 30, 2011.
Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, MNC Sec memberikan jaminan berupa seluruh kekayaan BCI baik barang yang bergerak maupun barang yang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (kecuali aset BCI yang telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya).
In order to guarantee on-time payment of principal and/or interest, MNC Sec used all the entire assets owned by BCI, both tangible and intangible as collateral, either existing or future acquisitions (except specific assets of BCI which were already used as collateral to creditor).
Obligasi Bhakti Finance II
Bhakti Finance Bonds II
Pada bulan Nopember 2007, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal penerbitan pada tanggal 3 Desember 2007. MNC Finance telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Finance telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia yaitu BBB-(idn).
In November 2007, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. MNC Finance has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. MNC Finance obtained a bond rating of BBB-(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia.
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010 dan telah dilunasi.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on March 3, 2008, and the final payment of interest will at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010 and has been fully paid.
- 86 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 30. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
30. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
2010
2009
Uang jaminan pelanggan Pembelian pesawat Lain-lain
20.412 17.441 15.923
21.221 19.736 3.204
Customers' guarantee deposits Purchase of aircraft Others
Jumlah
53.776
44.161
Total
31. MINORITY INTERESTS
31. HAK MINORITAS Hak minoritas atas aset bersih/ Minority interest in net assets 2010 2009 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Global Transport Services dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan anak perusahaan Jumlah
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih/ Minority interest in net income (loss) 2010 2009
4.051.008
5.448.324
524.355
229.577
85.036
58.002
(18.619)
(10.933)
48.715
39.553
9.411
719
4.184.759
5.545.879
515.147
219.363
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Darma Putra Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah
Total
32. CAPITAL STOCK
32. MODAL SAHAM
Pemegang saham
PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiary PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries
2010 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Number of shares Ownership %
Jumlah/ Total
6.703.864.112 5.111.398.000 1.797.000.000 1.785.484.000 1.600.000.000 72.114.000 35.141.000 4.383.500 3.362.500 1.753.500 350.500 175.000
22,45 17,12 6,02 5,98 5,36 0,24 0,12 0,01 0,01 0,01 -
670.386 511.140 179.700 178.548 160.000 7.211 3.514 438 336 175 35 18
12.525.148.733 29.640.174.845
41,98 99,30
1.252.515 2.964.017
207.988.000
0,70
20.799
29.848.162.845
100,00
2.984.816
- 87 -
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Darma Putra Hary Djaja Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Antonius Z. Tonbeng Posma Lumban Tobing Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Pemegang saham
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2009 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Number of shares Ownership %
Jumlah/ Total
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali
1.849.144.778 822.181.500 620.747.000 461.000.000 414.000.000 18.028.500 7.441.000
25,55 11,36 8,58 6,37 5,72 0,25 0,10
184.914 82.218 62.075 46.100 41.400 1.803 774
2.992.393.767 7.184.936.545
41,35 99,28
299.209 718.493
51.997.000
0,72
5.200
Jumlah
7.236.933.545
100,00
723.693
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Private Limited UBS AG Liliana Tanaja Ratna Endang Soelistiowati Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 46 tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Stockholders' Extraordinary General Meeting as stated in deed No. 46 dated May 5, 2010 of Aulia Taufani, S.H., replacement notary of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the following:
a.
Peningkatan modal dasar Perusahaan yang dilakukan secara bertahap sehingga menjadi setinggi-tingginya Rp 11.500 milyar berasal dari 115 milyar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham sehubungan dengan pembagian Saham Bonus dan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu.
a.
The increase of its authorized capital, which will be excetuted gradually for a total maximum amount of Rp 11,500 billion, divided into 115 billion shares with a par value of Rp 100 per shares in connection with the distribution of Bonus Shares and Capital Increase Without Preempetive Rights.
b.
Pembagian Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham perseroan setinggitingginya sebesar Rp 2.831.986 juta dengan ketentuan setiap pemegang satu saham akan memperoleh tiga saham bonus sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.D.5, lampiran keputusan Ketua Bapepam No. Kep-35/PM/2003 tanggal 30 September 2003.
b.
The distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital at a maximum amount of Rp 2,831,986 million with the condition that each holder of one share will receive three bonus shares in accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) regulation Number IX.D.5, attachment of the decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-35/PM/2003 dated September 30, 2003.
Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The changes in the shares outstanding for 2010 and 2009 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 1 Januari 2010 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pembagian saham bonus Pelaksanaan opsi saham karyawan
7.236.933.545 443.426.733 22.129.311.567 38.491.000
Balance as of January 1, 2010 Conversion of convertible bonds (TBUK) Distribution of bonus shares Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Desember 2010
29.848.162.845
Balance as of December 31, 2010
- 88 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
33. TAMBAHAN MODAL DISETOR
33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Agio saham/ Paid in capital in excess of par
Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I tahun 2001 Penawaran umum terbatas II tahun 2002 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 Penawaran umum terbatas III tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) Konversi dari obligasi konversi BHIT 2008 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2009 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2010 (TBUK) Pembagian saham bonus Pelaksanaan Mesop Saldo per 31 Desember 2010
Biaya Emisi saham/ Share issuance cost
24.600
(5.866)
74.900
-
Jumlah/ Total 18.734 74.900
76.079
(568)
75.511
229.450
(815)
228.635
28.215
-
169.529
28.215 (2.162)
167.367
21.785
-
21.785
5.626
-
5.626
113.017
-
113.017
1.921.011
(21.796)
1.899.215
195.142
-
195.142
3.131
-
3.131
708
-
708
2.863.193
(31.207)
203.464 (2.212.931)
-
203.464 (2.212.931)
3.725
-
3.725
Balance as of December 31, 2009 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2010 (TBUK) Distribution of bonus share Exercise of the employee stock options
826.244
Balance as of December 31, 2010
857.451
(31.207)
34. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
2.831.986
Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I in 2001 Rights Issue II in 2002 Exercise of Series I Warrants in 2003 Rights Issue III in 2004 Exercise of Series I Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Exercise of Series III Warrants in 2006 Rights Issue IV in 2007 Exercise of Series II Warrants in 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Conversion of Convertible Bonds BHIT 2008 (TBUK)
34. DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES
2010
2009
Mediacom dan anak perusahaan BCI GTS
822.152 26.315 (20.883)
918.076 26.329 (9.926)
Mediacom dan anak perusahaan BCI GTS
Jumlah
827.584
934.479
Total
- 89 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selisih transaksi perubahan ekuitas Mediacom terutama berasal dari perubahan kepemilikan di MNC sehubungan dengan pelaksanaan program ESOP (Employee Stock Option Program) pada bulan Nopember dan Desember 2010.
The differences due to changes in equity of subsidiaries from Mediacom resulted mainly from the changes in ownership in MNC due to ESOP (Employee Stock Option Program) in November and December 2010. 35. PURCHASE OF TREASURY STOCK
35. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah saham diperoleh kembali adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/ Number of shares Saham diperoleh kembali pada 1 Januari 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2008
51.836.000
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2009
As of December 31, 2010 and 2009, the total number of treasury stocks is as follows:
Persentase terhadap saham yang dikeluarkan/ Percentage to issued shares %
Biaya/ Cost
0,716
16.783
Treasury stocks at January 1, 2008 Add: Acquisition in 2008
51.836.000 161.000
0,716 0,002
16.783 29
Treasury stocks at December 31, 2008 Add: Acquisition in 2009
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2009 Ditambah: Pengaruh pembagian saham bonus
51.997.000
0,697
16.812
155.991.000
-
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2010
207.988.000
0,697
16.812
36. PENDAPATAN MEDIA DAN PENYIARAN
Treasury stocks at December 31, 2009 Add: Effect of bonus shares issuance Treasury stocks at December 31, 2010
36. MEDIA AND BROADCASTING REVENUES
2010
2009
Iklan Non iklan Komputer grafis dan studio, program dan lainnya Media cetak Lainnya
4.018.422
3.028.975
639.640 38.840 86.332
687.360 42.517 98.290
Jumlah
4.783.234
3.857.142
- 90 -
Advertisements Non advertisements Computer graphics and studio, program and others Print Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 37. PENDAPATAN PELANGGAN
MEDIA
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 37. SUBSCRIBER BASED MEDIA REVENUES
BERBASIS
Akun ini merupakan pendapatan dari pelanggan TV berbayar.
This account represents revenues from pay TV customers.
38. PENDAPATAN TRANSPORTASI
38. TRANSPORTATION REVENUES
2010
2009
Jasa penyewaan pesawat Jasa perbaikan dan pemeliharaan
214.595 50
238.117 1.248
Aircraft chartered services Repairs and maintenance services
Jumlah
214.645
239.365
Total
39. PEMBIAYAAN DAN EFEK
39. FINANCING AND SECURITIES
2010
2009
Sewa dan pembiayaan konsumen Investment banking Komisi perantara pedagang efek Jasa manajer investasi
139.922 117.215 22.989 9.049
106.039 52.948 25.267 4.156
Leasing and consumer financing Investment banking Brokerage commissions Fund management fees
Jumlah
289.175
188.410
Total
Komisi perantara merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas.
Brokerage commissions represent commissions from brokerage related activities on equity securities.
Jasa manajer investasi merupakan imbalan jasa dari pengelolaan dana nasabah dan reksadana.
Fund management fees represent revenues from customers’ fund and mutual funds management.
40. PENDAPATAN JASA MEDIA PENDUKUNG DAN INFRASTRUKTUR
40. MEDIA SUPPORT AND INFRASTRUCTURE SERVICES REVENUE
2010 Jasa lainnya Percakapan dan pesan singkat Sewa smartcom Jumlah
2009
51.110 21.797 29.113
7.510 30.836 83.024
102.020
121.370
- 91 -
Other services Voice and short messaging services Smartcom rental Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
41. BEBAN LANGSUNG
41. DIRECT COSTS
2010
2009
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Media pendukung dan Infrastruktur Pembiayaan dan efek
2.373.774 694.805 149.509 92.926 55.836
2.140.630 450.481 184.184 46.814 37.112
Content and advertising based media Subscribers based media Transportation Media support and infrastructure Financing and securities
Jumlah
3.366.850
2.859.221
Total
42. UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Listrik, air dan telepon Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Perjalanan dan transportasi Beban kantor Imbalan pasca kerja Pajak dan perijinan Komunikasi dan informasi Beban piutang ragu-ragu Asuransi Lain-lain Jumlah
42. GENERAL AND ADMINISTRATION
2010
2009
571.585 164.527 61.586 58.916 58.786 49.509 48.852 39.228 27.408 26.014 16.315 12.418 10.276 199.317
588.353 223.328 53.002 65.001 51.881 44.525 67.276 40.122 42.768 18.466 3.636 17.034 11.495 179.186
1.344.737
1.406.073
43. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Electricity, water and telephone Rent Repairs and maintenance Professional fees Travelling and transportation Office expense Post-employment benefits Taxes and licenses Communication and information Provision for doubtful accounts Insurance Others Total
43. DEPRECIATION AND AMORTIZATION
2010
2009
Penyusutan Amortisasi
471.318 88.018
437.328 37.570
Depreciation Amortization
Jumlah
559.336
474.898
Total
- 92 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
44. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
44. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES
2010
2009
Beban bunga: Pinjaman Obligasi Provisi dan administrasi pinjaman Amortisasi biaya emisi pinjaman
385.375 62.525 18.933 12.429
408.399 78.335 34.362 12.469
Interest expenses: Loans Bonds Loan provision and administration Amortization of debt issuance cost
Jumlah
479.262
533.565
Total
45. PAJAK PENGHASILAN
45. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of:
2010
2009
Pajak kini - anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
(323.134)
(185.211)
11.759 (8.505)
(101.534) (65.705)
Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries
Beban pajak - bersih
(319.880)
(352.450)
Tax expense - net
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan
2009
1.093.503 46.548 (1.187.042)
523.800 98.640 43.145 (553.686)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Beda temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
(46.991) (343) 338 (5)
(202) 272 70
Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Total
(44)
(850)
Tax effect of non deductible expense
Laba (rugi) fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan SKPLB
(47.040)
111.119
(214.573)
(325.692)
Taxable income (loss) of the Company Prior years fiscal loss carryforward after adjusted with SKPLB
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(261.613)
(214.573)
Accumulated fiscal loss of the Company
- 93 -
111.899
Income before tax per consolidated statements of income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki akumulasi rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk tahun tersebut.
In 2010 and 2009, the Company still have accumulated fiscal loss, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tanggal 15 Juni 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2007. SKPLB tersebut juga menetapkan laba fiskal Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 55.173 juta dimana dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 merupakan rugi fiskal sebesar Rp 249.831 juta. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPLB tersebut dan pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan menerima surat keputusan penolakan atas keberatan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan sedang dalam proses pengajuan banding kepada Pengadilan Pajak.
On June 15, 2009, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2007 fiscal year. SKPLB also stated that the Company’s 2007 fiscal year amounting to Rp 55,173 million, which was reported in the 2008 consolidated financial statements as fiscal loss amounting to Rp 249,831 million. The Company filed an objection letter on this SKPLB and on February 19, 2010, the Company received the decision letter rejecting this objection. Up to the issuance date of the consolidated financial statements, the Company is still in the process of appeal to the Tax Court.
Pada tanggal 27 April 2010, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 905 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21, PPh 23 dan PPh 4(2) dengan total Rp 133 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 780 juta.
On April 27, 2010, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 905 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax and Income Tax article 21, 23 and 4(2) totaling Rp 133 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 780 million.
Pada tahun 2010, RCTI menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) sehubungan dengan pajak penghasilan pasal 21, 26, 23, 4(2) dan pajak penghasilan badan untuk tahun 2008.
In 2010, RCTI received Tax Assessment Letter (SKP) pertaining to income tax article 21, 26, 23, 4(2) and value added tax and corporate income tax for fiscal year 2008.
Pada tanggal 5 Maret 2010, MNC Securitas telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan (SKPLB) PPh Badan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun pajak 2008 No. 00080/46/08/054/10 sebesar Rp 6.705 juta.
On March 5, 2010 MNC Securities has received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) from Directorate General of Taxation No. 00080/406/08/054/10 for fiscal year 2008 amounting to Rp 6,705 million.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21 dan PPh 23 dengan total Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and Income Tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
- 94 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan April 2010, CTPI menerima Surat Ketetapan Pajak untuk semua jenis pajak tahun 2008, dengan jumlah pajak kurang bayar sebesar Rp 16.027 juta. CTPI telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi keberatan masih dalam proses.
In April 2010, CTPI received Tax Assessment Letter covering all 2008 taxes, with total underpayment amount of Rp 16,027 million. CTPI filed an Objection Letter and as of the issuance date of this consolidated financial statements, the objection is still in process.
Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, MNCSV melaporkan dan menyetorkan pajaknya berdasarkan sistem self assessment. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak tersebut dalam waktu 10 tahun sejak saat terhutang pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, MNCSV submits tax returns on the basis of self assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within 10 years after the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
2010
2009
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi penjualan saham M8T Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan
1.093.503 46.548 (1.187.042)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
(46.991)
111.899
Tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian rugi fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak
(11.748)
31.332
Tax expense at effective tax rate
(239) 69.953 488
Tax effect of nondeductible expenses Adjustment fiscal loss Tax based correction
Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
(11.759) 331.639
101.534 250.916
Total tax expense (benefit) of the Company Tax expense of subsidiaries
Jumlah beban pajak
319.880
352.450
Total tax expense
-
(11)
- 95 -
523.800 98.640 43.145 (553.686)
Income before tax per consolidated statements of income Loss from sale of M8T shares Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2010 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Beban tangguhan Aset tetap Lainnya Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih
2009
65.403 634 7
53.644 550 93
66.044
54.287
119.047 21.273 10.125 (3.250) (10.350) (2.755)
123.311 17.346 3.628 (3.399) (10.258) 11.970
134.090
142.598
200.134
196.885
The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Deferred charges Property and equipment Others Total Deferred tax assets - net
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masingmasing sebesar Rp 184.450 juta dan Rp 176.955 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 184,450 million and Rp 176,955 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period.
Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Liabilities - Net
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
2010
2009
Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Lainnya
2.100 14.575 6.276 323 (2.076) (102.535) (39.996)
13.253 4.249 323 (4.224) (87.820) (2.582)
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(121.333)
(76.801)
Deferred tax liabilities - net
- 96 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
46. LABA (RUGI) PER SAHAM
46. EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share are based on the following data:
Laba (Rugi) Bersih
Earnings (Loss)
Laba (rugi) bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan keuntungan selisih kurs dari TBUK - bersih setelah pajak Laba (rugi) bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian
2010
2009
258.476
(48.013)
24.647
(93.629)
283.123
(141.642)
Net income (loss) Adjustments for: Interest expense and foreign exchange gain on convertible debt - net of tax Net income (loss) for the purpose of diluted earnings per share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows:
Jumlah saham/ Total number of shares 2010 2009 Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali setelah saham bonus Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya TBUK sebelum tanggal konversi Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
28.947.734.180
28.947.734.180
574.533.013
-
853.324
-
(207.988.000)
(207.845.933)
Beginning balance Weighted average number of shares issued through conversion of bonds (TBUK) Weighted average number of shares issued through the employee stock option Weighted average number of shares from treasury stock after bonus shares
2.949.501
-
13.134.837.953
-
287.404.654
-
Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Number of shares that have been issued due to conversion of TBUK prior to date of conversion
28.739.888.247
Weighted average number of shares for the purpose of diluted earnings per share
29.315.132.517
42.740.324.625
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar dan laba dilusian telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh atas pembagian saham bonus pada tahun 2010 (Catatan 32). Dengan demikian, laba per saham tahun 2009 telah disajikan kembali.
28.739.888.247
The weighted average number of share for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share has been adjusted to reflect of the distribution of bonus shares in 2010 (Note 32). Thus, earnings per share in 2009 has been restated. - 97 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian pada tahun 2009 karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham dilutif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
The Company did not compute the diluted earnings per share in 2009 as the Company has no dilutive potential ordinary shares for the year ended December 31, 2009.
47. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
47. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN th
Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 19 Juni 2009 agenda ke 5 jo RUPSLB Perseroan tanggal 12 April 2010 agenda ke 7 (tujuh) dan Keputusan Komite MESOP Perseroan No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009, memutuskan:
Based on the 5 agenda of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated June 19, th 2009, jo the 7 agenda of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders, dated April 12, 2010, and the Company’s MESOP Committee’s Decision No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009, dated June 25, 2009, the shareholders have decided the following:
a.
Hak Opsi yang akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyakbanyaknya 3% dari keseluruhan modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyak-banyaknya 217.088.167 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan).
a.
Option Right that will be distributed to participants of MESOP at a total maximum amount equivalent to 3% of the total issued and paid-up capital of the Company or a maximum of 217,088,167 Option Right (at the time of publication).
b.
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan telah meningkat sehubungan dengan pembagian Saham Bonus yang memberikan kepada setiap pemegang saham Perseroan yang memiliki 1 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan memperoleh 3 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang telah diumumkan kepada masyarakat melalui harian Bisnis Indonesia tanggal 26 Maret 2010.
b.
The Company’s issued and paid-up capital has increased in connection with the distribution of bonus shares whereby each shareholder of the Company who holds shares with par value of Rp 100 per share will receive 3 Bonus Shares with par value of Rp 100 per share as announced to the public through Bisnis Indonesia on March 26, 2010.
c.
Sehubungan dengan pelaksanaan Saham Bonus tersebut dalam butir b di atas, maka jumlah Hak Opsi Program MESOP juga disesuaikan jumlahnya menjadi sebanyakbanyaknya 868.352.668 Hak Opsi.
c.
In connection with the implementation of such Bonus Shares in item b above, the number of Option Rights under the MESOP are also adjusted to a maximum of 868,352,668 Option Rights.
d.
Pelaksanaan MESOP 3 tahap, yaitu:
d.
The exercise of the MESOP will be executed in 3 stages, as follows :
dilakukan
dalam
Tahap I : dibagikan 173.670.533 lembar saham Tahap II : dibagikan 134.797.000 lembar saham Tahap III : dibagikan 212.544.067 lembar saham
Phase I
: the distribution of 173,670,533 shares Phase II : the distribution of 134,797,000 shares Phase III : the distribution of 212,544,067 shares
- 98 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan mencatat nilai wajar opsi berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution.
The Company recorded the fair value of the option based on the actuarial calculations conducted by PT Eldridge Gunaprima Solution.
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated at grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan Opsi beli Harga pelaksanaan
2010 5% per tahun/p.a 6,5% 2 tahun/years 44,86% p.a. 0,00% 79,8 117
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend Call option Exercise price
Changes in outstanding options are as follows:
Jumlah opsi/ Number of rights Opsi beredar selama tahun 2010 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
173.670.533 (38.491.000)
Outstanding options in 2010 Option exercised in 2010
Opsi beredar 31 Desember 2010
135.179.533
Outstanding options as of December 31, 2010
Pada tanggal 31 Desember 2010, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.466 juta.
As of December 31, 2010, other capital resulted from the exercise of options amounted to Rp 1,466 million.
48. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
48. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Mediacom dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employee’s basic salary.
- 99 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Jumlah
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
2010
2009
10.857 11.762 15.631 (31.137)
8.214 13.244 8.300 (26.053)
4.417
4.806
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets
11.530
8.511
Total
Aset dari program pensiun imbalan pasti di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2010 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program Aset program pensiun
2009
155.498 (15.190) 57.730 (213.228)
70.144 (9.612) 28.941 (110.352)
(15.190)
(20.879)
Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized asset Fair value of plan assets Net pension plan assets
Movement in the net assets of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan
(20.879) (9.989) 11.530
(20.979) (8.411) 8.511
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income
Aset program pensiun
(19.338)
(20.879)
Net pension plan asset
- 100 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat diskonto per tahun
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 8% tahun/in 2010 dan/and 7% - 8% tahun/in 2009 8,1% tahun/in 2010 dan/and 10% tahun/in 2009
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, mengakui kewajiban imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan anak perusahaan yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy to cover shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in consolidated statements of income with respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows:
2010
2009
Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Sub jumlah Anak perusahaan
277 114 (53) 338 15.191
248 97 (73) 272 35.837
The Company Current service cost Interest costs Past service cost Subtotal Subsidiaries
Jumlah
15.529
36.109
Total
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:
The post-employment benefits obligation included in the consolidated balance sheets are as follows:
2010 Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Keuntungan aktuarial belum diakui
2009 The Company Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains
1.950 587
1.427 772
Kewajiban - bersih Anak perusahaan
2.537 144.529
2.199 139.707
Net liabilities Subsidiaries
Kewajiban - Bersih
147.066
141.906
Liabilities - Net
- 101 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
141.906 (10.369) 15.529
114.025 (8.228) 36.109
Beginning of the year Benefits payment Amount charged to income
Saldo akhir tahun
147.066
141.906
End of year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
8% - 11% tahun/in 2010 dan/and 9 - 12% tahun/in 2009 5% - 10% tahun/in 2010 dan/and 5% - 10% tahun/in 2009 CSO - 1980 dan TMI II 55 tahun/years
49. KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
49. LIABILITIES TO POLICY HOLDERS
Dalam rangka memenuhi Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003, MNC Life telah melakukan perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan. Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan pada tanggal 31 Desember 2010 masih dalam proses untuk mendapat pengesahan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
In compliance with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003, the computation of liability for future policy benefits of MNC Life. The computation of liability for future policy benefits as of December 31, 2010 are still in process of obtaining approval from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bepepam-LK).
- 102 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 50. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 50. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life) (d/h PT UOB Life Sun Assurance). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC Life.
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life) (formerly PT UOB Life Sun Assurance). The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of MNC Life.
MNC Life Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset Kewajiban
59.959 (48.033)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
11.926
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
11.914 3.870
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
15.784
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
15.784
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010 Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
(15.784) 28.787 13.003
Pada tanggal 13 Januari 2010, LTON, anak perusahaan, telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd (Letang). Pembayaran secara tunai sebesar US$ 3,315 juta dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2011 dan 2012, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows On January 13, 2010, LTON, a subsidiary, has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang), with payment of US$ 3.315 million in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2011 to 2012 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
Letang Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
7.782 712 22.283 (2.606)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
28.171
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
14.088 48.596
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
- 103 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Letang Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
30.331 32.353
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh
(30.331) 539
Arus kas keluar bersih
(29.792)
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersamasama dengan LTON telah mengakuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd (Innoform), senilai S$ 9,75 juta. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan LTON sebesar 50%. Pada Juni 2010, LTON menambah 25% kepemilikan dengan membeli saham baru yang diterbitkan oleh Innoform. Dengan demikian, kepemilikan MIMEL turun menjadi 12,5% dan LTON meningkat menjadi 75%.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On March 17, 2010, MIMEL jointly with LTON acquired 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform), for a total amount of S$ 9.75 million. MIMEL was apportioned 25% ownership and LTON, was assigned 50%. In June 2010, LTON increased its ownership by 25% through the purchase of new shares issued by Innoform. Accordingly, the MIMEL ownership decreased to 12.5% and LTON increased to 75%.
Innoform Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
14.012 29.213 73.083 (55.058)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
61.250
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
38.282 26.269
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
64.551
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(64.551) 14.012 (50.539)
- 104 -
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MNC bersama dengan MIMEL dan LTON telah mengakuisisi 100% saham PT. Linktone Indonesia (Linktone). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset Linktone. Linktone
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban Nilai wajar aset bersih
39.600 3.459 59.993 (44.326) 58.726
On August 31, 2010, MNC, MIMEL and LTON acquired 100% shares PT. Linktone Indonesia (Linktone). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone.
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
58.726 174.361
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
233.087
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010 Jumlah biaya perolehan
233.087 233.087
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010 Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih Pada tanggal 12 September 2010, MNCN telah mengakuisisi 34,7% saham PT. Radio Cakra Awigra (RCA). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RCA.
(233.087) 3.245 (229.842)
RCA
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On September 12, 2010, MNCN acquired 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RCA.
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tidak lancar Kewajiban Nilai wajar aset bersih
2.510 1.390 (2.750) 1.150
Fair value of the net assets acquired: Current assets Non current assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
399 1.101
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
500 1.000
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(500) 128 (372)
<
- 105 -
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 15 Desember 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% saham PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RARH.
On December 15, 2010, MNCN acquired 75% shares PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RARH.
RARH Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Kewajiban
5.385 21 (7.345)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Liabilities
Nilai wajar aset bersih
(1.939)
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
(1.454) 10.454
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
9.000
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
51. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired
(9.000) 78 (8.922)
HUBUNGAN
Net cash outflows
51. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
Anak perusahaan langsung langsung (Catatan 3).
dan
tidak
a.
Direct and indirect subsidiaries (Note 3).
b.
PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan.
b.
PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company.
c.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk dan PT. Media Citra Indostar.
c.
The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk and PT. Media Citra Indostar.
d.
Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas.
d.
The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas.
- 106 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others:
a.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management (MNC AM) (d/h PT Bhakti Asset Management (BAM)) dan unit penyertaan reksadana (Catatan 5).
a.
The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by PT MNC Asset Management (MNC AM) (formerly PT Bhakti Asset Management (BAM)), and units in mutual funds (Note 5).
b.
Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
b.
Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that those transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties.
c.
Perusahaan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui pihak hubungan istimewa.
c.
The Company and its subsidiaries also placed investments managed by related parties.
d.
Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
d.
Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows:
e.
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa.
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 9, 10, 15, 22 dan 24.
e.
- 107 -
The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 9,10, 15, 22 and 24.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal neraca, saldo aset yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Investasi jangka pendek (Catatan 5)
2010
2009
533.060
790.689
Persentase terhadap jumlah aset Piutang usaha (Catatan 6) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Lainnya Jumlah
3,21%
20.844 34.397 8.167
25.955
63.408
Tagihan anjak piutang (Catatan 9) PT. Global Land Development Tbk PT. Indo Finance Perkasa PT. Hikmat Makna Aksara Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu Persentase terhadap jumlah aset
Jumlah
Short-term investments (Note 5) Percentage to total assets Trade accounts receivable (Note 6) PT. Media Nusantara Press MNC Asset management PT. Optima Media Dinamika Others Total
0,16%
0,37%
Percentage to total assets
6.694 178 1.143
6.561 2.699 1.079
Factoring of receivables (Note 9) PT. Global Land Development Tbk PT. Indo Finance Perkasa PT. Hikmat Makna Aksara
8.015
10.339
Amount net of unearned revenue and allowance for doubtful accounts
0,05%
0,06%
2.777
2.782
12.194
1.806
14.971
4.588
Total
0,03%
Percentage to total assets
Persentase terhadap jumlah aset Aset lain-lain (Catatan 19) Piutang pihak hubungan istimewa dari MNCSV
4,62%
22.616 134 3.205
Persentase terhadap jumlah aset
Piutang pihak hubungan istimewa Piutang karyawan Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar)
At consolidated balance sheet dates, assets related to these transactions are as follows:
0,09%
51.908
Persentase terhadap jumlah aset
0,31%
Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
13.550 0,08%
Percentage to total assets Receivables from related parties Employee receivables Others (each below Rp 1 billion)
Other assets (Note 19) Receivable from MNCSV's related party Percentage to total assets
The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of December 31, 2010 and 2009 are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
- 108 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 52. SEGMENT INFORMATION
52. INFORMASI SEGMEN Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, asuransi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, transportasi, media pendukung dan infrastruktur.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, insurance, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising based media, subscriber’s based media, transportation, media support and infrastructure.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:
2010 Penjaminan Media berbasis dan perantara konten dan Media perdagangan Pengelolan iklan/ Media berbasis pendukung dan efek/ Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ infrastruktur/ Investasi/ Asuransi/ Underwriting Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ Media support Eliminasi/ Investment Insurance and brokerage managementMultifinance based media based media Transportationand infrastructure Elimination PENDAPATAN Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah Pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Keuntungan kurs mata uang asing Penghasilan bunga Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Lain - lain Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Amortisasi goodwill Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan
(5.883)
Jumlah/ Total
5.716
781
121.189
22.411
146.465
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
5.716
781
121.189
22.411
146.465
4.783.234
1.411.850
214.645
102.020
(5.883)
6.802.428 29.410 6.831.838
(22.845)
(2)
85.590
12.140
46.326
1.189.132
271.540
(31.582)
9.266
(1.391)
1.558.174 2.741 1.560.915 157.139 8.670 (93) (4.308) (13.888) (135.670) (479.262) (319.880)
REVENUES Total revenues Unallocated revenues Total Revenues SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Gain on foreign exchange Interest income Equity in net loss of associates Others - Net Realized loss on available-for-sale securities Goodwill amortization Interest and financial charges Income tax
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
Income before minority 773.623 interests (515.147) Minority interests
Laba bersih
258.476
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
1.334.204
46.425
592.109
9.592
356.937
8.015.780
2.937.838
509.323
465.051
(21.803)
14.245.456 4.993 2.352.290 16.602.739
23.601
1.646
18.557
33
267.026
3.068
1.426
595
22.583
4.633
1.459.221
245.801
671.656
250.827
103.674
36.274
(18.514)
4.199
(21.803)
-
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Investments in associates Unallocated assets Consolidated total assets
2.527.427
LIABILITIES Segment liabilities
4.316.545 6.843.972
Unallocated liabilites Consolidated total liabilities
547.076 12.260 559.336
- 109 -
Net income
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2009 Media berbasis Media konten dan pendukung dan Pengelolan iklan/ Media berbasis infrastruktur/ Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ Media support management Multifinance based media based media Transportation and infrastructure
Investasi/ Investment
Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage
Pendapatan usaha
4.884
51.313
Pendapatan tidak dapat dialokasi
-
Jumlah Pendapatan
4.884
51.313
9.525
132.956
3.857.351
1.054.887
(15.054)
24.192
814
62.064
628.016
131.535
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
PENDAPATAN
HASIL SEGMEN
REVENUES -
9.525 -
132.956 -
3.857.351
1.054.887
-
-
239.365
121.370
(7.190)
-
-
239.365
121.370
(7.190)
5.465.757
(48.106)
4.688
(8.250)
779.899
-
5.464.461 1.296
Beban usaha tidak 725.565 (533.565) 58.444 428 618.966 (5.380) (207.725) (132.933) (352.450)
Laba sebelum 171.350 (219.363)
Rugi bersih
(48.013)
INFORMASI LAINNYA
Gain on foreign exchange Others - Net Loss on disposal of investment Goodwill amortization Income tax interests Minority interests Net loss OTHER INFORMATION
1.260.133
663.536
-
-
11.666 -
348.413 -
7.851.039
2.188.032
1.217
-
494.318 -
543.576 4.912
(18.744) -
13.341.969 6.129 3.761.159
Jumlah aset konsolidasi
17.109.257
25.455
258.567
3.451
9.658
955.412
624.304
96.842
202.843
(18.744)
Jumlah kewajiban konsolidasi 2.013
2.301
586
4.437
166.343
203.700
38.153
47.851
7.205
ASSETS Segment assets Investments in associates Unallocated assets Consolidated total assets
2.157.788
LIABILITIES Segment liabilities
4.573.159
Unallocated liabilites
6.730.947
53. IKATAN DAN PERJANJIAN a.
expenses Income from operations Interest and financial charges Interest income Equity in net income of associates
Income before minority
hak minoritas Hak minoritas
Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
Total Revenues SEGMENT RESULT
(54.334)
Laba usaha Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing Lain - lain Kerugian pelepasan investasi Amortisasi goodwill Pajak penghasilan
KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi
Unallocated revenues
Unallocated operating
dapat dialokasi
ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi
Total revenues
472.589 2.309 474.898
Consolidated total liabilities Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
53. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Pada tanggal 29 September 2009 MNC Group mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan / atau diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini memiliki jangka waktu sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, MNC Group juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
a. On September 29, 2009, MNC Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid for a few years ahead and subjected to extension, from September 25, 2008 and for a few years ahead and subjected to extension. In addition to such Program, it has also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 for a few years ahead and subject to extension.
- 110 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
b. RCTI entered into agreements with the following parties:
Perjanjian Kerjasama dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV)
1)
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
2)
Agreement with Televisi (SCTV)
PT.
Surya
Citra
RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities. A summary of such agreement is as follows :
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% untuk seluruh stasiun transmisi yang dibangun, dalam hal penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut.
RCTI and SCTV collaborated to equally finance the acquisition of all transmission stations which were established, by procuring land, building and facilities.
Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi.
Such cooperation consists of several transmission stations.
Kepemilikan atas tanah-tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya adalah milik RCTI dan SCTV secara bersama-sama dengan bagian yang sama.
RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon.
RCTI dan SCTV menanggung secara bersama-sama, yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% seluruh beban operasi stasiun transmisi.
RCTI and SCTV shall equally bear the expenses related to transmission station operations.
Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 24 Agustus 1993.
The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
Perjanjian kerjasama dengan SCTV dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
2)
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun relay. Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
Agreement with SCTV and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR) RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating Relay Station. A summary of such agreement is as follows:
RCTI, SCTV dan INDOSIAR, menyetujui untuk melaksanakan pembangunan dan pembelian peralatan stasiun relay dimana biaya pembangunan dan pembelian peralatan tersebut ditanggung bersama dan dibagi sama rata.
- 111 -
RCTI, SCTV and INDOSIAR, agreed to the acquisition and development of a relay station equipment. The Company, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses related with the acquisition and development of the equipment.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Biaya operasional akan ditanggung bersama, pengeluaran biaya operasional akan ditanggung terlebih dahulu oleh Stasiun Pengelola.
3)
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
Operational expenses are borne equally by RCTI, SCTV and INDOSIAR. Operational expenses are advanced by the Station Administrator.
Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
Berdasarkan perjanjian No. 001/STL/ NIA-3/III/95 tanggal 16 Maret 1995 dan telah diubah dengan amandemen kesatu No. 001/STL/NIA-3/I/97 tanggal 1 Januari 1997 dan amandemen kedua No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 tanggal 15 Juli 1999 serta amandemen ketiga No. PKS 003/STL/NIA-3/I/00 tanggal 27 Januari 2000, RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder palapa dengan PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dimulai sejak tanggal mulai operasi.
Based on agreement No. 001/STL/NIA3/III/95 dated March 16, 1995 as amended initially by agreement No. 001/STL/NIA-3/I/97 dated January 1, 1997, secondly by agreement No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 dated July 15, 1999 and thirdly No. PKS 003/STL/NIA3/I/00 dated January 27, 2000, RCTI had rented the Palapa Transponder of PT Satelite Palapa Indonesia (Satelindo) Satelindo until June 30, 2006 starting from the date of its operation.
Berdasarkan amandemen keempat tanggal 18 Juli 2006, disebutkan bahwa Satelindo berubah nama menjadi Indosat. Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 1 Juni 2010, RCTI telah memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
Based on the fourth amendment dated July 18, 2006, Satelindo changed its name to Indosat. Based on last amendment dated June 1, 2010, RCTI extended the agreement until June 30, 2013.
Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian Transponder dengan pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 0 dengan lokasi orbit 113 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan NonPreemptible Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with 0 orbit located at 113 East Bujur or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-Preemptible Basis and in accordance with technical condition as verified in Technical Memorandum.
- 112 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 4)
Perjanjian Sewa Tower dan Ruangan dengan PT. Media Televisi Indonesia (MTI) Berdasarkan perjanjian sewa tower dan ruangan No. RCTI/PK-LGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/Lgl-Corp/VIII/01 tanggal 3 Agustus 2001 antara RCTI dengan MTI, RCTI setuju untuk menyewakan kepada MTI berupa tower pemancar dan ruangan yang terletak dikawasan perkantoran RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, Jawa Barat; dan Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, Sumatera Utara. Obyek sewa akan digunakan oleh MTI hanya untuk penempatan Antena, Transmitter dan Microwave serta peralatan dan perangkat siar milik MTI dalam rangka menjalankan usaha MTI sebagai News Station. Terhadap kontrak tersebut sudah diadakan beberapa kali perubahan. Perjanjian terakhir masih dalam tahap perpanjangan.
5)
Tower and Office Rent Agreement with PT. Media Televisi Indonesia (MTI) Based on tower and office rental agreement No. RCTI/PKLGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/LglCorp/VIII/01 dated August 3, 2001 between RCTI and MTI, RCTI agreed to rent out to MTI transmitter tower and office spaces which are located in Kebon Jeruk, West Jakarta; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, West Java; and Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, North Sumatera. Rental objects shall be used by MTI solely for Antenna, Transmitter and Microwave site and airing equipment of MTI in conducting its activities as Newscast Station. For this contract, there have been some amendments. The last agreement is still in process.
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT Telekomunikasi Indonesia
5)
Transponder Joint Operation Agreement with PT Telekomunikasi Indonesia Based on satellite transponder rental agreement No. K.TEL.835/HK810/TESC00/2006 dated September 13, 2006 between RCTI and PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom agree to provide transponder services renting out to RCTI with bandwidth of eight (8) MHz on TELKOM-1 system. The lease period started from July 1, 2006 and expired on June 30, 2007. Based on first amendment No. K.TEL/1206/HK820/DES00/2007 dated December 12, 2007, RCTI has agree to extend the agreement for five (5) years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
Berdasarkan perjanjian sewa tower satelit No. K.TEL.835/HK810/TESC00/2006 tanggal 13 September 2006 antara RCTI dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom setuju untuk memberikan jasa layanan transponder dengan menyewakan transponder untuk RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem TELKOM-1. RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder dengan Telkom untuk masa 1 Juli 2006 sampai dengan 30 Juni 2007. Berdasarkan amendemen pertama, No. K. TEL/1206/HK820/DES00/ 2007 tanggal 12 Desember 2007, RCTI setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
- 113 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 6)
Perjanjian European (UEFA)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Lisensi dengan United Football Association
6)
Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNCSV dan MNC (sebagai penjamin), mengadakan Licensed Agreement dengan United European Football Association untuk UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship berlangsung di tahun yang bersangkutan. MNC dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas program-program tersebut sesuai dengan cicilan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari MNC. 7)
c.
License agreement European Football (UEFA)
with United Association
On July 14, 2010, RCTI, MNCSV and MNC (as the Guarantor), entered into a License Agreement with United European Football Association for UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. This agreement shall be valid from July 14, 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on 31 December of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both MNC and MNCSV have to pay a certain amount for the license for the program according to the installment schedule stated in the agreement. This agreement were secured by corporate guarantee of MNC.
Perjanjian lisensi dengan FOX
7)
License agreement with FOX
Pada tanggal 20 Desember 2006, RCTI mengadakan perjanjian dengan Fox untuk lisensi Current Films, Current Television Programming dan Library Films (“Pictures”) yang dimilki dan/atau di produksi oleh FOX. Perjanjian ini memiliki jangka waktu sejak 1 April 2007 hingga 31 Maret 2011. Dan sesuai dengan pemberitahuan dari FOX tanggal 12 Agustus 2010, perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
On December 20, 2006, RCTI entered into an agreement with FOX for license of Current Films, Current Television Programming and Library Films (“Pictures”) owned and/or produced by FOX. This agreement shall be valid from April 1, 2007 and shall be ended on March 31, 2011. And pursuant to the Notice of Extension from FOX dated August 12, 2010, it has been extended for a few years ahead and subject to extension.
GIB mengadakan perjanjian dengan pihakpihak sebagai berikut:
c. GIB entered into various agreements as follows:
1)
Perjanjian Kerjasama dengan PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH)
1)
Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan NAH menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masing-masing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
Business contract with PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and NAH to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours during at workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
- 114 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows:
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi noneksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar persentase tertentu dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by a new agreement which became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) certain percentage of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) certain percentage of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of certain percentage of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
- 115 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 25 Pebruari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trademark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for a few years ahead and subject to extension.
Para Pihak di dalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan Branded Block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 (enam) jam per hari di saluran (channel) milik GIB yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar sebesar persentase tertentu dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar persentase tertentu dari Viacom.
The Parties has agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of six (6) hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate certain percentage of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive certain percentage revenue share from Viacom.
Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat).
2)
Berdasarkan perjanjian No. PKS 001/STL/NIA-3-DB/I/2002 tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC: ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa II dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Pada 24 Pebruari 2010, berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2010.
Rental Agreement of Digi Bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat). Based on agreement No. PKS dated 001/STL/NIA-3-DB/I/2002, January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite II with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years, commencing from January 15, 2010.
- 116 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Sewa Menyewa Ruang dan Menara Transmisi dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7).
3)
Berdasarkan perjanjian No. 70/DirVII/2002 tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan TV7 untuk masa 20 (dua puluh) tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya. 4)
Based on agreement No. 70/Dir-VII/2002 dated June 1, 2002, GIB entered into an agreement with TV7, for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for twenty (20) years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area.
Perjanjian Sewa Menara dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV).
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan TransTV untuk masa 10 (sepuluh) tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 5)
Leasing Agreement of Transmission Tower and Office Space with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7).
Leasing Agreement of Transmission Tower with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV). Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with TransTV for ten (10) years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pemberian Jasa Pelayanan Operasional Stasiun Transmisi dengan PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
5)
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama dengan Infokom untuk membangun stasiun transmisi di 12 (dua belas) daerah di Indonesia berikut seluruh kebutuhan infrastrukturnya, melakukan pengadaan peralatan siar dan sarana pendukung sesuai permintaan dan kebutuhan teknis GIB dan memberikan jasa layanan pengoperasian stasiun transmisi selama 7 (tujuh) tahun. Sebagai kompensasinya, GIB akan membayar biaya pembangunan dan biaya jasa layanan operasional dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Cooperation Agreement on the Development and Provision of Transmission Station Operational Service with PT. Infokom Elektrindo (Infokom). In 2005, GIB entered into agreements with Infokom to build transmission stations including the infrastructures in twelve (12) regions within Indonesia; to provide airing equipment and backup facilities in accordance to GIB’s requests and needs; and to provide operational services in transmission station for seven (7) years. As compensation, GIB will pay the development and operational servicing cost in amounts as stated in the agreements.
- 117 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d.
MNCSV mengadakan perjanjian pemasok program sebagai berikut: 1)
2)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
dengan
d.
Perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F
MNCSV entered into suppliers as follows: 1)
agreements
with
Agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapura and HBO Pacific Partners, V.O.F
Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV membuat perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (selanjutnya disebut “HBO”) di mana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diperbaharui pada tanggal 1 Mei 2005 dan terakhir pada tanggal 13 Agustus 2008 dan berlaku sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, di mana saluran lain yang disediakan oleh HBO adalah program HBO, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family and Cinemax.
On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office (Singapore) Pte., Ltd. and HBO Pacific Partners, V.O.F (collectively referred to as “HBO”), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was renewed on May 1, 2005 and was last amended on August 13, 2008 and valid for a few years ahead and subject to extension, whereby stated channels provided by HBO are HBO, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family and Cinemax.
Pada tanggal 16 Maret 2010, MNCSV dan Home Box Office Pte. Ltd. (Singapura) menandatangani usulan untuk penyediaan jasa program untuk program Warner TV dan program Red (Asian Channel). Masa kontrak dapat diperpanjang.
On March 16, 2010, MNCSV and Home Box Office Pte. Ltd. (Singapore) signed a proposal for the provision of programming services for Warner TV program and Red (Asian Channel) program. The contract term is subject to extension.
Perjanjian dengan Global Networks Netherlands (“IGN”)
International B.V., The
2)
Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSCV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”) di mana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian.
Agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”) On June 5, 2000, MNCSV entered into a new agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”), whereby IGN agreed to grant MNCSV the non-exclusive right to sell and distribute the programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for two (2) years. In return, MNCSV agreed to pay IGN monthly license fees in accordance with the formula stated in the agreement.
- 118 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003 dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2008 di mana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, Fox News Channel, dan Fox Crime untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (disebut juga DTH), sistem televisi kabel (disebut juga CATV), sistem televisi antena satelit master (disebut juga MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Oktober 2008 dan berlaku sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, tidak termasuk Fox Crime yang berakhir pada 30 April 2010. Jaminan minimum yang harus dibayarkan MNCSV berbeda untuk setiap tahunnya. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000. 3)
The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2008, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, Fox News Channel, and Fox Crime programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operators and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellite master antenna television system (also known as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from October 1, 2008 and shall be valid for a few years ahead and subject to extension, excluding Fox Crime, of which the term expired on April 30, 2010. Minimum guarantee is applied to this agreement with varied amount per year. Under this agreement, MNCSV shall pay a security deposit of US$ 75,000.
Perjanjian dengan AXN Holding, LLC (“AXN”)
3)
Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) di mana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah pada tanggal 1 Maret 2009 untuk tanggal efektif sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, selain itu AXN setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak non-eksklusif tambahan untuk menyalurkan program AXN Beyond dan Sony Entertainment Television.
Agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”) On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”), whereby AXN agreed to grant MNCSV the non-exclusive right to distribute the AXN Channel and the ANIMAX Program in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. The agreement has been amended several times and was last amended on March 1, 2009 and valid for a few years ahead and subject to extension. AXN also agreed to grant MNCSV additional non-exclusive right to distribute the AXN Beyond Channel and the Sony Entertainment Television program.
- 119 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian dengan E! Entertaiment Television, Inc. (“E!”)
4)
Pada tanggal 1 Mei 2004, MNCSV mengadakan perjanjian dengan E! Entertaiment Television, Inc. (“E!”), di mana E! setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program E!. Sebagai kompensasi, MNCSV akan membayar biaya lisensi bulanan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 29 Nopember 2005, dan diperpanjang sampai dengan 30 April 2010. Perjanjian tersebut terakhir diubah pada tanggal 4 Februari 2010 dan berlaku untuk beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. 5)
Entertaiment
On May 1, 2004, MNCSV entered into an agreement with E! Entertainment Television, Inc. (”E!”), whereby E! granted MNCSV the non-exclusive right to distribute the E! Channel. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was amended on November 29, 2005 for the extension of the term until April 30, 2010. The agreement was last amended on February 4, 2010 and valid for a few years ahead and subject to extension.
Perjanjian dengan ESPN Star Sports Singapore (”ESPN”)
5)
Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi peyiaran baru dengan ESPN Star Sports Singapore (”ESS”), di mana ESS setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:
Agreement with E! Television, Inc. (“E!”)
Agreement with ESPN Star Sports Singapore (”ESPN”) On September 1, 2004, MNCSV also entered into a new broadcast affiliation agreement with ESPN Star Sports Singapore (“ESS”), under which ESS agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:
Direct to Home (“DTH”) Satellite Master Antenna Television (“SMATV”) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.
Direct to Home (“DTH”) Satellite Master Antenna Television (“SMATV”) to single and multiple dwelling units, hotels and commercial establishments.
Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa layanan seperti yang tercantum dalam perjanjian berdasarkan jumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESS juga menawarkan program khusus di mana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan sebesar US$ 30.000 berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.
Under this agreement, MNCSV shall pay service fees for subscriber per month for both categories. ESS also offered special programs where the Company shall pay additional service fee of US$ 30,000 based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.
Eight Supplemental Berdasarkan Agreement tangal 28 Desember 2006, ESS merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar oleh MNCSV.
Based on Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESS changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV customer and the minimum guarantee that has to be paid by MNCSV in accordance with the formula stated in the agreement.
- 120 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued On September 9, 2009, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESS, under which the latter agreed to provide non-exclusive right of programming services known as ESPN and STAR Sports to DTH and SMATV subscribers in Indonesia. MNCSV shall pay the monthly service fees and monthly minimum guarantee as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. As such, the agreement will expire in a few years ahead and subject to extension.
Pada tanggal 9 September 2009, MNCSV mengadakan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESS, yang kemudian setuju untuk memberikan hak non-ekslusif jasa program yang dikenal sebagai ESPN dan STAR Sports untuk pelanggan DTH dan SMATV di Indonesia. MNCSV akan membayar biaya jasa bulanan dan jaminan minimum bulanan sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Dengan demikian, perjanjian tersebut akan berakhir pada beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. 6)
Perjanjian dengan Dori Media Intl.
6)
Agreement with Dori Media Intl.
Pada tanggal 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun sejak tanggal 20 Maret 2006 kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 40.000 dan biaya lisensi sebesar US$ 10.000. Perjanjian ini diubah pada tanggal 28 Juli 2006 dalam hal antara lain biaya lisensi.
On December 8, 2005, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years from March 20, 2006 unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 40,000 and license fee of US$ 10,000. The agreement was amended on July 28, 2006 with regards to, among others, the license fee.
Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd., di mana MNCSV memperoleh hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan "Baby TV" di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal efektif (sejak tanggal 22 Mei 2006 dan paling lambat 29 Mei 2006) kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 10.000 dan biaya lisensi sebesar US$ 2.500. Perjanjian ini diubah pada tanggal 25 September 2006 dalam hal antara lain biaya lisensi dan mulai efektif berlaku tanggal 1 Juli 2006.
On March 27, 2006, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd, under which MNCSV is granted the exclusive right to market and distribute the “BabyTV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years from the effective date (which will be no earlier than May 22, 2006 and no later than May 29, 2006) unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 10,000 and license fee of US$ 2,500. The agreement was amended on September 25, 2006 with regards to, among others, the license fee and the change of the effective date to July 1, 2006.
- 121 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Juli 2008, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan "Ginx" di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk beberapa tahun ke depan mulai tanggal 1 September 2008, kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 15.833 dan biaya lisensi sebesar US$ 5.000. 7)
On July 31, 2008, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Ginx” program in Indonesia. The agreement is valid for few years ahead from September 1, 2008, unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 15,833 and license fee of US$ 5,000.
Perjanjian dengan Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner")
7)
MNCSV entered into a new license agreement with Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC (“Turner”) on May 27, 2010, whereby Turner granted the Company a non-exclusive right to broadcast CNN International, Cartoon Network and Boomerang in Indonesia. The term begins on July 1, 2009 until a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay the monthly license fee as compensation in accordance with the formula stated in the agreement.
MNCSV mengadakan perjanjian lisensi baru dengan Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner") pada tanggal 27 Mei 2010, di mana Turner memberikan hak non eksklusif kepada Perusahaan untuk menyiarkan CNN International, Cartoon Network dan Boomerang di Indonesia. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar biaya lisensi bulanan sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. 8)
Agreement with Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner")
Perjanjian dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista")
8)
MNCSV mengadakan perjanjian pada tanggal 30 Juni 2002 dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista"), di mana Buena Vista setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak untuk mendistribusikan program Disney Channel di Indonesia. Perjanjian ini diubah pada tanggal 18 Agustus 2009 dalam hal biaya lisensi dan distribusi. Perjanjian ini akan berakhir pada beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 136.068.
Agreement with Buena Vista International, INC ("Buena Vista") MNCSV entered into an agreement dated June 30, 2002 with Buena Vista International, INC (“Buena Vista”), whereby Buena Vista agreed to grant MNCSV the right to distribute the Disney Channel program in Indonesia. The agreement is amended on August 18, 2009 with regard to the license fee and distribution term. As such, the agreement will be valid for a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay monthly minimum guarantee of US$ 136,068.
- 122 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV mengadakan perjanjian tanggal 2 Agustus 2006 dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista"), di mana Buena Vista setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak untuk mendistribusikan program Playhouse Disney Channel di Indonesia. Perjanjian ini diubah pada tanggal 18 Agustus 2009 dalam hal biaya lisensi dan distribusi. Perjanjian ini akan berakhir pada beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 62.909. 9)
MNCSV entered into an agreement dated August 2, 2006 with Buena Vista International, INC (“Buena Vista”), whereby Buena Vista agreed to grant MNCSV the right to distribute the Playhouse Disney Channel program in Indonesia. The agreement is amended on August 18, 2009 with regard to the license fee and distribution term. As such, the agreement will valid for a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay monthly minimum guarantee of US$ 62,909.
Supplier Lainnya
9)
Other Suppliers MNCSV also entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: AFC Network Private Limited (“Asian Food Channel”), BBC Worldwide Limited (“BBC, CBeebies”), Celestial Movie Channel Limited (“Celestial”), Business News (Asia) LLP (“CNBC”), Discovery Asia, Inc. (“Discovery Channel, Discovery Travel & Living, Discovery Home & Health, Discovery Turbo, Discovery Science and Animal Planet”), Eurosport SA (“Eurosport”), NBCU Global Networks ASIA (“Universal Channel, Sci Fi”), PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Business, MNC Lifestyle”), MTV Asia LDC (“MTV”), Nickelodeon Asia Holding Pte. Ltd. (“Nickelodeon”), NHK Joho Network, Inc. (“NHK”), MGM Networks Inc. (“MGM”), Tiger Gate Entertainment Limited (“KIX, Thrill”), AETN All Asia Networks Pte. Ltd. (“History, The Biography Channel, Crime & Investigation Network”), Trace TV, LI TV International Limited (“LI TV”), PT Eastern Media Indonesia (“YoYo TV Asia”), JimJam Television Limited (“JimJam”), Crown Media International, LLC (“Hallmark”), PT Mitra Multi Sarana (“Fashion TV”). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. The agreements will be valid for a few years ahead and subject to extension. As of December 31, 2010 there are several agreements that are still in progress.
MNCSV juga mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok berbagai program untuk menyalurkan program masing-masing sebagai berikut: AFC Jaringan Private Limited ("Asian Food Channel"), BBC Worldwide Limited ("BBC, CBeebies"), Celestial Movie Channel Limited ("Celestial"), Business News (Asia) LLP ("CNBC"), Discovery Asia, Inc. ("Discovery Channel, Discovery Travel & Living, Discovery Home & Health, Discovery Turbo, Discovery Sains dan Animal Planet"), Eurosport SA ("Eurosport"), NBCU Jaringan Global ASIA ("Universal Channel, Sci Fi"), PT Media Nusantara Citra Tbk ("MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Business, MNC Lifestyle"), MTV Asia LDC ("MTV"), Nickelodeon Asia Pte. Ltd. Holding ("Nickelodeon"), Jaringan NHK Joho, Inc. ("NHK"), Jaringan MGM Inc. ("MGM"), Tiger Hiburan Gate Limited ("KIX, Thrill"), AETN All Asia Networks Pte. Ltd. ("Sejarah, Channel Biografi, Crime & Investigation Jaringan"), Trace TV, TV LI International Limited ("TV LI"), PT Timur Media Indonesia ("Asia TV YoYo"), JimJam Televisi Limited ("JimJam"), Crown Media International, LLC ("Hallmark"), PT Sarana Multi Mitra ("Fashion TV"). Perjanjian tersebut mengatur bahwa pembayaran biaya berlangganan terutama berdasarkan suatu tarif tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian berlaku untuk beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2010 terdapat beberapa perjanjian yang masih dalam tahap penyelesaian.
- 123 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Samsung
10) Purchase and Supply Agreement with Samsung Electronics Co. LTD
Berdasarkan Perjanjian Pembelian dan Pengadaan tanggal 18 Mei 2010, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Samsung Electronics Co. LTD untuk membeli MPEG4 set top boxes (STBs) dengan harga US$ 46 per STBs.
Based on Purchase and Supply Agreement dated May 18, 2010, MNCSV entered into agreement with Samsung Electronics Co. LTD to purchase MPEG4 set top boxes (STBs) with the price of US$ 46 per STBs.
11) Perjanjian Penyediaan Satelit Transponder dengan Protostar II Ltd.
11) Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd.
Pada tanggal 13 April 2007, MNCSV dan PT Media Citra Indostar melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd. Perjanjian tersebut mewajibkan pembayaran tahunan, terhutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal dua puluh lima (25). Pembayaran kewajiban ini dijamin oleh Mediacom dengan tanpa syarat, pasti dan tidak dapat dibatalkan.
On April 13, 2007, MNCSV and PT Media Citra Indostar entered into Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd. The agreement requires annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth (25) day of each month. Based on the Agreement, Mediacom provides unconditional, absolute and irrevocable payment guarantee of the liabilities.
Pada tanggal 29 Juli 2009, Protostar II Ltd. mengajukan petisi sukarela untuk bantuan di bawah chapter 11 Bankruptcy Code in United States. Karena petisi sukarela, Protostar II Ltd. dengan persetujuan dari The United States Bankruptcy Court harus membuat pengaturan penawaran untuk beberapa aset mereka, termasuk satelit dari perjanjian tersebut.
On July 29, 2009, Protostar II Ltd. filed voluntary petitions for relief under chapter 11 of Bankruptcy Code in United States. Because of the voluntary petitions, Protostar II Ltd. with the approval from The United States Bankruptcy Court for the District of Delaware have to make bidding arrangement for some of their assets, including the satellite from the aforementioned agreement.
Pada tanggal 16 Desember 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Protostar II Ltd. untuk pengadaan transponder satelit. Berdasarkan perjanjian Bill of Sale antara SES Satellite Leasing Limited dan Protostar II Ltd., transaksi pembelian telah diselesaikan pada tanggal 4 Mei 2010.
On December 16, 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) entered into a Purchase Agreement with Protostar II Ltd. for the procurement of the aforementioned satellite transponder. Based on Bill of Sale agreement between SES Satellite Leasing Limited and Protostar II Ltd., this purchase transaction was settled on May 4, 2010.
10) Pembelian dan Pengadaan dengan Electronics Co. LTD
- 124 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 18 Desember 2009, MNCSV dan MCI menandatangani Perjanjian Pengadaan Satelit Transponder dengan SES. Berdasarkan perjanjian ini, MNCSV dan MCI memiliki tiga (3) pilihan pembelian dan pembayaran, yaitu pembayaran pada akhir masa perjanjian; 3 tahun dari penutupan kebangkrutan dan pada setiap perayaan tahunan berikutnya dari penutupan kebangkrutan selama jangka waktu perjanjian; atau pembelian langsung dengan penutupan terjadi pada atau sebelum tanggal 1 Desember 2010. MNCSV telah memilih opsi ketiga, yang merupakan metode pembelian langsung. Penjualan tersebut akan terjadi setelah diperoleh persetujuan yang diperlukan dan pembayaran telah dilakukan oleh MNCSV kepada SES.
On December 18, 2009, MNCSV and MCI entered into a Satellite Transponder Procurement Agreement with SES. Based on this agreement, MNCSV and MCI have three (3) options of puchase and payment, which are: transfer at the end of the term; 3 years from bankruptcy closing and on each subsequent annual anniversary of the bankruptcy closing during the term of the agreement; or direct purchase with closing occuring on or before December 1, 2010. MNCSV has chosen the third option, which is direct puchase method. The sale will occur after the necessary approvals are obtained and payment has been made by MNCSV to SES.
Berdasarkan Bill of Sale antara MNCSV dan SES Satellite Leasing Limited (SES), transaksi pembelian satelit telah diselesaikan pada tanggal 1 Desember 2010. Hal ini diperkuat dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan nomor Washington, D.C.20522-0112 mengenai perpindahan kepemilikan atas dua belas (12) 27 MHz S-Band Transponders dari SES kepada MNCSV dan PT. Media Citra Indostar.
Based on the Bill of Sale between MNCSV and SES Satellite Leasing Limited (SES), satellite purchases have been completed on December 1, 2010. This is reinforced by the existence of the letter issued by the Government of the United States with a number of Washington, D.C.205220112 regarding the transfer of ownership of twelve (12) 27 MHz SBand Transponders from SES to MNCSV and PT. Media Citra Indostar.
e.
Berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi, Infokom berkewajiban membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi kepada Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi sebesar 0,5% dari pendapatan operasinya.
e.
Based on the instruction from the Director General of Posts and Telecommunications No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning the increase of the cost of telecommunications services rights, Infokom has to pay for broadcasting rights of telecommunications services to Tourism, Posts and Telecommunications Department equivalent to 0.5% of its operational revenue.
f.
PT. Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) dan PT. Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
f.
PT. Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, as follows PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) and PT. Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
- 125 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan g.
h.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut
g.
IAT entered into agreements as follows:
1)
Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) tanah seluas 10.524 m2, apron seluas 7.500 m2 dan gedung eks Terminal Haji seluas 2.592 m2 seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3.000 juta, yang telah dibayar pada tahun 2000 dan diamortisasi selama 30 tahun.
1)
Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of ± 10,524 m2, apron of ± 7,500 m2 and building ex Pilgrim Terminal of ± 2,592 m2 for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and compensation fund of Rp 3,000 million, which were paid in 2000 and amortized for 30 years.
2)
IAT memperoleh fasilitas Surety Bond dari perusahaan asuransi PT Parolamas sejumlah US$ 2.497.530 sebagai performance bond kepada West Natuna Consorsium (WNC) untuk jangka waktu 63 bulan sampai dengan 30 April 2013. Pada bulan Januari 2009, IAT telah membatalkan perjanjian dengan WNC (terdiri atas Conoco Philips Indonesia, Star Energy dan Premier Oil).
2)
IAT obtained Surety Bond from an insurance company, PT Parolamas, amounting to US$ 2,497,530 as performance bond to West Natuna Consortium (WNC) for a term of 63 months until April 30, 2013. In January 2009, IAT cancelled the agreement with WNC (consist of Conoco Philips Indonesia, Star Energy and Premier Oil).
3)
IAT memperoleh fasilitas performance bond dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan counter garansi dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sebesar US$ 3,476,587 sebagai performance bond kepada PT Total E&P Indonesie untuk jangka waktu dari 15 Oktober 2008 sampai dengan 31 Maret 2014.
3)
IAT obtained bank guarantee facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk as counter guarantee amounting to US$ 3,476,587, as performance bond to PT Total E&P Indonesie for a term from October 15, 2008 until March 31, 2014.
PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) melakukan perjanjian pembiayaan bersama dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk menyediakan nasabah dalam pembelian sepeda motor, mobil, barang elektronik dan alat berat dengan ketentuan sebagai berikut:
h.
PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) entered into a joint financing agreement with PT Bank Muamalat Indonesia Tbk to provide consumer financing for motorcycles, vehicles, electronics and heavy equipment with the folowing terms:
a.
Nasabah harus menyediakan pembiayaan minimum sebesar 10% dari kebutuhan pembiayaan konsumen.
a.
A consumer has to maintain a minimum deposit of 10% of the amount to be financed.
b.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan membiayai sebesar 80% untuk alat berat baru dan 70% untuk alat berat bekas dari seluruh jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
b.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk will finance 80 % for brand new heavy equipment and 70% for the second hand heavy equipment of the total capital required to support the customer’s operation.
Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk alat berat baru dan bekas selama 42 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 6 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 3 tahun terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2011.
The Musyarakah financing facility for new or second hand heavy equipment has a term of 42 months, including grace period of 6 months, with maximum financing term of 3 years to end user from June 19, 2008 to June 19, 2011. - 126 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk kendaraan sepeda motor, kendaraan roda empat dan barang elektronik berlangsung selama 54 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 18 bulan dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan dengan maksimal pencairan sampai dengan bulan Juni 2010. Jangka waktu pembiayaan terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2013 (Catatan 28).
The Musyarakah financing facility for motorcycle, vehicle, and electronic has a term of 54 months, including grace period of 18 months, for a maximum financing term of 36 months to end users and shall be withdrawn no later than June 2010. The financing term is from June 18, 2008 up to June 19, 2013 (Note 28).
Berdasarkan Surat No. 111/OL/301/V/2010 MNC Finance memperoleh fasilitas AI Wakalah Bil Ujrah (Channeling) pada tanggal 25 Maret 2010 dengan nilai plafond sebesar Rp 100.000.000.000 dengan jangka waktu 48 bulan untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dan kendaraan roda empat (baru maupun bekas).
According to decree No: 111/OL/301/V/2010 MNC Finance obtained Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) facility on May 25, 2010 with a credit limit of Rp 100,000,000,000 for a term of 48 months for consumer financing working capital which will be utilized for the purchase of motorcycles and four-wheel vehicles (new and used).
Berdasarkan surat No: 278/OL/301/X/2010 MNC Finance memperoleh Fasilitas Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) pada tanggal 1 Nopember 2010 dengan nilai plafond sebesar Rp 200.000 juta dengan jangka waktu 24 bulan untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dan kendaraan roda empat (baru maupun bekas).
According to decree No: 278/OL/301/X/2010 MNC Finance obtained Facilities Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) facility on November 1, 2010 with a credit limit of Rp 200,000 million for a term of with 24 months for consumer financing working capital which will be utilized for the purchase of motorcycles and fourwheel vehicles (new and used).
54. KONTINJENSI a.
54. CONTINGENCIES
Perkara Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara No. 96/G/2010/PTUN.JKT
a.
Pada perkara ini, kebijakan Tata Usaha Negara yang dipermasalahkan adalah Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 (“Surat 8 Juni”) yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (“PLH”) Direktur Perdata. Surat ini digunakan oleh pemegang saham lama untuk mengklaim bahwa PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) adalah milik pemegang saham lama, karena menurut pemegang saham lama, Surat 8 Juni membatalkan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. CTPI tertanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”) (yang selanjutnya dialihkan kepada MNC dari Berkah pada tanggal 21 Juli 2006).
State Administrative Case in the State Administrative Court No. 96/G/2010/PTUN.JKT In this case, the disputed state administrative decision was the letter of the Director General of General Law Administration (“DirGen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A dated June 8, 2010 (“June 8 Letter”) which was signed by Daily Executor of Civil Director. This June 8 Letter was used by the old shareholder to claim that PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) is its property because according to the old shareholder, the June 8 Letter annuls the subscription of 75% shares of PT. CTPI, by PT Berkah Karya Bersama (“Berkah”) on an Extraordinary General Meeting of Shareholders CTPI dated March 18, 2005 (“18 March 2005 EGMS”) (which then was transfered to MNC from Berkah on 21 July 2006).
- 127 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC selanjutnya mendaftarkan gugatan untuk menggugat Dirjen AHU (“Tergugat”) untuk membatalkan Surat 8 Juni. Namun demikian, Tergugat memberikan jawaban atas gugatan yang pada pokoknya menyatakan, Surat 8 Juni bukanlah keputusan Tata Usaha Negara, dikarenakan surat tersebut hanyalah saran kepada Menteri Hukum dan HAM yang menjelaskan akan adanya kemungkinan cacat hukum pada pengesahan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh Berkah. Tergugat juga menyatakan bahwa dikarenakan Surat 8 Juni hanyalah saran, oleh karenanya maka tidak final dan mengikat, dan hingga saat ini Menteri Hukum dan HAM belum membuat keputusan apapun terkait dengan penyetoran saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pada 12 Agustus 2010, MNC mendaftarkan permintaan untuk mencabut gugatan, karena sudah terbukti bahwa Surat 8 Juni bukanlah keputusan untuk membatalkan penyetoran 75% saham CTPI oleh Berkah. Pada 26 Agustus 2010, Majelis Hakim Tata Usaha Negara mengabulkan pencabutan gugatan. b.
MNC then claimed against Dirgen AHU (“the Defendant”) to annul the June 8 Letter. However, the Defendant submitted its response to the Company’s memorandum of claim stating that principally, the June 8 Letter is not a state administrative decision, because it is merely an advice to the Minister of Law and Human Rights explaining the possibility of legel defect on the recordation of 75% CTPI shares subscription by Berkah. The Defendant also responded that as the June 8 Letter is merely an advice, thus it is not a final and binding decision, and until now the Minister of Law and Human Rights has not made any decision concerning such share transfer. Upon such response, on August 12, 2010 MNC submits its request to revoke the claim, because it is already proven that the June 8 Letter is not a decision to annul the subscription of 75% shares of CTPI by Berkah. On August 26, 2010, the Panel of Judges of the State Administrative Court granted the revocation.
Gugatan Perdata terhadap MNC oleh Abdul Malik Jan No. 29/PDT.G/PN/JKT/PST pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
b.
Pada perkara ini Penggugat mendaftarkan gugatan untuk menggugat MNC dan para mantan anggota Direksi MNC, para mantan anggota Dewan Komisaris MNC, penjamin pelaksana emisi efek pada waktu MNC melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) dan penjamin emisi pada waktu MNC melakukan IPO (Pihak Lain) terkait dengan proses IPO MNC pada tahun 2007. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa selama proses IPO, MNC tidak mengungkapkan fakta material mengenai sengketa CTPI sebagai anak perusahaannya selama proses IPO pada tahun 2007. Namun demikian, selama proses IPO pada tahun 2007 tidak terdapat keberatan yang diajukan oleh pihak manapun dan proses IPO pada tahun 2007 berjalan dengan lancar.
Civil Claim against MNC filed by Abdul Malik Jan (the “Plaintiff”), registered under case number 29/PDT.G/PN/JKT/PST at the Central Jakarta District Court In this case, the Plaintiff filed a civil dispute against MNC and ex member of Board of Director of MNC, ex member of Board of Commissioners of MNC, underwriter for the Initial Public Offering (IPO) process of the Company, and securities underwriter of the IPO (Other Parties) challenging MNC’s 2007 IPO process. Essentially, the Plaintiff asserted that during the IPO process, MNC did not disclose material facts regarding the potential dispute related to PT. CTPI, its subsidiary, during the IPO process in 2007. During the IPO process however, there were no objections filed by any party and the IPO process in 2007 went smoothly and successfully.
- 128 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan jawaban konfirmasi dari penasehat hukum MNC, ditegaskan bahwa Penggugat tidak membeli saham MNC pada saat IPO, melainkan jauh setelah proses IPO. Lebih lanjut, dalil dari Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak memiliki dasar hukum. Sejak tanggal Penggugat membeli saham MNC hingga tanggal gugatan didaftarkan, terdapat kenaikan harga saham MNC di pasar. Oleh karenanya, unsur “kerugian” yang diperlukan untuk mendaftarkan gugatan perbuatan melawan hukum tidaklah terpenuhi. c.
Based on the confirmation received from MNC’s lawyer, it is confirmed that the Plaintiff did not buy MNC’s shares at the time of the IPO, instead he purchased the shares far after the IPO process. Furthermore, the Plaintiff’s claim is groundless and legally unfounded. From the date the Plaintiff purchased MNC’s shares until the date the claim was filed, there was an increase of the share price in the market. Therefore, the element of “loss suffered” to validly submit a tort claim was not fulfilled.
Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10)
c.
Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardijanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (anak perusahaan), selaku Turut Tergugat I dan enam Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Supplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC. Namun demikian, sampai dengan saat ini belum ada putusan pengadilan atas Perkara No. 10 tersebut, dimana perkara tersebut masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam Perkara No. 10 tersebut CTPI juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara No. 10 tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini.
Civil Claim No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (”Case No. 10”) This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (the Company’s subsidiaries) as the 1st Co-Defendant, and 6 (six) other Co-Defendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the 18 March 2005 EGMS. 18 March 2005 EGMS is the implementation of the Investment Agreement year 2002 and the Supplemental Agreement year 2003 that grant the rights of 75% (seventy five percent) shares of CTPI shares to Berkah, which is later acquired by MNC in 2006. Nonetheless, Case No. 10 is currently still continuing in the District Court of Central Jakarta and there has been no decision. CTPI is not a party in this Case No. 10, therefore legally any decision of the Court will not bind the Company and will not change the ownership status of MNC over CTPI.
- 129 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d.
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 5 September 2006, CTPI digugat secara perdata oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. TVRI mengklaim bahwa Cipta TPI telah menyalahi perjanjian No. 145/SP/DIR/TV/1990 dan No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 dan tanggal 16 Agustus 1990 antara CTPI dan TVRI, dan atas hal ini CTPI digugat untuk membayar ganti rugi kepada TVRI sebesar Rp 21.561 juta ditambah bunga 1,5 % per bulan.
d.
On September 5, 2006 Televisi Republik Indonesia (TVRI) filed a civil lawsuit against CTPI in Central Jakarta District Court. TVRI claims that CTPI had violated the agreement and No. 145/SP/DIR/TV/1990 No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 dated August 16, 1990 between CTPI and TVRI, and therefore CTPI must pay to TVRI in the amount of Rp 21,561 plus an interest of 1.5% per month.
Terkait dengan gugatan tersebut, pada tanggal 16 April 2007 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan menghukum CTPI untuk membayar kompensasi kepada TVRI sebesar Rp 1.981 juta ditambah dengan bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
In relating to this lawsuit, on April 16, 2007, the Central Jakarta District Court has issued a court decision which declared that CTPI was punished to pay compensation to TVRI in the amount of Rp 1,981 plus interest at 6% per annum starting July 1, 2000.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 27 Juni 2007 TVRI mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 24 September 2007, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan, yaitu memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
For such decision, on June 27, 2007 TVRI lodge a memorandum of appeal to High Court of Jakarta. On September 24, 2007 the High Court decided to strengthen the decision made by the Central Jakarta District Court.
Pada tanggal 26 Januari 2010, CTPI menerima keputusan kasasi dari Mahkamah Agung, yang isinya menolak permohonan kasasi dari TVRI. Atas keputusan ini, pada tanggal 19 Januari 2011 TVRI mengajukan peningkatan kembali (PK) ke Mahkamah Agung yang hingga saat ini masih dalam proses.
On January 26, 2010, CTPI received from the Supreme Court a letter which rejected an appeal from TVRI. For such decision, on January 19, 2011 TVRI filled a Civil Review to Supreme Court that until now are still in process.
Degan demikian, CTPI membukukan kewajiban sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2010.
Therefore, CTPI recorded its liability to TVRI amounting to Rp 1,981 plus interest of 6% per annum since July 1, 2010.
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit CTPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. CTPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan CTPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap CTPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, CTPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tingkat kasasi ini, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009, tanggal 15 Desember 2009, sehingga status CTPI kembali seperti sebelum permohonan pailit.
e.
- 130 -
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for bankcruptcy against CTPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. CTPI denied the claim which was nowhere to be found in the CTPI’s records. On October 14, 2009, the Central Jakarta Commercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL against CTPI. CTPI, and along with several other creditors, filed a cessation against the Commercial Court's decision with the Indonesian Supreme Court. Subsequently, the Supreme Court (MA) cancelled the bankruptcy petition based on his decision No. 834K/Pdt.Sus/2009, dated December 15, 2009. Therefore, CTPI’s status returned to its condition prior to the date of the bankruptcy petition (continue as a going concern company).
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 14 Januari 2010, Pemohon Pailit mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA tersebut, namun Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali (PK) tersebut pada tanggal 22 Maret 2010. Putusan MA ini memperkuat status CTPI bukan sebagai perusahaan pailit.
On January 14, 2010, Petitioner filed a Civil Review (Peninjauan Kembali or PK) to MA, however the Supreme Court (MA) refuse a Civil Review (PK) on March 22, 2010. The decision of Supreme Court (MA) had upheld CTPI's status which in a going concern Company.
f.
MNCSV merupakan pihak penuntut dalam gugatan terhadap All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) dan PT. Direct Vision (PT DV) sehubungan dengan dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha terkait hak siar English Premier League musim 20072010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, kasus ini masih dalam proses kasasi.
f.
MNCSV is the plaintif in a lawsuit against All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) and PT. Direct Vision (PT DV) in relation to the alleged violation of the competition law related to the English Premier League season 2007-2010 broadcasting rights. As of the issuance date of the consolidated financial statements, this case is still in process of cessation.
g.
Arbitrase Pengadilan International Arbitrase No. 167721CYK
g.
ICC International Court Arbitration No. 167721CYK
ICC,
of
Arbitration,
KT Corporation menggugat Mediacom atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 November 2010, dimana berdasarkan putusan tersebut Mediacom diwajibkan melakukan pembelian 406.611.912 lembar saham PT. Mobile-8 Telecom, Tbk milik KT Corporation dengan harga sebesar US$ 13.850.966 ditambah dengan bunga yang perhitungannya dimulai sejak 6 Juli 2009 sampai dengan pembayaran tersebut dilakukan dan juga sebesar US$ 731.642 untuk biaya hukum dan lain-lain, serta sebesar US$ 238.000 sebagai biaya arbitrase.
KT Corporation sued Mediacom for breach of contract of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement). This case has been decided on November 18, 2010, in which Mediacom is required to purchase 406,611,912 shares of PT. Mobile-8 Telecom, Tbk owned by KT Corporation at a price of US$ 13,850,966 plus interest calculated starting July 6, 2009 until payment is made, as well as payment of US$ 731,642 for legal and other fees and US$ 238,000 for the cost of arbitration.
Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Mediacom apabila telah ada persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksanaan Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, belum ada persetujuan tersebut.
The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on Mediacom upon approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC arbitration decision implementation in Indonesia. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, such consent has not been obtained.
- 131 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan h.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perkara No.4311PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst
h.
Case No. 4311PDT.G120101PN.Jkt.Pst
Pada tanggal 24 September 2010, Perusahaan menggugat Mediacom selaku Tergugat 1, KT Corporation selaku Tergugat II, Qulcomm Incorporated selaku Tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku Tergugat IV.
On September 24, 2010, the Company sued Mediacom as a Defendant I, KT Corporation, as Defendant II, Qulcomm Incorporated as Defendant III and PT. KTF Indonesia as Defendant IV.
Dalam perkara tersebut Perusahaan mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi) karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Mediacom dapat memiliki kewajiban memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.
In this case, the Company filed cancellation on the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement) because it is conflicting with existing regulations and the lack of approval from the commissioners. If the claim is granted, Mediacom may have an obligation to provide compensation for up to Rp 1,000,000,001.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perkara sedang diperiksa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan belum terdapat putusan apapun atasnya.
As of the date of issuance of the consolidated financial statements, the case is being examined at the Central Jakarta District Court and there has not been any decision upon it.
55. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
55. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
- 132 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 56. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 56. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan selain MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD dan Innoform, mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries exept MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD and Innoform,have assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2010 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain Jumlah aset Kewajiban Hutang bank Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang Hutang pihak hubungan istimewa Hutang obligasi Kewajiban kepada pemegang polis Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
US$ Euro Yen Lainnya/Others US$ US$ Lainnya/Others US$ US$
2009 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah
8.413.514 293 -
75.646 4 -
85.924.581 10.423 578.100
19.281.726 10.751.509
173.362 9.667 7.977 7.578
49.096.575 34.614.788
842.788
2.145.851 13.932.767
807.689 141 59 63 461.508 325.379 9.622 20.171 130.968
US$ Euro Sin$ GBP US$
2.886.181 157.000 2.000 3.065.732
25.949 1.877 14 30.274 332.348
44.700.548 33.889 5.243 711 13.879.381
420.185 458 35 11 130.466 2.306.755
US$ US$ Euro Lainnya/Others US$ Euro Lainnya/Others US$ Euro Lainnya/Others US$
24.335.413 22.622.277 781.011
10.840.304 24.127.738 471.860
11.249.480
218.800 203.397 9.338 247 5.287 12 64.134 1.167 264 101.144
98.532.447
101.899 226.801 6.374 558 24.979 14 13 100.340 1.319 504 926.205
US$ US$
8.604.105 103.743.569
77.360 932.758
270.586.282
2.543.512
US$
241.719
2.171
US$
1.087.500
9.778 1.625.857
588.027 1.040 7.133.116 97.649
(1.293.509)
- 133 -
2.657.292 1.040 10.674.476 97.647
1.457.104
13.697 3.946.215 (1.639.460)
Assets Cash and cash equivalents
Short-term investments Trade accounts receivable Financing receivables Other accounts receivable Advances and prepaid expenses
Other assets Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities Total Liabilities Net Liabilities
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010 Rp Euro 1 USD 1 SGD 1 JPY 100
2009 Rp
11.956 8.991 6.981 11.029
13.510 9.400 6.699 10.170
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 157.139 juta pada tahun 2010 dan Rp 618.966 juta pada tahun 2009. 57. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
1 Euro 1 USD 1 SGD 100 JPY
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange of Rp 157,139 million in 2010 and Rp 618,966 million in 2009.
57. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
a.
Financial risk management objectives and policies
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan aktivitas Perusahaan dan anak perusahaan terpapar terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan aktivitas Grup dimaksudkan untuk memitigasi dan atau mengurangi dampak keuangan beragam potensi risiko serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada keuangan aktivitas Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks : market risk (including foreign exchange risk and interest risk), credit risk and liquidity risk. Group’s treasury policies are designed to mitigate and or reduce the financial impact of various potential risks and to minimize potential adverse effects on the Group’s financial risk.
i.
i.
Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing Grup terpapar risiko nilai tukar mata uang asing yang teruatama timbul dari asset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola dengan menyeimbangkan antara aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama.
ii.
Foreign exchange risk management The Group is exposed to foreign exchange risk asrising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by balancing monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Group juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
Interest rate risk management The Group is also exposed to interest rate risk because the Group has borrowing with both floating and fixed interest rate.
- 134 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan yang mengatur tatacara pembiayaan yang antara lain menekankan pada kombinasi pembiayaan antara tingkat suku bunga mengambang dengan tingkat bunga tetap.
To manage the Group have a financing that approximate mix interest rate.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan yang mengatur agar suku bunga yang dikenakan kepada konsumen dapat menutup suku bunga pinjaman dari bank dengan spread tertentu.
In relation to loan to customers, the Group implemented a policy to set the interest rates charged to customers close to the loan rates of bank (cost of fund) with a certain spread.
Nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:
The carrying amount of the Group’s financial instruments that are exposed to interest rate risk, which include fixed value arrangements that exposed to fair value interest rate risk and floating interest rate arrangements that are exposed to cash flow interest rate risk, are detailed below:
Instrumen Keuangan Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Investasi jangka pendek Investasi lainnya Kewajiban keuangan Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha dan hutang lain Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya
Bunga mengambang/ Floating rate
Bunga tetap/ Fixed rate
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
Jumlah/ Total
872.939 30.883
398.321 -
14.647 2.664.018 201.105 -
1.285.907 2.664.018 201.105 30.883
4.333
270.343 135.820 -
81.037 1.098.101 2.307.366
85.370 270.343 1.233.921 2.307.366
311.924 -
62.691 84.944
856.990
374.615 84.944 856.990
3.584.291 218.386 -
64.869 210.763 293.640 53.776
64.869 210.763 293.640 3.584.291 15.887 530.153 53.776
-
15.887 311.767 -
-
- 135 -
interest rate risk, the policy of obtaining would provide an of floating and fixed
Financial Instrument Financial Asset Cash and cash equivalents Trade and other accounts receivable Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Short-term investments Other investments Financial Liabilities Bank Loans Notes payable Trade and other accounts payable Payables to clearing and guarantee institution Payable to customer Accrued expenses Bonds payable Lease liabilities Long-term loans Other non-current liabilities
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
iii.
iv.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Untuk kewajiban suku bunga mengambang, analisa sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun 2010 sebesar Rp 6.396 juta. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variable lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variable.
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 100 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased (decreased) income before tax of the Company and its subsidiaries in 2010 by Rp 6,396 million. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
To manage the interest rate risk, Group have a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling Group to pay the loan if there is a significant increase with the rate.
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, dan kredit yang diberikan kepada pelanggan.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, and credit exposures given to customers.
Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan investasi dalam bentuk efek dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portfolio kredit secara berkesinambungan, menerapkan konsep early warning system dan melakukan pengelolaan penagihan atas piutang untuk meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to customers, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio, apply the concept of early warning system and monitoring as well as manages the collection of receivables in order to minimize the credit risk exposure.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan surat berharga yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
Liquidity risk management The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and marketable securities, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
- 136 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan pinjaman dan isu pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and equity market issues.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar:
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest:
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying amount and fair value of financial instruments as of December 31, 2010 are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Investasi jangka pendek Investasi lainnya Kewajiban keuangan Hutang bank W esel bayar Hutang usaha dan hutang lain Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi: Jangka pendek Jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya
(i) (ii) (iii) (iv) (v)
Nilai wajar/ Fair value
1.285.907 2.664.018 201.105 30.883
1.285.907 2.664.018 201.105 30.883
(i) (i) (i) (i)
85.370 270.343 1.233.921 2.307.366
85.370 270.343 1.233.921 2.307.366
(i) (i)(iv) (i)(ii) (iii)
374.615 84.944 856.990
374.615 (i) 84.944 (i) 856.990 (i)
64.869 210.763 293.640
64.869 (i) 210.763 (i) 293.640 (i)
2.352.047 1.232.244 15.887 530.153 53.776
nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek. nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih. tidak tersedia nilai wajar yang andal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan. nilai wajar ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif.
2.352.047 1.235.325 15.887 530.153 47.988
Financial Asset Bank loans Notes payable Trade and other accounts payable Payables to clearing and guarantee institution Payables to customer Accrued expenses Bonds payable: Short-term Long-term Lease liabilities Long-term loans Other non-current liabilities
(i)
carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity.
(ii)
carrying amount includes fair value of investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund. no reliable measure of fair value because the underlying assets are not quoted in active market. fair value is determined by discounting future cash flows. fair value is determined using the appropriate quoted price in active market.
(iii) (iv) (v) - 137 -
(i) (v) (iv) (iv) (iv)
Financial Asset Cash and cash equivalents Trade and other accounts receivable Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Short-term investments Other investments
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 58. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 58. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Pada tanggal 7 Maret 2011, MNC melakukan penjualan atas saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sebanyak 395.761.800 saham. MNC menunjuk PT. MNC Securities sebagai anggota bursa yang akan melakukan penjualan saham tersebut. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham adalah 18 (delapan belas) bulan dimulai sejak tanggal 7 Maret 2011.
a.
On March 7, 2011, MNC sold their 395,761,800 repurchased shares (treasury stock). MNC appointed PT. MNC Securities as a member of the stock exchange that will responsible for the selling. The selling period is eighteen (18) months, start at March 7, 2011.
b.
Pada tanggal 8 Maret 2011, MNC Group membuat komitmen untuk Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Maret 2011. Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk program-program milik Warner dan akan melakukan pembayaran kepada Warner secara 3 (tiga) bulanan dimuka.
b.
On March 8, 2011, MNC Group entered into an agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. This Deal Terms shall be valid from March 15, 2011. Under this Deal Terms, MNC Group will be granted a license to Warner’s Program and shall pay Warner on quarterly basis in advance.
59. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
59. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan set kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
- 138 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif i.
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
Standards and Interpretations in issue but not yet effective i.
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:
- 139 -
PSAK1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan ii.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners IASK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards. - 140 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
60. REKLASIFIKASI AKUN
60. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Persediaan Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Aset lain-lain Beban langsung Beban usaha - umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan
Certain accounts in 2009 consolidated financial statements were reclassified to conform to the nature and transaction of such account with 2010 consolidated financial statement presentation. The accounts reclassified were as follows:
Setelah reklasifikasi/ After reclasification
1.223.890 2.592.877 186.672 513.457 2.806.688
1.157.685 2.659.082 189.772 510.357 2.859.221
1.431.035 561.136
1.406.073 533.565
- 141 -
Inventories Property and equipment - net Investment property - net Other assets Direct cost Operating expenses - general and administration Interest and financial charges
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 61. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
LAPORAN
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
KEUANGAN
61. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 142 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2011.
The consolidated financial statements on pages 3 to 142 were approved and authorized for issue by the Directors on March 31, 2011.
- 142 -
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank
www.bhakti-investama.com
PT Bhakti Investama, Tbk. MNC Tower 5th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat 10340 Tel. (+62 21) 392 5000 Fax. (+62 21) 3983 6870 Email :
[email protected]