PT Bank Rabobank International Indonesia Laporan keuangan beserta laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Pages
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca.…………………………………………………..
1-2
.…………………………………………. Balance Sheets
Laporan Laba Rugi.………………….…………………
3
.………………………………….. Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas.……….…………………
4
.……Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas.…………………….………………..
5-6
………………………………Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan.….…………………
7-102
.……………………. Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
ASET Kas
159.268
2a,2d,30,40
149.726
ASSETS Cash
Giro pada Bank Indonesia
607.963
2a,2d,2e, 3,30,40
387.927
Current accounts with Bank Indonesia
22.573
Current accounts with other banks, net of allowance for impairment losses of RpNil and Rp2,103 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
21.926
Placements with Bank Indonesia and other banks, net of allowance for impairment losses of RpNil and Rp176 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
907.934
Marketable securities, net of unamortized discount of Rp31,626 and Rp5,206 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, and net of allowance for impairment losses of RpNil and Rp128 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
5.777
Derivatives receivable, net of allowance for impairment losses of RpNil and Rp30 as of Desember 31, 2010 and 2009, respectively
9.376.154
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp306,412 and Rp215,541 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
Giro pada bank lain, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil dan Rp2.103 per 31 Desember 2010 dan 2009 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil dan Rp176 per 31 Desember 2010 dan 2009 Surat-surat berharga, setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masingmasing sebesar Rp31.626 dan Rp5.206 per 31 Desember 2010 dan 2009 dan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil dan Rp128 per 31 Desember 2010 dan 2009 Tagihan derivatif, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil dan Rp30 per 31 Desember 2010 dan 2009 Kredit yang diberikan, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Rp306.412 dan Rp215.541 per 31 Desember 2010 dan 2009 Tagihan akseptasi, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil dan Rp1.076 per 31 Desember 2010 dan 2009
2a,2c,2d,2e,2l, 2m,4,30,34,40
55.939
2c,2d,2f,2l,2m, 5,30,34,40
244.311
2d,2g,2l,2m, 6,30,40
1.562.951
2c,2d,2h,2l,2m, 7,30,34,40
11.696
9.689.102
2c,2d,2i,2j,2l,2m, 8,30,34,40
113.606
2d,2k,2l,2m, 9a,30,40
102.970
Acceptances receivable, net of allowance for impairment losses of RpNil and Rp1,076 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
55.224
2d,10,30,40
64.195
Accrued interest receivables
Biaya dibayar dimuka
41.123
2o,11,30
38.843
Prepaid expenses
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp140.350 dan Rp118.790 per 31 Desember 2010 dan 2009 Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
181.729
2n,12,30
197.308
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp140,350 and Rp118,790 as of December 31, 2010 and 2009, respectively
37.449
2y,18c,30
3.511
Deferred tax assets - net
85.853
2c,2l,2p, 13,30,34
67.612
Other assets - net
11.346.456
TOTAL ASSETS
12.846.214
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera
13.000
Liabilities immediately payable
8.355.092
Deposits from customers
540.621
Deposits from other banks
4.786
Derivatives payable
104.046
Acceptances payable
745.437 19.655 7.963
Fund borrowings Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies
188.742
Other liabilities
199.644
Subordinated loans
10.180.930
TOTAL LIABILITIES
715.000
SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital - par value of Rp500,000 (full amount) as of December 31, 2010 and 2009 Authorized - 5,720,000 shares (full amount) as of December 31, 2010 and 2009 Issued and fully paid 1,430,000 shares (full amount) as of December 31, 2010 and 2009
2.741
Additional paid-in capital
1.568 512.628
67 447.718
Unrealized gains on availablefor-sale marketable securities net of deferred tax Retained earnings
1.231.937
1.165.526
TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
12.846.214
11.346.456
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
8.842.050
Simpanan dari bank lain
1.600.469 11.751
Kewajiban akseptasi
113.606
Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
473.535 8.992
Kewajiban lain-lain
373.701
Pinjaman subordinasi
168.938
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal masingmasing sebesar Rp500.000 (nilai penuh) per 31 Desember 2010 dan 2009 Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham (nilai penuh) per 31 Desember 2010 dan 2009 Ditempatkan dan disetor penuh sebesar 1.430.000 saham (nilai penuh) per 31 Desember 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES 14.944
Simpanan dari nasabah
Kewajiban derivatif
2d,2q, 14,30,40 2c,2d,2r, 15,30,34,40 2c,2d,2s, 16,30,34,40 2c,2d,2h, 7,30,34,40 2d,2k, 9b,30,40 2c,2d,2t, 17,30,34,40 2y,18a,30
8.235
2l,19,30 2c,2d,2x, 20,30,34,40 2c,2d,2u, 21,30,34,40
11.614.277
715.000
22
2.741
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga Provisi dan komisi
1.022.529 -
2c,2v,23,34 2w
1.101.903 68.113
INTEREST INCOME Interest income Fees and commissions
BEBAN BUNGA
1.022.529 (474.590)
2c,2v,24,34
1.170.016 (544.287)
INTEREST EXPENSE
547.939
625.729
NET INTEREST INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Laba penjualan surat-surat berharga Lain-lain
21.820 4.148 8.247 28.449
27.225 11.368 23.100
OTHER OPERATING INCOME Other fees and commissions Foreign exchange gains - net Gain on sale of marketable securities Others
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
62.664
61.693
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN BEBAN ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET NON-KEUANGAN KEUNTUNGAN DARI PERUBAHAN NILAI WAJAR ASET KEUANGAN
(49.991) (516)
(1.444)
3
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Rugi penjualan surat - surat berharga
(250.731) (193.610) -
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL
2b
25
19c
26
2d
(55.925)
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
(132)
PROVISION FOR ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
(1.916)
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON NON-FINANCIAL ASSETS
99
GAIN FROM CHANGES IN FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS
(226.919) (204.417) (437)
OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and employees’ benefits General and administrative Loss on sale of marketable securities
(444.341)
(431.773)
TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES
114.314
197.775
INCOME FROM OPERATIONS
2.333
1.844
NON-OPERATING INCOME - NET
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
116.647
199.619
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(BEBAN) MANFAAT PAJAK Kini Tangguhan
(40.987) 23.141
(64.009) (19.324)
TAX (EXPENSE) BENEFIT Current Deferred
BEBAN PAJAK - BERSIH
(17.846)
(83.333)
TAX EXPENSE - NET
98.801
116.286
PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
LABA BERSIH
2x,27 2c,28,34
2y,18b
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
NET INCOME
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Note Saldo per 31 Desember 2008
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital
Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Saldo per 31 Desember 2010
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
715.000
2.741
-
-
-
-
715.000
2.741
-
-
715.000
2.741
-
-
-
-
715.000
2.741
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo per 31 Desember 2009
in
38
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan/ Unrealized gain (loss) on ncrease (decrease) in value of availablefor-sale securities - net of deferred tax
Jumlah ekuitas/ Total equity
Saldo laba/ Retained earnings
(2.177)
331.432
1.046.996
-
116.286
116.286
2.244
-
2.244
Net income for the year ended December 31, 2009 Unrealized gain on increase in value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax
67
447.718
1.165.526
Balance as of December 31, 2009
-
(33.891)
(33.891)
Balance as of December 31, 2008
Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006)
67
413.827
1.131.635
1.501
-
1.501
-
98.801
98.801
Balance as of January 1, 2010 after adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) Unrealized gain on increase in value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax Net income for the year ended December 31, 2010
1.568
512.628
1.231.937
Balance as of December 31, 2010
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009*)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 1.053.320 (474.599) 28.449
1.225.710 (531.038) 23.100
Pembayaran gaji dan imbalan kerja
(251.521)
(220.404)
Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban operasional lainnya Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya Pembayaran beban non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan
(196.940) (15.104) 1.786 (52.653)
(191.978) (252.606) (86) (57.134)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interests, fees and commission Payments of interest, fees and commission Receipts from other operating income Payments of salaries and employees’ benefits Payment of general and administrative expenses Payments of other operating expenses Receipts from other non-operating income Payments of other non-operating expenses Payments of corporate income tax
(4.436)
Cash flows before changes in operating assets and liabilities
(34.105) 634.633 (7.062)
Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Other assets
6.511 751.055 393.460 (5.566) (63.796)
Increase (decrease) in liabilities: Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya
Arus kas sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Penurunan (kenaikan) aset: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban: Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain-lain
92.738
(196.239) (13.388) (403.819) (19.661)
(1.944) 486.958 1.059.848 1.003 186.807
Jumlah
1.099.565
1.675.130
Total
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
1.192.303
1.670.694
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap Penerimaan dari penjualan aset tetap
(1.406.043) (12.862) 4.462
(20.061) (14.917) 2.619
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in availablefor-sale marketable securities Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(1.414.443)
(32.359)
Net cash used in investing activities
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 42
*) As reclassified, refer to Note 42
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi
2009*) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
(243.318)
(1.639.351)
(22.525)
(42.277)
Repayment of fund borrowings Repayment of subordinated loans
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(265.843)
(1.681.628)
Net cash used in financing activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(487.983)
(43.293)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.359.225
1.402.518
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
871.242
1.359.225
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
159.268 607.963 55.939
149.726 387.927 24.676
48.072
22.102
-
774.794
COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date Certificates of Bank Indonesia with original maturities of 3 months or less from acquisition date
871.242
1.359.225
Total cash and cash equivalents
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 42
*) As reclassified, refer to Note 42
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian Bank dan Informasi Umum
Establishment Information
PT Bank Rabobank International Indonesia (“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.
PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 of Winnie Hadiprodjo, S.H., substitute notary of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, with the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.
Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.
The name of the Bank changed several times, the last of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 of Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.
Pada tanggal 13 November 2002, Bank meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.
On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 of Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris No. 204 tanggal 19 Juli 2010 dari Notaris Siti Safarijah, S.H., mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris. Bank telah menerima pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan data Bank tersebut melalui Surat Keputusan No AHU-AH.01.10-18875 tanggal 26 Juli 2010.
The Bank’s Articles of Association has been amended several times, with the last amendment made under notarial deed No. 204 dated July 19, 2010 of Notary Siti Safarijah, S.H., regarding the change in the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners. The Bank has received the acknowledgement regarding the changes in the Bank’s data from the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHUAH.01.10-18875 dated July 26, 2010.
7
of
the
Bank
and
General
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)
Establishment of the Information (continued)
Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
The Bank started its commercial operations in banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.
Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai 9, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
The Bank’s head office is located at Plaza 89, 9 floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has distribution network as follows:
and
General
th
2010 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
Bank
2009 1 44 21 26
1 43 22 27
92
93
Head Office Branches Sub-Branches Cash Offices
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 1.647 dan 1.708 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has 1,647 and 1,708 employees, respectively (unaudited).
Susunan Pengurus Bank
Composition of the Bank’s Management
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
31 Desember 2009/ December 31, 2009
Alexander Pruijs Roelof Jan Dekker Widiyarto Suwarto Sumitro Hendrik Adams Humayunbosha Sukatmo Padmosukarso
Rutger Schellens Roelof Jan Dekker Widiyarto Suwarto Sumitro Hendrik Adams Humayunbosha Sukatmo Padmosukarso
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Hendrik Gezienus Mulder Ho Danny Hartono Gerardus C. M. W. Embrechts *) Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Sonny Samuel Yos Rizal Setiawan
Hendrik Gezienus Mulder Ho Danny Hartono Gerardus C. M. W. Embrechts Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Sonny Samuel Yos Rizal Setiawan
Directors President Director Vice President Director Vice President Director Director Director Director Director Director
*) Masa tugas yang bersangkutan berakhir pada 31 Maret 2011
*)
8
The period of his duty ended on March 31, 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)
Establishment of the Information (continued)
Susunan Pengurus Bank (lanjutan)
Composition (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the composition of the Audit Committee is as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Anggota 2.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
of
the
Bank Bank’s
YANG
2.
General
Management
Audit Committee Chairman Member Member
Humayunbosha Willy Prayogo Nanny Dewi AKUNTANSI
and
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The significant accounting principles which were applied in the preparation of the financial statements of the Bank are described below:
a.
a. Basis of Statements
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Preparation
of
Financial
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 yang disusun oleh Bank Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri yang berlaku.
The financial statements for the year ended December 31, 2010 were prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (“PAPI”) 2008 prescribed by Bank Indonesia and Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IICPA), and where applicable, with prevailing banking industry practices.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“, yang berlaku efektif 1 Januari 2001 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan PAPI 2001 dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri yang berlaku. PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010.
The financial statements for the year ended December 31, 2009 were prepared in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia which include the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 31 (Revised 2000), “Accounting for the Banking Industry” which has been effective since January 1, 2001, and PAPI 2001 and where applicable, with prevailing banking industry practices. PSAK No. 31 has been revoked effective on January 1, 2010.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
a.
Laporan
b.
Dasar Penyusunan (lanjutan)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a. Basis of Preparation Statements (continued)
of
Financial
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows are prepared using direct method, except for some cash flows in the operating and funding activities which are prepared using the indirect method. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Certificates of Bank Indonesia, and Deposits Facilities of Bank Indonesia maturing within 3 months from the date of acquisition.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (Catatan 42).
Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents only consisted of cash, current accounts with Bank Indonesia, and current accounts with other banks. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 has been restated (Note 42).
Penjabaran Mata Uang Asing i.
b.
Foreign Currency Translations
Mata Uang Pelaporan
i.
ii.
Reporting Currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. Transaksi dan Saldo
ii.
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At balance sheet date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statement of income for the current year.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):
2010
1 Dolar Amerika Serikat 1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 100 Yen Jepang 1 Dolar Hong Kong 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura
2009
9.010 13.941 12.018 11.075 1.159 9.169 7.026
10
9.395 15.165 13.542 10.219 1.211 8.453 6.705
United States Dollar 1 British Poundsterling 1 European Euro 1 Japanese Yen 100 Hong Kong Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
c.
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Related parties are defined under PSAK No. 7 on “Related Party Disclosures” as follows:
1)
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiary, dan fellow subsidiary);
1) enterprises that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2) associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the reporting enterprise);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4) key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3) atau 4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
5) enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly by any persons described in 3) or 4) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors, or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a common member of key management as in the reporting enterprise.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
d.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities
Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif sejak 1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam Catatan 38.
The Bank has implemented PSAK No. 50 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Recognition and Measurement” prospectively effective January 1, 2010. The effect of first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) is described in Note 38.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities are measured at amortized cost and financial liabilities at fair value trough profit and loss.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
All financial assets and liabilities recognized on the settlement date.
Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi periode berjalan.
All financial instruments are measured initially at their fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets and financial liabilities recorded at fair value through profit or loss, transaction costs are taken directly to the statements of income in the current period.
Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.
The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
12
are
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut:
Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criteria:
- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau kewajiban atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau kewajiban tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;
- The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;
- Kelompok aset keuangan dan/atau kewajiban keuangan yang dikelola, dievaluasi, dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;
- The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated, and reported internally on a fair value basis;
- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.
- The financial instrument contains one or more embedded derivatives which significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.
Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual”.
Unrealized gains or losses are recognized directly in equity in the "Unrealized gain (loss) on increase (decrease) in value of availablefor-sale securities".
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan penurunan nilai atas aset keuangan” dan dikeluarkan dari ekuitas.
Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets” and removed from equity.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Held-to-maturity financial instuments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of income as “Interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
i.
yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
i.
those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held-for-trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;
ii.
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii.
those that, upon initial recognition, are designated as available-for-sale; or
iii.
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang.
iii.
those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.
After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction cost that are an integral part of the effective interest rate.
Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. 14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Assets (continued)
and
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari kredit yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
The amortization is recognized in the statements of income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on characteristic of those financial instruments:
Instrumen Keuangan Aset keuangan:
Klasifikasi/Classification
Financial Instruments Financial assets:
Kas
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Cash
Surat-surat berharga
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan kredit yang diberikan dan piutang/Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments, available-forsale financial assets, and loans and receivables
Marketable securities
Tagihan derivatif
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Accrued interest receivables
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Kewajiban keuangan (lanjutan)
d.
Kewajiban keuangan:
Financial Assets (continued)
and
Liabilities
Recognition and Measurement (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Klasifikasi/Classification
Financial Instruments Financial liabilities:
Kewajiban segera
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Liabilities immediately payable
Simpanan dari nasabah
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
Kewajiban derivatif
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial Liabilities designated at fair value through profit or loss
Derivatives payable
Kewajiban akseptasi
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Fund borrowings
Pinjaman subordinasi
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Subordinated loans
Kewajiban lain-lain:
Other liabilities:
Hutang kepada perusahaan induk dan cabang regional
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Bunga yang masih harus dibayar
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Accrued interest payable
Beban yang masih harus dibayar
Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Accrued expenses
Payables to the parent company and regional branch
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui kewajiban terkait. Aset yang ditransfer dan kewajiban terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Saling Hapus
Offsetting
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihakpihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s-length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’slength transaction).
Nilai wajar suatu aset atau kewajiban keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau kewajiban yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau kewajiban yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short price positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, broker, group of industry, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction on an arm’s-length basis.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
e.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Penentuan Nilai Wajar (lanjutan)
Determination of Fair Value (continued)
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau kewajiban keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisa arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flows analysis and reference to the recent fair value of another instrument which is substantially the same.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Reclassification of Financial Instruments
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If there is a sale or reclassification of held-tomaturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity, the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of income.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).
Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m). 18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
g.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain (lanjutan)
e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks (continued)
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian (Catatan 2l).
Prior to January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances, while current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for losses (Note 2l).
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
f.
Placements with Other Banks
Bank
Indonesia
and
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances net of unamortized discounts.
Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).
Starting January 1, 2010, placements with other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada dinyatakan sebesar saldo bank lain penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain (Catatan 2l).
Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at the outstanding balances, net of allowance for losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each placement with other banks (Note 2l).
Surat-surat Berharga
g. Marketable Securities
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi, dan efek hutang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek.
Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI), export bills, corporate bonds, and other debt marketable securities traded on the stock exchange.
Termasuk dalam surat-surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang tidak berhubungan dengan program rekapitalisasi Bank seperti Surat Utang Negara. ObIigasi tersebut diterbitkan oleh Pemerintah dan diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder.
Marketable securities include bonds issued by the Government that are not related in the Bank’s recapitalization program such as Treasury Bonds. These bonds are issued by the Government and are obtained through both primary and secondary markets.
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:
Marketable follows:
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Marketable securities classified as “trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s statement of income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s statement of income. 19
securities
are
classified
as
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Marketable Securities (continued)
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laba atau rugi tahun berjalan pada saat realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable securities classified as “availablefor-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s statement of income, but are presented as a separate component of shareholders’ equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s statement of income upon realization. Any permanent decline in the value of availablefor-sale marketable securities is recognized in the current period’s statement of income.
Untuk surat-surat berharga yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk suratsurat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih suratsurat berharga tersebut.
For marketable securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the balance sheet date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
Marketable securities classified as “held-tomaturity” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “kredit yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
Marketable securities classified as “loans and receivables” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
Sejak 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Starting January 1, 2010, premium or discount is amortized using effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, premium or discount is amortized using the straight-line method.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Surat-surat Berharga (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Marketable Securities (continued)
Sebelum 1 Januari 2010, pemindahan surat berharga antar kelompok diakui sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah.
Prior to January 1, 2010, the transfer of a marketable security between categories of investments is accounted for at fair value at the date of the transfer. For a marketable security transferred from the trading category, the unrealized holding gain or loss at the date of the transfer is recognized in earnings and is not reversed. For a marketable security transferred from held-to-maturity category to available-forsale category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses at the date of the transfer is recognized in shareholders’ equity separately.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities.
Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m). Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing surat berharga (Catatan 2l).
Starting January 1, 2010, the allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m). Prior to January 1, 2010, allowance for losses is determined based on evaluation of collectibility of each marketable security (Note 2l).
Tagihan dan Kewajiban Derivatif
h.
Derivatives Receivable and Payable
Tagihan atau kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut merupakan selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal neraca, yang ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.
Derivatives receivable or payable are presented at the amount of unrealized gains or losses on derivative contracts. The unrealized gains or losses represent the difference between contract value and fair value of the derivative instruments as of the balance sheet date, which is determined based on market value and other pricing models at reporting date.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksitransaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of income. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes.
Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).
Starting January 1, 2010, the allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).
Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo derivatif (Catatan 2l).
Prior to January 1, 2010, allowance for losses is determined based on evaluation of the collectibility of each derivative (Note 2l).
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang Diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Loans
Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).
Starting January 1, 2010, loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).
Sebelum 1 Januari, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai pokok (gross), dikurangi dengan penyisihan kerugian, yang ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari setiap kredit yang diberikan (Catatan 2l).
Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross amount of their outstanding balance, less allowance for losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each loan (Note 2l).
Kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at the loan principal amount according to the risk participation assumed by the Bank.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan penyisihan kerugian. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif selama tahun berjalan.
Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for losses. Subsequent recoveries of loans previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses in the year of recovery.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan
j.
Loan Restructuring
Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8f), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8f), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructurings in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
For loan restructurings which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan. 22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
k.
Restrukturisasi (lanjutan)
AKUNTANSI
Kredit
yang
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Loan Restructuring (continued)
Sebelum 1 Januari 2010, sisa kredit yang diberikan yang melebihi nilai sekarang atas seluruh penerimaan kas yang dikhususkan untuk syarat baru tersebut diakui sebagai kerugian restrukturisasi.
Prior to January 1, 2010, the remaining loan that exceeds the total discounted future cash receipts specified by the new terms shall be recognized as a loss on restructuring.
Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Starting January 1, 2010, after the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.
Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
Direct costs in restructuring receivables are recorded as expenses when incurred.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
k.
Acceptances Receivable and Payable
Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m). Kewajiban akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m). Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.
Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo tagihan akseptasi (Catatan 2l).
Prior to January 1, 2010, acceptances receivable and payable are stated at the nominal amount of the Letters of Credit (L/C) or at the realizable value of the L/C that has been accepted by the accepting bank. Acceptances receivable are presented net of allowance for losses which is determined based on evaluation of the collectibility of each acceptances receivable (Note 2l). 23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Allowance for Losses on Earning and NonEarning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Sebelum 1 Januari 2010, Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan manajemen secara berkala terhadap kualitas dari masing-masing aset produktif dan aset non-produktif. Sehubungan dengan hal ini, ketentuan-ketentuan Bank Indonesia mengenai penyisihan kerugian atas aset produktif dan non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit digunakan sebagai referensi.
Prior to January 1, 2010, the Bank provides allowance for losses on its earning and nonearning assets and estimated losses on commitments and contingencies based upon a regular review and evaluation of individual exposures on the earning and non-earning assets. In connection with this, the requirement of Bank Indonesia (BI) regarding the allowance for losses on earning and nonearning assets and estimated losses on commitments and contingencies bearing credit risk are used as reference.
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang memiliki risiko kredit.
Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, derivatives receivable, loans, acceptance receivables and commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions bearing credit risk.
Aset non-produktif adalah aset yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.
Non-earning assets are assets with potential losses among others in the term of foreclosed collaterals, abandoned properties, inter-office accounts and suspense accounts.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, Letter of Credit, standby Letter of Credit, dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Commitments and contingencies with credit risk include but are not limited to issued guarantees, Letters of Credit, Standby Letters of Credit, and unused loan facilities granted to customers.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset nonproduktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
In accordance with Bank Indonesia regulations, the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing assets are categorized as current and special mention, while non-performing assets are classified into three categories: sub-standard, doubtful and loss. The category for nonearning assets consist of current, substandard, doubtful and loss.
Penyisihan kerugian atas kredit yang diberikan terdiri dari penyisihan khusus untuk kredit tertentu dan penyisihan umum.
The allowance for loan losses comprises specific provisions against loans and general provisions.
Penyisihan khusus diperhitungkan berdasarkan kemampuan debitur untuk membayar dan kecukupan agunan. Penyisihan khusus dibentuk secepatnya setelah kemampuan membayar menjadi diragukan dan jika manajemen mempertimbangkan estimasi pelunasan kredit lebih kecil dari jumlah pokok dan bunga terhutang.
Specific provisions are calculated based on the borrower’s debt servicing ability and adequacy of collateral. Specific provisions are made as soon as the debt servicing of the loan is questionable and when management considers the estimated repayment from the borrowing is likely to fall short of the amount of outstanding principal and interest. 24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Allowance for Losses on Earning and NonEarning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005, Bank membentuk penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset nonproduktif dan dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja keuangan, komposisi portofolio, praktik industri dan kemampuan membayar setiap debitur serta mempertimbangkan juga rekomendasi dari Bank Indonesia (BI) berdasarkan hasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.
In the implementation of PBI No. 7/2/PBI/2005, the Bank determines allowance for losses on earning assets and non-earning assets based on management’s review of the quality of these earning assets and non-earning assets and management’s evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance, and repayment ability. also considers the Management recommendations of Bank Indonesia resulting from its periodic examinations, classifications determined by other banks on earning assets granted by more than one bank, and availability of the debtor’s audited financial statements.
Penentuan jumlah minimum penyisihan kerugian aset dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi memperhatikan pedoman yang digariskan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) sehubungan dengan Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang mengatur jumlah minimum penyisihan kerugian aset dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi berisiko kredit, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 mengenai Perubahan PBI 7 Mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, yang lebih lanjut diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang kemudian diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 sehubungan dengan perubahan ketiga PBI 7.
The determination of the minimum allowance for losses on assets and commitments and contingencies takes into consideration the guidelines prescribed in Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 (PBI 7) regarding Asset Quality Rating For Commercial Banks, which prescribe minimum rates of allowance for losses on assets and commitments and contingencies with credit-related risk, that was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding Amendment to PBI 7 concerning Asset Quality Rating For Commercial Banks, which has been further amended by Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, which has been amended by Bank Indonesia Regulation No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009, regarding third amendment of PBI 7.
Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The determination of the minimum allowance in accordance with Bank Indonesia Regulation is as follows:
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Allowance for Losses on Earning and NonEarning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
1.
Penyisihan umum sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif diklasifikasikan lancar, tidak termasuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (obligasi rekapitalisasi pemerintah dan obligasi pemerintah lainnya) dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Hutang Negara, jaminan Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime banks yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku.
1.
General provision, at a minimum of 1% from the asset classified as current, except for earning assets in the form of Certificates of Bank Indonesia and Government Bonds (government recapitalization bonds and other government bonds) and earning assets that are guaranteed with cash collaterals such as current accounts, time deposits, savings accounts, margin deposits, gold, Certificates of Bank Indonesia or Government Bonds, Government Guarantees in accordance with the regulations, standby letters of credit from prime banks, which is issued in accordance with Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) or International Standard Practices (ISP).
2.
Penyisihan khusus sekurang-kurangnya sebesar:
2.
Specific provision at a minimum of:
a.
5% dari aset produktif yang diklasifikasikan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;
a.
5% from the asset classified as Special Mention after deducting the value of collateral;
b.
15% dari aset produktif yang diklasifikasikan Kurang Lancar, setelah dikurangi agunan;
b.
15% from the asset classified as Substandard after deducting the value of collateral;
c.
50% dari aset produktif yang diklasifikasikan Diragukan, setelah dikurangi agunan; dan
c.
50% from the asset classified as Doubtful after deducting the value of collateral; and
d.
100% dari aset produktif yang diklasifikasikan Macet, setelah dikurangi agunan.
d.
100% from the asset classified as Loss after deducting the value of collateral.
Nilai agunan hanya dapat dijadikan pengurang atas penyisihan kerugian di atas untuk aset produktif.
The collateral value may only be deducted from the allowance for losses as referred to above for earning assets.
Agunan yang dapat dijadikan sebagai pengurang atas penyisihan kerugian untuk aset produktif adalah agunan dengan penilaian yang dilaksanakan tidak melebihi 24 bulan dan dengan jasa penilai independen untuk jumlah sama/atau lebih dari Rp5 miliar.
The collateral which can be deducted from the allowance for losses on earning assets is collateral with an appraisal conducted not exceeding 24 months and with independent appraisal for amounts equal to/or exceeding Rp5 billion.
Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.
Starting from January 20, 2006, in accordance with BI Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, banks are also required to make a special allowance for losses on nonearning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, inter-branch accounts, and suspense accounts. 26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)
l.
Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Allowance for Losses on Earning and NonEarning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)
Batas waktu/Period Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/More than 5 years
Lancar Macet
Classification Current Sub-standard Doubtful Loss
The classifications for inter-branch accounts and suspense accounts are as follows:
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
ACCOUNTING
This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Batas waktu/Period
Classification
Sampai dengan 180 hari/Up to 180 days Lebih dari 180 hari/More than 180 days
Current Loss
There is no change in the policy for allowance for losses for non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies with credit risk after January 1, 2010.
Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit setelah 1 Januari 2010. m. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
m. Impairment of Financial Instruments Since January 1, 2010, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired at each balance sheet date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
Nilai
AKUNTANSI Instrumen
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
Financial
ACCOUNTING Instruments
Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan)
n.
Nilai
AKUNTANSI Instrumen
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Financial
Instruments
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
For the purpose of a collective evaluation of impairment on loans, as allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the first adoption of PSAK No. 50 and No. 55, the Bank applies the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal neraca Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dibawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
For available-for-sale financial assets, the Bank assesses at each balance sheet date whether there is objective evidence that financial asset is impaired. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statements of income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statements of income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statements of income.
Aset Tetap
n.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated accumulated depreciation.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of premises and equipment. Accumulated costs are reclassified to the appropriate premises and equipment account when the assets are substiantly complete and are ready for their intended use.
29
at
cost
less
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan)
n.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari aset “Aset Tetap”, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
In acccordance with PSAK No. 47, “Land Accounting”, all costs and expenses incurred in relation with the acquistion on the land rights, such as license, fee, survey and measurement cost, notary fee and taxes, are deferred and presented separately from the cost form landright. The deferred cost related to the acquisition of the landright was presented as part of “Fixed Asset” and amortized over the period of the related landright using straight-line method.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Leasehold - kantor Peralatan kantor, perangkat keras dan lunak komputer Kendaraan bermotor Instalasi
o.
20 3
Buildings Leasehold - office Office equipment, computer hardware and software Vehicles Installation
3-5 4-5 5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to current year’s statement of income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statement of income.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Biaya Dibayar Dimuka
o.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. 30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Agunan yang Diambil Alih
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Foreclosed Collaterals
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
Foreclosed collaterals are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to statement of income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s statement of income.
Kewajiban Segera
q. Liabilities Immediately Payable Liabilities immediately payable represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.
Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank. r.
ACCOUNTING
Simpanan dari Nasabah
r.
Deposits from Customers
Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan, dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, demand deposits, savings deposits, and time deposits are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik giro atau penabung. Deposito berjangka dari nasabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara Bank dengan pemegang deposito berjangka.
Prior to January 1, 2010, current accounts and savings deposits are stated at the amount payable to depositors. Time deposits from customers are stated at the nominal amount set forth in the agreements between the Bank and holders of time deposits.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Simpanan dari Bank Lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in form of demand deposit, interbank call money with original maturities of 90 days or less, time deposits and certificates of deposits.
Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the amounts due to the other banks.
Pinjaman yang Diterima
t.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Fund Borrowings Fund borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia, other banks, or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.
Sejak 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, fund borrowings are classified as liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima dicatat sebesar nilai nominalnya.
Prior to January 1, 2010, borrowings are stated at nominal value.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pinjaman Subordinasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Subordinated Loans
Sejak 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Since January 1, 2010, subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.
Prior to January 1, 2010, subordinated loans were presented at nominal value net of unamortized discount. Cost incurred relating to the subordinated loans issuance were recognized as discount and offset directly from the proceeds derived from such offering and amortized over the period of the subordinated loans using the straight-line method.
Pendapatan dan Beban Bunga
v.
Interest Income and Expenses
Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan dari kontraktual instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, prospectively, for all financial instruments measured at amortised cost, interest bearing financial assets classified as available-for-sale, interest income or expense is recorded using the effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the income statements. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate. 33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Interest Income and Expenses (continued)
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual, kecuali untuk pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai aset produktif bermasalah (non-performing), yang diakui hanya pada saat pembayaran bunga tersebut diterima.
Prior to January 1, 2010, interest income and expenses are recognized on an accrual basis, except for interest income on loans and other earning assets classified as non-performing, which are recognized only when such interests are actually received.
Pendapatan bunga yang sudah diakui atau dicatat tetapi belum diterima, dibatalkan pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non-performing dan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan akan diakui kemudian sebagai pendapatan ketika pembayaran tunai diterima.
Interest income recognized or recorded but not yet received are reversed when the loans are classified as non-performing and are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and will be subsequently recognized as income when collection in cash is received.
Kredit yang diberikan atau aset produktif lain (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing ketika diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan atau macet. Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing (diklasifikasikan sebagi kurang lancar dan macet) ketika penerbit surat-surat berharga gagal dalam membayar bunga dan/atau pokok atau jika mereka diklasifikasikan lebih rendah dari 1 (satu) tingkat dibawah tingkat investasi.
Loans and other earning assets (excluding marketable securities) are considered as nonperforming when they are classified as substandard, doubtful or loss. Marketable securities are categorized as non-performing (classified as sub-standard and loss) when the issuer of marketable securities defaults on its interest and/or principal payments or if they are rated no lower than 1 (one) level below investment grade.
Penerimaan pembayaran tunai atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet, dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi saldo pokok kredit yang diberikan. Setiap kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.
Cash payments received from loans which are classified as doubtful and loss are first applied as reduction of loan principal balances. Any excess of payment received over the loan principal is recognized as interest income in the statements of income.
w. Provisi dan Komisi
w. Fees and Commissions Starting January 1, 2010, fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan kewajiban keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau kewajiban keuangan, atau selama periode risiko. 34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
w. Provisi dan Komisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Fees and Commissions (continued) Prior to January 1, 2010, significant commissions and fees directly or indirectly related to lending activities and or has specific time period are recorded as deferred revenues and amortized using the straight-line method over their respective time periods. Other fees and commissions that are not related to either lending activities or specific time periods or not material are recognized at the date transaction occured.
Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau memiliki jangka waktu tertentu dicatat sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu atau tidak material diakui pada tanggal terjadinya transaksi. x.
ACCOUNTING
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan
x.
Provision for Entitlements
Employee
Service
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan.
The Bank recognized a provision for unfunded employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Law”) and the Company’s employment regulation.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method.
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, unvested past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.
Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi pada saat karyawan memberikan jasanya.
The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s statement of income at the same time when the employees rendered their services.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
Penyisihan (lanjutan)
Imbalan
AKUNTANSI Kerja
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
x. Provision for Employee Entitlements (continued)
Service
Bank juga memberikan penghargaan masa kerja untuk karyawan. Untuk imbalan tersebut, PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti, kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In addition, the Bank provides for long service award for employees. For such benefits, PSAK No. 24 (Revised 2004) requires an accounting treatment similar to that of a defined benefit plan, except that the actuarial gains and losses and past-service costs should all be recognized immediately in the current year’s statement of income.
Penyisihan manfaat tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.
The provision has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak kurtailmen diakui pada periode Bank menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan.
Perpajakan
y.
Taxation
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year’s statement of income, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method).
Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. 36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
z.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Perpajakan (lanjutan)
y.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
Penggunaan Estimasi
z.
Use of Estimates The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, and commitments and contingencies reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, dan komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. aa. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan
aa. Significant Accounting Judgments and Estimates
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
aa. Pertimbangan dan Estimasi yang Signifikan (lanjutan)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Akuntansi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) aa. Significant Accounting Estimates (continued)
ACCOUNTING
Judgments
and
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank mengkaji kredit yang diberikan signifikan secara individu dan piutang pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut.
The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each balance sheet date to assess whether an impairment loss should be recorded in the income statement. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance of impairment losses.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale and held-tomaturity investments
Bank mengkaji efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale and held-to-maturity investments at each balance sheet date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA
3. 2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2009
571.923 36.040
351.756 36.171
607.963
387.927
Rupiah United States Dollar
Bank-bank dipersyaratkan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
Banks are required to maintain minimum statutory reserves requirement (GWM) in Rupiah and in foreign currencies. The minimum statutory reserves are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia menerbitkan PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Peraturan ini mensyaratkan Bank memelihara GWM utama masing-masing sebesar 8% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing serta GWM sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 November 2010 sementara ketentuan pemenuhan GWM sekunder telah berlaku efektif sejak tanggal 24 Oktober 2009.
On October 4, 2010, Bank Indonesia issued PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies. This regulation requires banks to maintain primary reserve of 8% and 1% of third party funds in Rupiah and foreign currencies, respectively, and secondary reserve of 2.5% of third party funds in Rupiah. This regulation was effective since November 1, 2010 while the requirement for the fulfillment of secondary reserve has been effective since October 24, 2009.
Peraturan yang berlaku sebelumnya adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 sebagai perubahan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
The previous prevailing regulation is Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 as the amendment to Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 regarding the Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies.
Rasio GWM (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The ratios of the GWM (unaudited), as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010 GWM Rupiah Utama Sekunder
2009
8,21% 25,44%
5,02% 11,08%
Rupiah GWM Primary Secondary
1,11%
1,06%
Foreign currency GWM United States Dollar
GWM mata uang asing Dolar Amerika Serikat
As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM. 4.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
GIRO PADA BANK LAIN a.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
Berdasarkan mata uang: 2010
By currency:
2009
Rupiah Mata uang asing
8.473 47.466
8.399 16.277
Rupiah Foreign currencies
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
55.939
24.676
Total Allowance for impairment losses
55.939
39
(2.103) 22.573
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) b.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) b.
Berdasarkan kolektibilitas:
All current accounts with other banks as of December 31, 2010 and 2009 were classified as current, except for current account with Indover Bank which was classified as loss, amounting to Rp1,875 as of December 31, 2009.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan lancar, kecuali giro pada Bank Indover yang dikategorikan macet dengan jumlah sebesar Rp1.875 pada tanggal 31 December 2009. c.
c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Mata uang asing: Rabobank International, Singapore Branch Rabobank International, Hong Kong Branch Rabobank International London Rabobank Nederland
Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain
Mata uang asing: PT Bank Central Asia Tbk. JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat United Overseas Bank, Singapura Standard Chartered Bank, Jepang N.V. De Indonesische Overzeese Bank, Belanda (dilikuidasi) Lain-lain
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
d.
By related parties and third parties:
2009
21.192
4.096
77
122
38 -
31 6.624
21.307
10.873
Related parties: Foreign currencies: Rabobank International, Singapore Branch Rabobank International, Hong Kong Branch Rabobank International London Rabobank Nederland
Third parties: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Others
7.553 501 419
7.652 450 297
8.473
8.399
11.096
521
7.921 5.355 847
1.382 515 983
940
1.875 128
26.159
5.404
55.939
24.676
Total
-
(2.103)
Allowance for impairment losses
55.939
22.573
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2010 Rupiah Mata uang asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat
By collectibility:
Foreign currencies: PT Bank Central Asia Tbk. JP Morgan Chase Bank, United States of America United Overseas Bank, Singapore Standard Chartered Bank, Japan N.V. De Indonesische Overzeese Bank, Netherlands (liquidated) Others
Average interest rates per annum:
2009 1,02%
1,25%
0,00% 0,02%
0,09% 0,01%
40
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) e.
4.
e.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Pemulihan (Catatan 25) Penerimaan kembali giro pada bank lain yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
2009 2.103
2.729
(228) -
(87)
(1.443)
-
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Reversal (Note 25) Recoveries from written-off current accounts with other banks
(432)
-
Write-off during the year
-
(539)
Foreign exchange translation
-
2.103
Balance at end of year
Saldo akhir tahun
Management believes that the allowance for impairment losses on current accounts with other banks is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai. 5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
The changes in the allowance for impairment losses on current accounts with other banks during the year are as follows:
5.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2010
By type and currency:
2009
Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
196.239
4.497
Jumlah rupiah
196.239
4.497
Rupiah: Placement in Bank Indonesia (FASBI) - net of unamortized discount Total rupiah
Mata uang asing: Interbank call money Rabobank Nederland
48.072
17.605
Jumlah mata uang asing
48.072
17.605
Total foreign currencies
244.311
22.102
Total
-
(176)
Allowance for impairment losses
244.311
21.926
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
41
Foreign currencies: Interbank call money Rabobank Nederland
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b.
5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Berdasarkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:
b.
2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Mata uang asing: Rabobank Nederland Pihak ketiga: Rupiah: Bank Indonesia Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
c.
2009
48.072
17.605
196.239
4.497
Related parties: Foreign currencies: Rabobank Nederland Third parties: Rupiah: Bank Indonesia
244.311
22.102
Total
-
(176)
Allowance for impairment losses
244.311
21.926
c.
Berdasarkan kolektibilitas:
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2010 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
e.
By collectibility: All of the Bank’s placements with other banks as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.
Seluruh penempatan Bank pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar. d.
By related parties and third parties:
Average interest rates per annum:
2009 5,53%
7,40%
0,16% 0,35%
0,89% 0,52%
e.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Pemulihan (Catatan 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir tahun
Rupiah Foreign currencies United States Dollar European Euro
The changes in the allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks during the year are as follows:
2009 176
353
(176) -
(137)
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Reversal (Note 25)
-
(40)
Foreign exchange translation
-
176
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain telah memadai.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA a.
6.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2010
-
Biaya perolehan diamortisasi
-
Nilai wajar
-
(5.206) 774.794
Certificates of Bank Indonesia including unamortized discount of Rp31,626 in 2010 Perum Pegadaian bonds Government bonds Unrealized gain from increase in fair value
2.091
89
1.502.594
87.749
55.402
33.511
3
256
Trading Government bonds Unrealized gain from increase in fair value
55.405
33.767
Fair value
Fair value
Foreign currencies: Held-to-maturity -
11.752
Export bills net of unamortized discount Loans and receivables
4.952
-
1.562.951
908.062
-
(128)
1.562.951
907.934
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
Export bills net of unamortized discount Total Allowance for impairment losses
By collectibility: All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.
Seluruh surat-surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar. c.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2010 Rupiah Mata uang asing
Amortized cost
1.000 86.660
Mata uang asing: Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor - bersih setelah diskonto yang belum diamortisasi Kredit yang diberikan dan piutang Wesel ekspor - bersih setelah diskonto yang belum diamortisasi
c.
Unamortized discount
1.428.072 1.000 71.431
Nilai wajar
b.
780.000
Rupiah: Held-to-maturity Certificates of Bank Indonesia
Available-for-sale
Diperdagangkan Obligasi pemerintah Laba yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
By type and currency:
2009
Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia termasuk diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp31.626 pada tahun 2010 Obligasi Perum Pegadaian Obligasi pemerintah Laba yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar
MARKETABLE SECURITIES
Average interest rates per annum:
2009 9,65% 7,30%
12,86% 6,05%
Rupiah Foreign currency
Bond ratings as of December 31, 2010 and 2009 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and Fitch Ratings for bonds in Rupiah as reported by Indonesia Stock Exchange are as follows:
Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Fitch Ratings untuk obligasi dalam Rupiah seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) c.
Tingkat suku (lanjutan):
bunga
rata-rata
6. setahun
c.
2010
2009
Obligasi Perum Pegadaian Obligasi Pemerintah - Indonesia
d.
idAA+ BB+
d.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Penyisihan (Catatan 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir tahun
Average interest rates per annum (continued):
idAA+ BB+
2010
Perum Pegadaian Bonds Government Bonds - Indonesia
The changes in the allowance for impairment losses on marketable securities during the year are as follows:
2009 128
22
(128) -
108
-
(2)
-
128
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Provision (Note 25) Foreign exchange translation Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on marketable securities is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga telah memadai. 7.
MARKETABLE SECURITIES (continued)
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut.
In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A summary of the derivative transactions outstanding as at December 31, 2010 and 2009 are as follows:
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
KEWAJIBAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
31 Desember 2010/December 31, 2010
Jenis
Jumlah nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia
77.286
78.328
1.042
-
20.265 1.061 66.813
20.853 1.039 60.739
588 -
22 6.074
1.630
6.096
Kontrak terkait suku bunga: Swap - mata uang asing dan suku bunga Dolar Amerika Serikat
-
2.381
2.390
9
4.020
6.105
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
680.874
677.806
526
3.594
90.780
91.419
639
-
396.276 1.070 66.714
394.436 1.096 72.988
211 26 6.274
2.051 -
905
904
-
1
7.676
5.646
11.696
11.751
Related parties (Note 34): Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Forward - sell United States Dollar European Euro Australian Dollar
Related to interest rate contracts: Cross currency and interest rate swap United States Dollar
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - buy United States Dollar European Euro Australian Dollar Forward - sell United States Dollar
31 Desember 2009/December 31, 2009
Jenis
Jumlah nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Kontrak terkait nilai tukar: Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak terkait suku bunga: Swap - mata uang asing dan suku bunga Dolar Amerika Serikat
8.943
-
8.629
2.925
45
Type
314
Related parties (Note 34): Related to exchange rate contracts: Forward - sell United States Dollar
2.951
26
Related to interest rate contracts: Cross currency and interest rate swap United States Dollar
2.951
340
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
KEWAJIBAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
31 Desember 2009/December 31, 2009
Jenis
Jumlah nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
42.876
42.820
184
240
268.659
270.874
2.237
22
407.163
402.979
-
4.184
122.903
123.338
435
-
2.856
4.446
5.807 (30)
4.786
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - buy United States Dollar Forward - sell United States Dollar
Total Allowance for impairment losses
5.777
Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar.
All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on derivatives receivable during the year are as follows:
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Pemulihan (Catatan 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir tahun
2009 30
331
(30) -
(298)
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Reversal (Note 25)
-
(3)
Foreign exchange translation
-
30
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on derivatives receivable is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan derivatif telah memadai.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
8.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah: Karyawan Korporasi Kredit rekening koran Komersial Kredit angsuran berjangka Konsumsi Kredit pemilikan rumah Kredit serba guna Kredit kendaraan bermotor
Pihak ketiga: Rupiah: Korporasi Kredit berjangka Kredit perdagangan Kredit sindikasi Kredit rekening koran Komersial Kredit rekening koran Kredit angsuran berjangka Kredit berjangka Kredit akseptasi trust receipt (T/R) Konsumsi Kredit pemilikan rumah Kredit kendaraan bermotor Kredit serba guna Kredit karyawan sejahtera Karyawan
Mata uang asing: Korporasi Kredit berjangka Kredit perdagangan Kredit sindikasi Komersial Kredit berjangka Kredit angsuran berjangka Kredit akseptasi trust receipt (T/R)
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
LOANS By type and currency:
2009
15.740
9.337
1.896
1.406
2.039
1.889
636 55 -
3.420 238
20.366
16.290
1.535.846 260.851 71.444 1.162
1.715.142 139.349 176.454 2.009
2.602.326 1.846.893 1.037.005
2.399.397 1.542.738 697.159
2.321
2.889
432.415 22.562 5.874 18 20.015
315.512 30.976 485 27 28.500
7.838.732
7.050.637
740.831 696.614 276.147
477.052 702.688 971.787
341.958 71.103
293.143 71.868
9.763
8.230
2.136.416
2.524.768
9.995.514
9.591.695
(306.412) 9.689.102
47
(215.541) 9.376.154
Related parties: Rupiah: Employee Corporate Demand loans Commercial Installment loans Consumer Housing loans Multi purpose loans Car loans
Third parties: Rupiah: Corporate Term loans Trade loans Syndicated loans Demand loans Commercial Demand loans Installment loans Term loans Acceptance trust receipt (T/R) loans Consumer Housing loans Car loans Multi purpose loans Employee welfare loans Employee
Foreign currencies: Corporate Term loans Trade loans Syndicated loans Commercial Term loans Installment loans Acceptance trust receipt (T/R) loans
Total Allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
b.
Berdasarkan sektor ekonomi: 2010 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Pertanian, perburuan dan sarana perburuan Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain
Mata uang asing: Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perburuan dan sarana perburuan Pertambangan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Lain-lain
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
2.868.403 1.972.913
2.396.810 1.727.090
646.166 553.392
560.159 910.687
476.158 348.232 240.016 10.228 1.853 741.737
462.926 354.877 253.785 9.317 741 390.535
7.859.098
7.066.927
898.636 629.931
1.184.054 715.876
284.985 238.061 74.446 4.177
298.883 258.287 61.871 2.978
901 685 4.594
940 1.879 -
2.136.416
2.524.768
9.995.514
9.591.695
(306.412)
2010
Bersih
(215.541)
Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Transportation, warehouse and communication Business services Agriculture, hunting and hunting facilities Construction Social services Mining Electricity, gas and water Others
Foreign currencies: Manufacturing Trade, restaurant and hotel Agriculture, hunting and hunting facilities Mining Business services Social services Transportation, warehouse and communication Construction Others
Total Allowance for impairment losses
9.376.154
The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2010 and 2009 based on economic sector are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
By economic sector:
2009
9.689.102
Rupiah: Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertanian, perburuan dan sarana perburuan Lain-lain
LOANS (continued)
2009
311.462 105.935 103.380 39.632 12.756 2.114
313.019 121.980 13.323 38.275 11.121 2.340
20.008
33 16.399
595.287
516.490
(186.051)
(121.151)
409.236
395.339
48
Rupiah: Transportation, warehouse and communication Trade, restaurant and hotel Manufacturing Business services Construction Social services Agriculture, hunting and hunting facilities Others Total Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
LOANS (continued) b.
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan): 2010
By economic sector (continued):
2009
Mata uang asing: Perdagangan,restoran, dan hotel Industri pengolahan
37.909 18.417
20.786
Foreign currencies: Trade, restaurant, and hotel Manufacturing
Jumlah
56.326
20.786
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(30.818)
(7.338)
Bersih
25.508
13.448
434.744
408.787
c.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit: 2010 Rupiah: < 1 tahun ≥ 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Net
The loans whereby the accrual of interest have been stopped (non-performing loans) amounted to Rp651,613 and Rp537,276 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2010 and, 2009 is 4.84% and 5.60%, respectively, (on a net basis is 2.67% and 4.27% for 2010 and 2009, respectively). Based on BI’s regulation No. 3/25/PBI/2001 dated December 26, 2001 concerning the determination of bank’s status and transfer of bank to the Indonesian Bank Restructuring Agency, banks in Indonesia are required to have a net non-performing loan ratio not exceeding 5% of the bank’s total loans.
Kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya (“non-performing loans”) adalah sebesar Rp651.613 dan Rp537.276 masingmasing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi penyisihan kerugian (gross basis) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 4,84% dan 5,60% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi penyisihan kerugian (net basis) sebesar 2,67% dan 4,27% masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009). Berdasarkan peraturan BI No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001 mengenai penetapan status bank dan penyerahan bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional, bank-bank di Indonesia diwajibkan untuk memiliki rasio dari kredit bermasalah berdasarkan net basis tidak boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank. c.
Allowance for impairment losses
By maturity based on loan agreement:
2009
4.228.529 959.869 1.726.062 944.638
4.302.501 494.697 1.495.035 774.694
7.859.098
7.066.927
49
Rupiah: < 1 year ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
8.
LOANS (continued) c.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit (lanjutan): 2010 Mata uang asing: < 1 tahun ≥ 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
2009
661.721 1.073.429 357.246 44.020
1.512.141 56.981 745.224 210.422
2.136.416
2.524.768
9.995.514
9.591.695
(306.412)
Foreign currencies: < 1 year ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Total
(215.541)
9.689.102
d.
By maturity (continued):
Allowance for impairment losses
9.376.154
d.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility:
2010
Jumlah kredit/ Total loans Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah Lancar Pihak ketiga: Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
20.366
(204)
Jumlah bersih/ Net amount
20.162
Related parties: Rupiah Current Third parties: Rupiah Current
7.147.963
(65.797)
7.082.166
95.482 96.985 13.935 484.367
(2.923) (19.996) (540) (165.515)
92.559 76.989 13.395 318.852
7.859.098
(254.975)
7.604.123
2.079.189
(20.600)
2.058.589
901 23.911 13.998 18.417
(19) (4.222) (13.998) (12.598)
882 19.689 5.819
2.136.416
(51.437)
2.084.979
9.995.514
(306.412)
9.689.102
50
Special mention Sub-standard Doubtful Loss
Foreign currencies Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
8.
LOANS (continued) d.
Berdasarkan kolektibilitas (lanjutan):
By collectibility (continued):
2009
Jumlah kredit/ Total loans Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah Lancar Pihak ketiga: Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Macet
e.
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
16.290
(163)
6.355.540
120.661 57.993 42.114 416.383
(853) (4.879) (13.544) (102.728)
119.808 53.114 28.570 313.655
7.066.927
(180.113)
6.886.814
2.394.608
(23.993)
2.370.615
109.374 20.786
(4.097) (7.338)
105.277 13.448
2.524.768
(35.428)
2.489.340
9.591.695
(215.541)
9.376.154
e.
Special mention Sub-standard Doubtful Loss
Foreign currencies Current Special mention Loss
Average interest rates per annum:
2009
10,23%
13,70%
5,05% 2,68%
7.28% -
f.
Kredit yang direstrukturisasi:
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Singapore Dollar
Restructured loans: The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.
Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak. 2010 Kredit yang direstrukturisasi Penyisihan kerugian penurunan nilai
Third parties: Rupiah Current
(57.946)
2010
f.
16.127
Related parties: Rupiah Current
6.413.486
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
Jumlah bersih/ Net amount
2009
442.020
502.637
(115.699)
(89.754)
326.321
412.883
51
Restructured loans Allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
8.
LOANS (continued) f.
Kredit yang direstrukturisasi (lanjutan):
Restructured loans (continued): Restructured loans by collectibility are as follows:
Kredit yang direstrukturisasi berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
59.141 1.651 70.092 311.136
59.075 132.121 4.458 306.983
Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss
Jumlah
442.020
502.637
Total
(115.699)
(89.754)
326.321
412.883
Penyisihan kerugian penurunan nilai
g.
2009
g.
Kredit sindikasi:
Syndicated loans: The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Bank’s percentage share in syndicated loans, where the Bank acts as the lead arranger ranged from 23.64% to 67.62% of the total syndicated loans in 2010 (23.64% to 71.33% in 2009). The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged from 4.71% to 21.58% of the total syndicated loans in 2010 (0.14% to 12.22% in 2009).
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi berkisar antara 23,64% sampai dengan 67,62% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2010 (23,64% sampai dengan 71,33% pada tahun 2009). Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar antara 4,71% sampai dengan 21,58% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2010 (0,14% sampai dengan 12,22% pada tahun 2009). h.
Allowance for impairment losses
h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan:
Employee loans:
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2010 (3% sampai dengan 8% per tahun pada tahun 2009), yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan.
The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 6% per annum in 2010 (3% to 8% per annum in 2009), which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 to 20 years through monthly payroll deductions.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp20.366 dan Rp16.290, yang diberikan kepada direktur, pejabat eksekutif dan keluarga pejabat eksekutif, dan diklasifikasikan lancar (Catatan 34).
Loans to related parties as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp20,366 and Rp16,290, respectively, which are given to directors, executive officers and executive officer’s family, and are classified as current (Note 34).
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
8.
LOANS (continued) i.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010
The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:
2009
Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Penyisihan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
215.541
167.158
46.826 49.991
55.572
Saldo akhir tahun
306.412
(254)
(146)
Write-off during the year
(5.692)
(7.043)
Foreign exchange translation
215.541
j.
Perubahan kredit yang dihapusbukukan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010
k.
Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas kredit yang diberikan telah memadai. j.
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Provision (Note 25)
The changes in loans written off during the year are as follows:
2009
Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Penghapustagihan tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
20.056
20.093
(530)
-
Saldo akhir tahun
19.525
20.056
254 (255)
146 (183)
k.
Lain-lain
Balance at beginning of year Loans written-off during the year Payments waived during the year Foreign exchange translation Balance at end of year
Others
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan, deposito berjangka, dan giro dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp775.136 (2009: Rp754.517).
The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans secured by demand deposits, savings deposit, time deposits, and demand deposits from other banks as of December 31, 2010 amounted to Rp775,136 (2009: Rp754,517).
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK pihak terkait maupun pihak tidak terkait.
Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2009, there are no loans exceeding LLL either with related parties or third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan kepada pengusaha kecil dan pengusaha mikro adalah sebesar Rp97.
As of December 31, 2010 and 2009, loans extended to small and micro enterprise through a finance company amounted to Rp97.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a.
9.
a.
Tagihan akseptasi: 2010 Rupiah Non-bank Lancar Dalam perhatian khusus Mata uang asing Non-bank Lancar Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE Acceptances receivable:
2009
2.213 1.041
2.549 892
110.352
100.605
113.606
104.046
-
102.970
The changes in allowance for impairment losses on acceptances receivable during the year are as follows:
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010
2009 1.076
390
(1.076) -
767
-
Saldo akhir tahun
b.
Balance at beginning of year Adjustment to the opening balance relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 38) Provision (Note 25) Foreign exchange translation
1.076
b. 2010
Balance at end of year
Acceptances payable:
2009 3.254
3.441
110.352
100.605
113.606
104.046
10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
Rupiah Non-banks Foreign currency Non-banks
10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES
2010 Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Lain-lain
(81)
-
Kewajiban akseptasi:
Rupiah Non-bank Mata uang asing Non-bank
Total Allowance for impairment losses
(1.076)
113.606
Saldo awal tahun Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Penyisihan (Catatan 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Rupiah Non-banks Current Special mention Foreign currency Non-banks Current
2009 52.912
61.222
784 408 1.120
10 1.674 1.289
55.224
64.195
54
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES 2010
Sewa Promosi Renovasi kantor Asuransi Lain-lain
2009
24.585 8.361 3.679 4.498
26.113 1.184 6.776 337 4.433
41.123
38.843
12. ASET TETAP
Rent Promotion Office renovations Insurance Others
12. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2010 1 Januari 2010/ January 1, 2010
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Leasehold - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak computer Instalasi Leasehold - kantor Kendaraan bermotor
Nilai Buku Bersih
Penambahan/ Additions
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Pengurangan/ Deductions
84.924 257 71.201 81.317
2.253 5.172
1.955 2.691 1.760
82.969 257 70.763 84.729
45.588 7.750 13.851 11.210
4.255 740 419 23
475
49.843 8.490 14.270 10.758
316.098
12.862
6.881
322.079
169 19.736 59.661
13 4.270 8.144
579 1.659
182 23.427 66.146
21.747 5.509 3.503 8.465
8.387 1.075 1.647 737
475
30.134 6.584 5.150 8.727
118.790
24.273
2.713
140.350
197.308
Cost: Direct acquisitions Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
181.729
Net Book Value
31 Desember/December 31, 2009
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Leasehold - kantor Kendaraan bermotor Bangunan dalam penyelesaian
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification *)
31 Desember 2009/ December 31, 2009
85.004 257 66.294 74.576
24 9.829
80 95 3.088
4.978 -
84.924 257 71.201 81.317
43.263 7.216 3.766 12.703
2.498 245 100 2.221
173 3.714
289 9.985 -
45.588 7.750 13.851 11.210
5.267
-
-
298.346
14.917
7.150
55
(5.267) 9.985
316.098
Cost: Direct acquisitions Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles Construction in progress
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 31, 2009
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Leasehold - kantor Kendaraan bermotor
Nilai Buku Bersih
*)
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember 2009/ December 31, 2009
156 15.244 54.112
13 4.505 8.623
13 3.074
-
169 19.736 59.661
13.696 4.510 3.012 11.405
8.224 999 491 738
173 3.678
-
21.747 5.509 3.503 8.465
102.135
23.593
6.938
-
196.211
*)
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
118.790 197.308
Termasuk reklasifikasi dari beban dibayar dimuka ke aset tetap sebesar Rp9.985.
Net Book Value
Including reclassification from prepaid expenses to fixed assets for the amount of Rp9,985.
The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows:
Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2010 Nilai buku Harga jual
Reklasifikasi/ Reclassification *)
2009 4.168 4.462
854 2.619
294
1.765
Laba penjualan aset tetap
Book value Selling price Gains from sale of fixed assets
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laba dan rugi tahun 2010 adalah sebesar Rp24.273 (2009: Rp23.593) (Catatan 28).
Depreciation of fixed assets charged to 2010 statement of income amounted to Rp24,273 (2009: Rp23,593) (Note 28).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp137.904 (2009: Rp141.330). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Fixed assets of the Bank as of December 31, 2010 were insured against risks of fire and theft for Rp137,904 (2009: Rp141,330). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire between year 2010 to 2037. Management believes that the land rights can be extended.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN - BERSIH
13. OTHER ASSETS - NET 2010
2009
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp5.147 dan Rp3.727 per 31 Desember 2010 dan 2009 Uang muka dan pembayaran dimuka lainnya Persediaan buku dan barang cetakan Uang jaminan
32.225
11.052
11.402 5.287 2.024
7.478 3.366 2.105
Lainnya - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Rp24 dan RpNihil per 31 Desember 2010 dan 2009
34.915
43.611
85.853
67.612
Foreclosed collaterals - net of allowance for impairment losses of Rp5,147 and Rp3,727 as of December 31, 2010 and 2009, respectively Advances and other prepayments Books and printing materials Security deposits Others - net of allowance for impairment losses of Rp24 and RpNil as of December 31, 2010 and 2009, respectively
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset lain-lain yang terkait dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing adalah sebesar Rp6.467 dan Rp2.252 (Catatan 34).
As of December 31, 2010 and 2009, other assets related to related parties amounted to Rp6,467 and Rp2,252, respectively (Note 34).
Agunan yang diambil alih merupakan agunan pinjaman berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed collaterals represent loan collaterals taken over by the Bank in the form of land and buildings.
14. KEWAJIBAN SEGERA
14. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE 2010
Tagihan notaris Kiriman uang Lain-lain
2009 6.352 3.390 3.258
3.783 4.068 7.093
13.000
14.944
15. SIMPANAN DARI NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS Deposits from customers consist of the following:
Simpanan dari nasabah terdiri dari: 2010 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito
Mata uang asing Giro Deposito berjangka
Notary collection Fund transfer Others
2009
1.154.319 1.251.712 4.617.487 1.382
1.039.067 1.071.789 4.826.314 149
7.024.900
6.937.319
771.767 1.045.383
519.565 898.208
1.817.150
1.417.773
8.842.050
8.355.092
57
Rupiah Current accounts Savings accounts Time deposits Certificate of deposits
Foreign currencies Current accounts Time deposits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka dinilai simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar dari semula Rp100 juta efektif sejak tanggal tersebut di atas.
Based on Government regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding “The Savings Amount Guaranteed by the Indonesian Deposit Insurance Corporation” the savings for each owner of fund in one bank guaranteed by the Government increased from Rp100 million to Rp2 billion, effective on the date stated above.
a.
a.
Giro terdiri dari: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Current accounts consist of:
2009
8.550 2.484
4.935 1.247
11.034
6.182
1.145.769 769.283
1.034.132 518.318
1.915.052
1.552.450
1.926.086
1.558.632
Related parties (Note 34): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari Rabo Club, Rabobank International Holding BV., Stichting Rabobank Foundation, dan karyawan kunci.
Demand deposits from related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by Rabo Club, Rabobank International Holding BV., Stichting Rabobank Foundation, and key employees.
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.196.558 (2009: Rp1.713.252).
Demand deposits amounting to Rp1,196,558 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp1,713,252).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum: 2010
Rupiah Valuta asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
2009 3,03%
3,51%
0,85% 0,68% 0,25%
4,09% 1,04% 0,12%
58
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar Singapore Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b.
Tabungan terdiri dari: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Rupiah: Maestro Beta Mantap Gamma Si Mungil Tabunganku Alpha
Pihak ketiga: Rupiah: Maestro Gamma Beta Si Mungil Mantap Alpha Tabunganku
1.637 1.027 291 269 255 94 -
1.029 1.003 64 160 -
3.573
2.256
621.689 290.908 158.440 78.223 56.602 40.331 1.946
528.518 258.400 159.967 79.346 386 42.916 -
1.248.139
1.069.533
1.251.712
1.071.789
Related parties (Note 34): Rupiah: Maestro Beta Mantap Gamma Si Mungil Tabunganku Alpha
Third parties: Rupiah: Maestro Gamma Beta Si Mungil Mantap Alpha Tabunganku
Tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari karyawan kunci.
Saving accounts from related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by key employees.
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp48.279 (2009: Rp22.383).
Savings deposits amounting to Rp48,279 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp22,383).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum: 2010
Rupiah
c.
Savings accounts consist of:
2009
2009 2,92%
c.
Deposito berjangka terdiri dari: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
3,72%
Rupiah
Time deposits consist of:
2009
10.798 1.837
10.244 732
12.635
10.976
4.606.689 1.043.546
4.816.070 897.476
5.650.235
5.713.546
5.662.870
5.724.522
59
Related parties (Note 34): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) c.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) c.
Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan):
Time deposits consist of (continued):
Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari karyawan kunci.
Time deposits of related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by key employees.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum: 2010
Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura
2009 7,48%
10,21%
2,17% 1,49% 0,95%
5,46% 3,17% 1,65%
Time deposits amounting Rp1,052,500 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp769,914).
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.052.500 (2009: Rp769.914). d.
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar European Euro Singapore Dollar
d.
Sertifikat deposito terdiri dari:
Certificate of deposits consist of: Classification of certificate of deposits based on maturity are as follows:
Klasifikasi sertifikat deposito berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2010
2009
12 bulan
1.400
150
12 months
Jumlah Bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi
1.400
150
Total
Bersih
1.382
(18)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
149
Net
Deposits from other banks consist of: 2010
Mata uang asing: Giro Interbank call money
Unamortized prepaid interest
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari: Rupiah: Giro Deposito berjangka Tabungan Interbank call money
(1)
2009
181.365 11.000 745.000
45.656 16.115 197.000
937.365
258.771
5.374 657.730
281.850
663.104
281.850
1.600.469
540.621
60
Rupiah: Current accounts Time deposits Saving accounts Interbank call money Foreign currencies: Current accounts Interbank call money
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) a.
a. Giro terdiri dari: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Rupiah Mata uang asing
Current accounts consist of:
2009
162.785 5.374
15.271 -
168.159
15.271
18.580
30.385
186.739
45.656
Pihak ketiga: Rupiah
b.
b. Deposito berjangka terdiri dari: 2010 Pihak ketiga: Rupiah
2009 11.000
c. 2010
Interbank call money consist of:
2009
144.160
-
144.160
-
745.000 513.570
197.000 281.850
1.258.570
478.850
1.402.730
478.850
Related parties (Note 34): Foreign currency
Third parties: Rupiah Foreign currency
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2010 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
Third parties: Rupiah
16.115
Time deposits from other banks represent placements from other banks in Rupiah with terms of 1 month with an average interest rate of 6.90% in 2010 and 9.50% in 2009.
c. Interbank call money terdiri dari:
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Third parties: Rupiah
Time Deposits consist of:
Deposito berjangka dari bank lain merupakan penempatan dari bank lain dalam Rupiah dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat bunga rata-rata 6,90% pada tahun 2010 dan 9,50% pada tahun 2009.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Mata uang asing
Related parties (Note 34): Rupiah Foreign currency
2009 5,43%
7,89%
0,44% -
0,91% 0,88%
61
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Japanese Yen
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA a.
17. FUND BORROWINGS a.
Berdasarkan mata uang: 2010 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
b.
465.008 8.527
729.701 15.736
473.535
745.437
b.
Berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga: 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Rabobank International, Singapore Branch Rabobank Nederland Pihak ketiga: European Investment Bank
By related parties and third parties:
84.469
112.740 99.822
84.469
212.562
389.066
532.875
473.535
745.437
Related parties (Note 34): Rabobank International, Singapore Branch Rabobank Nederland Third parties: European Investment Bank
i. Rabobank Nederland The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million (full amount) represents borrowing to fund loan portfolio. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$625,000 (full amount), commencing November 28, 2006 until May 29, 2018.
Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta (nilai penuh) dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000 (nilai penuh), dimulai pada tanggal 28 November 2006 sampai dengan tanggal 29 Mei 2018. International,
Foreign currencies United States Dollar Japanese Yen
2009
i. Rabobank Nederland
ii. Rabobank Branch
By currency:
2009
Singapore
ii. Rabobank Branch
International,
Singapore
The borrowing facility from Rabobank International, Singapore Branch represents short-term borrowing with maximum term 12 months. The interest of fund borrowings received from Rabobank International, Singapore Branch is payable based on selected duration in the relevant drawdown notice (“interest period”). The rate of interest applicable for a particular interest period shall be mutually agreed upon between Rabobank International, Singapore Branch and the Bank.
Fasilitas pinjaman dari Rabobank International, Singapore Branch merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu maksimal 12 bulan. Suku bunga pinjaman yang diterima dari Rabobank International, Singapore Branch dibayarkan kembali berdasarkan durasi tertentu dari pencairan dana terkait (“periode bunga”). Suku bunga yang dikenakan pada periode bunga tertentu ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara Rabobank International, Singapore Branch dan Bank.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
17. FUND BORROWINGS (continued)
iii. European Investment Bank
iii. European Investment Bank
Pinjaman ini terdiri dari:
These borrowings consist of:
a)
Fasilitas pinjaman Global I merupakan fasilitas pinjaman dalam mata uang Yen Jepang dan Dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun, dimulai pada tanggal 12 Februari 2004 sampai dengan tanggal 15 September 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 0,87% per tahun untuk Yen Jepang dan batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,40% per tahun untuk Dolar Amerika Serikat.
a) The borrowing facility Global I borrowing facility in represents Japanese Yen and United States Dollar with a term of 7 (seven) years, commencing February 12, 2004 until September 15, 2011. This borrowing bears interest rate at 0.87% per annum for Japanese Yen and the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.40% per annum for United States Dollar.
b)
Fasilitas pinjaman Global II merupakan fasilitas pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Fasilitas ini dimulai pada tahun 2005 dan akan berakhir pada tahun 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun.
b) The borrowing facility Global II represents borrowing facility in United States Dollar. This facility started in 2005 and will be ended in 2018. This borrowing bears interest rate at the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION a.
Hutang pajak 2010 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak lainnya
b.
2009 5.312 720 2.769 85 19 87
6.102 12.386 1.064 48 26 29
8.992
19.655
b.
Manfaat (beban) pajak 2010 Pajak kini Pajak tangguhan
Taxes payable
Income tax article 4 (2) Income tax article 29 Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Other tax payable
Tax benefit (expense)
2009
(40.987)
(64.009)
Current tax
23.141
(19.324)
Deferred tax
(17.846)
(83.333)
The reconciliations between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of income, and taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 were as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Manfaat (beban) pajak (lanjutan) 2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi
2009
116.647
Pendapatan yang dikenakan pajak final Perbedaan temporer: Penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai atas selain kredit yang diberikan Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap dan amortisasi Bonus yang masih harus dibayar
Tax benefit (expense) (continued)
199.619
-
(77)
Income before tax benefit (expense) as shown in statement of income Income subject to final tax
2.039 4.431
(583) 3.416
Temporary differences: Provision for impairment losses on loans Estimated employee benefit liabilities Provision for impairment losses other than loans Accrued expenses Depreciation of fixed assets and amortization Accrual for bonus
22.559
(5.155)
Total temporary differences
Biaya kesejahteraan karyawan Penyisihan kerugian aset produktif yang dihapuskan Laba dari penjualan aset tetap Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan
22.637
24.321
1.929
9.908
Other non-deductible expenses
Jumlah perbedaan permanen
24.739
34.214
Total permanent differences
163.945
228.601
Taxable income
15.220
Jumlah perbedaan temporer
(19.027)
816
5.279
818 (765)
747 5.013
Perbedaan permanen:
Laba kena pajak
Permanent differences: 173
Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 Pajak penghasilan berdasarkan tarif tunggal yang berlaku: 2010 (25%) 2009 (28%) Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar Hutang atas pajak penghasilan badan
146 (161)
Benefits-in-kind Provision for losses of earning asset that have been written off Gain on sale of fixed asset
2009
40.987 -
64.009
Income tax based on the applicable single rate: 2010 (25%) 2009 (28%)
40.987
64.009
Current income tax expense at standard statutory tax rate
40.267
51.623
Less: Corporate income tax paid
720
12.386
Corporate income tax payable
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Manfaat (beban) pajak (lanjutan)
The taxable income and current tax payable of the Bank for 2009 are in accordance with the annual tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office. For 2010, the Bank will file its annual tax return in accordance with the above computation.
Laba kena pajak dan beban pajak kini Bank tahun 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Untuk tahun 2010, Bank akan menyampaikan SPT sesuai dengan perhitungan di atas. c.
Tax benefit (expense) (continued)
c.
Aset (kewajiban) pajak tangguhan
Deferred tax assets (liabilities) The details of the Banks’ deferred tax assets are as follows:
Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: 2010
1 Januari/ January 1 Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan Perbedaan nilai buku bersih aset tetap antara komersial dan fiskal Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Penyisihan kerugian aset produktif selain kredit yang diberikan Beban lain yang masih harus dibayar Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ (Dibebankan)/ Adjustment to dikreditkan ke opening balance laporan laba rugi/ relating to the (Charged)/ implementation credited to of PSAK No. 55 statement of (Revised 2006) income
(Dibebankan)/ dikreditkan ke ekuitas/ (Charged)/ credited to equity
31 Desember/ December 31
16.399
-
207
-
16.606
(13.379) 2.629
-
10.604 1.108
-
(2.775) 3.737
Estimated employment benefits liabilities Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Bonus accrual Allowance for impairment losses on earning assets loans Allowance for impairment losses other than loans
(26)
11.707
3.857
-
15.538
(3.801)
(410)
7.556
-
3.345
1.711
-
(191)
-
1.520
Other accrued expenses
(500)
(522)
Unrealized gain on available-forsale securities
(500)
37.449
(22)
-
3.511
11.297
23.141
Deferred tax assets - net
2009 Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan
16.399
Perbedaan nilai buku bersih aset tetap antara komersial dan fiskal Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan kerugian aktiva produktif kredit yang diberikan Penyisihan kerugian aktiva produktif selain kredit yang diberikan Biaya lain yang masih harus dibayar Keuntungan yang belum direalisasi atas suratsurat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual
(13.379) 2.629 (26) (3.801) 1.711 (22)
Aset pajak tangguhan - bersih
3.511
65
Deferred tax assets Estimated employment benefits liabilities Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Bonus accrual Allowance for losses on earning assets loans Allowance for losses on earning assets other than loans Other accrued expenses Unrealized gain on available-for-sale securities Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
18.
TAXATION (continued) c. Deferred tax assets (liabilities)(continued)
Aset (kewajiban) pajak tangguhan (lanjutan) Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.
The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period.
d. Administration
d. Administrasi Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
Based on Law of the Republic of Indonesia No. 28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which ar applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak tangguhan pada laporan laba rugi tahun 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Bank recorded the impact of the changes in tax rates as part of deferred tax expense in the statement of income for year 2009.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.
19.
a. Commitments and contingencies in the normal course of the Bank’s activities that carry credit risk and related estimated losses are as follows:
Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha normal Bank yang mempunyai risiko kredit dan estimasi kerugiannya adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan (committed) Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Mata uang asing: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan (committed) Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
Jumlah Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
2009 Rupiah: 53.458
124
7.739 170.737
44.962 187.779
231.934
232.865
430.601
436.222
Unused loan facilities (committed)
133.092 49.331
160.251 27.972
Outstanding irrevocable letters of credit Bank guarantees issued
613.024
624.445
844.958
857.310
(8.235) 836.723
b.
ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Unused loan facilities (committed) Outstanding irrevocable letters of credit Bank guarantees issued Foreign currencies:
(7.963)
Total Estimated losses on commitments and contingencies
849.347
b. By collectibility:
Berdasarkan kolektibilitas:
The classification of commitments and contingencies as of December 31, 2010 and 2009 in accordance with Bank Indonesia regulation is as follows:
Klasifikasi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2010
2009
Lancar Dalam perhatian khusus
844.594 364
856.702 608
Current Special Mention
Jumlah Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
844.958
857.310
Total Estimated losses on commitments and contingencies
(8.235) 836.723
67
(7.963) 849.347
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
7.963 516
Saldo akhir tahun
8.235
(971)
Foreign exchange translation
7.963
Balance at end of year
20. OTHER LIABILITIES 2010
2009 66.426
65.597
41.241 21.186 64.141 726 172.187 7.794
32.526 21.195 45.320 11.761 4.366 7.977
373.701
188.742
Employee benefits (Note 35) Payables to the parent company and regional branch (Note 34) Accrued interest payable Accrued expenses Unearned income Guarantee received Others
Payables to the parent company and regional branch represent liabilities for certain services provided by these related parties.
Hutang pada perusahaan induk dan cabang regional merupakan kewajiban atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini. 21. PINJAMAN SUBORDINASI
21. SUBORDINATED LOANS The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2010 and 2009 as follows (Note 34):
Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (Catatan 34):
17 November 2003
Balance at beginning of year Provision
Management believes that the estimated losses on commitments and contingencies are adequate.
20. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Tanggal perolehan
8.802 132
(244)
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi telah memadai.
Imbalan kerja karyawan (Catatan 35) Hutang kepada perusahaan induk dan cabang regional (Catatan 34) Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Jaminan yang diterima Lain-lain
The changes in the estimated losses on commitments and contingencies during the year are as follows:
2010
2009
168.938
199.644
168.938
199.644
68
Date Obtained November 17, 2003
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
21. SUBORDINATED LOANS (continued) The Bank obtained an additional subordinated loan of US$30 million (full amount) on November 17, 2003 to strengthen the Bank’s balance sheet, fund the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general corporate purposes. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semiannual installments of US$1.25 million (full amount), commencing June 10, 2006 until June 4, 2018. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.
Pada tanggal 17 November 2003, Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan sebesar US$30 juta (nilai penuh) untuk memperkuat neraca Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan perusahaan umum. Suku bunga pinjaman sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$1,25 juta (nilai penuh), dimulai pada tanggal 10 Juni 2006 sampai dengan tanggal 4 Juni 2018. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik. 22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham yang Diterbitkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued and Fully Paid Shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
Nilai Nominal (nilai penuh)/ Par Value (full amount)
814.281 242.998 242.998 121.498
500.000 500.000 500.000 500.000
8.225
500.000
1.430.000
Jumlah/ Amount
407.140 121.499 121.499 60.749
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
56,94 16,99 16,99 8,50
4.113
0,58
715.000
100,00
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).
Based on the merger deed (Akta Penggabungan) which was formally covered in the deed No. 110 of Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase in Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).
Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh: Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B. A. dengan 814.281 saham sebesar Rp407.140 PT Mitra Usaha Kencana Sakti dengan 8.225 saham sebesar Rp4.113 PT Aditirta Suryasentosa dengan 242.998 saham sebesar Rp121.499 PT Antarindo Optima dengan 242.998 saham sebesar Rp121.499 PT Antariksabuana Citanagara dengan 121.498 saham sebesar Rp60.749.
Such authorized capital has been subscribed and fully paid-up by: Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B. A. with 814,281 shares amounting to Rp407,140 PT Mitra Usaha Kencana Sakti with 8,225 shares amounting to Rp4,113 PT Aditirta Suryasentosa with 242,998 shares amounting to Rp121,499 PT Antarindo Optima with 242,998 shares amounting to Rp121,499 PT Antariksabuana Citanagara with 121,498 shares amounting to Rp60,749.
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME 2010
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Lain-lain
2009
899.804 103.777
1.004.656 88.909
18.190 656 102
7.982 170 186
1.022.529
1.101.903
Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks Others
Pendapatan bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.688 dan Rp2.303 (Catatan 34).
Interest income from related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp2,688 and Rp2,303, respectively (Note 34).
Sejak 1 Januari 2010, sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006), provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diperhitungkan sebagai biaya perolehan kredit yang diberikan dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Starting January 1, 2010, relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006), fees and commission related to lending activities are calculated as part of acquisition cost on loan and recognized as interest income by amortization using effective interest rate method.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE 2010
Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposito berjangka Tabungan Giro Interbank call money Sertifikat deposito Premi asuransi untuk program penjaminan nasabah (Catatan 37) Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Transaksi derivatif Lain-lain
2009
340.487 26.690 41.746 984 62
421.209 31.874 39.580 2.682 453
18.126 4.219 4.099 29.921 8.256
16.057 15.160 7.187 352 9.733
474.590
544.287
Deposits from customers and other banks: Time deposits Savings deposits Current accounts Interbank call money Certificate of deposits Insurance premiums on third party funds guarantee program (Note 37) Fund borrowings Subordinated loans Derivative transactions Others
Beban bunga untuk pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp6.887 dan Rp13.230 (Catatan 34).
Interest expense to related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp6,887 and Rp13,230, respectively (Note 34).
25. BEBAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
25. PROVISION FOR (REVERSAL OF) IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2010 Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) Surat-surat berharga (Catatan 6d) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8i) Tagihan akseptasi (Catatan 9a)
2009 49.991 -
(87) (137) 108 (298) 55.572 767
49.991
55.925
70
Current accounts with other banks (Note 4e) Placements with other banks (Note 5e) Marketable securities (Note 6d) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8i) Acceptances receivables (Note 9a)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN ATAS ASET NON-KEUANGAN
26. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON NON-FINANCIAL ASSETS
2010 Agunan yang diambil alih (Catatan 13) Aset lain-lain (Catatan 13)
2009 1.420 24
1.916 -
1.444
1.916
27. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
27. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS 2010
Gaji dan upah Bonus dan tunjangan hari raya Tunjangan kesehatan Pendidikan dan pelatihan Imbalan pasca-kerja Tunjangan lembur Asuransi karyawan (Jamsostek) Lain-lain
2009
135.647 41.482 22.078 11.982 18.152 4.632 4.170 12.588
123.229 45.591 21.855 11.175 9.953 4.618 3.580 6.918
250.731
226.919
Salaries and wages Bonus and holiday allowances Medical allowances Education and training Post-employment benefits Overtime allowances Employees insurance (Jamsostek) Others
The employee benefits consist of contribution pension plan and an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law amounting to Rp4,036 and Rp9,309 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 35).
Imbalan pasca-kerja mencakup kontribusi program pensiun dan suatu kewajiban manfaat karyawan yang tidak didanai berdasarkan UU Ketenagakerjaan masing-masing berjumlah Rp4.036 dan Rp9.309 pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 35). 28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2010
Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat Penyusutan (Catatan 12) Perlengkapan kantor Biaya jasa profesional Sewa Media komunikasi Iklan dan promosi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Perjalanan dinas Surat-menyurat dan telekomunikasi Asuransi Lain-lain
Foreclosed collaterals (Note 13) Other assets (Note 13)
2009 52.698 24.273 21.897 18.484 16.351 11.716 10.988 8.739 6.327 5.592 2.981 2.451 11.113
59.023 23.593 19.175 22.863 18.690 12.668 8.622 11.546 5.704 4.693 3.806 2.650 11.384
193.610
204.417
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, beban umum dan administrasi yang dibayarkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp52.698 dan Rp59.023 (Catatan 34). Beban administrasi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi, manajemen, audit, pengendalian dan kepatuhan, sumber daya manusia, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan oleh perusahaan induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang disepakati bersama.
Administration expenses charged by head office Depreciation (Note 12) Office supplies Professional fees Rent Media communication Advertising and promotion Repairs and maintenance Electricity and water Business travel Mailing and telecommunications Insurance Others
As of December 31, 2010 and 2009, general and administrative expenses incurred with related parties amounted to Rp52,698 and Rp59,023, respectively (Note 34). Administration expenses with the related parties are expenses incurred such as information technology services, management, audit, control and compliance, human resources, and other services provided by the parent company and its other regional branches, which are determined based on mutually agreed terms and conditions.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consisting of the following:
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak terkait terdiri dari: 2010 Komitmen Kewajiban komitmen: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Jumlah kewajiban komitmen
2009 Commitments Commitment payables: Unused loan facilities
(4.611.358)
(2.022.840)
(140.831)
(205.213)
(4.752.189)
(2.228.053)
Total commitment payables
105.971 2.241.582
Contingencies Contingent receivables: Interest receivables on non-performing loans Bank guarantee received
Outstanding irrevocable letters of credit
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga kredit bermasalah Bank garansi yang diterima
142.701 1.507.373
Kewajiban kontinjensi: Bank garansi yang diterbitkan
(220.068)
Tagihan kontinjensi - net
1.430.006
Komitmen dan kontinjensi - bersih
Contingent payables: Bank guarantees issued
(215.751) 2.131.802
(3.322.183)
(96.251)
Contingent receivables - net Commitments and contingencies - net
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp70.065 dan Rp36.745 (Catatan 34).
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of commitments and contingent transactions with related parties amounted to Rp70,065 and Rp36,745, respectively (Note 34).
30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA
30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY 2010
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas
159.268
-
-
-
-
-
159.268
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Surat-surat berharga Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - bersih
607.963 55.939
-
-
-
-
-
607.963 55.939
Jumlah
-
-
-
-
-
-
-
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current account with other banks Less allowance for impairment losses Placements with Bank Indonesia and other banks Less allowance for impairment losses Marketable securities Less allowance for impairment losses Derivatives receivable Less allowance for impairment losses Loans Less allowance for impairment losses Acceptances receivable Less allowance for impairment losses
55.224 33 2.722
1.193 27.627
5.342 17.064
34.050 181.729 38.440
505 37.449 -
-
55.224 41.123 181.729 37.449 85.853
Accrued interest receivable Prepaid expense Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets - net
2.016.133
2.070.006
5.373.870
2.953.356
739.261
(306.412)
12.846.214
Total
-
-
-
-
-
-
-
48.072
196.239
-
-
-
-
244.311
134.685
297.156
1.003.159
94.010
33.941
-
1.562.951
2.969
8.727
-
-
-
-
11.696
934.529
1.467.878
4.329.585
2.596.156
667.366
-
9.995.514
14.729
71.186
18.720
8.971
-
72
(306.412) -
(306.412) 113.606
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)
30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued) 2010
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
13.000 8.296.709 1.590.469 2.898 14.729 8.992
314.038 10.000 8.817 71.186 -
231.303 36 18.720 33.835 -
8.971 -
439.700 -
-
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 8.992
8.235
-
-
-
-
-
8.235
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies
26.455 -
33 -
53.187 -
294.026 -
168.938
-
373.701 168.938
Accruals and other liabilities Subordinated loans
Jumlah
9.961.487
404.074
337.081
302.997
608.638
-
11.614.277
Total
(7.945.354)
1.665.932
5.036.789
2.650.359
130.623
1.231.937
Net assets (liabilities)
Aset (kewajiban) bersih
(306.412 )
2009 >1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas
149.726
-
-
-
-
-
149.726
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Surat-surat berharga Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - bersih
387.927 24.676
-
-
-
-
-
387.927 24.676
Jumlah
-
-
-
-
-
22.102
-
-
-
-
104.260
682.285
-
120.457
1.060
(176) -
(176) 908.062
656
439
4.712
-
-
(128) -
(128) 5.807
243.317
1.342.763
4.300.208
3.097.419
607.988
(30) -
(30) 9.591.695
9.419
70.718
23.909
-
-
(215.541 ) -
(215.541 ) 104.046
-
-
-
-
-
(1.076)
64.195 10 3.968
1.853 4.275
6.377 10.963
28.157 197.308 17.221
2.446 3.511 -
4.346.169
3.460.562
615.005
1.010.256
2.102.333
(2.103) -
31.185 (187.869 )
(2.103) 22.102
(1.076)
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current account with other banks Less allowance for impairment losses Placements with Bank Indonesia and other banks Less allowance for impairment losses Marketable securities Less allowance for impairment losses Derivatives receivable Less allowance for impairment losses Loans Less allowance for impairment losses Acceptances receivable Less allowance for impairment losses
64.195 38.843 197.308 3.511 67.612
Accrued interest receivable Prepaid expense Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets - net
11.346.456
Total
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
14.944 7.821.447 524.506 3.309 9.419 19.655
398.983 16.115 1.453 70.718 212.562 -
134.662 24 23.909 532.875 -
-
-
-
14.944 8.355.092 540.621 4.786 104.046 745.437 19.655
7.963
-
-
-
-
-
7.963
Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies
22.770 -
906 -
49.129 -
115.937 -
199.644
-
188.742 199.644
Accruals and other liabilities Subordinated loans
Jumlah
8.424.013
700.737
740.599
115.937
199.644
-
10.180.930
Total
1.401.596
3.605.570
3.344.625
415.361
1.165.526
Net assets (liabilities)
Aset (kewajiban) bersih
(7.413.757)
73
(187.869 )
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)
30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan satu bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
The main steps taken by the Bank in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to one month are to increase the services being provided to depositors and offer competitive interest rates and interesting products to customers to keep the stability and continuity of deposits in the Bank. In addition, the Bank also intensified its collection efforts to troubled debtors.
31. POSISI DEVISA NETO
31. NET OPEN POSITION
Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 28 Januari 2010 mengenai Perubahan Ketiga atas Peraturan BI No. 5/13/PBI/2003 mengenai PDN untuk Bank Komersil. Berdasarkan surat keputusan ini, bank-bank diharuskan untuk menjaga posisi devisa neto keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
Net Open Position (NOP) as of December 31, 2010 and 2009 are computed based on BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated January 28, 2010 regarding The Third Amendment of BI Regulation No. 5/13/PBI/2003 regarding NOP for Commercial Banks. Based on these regulations, banks are required to maintain an overall net open position at a maximum of 20% of the total regulatory capital.
PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2010 and 2009 are calculated as follows:
Aset Assets
Mata uang
Mata uang asing/ Foreign currencies
2010 Kewajiban Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing/ Foreign currencies
Bersih - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
871.558 842 77.634 38 550 40 185 275 34
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
Neraca Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
On balance sheet 247.429.190 348.343.115 4.268.684 2.726 59.982 598.063 159.609 4.482.991 4.878
2.229.337 38.579 51.301 38 550 5.753 185 31.497 34
344.161.487 340.740.406 10.728.500 593.905 4.443.850 -
2.357.274
3.100.895 37.737 128.935 5.713 31.222 -
96.732.297 7.602.709 6.459.816 2.726 59.982 4.158 159.609 39.141 4.878
3.304.502
951.156
Keseluruhan (neraca dan rekening administratif)
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
Aggregate (on and off balance sheet)
400.124.972 535.945.824 10.910.227 2.726 8.059.999 598.063 159.609 4.508.753 4.878
3.605.126 59.356 131.119 38 73.906 5.753 185 31.678 34
399.155.050 531.124.153 10.911.891 8.000.017 593.905 4.464.772 -
3.907.195
3.596.387 58.822 131.139 73.356 5.713 31.369 3.896.786
Jumlah Modal Persentase PDN terhadap modal
74
969.922 4.821.670 1.664 2.726 59.982 4.158 159.609 43.980 4.878
8.739 534 20 38 550 40 185 309 34
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
10.449 1.418.323
Total Capital
0,74%
Percentage of NOP to capital
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
31. NET OPEN POSITION (continued) NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2010 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2010 Rasio PDN (Keseluruhan)
1.468.978 0,71%
Total Capital as of November 30, 2010 NOP Ratio (Aggregate)
2009 Aset Assets
Mata uang
Mata uang asing/ Foreign currencies
Kewajiban Liabilities Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Bersih - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
83.258 164 9.438 26 636 89 209 552 56 6
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar Danish Krone
Neraca Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand Krone Denmark
On balance sheet 284.107.504 395.987.866 1.809.276 2.044 75.238 12.175 172.516 787.083 8.862 3.297
2.669.190 40.466 24.502 31 636 111 209 5.277 56 6
292.969.452 397.592.719 2.506.197 330 2.413 704.751 -
2.752.448 40.630 33.940 5 22 4.725 -
2.740.484
8.861.948 1.604.854 696.921 1.714 75.238 9.762 172.516 82.333 8.862 3.297
2.831.770
94.434
Jumlah Modal Persentase PDN terhadap modal
1.384.667
Total Capital
6,82%
Percentage of NOP to capital
Keseluruhan (neraca dan rekening administratif)
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand Krone Denmark
Aggregate (on and off balance sheet)
373.043.960 395.987.866 2.469.276 2.044 75.238 12.175 172.516 787.083 8.862 3.297
3.504.748 40.466 33.440 31 636 111 209 5.277 56 6
65
373.301.694 397.592.719 1666 2.531.230 330 2.413 761.280 -
3.584.980
3.507.169 40.630 34.279 5 22 5.104 3.587.209
Jumlah Modal Persentase PDN terhadap modal
32. RASIO KECUKUPAN MINIMUM
PENYEDIAAN
2.421 164 839 26 636 89 209 173 56 6
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar Danish Krone
4.619 1.384.667
Total Capital
0,33%
Percentage of NOP to capital
NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2009 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2009 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2009 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
257.734 1.604.854 61.953 1.714 75.238 9.762 172.516 25.804 8.862 3.297
1.428.711 6,39% 0,32%
MODAL
Total Capital as of November 30, 2009 NOP Ratio (On-Balance Sheet) NOP Ratio (Aggregate)
32. CAPITAL ADEQUACY RATIO Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. RASIO KECUKUPAN MINIMUM (lanjutan)
PENYEDIAAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL
32. CAPITAL ADEQUACY RATIO (continued)
2010
2009 *)
Dengan pembebanan risiko kredit:
Credit risk charges:
Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit
1.418.323 11.065.162
1.384.667 10.097.044
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
12,82%
13,71%
CAR - credit risk
Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit dan pasar
Credit and market risks charges: 1.418.323 11.091.475
1.384.667 10.186.363
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
12,79%
13,59%
CAR - credit and market risks
Dengan pembebanan risiko kredit, pasar dan operasional Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional
Credit market and operational risks charges: 1.418.323 12.148.069
-
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
11,68%
-
CAR - credit, market and operational risks
8%
8%
Minimum CAR based on BI regulation
KPMM minimum yang diwajibkan oleh BI *) Tidak memperhitungkan risiko operasional
*) Without operational risk
The calculation of the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) is in compliance with Bank Indonesia dated Regulation No. 10/15/PBI/2008 September 24, 2008 regarding “General Banks Capital Adequacy”. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk for position as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “Calculation of RWA for Operational Risk Using Basic Indicator Approach (BIA)”, while for position as of December 31, 2009, the calculation of RWA is complied with Bank Indonesia Circular Letter No. 8/3/DPNP dated January 30, 2006 regarding “Amendment of Calculation of Risk Weighted Assets for Small Loan, Housing Loan, and Officers/Pensioners Loan”.
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum”. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional pada posisi 31 Desember 2010 telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)”, sedangkan untuk posisi 31 Desember 2009, perhitungan ATMR telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/3/DPNP tanggal 30 Januari 2006 tentang “Perubahan Penghitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Kredit Usaha Kecil, Kredit Pemilikan Rumah, dan Kredit Pegawai/ Pensiunan”. 33. PERSENTASE BERMASALAH PRODUKTIF
ASET TERHADAP
PRODUKTIF JUMLAH ASET
33. PERCENTAGE OF EARNING ASSETS TO ASSETS
NON-PERFORMING TOTAL EARNING
The non-performing earning assets ratio (gross) as a percentage of the total earning assets as of December 31, 2010 and 2009 amounted to 5.08% and 4.87%, respectively.
Persentase rasio aset produktif bermasalah sebelum dikurangi penyisihan kerugian (gross basis) terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masingmasing sebesar 5,08% dan 4,87%.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
34. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Rabobank International, Singapore Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Aset lain-lain/Other assets, Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks
Rabobank Nederland
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Penempatan pada bank lain/Placements with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Kewajiban lain-lain/Other liabilities
Rabobank Australia
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Rabobank International, Hong Kong Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Rabobank International London
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Rabobank International Holding BV
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Rabo Club
Organisasi yang dikendalikan oleh Bank/Organization which is controlled by the Bank
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Stiching Rabobank Foundation
Organisasi yang dikendalikan oleh Bank/Organization which is controlled by the Bank
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers
Karyawan kunci/Key management personnel, Pengurus/Management
Kredit yang diberikan/Loans, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban gaji dan imbalan kerja/Salaries and employees’ benefit
PT Aditirta Suryasentosa
Pemegang saham/Shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
PT Antariksabuana Citanagara
Pemegang saham/Shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
PT Antarindo Optima
Pemegang saham/Shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank
Pemegang saham/Shareholder
Penempatan pada bank lain/Placement with other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable, Simpanan dari bank lain/Deposit from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Pinjaman subordinasi/Subordinated loans, Kewajiban lainlain/Other liabilities, Komitmen dan kontinjensi/Commitments and contingencies
Pihak terkait/ Related parties
In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which have normal terms and conditions as those with third parties, except for the loans to the Bank’s employees (Note 8h), as follows:
Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa dimana syarat dan kondisi seperti dengan pihak ketiga, kecuali untuk kredit yang diberikan kepada karyawan Bank (Catatan 8h), sebagai berikut: 2010 Aset Giro pada bank lain (Catatan 4c) Penempatan pada bank lain (Catatan 5b) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8h) Aset lain-lain (Catatan 13) Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah aset
2009 21.307 48.072 4.020 20.366 6.467
10.873 17.605 2.951 16.290 2.252
Assets Current accounts with other banks (Note 4c) Placements with other banks (Note 5b) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8h) Other assets (Note 13)
100.232
49.971
Total assets with related parties
12.846.214
11.346.456
Total assets
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
34. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The percentages of asset balances with related parties as compared to total assets are as follows:
Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 2010
2009
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Aset lain-lain
0,17% 0,37% 0,03% 0,16% 0,05%
0,10% 0,16% 0,03% 0,14% 0,02%
Current accounts with other banks Placements with other banks Derivatives receivable Loans Other assets
Persentase aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset
0,78%
0,45%
Total percentage of assets with related parties to total assets
Kewajiban Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Kewajiban derivatif (Catatan 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Kewajiban lain-lain (Catatan 20) Pinjaman subordinasi (Catatan 21)
27.242 312.319 6.105 84.469 41.241 168.938
19.414 15.271 340 212.562 32.526 199.644
Liabilities Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note16) Derivatives payable (Note 7) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 20) Subordinated loans (Note 21)
Jumlah kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
640.314
479.757
Total liabilities with related parties
11.614.277
10.180.930
Total liabilities
Jumlah kewajiban
The percentages of liability balances with related parties as compared to total liabilities are as follows:
Persentase atas saldo kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut: 2010
2009
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Pinjaman yang diterima Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
0,23% 2,69% 0,05% 0,73% 0,36% 1,45%
0,19% 0,15% 0,00% 2,09% 0,32% 1,96%
Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Persentase kewajiban kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban
5,51%
4,71%
Total percentage of liabilities with related parties to total liabilities
2010 Laba Rugi Pendapatan bunga (Catatan 23) Beban bunga (Catatan 24) Beban umum dan administrasi (Catatan 28)
2009 2.688 6.887
2.303 13.230
52.698
59.023
The percentages of profit and loss accounts with related parties as compared to totals respectively are as follows:
Persentase atas saldo laba rugi dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah masing-masing adalah sebagai berikut: 2010 Pendapatan bunga Beban bunga Beban umum dan administrasi
Profit and loss Interest income (Note 23) Interest expenses (Note 24) General and administrative expenses (Note 28)
2009
0,26% 1,45% 27,22%
78
0,21% 2,43% 28,87%
Interest income Interest expenses General and administrative expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
34. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Komitmen dan kontinjensi Kewajiban kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 29)
2009
70.065
35. IMBALAN KERJA KARYAWAN
36.745
Commitments and contingencies Contingent payables Bank guarantees issued (Note 29)
35. EMPLOYEE BENEFITS
Bank mempunyai suatu program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP-331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.
The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Minister of Finance in its decree No. KEP331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.
Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2010 and 2009 was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.
Asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung kewajiban atas kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
Suku bunga per tahun 9% 10% Hasil yang diharapkan dari aset program 9% 9% Tingkat kenaikan gaji 8% 8% Tingkat mortalitas TMI 1999 TMI 1999 Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Interest rate per year Expected return on plan assets Salary increase rate Mortality rate Retirement age Actuarial valuation method
Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun berjalan adalah Rp7.742 (Catatan 27).
The current year’s contribution under the pension plan is Rp7,742 (Note 27).
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari kewajiban bersih yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca dalam hubungannya dengan kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, oleh aktuaris independen (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya tertanggal 10 Maret 2011 dan 1 Maret 2010.
The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the statement of income and amounts recognized in the balance sheet in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2010 and 2009 by an independent actuary (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 10, 2011 and March 1, 2010, respectively.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a.
35. EMPLOYEE BENEFITS (continued) a.
Rekonsiliasi antara kewajiban yang diakui pada neraca dan kewajiban aktuaria adalah sebagai berikut: 2010 Nilai kini kewajiban Biaya jasa masa lalu yang belum diakui - non-vested Biaya jasa masa lalu yang belum diakui - vested Keuntungan aktuaria yang belum diakui Kewajiban yang diakui pada neraca
b.
2009
42.597
37.156
-
-
22.497
23.586
Present value of obligation Unrecognized past service cost non-vested Unrecognized past service cost - vested
1.332
4.855
Unrecognized actuarial gain
66.426
65.597
Liability recognized in the balance sheets
b.
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas kewajiban bersih yang diakui di neraca: 2010
c.
The reconciliation between the liability recognized in the balance sheets and the actuarial obligation is as follows:
The changes during the year of the net liability recognized in the balance sheets:
2009
Kewajiban bersih pada awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat
65.597 4.036 (3.207)
58.800 9.309 (2.512)
Kewajiban bersih pada akhir tahun
66.426
65.597
c.
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria tahun berjalan - bersih Amortisasi biaya jasa masa lalu Amortisasi biaya jasa masa lalu non-vested Keuntungan atas kurtailmen dan settlement Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi
Net liability at beginning of year Expense recognized during the year Benefit payments Net liability at end of year
Employee benefit expense recognized in the statements of income:
2009 5.456 3.716
4.556 5.372
(444) (1.090)
359 (1.090)
(3.602) 4.036
36. MANAJEMEN RISIKO
-
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognized in current year Amortization of past service cost Amortization of past service cost non-vested Gain on curtailment and settlement
9.309
Expense recognized in the statements of income
112
36. RISK MANAGEMENT The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank understands, measures, and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address these risks.
Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portfolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat memahami, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dibentuk untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan. 80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko utama yang dihadapi oleh Bank adalah risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas serta risiko operasional dan hukum. Bank memfokuskan seluruh kategori risiko melalui komite terkait, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.
The Bank is primarily exposed to credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, and operational and legal risks. The Bank focuses all risk categories through appropriate committees, with relevant members, authorities and proper minute taking.
Terdapat Komite Manajemen Risiko gabungan untuk menganalisa risiko di Bank. Dalam Komite Manajemen Risiko ini, kepatuhan, audit, dan isu-isu peraturan juga didiskusikan. Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.
There is a Risk Management Committee to review the risks in the Bank. In this Risk Management Committee, compliance, audit, and regulatory issues are also discussed. The Risk Management Committee reports fourtimes a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.
Disamping Komite Manajemen Risiko, Bank juga mempunyai Asset and Liability Committee/Balance Sheet Risk Management Committee, KYC Committee, Rapat Dewan Direktur, Komite Audit dan Kepatuhan, dan Komite Kredit yang membahas semua risiko, kontrol, dan limit terkait masing-masing topik. Semua Komite ini diatur oleh Risk Management Committee Charter.
In addition to the Risk Management Committee, the Bank also has Assets and Liability Committee/Balance Sheet Risk Management Committee, KYC Committee, Board of Directors meetings, Audit and Compliance Committee, and Credit Committee which discuss all relevant risks, controls, and limits related to their subjects. These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Committee Charter.
Profil Risiko
Risk Profile
Dalam upaya meningkatkan good corporate governance dan manajemen risiko pada industri perbankan, telah diterbitkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang selanjutnya telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, yang mewajibkan Bank untuk menyampaikan laporan profil risiko triwulanan sejak tahun 2005.
In order to develop good corporate governance and risk management in the banking industry, PBI No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regarding Risk Management Implementation For Commercial Banks was issued, which has been amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, which requires the Bank to submit quarterly risk profile report starting 2005.
Sebagaimana diamanatkan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi Desember 2010 predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.
In relation to the implementation of risk management as required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 2010 provided the Bank’s overall risk profile is at the low to moderate composite risk level.
Risiko Kredit
Credit Risk
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, dan restrukturisasi kredit. Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisa kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit hanya dapat dilakukan jika disetujui oleh Komite Kredit.
The Bank has written credit policies and guidelines which specify the procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision, and credit restructuring. Through the credit policies, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. No credit decision can be made unless it is approved by the Credit Committee.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.
Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara berkala oleh Chief Financial and Risk Officer, dan perubahan dilakukan untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang baru.
The policy is reviewed and approved by the Chief Financial and Risk Officer on a regular basis, and is amended as needed to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations.
a. Risiko kredit maksimum
a. Maximum credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di neraca, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi yang diterbitkan dan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi, L/C, dan SKBDN tersebut terjadi.
For financial assets recognized on the balance sheet, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank has to pay if the obligation of the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C are called upon.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada neraca (on-balance sheet) dan rekening administratif (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of on-balance sheet and off-balance sheet financial instruments, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:
31 Desember/ December 31, 2010 Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Rekening Administratif Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Bank garansi
31 Desember/ December 31, 2009
607.963 55.939
387.927 24.676
244.311 1.562.951 11.696 9.995.514 113.606
22.102 908.062 5.807 9.591.695 104.046
Balance sheets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Off Balance sheets
140.831
205.213
Outstanding irrevocable letters of credit
4.611.358 220.068
2.022.840 215.750
Unused loan facilities Bank guarantee
17.564.237
13.488.118
b. Konsentrasi risiko kredit
b. Concentration of credit risk As of December 31, 2010, the disclosure on the maximum credit risk by concentration without taking into account any collateral held and master netting agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2010, pengungkapan risiko kredit maksimum berdasarkan konsentrasi sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki dan perjanjian master netting. 82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) In terms of concentration of credit risk by geography, Bank’s portfolio distribution reflected the domestic economic concentration activities, as follows:
Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis, distribusi portofolio Bank mencerminkan distribusi konsentrasi dari aktivitas ekonomi di dalam negeri, sebagai berikut:
2010 (Tidak diaudit/Unaudited)
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Jumlah/ Total
Neraca Giro pada Bank Indonesia
607.963
-
-
-
-
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
19.568
-
-
-
36.371
55.939
196.239 1.559.576 7.662 4.678.899 111.394
34 3.029.640 2.212
1.587.288 -
579.739 -
48.072 3.375 4.000 119.948 -
244.311 1.562.951 11.696 9.995.514 113.606
Rekening Administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
607.963
Balance Sheet Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
2.952.287
963.545
573.906
64.896
56.724
4.611.358
Unused loans facilities
111.453
21.746
7.632
-
-
140.831
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C
130.697
12.565
6.441
-
70.365
220.068
Bank guarantees issued
10.375.738
4.029.742
2.175.267
644.635
338.855
17.564.237
In terms of concentration of credit risk by industry sector, corporate portfolio remained focus on food and agricultural sectors (trade), while retail portfolio are diversified into various economic sectors.
Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri, portofolio korporat tetap berfokus pada sektor pangan dan agrikultur (perdagangan), sementara portofolio ritel terdiversifikasi kedalam berbagai sektor ekonomi yang bervariasi.
2010 (Tidak diaudit/Unaudited) Keuangan/ Financial Neraca Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Rekening Administratif Fasilitas kredit yang Belum digunakan L/C dan SKBN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
Pemerintah/ Government
Konsumsi/ Consumers
Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Trade Construction Manufacturing Services
Jumlah/ Total
607.963
-
-
-
-
-
-
607.963
55.939
-
-
-
-
-
-
55.939
244.311 1.434.535 5.499 234.661
128.416 -
1.521.102
103 3.498.334
348.917
6.094 2.871.549
1.520.951
244.311 1.562.951 11.696 9.995.514
-
-
-
64.668
-
48.732
206
113.606
Balance Sheet Current account with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
415.680
-
172.946
1.897.879
77.221
1.792.284
255.348
4.611.358
Unused loans
-
-
-
77.168
52.577
7.632
3.454
140.831
Outstanding Irrevocable L/C and domestic L/C Bank guarantees issued
70.065
-
60.530
65.604
1.234
13.014
9.621
220.068
3.068.653
128.416
1.754.578
5.603.756
479.949
4.739.305
1.789.580
17.564.237
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya
c. Collaterals and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang, dan piutang.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories, and receivables.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
d. Kualitas aset keuangan
d. Quality of financial assets
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada Catatan 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 atas laporan keuangan.
The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in Notes 4, 5, 6, 7, 8, and 9 to the financial statements.
Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan secara akurat dan konsisten peringkat risiko di seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi fokus manajemen risiko atas risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan dinilai dan diperbaharui secara berkala.
It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates focused management of the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions, and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide the main inputs for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly.
e. Evaluasi penurunan nilai
e. Impairment assessment
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal yang diketahui. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas: individually assessed allowances and collectively assessed allowances.
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) (i). Evaluasi penurunan individual
e. Impairment assessment (continued)
nilai
secara
(i). Individually assessed allowances The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors’ business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy ensure, the availability of other financial support, the realizable value of collateral, and the timing of expected cash flows. Allowance for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances require more careful attention.
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih. (ii). Evaluasi penurunan nilai secara kolektif
(ii). Collectively assessed allowances
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2m.
Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2m.
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010:
Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2010:
Giro pada bank lain
Current accounts with other banks 2010 Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired
Rupiah Valuta asing Penyisihan kerugian Penurunan nilai Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
8.473 47.466
-
-
8.473 47.466
55.939
-
-
55.939
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
55.939
-
-
55.939
Total
85
Rupiah Foreign currencies
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) Placement with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2010
Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Valuta asing Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
196.239 48.072
-
-
196.239 48.072
244.311
-
-
244.311
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
244.311
-
-
244.311
Total
Rupiah Foreign currencies
Marketable securities
Surat-surat berharga 2010
Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Perum Pegadaian Obligasi Pemerintah Laba yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Valuta asing Wesel ekspor - bersih Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total Rupiah Certificate of Bank Indonesia Perum Pegadaian bonds Government bonds Unrealized gain from increase in fair value
1.428.072 1.000 126.833
-
-
1.428.072 1.000 126.833
2.094
-
-
2.094
1.557.999
-
-
1.557.999
4.952
-
-
4.952
1.562.951
-
-
1.562.951
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
1.562.951
-
-
1.562.951
Total
Foreign currencies Export bills - net
Derivatives receivable
Tagihan derivatif 2010
Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Swap mata uang asing Kontrak berjangka mata uang asing Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
5.185
-
-
5.185
Foreign currency swap
6.511
-
-
6.511
-
-
-
-
Foreign currencies Forward Allowance for impairment losses
11.696
-
-
11.696
Total
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) Loans
Kredit yang diberikan 2010
Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Karyawan Korporasi Kredit berjangka Kredit perdagangan Kredit sindikasi Kredit rekening koran Umum Kredit rekening koran Kredit angsuran berjangka Kredit berjangka Kredit akseptasi trust receipt (T/R) Konsumsi Kredit kepemilikan rumah Kredit kendaraan bermotor Kredit serbaguna Kredit karyawan sejahtera
\
Valuta asing Korporasi Kredit berjangka Kredit perdagangan Kredit sindikasi Umum Kredit angsuran berjangka Kredit berjangka Kredit akseptasi trust receipt (T/R)
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
35.755
-
-
35.755
1.484.332 260.851 71.444 58
34.756 3.000
16.758 -
1.535.846 260.851 71.444 3.058
2.501.739 1.734.959 731.005
25.000 72.940 306.000
75.587 41.033 -
2.602.326 1.848.932 1.037.005
2.321
-
-
2.321
413.535 21.872 5.922 18
-
19.516 690 7 -
433.051 22.562 5.929 18
7.263.811
441.696
153.591
7.859.098
723.890 672.703 276.147
16.941 23.911 -
-
740.831 696.614 276.147
71.103 326.484
13.998
1.476
71.103 341.958
9.763
-
-
9.763
2.080.090
54.850
1.476
2.136.416
9.343.901
496.546
155.067
9.995.514
(89.543)
(190.341)
9.254.358
306.205
(26.528 ) 128.539
Rupiah Employee Corporate Term loans Trade loans Syndicated loans Demand loans Commercial Demand loans Installment loans Term loans Acceptance trust receipt (T/R) loans Consumer Housing loans Car loans Multi purpose loans Employee welfare loans
Foreign currencies Corporate Term loans Trade loans Syndicated loans Commercial Installment loans Term loans Acceptance trust receipt (T/R) loans
(306.412)
Total Allowance for impairment losses
9.689.102
Acceptance receivables
Tagihan akseptasi 2010
Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Valuta asing Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
3.254 110.352
-
-
3.254 110.352
113.606
-
-
113.606
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
113.606
-
-
113.606
Total
87
Rupiah Foreign currencies
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko berkurangnya pendapatan dimasa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai dari instrumen keuangan dapat berubah akibat dari perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditi, harga ekuitas, dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen sensitif pada risiko pasar. Dampak risiko pasar merupakan hasil dari fungsi aktivitas pengelolaan aset dan kewajiban Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan.
Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices, and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments.
Pengelolaan aset dan kewajiban dimulai dengan proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing, dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Financial and Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan, dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The asset and liability management process begins with an assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US DollarRupiah exchange rate, and other macro economic factors. Liquidity, foreign currency, and interest rate risk are reported on a daily basis to the Chief Financial and Risk Officer. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk, and foreign exchange risk.
a.
a.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Simpanan merupakan kewajiban yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit.
The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements.
Untuk simpanan yang dibayarkan dalam Rupiah, tingkat suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, tingkat suku bunga adalah sesuai dengan tingkat suku bunga pasar yang bervariasi tergantung kondisi pasar dan pesaing dan tanggal jatuh tempo serta besarnya nilai simpanan tersebut.
The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Komite Manajemen. Cost of funds rate terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.
The Bank determines the interest rates for the lending products using a cost of funds rate plus a risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Management Committee. The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.
Premi risiko yang diterapkan pada pinjaman tertentu tergantung kepada beberapa faktor termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.
The risk premium applied to a particular loan is dependent on a number of factors including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the proposed use of the loan.
Tabel berikut mengikhtisarkan eksposur risiko tingkat bunga Bank atas aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tidak untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2010. Aset dan kewajiban Bank disajikan pada nilai tercatat dan dikelompokkan berdasarkan tanggal kontraktual perubahan tingkat bunga atau tanggal jatuh tempo:
The table below summarizes the Bank’s interest rate risk exposure on non-trading financial assets and liabilities as of December 31, 2010. The Bank’s assets and liabilities are included at carrying amount and categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
2010 (Tidak diaudit/Unaudited)
Jumlah/ Total Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
b.
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 - 12 bulan/ months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1 - 5 tahun/ years
607.963 55.939
607.963 55.939
-
-
244.311 1.562.951 9.995.514
244.311 431.841 2.402.407
1.003.159 4.329.585
94.010 2.596.156
- Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks 33.941 Marketable securities 667.366 Loans
12.466.678
3.742.461
5.332.744
2.690.166
701.307
8.842.050 1.456.309 473.535
8.610.747 1.456.309 -
231.303 33.835
-
439.700
10.771.894
10.067.056
265.138
-
439.700
1.694.784
(6.324.595)
5.067.606
2.690.166
261.607
b.
Risiko perdagangan
Deposits from customers Deposits from other banks Fund borrowings
Trading risk In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces daily, weekly, and monthly value at risk reports for all the financial products traded by the Bank. The value at risk reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange rates, and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a quarterly basis.
Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan, dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap triwulanan. 89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) c.
36. RISK MANAGEMENT (continued) Market Risk (continued) c.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury Department, which is required to follow the policies and procedures set by the Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank complies with the BI requirement that the net open position in all foreign currencies be no more than 20% of the Tier I and Tier II capital. As of December 31, 2010, the ratio of net open position (aggreggate) was 0.74% (2009: 0.33%) of the total Tier I and Tier II capital.
Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada Departemen Treasury dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 0,74% (2009: 0,33%) dari jumlah modal Tier I dan Tier II. Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito, dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko atas kenaikan cost of funds yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi Bank aset pada waktu yang tepat pada harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi baik seluruh kewajiban kontraktual maupun kewajiban keuangan menurut ketentuan yang berlaku setiap saat, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.
Liquidity risk arises in the funding of lending activities, the repayment of deposits and in the management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increases in the cost of funding the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.
Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dalam pemberian kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Treasury.
The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Department.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems, and/or from external events which affect the Bank’s operations.
Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko juga dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan, dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.
As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can generally be classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from noneconomic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud, and man-made or natural disasters. 90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank secara menyeluruh dan prosedur pada setiap departemen.
ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.
yang utama yang Risiko operasional mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Top Down dan Bottom Up Risk and Control SelfAssessment untuk semua lini bisnis internasional termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan. Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.
The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Top Down and Bottom Up Risk and Control Self-Assessment of all global business lines including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year. The resulting Key Risk Indicators (“KRIs”) and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.
Semua KRI dan insiden ataupun kerugian yang signifikan didaftarkan di dalam Risk and Control Manajemen Informasi (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Rabobank International yang berada di kantor pusat. Di sistem ini, semua pemilik kontrol perlu mengkinikan data terkait KRI secara rutin setiap bulan.
All of the KRIs and signfiicant incidents/losses are registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of Rabobank International located at the head office. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRIs on monthly basis.
Kebijakan dan prosedur operasional yang ada merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.
The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulary requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is in already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.
Bank memantau dan mengelola risiko operasionalnya supaya kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan yang diantisipasikan akan berlaku.
The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated BI regulatory requirements.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak, dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by absence of supporting regulations, weaknesses in agreements such as the criteria for valid contract is not fulfilled, and collateral arrangement is not proper.
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Hukum (lanjutan)
Legal Risk (continued)
Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan (penyediaan dana), treasury, operasional dan jasa, trade finance services, sistem informasi teknologi dan Management Information System (MIS), serta pengelolaan sumber daya manusia.
Legal risk identification is performed in all functional activities that are inherent to loan (lending), treasury, operational and services, trade finance services, information technology system and Management Information System (MIS), and human resources management.
Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedurprosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.
The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting external legal advisors, if necessary.
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.
Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan bahwa keluhan tersebut ditanggapi secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam rapat bulanan Komite Manajemen Risiko.
A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada yang tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank tetapi dapat pula mengakibatkan dicabutnya ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang yang pada akhirnya dapat mempengaruhi bisnis dan operasional Bank secara berkesinambungan.
Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authority body which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.
Dewan Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Divisi Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada code of conduct Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan internal kepatuhan yang terkait, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. The Compliance department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko strategik.
Strategic risk is risk due to inaccurate decision making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.
Pengendalian risiko strategik dilakukan melalui monitoring pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis) yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktorfaktor penyebab kegagalan.
Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan) determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang, dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak terkait dengan Bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, savings deposits, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap, and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners, and related parties of the Bank.
Berdasarkan Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain.
Based on LPS Regulation No. 1 dated March 9, 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificates of deposits, savings deposits, and deposits from other banks.
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.
In accordance with the Government Guarantee Unit (UP3) Letter No. S235/UP3/III/2005 of dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only include deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program ended on September 22, 2005. The regulation with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.
93
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan)
TERHADAP BANK UMUM
37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah:
Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks. The guaranteed balance of each customer in a bank is as follows:
a. b.
PEMERINTAH PEMBAYARAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
maksimal sebesar Rp1.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; maksimal sebesar Rp100, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.
a.
maximum of Rp1,000, from September 22, 2006 until March 21, 2007;
b.
maximum of Rp100, from March 22, 2007 until October 12, 2008.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undangundang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.
On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding the amount of deposits guaranteed by IDIC. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which to Law No. 24 previously according Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.
38. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
38. THE IMPLEMENTATION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Sebagaimana dinyatakan pada Catatan 2d, laporan keuangan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan pertama yang disajikan sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
As stated in Note 2d, the financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the first financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian termasuk penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Bank has identified the adjustments including the following transition adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.
Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) on the Bank’s balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
94
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)
Neraca
Sebelum penyesuaian/ Before adjustment
Aset Giro pada bank lain - bersih (Catatan 4e) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih (Catatan 5e) Surat -surat berharga - bersih (Catatan 6d) Tagihan derivatif - bersih (Catatan 7) Kredit yang diberikan - bersih (Catatan 8i) Tagihan akseptasi - bersih (Catatan 9a) Aset pajak tangguhan (Catatan 18c) Aset lain-lain - bersih (Catatan 13) Ekuitas Saldo laba
38. THE IMPLEMENTATION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006) (continued)
Penyesuaian ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Adjustments to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
Setelah disesuaikan/ As adjusted
Balance Sheet
22.573
228
22.801
21.926 907.934 5.777
176 128 30
22.102 908.062 5.807
Assets Current accounts with other banks (Note 4e) Placements with Bank Indonesia and other banks - net (Note 5e) Marketable securities - net (Note 6d) Derivatives receivable - net (Note 7)
9.376.154 102.970 3.511 67.612
(61.411)* 1.076 11.297 14.585
9.314.743 104.046 14.808 82.197
Loans - net (Note 8i) Acceptances receivable - net (Note 9a) Deferred tax assets (Note 18c) Other assets - net (Note 13)
447.718
(33.891)
413.827
Equity Retained earnings
*) Termasuk angka perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Rp46.826 (Catatan 8i) dan nilai wajar pinjaman karyawan sebesar Rp14.585.
*) Included changes in the allowance for impairment losses amounting to Rp46,826 (Note 8i) and fair value of employee loans amounting to Rp14,585.
Penyesuaian di atas berasal dari penilaian ulang atas penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 2d dan 2m.
The above adjustments were derived from the reassessment of allowance for impairment losses for financial assets in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). The basis for the re-assessment of allowance for impairment losses is disclosed in Notes 2d and 2m.
39. STANDAR AKUNTANSI BARU
39. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan:
The following summarizes the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) issued by the Indonesian Accounting Standards Board (“DSAK”) which are not yet effective as of the completion of the financial statements:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regarding “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan operasi, investasi, maupun aktivitas pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009) regarding “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
c.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c.
PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”. Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
d.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d.
PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e.
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap individual. laporan keuangan secara Penerapan dini diperkenankan.
e.
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Parties”. Requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
f.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”. Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
f.
PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”. Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
g.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
g. PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
96
or
after
January
1,
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
h.
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
h.
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combination”. Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
i.
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
i.
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
j.
PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. Perubahan PSAK ini efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
j.
PSAK No. 25 (Revised 2009) regarding “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011.
k.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai pada aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK No. 48 (Revised 2009) regarding “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
l.
PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l.
PSAK No. 57 (Revised 2009) regarding “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
or
after
January
1,
2011
m. PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets, Held for Sale, and Discontinued Operations”. Legislate accounting for asset held for sale and the presentation and disclosure for discontinued operation.
m. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual serta penyajian dan pengungkapan operasi yang dihentikan.
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
n.
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. Menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.
n.
ISAK No. 10, “Customer Loyalty Program”. Prescribes accounting treatment for entities that grant award credits to customers.
o.
ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs”. Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
o.
ISAK No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”. Web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).
p.
ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
p.
ISAK No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”. Requires that an entity shall not reverse an impairment losses recognized during previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
or
after
January
1,
2011
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a.
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b.
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
c.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) dimasa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
c.
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
d.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
d.
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
e.
PSAK No. 60 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
e.
PSAK No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
f.
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
f.
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”. Applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
g.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
g.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
or
after
January
1,
2012
The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these Standards and Interpretations on its financial statements.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar dan Interprestasi yang direvisi dan yang baru tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
40. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan.
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat berharga - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Kewajiban keuangan: Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Hutang kepada perusahaan Induk dan cabang regional Bunga yang masih harus dibayar Beban masih harus dibayar
Nilai wajar/ Fair value
159.268
159.268
607.963 55.939
607.963 55.939
244.311 1.562.951 11.696 9.689.102 113.606 55.224
244.311 1.562.951 11.696 9.689.102 113.606 55.224
12.500.060
12.500.060
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 168.938
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 168.938
41.241 21.186 11.946
41.241 21.186 11.946
11.297.722
11.297.722
Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - net Placements with Bank Indonesia and other banks - net Marketable securities - net Derivatives receivable - net Loans - net Acceptances receivable - net Accrued interest receivables
Financial liabilities: Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Subordinated loans Payables to the parent company and regional branch Accrued interest payable Accrued expenses
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan kewajiban tertentu selain kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.
Fair values of certain assets and liabilities other than loans and borrowing approximate their carrying amounts due to short-term maturities of these financial instruments and due to the interest rate is at market rate.
Nilai wajar kredit yang diberikan dan pinjaman ang diterima mendekati nilai tercatat karena tingkat bunga selalu dinilai secara berkala.
Fair value of loans and fund borrowings approximate their carrying amounts as the interest rate is always revalued periodically.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41. REKLASIFIKASI AKUN
41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 2009
Deskripsi Akun
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah Direklasifikasi/ As Reclassified
NERACA
BALANCE SHEET
ASET
Tagihan derivatif (Catatan 7) Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 10) Aset lain-lain (Catatan 13)
KEWAJIBAN
Kewajiban derivatif (Catatan 7) Kewajiban lain-lain (Catatan 20)
PENDAPATAN BUNGA
BEBAN BUNGA
Deposito berjangka (Catatan 24) Interbank call money (Catatan 24) Premi asuransi untuk program Penjaminan nasabah (Catatan 24) Lain-lain (Catatan 24)
2.814
5.777
Derivatives receivable (Note 7)
64.236 70.385
(41) (2.773)
64.195 67.612
Accrued interest receivables (Note 10) Other assets (Note 13)
4.760 188.768
26 (26)
4.786 188.742
Derivatives payable (Note 7) Other Liabilities (Note 20)
90.186 1.003.379
(1.277) 1.277 (2.682) 2.682
421.209 2.682
25.790
16.057 (16.057)
16.057 9.733
Yang dilaporkan sebelumnya/ as previously reported
Kas dan setara kas pada akhir tahun
88.909 1.004.656
423.891 -
INTEREST INCOME
Marketable securities (Note 23) Loans (Note 23)
INTEREST EXPENSE
Time deposit (Note 24) Inter bank call money (Note 24) Insurance premiums on third party funds guarantee program (Note 24) Others (Note 24)
42. RECLASSIFICATION OF STATEMENT OF CASH FLOWS Effective January 1, 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2a. Accordingly, for comparative purpose, the cash and cash equivalents in the statements of cash flows for the year ended December 31, 2009 have been restated.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas berubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2a. Untuk tujuan perbandingan, kas dan setara kas dalam laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
Penurunan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun
LIABILITIES
STATEMENTS OF INCOME
42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pembiayaan
ASSETS
2.963
LABA/RUGI Surat-surat berharga (Catatan 23) Kredit yang diberikan (Catatan 23)
Account Description
Yang dilaporkan saat ini / Currently reported
Penyajian kembali/ Restatements
Net cash provided by operating activities Net cash used in investing activities Net cash used in financing activities
2.033.463
(362.769)
1.670.694
(482.859)
450.500
(32.359)
(1.681.628)
-
(1.681.628)
(131.024)
87.731
(43.293)
693.353
709.165
1.402.518
Net decrease in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year
562.329
796.896
1.359.225
Cash and cash equivalents at end of year
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
43. SUBSEQUENT EVENTS
Pemeriksaan Pajak atas pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (“NPWP”) atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita:
Tax audit in relation to the deregistration of Tax Identity Number (“NPWP”) on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita:
Setelah penggabungan usaha (“merger”) antara Bank dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita efektif pada tanggal 24 Juli 2008, seluruh kewajiban perpajakan, termasuk pembayaran dan pelaporan pajak dilakukan oleh Bank sebagai entitas yang bertahan. Terkait dengan hal tersebut di atas, pada tanggal 10 Juni 2010, Bank mengajukan permohonan penghapusan NPWP atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita.
Subsequent to the merger among the Bank with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita effective on July 24, 2008, all taxation liabilities, such as tax payment and reporting is performed by the Bank as the surviving entity. In relation to that matter, on June 10, 2010, the Bank has submitted the application for deregistration of NPWP on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita.
Pada tanggal 11 Februari 2011, Bank menerima Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (“SP3”) sehubungan dengan pengajuan penghapusan NPWP atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita sebagai berikut:
On February 11, 2011, the Bank received Tax Audit Instruction Letter (“SP3”) in relation to the deregistration of NPWP on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita as follows:
1. SP3 untuk PT Bank Haga 2. SP3 untuk PT Bank Hagakita
1. SP3 for PT Bank Haga 2. SP3 for PT Bank Hagakita
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, proses pemeriksaan pajak tersebut belum selesai.
Until the completion date of the financial statements, the tax audit process has not yet been completed.
44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 21 April 2011.
44. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on April 21, 2011.
atas telah
102
Jaringan kantor cabang Branch Network KANTOR PUSAT Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage : www.rabobank.co.id JAKARTA RADEN SALEH Jl. Raden Saleh No. 8 Jakarta 10430 Tel :( 021)230 0432 Fax : (021)2302007 UI SALEMBA Gd. Dep. Akuntansi FEUI Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430 Tel : (021)3983 2015 Fax : (021)39832014 MARGONDA DEPOK Jl. Margonda Raya No.192 Depok 16423 Tel : (021)77212077 Fax : (021) HERMINA DEPOK RSIA Hermina Depok Jl. Raya Siliwangi No. 50, Pancoran Mas Depok 16436 Tel : (021)7720 0668 Fax : (021)77200713 KENARI MAS Pusat Pertokoan Kenari Mas Lt. 2 No. G-03 Jl. Kramat Raya No. 101 Jakarta 10430 Tel : (021)3984 2855 Fax : (021)39842850 CIPINANG Pasar Induk Beras Cipinang Blk. HA/17-19 , Jakarta 13280 Tel : (021)471 8177 Fax : (021)47862563 ABDUL MUIS Jl. Abdul Muis No. 28 Jakarta-Pusat Jakarta 10160 Tel : (021)231 2021, 2312888 Fax : (021)2312250, 2312360 SLIPI Jl S. Parman Kav. 76, Slipi, Jakarta Barat Jakarta 11410 Tel : (021)5366 6860 Fax : (021)53666625
172
Laporan Tahunan 2010 / Annual Report
TANAH ABANG Jl. Tanah Abang II No. 89 Jakarta 10150 Tel : (021)350 6969 Fax : (021)2310008
HERMINA BEKASI RS. Hermina, Jl. Kemakmuran No. 39,\ Marga Jaya, Bekasi 17141 Tel/Fax : (021)8896 0524
KEBON SIRIH Wisma Penta Jl. Kebon Sirih No. 65 Jakarta 10340 Tel : (021)315 2828 Fax : (021)39836505
SUNTER Jl. Danau Sunter Utara Blk. D1 Kav. 12-13 No.2 Sunter Agung Jakarta 14350 Tel : (021)652 0119 Fax : (021)6521915
TEBET Ruko Graha SaharjoJl. Dr. Saharjo No. 244 Tebet,, Jakarta 12870 Tel : (021)8379 0309 Fax : (021)83790304 KREKOT Jl. KH. Samanhudi No. 17A Jakarta 10710 Tel : (021)386 0572 Fax : (021)3860566 JATINEGARA Jl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006 Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta 13310 Tel : (021)280 0801 Fax : (021)2800164 HERMINA JATINEGARA Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126, Jakarta 13320 Tel : (021)851 5811 Fax : (021)8515811 PRAMUKA PD. Pasar Pramuka Jaya Blok A Lt. 1 LOS AKS, No. 206-207 Jl. Pramuka Raya Jakarta 10440 tel : (021)858 2019 Fax : (021)8582019 HERMINA PODOMORO RSIA Hermina Podomoro Jl. Danau Agung Blok E3/28-30 Sunter Podomoro Jakarta 14350 Tel : (021)6583 5957 Fax : (021)65835958
ISKANDARSYAH Wisma Iskandarsyah Jl. Iskandarsyah Raya Blk. A8 No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta 12160 Tel : (021)722 1075 Fax : (021)7221294 FATMAWATI Jl. RS. Fatmawati Komp. Pertokoan Duta Mas A1 / 12, Jakarta 12410 Tel : (021)270 2753 Fax : (021)2702754 BINTARO Bintaro Jaya Sektor I Blk. E No. 6 Jakarta 12330 Tel : (021)737 4929 Fax : (021)7374928 PERNIAGAAN Jl. Perniagaan Timur No. 32 Jakarta 11230 Tel : (021)260 0490 Fax : (021)2600350 DAAN MOGOT BARU Perum. Daan Mogot Baru Blk. LB V/36 Jakarta 11840 Tel : (021)544 5111 Fax : (021)5445110 TAMAN PALEM LESTARI Jl. Kamal Raya Blk. C5 No. 31 Taman Palem Lestari Jakarta 11730 Tel : (021)5596 0909 Fax : (021)55961919
HERMINA DAAN MOGOT RSIA Hermina Daan Mogot Jl. Kintamani Raya No.2, Daan Mogot Jakarta 11840 Tel : (021)5439 5717 Fax : (021)54395274
GREEN GARDEN Rukan. Golden Green No. 8 Jl. Raya Kedoya Rt.002/07 Kedoya Utara, Jakarta11520 Tel : (021)58302467 Fax : (021)58302487
PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 11, Jakarta 10270 Tel : (021)533 1111 Fax : (021) 5333211
TELUK GONG Komp. TPI II Blk. Z-2 No. 23 Jakarta 14450 Tel : (021)660 3525 Fax : (0216603536)
BANDENGAN Komp. Puri Delta Mas Blok I Kav. 55 Jl. Bandengan Selatan No. 43 Jakarta 14450 Tel : (021)662 9670 Fax : (021)6612307
TAMAN ALFA Perumahan Taman Alfa Indah Blk. C-2/18 Jakarta 11640 Tel : (021)584 9605 Fax : (021)5867832
PASAR PAGI Jl. Pasar Pagi No. 118 Jakarta 11230 Tel : (021)260 0482 Fax : (0216909834) MANGGA DUA MALL Mall Mangga Dua Blk. RM No. 14 Jl. Arteri Mangga Dua Raya, Jakarta 0620 Tel : (021)612 9009 Fax : (021)6129123 GLODOK MAKMUR Pertokoan Glodok Makmur Blk. A/38 Jakarta 11180 Tel : (021)601 0707 Fax : (0216268464) MUARA KARANG Jl. Pluit Karang No. 30 Blk. CC 5 selatan, Kav. No. 38, Jakarta 14450 Tel : (021)6660 3210 Fax : (0216680355) TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 104 Jakarta 11470 Tel : (021)566 6538 Fax : (021)
MERUYA Jl. Pesanggrahan Raya No. 23F Meruya Utara, Jakarta 11620 Tel : (021)5851692 Fax : (021) KRAMAT JATI PD. Pasar Jaya Kramat Jati Blk. A/43-44 Jl. Raya Bogor 13510 Tel : (021)809 1685 Fax : (021)8005621 KELAPA GADING Jl. Bulevar Kelapa Gading Blk. FX I / 15-16 Jakarta 14240 Tel : (021)453 2880 Fax : (021)4529978 TANGERANG Jl. Gatot Subroto/Jl. Merdeka No. 189 Tangerang 15113 Tel : (021)553 3888 Fax : (021)513744
GADING SERPONG Perum. Gading Serpong Jl. Raya Bulevar, Blk. AA 4/1 Tangerang 15310 Tel : (021)5421 3255 Fax : (021)54213257 JAWA BARAT BOGOR Jl. Raya Pajajaran No. 84 J, Bogor 16143 tel : (0251)327 177 Fax : (0251)8328842 HERMINA BOGOR RSIA Hermina Bogor, Jl. Ring Road I Kav. 23, 25, 27, Perumahan Taman Yasmin Bogor 16313 Tel : (0251)348 449 Fax : (0251)348611 KARAWANG - TUPAREV Jl. Tuparev No. 94 Karawang 41312 Tel : (0267)845 0381 Fax : (0267) KARAWANG - TUPAREV Jl. Tuparev No. 271 Karawang 41312 Tel : (0267)406 215 Fax : (0267406187) HARAPAN INDAH BEKASI Ruko Harapan Indah Blk. EA No. 1 Bekasi 17131 Tel : (021)887 6369 Fax : (021)88974831
BUMI SERPONG DAMAI Jl. Komp. BSD sektor 7 Blok RO / 81 Tangerang 15311 Tel : (021)537 6879 Fax : (021)5371021
Laporan Tahunan 2010 / Annual Report
173
BANDUNG - ACEH Jl. Aceh No. 42 Bandung 40017 tel : (022)421 6846 Fax : (022)4263451
SEMARANG - AHMAD YANI JL. A. Yani 151 Semarang 50136 Tel : (024)831 4280 Fax : (024)8313443
BANDUNG - ABC Jl. ABC No. 17 Bandung 40111 Tel : (022)420 7092 Fax : (022)4216615
TEGAL Jl. A. Yani No. 17, Tegal 52121 Tel : (0283)25430 Fax : (0283)325434
BANDUNG - KOPO Komp. Taman Kopo Indah II Blk. I A No. 39 Bandung 40218 Tel : (022)540 5053 Rax : (022)5406186
JOGYAKARTA Jl. Pangeran Mangkubumi No 77 Jogyakarta 55232 Tel :(0274)552 150 Fax : 0274)584867
BANDUNG – HERMINA PASTEUR RSIA Hermina Pasteur Jl. Dr. Djunjunan No. 107, Pasteur Bandung 40173 Tel : (022)607 0797 Fax : (022)6037815
MAGELANG Jl. Tentara Pelajar No. 43 Kemirirejo Magelang 56122 Tel : (0293)314 583 Fax : (0293)314684
CIREBON Jl. Karang Getas No. 70 Pekalangan Cirebon 45118 Tel : (0231)246 141 Fax : (0231246146) SUKABUMI Jl. Jend. Sudirman No. 80 Sukabumi 43132 Tel : (0266) 227 877 Fax : (0266)6250145 HERMINA SUKABUMI RSIA Hermina Sukabumi Jl. Sukaraja RT.03 RW.03, Sukabumi 43192 Tel : (02666)25 0345 Fax : ()266)6250345-6
TEMANGGUNG Jl. Tentara Pelajar No. 2A, Temanggung56212 Tel : (0293)4900051 Fax : (0293)493788 KUDUS Komp. Pertokoan Panjunan Blk. A/1-2, Jl. A.Yani 5-7, Kudus 59317 Tel : (0291)434 303 Fax : (0291)434302 REMBANG Jl. DR. Wahidin No. 34 Rembang 59212 Tel : (0295)692 132 Fax : (0295)693482
JAWA TENGAH
PATI Jl. Jend. Sudirman No. 121 Pati 59111 Tel : (0295)383 988 Fax : (0295)384492
SEMARANG - AGUS SALIM Jl. KH. Agus Salim Blk. A 3-4 Semarang 50121 Tel : (024)355 6962 Fax (024)3556952
SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 32 , Solo 57111 Tel : (0271)656 471 Fax : (0271)656474
SEMARANG - HERMINA PADANARAN RSIA Hermina Pandanaran Jl. Pandanaran No. 24, Semarang 50241 Tel : (024)841 6761 Fax : (024)8416762
PALUR Jl. Raya Palur No. 41, Palur, Karanganyar 57771 Tel : (0271)826 300 Fax : (0271)821455
SEMARANG - PURI ANJASMORO Komp. Puri Niaga Center No. 15 Jl. Puri Anjasmoro, Blok DD Tawangsari, Semarang 50144 Tel : (024)761 7545 Fax : (024)7610275
174
Laporan Tahunan 2010 / Annual Report
KLATEN Jl. Pemuda Utara No. 15 Klaten 57414 Tel : (0272) 325858 Fax : (0272)325825
JAWA TIMUR SURABAYA - TUNJUNGAN Jl. Tunjungan No. 60, Surabaya 60275 Tel : (031)532 5969 Fax : (031)5325992 SURABAYA - HR MUHAMMAD Komp. Surya Inti Permata II Blk. D1-2 Jl. HR. Muhammad No. 173 B Surabaya 60226 Tel : (0317340060 Fax : (031) SURABAYA - NGAGEL Manyar Megah Indah Plaza Blk B/3 Surabaya 60284 Tel : (031)5023833 fax : (031)5042190 KEDIRI Jl. Brawijaya No. 15 Kediri 64123 Tel : (0354) 686 888 Fax : (0354)695900 SURABAYA - KEMBANG JEPUN Jl. Kembang Jepun No. 133 Surabaya 60162 Tel :(031)353 1140 fax : (031)3531141 SURABAYA - PASAR TURI Komp. Sinar Galaxy Pasar Turi Jl. Tambaan No. 38 D, Surabaya 60174 Tel : (031)354 2886 Fax : (031)3558163 MALANG - PASAR BESAR Jl. Pasar Besar No.55 Malang 65118 Tel : (0341)354 354 Fax : (0341)369295 JEMBER Pertokoan Johar Baru Plaza Blk. B9-10 Jember 68131 Tel : (0331)485 893 Fax : (0331485896) SIDOARJO Jl. Mojopahit No. 32 A, Sidoarjo 61216 Tel : (031)8055111 Fax : (031)8051777
BALI DENPASAR Jl. Thamrin No. 29, Denpasar 80119 Tel : (0361)420 096 Fax : (0361)423104 LAMPUNG LAMPUNG - KARTINI Jl. Kartini No. 85 Tanjung Karang Bandar Lampung 35116 Tel : (0721)259 773 Fax : (0721)265038 LAMPUNG - METRO Komp. Pertokoan Sumur Bandung Blk. C / 11 Metro Lampung Tengah 34111 Tel :(0725)47892 Fax : (0725)42807
LAMPUNG - TANJUNG KARANG Komp. Pertokoan Pasar Tengah Jl. Padang Blk. B/35, Tanjung Karang Lampung 35111 Tel(0721)267 196 Fax : (0721)67196, 266754 LAMPUNG - SIMPUR Simpur Center Lt. Dasar, Blk. A/35-36 Jl. Brigjend Katamso No. 55, Tj Karang Lampung 35111 Tel : (0721)267 262 Fax : (0721)267797 LAMPUNG - TELUK BETUNG Komp. Pasar Ayam Jl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32, Bandar Lampung 35223 Tel : (0721) 488 038 Fax : (0271) SUMATRA SELATAN
LAMPUNG - PRINGSEWU Jl. KH. Gholib No. 19 Pringsewu, Tanggamus Lampung 35373 Tel : (0729)24288 Fax : (0729)24291
PALEMBANG - ILIR BARAT PERMAI Komp. Illir Barat Permai Blk. D1 No. 28-29, Palembang 30134 Tel : (0711)378 222 Fax : (0711)373682
LAMPUNG - BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Bandar Jaya Plaza Ruko No. 25 Jl. Proklamator Bandar Jaya Lampung tengah 34162 Tel : (0725) 529 601 Fax : (0725)529603
PALEMBANG - SAYANGAN Jl. Sayangan No. 769, 16 Illir Pelembang 30125 Tel : (0711) 368 155 Fax : (0711)367852
SUMATRA UTARA MEDAN - ASIA Jl. Asia No. 97-R, Medan 20214 Tel : (061)735 5678 Fax : (061)7351188 MEDAN - DIPONEGORO Jl. Diponegoro No. 14D-E, Medan Tel : (061) Fax : (061) PEKANBARU Komp. Riau Bisnis Center Jl. Riau No. 1 C, Pekanbaru 28292 Tel : (0761)862 555 Fax : (0761)862022 BATAM Komp. Penuin Center Blok E No. 8-9, Batam 29441 Tel : (0778)429089 KALIMANTAN BARAT PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 196, Pontianak 78123 Tel : (0561) 762288 Fax : (0561)
Laporan Tahunan 2010 / Annual Report
175
PT. BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage : www.rabobank.co.id