Annual Report 2014 PT. Bank Rabobank International Indonesia
2
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group • Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Daftar isi index
Informasi korporasi Corporate information
2
Profil Rabobank Indonesia dan Rabobank Group Profile of Rabobank Indonesia and Rabobank Group
3
Ikhtisar keuangan Financial highlights
10
Kata pengantar Presiden Komisaris President Commissioner’s foreword
12
Laporan Presiden Direktur President Director’s report
14
Peristiwa 2014 Highlights 2014
18
Laporan Manajemen Management report
22
Dewan Komisaris Board of Commissioners
26
Direksi Board of Directors
29
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
34
Manajemen risiko Risk management
54
Pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan implementasi manajemen risiko Disclosure of capital, risk exposure, and risk management implementation
63
TI dan operasional IT and operations
80
Memberdayakan sumber daya manusia Empowering human resources
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
86
Pengurus bank dan pejabat teras Management and key officers
91
Struktur organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia organization chart
92
Pernyataan Acknowledgement
94
Jaringan kantor Office network
95
Lampiran A: Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Attachment A: Financial Statement and Independent Auditor’s Report
99
Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko Attachment B: Tables - Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management
1
203
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Informasi korporasi
Corporate information n Nama perusahaan
n Komposisi pemegang saham
Company name
Shareholders composition
PT Bank Rabobank International Indonesia
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A PT Aditirta Suryasentosa PT Antarindo Optima PT Antariksabuana Citanagara PT Mitra Usaha Kencana Sejati
n Alamat kantor
Office address Plaza 89, Ground Floor Jl. H.R Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940, Indonesia Tel. (021) 2550 8989 Fax. (021) 252 0875 Website: www.rabobank.co.id n Tanggal pendirian
56.94% 16.99% 16.99% 8.50% 0.58%
n Auditor
Auditors Ernst & Young Purwanto, Suherman & Surja n Dewan Komisaris
Date of establishment
Board of Commissioners
11 April 1990
Jan Alexander Pruijs
Presiden Komisaris President Commissioner
Akta Notaris Winnie Hadiprodjo, SH., pengganti Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 tanggal 31 Mei 1990.
Hendrik Adams
Komisaris Independen Independent Commissioner
Widiyarto Suwarto Sumitro
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pardi Sudradjat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Notarial Deed of Winnie Hadiprojo, SH., substitute of Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Ministry of Justice of the Republic of Indonesia Approval No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 dated 31 May 1990.
n Direksi
Board of Directors Martijn H. Schouten
Presiden Direktur President Director
Geert-Jan Beuming
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Keputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 juncto Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37KEP. DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
Johanes Eri Budiono
Direktur Director
Jopie Jusuf
Direktur Director
Rusli Sutanto
Direktur Director
Decree of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 998/KMK.013/1990 dated 29 August 1990 juncto Decree of Senior Deputy Governor Bank Indonesia Number: 2/37KEP. DGS/2000 dated 6 December 2000.
Billie Fuliangsahar
Direktur Director
Heradian Yoto
Direktur Director
Ponky Nayarana Pudijanto
Direktur Director
n Izin usaha
Business license
n Tanggal mulai beroperasi
Operations commencement date 24 September 1990
2
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Profil Rabobank Indonesia dan Rabobank Group
Profile of Rabobank Indonesia and Rabobank Group Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia atau PT. Bank Rabobank International Indonesia mulai beroperasi tanggal 24 September 1990 dan mengawali bisnisnya dengan memberikan pelayanan perbankan korporasi. Sebagai anak perusahaan Rabobank Group yang berpusat di Belanda, Rabobank Indonesia memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang pangan dan agribisnis, sehingga berkembang dengan banyak nasabah dalam bidang ini. Yang menjadi nasabah perbankan korporasi adalah perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis. Pada tahun 2008 Rabobank Indonesia mulai memasuki bisnis perbankan ritel (perbankan komersial dan perbankan UKM) dengan target utama perusahaan menengah dan para pengusaha. Adalah visi bank untuk tumbuh secara pesat dan menjadi salah satu bank yang terdepan di Indonesia dalam bidang pangan dan agribisnis. Bagi Rabobank Indonesia, sektor pangan dan agribisnis sangatlah luas dan tidak terbatas pada makanan dan bisnis yang berkaitan dengan pertanian. Di dalamnya termasuk seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis yang dimulai dari ladang hingga menjadi hidangan. Dari mulai perusahaan bahan baku pertanian yang menyediakan benih, pupuk dan alat-alat pertanian, dan berakhir dengan peritel yang menjual produk yang siap dinikmati konsumen. Termasuk di dalamnya adalah perusahaan-perusahaan yang berperan dalam proses di antaranya.
Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia or PT. Bank Rabobank International Indonesia started operations on September 24, 1990 and started business by providing corporate banking services. As subsidiary of the Netherlands based Rabobank Group, Rabobank Indonesia has a very good understanding of the food and agribusiness sector and therefore expanded with many clients in this sector. Corporate banking customers are large corporations in the food and agribusiness sector. In 2008 Rabobank Indonesia entered the retail banking business (commercial banking and SME banking) mainly targeting medium enterprises and entrepreneurs. It is the bank’s vision for accelerated growth and becoming one of Indonesia’s leading food and agribusiness banks. To Rabobank Indonesia, the food and agribusiness sector extends far beyond food companies and agriculture companies. It includes the entire food and agribusiness supply chain from farm to fork. It starts from farm input companies that produce seeds, fertilizers and farm equipment, ends with the retailers that sell products which are ready to be enjoyed by consumers, and includes everything in between.
3
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Sejalan dengan visinya untuk tumbuh secara signifikan, pada tahun 2011 Rabobank Indonesia memulai program transformasi yang dikenal dengan “Puncak Jaya” yang bertujuan untuk menyiapkan bank agar dapat tumbuh secara cepat dan menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia. Termasuk dalam Puncak Jaya adalah penggantian sistem inti perbankan (core banking system), penyempurnaan proses dan pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung transformasi.
In line with the vision for accelerated growth, in 2011 Rabobank Indonesia started its transformation program known as “Puncak Jaya” which aims to prepare the bank for accelerated growth and transform into one of Indonesia’s leading food and agribusiness banks. Puncak Jaya includes replacing the core banking system, process improvement and human resources development to support the bank’s transformation.
Rabobank Indonesia Offices
Sumatera Utara
Riau
Kepulauan Riau
Kalimantan Barat
Sumatera Selatan
Lampung
Jakarta Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah Jawa Timur Yogyakarta
4
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Bali
Saat ini Rabobank Indonesia memiliki lebih dari 80 kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dan melayani nasabah perbankan korporasi dan perbankan bisnis (dahulu dikenal dengan perbankan komersial dan UKM).
Currently Rabobank Indonesia has more than 80 branches, sub-branches and cash offices in Java, Bali, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi and serves corporate banking and business banking clients ( formerly known as commercial and SME bank).
Misi
Mission
Misi Rabobank Indonesia adalah menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia yang melayani perusahaan dan para pengusaha, memberikan kontribusi kepada masyarakat, dan berperan aktif dalam inisiatifinisiatif yang berkaitan dengan kebersinambungan dan ketahanan pangan.
Rabobank Indonesia’s mission is to become one of Indonesia’s leading food and agribusiness banks serving businesses and entrepreneurs, which contributes to the society and is actively involved in food sustainability and security related initiatives.
Sulawesi Selatan
5
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
6
Nilai-nilai dasar
Core values
NIlai-nilai dasar yang melandasi perilaku di Rabobank Indonesia adalah CRISP, yaitu Cooperative values (nilai-nilai koperasi): Respect, Integrity, Sustainability, Professionalism. • Respect (saling menghargai): dasar dari kerjasama bank adalah rasa hormat, penghargaan dan komitmen; • Integrity (integritas): dalam kerjasama-kerjasamanya, bank ingin bertindak secara adil, jujur, teliti dan dapat dipercaya; • Sustainability (kebersinambungan): Bank berkeinginan untuk membangun masyarakat yang berkesinambungan dengan memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan ekologi; • Professionalism (profesionalisme): Bank melayani nasabahnya dengan menawarkan pengetahuan dan fasilitas tingkat tinggi.
Rabobank Indonesia’s conduct is based on CRISP Cooperative values: Respect, Integrity, Sustainability and Professionalism. • Respect: the bank’s basis for collaboration is respect, appreciation and commitment; • Integrity: on its dealings, the bank wants to be fair, honest, conscientious and trustworthy; • Sustainability: the bank wants to help build a sustainable society by making contributions in economic, social and ecological areas; • Professionalism: the bank serves its clients by offering high level knowledge and facilities.
Produk dan layanan
Products and services
Perbankan korporasi Divisi Perbankan Korporasi menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang untuk nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang food and agribusiness (pangan dan agrisbisnis). Produk dan layanannya adalah sebagai berikut: • Kredit dan pinjaman • Penggabungan & Pengambilalihan dan Advisori Korporasi • Pembiayaan korporasi • Global Financial Markets (GFM)/Tresuri • Manajemen kas • Trade and supply chain financing
Corporate banking The Corporate Banking division provides a wide range of banking products and services tailored to meet the needs of corporate clients in the food and agribusiness sector. The following products and services are offered:
Perbankan bisnis Rabobank Indonesia menyediakan produk dan layanan perbankan untuk nasabah-nasabah komersial dan UKM yang memiliki usaha di berbagai bidang. Bagi nasabah-nasabah ini, produk dan layanan yang tersedia adalah: • Rekening tabungan, giro dan deposito • Pinjaman UKM • Pinjaman komersial • Pinjaman konsumen (terbatas) • Pembiayaan perdagangan • Kartu ATM Rabo WorldPass • Layanan telepon 24-jam Rabo Access Center • Layanan lainnya (valuta asing, ekspor-impor, bank garansi, safe deposit box)
Business banking
• • • • • •
Credit and lending Mergers & Acquisition and Corporate Advisory (MACA) Corporate finance Global Financial Markets (GFM)/Treasury Cash management Trade and supply chain financing
Rabobank Indonesia provides the following products and services for commercial and SME customers: • Savings account, current account, time deposit • SME lending • Commercial lending • Consumer lending (limited) • Trade financing • Rabo WorldPass ATM Card • Rabo Access Center 24-hour phone banking services • Other services (foreign exchange, export import, bank guarantee, safe deposit box)
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Rabobank Group Rabobank Group adalah sebuah penyedia layanan keuangan internasional yang beroperasi menggunakan prinsip-prinsip koperasi. Layanan yang ditawarkan adalah perbankan ritel, perbankan korporasi, private banking, leasing dan layanan real estate. Sebagai bank koperasi, Rabobank mengutamakan kepentingan nasabahnya dalam layanannya. Rabobank mengabdikan diri untuk menjadi sebuah bank koperasi yang customer-centric (bank yang fokus kepada nasabah) yang memimpin di Belanda dan salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di dunia. Rabobank Group terdiri dari Rabobank-Rabobank lokal yang otonom di Belanda dan organisasi pusatnya, yaitu Coöperatieve Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) dan anak perusahaan serta perusahaan asosiasinya di Belanda dan luar Belanda. Di dalamnya termasuk perusahaan leasing DLL (De Lage Landen) dan Rabo Real Estate. Saat ini Rabobank Group melayani sekitar 8,8 juta nasabah, hadir di 41 negara (termasuk Belanda) dan mempekerjakan sekitar 52.000 karyawan di seluruh dunia.
Rabobank Group Rabobank Group is an international financial services provider operating on the basis of cooperative principles. It offers retail banking, wholesale banking, private banking, leasing and real estate services. As a cooperative bank, Rabobank puts customers’ interests first in its services. Rabobank is dedicated to being a leading customercentric cooperative bank in the Netherlands and a leading food and agribusiness bank in the world. Rabobank Group is composed of autonomous local Rabobanks in the Netherlands and the centralized organization, the Coöperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) and its subsidiaries and associates in and outside the Netherlands. This includes leasing company DLL (De Lage Landen) and Rabo Real Estate. Rabobank Group currently serves approximately 8.8 million clients, is present in 41 countries (including the Netherlands) and employs approximately 52,000 employees around the world.
7
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Perbankan ritel domestik Rabobank Group adalah salah satu pemain terdepan di Belanda dalam bidang KPR, tabungan dan asuransi. Ia juga merupakan penyedia jasa keuangan yang penting untuk segmen UKM, sektor pangan dan agribisnis dan segmen korporasi menengah. Rabobank Group melayani sekitar 6,7 juta nasabah ritel dan 800.000 nasabah korporasi di Belanda dengan menawarkan layanan jasa keuangan yang komprehensif.
Domestic retail banking Rabobank Group is a leading player in the Netherlands in the field of mortgages, savings and insurance. It is also an important financial services provider for the SME segment, the food and agribusiness sector and the midcorporate segment. Rabobank Group serves around 6.7 million retail customers and 800,000 corporate customers in the Netherlands, offering a comprehensive range of financial services.
Perbankan korporasi dan perbankan pedesaan & ritel internasional Perbankan korporasi melayani perusahaan-perusahaan domestik dan internasional terbesar. Semua sektor dilayani di Belanda. Di luar Belanda, Rabobank fokus untuk menempati posisi yang memimpin di sektor pangan dan agribisnis baik dalam pembiayaan pertanian maupun sektor industrinya melalui jaringan internasionalnya. Perusahaanperusahaan di Belanda dengan pendapatan hingga EUR 250 juta dilayani sebagian besar oleh Rabobank lokal dengan dukungan tim regional dari divisi Rabobank Mid-Corporates. Wholesale, Rural & Retail (dahulu dikenal sebagai Rabobank International) melayani nasabah dengan pendapatan tahunan lebih besar dari EUR 250 juta. Departemen yang tersentralisasi ini memiliki jaringan cabang di 27 negara.
Wholesale banking and international rural & retail banking Wholesale banking serves the largest domestic and international companies. All sectors are served in the Netherlands. Internationally, Rabobank focuses on holding a leading position in the food and agribusiness sector, with respect to both the industrial sector and farm financing, through its global network. Businesses in the Netherlands with annual revenue of up to EUR 250 million are served mainly by the local Rabobanks, with support from regional teams of the Rabobank Mid-Corporates division. Wholesale, Rural & Retail (formerly known as Rabobank International) serves as the contact point for customers with annual revenue of more than EUR 250 million. This centralized department has an international branch network with branches in 27 countries.
Penghargaan | Awards
8
Peringkat dan penghargaan/Award and ranking
Diberikan oleh/Awarded by
World’s Safest Banks
Global Finance (September 2014)
World's Safest Commercial Banks
Global Finance (September 2014)
Top 1000 world banks
The Banker (July 2014)
League tables Top 250 borrowers
IFR (June 2014)
Bonds Awards
Global Capital (May 2014)
Best Issuer
Finance Asia (April 2014)
Best Issuer of 2013
Capital Eye (April 2014)
FIG issuer of the year
CMDPortal (December 2013)
Best Yen Bond
IFR (December 2013)
World’s Biggest Banks by Assets
Global Finance (October 2013)
World’s Safest Commercial Banks
Global Finance (October 2013)
World’s Safest Banks
Global Finance (October 2013)
Top 1000 world banks
The Banker (July 2013)
Top 250 European Banks
The Banker (September 2013)
Top 250 Borrowers
IFR (June 2013)
MTN
Issuer of the Decade award (February 2013)
Best Investment Bank in the Netherlands
Global Finance (February 2013)
Best Developed Market Bank in the Netherlands
Global Finance (March 2012)
Bond Market Awards
Euroweek (May 2012)
Deal of the Year 2011
Euromoney (February 2012)
Bond Deals of the Year Awards
Euroweek (January 2012)
World’s Biggest Banks
Global Finance (October 2011)
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
updated data
9
Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
10
Ikhtisar keuangan
Financial highlights
10
Tahun 2014 adalah tahun di mana Rabobank Indonesia fokus kepada pengembangan sumber daya manusia, penyempurnaan proses dan migrasi portofolio perbankan korporasi ke sistem inti perbankan baru T-24. Fokus kepada tiga hal ini dirasa penting agar ke depannya Rabobank Indonesia dapat bergerak dengan lebih cepat dalam mendapatkan nasabah baru, mengembangkan portofolio nasabah yang sudah ada, dan memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik lagi bagi nasabah. Fokus ini, dan juga kondisi makroekonomi di Indonesia telah berdampak kepada perolehan laba bersih tahun ini.
2014 is the year where Rabobank Indonesia was focused on human resources development, process improvement, and migrating the corporate banking portfolio to the new T-24 core banking system. These three areas of focus for the year are considered important so that, going forward, Rabobank Indonesia will be able to move faster in acquiring new customers, growing the portfolio of existing ones, and delivering the best customer experience. This focus, combined with the macroeconomic conditions in Indonesia, has affected the Bank’s net profit this year.
Tahun 2014 Rabobank Indonesia mencatat laba bersih sebesar Rp. 23,13 miliar. Laba bersih operasional Bank mengalami peningkatan sebesar Rp. 50 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang antara lain dihasilkan dari peningkatan pendapatan bunga seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kredit. Namun demikian, peningkatan beban non-operasional (antara lain pengeluaran yang berkaitan dengan migrasi portofolio nasabah ke sistem inti perbankan baru T-24 yang telah disebutkan sebelumnya) telah berdampak kepada perolehan laba bersih tahun ini.
In 2014 Rabobank Indonesia recorded a net profit of Rp. 23.13 billion. Net operating profits increased by Rp. 50 billion this year as a result of a higher interest income due to higher credit growth. However, the increase in non-operating expenses (among others, related to the migration of the customer portfolio to the new core banking system T-24) has affected the Bank’s net profit.
Area kredit menunjukkan pertumbuhan yang baik sepanjang tahun 2014, di mana jumlah kredit tumbuh 12% dari Rp. 10.272 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 11.532 miliar pada tahun 2014. Pertumbuhan kredit yang signifikan ini terutama berasal dari kredit yang disalurkan perbankan korporasi. Simpanan nasabah mengalami peningkatan sebesar 33% dari Rp. 9.943 miliar di tahun 2013 menjadi Rp. 13.233 miliar di tahun 2014. Sejalan dengan pertumbuhan positif untuk area kredit maupun simpanan nasabah, LDR (Loan to Deposit Ratio) terus mengalami perbaikan selama tahun 2014. LDR tahun 2014 yang tercatat sebesar 88,51% menunjukkan kinerja yang semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 104,77%. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk menjaga komposisi penyaluran dan penghimpunan dana sebagai bagian dari fungsi intermediari Bank.
The credit area experienced significant growth in 2014 where it grew 12% from Rp. 10,272 billion in 2013 to Rp. 11,532 billion in 2014. The main reason for this significant growth is corporate banking lending. Customer deposits increased 33% from Rp. 9,943 billion in 2013 to Rp. 13,233 billion in 2014. The positive growth in credit and customer deposits has led to an improved LDR this year. LDR in 2014 was recorded at 88.51% which demonstrates a stronger performance compared to the year before where it was 104.77%. This is in line with the Bank’s commitment to balance the composition of funding and lending as part of its intermediary role.
Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) saat ini memadai untuk mendukung aktivitas Bank, di mana CAR pada akhir Desember 2014 adalah sebesar 15,06%. Rabobank Indonesia selalu memenuhi penyediaan modal minimum yang diwajibkan sejalan dengan regulasi yang berlaku yaitu dengan mempertimbangkan profil risiko untuk kecukupan modal.
The Bank’s CAR (Capital Adequacy Ratio), which was 15.06% at the end of December 2015, is sufficient to support its activities. Rabobank Indonesia always meets the minimum capital requirements as required by the current regulations by considering the risk profile for capital adequacy.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Neraca
2013
2014
(dalam jutaan Rupiah in million Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah in million Rupiah)
Jumlah aktiva
13.543.875
16.075.581
Total assets
Kredit yang diberikan setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
10.271.995
11.532.476
Total loans, net of allowance for impairment losses
Total ekuitas
1.387.727
1.413.773
Total equity
Simpanan nasabah
9.943.219
13.232.973
Customer deposits
623.713
603.769
Subordinated loans
Pinjaman subordinasi Perhitungan laba rugi Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya
Profit and loss account 1.104.820
1.367.372
Interest income
515.828
737.182
Interest expense
77.951
55.652
Other operating income
570.130
586.874
Other operating expense
Laba operasional
11.680
61.809
Income from operations
Beban pajak netto
22.774
18.624
Income tax expenses, net
Laba tahun berjalan
38.166
23.133
Income for the year
Rasio keuangan Rasio NPL Gross Rasio NPL Netto Capital Adequacy Ratio (CAR)* Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR)
Financial ratios 2,40%
3,54%
NPL Ratio Gross
1,14%
2,23%
NPL Ratio Net
14,77%
15,06%
Capital Adequacy Ratio (CAR)*
3,29%
3,43%
Net Interest Margin (NIM)
104,77%
88,51%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Return on Assets (ROA)
0,44%
0,28%
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
3,19%
1,76%
Return on Equity (ROE)
Jumlah karyawan pekerja penuh (orang)
1.564
1.398
Full-time employees (persons)
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam bahasa Inggris. (*)Termasuk risiko operasional.
11
Balance sheet
Figures in this table are written in Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar. (*) Includes operational risk.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Kata pengantar Presiden Komisaris President Commissioner’s foreword
12
Dengan gembira saya sampaikan bahwa Rabobank Indonesia (PT Bank Rabobank International Indonesia) telah menegaskan kembali strateginya untuk mengembangkan bisnisnya dengan fokus kepada sektor pangan dan agribisnis. Dengan latar belakang pangan dan agribisnis yang dimiliki Rabobank, pentingnya sektor ini di Indonesia serta peluang yang dimilikinya, maka Rabobank Indonesia bertujuan untuk bertransformasi untuk menjadi sebuah bank pangan dan agribisnis terkemuka yang melayani nasabahnya “from farm to fork” atau “dari ladang hingga menjadi hidangan” di seluruh mata rantai pasoknya (supply chain). Bank akan memberikan nilai tambah kepada nasabah dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan dan akses kepada jaringan global.
It is with great pleasure to inform you that Rabobank Indonesia (PT. Bank Rabobank International Indonesia) has reaffirmed its strategy to grow the business by focusing on the food and agribusiness sector. Given the food and agribusiness background of Rabobank, and the significance and opportunities of this sector in Indonesia, Rabobank Indonesia aims to transform itself into a leading food and agribusiness bank, serving customers “from farm to fork” throughout the supply chain. Thereby adding more value to customers by providing access to finance, access to knowledge, and access to our global network
Atas nama Dewan Komisaris Rabobank Indonesia, saya ingin menyampaikan pencapaian dan juga tantangan yang dihadapi Bank dalam perjalanan transformasinya untuk menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia dengan fokus yang kuat kepada sektor pangan dan agribisnis serta rantai pasoknya, yang melayani nasabah perbankan korporasi dan perbankan bisnis (nasabah komersial dan UKM). Adalah suatu kebahagiaan untuk menyampaikan bahwa Rabobank memiliki komitmen yang kuat kepada pasar Indonesia dan akan terus melakukan investasi di Indonesia.
On behalf of the Board of Commissioners of Rabobank Indonesia, I would like to highlight the achievements and the challenges of the Bank in its transformation journey to become a leading bank in Indonesia with a strong focus on the food and agribusiness sector and supply chain, serving corporate banking and business banking (commercial and SME) customers. I am pleased to announce that Rabobank is strongly committed to the Indonesian market and will continue to invest in Indonesia.
Sebuah pencapaian penting terjadi di Rabobank Indonesia pada tahun ini: sejak bulan November 2014 Rabobank Indonesia telah beroperasi menggunakan sistem inti perbankan tunggal dengan suksesnya migrasi portofolio perbankan korporasi dari sistem sebelumnya, yaitu Midas, ke sistem inti perbankan baru T-24. Migrasi portofolio perbankan bisnis dari sistem lama CSB2008 ke sistem baru T-24 telah selesai dilakukan di tahun sebelumnya pada bulan Desember 2013. Dengan beroperasi menggunakan sistem inti perbankan tunggal, Bank memiliki kemampuan untuk memberikan layanan tidak berbatas (seamless service) kepada nasabah perbankan korporasi dan perbankan bisnis. Sistem tunggal juga mendorong efisiensi dan efektivitas dalam hal operasional karena mengurangi kompleksitas yang ada jika menggunakan dua sistem inti perbankan yang berbeda.
This year an important milestone took place at Rabobank Indonesia: since November 2014 Rabobank Indonesia has started operating on a single core banking system as the Bank successfully migrated the corporate banking portfolio from the previous Midas system to the new T-24 core banking system. The migration of the business banking portfolio from the CSB2008 system to T-24 was completed the year before in December 2013. By operating on a single core banking system, the Bank has the capability to provide seamless services to corporate banking and business banking customers. A single system also promotes efficiency and effectiveness in operations as it reduces the complexities involved in having two different core banking systems.
Dalam hal kinerja keuangan, portofolio pinjaman tumbuh 12% dari Rp. 10.272 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 11.532 miliar pada tahun 2014, yang terutama disebabkan karena pertumbuhan portofolio pinjaman perbankan korporasi. Simpanan nasabah bertambah secara signifikan dari Rp. 9.943 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 13.233 miliar pada tahun 2014. Kemampuan Bank untuk terus menarik dana masyarakat dalam sebuah industri yang sangat
With regard to the financial performance, the Bank’s loan portfolio grew by 12% from Rp. 10,272 billion in 2013 to Rp. 11,532 billion in 2014; which is mainly a result of corporate banking loan portfolio growth. Customer deposits also increased significantly from Rp. 9,943 billion in 2013 to Rp. 13,233 billion in 2014. The Bank’s ongoing ability to attract funding in a very competitive industry is demonstrated by the LDR (Loan to Deposit Ratio) which
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
kompetitif ditunjukkan oleh LDR (Loan to Deposit Ratio) yang lebih baik yaitu dari 104,77% pada tahun 2013 menjadi 88,51% pada tahun 2014. NPL (kredit bermasalah) yang meningkat pada kuartal terakhir 2014 dapat dikelola dengan baik dan Bank terus memonitor dan menyediakan provisi yang cukup untuk penanganan kredit bermasalah. Walaupun laba operasional meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, beban operasional yang lebih tinggi, termasuk yang berkaitan dengan migrasi ke sistem inti perbankan yang baru, telah mengakibatkan penurunan laba bersih menjadi Rp. 23,13 miliar pada tahun 2014 ini.
from 104.77% in 2013 to 88.51% in 2014. A higher NPL (Non-Performing Loans) in the last quarter of 2014 was wellmanaged and the Bank continues to monitor and provide a sufficient loan loss provision. Despite that the operational profit has increased compared to the previous year, higher non-operational expenses, including those related to the migration to the new core banking system, have resulted in a lower net profit of Rp. 23.13 billion in 2014.
Sebagai badan pengawas yang mengawasi operasional Bank, aktivitas Dewan Komisaris fokus kepada pemantauan dan evaluasi atas efektivitas implementasi dari prinsip Tatalaksana Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG) serta praktek-praktek terbaik dalam industri ini. Termasuk di dalamnya kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang telah ditetapkan oleh regulator. Perkenankanlah saya, atas nama Dewan Komisaris, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada tiga komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Audit, Remunerasi & Nominasi, dan Risk Monitoring atas hasil kerjanya yang sangat baik dalam memberikan rekomendasi yang diperlukan yang secara efektif telah mendukung kewajiban serta tanggung jawab kami.
As the supervisory body overseeing the Bank’s operations, the activities of the Board of Commissioners is focused on the continuous monitoring and evaluation of the effective implementation of Good Corporate Governance principles and best practices in the industry. This includes compliance with the rules and regulations promulgated by the regulatory authorities. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the three committees under the Board of Commissioners: Audit, Remuneration & Nomination, and Risk Monitoring, for their outstanding work in providing the necessary recommendations which effectively support our respective duties and responsibilities.
Terima kasih secara tulus kami sampaikan kepada Direksi dan staf Rabobank Indonesia atas kerja keras serta dedikasinya dan kepada Otoritas Jasa Keuangan atas arahan dan dukungannya.
Our heartfelt gratitude to the Rabobank Indonesia Board of Directors and Staff for their hard-work and continued dedication, and Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) for their guidance and direction.
Kami mohon dukungan Anda yang berkelanjutan dalam perjalanan transformasi ini.
We look forward to your continued support in our transformation journey.
Salam,
Sincerely,
Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris | President Commissioner 13
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Laporan Presiden Direktur President Director’s report
14
Dengan gembira saya sampaikan bahwa Rabobank Indonesia telah berhasil menyelesaikan Program Puncak Jaya (penggantian sistem inti perbankan) yang dimulai tahun 2011. Puncak Jaya diluncurkan bulan Februari 2011 dan merupakan salah satu proyek Rabobank yang paling penting dan bertujuan untuk mempersiapkan Rabobank Indonesia untuk bertransformasi menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia. Puncak Jaya memiliki tiga area fokus: pengembangan sumber daya manusia, penyempurnaan proses, dan sistem inti perbankan baru. Kita telah sukses dalam mengganti sistem inti perbankan ke sistem baru T-24 dan telah melakukan migrasi portofolio nasabah perbankan korporasi maupun perbankan bisnis ke sistem baru. Dengan sistem inti perbankan baru ini, Rabobank Indonesia siap memasuki tahap-tahap selanjutnya dalam perjalanan transformasinya untuk menjadi salah satu bank terdepan dalam bidang pangan dan agribisnis di Indonesia.
I am pleased to report that Rabobank Indonesia has completed Puncak Jaya program (replacement core banking system) which started in 2011. Launched in February 2011, Puncak Jaya is one of Rabobank’s most significant projects which aims to prepare Rabobank Indonesia for its transformation journey to become a leading food and agribusiness bank in Indonesia. Puncak Jaya was built on three focus areas: people development, process improvement, and a new core banking system. We have successfully replaced our core banking system with the new system T-24, and have migrated the portfolio of both corporate banking customers and business banking customers to the new system. With the new core banking system in place, Rabobank Indonesia is ready to proceed with the next steps in its transformation journey to become a leading food and agribusiness bank.
Fokus pangan dan agribisnis Pada tahun 2014, Rabobank Indonesia menegaskan untuk semakin fokus kepada bidang pangan dan agribisnis. Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan Rabobank Group, yang bermula di Belanda dan memiliki lebih dari 100 tahun pengalaman sebagai lembaga keuangan dan ahli dalam bidang pangan dan agribisnis. Di Indonesia, pangan dan agribisnis merupakan sektor penting yang tumbuh dengan pesat dan merupakan sektor di mana Rabobank Indonesia dapat berkontribusi dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan, serta akses kepada jaringan Rabobank di 41 negara.
Food and agribusiness focus In 2014 Rabobank Indonesia reaffirmed the commitment to strengthen its food and agribusiness focus. Rabobank Indonesia is subsidiary of Rabobank Group, which was founded in the Netherlands and has more than 100 years of experience as a food and agribusiness financier and expert. In Indonesia, food and agribusiness is a key and fast-growing sector. It is also an area where Rabobank can contribute by providing access to finance, knowledge as well as Rabobank’s network throughout 41 countries.
Sejak tahun 2012, perbankan korporasi Rabobank Indonesia hanya memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis dan rantai pasoknya. Dengan fokus kepada pangan dan agribisnis, kami dapat memberikan layanan dan nilai tambah lebih kepada nasabah yang pada akhirnya telah menghasilkan kinerja yang sangat baik bagi perbankan korporasi Rabobank Indonesia di tahun 2014 ini.
Since 2012, Rabobank Indonesia corporate banking only serves food and agribusiness companies. By focusing on food and agribusiness, we have increased our service levels and added value to corporate customers which has led to the exceptional performance of the corporate banking business in 2014.
Yang kami maksudkan dengan pangan dan agribisnis adalah seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis yang dimulai dari ladang hingga menjadi hidangan. Jika kita ambil kopi sebagai contoh, ini dimulai dari bahan baku pertanian seperti bibit kopi, pupuk dan pestisida, dan dilanjutkan dengan perusahaan transportasi yang membawa bahan baku ke pabrik pengolahan. Perusahaan ini kemudian akan membawa produk ke perusahaan pengepakan dan kemudian membawa produk olahan ke peritel yang akan
When referring to food & agribusiness, we refer to the entire food and agribusiness supply chain from farm to fork. If we take coffee as an example; it starts from farming inputs consisting of seedlings, fertilizers and pesticides, followed by transportation companies that transports the raw materials to processing plants. These companies will then transport the product to packaging companies whom will in turn transport the packaged product to the
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
15
menjualnya sebagai kopi yang siap diseduh. Rabobank Indonesia siap mendanai perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis ini, dari ladang hingga menjadi hidangan.
retailers where it is sold as packaged coffee which is ready to brew. We look forward to financing the entire food and agribusiness supply chain, from farm to fork.
Oleh karena itu perbankan bisnis (yang terdiri dari perbankan komersial dan UKM) secara bertahap akan kami fokuskan pada sektor pangan dan agribisnis dalam pemberian kredit. Untuk pendanaan (funding), kami akan terus menyambut bisnis dan individu yang bergerak di semua sektor. Hal ini akan membutuhkan adanya perubahan dari segi jaringan kantor cabang dan karyawan.
With this in mind, we will gradually start focusing on food and agribusiness in business banking (commercial and SME) lending as well. On the business banking funding side, we will continue to welcome individuals and businesses of all sectors. This will require some changes in terms of branch coverage as well as staffing requirements.
Kinerja perusahaan Perbankan korporasi telah menunjukkan kinerja yang cemerlang pada tahun 2014 ini dengan pendapatan (revenue) yang lebih besar 41% dari anggaran.
Our performance Corporate banking has demonstrated a strong performance in 2014, with revenues 41% higher than budget.
Jumlah dana pihak ke tiga yang dihimpun oleh perbankan bisnis pada tahun ini adalah sebesar Rp. 13.233 miliar atau 33% lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit bermasalah (NPL atau Non Performing Loans) meningkat pada kuartal terakhir 2014 tetapi secara umum dapat dikelola dengan baik sesuai dengan selera risiko (risk appetite) Bank. Dibandingkan tahun sebelumnya laba operasional meningkat Rp. 50 miliar karena pendapatan bunga yang lebih besar dan pertumbuhan kredit. Namun demikian, beban operasional yang meningkat menyebabkan laba bersih yang menurun yaitu Rp. 23,13 miliar pada tahun ini.
Total customer deposits amounted to Rp. 13,233 billion this year which is 33% higher than deposits in 2013. Non performing loans has increased in the last quarter of 2014 but in overall was well managed within bank’s risk appetite. Compared to the year before, income from operations has increased by Rp. 50 billion as a result of higher interest income and credit growth. However, higher nonoperational expenses have led to a lower net profit of Rp. 23.13 billion this year.
Pengembangan SDM Program pelatihan dan pengembangan di tahun 2014 diarahkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menjalankan proses transformasi sehingga Rabobank Indonesia memiliki sumber daya manusia yang handal untuk mendukung strategi bisnisnya.
Human resources development Training and development programs in 2014 are aimed to prepare staff for the transformation journey and ensure that they have the required skills to support our business strategy.
Pada tahun 2014, terdapat 95 program pelatihan yang telah dilaksanakan dan diikuti oleh ekuivalen 7098 peserta pelatihan. Program pelatihan yang diselenggarakan mencakup pelatihan yang bersifat hard skills, soft skills, serta yang berhubungan dengan pelaporan dan sosialisasi ketentuan perbankan.
In 2014 the Bank organized 95 training programs attended by the equivalent of 7,098 staff. Training programs cover hard skills, soft skills, and programs related to reporting, communications, and implementation of banking regulations.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
16
Di tahun 2014 ini juga mulai dilakukan persiapan untuk F & A Academy, yaitu program pelatihan Rabobank Indonesia untuk memberikan pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis dan bagaimana Bank dapat membantu pengembangan sektor ini di Indonesia dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan, dan akses kepada jaringan Rabobank di seluruh dunia. Termasuk dalam modul pelatihan F & A Academy adalah pelatihan dasar pangan dan agribisnis, industri pangan dan agribisnis di Indonesia, komoditaskomoditas penting dan peran serta peluang bank dalam pengembangan sektor pangan dan agribisnis di Indonesia. Pelatihan ini diberikan kepada staf sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya. F & A Academy ini siap untuk diluncurkan bulan Januari 2015.
This year the Bank also started preparations for the F & A Academy, Rabobank Indonesia’s program to train staff on food and agribusiness and how Rabobank Indonesia can contribute to this sector by providing access to finance, knowledge and its network around world. F & A Academy training includes basic food and agribusiness knowledge, key commodities, and opportunities is Indonesia’s food and agribusiness sector. Training is based on staff responsibilities at the Bank. We will launch the F & A Academy in January 2015.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diarahkan untuk mengembangkan sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani, pedagang kecil, serta masyarakat berpenghasilan rendah dengan cara berbagi pengetahuan, memberikan bantuan teknis dan akses dana.
Corporate Social Responsibility CSR activities are aimed to contribute in developing the food and agribusiness sector, and improve the welfare of smallholder farmers, street vendors and low-income groups by providing access to finance, knowledge and technical assistance.
Rabobank Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi mengenai produk-produk bank di pasar-pasar di Jakarta. Sasaran program ini adalah pedagang kaki lima dan karyawan dari pemilik kios-kios di pasar, yang merupakan bagian dari rantai pasok pangan dan agribisnis. Staf Rabobank Indonesia memperkenalkan produk TabunganKu yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang hanya mensyaratkan saldo minimum Rp. 20.000.
Rabobank Indonesia initiated a number of activities to introduce banking products in the traditional markets of Jakarta. The target groups are the street vendors and employees of shop owners who are all part of the food and agribusiness supply chain. Rabobank Indonesia staff introduced TabunganKu, a product of Otoritas Jasa Keuangan which only requires a minimum balance of Rp. 20,000.
Sejak tahun 2009 Rabobank Indonesia memberikan beasiswa kepada mahasiswa S-1 Institut Pertanian Bogor yang kurang mampu secara finansial namun memiliki potensi menjadi pemimpin dalam sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan. Saat ini terdapat 15 orang mahasiswa yang tercatat dalam program beasiswa ini yang dikenal dengan Rabobank Undergraduate Scholarship.
Rabobank Indonesia has sponsored financially underprivileged undergraduate students of Institut Pertanian Bogor (Bogor Agriculture Institute) who have the potential to become Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness since 2009. Currently 15 students are enrolled in this program known as Rabobank Undergraduate Scholarship Program.
Pemberdayaan petani dan peternak agar dapat mandiri yang dilakukan melalui koperasi adalah kegiatan yang dilakukan melalui Rabobank Foundation. Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group dengan pengalaman sekitar 40 tahun dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Saat ini terdapat 18 proyek yang dikelola oleh Rabobank Foundation di Jawa, Lombok, Sumatera, Sulawesi dan Timor yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan cara memberikan pinjaman dan bantuan teknis kepada petani/peternak melalui koperasi.
Empowering smallholder farmers to gain independence through cooperatives is something which the Bank does through Rabobank Foundation. Rabobank Foundation is a division under Rabobank Group with nearly 40 years of experience in managing projects related to cooperatives, banking and agriculture. Currently Rabobank Foundation manages 18 products in Java, Lombok, Sumatera, Sulawesi and Timor which aims to improve welfare by providing access to finance and technical assistance to farmers through cooperatives.
Optimis untuk sukses Rabobank Indonesia sedang menyiapkan diri untuk sukses dengan melakukan transformasi menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai lebih dari 5% per tahun serta sektor pangan dan agribisnis yang diperkirakan tumbuh lebih dari 16% per tahun menciptakan peluang besar bagi Rabobank Indonesia.
We are optimistic about our success Rabobank Indonesia is preparing itself for success by transforming into a leading food and agribusiness bank in Indonesia. Indonesia’s economy is expected to grow by more than 5% per year while the food and agribusiness sector is estimated to grow by 16% per year. This creates good opportunities for Rabobank Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pada tahun 2014, kami telah menyusun Rencana Strategis Pertumbuhan Jangka Menengah yang dikenal dengan “Proyek Kelimutu”. Dalam Proyek Kelimutu, dijelaskan bagaimana Rabobank Indonesia akan tumbuh dalam lima tahun ke depan. Jika saat ini perbankan korporasi sudah sepenuhnya fokus kepada pangan dan agribisnis, maka ke depannya secara bertahap perbankan bisnis juga akan mengarah kepada sektor pangan dan agribisnis dalam pemberian kredit.
We have prepared our Medium-Term Strategic Plan, known as “Project Kelimutu” in 2014. Project Kelimutu explains how Rabobank Indonesia will grow significantly in the next five years. While corporate banking is already focused on food and agribusiness, business banking lending will gradually move towards this focus in the coming years.
Kami akan melakukan penyelarasan operasional dan fokus di daerah-daerah di Indonesia yang memiliki sektor pangan dan agribisnis yang kuat. Rabobank Indonesia akan membangun kapasitasnya dalam bidang pangan dan agribisnis agar dapat memberikan akses dana, akses pengetahuan, dan akses kepada jaringannya di seluruh dunia kepada para pengusaha dalam bidang ini agar dapat mengembangkan bisnisnya, membangun bisnis baru, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
As we align our operations accordingly, we will focus on areas in Indonesia which have a strong food and agribusiness sector. Rabobank Indonesia will build its capacity in food and agribusiness and provide entrepreneurs of this sector with access to finance, knowledge and the Rabobank global network to grow their business, start new businesses, create jobs and contribute to Indonesia’s economic growth.
Saya akhiri laporan ini dengan mengucapkan terima kasih secara tulus kepada para Nasabah atas kepercayaan serta dukungan yang telah diberikan, kepada Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan atas bimbingan dan arahannya, serta kepada karyawan atas kerja keras dan dedikasinya.
Let me close by extending my sincere appreciation to our Customers for their trust and support, our Commissioners and Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) for their guidance and direction, and to Rabobank Indonesia staff for their commitment and dedication.
Kita sambut tahun 2015 dengan penuh optimisme dan komitmen untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pangan dan agribisnis, yang merupakan sektor yang sangat penting bagi Indonesia dan juga bagi masyarakat dunia.
We welcome 2015 with the strong commitment and enthusiasm to grow our business by focusing on food and agribusiness, a sector of great significance to Indonesia and the world’s population.
Salam,
Sincerely,
Martijn H. Schouten Presiden Direktur/CEO | President Director/CEO
17
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Peristiwa 2014
Highlights 2014 April | April
Temu nasabah di Semarang Customer gathering in Semarang
Temu nasabah di lima kota Rabobank Indonesia menyelenggarakan acara temu nasabah di lima kota yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Lampung. Acara yang diselenggarakan sebagai penghargaan atas dukungan nasabah kepada Rabobank Indonesia dihadiri oleh lebih dari 2.500 nasabah. Hadir dalam acara tahunan ini Direksi Rabobank Indonesia dan staf dari kantor-kantor cabang. Dua topik yang dipersembahkan dalam acara ini adalah “Investasi dan Perekonomian Indonesia: Apa Dampak Pemilu 2014?” yang dibawakan oleh pakar investasi Goei Siauw Hong dan “Nyaman Berbisnis dengan Feng Shui” yang menampilkan pakar feng shui Kang Hong Kian.
Customer gatherings in five cities Rabobank Indonesia held customer gatherings in five cities: Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Lampung. The customer gatherings were organized in appreciation of our customers’ support. The customer gatherings were attended by more than 2,500 customers. Rabobank Indonesia Directors and branch staff members attended this annual event. The two topics presented at the gatherings were “2014 Elections: The Impact on Investment and the Indonesia Economy” by investment guru Goei Siauw Hong and “Doing Business with Feng Shui” presented by feng shui master Kang Hong Kian.
Temu nasabah di Jakarta Customer gathering in Jakarta
18
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Mei | May
Peresmian kantor baru Rabobank Yogya Inauguration of Rabobank Yogya’s new office
Rabobank Cabang Yogyakarta hadir di area bisnis utama Rabobank Indonesia meresmikan relokasi cabangnya di Yogyakarta pada tanggal 20 Mei. Cabang relokasi ini terletak di area bisnis utama kota Yogyakarta yaitu di Jl. Diponegoro 22. Sebelumnya, cabang Yogyakarta menempati lokasi di Jl. Pangeran Mangkubumi. Dengan lokasinya di area pusat bisnis kota Yogya, cabang ini akan membawa Rabobank Indonesia lebih dekat dengan para nasabah dan pengusaha di Yogya dan Jawa Tengah. Keahliannya dalam bidang pangan dan agribisnis membuat Rabobank Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam melayani para pengusaha yang bergerak dalam bidang ini dari industri hulu hingga industri hilir.
Rabobank Yogyakarta Branch relocates to prime business area Rabobank Indonesia inaugurated its relocated Yogyakarta branch on May 20. The branch was relocated from its former address on Jl. Pangeran Mangkubumi to the city’s prime business area on Jl. Diponegoro 22. Relocating to Yogya’s prime business area brings Rabobank Indonesia closer to its customers and the entrepreneurs of Yogya and Central Java. Rabobank Indonesia’s expertise in Food & Agribusiness will provide added value to entrepreneurs in the upstream and downstream industries of this sector.
Agustus | August
Rabobank Internship 2014
Rabobank Internship 2014 Dua puluh empat orang peserta magang Rabobank Internship menyelesaikan program Rabobank Internship 2014 pada tanggal 27 Agustus. Acara penutupan dilakukan di Rabobank Learning & Development Center di Jakarta. Berasal dari 11 perguruan tinggi di Indonesia dan 5 perguruan tinggi di luar negeri, peserta magang menyelesaikan program dua bulan di Jakarta di mana mereka mendapatkan pendidikan dasar perbankan sebelum ditempatkan di berbagai departemen. Selama magang, peserta juga mengunjungi peternakan sapi perah dan koperasi yang menjadi mitra Rabobank Foundation di Lembang, Jawa Barat, untuk mengenal koperasi dan rantai pasok susu. Program Rabobank Internship dimulai tahun 2012 dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa program S-1 untuk mengenal Rabobank Indonesia dengan lebih baik dan mendapatkan informasi mengenai peluang karier. 19
Rabobank Internship 2014 Twenty-four summer interns completed the 2014 Rabobank Internship program on August 27. This year’s program closing ceremony was held at the Rabobank Learning & Development Center in Jakarta. Coming from 11 Indonesian and 5 overseas universities, the interns completed a 2-month program in Jakarta where they attended introductory classes on banking before assigned to different areas of the bank. During the internship, the interns also visited dairy farms and cooperative partners of Rabobank Foundation in Lembang, West Java, to learn about cooperatives and the dairy supply chain. The Rabobank Internship program started in 2012 and offers the opportunity for undergraduate students to learn more about Rabobank Indonesia and gain a valuable insight to potential future career opportunities.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Penyerahan penghargaan 2014 Quality Recognition Awards. 2014 Quality Recognition Award presentation.
Rabobank Indonesia raih penghargaan JP Morgan Rabobank Indonesia mendapatkan JP Morgan MT103 Elite Quality Recognition Award untuk kinerja terbaik di kelasnya dengan mencapai 99,03% STP rate (Straight Through Processing) pada tahun 2014. STP rate adalah persentase transfer yang dilakukan dengan sukses tanpa kesalahan. Pencapaian ini merupakan peningkatan 4,05% dari pencapaian tahun lalu sebesar 94,98%. Head of International Clearing Djoko Budiarso mewakili Rabobank Indonesia untuk menerima penghargaan yang diberikan tanggal 12 Agustus. Setiap tahun, JP Morgan memberikan penghargaan MT103 Quality Recognition Award kepada pelanggan yang mencapai STP rate 90,0%98,0%. Yang berhasil mencapai STP rate 99,00% atau lebih seperti Rabobank Indonesia mendapatkan penghargaan paling prestisius, yaitu JP Morgan MT103 Elite Quality Recognition Award.
Rabobank Indonesia wins JP Morgan award Rabobank Indonesia received the JP Morgan MT103 Elite Quality Recognition Award for best-in-class performance by achieving a 99.03% STP (Straight Through Processing) rate in 2014. The STP rate is the percentage of telegraphic transfers which were successfully performed with no errors. This is a significant 4.05% increase from last year’s 94.98%. Head of International Clearing Djoko Budiarso represented Rabobank Indonesia in receiving the award presented on August 12. Every year, JP Morgan recognizes clients who achieve 90.0%-98.9% STP rates with the MT103 Quality Recognition Award. Those who achieve STP rates of 99.00% or more like Rabobank Indonesia, receive the most prestigious award: the JP Morgan MT103 Elite Quality Recognition Award.
September
Rabobank Indonesia Townhall Meeting.
Townhall Meeting Lebih dari 60 orang manajer senior menghadiri Townhall Meeting di Mercantile Athletic Club Jakarta tanggal 18 September. Tujuan dari Townhall kali ini adalah untuk mengkomunikasikan Proyek Kelimutu yang merupakan rencana strategis Rabobank Indonesia. Dalam rencana strategis ini, Rabobank Indonesia akan mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan berfokus kepada sektor pangan dan agribisnis serta rantai pasoknya (supply chain). Presiden Direktur Martijn H. Schouten juga memperkenalkan GJ Beuming sebagai Director of Risk/CRO dan Jopie Jusuf sebagai calon Director of Business Banking dalam kesempatan ini. Townhall Meeting merupakan forum komunikasi manajer senior yang dilakukan secara teratur satu kali dalam setiap tiga bulan. 20
Townhall Meeting More than 60 Rabobank Indonesia senior managers attended the Townhall Meeting at the Mercantile Athletic Club in Jakarta on September 18. The purpose of this Townhall was to update the senior managers on Project Kelimutu, Rabobank Indonesia’s strategic plan, where the bank will focus on the Food & Agribusiness sector and supply chain in growing the business. In the Townhall, President Director Martijn H. Schouten also introduced GJ Beuming as Director of Risk/CRO and Jopie Jusuf as Director of Business Banking nominee. The Townhall Meeting is a senior managers communication forum held every quarter.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Oktober | October
Peresmian kantor baru Rabobank Muara Karang Inauguration of Rabobank Muara Karang’s new office
Kantor baru Rabobank Muara Karang diresmikan Tanggal 16 Oktober, Rabobank Indonesia meresmikan relokasi kantor cabang pembantu Muara Karang di Jl. Pluit Karang No. 145 Blok A7 Utara Kav. No. 28, Jakarta Utara. Selain oleh staf, peresmian ini dihadiri oleh nasabah dan calon nasabah yang berkantor atau tinggal di sekitar Pluit dan Muara Karang. Peresmian dilakukan oleh Director of Products Rusli Sutanto. Sebelumnya cabang pembantu Muara Karang menempati kantor di Jl. Pluit Karang. Dengan relokasi ini, Rabobank Muara Karang menempati lokasi yang lebih baik bagi nasabah dan calon nasabahnya.
Launch of Rabobank Muara Karang’s new office On October 16, Rabobank Indonesia launched its relocated Muara Karang sub-branch on Jl. Pluit Karang No. 145 Blok A7 Utara Kav. No. 28, North Jakarta. The opening ceremony was attended by customers and prospects with offices or residences in Pluit, Muara Karang and surrounding areas. The inauguration ceremony was led by Director of Products Rusli Sutanto. The sub-branch was previously located on Jl. Pluit Karang. After relocating, the Muara Karang sub-branch is in a better location for both customers and prospective customers.
November | November
Rabobank Annual Conference
Rabobank Annual Conference Pada tanggal 24 November Rabobank Indonesia menyelenggarakan Rabobank Annual Conference di Hotel Four Seasons, Jakarta. Acara yang mengambil tema “Indonesia’s Role in Food Sustainability” ini dihadiri oleh nasabah perbankan korporasi. Empat orang pembicara dalam acara ini adalah Michael Every (Rabobank Head of Financial Markets Asia Pacific), Pawan Kumar (Rabobank Director Food & Agribusiness Research and Advisory Asia Pacific), Luke Chandler (Rabobank Food & Agribusiness Research/General Manager Australia & New Zealand) dan Laksmi Prasvita (PISAgro Director). Topik utama yang dibahas adalah tantangan dunia untuk menyediakan pangan secara berkelanjutan bagi 9 miliar penduduk dunia pada tahun 2050 dengan lahan pertanian dan air yang semakin berkurang.
21
Rabobank Annual Conference On November 24, Rabobank Indonesia held the Rabobank Annual Conference at the Four Seasons Hotel, Jakarta. “Indonesia’s Role in Food Sustainability” was the theme for this year’s event which was attended by corporate banking clients. Speakers at the event were Michael Every (Rabobank Head of Financial Markets Asia Pacific), Pawan Kumar (Rabobank Director Food & Agribusiness Research and Advisory Asia Pacific), Luke Chandler (Rabobank Food & Agribusiness Research and Advisory/General Manager Australia & New Zealand) and Laksmi Prasvita (PISAgro Director). The main topic of discussion was the world’s challenge to provide food sustainably for 9 billion people in 2050 with declining agricultural land and less water.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Laporan Manajemen Management report
Tahun 2014 merupakan pencapaian penting bagi Rabobank Indonesia. Sejak November 2014, Rabobank Indonesia telah memindahkan portofolio perbankan korporasi dan perbankan bisnisnya ke sistem inti perbankan baru T-24. Adanya sistem inti perbankan tunggal untuk perbankan korporasi maupun perbankan bisnis memungkinkan Bank menyempurnakan prosesnya dan memberikan pengalaman perbankan yang semakin baik bagi nasabah. 2014 was a milestone for Rabobank Indonesia. Since November 2014, Rabobank Indonesia has fully migrated its corporate banking and business banking portfolio to the new core banking system T-24. Having a single core banking system for both customer segments allows the bank to improve processes and deliver a better customer experience.
22
Peristiwa penting 2014 Pada tahun 2014 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,1% yang lebih lambat dari pertumbuhan 5,8% pada tahun sebelumnya. Walaupun pemilihan presiden telah berlangsung dengan baik, ini telah menyebabkan tertundanya investasi dan pengambilan keputusan bisnis karena sikap ‘wait and see’ (menunggu dan melihat perkembangan) dari pelaku bisnis dan investor. Depresiasi rupiah juga telah berdampak kepada Indonesia pada tahun 2014 ini.
2014 Highlights In 2014 the Indonesian economy grew by 5.1%, which is slower compared to its 5.8% growth last year. Although the presidential elections went well, this has caused some delays in investments and business decisions because of the ‘wait and see’ stance of businesses and investors. The Rupiah depreciation has also affected the Indonesian market in 2014.
Bagi Rabobank Indonesia, 2014 adalah tahun di mana Bank fokus dalam pengembangan karyawan, penyempurnaan proses, dan migrasi data perbankan korporasi ke dalam sistem inti perbankan T-24 yang baru. Fokus ini dan juga kondisi makroekonomi telah berdampak pada kinerja keuangan.
For Rabobank Indonesia, 2014 was a year where the bank was focused on developing its people, improving processes, and the migration of corporate banking data into the new T-24 core banking system. This focus, combined with the macroeconomic conditions, has affected the bank’s financial performance.
Pada tahun 2014, Bank telah melakukan tinjauan struktural atas strateginya. Mengingat latar belakang pangan dan agribisnis yang dimiliki Rabobank dan peluang yang diberikan oleh sektor ini di Indonesia, maka diputuskan bahwa Rabobank Indonesia akan diarahkan untuk menjadi bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia yang melayani nasabah “from farm to fork” atau “dari ladang
In 2014, the bank has made a structural review of its strategy. Given the Food & Agribusiness background of Rabobank and the opportunities in this segment in Indonesia, it has been decided to transfer the bank into a clear focus and making Rabobank Indonesia the leading Food & Agribusiness bank, serving our clients (“from farm to fork”) throughout the supply chain thereby adding more value to its clients
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
23
hingga menjadi hidangan” dalam seluruh rantai pasoknya (supply chain). Hal ini dilakukan dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan dan akses jaringan global. Ini akan membutuhkan perubahan organisasi yang menyangkut jaringan kantor cabang di Indonesia dan staf. Rencana ini akan diimplementasikan tahun 2015.
by providing access to finance, access to knowledge, and access to its global network. This will require organizational changes in terms of branch coverage in Indonesia as well as certain staffing requirements. These plans will be implemented in 2015.
Sistem perbankan tunggal untuk seluruh bank Pada bulan Desember 2013, Rabobank Indonesia melakukan migrasi portofolio perbankan bisnisnya dari sistem lama CSB2008 ke sistem baru T-24, dan pada bulan November 2014 Bank telah berhasil melakukan migrasi seluruh data nasabah perbankan korporasi dari sistem lama Midas ke sistem baru T-24.
Operating on a single core banking system In December 2013, Rabobank Indonesia migrated its business banking portfolio from the previous CSB2008 system to the new T-24 core banking system. In November 2014, the Bank completed the migration of corporate banking client data and portfolio from Midas to T-24.
Pencapaian itu mengubah Rabobank Indonesia dari sebuah bank yang beroperasi dengan dua sistem inti perbankan menjadi sebuah bank dengan sistem inti perbankan tunggal untuk seluruh lini bisnisnya. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan bagi Bank karena meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, serta memungkinkannya untuk memberikan layanan tak berbatas (seamless service) kepada nasabah di semua lini bisnisnya.
This has changed Rabobank Indonesia from a bank that operated on two core banking systems to a bank with a single core banking system platform for all business lines. This is a significant achievement for the Bank since it promotes efficiency and effectiveness, as such allowing the bank to provide seamless service to customers.
Dari sisi operasional terpusat, penggunaan sistem inti perbankan tunggal T-24 untuk seluruh transaksi nasabah Bank dapat meminimalkan kompleksitas dan pekerjaan tambahan yang sebelumnya harus dilakukan ketika masih menggunakan dua sistem inti perbankan yang berbeda.
In the area of central operations, having the T-24 single platform for all client transactions minimizes the complexities and additional work required by having two different core banking systems.
Kinerja keuangan Bank mencatat laba bersih Rp. 23,13 miliar di tahun 2014. Portofolio pinjaman tumbuh 12% dari Rp. 10.272 miliar menjadi Rp. 11.532 miliar. Hal ini terutama terjadi karena pertumbuhan portofolio pinjaman perbankan korporasi. Deposito nasabah meningkat dari Rp. 9.943 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 13.233 miliar pada tahun 2014. LDR (Loan to Deposit Ratio) menjadi lebih baik yaitu dari 104,77% menjadi 88,51%, yang menunjukkan kemampuan Bank untuk terus menarik dana masyarakat. NPL (kredit bermasalah) telah meningkat pada kuartal terakhir tetap secara umum dapat dikelola dengan baik sesuai dengan selera risiko Bank. Bank terus memonitor dan pemberikan provisi yang cukup untuk penanganan kredit bermasalah. Secara keseluruhan walaupun laba operasional telah meningkat sebesar Rp. 50 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, biaya operasional yang lebih tinggi (di antaranya terkait dengan migrasi ke sistem inti perbankan baru yang telah disebutkan sebelumnya) telah mengakibatkan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Financial performance The Bank recorded a net profit of Rp. 23.13 billion in 2014. The loan portfolio grew 12% from Rp. 10,272 billion to Rp. 11,532 billion. This was mainly the result of corporate banking loan portfolio growth. Customer deposits increased from Rp. 9,943 billion in 2013 to Rp. 13,233 billion in 2014. LDR has improved from 104.77% to 88.51% and shows the bank’s ongoing ability to attract funding. Non-performing loans has increased in the last quarter of 2014 but in general was well managed within the Bank’s risk appetite. The Bank continues to monitor and provide sufficient loan loss provision. Overall, although operational profit has increased by Rp. 50 billion compared to the year before, higher non-operational expenses (amongst others related to aforementioned migration to new core banking system) have caused a lower net profit compared to the previous year.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
24
Memberdayakan sumber daya manusia Rabobank Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan bank di masa depan sangat ditentukan oleh pelatihan dan pengembangan karyawannya. Pada tahun 2014, Bank mengintensifkan waktu dan upaya untuk mentranformasi sumber daya manusia dengan cara memperluas wawasan agar memiliki kemampuan memecahkan masalah dan mencari solusi yang lebih baik lagi dan mencapai kesempurnaan dari segi operasional (operational excellence). Tahun ini sebanyak 7.098 peserta mengikuti 95 program pelatihan. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya jumlah peserta adalah 4.797. Program-program pelatihan ini merupakan investasi sebesar Rp. 17,2 miliar; lebih tinggi dari tahun 2013 yang mencapai Rp. 16,6 miliar.
Empowering human resources Rabobank Indonesia strongly believes that the Bank’s future growth depends highly on the development of its people. In 2014, the Bank intensified the time and effort to transform human resources by broadening perspectives to be able to find solutions and achieve operational excellence. This year 7,098 participants attended the 95 trainings organized by the Bank. As a comparison, the number of training participants last year was 4,797. These training programs account for an investment of nearly Rp.17.2 billion which is higher than the Rp. 16.6 billion invested in 2013.
Sejalan dengan strategi Bank untuk tumbuh dengan fokus kepada pangan dan agribisnis, maka pada tahun 2014 Bank mulai menyiapkan F&A Academy, yang direncanakan untuk diluncurkan Januari 2015. F&A Academy, atau Food & Agribusiness Academy, adalah program pelatihan yang dikembangkan oleh Rabobank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis kepada seluruh staf. F&A Academy mengikuti kurikulum yang dikembangkan dengan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor dan Sucofindo. Pelajaran yang diberikan di antaranya adalah pengetahuan dasar pangan dan agribisnis, komoditas utama Indonesia, rantai pasok (supply chain), dan industri pangan dan agribisnis.
As Rabobank Indonesia reaffirms its growth strategy to focus on food and agribusiness, this year the bank started the groundwork to launch an F&A Academy planned for January 2015. F&A Academy, or Food & Agribusiness Academy, is a training program developed by Rabobank Indonesia which aims to provide food and agribusiness knowledge to all staff. The F&A Academy follows a curriculum which was developed in cooperation with Institut Pertanian Bogor and Sucofindo. Training subjects include food and agribusiness basic knowledge, Indonesia’s key commodities, supply chain and the food and agribusiness industry.
Mencapai target masa depan Rabobank Group memiliki komitmen penuh kepada pasar Indonesia dan akan terus berinvestasi di Rabobank Indonesia. Saat ini Rabobank Indonesia memiliki bisnis perbankan korporasi yang kuat dan yang memang diarahkan untuk hanya melayani nasabah yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis. Banyak dari nasabah ini adalah perusahaan bernilai sangat tinggi, global, dan merupakan perusahaan-perusahaan yang memimpin. Terdapat juga peluang yang sangat baik untuk segmen perbankan bisnis. Namun, seperti yang disampaikan sebelumnya, restrukturisasi dengan fokus nasabah diperlukan agar perbankan bisnis dapat berkembang sesuai dengan potensinya.
Meeting our goals in the future Rabobank Group is strongly committed to the Indonesia market and will continue to invest in Rabobank Indonesia. Rabobank Indonesia today has a very solid corporate banking franchise which deliberately only serves food and agribusiness customers with many high value, global, and leading companies as customers. There are great opportunities for the business banking franchise. However, aforementioned restructuring with client focus will be necessary in order to develop the business banking franchise to its full potential.
Dengan sistem inti perbankan baru T-24 yang sudah berjalan serta strategi pertumbuhan dengan fokus pangan dan agribisnis yang mantap, Rabobank Indonesia siap menyongsong masa depan yang sangat cerah sebagai salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan.
With the new T-24 core banking system and a solid food and agribusiness growth strategy in place, Rabobank Indonesia is looking at a very bright future ahead as a leading food and agribusiness bank.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
25
Direksi mengucapkan terima kasih kepada para Nasabah atas dukungan yang telah diberikan, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan atas bimbingan dan arahannya, dan kepada seluruh staf Rabobank Indonesia yang secara total telah mencapai 1398 orang pada akhir 2014 atas dedikasi dan kerja kerasnya.
The Board of Directors expresses its gratitude to our Customers for their continuing support, the Board of Commissioners and Otoritas Jasa Keuangan for their advice and guidance, and to all Rabobank Indonesia staff, which has reached a total of 1,398 at the end of 2014, for their hard work and dedication.
Setiap langkah dalam suatu perjalanannya memiliki tantangannya. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, kami akan mengubah tantangan ini menjadi peluang dan membantu para nasabah mengembangkan bisnisnya dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan dan akses kepada jaringan Rabobank agar bersama kita dapat berhasil mencapai tujuan masa depan.
Each step of a journey has its challenges. With the continuing support of our stakeholders, we will turn these challenges into opportunities and help our customers grow their business by providing access to finance, access to knowledge and access to the Rabobank network so that together we can successfully meet our future goals.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Jan Alexander Pruijs
Presiden Komisaris President Commissioner
26
Jan Alexander Pruijs (Sander Pruijs) menjadi Presiden Komisaris Rabobank Indonesia sejak Agustus 2014.
Jan Alexander Pruijs (Sander Pruijs) has been President Commissioner of Rabobank Indonesia since August 2014.
Sander memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai bankir. Ia memulai karier perbankannya pada tahun 1984 di ABN Amro Bank, Belanda, dan kemudian menempati berbagai posisi senior dalam bidang Global Clients, Corporate and Investment Banking, Risk Management, dan Financial Markets. Ia mulai berkarya di Rabobank tahun 2008 sebagai anggota Managing Board dari Rabobank International yang bertanggung jawab atas Asia, Australia, Selandia Baru, dan kemudian Polandia. Saat ini ia adalah Head Retail Banking International dari Rabobank, dan bertanggung jawab atas aktivitas perbankan di Irlandia, California (Amerika Serikat) dan Indonesia.
Sander has more than 30 years of experience as a banker. He started his banking career in 1984 at ABN Amro Bank, the Netherlands, and assumed a number of senior positions in the area of Global Clients, Corporate and Investment Banking, Risk Management and Financial Markets. He joined Rabobank in 2008 as member of the Managing Board of Rabobank International responsible for Asia, Australia and New Zealand and later on Poland. He is currently Head Retail Banking International of Rabobank, which includes responsibility for the banking activities in Ireland, California (United States) and Indonesia.
Sander meraih gelar Master dalam Hukum Bisnis dari Universitas Leiden, Belanda. Pada tahun 2013 ia berhasil menyelesaikan Advanced Management Program di Harvard Business School dengan baik.
Sander holds a Master’s degree in Business Law from Leiden University, the Netherlands. In 2013 he successfully completed the Advanced Management Program at Harvard Business School.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Hendrik Adams
Komisaris Independen Independent Commissioner
Widiyarto Suwarto Sumitro Komisaris Independen Independent Commissioner
27
Hendrik (Henk) Adams saat ini adalah Komisaris Independen dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Rabobank Indonesia. Sebelumnya ia bekerja 47 tahun di Rabobank Group dan menempati berbagai posisi di Belanda dan di luar Belanda. Ia memulai kariernya di salah satu Bank Anggota Rabobank di Belanda dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur.
Hendrik (Henk) Adams is currently an Independent Member of the Board of Commissioners and Chairman of the Remuneration and Nomination Committee of Rabobank Indonesia. Before that, he worked 47 years for the Rabobank Group in several positions in and outside the Netherlands. He started his career with one of Rabobank’s Member Banks in the Netherlands with his last position as President Director.
Sejak tahun 1983 ia bekerja untuk Rabobank International di berbagai benua, dengan tanggung jawab utama memulai dan mengembangkan jaringan internasional Rabobank. Antara lain, ia merintis dan mengelola kehadiran Rabobank di Indonesia tahun 1986-1992 dan kemudian bertugas di Hong Kong, Polandia, Turki sebagai Country Manager yang bertanggung jawab untuk merintis dan mengelola kehadiran Rabobank di negara-negara tersebut.
Since 1983 he has worked for Rabobank International across different continents, primarily responsible for initiating and development of the international network of Rabobank. Among others, he established and managed Rabobank’s presence in Indonesia from 1986-1992 and moved subsequently to Hong Kong, Poland and Turkey as Country Manager responsible for establishing and managing Rabobank’s presence in those countries.
Pada tahun 2002 ia ditugaskan ke New York sebagai Managing Director Corporate Development, North America, untuk memulai aktivitas perbankan ritel Rabobank di kawasan tersebut. Henk Adams memiliki, antara lain, gelar Bachelor dalam akuntansi dan administrasi niaga (SPD I+II) dan sertifikat dari NIBE (Dutch Institute for Banking and Securities).
In 2002, he moved to New York as the Managing Director Corporate Development for North America, to manage the start up of Rabobank’s retail banking activities in the region. Henk Adams holds among others a Bachelor Degree in accounting and business administration (SPD I+II) and a certificate from NIBE (Dutch Institute for Banking and Securities).
Widiyarto Sumitro diangkat sebagai Komisaris Rabobank Indonesia pada bulan Januari 2010 dan menjadi Komisaris Independen sejak Mei 2013. Ia memperoleh gelar MBA dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto memulai kariernya sebagai ajun akuntan pada Kantor Akuntan Negara Cirebon, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Ia kemudian menempati berbagai posisi kepala divisi di Bank Duta, Managing Director di DIFC Hong Kong, dan Direktur Operasi pada PT Rabo Finance Indonesia. Pada tahun 2001 ia mulai berkarier di Rabobank Indonesia menjabat sebagai Direktur Operasi. Saat ini ia juga aktif sebagai dosen di program Magister Manajemen (MM) di IPMI Eksekutif, Reguler, Investment Banking dan program MM Eksekutif di Binus Business School.
Widiyarto Sumitro was appointed as Rabobank Indonesia Commissioner in January 2010 and became Independent Commissioner since May 2013. He holds an MBA from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto started his career in Cirebon as an adjunct accountant at the State Accountant Office, Directorate General of Financial Supervision, Ministry of Finance. He later became Division Head in a number of departments at Bank Duta, Managing Director at DIFC Hong Kong, and Director of Operations at PT. Rabo Finance Indonesia. In 2001 he joined Rabobank Indonesia and became Director of Operations. He is currently active as lecturer at the Magister Manajemen (MM) programs at IPMI Executive, Regular, and Investment Banking, as well as the MM Executive program of Binus Business School.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Pardi Sudradjat
Komisaris Independen Independent Commissioner
28
Pardi Sudradjat adalah Komisaris Independen Rabobank Indonesia sejak Agustus 2014.
Pardi Sudradjat is Rabobank Indonesia Independent Commissioner since August 2014.
Ia memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di industri perbankan dan sekuritas. Ia memulai karier perbankannya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1987 dan kemudian berkarya di Bank Mandiri dari tahun 1999 hingga 2010. Di Bank Mandiri, ia menempati berbagai posisi senior dalam bidang manajemen risiko dan terakhir menjabat sebagai Group Head, SVP, Market Risk & Operational Risk. Pada tahun 2006 hingga 2011, ia menjadi Presiden Komisaris Mandiri Sekuritas. Sejak tahun 2008 hingga sekarang ia adalah Executive Director BARa (Bankers Association for Risk Management).
He has more than 25 years of experience in the banking and securities industry. He started his banking career at Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) in 1987 and joined Bank Mandiri from 1999 to 2010. At Bank Mandiri, he held a number of senior positions in risk management where his last position was Group Head, SVP, Market Risk & Operational Risk. He was also President Commissioner of Mandiri Sekuritas from 2006 to 2011. He became Executive Director of BARa (Bankers Association for Risk Management) in 2008 and holds the position until today.
Pardi meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dan Sarjana Ekonomi, keduanya dari Universitas Indonesia dan MBA dalam bidang keuangan dan perdagangan internasional dari Leonard N. Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat.
Pardi has a Bachelor’s degree in civil engineering and economics, both from Universitas Indonesia, and an MBA in finance and international trade from Leonard N. Stern School of Business, New York University, USA..
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Direksi Board of Directors
Martijn H. Schouten Presiden Direktur President Director
29
Martijn H. Schouten adalah Chief Executive Officer/Presiden Direktur Rabobank Indonesia yang didirikan pada bulan September 1990.
Martijn H. Schouten is Chief Executive Officer/President Director of Rabobank Indonesia, which was founded in September 1990.
Ia bergabung dengan Rabobank Group pada tahun 2010 sebagai Chief Executive Office dan Managing Director Zambia National Commercial Bank Plc. (Zanaco) yang merupakan bank terbesar di Zambia di mana Rabobank Group adalah pemegang saham terbesar.
He joined Rabobank Group in 2010 as Chief Executive Officer and Managing Director of the Zambia National Commercial Bank Plc. (Zanaco), the largest bank in Zambia in which Rabobank Group is the largest shareholder.
Martijn memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai bankir perbankan ritel dan korporasi. Sejak tahun 2000 ia telah memegang posisi Chief Executive Officer/Managing Director di Inggris, Hongaria, Belanda, Zambia dan Indonesia. Sebelum bertugas di Rabobank, Martijn memegang berbagai posisi di ABN Bank (yang kemudian menjadi ABN Amro Bank) dan ING Bank. Ia juga pernah bertugas di tentara Belanda setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat.
Martijn has almost 30 years of experience as a Retail and Wholesale banker. Since 2000, he has held Chief Executive Officer/ Managing Director positions in the United Kingdom, Hungary, the Netherlands, Zambia and Indonesia. Before joining Rabobank, Martijn held various positions at ABN Bank (later ABN Amro Bank) and ING Bank. He also served in the Dutch army shortly after completing his education in the United States.
Martijn meraih Master dalam bidang perdagangan internasional dan keuangan dari Fletcher School, Tufts University/Harvard University di Boston, Bachelor dari Williams College, Massachusetts, Amerika Serikat dan Executive MBA dari INSEAD, Fontainebleau, Perancis. Ia menikah dan memiliki seorang anak perempuan.
Martijn holds a Master’s degree in international trade and finance from the Fletcher School, Tufts University/Harvard University in Boston, a Bachelor’s degree from Williams College, Massachusetts, USA, and an Executive MBA from INSEAD, Fontainebleau, France. He is married, and has one daughter.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Geert-Jan Beuming
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
30
Johannes Gerardus Beuming atau Geert-Jan Beuming (GJ) adalah Chief Risk Officer (CRO)/Wakil Presiden Direktur dari Rabobank Indonesia sejak Juli 2014. Ia bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh risiko yang terdapat di semua lini bisnis dan juga mengelola departemen Legal (Hukum).
Johannes Gerardus Beuming or GeertJan Beuming (GJ) is Rabobank Indonesia Chief Risk Officer (CRO)/Vice President Director since July 2014. He is responsible for the full range of risks in all business lines and the management of the Legal department.
GJ memulai kariernya di Rabobank di Belanda pada tahun 1987. Ia memiliki lebih dari 27 tahun pengalaman perbankan, di mana yang terbanyak adalah dalam bidang manajemen risiko. Sejak tahun 1998 ia telah memegang berbagai posisi senior internasional dalam bidang kredit dan manajemen risiko di Irlandia, Chile, Hong Kong SAR (China), Indonesia, Singapura dan Polandia. Di Hong Kong dan Singapura, ia memegang fungsi manajemen regional dalam area risiko kredit, dan juga manajemen ekonomi dan permodalan sesuai dengan ketentuan regulator.
GJ joined Rabobank in the Netherlands in 1987. He has more than 27 years of banking experience, mostly in the area of risk management. Since 1998 he has held international senior positions in credit and risk in Ireland, Chile, Hong Kong SAR (China), Indonesia, Singapore and Poland. In Hong Kong and Singapore, he has held regional management functions in the areas of credit risk, economic and regulatory capital management.
Sebelum penunjukannya sebagai CRO/ Wakil Presiden Direktur untuk Rabobank Indonesia tahun lalu, GJ adalah CRO/ Vice President of the Management Board dari Bank BGZ, Warsawa, Polandia, yang merupakan anak perusahaan Rabobank International. GJ memiliki gelar BSc dalam bidang administrasi bisnis.
Prior to his appointment as Rabobank Indonesia CRO/Vice President Director last year, GJ was CRO/Vice President of the Management Board of Bank BGZ (subsidiary of Rabobank International), Warsaw, Poland. GJ holds a BSc in business administration.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Johanes Eri Budiono Direktur* Director*
Eri Budiono mulai menjabat sebagai Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi di Rabobank Indonesia pada bulan Juni 2009. Sebelumnya ia adalah Direktur perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, dan bertanggung jawab untuk pemasaran pada tahun 2007-2009. Eri memulai kariernya di bidang perbankan di departemen Perbankan Korporasi di ABN AMRO Indonesia pada bulan September 1993. Ia kemudian bergabung dengan HSBC Indonesia tahun 2000-2007 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Perbankan Korporasi. Ia memperoleh gelar Bachelor dalam bidang keuangan dan perbankan dari Monash University, Melbourne, Australia.
Eri Budiono was appointed as Director of Corporate and Investment Banking in June 2009. Before joining Rabobank Indonesia, he served as Director of a Singapore based investment company responsible for origination from 2007 to 2009. Eri started his banking career with ABN AMRO Indonesia in September 1993 in the Corporate Banking department. Subsequently he joined HSBC Indonesia from 2000 until 2007 where his last position was Head of Corporate Banking. He earned his Bachelor degree in finance and banking from Monash University, Melbourne, Australia.
(*) Mengundurkan diri efektif 15 Februari 2015 Resigned effective February 15, 2015
Jopie Jusuf Direktur Director
31
Jopie Jusuf menjadi Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia sejak bulan Desember 2014.
Jopie Jusuf has been Director Business Banking of Rabobank Indonesia since December 2014.
Jopie memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman dalam perbankan ritel. Ia memulai karier perbankannya di Bank Bali pada tahun 1989 dan kemudian memegang berbagai posisi penting dalam perbankan komersial dan UKM di Bank Mega, Bank Permata dan Bank Ekonomi. Jabatan terakhirnya di Bank Ekonomi adalah sebagai Head of Business Banking. Sebelum berkarya di Rabobank Indonesia, ia adalah Business Director Sampoerna Financial Group. Dalam karier perbankannya, ia telah memimpin berbagai inisiatif penting seperti pengembangan produk, aliansi bisnis, dan transformasi organisasi.
Jopie has more than 25 years of experience in retail banking. He started his banking career at Bank Bali in 1989 and later held a number of key positions in commercial and SME banking at Bank Mega, Bank Permata, and Bank Ekonomi. His last position at Bank Ekonomi was Head of Business Banking. Before joining Rabobank Indonesia he was Business Director at Sampoerna Financial Group. In his banking career he had led a number of important initiatives in product management, business alliance, and organization transformation.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Parahyangan Bandung, FISIP, bidang studi administrasi niaga. Gelar pasca sarjananya, MM (Magister Manajemen) diperolehnya dari IPMI Business School Jakarta dan MBA (Master in Business Administration) diperolehnya dari Monash University Melbourne, Australia.
He completed his undergraduate studies at the Faculty of Social and Political Science, Universitas Parahyangan Bandung, majoring in business administration. He also holds a Master’s degree from IPMI Business School Jakarta and an MBA from Monash University, Melbourne, Australia.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Rusli Sutanto Direktur Director
Billie Fuliangsahar Direktur Director
32
Rusli Sutanto adalah Direktur Produk & E-Channels, Rabobank Indonesia. Rusli bergabung bersama Rabobank Indonesia bulan September 2009 sebagai Kepala Penjualan & Distribusi dan bulan April 2011 diangkat sebagai Direktur Penjualan & Distribusi. Tahun 2012 ia menjadi Direktur Penjualan & Distribusi/UKM, dan tahun 2014 menjadi Direktur Produk & E-Channels. Ia memulai kariernya sebagai management trainee di CocaCola Indonesia sebelum bergabung di Citibank Indonesia. Rusli memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang perbankan yang diperolehnya dengan menempati posisi-posisi perbankan di Indonesia dan Singapura, antara lain sebagai Vice President, Regional Sales Director, di Citibank Singapura, Senior Vice President, International Private Client Group di Merril Lynch Singapura, Senior Vice President, Affluent Segment di PT. Bank Danamon Indonesia, dan Senior Vice President, Personal Banking Head di HSBC Indonesia. Ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang teknik industri dari University of Alabama, Amerika Serikat.
Rusli Sutanto is Director of Products & E-Channels, Rabobank Indonesia. He joined Rabobank Indonesia in 2009 as Head of Sales & Distribution and was appointed as Director of Sales & Distribution in April 2011. In 2012 he became Director of Sales & Distribution/ SME, and in 2014 was named Director of Products & E-Channels. He started his career as management trainee at Coca-Cola Indonesia before joining Citibank Indonesia. Rusli brings a wealth of experience in banking from the various positions he held in Indonesia and Singapore, which include Vice President, Regional Sales Director at Citibank Singapore, Senior Vice President, International Private Client Group at Merril Lynch Singapore, Senior Vice President, Affluent Segment, at PT. Bank Danamon Indonesia, and Senior Vice President, Personal Banking Head at HSBC Indonesia. Rusli earned his Bachelor of Science degree in industrial engineering from the University of Alabama, USA.
Billie Fuliangsahar mulai berkarya di Rabobank Indonesia sebagai Direktur Markets (dulu dikenal sebagai Tresuri/ GFM) pada bulan Agustus 2011. Karier perbankannya berawal di Citibank di Indonesia. Selama di Citibank ia menduduki berbagai posisi di Hong Kong dan Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Vice President – Treasury Department di Citibank Indonesia. Setelah Citibank ia kemudian bergabung dengan Bank ICBC Indonesia sebagai Senior Executive Vice President – Head of Global Markets. Billie memperoleh gelar Sarjana di bidang ilmu komputer dari Sekolah Tinggi Teknik Surabaya dan MBA di bidang pemasaran dan keuangan internasional dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.
Billie Fuliangsahar joined Rabobank Indonesia as Director of Markets (formerly known as Treasury/GFM) in August 2011. He started his banking career at Citibank in Indonesia and later assumed various positions at Citibank in Hong Kong and Indonesia, where his last position was Vice President – Treasury Department, Citibank Indonesia. After Citibank he joined Bank ICBC Indonesia as Senior Executive Vice President – Head of Global Markets. Billie holds a Bachelor’s degree in computer science from Sekolah Tinggi Teknik Surabaya and an MBA in marketing and international finance from Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Ponky N. Pudijanto Direktur Director
Heradian Yoto Direktur Director
33
Ponky Pudijanto menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, sekaligus ditunjuk sebagai Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan sejak bulan September 2012. Ia mulai berkarya di Rabobank Indonesia pada bulan Februari 2010 sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia, ia adalah Head of Corporate Compliance di PT. Bank Permata Tbk. dan Direktur Kepatuhan untuk Asia Tenggara di American Express Bank. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President, Operations, di PT. Bank Danamon Indonesia dan Vice President, Total Quality, di Citibank. Ia meraih gelar Sarjana di bidang akuntansi dari Universitas Indonesia.
Ponky Pudijanto was appointed as Director of Human Resources overseeing the Compliance function in September 2012. He joined Rabobank Indonesia as Director of Compliance in February 2010. Before joining Rabobank Indonesia, he was Head of Corporate Compliance at PT. Bank Permata Tbk and Southeast Asia Director of Compliance at American Express Bank. He also assumed the positions of Senior Vice President, Operations, at PT. Bank Danamon Indonesia and Vice President, Total Quality at Citibank. Ponky earned his Bachelor degree in accounting from Universitas Indonesia.
Heradian Yoto adalah Direktur Teknologi Informasi dan Operasional/ Chief Operations Officer yang mulai berkarya di Rabobank Indonesia tahun 2009. Sebelum bergabung di Rabobank Indonesia, ia pernah menjadi Kepala Divisi Operasional di Bank Bira, Automation System Unit Head di Bank Lippo, dan terakhir sebagai Senior Vice President and Country Head of Service di RBS (sebelumnya ABN Amro). Yoto meraih gelar Sarjana di bidang teknik fisika dari Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen dalam bidang manajemen umum dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Heradian Yoto is Director of IT and Operations/Chief Operations Officer who joined Rabobank Indonesia in 2009. Before joining Rabobank Indonesia, he assumed various positions which include Operations Division Head at Bank Bira, Automation System Unit Head at Bank Lippo, and most recently Senior Vice President and Country Head of Service at RBS (previously ABN Amro). He holds a Bachelor’s degree in physics engineering from Institut Teknologi Bandung and a Master’s degree in general management from Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Rabobank Indonesia percaya bahwa Good Corporate Governance (“GCG”) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan serta memastikan bahwa aktivitas bisnis Bank dijalankan dengan integritas bisnis yang tinggi. GCG merupakan salah satu aspek bagi Rabobank Indonesia dalam mengimplementasikan strateginya, yaitu fokus kepada sektor Food & Agribusiness (“F&A”) di mana Rabobank secara global memiliki keahliannya. Rabobank Indonesia bertujuan menjadi organisasi yang kompetitif yang dikelola oleh para professional yang memiliki kualifikasi di bidangnya dan hidup dengan menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, integritas, profesionalisme, dan kebersinambungan. Implementasi GCG merupakan tanggung jawab dari semua karyawan. Rabobank Indonesia believes that Good Corporate Governance (GCG) is key in supporting sustainable growth and ensuring that the bank’s business activities are performed in high standards of integrity. GCG is one of the principles which drives Rabobank Indonesia in implementing its strategy to focus on Food and Agribusiness (F&A) for Corporate banking, and to be a leading business bank for commercial and SME clients. This is in line with Rabobank’s global expertise in the F&A sector. Rabobank Indonesia aims to be an organization which is competitive and managed by qualified professionals who live and uphold the values of respect, integrity, professionalism, and respect. The implementation of GCG is the responsibility of all employees.
34
Pendahuluan Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia yaitu memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah dan hiburan, dan menghindari konflik kepentingan. Kebijakan lainnya juga dibentuk untuk memastikan tata kelola perusahaan yang kuat dan efektif yang mengendalikan dan mengarahkan bisnis Rabobank Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini juga diciptakan untuk menumbuhkan kewirausahaan, integritas dan transparansi keputusan manajemen, pengawasan yang baik dan akuntabilitas dalam pengawasan tersebut.
Introduction Rabobank Indonesia has established the Code of Conduct, an internal policy which governs the implementation of GCG. This policy sets out the standard behaviour expected from all Rabobank Indonesia employees, which include treating co-workers with respect and dignity, adhering to the prevailing law, regulations and group standards, rejecting bribery and corruption, avoiding compromises through gifts and entertainment, and avoiding conflict of interest. Other policies are also established to ensure a robust and effective corporate governance system by which Rabobank Indonesia’s business is directed and controled. These policies are created to promote entrepreneurship, integrity and transparency of the decisions taken by management, proper supervision and accountability for such supervision.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
In line with Bank Indonesia (“BI”) regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006, which was amended by BI regulation No. 8/14/PBI/2006 on Changes in the Implementation of GCG for Banks and BI Circular Letter No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 on Implementation of GCG for Banks, Rabobank Indonesia has adopted the five principles of GCG into its
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Rabobank Indonesia telah mengadopsi ke dalam ketentuanketentuan internal tentang GCG untuk dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
internal policies. The five principles of GCG are transparency, accountability, responsibility, independency, and regularity.
Penerapan GCG di Rabobank Indonesia diuraikan sebagai berikut:
Implementation of GCG at Rabobank Indonesia is as follows:
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur Rabobank Indonesia. RUPS Tahunan memiliki wewenang untuk menyetujui Laporan Tahunan, penunjukan dan penunjukan kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi, penunjukan dan/atau penunjukan kembali Auditor Eksternal dan tugas-tugas lainnya sebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar.
Annual General Meeting The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) represents the highest body within Rabobank Indonesia. The AGM has the authority to approve the annual report, appoint and reappoint members of the Board of Commissioners and Board of Directors, appoint and/or reappoint the external auditor and perform other duties as stated in the Article of Association.
Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 7 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
7 Extraordinary General Meetings were held in 2014.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Rabobank Indonesia terdiri dari para profesional dengan kemampuan yang sesuai, pengetahuan dan pengalaman, dengan latar belakang dari lingkungan Indonesia dan Rabobank Group. Semua anggota Dewan Komisaris telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia/OJK.
Board of Commissioners The Board of Commissioners of Rabobank Indonesia are professionals with relevant skills, knowledge and experience, with an Indonesian and Rabobank Group background. All members of the Board of Commissioners have passed the Bank Indonesia/OJK fit and proper test.
Dewan Komisaris atau Board of Commissioners (BOC) melaksanakan fungsi pengawasan pada Rabobank Indonesia. Dewan Komisaris memberikan arahan strategis dan mengawasi Direksi dalam penentuan target dan tujuan, mengawasi pelaksanaannya dan memastikan bahwa pengendalian internal serta laporan berkala diimplementasikan. Dengan mempertimbangkan hal ini, susunan Dewan Komisaris menjadi penting karena hal ini menentukan kemampuan Dewan Komisaris untuk secara kolektif menunjukkan kepemimpinannya serta memberikan arahannya kepada pihak manajemen.
The Board of Commissioners performs the supervisory role within Rabobank Indonesia. The Board of Commissioners provide strategic direction and supervise the Board of Directors, which include defining the goals and objectives, overseeing their implementation, and ensuring that internal controls and periodic reports are in place. Due to this role, the composition of the Board of Commissioners is important as it determines the ability of the Board of Commissioners to collectively provide leadership and guidance to the management.
Per 31 Desember 2014, 1 Komisaris Utama, dan 3 Komisaris Independen membentuk Dewan Komisaris Rabobank Indonesia. Adapun para anggota Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, 1 President Commissioner and 3 Independent Commissioners form the Rabobank Indonesia Board of Commissioners:
Nama/Name Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Penggantian dan/atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
35
Jabatan/Position Presiden Komisaris/President Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner
Changes and/or appointments of Commissioners adhere to the recommendations of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and are approved by the General Meeting of Shareholders.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Direksi Direksi terdiri dari Presiden Direktur/Direktur Utama serta beberapa direktur lainnya yang berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham. Semua anggota Direksi dipilih sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, integritas, pengalaman yang dimilikinya sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Bank Indonesia.
Board of Directors The Board of Directors consists of the President Director and other Directors who are independent from the shareholders. The Board of Directors are appointed in accordance to their ability, knowledge, integrity, and experience as required by Bank Indonesia regulations.
Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini termasuk pencapaian rencana bisnis dan memastikan kepatuhan pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu, merupakan kebijakan Direksi untuk menindaklanjuti temuan hasil audit secara tepat waktu dan dengan cara yang efektif dengan memastikan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah diambil oleh pihak manajemen yang terkait.
The Board of Directors are responsible for the day-to-day management of the bank which are executed under the approved regulations. This includes ensuring the fulfillment of the business plan and compliance with the law and regulations. It is the policy of Rabobank Indonesia’s Board of Directors to follow-up audit findings in a timely and effective manner and determine the necessary corrective actions which should be taken by the responsible management.
Per posisi 31 Desember 2014, Direksi Rabobank Indonesia terdiri dari 1 Presiden Direktur dan 7 orang Direktur. Semua anggota Direksi telah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Para anggota Direksi tersebut adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014, the Board of Directors consists of the President Director and 7 Directors. All members of the Board of Directors have passed the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) fit and proper test. The members of the Board of Directors are as follows:
Nama/Name Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Ponky Nayarana Pudijanto Johanes Eri Budiono* Heradian Yoto Billie Fuliangsahar Rusli Sutanto Jopie Jusuf
Jabatan/Position Presiden Direktur/President Director Wakil Presiden Direktur/Vice President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director
* Mengundurkan diri sejak 15 Februari 2015/ Resigned on February 15, 2015
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Changes and/or appointments of Directors adhere to the recommendations of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and are approved by the Annual General Meeting of Shareholders.
Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors The Board of Commissioners and Board of Directors meet regularly to perform their duties. In 2014, the Board of Commissioners conferred 4 times and the Board of Directors had 42 weekly meetings. Furthermore, the Board of Commissioners and the Board of Directors have conducted quarterly joint meetings.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya maka Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan Direksi telah pula mengadakan rapat mingguannya sebanyak 42 kali. Disamping itu, terdapat Rapat Gabungan Dewan Komisaris –Direksi yang diselenggarakan setiap triwulan.
36
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Rapat Dewan Komisaris | BOC meetings Nama/Name Roelof Jan Dekker* Widiyarto S. Sumitro Hendrik Adams Sukatmo Padmosukarso** Pardi Sudradjat
Jabatan/Position
Jumlah rapat yang dihadiri No. of meetings attended
Presiden Komisaris/Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner
1/4 3/4 4/4 1/4 3/4
* Mengundurkan diri sejak 14 Agustus 2014/ Resigned on 14 August 2014 ** Mengundurkan diri sejak 1 April 2014/ Resigned on 1 April 2014
Rapat Direksi | BOD meetings Nama/Name
Kehadiran dalam rapat Direksi Attendance in BOD Meetings
Kehadiran dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Attendance in BOC-BOD joint meetings
38/42 15/42 16/42 38/42 38/42 37/42 37/42 35/42 11/42
2/4 3/4 1/4 4/4 4/4 4/4 4/4 4/4 2/4
Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Anna Maria Henrica Adriana Straathof* Johanes Eri Budiono** Ponky Nayarana Pudijanto Heradian Yoto Rusli Sutanto Billie Fuliangsahar Jopie Jusuf *) Mengundurkan diri sejak 1 Juni 2014/ Resigned on 1 Juni 2014. **) Mengundurkan diri sejak 15 Februari 2015/ Resigned on 15 February 2015
37
Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi dan hubungan keluarga Para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki saham di Rabobank Indonesia. Disamping itu, para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.
Board of Commissioners and Board of Directors share ownership and family relationship None of the members of the Board of Commissioners (BOC) or the Board of Director (BOD) own any shares of Rabobank Indonesia. None of the BOC and BOD members have family relationships with other members of the BOC and BOD.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi berhak atas remunerasi yang terdiri dari gaji dan manfaat. Selama tahun 2014, jumlah remunerasi adalah Rp. 36,048 miliar dengan rincian sebagai berikut:
Board of Commissioners and Board of Directors remuneration Members of the Board of Commissioners and Board of Directors are entitled for remuneration which comprises of salaries and benefits. In the fiscal year of 2014, total remuneration was approximately Rp. 36.048 billion. Remuneration details are as follows:
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Jenis remunerasi dan fasilitas lain Type of remuneration and other facilities
Total diterima dalam 1 tahun Total amount received in 1 year Dewan Komisaris/BOC Orang Persons
1.
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, allowance, tantiem and other non-financial benefits) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll.) yang*) Other facilities in monetary form (housing, transportation, medical insurance etc.) which *) a. dapat dimiliki/can be owned b. tidak dapat dimiliki/cannot be owned Total
4
4
Direksi/BOD
Dalam jutaan Rupiah/In million Rupiah
Orang Persons
1.565
1.565
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
8
30.672
8
5.376
8
36.048
*) Senilai Rupiah/Rupiah value Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dalam tata bahasa Inggris. Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
Total remunerasi per orang dalam 1 tahun * Total remuneration per person per year*
Direktur Director
>Rp. 2.000.000.000 >Rp. 1.000.000.000 – Rp. 2.000.000.000 >Rp. 500.000.000 – Rp. 1.000.000.000 < Rp. 500.000.000
Komisaris Commissioner
8 0 2 2
*) Diterima tunai/Received in cash Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dalam tata bahasa Inggris. Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
38
Rasio gaji Yang dimaksud dengan rasio gaji disini adalah hak Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan untuk menerima sejumlah imbalan tunai sebagai pembayaran dari perusahaan/pemberi kerja yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja yang terkait, undang-undang, yang termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas hasil kerja dan/atau layanan yang diberikan.
Salary ratio Salary is defined as the right of members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and employees to receive a sum of cash as payment from the company or the employer which is determined and paid in accordance with the respective employment agreement and regulation. This includes allowances for the employees and their families for the work and/or services rendered.
Selama tahun buku 2014 rasio gaji adalah sebagai berikut: a) rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah : 63,56 b) rasio gaji Direktur tertinggi dan terendah : 1,45 c) rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah : 1,82 d) rasio gaji tertinggi Direktur dan tertinggi karyawan : 1,60
Salary ratios for the fiscal year 2014: a) the highest and lowest employee salary ratio b) the highest and lowest Director’s salary ratio c) the highest and lowest Commissioner’s salary ratio d) the highest Director’s and the highest employee’s salary ratio
: 63.56 : 1.45 : 1.82 : 1.60
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
39
Komite Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Direksi telah membentuk beberapa komite. Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
Committees The BOC and BOD have a number of commitees to support them in performing their duties and responsibilities.
Komite di bawah Dewan Komisaris Dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik/Good Corporate Governance maka Dewan Komisaris telah membentuk beberapa komite untuk mendukung mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Anggota dari komite-komite ini ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Berikut ini adalah Komite-komite yang dimaksud:
Committees under the Board of Commissioners With reference to the prevailing Bank Indonesia regulation on Good Corporate Governance, the Board of Commissioners has formed committees to support their duties and responsibilities. Members of these committees are appointed by the Board of Commissioners. The committees are:
1.
1.
Komite Audit & Kepatuhan Komite Audit & Kepatuhan bertanggung jawab untuk mendukung Dewan Komisaris antara lain dalam memonitor dan melakukan evaluasi atas hasil temuan audit dan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal termasuk pula mengawasi penerapan-pelaporan keuangan Bank.
Audit & Compliance Committee The Audit & Compliance Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners, among others, in monitoring and evaluating the results of the audit findings and regulatory compliance conducted by internal and/or external parties as well as overseeing the bank’s financial reporting practices.
Susunan Komite Audit dan Kepatuhan per 31 Desember 2014 yang diangkat oleh Dewan Komisaris adalah: • Widiyarto S. Sumitro sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Pardi Sudradjat sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Nanny Dewi sebagai Anggota (Pihak Independen)
As of December 31, 2014, members of the Committee are: • Widiyarto S. Sumitro, Chairman (Independent Commissioner) • Pardi Sudradjat, Member (Independent Commissioner) • Nanny Dewi, Member (Independent Party)
Tujuan Komite: a) Untuk mengawasi dan menilai kualitas kinerja fungsi Audit Internal. Adapun tanggung jawab komite adalah untuk: • Meninjau rencana tahunan Audit Internal dan secara berkala melakukan evaluasi atas pencapaian dari rencana tersebut dan mempertimbangkan area/bidang yang perlu menjadi perhatian audit dan perlu termasuk dalam cakupan audit; • Meninjau semua laporan hasil audit internal dan eksternal, termasuk laporan dari regulator, dan menilai perkembangan perbaikan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen; • Mendiskusikan hasil laporan/temuan dengan Auditor khususnya terkait kelemahan pada kontrol dan/atau pelaporan, tingkat kerjasama yang diterima, serta independensi dari Audit;
The objectives of the committee are: a) To oversee and assess the quality of the performance of the Internal Audit function. The committee’s responsibility is to: • Review the annual Internal Audit plan, review the progress of that plan periodically, and consider areas of audit concern to be addressed;
• Review all internal, external audit reports and reports coming from the regulator; evaluate progress of corrective actions that have been taken by the management; • Discuss results with Auditors particularly those related to control and/or reporting short comings, degree of cooperation, and independency of Audit;
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
• Memastikan manajemen mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperpaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu; • Mengkonfirmasikan bahwa terdapat pendekatan yang terkoordinasi dengan baik sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan kerja antara Audit Internal dan Audit Eksternal untuk memastikan tercapainya cakupan audit yang memadai dalam pelaksanaan pemeriksaan atas sistem pengendalian internal bank dan atas laporan keuangan bank; • Secara berkala, dengan konsultasi dari Audit Internal, menilai apakah tugas dan tanggung jawab fungsi internal audit tetap relevan, secara berkesinambungan memperbaiki kinerja Audit Internal, dan menentukan perubahanperubahan yang dipandang perlu. b) Mengawasi efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaporan manajemen. Tanggung jawab komite adalah untuk: • Memastikan bahwa permasalahanpermasalahan yang muncul dari Audit, Pengendalian Internal, pada laporan keuangan maupun laporan lainnya telah ditangani dan diperbaiki sebagaimana mestinya dan secara tepat waktu. Hal ini membutuhkan penilaian dari Komite untuk menentukan apakah pihak manajemen telah mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/ permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu; • Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, dan (jika perlu) Auditor Eksternal mengenai prosedur dan kontrol dalam mengamankan aset bank dan kewajaran catatan pembukuan bank sehingga dapat memberikan konfirmasinya atas efisiensi dan efektivitas dari kontrol yang ada dan untuk menentukan tindak lanjutnya, jika perlu; • Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, Audit Eksternal, dan Kepatuhan untuk menentukan apakah terdapat hal-hal yang tidak biasa sepanjang proses audit mereka terkait dengan ketentuan dari regulator; • Menentukan apakah setiap ketentuan dan peraturan dari otoritas perbankan telah dipenuhi dan apakah informasi yang diberikan kepada regulator adalah informasi yang dapat diandalkan.
40
•
•
•
Ensure that the management is taking action in accordance with the agreed recommendations to address significant inadequacies/problems of control in a timely fashion; Confirm that there is a coordinated approach with regards to the planning and execution of the work between Internal and External Auditors to ensure sufficient coverage in examining the systems regarding internal control and financial statements;
From time to time, in consultation with Internal Audit, assess whether the duties and responsibilities of the Internal Audit function remain relevant, continuously improve the audit performance, and decide on changes that are deemed necessary.
b) To oversee the effectiveness of the internal control system and management reporting. The committee’s responsibility is to: • Ensure that issues arising from Audit, Internal Control, financial statements and other reports are being managed and rectified in an appropriate and timely manner. This will involve an assessment by the Committee to decide whether Management is taking action in accordance with the agreed recommendation to address significant insufficiencies/problems of control in a timely fashion;
•
Discuss with Management, Internal Audit and (if applicable) External Auditors the procedures and controls regarding the safeguarding of assets and soundness of financial records to confirm the efficiency and effectiveness of the controls and to decide on further actions if necessary;
•
Discuss with the Management, Internal Audit, the External Auditors, and Compliance to determine if any unusual matters were identified during the course of their audits with regards to the requirements of the regulator; Determine whether all statutory and regulatory requirements from the authorities are met and whether the information provided to the regulator is reliable.
•
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
c)
c) To oversee and assess the effectiveness of the Compliance function within the branch/entity as part of the compliance policy of the branch/entity. • Provide recommendation in appointing the public accountant and public accountant office to the Board of Commissioners; • Provide recommendation on the effectiveness of financial control and reporting as stated above.
Untuk mengawasi dan menilai efektifitas dari fungsi kepatuhan di cabang/entitas sebagai bagian dari kepatuhan terhadap kebijakan yang ada: • Memberikan rekomendasi atas penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris; • Memberikan rekomendasi terkait efektifitas kontrol keuangan dan pelaporan sebagaimana dinyatakan diatas.
In performing its duties, the Audit & Compliance Committee conducted 5 meetings in 2014:
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit & Kepatuhan mengadakan beberapa kali pertemuan. Selama tahun 2014, Komite Audit & Kepatuhan tercatat telah melakukan 5 kali rapat : Nama/Name
Jumlah rapat yang dihadiri/Number of meetings attended
Sukatmo Padmosoekarso* Widiyarto S. Sumitro Willy Prayogo Nanny Dewi
1/5 3/5 1/5 5/5
Pardi Sudradjat
2/5
* Mengundurkan diri sejak 1 April 2014/ Resigned on 1 April 2014
2.
Komite Pengawasan Risiko Tanggung jawab Komite Pengawas Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengevaluasi keputusan strategis terkait risiko yang berkaitan dengan bank.
2.
Members of the committee are: 1. Pardi Sudradjat, Chairman (Independent Commissioner) 2. Widiyarto S. Sumitro, Member (Independent Commissioner) 3. Nanny Dewi, Member (Independent Party)
Para anggota komite adalah sebagai berikut : 1. Pardi Sudradjat sebagai ketua (Komisaris Independen) 2. Widiyarto S. Sumitro sebagai Anggota (Komisaris Independen) 3. Nanny Dewi sebagai anggota (Pihak Independen)
In 2014, the Risk Monitoring Committee held 4 meetings :
Sepanjang tahun 2014, Komite Pengawas Risiko telah melakukan 4 kali rapat yang dihadiri oleh para anggotanya : Nama/Name
Jumlah rapat yang dihadiri/Number of meetings attended
Sukatmo Padmosoekarso Widiyarto S. Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi
3.
41
Komite Remunerasi dan Nominasi Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya.
Risk Monitoring Committee The responsibility of the Risk Monitoring Committee is to assist the Board of Commissioners in monitoring and evaluating the strategic decisions on risks associated with the bank.
1/3 3/3 2/3 3/3
3.
Remuneration & Nomination Committee The Remuneration & Nomination Committee is responsible in assisting the Board of Commissioners in fulfilling its oversight function.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Para anggota Komite diangkat oleh Dewan Komisaris, dan per 31 Desember 2014 susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: 1. Hendrik Adams - Ketua (Komisaris Independen) 2.
Jan Alexander Pruijs - Anggota (Komisaris Utama)
3.
Irene Wiryawan - Anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia)
As of 31 December 2014, Remuneration & Nomination Committee members appointed by the Board of Commissioners are: 1. Hendrik Adams – Chairman (Independent Commissioner) 2. Jan Alexander Pruijs - Member (President Commissioner) 3. Irene Wiryawan - Member (Executive Officer, Human Resources Department)
Tujuan Komite adalah: a. Yang berkaitan dengan Remunerasi • Mengevaluasi kebijakan remunerasi; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan bank secara keseluruhan yang disampaikan kepada Direksi.
The objectives of the Committee are: 1. Related to Remuneration • To evaluate the remuneration policy; • To provide recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration policies for members of the Board of Commissioners and Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders (GMS); • To provide recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration policies for the bank’s Executive Officers and employees for submission to the Board of Directors.
b.
2.
Yang berkaitan dengan Nominasi • Menyampaikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian para anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
• Menyampaikan rekomendasi mengenai calon para anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyampaikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi para anggota komite kepada Dewan Komisaris. Pada tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan 5 kali rapat dengan catatan kehadiran sebagai berikut: Nama/Name Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Roelof Jan Dekker* Irene Wiryawan
Related to Nomination • To provide recommendations on the system and procedures for the selection and/or succession process of members of the Board of Commissioners and Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders; • To recommend members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders; • To recommend independent parties as committee members to the Board of Commissioners.
In 2014, the Remuneration & Nomination Committee had held 5 meetings attended by:
Jumlah rapat yang dihadiri/Number of meetings attended 4/5 5/5 2/5 5/5
* Mengundurkan diri sejak 14 Agustus 2014/ Resigned on 14 August 2014
Komite di bawah Direksi Direksi Rabobank Indonesia dibantu oleh beberapa Komite yang bertugas untuk memberikan nasihat profesional dan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan dan arahan kepada Tim Manajemen. Komite-komite tersebut adalah:
42
Committees under the Board of Directors Rabobank Indonesia Board of Directors are assisted by a number of committees whose task is to provide professional advice and recommendation regarding policies and directions to the Management. The committees are:
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
1.
Komite Kredit Terdapat prosedur dan ketentuan internal pelaporan yang ketat untuk semua kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan kredit. Kebijakan risiko kredit yang lengkap dan terperinci telah tersedia bagi semua staf Rabobank Indonesia dan prosedur internal menjamin telah dilakukannya pengkinian secara berkala. Komite Kredit mengadakan rapat secara berkala setiap minggunya berdasarkan agenda tertentu dan hasil rapat Komite Kredit didistribusikan kepada divisi-divisi terkait setelah disetujui untuk ditindak lanjuti. Komite Kredit terbagi menjadi masing-masing untuk (1) Usaha Kecil dan Menengah (dua tingkat), (2) Komersial dan (3) Korporasi. Dalam setiap komite, persetujuan limit telah ditentukan untuk pinjaman baru dan pinjaman dengan kinerja yang baik serta untuk pinjaman yang bermasalah. Susunan para anggota yang dapat memberikan suara menunjukkan keseimbangan antara fungsi komersial dan manajemen risiko.
1. Credit Committee Strict internal procedures and reporting guidelines are in place for all credit and credit related matters. A detailed and comprehensive credit risk policy has been made available to all relevant staff within Rabobank Indonesia and internal procedures ensure that periodic updates are provided. The Credit Committee meet regularly with a fixed agenda and minutes of the meeting are distributed to relevant parties after approval of action points. The Credit Committee is differentiated by the following: (1) Small and Medium Enterprise (two levels), (2) Commercial, and (3) Corporate. In each committee, the approval limits have been set for new and performing loans as well as for non-performing loans. The composition of the voting members reflect a balance between the commercial and risk management functions.
Komite Kredit Korporasi Corporate Credit Committee
Komite Kredit Komersial Commercial Credit Committee
Presiden Direktur, Ketua/President Director, Chairman Chief Risk Officer (CRO), Wakil Ketua Vice Chairman Direktur Perbankan Korporasi Director of Corporate Banking Kepala Bagian Analisa Kredit Korporasi Head of Wholesale Credit Analyst Relationship Manager, Senior Manager
Presiden Direktur, Ketua/President Director, Chairman Chief Risk Officer (CRO) – Wakil Ketua Vice Chairman Direktur Perbankan Bisnis Director of Business Banking Kepala Bagian Pemasaran – Komersial/Head of Commercial Banking Kepala Bagian Risiko Kredit Komersial Head of Commercial Credit Risk Direktur yang membawahi Kepatuhan - Undangan Director overseeing Compliance - Invitee
Komite Kredit SME / SME Credit Committee Kepala Bagian Risiko Kredit SME, Ketua/Head of SME Credit Risk, Chairman Chief Risk Officer (CRO), Wakil Ketua/Vice Chairman Direktur Perbankan Bisnis/Director of Business Banking
2.
Komite Assets & Liability (ALCO) Komite ini mengadakan rapat setiap bulan dan memutuskan semua masalah yang terkait dengan tresuri dan kebijakan tresuri, hal-hal yang berkaitan dengan peraturan/ketentuan yang berlaku, pengelolaan neraca dan masalah pendanaan, risiko pasar dan operasional. Adapun susunan anggota dari Komite Assets & Liability adalah sebagai berikut: • Presiden Direktur (Ketua) • Chief Risk Officer (Wakil Ketua)
43
2.
Assets & Liabilities Committee (ALCO) This committee meets monthly and decides on all issues related to treasury and treasury policies, regulatory issues, balance sheet management, funding, market risk and operational risk issues.
Members are: • President Director (Chairman) • Chief Risk Officer (Vice Chairman)
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
• • • • • • • • • •
3.
Direktur Tresuri Direktur Perbankan Korporasi Direktur Perbankan Komersial Direktur Perbankan SME Direktur Kepatuhan Direktur Emerging Branches, Operations and IT Manajer Market Risk (Sekretaris) Perwakilan Financial Control (Undangan) Perwakilan Tresuri (Undangan) Perwakilan RM-GFM (Undangan)
Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab membantu Direksi mengawasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko Rabobank Indonesia. Setiap bulannya Komite Manajemen Risiko membahas masalah risiko reputasi dan integritas, risiko strategis, risiko operasional (orang, sistem dan proses), hukum, kepatuhan, masalah pajak/peraturan, produk baru dan transaksi kompleks, masalah tanggung jawab sosial perusahaan, masalah sumber daya manusia dan perkembangan pelaksanaan audit rekomendasi laporan audit yang masih belum jatuh tempo.
• • • • • • • • • •
3.
Komite KYC Komite ini berfungsi untuk menentukan apakah suatu transaksi yang dilaporkan oleh Pejabat Unit Kerja Khusus Customer Due Diligence (UKK CDD) digolongkan sebagai transaksi mencurigakan dan memberikan persetujuan atas pelaksanaan Customer Due Diligence terhadap nasabah korporasi dengan bisnis/lokasi/ produk/layanan berisiko tinggi (nasabah korporasi dengan kategori risiko tinggi). Para anggotanya adalah : - Presiden Direktur (Ketua) - Chief Risk Officer (Wakil Ketua) - Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan
Kepatuhan Fungsi Kepatuhan di Rabobank Indonesia telah dibentuk pada tingkat Direktur dan dimaksudkan untuk membantu dalam menangani risiko kepatuhan seluruh Rabobank Indonesia. Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat
44
Risk Management Committee The Risk Management Committee is responsible in helping the Board of Directors monitor the implementation of policies and procedures regarding Rabobank Indonesia risk management. Every month this committee discusses issues on reputation and integrity risks, strategic risk, operational risk (people, systems, and processes), legal, compliance, tax/regulatory issues, new products, complex transactions, CSR, human resources, and the progress of action points recommended by Audit which are not overdue yet. Members are: • President Director (Chairman) • Chief Risk Officer (Vice Chairman) • Director overseeing the compliance function • Director of Business Banking • Director of Emerging Branches, Operations and IT • Director of Corporate Banking • Head of Corporate Legal • Head of Operational Risk • Internal Audit (Invitee)
Susunan anggota Komite Manajemen Risiko adalah: • Presiden Direktur (Ketua) • Chief Risk Officer (Wakil Ketua) • Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan • Direktur Perbankan Bisnis • Director of Emerging Branches, Operations and IT • Direktur Perbankan Korporas • Kepala Bagian Hukum Korporasi • Kepala Bagian Risiko Operasional • Audit Internal (Undangan) 4.
Director of Treasury Director of Corporate Banking Direktur of Commercial Banking Director of SME Banking Director overseeing the compliance function Director of Emerging Branches, Operations and IT Market Risk Manager (Secretary) Representative of Financial Control (Invitee) Representative of Treasury (Invitee) Representative of Relationship Manager-GFM (Invitee)
4.
KYC (Know Your Customer) Committee This committee determines whether a transaction reported by the CDD (Customer Due Diligence) Special Unit is categorized as a suspicious transaction and approves the account opening application of corporate clients with high risk business/location/product/ services (corporate clients categorized as high risk).
Members are: - President Director - (Chairman) - Chief Risk Officer – (Vice Chairman) - Director overseeing the Compliance function Compliance The Compliance function within Rabobank Indonesia was established at the Director’s level and serves to assist in managing the bank’s compliance risk. Compliance risk, is the risk which arises because the bank fails to comply
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
45
Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
and/or does not implement the prevailing law and regulations.
Fungsi Kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah yang bersifat ex-ante (preventif ) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Rabobank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan Rabobank Indonesia terhadap komitmen yang dibuat oleh Rabobank Indonesia kepada otoritas pengawas yang berwenang.
The Compliance function is a series of preventive actions or steps (ex-ante) to ensure that policies, regulations, systems, procedures and business activities performed by Rabobank Indonesia are in line with the existing laws and regulations. This function also ensures Rabobank Indonesia’s compliance on its commitment to supervisory authorities.
Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan bertanggung jawab untuk: • Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan di Rabobank Indonesia; • Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; • Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal di Rabobank Indonesia; • Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Rabobank telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Meminimalkan risiko kepatuhan Bank; • Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Rabobank Indonesia tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Director who oversees Compliance is responsible to:
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan senantiasa bertindak independen, di mana pencapaian kinerja Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan tidak ditentukan dari pencapaian finansial dari unit kerja lainnya.
In performing his/her duties and responsibilities, the Director who oversees compliance acts independently and therefore the achievements of the Director who oversees compliance or the Compliance Unit do not depend on the financial achievements of other units.
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Rabobank Indonesia bertujuan untuk menghindarkan Bank digunakan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme serta tindak kejahatan lainnya. Penerapan program APU dan PPT tidak saja penting untuk pemberantasan pencucian uang, melainkan juga untuk mendukung penerapan prudential banking yang dapat melindungi Bank dari berbagai risiko yang mungkin timbul antara lain risiko hukum, risiko reputasi dan risiko operasional.
Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Rabobank Indonesia’s Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding policy aims to prevent the Bank to be used as a money laundering or terrorism facility or any other illegal activity. The implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding is not only critical to eradicated money laundering but also supports prudential banking practices which can protect the Bank from the various risks which include legal risk, reputation risk, and operational risk.
Pelaksanaan program APU dan PPT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan manajemen risiko Bank secara keseluruhan, di mana penerapannya selain mengacu pada prinsip-prinsip umum, juga mengacu pada prinsipprinsip yang berlaku secara internasional seperti penerapan atas kebijakan sanksi (Sanction Policy) atas negara-negara yang dikenakan sanksi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa,
The implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding is an integral part of the implementation of the Bank’s risk management, which is based on general principles as well as principles which apply internationally such as the Sanctions Policy on countries sanctioned by the United Nations, European Union, and United States. Application on these policies cover staff
• • •
•
• •
Formulate a strategy to promote a Compliance Culture at Rabobank Indonesia; Propose a compliance policy or compliance principles to be endorsed by the Board of Directors; Establish the compliance system and procedure which will be used to formulate regulations and internal guidelines at Rabobank Indonesia; Ensure that all policies, regulations, systems, procedures and business activities performed by Rabobank Indonesia are in line with the existing laws and regulations; Minimize the Bank’s compliance risk; Conduct the preventive actions to ensure that the policies and/or decisions taken by the Rabobank Indonesia Board of Directors do not violate the existing laws and regulations.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
46
Uni Eropa maupun Amerika Serikat. Lingkup penerapannya meliputi kegiatan dalam penerimaan karyawan, penerimaan nasabah, pemberian jasa-jasa, dan pelaksanaan transaksi yang dilakukan oleh Bank.
recruitment, customer acquisition, services, and transactions conducted by the Bank.
Untuk memastikan pelaksanaan program APU dan PPT berjalan secara konsisten dan berkesinambungan, Rabobank Indonesia telah memiliki dan menerapkan kebijakan dan prosedur program APU dan PPT yang ditinjau secara berkala. Unit kerja khusus yang melaksanakan program APU dan PTT di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang juga telah dibentuk. Pelatihan dan sosialisasi secara berkala khususnya pegawai dari unit kerja terkait dan pegawai baru telah dilaksanakan secara berkesinambungan. Bank juga sedang mengembangkan sistem informasi untuk mendukung penerapan program APU dan PPT secara lebih efektif dan efisien. Sistem informasi ini merupakan bagian dari pengembangan lebih lanjut dari sistem inti perbankan yang saat ini sedang dilaksanakan.
To ensure consistent and continuous implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programmes, Rabobank Indonesia adheres to a governing policy and procedure which is reviewed periodically. A special unit which conducts Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programmes at the head office and branch offices was also established. Training and communications aimed towards related units and new staff are conducted continuously. The Bank has also developed an information system to enhance effectiveness and efficiency in supporting the implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programmes. This information system is part of the core banking system development which is currently in progress.
Audit Internal Fungsi Audit Internal mempunyai jalur pelaporan hirarki kepada Presiden Direktur. Audit Internal mengikuti pendekatan audit berorientasi pada proses dan berdasarkan risiko. Melalui berbagai teknik audit, Audit Internal memperoleh pengertian mengenai proses kunci, risiko dan pengawasan berbagai aktivitas dan menilai efektivitasnya. Rencana tahunan Audit Internal serta penyimpangannya, jika ada, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Dewan Komisaris/Ketua Komite Audit.
Internal Audit The Internal Audit function has a hierarchical reporting line to the President Director. Internal audit adopts a risk-based and process oriented approach. Through the various audit techniques, Internal Audit develops an understanding of key processes, risks and controls of various activities and conducts assessment on its effectiveness. The Internal Audit annual plan and deviations, if any, must be approved by the President Director and the Board of Commissioners/ Chairman of Audit Committee.
Struktur organisasi Audit Internal adalah sebagai berikut: • Kepala Audit Internal; • Administrator Audit Internal; • Tim Audit Perbankan SME; • Tim Audit Perbankan Korporasi dan Kantor Pusat; • Tim Audit Teknologi Informasi.
The organization structure of Internal Audit is as follows: • Head of Internal Audit; • Internal Audit Administrator; • SME Audit Team; • Corporate Banking and Head Office Audit Team; • Information Technology Audit Team.
Audit Eksternal Untuk tahun buku 2014, Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) telah ditunjuk sebagai Auditor Eksternal Rabobank Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan audit laporan keuangan bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Selama tahun 2014 Auditor Eksternal tidak menyediakan layanan lain kepada Rabobank Indonesia kecuali layanan audit keuangan dan karena itu bebas dari kemungkinan benturan kepentingan.
External Audit Rabobank Indonesia appointed Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) as the Bank’s external auditor responsible for auditing the Bank’s financial reports for the year 2014, which ended on 31 December 2014. In 2014 the External Auditor did not provide any other service to Rabobank Indonesia except for the financial audit service, and therefore can be excluded from the possibility of conflict of interest.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
47
Implementasi Manajemen Risiko & Pengendalian Internal Divisi Manajemen Risiko berada di bawah pengawasan Chief Financial & Risk Officer yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari departemen di bawah ini: § Manajemen Risiko Kredit § Administrasi Risiko Kredit § Sekretariat Kredit § Enterprise Risk Management
Implementation of Risk Management & Internal Control The Risk Management division is under the supervision of the Chief Financial and Risk Officer who reports directly to the President Director. The Risk Management Division comprises the following units: • Credit Risk Management • Credit Risk Administration • Credit Secretariat • Enterprise Risk Management
Tanggung jawab kunci atas unit-unit di bawah ini adalah:
Key responsibilities of these units are:
a. Manajemen Risiko Kredit Semua aplikasi kredit baru maupun kredit yang termasuk dalam kaji ulang berkala akan dianalisa oleh departemen Analisa Risiko Kredit. Hanya nasabah yang memiliki nilai kredit yang layak yang akan diproses untuk persetujuan selanjutnya. Semua kredit yang ada akan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam satu tahun. Kredit yang termasuk dalam kategori kredit bermasalah dikaji ulang lebih sering.
a. Credit Risk Management All new credit applications and those which are undergoing regular reviews will be analysed by the Credit Risk Analysis department. Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval. All existing credits are reviewed at least once a year and those considered as having problems are reviewed more frequently.
b. Administrasi Risiko Kredit Tugas utama unit ini adalah memeriksa dan memastikan bahwa persyaratan-persyaratan untuk dilakukannya pencairan kredit telah dipenuhi di muka sebelum suatu limit kredit ditetapkan. Termasuk didalamnya adalah memastikan bahwa penyimpangan dari persyaratan pencairan kredit yang telah ditetapkan, jika ada, telah disetujui oleh Komite Kredit sesuai dengan kredit matriks yang telah ditentukan Bank, dan persetujuan tersebut diperoleh dalam jangka waktu segera.
b. Credit Risk Administration The main function of this unit is to check and ensure that all requirements regarding loan disbursement have been fulfilled before a credit line is assigned. This includes ensuring that any deviations from the approved conditions, if any, have been approved by the Credit Committee according to the credit matrix and that the approval is obtained as soon as possible.
c. Sekretariat Kredit Unit ini menyiapkan agenda untuk rapat mingguan komite kredit dan bertanggung jawab untuk penyimpanan serta pendistribusian semua hasil rapat asli (yang telah ditandatangani) dan keputusan kredit.
c. Credit Secretariat This unit prepares the agenda for the weekly Credit Committee meetings and is responsible for safekeeping and distributing all (signed) original minutes of meeting and credit decisions.
d. Enterprise Risk Management Unit Enterprise Risk Management bertanggung jawab untuk secara keseluruhan mengidentifikasi dan memonitor semua yang berkaitan dengan risiko non kredit yang dihadapi oleh Bank, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya dan melakukan mitigasi.
d. Enterprise Risk Management The Enterprise Risk Management unit is responsible to identify and monitor all non-credit related risks faced by the Bank, and take the necessary action to control and mitigate them.
Di Divisi Risiko, Head of Enterprise Risk Management secara keseluruhan mengawasi pembentukan kebijakan, arah, koordinasi, perencanaan dan pengendalian aktivitas manajemen risiko dari Bank, yang terdiri dari: - Risiko operasional - Risiko IT (Teknologi Informasi) - Risiko pasar - Risiko lainnya
Within the Risk division, the Head of Enterprise Risk Management oversees the overall policy making, direction, coordination, planning and control of the risk management activities of the Bank. This encompasses the following: - Operational risk - IT (Information Technology) risk - ALM market risk - Other risks
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar (large exposure) Proses pemberian pinjaman Rabobank Indonesia kepada pihak terkait tetap mengikuti prosedur yang ada, artinya tidak ada perbedaan dalam proses pemberian kredit dengan nasabah umumnya. Sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam pengambilan pinjaman, tetap diperlukan aplikasi kredit yang lengkap dan didukung dengan analisa yang mendalam dan cukup atas kondisi keuangan calon peminjam.
Provision to related parties and large exposure debtors
Sementara itu, untuk debitur besar Rabobank Indonesia harus memenuhi peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
For large exposure debtors, Rabobank Indonesia must comply with Bank Indonesia’s regulation on the maximum limit of credit extension (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
Per 31 Desember 2014, komposisi dana untuk pihak terkait dan debitur utama bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014, the composition of loans to related parties and the bank main debtors are as follows:
At Rabobank Indonesia the process of granting a loan to related parties adheres to the existing procedures, meaning that there is no differentiation from the credit process for clients in general. In line with the procedure and regulations on loan applications, a completed credit application supported by thorough analysis on the prospect’s financials is required.
Fasilitas/Facility
Total Debitur/Debtor
Nominal (juta Rupiah)/Amount (million Rupiah)
Kepada pihak terkait/To related parties
38
16.624
Kepada debitur utama/To main debtors a. Individual b. Group
25
4.862.553
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris/Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar
48
Rencana strategis
Strategic plan
Rencana bisnis jangka panjang ambisi jangka panjang adalah menjadi salah satu pemain utama di segmen Food and Agribusiness (F&A) di Indonesia untuk segmen perbankan Korporasi, dan sebagai bank yang melayani bisnis dan pengusaha untuk segmen perbankan Komersial dan UKM.
Long-term business plan Rabobank Indonesia’s long-term ambition is to be one of the top players in the food and agribusiness segment in Indonesia for Corporate banking clients and also a bank serving Commercial and SME clients
Rencana bisnis jangka menengah dan jangka pendek target jangka menengah dan jangka pendek Rabobank Indonesia adalah untuk menjadi “sebuah bank Korporasi, Komersial dan UKM yang tumbuh cepat dengan posisi yang kuat dalam pangan dan agribisnis dan segmen nasabah terkait”. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan tenaga ahli FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory) dari Rabobank International untuk membagi pengetahuan dan memberikan saran yang baik kepada nasabah F&A (nasabah yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis). Disamping itu, Bank juga
Medium and short-term business plan The medium and short term goal of Rabobank Indonesia is to be “a fast growing Corporate, Commercial and SME bank with a strong position in the food & agribusiness (F&A) sector and related customer segments”. One of the means to achieve this target is to leverage on the expertise of FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory), Rabobank International, and share knowledge and expertise to F& A clients. The Bank also develops initiatives for a stronger client relationship through its treasury, trade, supply chain and cash management products and aims to self-fund its activities. The
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
akan melakukan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan penetrasinya kepada para nasabah melalui produk tresuri, trade/supply chain dan cash management, serta mengupayakan agar Bank dapat mendanai sendiri aktivitasnya. Sementara itu, Bank juga melakukan investasi di bidang sumber daya manusia, penyempurnaan proses, serta perangkat teknologi informasi guna mendukung rencana pengembangan bisnisnya.
Bank has invested in a number of areas which include human resources, process improvement, and information technology to support its business growth plans.
Masalah hukum Yang dimaksud dengan permasalahan hukum disini adalah masalah hukum sipil dan kriminal yang dihadapi Bank selama periode pelaporan dan yang telah diproses secara hukum.
Legal issues Legal issues are defined as the civil and criminal legal issues of the Bank during the reporting period which have been legally processed.
Pada segmen Korporasi terdapat 2 kasus perdata yang masih dalam proses, yaitu kasus terkait eksekusi hak tanggungan. Sedangkan pada segmen Ritel terdapat 5 kasus perdata menyangkut jaminan/fasilitas yang masih dalam proses penyelesaian. Rabobank Indonesia senantiasa memantau secara ketat perkembangan terhadap kasus-kasus ini.
In Corporate banking, there are 2 civil cases involving the execution of ‘hak tanggungan’ which is being processed. In the Retail segment 5 civil cases involving collateral are still in process. Rabobank Indonesia continues to monitor the progress of these cases closely.
Permasalahan hukum per 31 Desember 2014:
Legal issues as per 31 December 2014:
Permasalahan hukum/Legal issue
Jumlah kasus/No. of cases
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/Resolved Dalam proses penyelesaian/In the process of resolving Jumlah/Total number
Penyimpangan internal Yang dimaksud dengan penyimpangan internal adalah penyimpangan/pemalsuan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap dan karyawan tidak tetap yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan adalah penyimpangan dengan nilai lebih dari Rp. 100.000.000 (seratus juta Rupiah).
49
Perdata/Civil
Pidana/Criminal
0 7 7
-
Internal fraud Internal fraud is the non-compliance/fraud related to work or operational activities of the bank performed by the management, permanent or temporary staff which affects the Bank’s financial condition significantly. “Affecting the Bank’s financial condition significantly” is defined as impacting the bank more than Rp. 100,000,000 (one hundred million Rupiah).
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
In 2014, there are no internal fraud cases in this definition..
Selama tahun 2014 tidak terdapat kasus yang termasuk dalam kategori ini.
Jumlah kasus yang dilakukan oleh/No. of cases committed by
Internal Fraud dalam 1 tahun/Internal Fraud in 1 Year
Total Fraud Telah diselesaikan/Resolved Dalam proses penyelesaian di internal Bank/In the process of resolving internally Belum diupayakan penyelesaiannya/Process of resolving has not commenced Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum/ In legal process.
50
Manajemen Management
Pegawai tetap Permanent staff
Pegawai tidak tetap Temporary staff
2013
2014
2013
2014
2013
2014
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0
0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Opsi saham Opsi saham adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank.
Share options A share option is the option for members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers to buy shares which are carried out through an initial offering of shares or stock options, which is conducted to provide compensation to members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the Bank. Shares options are decided in General Meeting of Shareholders and/or Articles of Association.
Selama tahun 2014, tidak terdapat opsi saham untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Rabobank Indonesia.
In 2014 there are no share options for Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers.
Buy back shares dan buy back obligasi bank Yang dimaksud dengan buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Buy back shares and buy back bonds Buy back shares and buy back bonds are a means to reduce the number of shares or bonds issued by the Bank by buying back shares or bonds, of which the payment procedure is carried out in accordance with the prevailing regulations.
Sepanjang tahun 2014, Rabobank Indonesia tidak pernah melakukan buy back shares Rabobank.
In 2014 Rabobank Indonesia did not perform any Rabobank buy back shares or bonds transactions.
Transaksi benturan kepentingan Tidak terdapat transaksi benturan kepentingan selama tahun 2014 di Rabobank Indonesia.
Conflict of interest transactions There are no conflict of interest transactions at Rabobank Indonesia in 2014.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Rabobank Indonesia tidak pernah terlibat dalam kegiatan politik dan tidak pula memberikan dana untuk kegiatan politik.
Donations for social and political activities Rabobank Indonesia is not involved in any political activity and does not provide donations for such activity.
Pada tahun 2014, kegiatan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan difokuskan kepada edukasi perbankan kepada pedagang-pedagang kecil dan pekerja di pasarpasar tradisional. Untuk itu, staf Rabobank Indonesia melakukan edukasi perbankan di beberapa pasar di Jakarta, yaitu di Pasar Jatinegara, Pasar Pagi, dan Pasar Kramat Jati yang memiliki ratusan pedagang. Dalam kegiatan ini staf Rabobank Indonesia mengajarkan kepada pedagangpedagang kecil ini mengenai pentingnya memiliki tabungan dan peran bank dalam membantu membesarkan usaha. Untuk keperluan ini produk yang ditawarkan adalah TabunganKu yang merupakan produk tabungan dari OJK yang sangat terjangkau.
In 2014, CSR activities are focused on educating street vendors and workers at traditional markets. Rabobank Indonesia staff shared their banking knowledge at Pasar Jatinegara, Pasar Pagi and Pasar Kramat Jati in Jakarta which have hundreds of vendors and traders. Rabobank Indonesia staff taught these smallholders the importance of having a savings account and the role of banks in growing businesses. For this purpose, the staff introduced TabunganKu, a very affordable savings account from OJK.
Kegiatan CSR lainnya adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Another CSR activity is the Rabobank Undergraduate Scholarship for Institut Pertanian Bogor students.
Penjelasan rinci mengenai CSR terdapat dalam bab khusus Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Please refer to the CSR chapter for details of the programs.
Self assessment (penilaian mandiri) pelaksanaan gcg Dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Rabobank Indonesia secara berkala melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan GCG.
GCG implementation self-assessment in line with Bank Indonesia’s regulation on GCG Implementation for Banks, Rabobank Indonesia periodically performs self-assessment on the adequacy of GCG implementation.
Self Assesment GCG diwujudkan dan difokuskan terhadap 11 faktor penilaian pelaksanaan GCG sebagai berikut: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
GCG self-assessment is performed and focussed on the 11 assessment points of GCG implementation: a. Execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners; b. Execution of duties and responsibilities of the Board of Directors; c. Completeness and enactment of the duties of Commitees; d. Handling of conflict of interest; e. Enactment of the compliance function; f. Enactment of the internal audit function; g. Enactment of the external audit function; h. Risk management and internal control;
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; d. e. f. g. h.
Penanganan benturan kepentingan; Penerapan fungsi kepatuhan; Penerapan fungsi audit intern; Penerapan fungsi audit ekstern; Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures); j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal; k. Rencana strategis Bank.
51
i.
Provision for related parties and large exposures;
j.
Transparency of the bank’s financial and non-financial matters, GCG implementation reporting, and internal reporting; Strategic plan.
k.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
52
Kesimpulan umum hasil self assesment pelaksanaan gcg Hasil penilaian mandiri (self-assesment) atas pelaksanaan GCG Rabobank Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa secara umum tergolong Baik dengan peringkat 2 (dua) yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini terlihat pula dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
General conclusion of GCG implementation selfassessment The results of the 2014 self-assessment on Rabobank Indonesia GCG implementation showed a 2 (two) rating or Good GCG implementation which demonstrates that in general the Bank’s Management has done well in implementing Good Corporate Governance. This is also reflected in sufficient implementation of Good Corporate Governance principles. If any weaknesses are encountered, in general they are not significant and could be addressed by regular actions of the Bank’s Management.
Struktur dan kerangka operasional tata kelola Rabobank Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku dan diperkuat oleh dukungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta keterlibatan seluruh karyawan. Penilaian tersebut juga didukung dengan pertimbangan bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan pada fungsi Dewan Komisaris maupun Direksi, beserta komite-komite yang berada di bawahnya. Demikian pula halnya dengan fungsifungsi lain yang ada pada Rabobank Indonesia, seperti fungsi kepatuhan, fungsi manajemen risiko, dan fungsi audit internal.
The structure and operational framework of Rabobank Indonesia is already in line with the existing regulations and is strengthened by the support of the Board of Commissioners and Board of Directors and involvement of all staff. This assessment is also supported by the consideration that there is no significant change in the function of the Board of Commissioners, Board of Directors, committees, as well as the compliance, risk management, and internal audit functions.
Kelemahan Hasil self assessment GCG tahun 2014 menunjukkan kategori Baik di mana tidak terdapat kelemahan yang signifikan dalam penerapan GCG di Rabobank Indonesia.
Weaknesses The 2014 self-assessment resulted in a Good rating where there are no significant weaknesses in Rabobank Indonesia GCG implementation.
Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance Struktur dan kerangka operasional tata kelola Rabobank Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku dan diperkuat oleh dukungan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan.
Strengths Rabobank Indonesia’s corporate governance structure and framework are in compliance with the prevailing regulations and are strengthened further with the full support and active involvement of the Board of Commissioners, Board of Directors, and all staff.
Selain itu pula Rabobank Indonesia telah mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Rabobank Indonesia has also adopted GCG into its internal policies for enactment according to the 5 GCG principals of transparency, accountability, responsibility, independency, and regularity.
Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia, yang diantaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah atau hiburan dan konflik kepentingan.
As a basis to implement GCG, Rabobank Indonesia has an internal code known as the Code of Conduct. This code defines the standard of behaviour expected from all employees, which include treating colleagues with respect, acting in accordance with the laws, regulations, and group standards, rejecting all forms of bribery and corruption, avoiding compromises related to gifts and entertainment, and avoiding conflict of interest.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
53
Selain itu Rabobank Indonesia telah pula menerapkan Kebijakan Anti Penyuapan dan Anti Korupsi yang merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk secara konsisten menerapkan standar yang tinggi dalam hal kejujuran dan integritas dalam setiap pelaksanaan operasional dan usaha kami. Rabobank Indonesia berkomitmen untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk suap dan korupsi dan tidak memberikan toleransi dalam kegiatan usaha Rabobank Indonesia maupun terhadap mitra usaha Rabobank Indonesia.
In addition to this, Rabobank Indonesia has also applied the Anti-Bribery and Anti-Corruption Policy which is a commitment to consistently apply high standards in honesty and integrity in conducting business and operations. Rabobank Indonesia is committed in preventing the occurrence of various forms of bribery and corruption and does not tolerate the conduct in Rabobank Indonesia’s business or business partners.
Tindak lanjut Rabobank Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan dengan standar yang telah ditentukan serta melakukan penyempurnaan dan optimalisasi yang berkesinambungan atas pelaksanaan setiap aspek GCG demi keberlangsungan tata kelola yang baik dan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG.
Further action Rabobank Indonesia is committed to exercise good corporate governance according to the standards which have been set and continuously enhance enactment of GCG in all areas to ensure good corporate governance according to the 5 GCG principles.
Hormat kami,
Sincerely,
Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner
Martijn Herman Schouten Presiden Direktur President Director
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Manajemen risiko Risk management
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Rabobank Indonesia menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas dalam kerangka strategi secara keseluruhan. Rabobank Indonesia percaya bahwa kemampuan manajemen risiko yang baik menunjukkan kemampuan dasar yang sangat diperlukan bagi keberlanjutan sebuah bank. Oleh karena itu melindungi dan menjaga reputasi Bank serta mempertahankan kepentingan pemangku kepentingan sangatlah penting bagi Bank dalam beroperasi. Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners and Board of Directors place risk management as a priority within the overall strategy framework. As Rabobank Indonesia believes that a strong risk management capability represents a core competence of absolute necessity for the sustainability of a bank, protecting and sustaining the bank’s reputation and maintaining the best interest of foto stakeholders is key to the Bank in conducting its operations.
54
Prosedur dan kebijakan manajemen risiko diimplementasikan untuk menyediakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi yang memungkinkan pemantauan secara efektif oleh Komite Manajemen Risiko dan komite lain untuk berbagai risiko yang dihadapi Rabobank Indonesia termasuk tapi tidak terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.
Risk management policy and procedures are implemented to provide an integrated risk management framework enabling effective monitoring by the Risk Management Committee and other committees over the various risks faced by Rabobank Indonesia including, but not limited to credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk.
Fungsi manajemen risiko beroperasi secara independen dan terpisah dari aktivitas operasional maupun bisnis untuk memastikan efektivitas maksimum. Komite Manajemen Risiko dan komite lainnya bertindak selaku pengawas dari grup Manajemen Risiko yang secara tradisional bertanggung jawab atas implementasi prosedur manajemen risiko di Rabobank Indonesia. Pendekatan yang digunakan Rabobank Indonesia untuk berbagai risiko yang dihadapi akan dijelaskan dalam bab ini.
The risk management function operates independently and separately from operational and business activities to ensure maximum effectiveness. The Risk Management Committee and other committees act in an oversight capacity over the Risk Management group, which is traditionally responsible for the implementation of risk management procedures within Rabobank Indonesia. This chapter will explain Rabobank Indonesia’s approach to the various risks.
Unit Special Asset Management Unit Special Asset Management (SAM) atau Manajemen Aset Khusus bertanggung jawab untuk memantau dan mengelola semua kredit bermasalah maupun kredit yang berpotensi bermasalah dari perbankan bisnis dan korporasi. Unit SAM mendukung Bank dengan memberikan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan kredit bermasalah dan mempertahankan rasio NPL (Non-Performing Loans) dalam batas-batas yang dapat diterima.
Special Asset Management Unit The SAM unit is in charge of managing and monitoring all (including potential) non-performing loans of the business banking and corporate banking businesses. The SAM unit supports the Bank by providing the appropriate strategy to settle problematic loans in order to maintain the NPL ratio within the acceptable limit.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
55
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko gagal bayar oleh nasabah. Risiko kredit adalah risiko yang secara inheren terdapat dalam perusahaan nasabah, bisnis, manajemen atau industrinya yang, jika menjadi kenyataan, akan menyebabkan nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bank baik sebagai debitur ataupun penjamin. Hal ini berpotensi mengakibatkan kerugian finansial bagi Bank.
Credit risk Credit risk is the risk of default by the counter party. Credit risk is the risk that is inherent in a client’s company, business, management or industry which, if materializes, may cause the client to fail in honoring his/her obligation to the bank whether as a borrower or guarantor. This could potentially cause monetary losses to the bank.
Untuk mitigasinya, Rabobank Indonesia melakukan analisa komprehensif atas semua aplikasi kredit baru dan meninjau ulang portofolio kredit yang sudah ada secara berkala (biasanya minimum sekali dalam setahun). Hanya nasabah yang layak dari sisi kredit yang akan diproses untuk mendapatkan persetujuan.
To mitigate this, Rabobank Indonesia thoroughly analyses all new credit applications and reviews the existing lending portfolio on a periodical basis (normally at least once a year). Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval.
Unit Risiko Kredit pada dasarnya melakukan semua fungsi yang berkaitan dengan penilaian risiko kredit sebagaimana diperlukan dalam proses aplikasi kredit. Unit ini juga memonitor risiko kredit dari debitur yang sudah ada dengan melakukan tinjauan ulang secara teratur. Unit ini juga terlibat dalam keputusan kredit yang diberikan oleh Komite Kredit. Rabobank Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit di mana unit-unit risiko kredit yang independen melakukan fungsi analisa/tinjau ulang atau review. Unit ini memberikan check and balance kepada unitunit bisnis melalu penilaian risiko secara independen.
The Credit Risk unit essentially carries out all functions related to credit risk assessment as required in the credit application process. The unit also monitors credit risk from existing debtors through regular reviews, and is involved in the credit decisions of the Credit Committee. Rabobank Indonesia applies prudency in loan distribution, where independent credit risk units conduct the credit analysis/review function. The unit provides “check and balance” to business generating units through independent risk assessments.
Untuk eksposur kredit UKM analisa dilakukan oleh Risiko Kredit UKM yang terdapat di kantor-kantor wilayah (4 kantor). Manajer Kredit UKM bertanggung jawab kepada manajer fungsional, yaitu Pemimpin Tim Risiko Kredit UKM yang bertanggung jawab kepada Kepala Kredit Jaringan Cabang yang berkantor di Jakarta.
For SME credit risk exposures, the analysis is reviewed by SME Credit Risk. SME Credit Risk is organized as teams in the regional offices (4 offices). SME Credit Risk Managers have the first reporting line to the functional manager i.e. SME Credit Risk Team Leader, who reports to the Head of Credit Branch Network at the Jakarta office.
Kepala Kredit Korporasi yang berkantor di kantor pusat di Jakarta mengelola risiko kredit korporasi maupun komersial. Kepala Risiko Kredit Komersial mengawasi semua Manajer Risiko Kredit Komersial yang melakukan review atau tinjauan atas aplikasi yang diberikan oleh unit bisnis (untuk eksposur rata-rata USD 1 juta ke atas). Untuk eksposur kredit korporasi, analisa dilakukan oleh Analis Kredit Korporasi bersama –sama dengan unit bisnis. Untuk eksposur kredit korporasi yang lebih besar, Departemen Risiko Kredit Rabobank Indonesia menggunakan perangkat analisa finansial yang digunakan oleh kantor Rabobank di seluruh dunia. Aplikasi kredit mengikuti format dan proses analisa standar untuk mendapatkan keputusan yang lebih cepat dan relevan. Semua Analis Kredit Korporasi dan juga Kepala Risko Kredit Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Kredit Korporasi.
Head of Corporate Credit, who is centrally located at the head office in Jakarta, is governing both wholesale and commercial credit risk exposures. Head of Commercial Credit Risk supervises all Commercial Credit Risk Managers who review credit applications submitted by the business unit (capturing exposure in average of higher than USD1 million). For wholesale credit risk exposures, the analysis is conducted by Wholesale Credit Analysts together with the business unit. For larger corporate credit risk exposures, the Rabobank Indonesia Credit Risk Department uses a financial analysis tool which is used in all Rabobank offices worldwide. The credit application follows a standard format and credit analysis for faster and relevant decision making. All Wholesale Credit Analysts as well as the Head of Commercial Credit Risk report to Head of Corporate Credit.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
56
Baik Kepala Kredit Korporasi maupun Kepala Risiko Kredit UKM secara langsung bertanggung jawab kepada CRO (Chief Risk Officer). Garis tanggung jawab secara fungsional diciptakan untuk memastikan kemandirian analis dalam menilai risiko.
Both Head of Corporate Credit and Head of SME Credit Risk report directly report to the CRO (Chief Risk Officer). The functional reporting line is created to ensure the independence of analysts in their risk assessment.
Risiko pasar dan likuiditas Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak menguntungkan yang berkaitan dengan suku bunga, komoditas, valuta asing, atau eksposur sekuritas. Risiko likuiditas adalah risiko ketidak mampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana likuid. Di Rabobank Indonesia risiko likuiditas termasuk ke dalam fungsi ALM (Asset Liability Management) Market Risk dan fungsi ini berada di bawah Enterprise Risk Management Division. Balance Sheet and Risk Management (BRMC) berperan sebagai pengawasan manajemen terhadap implementasi pengelolaan risiko pasar dan likuiditas.
Market and liquidity risks Market Risk is the risk of loss from unfavourable market movements related to interest rate, commodities, foreign exchange, or securities exposures. Liquidity risk is the risk of not being able to meet current financial obligations due to the lack of liquid funds. At Rabobank Indonesia, the ALM (Asset Liability Management) Market Risk function is responsible for market and liquidity risk management and this function is under Enterprise Risk Management division. Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC) acts as the management oversight over market and liquidity risk management implementation.
Sebagai bagian dari kelompok usaha Rabobank Group, fungsi manajemen risiko pasar didukung oleh tim Regional Risk Management GFM di Hong Kong. Segala sesuatu telah dilakukan untuk memastikan bahwa laporan harian selalu disiapkan untuk memantau risiko dan limit. Regional Risk Management GFM telah memperkenalkan pendekatan pelaporan terstandarisasi di Asia Pasifik untuk memudahkan melakukan back-up seandainya ALM Market Risk Manager setempat sedang tidak ada.
As member of the Rabobank Group of companies, the market risk management function is supported by the Regional Risk Management GFM (Global Financial Markets) team in Hong Kong and adequate arrangements have been made to ensure that the required daily reports are being prepared to monitor the risks and limits. Regional Risk Management GFM has promoted a standardized reporting approach across the Asia Pacific to ensure that back-up can be easily performed in the absence of each local market ALM Market Risk Manager.
Rabobank Indonesia fokus kepada risiko likuiditas pendanaan (funding), yaitu risiko untuk mendanai bank. Beberapa standar pengukuran telah dimiliki untuk memonitor dan mengontrol risiko likuiditas. Net Cummulative Cash Outflow (NCO) juga secara teratur dihasilkan dan mencakup periode tertentu untuk satu malam, tujuh hari dan tiga puluh hari kalender untuk setiap mata uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang kurang menguntungkan untuk suku bunga jangka pendek. Liquidity Stress Testing (LST) juga dilakukan secara berkala berdasarkan sejumlah skenario untuk menganalisa ketahanan likuiditas bank untuk skenario –skenario tertentu. Untuk mengatasi kekurangan likuiditas dalam kondisi darurat, Rabobank Indonesia telah menyiapkan Contingency Funding Plan (CFP) untuk menentukan peranan, tanggung jawab, prosedur, dan mekanisme di antara berbagai pihak di Rabobank Indonesia.
Rabobank Indonesia focuses on funding liquidity risk, which is the risk to fund the bank. A number of measures are currently in place to monitor and control liquidity risk. The Net Cumulative Cash Outflow (NCO) is regularly produced covering a defined period of overnight, seven-day, and thirty-day calendar days, and produced per currency. The purpose is to mitigate funding liquidity risk in case of adverse market conditions of short-term interest rates. Liquidity Stress Testing (LST) is also performed regularly based on a number of scenarios to analyse the bank’s liquidity resilience on certain scenarios. To address liquidity shortfalls in emergency situations, Rabobank Indonesia has established Contingency Funding Plan (CFP) to define roles, responsibilities, procedures, and mechanism among the various parties in Rabobank Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Market risk appetite atau selera risiko pasar Rabobank Indonesia dibedakan dalam dua tingkatan: Value at Risk (VatR) Appetite dan Event Risk Appetite. Metodologi VatR merepresentasikan risiko dari semua produk yang diperdagangkan dalam suatu nilai yang ekivalen, sehingga konsolidasi dan perbandingan risiko yang efektif dari berbagai aktivitas perdagangan dapat dilakukan. Event Risk Appetite menunjukkan kerugian maksimum yang dapat diterima oleh Rabobank Indonesia jika terjadi kasus-kasus ekstrim atas peristiwa pasar (market events) yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk memonitor dan mengontrol risiko, Rabobank Indonesia mengimplementasikan Monetary and Non-Monetary Trading Control yang tercantum dalam Limit and Control Structure (LCS) yang menentukan limit, kontrol jual-beli (trading control), trigger, dan petunjuk pada book level (tingkat buku) di Rabobank Indonesia. Struktur ini didasarkan atas aktivitas trading (jual beli), risk appetite, anggaran tahunan, sistem infrastruktur, dan kinerja masa lalu dari Rabobank Indonesia.
Rabobank Indonesia market risk appetite is defined at two levels: Value at Risk (VatR) Appetite and the Event Risk Appetite. The VatR methodology represents risk in equivalent units across products traded, permitting consolidation, and effective comparison of risk across the various trading activities. The Event Risk Appetite represents the maximum loss that Rabobank Indonesia is prepared to accept in case of extreme predefined market events. To monitor and control the risks, Rabobank Indonesia implements the Monetary and Non-Monetary Trading Control stated in the Limit and Control Structure (LCS) that sets limits, trading controls, triggers and guidelines at the book level of Rabobank Indonesia. This structure is based on the nature of trading activities, risk appetite, annual budget, system infrastructure, and past performance of Rabobank Indonesia.
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang terjadi karena kegagalan ataupun ketidak layakan proses internal, manusia, sistem, ataupun kejadian eksternal. Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko sistem informasi dan teknologi (IT), kerugian kredit yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar) yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi bank dan/ atau nasabah ataupun layanan yang tidak layak bagi nasabah. Risiko ini juga dapat terjadi apabila Bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya.
Operational risk Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. In the course of doing business, Rabobank Indonesia may be exposed to many types of operational risks including fraud conducted by external parties or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The Bank may also be subject to disruption in its operating systems because of events which are beyond its control (floods, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders are some examples) which may result in financial losses to the bank and/or customers, and inadequate services to customers. These risks are also relevant when the Bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers.
Kerangka kerja risiko operasional Rabobank Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan dan menerapkan konsep three lines of defense yang terdiri dari:
Rabobank Indonesia’s operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and adopts the three lines of defence concept, which includes the following checks and balances: - Risk ownership by the businesses as the first line of defence - Oversight by independent risk management team as the second line of defence (this includes a fully dedicated operational risk team reporting to the Operational Risk Manager who reports to the Chief Financial and Risk Officer); - Independent review by internal and external auditors as the third line of defence.
- -
-
57
Risiko yang dimiliki oleh setiap bisnis sebagai lini pertahanan pertama. Pengawasan oleh tim manajemen risiko independen termasuk tim risiko operasional khusus yang bertanggung jawab kepada Operational Risk Manager yang selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief Risk Officer, sebagai fungsi lini pertahanan kedua. Pemeriksaan secara independen oleh auditor internal maupun eksternal sebagai lini pertahanan ketiga.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
58
Dalam mengelola risiko operasional, Rabobank Indonesia menerapkan siklus proses manajemen risiko yaitu identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian.
In managing operational risk, Rabobank Indonesia implements the risk management process cycle, which consists of identification, measurement, monitoring and controling.
Proses identifikasi risiko dilakukan antara lain dengan mengimplementasikan metode Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk membantu identifikasi dan pengukuran potensi risiko. RCSA didasarkan atas pendekatan top-down dan bottom-up yang mencakup semua unit bisnis dan fungsi pendukung.
The risk identification process is done by using the Risk Control Self-Assessment method (RCSA) which facilitates the bank in identifying and measuring the potential risk. The RCSA is based on top-down and bottom-up approaches covering all business units and support functions.
Masing-masing pemilik risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kekurangan kontrol internal jika memang teridentifikasi.
The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify the key risk areas, assess the effectiveness of internal controls, quantify the risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve the internal controls if deficiencies of internal controls are identified.
Pengukuran risiko operasional dilakukan dengan Key Risk Indicators (KRI) di mana batas ambang akan diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko untuk keperluan pemantauan dan pelaporan. KRI ini adalah hasil dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko. Setiap ada kejadian atau insiden terkait risiko operasional dengan potensi kerugian sejumlah nilai tertentu wajib dilaporkan ke unit kerja ORM atau Operational Risk Management dan dicatat di aplikasi RCMIS (Risk and Control Management Information System). Pengukuran dari sisi capital charge dilakukan dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach (BIA).
Operations risk measurement is done using the Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds are proposed and approved by the Risk Management Committee for monitoring and reporting purposes. These KRIs are the results of RCSAs which are approved by the Risk Management Committee. Each operational risk incident with certain potential loss amounts must be reported to the Operational Risk Management unit and recorded in the RCMIS (Risk and Control Management Information System) application. Capital charge calculation is performed using the Basic Indicator Approach.
Pemantauan dan pelaporan risiko akan dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). Aplikasi ini adalah perangkat internal untuk memantau dan mencatat insiden risiko operasional serta mencatat Key Risk Indicator di mana pemilik kontrol bertanggung jawab untuk memberikan input di RCMIS secara teratur setiap bulannya. Hasil KRI akan dilaporkan ke Komite Manajemen Risiko. Warna “lampu lalu-lintas” dalam laporan menentukan mana yang harus mendapatkan prioritas dalam penindaklanjutan. Komite yang terdiri dari sebagian besar Direksi akan memberikan petunjuk dan keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kontrol internal dan juga menindaklanjuti halhal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak.
Risk monitoring and reporting will be done through the RCMIS. This is an internal tool to monitor and report operational risk incidents and the KRIs whereby the control owners are responsible to provide inputs in the RCMIS regularly on a monthly basis. The resulting KRI dashboard will then be reported to the Risk Management Committee. Each “traffic light colour” will determine the urgency of the required actions whereby the Committee, which involves the majority of the Board of Directors, who will provide guidance and decisions for further improvements on internal controls as well as follow up actions by the responsible areas and persons.
Manajemen risiko teknologi informasi (information technology atau IT) adalah bagian dari kerangka kerja manajemen risiko operasional dengan berkoordinasi dengan unit IT. Tujuan dari manajemen risiko IT adalah untuk memitigasi risiko yang timbul dari implementasi teknologi informasi. Implementasi manajemen risiko IT mengacu kepada PBI No. 9/15/PBI/2007 mengenai
Information technology risk management is part of the operational risk management framework and is managed by collaborating with the IT (Information Technology) unit. The objective of managing IT risk is to mitigate risks resulting from information technology implementation. This is in line with Bank Indonesia Regulation PBI No.9/15/PBI/2007
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
59
Implementasi Manajemen Risiko untuk Penggunaan Teknologi Informasi Bank Komersial.
regarding Risk Management Implementation for Usage of Information Technology in Commercial Banking.
Sebagai bagian dari manajemen risiko IT, pembuatan dan pengembangan sistim harus melalui proses penilaian risiko antara lain dalam hal keamanan dan arsitektur system, BCP (Business Continuity Planning), kontrol aplikasi dan end-user.
As part of the IT risk management process, system development must follow the risk assessment process in terms of system security and architecture, BCP (Business Continuity Planning), application control and end-user.
Selain dari risiko yang disebutkan di atas, sejalan dengan pendekatan Enterprise Risk Management Rabobank Indonesia juga mengelola dan memantau risiko berikut:
in line with the Enterprise Risk Management approach, Rabobank Indonesia also manages and monitors the following risks in addition to the aforementioned risks:
Risiko reputasi Risiko reputasi didefinisikan sebagai potensi kerugian atau gangguan dalam nilai reputasi. Reputasi dari Bank dapat berubah nilainya sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang menyangkut risiko kredit, pasar, operasional ataupun bisnis yang memberikan dampak terhadap ekspektasi pemangku kepentingan Bank dan dapat menpengaruhi perolehan pendapatan di kemudian hari.
Reputation risk Reputation risk is the potential loss or volatility experienced in the value of reputation as a result of a decline in the stakeholders’ trust due to negative perceptions of the bank. The value of the bank’s reputation can change as the result of credit, market, operational or business risk events that impact the expectation of the bank’s stakeholders and may affect future earnings.
Risiko reputasi merupakan dampak sekunder yang diakibatkan kejadian-kejadian risiko primer yang dapat terjadi di manapun di bank. Risiko reputasi timbul jika kejadiankejadian yang menyangkut risiko itu memberikan persepsi bahwa apa yang dilakukan oleh bank berbeda dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Karena itu, manajemen risiko reputasi yang efektif bermula dari mengidentifikasi ekspektasi pemangku kepentingan (nasabah, staf, pemasok, investor (termasuk regulator), dan masyarakat umum).
Reputation risk is a secondary effect of underlying primary risk events that can occur anywhere in the bank. It arises when such risk events create the perception that the bank’s conduct differs from stakeholders’ expectations. Therefore, effective reputation risk management starts with the mapping of the stakeholders (customers, employees, suppliers, investors, regulators and community/society) expectations.
Untuk memastikan manajemen risiko dilakukan dengan baik, kerangka kerjanya harus dikelola oleh tingkat eksekutif yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai profil risiko yang diinginkan bank dan memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan bisnis dan sumber daya di seluruh bank. Di Rabobank Indonesia risiko ini dikelola oleh Presiden Direktur dan CFRO yang akan memastikan bahwa risiko ini akan menjadi komponen penting dalam keputusan strategis bisnis, termasuk mengenai dewan/manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & pengambil-alihan dan lain-lain.
To ensure good governance of reputation risk management, its framework must have executive level ownership and must be governed by those with a solid understanding of the bank’s risk appetite profile and the authority to affect business decisions and direct resources bank-wide. At Rabobank Indonesia, this risk is managed by the CFRO and President Director who will also ensure that this risk will be a key component of strategic business decisions, such as board/management, succession planning, new product development, merger & acquisitions, etc.
Salah satu metode pengukuran risiko reputasi adalah dengan mencatat keluhan nasabah baik yang dimuat di media massa maupun yang melalui cabang atau RAC (Rabo Access Center) dan melakukan monitor penyelesaiannya.
One of the methods used to measure reputation risk is by recording customer complaints published in the mass media as well as those directly addressed to the branch or RAC (Rabo Acess Center) and monitor the resolution.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
60
Risiko strategis Risiko strategis adalah dampak saat ini dan dampak potensial terhadap pendapatan atau modal yang terjadi akibat keputusan bisnis yang tidak menguntungkan, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat, dan sikap kurang tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri, termasuk pencapaian rencana bisnis yang telah ditetapkan.
Strategic risk Strategic risk is the current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper implementation of decisions, or lack of responsiveness to industry changes as well as achievement of defined business plans.
Risiko ini terkait dengan kesesuaian tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, sumber daya yang digunakan untuk tujuan tersebut, dan kualitas implementasinya. Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi bisnis dapat bersifat fisik maupun non-fisik. Di dalamnya termasuk alur komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi, kapasitas dan kemampuan manajerial. Karakteristik internal organisasi harus dievaluasi terhadap dampak perubahan ekonomi, teknologi, persaingan, regulasi, dan perubahan-perubahan lainnya. Risiko strategis bersifat pervasif (selalu ada) dan tumpang tindih dengan risiko lainnya termasuk kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, pajak, dan regulasi.
This risk is related to the compatibility of an organization’s strategic goals, the business strategies developed to achieve those goals, the resources deployed against these goals, and the quality of implementation. The resources needed to carry out business strategies are both tangible and intangible. They include communication channels, operating systems, delivery networks, and managerial capacities and capabilities. The organization’s internal characteristics must be evaluated against the impact of economic, technological, competitive, regulatory, and other environmental changes. Strategic risk is pervasive and overlaps many of the other risks including credit, market, liquidity, operational, legal, tax, and regulatory risks.
Risiko strategis dinilai melalui pencapaian rasio keuangan inti dan membandingkan rasio keuangan tiga bulanan dari rencana bisnis yang dikirimkan ke Bank Indonesia dengan hasil aktual yang dipublikasikan di media massa.
Strategic risk is assessed through the achievement of key financial ratios by comparing the business plan’s quarterly financial ratios submitted to Bank Indonesia with the actual results as published in the newspapers.
Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena kelemahan aspek yuridis yang menimbulkan tuntutan/litigasi atau kasus hukum. Rabobank Indonesia memiliki target untuk menciptakan satu kultur dan standar hukum dengan mengadopsi praktek manajemen risiko hukum dari entitas-entitas yang bergabung (mantan Hagabank, mantan Bank Hagakita, dan Rabobank) dengan mengikuti ketentuan Rabobank Group dan menyesuaikannya agar sejalan dengan hukum, regulasi, dan kondisi lokal.
Legal risk Legal risk is the risk of loss, financial or otherwise, resulting from the weakness of juridical aspect which leads to litigation or from legal cases. Rabobank Indonesia aims to create one legal risk culture and standard by adopting the legal risk management practices of the merged entities (ex-Hagabank, ex-Bank Hagakita, and Rabobank) following Rabobank Group’s requirements, and adjusting these requirements to fit into the local laws, regulations, and conditions.
Adalah juga tujuan dari Departemen Hukum untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan area lainnya untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/kesepakatan Rabobank Indonesia dengan nasabah, staf, pemasok dan pihak ke tiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik. Dengan alasan ini maka seluruh konsel hukum dari Rabobank Indonesia akan selalu bekerja keras untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, bertindak secara independen, dan secara kontinu mempelajari perubahan undang-undang dan regulasi untuk memastikan bahwa tim memberikan advis hukum berdasarkan ketentuan regulasi terkini.
It is also the objective of the Legal Department to work as a business partner with the other departments to ensure that all potential legal risks related to Rabobank Indonesia’s transactions/agreements with its customers, employees, suppliers/vendors, and other third parties are adequately mitigated. For this reason, all legal counsels of Rabobank Indonesia will always strive to apply prudent principles, act independently, and continuously learn the changing laws and regulations to ensure that the team provides legal advice based on the most updated regulatory requirements.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan didefinisikan sebagai risiko kerugian finansial atau lainnya yang timbul akibat ketidak patuhan dalam mengikuti undang-undang, peraturan atau kesepakatan yang berlaku di industri jasa keuangan. Ada juga sejumlah alasan ketidak patuhan, seperti: a) kurangnya pengetahuan akan undang-undang dan regulasi; b) kesalahan interpretasi; c) kurangnya pengetahuan akan adanya perubahan regulasi; d) kurangnya kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan dipenuhi; dan e) kegagalan untuk memantau efektivitas prosedur yang ada.
Compliance risk Compliance risk is defined as the risk of loss, financial or others, arising from a failure to comply with the laws, regulations or codes applicable to the financial services industry. There are also a number of reasons for noncompliance, such as: a) lack of understanding of the laws and regulations; b) misinterpretation of their meaning; c) lack of awareness of regulatory changes; d) inadequate controls to ensure requirements are met; and e) failure to monitor procedural effectiveness.
Dengan demikian misi dan ruang lingkup kepatuhan di Rabobank Indonesia yang diimplementasikan oleh unit Kepatuhan yang independen dengan bekerjasama dengan unit Bisnis, Hukum, Audit, Financial Control, Operasi, dan departemen lainnya mencakup area berikut: - Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan undangundang dan regulasi baru; - Memberikan advis dalam menterjemahkan kebijakan dan persyaratan regulasi ke dalam prosedur organisasi; - Meningkatkan pengetahuan dan melakukan pelatihan kepada staf mengenai persyaratan regulasi baru; - Memberikan advis independen kepada bisnis untuk halhal yang berkaitan dengan kepatuhan bertransaksi; - Memastikan pemantauan kepatuhan dari segi undangundang, peraturan, dan regulasi yang berlaku; - Memastikan bahwa tindakan korektif terhadap pelanggaran hukum dan regulasi dilakukan secara efektif untuk mencegah pengulangan kembali; - Melaksanakan fungsi sebagai penghubung dengan regulator dengan mempertahankan hubungan kerja yang kondusif. - Menumbuhkan budaya kepatuhan di seluruh organisasi;
As such, the mission and scope of compliance at Rabobank Indonesia which is implemented by an independent Compliance unit in cooperation with Business Units, Risk Management, Legal, Audit, Financial Control, Operations, and other departments, covers the following areas: - identifying and communicating new laws and regulations; - advising on translating policies and regulatory requirements into the organizational procedures; - increasing awareness of and training staff on new regulatory requirements; - giving independent advice to the business on transactional compliance issues; - ensuring monitoring of compliance with applicable laws, rules and regulations; - ensuring that corrective action on breaches of laws and regulations are in place and effective to prevent reoccurrence; - liaison function with regulators by maintaining a conducive working relationship.
-
Mengimplementasikan program anti pencucian uang dan anti pembiayaan teroris Rabobank Indonesia serta melaporkannya.
Customer Due Diligence (CDD) Kebijakan Customer Due Diligence (CDD) dari Rabobank Indonesia bertujuan untuk melaksanakan due diligence yang memadai untuk nasabah lama dan baru dengan tujuan menilai dan mengkontrol risiko yang ada dalam hubungan dengan nasabah. Dengan kata lain beralih dari identifikasi nasabah (pendekatan hukum) kepada pendekatan komprehensif yang lebih berbasis risiko yaitu customer due diligence, yang sebelumnya dikenal sebagai prinsip Know Your Customer (KYC).
61
- -
Embedding a robust compliance culture across the organization; Implementation of Rabobank Indonesia’s anti-money laundering and anti-terrorist financing programs and their related reporting requirements
Customer Due Diligence (CDD) Rabobank Indonesia’s Customer Due Diligence Policy (CDD) aims to perform sufficient due diligence on new and existing customers in order to assess and control risks involved in the customer relationship. In other words, to move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk based approach which is customer due diligence (CDD). In the past, CDD is known as the Know Your Customer (KYC) principles.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memberikan aturan dan petunjuk untuk membangun dan mempertahankan hubungan perbankan dengan nasabah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengkontrol risiko dari segi CDD. Hal ini berarti mengimplementasikan kerangka kerja risiko yang mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk anti pencucian uang, CDD, dan sangsi-sangsi yang ditetapkan oleh berbagai badan (inter)nasional.
The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective. This means implementing a risk framework which complies with predefined standards on anti-money laundering, customer due diligence and sanctions imposed by various (inter) national bodies
Elemen-elemen utama untuk regulasi CDD yang memadai adalah: - Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Key elements for sufficient CDD are:
-
Kebijakan dan prosedur standar penerimaan nasabah
-
- -
Kontrol internal standar identifikasi resmi Sistem informasi manajemen untuk pengawasan rekening dan transaksi secara kontinu Sumber daya manusia dan pelatihan Kerangka kerja manajemen risiko
- -
- -
62
-
- -
Board of Commissioners and Board of Directors supervision Standard policies and procedures on customer acquisition Internal control of official identification standards Management Informations System to continuously monitor accounts and transactions Human resources and training Risk management framework
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan pelaksanaan manajemen risiko
Disclosure of capital, risk exposure, and risk management implementation Struktur permodalan bank Permodalan bank saat ini mengikuti Basel II/III sesuai regulasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu mempertimbangkan profil risiko untuk kecukupan modal. Secara umum sesuai dengan peraturan perbankan, OJK menganalisis modal dalam beberapa komponen yaitu Modal Inti/Tier-I dan Modal Pelengkap/Tier-II.
Capital structure The bank’s current capital structure follows that of Basel II/ III which is in line with OJK’s (Otoritas Jasa Keuangan, or Financial Services Authority) regulation to consider the risk profile for capital adequacy. In general and in accordance to the prevailing banking regulations, OJK performs analyses on a few components , which are the Tier-I and Tier-II capital.
1. Modal Tier-I Terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan saham non pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya seperti selisih antara PPA dan cadangan penurunan nilai.
1. Tier-I Capital Consists of common shares, additional paid in capital, retained earnings and non-controling shares, after deducted by intangible assets and other adjustments, such as difference between required provision and allowance for impairment losses.
2. Modal Tier-II Terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat serta cadangan umum (maksimum 1,25%). Saldo pinjaman subordinasi per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 603,769 miliar.
2. Tier-II Capital Consists of subordinated loan which meets requirements and general reserves (maximum 1.25%). Subordinated loan as of December 31, 2014 is Rp. 603.769 billion.
Kecukupan permodalan bank Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank saat ini dipandang memadai untuk mendukung aktivitas bank, di mana perhitungan KPMM pada akhir Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Bank capital requirement The minimum capital (KPMM) of the Bank is considered sufficient to support its activities. As of end of December 2014, KPMM is as follows:
1. Aset tertimbang menurut risiko kredit (dalam jutaan Rupiah)
1. Weighted assets according to credit risk (in million Rupiah)
Total Modal Tier I dan Tier II Total Risiko - Aset Tertimbang KPMM - Risiko kredit
2.070.841 12.220.346 16,95%
Total Tier I and Tier II Capital Total Risk - Weighted Assets (RWA) CAR - Credit risk
2. Weighted assets by credit risk and market risk (in million 2. Aset tertimbang menurut risiko kredit dan pasar (dalam Rupiah) jutaan Rupiah) Total Modal Tier I dan Tier II 2.070.841 Total Tier I and Tier II Capital Total Risiko - Aset Tertimbang 12.453.951 Total Risk - Weighted Assets (RWA) KPMM – Risiko kredit dan pasar 16,63% CAR – Credit risk and market risk
63
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
3. Aset tertimbang menurut risiko kredit, pasar dan operasional (dalam jutaan Rupiah) Total Modal Tier I dan Tier II Total Risiko - Aset Tertimbang KPMM – Risiko kredit, pasar, dan operasional
64
3. Weighted assets by credit, market, and operational risk (in million Rupiah) 2.070.841 13.752.658 15.06%
Total Tier I and Tier II Capital Total Risk - Weighted Assets (RWA) CAR – Credit risk, market risk and operational risk
KPMM minimum yang diwajibkan oleh peraturan OJK secara umum adalah 8%.
The minimum CAR (Capital Adequacy Ratio) required according to OJK’s regulation is 8%.
Sesuai dengan PBI Nomor 14/18/PBI/2012 tentang kewajiban penyediaan modal minimum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko, sehingga tidak hanya mampu menyerap potensi kerugian dari risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, melainkan juga risiko-risiko lainnya seperti risiko likuiditas dan risiko lain yang material. Penyediaan modal minimum sesuai profil risiko ditetapkan paling rendah sebagai berikut: a. 8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 1; b. 9% hingga kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 2; c. 10% hingga kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 3; dan d. 11% hingga 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 4 atau Peringkat 5.
As stipulated in Regulation No. 14/18/PBI/2012 on the minimum capital requirement, banks are required to provide the minimum capital based on their risk profile, which will allow them not only to absorb potential losses arising from credit risk, market risk, and operational risk, but also other risks such as liquidity risk and other material risk. The minimum capital required according to risk profile is as follows: a. 8% of RWA for banks with Rank-1 risk profile;
Penetapan peringkat faktor profil risiko mengacu pada ketentuan OJK mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum.
Risk profile rank is determined by OJK decree on health levels of banks.
Manajemen risiko kredit di Rabobank Indonesia berada di bawah pengawasan Chief Risk Officer (CRO). Namun, persetujuan kredit terletak pada komite kredit yang relevan sesuai dengan batas otorisasi. Untuk JCC (Jakarta Credit Committee), anggota yang memberi suara terdiri dari Presiden Direktur, CRO, Direktur Perbankan Korporasi, Head of Loan Product Group, dan Head of Wholesale Credit Risk Management.
Credit risk management in Rabobank Indonesia is under the supervision of the Chief Risk Officer (CRO). However, credit approval lies with the relevant credit committees depending on the authorization limit. For JCC (Jakarta Credit Committee), the voting members are the President Director, CRO, Director of Corporate Banking, Head of Loan Product Group, and Head of Wholesale Credit Analysts.
Risiko kredit UKM dikelola tim di kantor regional (4 kantor). Manajer Risiko kredit UKM memiliki garis pelaporan langsung kepada manajer fungsional yaitu Kepala Risiko Kredit UKM Regional, yang secara bergiliran melapor kepada Kepala Risiko Kredit UKM di kantor pusat Jakarta.
SME credit risk is managed by teams in the regional offices (4 offices). SME Credit Risk Managers have the first reporting line to the functional manager, i.e. Regional SME Credit Risk Head, who take turns in reporting to the Head of SME Credit Risk in Jakarta office.
Untuk Risiko Kredit Komersial, dikelola di kantor pusat Jakarta. Semua Manajer Risiko Kredit Komersial melapor kepada Kepala Risiko Kredit Komersial.
Commercial credit risk is managed by the team at the head office in Jakarta. All Commercial Credit Risk Managers report to the Head of Commercial Credit Risk.
Demikian pula dengan Analis Kredit Korporasi yang bertanggung jawab kepada Kepala Analis Kredit Korporasi. Pada akhirnya, masing-masing kepala (UKM, Komersial, dan Korporasi) melapor kepada CRO. Garis pelaporan fungsional tersebut dimaksudkan untuk menjamin independensi analis dalam penilaian risiko mereka.
Similarly, the Wholesale Credit Analysts report to the Head of Wholesale Credit Analysts. The respective heads (SME, Commercial, and Wholesale) report to the CRO. The functional reporting line is created to ensure the independence of analysts in their risk assessment.
b. c. d.
9% to less than 10% of RWA for banks with Rank-2 risk profile; 10% to less than 11% of RWA for banks with Rank-3 risk profile; and 11% to 14% of RWA for bank with Rank-4 or Rank-5 risk profile.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
65
Eksposur risiko dan implementasi manajemen risiko
Risk exposure and risk management implementation
Risiko kredit Seperti dinyatakan dalam CRAS (Credit Risk Appetite Statement), strategi manajemen risiko untuk kegiatan dengan risiko kredit yang signifikan, harus diimbangi dengan pengembalian yang tinggi. Strategi tersebut mencakup struktur fasilitas yang ketat, jaminan berharga dengan ratio cakupan agunan yang signifikan, perjanjian yang ketat dan persyaratan.
Credit risk As stated in the CRAS (Credit Risk Appetite Statement), the risk management strategy for activities involving significant credit risk should be offset with high returns. The strategy covers tight facility structures, valuable collateral with significant collateral coverage ratios, strict agreements and requirements.
Penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit korporasi di Rabobank Indonesia didasarkan pada Pedoman Kebijakan & Prosedur Risiko Kredit (CRMPP), yang sesuai dengan standar/regulasi Otoritas Jasa Keuangan dan kebijakan global Rabobank Group yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi setempat. CRMPP meliputi definisi dan filosofi risiko kredit, kebijakan kredit, kebijakan risiko kredit, produk kredit, aplikasi kredit, otorisasi kredit, pengendalian risiko, manajemen aset khusus, dan beberapa aspek lain seperti analisis SWOT, sinyal peringatan dini, pinjaman secara back-to-back, bimbingan dari unit Kepatuhan, kode etik, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
The implementation of risk management for corporate credit risk in Rabobank Indonesia is based on the Credit Risk Manual Policies & Procedures (CRMPP), which is inline with OJK’s standard/regulation and Rabobank Group Global Credit Policy, and has been modified to suit local conditions. CRMPP covers the definition and philosophy of credit risk, credit policy, credit risk policy, credit products, credit application, credit authorization, risk control, special assets management, and several other areas such as SWOT analysis, early warning signals, back-to-back loans, guidance from the Compliance unit, code of conduct, and aspects related to corporate social responsibility.
Risiko konsentrasi Risiko konsentrasi dikelola dan dipantau melalui berbagai parameter risiko seperti besarnya eksposur, konsentrasi sektor, dan batas konsentrasi portofolio lainnya.
Concentration risk Concentration risk is managed and monitored through various risk parameters such as size of exposure, sector concentration, and other portfolio concentration limits.
Sementara itu, untuk pengukuran risiko kredit dan pemantauan untuk segmen korporasi, Rabobank Indonesia mengikuti kebijakan Rabobank Group dan mengadopsi Rabobank Risk Rating (RRR). Selain itu, Rabobank Indonesia juga menerapkan Loan Quality Classification (LQC) secara internal, di mana pemantauan dilakukan secara bulanan dan mengacu pada tiga faktor utama yaitu kinerja debitur, prospek usaha debitur, dan kemampuan membayar debitur berdasarkan arus kas yang dihasilkan.
Meanwhile, for credit risk measurement and monitoring for corporate segment, Rabobank Indonesia follows Rabobank Group’s policy and adopts the Rabobank Risk rating (RRR). Apart from that, Rabobank Indonesia also implements internal Loan Quality Classification (LQC), where the monitoring is done on a monthly basis and refers to three main factors which are the debtor’s performance, the debtor’s business prospect, and the debtor’s repayment capability based on internal cash flow generation.
Untuk batas konsentrasi kita mengacu kepada Credit Risk Appetite Statement. Kami memiliki batas kredit untuk mengurangi konsentrasi kepada debitur besar tertentu, sektor-sektor tertentu, kualitas kredit dan produk kredit. Batasan ini dianggap sebagai pedoman dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
For the concentration limits we have the Credit Risk Appetite Statement. We have limits in place to reduce concentration to certain large borrowers, specific sectors, credit quality and credit products. These limits are considered as guidelines and have been approved by the Board of Commissioners.
Konsentrasi risiko dikelola dan dipantau melalui berbagai parameter risiko antara lain: a. Konsentrasi dengan eksposur besar: peminjam besar didefinisikan sebagai persentase dari 25 debitur terbesar dari total portofolio kredit bank. b. Bank memonitor konsentrasi risiko berdasarkan klasifikasi sektor LBU. (Laporan Bank Umum). Begitu dashboard Credit Risk Appetite berubah menjadi kuning, monitoring dari konsentrasi ini akan dilakukan lebih ketat.
Concentration risk is managed and monitored through various risk parameters including: a. Large exposure concentrations: large borrowers are defined as a percentage of 25 largest debtors to the bank’s total lending portfolio. b. The Bank monitors the concentration risk based on LBU regulatory sector classification. As soon as the Credit Risk Appetite Dashboard is amber, the concentration monitoring will be done more closely.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
66
c. Konsentrasi untuk sektor-sektor yang relevan: dalam hal distribusi portofolio berdasarkan sektor industri, perbankan korporasi secara konsisten berfokus pada industri pangan dan agribisnis yang memberikan kontribusi hampir 100% dari total portofolio perbankan wholesale/korporasi sementara perbankan komersial/ UKM (sekarang dikenal dengan perbankan bisnis atau business banking) tetap melakukan diversifikasi ke berbagai sektor ekonomi. Penting untuk dicatat bahwa banyak sub-sektor di dalam klasifikasi pangan dan agribisnis karena sektor tersebut mencakup industri hulu hingga hilir. Di dalamnya termasuk tapi tidak terbatas pada pupuk, kelapa sawit, susu, pabrik pakan, gula, kopi, dan karet. Sementara itu, portofolio kredit komersial/ UKM (perbankan bisnis) terdiversifikasi ke sejumlah sektor ekonomi dengan eksposur terbanyak dalam sektor perdagangan, manufaktur, dan layanan bisnis. Sejalan dengan strategi Bank, portofolio ini secara bertahap akan berubah ke arah portofolio pangan dan agribisnis. d. Konsentrasi geografis: eksposur terhadap area di sekitar Jakarta ditambah Jawa Barat sebagai total portofolio Komersial/UKM. Hal itu berkaitan dengan fakta bahwa Jakarta dan daerah sekitarnya adalah wilayah terbesar di Indonesia. e. Konsentrasi rekening yang hampir mencapai standar (atau di bawah standar): gross NPL agregat hingga sedikit di atas 3,5% dari total portofolio.
c. Sector concentrations for relevant sectors: in terms of portfolio distribution based on industry, corporate banking consistently focusses on the food and agribusiness sector which contributes nearly 100% of the total wholesale/corporate banking portfolio while commercial/SME banking (now business banking) continues to diversify its credit portfolio into various economic sectors. It is important to note that there are many sub-sectors within the food and agribusiness group of the bank as they cover upstream and downstream industries. These include but are not limited to fertilizers, palm oil, dairy, feed mill, sugar, coffee, and rubber. Meanwhile, commercial/SME (business banking) lending portfolio is still diversified into a number of economic sectors, with vast majority of exposures in trading, manufacturing, and business services. In line with the Bank’s strategy, this portfolio will also gradually move towards a more food and agribusiness based portfolio.
Unit SAM (Special Assets Manajement atau Manajemen Aset Khusus) secara terus menerus memonitor perkembangan dan pemulihan portofolio NPL. Melalui pertemuan bulanan SAM, kemajuan atau penurunan portofolio NPL dibahas secara luas dan dipantau. Rencana kerja dimonitor dan dilakukan secara terus-menerus untuk meminimalkan kredit macet dan untuk mengoptimalkan pemulihan pinjaman NPL.
The SAM (Special Assets Management) unit continues to closely monitor the development and recovery of the NPL portfolio. Through the monthly SAM meeting, progress or deterioration of the NPL portfolio is discussed extensively and monitored. The action plan is monitored and conducted on an on-going basis in order to minimize bad debts and to optimize recovery of NPL loans.
Pada prinsipnya, Bank tidak akan memberikan fasilitas kredit kepada UKM atau nasabah Komersial semata-mata atas dasar ketersediaan agunan, tetapi memperhitungkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit. Bank harus mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan jaminan untuk perbankan bisnis (UKM dan komersial) peminjam yang akan dijelaskan dalam paragrafparagraf selanjutnya.
In principle, the Bank does not grant a credit facility to the SME or commercial clients solely based on the availability of collateral, but it takes into account the prudence principle in providing credit. The Bank must consider the factors related to collateral for its SME and commercial (business banking) borrowers which will be explained in the next paragraphs.
Berdasarkan Credit Risk Appetite Statement, jenis agunan yang diprioritaskan adalah tanah dan bangunan, atau jenis lain (uang tunai/ deposito, emas, mesin, inventori dan piutang) yang memiliki nilai jual yang baik.
Based on Credit Risk Appetite Statement, types of collateral prioritized are land and buildings, or other types (cash/ deposits, gold, machinery, inventory and account receivables) which have good resale value.
Penilaian pada agunan (nilai pasar atau likuidasi) harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen sebagai panel yang disetujui oleh Credit Policy, Monitoring &
Valuation on the collateral (market or liquidation value) should be performed by an independent third party as a panel which is approved by the Credit Policy, Monitoring &
c. Geography concentration: exposure to Jakarta surrounding area plus West Java as the total Commercial/ SME portfolio. This relates to the fact that Jakarta and its surrounding area is the largest region in Indonesia. d. Substandard (or below standard) accounts concentration: Aggregate exposure of gross NPL up to slightly above 3.5% of total portfolio.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
67
Control Committee. Semua penilaian agunan (kecuali untuk pinjaman berjangka saja) harus dilakukan setidaknya setiap 2 tahun untuk rekening yang baik dan setiap tahun untuk kredit yang bermasalah. Semua penilaian harus dapat memberikan nilai pasar dan nilai likuidasi yang dapat digunakan oleh komite kredit untuk pengambilan keputusan.
Control Committee. All collateral valuation (except for term loans) should be assessed at least once in every 2 years for good accounts and every year for NPL accounts. The valuation should provide the market value and liquidation value which can be used by the credit committee in decision making.
Dalam hal komposisi jenis agunan, perbankan korporasi terdiversifikasi ke dalam 3 (tiga) jenis agunan utama yaitu barang stok & inventaris, tanah & bangunan, dan piutang. Di perbankan komersial/UKM agunan kebanyakan dalam bentuk tanah & bangunan.
In terms of collateral composition, corporate banking collaterals are differentiated into 3 types of collateral: Stock & inventory, land & building, and receivables. In commercial/ SME banking collateral is mainly land & building.
Risiko pasar Secara umum eksposur risiko pasar Rabobank Indonesia terdiri dari risiko berikut: a. Risiko suku bunga Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dalam posisi Trading Book atau perubahan nilai ekonomi posisi Banking Book, yang menyebabkan perubahan suku bunga. b. Risiko valuta asing Risiko akibat perubahan nilai posisi dalam Trading Book dan Banking Book, terkait perubahan kurs mata uang asing.
Market risk In general, Rabobank Indonesia’s market risk exposures consist of the following risks: a. Interest rate risk Risk arising from price changes in financial instruments in the Trading Book positions or from economic value changes of Banking Book positions, which results in the changes of interest rate. b. Foreign exchange risk Risk arising from value changes of positions in the Trading Book and Banking Book, which results in the changes of foreign exchange rate.
Pengelolaan dan pengawasan risiko pasar di Rabobank Indonesia dilakukan oleh Komite Neraca dan Manajemen Risiko atau Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC). BRMC merupakan komite tingkat direksi yang diketuai oleh Presiden Direktur dengan anggota yang terdiri dari direksi yang mengawasi manajemen risiko, tresuri, bisnis, keuangan, kepatuhan, dan operasional. BRMC bertemu secara rutin setiap bulan, atau lebih sering jika ada hal khusus/kondisi yang memiliki dampak signifikan pada eksposur risiko Bank. Rapat tersebut dilaksanakan untuk membahas kondisi pasar terkini dan perkembangannya, eksposur risiko Bank, strategi jangka pendek dan/atau jangka panjang untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan keuntungan, serta memberikan rekomendasi terkait kebijakan manajemen risiko untuk disetujui oleh pihak yang berwenang.
Market risk management and oversight in Rabobank Indonesia is done by the Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC). BRMC is a Board of Director’s level committee chaired by the President Director. Members include Directors who supervise risk management, treasury, business, finance, compliance, and operations. The BRMC meets regularly every month or more often if there are any special situations/conditions which can significantly impact the Bank’s market risk exposure. The meetings are conducted to discuss current market conditions and developments, the Bank’s market risk exposures, shortterm and/or long term strategies to mitigate market risk and maximize profits, and to provide recommendations on market risk management related policies to be approved by authorized parties.
Beberapa kebijakan telah dibuat dan diterapkan di Rabobank Indonesia untuk mengelola risiko pasar, misalnya kebijakan risiko pasar, kebijakan tresuri dan Fund Transfer Pricing (FTP).
Several policies have been created and implemented in Rabobank Indonesia to manage market risk. This includes as market risk policy, treasury policy, and Fund Transfer Pricing (FTP) policy.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Pengukuran dan pemantauan risiko pasar dilakukan oleh unit ALM Market Risk setiap hari. Pengukuran risiko pasar dilakukan setiap hari menggunakan standar dan metodologi, antara lain menggunakan metode Value at Risk (VatR) dan Basis Point Value/Interest Rate Delta. Semua dilakukan dalam kondisi normal dan terbebani (stress).
Assessment and monitoring of market risk is carried out by the ALM Market Risk unit on a daily basis. Market risk assessment is performed on a daily basis using methodology and standards, which include Value at Risk (VatR) and Basis Point Value/Interest Rate Delta methods. Both are done during normal and stress conditions.
Untuk memantau dan mengendalikan risiko, Bank menggunakan Monetary and Non-Monetary Trading Control yang terdapat dalam Limit and Control Structure (LCS) yang menetapkan batas-batas, trading control, pemicu dan pedoman Rabobank Indonesia pada book level (tingkat buku). Setiap kelebihan limit akan langsung dilaporkan ke pihak yang berwenang dan terkait agar tindakan yang diperlukan dapat diambil.
To monitor and control risk, the Bank uses the Monetary and Non-Monetary Trading Control in the Limit and Control Structure (LCS) that sets limits, trading controls, triggers and guidelines at Rabobank Indonesia’s book level. Any excess in limit will be immediately reported to the authorized and related parties so that required actions can be taken.
Untuk perhitungan beban modal risiko pasar dalam peraturan kecukupan modal minimum, Rabobank Indonesia menggunakan Metode Standar dan memperhitungkan instrumen keuangan dalam Trading Book yang terekspos kepada risiko suku bunga dan instrumen keuangan dalam Trading Book dan Banking Book yang terkena risiko valas. Perhitungan risiko pasar mengacu pada ketentuan OJK tentang penggunaan Metode Standar dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR) untuk bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.
For the purpose of market risk capital charge calculation in the regulatory minimum capital adequacy requirement, Rabobank Indonesia uses the Standard Method and takes into account financial instruments in the Trading Book which are exposed to interest rate risk and financial instruments in the Trading Book and Banking Book, which are exposed to foreign exchange risk. Market risk calculation refers to OJK’s regulation on the use of the Standard Method in calculating the Capital Adequacy Ratio (CAR) for commercial banks by taking into account market risk.
HIngga Desember 2014, eksposur risiko pasar yang dihitung dengan menggunakan Metode Standar adalah sebagai berikut:
As of December 2014, market risk exposure calculated using the Standard Method is as follows:
Pengungkapan risiko pasar menggunakan metode standar/ Market risk disclosure using standard method (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) No. Jenis risiko/Type of risks
31 Desember 2014/December 31, 2014 Bank Beban modal Capital charge
1.
Risiko suku bunga/Interest rate risk
A. Risiko spesifik/Specific risk
B. Risiko umum/Common risk
2.
Risiko nilai tukar/Exchange rate risk
3. 4.
31 Desember 2013/December 31, 2013
Konsolidasi/Consolidated Atmr rwa
Beban modal Capital charge
Atmr rwa
Bank Beban modal Capital charge
Konsolidasi/Consolidated Atmr rwa
Beban modal Capital charge
Atmr rwa
5,917
73,962
1,850
23,124
12,771
159,643
744
9,300
Risiko ekuitas/Equity risk
Risiko komoditas/Commodity risk
5.
Risiko option/Option risk
Total
18,688
233,605
2,594
32,424
Risiko likuiditas Secara umum eksposur risiko likuiditas berasal dari kesenjangan likuiditas dimana aset jangka panjang didanai oleh dana jangka pendek, penurunan kualitas aset, dan dari penarikan dana pihak ketiga - terutama penarikan secara tidak terduga dalam jumlah yang besar.
68
Liquidity risk In general, liquidity risk mostly arises from a liquidity mismatch where long-term assets are funded by short-term funds, deterioration of asset quality, and third party fund withdrawal – especially those which are unexpected and in large withdrawal amounts.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
69
Pengelolaan dan pengawasan risiko likuiditas di Rabobank Indonesia dilakukan oleh Komite Neraca dan Manajemen Risiko (BRMC). Pertemuan BRMC dilakukan bulanan, atau lebih sering jika ada hal khusus/kondisi yang dapat memberikan dampak signifikan pada eksposur risiko likuiditas Bank. Dalam rapat ini anggota komite akan membahas kondisi likuiditas pasar saat ini dan perkembangannya, eksposur risiko likuiditas Bank, strategi jangka pendek dan/atau jangka panjang untuk mengurangi risiko likuiditas, meninjau aset likuid yang disiapkan untuk mengatasi kebutuhan likuiditas, meninjau stress test terhadap likuiditas dan rencana tindakan yang perlu diambil, serta memberikan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko likuiditas terkait yang kemudian harus disetujui oleh pihak yang berwenang.
Liquidity risk management and oversight in Rabobank Indonesia is done by the Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC). The BRMC meeting is conducted monthly, or more often if there are special events/ conditions that have significant impacts on the Bank’s liquidity risk exposures. In these meetings, members discuss current market liquidity conditions and developments, the Bank’s liquidity risk exposures, short-term and/or longterm strategies to mitigate liquidity risk, review liquid assets prepared to cover liquidity needs, review liquidity stress test results action plans, and provide recommendations on liquidity risk management related policies to be approved by authorized parties.
Beberapa kebijakan telah dibuat dan diterapkan di Rabobank Indonesia untuk mengelola risiko likuiditas, antara lain seperti kebijakan Risiko Likuiditas, kebijakan Tresuri, kebijakan Fund Transfer Pricing (FTP), dan Contigency Funding Plan (CFP).
Several policies have been created and implemented in Rabobank Indonesia to manage liquidity risk, such as Liquidity Risk policy, Treasury policy, Fund Transfer Pricing (FTP) policy, and Contingency Funding Plan (CFP) policy.
Pengelolaan likuiditas harian dilakukan oleh Global Financial Markets (GFM). GFM mengelola risiko dengan menerapkan strategi yang didasarkan pada keputusan BRMC dan batasan yang disetujui. Selain itu, GFM juga menjaga kecukupan aset likuid sebagai cadangan untuk membiayai kebutuhan likuiditas yang tak terduga. Pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas dilakukan oleh unit ALM market risk setiap hari.
Daily liquidity management is performed by Global Financial Markets (GFM). GFM manages the risk by implementing strategies based on BRMC’s decisions and approved limits. In addition, GFM also maintains sufficient liquid assets as a buffer to fund unanticipated liquidity needs. Assessment and monitoring of liquidity risk is carried out by the ALM Market Risk unit on a daily basis.
Pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas dilakukan dengan menghitung Net Cumulative Outflow (NCO), yang didefinisikan sebagai arus kas bersih kumulatif selama periode yang ditentukan yaitu satu malam, tujuh hari, dan tiga puluh hari kalender dimulai pada saat ini dan dilakukan per mata uang. Untuk pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas untuk jangka waktu yang lebih panjang, Rabobank Indonesia juga menghitung kesenjangan pendanaan jangka panjang yang menunjukkan struktur pendanaan jangka panjang untuk membiayai aktiva jangka panjang. Batas-batas tertentu diterapkan dan dimonitor untuk jarak pendanaan jangka panjang. Selain itu, Laporan Profil Jatuh Tempo yang menyajikan aset, kewajiban, dan hal-hal di luar neraca (off balance sheet), dipetakan menurut waktu tertentu berdasarkan sisa waktu sampai tanggal jatuh tempo (untuk pos yang memiliki tanggal jatuh tempo kontrak tertentu) dan/atau berdasarkan estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi (untuk item yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontrak tertentu) yang dihasilkan setiap bulan untuk menunjukkan risiko likuiditas struktural yang dihadapi oleh Bank.
Liquidity risk measuring and monitoring are performed by calculating the Net Cumulative Outflow (NCO), defined as the cumulative net cash outflow over a defined period which can be overnight, seven days, and thirty calendar days starting on the current day per currency. For longer periods of liquidity risk measurement and monitoring, Rabobank Indonesia also calculates the long-term funding gap which shows the long-term funding structure to support long term assets. Certain limits are applied and monitored for the longterm funding gap. In addition, the Maturity Profile Report, which presents assets, liabilities, and off balance sheet items, is mapped into certain time buckets based on the remaining contractual maturity date (for items which have certain contractual maturity dates) and/or based on estimates using various assumptions (for items which do not have certain contractual maturity dates) produced monthly to show structural liquidity risks faced by the Bank.
Pada bulan Desember 2014, Profil Jatuh Tempo untuk Rupiah dan valuta asing adalah sebagai berikut:
As of December 2014, the Maturity Profile for Rupiah and foreign currency are as follows:
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
70
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
3.
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
1.
Total Kewajiban/Total Liabilities
Selisih Aset & Kewajiban/Differences between Assets & Liabilities
Kewajiban lainnya/Other liabilities
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Administrative Account Payables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative Differences
Komitmen/Commitments
Kontijensi/Contigencies
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payables
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
B.
Kontijensi/Contigencies
Komitmen/Commitments
2.
1.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivables
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A.
II
Lain-lain/Others
7.
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Surat berharga yang diterbitkan/Issued securities
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
6.
Dana pihak ketiga/Third party funding
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
5.
4.
3.
2.
Kewajiban/Liabilities
Total Aset/Total Assets
Lain-lain/Others
Tagihan lainnya/Other receivables
Kredit yang diberikan/Loans
Surat berharga/Marketable securities
B.
7.
6.
5.
4.
Kas/Cash
Penempatan pada Bank Indonesia/Placements with Bank Indonesia
1.
2.
Aset/Assets
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
A
I
No. Pos-pos/Accounts
Pengungkapan Profil Jatuh Tempo Rupiah/Maturity Profile of Rupiah (dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
66,599
480,387
5,546
9,312,696
1,086,672
3,753,616
171,468
3,582,148
102,450
102,450
-
160,068
6,993,275
184,574
2,796
-
-
147,953
-
6,657,952
2,372,525
102,917
2,796
699,485
299,798
66,599
1,040,862
(269,798)
269,798
13,436
256,362
-
-
-
152,477 (4,890,549)
-
-
(68,942)
(554,855)
554,855
22,499
532,356
-
-
-
485,914
836,248
-
2,642
-
-
6,700
-
826,906
1,322,162
7,474
2,642
766,553
545,493
bulan/ months
bulan/ month
1-3
<1
-
-
-
-
-
-
1,512,228
81,355
1,430,873
-
-
-
2,438,536
267,884
-
-
-
-
16,000
-
251,884
2,706,420
22,917
-
2,442,121
241,382
bulan/ months
6-12
941,915
926,308
(576,399) (1,512,228)
576,399
33,887
542,512
-
-
-
1,518,314
148,260
-
108
-
-
2,685
-
145,467
1,666,574
14,847
108
1,651,619
bulan/ months
3-6
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
3,803,643 (4,620,751)
8,349,187
195,329
5,546
-
-
173,338
-
7,974,974
(3,651,166)
160,068 1,040,862
12,152,830
Saldo/ Balance
-
-
-
-
202,647
451,430
16,067
8,041,574
1,030,795
18,823
769,016
3,243,744
3,311,156
287,445
3,023,711
265,546
265,546
(80,896)
181,736
49,258
132,478
100,840
100,840
-
(551,375) (5,031,965)
-
6,725,986
201,882
13,437
-
-
413,945
-
6,096,722
1,774,917
177,718
13,437
443,432
149,844
18,823
769,016
202,647
bulan/ month
<1
-
-
-
-
(597,497)
(565,829)
601,405
60,923
540,482
35,576
35,576
-
(31,668)
730,613
12,115
2,506
-
-
16,587
-
699,405
698,945
-
2,506
696,439
bulan/ months
1-3
-
-
1,753,820
(476,695)
494,370
49,537
444,833
17,675
17,675
-
2,230,515
150,592
1,541
124
-
-
-
-
148,927
2,381,107
-
124
1,501,033
879,950
bulan/ months
3-6
-
-
-
-
1,163,120
(933,271)
1,004,321
98,416
905,905
71,050
71,050
-
2,096,391
410,914
2,535
-
-
-
-
-
408,379
2,507,305
-
-
2,507,305
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
2,494,235 (4,951,069)
8,036,117
218,085
16,067
-
-
430,532
-
7,371,433
10,530,352
(737,886) (3,045,610)
840,336
20,291
820,045
102,450
102,450
-
3,981,630
103,520
10,755
-
-
-
-
-
92,765
4,085,150
332,232
-
3,752,918
bulan/ months
>12
Saldo/ Balance
-
-
2,161,147
(988,919)
1,029,324
29,311
1,000,013
40,405
40,405
-
3,150,066
18,012
12
-
-
-
-
-
18,000
3,168,078
273,712
-
2,893,365
1,001
bulan/ months
>12
71
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
1.
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
Lain-lain/Others
Total Liabilitas/Total Liabilities
A.
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Administrative Account Payables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative Differences
Komitmen/Commitments
Kontijensi/Contigencies
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payables
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
B.
Kontijensi/Contigencies
Komitmen/Commitments
2.
1.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivables
Selisih Aset & Kewajiban/Differences between Assets & Liabilities
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
Lain-lain/Others
II
7.
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Kewajiban lainnya/Other liabilities
5.
6.
Surat Berharga yang diterbitkan/Issued securities
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
Dana pihak ketiga/Third party funding
4.
3.
2.
1.
Kewajiban/Liabilities
7.
B.
Total Aset/Total Assets
Kredit yang diberikan/Loans
Tagihan lainnya/Other receivables
6.
Surat berharga/Marketable securities
5.
Kas/Cash
Penempatan pada Bank Indonesia/Placements with Bank Indonesia
4.
3.
2.
Aset/Assets
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
A
I
No. Pos-pos/Accounts
(dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
5,134
6,312,622
79,599
698,190
215,245
-
61,589
-
5,257,999
4,103,219
12,208
108,997
2,400,248
-
1,087,425
489,208
3,536,014
79,599
33,760
-
-
61,589
-
3,361,066
1,731,038
7,193
48,895
93,184
-
1,087,425
489,208
5,134
-
-
-
-
1,663,787
-
44,240
-
-
-
-
1,619,547
294,611
608
47,799
246,204
bulan/ months
bulan/ months
1-3
<1
1,282,352
3,491,754
1,692,864
233,315
1,459,549
5,184,618
2,310,485
2,874,133
(471,614)
1,333,362
759,781
13,585
746,196
2,093,143
-
2,093,143
(563,341)
805,836
76,596
42,427
34,169
882,431
439,668
442,764
-
-
-
-
310,548
(326,540)
355,142
137,127
218,015
28,601
-
28,601
637,089
204,666
-
1,840
-
-
-
-
202,826
841,755
1,791
2,190
837,773
bulan/ months
3-6
-
-
-
-
463,887
82,719
226,906
2,341
224,565
309,625
-
309,625
381,168
82,742
-
8,181
-
-
-
-
74,560
463,910
1,146
10,113
452,650
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
(2,209,402) (1,804,976) (1,369,177)
Saldo/ Balance
Pengungkapan Profil Jatuh Tempo Mata Uang Asing/Bank Maturity Profile of Foreign Currencies
-
-
-
-
9,189
(89,525)
3,550,808
190,022
3,360,786
3,461,283
2,413,248
1,048,035
9,189
2,022,301
116,034
3,422
-
-
429,149
-
1,473,696
950,540
3,068
30,663
264,371
-
259,894
383,355
(85,982)
673,201
20,032
653,169
587,219
25,984
561,235
(953,287) (1,071,761)
4,112,692
116,034
720,698
275,025
-
429,149
-
2,571,786
3,159,405
3,068
127,596
2,376,303
-
259,894
383,355
bulan/ months
<1
-
-
-
-
(817,412)
53,415
530,745
5,330
525,415
584,160
158,210
425,950
(870,827)
994,051
-
72,344
-
-
-
-
921,707
123,224
-
83,721
39,503
bulan/ months
1-3
-
-
-
-
-
-
-
-
1,322,927
120,069
1,202,858
178,061
117,211
60,850
1,197,023
93,266
-
23,962
31,759
-
-
-
37,545
1,290,289
-
742
1,289,547
bulan/ months
6-12
(94,812)
52,157
(105,149) (1,144,866)
105,149
2,714
102,435
-
-
-
10,337
191,775
-
21,178
31,759
-
-
-
138,838
202,112
-
5,965
196,147
bulan/ months
3-6
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
1,542,871 (1,042,812) (1,157,743)
1,596,378
274,440
37,835
236,605
1,870,818
1,870,818
-
(53,507)
825,413
-
610,168
215,245
-
-
-
-
771,906
1,468
-
770,438
bulan/ months
>12
Saldo/ Balance
-
-
-
-
974,998
1,193,057
918,786
41,877
876,909
2,111,843
2,111,843
-
(218,059)
811,299
-
599,792
211,507
-
-
-
-
593,240
-
6,505
586,735
bulan/ months
>12
72
Untuk menilai kemampuan Bank untuk bertahan dalam kondisi krisis likuiditas, pengujian reguler stres likuiditas dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario. Hasil stress testing likuiditas, yang disajikan kepada manajemen, akan digunakan oleh Bank untuk menentukan strategi dan rencana untuk mengatasi krisis likuiditas seperti itu.
To assess the Bank’s ability to survive during liquidity crisis, regular liquidity stress testing is perfomed using several scenarios. Results of the liquidity stress testing, which are presented to management, will be used by the Bank to decide on strategies and action plans to overcome such liquidity crisis.
Contigency Funding Plan (CFP) juga telah dibentuk untuk mengatur peran secara jelas, tanggung jawab, prosedur, dan mekanisme antara pihak-pihak di Rabobank Indonesia dalam mengatasi kekurangan likuiditas dalam situasi darurat. Dalam CFP, beberapa indikator peringatan dini seperti indikator yang terkait dengan pasar, mitra Bank/pelanggan, dan indikator internal dipantau untuk mengidentifikasi potensi krisis likuiditas.
A Contingency Funding Plan (CFP) has also been established to set clear roles, responsibilities, procedures, and mechanism among parties in Rabobank Indonesia in addressing liquidity shortfalls in emergency situations. In CFP, several early warning indicators such as those related to to the market, the Bank’s counterparty/client, and internal indicators are monitored to identify any potential liquidity crisis.
Jika krisis likuiditas terdeteksi, Liquidity Crisis Team (LCT) akan diaktifkan dan semua anggota akan bertindak sesuai dengan prosedur di CFP.
If a liquidity crisis is detected, the Liquidity Crisis Team (LCT) will be activated and all members will act in accordance to the CFP procedures.
Risiko operasional
Operational risk
Untuk mengelola risiko operasional pada tingkat yang dapat diterima, Rabobank Indonesia telah menerapkan kerangka Operational Risk Management (ORM). Siklus operasi manajemen risiko harus dilihat sebagai suatu siklus yang berkelanjutan dalam mengidentifikasi, menilai, memantau dan mengelola risiko operasional. Proses ini harus memungkinkan organisasi untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan (misalnya Dewan dan Regulator) bahwa proses ini mengidentifikasi, menilai, mengelola, memonitor dan melaporkan risiko operasional sesuai dengan risk appetite (keinginan untuk mengambil risiko) yang telah disepakati.
To manage operational risk within acceptable limits, Rabobank Indonesia has applied the Operational Risk Management (ORM) framework. The operational risk management cycle should be seen as a continuous cycle to identify, assess, monitor and manage operational risk. The process should enable an organization to show stakeholders (for example Boards and Regulators) that it identifies, assesses, manages, monitors and reports its operational risks according to the agreed risk appetite.
Secara umum manajemen risiko operasional Rabobank Indonesia sedang berkembang dan menjadi semakin baik. Semua elemen dari kerangka kerja telah ada dan fokus selanjutnya adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran atas risiko dan membangun kultur risiko yang lebih kuat. Departemen Operational Risk Management (ORM) secara terus menerus melakukan identifikasi risiko, penilaian, pengukuran, pemantauan, pelaporan, serta kontrol (mitigasi).
In general, operational risk management in Rabobank Indonesia is developing and continues to improve. All elements of the framework are already in place, and further focus is being put on increasing risk awareness and build a stronger risk culture. The Operational Risk Management (ORM) Department has continuously performed risk identification, assessment, measurement, monitoring, reporting, and control (mitigation).
1) Identifikasi dan penilaian risiko Identifikasi risiko operasional dilakukan secara teratur melalui Risk and Control Self Assessment (RCSA) yang melibatkan penanggung jawab risiko dan kontrol untuk meninjau dan meningkatkan efektivitas pengendalian dari setiap lini bisnis atau proses.
1) Risk identification and assessment Operational risk identification is done regularly through Risk and Control Self Assessment (RCSA) which involves the risk and control owners in reviewing and improving the control effectiveness of each business line or process.
Identifikasi risiko dan penilaian pengendalian dilakukan melalui penilaian risiko berdasarkan pendekatan topdown dan bottom-up di setiap lini bisnis. Pemilik risiko dan kontrol dilibatkan melalui wawancara dan lokakarya yang diselenggarakan untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektivitas pengendalian internal,
Risk identification and control assessment is done through risk assessment based on top-down and bottom-up approaches in all business lines. The relevant risk and control owners are also involved through interviews and workshops held to identify the key risk areas, assess the effectiveness of internal control, quantify Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
73
mengukur dampak risiko, menentukan kemungkinan terjadinya, menyepakati tindakan yang akan diambil dalam meningkatkan pengendalian internal jika terdapat kekurangan, dan akhirnya memonitor risiko melalui Indikator Risiko Utama yang sudah disepakati.
the risk impact, determine the likelihood of occurrence, agree on the actions to be taken to improve the internal controls in case deficiencies of internal controls are identified, and finally monitor the risks through agreed Key Risk Indicators.
2) Pengukuran risiko Pengukuran risiko dilakukan melalui Indikator Risiko Utama (KRI) dimana batasan yang diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko digunakan untuk kepentingan pemantauan dan pelaporan. Risiko operasional juga diukur dengan menggunakan matriks tingkat risiko operasional yang terdiri dari dua dimensi yaitu: • Dampak insiden risiko operasional terhadap keuangan dan reputasi. • Likelihood, yaitu kemungkinan terjadinya risiko operasional tersebut dari sisi frekuensi.
2) Risk measurement Risk measurement is done through the Key Risk Indicators (KRI) where thresholds are proposed and approved by the Risk Management Committee for monitoring and reporting purposes. Operational risk is also measured using the operational risk level matrix which has two dimensions:
Pengukuran dari sisi capital charge dilakukan dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar/Basic Indicator Approach (BIA).
• •
Financial and reputation impact of operational risk incident Likelihood, the probability of operational risk incident in terms of frequency. Capital charge measurement is performed by using Basic Indicator Approach (BIA)
3) Pemantauan dan pelaporan risiko Pemantauan dan pelaporan risiko dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). Ini adalah perangkat internal yang digunakan untuk pemantauan dan pelaporan KRI di mana pemilik kontrol bertanggung jawab untuk memberikan masukan dalam RCMIS setiap bulan.
3) Risk monitoring and reporting Risk monitoring and reporting is done through the Risk and Control Management Information System (RCMIS). It is an internal tool for monitoring and reporting the KRIs whereby the control owners are responsible for providing inputs in the RCMIS on a monthly basis.
Kegiatan pemantauan dan pelaporan risiko dilakukan dengan menganalisis nilai sebenarnya dibandingkan dengan ambang batas yang tercermin dalam “lampu lalu lintas” dari KRI terfokus pada warna kuning dan merah yang memerlukan analisa dan keputusan segera dari Komite Manajemen Risiko/RMC dan tindakan lebih lanjut dari departemen terkait.
The risk monitoring and reporting activities are done by analysing the actual value compared with the threshold which is reflected in the “traffic light” of the KRIs focusing on the amber and red colours which require analysis and immediate decisions from the Risk Management Committee/RMC and further action from the relevant departments.
Salah satu tujuan dari pelaporan insiden adalah sebagai pembelajaran untuk mengurangi terulangnya kembali insiden risiko operasional yang sama di masa depan.
One of the objective of incident reporting is to learn from our lessons and reduce the reoccurrence of the same operational risk incident in the future.
Laporan insiden akan digunakan untuk mengukur eksposur risiko operasional dalam unit bisnis dan per jenis kejadian menurut ORM. Kejadian risiko dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) jenis kejadian sesuai dengan persyaratan Basel II.
The incident report will be used to measure operational risk exposure within the business unit and per ORM event type. The Bank categorizes risk events into 7 (seven) risk event types as defined in the Basel II requirements.
Penyebab insiden dianalisa dan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki efektivitas pengendalian internal masing-masing pemilik risiko dan kontrol akan ditentukan. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan yang melibatkan pemilik risiko dan kontrol, rekomendasi dari departemen ORM, dan keputusan dari Komite Manajemen Risiko. Departemen
Incident causes are analyzed and actions required to improve internal control effectiveness of respective risk and control owners are defined. This is based on discussions and agreements involving the risk and control owners, recommendations from the ORM department, and decisions from the Risk Management Committee. The ORM department will also continue to 2014 Annual Report Rabobank Indonesia
ORM akan terus memantau tindakan yang diambil oleh departemen-departemen terkait sehubungan dengan pengendalian internal yang gagal/lemah dari insiden yang dilaporkan dan KRI yang tidak berwarna hijau.
74
monitor actions taken by respective departments on the failed/weak internal controls related to the reported incidents and non-green colours of the KRIs.
4) Pengendalian risiko Pengendalian risiko dilakukan melalui RCSA yang dilakukan oleh unit bisnis dan difasilitasi oleh unit kerja ORM. Penilaian risiko dan kekuatan pengendalian yang ada di area tertentu dilakukan secara periodik sepanjang tahun. Penilaian ini menghasilkan gambaran mengenai risiko yang berhubungan dengan area tertentu. Manajemen akan memutuskan apakah akan menerima risiko residual atau melakukan pengendalian, transfer, ataupun menghindari jenis risiko seperti ini melalui sebuah rencana kerja. Pengendalian risiko juga dilakukan secara bekerjasama dengan Audit dan Quality Assurance (QA).
4) Risk controlling Risk controlling is done through the RCSA by business units and facilitated by ORM Unit. Assessment of the risks and resilience of existing controls in certain areas is conducted periodically throughout the year. This assessment gives us a picture of risks associated with the respective area.. The management will decide on whether to accept the existing residual risks or to control, transfer, or avoid those risks through an action plan. Risk controlling is also conducted by cooperating with Audit and Quality Assurance (QA).
Bank melakukan rapat bulanan Komite Manajemen Risiko yang dihadiri oleh anggota Direksi dan pihak-pihak yang relevan untuk mendiskusikan risiko operasional dan rencana perbaikan pada bulan tersebut.
The Bank holds a monthly Risk Management Committee meeting which is attended by members of BOD and relevant parties to discuss operational risk matters and action plans during the respective month.
5) Peninjauan ulang kebijakan dan prosedur serta persyaratan bisnis Siklus proses ini melibatkan peninjauan ulang komprehensif terhadap risiko dari produk baru, sistem, kegiatan, proses baru serta perubahan-perubahan di dalamnya. Pengendalian internal didefinisikan sebagai prosedur yang ditetapkan oleh Direksi, manajemen, dan staf yang dirancang untuk memberikan kepastian yang memadai tentang pencapaian: • efektivitas dan efisiensi operasional, • kecukupan kontrol, • kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
5) Policy, procedure and business requirement review
Departemen ORM terus memperbarui kebijakan dan prosedurnya untuk manajemen risiko operasional sesuai dengan eksposur risiko operasional, profil risiko, dan budaya risiko. Termasuk dalam kebijakan dan prosedur tersebut adalah Kebijakan Manajemen Risiko, Kebijakan Manajemen Risiko Operasional dan SOP Manajemen Risiko Operasional.
The process cycle involves comprehensive risk reviews on new products, systems, activities, processes and the changes. Internal controls are defined as the procedures set by the Board of Directors, management, and staff designed to provide sufficient assurance on:
• • •
effectiveness and efficiency of operations, control adequacy, compliance with existing laws and regulations.
ORM department continues to update its policies and procedures for operational risk management in accordance with the operational risk exposure, risk profile, and risk culture. The policies and procedures include Risk Management Policy, Operational Risk Management Policy and Operational Risk Management SOP.
6) Program kesadaran risiko Bank meningkatkan kesadaran staff akan risiko, mekanisme pengendalian, dan prinsip kehati-hatian dalam perbankan melalui kampanye, kunjungan cabang, dan pelatihan internal.
6) Risk awareness program The Bank increases staff awareness on risk, control mechanisms, and prudential banking principles through campaigns, branch visits, and internal training.
Tim ORM telah mengunjungi cabang dan memberikan pelatihan risiko operasional kepada staf untuk meningkatkan kesadaran akan risiko. Pelatihan ini
The ORM team has visited branches and trained staff on operational risk to increase risk awareness. The training highlights the role of branches who are the first line
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
menekankan peran cabang yang merupakan garis pertahanan pertama dan yang bertanggung jawab untuk mengelola risiko operasional yang timbul dari aktivitas kerja sehari-hari.
Rapat kerja, sosialisasi, diskusi kelompok, program pelatihan mengenai kerangka ORM dari unit-unit yang bersifat mengambil risiko telah dilakukan bagi karyawan lama dan baru secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesadaran risiko operasional yang seragam dan kontinu, serta budaya risiko yang kuat di Bank.
Workshops, communications, group discussions, training programs on the ORM framework from the risk-taking units have been done for existing and new employees regularly. This is done to ensure a uniform and continuing operational risk awareness, as well as a strong risk culture at the Bank.
7) Risiko manajemen TI Termasuk dalam proses manajemen risko teknologi informasi (TI) adalah merencanakan penggunaan TI, mendefinisikan proses pengukuran dan pemantauan risiko, dan mengontrol implementasinya. Fungsi manajemen risiko TI juga memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan aplikasi/sistem yang digunakan oleh Rabobank Indonesia.
7) IT risk management IT risk management process include planning of IT usage, assessing the IT risk, defining the risk measurement and monitoring process, and controlling its implementation. The IT Risk Management function also ensures the confidentiality, integrity and availability of the system/ application used by Rabobank Indonesia.
Untuk memenuhi ketentuan OJK, Rabobank Indonesia menyampaikan laporan profil risiko triwulan dan laporan Tingkat Kesehatan Bank semesteran ke Bank Indonesia untuk menjelaskan eksposur risiko yang dihadapi oleh Bank.
To comply with OJK regulations, Rabobank Indonesia submits the quarterly risk profile and semi annual Risk Based Bank Rating report to OJK to explain the risk exposure faced by the Bank.
Perhitungan Beban Risiko Operasional dijelaskan sebagai berikut:
Operational Risk Capital Charge calculation is as follows:
Pendekatan/ Approach
2014 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) Gross Income
Basic Indicator Approach
75
of defense and are primarily responsible for managing operational risks arising from their daily activities.
692,644
Capital Charge 103,897
2013 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) RWA
Gross Income
1,298,707
666,517
Capital Charge 99,977
2012 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) RWA
1,249,719
Gross Income 659,704
Capital Charge 98,956
RWA 1,236,945
Risiko hukum Departemen Hukum dari Rabobank Indonesia berupaya untuk menangani masalah hukum dan mengelola risiko hukum yang melekat dalam kegiatan keuangan dan operasional Bank seefektif dan seefisien mungkin dalam lingkungan hukum yang terus berubah. Sejalan dengan karakteristik transaksi yang ditangani di Rabobank Indonesia, Departemen Hukum di Rabobank Indonesia dikepalai oleh Kepala Departmen Hukum dan Sekretaris Korporasi yang membawahi Sekretariat Korporasi, Hukum Wholesale (Korporasi) dan Hukum Komersial/UKM. Kepala Departmen Hukum dan Sekretaris Korporasi bertanggung jawab langsung kepada CRO.
Legal risk The Legal Department of Rabobank Indonesia seeks to address the legal issues and manage the legal risks inherent in the financial and operational activities of the Bank as effectively and efficiently as possible in a constantly changing legal environment. In response to the characteristics of the transactions handled by Rabobank Indonesia, the Rabobank Indonesia Legal Department is lead by Head of Legal and Corporate Secretary whom is responsible for Corporate Secretary, Wholesale Legal and Retail/Commercial Legal. Head of Legal and Corporate Secretary reports directly to the CRO.
Rabobank Indonesia dan Departemen Hukumnya berkomitmen untuk membangun budaya kepatuhan akan risiko hukum dalam diri seluruh staf di semua jenjang organisasi. Staf didorong untuk mengkomunikasikan halhal yang menyangkut risiko hukum kepada Departemen
Rabobank Indonesia and its Legal Department are comitted to build a compliance culture with regards to legal risk among all staff at all levels within the organization. Staff are encouraged to communicate legal risk issues to the Legal Department to ensure that the risk can be prevented 2014 Annual Report Rabobank Indonesia
76
Hukum untuk memastikan bahwa risiko tersebut dapat dicegah dan dikendalikan. Untuk melakukan mitigasi risiko, Departemen Hukum dan unit-unit yang mengambil risiko bersama-sama menilai dampak dari perubahan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan eksposur risiko hukum. Secara proaktif, kebijakan dan prosedur hukum secara berkala dievaluasi dan diperbarui sesuai dengan perkembangan eksternal dan internal seperti perubahan dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku. Departemen Hukum juga melakukan peninjauan ulang secara berkala dari perjanjian dan dokumen lainnya yang digunakan antara Rabobank Indonesia dan pihak ketiga. Ini termasuk namun tidak terbatas pada validitas, efektivitas dan kemungkinan dapat diterapkannya perjanjian dan dokumen-dokumen tersebut.
and controlled. To mitigate risk, the Legal Department and risk-taking units assess the impact of changes of laws and regulations regarding legal risk exposure. Taking proactive measures, the legal policies and procedures are regularly evaluated and updated taking into account external and internal developments such as changes in laws and regulations. The Legal Department also conducts regular reviews of the agreements and other documents used between Rabobank Indonesia and third parties. This includes but is not limited to validity, effectiveness and enforceability of such agreements and documents.
Departemen Hukum harus terlibat dalam semua transaksi, kegiatan perusahaan, peraturan, litigasi serta halhal lain di mana keadaan mengharuskan adanya masukan dari sisi hukum. Dalam konteks transaksional, Departemen Hukum mempersiapkan dan meninjau ulang semua dokumen yang berhubungan dengan fasilitas kredit dan perjanjian keamanan untuk memastikan bahwa perjanjian dan dokumen disusun dengan benar, valid, efektif dan dapat dilaksanakan.
The Legal Department must be involved in all transactional, corporate, regulatory, litigation, and all other matters where the circumstances require that legal input is given. In the transactional context, the Legal Department prepares and reviews all documents related to credit facilities and security agreements, to ensure that these agreements and documents are properly drafted, valid, effective and enforceable.
Rabobank Indonesia mencatat dan mendokumentasikan semua peristiwa yang berkaitan dengan risiko hukum agar dapat memberikan laporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu mengenai eksposur risiko untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Risiko hukum dinilai berdasarkan (i) jumlah dokumen berisiko tinggi dan masih berstatus pending (belum tuntas), (ii) jumlah kasus litigasi (baik untuk Hukum Wholesale/Korporasi ataupun Komersial/UKM) terhadap Rabobank Indonesia oleh karyawan, klien dan pihak ketiga lainnya, dan (iii) jumlah aktiva yang diberikan sebagai jaminan kepada Rabobank Indonesia, yang belum disita oleh Rabobank Indonesia lebih dari satu tahun setelah klien lalai dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian/ kontrak (default).
Rabobank Indonesia records and administers all events pertaining to legal risk to provide complete, timely, accurate reports on legal risk and support the decision making process. The assessment of legal risk is based on (i) the total number of documents which are high risk and still on pending status, (ii) the number of litigation cases (for both Legal Wholesale and Legal Commercial/SME) which are submitted against Rabobank Indonesia by its employees, clients and other third parties, and (iii) the number of assets granted as security to Rabobank Indonesia, which have not been confiscated by the Bank for more than a year after the client has defaulted.
Risiko strategis Dewan Komisaris dan Direksi merumuskan, menyetujui, dan mengkomunikasikan rencana strategis bank kepada pemegang saham dan seluruh staf dalam organisasi Bank. Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk rencana korporasi dan rencana bisnis sesuai dengan visi dan misi Rabobank Indonesia.
Strategic risk The Board of Commissioners and Board of Directors formulate, approve and communicate the strategic plan to shareholders and all staff within the Bank’s organization. The Bank’s strategic plan is prepared in the forms of a corporate plan and a business plan in line with Rabobank Indonesia ‘s vision and mission.
Rencana bisnis telah disusun secara realistis, komprehensif dan dapat dicapai , dengan mempertimbangkan prinsipprinsip kehati-hatian. Rencana bisnis ini responsif terhadap perubahan internal dan eksternal dan pelaksanaannya diawasi oleh Dewan Komisaris.
The business plan has been prepared in a realistic, comprehensive, and achievable manner, with the principle of prudence in mind. The business plan is responsive to internal and external changes and its implementation is supervised by the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
77
Rabobank Indonesia memantau kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor perkembangan/kondisi eksternal yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank yang telah ditetapkan. Risiko strategis ini dinilai melalui pencapaian rasio keuangan dan angka dengan membandingkan rasio keuangan triwulanan rencana bisnis yang disampaikan kepada OJK dengan hasil aktual yang diterbitkan di surat kabar.
Rabobank Indonesia monitors the internal conditions (weaknesses and strengths ) and developmental factors/ external conditions that directly or indirectly affect the Bank’s business strategy which has been set earlier. Strategic risk is measured by the achievement of key financial ratios and figures of the banks and is done by comparing the business plan’s quarterly financial ratios submitted to OJK and the actual results as published in the newspapers.
Risiko kepatuhan Departemen Kepatuhan merupakan departemen independen di bawah Direktur Sumber Daya Manusia dan Kepatuhan. Departemen Kepatuhan terdiri dari Compliance, Advisory & Assurance Unit dan Special Unit CDD/AML. Tanggung jawab utama dari departemen ini adalah untuk membantu Dewan dan manajemen secara efektif mengelola risiko kepatuhan yang sedang di hadapi atau mungkin akan dihadapi oleh Bank.
Compliance risk The Compliance Department is an independent department under the Director of Human Resources and Compliance. The Compliance Department consists of the Compliance, Advisory & Assurance Unit and the Special Unit CDD/AML. The primary responsibility of this department is to support the Board and management to effectively manage the compliance risk that the Bank is facing or may be facing.
Unit Compliance, Advisory & Assurance bekerjasama dengan unit bisnis, Hukum, Audit, Pengandalian Keuangan, Operasional, dan departemen lain untuk melaksanakan fungsi kepatuhan yang mencakup: - Menciptakan budaya kepatuhan pada semua tingkatan kegiatan organisasi dan usaha bank; - Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank; - Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; dan - Memastikan kepatuhan Rabobank Indonesia terhadap komitmen yang dibuatnya kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lainnya.
The Compliance, Advisory & Assurance unit works together with business units, Legal, Audit, Financial Control, Operations, and other departments to carry out the following compliance functions: - Create a compliance culture within all levels of the organization and business activities of the Bank; - Manage the compliance risk faced by the bank; - Ensure that the policy, regulations, system, procedure and business activities of the bank are in compliance with Bank Indonesia regulations and the prevailing laws and regulations; and - Ensure Rabobank Indonesia’s compliance to the commitments made to Otoritas Jasa Keuangan and/or other supervisory authorities.
Rabobank Indonesia mengembangkan program kepatuhan berbasis risiko yang secara proaktif mengidentifikasi dan menilai risiko kepatuhan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank termasuk: pengembangan produk dan praktek bisnis baru, usulan baru mengenai jenis bisnis atau hubungan dengan nasabah, dan perubahan yang ditimbulkan dari hubungan tersebut. Sebelum pelaksanaan program kepatuhan, Departemen Kepatuhan menilai risikonya dan melihat kemungkinan terjadinya. Identifikasi atas konsekuensi dari kegagalan kepatuhan potensial dilakukan dan sumber daya dialokasikan untuk dapat mengatasinya. Risiko kepatuhan dinilai dari penalti peraturan, kepatuhan terhadap rasio regulator, dan persentase keluhan nasabah yang dilaporkan dalam kaitannya dengan jumlah total transaksi yang relevan.
Rabobank Indonesia developed a risk-based compliance program that proactively identifies and assesses the compliance risks associated with the Bank’s business activities which include: development of new products and business practices, proposal of new types of business and client relationships, and the material changes in the nature of such relationships. Prior to the implementation of the compliance program, the Compliance Department assesses the risks and ranks the likelihood. The consequences of potential compliance failures are identified and resources are allocated to deal with them accordingly. Compliance risk is assessed through the regulatory penalty, compliance to regulatory ratios, and percentage of reported client complaints in relation to the total number of relevant transactions.
Risiko reputasi Untuk memastikan tata kelola yang baik terhadap manajemen risiko reputasi, maka adalah Presiden Direktur dan CRO yang mengelola risiko ini dan juga memastikan bahwa risiko ini akan menjadi bahan pertimbangan yang penting dalam mengambil
Reputation risk To ensure good governance in managing repuration risk, it is the President Director and CRO who manage this risk and ensure this risk will be a key consideration in making strategic business decisions, including those related to the
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
78
keputusan bisnis strategis, termasuk yang berhubungan dengan Dewan/Manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & akuisisi (merger & acquisition) serta area lainnya.
Board/Management, succession planning, new product development, merger & acquisition and other areas.
Mengingat bahwa risiko reputasi adalah efek sekunder yang disebabkan oleh peristiwa primer yang dapat terjadi di mana saja di Bank, risiko ini dinilai melalui pemantauan jumlah keluhan nasabah, publikasi negatif di media dan jumlah inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi reputasi Bank.
Considering that reputational risk is a secondary effect caused by the events of the primary risks that can occur anywhere in the Bank, reputation risk is assessed by monitoring the amount of customer complain, negative publication in the media and the number of Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives which may directly or indirectly affect the Bank’s reputation.
Rabobank Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya. Sebagai bagian dari upayanya untuk mengendalikan risiko reputasi, Rabobank Indonesia berkomitmen untuk memenuhi persyaratan hukum yang berlaku dan untuk segera mengambil tindakan guna menuntaskan keluhan pelanggan dan tindakan hukum yang dapat meningkatkan eksposurnya terhadap risiko reputasi.
Rabobank Indonesia is committed to improve the quality of service to clients and other stakeholders. As one of its undertakings to control reputational risk, Rabobank Indonesia is committed to comply with prevailing legal requirements and to take immediate action in resolving client complaints and legal actions that may increase its exposure to reputation risk.
Sejalan dengan peraturan Bank Indonesia mengenai transparansi, publikasi, dan laporan tahunan bank PBI No. 14/14/ PBI/2012, SE BI No. 14/35/DPNP, maka informasi kuantitatif yang berkaitan dengan eksposur modal dan risiko disajikan dalam Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko.
In line with Bank Indonesia regulations on transparency, publications, and annual reports of banks PBI No. 14/14/ PBI/2012 , SE BI No. 14/35/DPNP, quantitative information related to capital and risk exposure is presented in Attachment B: Tables – Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
79
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
TI dan operasional IT and operations
Pada waktu memasuki bisnis ritel (sekarang disebut perbankan bisnis) di tahun 2008, Rabobank Indonesia beroperasi menggunakan dua sistem inti perbankan (core banking system) yang berbeda. Sistem CSB2008 digunakan untuk operasional nasabah perbankan bisnis dan sistem Midas untuk nasabah perbankan korporasi. Hal ini berlangsung hingga kuartal keempat tahun 2014. When Rabobank Indonesia entered the retail business (today known as business banking) in 2008, it operated on two different core banking systems. CSB2008 was used for business banking clients and Midas for corporate banking clients. This took place until the fourth quarter of 2014.
80
Di tahun 2014, Rabobank Indonesia mencapai sebuah tonggak penting dalam kemajuan teknologi informasi (TI) dan operasional. Jika pada bulan Desember 2013 data nasabah perbankan bisnis telah terlebih dahulu dipindahkan dari sistem lama CSB2008 ke dalam sistem baru T24, maka pada tahun 2014 Bank juga telah memindahkan seluruh data nasabah korporasi dan portofolionya dari Midas ke sistem yang sama yaitu T24.
2014 was a milestone for Rabobank Indonesia’s IT and operations. The year before in December 2013, the Bank migrated business banking client data from CSB2008 to the new T-24 core banking system. This year the Bank completed the migration of all corporate banking client data and portfolio from Midas to T-24.
Pencapaian ini mengubah Rabobank Indonesia dari sebuah bank yang beroperasi dengan dua sistem inti perbankan menjadi sebuah bank dengan platform sistem inti perbankan tunggal (single core banking system) untuk seluruh lini bisnisnya. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan bagi Bank karena meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, serta memungkinkannya untuk memberikan layanan tak berbatas (seamless service) kepada nasabah semua lini bisnisnya.
This milestone has changed Rabobank Indonesia from a bank that operates on two core banking systems to a bank with a single core banking system platform for all business lines. This is a significant achievement for the Bank since it promotes efficiency and effectivity, and also allows it to provide seamless service to clients of all business lines.
Dari sisi operasional terpusat, penggunaan platform tunggal T24 untuk seluruh transaksi nasabah Bank dapat meminimalkan kompleksitas dan pekerjaan tambahan yang sebelumnya harus dilakukan ketika masih menggunakan dua sistem inti perbankan yang berbeda. Salah satu contohnya adalah kegiatan rekonsiliasi rekening antar sistem yang tadinya harus dilakukan oleh staf Back Office setiap hari, kini sudah tidak diperlukan.
In the area of central operations, having the T24 single platform for all client transactions minimizes the complexities and additional work required by having two different core banking systems. For example, account reconciliation between systems which formerly had to be done by Back Office staff on a daily basis, is no longer required.
Hal ini dimungkinkan karena sudah tidak adanya transaksi lintas sistem sehingga seluruh transaksi diselesaikan pada satu sistem yang sama. Transaksi perbankan untuk nasabah korporasi semakin mendekati prinsip Straight Through Process (STP) yang dapat diselesaikan dengan cepat dan dalam sistem kontrol yang terintegrasi.
This is possible today as cross-system transactions no longer exist at the bank and all transactions are performed on the same system. Corporate banking client transactions are moving closer to the Straight Through Process (STP) principle and carried-out faster on an integrated control system.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
81
Proses transaksi di cabang juga telah mengalami perubahan yang mendasar dan menjadi lebih efisien. Peningkatan ini berdampak langsung terhadap nasabah di mana transaksi nasabah korporasi dapat langsung diselesaikan oleh cabang penerima transaksi sehingga penyelesaian transaksi dan biayanya dapat dilakukan hanya dengan satu kali proses transaksi. Selain itu, adanya deal slip dapat menggantikan formulir setoran dan penarikan manual.
We have also made fundamental changes on the transaction process at our branches which is now more efficient. This improvement has directly impacted clients – corporate client transactions now only involve one transaction process. Additionally, the deal slip can be used in place of manual deposit and withdrawal forms.
Dalam hal operasional cabang, peningkatan dalam sistem kontrol dan kepatuhan, adanya kemudahan dalam memonitor transaksi mata uang asing, serta tersedianya audit trail memudahkan pengguna untuk mengontrol setiap transaksi atau perubahan yang terjadi di dalam sistem.
In terms of branch operations, improved control and compliance, easier monitoring of foreign exchange transactions, and the availability of an audit trail has made the controlling of each transaction and change in the system uncomplicated.
Pada tahun ini juga Bank melakukan konsolidasi kantor pusat yang semula menempati tiga gedung yang berbeda yaitu Abdul Muis, Tanah Abang dan Plaza 89. Sekarang, kantor pusat hanya menempati dua gedung yaitu Abdul Muis dan Plaza 89. Selain mengurangi biaya operasional kantor, ini juga meningkatkan efektivitas kerja karena seluruh staf departemen TI dan Operasional berkantor di satu lokasi, yaitu di Abdul Muis, Jakarta. Konsolidasi ini juga menjadikan komunikasi antar unit di bawah departemen TI dan Operasional lebih baik sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teknologi informasi ataupun operasional menjadi lebih cepat. Unit Property & Facility Management yang bernaung di bawah Corporate Services telah berhasil menyelesaikan konsolidasi kantor pusat dengan baik.
This year the Bank has also consolidated its head office which previously occupied three different premises: Abdul Muis, Tanah Abang and Plaza 89. Currently it only occupies two offices, Abdul Muis and Plaza 89. This initiative is not only more cost effective but has also improved the effectivity of the IT and Operations department since all staff hold office in Abdul Muis. Communications between units in the IT and Operations department has also improved and therefore IT or operations related problem resolution is faster. The Property & Facility Management unit managed by Corporate Services has successfully consolidated the head office premises.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Memberdayakan sumber daya manusia Empowering human resources
Supervisor Development Program-1
Program pelatihan Rabobank Indonesia untuk tahun 2014 dibangun di atas 4 pilar program, yaitu Organization Influences (pengaruh organisasi), Core Competencies (kompetensi utama), Leadership (kepemimpinan) dan Personal Development (pengembangan pribadi). Rabobank Indonesia’s training programs in 2014 are based on four program pillars: Organization Influences, Core Competencies, Leadership, and Personal Development.
Rabobank Indonesia secara terus menerus melakukan penyempurnaan atas strategi dan kebijakan mengenai budaya pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan learning and development atau pembelajaran dan pengembangan. Tujuannya adalah untuk membentuk karyawan handal yang dibutuhkan Bank saat ini dan di masa depan. Penyempurnaan ini dilakukan dengan memposisikan learning center atau pusat pembelajaran ini sebagai mitra strategis SDM (sumber daya manusia) bagi seluruh unit kerja untuk mendukung visi dan misi Rabobank Indonesia.
82
Rabobank Indonesia continues to improve its learning and development strategy and policies and build a learning culture. The purpose is to ensure that staff are wellprepared and have the skills needed by the bank today and in the future. This is achieved by positioning the learning center as a strategic human resources partner for all units to support Rabobank Indonesia’s vision and mission.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Kegiatan learning and development pada dasarnya merupakan proses pengembangan SDM yang merupakan bagian dari siklus SDM. Ini merupakan proses yang terintegrasi sehingga pembelajaran tidak terbatas pada apa yang dilakukan di dalam kelas tetapi lebih banyak terjadi pada waktu melakukan pekerjaan sehari-hari. Kami percaya bahwa proses belajar di kelas hanya 10% dari apa yang dibutuhkan oleh karyawan dalam organisasi. 20% didapat dari lingkungan kerja yang mendukung dan 70% dipengaruhi dari bagaimana pemimpin mampu membawa setiap anggota timnya mencapai tujuan perusahaan.
Learning and development is the process of developing human resources and part of the human resources cycle. It is an integrated process where learning is not limited to the classroom and occurs more often when staff are performing their daily duties. We believe that only 10% of the learning happens in the classroom, 20% is gained from a positive working environment and 70% depends on the ability of leaders to guide their team in achieving the goals of the company.
Relationship Selling training
83
Mengingat hal ini, program pelatihan Rabobank Indonesia untuk tahun 2014 dibangun di atas 4 pilar program, yaitu Organization Influences (pengaruh organisasi), Core Competencies (kompetensi utama), Leadership (kepemimpinan) dan Personal Development (pengembangan pribadi).
Rabobank Indonesia’s training programs in 2014 are based on four program pillars: Organization Influences, Core Competencies, Leadership, and Personal Development.
Program pelatihan dan pengembangan untuk tingkatan individu/staf bertujuan untuk meningkatkan kehandalan setiap karyawan untuk mengelola diri sendiri (self management) dan meningkatkan produktivitas kerja. Program pelatihan dan pengembangan untuk atasan/pimpinan (leadership) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan sehingga para atasan/pimpinan bukan hanya handal dalam mengelola bisnisnya, tetapi juga handal dalam mengelola sumber daya manusia di dalam timnya. Beberapa pelatihan untuk atasan/pimpinan adalah Branch Manager Development Program, Supervisory Development program, dan Leading from the Heart.
Learning and development programs for individuals/staff focus on how to manage themselves (self-management). Programs for supervisors/management aim to increase leadership skills so that they are not only good in managing the business but also capable in managing their teams. Branch Manager Development Program, Supervisory Development Program, and Leading from the Heart are some of the trainings for this group.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Pelatihan penulisan dokumen kredit Credit writing training
84
Membangun budaya kinerja Performance Management atau manajemen kinerja merupakan aspek penting dalam pengelolaan SDM. Mengingat pentingnya budaya kinerja demi tercapaikan tujuan bisnis, Rabobank Indonesia secara terus menerus menyelenggarakan pelatihan dan rapat kerja bagi kepalakepala unit kerja. Bank juga melakukan manajemen suksesi agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis akan tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Untuk menyiapkan pengganti pimpinan di masa depan, beberapa inisiatif yang dilakukan adalah: - Program pengembangkan kepemimpinan bagi manajemen senior dan manajemen menengah. - Melakukan penilaian untuk memperoleh success profile yang berguna untuk mempertimbangkan kesesuaian seseorang dengan posisi yang dituju. - Memberikan tugas-tugas khusus dalam proyek-proyek di Rabobank Indonesia kepada para Management Trainee yang menjadi bagian penting dari rencana suksesi perusahaan.
Creating a performance culture Performance management is central in managing human resources. Considering the significance of a performance culture in achieving business goals, Rabobank Indonesia continuously conducts trainings and workshops for unit heads. The Bank also manages succession so that it can fulfil the needs of the business for competent and productive staff. Bank initiatives to prepare for future leaders include:
Pengembangan organisasi dengan manajemen suksesi dan talenta Organisasi yang efisien, efektif dan mampu bersaing sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Pertumbuhan bisnis yang cepat, perlu didukung dengan strategi pemenuhan pegawai yang tepat dengan mengacu kepada prinsip “the right people with potential of the right
Succession and talent management in organization development Having an organization which is efficient, effective an competitive is important to support business growth. Our growth plans will require us to have “the right people with
- -
-
Leadership development programs for senior and middle managers A success profile which can be used to consider if a person is suitable for a certain position Special projects for management trainees who are an important part of the succession plan
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pelatihan Relationship Officer Relationship Officer Training
fit”. Mengingat hal ini, maka tujuan manajemen suksesi dan talenta di Rabobank Indonesia adalah: 1. Mempertahankan talenta terbaik 2. Menjaga kontinuitas perubahan di perusahaan 3. Mengembangkan tim terbaik 4. Mendapatkan calon pengganti untuk posisi kunci 5. Mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan keterampilan untuk masa depan 6. Membantu perencanaan SDM bagi organisasi 7. Memastikan peluang karier yang menarik bagi karyawan berpotensi tinggi 8. Membangun budaya yang mendorong pencapaian kinerja maksimum Sepanjang tahun 2014, tercatat 95 program pelatihan dengan 431 kelas yang telah dilaksanakan dan diikuti oleh ekuivalen 7.098 peserta pelatihan. Program pelatihan yang diselenggarakan mencakup yang bersifat hard skills maupun soft skills, serta yang berhubungan dengan regulator perbankan seperti pelaporan dan sosialisasi ketentuan perbankan. Pelatihan hard skills seperti manajemen risiko, manajemen perbankan, kredit, audit, teknologi dan lainnya telah diberikan kepada 1.490 peserta, sementara pelatihan untuk meningkatkan soft skills seperti komunikasi, servis, bahasa Inggris, kepemimpinan dan lainnya telah diberikan kepada 5.442 peserta. Dalam hubungannya dengan regulator Bank Indonesia dan OJK, telah diberikan pelatihan kepada 166 karyawan. 85
the potential of the right fit” and therefore succession and talent management at Rabobank Indonesia aims to: 1. Maintain the best talents 2. Ensure that the transformation process at the bank continues 3. Develop the best teams 4. Prepare successors for key positions 5. Anticipate and fulfil the skills required in the future 6. Support human resources planning in the organization 7. Ensure exciting career opportunities for high-potential staff 8. Build a culture which encourages maximum performance
In 2014, the bank conducted 95 training programs in 431 classes attended by the equivalent of 7098 participants. The trainings cover hard skills, soft skills and those covering subjects related to banking regulatory requirements such as reporting and communications of banking regulations. 1490 participants attended trainings on hard skills which include, among others, risk management, bank management, credit, audit, technology. Trainings on soft skills, which include communications, service, English and leadership were attended by 5442 participants, and regulator related trainings were given to 166 staff.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Tanggung jawab sosial perusahaan Corporate social responsibility
Edukasi perbankan di pasar tradisional Banking education in traditional markets
Di manapun Rabobank beroperasi, visinya terhadap prinsip kebersinambungan diterapkan juga melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Rabobank Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan menjadi pemberi solusi di suatu lingkungan masyarakat. Wherever Rabobank operates, its vision towards sustainability also applies to its Corporate Social Responsibility (CSR) programs. Rabobank Indonesia aims to contribute to the improvement of community living standards and welfare and provide solutions to the communities where it operates.
Rabobank percaya bahwa orang yang bekerja keras untuk dapat mandiri secara ekonomi tidak hanya perlu dibantu secara finansial tetapi juga perlu mendapatkan dukungan dari Rabobank dari segi pengetahuan dan keterampilan. Sebagai bank yang fokus kepada bidang pangan dan
86
Rabobank believes that people who work hard to become economically self-sufficient deserve not only financial assistance but also the support of our expertise. As a bank which is focused on F&A (Food & Agribusiness), and subsidiary of Dutch-based Rabobank which has accumulated
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
agribisnis, dan sebagai anak perusahaan dari Rabobank yang didirikan di Belanda dan memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun dalam bidang pangan dan agribisnis, peningkatan taraf hidup masyarakat kurang mampu dan petani/peternak kecil yang diberikan melalui pendidikan, bantuan teknis maupun finansial merupakan bagian besar dari kegiatan Tanggung Jawab Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) Rabobank Indonesia.
more than 100 years of F&A experience, Rabobank Indonesia’s CSR activities are aimed towards increasing economic welfare of smallholders and low-income communities through education, technical and financial assistance.
Karena itu, kegiatan CSR di Rabobank Indonesia memiliki tujuan untuk: - Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah. - Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bagaimana bank dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan yang lebih baik, terutama melalui kegiatan ekonomi dengan fokus pangan dan agribisnis. - Membantu upaya dunia dalam menyediakan makanan yang cukup secara berkesinambungan bagi penduduk yang terus bertambah dengan sumber daya yang semakin berkurang.
With this in mind, Rabobank Indonesia CSR activities are focused on: - Increasing living standards and welfare of low income communities. - Sharing knowledge to communities on how banks can help them improve welfare, especially through the F&A sector related activities.
Kegiatan CSR yang dilakukan oleh Rabobank Indonesia dalam tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Rabobank Indonesia conducted the following CSR activities in 2014:
a. Mengajarkan pedagang kaki lima untuk menabung Dalam upaya memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya menabung dan bagaimana bank dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan yang lebih baik, pada tahun 2014 Rabobank Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi di pasar-pasar di Jakarta. Sasaran program ini adalah pedagang kaki lima dan karyawan dari pemilik kioskios di pasar, yang merupakan bagian dari rantai pasok pangan dan agribisnis. Pada tahun 2014, sosialisasi kegiatan menabung ini dilakukan sebanyak tiga kali di Pasar Jatinegara, Pasar Pagi, dan Pasar Muara Karang yang memiliki ratusan pedagang.
a. Teaching street vendors to save In 2014 Rabobank Indonesia organized CSR activites in the traditional markets of Jakarta to educate people on the importance of saving and how banks can help them improve welfare. The program was aimed towards street vendors and employees of the market’s stall owners, which are all part of the F&A supply chain. The activity took place three times at Pasar Jatinegara, Pasar Pagi and Pasar Muara Karang, which are home to hundreds of traders and street vendors.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, staf Rabobank Indonesia mengajarkan kepada pedagang kaki lima dan karyawan kios pasar mengenai pentingnya menabung untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang, dan peran bank sebagai lembaga pemberi pinjaman. Produk TabunganKu yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengajak masyarakat berpenghasilan rendah untuk menabung adalah produk andalan yang ditawarkan dalam kegiatan ini. Dengan saldo minimum Rp. 20.000,- TabunganKu adalah produk yang sangat terjangkau.
b. Rabobank Undergraduate Scholarship Sejak dimulainya pada tahun 2009, Rabobank Undergraduate Scholarship telah memberikan beasiswa Strata-1 kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dari empat angkatan. Beasiswa ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa IPB yang memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan namun saat ini memerlukan bantuan finansial. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan 87
-
Helping the world’s efforts in providing enough food sustainably for a growing population using less resources.
Rabobank Indonesia staff did not only teach street vendors and employees of market stall owners how saving can help them achieve short-term and long-term financial objectives, but also explained the bank’s role as a financier. TabunganKu, a product issued by OJK (Otoritas Jasa Keuangan or Financial Services Authority) which aims to get low-income groups to save is the main product introduced in this program. Requiring a minimum balance of only Rp. 20,000, TabunganKu is a very affordable product.
b. Rabobank Undergraduate Scholarship Since the program started in 2009, the Rabobank Undergraduate Scholarship has provided scholarship to four batches of Institut Pertanian Bogor (IPB) students. The scholarship aims to provide financial assistance to highly talented but financially underprivileged IPB students who will be the future leaders of Indonesia’s agriculture and agribusiness sector. The scholarship covers tuition, accommodation, books, living expenses for eight semesters and research expenses for the final 2014 Annual Report Rabobank Indonesia
thesis. Currently 15 students are enrolled under this scholarship program. Rabobank Indonesia has sponsored 26 students to date.
semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir. Saat ini terdapat 15 orang mahasiswa yang tercatat dalam program beasiswa ini. Rabobank Indonesia telah memberikan beasiswa kepada 26 orang mahasiswa hingga saat ini.
88
c. Pemberdayaan petani dan peternak melalui koperasi Pemberdayaan petani dan peternak agar dapat mandiri yang dilakukan melalui koperasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Rabobank Foundation di Indonesia. Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang sangat berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Rabobank Foundation didirikan tahun 1974 dan mendukung lebih dari 200 proyek per tahun di lebih dari 25 negara di dunia, termasuk Indonesia.
c. Empowering smallholder farmers through cooperatives In Indonesia, Rabobank Foundation manages activities through cooperatives which help smallholder farmers become self-sufficient. Rabobank Foundation is a section under Rabobank Group which has the experience in managing cooperative, banking and agriculture related projects. Rabobank Foundation was founded in 1974 and supports more than 200 projects per year in more than 25 countries, including Indonesia.
Rabobank Foundation memiliki 18 proyek di Jawa, Lombok, Sumatera, Sulawesi dan Timor yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan pinjaman dan bantuan teknis kepada petani/peternak melalui koperasi agar dapat meningkatkan hasil dan kualitas produksi secara berkesinambungan. Termasuk dalam proyek ini adalah:
Rabobank Foundation has 18 projects in Java, Lombok, Sumatera, Sulawesi and Timor which aim to improve welfare by providing loans and technical assistance to smallholder farmers. The loans and technical assistance, provided through cooperatives, will help improve production volumes and quality in a sustainable manner. Rabobank Foundation projects include:
KSU Tandangsari KSU (Koperasi Serba Usaha) Tandangsari adalah koperasi di Sumedang, Jawa Barat yang pada tahun 2014 memiliki lebih dari 2.573 anggota di mana 1.643 di antaranya adalah peternak sapi perah. Rabobank Foundation memberikan pinjaman kepada koperasi untuk membeli sapi perah dan memberikan pinjaman kepada peternak untuk membeli biogas digester (alat pembuat biogas dari kotoran sapi). Anggota koperasi juga mendapatkan bantuan teknis dalam mengelola koperasi dan beternak sapi dari Rabobank Alblasserward Noord en Oost, Belanda.
KSU Tandangsari KSU (Koperasi Serba Usaha, or multi-business cooperative) Tandangsari is a cooperative in Sumedang, West Java. In 2014 Tandangsari has 2,573 members of which 1,643 are dairy farmers. Rabobank Foundation extended a loan for the cooperative to buy dairy cows and loans for the farmers to purchase biogas digesters to turn manure into biogas. Members of this cooperative also received technical assistance on cooperative management and dairy farming from Rabobank Alblasserward Noord en Oost, the Netherlands.
CUM Talenta CUM (Credit Union Modifikasi) Talenta adalah koperasi simpan-pinjam di Saribudolok, Sumatera Utara, yang didirikan tahun 2006. Pada tahun 2014, CUM Talenta memiliki 9.958 anggota di mana 90% di antaranya adalah petani hortikultura, kopi atau jeruk. Rabobank memberikan modal kerja kepada koperasi CUM Talenta untuk dipinjamkan kembali kepada petani kecil yang memiliki tanah 0,2 hingga 0,5 hektar per orang. Dengan memberikan pinjaman modal kerja kepada para petani ini, Rabobank memberikan akses pendanaan bagi mereka. Dengan demikian mereka tidak perlu lagi meminjam dari lintah darat yang meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi atau membeli hasil pertanian dengan harga sangat rendah. Rabobank Foundation juga memberikan bantuan teknis dalam manajemen koperasi termasuk perencanaan bisnis strategis, manajemen keuangan, audit internal dan sistem pengontrolan.
CUM Talenta CUM (Credit Union Modifikasi or modified credit union) Talenta is a saving and loan cooperative in Saribudolok, North Sumatra, founded in 2006. In 2014 CUM Talenta has 9,958 members of which 90% are horticulture, coffee or orange farmers. Rabobank provided working capital for CUM Talenta cooperative to be on-lent to smallholder farmers who own 0.2 to 0.5 hectares of land per person. By extending loans, Rabobank provides farmers access to funding through the cooperative so that they will no longer need to borrow from middlemen or loan sharks who charge very high interest rates or buy crops at a very low price. Rabobank Foundation also provides technical assistance in cooperative management which includes strategic business planning, financial management, internal audit, and control systems.
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
CU Sawiran CU (Credit Union) Sawiran, Pasuruan, Jawa Timur, bermula tahun 1989 dan secara resmi menjadi sebuah Credit Union pada tahun 2000. Pada tahun 2014 CU Sawiran memiliki 12 cabang dan sekitar 6.000 anggota. Tahun 2008 Rabobank Foundation memberikan modal kerja yang digunakan secara penuh dan dapat dibayarkan kembali tahun 2012. Pada tahun 2014, Rabobank Foundation menyetujui pinjaman tambahan untuk Sawiran. Pinjaman ini diberikan oleh Sawiran kepada petani di Tosari, Ngadisari dan Nongkojajar untuk membeli benih, pupuk dan pestisida. Tosari dan Ngadisari menghasilkan kentang, kol, bawang daun, tomat dan cabai. Nongkojajar menghasilkan apel, kopi Robusta, dan susu.
CU Sawiran CU (Credit Union) Sawiran, Pasuruan, East Java, originated in 1989 and became a credit union in 2000. In 2014 CU Sawiran has a network of 12 branches and approximately 6,000 members. In 2008 Rabobank Foundation provided working capital which was fully utilized and was paid back in 2012. In 2014 Rabobank Foundation approved additional loans for Sawiran. The loans were on-lent to farmers in Tosari, Ngadisari and Nongkojajar to buy seeds, fertilizers and pesticides. Tosari and Ngadisari produce potato, cabbage, spring onion, tomato and chili. Nongkojajar is a producer of apples, Robusta coffee and milk.
Daftar lengkap proyek-proyek yang dikelola oleh Rabobank Foundation pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Please refer to the following table for a complete list of Rabobank Foundation projects:
89
No. Nama proyek/Project name
Lokasi/Location
1.
DKI Jakarta
Microsave
2.
KPGS Cikajang
Garut, Jawa Barat
3.
KPBS Pengalengan
Pengalengan, Jawa Barat
4.
KPSBU Lembang
Lembang, Jawa Barat
5.
KSU Tandangsari
Sumedang, Jawa Barat
6.
KUD Puspamekar
Bandung, Jawa Barat
7.
Koperasi Setia Tani Pratama
Gadog, Jawa Barat
8.
KSU Ngudi Luhur
Salatiga, Jawa Tengah
9.
KSU Andini Luhur
Getasan, Jawa Tengah
10.
CU Lentera Usaha
Temanggung, Jawa Tengah
11.
Kopdit Adil
Bantul, Yogyakarta
12.
CU Sawiran
Pasuruan, Jawa Timur
13.
Koptas Ewindo
Jember, Jawa Timur
14.
CUM Talenta
Saribudolok, Sumatera Utara
15.
Progreso
Aceh
16.
PKSU Karya Terpadu Madani
Lombok, NTB
17.
Lentera CIDEC
Kupang, NTT
18.
KSP Balo’ Toraja
Toraja, Sulawesi Selatan
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
90
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pengurus bank dan pejabat teras
Bank management and key officers
Dewan Komisaris Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto S. Sumitro Pardi Sudradjat Direksi Board of Directors Martijn H. Schouten Geert-Jan Beuming Johanes Eri Budiono* Jopie Jusuf Billie Fuliangsahar Rusli Sutanto Ponky Nayarana Pudijanto Heradian Yoto Anggota Komite Committee Member Nanny Dewi Pejabat teras kantor pusat Head office key officers Abraham Kamang Tulung Agustini Ariswanti Albert Willy Claussen Andy Onang Widjaja Antonius Djohan Natawiria** David Setiawan Dery Isna Prasetia Elvie Tanuwijaya Endang Muwarni Endang Yulianti Rahayu Francisca Dominique A.K Gilang Hasniati Esfandiari Soepangkat Giri Prasetyo Handojo Wibawanto S Ida Bagus Budhy Parwatha Iman Ramadhan Siregar Imelda Widjaja Irene Wiryawan Irvan Darmawan Margarethta Mesagus Azhari Mohammad Emirza Ihsan Pui Sung Khiuk
91
Rianto Notosantoso Rory Pramudyantoro Sinar Sitepu Sudjadi Tiadewi Tanudjaja Wita Hanayori Yuliaman Liwigiono Yudiana Mustari Pejabat teras kantor cabang Branch key officers Abdur Rahman Andreas Chindy Prasetya Andriana Peiter Anthonius Aten Anton Hartono Darwin Rinaldy David Irwandi Utama Gunawan Hadi Susanto Tedja Hariki Haris Munandar Harrijanto Henry Richard Auwardy Indrajani Harsono Iskandar Wijaya Jenny Jimmy Johan Halim John Adam Tjahjadi Junaidi Kurniawan Putra Linda Phan Marlinna Minarto Wijaya Nikolas Handoko Oktonus Ong Mei Lan Pan Ekawati Pangemanan Robert Nico Remy Wiro Rufinus Lomboan Ricky Wijaya Risniwati Roby Tan Siaw Siong Roostina Zulkiflie Silviwaty Sri Mulyani
Stefani Friska Viryani Hadi Sugiyanto Supianto Tam Meilina Irawati Tan Yulianik Soetanto Wahyu Prasetyo Susanto Williem Willy Saputra Windy Sarasvati Andini Yongki Rizafalldie Pejabat teras kantor wilayah/ Regional office key officers Andreas Andy Rahadi Ninik Juniati Sutarto Rudy Lesmana Tjeng Andrian Prasetya Indrajani Harsono (*) Mengundurkan diri sejak tanggal 15 Februari 2015 Resigned since February 15, 2015 (**) Pejabat sementara Temporary officer
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Struktur organisasi Rabobank indonesia Rabobank indonesia organization chart
Director Business Banking
Director Products
Director Corporate Banking
Director Markets (Treasury/GFM)
Head of Commercial Banking
Head of Marketing and Liability Products
Senior Relationship Banker
FX Trader
Head of Trade and Supply Chain Financing
Head of E-Channel Project Banking
Head of Product Group
Senior Money Market Dealer
Network Strategy and Branch Optimization
Head of Transactional Services
Head of Corporate Sales
Head of Business Management
Sales Corporate Risk & Treasury Management
Credit Middle Office
Head of Retail Treasury Sales
Head of Area
92
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
President Director Director of Human Resources (overseeing Compliance)
Head of Compliance
Head of Internal Audit
Head of Corporate Marketing & Communications
International Desk Manager
Head of Financial Control
93
Vice President Director/ Chief Risk Officer
Director IT & Operations/ Chief Operations Officer (COO)
Head of Reporting & Tax
Head of Legal & Corporate Secretary
Deputy COO
Head of Accounting & Regulatory Reporting
Head of Special Asset Management
Head of Central Operations
Head of Business Intelligence & IT Finance
Head of Enterprise Risk Management
Head of Delivery Channels
Head of Credit Risk Administration
Head of Operations Development Support
Head of Wholesale Credit Analysts
Head of Security & Business Continuity Management
Head of Commercial Credit Analysts
Head of General Services
Head of SME Credit Analysts
Core Banking Project Manager
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
Pernyataan
Acknowledgement Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini. This Annual Report, including the financial statements and related financial information, is the responsibility of PT Bank Rabobank International Indonesia management and has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs
Hendrik Adams
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
94
Martijn H. Schouten
Geert-Jan Beuming
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Johanes Eri Budiono
Jopie Jusuf
Rusli Sutanto
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Billie Fuliangsahar
Heradian Yoto
Ponky N. Pudijanto
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Jaringan kantor Office network Kantor Pusat
Plaza 89, Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kavling X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Tel : (021) 2550 8989 Faks : (021) 252 0875 www.rabobank.co.id
JAKARTA SLIPI
ISKANDARSYAH
KRAMAT JATI
Jl. S. Parman Kav. 76, Slipi, Jakarta Barat Tel : (021) 5366 6860 Faks : (021) 5366 6625
Wisma Iskandarsyah Jl. Iskandarsyah Raya Blok A8 No. 12-14, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan Tel : (021) 722 1075 Faks : (021) 722 1294
PD. Pasar Jaya Kramat Jati Blok A/43-44 Jl. Raya Bogor Jakarta Timur Tel : (021) 809 1685 Faks : (021) 800 5621
RASUNA SAID
HERMINA PODOMORO
Plaza 89, Ground Floor, Jl. HR. Rasuna Said Kavling X / 7 No. 6 Jakarta Selatan Tel : (021) 2550 8989 Faks : (021) 252 0875
RSIA Hermina Podomoro Jl. Danau Agung Blok E3/28-30 Sunter Podomoro, Jakarta Utara Tel : (021) 6583 5957 Faks : (021) 6583 5958
TEBET
Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok FX I / 15-16, Jakarta Utara Tel : (021) 453 2880 Faks : (021) 452 9978
ABDUL MUIS Jl. Abdul Muis No. 28 Jakarta Pusat Tel : (021) 292 66999 Faks : (021) 231 2250
KEBON SIRIH Wisma Penta Jl. Kebon Sirih No. 65 Jakarta Pusat Tel : (021) 315 2828 Faks : (021) 3983 6505
RADEN SALEH Jl. Raden Saleh No. 8 Jakarta Pusat Tel : (021) 230 0432 Faks : (021) 390 5283
TANAH ABANG Jl. Tanah Abang II No. 89 Jakarta Pusat Tel : (021) 350 6969 Faks : (021) 344 8270
BINTARO Bintaro Jaya Sektor I Blok E No. 6 Jakarta Selatan Tel : (021) 737 4929 Faks : (021) 737 4928
FATMAWATI Jl. RS. Fatmawati Komp. Pertokoan Duta Mas A1 / 12, Jakarta Selatan Tel : (021) 270 2753 Faks : (021) 270 2754
95
Ruko Graha Saharjo Jl. Dr. Saharjo No. 244 Tebet, Jakarta Selatan Tel : (021) 8379 0309 Faks : (021) 8379 0304
CIPINANG Pasar Induk Beras Cipinang Blok HA/17-19, Jakarta Timur Tel : (021) 471 8177 Faks : (021) 478 62563
HERMINA JATINEGARA Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126, Jakarta Timur Tel : (021) 851 5811 Faks : (021) 851 5811
JATINEGARA Jl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006 Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur Tel : (021) 280 0801 Faks : (021) 280 0164
KELAPA GADING
SUNTER Jl. Danau Sunter Utara Blok D1 Kav. 12-13 No.2 Sunter Agung, Jakarta Utara Tel : (021) 652 0119 Faks : (021) 652 1915
DAAN MOGOT BARU Perum. Daan Mogot Baru Blok LB V/36, Jalan Daan Mogot KM.16, Jakarta Barat Tel : (021) 544 5111 Faks : (021) 544 5110
GLODOK MAKMUR Pertokoan Glodok Makmur Blok A No.38 Jakarta Barat Tel : (021) 601 0707 Faks : (021) 626 8464
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
JAKARTA GREEN GARDEN Rukan. Golden Green No. 8 Jl. Raya Kedoya Rt.002/07 Kedoya Utara, Jakarta Barat Tel : (021) 5830 2467 Faks : (021) 5830 2487
HERMINA DAAN MOGOT RSIA Hermina Daan Mogot Jl. Kintamani Raya No.2, RT 006/017 Daan Mogot, Jakarta Barat Tel : (021) 5439 5717 Faks : (021) 5439 5274
MERUYA Jl. Pesanggrahan Raya No. 23F Meruya Utara, Jakarta Barat Tel : (021) 585 1692 Faks : (021) 585 1670
PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 11, Jakarta Tel : (021) 533 1111 Faks : (021) 533 3211
BANDENGAN Komp. Puri Delta Mas Blok i Kav. 55 Jl. Bandengan Selatan No. 43, Jakarta Tel : (021) 662 9670 Faks : (021) 661 2307
MUARA KARANG Jl. Pluit Karang No. 145 Blok A 7 Utara Kav. No. 38, Jakarta Tel : (021) 6660 4030 Faks : (021) 6660 4031
TELUK GONG
PASAR PAGI
Komp. TPI II Blok. Z-2 No. 23 Jl. Raya Teluk Gong Tel : (021) 660 3525 Faks : (021) 660 3536
Jl. Pasar Pagi No. 118, Jakarta Barat Tel : (021) 260 0482 Faks : (021) 690 9834
depok
PERNIAGAAN
HERMINA DEPOK
Jl. Perniagaan Timur No. 32 Jakarta Barat Tel : (021) 260 0490 Faks : (021) 260 0350
TAMAN ALFA Perumahan Taman Alfa Indah Blok C-2/18, Jakarta Barat Tel : (021) 584 9605 Faks : (021) 586 7832
KREKOT Jl. KH. Samanhudi No. 17A, Jakarta Pusat Tel : (021) 386 0572 Faks : (021) 386 0566
MANGGA DUA MALL Mall Mangga Dua Blok RM No. 14 Jl. Arteri Mangga Dua Raya, Jakarta Tel : (021) 612 9009 Faks : (021) 612 9123
96
BUMI SERPONG DAMAI Jl. Komp. BSD sektor 7 Blok RO / 81 Tangerang Tel : (021) 537 6879 Faks : (021) 537 1021
GADING SERPONG Ruko Financial Center Jl. Bulevar Raya Blok BA 2/10 - Gading Serpong, Tangerang Tel : (021) 5420 3300/546 0447 Faks : (021) 5422 0877/5422 0876
TANGERANG Jl. Gatot Subroto/Jl. Merdeka No. 189, Tangerang Tel : (021) 553 3888
bekasi HARAPAN INDAH BEKASI
RSIA Hermina Depok, Jl. Raya Siliwangi No. 50, Gedung Rawat Jalan Lantai 3 Pancoran, Depok Tel : (022) 7720 0668 Faks : (022) 7720 0713
MARGONDA DEPOK Jl. Margonda Raya No. 194 Depok, Jawa Barat Tel : (022) 772 12077 Faks : (022) 772 12790
TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 104 Jakarta Barat Tel : (021) 566 6538 Faks : (021) 566 6565
tangerang
bogor BOGOR
Ruko Harapan Indah Blok EA No. 1, Bekasi Tel : (021) 887 6369 Faks : (021) 889 74831
HERMINA BEKASI RS. Hermina, Jl. Kemakmuran No. 39, Marga Jaya, Bekasi Tel : (021) 8896 3961/8896 0524 Faks : (021) 8896 0524
karawang KARAWANG TUPAREV Jl. Tuparev No. 94 Karawang, Jawa Barat Tel : (0267) 845 0381 Faks : (0267) 845 0384
Jl. Raya Pajajaran No. 84 J Bogor, Jawa Barat Tel : (0251) 832 7177 Faks : (0251) 832 8842
HERMINA BOGOR RSIA Hermina Bogor, Jl. Ring Road I Kav. 23, 25, 27 Perumahan Taman Yasmin, Bogor Tel : (0251) 834 8449 Faks : (0251) 834 8611
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
bandung
jawa tengah
BANDUNG ABC
HERMINA PANDANARAN
Jl. ABC No. 17, Bandung Tel : (022) 420 7092 Faks : (022) 426 3451
RSIA Hermina Pandanaran Lantai 2 Jl. Pandanaran No. 24, Semarang Tel : (024) 841 6761 Faks : (024) 841 6762
BANDUNG ACEH Jl. Aceh No. 42 Bandung Tel : (022) 421 6846 Faks : (022) 421 6615
SEMARANG AGUS SALIM Jl. KH. Agus Salim Blok A 3-4, Semarang Tel : (024) 355 6962 Faks : (024) 355 6952
Jl. Slamet Riyadi No. 32, Solo Tel : (0271) 656 471 Faks : (0271) 656 474
TEGAL Jl. A. Yani No. 172, Tegal Tel : (0283) 325 430 Faks : (0283) 325 434
TEMANGGUNG
Komp. Taman Kopo Indah II Blok I A No. 39, Bandung Tel : (022) 540 5053 Faks : (022) 540 6186
SEMARANG AHMAD YANI
Jl. Tentara Pelajar No. 2A, Temanggung Tel : (0293) 490 0051 Faks : (0293) 493 788
JL. A. Yani 151, Semarang Tel : (024) 831 4280 Faks : (024) 831 3443
jawa timur
HERMINA PASTEUR
SEMARANG PURI ANJASMORO
YOGYAKARTA
RSIA Hermina Pasteur Jl. Dr. Djunjunan No. 107, Pasteur Bandung Tel : (022) 607 0797 Faks : (022) 607 0796
Komp. Puri Niaga Center No. 15 Jl. Puri Anjasmoro, Blok DD Tawangsari, Semarang Tel : (024) 761 7545 Faks : (024) 761 0275
JEMBER
BANDUNG KOPO
sukabumi HERMINA SUKABUMI RSIA Hermina Sukabumi Jl. Raya Sukaraja RT.03 RW.03, Sukabumi Tel : (0266) 625 0346 Faks : (0266) 625 0345
SUKABUMI Jl. Jend. Sudirman No. 80, Sukabumi Tel : (0266) 227 877 Faks : (0266) 625 0145
KLATEN Jl. Pemuda Utara No. 15, Klaten Tel : (0272) 325 858 Faks : (0272) 325 825
KUDUS Komp. Pertokoan Panjunan Blok. A/1-2, Jl. A.Yani, Kudus Tel : (0291) 434 303 Faks : (0291) 434 302
MAGELANG
cirebon
Jl. Tentara Pelajar No. 43 Blok D-E Kemirirejo Magelang Tel : (0293) 314 583 Faks : (0293) 314 684
CIREBON
PATI
Jl. Karang Getas No. 70 Pekalangan, Pekalitan, Cirebon Tel : (0231) 246 141 Faks : (0231) 246146
Jl. Jend. Sudirman No. 121, Pati Tel : (0295) 383 988 Faks : (0295) 384 492
PALUR Jl. Raya Palur No. 41, Palur, Karanganyar Tel : (0271) 826 300 Faks : (0271) 821 455
97
SOLO
Jl. P Diponegoro No 22, Yogyakarta Tel : (0274) 552 150 Faks : (0274) 555 040
Pertokoan Johar Baru Plaza Blok. B9-10 Jl. Untung Surapati, Jember Tel : (0331) 485 893 Faks : (0331) 485 896
KEDIRI Jl. Brawijaya No. 15 Kediri Tel : (0354) 686 888 Faks : (0354) 695 900
MALANG PASAR BESAR Jl. Pasar Besar No.55, Malang Tel : (0341) 354 354 Faks : (0341) 369 295
NGAGEL Manyar Megah Indah Plaza Blok B/3 Surabaya Tel : (031) 502 3833 Faks : (031) 504 2190
SURABAYA HR MUHAMMAD Komp. Surya Inti Permata II Blok. D1-2 Jl. HR. Muhammad No. 173 B, Surabaya Tel : (031) 734 0060 Faks : (031) 734 0084
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
jawa timur
lampung
palembang
SURABAYA KEMBANG JEPUN
LAMPUNG BANDAR JAYA
PALEMBANG ILIR BARAT
Jl. Kembang Jepun No. 133, Surabaya Tel : (031) 353 1140 Faks : (031) 353 1141
Komp. Pertokoan Bandar Jaya Plaza Ruko No. 25 Jl. Proklamator Bandar Jaya Lampung tengah Tel : (0725) 529 602 Faks : (0725) 529 603
Komp. Illir Barat Permai Blok D1 No. 28-29, Palembang Tel : (0711) 378 222 Faks : (0711) 373 682
LAMPUNG KARTINI
Jl. Sayangan No. 769, 16 Illir Pelembang Tel : (0711) 368 155 Faks : (0711) 367 852
SURABAYA PASAR TURI Komp. Sinar Galaxy Pasar Turi Jl. Tembaan No. 38 D, Surabaya Tel : (031) 354 2886 Faks : (031) 355 8163
SURABAYA TUNJUNGAN Jl. Tunjungan No. 60, Surabaya Tel : (031) 532 5969 Faks : (031) 532 5992
Jl. Kartini No. 85, Tanjung Karang Bandar Lampung Tel : (0721) 259 773 Faks : (0721) 265 038
LAMPUNG PRINGSEWU
bali
Jl. KH. Gholib No. 19 Pringsewu, Tanggamus Lampung Tel : (0729) 24288 Faks : (0729) 24291
DENPASAR
LAMPUNG SIMPUR
Jl. Thamrin No. 29, Denpasar Tel : (0361) 420 096 Faks : (0361) 423 104
Simpur Center Lt. Dasar, Blk. A/35-36 Jl. Brigjend Katamso No. 55, Tj Karang Tel : (0721) 267 262 Faks : (0721) 267 797
medan
LAMPUNG TANJUNG KARANG
MEDAN ASIA Sumatera Utara Jl. Asia No. 97-R, Medan Tel : (061) 735 5678 Faks : (061) 735 1188
MEDAN DIPONEGORO Jl. Diponegoro No. 14D-E Tel : (061) 4576 688 Faks : (061) 4575 233
Komp. Pertokoan Pasar Tengah Jl. Padang Blok. B/35, Tanjung Karang Tel : (0721) 267 196 Faks : (0721) 266 274
LAMPUNG TELUK BETUNG Komp. Pasar Ayam Jl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32, Bandar Lampung Tel : (0721) 488 038 Faks : (0721) 480 194
LAMPUNG METRO Komp. Pertokoan Sumur Bandung Blok C / 11, Metro Lampung Tengah Tel : (0725) 47892 Faks : (0725) 42807
98
PALEMBANG SAYANGAN
pontianak PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 196 Pontianak, Kalimantan Barat Tel : (021) 762 288 Faks : (021) 762 268
riau PEKANBARU Komp. Riau Bisnis Center Jl. Riau No. 1 C, Pekanbaru Tel : (0761) 862 555 Faks : (0761) 862 022
BATAM Komp. Penuin Center Blok E No. 8-9, Batam Tel : (0778) 429 089 Faks : (0778) 431 220
makassar MAKASSAR Jl. Sulawesi No. 2A Makassar Tel : (0411) 363 2522 Faks : (0411) 363 2521
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Lampiran A: Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Attachment A: Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2014 and 2013
99
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
100
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Pages
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ............................................
1-2
................................... Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif................................
3
......................... Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.........................................
4
.................................. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ........................................................
5-6
............................................ Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan .................................
7-98
............................... Notes to the Financial Statements
**************************
101
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
102
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
103
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2013 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
31 Desember/ December 31, 2014
1 Januari/ January 1, 2013/ 31 Desember/ December 31, 2012 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
ASSETS 2,27,31,32 2,3,27, 31,32
165.203
211.836
133.606
Cash
1.280.109
1.152.371
929.432
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2,4,27, 29,31,32
383.309
264.605
166.538
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2,5,27, 29,31,32
1.020.675
14.112
94.947
Placements with Bank Indonesia and other banks
Surat-surat berharga
2,6,31,32
1.086.672
1.030.795
1.350.045
Marketable securities
Tagihan derivatif
2,7,27, 29,31,32
21.095
38.632
1.611
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar Rp180.468, Rp145.882 dan Rp299.261 pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
2,8,27, 29,31,32
11.532.476
10.271.995
Tagihan akseptasi
2,9a,27, 31,32
93.448
105.031
81.415
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2,10,27, 29,31,32
97.349
27.823
62.078
Accrued interest receivables
2,11,27,34
45.105
40.200
106.077
Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp197.684, Rp148.831 dan Rp117.074 pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Aset pajak tangguhan - neto Aset lain-lain TOTAL ASET
2,12,34
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp197,684, Rp148,831 and Rp117,074 as of December 31, 2014, 2013 and January 1, 2013/ 188.198 December 31, 2012, respectively
300.383
289.303
-
581
1.958
Deferred tax assets - net
49.757
96.591
131.934
Other assets
16.075.581
13.543.875
13.907.678
TOTAL ASSETS
2,18c 2,13,27, 31,32
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp180,468, Rp145,882 and Rp299,261 as of December 31, 2014, 2013 and January 1, 2013/ December 31, 2012, 10.659.839 respectively
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1 104
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2014
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2013 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
1 Januari/ January 1, 2013/ 31 Desember/ December 31, 2012 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
2,14,27, 31,32
49.336
113.261
30.498
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
2,15,27, 29,31,32
13.232.973
9.943.219
10.175.696
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
2,16,27, 29,31,32
173.337
813.888
1.265.494
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
2,7,27, 29,31,32
6.520
8.021
3.552
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
2,9b,27, 31,32
93.448
105.031
81.415
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
2,17,27, 29,31,32
215.245
275.025
268.093
Fund borrowings
Utang pajak
2,18a
17.538
31.400
18.441
Taxes payable
Liabilitas pajak tangguhan - neto
2,18c
10.754
-
-
Deferred tax liabilities - net
2,19,27,29, 30,31,32,33
258.888
242.590
195.968
Other liabilities
2,20,27, 29,31,32
603.769
623.713
518.016
Subordinated loans
14.661.808
12.156.148
12.557.173
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal sebesar Rp500.000 (nilai penuh) Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham (nilai penuh) Ditempatkan dan disetor penuh sebesar 1.430.000 saham (nilai penuh)
EQUITY
21
Tambahan modal disetor Pendapatan (rugi) komprehensif lain Saldo laba TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2,6a
715.000
715.000
715.000
Share capital - par value of Rp500,000 (full amount) Authorized capital5,720,000 shares (full amount) Issued and fully paid-up share capital 1,430,000 shares (full amount)
2.741
2.741
2.741
Additional paid-in capital
1.218
(1.695)
(751) Other comprehensive income (loss)
694.814
671.681
633.515
Retained earnings
1.413.773
1.387.727
1.350.505
TOTAL EQUITY
16.075.581
13.543.875
13.907.678
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2 105
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2014 PENDAPATAN BUNGA BEBAN BUNGA PENDAPATAN BUNGA NETO
1.367.372 (737.182)
2,22,29 2,23,29
2013 1.104.820 (515.828)
INTEREST INCOME INTEREST EXPENSE
630.190
588.992
NET INTEREST INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - neto Laba penjualan surat-surat berharga Lain-lain
17.628 13.612 24.412
11.349 26.044 268 40.290
OTHER OPERATING INCOME Other fees and commissions Foreign exchange gains - net Gain on sale of marketable securities Others
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
55.652
77.951
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
2 2
(37.159)
2,8i
(85.133)
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Rugi penjualan surat-surat berharga
(311.032) (275.829) (13)
2,24,29,30 2,25,29 2
(329.421) (240.709) -
OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and employee benefits General and administrative Loss on sale of marketable securities
TOTAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
(586.874)
(570.130)
TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES
61.809
11.680
INCOME FROM OPERATIONS
49.260
NON-OPERATING (EXPENSE) INCOME - NET
60.940
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
LABA OPERASIONAL (BEBAN) PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual - neto Pajak tangguhan terkait dengan komponen pendapatan (rugi) komprehensif lainnya
(20.052)
12
41.757 (18.624)
2,18b
23.133
3.884
38.166
2,6a
(971)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - SETELAH PAJAK
2.913
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
26.046
(22.774)
(1.258) 314 (944) 37.222
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS): Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities - net Deferred tax related to component of other comprehensive income (loss) OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET OF TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3 106
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
107
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
2
2
715.000
-
-
-
715.000
-
-
-
715.000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
Saldo per 31 Desember 2014
Total laba komprehensif tahun berjalan 2014
Laba tahun berjalan 2014 Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan
Saldo per 31 Desember 2013
Total laba komprehensif tahun berjalan 2013
Laba tahun berjalan 2013 Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan
Saldo per 1 Januari 2013/31 Desember 2012
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up share capital
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
2.741
-
-
-
2.741
-
-
-
2.741
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
694.814
23.133
-
23.133
671.681
38.166
-
38.166
633.515
Saldo laba/ Retained earnings
1.413.773
26.046
2.913
23.133
1.387.727
37.222
(944)
38.166
1.350.505
Total ekuitas/ Equity
Balance as of December 31, 2014
Total comprehensive income for the year 2014
Income for the year 2014 Unrealized gains on changes in fair value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax
Balance as of December 31, 2013
Total comprehensive income for the year 2013
Income for the year 2013 Unrealized losses on changes in fair value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax
Balance as of January 1, 2013/ December 31, 2012
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1.218
2.913
2.913
-
(1.695)
(944)
(944)
-
(751)
Pendapatan (rugi) komprehensif lain - neto/ Other comprehensive income (loss) net
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
Catatan/ Notes
2013 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya
(734.259) 24.412
(518.519) 40.290
(312.478)
(333.128)
(247.676)
(171.321)
16.036
(32.552)
(20.783) (26.399)
48.817 (12.023)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interests, fees and commissions Payments of interest, fees and commissions Receipts from other operating income Payments of salaries and employee benefits Payments of general and administrative expenses Receipts (payments) of derivatives transactions (Payments) receipt of other non-operating transactions Payments of corporate income tax
12.701
(167.521)
Cash flows before changes in operating assets and liabilities
1.313.848
Pembayaran gaji dan imbalan kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan (pembayaran) transaksi derivatif (Pembayaran) penerimaan transaksi non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan (kenaikan) aset: Kredit yang diberikan Aset lain-lain
1.145.957
Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Loans Other assets
(1.295.763) 46.834
265.204 35.343
(63.925) 3.289.754 (640.551) 4.277 32.037
82.763 (232.477) (451.606) 3.898 83.038
Total
1.372.663
(213.837)
Total
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
1.385.364
(46.316)
Net cash provided by (used in) operating activities
Kenaikan (penurunan) liabilitas: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
12 12
1.334.659
1.739.327
(1.386.665) 758 (61.380)
(1.421.067) 482 (134.673)
Kas neto yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
(112.628)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
184.069
Increase (decrease) in liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts from available-for-sale marketable securities Acquisitions of available-for-sale marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Net cash (used in) provided by investing activities
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5 108
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
Catatan/ Notes
2013 (Direklasifikasi lihat Catatan 34)/ (As reclassified see Note 34)
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi
(62.569) (29.793)
(63.516) (30.425)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of fund borrowings Repayment of subordinated loans
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(92.362)
(93.941)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
1.180.374
43.812
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.642.924
1.324.523
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
25.998
274.589
Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.849.296
1.642.924
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
3 4
165.203 1.280.109 383.309
211.836 1.152.371 264.605
5
1.020.675
14.112
COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date
2.849.296
1.642.924
Total cash and cash equivalents
Total kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
109
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
110
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian Bank dan informasi umum
Establishment information
PT Bank Rabobank International Indonesia (“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.
PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 as notarized by Winnie Hadiprodjo, S.H., a substitute of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, under the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.
Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.
The name of the Bank has changed several times. The lastest of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.
Pada tanggal 13 November 2002, Bank meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306.HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.
On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306.HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.
Bank telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang dimiliki secara mayoritas oleh Rabobank International Holding BV, dan entitas induk terakhir Bank adalah Cooperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008.
The Bank has completed the merger with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita which were majorityowned by Rabobank International Holding BV, and the ultimate parent company of the Bank is Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). The merger became effective on July 24, 2008.
7
of
the
Bank
and
general
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)
Establishment of the information (continued)
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).
Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”) which was formally covered by the deed No. 110 as notarized by Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris No. 15 tanggal 26 Januari 2015 dari notaris Siti Safarijah, S.H.. Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-0005462.AH.01.03 TAHUN 2015 tanggal 27 Januari 2015.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment made under Notarial Deed No. 15 dated January 26, 2015 as notarized by Siti Safarijah, S.H.. The Deed was received and recorded in the Administration System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia database based on letter No. AHU0005462.AH.01.03 TAHUN 2015 dated January 27, 2015.
Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
The Bank started the commercial operations of its banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.
Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai mezzanine, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
The Bank’s head office is located at Plaza 89, mezzanine floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut (tidak diaudit):
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has distribution network as follows (unaudited):
Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
1 46 18 25
Bank
and
general
Head Office Branches Sub-Branches Cash Offices
90
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has 1,280 and 1,366 employees, respectively (unaudited).
Total karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 1.280 dan 1.366 karyawan (tidak diaudit).
111
8
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Susunan pengurus Bank
Composition of the Bank’s management
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards Commissioners and Directors are as follows:
of
31 Desember/December 31 2014
2013
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Roelof Jan Dekker Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Sukatmo Padmosukarso
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur (Catatan 36) Direktur Direktur
Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Jopie Jusuf Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Billie Fuliangsahar Rusli Sutanto
Hendrik Gezienus Mulder Anna Maria H.A. Straathof Ho Danny Hartono Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Billie Fuliangsahar Rusli Sutanto
Board of Directors President Director Vice President Director Vice President Director Director Director Director Director (Note 36) Director Director
The composition of the Audit Committee are as follows:
Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014 Komite Audit Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota
2013
Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi -
Audit Committee Chairman Vice Chairman Member Member
The Board of Commissioner and Directors as of December 31, 2014 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting Shareholders held on December 24, 2014, the minutes of which were notarized through Notarial Deed No. 34, Siti Safarijah S.H., on the same date.
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Desember 2014, yang berita acaranya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 34, Siti Safarijah S.H., pada tanggal yang sama.
112
Sukatmo Padmosukarso Widiyarto Suwarto Sumitro Nanny Dewi Willy Prayogo
9
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan Bank pada tahun dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), dan pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Otoritas Perbankan Indonesia, serta praktek yang lazim berlaku di industri perbankan.
The Bank's financial statements as of and for the years ended December 31, 2014 and 2013 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI), and accounting and reporting guidelines prescribed by the Indonesian Banking Regulatory Authority and the prevailing banking industry practices.
a.
a. Basis of preparation statements
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan
of
the
financial
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif yang diukur pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments which are measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statement of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statements of cash flows is prepared using direct method. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents including cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks maturing within 3 (three) months or less from the date of acquisition, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Penjabaran mata uang asing i.
b. Foreign currency translations
Mata uang pelaporan
i.
ii.
Reporting currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. Transaksi dan saldo
ii.
Transactions and balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At statement of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
113
OF
10
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Foreign currency translations (continued)
Transaksi dan saldo (lanjutan)
ii.
Transactions and balances (continued)
rugi
recognized in the statement of comprehensive income for the current year.
Kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
The exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):
dicatat pada laporan laba komprehensif tahun berjalan.
31 Desember/December 31 2014 1 Dolar Amerika Serikat 1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 100 Yen Jepang 1 Dolar Hong Kong 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Franc Swiss 1 Dolar Selandia Baru
c.
12.385,00 19.288,40 15.053,35 10.356,00 1.596,98 10.148,27 9.376,19 12.515,80 9.709,23
Transaksi dengan pihak berelasi
12.170,00 20.110,93 16.759,31 11.575,00 1.569,54 10.855,65 9.622,08 13.674,16 9.995,83
c.
United States Dollar 1 Great Britain Poundsterling 1 European Euro 1 Japanese Yen 100 Hong Kong Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1 Swiss Franc 1 New Zealand Dollar 1
Transactions with related parties
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
The Bank considers the following as its related parties:
a)
a)
a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (i) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank, (ii) has significant influence over the Bank or (iii) has joint control over the Bank;
b)
an entity which is a member of the same group as the Bank; an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in; a member of key management personnel of the Bank; a close family member of the person described in clause (a) or (d);
b) c) d) e) f)
114
2013
Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank; suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank; suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e);
c) d) e) f)
11
an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (d) or (e);
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
c.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika (lanjutan):
The Bank considers the following as its related parties (continued):
g)
g)
suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga.
The transaction with related parties are conducted under term and conditions that similar with third party transactions.
Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 29.
Details of material balances and transactions with the related parties are disclosed in Note 29.
Aset dan liabilitas keuangan
d. Financial assets and liabilities
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; • Tersedia untuk dijual; • Dimiliki hingga jatuh tempo; • Pinjaman yang diberikan dan piutang.
•
•
Financial assets at fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held for trading;
• • •
Available-for-sale; Held-to-maturity; Loans and receivables.
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition:
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; • Liabilitas keuangan lain.
115
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
12
•
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
•
Other financial liabilities.
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
116
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah/dikurangi biaya transaksi, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
All financial instruments are initially measured at their fair value plus/less transaction costs, except for financial assets and liabilities recorded at fair value through profit or loss, where transaction costs are taken directly to the statement of comprehensive income in the current period.
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
Manajemen telah menetapkan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi berdasarkan kriteria berikut:
Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criterias:
- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau liabilitas tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;
- The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;
- Kelompok aset dan/atau liabilitas keuangan yang dikelola, dievaluasi dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;
- The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis;
- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.
- The financial instrument contains one or more embedded derivatives which significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract.
13
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
117
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of comprehensive income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.
Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar suratsurat berharga yang tersedia untuk dijual”.
Unrealized gains or losses are recognized directly to equity in the "Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities".
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan” dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui, dikeluarkan dari ekuitas.
Impairment of available-for-sale financial assets is recognized in the statement of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets” and the cumulative gains or losses previously recognized are removed from equity.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Held-to-maturity financial instuments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral parts of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in the statement of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
14
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables financial instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
i.
yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi;
i.
those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held for trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;
ii.
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii.
those that upon initial recognition are designated as available-for-sale; or
iii.
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
iii.
those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral part of the effective interest rate.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
The amortization is recognized in the statement of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statement of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on the characteristics of those financial instruments:
Instrumen keuangan
Klasifikasi/Classification
Financial instruments
Aset keuangan:
118
ACCOUNTING
Financial assets:
Kas
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
15
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
d.
Financial assets and liabilities (continued)
Financial Instruments (continued)
Klasifikasi/Classification (lanjutan/continued)
Aset keuangan: (lanjutan)
Financial assets: (continued)
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Surat-surat berharga
Tagihan derivatif
Tersedia untuk dijual /Available-for-sale
Marketable securities
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi /Financial assets at fair value through profit or loss
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Accrued interest receivables
Aset lain-lain: Uang jaminan
Other assets:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Security deposits
Liabilitas keuangan:
Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi/Financial liabilities at fair value through profit or loss
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Fund borrowings
Pinjaman subordinasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Subordinated loans
Liabilitas lain-lain:
119
ACCOUNTING
Recognition and measurement (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Other liabilities:
Utang kepada entitas induk dan cabang regional
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Payables to the parent entity and regional branches
Bunga yang masih harus dibayar
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Accrued interest payables
Beban yang masih harus dibayar
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Accrued expenses
16
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
120
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the cash flows received in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and benefits of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
Saling hapus
Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk
Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the
17
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
121
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued)
Saling hapus (lanjutan)
Offsetting (continued)
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan.
assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction on the measurement date.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, broker, group of industry, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction in an arm’s length basis.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisis arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flows analysis and reference to the recent fair value of another instrument which is substantially the same.
Reklasifikasi instrumen keuangan
Reclassification of financial instruments
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
18
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
d. Financial assets and liabilities (continued)
Reklasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana:
The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity, if the entity has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified a significant amount of held-to-maturity financial assets before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-tomaturity) other than sales or reclassifications that:
a.
a.
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
b.
occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or early repayments; or
c.
are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
b.
c.
e.
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau grup telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
of
financial
instruments
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
The unrealized gain or loss is recognized in equity until financial assets is derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statement of comprehensive income.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
122
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
19
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
f.
123
ACCOUNTING
Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. g.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Surat-surat berharga
g. Marketable securities
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi korporasi.
Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI) and corporate bonds.
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:
Marketable securities are classified as follows:
1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
1. Marketable securities classified as “held for trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s statement of comprehensive income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s statement of comprehensive income.
2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba atau rugi komprehensif tahun berjalan pada saat realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
2. Marketable securities classified as “available-for-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s statement of comprehensive income, but are presented as a separate component of equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s statement of comprehensive income upon realization. Any significant or prolonged decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current year’s statement of comprehensive income.
20
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
g. Surat-surat berharga (lanjutan)
h.
124
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Marketable securities (continued)
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut: (lanjutan)
Marketable securities are classified as follows: (continued)
Untuk surat-surat berharga yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih surat-surat berharga tersebut.
For marketable securities which are actively traded in an organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the statement of financial position date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
3. Marketable securities classified as “held-tomaturity” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
4. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
4. Marketable securities classified as “Loans and receivables” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortized using effective interest rate method.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Tagihan dan liabilitas derivatif
h.
Derivatives receivable and payable
Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan sebesar nilai wajar dari kontrak derivatif, ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.
Derivatives receivable or payable are presented at the fair value of the derivative contracts, determined based on market value and other pricing models at reporting date.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi komprehensif
Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of comprehensive income. The Bank’s derivative transactions do 21
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Tagihan dan liabilitas derivatif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
not qualify purposes.
tahun berjalan. Transaksi-transaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. i.
125
Derivatives (continued)
Kredit yang diberikan
i.
receivable as
hedging
and for
payable accounting
Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2k).
Loans are initially measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2k).
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan cadangan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period, are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statement of financial position, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income.
Restrukturisasi kredit yang diberikan
Loan restructuring
Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8f), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8f), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
22
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
i.
Loans (continued)
Restrukturisasi kredit yang diberikan (lanjutan)
Loan restructuring (continued)
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima, dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan.
Setelah persyaratan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi.
After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur.
Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.
Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
Direct costs in loan restructuring are recorded as expenses when incurred.
Tagihan dan liabilitas akseptasi
j.
Acceptances receivable and payable Acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.
Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
126
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
23
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
127
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At the end of reporting period, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
24
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
128
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation of present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rate analysis method dari data historis berupa profitability of default di masa lalu, waktu pengembalian, jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dan disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method of historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering management’s judgment of current economic and credit conditions.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada akhir periode pelaporan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
For available-for-sale financial assets, at the end of reporting period the Bank assesses whether there is objective evidence that financial asset is impaired.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is an objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
on available-for-sale Impairment losses financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statement of comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statement of comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statement of comprehensive income.
25
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment of financial assets (continued) In accordance with the Letter from Bank Indonesia. No.13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, the Bank is no longer required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank still have to calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. l.
ACCOUNTING
Aset tetap
l.
Fixed assets
Bank menggunakan model biaya dimana aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian dan semua pengeluaranpengeluaran yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.
The Bank applied cost model whereas fixed assets are initially recognized at cost. Acquisition cost includes purchase price and expenditures directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner attended by management. Subsequent to initial measurement, fixed assets less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa tanah termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
IFAS No. 25 prescribed that land including legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost and not amortized. The cost of the extension or renewal of legal right over land is deferred and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Prasarana - kantor Peralatan kantor, perangkat keras dan lunak komputer Kendaraan bermotor Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
129
20 5 5 5
Buildings Leasehold - office Office equipment, computer hardware and software Vehicles The repairs and maintenance expense is charged to current year’s statement of comprehensive income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits, in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset, will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset.
26
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statement of comprehensive income.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menerapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
SFAS No. 48 (Revised 2009) determines the procedures applied to ensure that assets are recorded at no more than their recoverable amount. An asset is recorded more than their recoverable amount if that amount exceeds the amount to be recovered through the utilization or sale of assets. In this case, there is an impairment of assets and this standard is required the entity to recognize the impairment losses. This SFAS also determine when the entity can reverse the impairment losses and the required disclosures. m. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
130
Fixed assets (continued)
Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
m. Biaya dibayar di muka
n.
ACCOUNTING
Agunan yang diambil alih
n.
Foreclosed collaterals
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
Foreclosed collaterals are stated at net realizable value presented as part of other assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to statement of comprehensive income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s statement of comprehensive income. 27
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Liabilitas segera
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
q.
r.
Simpanan dari nasabah
p.
Deposits from customers
Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Current accounts, savings accounts and time deposits are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Simpanan dari bank lain
q.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in the form of current accounts, interbank call money with original maturities of 90 days or less and time deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pinjaman yang diterima
r.
Fund borrowings Fund borrowings are funds received from other banks or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
131
Liabilities due immediately Liabilities due immediately represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank. p.
ACCOUNTING
28
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pinjaman yang diterima (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
t.
132
Fund borrowings (continued) Fund borrowings are classified as other financial liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. s.
ACCOUNTING
Pinjaman subordinasi
s.
Subordinated loans
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga
t.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognised in the statement of comprehensive income using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument (or, where appropriate, a shorter period) to obtain the carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all commissions, fees, and other forms received by the parties in the contract that are an integral part of the effective interest rate.
29
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
u.
v.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
t.
ACCOUNTING
Interest income and expenses (continued)
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi, untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statements of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.
Pendapatan provisi dan komisi
u.
Fees and commission income
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.
Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
Pendapatan atau komponen pendapatan yang terkait dengan kinerja tertentu diakui setelah memenuhi kriteria yang sesuai dan diakui pada saat terjadinya dan diklasifikasi sebagai bagian dari provisi dan komisi dari transaksi selain kredit yang diberikan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Fees or component of fees that are linked to a certain performance are recognized after fulfilling the corresponding criteria and recognized as income when transactions held and classified as part of fees and commissions from non-loan transactions in the statement of comprehensive income.
Penyisihan imbalan kerja karyawan
v.
Provision for employee service entitlements The Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (e.g., long-service leave, post-employment medical benefits). The Bank has chosen the 10% of the present value of the obligation for employee benefit corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Bank also requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (misalnya, pembayaran cuti besar, manfaat kesehatan pasca-kerja). Bank telah memilih metode koridor 10% dari nilai kini liabilitas imbalan kerja untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut.
133
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
30
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
134
Penyisihan (lanjutan)
imbalan
AKUNTANSI kerja
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Provision for employee service entitlements (continued)
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Bank.
The Bank recognizes a provision for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”) and the Bank’s employment regulation.
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
Further, unvested past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.
Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat karyawan memberikan jasanya.
The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s statement of comprehensive income at the same time when the employees rendered their services.
Penyisihan manfaat UUTK tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program UUTK pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.
The provision Labor Law is calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Labor Law plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak kurtailmen diakui pada periode Bank menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan. 31
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
w. Perpajakan
x.
135
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Taxation
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode aset dan liabilitas.
Deferred income tax is provided, using the asset and liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
Provisi
x.
Provision
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (either legal or constructive) if, as a result of past events, it is probable that settlement obligations resulting in an outflow of resources that contain economic benefits and total liabilities can be reliably estimated.
Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the best estimate of the current condition. If most likely the provision not occur the outflow of resources that contain the economic benefits to settle the obligation, the provision is cancelled.
32
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
136
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan
ACCOUNTING
y. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Where the fair values of financial assets and liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates and default rate assumptions.
Kontinjensi
Contingencies
Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut.
The Bank is currently involved in legal proceedings. The estimate of the probable cost for the resolution of claims has been developed in consultation with the external legal counsel handling the Bank’s defense this matter and is based upon an analysis of potential results. Management does not believe that the outcome of this matter will significantly affect the results of operations. It is probable, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings. 33
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
137
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions (continued)
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai.
The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss.
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa mendatang.
In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale and held-tomaturity
Bank mengkaji efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale at each statement of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
Liabilitas imbalan kerja
Liability for employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Bank’s liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank’s actual results or significant changes in the Bank’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liability and net employee’s benefit expense.
34
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
138
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan dan masa manfaat dari aset tetap
Depreciation and useful lives of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana bank menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 5 (five) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Bank conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Pengakuan aset pajak tangguhan
Recognition of deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and credits to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable income together with future tax planning strategies.
Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
The Bank reviews its deferred tax assets at each statement of financial position date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
35
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA
3.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31 2014 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Rupiah Dolar Amerika Serikat
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 790.902 489.207
39.500.000
Total
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) 31.500.000
1.280.109
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 769.016 383.355
Rupiah United States Dollar
1.152.371
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional yang terdiri dari:
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding Minimum Reserves Requirement (MRR) in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Commercial Bank, which consisted of:
-
-
-
GWM Primer sekurang-kurangnya 8% untuk mata uang Rupiah. GWM Sekunder sekurang-kurangnya 4% untuk mata uang Rupiah. GWM untuk valuta asing sekurang-kurangnya 8%.
Primary MRR at minimum 8% for Rupiah currency. Secondary MRR at minimum 4% for Rupiah currency. MRR at minimum 8% for foreign currencies.
-
Selain itu, Bank juga memiliki kewajiban pemenuhan GWM LDR (Loan Deposit Ratio) dalam Rupiah dengan batas atas dan batas bawah masing-masing sebesar 92% dan 78% dengan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) intensif sebesar 14%.
The Bank also has an obligation to fulfil MRR LDR (Loan to Deposit Ratio) in Rupiah with upper and lower limit set at 92% and 78%, respectively, with Capital Adequacy Ratio (CAR) incentive at 14%.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
The ratios of MRR as of December 31, 2014 and 2013, were as follow (unaudited):
31 Desember/December 31 2014 GWM Rupiah Primer Sekunder GWM mata uang asing Dolar Amerika Serikat
139
2013
9,40% 14,29%
9,41% 14,04%
Rupiah MRR Primary Secondary
8,36%
11,37%
Foreign currency MRR United States Dollar
36
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN a.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
Berdasarkan mata uang:
By currency:
31 Desember/December 31 2014 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Rupiah
26.599
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Dolar Singapura Yen Jepang Franc Swiss Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Selandia Baru
13.232.169 6.952.688 7.329.575 1.091.512 23.202.906 39.055 267.085 10.070 4.026
163.880 104.661 74.383 10.235 2.402 489 427 194 39
Total
b.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
4.219.832 5.784.522 5.159.584 3.903.696 19.091.527 22.406 757.779 8.163 4.001
18.822
Rupiah
51.355 96.945 56.011 37.563 2.210 306 1.189 164 40
Foreign currency United States Dollar European Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Swiss Franc Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling New Zealand Dollar
356.710
245.783
383.309
264.605
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
Total
By collectibility: All current accounts with other banks as of December 31, 2014 and 2013, were classified as “current”.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 digolongkan sebagai “lancar”. c.
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga:
By related parties and third parties:
31 Desember/December 31 2014 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing Rabobank International, Utrecht Branch Euro Eropa Poundsterling Inggris Rabobank International, Singapore Branch Dolar Singapura Franc Swiss Dolar Amerika Serikat Dolar Selandia Baru Rabobank International, Hong Kong Branch Dolar Hong Kong Rabobank International, London Poundsterling Inggris
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
6.952.688 10.070
104.661 194
5.784.522 -
96.945 -
723.070 39.055 8.962 4.026
6.780 489 111 39
3.550.275 22.406 8.972 4.001
34.162 306 109 40
260.817
417
755.725
1.186
-
-
8.163
164
112.691 Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
140
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
132.912
26.186 388
17.797 392
13 12
591 42
26.599
18.822
37
Related parties (Note 29): Foreign currency Rabobank International, Utrecht Branch European Euro Great Britain Poundsterling Rabobank International, Singapore Branch Singapore Dollar Swiss Franc United States Dollar New Zealand Dollar Rabobank International, Hong Kong Branch Hong Kong Dollar Rabobank International, London Great Britain Poundsterling
Third parties: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga: (lanjutan)
By related parties and third parties: (continued)
31 Desember/December 31 (lanjutan)/(continued) 2014 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Mata uang asing: JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat ANZ Banking Group Ltd, Australia Dolar Australia PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat United Overseas Bank, Singapura Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Jepang Yen Jepang Bank of New York, Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Dolar Hong Kong
2013 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
8.220.706
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
101.813
2.645.224
32.192
7.329.575
74.383
5.159.584
56.011
4.947.001
61.269
656.106
7.985
368.442
3.455
353.421
3.401
23.202.906
2.402
19.091.527
2.210
55.500
687
909.530
11.069
6.268
10
2.054
3
Total
d.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
244.019
112.871
383.309
264.605
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Foreign currencies: JP Morgan Chase Bank, United States of America United States Dollar ANZ Banking Group Ltd, Australia Australian Dollar PT Bank Central Asia Tbk United States Dollar United Overseas Bank, Singapore Singapore Dollar Standard Chartered Bank, Japan Japanese Yen Bank of New York, United States of America United States Dollar Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Hong Kong Dollar
Total
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat
2013 0,41%
0,58%
0,0001% 0,005 %
0,002% 0,004%
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2014 and 2013, because the Management believes that all current account with other banks are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih. 5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar
5.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
By type and currency:
31 Desember/December 31 2014 Pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$59.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan AUD1.300.000 pada tanggal 31 Desember 2013)
141
2013
730.715
14.112
730.715
14.112
38
Related party (Note 29): Foreign currencies: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$59,000,000 as of December 31, 2014 and AUD1,300,000 as of December 31, 2013)
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.
5.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: (lanjutan)
By type and currency: (continued)
31 Desember/December 31 (lanjutan)/(continued) 2014 Pihak ketiga: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank DBS Indonesia Total
b.
2013
249.960
-
40.000
-
289.960
-
1.020.675
14.112
b.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Third party: Rupiah: Placement with Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank DBS Indonesia Total
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
2013 8,45%
4,49%
0,32% -
0,19%
Management believes that no allowance impairment losses is necessary as December 31, 2014 and 2013, because Management believes that all the placements Bank Indonesia and other banks are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dapat ditagih. 6.
SURAT-SURAT BERHARGA a.
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Australian Dollar
6.
MARKETABLE SECURITIES a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
for of the with fully
By type and currency:
31 Desember/December 31 2014 Pihak ketiga: Rupiah: Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia, termasuk diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp14.952 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp17.945 pada tanggal 31 Desember 2013 Obligasi Korporasi Laba (rugi) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar Total
142
2013 Third party: Rupiah: Available-for-sale
1.085.048 1.624 1.086.672
39
1.032.055 1.000 (2.260) 1.030.795
Certificates of Bank Indonesia, including unamortized discount of Rp14,952 as of December 31, 2014 and Rp17,945 as of December 31, 2013 Corporate bonds Unrealized gain (loss) from changes in fair value Total
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
6.
MARKETABLE SECURITIES (continued) b.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility:
Seluruh surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan sebagai “lancar”.
All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2014 and 2013, are classified as “current”.
Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) untuk obligasi dalam Rupiah seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Bond ratings as of December 31, 2014 and 2013, from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) for bonds in Rupiah as reported by Indonesia Stock Exchange are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Obligasi Perum Pegadaian c.
-
idAA+ c.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Perum Pegadaian Bonds
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah
2013 6,64%
8,55%
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2014 and 2013, because the Management believes that all the marketable securities are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh surat-surat berharga dapat ditagih. 7.
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.
Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut.
143
Rupiah
40
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued) Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014
Jenis
Nilai nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29):
Related parties (Note 29):
Kontrak terkait nilai tukar: Kontrak berjangka - beli Euro Eropa Spot - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Spot - beli Euro Eropa
28.601
28.293
-
308
260 6.327
260 6.316
-
11
6.186
6.179
-
7
-
326
Related to exchange rate contracts: Forward - buy European Euro Spot - sell United States Dollar European Euro Spot - buy European Euro
Pihak ketiga:
Third parties:
Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Spot - beli Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Amerika Serikat
1.238.500
1.239.697
5.410
4.213
396.320
398.492
2.172
-
1.383.714
1.394.254
11.781
1.241
169.055 28.601
170.357 28.952
1.302 351
-
210.545
209.805
-
740
12.385
12.464
Total
79
-
21.095
6.194
21.095
6.520
Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - buy United States Dollar Forward – sell United States Dollar European Euro Spot - buy United States Dollar Spot - sell United States Dollar Total
31 Desember/December 31, 2013
Jenis
Nilai nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29):
Related parties (Note 29):
Kontrak terkait nilai tukar: Kontrak berjangka - beli Euro Eropa Dolar Australia Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
144
9.669 54
9.655 54
3.073
3.081
41
-
14 -
8
-
8
14
Related to exchange rate contracts: Forward - buy European Euro Australian Dollar Forward - sell United States Dollar
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued) Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: (continued)
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2013 (lanjutan)/(continued)
Jenis
Nilai nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
941.950
979.875
37.925
-
55.160
47.153
-
8.007
73.884
74.583
Total
8.
699
-
38.624
8.007
38.632
8.021
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - sell United States Dollar Total
Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan sebagai “lancar”.
All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2014 and 2013, are classified as “current”.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2014 and 2013.
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
8.
LOANS a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
By type and currency:
31 Desember/December 31 2014 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah: Karyawan Konsumsi
Pihak ketiga: Rupiah: Komersial Korporasi Konsumsi Karyawan
Mata uang asing: Korporasi Komersial Konsumsi
Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
145
2013
14.982 1.642
15.150 301
16.624
15.451
6.902.214 2.209.075 148.269 36.514
6.877.490 914.080 206.231 28.322
9.296.072
8.026.123
1.463.821 936.245 182
1.525.132 850.948 223
2.400.248
2.376.303
11.712.944
10.417.877
(180.468) 11.532.476
42
(145.882) 10.271.995
Related parties (Note 29): Rupiah: Employee Consumer
Third parties: Rupiah: Commercial Corporate Consumer Employee
Foreign currencies: Corporate Commercial Consumer
Total Allowance for impairment losses Net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
LOANS (continued) b.
Berdasarkan sektor ekonomi:
By economic sector:
31 Desember/December 31 Rupiah: Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Listrik, gas dan air Lain-lain Mata uang asing: Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa sosial/masyarakat Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertambangan Lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
2014
2013
3.397.802 3.054.861
2.696.583 2.901.527
914.897 647.856
439.755 604.313
575.596 238.225 165.584 29.063 288.812
551.314 323.794 83.337 816 440.135
9.312.696
8.041.574
1.846.947 328.797 96.241
1.671.331 450.814 93.252
87.749 22.517 14.118
117.031 3.858 2.424
3.698 181
3.646 2.312 31.635
2.400.248
2.376.303
11.712.944
10.417.877
(180.468) 11.532.476
(145.882)
Rupiah: Manufacturing Trade, restaurant and hotel Agriculture, hunting and agriculture facilities Business services Transportation, warehouse and communication Construction Social services Electricity, gas and water Others Foreign currencies: Manufacturing Trade, restaurant and hotel Business services Agriculture, hunting and agriculture facilities Social services Construction Transportation, warehouse and communication Mining Others Total Allowance for impairment losses
10.271.995
Net
The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2014 and 2013 based on economic sector are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014
Rupiah: Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Lain-lain
146
2013
118.500 105.562 99.922 37.766 4.072 1.695
44.903 70.066 45.756 32.879 565 3.241
249 20.039
370 29.496
Cadangan kerugian penurunan nilai
387.805
227.276
(129.242)
(108.777 )
Neto
258.563
118.499
43
Rupiah: Transportation, warehouse and communication Trade, restaurant and hotel Manufacturing Business services Social services Construction Agriculture, hunting and agriculture facilities Others Allowance for impairment losses
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
LOANS (continued) b.
Berdasarkan sektor ekonomi: (lanjutan)
By economic sector: (continued) The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2014 and 2013, based on economic sector are as follows: (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31 (lanjutan)/(continued) 2014
Mata uang asing: Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Industri pengolahan Cadangan kerugian penurunan nilai
2013 23.792 1.359 1.239
21.553 1.217
26.390
22.770
(24.075)
(22.276)
Neto Total
Allowance for impairment losses
2.315
494
Net
260.878
118.993
Total
Kredit non-performing loans adalah sebesar Rp414.195 dan Rp250.046 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 3,54% dan 2,40% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian (net basis) sebesar 2,23% dan 1,14% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013). c.
Foreign currencies: Trade, restaurant and hotel Business services Manufacturing
The non-performing loans of the Bank is amounted to Rp414,195 and Rp250,046 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2014 and 2013, are 3.54% and 2.40%, respectively (on a net basis are 2.23% and 1.14% for 2014 and 2013, respectively).
c.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility:
31 Desember/December 31 2014 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
147
2013
11.015.932 282.817 68.566 81.151 264.478
9.181.931 985.900 17.211 15.593 217.242
11.712.944
10.417.877
(180.468) 11.532.476
44
(145.882) 10.271.995
Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss Allowance for impairment losses Net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
8.
LOANS (continued) d.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit:
By maturity based on loan agreement:
31 Desember/December 31 2014 Rupiah: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Mata uang asing: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
e.
2013
5.559.688 912.343 2.338.470 502.195
5.106.828 642.030 1.662.070 630.646
9.312.696
8.041.574
1.629.810 198.322 552.879 19.237
1.787.256 25.317 534.746 28.984
2.400.248
2.376.303
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
11.712.944
10.417.877
Neto
11.532.476
(180.468)
Foreign currencies: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for impairment losses
(145.882) 10.271.995
e.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Rupiah: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Net
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
f.
2013
11,51%
10,33%
5,97% 6,28%
5,25% 6,20%
f.
Kredit yang direstrukturisasi:
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Singapore Dollar
Restructured loans: The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.
Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak.
31 Desember/December 31 2014
g.
Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai
163.475 (14.235)
109.817 (2.619)
Total
149.240
107.198
g.
Kredit sindikasi: Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar dari 4,20% sampai dengan 21,95% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2014 (7,17% sampai dengan 55,08% pada tanggal 31 Desember 2013).
148
2013 Restructured loans Allowance for impairment losses Total
Syndicated loans: The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged from 4.20% to 21.95% of total syndicated loans as of December 31, 2014 (7.17% to 55.08% as of December 31, 2013).
45
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) h.
i.
8.
LOANS (continued) h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan:
Employee loans:
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2014 dan 2013, yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 tahun sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. Perbedaan antara tingkat bunga pinjaman karyawan dan Base Lending Rate (BLR) ditangguhkan dan dicatat sebagai bagian dari aset lain-lain.
The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 6% per annum in 2014 and 2013, which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 year to 20 years through monthly payroll deductions. Difference between employee loan’s interest rates and Base Lending Rate (BLR) is deferred and recorded as part of other assets.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berjumlah Rp16.624 dan Rp15.451, yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar (Catatan 29).
Loans to related parties as of December 31, 2014 and 2013 is amounted to Rp16,624 and Rp15,451, respectively, which are given to board of commissioners, directors, and executive officers, and are classified as current (Note 29). i.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Saldo awal Penambahan tahun berjalan Bunga unwinding Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
145.882 37.159 (1.625)
299.261 85.133 (4.468)
Beginning balance Addition during the year Unwinding interest
(696)
(276.019)
Write-off during the year
Saldo akhir
180.468
(252)
41.975
Foreign exchange translation
145.882
Ending balance
Allowance for impairment losses for individual and collective assessments of loans as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2014
2013
Cadangan kerugian penurunan nilai Individual Kolektif
66.388 114.080
36.119 109.763
Allowance for impairment losses Individual Collective
Total cadangan kerugian penurunan nilai
180.468
145.882
Total allowance for impairment losses
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai. j.
j.
Lain-lain
The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans are secured by current accounts, savings accounts and time deposits as of December 31, 2014 and 2013,
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan dan deposito
149
Others
46
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) j.
9.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8.
j.
Lain-lain (lanjutan)
Others (continued)
berjangka pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp594.382 dan Rp553.220.
amounting to Rp594,382 and Rp553,220, respectively.
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2014 and 2013, there were no loans exceeding the LLL.
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
LOANS (continued)
9.
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE a.
Tagihan akseptasi:
Acceptances receivable:
31 Desember/December 31 2014
2013
Rupiah Non-bank Mata uang asing Non-bank
5.546
16.067
87.902
88.964
Rupiah Non-banks Foreign currencies Non-banks
Total
93.448
105.031
Total
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2014 and 2013, because the management believes that the acceptances receivable and payable are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena manajemen berkeyakinan bahwa tagihan dan liabilitas akseptasi dapat ditagih. b.
b.
Liabilitas akseptasi:
Acceptances payable:
31 Desember/December 31 2014
2013
Rupiah Bank Mata uang asing Bank
5.546
16.067
87.902
88.964
Rupiah Banks Foreign currencies Banks
Total
93.448
105.031
Total
All acceptances receivable and payable are transacted with third parties.
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi berasal dari transaksi dengan pihak ketiga. 10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES
31 Desember/December 31 2014
150
2013
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
97.307 33
27.811 -
9
12
Loans Marketable securities Placement with Bank Indonesia and other banks
Total
97.349
27.823
Total
47
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID EXPENSES 31 Desember/December 31 2014
2013
2012
Sewa Infrastruktur cabang Promosi Renovasi kantor Lain-lain
29.801 8.796 2.779 3.729
24.222 9.124 3.701 655 2.498
35.729 55.792 4.776 2.073 7.707
Rent Branch infrastructures Promotion Office renovations Others
Total
45.105
40.200
106.077
Total
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
82.500 257 74.067 12.671
996
31
-
82.500 257 74.067 13.636
224.005 28.577 16.057
59.027 1.357 -
1.416
-
283.032 29.934 14.641
438.134
61.380
1.447
-
498.067
221 34.631 10.264
13 3.534 1.145
31
-
234 38.165 11.378
80.716 12.675 10.324
37.490 5.682 2.409
1.389
-
118.206 18.357 11.344
148.831
50.273
1.420
-
289.303
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
197.684 300.383
Net book value
31 Desember/December 31, 2013 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
151
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
82.500 257 74.067 53.996
552
-
50.960 25.661 17.831
131.168 2.916 37
305.272
Saldo akhir/ Ending balance
(41.877)
82.500 257 74.067 12.671
1.811
41.877 -
224.005 28.577 16.057
134.673
1.811
-
438.134
208 30.289 26.949
13 4.342 1.482
-
41.956 8.237 9.435
20.593 4.438 2.661
117.074
33.529
188.198
(18.167)
221 34.631 10.264
1.772
18.167 -
80.716 12.675 10.324
1.772
-
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
148.831 289.303
48
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
Net book value
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 1 Januari 2013/January 1, 2013/ 31 Desember/December 31, 2012
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
82.500 257 69.494 53.609
4.573 7.984
7.597
-
82.500 257 74.067 53.996
50.262 19.738 17.352
4.517 9.230 1.074
3.819 3.307 595
-
50.960 25.661 17.831
293.212
27.378
15.318
-
305.272
195 27.266 22.678
13 3.023 9.232
4.961
-
208 30.289 26.949
38.156 9.199 7.570
7.569 2.345 2.459
3.769 3.307 594
-
41.956 8.237 9.435
105.064
24.641
12.631
-
188.148
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
117.074 188.198
Net book value
The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows:
Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
152
2013
Nilai buku neto Harga jual
27 758
39 482
Net book value Selling price
Laba penjualan aset tetap
731
443
Gains from sale of fixed assets
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp50.273 dan Rp33.529 (Catatan 25).
Depreciation of fixed assets charged to statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp50,273 and Rp33,529 (Note 25).
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan NonOperasional - neto” pada laporan laba rugi komprehensif.
Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income - net” in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp221.259 (31 Desember 2013: Rp232.020). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Fixed assets of the Bank as of December 31, 2014 were insured against risks of fire and theft for Rp221,259 (December 31, 2013: Rp232,020). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2037. Management believes that the land rights can be extended.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013. 49
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31 2014
2013
Uang jaminan Persediaan buku dan barang cetakan Uang muka dan pembayaran di muka lainnya Lainnya
5.346 4.741
7.996 2.845
Security deposits Books and printing materials
1.330 38.340
3.076 82.674
Advances and other prepayments Others
Total
49.757
96.591
Total
Others mostly consists of foreclosed collaterals, clearing transactions and deferred expenses for employee loans.
Lainnya terutama terdiri dari agunan yang diambil alih, transaksi kliring dan beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan. 14. LIABILITAS SEGERA
14. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY In 2014 and 2013, liabilities due immediately mainly consist of clearing transactions or unsettled customers’ money transfer.
Pada tahun 2014 dan 2013, liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring atau transfer nasabah yang belum diselesaikan. 15. SIMPANAN DARI NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31 2014 Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka
Mata uang asing: Giro Deposito berjangka Total
2013
1.408.307 1.062.573 5.504.093
1.262.028 1.256.771 4.852.635
7.974.973
7.371.434
1.049.441 4.208.559
807.518 1.764.267
5.258.000
2.571.785
13.232.973
9.943.219
Foreign currencies: Current accounts Time deposits Total
Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective since September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (IDIC) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
153
Rupiah: Current accounts Savings accounts Time deposits
50
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.
On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia enacted Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding “The Amount of Deposits Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.
a.
a.
Giro terdiri dari:
Current accounts consist of:
31 Desember/December 31 2014 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah Mata uang asing
2013 3.159 704
6.755 967
3.863
7.722
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
1.405.148 1.048.737
1.255.273 806.551
2.453.885
2.061.824
Total
2.457.748
2.069.546
Related parties (Note 29): Rupiah Foreign currencies Third parties: Rupiah Foreign currencies Total
Giro dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV dan manajemen kunci (Catatan 29).
Current accounts from related parties as of December 31, 2014 and 2013, were placed by Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV and key management (Note 29).
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.783 (2013: Rp42.520).
Current accounts amounting to Rp1,783 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2014 (2013: Rp42,520).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Dolar Australia Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
154
2013 2,86%
2,35%
0,97% 0,54% 0,32% 0,28%
1,03% 0,54% 0,35% 0,18%
51
Rupiah Foreign currencies: Australian Dollar European Euro United States Dollar Singapore Dollar
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b.
Tabungan terdiri dari:
Savings accounts consist of:
31 Desember/December 31 2014 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Pihak ketiga: Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Si Mungil Total
2013
2.459 142 112 41
2.320 903 638 78
2.754
3.939
545.699 444.201 57.253 12.650 16
603.882 533.547 101.768 13.620 15
1.059.819
1.252.832
1.062.573
1.256.771
Related parties (Note 29): Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Third parties: Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Si Mungil Total
Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah berasal dari manajemen kunci (Catatan 29).
Savings accounts from related parties as of December 31, 2014 and 2013 were placed by key management (Note 29).
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp11.150 dan Rp3.595.
Savings accounts pledged as collateral or blocked as of December 31, 2014 and 2013 are amounting to Rp11,150 and Rp3,595.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah
c.
2013 2,42%
2,37%
c.
Deposito berjangka terdiri dari:
Rupiah
Time deposits consist of:
31 Desember/December 31 2014 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Total
155
2013 22.271 1.662
17.928 1.763
23.933
19.691
5.481.822 4.206.897
4.834.707 1.762.504
9.688.719
6.597.211
9.712.652
6.616.902
52
Related parties (Note 29): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Total
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation dan manajemen kunci (Catatan 29).
Time deposits of related parties as of December 31, 2014 and 2013, were placed by Stichting Rabobank Foundation and key management (Note 29).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Dolar Australia
2013 9,46%
6,58%
2,45% 0,80% 1,95% 2,34%
2,94% 0,78% 2,15% 3,13%
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar European Euro Singapore Dollar Australian Dollar
Time deposits amounting to Rp687,883 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2014 (2013: Rp564,588).
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp687.883 (2013: Rp564.588). 16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31 2014 Rupiah: a) Giro b) Deposito berjangka c) Interbank call money
a.
Rupiah: a) Current accounts b) Time deposits c) Interbank call money
42.410 130.927 -
19.184 40.349 371.000
173.337
430.533
-
383.355
Foreign currencies: c) Interbank call money
173.337
813.888
Total
Mata uang asing: c) Interbank call money Total
2013
a.
Giro terdiri dari:
Current accounts consist of:
31 Desember/December 31 2014 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah
2013 7.735
10.380
Related parties (Note 29): Rupiah
Pihak ketiga: Rupiah
34.675
8.804
Third parties: Rupiah
Total
42.410
19.184
Total
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah
156
2013 1,03%
53
2,13%
Rupiah
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) b.
b. Deposito berjangka terdiri dari:
Time deposits consist of:
31 Desember/December 31 2014 Pihak ketiga: Rupiah
2013
130.927
Third parties: Rupiah
40.349
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah
c.
2013 8,53%
Interbank call money terdiri dari:
6,97%
c.
Rupiah
Interbank call money consist of:
31 Desember / December 31 2014
2013
Pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing
-
158.210
Related party (Note 29): Foreign currency
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
-
371.000 225.145
Third parties: Rupiah Foreign currency
-
596.145
-
754.355
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat
2013 -
5,30%
-
0,06%
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
Rupiah Foreign currency: United States Dollar
17. FUND BORROWINGS 31 Desember/December 31 2014
Pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Rabobank Nederland
157
2013
54.184
68.456
Related party (Note 29): Foreign currency: United States Dollar Rabobank Nederland
Pihak ketiga: Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat European Investment Bank
161.061
206.569
Third party: Foreign currency: United States Dollar European Investment Bank
Total
215.245
275.025
Total
54
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) i.
17. FUND BORROWINGS (continued)
Rabobank Nederland
i.
The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million represents borrowing for loan portfolio financing. This facility started in May 2004 and will mature in May 2018. Interest is payable at 1 (one) month LIBOR plus 0.25% per annum. This facility is repayable in semi-annual installments of US$625,000.
Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Fasilitas ini dimulai pada bulan Mei 2004 dan akan berakhir pada bulan Mei 2018. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 1 (satu) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Fasilitas ini dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000. ii.
European Investment Bank
ii. European Investment Bank The borrowing facility Global Loan II represents borrowing facility amounting to EUR50 million. This facility started in September 2005 and will mature in December 2018. This borrowing bears interest rate at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.
Fasilitas pinjaman Global Loan II merupakan fasilitas pinjaman sebesar EUR50 juta. Fasilitas ini dimulai pada bulan September 2005 dan akan berakhir pada bulan Desember 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. 18. PERPAJAKAN a.
Rabobank Nederland
18. TAXATION a.
Utang pajak
Taxes payable
31 Desember/December 31 2014
b.
2013
Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak lainnya
10.769 4.555 66 165 601 1.382
9.112 2.826 20 2.245 21 16.495 681
Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 26 Income tax article 29 Other tax payable
Total
17.538
31.400
Total
b.
Beban pajak
Tax expense
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
158
2013
Pajak kini Pajak tangguhan
(8.260) (10.364)
(21.083) (1.691)
Current tax Deferred tax
Total
(18.624)
(22.774)
Total
55
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Beban pajak (lanjutan)
Tax expense (continued) The reconciliations between income before tax expense, as shown in the statement of comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013, were as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
2013
41.757
Pendapatan yang dikenakan pajak final Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap dan amortisasi Bonus yang masih harus dibayar Total perbedaan temporer
60.940
(54)
(49)
Income before tax expense as shown in the statement of comprehensive income Income subject to final tax
23.076
(7.288)
1.793 1.616
4.578 (696)
(66.836) (1.108)
(2.498) (862)
Temporary differences: Provision for impairment losses on loans Estimated employee benefit liabilities Accrued expenses Depreciation of fixed assets and amortization Accrual for bonus
(41.459)
(6.766)
Total temporary differences
Biaya kesejahteraan karyawan Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan
30.091
30.201
Benefits-in-kind
2.704
5
Other non-deductible expenses
Total perbedaan permanen
32.795
30.206
Total permanent differences
Laba kena pajak
33.039
84.331
Taxable income
Perbedaan permanen:
Permanent differences:
Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (25%) Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar Akumulasi dampak penyajian kembali terhadap utang pajak Utang atas pajak penghasilan badan
159
2013 Current income tax expense at standard statutory tax rate (25%)
8.260
21.083
7.659
13.919
-
9.331
Less: Corporate income tax paid Accumulated effect of restatement to tax payable
601
16.495
Corporate income tax payable
56
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Beban pajak (lanjutan)
Estimated taxable income in 2013 are consistent with Annual Tax Return (SPT) for corporate income tax that reported by Bank to Tax Office (KPP). As of March 30, 2015, Bank has not yet reported the 2014 Tax Return to the Tax Office. However, the reporting base for 2014‘s Tax Return be in accordance with the estimated taxable income for 2014 above.
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2013 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Sampai dengan tanggal 30 Maret 2015, Bank belum melaporkan SPT tahun 2014 kepada KPP. Namun dasar pelaporan SPT tahun 2014 akan sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun 2014 di atas. c.
Tax expense (continued)
c.
(Liabilitas) aset pajak tangguhan
Deferred tax (liabilities) assets The details of deferred tax (liabilities) assets, net were as follows:
Rincian (liabilitas) aset pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014 Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Bonus yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Total aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Cadangan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Perbedaan nilai buku neto aset tetap antara komersial dan fiskal Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual
160
2013
21.200 1.348 7.571
20.751 1.625 7.167
-
566
30.119
30.109
(18.370)
(24.139)
(22.098)
(5.389)
(405)
Total liabilitas pajak tangguhan
(40.873)
(Liabilitas) aset pajak tangguhan - neto
(10.754)
(29.528) 581
Deferred tax assets Estimated employment benefits liabilities Bonus accrual Accrued expenses Unrealized loss on available-forsale marketable securities Total deferred tax assets Deferred tax liabilities Allowance for impairment losses on earning assets loans Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Unrealized gain on available-forsale marketable securities Total deferred tax liabilities Deferred tax (liabilities) assets - net
Pada tanggal 31 Desember 2013 pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.
As of December 31, 2013 the utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period.
57
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued) d.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the Bank’s accounting income before tax multiplied by the enacted tax rate applicable to income tax expense were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014
2013
Laba akuntansi sebelum beban pajak Penghasilan tidak kena pajak
41.757 (54)
60.940 (49)
Tarif pajak yang berlaku
41.703 25%
60.891 25%
Enacted marginal tax rate
Beda tetap dengan tarif 25%
10.426 8.198
15.223 7.551
Permanent differences at 25%
Beban pajak
18.624
22.774
Tax expense
Accounting income before tax expense Non-taxable income
Bank received Tax Collection Letter (STP) No. 00070/106/11/062/14 and No. 00087/106/12/062/14 for income tax article 25/29 year 2011 and year 2012, amounting to Rp1,881 and Rp1,299, respectively, which all have been agreed and paid by the Bank in 2014.
Bank menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00070/106/11/062/14 dan No. 00087/106/12/062/14 atas pajak penghasilan PPh Pasal 25/29 tahun 2011 dan tahun 2012, masing-masing sebesar Rp1.881 dan Rp1.299 yang telah disetujui dan dibayarkan oleh Bank pada tahun 2014. 19. LIABILITAS LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31 2014
Imbalan kerja karyawan (Catatan 30) Utang kepada entitas induk dan cabang regional (Catatan 25 dan 29) Beban yang masih harus dibayar Bunga yang masih harus dibayar Jaminan yang diterima Lain-lain Total
2013 84.799
83.006
61.589 11.319 33.545 30.144 37.492
45.794 29.980 30.622 19.078 34.110
Employee benefits (Note 30) Payables to the parent entity and regional branches (Notes 25 and 29) Accrued expenses Accrued interest payable Guarantees received Others
258.888
242.590
Total
Payables to the parent entity and regional branches represent liabilities for certain services provided by these related parties.
Utang pada entitas induk dan cabang regional merupakan liabilitas atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak-pihak berelasi ini. 20. PINJAMAN SUBORDINASI
20. SUBORDINATED LOANS The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2014 and 2013 as follows (Note 29):
Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (Catatan 29):
31 Desember/December 31 Tanggal perolehan
161
2014
2013
Date obtained
17 November 2003 26 September 2011
108.369 495.400
136.913 486.800
November 17, 2003 September 26, 2011
Total
603.769
623.713
Total
58
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
20. SUBORDINATED LOANS (continued)
Pada tanggal 17 November 2003, Bank memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30 juta untuk memperkuat laporan posisi keuangan Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 24 kali cicilan sebesar US$1,25 juta, dengan pembayaran pertama setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 6 (enam) bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 15 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik.
On November 17, 2003, the subordinated loan of US$30 million was obtained to strengthen the Bank’s statement of financial position, finance the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general entity purposes. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum. This loan is repayable in 24 equal installments of US$1.25 million, with the first repayment to be made in the year falling 3 (three) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 6 (six) months after that. The last installment will be paid no later than 15 years after the date of this loan agreement. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.
Pada tanggal 26 September 2011, Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan US$40 juta untuk pendanaan modal kerja. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 2,75% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 5 (lima) kali cicilan sebesar US$8 juta setiap tanggal 26 September setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12 bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman
On September 26, 2011, the additional subordinated loan of US$40 million was obtained for funding Bank’s working capital. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 2.75% per annum. This loan is repayable in 5 (five) equal installments of US$8 million, on 26th of September every year, with the first repayment to be made in the year falling 6 (six) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 12 months after that. The last installment will be paid no later than 10 years after the date of this loan agreement.
21. MODAL SAHAM
21. SHARE CAPITAL The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2014 and 2013, is as follows:
Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid-up shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) Total
162
Nilai nominal (nilai penuh)/ Par value (full amount)
814.281 242.998 242.998 121.498
500.000 500.000 500.000 500.000
8.225
500.000
1.430.000
59
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
4.113
0,58
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
715.000
100,00
Total
407.140 121.499 121.499 60.749
56,94 16,99 16,99 8,50
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
1.291.584 66.415
1.029.230 69.098
5.776
3.966
3.597
2.526
Loans Marketable securities Current accounts with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Total
1.367.372
1.104.820
Total
Interest income from related parties in 2014 and 2013 amounted to Rp4,905 and Rp4,425, respectively (Note 29).
Pendapatan bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp4.905 dan Rp4.425 (Catatan 29). 23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSE Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2014
Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposito berjangka Giro Tabungan Transaksi derivatif Premi asuransi untuk program penjaminan nasabah (Catatan 15) Pinjaman subordinasi Pinjaman yang diterima Total
2013
575.075 40.508 26.995 49.820
387.331 33.032 29.098 22.229
29.505 15.088 191
29.165 13.847 1.126
Deposits from customers and other banks: Time deposits Current accounts Savings accounts Derivative transactions Insurance premiums on third party funds guarantee program (Note 15) Subordinated loans Fund borrowings
737.182
515.828
Total
Interest expense to related parties in 2014 and 2013 amounted to Rp16,189 and Rp22,520, respectively (Note 29).
Beban bunga untuk pihak-pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp16.189 dan Rp22.520 (Catatan 29). 24. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
24. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
163
2013
Gaji dan imbalan pasca-kerja Bonus dan tunjangan hari raya Asuransi karyawan Tunjangan kesehatan Pendidikan dan pelatihan Tunjangan lembur Lain-lain
190.809 37.929 19.048 17.548 17.188 6.823 21.687
199.557 39.520 16.418 14.922 16.602 7.086 35.316
Salaries and post-employment benefits Bonus and holiday allowances Employees insurance Medical allowances Education and training Overtime allowances Others
Total
311.032
329.421
Total
60
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2014
Penyusutan (Catatan 12) Biaya jasa profesional Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat (Catatan 29) Perlengkapan kantor Media komunikasi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Iklan dan promosi Listrik dan air Perjalanan dinas Asuransi Surat-menyurat dan telekomunikasi Lain-lain Total
2013 50.273 46.066
33.529 54.593
38.672 22.799 21.347 18.844 11.061 9.939 9.507 7.931 4.831 3.603 30.956
26.718 23.663 20.871 16.968 10.339 8.257 6.982 8.245 3.595 2.674 24.275
Depreciation (Note 12) Professional fees Administration expenses charged by head office (Note 29) Office supplies Media communication Rent Repairs and maintenance Advertising and promotion Electricity and water Business travel Insurance Mailing and telecommunications Others
275.829
240.709
Total
Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi informasi yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service Level Agreement).
Administration expenses charged by head office are expenses incurred such as information technology services by the parent entity and other regional branches, which are determined based on Service Level Agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo atas biaya pembebanan tersebut yang belum dilunasi adalah masing-masing sebesar Rp61.589 dan Rp45.794 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 19).
As of December 31, 2014 and 2013, the above expenses that has not been settled are amounted to Rp61,589 and Rp45,794, respectively which were recorded as part of “Other liabilities” (Note 19).
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consisting of the following:
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Komitmen Liabilitas komitmen: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan
Commitments Commitment payables: (4.362.686) (31.275)
(175.287)
Total liabilitas komitmen
(4.393.961)
(6.237.042)
(6.061.755)
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga kredit bermasalah Bank garansi yang diterima Liabilitas kontinjensi: Bank garansi yang diterbitkan Tagihan kontinjensi - neto
164
103.133 2.309.803 (404.783) 2.008.153
61
126.824 2.551.970 (477.467) 2.201.327
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit and domestic letter of credit Total commitment payables Contingencies Contingent receivables: Interest receivables on non-performing loans Bank guarantees received Contingent payables: Bank guarantees issued Contingent receivables - net
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
26. COMMITMENTS (continued)
AND
CONTINGENCIES
Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consisting of the following: (continued)
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi terdiri dari: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 (lanjutan)/(continued) 2014 Liabilitas komitmen kontinjensi - neto
2013
(2.385.808)
a.
Commitments and contingencies payables - net
As of December 31, 2014 and 2013, the balance of commitments and contingent transactions payables - net with related parties amounted to Rp389,874 and Rp318,786 respectively (Note 29).
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo liabilitas transaksi komitmen dan kontinjensi - neto dengan pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp389.874 dan Rp318.786 (Catatan 29). 27. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
(4.035.715)
MONETER DALAM
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY a.
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Asset position (before deducting the allowance for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2014 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia (Catatan 3) Giro pada bank lain (Catatan 4) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 5) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8) Tagihan akseptasi (Catatan 9) Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 10) Biaya dibayar di muka (Catatan 11) Aset lain-lain (Catatan 13) Total Liabilitas Liabilitas segera (Catatan 14) Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) Liabilitas akseptasi (Catatan 9) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) Total Posisi liabilitas - neto
165
2013 5.134
9.189
489.207
383.355
356.710
245.783
730.715 21.095 2.400.248 87.902
14.112 38.632 2.376.303 88.964
5.169 1.206 5.834
6.059 9.066 10.007
4.103.220
3.181.470
36.114
13.114
5.258.000
2.571.785
6.520 87.902 215.245 105.074 603.769
383.355 8.021 88.964 275.025 112.153 623.713
6.312.624
4.076.130
(2.209.404)
62
(894.660)
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia (Note 3) Current accounts with other banks (Note 4) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 5) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8) Acceptances receivable (Note 9) Accrued interest receivables (Note 10) Prepaid expenses (Note 11) Other assets (Note 13) Total Liabilities Liabilities due immediately (Note 14) Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note 16) Derivatives payable (Note 7) Acceptances payable (Note 9) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 19) Subordinated loans (Note 20) Total Liabilities position - net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) b.
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued) b.
Posisi Devisa Neto
Net Open Position
Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasio PDN laporan posisi keuangan dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. PDN adalah penjumlahan nilai absolut yang dinyatakan dalam Rupiah dari selisih bersih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatat dalam rekening administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing.
The Net Open Position (NOP) is calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 which was last amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010. Based on this regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position ratio of the overall statements of financial position at a maximum of 20% of the total capital. The NOP is the sum of the absolute values, which are stated in Rupiah, of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency.
PDN dan rasio PDN Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2014 and 2013, are calculated as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Aset/ Assets
Mata uang Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
584.253.022 185.836.663 8.863.030 120.110 7.461.881 39.055 2.469.855 3.010.551 8.043
7.235.974 19.327 133.418 2.317 75.725 489 3.944 28.228 78
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Neto - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
577.098.481 189.294.371 13.208.758 110.040 7.517.873 2.173.778 3.383.149 4.017
7.147.365 19.687 198.836 2.123 76.293 3.471 31.721 39
7.499.500
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
88.609 360 65.418 194 568 489 473 3.493 39
Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
7.154.541 3.457.708 4.345.728 10.070 55.992 39.055 296.077 372.598 4.026
7.479.535
159.643
Total modal pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 28) Persentase PDN terhadap modal
2.070.841
Total capital as of December 31, 2014 (Note 28)
7,71%
Percentage of NOP to capital
31 Desember/December 31, 2013 Aset/ Assets
Mata uang Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
449.291.295 154.304.712 16.252.519 8.183 11.660.837 22.406 773.285 8.498.873 4.001
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
5.467.875 17.860 272.381 165 126.586 306 1.214 81.777 40
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
449.381.335 130.070.113 16.380.229 20 11.675.829 45.240 542.545 8.729.204 -
5.968.204
5.468.971 15.056 274.521 126.748 619 852 83.993 5.970.760
Total modal pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 28) Persentase PDN terhadap modal
166
Neto - absolut/ Net - absolute
63
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
90.040 24.234.599 127.710 8.163 14.992 22.834 230.740 230.331 4.001
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
1.096 2.804 2.140 165 162 313 362 2.216 40
Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
9.298
1.896.886
Total capital as of December 31, 2013 (Note 28)
0,49%
Percentage of NOP to capital
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) b.
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued) b.
Posisi Devisa Neto (lanjutan)
NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2014 and 2013 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2014 dan 2013 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2014 Rasio PDN (Keseluruhan)
2.058.916 7,75%
Total Capital as of November 30, 2014 NOP Ratio (Aggregate)
Total Modal pada tanggal 30 November 2013 Rasio PDN (Keseluruhan)
1.987.690 0,47%
Total Capital as of November 30, 2013 NOP Ratio (Aggregate)
28. MANAJEMEN MODAL
28. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.
Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II framework in respect with regulatory capital following the Basel II implementation road map in Indonesia led by the Bank Indonesia.
Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:
Bank’s implementation on market risk, credit risk and operational risk in capital is as follows:
a.
a.
Risiko pasar
b.
Market risk Starting November 2007, the Bank had adopted standardized approach for market risk management according to Bank Indonesia dated Regulation No. 9/13/PBI/2007 November 1, 2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
Sejak November 2007, Bank sudah menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. b.
Risiko kredit
Credit risk As a follow up to the implementation of Pillar 1 of Basel II, the Bank has implemented a credit risk measurement using the Standardized Approach in accordance with SE BI No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding the Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk by Using Standardized Approach.
Sebagai tindak lanjut penerapan Pilar 1 Basel II, Bank telah mengimplementasikan pengukuran risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach sesuai dengan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
167
Net Open Position (continued)
64
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) c.
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) c.
Risiko operasional
Operational risk
Bank telah melakukan perhitungan kebutuhan modal minimum dengan menggunakan Basic Indicator Approach untuk risiko operasional sesuai dengan SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional. Penggunaan Pendekatan Indikator Dasar (PID) dan Standardized Model untuk risiko pasar sesuai dengan SE BI No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012.
The Bank has been doing the calculation of minimum capital requirements using the Basic Indicator Approach for operational risk in accordance with SE BI No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding the calculation of risk weighted assets (RWA) for Operational Risk. The use of Basic Indicator Approach (BIA) and the Standardized Model for market risk are in accordance with SE BI No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 regarding the Guidelines for the Use of Standardized Method in the Calculation of Capital Adequacy Ratio on Market Risk for Commercial Banks, which was changed with SE BI No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua tingkatan:
Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers:
1.
Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan kepentingan non-pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.
1. Tier 1 capital consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, and non-controlling interest after deduction for intangible assets and other regulatory adjustments relating to items that are included in equity but are treated differently for capital adequacy purposes.
2.
Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25%).
2. Tier 2 capital consist of qualifying subordinated loans and general allowance (maximum of 1.25%).
Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2013
Dengan pembebanan risiko kredit: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit
Credit risk charges: 2.070.841 12.220.346
1.896.886 11.559.601
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
16,95%
16,41%
CAR - credit risk
Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit dan pasar
Credit and market risks charges: 2.070.841 12.453.951
1.896.886 11.592.025
16,63%
16,36%
Dengan pembebanan risiko kredit, pasar dan operasional
CAR - credit and market risks Credit, market and operational risks charges:
Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang
2.070.841 13.752.658
1.896.886 12.841.744
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional
15,06%
14,77%
CAR - credit, market and operational risks
8%
8%
Minimum CAR required based on Bank Indonesia regulation
KPMM minimum yang diwajibkan oleh peraturan Bank Indonesia
168
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
65
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) The Bank has complied with all externally imposed capital requirements in 2014 and 2013.
Bank telah memenuhi seluruh ketentuan pembebanan modal yang diizinkan untuk tahun 2014 dan 2013. 29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Rabobank International, Singapore Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pendapatan bunga/Interest income, Beban bunga/Interest expense
Rabobank International, Sydney
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Rabobank International, Hong Kong Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas derivatif/Derivatives payable, Beban bunga/Interest expense Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Pendapatan bunga/Interest income, Beban umum dan administrasi/General and administrative expenses
Rabobank International, London
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Pendapatan bunga/Interest income
Rabobank International Holding BV
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Stichting Rabobank Foundation
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Rabo Club
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Pemegang saham utama/Majority shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Pinjaman subordinasi/Subordinated loans, Liabilitas lainlain/Other liabilities, Beban bunga/Interest expense, Beban umum dan administrasi/General and administrative expenses, Komitmen dan kontinjensi/Commitments and contingencies
Rabobank International, Utrecht Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable,Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas derivatif/Derivative payable, Pendapatan bunga/Interest income, Beban bunga/Interest expense
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Directors and Executive Officers
Manajemen kunci/Key management
Kredit yang diberikan/Loans, Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Accrued interest receivables, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Pendapatan bunga/interest income, Beban bunga/Interest expense, Beban gaji dan imbalan kerja/Salaries and employee benefit
Pihak berelasi/ Related parties
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland)
169
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS
66
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which are entities under common control based on term agreed by both parties, as follows:
Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014
2013
Aset Giro pada bank lain (Catatan 4c) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 5) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8h) Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 10)
112.691
132.912
730.715 16.624
14.112 8 15.451
8
6
Assets Current account with other banks (Note 4c) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 5) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8h) Accrued interest receivables (Note 10)
Total aset dari pihak-pihak berelasi
860.038
162.489
Total assets with related parties
16.075.581
13.543.875
Total assets
Total aset
The percentages of asset balances with related parties compared to total assets are as follows:
Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Total persentase aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset
2013
0,70%
0,98%
4,55% 0,10%
0,10% 0,0001% 0,11%
Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivatives receivable Loans
0,00005%
0,00004%
Accrued interest receivables
5,35%
1,20%
Total percentage of assets with related parties to total assets
31 Desember/December 31 2014 Liabilitas Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) Total liabilitas dari pihak-pihak berelasi Total liabilitas
170
2013 31.352 168.590 14 68.456 45.794 623.713
Liabilities Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note16) Derivatives payable (Note 7) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 19) Subordinated loans (Note 20)
758.153
937.919
Total liabilities with related parties
14.661.808
12.156.148
Total liabilities
30.550 7.735 326 54.184 61.589 603.769
67
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The percentages of liability balances with related parties compared to total liabilities are as follows:
Persentase atas saldo liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2014 Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
2013
0,21% 0,05% 0,0022% 0,37% 0,42% 4,12%
Total persentase liabilitas kepada pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas
0,26% 1,39% 0,0001% 0,56% 0,38% 5,13%
Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
7,72%
Total percentage of liabilities with related parties to total liabilities
5,17%
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan bunga (Catatan 22) Beban bunga (Catatan 23) Beban gaji dan imbalan kerja (Catatan 24 dan 30) Beban umum dan administrasi (Catatan 25)
2013 4.905 16.189
4.425 22.520
7.929
9.930
38.672
26.718
Statement of comprehensive income Interest income (Note 22) Interest expense (Note 23) Salaries and employee benefit (Note 24 and 30) General and administrative expenses (Note 25)
The percentages of statement of comprehensive income accounts with related parties compared to respective totals are as follows:
Persentase atas saldo laporan laba rugi komprehensif dari pihak-pihak berelasi terhadap total masing-masing adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan imbalan kerja Beban umum dan administrasi
171
2013
0,36% 2,20% 2,55% 14,02%
0,40% 4,37% 3,01% 11,10%
Interest income Interest expenses Salaries and employee benefit General and administrative expenses
Beban umum dan administrasi yang dibebankan oleh pihak-pihak berelasi merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi informasi yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service Level Agreement).
General and administrative expenses incurred with related parties are expenses incurred as information technology services provided by the parent entity and other regional branches, which are determined based on Service Level Agreement.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 komitmen dan kontinjensi (Catatan 26) kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp389.874 dan Rp318.786, yang terdiri dari fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan dan bank garansi yang diterbitkan.
As of December 31, 2014 and 2013, commitments and contingencies (Note 26) to related parties amounted to Rp389,874 and Rp318,786, respectively, which consist of unused loan facilities and bank guarantees issued.
68
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN
30. EMPLOYEE BENEFITS
Bank mempunyai suatu program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.
The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Ministry of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.
Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2014 and 2013, was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.
Asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas atas kesejahteraan karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
31 Desember/December 31 2014 Tingkat diskonto Hasil yang diharapkan dari aset DPLK Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Usia pensiun Metode penilaian aktuaria
2013
8% 8,5% 6% 6% 7,5% 7% TMI 2011 TMI 2011 55 tahun/years 55 tahun/years Projected Unit Credit Projected Unit Credit
The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the statement of comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2014 and 2013 by an independent actuary (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 25, 2015 and March 27, 2014, respectively.
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, oleh aktuaris independen (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya masing-masing tertanggal 25 Maret 2015 dan 27 Maret 2014. a.
Discount rate Expected return on DPLK Salary increase rate Mortality rate Retirement age Actuarial valuation method
a.
Rekonsiliasi antara liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan dan liabilitas aktuaria adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the liability recognized in the statement of financial position and the actuarial obligation is as follows:
31 Desember/December 31 2014 Nilai kini liabilitas Biaya jasa masa lalu yang belum diakui – non vested Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
172
2013
2012
2011
2010
66.739
63.072
61.027
52.532
42.597
16.023
17.113
20.318
21.407
Unrecognized past 22.497 service cost – non vested
2.037
2.821
(2.918 )
(1.849 )
84.799
83.006
78.427
72.090
69
Present value of obligation
1.332
Unrecognized actuarial gain (loss)
66.426
Liability recognized in the statement of financial position
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) b.
30. EMPLOYEE BENEFITS (continued) b.
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan:
The changes during the year of the net liability recognized in the statement of financial position:
31 Desember/December 31 2014
c.
2013
Liabilitas bersih pada awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat
83.006 10.599 (8.806)
78.427 7.535 (2.956)
Liabilitas bersih pada akhir tahun (Catatan 19)
84.799
83.006
c.
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif:
Net liability at beginning of year Expense recognized during the year Benefits paid Net liability at end of year (Note 19)
Employee benefit expense recognized in the statement of comprehensive income:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria tahun berjalan - neto Amortisasi biaya jasa masa lalu Biaya jasa masa lalu karena perubahan rencana Biaya jasa masa lalu karena kurtailmen Keuntungan dalam kurtailmen dan penyelesaian Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 24)
d.
2013 8.614 5.362
8.264 3.662
326 (1.090)
(74) (1.090)
(2.613)
6.570
-
(2.116)
-
(7.681)
10.599
7.535
Current service cost Interest cost Net actuarial loss (gain) recognized in current year Amortization of past service cost Past service cost due to plan amendment Past service cost due to curtailment Gain on curtailments and settlements Expense recognized in the statement of comprehensive income (Note 24)
d. Movement in the present value of obligation for employee benefit for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows :
Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
31 Desember/December 31 2014 Nilai kini liabilitas imbalan kerja awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran manfaat Perubahan rencana Kurtailmen Keuntungan (kerugian) aktuaria atas liabilitas Nilai kini liabilitas imbalan kerja akhir tahun
173
2013 63.072 8.614 5.362 (8.806) (2.613) -
61.027 8.264 3.662 (2.956) 6.570 (7.681)
Present value of obligation for employee benefit, beginning of the year Current service cost Interest cost Benefit payment Plan amendment Curtailment
1.110
(5.814)
Actuarial gain (loss) on obligation
66.739
63.072
70
Present value of obligation for employee benefit, ending of the year
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) e.
30. EMPLOYEE BENEFITS (continued) e. The table belows shows the sensitivity analysis of the present value of employee benefit obligation and current service cost in the assumed changes in the discount rate:
Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat diskonto: Perubahan persentase/ Percentage change
Pengaruh terhadap Pengaruh terhadap nilai kini kewajiban/ biaya jasa kini/ Impact to present Impact to value of employee current benefit obligation service cost
2014
+1% -1%
(3.925) 4.382
(584) 664
2014
2013
+1% -1%
(3.531) 3.921
(534) 604
2013
31. MANAJEMEN RISIKO
174
31. RISK MANAGEMENT
Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portofolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.
The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank identifies, measures and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address those risks.
Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.
Bank manages different types of risks such as credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, operational risk, legal risks, reputational risk, compliance risk and strategic risk.
Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.
Bank focuses all risk types through appropriate committees, which have relevant members, authorities and proper minutes taking.
Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite dan rapat, yaitu: 1. Komite Kredit 2. Komite Manajemen Risiko 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. Komite KYC 5. Rapat Direktur
In Directors level, there are several committees and meeting, i.e.: 1. Credit Committee 2. Risk Management Committee 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. KYC Committee 5. Board of Directors meetings
Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite yang dimiliki Bank adalah: 1. Komite Audit dan Kepatuhan 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi 4. Rapat Dewan Komisaris
Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank has several committees, i.e.: 1. Audit and Compliance Committee 2. Risk Monitoring Committee 3. Remuneration Committee 4. Board of Commissioners meetings
Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk Management Policy and Charter.
These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Policy and Charter.
71
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah membahas isu risiko operasional, hukum, sumber daya manusia, produk baru, perubahan proses dan transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi, audit, teknologi informasi, security dan business continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan prosedur dan isu terkait lainnya.
Agenda of the Risk Management Committee is to discuss issues in operational risk, legal, human resources, new product, complex transaction and process changes, compliance, regulation, audit, information technology, security and business continuity plan, customer complaint, policy and procedure and other risk-related issues.
Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali dalam setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.
The Risk Management Committee reports four times a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.
Profil risiko
Risk profile
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk), termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the quality of risk management application for each type of risks. Risk Assessment Profile of the Bank has been carried out in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/ DPNP dated October 25, 2011.
Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment ini, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi 31 Desember 2014 memiliki predikat risiko Bank secara keseluruhan pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.
In accordance with Bank Indonesia regulation regarding the implementation of risk management, the Bank prepares quarterly risk profile report based on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 31, 2014 provided the Bank’s overall risk profile is at low to moderate composite risk level.
Risiko kredit
Credit risk risiko kredit sebagai jika tidak dimitigasi atau menimbulkan kerugian baik pada masa kini atau
For the Bank, credit risk is defined as the counterparty risk, which if not mitigated or controlled, would pose financial losses to the Bank, either present or contingent.
Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk menghasilkan rating (serta Probability of Default, Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio laba terhadap modal yang disesuaikan dengan risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk keperluan pengambilan keputusan.
In order to mitigate credit risk, the Bank has written credit policies and guidelines which specify the process and procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision and credit restructuring (the latter if so required i.e. mostly for non-performing loans accounts). Through these credit policies and guidelines, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. Most credit decisions are made by Credit Committees through assessment of qualitative and quantitative factors. For corporate debtors, the Bank implements a Credit Risk Analysis tool to generate rating (as well as Probability of Default, Loss Given Default and Expected Losses) and corresponding Riskadjusted Return on Capital for decision making.
Bank mendefinisikan counterparty risk, yang dikendalikan, akan keuangan kepada Bank, masa depan.
175
31. RISK MANAGEMENT (continued)
72
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
176
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit, Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya secara tahunan) untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah disetujui akan didistribusikan kepada semua staf melalui intranet.
The credit policy is reviewed and approved by the Credit Policy Committee, the Directors and the Commissioners on a regular basis and is amended and updated as needed (normally on annual basis) to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations. Approved policy will be shared to all staff through intranet.
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai dengan penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.
Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hatihati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari beberapa debitur yang dikarenakan penurunan ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain. Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah rekening diturunkan ke peringkat sub-standar ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening tersebut dipindahkan ke unit Special Asset Management, yang mengkhususkan diri dalam menangani kredit bermasalah untuk memaksimalkan perolehan kembali atau meminimalkan kerugian bagi Bank.
While utmost care is given to manage credit risk, sometimes it is unavoidable for Bank to encounter payment default from some of its borrowers due to economic downturn or business disruptions or other reasons. If so, such loans could be downgraded following the Central Bank or internal rating policy. If and when the account is downgraded to sub-standard or lower, the management of the account is transferred to the Special Asset Management unit, which specializes in handling non-performing loans to maximize recovery or minimize losses for the Bank.
a. Risiko kredit maksimum
a. Maximum credit risk
Analisis maksimum eksposur risiko kredit mempertimbangkan dampak keuangan agunan dan peningkatan kredit lainnya:
An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement:
Nilai tercatat aset keuangan Bank dari selain kredit yang diberikan merupakan eksposur maksimum risiko kredit.
The carrying value of the Bank’s financial assets other than loans represents the maximum exposure to credit risk.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan (misalnya aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan, mesin dan lain-lain). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa depan untuk tujuan penurunan jika kredit yang diberikan bersifat collateral dependent dan penyitaan agunan kemungkinan besar terjadi berdasarkan perjanjian. Oleh karena itu, nilai tercatat kredit yang diberikan tidak mewakili maksimum eksposur risiko kredit.
Loans are secured by collateral (e.g. fixed assets, receivables, vehicles, inventories, machineries and et cetera). The Bank uses the fair value of collateral as a basis of future cash flows for impairment purposes if loans are collateral dependent and foreclosure of collateral is most likely to occur based on the agreement. Hence, the carrying value of loans does not represent maximum exposure to credit risk.
73
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
a. Risiko kredit maksimum (lanjutan)
a. Maximum credit risk (continued)
Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit yang diberikan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah.
For guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of assets on the statements of financial position and administrative accounts items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:
31 Desember/December 31 2014 Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.280.109 383.309
1.152.371 264.605
1.020.675 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
14.112 1.030.795 38.632 10.417.877 105.031
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
97.349 5.346
27.823 7.996
Accrued interest receivables Other assets
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
15.700.947
13.059.242
Total Allowance for impairment losses
Total nilai tercatat
15.520.479
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit (L/C) dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total
177
2013
(180.468)
(145.882) 12.913.360
Total carrying value Administrative accounts
4.362.686
6.061.755
31.275 404.783
175.287 477.467
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit (L/C) and domestic letter of credit (L/C) Bank guarantees issued
4.798.744
6.714.509
Total
74
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit
b. Concentration of credit risk The following tables provide details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2014 and 2013:
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember/December 31, 2014
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
Giro pada Bank Indonesia
1.280.109
-
-
-
-
1.280.109
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
383.309
-
-
-
-
383.309
1.020.675 1.086.672 21.095 7.664.088 91.005
2.596.738 2.443
1.107.541 -
195.764 -
148.813 -
1.020.675 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
66.961 5.341
18.861 1
8.512 -
1.691 3
1.324 1
97.349 5.346
Accrued interest receivables Other assets
11.619.255
2.618.043
1.116.053
197.458
150.138
15.700.947
Total
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
(180.468)
Neto Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total
15.520.479
Allowance for impairment losses Net Administrative accounts
3.270.212
682.383
354.110
35.632
20.349
4.362.686
Unused loans facilities
31.275
-
-
-
-
31.275
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C
335.926
49.519
18.938
400
-
404.783
Bank guarantees issued
3.637.413
731.902
373.048
36.032
20.349
4.798.744
Total
31 Desember/December 31, 2013
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total
Laporan posisi keuangan 1.152.371
-
-
-
-
1.152.371
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
264.605
-
-
-
-
264.605
14.112 1.030.795 38.632 6.262.880 102.990
2.627.272 2.041
1.219.985 -
155.305 -
152.435 -
14.112 1.030.795 38.632 10.417.877 105.031
19.984 7.991
5.316 1
1.847 -
258 3
418 1
27.823 7.996
Accrued interest receivables Other assets
8.894.360
2.634.630
1.221.832
155.566
152.854
13.059.242
Total
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
(145.882)
Neto
178
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
Giro pada Bank Indonesia
12.913.360
75
Allowance for impairment losses Net
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) The following tables provide details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2014 and 2013: (continued)
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: (lanjutan) 31 Desember/December 31, 2013 (lanjutan)/(continued)
Jabotabek Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total Administrative accounts
5.299.155
496.541
223.717
11.423
30.919
6.061.755
Unused loans facilities
175.287
-
-
-
-
175.287
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C
399.503
56.084
19.680
2.200
-
477.467
Bank guarantees issued
5.873.945
552.625
243.397
13.623
30.919
6.714.509
Total
The following table presents the concentration of credit risk by type of debtors as of December 31, 2014 and 2013:
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/December 31, 2014 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih harus dibayar Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi Total
Bank/ Banks
Ritel/Retail
Total
-
1.280.109 -
383.309
-
1.280.109 383.309
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
4.216 3.646.130 93.448
249.960 1.086.672 4.850 -
770.715 12.029 -
7.886.346 -
1.020.675 1.086.672 21.095 11.532.476 93.448
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans - net Acceptances receivable
30.529 1.414.922
42 -
238.122
66.778 5.346 3.145.700
97.349 5.346 4.798.744
Accrued interest receivable Other assets Commitments and contingencies
5.189.245
2.621.633
1.404.175
11.104.170
20.319.223
Total
31 Desember/December 31, 2013 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih harus dibayar
179
Bank/ Banks
Ritel/Retail
Total
-
1.152.371 -
264.605
-
1.152.371 264.605
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
699 2.410.159 105.031
1.029.795 22.672 -
14.112 1.000 15.261 -
7.861.836 -
14.112 1.030.795 38.632 10.271.995 105.031
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans - net Acceptances receivable
6.511
12
-
21.300
27.823
Accrued interest receivable
76
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) The following table presents the concentration of credit risk by type of debtors as of December 31, 2014 and 2013: (continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2013 (lanjutan)/(continued)
Korporasi/ Corporates
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Bank/ Banks
Total
1.937.340
-
-
7.996 4.777.169
7.996 6.714.509
Other assets Commitments and contingencies
Total
4.459.740
2.204.850
294.978
12.668.301
19.627.869
Total
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya
c. Collaterals and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang dan piutang.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories and receivables.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
d. Kualitas aset keuangan
180
Ritel/Retail
Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi
d. Quality of financial assets
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada catatancatatan atas laporan keuangan.
The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in the notes to the financial statements.
Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan peringkat risiko yang akurat dan konsisten untuk seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi manajemen risiko yang terfokus pada risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut dinilai dan diperbaharui secara berkala.
It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates the risk management to focus on the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide main inputs for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly.
77
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai
e. Impairment assessment
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan debitur atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area, sebagai berikut:
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas, as follows:
(i)
(i)
Evaluasi penurunan nilai secara individual
The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtor’s business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty arises, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows. Allowances for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances that require earlier careful attention.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Halhal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih awal. (ii)
(ii) Collectively assessed allowances
Evaluasi penurunan nilai secara kolektif
Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2k.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2k.
181
Individually assessed allowances
78
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued)
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2014 and 2013:
Kredit yang diberikan
Loans 31 Desember/December 31, 2014 Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired
Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
2.195.898 6.544.063 133.858 51.072
13.177 214.203 -
143.948 16.053 424
2.209.075 6.902.214 149.911 51.496
8.924.891
227.380
160.425
9.312.696
1.441.887 931.789 182
21.934 -
4.456 -
1.463.821 936.245 182
2.373.858
21.934
4.456
2.400.248
11.298.749
249.314
164.881
11.712.944
(27.151) 11.271.598
(66.388)
(86.929 )
182.926
77.952
(180.468)
Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses
11.532.476
Net
31 Desember/December 31, 2013 Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
182
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
900.903 6.681.738 188.185 43.472
13.177 39.116 -
156.636 18.347 -
914.080 6.877.490 206.532 43.472
7.814.298
52.293
174.983
8.041.574
1.503.579 849.731 223
21.553 -
1.217 -
1.525.132 850.948 223
2.353.533
21.553
1.217
2.376.303
10.167.831
73.846
176.200
10.417.877
(14.829) 10.153.002
(36.119)
(94.934 )
37.727
81.266
79
(145.882)
Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses
10.271.995
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) The table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment losses):
Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai):
31 Desember/December 31, 2014
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired
21.095
-
-
-
21.095
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.086.672
-
-
-
1.086.672
Available-for-sale Marketable securities
1.280.109 383.309
-
-
-
1.020.675 93.448
-
-
-
50.202
3.626.189 7.215.888 123.653 -
11.596 259.964 10.387 870
35.111 362.607 16.053 424
36 5.346
94.449 -
2.864 -
-
97.349 5.346
3.940.892
11.060.179
285.681
414.195
15.700.947
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Tingkat tinggi/ High grade Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
Loans and receivables 1.280.109Current accounts with Bank Indonesia 383.309 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 1.020.675 and other banks 93.448 Acceptances receivable Loans 3.672.896 Corporate 7.838.459 Commercial 150.093 Consumer 51.496 Employee
(180.468)
Neto
15.520.479
Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses Net
31 Desember/December 31, 2013
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired
38.632
-
-
-
38.632
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.030.795
-
-
-
1.030.795
Available-for-sale Marketable securities
1.152.371 264.605
-
-
-
14.112 105.031
-
-
-
43.472
2.404.482 6.557.869 176.108 -
973.600 12.300 -
34.730 196.969 18.347 -
21 7.996
26.725 -
1.077 -
-
27.823 7.996
2.657.035
9.165.184
986.977
250.046
13.059.242
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Tingkat tinggi/ High grade Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai
Total
Loans and receivables 1.152.371Current accounts with Bank Indonesia 264.605 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 14.112 and other banks 105.031 Acceptances receivable Loans 2.439.212 Corporate 7.728.438 Commercial 206.755 Consumer 43.472 Employee
(145.882)
Neto
183
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
12.913.360
80
Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses Net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) The credit quality are defined as follows:
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:
184
Tingkat tinggi
High grade
a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah dan transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with government institution and transaction with reputable banks with low probability of default for its liabilities.
b) Kredit yang diberikan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik dan tidak pernah menunggak sepanjang jangka waktu kredit, debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi, memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka, memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
b) Loans and accrued interests receivables are receivables from borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due during the term of the loan, borrowers with high degree of stability and diversity, has access to raise substantial amounts of funds through public market at any time, very strong debt service capacity and has conservative statement of financial position ratios.
c) Surat-surat berharga yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah, surat berharga dan obligasi yang termasuk dalam investment grade dengan rating minimal BBB- (Pefindo) atau Baa3 (Moody’s).
c) Marketable securities are Sovereign securities, investment grade securities and bonds with a rating of at least BBB- (Pefindo) or Baa3 (Moody’s).
Tingkat standar
Standard grade
a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.
b) Kredit yang diberikan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih, akses terbatas ke pasar modal atau ke pasar keuangan lainnya, tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil, memiliki kemampuan membayar yang cukup.
b) Loans and accrued interests receivables are receivables from borrowers who have an average track record of loan repayment and whose account did not turn past due for 90 days and over, smaller corporations with limited access to public capital markets or to alternative financial market, volatility of earnings and overall performance, debt service capacity is adequate.
c) Surat-surat berharga dengan rating antara idBB+ sampai dengan idB (Pefindo) atau Ba1 sampai dengan B2 (Moody’s).
c) Marketable securities with a rating between idBB+ to idB (Pefindo) or Ba1 to B2 (Moody’s).
81
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) An aging analysis of loans that are “past due but not impaired” as of December 31, 2014 and 2013 are:
Analisa umur kredit yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah:
31 Desember/December 31, 2014 Korporasi/ Corporate 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Komersial/ Commercial
Konsumer/ Consumer
Karyawan/ Employee
Total
11.596
191.514 57.945 10.505
5.968 2.089 2.330
868 2
198.350 60.034 24.433
11.596
259.964
10.387
870
282.817
1 - 30 days 31 - 60 days 61 -90 days
31 Desember/December 31, 2013 Korporasi/ Corporate 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
185
Komersial/ Commercial
Konsumer/ Consumer
Karyawan/ Employee
Total
-
956.671 5.499 11.430
6.808 3.965 1.527
-
963.479 9.464 12.957
-
973.600
12.300
-
985.900
1 - 30 days 31 - 60 days 61 -90 days
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko berkurangnya pendapatan di masa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan dapat berubah sebagai akibat perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk kemungkinan kewajiban yang mencegah berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit, kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara tahunan.
Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments. The Bank reviews market risk limits, policy and procedure on annual basis.
Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Financial and Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The asset and liability management process begins with assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate and other macro economic factors. Liquidity risk, foreign currency risk and interest rate risk are reported to the Chief Financial and Risk Officer on a daily basis. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk. 82
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
186
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
83
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
187
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Simpanan merupakan liabilitas yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Risiko Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit melalui pengukuran delta.
The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Risk Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements through delta measurement.
Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, suku bunga adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, tanggal jatuh tempo, serta besarnya nilai simpanan tersebut.
The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.
Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Balance Sheet and Risk Management Committee. Tingkat cost of funds terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.
The Bank determines the interest rates for lending products using cost of funds rate plus risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Balance Sheet and Risk Management Committee. The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.
Premi risiko yang diterapkan pada suatu pinjaman tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.
The risk premium applied to a particular loan depends on several factors, including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the intended use of the loan.
Sensitivitas risiko pasar suku bunga
Sensitivity of market risk in interest rate
Sensitivitas risiko suku bunga pada trading book yang dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko suku bunga (umum dan spesifik).
Sensitivity of interest rate risk in trading book is calculated using the Bank’s excess capital ratio against interest rate risk (general and specific).
Sensitivitas risiko suku bunga pada banking book menggunakan pendekatan IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings dengan melihat gap ratio yang dihasilkan secara agregat.
Sensitivity of interest rate risk in banking book using IRRBB approach (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings though gap ratio in aggregate.
84
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB calculation in 2014 and 2013, are as follows:
Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing
Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing
Periode akhir bulan Desember 2014/ (tidak diaudit) End of December 2014 period (unaudited) Eksposur risiko suku bunga/ Interest rate risk exposure Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku bunga 100 Penurunan suku bunga 100 bps bps (paralel shift)/ (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 Decreasing interest rates 100 bps bps (paralel shift) (paralel shift) (28.624 ) (7.668 )
28.624 7.668
Periode akhir bulan Desember 2013/ (tidak diaudit) End of December 2013 period (unaudited) Eksposur risiko suku bunga/ Interest rate risk exposure Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku bunga 100 Penurunan suku bunga 100 bps bps (paralel shift)/ (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 Decreasing interest rates 100 bps bps (paralel shift) (paralel shift) (1.012 ) (4.841 )
1.012 4.841
Type of currencies Rupiah Foreign currencies
Type of currencies Rupiah Foreign currencies
Assets-liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank has higher sensitivity on liability portofolio sensitive because its interest-earning assets have a longer duration and repriced less frequently than interest-bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities repriced. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.
Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolio liabilitas karena aset berbunga memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan dengan liabilitas berbunga. Artinya, dengan kondisi suku bunga yang cenderung meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil akibat adanya repricing dalam liabilitas. Meskipun demikian, pengaruhnya secara aktual bergantung pada banyak faktor, termasuk apakah terjadi pembayaran kembali yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antar mata uang.
188
Interest rate risk (continued)
85
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan) Tabel berikut ini menyajikan portofolio banking book pada nilai tercatatnya (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai), yang dikategorikan berdasarkan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap:
Interest rate risk (continued) The table below summarizes the banking book portfolios at their carrying amounts (before allowance for impairment losses), categorized by floating and fixed rate:
31 Desember/December 31, 2014
_
Suku bunga mengambang/ Floating rate
Nilai tercatat/ Carrying ≤ 3 bulan/ amount months Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Neto
> 3 - 12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
Suku bunga tetap/Fixed rate > 2 tahun/ years
> 3 - 12 bulan/ months
≤ 3 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
________________
> 2 tahun/ years
1.020.675
-
-
-
-
1.020.675
-
-
1.086.672 11.712.944
1.803.861
5.383.548
1.109.153
3.399.737
845.290 1.565
241.382 524
1.512
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities 13.044 Loans
13.820.291
1.803.861
5.383.548
1.109.153
3.399.737
1.867.530
241.906
1.512
13.044
13.232.973
3.520.321
-
-
-
8.945.149
654.428
113.075
-
173.337 215.245 603.769
42.410 -
-
-
-
112.242 -
18.685 -
-
215.245 603.769
14.225.324
3.562.731
-
-
-
(405.033) (1.758.870) 5.383.548
1.109.153
3.399.737
9.057.391
673.113
113.075
819.014
(7.189.861)
(431.207)
(111.563)
(805.970)
Deposits from customers Deposits from other banks Fund borrowings Subordinated loan
Net
31 Desember/December 31, 2013
_
Suku bunga mengambang/ Floating rate
Nilai tercatat/ Carrying ≤ 3 bulan/ amount months Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Neto
189
> 3 - 12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
Suku bunga tetap/Fixed rate > 2 tahun/ years
≤ 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
________________
> 2 tahun/ years
14.112
-
-
-
-
14.112
-
-
1.030.795 10.417.877
1.399.962
5.492.633
665.850
2.845.569
150.000 93
879.794 1.396
1.001 1.497
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities 10.877 Loans
11.462.784
1.399.962
5.492.633
665.850
2.845.569
164.205
881.190
2.498
10.877
9.943.219
3.326.317
-
-
-
5.865.212
733.690
18.000
-
813.888 275.025 623.713
19.183 -
-
-
-
794.705 -
-
-
275.025 623.713
11.655.845
3.345.500
-
-
-
6.659.917
733.690
18.000
898.738
(193.061) (1.945.538) 5.492.633
665.850
2.845.569
(6.495.712)
147.500
(15.502)
(887.861)
86
Deposits from customers Deposits from other banks Fund borrowings Subordinated loan
Net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
b.
b.
Risiko perdagangan
In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces value at risk reports for all financial products traded by the Bank daily, weekly and monthly basis. The value at risk (unaudited) reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange rates and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a monthly basis.
Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk (tidak diaudit) dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang mungkin timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulanan. c.
c.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury department, which is required to follow the policies and procedures set by the Risk Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank's net open position in all foreign currencies complies with BI requirement, which does not exceed 20% of Tier I and Tier II Capital. As of December 31, 2014, the ratio of net open position (aggreggate) was 7.71% (2013: 0.49%) of the total Tier I and Tier II capital.
Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada departemen Treasury, dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Risiko Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2014, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 7,71% (2013: 0,49%) dari total modal Tier I dan Tier II.
190
Trading risk
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.
Liquidity risk arises in the funding of lending activities, repayment of deposits and management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increase in the cost of funding for the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.
Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari segi permintaan kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Global Financial Market.
The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Global Financial Market Department. 87
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) dan
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual:
The tables below show an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2014 and 2013, based on remaining contractual maturity:
Analisis perbedaan liabilitas keuangan
jatuh
tempo
aset
31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Total
165.203
-
-
-
-
-
165.203
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.280.109 383.309
-
-
-
-
-
1.280.109 383.309
1.020.675 299.797 15.254 792.669 36.436
545.493 3.558 1.012.757 46.883
241.382 2.283 5.384.072 10.129
4.002.014 -
521.432 -
-
1.020.675 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
97.349 5.346
-
-
-
-
-
97.349 5.346
Accrued interest receivables Other assets
Total
4.096.147
1.608.691
5.637.866
4.002.014
521.432
-
15.866.150
Cadangan kerugian penurunan nilai
(180.468)
Neto
Total Allowance for impairment losses
15.685.682
Net
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
49.336 10.019.018 147.952 6.212 36.436 106.453 -
2.446.452 6.700 46.883 -
654.428 18.685 308 10.129 -
113.075 215.245 108.369
495.400
-
49.336 13.232.973 173.337 6.520 93.448 215.245 106.453 603.769
Liabilities Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Total
10.365.407
2.500.035
683.550
436.689
495.400
-
14.481.081
Total
Aset (liabilitas) - neto
(6.269.260)
4.954.316
3.565.325
26.032
-
1.204.601
Net assets (liabilities)
(891.344)
31 Desember/December 31, 2013 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
Lain-lain/ Others
Total
211.836
-
-
-
-
-
211.836
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.152.371 264.605
-
-
-
-
-
1.152.371 264.605
14.112 150.000 27.255 660.321 16.845
11.377 739.734 74.851
879.794
1.001
-
-
5.494.029 6.830
2.864.163 6.505
659.630
-
14.112 1.030.795 38.632 10.417.877 105.031
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
27.823 7.996
-
-
-
-
-
27.823 7.996
Accrued interest receivables Other assets
Total
2.533.164
825.962
6.380.653
2.871.669
659.630
-
13.271.078
Cadangan kerugian penurunan nilai
(145.882)
Neto
191
>5 tahun/ >5 years
13.125.196
88
Total Allowance for impairment losses Net
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) dan
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual: (lanjutan)
The tables below show an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2014 and 2013, based on remaining term to contractual maturity: (continued)
Analisis perbedaan jatuh liabilitas keuangan (lanjutan)
tempo
aset
31 Desember/December 31, 2013 (lanjutan)/(continued) Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Total Aset (liabilitas) - neto
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
113.261 7.540.049 797.388 14 16.845 33.881 -
1.651.480 16.500 74.851 15.931 -
8.501.438
1.758.762
(5.968.274)
(932.800)
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
733.690 8.007 6.830 56.574 -
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Total Liabilities Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
18.000 6.505 275.025 10 136.913
486.800
-
113.261 9.943.219 813.888 8.021 105.031 275.025 106.396 623.713
805.101
436.453
486.800
-
11.988.554
Total
5.575.552
2.435.216
172.830
-
1.136.642
Net assets (liabilities)
The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited).
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit).
31 Desember/December 31, 2014
Total
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
< 3 - 12 bulan/ < 3 - 12 months
<1-5 tahun/ <1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
49.336 13.310.160 174.841 6.520 93.448 218.961 106.453 706.861
3.520.321 42.410 -
49.336 6.518.847 105.952 6.212 36.436 106.453 -
2.466.850 6.791 46.883 -
679.635 19.688 308 10.129 -
124.507 218.961 110.532
596.329
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Total
14.666.580
3.562.731
6.823.236
2.520.524
709.760
454.000
596.329
Total
31 Desember/December 31, 2013 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
113.261 9.999.333 814.713 8.021 105.031 279.966 106.396 742.454
3.326.317 19.184 -
113.261 4.225.776 778.825 14 16.845 33.881 -
1.664.254 16.704 74.851 15.931 -
756.986 8.007 6.830 56.574 -
26.000 6.505 279.966 10 139.720
602.734
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
12.169.175
3.345.501
5.168.602
1.771.740
828.397
452.201
602.734
Total
Total
1-3 bulan/ 1-3 months
< 3 - 12 bulan/ < 3 - 12 months
<1-5 tahun/ <1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Total
192
89
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
193
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems and/or from external events which affect the Bank’s operations.
Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko peristiwa dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.
As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can be generally classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from non-economic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud and man-made or natural disasters.
Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank dan prosedur secara menyeluruh pada setiap departemen.
ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.
Risiko operasional utama yang mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Risk and Control SelfAssessment (RCSA) untuk semua lini bisnis internasional, termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan.
The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Risk and Control SelfAssessment (RCSA) of all global business lines, including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year.
Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dashboard dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.
The resulting Key Risk Indicators (“KRI”) dashboard and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.
Seluruh KRI dan insiden ataupun kerugian operasional yang signifikan dilaporkan dan dicatat di dalam Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Bank. Di dalam sistem ini, semua pemilik kontrol akan memperbarui data terkait KRI secara rutin setiap bulannya.
All of the KRI and signfiicant operational incidents/ losses are reported and registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of the Bank. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRI on a monthly basis.
Kebijakan dan prosedur operasional yang ada merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka kerja risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.
The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulatory requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.
90
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
194
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Bank juga telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menggunakan perhitungan berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) sebesar 15%.
The Bank also comply with Bank Indonesia Regulation regarding the Capital Adequacy Ratio which the Bank is implementing Basic Indicator Approach for 15%.
Bank memantau dan mengelola risiko operasionalnya agar kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku maupun yang akan diberlakukan.
The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated Bank Indonesia regulatory requirements.
Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP) dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up yang digunakan pada saat pengujian BCP.
Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least tested once a year. The bank has an off-site back up location and this off-site is being used when the BCP is tested.
Risiko hukum
Legal risk
Risiko hukum adalah risiko karena aspek hukum, tuntutan hukum dan/atau kelemahan dalam perjanjian, yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya peraturan pendukung, kelemahan dalam perjanjian seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by absence of supporting regulations, weaknesses in agreements, such as the criteria for valid contract is not fulfilled and collateral arrangement is not proper.
Identifikasi risiko hukum, yang menjadi tanggung jawab dari Departemen Hukum, dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan (penyediaan dana), treasuri, operasional dan jasa, trade finance services, teknologi sistem informasi dan Sistem Informasi Manajemen (MIS), serta pengelolaan sumber daya manusia.
Legal risk identification, which is the responsibility of Legal Department, is performed in all functional activities that are inherent to loan (lending), treasury, operational and services, trade finance services, information system technology and Management Information System (MIS) and human resources management.
Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.
The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting with external legal advisors, if necessary.
Risiko reputasi
Reputational risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.
Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko.
A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic report of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting.
91
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kepatuhan
Compliance risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan operasional Bank.
Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authorized institutions, which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.
Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Departemen Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. Compliance Department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.
Risiko strategis
Strategic risk
Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis.
Strategic risk is the risk due to inaccurate decision-making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat.
This risk also includes the ability of the Bank in developing the competitiveness and creating competitive advantages facing increasingly tougher competition.
Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan.
Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan), which is determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan: 31 Desember/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
31 Desember/ December 31, 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Aset keuangan: Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia
195
Financial assets: 21.095
21.095
38.632
38.632
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.086.672
1.086.672
1.030.795
1.030.795
Available for sale Marketable securities
165.203
165.203
211.836
211.836
1.280.109
1.280.109
1.152.371
1.152.371
92
Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements (continued):
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan (lanjutan): 31 Desember/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Aset keuangan: Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
383.309 1.020.675 11.532.476 93.448
383.309 1.020.675 11.532.476*) 93.448
31 Desember/ December 31, 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
264.605
264.605
14.112 10.271.995 105.031
14.112 *) 10.271.995 105.031
97.349 5.346
97.349 5.346
27.823 7.996
27.823 7.996
15.685.682
15.685.682
13.125.196
13.125.196
Liabilitas keuangan: Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
196
Financial assets: Loans and receivables (continued) Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans - net Acceptances receivable Accrued interest receivables Other Assets
Financial liabilities: 6.520
6.520
8.021
49.336 13.232.973 173.337 93.448 215.245 106.453 603.769
49.336 13.232.973*) 173.337 93.448 215.245 106.453 603.769
113.261 9.943.219 813.888 105.031 275.025 106.396 623.713
14.481.081
14.481.081
11.988.554
8.021 113.261 9.943.219*) 813.888 105.031 275.025 106.396 623.713
Fair value through profit or loss Derivatives payable Other financial liabilities Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
11.988.554
*) Tidak diaudit
*) Unaudited
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai tercatat dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan aset lain-lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying value of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other assets with floating rate is a reasonable approximation of its fair value.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying value of floating rate loans and shortterm fixed rate loans were the reasonable approximation of its fair values.
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, tagihan dan liabilitas akseptasi, simpanan dari nasabah, liabilitas lain-lain dan simpanan dari bank lain tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan dari nasabah tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu.
The estimated fair values of liabilities due immediately, acceptances receivable and payable, deposits from customers, other liabilities and deposits from other banks with no stated maturity, which include non-interest bearing deposits, are the amounts repayable on demand.
93
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan tingkat suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of fixed interest bearing deposits from customers and deposits from other banks are based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate deposits from customers and deposits from other banks and other liabilities were the reasonable approximation of its fair values.
Nilai wajar agregat untuk pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi dengan tingkat bunga tetap didasarkan pada arus kas diskonto model yang menggunakan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya. Untuk surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mendekati nilai tercatat nilai wajarnya.
The aggregate fair values for borrowings and subordinated loans with fixed interest rate are based on discounted cash flow model using current yield curve appropriate for the remaining term to maturity. For marketable securities issued and borrowings with floating interest rate the carrying value approximates its fair value.
Nilai wajar surat-surat berharga adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.
Fair value of marketable securities are based on quoted market price.
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Bank untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (i) Tingkat 1: dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
The table below shows the financial instruments recognized at fair value based on the hierarchy used by the Bank in determining and disclosing the fair value of financial instruments: (i)
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets for identical financial assets or liabilities;
(ii) Tingkat 2: yang melibatkan input selain dari harga pasar aktif yang dikutip yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) atau tidak langsung (turunan dari harga);
(ii) Level 2: those involving inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices);
(iii) Tingkat 3: input untuk aset dan liabilitas yang tidak didasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar (input yang tidak dapat diobservasi).
(iii) Level 3: those with inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy:
31 Desember/December 31, 2014 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
Financial assets
21.095
-
21.095
-
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.086.672
1.086.672
-
-
Available-for-sale Marketable securities
1.107.767
1.086.672
21.095
-
Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif
197
Financial libilities
6.520
-
6.520
94
-
Fair value through profit or loss Derivatives payable
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy: (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2013 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
Financial assets
38.632
-
38.632
-
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.030.795
1.030.795
-
-
Available-for-sale Marketable securities
1.069.427
1.030.795
38.632
-
Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif
Financial libilities
8.021
-
8.021
33. MASALAH HUKUM
33. LEGAL MATTER 1.
1. Bank sedang terlibat dalam tuntutan hukum dalam kaitannya dengan salah satu debitur macet Bank. Debitur menggugat Bank untuk membatalkan perjanjian kredit (modal kerja) dan mengklaim kompensasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Oktober 2011. Pada tanggal 21 Mei 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan debitur, dengan hasil keputusan antara lain:
The Bank is involved in lawsuits in relation to a defaulted debtor. The debtor sued the Bank to nullify the loan agreement (working capital) and claim compensation through the South Jakarta District Court dated October 12, 2011. On May 21, 2012, the South Jakarta District Court have partially granted the lawsuit from the plaintiff, with the decision such as:
a.
Mengabulkan gugatan debitur sebagian.
a. Partially granted the lawsuit.
b.
Bank mempunyai liabilitas untuk membayar ganti rugi materiil sebesar US$310.564 dan Rp1.591 kepada debitur.
b.
The Bank has liability to pay the material compensation amounting to US$310,564 and Rp1,591 to debtor.
c.
Bank mempunyai liabilitas untuk membayar ganti rugi immateril sebesar US$500.000 kepada debitur.
c.
The Bank has liability to pay immateril compensation amounting to US$500,000 to debtor.
In relation with the decision of District Court of South Jakarta on August 2, 2012 the Bank has appealed to the High Court of DKI. On January 15, 2013, the High Court of DKI has strengthen the decision from the District Court of South Jakarta. In relation with the decision, the Bank has appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia. On November 8, 2013, Supreme Court has granted the appeal of the Bank. The Bank is now awaiting a copy of the decision on appeal from the Supreme Court.
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Bank mengajukan memori banding pada tanggal 2 Agustus 2012 kepada Pengadilan Tinggi DKI. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Tinggi DKI menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tanggal 8 November 2013 Mahkamah Agung telah mengabulkan banding dari Bank. Bank saat ini sedang menunggu salinan putusan hasil banding dari Mahkamah Agung.
198
-
Fair value through profit or loss Derivatives payable
95
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MASALAH HUKUM (lanjutan) Pada tahun 2014, Bank meminta debitur untuk membayar kewajibannya sebesar USD1.771.032,59, namun debitur hanya akan membayar USD100.000 sebagai pelunasan seluruh kewajibannya di Bank. Pada tanggal 13 Juni 2014, Bank menginformasikan penolakan pembayaran USD100.000 dari debitur, kemudian pada tanggal 17 Juli 2014, debitur menaikkan nilai pembayarannya menjadi USD200.000. Pertemuan terakhir pada tanggal 17 September 2014, Bank meminta kepada debitur untuk membayar USD1.000.000. Selanjutnya Bank dan debitur telah mencapai kesepakatan atas jumlah kewajiban yang akan dilunasi. Saat ini masih dalam proses mempersiapkan penandatanganan settlement agreement.
In 2014, the Bank asked the debtor to pay his liabilities amounted to USD1,771,032.59 but the debtor bargained to pay USD100,000 to settle all his liabilities to the Bank. On June 13, 2014, the Bank rejected the USD100,000 payment offered by the debtor and then on July 17, 2014, the debtor increased the offered payment to USD200,000. In the last meeting on September 17, 2014, the Bank asked the debtor to pay USD1,000,000. Subsequently, the Bank and the debtor have achieved an agreement over the liability amount that will be settled. At the current the Bank is in the prosess of preparing the signing of the settlement agreement.
Dalam persidangan yang berbeda, Bank mengajukan permohonan pailit terhadap debitur tersebut serta penjamin debitur dan penjamin pribadi yang terlibat. Berdasarkan hasil keputusan tanggal 26 April 2012 Pengadilan Niaga Surabaya menolak permohonan pailit dari Bank. Bank juga telah mengajukan Memori Peninjauan kembali (PK) kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Atas permohonan Memori PK tersebut. Pada tanggal 12 November 2012 Mahkamah Agung menolak PK yang diajukan Bank.
2. In a different proceeding, the Bank submitted a bankruptcy petition against this debtor and the related debtor guarantor and personal guarantors. Based on decision dated April 26, 2012, Surabaya Commercial Court has rejected the bankruptcy petition which submitted by Bank. The Bank also already filed an appeal memory to Supreme Court Indonesia. On November 12, 2012 Supreme Court rejected appeal from the Bank.
Pada tanggal 28 Februari 2013, Bank telah menerima putusan Mahkamah Agung yang tidak mendukung Bank.
On February 28, 2013, the Bank has received the decision from Supreme Court that did not rule in favor of the Bank.
Pada bulan Januari 2014, Bank mengajukan gugatan untuk mempailitkan penjamin debitur (tergugat). Berdasarkan keputusan dari Pengadilan Niaga tanggal 13 Januari 2014, tergugat dinyatakan pailit, tetapi tergugat mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Pada bulan Mei 2014, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan tergugat dan tergugat batal dinyatakan pailit.
In January 2014, the Bank submitted a bankruptcy petition against the debtor guarantor (defendant). Based on decision dated January 13, 2014, Commercial Court has granted the bankruptcy petition which submitted by the Bank, the debtor guarantor was announced bankrupt but the debtor guarantor appealed to the Supreme Court and in May 2014, the Supreme Court has granted the appeal of the debtor guarantor, the debtor guarantor was no longer insolvent.
Sehubungan dengan hal di atas, Bank telah mencadangkan provisi sebesar Rp9.100 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, disajikan sebagai bagian dari akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 19) dalam laporan posisi keuangan.
In connection with the above, the Bank has provided a provision amounted to Rp9,100 for December 31, 2014 and 2013, are recorded as part of “Other liabilities” (Note 19) in the statement of financial position.
2.
199
33. LEGAL MATTER (continued)
96
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. REKLASIFIKASI AKUN
34. ACCOUNTS RECLASSIFICATION
Akun-akun tertentu dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014.
Certain accounts in the statement of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the statement of financial position as of December 31, 2014.
Rincian reklasifikasi akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
The details of reclassification are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset tetap Biaya dibayar di muka TOTAL ASET
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 272.590 56.913
16.713 (16.713)
13.543.875
-
289.303 40.200
ASSETS Fixed assets Prepaid expenses
13.543.875
TOTAL ASSETS
LAPORAN ARUS KAS ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan operasional lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
STATEMENT OF CASH FLOWS
37.076
3.214
(171.023)
(46.316)
Net cash used in operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets
40.290
(298)
(49.232)
(171.321)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from other operating income Payments of general and administrative expenses
2.916
(131.757)
(2.916)
(134.673)
186.985
(2.916)
184.069
Net cash provided by investing activities
1.642.924
CASH AND CASH EQUVALENTS AT END OF YEAR
1.642.924
1 Januari/January 1, 2013/ 31 Desember/December 31, 2012
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset tetap Biaya dibayar di muka TOTAL ASET
200
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 171.187 123.088
17.011 (17.011)
13.907.678
-
97
188.198 106.077
ASSETS Fixed assets Prepaid expenses
13.907.678
TOTAL ASSETS
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN YANG DIREVISI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
35. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32, effective January 1, 2015 This SFAS provides deeper about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
PSAK ini mengatur lebih dalam tentang kriteria pada kekuatan hukum hak untuk menonaktifkan jumlah yang diakui dan kriteria untuk menyelesaikan secara neto.
201
SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, adopted from IAS 36, effective January 1, 2015. This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cashgenerating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
PSAK ini memberikan persyaratan pengungkapan tambahan untuk masingmasing aset (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas, untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode tersebut. •
SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Tax, adopted from IAS 12, effective January 1, 2015. This SFAS provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
PSAK ini memberikan ketentuan tambahan untuk aset atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan diukur dengan menggunakan model revaluasi dan muncul dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. •
SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015. This SFAS, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. •
SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015. This SFAS change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. •
FINANCIAL
The following are several Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for 2014 financial statements:
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAKIkatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: •
OF
98
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
35. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAKIkatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for 2014 financial statements: (continued)
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. •
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
SFAS No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank is presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD The Extraordinary General Meeting Shareholders on March 6, 2015 decided approve resignation of Mr. Eri Budiono and release and discharge him completely from responsibilities and liabilities for the actions Director effective on February 15, 2015.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Maret 2015 menyetujui pengunduran diri Bapak Eri Budiono dan memutuskan memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya dari segala tanggung jawab dan kewajiban atas tindakan-tindakan selaku Direktur efektif tanggal 15 Februari 2015. 37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
37. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
of to to all as
FINANCIAL
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorized for issued by the Bank’s Board of Director on March 30, 2015.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Bank pada tanggal 30 Maret 2015.
202
SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7, effective January 1, 2015. This SFAS, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. •
SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39, effective January 1, 2015.
99
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko Attachment B: Tables - Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management
203
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
204
Cadangan tambahan modal
1
2
3
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
1,298,707
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)]
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]
VII
VII
Metode Standar
Metode Internal
A
B
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
V
VI
12,220,346
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT *)
IV
2,070,841
15.06%
15.32%
233,605
2,070,841
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)
-
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)
Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
-
-
-
603,769
122,425
726,194
-
-
-
629,647
715,000
1,344,647
II
E
Bank
Konsolidasi Consolidated
31 Desember 2014 December 31, 2014
III
D
Eksposur sekuritisasi
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
C
Faktor pengurang modal pelengkap
Level bawah (Lower tier 2) maksimum 50% modal inti
Level atas (Upper tier 2)
Modal Pelengkap
Kepentingan non pengendali
Faktor pengurang modal inti
Modal inovatif
B
4
5
2
3
1
Modal Inti
A
Modal disetor
KOMPONEN MODAL
I
Komponen Modal Capital Component
(Dalam jutaan rupiah)
Bank
14.77%
14.81%
32,424
1,249,719
11,559,601
1,896,885
1,896,885
-
-
-
-
-
623,713
96,801
720,514
-
(84,371)
-
545,742
715,000
Konsolidasi Consolidated
31 Desember 2013 December 31, 2013
1,176,371
Tabel 1. Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan bank umum/Quantitative disclosure of capital structure
Tabel pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan implementasi manajemen risiko
Tables - disclosure of capital structure, risk exposure, and implementation of risk management
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
205
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
B. Risiko umum/Common risk Risiko nilai tukar/Exchange rate risk Risiko ekuitas/Equity risk Risiko komoditas/Commodity risk Risiko option/Option risk Total
2. 3. 4. 5.
5,917 12,771 18,688
73,962 159,643 233,605
31 Desember 2014/December 31, 2014 Bank Konsolidasi/Consolidated Beban modal/ Atmr/rwa Beban modal/ Atmr/rwa Capital charge Capital charge
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total
Pendekatan yang digunakan Approach
103,897 103,897
692,644
1,850 744 2,594
692,644
1,298,707
666,517
666,517
99,978
99,977
1,249,719
1,249,719
31 Desember 2013/31 December 2013 ATMR Beban modal ATMR Pendapatan Capital charge RWA bruto (rata-rata RWA 3 tahun terakhir) (last 3-year average)
1,298,707
31 Desember 2014/31 December 2014 Beban modal Pendapatan bruto (rata-rata Capital charge 3 tahun terakhir) (last 3-year average)
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
23,124 9,300 32,424
659,704
659,704
98,956
98,956
1,236,945
1,236,945
31 Desember 2012/31 December 2012 Pendapatan Beban modal ATMR Capital charge bruto RWA Gross income
31 Desember 2013/December 31, 2013 Bank Konsolidasi/Consolidated Beban modal/ Atmr/rwa Beban modal/ Atmr/rwa Capital charge Capital charge
Tabel 8.1.A. Pengungkapan kuantitatif risiko operasional - bank secara individual/Quantitative disclosure of operational risk - individual
Risiko suku bunga/Interest rate risk A. Risiko spesifik/Specific risk
Jenis risiko/Type of risks
1.
No.
Tabel 7.1. Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan metode standar/Market risk disclosure using standard method
206
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
Pos-pos/Accounts
3.
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
1.
Dana pihak ketiga/Third party funding
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Administrative Account Payables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative Differences
Komitmen/Commitments
Kontijensi/Contigencies
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payables
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
B.
Kontijensi/Contigencies
Komitmen/Commitments
2.
1.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivables
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A.
II
Total Liabilitas/Total Liabilities
Selisih Aset & Kewajiban/Differences between Assets & Liabilities
Lain-lain/Others
Kewajiban lainnya/Other liabilities
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Surat Berharga yang diterbitkan/Issued securities
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
7.
6.
5.
4.
3.
2.
Kewajiban/Liabilities
Total Aset/Total Assets
Lain-lain/Others
Tagihan lainnya/Other receivables
Kredit yang diberikan/Loans
Surat berharga/Marketable securities
B.
7.
6.
5.
4.
Kas/Cash
Penempatan pada Bank Indonesia/Placements with Bank Indonesia
1.
2.
Aset/Assets
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
A
I
No.
66,599
480,387
5,546
9,312,696
1,086,672
3,753,616
171,468
3,582,148
102,450
102,450
-
6,993,275
184,574
2,796
-
-
147,953
-
6,657,952
2,372,525
102,917
2,796
699,485
299,798
66,599
1,040,862
160,068
(269,798)
269,798
13,436
256,362
-
152,477 (4,890,549)
-
-
-
-
(68,942)
(554,855)
554,855
22,499
532,356
-
-
-
485,914
836,248
-
2,642
-
-
6,700
-
826,906
1,322,162
7,474
2,642
766,553
545,493
bulan/ months
bulan/ month
1-3
<1
-
-
-
-
-
-
1,512,228
81,355
1,430,873
-
-
-
2,438,536
267,884
-
-
-
-
16,000
-
251,884
2,706,420
22,917
-
2,442,121
241,382
bulan/ months
6-12
941,915
926,308
(576,399) (1,512,228)
576,399
33,887
542,512
-
-
-
1,518,314
148,260
-
108
-
-
2,685
-
145,467
1,666,574
14,847
108
1,651,619
bulan/ months
3-6
Jatuh tempo/Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
3,803,643 (4,620,751)
8,349,187
195,329
5,546
-
-
173,338
-
7,974,974
(3,651,166)
160,068 1,040,862
12,152,830
Saldo/ Balance
-
-
-
-
202,647
451,430
16,067
8,041,574
1,030,795
18,823
769,016
3,243,744
6,725,986
201,882
13,437
-
-
413,945
-
6,096,722
1,774,917
177,718
13,437
443,432
149,844
18,823
769,016
202,647
bulan/ month
<1
3,311,156
287,445
3,023,711
265,546
265,546
-
(80,896)
181,736
49,258
132,478
100,840
100,840
-
(551,375) (5,031,965)
-
-
-
-
(597,497)
(565,829)
601,405
60,923
540,482
35,576
35,576
-
(31,668)
730,613
12,115
2,506
-
-
16,587
-
699,405
698,945
-
2,506
696,439
bulan/ months
1-3
-
-
1,753,820
(476,695)
494,370
49,537
444,833
17,675
17,675
-
2,230,515
150,592
1,541
124
-
-
-
-
148,927
2,381,107
-
124
1,501,033
879,950
bulan/ months
3-6
-
-
-
-
1,163,120
(933,271)
1,004,321
98,416
905,905
71,050
71,050
-
2,096,391
410,914
2,535
-
-
-
-
-
408,379
2,507,305
-
-
2,507,305
bulan/ months
6-12
Jatuh tempo/Maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
2,494,235 (4,951,069)
8,036,117
218,085
16,067
-
-
430,532
-
7,371,433
10,530,352
(737,886) (3,045,610)
840,336
20,291
820,045
102,450
102,450
-
3,981,630
103,520
10,755
-
-
-
-
-
92,765
4,085,150
332,232
-
3,752,918
bulan/ months
>12
Saldo/ Balance
-
-
2,161,147
(988,919)
1,029,324
29,311
1,000,013
40,405
40,405
-
3,150,066
18,012
12
-
-
-
-
-
18,000
3,168,078
273,712
-
2,893,365
1,001
bulan/ months
>12
Tabel 9.1.a. Pengungkapan profil maturitas Rupiah - Bank secara individual/Rupiah maturity profile - Bank as an individual (dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
207
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
-2
Pos-pos/Accounts
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Administrative Account Payables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative differences
2.
Kontijensi/Contigencies
Komitmen/Commitments
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative account payables
1.
B.
Kontijensi/Contigencies
2.
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
Komitmen/Commitments
1.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative account receivables
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A.
II
Total Liabilitas/Total Liabilities
Selisih aset dengan Kewajiban/Differences between assets & liabilities
Lain-lain/Others
Kewajiban lainnya/Other liabilities
Pinjaman yang Diterima/Fund borrowings
Surat Berharga yang Diterbitkan/
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
Dana Pihak Ketiga/Third party funding
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
Kewajiban/Liabilities
Lain-lain/Others
B.
7.
Total Aset/Total Assets
Tagihan lainnya/Other receivables
Kredit yang diberikan/Loans
Surat Berharga/Marketable securities
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia
6.
5.
4.
3.
2.
Kas/Cash
Aset/Assets
1.
A
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
-1
I
No.
-3
Saldo/ Balance
-4
< 1 bulan/ month
-5
1-3 bulan/ months
-6
3-6 bulan/ months
-7
6-12 bulan/ months
Jatuh tempo/maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
-8
>12 bulan/ months
-9
Saldo/ Balance
-10
< 1 bulan/ month
-11
1-3 bulan/ months
-12
3-6 bulan/ months
-13
6-12 bulan/ months
Jatuh tempo/maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
Tabel 9.1.b. Pengungkapan profil maturitas Rupiah - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak/Rupiah maturity profile - Consolidated with subsidiary
-14
>12 bulan/ months
208
Laporan Tahunan 2014 Rabobank Indonesia
1.
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Administrative Account Payables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative Differences
Komitmen/Commitments
Kontijensi/Contigencies
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payables
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
B.
Kontijensi/Contigencies
Komitmen/Commitments
2.
1.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivables
A.
Selisih Aset & Kewajiban/Differences between Assets & Liabilities
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
II
Lain-lain/Others
7.
Total Liabilitas/Total Liabilities
Kewajiban lainnya/Other liabilities
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Surat Berharga yang diterbitkan/Issued securities
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
6.
5.
4.
3.
2.
Dana pihak ketiga/Third party funding
Kewajiban/Liabilities
1.
B.
Total Aset/Total Assets
Tagihan lainnya/Other receivables
Lain-lain/Others
7.
Kredit yang diberikan/Loans
Surat berharga/Marketable securities
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
6.
Kas/Cash
Penempatan pada Bank Indonesia/Placements with Bank Indonesia
5.
4.
3.
2.
Aset/Assets
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
A
I
Pos-pos/Accounts
No.
(dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
5,134
6,312,622
79,599
698,190
215,245
-
61,589
-
5,257,999
4,103,219
12,208
108,997
2,400,248
-
1,087,425
489,208
5,134
3,536,014
79,599
33,760
-
-
61,589
-
3,361,066
1,731,038
7,193
48,895
93,184
-
1,087,425
489,208
-
-
-
-
1,663,787
-
44,240
-
-
-
-
1,619,547
294,611
608
47,799
246,204
1-3 bulan/ months
<1 bulan/ months
1,282,352
3,491,754
1,692,864
233,315
1,459,549
5,184,618
2,310,485
2,874,133
(471,614)
1,333,362
759,781
13,585
746,196
2,093,143
-
2,093,143
(563,341)
805,836
76,596
42,427
34,169
882,431
439,668
442,764
-
-
-
-
310,548
(326,540)
355,142
137,127
218,015
28,601
-
28,601
637,089
204,666
-
1,840
-
-
-
-
202,826
841,755
1,791
2,190
837,773
bulan/ months
3-6
-
-
-
-
463,887
82,719
226,906
2,341
224,565
309,625
-
309,625
381,168
82,742
-
8,181
-
-
-
-
74,560
463,910
1,146
10,113
452,650
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
(2,209,402) (1,804,976) (1,369,177)
Saldo/ Balance
>12
-
-
-
-
9,189
9,189
2,022,301
116,034
3,422
-
-
429,149
-
1,473,696
950,540
3,068
30,663
264,371
-
259,894
383,355
(89,525)
3,550,808
190,022
3,360,786
3,461,283
2,413,248
1,048,035
(85,982)
673,201
20,032
653,169
587,219
25,984
561,235
(953,287) (1,071,761)
4,112,692
116,034
720,698
275,025
-
429,149
-
2,571,786
3,159,405
3,068
127,596
2,376,303
-
259,894
383,355
<1 bulan/ months
-
-
-
-
(817,412)
53,415
530,745
5,330
525,415
584,160
158,210
425,950
(870,827)
994,051
-
72,344
-
-
-
-
921,707
123,224
-
83,721
39,503
bulan/ months
1-3
-
-
-
-
6-12
-
-
-
-
1,322,927
120,069
1,202,858
178,061
117,211
60,850
1,197,023
93,266
-
23,962
31,759
-
-
-
37,545
1,290,289
-
742
1,289,547
bulan/ months
(94,812)
52,157
(105,149) (1,144,866)
105,149
2,714
102,435
-
-
-
10,337
191,775
-
21,178
31,759
-
-
-
138,838
202,112
-
5,965
196,147
bulan/ months
3-6
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
1,542,871 (1,042,812) (1,157,743)
1,596,378
274,440
37,835
236,605
1,870,818
1,870,818
-
(53,507)
825,413
-
610,168
215,245
-
-
-
-
771,906
1,468
-
770,438
bulan/ months
Saldo/ Balance
Tabel 9.2.a. Pengungkapan profil maturitas valas - Bank secara individual/Foreign currency maturity profile - Bank as an individual
>12
-
-
-
-
974,998
1,193,057
918,786
41,877
876,909
2,111,843
2,111,843
-
(218,059)
811,299
-
599,792
211,507
-
-
-
-
593,240
-
6,505
586,735
bulan/ months
209
2014 Annual Report Rabobank Indonesia
-2
Total Liabilitas/Total Liabilities
Selisih aset dengan Kewajiban/Differences between assets & liabilities
Kewajiban lainnya/Other liabilities
A.
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference between Receivables and Payables in Administrative Accounts
Selisih/Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif/Cummulative differences
Kontijensi/Contigencies
2.
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Administrative Account Payables
Komitmen/Commitments
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative account payables
1.
B.
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Administrative Account Receivables
Komitmen/Commitments
Kontijensi/Contigencies
1.
2.
Tagihan Rekening Administratif/Administrative account receivables
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
II
Lain-lain/Others
6.
7.
Pinjaman yang Diterima/Fund borrowings
Surat Berharga yang Diterbitkan/
Kewajiban pada bank lain/Liabilities to other banks
Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
Dana Pihak Ketiga/Third party funding
5.
4.
3.
2.
1.
Kewajiban/Liabilities
Lain-lain/Others
B.
7.
Total Aset/Total Assets
Tagihan lainnya/Other receivables
Kredit yang diberikan/Loans
Surat Berharga/Marketable securities
Penempatan pada bank lain/Placements with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia/Placements with Bank Indonesia
6.
5.
4.
3.
2.
Kas/Cash
Aset/Assets
1.
A
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
-1
I
Pos-pos/Accounts
No.
-3
Saldo/ Balance
-4
< 1 bulan/ month
-5
1-3 bulan/ months
-6
3-6 bulan/ months
-7
6-12 bulan/ months
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
Tabel 9.2.b. Pengungkapan profil maturitas valas - Bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak Foreign currency maturity profile - Consolidated, Bank as a subsidiary
-8
>12 bulan/ months
-9
Saldo/ Balance
-10
< 1 bulan/ month
-11
1-3 bulan/ months
-12
3-6 bulan/ months
-13
6-12 bulan/ months
Jatuh Tempo/Maturity
31 Desember 2013/December 31, 2013
-14
>12 bulan/ months
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT. Bank Rabobank International Indonesia
Plaza 89, Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2550 8989 Fax. : (021) 252 0875 www.rabobank.co.id