Annual Report 2015 PT. Bank Rabobank International Indonesia
2
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group • Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Daftar isi index
1
Informasi korporasi Corporate information
2
Profil Rabobank Indonesia dan Rabobank Group Profile of Rabobank Indonesia and Rabobank Group
3
Struktur Pemegang Saham Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Shareholder Structure
8
Ikhtisar keuangan Financial highlights
10
Kata pengantar Presiden Komisaris President Commissioner’s foreword
14
Laporan Presiden Direktur President Director’s report
16
Peristiwa 2015 Highlights 2015
20
Laporan Manajemen Management report
26
Dewan Komisaris Board of Commissioners
30
Direksi Board of Directors
33
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
38
Manajemen risiko Risk management
60
Pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan implementasi manajemen risiko Disclosure of capital, risk exposure, and risk management implementation
68
TI dan operasional IT and operations
90
Memberdayakan sumber daya manusia Empowering human resources
92
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
96
Pengurus bank dan pejabat teras Management and key officers
100
Struktur organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia organization chart
102
Pernyataan Acknowledgement
104
Jaringan kantor Office network
105
Lampiran A: Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Attachment A: Financial Statement and Independent Auditor’s Report
107
Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko Attachment B: Tables - Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management
220
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Informasi korporasi
Corporate information n Nama perusahaan
n Komposisi pemegang saham
Company name
Shareholders composition
PT Bank Rabobank International Indonesia
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A PT Aditirta Suryasentosa PT Antarindo Optima PT Antariksabuana Citanagara PT Mitra Usaha Kencana Sejati
n Alamat kantor*
Office address* Plaza 89, Ground Floor Jl. H.R Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940, Indonesia Tel. (021) 2550 8989 Fax. (021) 252 0875 Website: www.rabobank.co.id
n Auditor
Auditors Ernst & Young Purwantono, Sungkoro & Surja
n Tanggal pendirian
n Dewan Komisaris
Date of establishment
Board of Commissioners
11 April 1990 Akta Notaris Winnie Hadiprodjo, SH., pengganti Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 tanggal 31 Mei 1990 Notarial Deed of Winnie Hadiprojo, SH., substitute of Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Ministry of Justice of the Republic of Indonesia Approval No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 dated 31 May 1990
Hendrik Adams
Komisaris Independen Independent Commissioner
Widiyarto S. Sumitro
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pardi Sudradjat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Martijn H. Schouten Geert-Jan Beuming
Keputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 juncto Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37KEP. DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000
Presiden Direktur President Director Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Johan Maarten Loth Direktur Director Lim Tjoen Hong
Decree of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 998/KMK.013/1990 dated 29 August 1990 juncto Decree of Senior Deputy Governor Bank Indonesia Number: 2/37KEP. DGS/2000 dated 6 December 2000
Direktur Director**
Jopie Jusuf
Direktur Director
Rusli Sutanto
Direktur Director***
Operations commencement date
Heradian Yoto
Direktur Director
24 September 1990
Ponky Nayarana Pudijanto
n Tanggal mulai beroperasi
2
Presiden Komisaris President Commissioner
Board of Directors
Business license
Jan Alexander Pruijs
n Direksi
n Izin usaha
(*) Alamat baru mulai bulan April 2016 New address from April 2016 Noble House, 30th floor Jl. Ide Anak Agung Gde Agung (Lingkar Mega Kuningan) Kav. E.4.2 No. 2 Jakarta 12950 T. 62-21-30021888 F. 62-21-30021999
73.79% 10.34% 10.34% 5.17% 0.35%
Direktur Director
(**) Pengangkatan dalam proses Rapat Umum Pemegang Saham In the General Shareholders Meeting appointment process (***) Memasuki masa pensiun tanggal 4 Februari 2016 Retired effective on February 4, 2016
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Profil Rabobank Indonesia dan Rabobank Group
Profile of Rabobank Indonesia and Rabobank Group Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia atau PT. Bank Rabobank International Indonesia mulai beroperasi tanggal 24 September 1990 dan mengawali bisnisnya dengan memberikan pelayanan perbankan korporasi. Sebagai anak perusahaan Rabobank Group yang berpusat di Belanda, Rabobank Indonesia memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang pangan dan agribisnis, sehingga berkembang dengan banyak nasabah dalam bidang ini. Pada tahun 2008, Rabobank Indonesia mulai memasuki bisnis perbankan ritel (perbankan komersial dan perbankan UKM) dengan target utama perusahaan menengah dan para pengusaha. Adalah visi bank untuk tumbuh cepat di Indonesia dengan fokus kepada sektor pangan dan agribisnis. Rabobank Indonesia tidak hadir hanya untuk bisnis tetapi ingin berperan dalam dalam menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan bagi penduduk Indonesia yang terus bertambah. Hal ini sejalan dengan Banking for Food, strategi pertumbuhan Rabobank Indonesia untuk tumbuh di Indonesia dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan dan akses kepada jaringan Rabobank di 40 negara di dunia.
Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia, also known as PT. Bank Rabobank International Indonesia, commenced operations on September 24, 1990, initially providing corporate banking services. As a subsidiary of the Netherlands-based Rabobank Group, Rabobank Indonesia possesses a profound understanding of the food and agribusiness sector, and has therefore been able to expand its client base in this sector. In 2008, Rabobank Indonesia entered the retail banking business (commercial banking and SME banking) mainly targeting medium enterprises and entrepreneurs. It is the bank’s vision to achieve accelerated growth, thus becoming one of Indonesia’s leading food and agribusiness-related banks. Rabobank Indonesia wishes to affirm that it is not here simply to do business. We are here to contribute in providing enough food, on a sustainable basis, for Indonesia’s growing population. This is in accord with ‘Banking for Food’, Rabobank Indonesia’s growth strategy, to expand coverage in Indonesia by providing access to finance, access to knowledge, and access to Rabobank’s vibrant network in 40 countries.
3
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Bagi Rabobank Indonesia, sektor pangan dan agribisnis tidak terbatas pada makanan dan pertanian. Di dalamnya termasuk seluruh rantai pasok pangan dan agribisnis yang dimulai dari ladang hingga menjadi hidangan. Ini dimulai dari perusahaan bahan baku pertanian yang menyediakan benih, pupuk dan alat-alat pertanian, dan berakhir dengan peritel yang menjual produk yang siap dinikmati konsumen.
For Rabobank Indonesia, the food and agribusiness sector carries consequences that extend far beyond just food and agriculture. It covers the entire food and agribusiness supply chain, from farm to fork. This journey begins with farm input companies that produce seeds, fertilizers and farm equipment, and proceeds to a terminus with retailers selling products ready to be enjoyed by consumers.
Rabobank Indonesia Offices
Sumatera Utara
Riau
Kepulauan Riau
Kalimantan Barat
Sumatera Selatan
Lampung
Jakarta Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah Jawa Timur Yogyakarta
4
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Saat ini Rabobank Indonesia memiliki 34 kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dan melayani nasabah perbankan korporasi dan perbankan bisnis.
Rabobank Indonesia currently operates 34 branches, subbranches and cash offices stretching across Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, serving both corporate banking and business banking clients.
Misi
Mission
Misi Rabobank Indonesia adalah menjadi salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia yang melayani perusahaan dan para pengusaha, memberikan kontribusi kepada masyarakat, dan berperan aktif dalam inisiatif yang berkaitan dengan kebersinambungan dan ketahanan pangan.
Rabobank Indonesia’s mission is to become one of Indonesia’s leading food and agribusiness banks, serving businesses and entrepreneurs, thus contributing to society, an institution actively involved in food sustainability and security-related initiatives.
Sulawesi Selatan
5
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
6
Nilai-nilai dasar
Core values
NIlai-nilai dasar yang melandasi perilaku di Rabobank Indonesia adalah CRISP, yaitu Cooperative values (nilai-nilai koperasi): Respect, Integrity, Sustainability, Professionalism. • Respect (saling menghargai): dasar dari kerjasama bank adalah rasa hormat, penghargaan dan komitmen; • Integrity (integritas): dalam kerjasama-kerjasamanya, bank ingin bertindak secara adil, jujur, teliti dan dapat dipercaya; • Sustainability (kebersinambungan): Bank berkeinginan untuk membangun masyarakat yang berkesinambungan dengan memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan ekologi; • Professionalism (profesionalisme): Bank melayani nasabahnya dengan menawarkan pengetahuan dan fasilitas tingkat tinggi.
Rabobank Indonesia’s conduct is based on a set of values the acronym for which is CRISP Cooperative values: Respect, Integrity, Sustainability and Professionalism. • Respect: the bank’s basis for collaboration is respect, appreciation and commitment; • Integrity: on its dealings, the bank wants to be fair, honest, conscientious and trustworthy;
Produk dan layanan
Products and services
Perbankan korporasi Divisi Perbankan Korporasi menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang untuk nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang food and agribusiness (pangan dan agrisbisnis).
Corporate banking The Corporate Banking Division provides a wide range of banking products and services, tailored to meet the specific needs of corporate clients in the food and agribusiness sector.
Produk dan layanannya adalah sebagai berikut: • Kredit dan pinjaman • Penggabungan & Pengambilalihan dan Advisori Korporasi • Pembiayaan korporasi • Global Financial Markets (GFM)/Treasury • Manajemen kas • Trade and supply chain financing
The following products and services are highlighted: • Credit and lending • Mergers & Acquisition and Corporate Advisory (MACA) • Corporate finance • Global Financial Markets (GFM)/Treasury • Cash management • Trade and supply chain financing
Perbankan bisnis Rabobank Indonesia menyediakan produk dan layanan perbankan untuk nasabah-nasabah komersial dan UKM yang memiliki usaha di berbagai bidang: • Rekening tabungan, giro dan deposito • Pinjaman UKM • Pinjaman komersial • Pinjaman konsumen (terbatas) • Pembiayaan perdagangan • Kartu ATM Rabo WorldPass • Layanan telepon 24-jam Rabo Access Center • Layanan lainnya (valuta asing, ekspor-impor, bank garansi, safe deposit box)
Business banking
Rabobank Group
Rabobank Group
Rabobank Group adalah sebuah penyedia layanan keuangan internasional yang beroperasi menggunakan prinsip-prinsip koperasi. Layanan yang ditawarkan adalah perbankan ritel, perbankan korporasi, private banking, leasing dan layanan real estate. Sebagai bank koperasi, Rabobank mengutamakan kepentingan nasabahnya dalam layanannya. Rabobank mengabdikan diri untuk menjadi sebuah bank koperasi
Rabobank Group is an international financial services provider, operating on the basis of cooperative principles. It offers retail banking, wholesale banking, private banking, leasing and real estate services. As a cooperative bank, Rabobank puts customers’ interests first in its services. Rabobank is thus dedicated to acting as a leading customer-
• Sustainability: the bank strives to help build a sustainable society, by making contributions in economic, social and ecological areas; • Professionalism: the bank serves its clients by offering a high level of intelligence and modern facilities.
Rabobank Indonesia provides the following array of products and services for commercial and SME customers: • • • • • • • •
Savings account, current account, time deposit SME lending Commercial lending Consumer lending (limited) Trade financing Rabo WorldPass ATM Card Rabo Access Center 24-hour phone banking services Other services (foreign exchange, export/import, bank guarantees, safe deposit boxes)
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
yang customer-centric (bank yang fokus kepada nasabah) yang memimpin di Belanda dan salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan di dunia. Rabobank Group terdiri dari Rabobank-Rabobank lokal yang otonom di Belanda dan organisasi pusatnya, yaitu Coöperatieve Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) dan anak perusahaan serta perusahaan asosiasinya di Belanda dan luar Belanda. Di dalamnya termasuk perusahaan leasing DLL (De Lage Landen) dan Rabo Real Estate. Saat ini Rabobank Group melayani sekitar 8,8 juta nasabah, hadir di 41 negara (termasuk Belanda) dan mempekerjakan sekitar 52.000 karyawan di seluruh dunia. centric cooperative bank in the Netherlands, and a leading food and agribusiness bank in the world. Rabobank Group is composed of autonomous local Rabobanks in the Netherlands and a centralized organization, the Coöperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland), along with its subsidiaries and associates in the Netherlands and abroad. This includes DLL Leasing Company (De Lage Landen) and Rabo Real Estate. Rabobank Group currently serves approximately 8.8 million clients, is present in 41 countries (including the Netherlands) and employs approximately 52,000 employees around the world.
7
Penghargaan/Award
Diberikan oleh/Presented by
Yen Bond of the Year
IFR (December 2015)
Annual awards 2015
Kanganews (December 2015)
Best Bank 2015
Annual Operational Risk & Regulation Award (October 2015)
World’s Safest Commercial Banks
Global Finance (September 2015)
World’s Safest Banks
Global Finance (September 2015)
Top 1000 World Banks
The Banker (July 2015)
Bonds Awards
Global Capital (May 2015)
Best (Samurai) Deal of 2014
Capital Eye (April 2015)
Samurai Bond Issuer of the Year
Thomson Reuters DealWatch (March 2015)
Best Investment Bank The Netherlands
Global Finance (February 2015)
Best FIG and Samurai Issuer
CMDPortal (December 2014)
Best European CP House
CMDPortal (December 2014)
World’s Safest Banks
Global Finance (September 2014)
World’s Safest Commercial Banks
Global Finance (September 2014)
Top 1000 world banks
The Banker (July 2014)
League tables Top 250 borrowers
IFR (June 2014)
Bonds Awards
Global Capital (May 2014)
Best Issuer
Finance Asia (April 2014)
Best Issuer of 2013
Capital Eye (April 2014)
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Struktur Pemegang Saham Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Shareholder Structure ¨ COOPERATIEVE RABOBANK U.A
PT MITRA USAHA KENCANA SEJATI
0.27%
79.73%
PT ADITIRTA SURYASENTOSA
PT ANTARINDO OPTIMA
8.00%
8.00%
PT ANTARIKSABUANA CITANAGARA
4.00%
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
8
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
9
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
10
Ikhtisar keuangan
Financial highlights
10
Tahun laporan 2015 adalah tahun di mana Rabobank Indonesia melakukan penyelarasan strategis sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food. Strategi Banking for Food adalah strategi Bank untuk fokus kepada sektor pangan dan agribisnis dalam mengembangkan bisnisnya yang dilakukan dengan menyediakan akses dana, akses pengetahuan, serta akses kepada jaringan global Rabobank.
Reporting year 2015 was a time of strategic alignment for Rabobank Indonesia, in line with its Banking for Food growth strategy, signifying the Bank’s focus on the food and agribusiness sector: it grew its franchise by providing access to finance, access to knowledge, and access to Rabobank’s global network.
Termasuk dalam strategi ini adalah restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi yang telah diselesaikan pada pertengahan 2015 dan langsung diikuti oleh implementasi Banking for Food.
This strategy involves restructuring the branch network and resetting the organization, an effort completed in 2015 and immediately followed by the implementation of Banking for Food.
Selain menjadi tahun penyelarasan strategis, tahun 2015 juga diwarnai oleh berbagai tantangan dalam bidang ekonomi dan perbankan yang berdampak besar terhadap situasi keuangan dan bisnis di Indonesia. Industri perbankan, baik di tingkat nasional maupun dunia, dihadapkan pada kondisi yang sangat menantang. Ketatnya likuiditas, tingginya biaya dana, biaya operasional, serta tingkat pertumbuhan kredit yang melambat adalah tantangan yang dihadapi industri perbankan dalam tahun ini. Kondisi tersebut di atas telah mempengaruhi kinerja keuangan dari Rabobank Indonesia, khususnya dalam hal perolehan laba.
In addition to being a year of strategic alignment, 2015 also saw a number of challenges to the economy and the banking industry, which have affected financial conditions and businesses in Indonesia. In fact, the banking industry around the world has faced severe challenges, with tight liquidity, high costs of funds and operational costs, and slower credit growth. This environment has impacted Rabobank Indonesia’s financial performance as well, particularly the Bank’s profitability.
Bank mencatat pendapatan bunga sebesar Rp1,402 triliun di tahun 2015, atau peningkatan 2,5% dari tahun 2014 yang terutama didorong oleh pertumbuhan kredit sampai dengan kuartal ketiga tahun 2015. Namun demikian, likuiditas pasar yang ketat selama tahun 2015 telah meningkatkan persaingan antar bank di sektor pendanaan, dan mendorong terjadinya biaya dana tinggi di Indonesia. Industri perbankan mengalihkan fokus likuiditasnya pada pendanaan berbunga tinggi yang mengakibatkan peningkatan biaya dana. Karena itu, pendapatan bunga bersih pada tahun 2015 hampir tidak bertumbuh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan nilai tukar Rupiah dan tingkat fluktuasi pasar yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 telah berdampak pada pendapatan lain yang sebagian berasal dari transaksi valuta asing.
The Bank recorded Rp1.402 trillion interest income in 2015, which is 2.5% higher than the 2014 figure; it was primarily prompted by growth in credit extending until the third quarter of 2015. However, tight market liquidity in 2015 has sparked competition in funding among banks, triggering high costs for funds in Indonesia. The increase in the cost of funds may be attributed to the high-interest funding which the banking industry pursued. As a result, the Bank’s net interest income in 2015 was relatively flat compared to that of the year before. Depreciation of the Rupiah, along with increasingly volatile markets (compared to 2014) has also impacted other income, notably foreign exchange transactions.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
11
Restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi yang dilakukan untuk mendukung fokus kepada sektor pangan dan agribisnis telah menyebabkan meningkatnya biaya operasional yang telah diantisipasi. Selain itu investasi proyek teknologi informasi yang juga sedang berjalan dilakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik kepada nasabah dalam produk maupun layanan. Restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi yang disertai investasi dalam teknologi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan mengendalikan beban operasional.
Restructuring of the branch network and resetting our focus toward the food and agribusiness sector has also incurred higher operational costs (which we did in fact anticipate). Furthermore, the bank is also investing in IT (Information Technology) projects to deliver a better customer experience with regard to products and services. The restructuring of the branch network and organization, combined with the investment in technology, aims to upgrade cost efficiency and suppress overhead costs.
Di luar biaya restrukturisasi, beban operasional lainnya meningkat 10% pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
In addition to costs for restructuring, other operational obligations have also risen, by an average of 10% in 2015, compared to the previous year.
Kinerja Bank pada tahun 2015 banyak dipengaruhi oleh tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia dan dunia. Kenaikan kredit bermasalah telah berdampak terhadap perolehan laba di mana bank mencatat kerugian setelah pajak sebesar Rp717,031 miliar pada tanggal 31 Desember 2015.
The Bank’s performance in 2015 was impacted by global economic challenges as well as those in Indonesia. An increase in Non-Performing Loans (NPL) has affected the Bank’s bottom line, which recorded a net loss of Rp717.031 billion as of December 31, 2015.
Di sisi neraca, pada akhir tahun 2015 jumlah aset bank menurun 4,9% dibandingkan tahun 2014 dari Rp16,08 triliun menjadi Rp15,29 triliun. Penurunan aset terutama disebabkan karena peningkatan cadangan kredit seiring dengan meningkatnya kredit bermasalah dan penurunan nilai surat berharga.
With regard to the balance sheet, the bank’s assets decreased by 4.9% compared to 2014, from Rp16.08 trillion to Rp15.29 trillion. This decline in assets was primarily caused by a higher impairment provision (the result of a higher NPL) and depreciation of certain marketable securities.
Kredit Perbankan Korporasi tumbuh dari Rp3,673 triliun di tahun 2014 menjadi Rp3,795 triliun di tahun 2015. Namun demikian, penurunan portofolio kredit Perbankan Bisnis menyebabkan terjadinya sedikit penurunan dari portofolio kredit total Rabobank Indonesia dari Rp11,713 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp11,694 triliun pada tahun 2015.
The Corporate Banking credit portfolio grew from Rp3.673 trillion in 2014 to Rp3.795 trillion in 2015. However, a decline in the Business Banking credit portfolio has resulted in a slight dip in Rabobank Indonesia’s total credit portfolio, moving from Rp11.713 trillion in 2014 to Rp11.694 trillion in 2015.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain tumbuh signifikan sebesar 48,6% pada tahun laporan.
Placements at Bank Indonesia and other banks have increased significantly by 48.6% in the reporting year.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
12
Portofolio dana pihak ketiga mengalami penurunan 14,37% dari Rp13,24 triliun menjadi Rp11,34 triliun. Penurunan ini sudah diantisipasi sebelumnya dan berkaitan dengan restrukturisasi jaringan kantor cabang dan juga pengendalian terhadap penghimpunan dana mahal. Likuiditas pasar yang ketat telah meningkatkan persaingan antar bank di sektor pendanaan, mendorong munculnya biaya dana tinggi di Indonesia. Di tengah kondisi seperti ini, Rabobank Indonesia tetap berupaya untuk menekan laju biaya dana mahal. Hal ini terlihat dari indikator peningkatan komposisi biaya dana murah dalam portofolio Dana Pihak Ketiga yang mengalami peningkatan dari 27% pada tahun 2014 menjadi 29% pada tahun 2015. Peningkatan penghimpunan dana murah tabungan dan giro merupakan hasil dari kegiatan penjualan, promosi dan program produk. Selain itu, pertumbuhan simpanan nasabah juga disesuaikan dengan pertumbuhan kredit.
Third-party funds dropped by 14.37%, from Rp13.24 trillion to Rp11.34 trillion. The lower level of third-party funds followed the branch network restructuring and control of high-cost funds, as anticipated. Tight liquidity has increased competition among banks in funding, triggering the cost of funds in Indonesia to rise steeply. Rabobank Indonesia’s response to this situation is to impose controls on the inflow of high-cost funds. This is demonstrated by an increase in the percentage of low-cost third-party funds, going from 27% in 2014 to 29% in 2015, as a result of sales, promotions, and product program activities. Furthermore, growth in customer savings is managed according to credit growth.
Strategy Banking for Food mendapat dukungan dari Rabobank Group, perusahaan induk Rabobank Indonesia yang berpusat di Belanda. Sehubungan dengan hal ini Rabobank Group telah menyuntikkan modal US$35 juta pada bulan Mei 2015 dan menyetujui modal tambahan sebesar US$26 juta di bulan Desember 2015. Namun demikian proses penambahan modal masih berlangsung pada akhir tahun 2015 sehingga suntikan modal tambahan akan diperhitungkan dalam KPMM (Kecukupan Penyediaan Modal Minimum) pada bulan Februari 2016.
Rabobank Indonesia’s Banking for Food growth strategy has the support of Rabobank Group, the Bank’s parent company based in the Netherlands, which injected US$35 million in May 2015, and has also approved additional capital of US$26 million in December 2015. The final process of the additional capital injection was still in progress as of the end of 2015, and will therefore be included in the CAR (Capital Adequacy Ratio) calculation in February 2016.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
2015
2014
(dalam jutaan Rupiah)/ (dalam jutaan Rupiah)/ (in million Rupiah) (in million Rupiah) Disajikan kembali/ Restated Neraca Total aktiva Total kredit Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Total ekuitas Simpanan nasabah Pinjaman subordinasi
15.292.213 11.694.101 (868.114)
16.082.686 11.712.944 (180.468)
1.518.767 11.338.414 637.556
1.431.491 13.240.078 603.769
Balance sheet Total assets Total loans Allowance for impairment losses Total equity Customer deposits Subordinated loans
Profit and loss account
1.401.563 (765.656) 50.751 (751.148) (746.026)
1.367.372 (737.182) 55.652 (586.681) (37.159)
(810.516) (21.203)
62.002 (20.049)
114.688 (717.031)
(18.673) 23.280
Interest income Interest expense Other operating income Other operating expense* Provision for impairment losses on financial assets Income from operations Non-operating income (expense) - net Income tax expenses - net Income (Loss) for the year
13,27%
15,06%
8,41% 1,21% -5,09% -56,23% 3,57% 103,14% 807
3,54% 2,23% 0,28% 1,76% 3,43% 88,51% 1.398
Perhitungan laba rugi Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya* Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Laba operasional Pendapatan (Beban) non operasional netto Beban pajak netto Laba (Rugi) tahun berjalan Rasio keuangan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Non Performing Loans (NPL) - Gross Non Performing Loans (NPL) - Netto Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR) Jumlah karyawan pekerja penuh (orang) Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia di mana penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam bahasa Inggris. *) Termasuk biaya restrukturisasi di tahun 2015.
13
Financial ratios Capital Adequacy Ratio (CAR) Non Performing Loans (NPL) - Gross Non Performing Loans (NPL) - Netto Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR) Full-time employees (persons)
Figures in this table are written according to Indonesian grammar where full-stops and commas are reversed in English grammar. *) Includes 2015 restructuring costs.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Kata pengantar Presiden Komisaris President Commissioner’s foreword
14
Dengan gembira saya sampaikan bahwa Rabobank Indonesia (PT. Bank Rabobank International Indonesia) telah menyelesaikan restrukturisasi kantor cabang dan organisasi dengan baik pada pertengahan 2015 dan dengan segera telah mulai mengimplementasikan strategi pertumbuhan Banking for Food.
It is a pleasure to inform you that Rabobank Indonesia (PT. Bank Rabobank International Indonesia) has successfully restructured its branch network and organization in 2015 and has immediately started the implementation of the Banking for Food growth strategy.
Banking for Food adalah strategi pertumbuhan Rabobank Indonesia yang selaras dengan visi global Rabobank untuk fokus kepada sektor pangan dan agribisnis dalam mengembangkan bisnis. Sejalan dengan Banking for Food, Rabobank Indonesia bermaksud untuk berkontribusi dalam mengembangkan sektor pangan dan agribisnis dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan global Rabobank.
Banking for Food is Rabobank Indonesia’s growth strategy aligned to Rabobank’s global vision to focus on the food and agribusiness sector in growing its franchise. In line with Banking for Food, Rabobank Indonesia would like to contribute in growing the food and agribusiness sector by providing access to finance, access to food and agribusiness knowledge, and access to Rabobank’s global network.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh Rabobank Group yang berpusat di Belanda, dan mengingat pentingnya sektor ini untuk Indonesia serta peluang yang dimilikinya, maka Rabobank Indonesia beraspirasi untuk menjadi sebuah bank pangan dan agribisnis terkemuka yang melayani nasabahnya “from farm to fork” atau “dari ladang hingga menjadi hidangan” di seluruh mata rantai pasoknya (supply chain).
Given the food and agribusiness expertise and experience of the Netherlands-based Rabobank Group, the significance and opportunities of this sector in Indonesia, Rabobank Indonesia aspires to becoming a leading food and agribusiness bank, serving customers “from farm to fork” throughout the supply chain.
Atas nama Dewan Komisaris Rabobank Indonesia, saya ingin menyampaikan pencapaian dan juga tantangan yang dihadapi bank dalam perjalanannya untuk menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia yang melayani nasabah Perbankan Korporasi dan Perbankan Bisnis (Komersial dan UKM) yang bergerak di sektor pangan dan agribisnis.
On behalf of the Board of Commissioners of Rabobank Indonesia, I would like to highlight the achievements and the challenges of the bank in its transformation journey to becoming a leading bank serving Corporate Banking and Business Banking (Commercial and SME) customers in the food and agribusiness sector.
Dari segi kinerja bisnis, kredit Perbankan Korporasi tumbuh dari Rp3,673 triliun di tahun 2014 menjadi Rp3,795 triliun di 2015. Namun demikian, penurunan portofolio kredit Perbankan Bisnis menyebabkan terjadinya sedikit penurunan dari portofolio kredit total Rabobank Indonesia dari Rp11,713 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp11,694 triliun pada tahun 2015.
With regard to business performance, the Corporate Banking portfolio grew from Rp3.673 trillion in 2014 to Rp3.795 trillion in 2015. However, a decline in the Business Banking credit portfolio has caused a slight decline in Rabobank Indonesia’s total credit portfolio from Rp11.713 trillion in 2014 to Rp11.694 trillion in 2015.
Perekonomian dunia di tahun 2015 tumbuh lebih lambat yaitu sebesar 3,1% dibandingkan pada tahun 2014 yang mencapai 3,4%. Pada saat yang sama Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat dari 5,0% menjadi 4,8%. Kondisi ekonomi pada tahun laporan telah mempengaruhi bisnis beberapa nasabah dan kinerja keuangan bank. Kenaikan kredit bermasalah telah berdampak kepada kinerja bank yang mencatat kerugian sebesar Rp717,031 miliar per 31 Desember 2015.
The year 2015 saw a slower world economic growth which dropped from 3.4% in 2014 to 3.1% in 2015. Within the same period Indonesia also experienced a slower economic growth which declined from 5.0% to 4.8%. The reporting year’s economic condition has affected some of our clients’ businesses and the bank’s financial performance. A higher NPL (Non-Performing Loans) has impacted the bank’s performance which recorded a net loss of Rp717.031 billion on December 31, 2015.
Sehubungan dengan hal ini, Rabobank Indonesia telah mengambil dua langkah penting sebagai langkah mitigasi risiko kredit di tahun 2016. Yang pertama, untuk Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia akan lebih fokus kepada sektor
With this in mind, Rabobank Indonesia has undertaken two important measures to mitigate credit risk in 2016. First of all, with regard to Business Banking, Rabobank Indonesia will have more focus on lending to the food and agribusiness
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
pangan dan agribisnis yang memiliki kinerja yang baik dalam penyaluran kredit. Hal ini juga sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food. Perbankan Korporasi sudah lebih dahulu fokus kepada sektor ini sejak beberapa tahun yang lalu. Dengan portofolionya yang sudah 100% pangan dan agribisnis, Perbankan Korporasi memiliki kinerja yang baik sesuai harapan.
sector which has performed well. This is also in line with the Banking for Food growth strategy. Corporate Banking started to focus on this sector a few years earlier. Having a 100% food and agribusiness portfolio, Corporate Banking is performing well as expected.
Yang ke dua adalah Project Wakatobi yang telah diluncurkan pada bulan Oktober 2015. Project Wakatobi adalah proyek Kepatuhan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya hal-hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan regulasi lokal, kebijakan Rabobank Group, dan kebijakan Rabobank Indonesia. Kami bermaksud melakukan mitigasinya serta menciptakan proses dan budaya Kepatuhan yang kuat di Rabobank Indonesia. Sehubungan dengan mitigasi risiko kredit, Project Wakatobi akan mengidentifikasi dan melakukan mitigasi atas kelemahan yang ada dalam pelaksanaan CDD (Customer Due Diligence).
Secondly, is the launch of Project Wakatobi in October 2015. Project Wakatobi is a Compliance project which aims to identify potential gaps between local regulations, Rabobank Group policies, and Rabobank Indonesia’s policies. We intend to mitigate the gaps, and create a solid Compliance process and culture at Rabobank Indonesia. With regard to credit risk mitigation, Project Wakatobi will identify and mitigate the gaps in the implementation of CDD (Customer Due Diligence).
Sebagai badan pengawas yang mengawasi operasional Bank, aktivitas Dewan Komisaris fokus kepada pemantauan dan evaluasi atas efektivitas implementasi dari prinsip Tatalaksana Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG) serta praktek-praktek terbaik dalam industri ini. Termasuk di dalamnya kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang telah ditetapkan oleh regulator. Perkenankanlah saya, atas nama Dewan Komisaris, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada tiga komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Audit dan Kepatuhan, Remunerasi & Nominasi, dan Risk Monitoring atas bantuannya dalam memberikan rekomendasi yang diperlukan yang secara efektif telah mendukung kewajiban serta tanggung jawab kami.
As the supervisory body overseeing the Bank’s operations, the activities of the Board of Commissioners is focused on the continuous monitoring and evaluation of the effective implementation of Good Corporate Governance principles and best practices in the industry. This includes compliance with the rules and regulations promulgated by the regulatory authorities. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the three committees under the Board of Commissioners: Audit and Compliance, Remuneration & Nomination, and Risk Monitoring, for their work in providing the necessary recommendations which effectively support our respective duties and responsibilities.
Terima kasih secara tulus kami sampaikan kepada Direksi dan staf Rabobank Indonesia atas kerja keras serta dedikasinya, kepada Otoritas Jasa Keuangan atas arahan dan dukungannya, dan kepada Nasabah kami atas dukungan yang telah diberikan.
Our gratitude to the Rabobank Indonesia Board of Directors and staff for their hard-work and continued dedication, Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) for their guidance and direction, and our Customers for all their support.
Kami mohon dukungan Anda yang berkelanjutan dalam menjadikan Rabobank Indonesia salah satu bank terdepan dalam melayani sektor pangan dan agribisnis.
We look forward to your continued support in transforming Rabobank Indonesia into a leading food and agribusiness bank.
Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris | President Commissioner
15
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Laporan Presiden Direktur President Director’s report
16
Rabobank Indonesia memiliki rencana besar untuk tumbuh dan beraspirasi untuk menjadi bank pangan dan agribisnis terdepan di Indonesia. Aspirasi ini akan diwujudkan melalui Banking for Food, rencana pertumbuhan strategis Rabobank Indonesia yang sudah mulai diimplementasikan. Sejalan dengan fokus bank kepada sektor pangan dan agribisnis, maka tahun 2015 merupakan tahun di mana Rabobank melakukan penyelarasan strategis sehubungan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food. Proses penyelarasan strategis terus berlanjut dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana.
Rabobank Indonesia has great plans for growth, and aspires to become the leading food and agribusiness bank in Indonesia. Rabobank Indonesia has started implementing its Banking for Food strategic growth plan, which will bring this aspiration to life. As the Bank focuses on the food and agribusiness sector, 2015 was the year of strategic alignment for the bank’s Banking for Food growth strategy. The strategic alignment process continues, and has made good progress, as planned.
Banking for Food Penduduk dunia diperkirakan akan bertambah dari 7 miliar jiwa pada saat ini menjadi 9 miliar pada tahun 2050. Di Indonesia, jumlah penduduk diperkirakan akan tumbuh dari sekitar 255 juta jiwa pada saat ini menjadi 366 juta pada 2050. Indonesia dan dunia dihadapkan pada tantangan untuk menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan untuk penduduk yang bertambah dengan sumber daya yang terbatas.
Banking for Food The world’s population is expected to grow from 7 billion today to 9 billion in 2050. The population of Indonesia alone is forecasted to grow from 255 million today to approximately 366 million by 2050. Consequently, Indonesia and the world will face a challenge of providing enough food, sustainably, with limited resources for a growing population.
Strategi pertumbuhan Banking for Food menyiapkan Rabobank Indonesia untuk hadir tidak untuk bisnis semata: kami hadir untuk memberikan kontribusi dalam menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan bagi penduduk Indonesia yang terus bertambah. Ini dilakukan Rabobank Indonesia dengan menyediakan akses dana, akses pengetahuan pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan global Rabobank.
Rabobank Indonesia’s Banking for Food growth strategy has prepared the bank for a greater cause, one that extends beyond business: we are here to contribute to providing sufficient food, sustainably, for Indonesia’s growing population through providing access to finance, access to food and agribusiness knowledge, and access to Rabobank’s global
Strategi pertumbuhan Banking for Food didukung secara penuh oleh Rabobank Group, perusahaan induk Rabobank Indonesia yang berpusat di Belanda, yang telah menyuntikkan modal US$35 juta pada bulan Mei 2015. Rabobank Group juga telah menyetujui modal tambahan US$26 juta pada bulan Desember 2015. Laba bersih Rabobank Group sendiri telah meningkat 20% menjadi Euro 2,214 miliar per 31 Desember 2015.
The Banking for Food growth strategy has the full support of Rabobank Group, Rabobank Indonesia’s parent company in the Netherlands, which injected US$35 million capital in May 2015. Rabobank Group also approved US$26 million additional capital in December 2015. Rabobank Group’s net profit increased by 20% to € 2.214 billion as of December 31, 2015.
Untuk melaksanakan strategi Banking for Food, pada tahun 2015 Rabobank Indonesia melakukan restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi, yang juga dikenal dengan Project Kelimutu. Hal ini dilakukan agar bank dapat fokus kepada cabang-cabang yang lebih potensial dalam membiayai sektor pangan dan agribisnis. Karena itu pada tahun 2015 kami menutup 55 kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor kas dan dengan berat hati harus memberhentikan sejumlah staf. Jumlah staf berkurang dari 1398 orang pada tahun 2014 menjadi 807 orang
To execute this Banking for Food strategy, in 2015 Rabobank Indonesia restructured its branch network and organisation in a project known as Project Kelimutu. The purpose was to allow the bank to focus on branches, which have higher potential in financing the food and agribusiness sector. In 2015 we closed 55 branches, sub-branches and cash offices, and unfortunately had to release a number of staff in the process, with a payroll declining from 1398 in 2014 to 807 in 2015. The implementation of Banking for Food has
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
17
pada tahun 2015. Implementasi Banking for Food telah berlangsung sesuai dengan rencana dan saat ini Rabobank Indonesia melayani nasabah perbankan korporasi, perbankan bisnis (perbankan komersial dan UKM) melalui 34 kantor cabang dan cabang pembantu di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.
progressed as planned, and currently Rabobank Indonesia serves Corporate Banking and Business Banking customers through a network of 34 branches and sub-branches in Java, Sumatra, Sulawesi and Kalimantan.
Kinerja keuangan Tahun laporan 2015 adalah tahun di mana bank fokus kepada restrukturisasi sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food. Restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi yang dilakukan untuk mendukung fokus kepada sektor pangan dan agribisnis telah menyebabkan meningkatnya biaya operasional yang sudah diantisipasi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan beban operasional lainnya, yang di dalamnya termasuk biaya restrukturisasi, yang meningkat dari Rp586,681 miliar menjadi Rp751,148 miliar.
Financial performance The 2015 reporting year saw the bank focus on restructuring, in alignment with the Banking for Food growth strategy. The restructuring of the branch network and organisation to focus on food and agribusiness has in fact raised operational costs, a development which was anticipated. This is reflected by the increase in other operating expenses, which include restructuring costs, from Rp586.681 billion to Rp751.148 billion.
Kenaikan kredit bermasalah (Non-Performing Loans) menyebabkan peningkatan beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dari Rp37,159 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp746,026 miliar pada tahun 2015. Ini ditambah dengan biaya yang berkaitan dengan restrukturisasi telah menyebabkan bank mencatat kerugian sebesar Rp717,031 miliar per 31 Desember 2015. Sebagai langkah mitigasi kredit bermasalah, pada tahun 2016, bank telah mengidentifikasi sektor-sektor berisiko tinggi dan, sejalan dengan strategy bank, akan semakin fokus kepada sektor pangan dan agribisnis memiliki kinerja yang baik dan risiko lebih rendah untuk Perbankan Bisnis. Hal ini sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food. Portofolio kredit Perbankan Korporasi sudah 100% disalurkan untuk sektor pangan dan agribisnis.
An increase in Non-Performing Loans has resulted in a significant increase in provisions for impairment, rising from Rp37.159 billion in 2014 to Rp746.026 billion in 2015. This, together with costs related to restructuring, has led to a net loss of Rp717.031 billion, recorded on December 31, 2015. To mitigate the further risk of Non-Performing Loans in 2016, the bank has identified high-risk sectors to avoid and, in line with bank strategy, will have more emphasis on the lower-risk food and agribusiness sector for Business Banking lending, an area which has performed well. This is in line with the Banking for Food strategy. The Corporate Banking lending portfolio is already 100% dedicated to food and agribusiness.
Pengembangan sumber daya manusia Sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food di mana Rabobank Indonesia fokus kepada sektor pangan dan agribisnis dalam mengembangkan bisnisnya, maka strategi pengembangan sumber daya manusia juga mengalami penyesuaian.
Human resources development Rabobank Indonesia has made adjustments to the bank’s human resources development strategy, as it focuses on the food and agribusiness sector in growing its franchise.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana bank dapat memberikan pengetahuan mengenai potensi yang dimiliki sektor pangan dan agribisnis serta komoditas
One of the challenges is to ascertain how the bank can build knowledge on the opportunities of Indonesia’s food and agribusiness sector and key commodities and share it with
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
18
unggulan Indonesia kepada seluruh karyawan. Ini adalah latar belakang diluncurkannya F&A Academy (Food & Agribusiness Academy) di Rabobank Indonesia pada tahun 2015.
all staff. This is the background of the launch of Rabobank Indonesia’s F&A (Food & Agribusiness) Academy in 2015.
F&A Academy adalah program yang terstruktur dan berkesinambungan yang diberikan melalui pelatihan dalam kelas, lokakarya dan e-learning. Program ini bertujuan untuk menunjukkan potensi yang luar biasa dalam sektor pangan dan agribisnis serta meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai komoditas-komoditas penting di Indonesia serta rantai pasoknya.
F&A Academy is a sustainable and structured educational institution delivering through classroom-training, workshops and e-learning. This program aims to showcase the vast opportunities in the food and agribusiness sector and to build staff knowledge on Indonesia’s key commodities and supply chain.
Pada tahun 2015 terdapat 143 program pelatihan yang dilaksanakan dalam 364 kelas dan diikuti oleh ekuivalen sebanyak 6.118 peserta pelatihan. Termasuk di dalamnya adalah pelatihan manajemen risiko, manajemen perbankan, kredit, audit, dan teknologi yang telah diberikan kepada 429 peserta, dan pelatihan komunikasi, servis, bahasa Inggris dan kepemimpinan yang telah diberikan kepada 5.665 peserta. Dalam hubungannya dengan regulator Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pelatihan telah diberikan kepada 24 karyawan.
In 2015, there were 143 training programs conducted through 364 classes and attended by an equivalent of 6,118 participants. 429 participants attended training on risk management, bank management, credit, audit and technology, and 5,665 participants attended training on communications, service, English, and leadership. 24 participants completed regulatory training related to Bank Indonesia and OJK (Otoritas Jasa Keuangan or Financial Services Authority).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diarahkan untuk mengembangkan sektor pangan dan agribisnis di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani, pedagang kecil, serta masyarakat berpenghasilan rendah dengan cara berbagi pengetahuan, memberikan bantuan teknis dan akses dana.
Corporate Social Responsibility CSR (Corporate Social Responsibility) activities are aimed at contributing to development of the food and agribusiness sector, and improve the welfare of smallholder farmers, street vendors and low-income groups, by sharing knowledge, providing access to finance, and technical assistance.
Rabobank Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi mengenai produk-produk bank di pasar-pasar di Jakarta. Sasaran program ini adalah pedagang kaki lima dan karyawan dari pemilik kios-kios di pasar, yang merupakan bagian dari rantai pasok pangan dan agribisnis. Staf Rabobank Indonesia memperkenalkan produk TabunganKu yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang hanya mensyaratkan saldo minimum Rp20.000.
Rabobank Indonesia initiated a number of activities to introduce banking products in the traditional markets of Jakarta. The target groups are the street vendors and employees of shop owners who are all part of the food and agribusiness supply chain. Rabobank Indonesia staff introduced TabunganKu, a product developed by OJK (Otoritas Jasa Keuangan) which only requires a minimum balance of Rp20,000.
Sejak tahun 2009 Rabobank Indonesia memberikan beasiswa kepada mahasiswa S-1 Institut Pertanian Bogor yang kurang mampu secara finansial namun memiliki potensi menjadi pemimpin dalam sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan. Saat ini terdapat 6 orang mahasiswa yang tercatat dalam program beasiswa ini yang dikenal dengan Rabobank Undergraduate Scholarship.
Since 2009 Rabobank Indonesia has sponsored those financially-underprivileged undergraduate students of Institut Pertanian Bogor (Bogor Agriculture Institute) who have shown potential to become Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness. There are six students currently enrolled in the program known as Rabobank Undergraduate Scholarship.
Pemberdayaan petani dan peternak agar dapat mandiri yang dilakukan melalui koperasi adalah kegiatan yang dilakukan melalui Rabobank Foundation. Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group dengan pengalaman sekitar 40 tahun dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Saat ini Rabobank Foundation mengelola 35 proyek yang melibatkan 29 mitra di Jawa, Sumatera, Sulawesi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan cara memberikan pinjaman dan bantuan teknis kepada petani/peternak melalui koperasi.
Empowering smallholder farmers to gain independence through cooperatives is something which the bank carries out through Rabobank Foundation, a Division under Rabobank Group with nearly 40 years of experience in managing projects related to cooperatives, banking and agriculture. Rabobank Foundation currently manages 35 projects involving 29 partners in Java, Sumatra and Sulawesi, aiming to improve welfare by providing access to finance and technical assistance to smallholders, working through cooperatives.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Meraih sukses dengan mendukung sektor pangan dan agribisnis Sektor pangan dan agribisnis adalah sektor penting dengan masa depan yang sangat cerah di Indonesia dan Rabobank Indonesia siap meraih sukses dengan mendukung sektor ini. Adalah suatu hal yang menggembirakan untuk menyampaikan kepada Anda bahwa strategi pertumbuhan Banking for Food telah memberikan hasil awal yang baik. Perbankan Bisnis yang pada akhir tahun 2014 memiliki portofolio di sektor pangan dan agribisnis sebesar 24%, pada akhir 2015 telah bertambah menjadi 28%. Seperti yang disampaikan sebelumnya, portofolio Perbankan Korporasi sudah 100% berasal dari sektor pangan dan agribisnis.
We will succeed by supporting the food and agribusiness sector Food and agribusiness is a key sector which holds a great future in Indonesia and I am confident that Rabobank will succeed by supporting this sector. It is a great pleasure to inform you that the Banking for Food growth strategy has shown good initial results. The Business Banking food and agribusiness portfolio has grown from 24% at year-end 2014 to 28% at year-end 2015. As mentioned earlier, the Corporate Banking portfolio is already 100% food and agribusiness.
Rabobank Indonesia telah menyelesaikan restrukturisasi kantor cabang dengan baik untuk fokus kepada daerahdaerah dengan peluang besar di sektor pangan dan agribisnis. Rabobank Indonesia akan terus membangun kapasitasnya dalam bidang ini agar dapat mendukung pengusaha dalam mengembangkan bisnis pangan dan agribisnis, membangun bisnis baru, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Rabobank Indonesia has completed the restructuring of the branch network and is now focused on areas that hold great opportunities in food and agribusiness. Rabobank Indonesia will continue to build its capacity in this area to support entrepreneurs in growing food and agribusinesses, set up new businesses, create jobs and contribute to Indonesia’s economic growth.
Saya akhiri laporan ini dengan mengucapkan terima kasih secara tulus kepada para Nasabah atas kepercayaan serta dukungan yang telah diberikan, kepada Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan atas bimbingan dan arahannya, serta kepada karyawan atas kerja keras dan dedikasinya.
Let me close by extending my sincere appreciation to our Customers for their trust and support, our Commissioners and Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) for their guidance and direction, and to Rabobank Indonesia staff for their commitment and dedication.
Kita sambut tahun 2016 dengan penuh keyakinan serta komitmen dari Rabobank Indonesia untuk lebih dari sekedar melakukan bisnis – kami ingin memberikan kontribusi dalam menghadapi tantangan untuk menyediakan cukup makanan secara berkesinambungan bagi penduduk Indonesia yang terus bertambah dengan menyediakan akses dana, akses pengetahuan, serta akses kepada jaringan global Rabobank.
We welcome 2016 with confidence and the commitment that Rabobank Indonesia’s presence extends beyond business -- we want to contribute to addressing the challenge of providing enough food, sustainably, for Indonesia’s growing population, through access to finance, access to knowledge, and access to Rabobank’s global network.
Martijn H. Schouten Presiden Direktur/CEO | President Director/CEO
19
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Peristiwa 2015
Highlights 2015 Januari | January
Peresmian Surabaya Tunjungan Loan Center Launch of Surabaya Tunjungan Loan Center
Peresmian Surabaya Tunjungan Loan Center Rabobank Indonesia meresmikan Loan Center ke duanya di Rabobank Cabang Surabaya Tunjungan pada tanggal 16 Januari. Peresmian dilakukan oleh Indrajani Harsono (Head of Area 5, Rabobank Indonesia) dan dihadiri oleh pimpinan-pimpinan cabang yang bertugas di Surabaya, Malang, Jember dan Makassar. Loan Center dengan 8 orang Relationship Officer ini didirikan untuk menjangkau lebih banyak pengusaha yang bergerak dalam sektor pangan dan agribisnis serta rantai pasoknya. Jawa Timur adalah propinsi dengan Produk Domestik Bruto terbesar kedua di Indonesia dan penghasil jagung, padi, dan tebu terbesar. Loan Center di Cabang Surabaya Tunjungan ini adalah Loan Center yang ke dua setelah Cabang Jakarta Abdul Muis.
Launch of Surabaya Tunjungan Loan Center Rabobank Indonesia launched its second Loan Center, located at Rabobank Surabaya, Tunjungan Branch, on January 16. The launch of this facility was officiated by Indrajani Harsono (Head of Area 5, Rabobank Indonesia) and attended by Branch Managers representing Surabaya, Malang, Jember and Makassar. With a force of 8 Relationship Officers, the Loan Center aims to reach out to serve more entrepreneurs in the food and agribusiness supply chain. East Java is Indonesia’s second-largest Gross Domestic Products contributor and the largest producer of corn, rice and sugar cane. The Loan Center at Surabaya Tunjungan is the second one to open, after Jakarta Abdul Muis.
April | April F&A Academy selenggarakan pelatihan pangan dan agribisnis pertama Ponky Pudijanto (Director Human Resources, Rabobank Indonesia) dan Irvan Darmawan (Head of Learning & Development) menyambut angkatan pertama pelatihan pangan dan agribisnis yang merupakan kegiatan dari F&A Academy (Food & Agribusiness Academy). Peserta F&A Academy dalam angkatan ini mendapatkan pelatihan dan materi yang lengkap mengenai pengetahuan dasar pangan dan agribisnis, komoditas dan juga produk turunannya. F&A Academy dimulai dan dikelola oleh unit Learning & Development dengan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor dan pihak-pihak lainnya yang memiliki keahlian dalam rantai pasok pangan dan agribisnis.
20
F&A Academy conducts first food and agribusiness training Ponky Pudijanto (Director Human Resources, Rabobank Indonesia) and Irvan Darmawan (Head of Learning and Development) welcomed the first batch of food and agribusiness training participants, in the first educational sessions managed by Rabobank Indonesia’s F&A Academy (Food & Agribusiness Academy). Participants in the F&A Academy received comprehensive training and materials on basic food groups and details, as well as information on commodities and derivative products. The F&A Academy was generated and is currently managed by the Learning & Development Unit, with the support of Institut Pertanian Bogor and experts in the food and agribusiness supply chain.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Mei | May
Lokakarya OJK di Hotel Borobudur OJK seminar at Hotel Borobudur
Rabobank Indonesia menjadi pembicara di lokakarya OJK Pada tanggal 21 Mei, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengadakan lokakarya “First Steps to Implement Sustainable Finance” di Hotel Borobudur, Jakarta. Dalam lokakarya ini Jopie Jusuf (Director Business Banking, Rabobank Indonesia) menyampaikan pendekatan yang digunakan Rabobank Indonesia dalam sustainable finance atau pembiayaan berkelanjutan kepada sekitar 70 orang eksekutif perbankan yang hadir. Rabobank secara global memiliki pengalaman serta komitmen untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan dan karena itu diundang untuk berbagi pengalamannya dalam bidang ini. Lokakarya yang dihadiri antara lain oleh Setijawan (Deputy Director, Financial Services Authority/OJK) dan perwakilan dari Deputi Bidang Edukasi dan Perlindungan merupakan tindak lanjut dari peluncuran roadmap pembiayaan berkelanjutan periode 2015-2019 yang telah diluncurkan oleh OJK pada bulan Desember 2014.
Rabobank Indonesia speaks at OJK workshop OJK (Otoritas Jasa Keuangan, or Financial Services Authority) hosted the ‘First Steps to Implement Sustainable Finance’ workshop at Hotel Borobudur Jakarta, on May 21. Jopie Jusuf (Director Business Banking, Rabobank Indonesia) presented Rabobank Indonesia’s approach to sustainable finance to an audience of approximately 70 bankers who attended the event. Globally, Rabobank has the experience and commitment to support sustainable finance projects and was therefore invited to share knowledge in this area. The workshop, which was also attended by Setijawan (Deputy Director, Financial Services Authority/OJK) and representatives from the Deputy of Education and Protection office, was the next step in the 2015-2019 Sustainable Finance Roadmap launched by OJK in December 2014.
Juni | June
Rabobank Customer Forum di Bandar Lampung Rabobank Customer Forum in Bandar Lampung
Rabobank Customer Forum: Rabo Sensation di Bandar Lampung Pada tanggal 16 Juni, Rabobank Customer Forum digelar di restoran Golden Boat, Bandar Lampung. Rabobank Customer Forum yang kali ini dihadiri oleh sekitar 150 orang nasabah Lampung merupakan ungkapan terima kasih kepada nasabah atas dukungan yang telah diberikan dalam program Rabo Sensation. Rabo Sensation adalah program promosi untuk tabungan yang diluncurkan pada awal tahun. Acara ini dihadiri oleh Rusli Sutanto (Director Liabilities, Rabobank Indonesia), Gilang Soepangkat (Head of Communications), Rudy Tjeng (Head of Area 3) dan staf Rabobank Indonesia.
21
Rabobank Customer Forum: Rabo Sensation in Bandar Lampung On June 16, a Rabobank Customer Forum was held at the Golden Boat Restaurant in Bandar Lampung; the event was organised to express our gratitude to customers for their support of the Rabo Sensation program, a savings account promotion launched earlier in the year. The event was attended by, among others, Rusli Sutanto (Director Liabilities, Rabobank Indonesia), Gilang Soepangkat (Head of Communications), Rudy Tjeng (Head of Area 3) and Rabobank Indonesia staff.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Juli | July
Peluncuran Rabo Online Internet Banking Launch of Rabo Online Internet Banking
Peluncuran Rabo Online Internet Banking Mulai tanggal 8 Juli, nasabah Rabobank Indonesia sudah dapat menikmati layanan internet banking dengan diluncurkannya Rabo Online Internet Banking. GJ Beuming (Chief Risk Officer, Rabobank Indonesia) secara resmi meluncurkan layanan baru yang pengembangannya dipimpin oleh Andy Onang Widjaja (Head of Direct Banking). Dengan adanya Rabo Online Internet Banking, nasabah mendapatkan kenyamanan untuk melakukan transaksi perbankan dengan mudah yang juga mengurangi kebutuhan untuk berkunjung ke kantor cabang. Rabo Online Internet Banking melayani kebutuhan pribadi maupun bisnis untuk transaksi perbankan.
Launch of Rabo Online Internet Banking Starting July 8, internet banking services are to be provided to Rabobank Indonesia customers, with the launch of Rabo Online Internet Banking. GJ Beuming (Chief Risk Officer, Rabobank Indonesia) officially launched the new service, which was developed under the leadership of Andy Onang Widjaja (Head of Direct Banking). Rabo Online Internet Banking provides customers with convenience in performing their banking transactions and reduces the need to visit branches. Rabo Online Internet Banking serves both personal and business needs in banking transactions.
Rabobank Internship Program Ponky Pudijanto (Director Human Resources, Rabobank Indonesia) meresmikan program magang Rabobank Internship Program untuk tahun 2015 di Learning & Development Center, Jakarta, pada tanggal 24 Juni. Program magang tahun ini diikuti 30 orang mahasiswa S1 yang berasal dari universitas dalam negeri dan universitas luar negeri. Dalam program yang berlangsung selama 1,5 bulan para peserta melakukan magang di unit-unit kerja. Pesertapeserta magang juga berkunjung ke nasabah-nasabah yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis agar mendapat pengetahuan yang lengkap mengenai strategi pertumbuhan Banking for Food dari Rabobank Indonesia yang fokus kepada sektor pangan dan agribisnis.
Rabobank Internship Program Ponky Pudijanto (Director Human Resources) officiated the inauguration of the 2015 Rabobank Internship Program, at the Learning & Development Center in Jakarta on June 24. Thirty undergraduate students from local and overseas universities took part in this year’s six-week program, where interns are assigned to different units within the bank for job training. The interns also visited customers in the food and agribusiness sector to secure a comprehensive understanding of Rabobank Indonesia’s Banking for Food growth strategy, focusing on food and agribusiness.
Rabobank Internship Program
22
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Agustus | August
Rabobank Indonesia di Prambanan Kencana Food Festival Rabobank Indonesia at Prambanan Kencana Food Festival
Rabobank Indonesia presentasikan hasil riset konsumen di Prambanan Kencana Food Festival Rabobank Indonesia terus berbagi pengetahuan kepada masyarakat mengenai sektor pangan dan agribisnis yang merupakan keahliannya. Pada tanggal 21 Agustus, Haris Rahmanto (Food and Agribusiness Research Analyst, Rabobank Indonesia) berbicara mengenai budaya konsumsi produk bakery (roti dan kue) di kalangan kelas menengah dalam presentasinya yang berjudul ”Indonesia’s Middle-Class Bakery Consumption Culture”. Presentasi dilakukan di hadapan sekitar 300 orang pengunjung Prambanan Kencana Food Festival di Golf Senayan, Jakarta. Prambanan Kencana Food Festival adalah festival pangan internasional prestisius yang dihadiri oleh Duta Besar Austria, Italia dan Jepang dan setiap tahunnya mempertemukan pelaku-pelaku dalam rantai pasok bakery lokal dan internasional.
Rabobank Indonesia presents consumer research at Prambanan Kencana Food Festival Rabobank Indonesia continues to share knowledge in the food and agribusiness sector. On August 21, Haris Rahmanto (Food & Agribusiness Research Analyst, Rabobank Indonesia) presented ‘Indonesia’s MiddleClass Bakery Consumption Culture’ to an audience of 300 people, at the Prambanan Kencana Food Festival, Senayan Golf, Jakarta. Prambanan Kencana Food Festival is a prestigious international culinary event attended by the Ambassadors of Austria, Italy, and Japan. It is also the event where local and international players in the bakery supply chain meet every year.
September | September
Kerjasama Rabobank Indonesia dan WWF Rabobank Indonesia and WWF partnership
Kerjasama Rabobank Indonesia dan WWF Rabobank Indonesia dan WWF Indonesia menandatangani perjanjian kemitraan untuk kerjasama dalam bidang sustainability atau kebersinambungan pada tanggal 30 September. Penandatanganan ini dilakukan antara Martijn H. Schouten (President Director, Rabobank Indonesia) dan Hans Loth (Director Strategy & Business Change, Rabobank Indonesia), dengan Dr. Ir. Efransyah (CEO, WWF Indonesia) di Plaza 89, Jakarta. Kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan rantai pasok komoditas yang berkesinambungan dengan mentransformasi bisnis komoditas konvensional menjadi bisnis yang beroperasi dengan memperhatikan prinsipprinsip berkesinambungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membantu perusahaan-perusahaan melalui proses sertifikasi internasional. Selain di Indonesia, kemitraan Rabobank dengan WWF juga terdapat di Belanda, Chile, Brazil. 23
Rabobank Indonesia and WWF partnership On September 30, Rabobank Indonesia and WWF Indonesia entered into a partnership agreement, the objective being to cooperate on sustainability matters. The agreement was signed by Martijn H. Schouten (President Director, Rabobank Indonesia), Hans Loth (Director Strategy & Business Change, Rabobank Indonesia), and Dr. Ir. Efransyah (CEO, WWF Indonesia). The partnership aims to create sustainable commodity supply chains by transforming conventional commodity businesses into ones that operate on principles of sustainability. This is accomplished by helping businesses obtain international certification. This partnership follows similar agreements between Rabobank and WWF already running in the Netherlands, Chile and Brazil.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
September | September
Jopie Jusuf (Director Business Banking) di Automated Milk Collection Point, Pangalengan Jopie Jusuf (Director Business Banking) at Automated Milk Collection Point, Pangalengan
Rabobank Indonesia danai tangki pendingin susu untuk peternak KPBS Pada tanggal 17 September Rabobank Indonesia dan KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) menandatangani perjanjian untuk membiayai enam buah tangki pendingin susu untuk peternak sapi perah KPBS di Pangalengan. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di kantor KPBS di Pangalengan, Kabupaten Bandung, antara Jopie Jusuf (Director Business Banking, Rabobank Indonesia) dan Aun Gunawan (Kepala KPBS). Dengan membiayai tangki pendingin susu yang diperlukan untuk Automated Milk Collection Point atau tempat penampungan susu terkomputerisasi, Rabobank Indonesia bermaksud membantu meningkatkan kualitas susu serta kesejahteraan peternak sapi perah KPBS.
Rabobank Indonesia finances milk cooling tanks for KPBS dairy farmers On September 17, Rabobank Indonesia and KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan, or South Bandung Livestock Cooperative) signed an agreement to finance six automated cooling tanks for KPBS dairy farmers in Pangalengan. The signing was conducted at the KPBS headquarters in Pangalengan, Bandung Regency, between Jopie Jusuf (Director Business Banking, Rabobank Indonesia) and Aun Gunawan (Head of KPBS). By financing the cooling tanks needed for the Automated Milk Collection Point, Rabobank Indonesia aims to support KPBS dairy farmers in their efforts to sustain milk quality and strengthen welfare.
Oktober | Oktober
Rabobank di ILDEX Rabobank at ILDEX
Rabobank berikan keynote speech di ILDEX Rabobank memiliki komitmen untuk berbagi pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis. Pada tanggal 8 Oktober, Pawan Kumar (Director Food & Agribusiness Research and Advisory, Rabobank) menjadi keynote speaker di pameran ILDEX (International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition) yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Dalam presentasinya yang berjudul “The Rising Poultry Demand in Indonesia”, Pawan menjelaskan mengenai konsumsi unggas yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia. Dalam pameran ini, Rabobank Indonesia membuka stan untuk mempromosikan solusisolusi finansial yang dimilikinya. Pameran ini diikuti oleh lebih dari 200 perusahaan yang bergerak dalam rantai pasok komoditas unggas, sapi serta budidaya ikan dan dikunjungi sekitar 7800 pengunjung.
24
Rabobank delivers keynote speech at ILDEX Rabobank Indonesia is committed to sharing its knowledge in the food and agribusiness sector. On October 8, Pawan Kumar (Director Food & Agribusiness Research and Advisory, Rabobank) was honoured as Keynote Speaker at ILDEX (International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition) held at Jakarta International Expo, Kemayoran. His presentation, ‘The Rising Poultry Demand in Indonesia’, featured a study by Pawan on Indonesia’s growing middle class and rising poultry consumption. Rabobank Indonesia was also an exhibitor at this prestigious event, promoting its financial solutions. More than 200 companies in the poultry, cattle, and aquaculture supply chain took part in ILDEX, which attracted some 7800 visitors.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Desember | December
Rabobank Customer Forum: “Kiat Sukses Food & Agribusiness 2016” Rabobank Customer Forum: “How to Succeed in Food & Agribusiness 2016”
Rabobank Customer Forum: “Kiat Sukses Food & Agribusiness 2016” Pada tanggal 1 Desember Rabobank Indonesia mengadakan Rabobank Customer Forum di Hotel Raffles, Jakarta. Tema yang diambil untuk Rabobank Customer Forum terakhir pada tahun ini adalah “Kiat Sukses Food & Agribusiness 2016”. Acara ini diselenggarakan sebagai ungkapan terima kasih kepada para nasabah atas dukungan yang telah diberikan selama ini.Dalam Rabobank Customer Forum dipresentasikan tiga hasil studi yaitu “Indonesia’s Middle-Class Consumption Culture” oleh Haris Rahmanto (Food & Agribusiness Research Analyst, Rabobank Indonesia), “Global and Indonesia Economic Outlook 2015-2016” oleh Anton Gunawan (ekonom), dan “Integrated Marketing Communications for Brand Success“ oleh Aloysius Adji Watono (pemilik dan pendiri Dwisapta Group). Acara ini dihadiri oleh Martijn H. Schouten (President Director, Rabobank Indonesia), direksi dan staf Rabobank Indonesia, serta perwakilan dari media.
25
Rabobank Customer Forum: “How to Succeed in Food & Agribusiness 2016” On December 1, Rabobank Indonesia held a Rabobank Customer Forum at Hotel Raffles, Jakarta. ‘How to Succeed in Food & Agribusiness 2016’ was the theme of the final Rabobank Customer Forum of the year. The event was held to show appreciation of customers, for their support over the years. Three studies were presented at the Rabobank Customer Forum: ‘Indonesia’s Middle- Class Consumption Culture’ by Haris Rahmanto (Food & Agribusiness Research Analyst, Rabobank Indonesia), ‘Global and Indonesia Economic Outlook 2015-2016’ by Anton Gunawan (economist), and ‘Integrated Marketing Communications for Brand Success’ by Aloysius Adji Watono (Dwisapta Group Founder and Owner). In attendance this year were Martijn H. Schouten (President Director, Rabobank Indonesia), Rabobank Indonesia Board of Directors and staff, and media representatives.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Laporan Manajemen Management report
Strategi pertumbuhan Banking for Food yang mulai diimplementasikan sejak tahun 2015, mempersiapkan Rabobank Indonesia untuk tidak hanya melakukan melakukan bisnis: Rabobank Indonesia ingin memberikan kontribusi dalam menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan bagi penduduk Indonesia yang terus bertambah dengan menyediakan akses dana, akses pengetahuan dan akses kepada jaringan global Rabobank. Implementation of the Banking for Food growth strategy started in 2015; it has prepared Rabobank Indonesia for a greater cause which extends beyond business: Rabobank Indonesia would like to contribute in providing sufficient food, sustainably, for Indonesia’s growing population, through access to finance, access to knowledge, and access to Rabobank’s global network.
26
Banking for Food Penduduk dunia diperkirakan akan bertambah dari sekitar 7 miliar pada saat ini menjadi 9 miliar pada tahun 2050. Jumlah penduduk Indonesia sendiri diperkirakan akan berkembang dari 255 juta menjadi 366 juta pada tahun 2050. Karena itu, Indonesia dan dunia dihadapkan pada tantangan untuk memberikan cukup pangan secara berkesinambungan kepada penduduk yang terus bertambah menggunakan sumberdaya yang semakin terbatas. Sejalan dengan visi global serta strategi pertumbuhan Banking for Food, Rabobank Indonesia tidak hadir hanya untuk alasan bisnis namun ingin berkontribusi dalam upaya dunia dan Indonesia untuk dapat menyediakan cukup pangan bagi penduduk yang bertambah dengan menyediakan akses pangan, akses pengetahuan pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan global Rabobank.
Banking for Food The world’s population is expected to grow from today’s 7 billion to around 9 billion by 2050. Indonesia’s population is forecasted to grow from a current level of 255 million to some 366 million by 2050. With this in mind, Indonesia and the world are both facing the challenge of being able to provide enough food, sustainably, for a growing population in a world where resources have become scarcer. In line with the Banking for Food global vision and growth strategy, Rabobank Indonesia’s presence extends beyond business: we would like to contribute to Indonesia’s and the world’s efforts by ensuring a supply of enough food, sustainably, by providing access to finance, access to food and agribusiness knowledge, and access Rabobank’s global network.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia sehubungan dengan ketersediaan pangan, Banking for Food mendukung usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan pangan, meningkatkan akses masyarakat kepada pangan, mendorong gizi yang seimbang, dan menjaga stabilitas pangan.
In facing the challenges of Indonesia and the world with regard to food availability, Banking for Food supports initiatives aimed at increasing the availability of food, improving access to food, encouraging balanced nutrition, and food supply stability.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
27
Setelah menyelesaikan restrukturisasi jaringan kantor cabang dan organisasi yang diperlukan untuk menjalankan strategi pertumbuhan Banking for Food, Rabobank Indonesia dengan segera telah menjalankan strategi pertumbuhan ini sejak pertengahan 2015. Strategi pertumbuhan Banking for Food dibangun atas tiga pilar yaitu: Nasabah, Produk & Layanan, serta Sumber Daya Manusia.
Following the restructuring of the branch network and organization, in our quest to implement the Banking for Food strategy, Rabobank Indonesia immediately started implementing this strategy during the second half of 2015. The Banking for Food strategy is built on three pillars: Customers, Products & Services, and People.
Untuk terus meningkatkan pengalaman perbankan bagi nasabah, Rabobank Indonesia secara kontinu melakukan penyempurnaan proses-prosesnya agar dapat melayani nasabah dengan lebih cepat dan menghadirkan produk serta layanan yang semakin memberikan kenyamanan bagi Nasabah. Sebagai bank yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai sektor pangan dan agribisnis, pada tahun 2015 Rabobank Indonesia semakin aktif berbagi pengalaman dengan nasabah maupun calon nasabah di berbagai ajang nasional dan internasional. Pada bulan Agustus 2015, Rabobank Indonesia mempresentasikan hasil studi berjudul “Indonesia’s Middle-Class Bakery Products Consumption Culture” di pameran internasional Prambanan Kencana Food Festival di Jakarta yang dihadiri oleh nasabah-nasabah Rabobank Indonesia dan pelaku-pelaku industri roti dan kue. Pada bulan Oktober 2015, Rabobank Indonesia menjadi keynote speaker atau pembicara utama dalam seminar yang diselenggarakan oleh ILDEX (International Livestock, Dairy, and Seafood Exhibition) bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Dalam acara ini Rabobank mempresentasikan studi berjudul “The Rising Poultry Demand in Indonesia”. Menjelang akhir tahun di bulan Desember 2015 sebuah seminar dengan tema “Kiat Sukses Bisnis Pangan dan Agribisnis 2016” khusus diselenggarakan untuk nasabah Rabobank Indonesia yang bergerak dalam bisnis pangan dan agribisnis.
To continuously enhance the banking experience of our Customers, Rabobank Indonesia continues to improve its processes, to deliver faster service and added convenience to customers. As a bank with vast knowledge in food and agribusiness, in 2015 Rabobank Indonesia became more active in sharing its knowledge with customers and prospective customers in a number of national and international events. In August 2015, Rabobank Indonesia presented a study entitled “Indonesia’s Middle-Class Bakery Products Consumption Culture” at the Prambanan Kencana Food Festival, an international exhibition in Jakarta attended by Rabobank Indonesia customers and the movers and shakers of the bakery industry. In October 2015, Rabobank Indonesia became the keynote speaker at ILDEX (International Livestock, Dairy, and Seafood Exhibition), which was held at Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. At ILDEX Rabobank shared its “The Rising Poultry Demand in Indonesia” study. Towards the end of the year, in December 2015, a seminar on “Food & Agribusiness Success 2016” was organised for Rabobank Indonesia customers in the food and agribusiness sector.
Dalam hal Produk dan Layanan, Rabobank Indonesia telah meluncurkan Rabo On-line Internet Banking di bulan Juli 2015 yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan aktivitas perbankan untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan bisnis. Selain internet banking, produk dan layanan lainnya yang telah diluncurkan tahun 2015 adalah laporan rekening koran elektronik (e-statement), laporan rekening koran terkonsolidasi (combined statement) dan layanan notifikasi melalui SMS dan surat elektonik (alert services).
In terms of Products and Services, Rabobank Indonesia launched Rabo On-line Internet Banking in July 2015, a service which provides customers with convenience in conducting personal and business banking activities on line. Other products and services launched in 2015 are current account e-statements, combined statements and alert services, using text messaging and email.
Pada bulan September 2015, Bank telah berhasil mengganti sistem inti untuk layanan ATM dari Postilion ke Alaric dengan baik. Ini dilakukan sebagai persiapan peluncuran kartu ATM berbasis chip (NSICCS). Pengembangan sistem ATM berbasis chip telah selesai pada bulan November 2015 namun
In September 2015, the bank successfully replaced the Postilion ATM core system with Alaric. This prepared the bank to launch its ATM chip card (NSICCS). System development for the ATM chip card was completed in
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
28
jadwal implementasinya akan disesuaikan dengan kesiapan penyedia layanan jaringan ATM, yaitu pada kuartal pertama tahun 2016.
November 2015 and roll-out of the chip card is scheduled for the first quarter of 2016, when ATM network providers are ready.
Pengembangan sumber daya manusia Sejalan dengan pelaksanaan pilar Sumber Daya Manusia dari strategi pertumbuhan Banking for Food, inisiatif baru yang penting pada tahun 2015 adalah pelaksanaan pelatihan dari Akademi F&A (Food & Agribusiness Academy). Akademi F&A adalah program pelatihan yang dikembangkan oleh Rabobank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis kepada seluruh staf. Akademi F&A mengikuti kurikulum yang dikembangkan dengan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor dan Sucofindo. Pelajaran yang diberikan di antaranya adalah pengetahuan dasar pangan dan agribisnis, komoditas utama Indonesia, rantai pasok (supply chain), dan industri pangan dan agribisnis. Selain dari pelatihan yang berkaitan dengan sektor pangan dan agribisnis, terdapat pelatihan lain yang bertujuan untuk terus meningkatkan kemampuan staf dalam bidang kerjanya, untuk berinteraksi secara efektif dalam organisasi, dan yang memberikan pemahaman yang baik akan regulasi perbankan.
Human resources development In line with the implementation of the People pillar of the Banking for Food growth strategy, a new initiative in 2015 was the beginning of F&A Academy training. F&A Academy is an educational program developed by Rabobank Indonesia that aims to bring food and agribusiness knowledge to all staff. F&A Academy follows a curriculum developed in cooperation with Institut Pertanian Bogor (Bogor Institute of Agriculture) and Sucofindo. Subjects include basic food and agribusiness knowledge, key Indonesian commodities, supply chains, and the food and agribusiness industry. Apart from training in food and agribusiness, the Bank also held a number of training sessions aimed at continuously improving staff competence in each employee’s line of work, so they might interact more effectively within the organization, and can promote good understanding of banking regulations.
Pada tahun 2015 terdapat 143 program pelatihan yang dilaksanakan dalam 364 kelas dan diikuti oleh ekuivalen sebanyak 6.118 peserta pelatihan. Program-program pelatihan ini merupakan investasi sebesar Rp11,19 miliar.
In 2015 there were 143 training programs, conducted in 364 classes and attended by an equivalent of 6,118 participants. These training programs represent an investment of Rp11.19 billion.
Kinerja keuangan Pada semester pertama di tahun 2015 kegiatan Rabobank Indonesia difokuskan kepada restrukturisasi kantor cabang di mana Bank tidak melanjutkan operasional 55 kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang telah berdampak kepada organisasi. Hal ini telah berdampak pada kinerja Bank pada tahun 2015 yang sudah diantisipasi. Total aset Bank menurun dari Rp16,083 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp15, 292 triliun pada tahun 2015. Penurunan aset terutama disebabkan karena peningkatan cadangan kredit seiring dengan meningkatnya kredit bermasalah dan penurunan nilai surat berharga.
Financial performance In the first have of 2015, Rabobank Indonesia’s activities were focused on restructuring the branch network: the bank discontinued the operations of 55 branches, sub-branches, and cash offices, inevitably impacting the organisation. This has also affected the Bank’s performance in 2015, an event which was well anticipated. The Bank’s total assets dropped from Rp16.083 trillion in 2014 to Rp15.292 trillion in 2015. The decrease in assets was primarily caused by higher impairments, due to the increase in Non-Performing Loans and marketable securities.
Pada saat yang sama total kredit yang disalurkan sedikit menurun dari Rp11,713 triliun menjadi Rp11,694 triliun, dan dana pihak ke tiga turun dari Rp13,240 triliun menjadi Rp11,338 triliun. Penurunan ini sudah diantisipasi sebelumnya dan berkaitan dengan restrukturisasi jaringan kantor cabang.
Within the same period, total credits decreased slightly, dipping from Rp11.713 trillion to Rp11.694 trillion, and third party funds dropped from Rp13.240 trillion to Rp11.338 trillion. This has been well anticipated and is related to the restructuring of the branch network.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat baik secara global maupun di Indonesia telah berdampak kepada bisnis beberapa nasabah serta kinerja keuangan Bank. Kenaikan kredit bermasalah ditambah dengan peningkatan beban operasional lainnya, yang di dalamnya termasuk biaya restrukturisasi, telah berdampak kepada kinerja keuangan bank yang mencatat kerugian sebesar Rp717,031 miliar per 31 Desember 2015.
Slower growth in the world economy, as well as that of Indonesia, has affected the business of a number of clients, and the financial performance of the Bank. An increase in Non-Performing Loans and other operational expenses, in which we include restructuring costs, has impacted the financial performance of the Bank, which recorded a net loss of Rp717.031 billion as of December 31, 2015.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
29
Sebagai langkah mitigasi risiko kredit di tahun 2016, Rabobank Indonesia akan lebih fokus kepada sektor pangan dan agribisnis yang memiliki risiko lebih rendah dan memiliki kinerja yang baik dalam penyaluran kredit. Hal ini juga sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food.
To mitigate credit risks in 2016, Rabobank Indonesia will focus more on the lower-risk food and agribusiness sector, which has in fact performed well. This is also consistent with the Banking for Food growth strategy
Mencapai target masa depan Rabobank Indonesia memiliki peran penting dalam strategi global Rabobank Group yang telah menyuntikkan modal sebesar US$35 juta pada bulan Mei 2015 dan telah menyetujui modal tambahan US$26 juta pada bulan Desember 2015.
Meeting our goals in the future Rabobank Indonesia has a significant role to play in Rabobank Group’s global strategy. Rabobank Group injected US$35 million capital in May 2015 and approved additional capital of US$26 million in December 2015.
Saat ini Rabobank Indonesia memiliki bisnis Perbankan Korporasi yang kuat yang portofolionya sudah 100% terdiri dari nasabah yang bergerak dalam bidang pangan dan agribisnis. Banyak dari nasabah ini adalah perusahaan bernilai sangat tinggi, global, dan adalah perusahaan-perusahaan yang memimpin. Dengan mengambil pengalaman dari suksesnya Bank dalam Perbankan Korporasi, dan, sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food, maka mulai tahun 2015 Perbankan Bisnis juga difokuskan kepada sektor pangan dan agribisnis. Implementasi dari strategi ini telah membawa hasil awal yang baik: portofolio Perbankan Bisnis dalam sektor pangan dan agribisnis meningkat dari 24% pada tahun 2014 menjadi 28% pada tahun 2015.
Today Rabobank Indonesia has a solid Corporate Banking franchise 100% of whose customers are in the food and agribusiness sector. Many of these customers are high value, global, and leading companies. Following Corporate Banking’s success in food and agribusiness, and, in line with Banking for Food growth strategy, starting 2015 Business Banking has also started focusing on food and agribusiness. The implementation of this strategy has achieved good initial results: Business Banking’s food and agribusiness portfolio has grown from 24% in 2014 to 28% in 2015.
Dengan sistem inti perbankan baru T-24 yang sudah berjalan dengan baik serta strategi pertumbuhan Banking for Food yang mantap, Rabobank Indonesia siap menyongsong masa depan yang sangat cerah sebagai salah satu bank pangan dan agribisnis terdepan.
With the new T-24 core banking system and the solid Banking for Food growth strategy in place, Rabobank Indonesia is looking at a very bright future ahead, as a leading food and agribusiness bank.
Direksi mengucapkan terima kasih kepada para Nasabah atas dukungan yang telah diberikan, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan atas bimbingan dan arahannya, dan kepada seluruh staf Rabobank Indonesia yang secara total telah mencapai 807 orang pada akhir 2015 atas dedikasi dan kerja kerasnya.
The Board of Directors expresses its gratitude to our Customers for their continuing support, the Board of Commissioners and Otoritas Jasa Keuangan for their advice and guidance, and to all Rabobank Indonesia staff, who numbered 807 at the end of 2015, for their hard work and dedication.
Setiap langkah dalam suatu perjalanannya memiliki tantangannya. Dengan dukungan yang berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, kami akan mengubah tantangan ini menjadi peluang dan membantu para nasabah mengembangkan bisnisnya dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan dan akses kepada jaringan Rabobank agar bersama kita dapat berhasil mencapai tujuan masa depan.
Each step of a journey has its challenges. With the continuing support of our stakeholders, we will turn these challenges into opportunities and help our customers grow their business by providing access to finance, access to knowledge and access to the Rabobank network, so that together we can successfully meet our future goals.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Dewan Komisaris
Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner Jan Alexander Pruijs (Sander Pruijs) menjadi Presiden Komisaris Rabobank Indonesia sejak Agustus 2014. Sander memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai bankir. Ia memulai karier perbankan nya pada tahun 1984 di ABN Amro Bank, Belanda, dan kemudian menempati berbagai posisi senior dalam bidang Global Clients, Corporate and Investment Banking, Risk Management, dan Financial Markets. Ia mulai berkarya di Rabobank tahun 2008 sebagai anggota Managing Board dari Rabobank International yang bertanggung jawabatas Asia, Australia, Selandia Baru, dan kemudian Polandia. Saat ini, ia adalah Head Retail Banking International dari Rabobank, dan bertanggung jawab atas aktivitas perbankan di Irlandia, California (Amerika Serikat) dan Indonesia. Sander meraih gelar Master dalam Hukum Bisnis dari Universitas Leiden, Belanda. Pada tahun 2013 ia berhasil menyelesaikan Advanced Management Program di Harvard Business School dengan baik. Jan Alexander Pruijs (Sander Pruijs) has served as President Commissioner of Rabobank Indonesia since August 2014. Sander has more than 30 years of experience as a banker. He started his banking career in 1984 at ABN Amro Bank, the Netherlands, and assumed a number of senior positions in the areas of Global Clients, Corporate and Investment Banking, Risk Management and Financial Markets. He joined Rabobank in 2008 as a member of the Managing Board of Rabobank International responsible for Asia, Australia and New Zealand, and later for Poland. He is currently Head Retail Banking International of Rabobank, which includes responsibility for banking activities in Ireland, California (United States) and Indonesia. Sander holds a Master’s degree in Business Law from Leiden University, the Netherlands. In 2013 he successfully completed the Advanced Management Program at Harvard Business School.
30
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Widiyarto Suwarto Sumitro Komisaris Independen Independent Commissioner Widiyarto Sumitro diangkat sebagai Komisaris Rabobank Indonesia pada bulan Januari 2010 dan menjadi Komisaris Independen sejak Mei 2013. Ia memperoleh gelar MBA dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto memulai kariernya sebagai ajun akuntan pada Kantor Akuntan Negara Cirebon, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Ia kemudian menempati berbagai posisi di bidang keuangan dan perbankan, antara lain, kepala divisi di Bank Duta, Managing Director di DIFC Hong Kong, dan Direktur Operasi pada PT. Rabo Finance Indonesia. Pada tahun 2001 ia mulai berkarier di Rabobank Indonesia menjabat sebagai Direktur Operasi. Saat ini ia juga aktif sebagai dosen di program Magister Manajemen (MM) Eksekutif, Reguler, Investment Banking di IPMI dan program MM Eksekutif di Binus Business School. Widiyarto Sumitro was appointed as Rabobank Indonesia Commissioner in January 2010, and became an Independent Commissioner in May 2013. He holds an MBA from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto started his career in Cirebon as an Adjunct Accountant at the State Accountant Office, Directorate General of Financial Supervision, Ministry of Finance. He later held a number of positions in finance and banking, which include Division Head at Bank Duta, Managing Director at DIFC Hong Kong, and Director of Operations at PT. Rabo Finance Indonesia. In 2001 he joined Rabobank Indonesia and became Director of Operations. He is currently active as lecturer at the Magister Manajemen (MM) programs at IPMI Executive, Regular, and Investment Banking, as well as the MM Executive program of Binus Business School.
Hendrik Adams Komisaris Independen Independent Commissioner Hendrik (Henk) Adams saat ini adalah Komisaris Independen dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Rabobank Indonesia. Sebelumnya ia bekerja 48 tahun di Rabobank Group dan menempati berbagai posisi di Belanda dan di luar Belanda. Ia memulai kariernya di salah satu Bank Anggota Rabobank di Belanda dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur. Sejak tahun 1983 ia bekerja untuk Rabobank International di berbagai benua, dengan tanggung jawab utama memulai dan mengembangkan jaringan internasional Rabobank. Antara lain, ia merintis dan mengelola kehadiran Rabobank di Indonesia tahun 1986-1992 dan kemudian bertugas di Hong Kong, Polandia, Turki sebagai Country Manager yang bertanggung jawab untuk merintis dan mengelola kehadiran Rabobank di negara-negara tersebut. Pada tahun 2002 ia ditugaskan ke New York sebagai Managing Director Corporate Development, North America, untuk memulai aktivitas perbankan ritel Rabobank di kawasan tersebut. Henk Adams memiliki, antara lain, gelar Bachelor dalam akuntansi dan administrasi niaga (SPD I+II) dan sertifikat dari NIBE (Dutch Institute for Banking and Securities). Hendrik (Henk) Adams is currently an Independent Member of the Board of Commissioners and Chairman of the Remuneration and Nomination Committee of Rabobank Indonesia. He has worked 48 years for Rabobank Group, holding a number of positions in and outside the Netherlands. He started his career with one of Rabobank’s Member Banks in the Netherlands, and his final position was that of President Director. Since 1983 he has worked for Rabobank International across different continents, in positions primarily responsible for initiating and Among others, he established and managed Rabobank’s presence in Indonesia from 1986-1992, moving subsequently to Hong Kong, Poland and Turkey as Country Manager responsible for establishing and managing Rabobank’s presence in those countries. In 2002, he moved to New York as the Managing Director Corporate Development for North America, to oversee the startup of Rabobank’s retail banking activities in the region. Henk Adams holds, among others, a Bachelor’s Degree in Accounting and Business Administration (SPD I+II) and a certificate from NIBE (Dutch Institute for Banking and Securities).
31
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Pardi Sudradjat Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Pardi Sudradjat adalah Komisaris Independen Rabobank Indonesia sejak Agustus 2014, dan juga Ketua Komite Pemantauan Risiko dan Kepatuhan. Ia memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di industri perbankan dan sekuritas. Ia memulai karier perbankannya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1987 dan kemudian berkarya di Bank Mandiri dari tahun 1999 hingga 2010. Di Bank Mandiri, ia menempati berbagai posisi senior dalam bidang manajemen risiko dan terakhir menjabat sebagai Group Head, SVP, Market Risk & Operational Risk. Pada tahun 2006 hingga 2011, ia menjadi Presiden Komisaris Mandiri Sekuritas. Pardi meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dan Sarjana Ekonomi, keduanya dari Universitas Indonesia dan MBA dalam bidang keuangan dan perdagangan internasional dari Leonard N. Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat.
Pardi Sudradjat is Independent Commissioner, serving since August 2014, and is also Chairman of the Risk Monitoring and Compliance Committee. He has more than 25 years of experience in the banking and securities industry. He started his banking career at Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) in 1987 and joined Bank Mandiri, where he served from 1999 to 2010. At Bank Mandiri, he held a number of senior positions in risk management, the last one being Group Head, SVP, Market Risk & Operational Risk. He was also President Commissioner of Mandiri Sekuritas from 2006 to 2011. Pardi holds a Bachelor’s degree in Civil Engineering and Economics, both from the University of Indonesia, and an MBA in Finance and International Trade from Leonard N. Stern School of Business, New York University, USA.
32
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Direksi Board of Directors Martijn H. Schouten Presiden Direktur President Director Martijn H. Schouten (Martyn H. Schouten) adalah Chief Executive Officer/ Presiden Direktur Rabobank Indonesia yang didirikan pada bulan September 1990. Ia bergabung dengan Rabobank Group pada tahun 2010 sebagai Chief Executive Office dan Managing Director Zambia National Commercial Bank Plc. (Zanaco) yang merupakan bank terbesar di Zambia di mana Rabobank Group adalah pemegang saham terbesar. Martijn memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai bankir perbankan ritel dan korporasi. Sejak tahun 2000 ia telah memegang posisi Chief Executive Officer/Managing Director di Inggris, Hongaria, Belanda, Zambia dan Indonesia. Sebelum bertugas di Rabobank, Martijn memegang berbagai posisi di ABN Bank (yang kemudian menjadi ABN Amro Bank) dan ING Bank. Ia juga pernah bertugas di tentara Belanda setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat. Martijn meraih Master dalam bidang perdagangan internasional dan keuangan dari Fletcher School, Tufts University/ Harvard University di Boston, Bachelor dari Williams College, Massachusetts, Amerika Serikat dan Executive MBA dari INSEAD, Fontainebleau, Perancis. Ia menikah dan memiliki seorang anak perempuan.
Martijn H. Schouten is Chief Executive Officer/President Director of Rabobank Indonesia, which was founded in September 1990. He joined Rabobank Group in 2010, as Chief Executive Officer and Managing Director of the Zambia National Commercial Bank Plc. (Zanaco), the largest bank in Zambia, in which Rabobank Group is the main shareholder. Martijn has almost 30 years of experience as a Retail and Wholesale banker. Since 2000, he has held Chief Executive Officer/Managing Director positions in the United Kingdom, Hungary, the Netherlands, Zambia and Indonesia. Before joining Rabobank, Martijn held various positions at ABN Bank (later ABN Amro Bank) and ING Bank. He also served in the Dutch army shortly after completing his education in the United States. Martijn holds a Master’s degree in international trade and finance from the Fletcher School, Tufts University/Harvard University in Boston, a Bachelor’s degree from Williams College, Massachusetts, USA, and an Executive MBA from INSEAD, Fontainebleau, France. He is married, and has one daughter.
33
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Geert-Jan Beuming Wakil Presiden Direktur Vice President Director Johannes Gerardus Beuming atau Geert-Jan Beuming (GJ) adalah Chief Risk Officer (CRO)/Wakil Presiden Direktur dari Rabobank Indonesia sejak Juli 2014. Ia bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh risiko yang terdapat di semua lini bisnis dan juga mengelola departemen Legal (Hukum). GJ memulai kariernya di Rabobank di Belanda pada tahun 1987. Ia memiliki lebih dari 28 tahun pengalaman perbankan, di mana yang terbanyak adalah dalam bidang manajemen risiko. Sejak tahun 1998 ia telah memegang berbagai posisi senior internasional dalam bidang kredit dan manajemen risiko di Irlandia, Chile, Hong Kong SAR (China), Indonesia, Singapura dan Polandia. Di Hong Kong dan Singapura, ia memegang fungsi manajemen regional dalam area risiko kredit, dan juga manajemen ekonomi dan permodalan sesuai dengan ketentuan regulator. Sebelum penunjukannya sebagai CRO/ Wakil Presiden Direktur untuk Rabobank Indonesia tahun lalu, GJ adalah CRO/ Vice President of the Management Board dari Bank BGZ, Warsawa, Polandia, yang merupakan anak perusahaan Rabobank International. GJ memiliki gelar BSc dalam bidang administrasi bisnis. Johannes Gerardus Beuming, or Geert-Jan Beuming (GJ), is Rabobank Indonesia Chief Risk Officer (CRO)/Vice President Director, serving since July 2014. He is responsible for overseeing a full range of risks in all business lines, and the management of the Legal Department. GJ joined Rabobank in the Netherlands in 1987. He has more than 28 years of banking experience, mostly in the area of risk management. Since 1998 he has held senior international positions in credit and risk in Ireland, Chile, Hong Kong SAR (China), Indonesia, Singapore and Poland. In Hong Kong and Singapore, he held regional management functions in the areas of credit risk, economic and regulatory capital management. Prior to his appointment as Rabobank Indonesia CRO/Vice President Director last year, GJ was CRO/Vice President of the Management Board of Bank BGZ (a subsidiary of Rabobank International), Warsaw, Poland. GJ holds a BSc in Business Administration.
Johan Maarten Loth Direktur Director Johan Maarten Loth atau Hans Loth bergabung dengan Rabobank Indonesia pada bulan Januari 2015 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Strategi & Manajemen Perubahan. Ia adalah seorang pengacara hukum dalam Merger & Acquisition (Penggabungan & Pengambilalihan) selama 10 tahun sebelum bergabung dengan Rabobank Group. Ia memulai kariernya di De Lage Landen (DLL), anak perusahaan dari Rabobank Group, sebagai General Counsel Europe pada tahun 2004 dan menjadi General Manager untuk DLL Asia di Singapura antara tahun 2007 dan 2012. Pada tahun 2012, ia menjadi Head of Strategy Rural & Retail, Rabobank Group, dan ditempatkan di kantor pusat Rabobank Group di Utrecht. Hans memiliki gelar dalam bidang hukum dari Leyden University.
Johan Maarten Loth or Hans Loth joined Rabobank Indonesia in January, 2015, and is currently Director Strategy & Change Management. Hans was an M&A (Mergers & Acquisitions) lawyer for 10 years before joining Rabobank Group, where he began with Group company De Lage Landen (DLL) as General Counsel Europe, in 2004, and was General Manager for DLL Asia in Singapore between 2007 and 2012. In 2012 he became Head of Strategy Rural & Retail, Rabobank Group, based at Rabobank Group headquarters in Utrecht. Hans holds a Law Degree from Leyden University. 34
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Lim Tjoen Hong Direktur* Director* Lim Tjoen Hong bergabung dengan Rabobank Indonesia sebagai calon Direktur Perbankan Korporasi pada bulan Agustus 2015. Ia memiliki pengalaman 22 tahun dalam perbankan korporasi terutama dalam mengelola unit bisnis dari bank dan membina hubungan baik dengan korporasi multinasional dan lokal. Sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia, ia adalah Managing Director di ING Bank NV, cabang Singapura, dan menjabat sebagai Regional Head of Structured Finance. Dari tahun 2010 hingga 2014, ia adalah Managing Director and Chief Representative Officer ING Bank NV di Jakarta. Ia adalah bankir internasional berpengalaman yang pernah bekerja di Indonesia, Hong Kong dan Singapura yang memimpin tim Structured Finance di lokasi-lokasi tersebut. Ia meraih gelar BSc dari San Francisco State University dan MBA dari Golden Gate University, Amerika Serikat. Lim Tjoen Hong joined Rabobank Indonesia as a Director Corporate Banking nominee in August 2015. He has 22 years of experience in Corporate Banking, primarily in managing the business units of banks and developing relationships with multinationals and local corporates. Prior to joining Rabobank Indonesia, he was a Managing Director at ING Bank NV, Singapore Branch, as Regional Head of Structured Finance. From 2010 through 2014, he was the Managing Director and Chief Representative Officer of ING Bank NV in Jakarta. He is a seasoned international banker with experience in Indonesia, Hong Kong and Singapore, heading the Structured Finance teams of ING Bank NV in those locations. He obtained his MBA and BSc from Golden Gate University and San Francisco State University, U.S.A, respectively. (*) Dalam proses pengangkatan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (*) In the General Shareholders Meeting appointment process
35
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Jopie Jusuf Direktur Director Jopie Jusuf menjadi Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia sejak bulan Desember 2014. Jopie memiliki lebih dari 26 tahun pengalaman dalam perbankan ritel. Ia memulai karir perbankannya di Bank Bali pada tahun 1989 dan kemudian memegang berbagai posisi penting dalam perbankan komersial dan UKM di Bank Mega, Bank Permata dan Bank Ekonomi. Jabatan terakhirnya di Bank Ekonomi adalah sebagai Head of Business Banking. Sebelum berkarya di Rabobank Indonesia, ia adalah Business Director Sampoerna Financial Group. Dalam karir perbankannya, ia telah memimpin berbagai inisiatif penting seperti pengembangan produk, aliansi bisnis, dan transformasi organisasi. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Parahyangan Bandung, FISIP, bidang studi administrasi niaga. Gelar pasca sarjananya, MM (Magister Manajemen) diperolehnya dari IPMI Business School Jakarta dan MBA (Master in Business Administration) diperolehnya dari Monash University Melbourne, Australia. Jopie Jusuf has been Director Business Banking of Rabobank Indonesia since December 2014. Jopie has more than 26 years of experience in retail banking. He started his banking career at Bank Bali in 1989 and later held a number of key positions in commercial banking at Bank Mega, Bank Permata, and Bank Ekonomi. His last position at Bank Ekonomi was Head of Business Banking. Before joining Rabobank Indonesia he was Business Director at Sampoerna Financial Group. In his banking career he had led a number of important initiatives in product management, business alliance, and organization transformation. He completed his undergraduate studies at the Faculty of Social and Political Science, Universitas Parahyangan Bandung, majoring in business administration. He also holds a Master degree from IPMI Business School Jakarta and an MBA from Monash University, Melbourne, Australia.
Rusli Sutanto Direktur* Director* Rusli Sutanto adalah Direktur Produk & E-Channels, Rabobank Indonesia. Rusli bergabung bersama Rabobank Indonesia bulan September 2009 sebagai Kepala Penjualan & Distribusi dan bulan April 2011 diangkat sebagai Direktur Penjualan & Distribusi. Tahun 2012 ia menjadi Direktur Penjualan & Distribusi/ UKM, dan tahun 2014 menjadi Direktur Produk & E-Channels. Ia memulai kariernya sebagai management trainee di Coca-Cola Indonesia sebelum bergabung di Citibank Indonesia. Rusli memiliki pengalaman di bidang perbankan yang diperolehnya dengan menempati posisi-posisi perbankan di Indonesia dan Singapura, antara lain sebagai Vice President, Regional Sales Director, di Citibank Singapura, Senior Vice President, International Private Client Group di Merril Lynch Singapura, Senior Vice President, Affluent Segment di PT. Bank Danamon Indonesia, dan Senior Vice President, Personal Banking Head di HSBC Indonesia. Ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang teknik industri dari University of Alabama Amerika Serikat. Rusli Sutanto is Director of Products & E-Channels, Rabobank Indonesia. Hejoined Rabobank Indonesia in 2009 as Head of Sales & Distribution and was appointed as Director of Sales & Distribution in April 2011. In 2012 he became Director of Sales & Distribution/ SME, and in 2014 was named Director of Products & E-Channels. He started his career as management trainee at Coca-Cola Indonesia before joining Citibank Indonesia. Rusli brings a wealth of experience in banking from the various positions he held in Indonesia and Singapore, which include Vice President, Regional Sales Director at Citibank Singapore, Senior Vice President, International Private Client Group at Merril Lynch Singapore, Senior Vice President, Affluent Segment, at PT. Bank Danamon Indonesia, and Senior Vice President, Personal Banking Head at HSBC Indonesia. Rusli earned his Bachelor of Science degree in industrial engineering from the University of Alabama, USA. (*) Memasuki masa pensiun tanggal 4 Februari 2016 Retired effective February 4, 2016
36
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Heradian Yoto Direktur Director Heradian Yoto adalah Direktur Teknologi Informasi dan Operasional/Chief Operations Officer yang mulai berkarya di Rabobank Indonesia tahun 2009. Sebelum bergabung di Rabobank Indonesia, ia pernah menjadi Kepala Divisi Operasional di Bank Bira, Automation System Unit Head di Bank Lippo, dan terakhir sebagai Senior Vice President and Country Head of Service RBS (sebelumnya ABN Amro). Yoto meraih gelar Sarjana di bidang teknik fisika dari Institut Teknologi Bandung dan Magister Manajemen dalam bidang manajemen umum dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Heradian Yoto is Director of IT and Operations/Chief Operations Officer, and joined Rabobank Indonesia in 2009. Before joining Rabobank Indonesia, he assumed various positions, including include Operations Division Head at Bank Bira, Automation System Unit Head at Bank Lippo, and most recently Senior Vice President and Country Head of Service at RBS (previously ABN Amro). He holds a Bachelor’s degree in Physics Engineering from Institut Teknologi Bandung and a Master’s Degree in General Management from Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Ponky N. Pudijanto Direktur Director Ponky Pudijanto menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, yang juga ditunjuk sebagai Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan sejak bulan September 2012. Ia mulai berkarya di Rabobank Indonesia pada bulan Februari 2010 sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia, ia adalah Head of Corporate Compliance di PT. Bank Permata Tbk. dan Direktur Kepatuhan untuk Asia Tenggara di American Express Bank. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President, Operations, di PT. Bank Danamon Indonesia dan Vice President, Total Quality, di Citibank. Ia meraih gelar Sarjana di bidang akuntansi dari Universitas Indonesia.
Ponky Pudijanto was appointed as Director of Human Resources, overseeing the Compliance function, in September 2012. He joined Rabobank Indonesia as Director of Compliance in February 2010, before which he was Head of Corporate Compliance at PT. Bank Permata Tbk and Southeast Asia Director of Compliance at American Express Bank. He also held positions including Senior Vice President, Operations, at PT. Bank Danamon Indonesia and Vice President, Total Quality at Citibank. Ponky earned his Bachelor’s Degree in Accounting from the University of Indonesia.
37
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Rabobank Indonesia percaya bahwa Good Corporate Governance (“GCG”) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan serta memastikan bahwa aktivitas bisnis Bank dijalankan dengan integritas bisnis yang tinggi. GCG merupakan salah satu prinsip yang mendorong Rabobank Indonesia dalam mengimplementasikan strateginya, yaitu fokus kepada sektor pangan dan agribisnis yang merupakan area di mana Rabobank secara global dikenal sebagai ahlinya. Rabobank Indonesia bertujuan menjadi organisasi yang kompetitif yang dikelola oleh para profesional yang memiliki kualifikasi yang baik dan hidup dengan menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, integritas, profesionalisme, dan kebersinambungan. Implementasi GCG merupakan tanggung jawab dari semua karyawan. Rabobank Indonesia believes that Good Corporate Governance (GCG) is key in supporting sustainable growth and ensuring that the bank’s business activities are carried out in accord with high standards of integrity. GCG is one of the principles, which drives Rabobank Indonesia in implementing its strategy to focus on food and agribusiness, an area where it is globally recognized as an expert. Rabobank Indonesia aims to nurture a competitive organization managed by qualified professionals who live and uphold the values of respect, integrity, professionalism, and sustainability. The implementation of GCG is the responsibility of all employees.
38
Pendahuluan Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia yaitu memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menolak berkompromi karena hadiah dan hiburan, dan menghindari konflik kepentingan. Kebijakan lainnya juga dibentuk untuk memastikan tata kelola perusahaan yang kuat dan efektif yang mengendalikan dan mengarahkan bisnis Rabobank Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini juga diciptakan untuk menumbuhkan kewirausahaan, integritas dan transparansi keputusan manajemen, pengawasan yang baik dan akuntabilitas dalam pengawasan tersebut.
Introduction Rabobank Indonesia has established a Code of Conduct, defined as an internal policy which governs the implementation of GCG. This policy sets out the limits of standard behaviour expected from all Rabobank Indonesia employees, which include treating co-workers with respect and dignity, adhering to prevailing laws and customs, regulations and group standards, refraining from engaging in bribery and corruption, declining potentially compromising gifts or entertainment, and avoiding any conflict of interest. Other policies have also been set to ensure a robust and effective corporate governance system, by which Rabobank Indonesia’s business is guided and controlled. These policies promote entrepreneurship, integrity and transparency of decisions made by management, proper supervision and accountability for such supervision.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang
Referring to Bank Indonesia regulation No. 8/4/PBI/2006, dated 30 January 2006, which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on Changes in the Implementation of GCG for Banks and Circular Letter No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 on Implementation of GCG
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Rabobank Indonesia telah mengadopsi 5 prinsip dasar GCG dalam kebijakan internalnya. Lima prinsip dasar GCG adalah keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Penerapan GCG di Rabobank Indonesia diuraikan sebagai berikut:
in the banking system, Rabobank Indonesia has adopted these five principles of GCG into its internal policies: transparency, accountability, responsibility, independency, and regularity. Implementation of GCG at Rabobank Indonesia manifests as follows:
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur organisasi pada Rabobank Indonesia. RUPS Tahunan diselenggarakan 1 kali dalam setahun dan memiliki agenda untuk menyetujui Laporan Tahunan, penunjukan dan penunjukan kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi, penunjukan dan/atau penunjukan kembali Auditor Eksternal. Selain RUPS Tahunan, selama tahun 2015, telah diselenggarakan 4 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Annual General Meeting The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) represents the highest body within Rabobank Indonesia’s organizational structure. The AGM is held once a year; the agenda stipulates approval of the Annual Report, appointment and/or reappointment of members of the Boards of Commissioners and Directors, appointment and/ or reappointment of an External Auditor. In addition to the AGM, 4 Extraordinary General Meetings were held in 2015.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Rabobank Indonesia terdiri dari para profesional dengan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai, yang berasal Indonesia dan Rabobank Group. Semua anggota Dewan Komisaris telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia/OJK.
Board of Commissioners The Board of Commissioners of Rabobank Indonesia is composed of professionals with relevant skills, knowledge and experience, with an Indonesian and Rabobank Group background. All members of the Board of Commissioners have passed the Bank Indonesia/OJK Fit and Proper Test.
Dewan Komisaris atau Board of Commissioners (BOC) melaksanakan fungsi pengawasan di Rabobank Indonesia. Dewan Komisaris memberikan arahan strategis dan mengawasi Direksi dalam penentuan target dan tujuan, mengawasi pelaksanaannya dan memastikan bahwa pengendalian internal serta laporan berkala diimplementasikan. Dengan mempertimbangkan hal ini, susunan Dewan Komisaris menjadi penting karena hal ini menentukan kemampuan Dewan Komisaris untuk secara kolektif menunjukkan kepemimpinannya serta memberikan arahannya kepada pihak manajemen.
The Board of Commissioners performs a supervisory role at Rabobank Indonesia, providing strategic direction and supervision of the Board of Directors in setting targets and objectives, overseeing implementation and ensuring that internal controls and periodic reports are in place. With this in mind, the composition of the Board of Commissioners is important as it affects their ability to collectively provide leadership and guidance to Bank management.
Per 31 Desember 2015, 1 Presiden Komisaris, dan 3 Komisaris Independen membentuk Dewan Komisaris Rabobank Indonesia:
As of December 31, 2015, one President Commissioner and three Independent Commissioners form the Rabobank Indonesia Board of Commissioners:
Nama/Name Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Penggantian dan/atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
39
Jabatan/Position Presiden Komisaris/President Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner
Changes and/or appointments of Commissioners conform to the recommendations of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and are approved by the General Meeting of Shareholders.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Direksi Direksi terdiri dari Presiden Direktur/Direktur Utama serta direktur-direktur lainnya yang berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham. Semua anggota Direksi dipilih sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, integritas, pengalaman yang dimilikinya sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Bank Indonesia.
Board of Directors The Board of Directors consists of the President Director and other Directors from independent party of the shareholders. Members of the Board of Directors are appointed in accordance with their ability, knowledge, integrity, and experience, as stipulated in Bank Indonesia regulations.
Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini termasuk pencapaian rencana bisnis dan memastikan kepatuhan pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu, merupakan kebijakan Direksi untuk menindaklanjuti temuan hasil audit secara tepat waktu dan dengan cara yang efektif dengan memastikan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah diambil oleh pihak manajemen yang terkait.
The Board of Directors is responsible for the day-to-day management of the Bank, as executed under stipulated regulations. This includes ensuring the fulfillment of the business plan and compliance with the law and all regulations. It is the policy of Rabobank Indonesia’s Board of Directors to follow up on audit findings in a timely and effective manner, determining any necessary corrective actions, which should be taken by the responsible management.
Per posisi 31 Desember 2015, Direksi Rabobank Indonesia terdiri dari 1 Presiden Direktur, 1 Wakil Presiden Direktur dan 6 orang Direktur. Semua anggota Direksi telah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Para anggota Direksi tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, the Board of Directors consists of one President Director, one Vice President Director and a total of six Directors. All members of the Board of Directors have passed the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fit and Proper Test. The members of the Board of Directors are as follows:
Direksi | Board of Directors Nama/Name
Jabatan/Position Presiden Direktur/President Director
Martijn Herman Schouten
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director
Johannes Gerardus Beuming Ponky N. Pudijanto
Direktur Director
Heradian Yoto
Direktur Director
Jopie Jusuf
Direktur Director
Johan Maarten Loth
Direktur Director
Lim Tjoen Hong*
Direktur Director
Rusli Sutanto**
Direktur Director
* Pengangkatan sebagai direktur masih dalam proses/Appointment as director is in process ** Memasuki masa pensiun efektif tanggal 4 Februari 2016/Will refire on February 4, 2016
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Changes and/or appointments of Directors conform to the recommendations of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee, and are approved by the Annual General Meeting of Shareholders.
Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya maka Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan Direksi telah pula mengadakan rapat mingguannya sebanyak 45 kali.
40
The Board of Commissioners and Board of Directors meet regularly to perform their duties. In 2015, the Board of Commissioners conferred four times and the Board of Directors held a total of 45 weekly meetings.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Disamping itu, terdapat Rapat Gabungan Dewan Komisaris– Direksi yang diselenggarakan setiap triwulan.
Furthermore, a joint meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors is held every quarter.
Rapat Dewan Komisaris | Board of Commissioners Meeting Nama/Name Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Jabatan/Position
Jumlah rapat yang dihadiri No. of meetings attended
Presiden Komisaris/President Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner
4/4 4/4 4/4 4/4
Rapat Direksi | Board of Directors Meeting Nama/Name
Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Johan Maarten Loth Jopie Jusuf Ponky Nayarana Pudijanto Heradian Yoto Rusli Sutanto
41
Jabatan/Position
Presiden Direktur President Director Wakil Presiden Direktur Vice President Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director Direktur/Director
Jumlah rapat yang Kehadiran dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dihadiri No. of meetings Attendance in a joint meetings of the Board of Commissioners and attended Board of Directors 30/45
4/4
30/45
4/4
10/45 37/45 35/45 38/45 39/45
3/4 3/4 3/4 4/4 4/4
Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi dan hubungan keluarga
Board of Commissioners and Board of Directors share ownership and family relationship
Para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki saham di Rabobank Indonesia. Di samping itu, para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors may not own shares of Rabobank Indonesia. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors may not have family relationships with any other members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors remuneration
Para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi berhak atas remunerasi yang terdiri dari gaji dan manfaat. Selama tahun 2015, jumlah remunerasi sekitar Rp30,556 miliar dengan rincian sebagai berikut:
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors are entitled to remuneration comprised of a combination of salaries and benefits. In fiscal year 2015, total remuneration was approximately Rp30.556 billion. Remuneration details are as follows:
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Jenis remunerasi dan fasilitas lain Type of remuneration and other facilities
Total diterima dalam 1 tahun Total amount received in 1 year Dewan Komisaris/BOC Orang Persons
1.
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, allowance, tantiem and other non-financial benefits) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll.) yang*) Other facilities in monetary form (housing, transportation, medical insurance etc.) which *) a. dapat dimiliki/can be owned b. tidak dapat dimiliki/cannot be owned Total
Direksi/BOD
Dalam jutaan Rupiah/In million Rupiah
4
Orang Persons
1.985
0
4
1.985
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
8
27.407
8
3.149
8
30.556
*) Senilai Rupiah/Rupiah value Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dalam tata bahasa Inggris. Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
Total remunerasi per orang dalam 1 tahun * Total remuneration per person per year*
Direktur Director
Komisaris Commissioner
8 0 0 0
0 0 3 1
>Rp2.000.000.000 >Rp1.000.000.000 – Rp2.000.000.000 >Rp500.000.000 – Rp1.000.000.000 < Rp500.000.000 *) Diterima tunai/Received in cash Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dalam tata bahasa Inggris. Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
42
Rasio gaji
Salary ratio
Yang dimaksud dengan rasio gaji disini adalah hak Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan untuk menerima sejumlah imbalan tunai sebagai pembayaran dari perusahaan/pemberi kerja yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja yang terkait, undang-undang, yang termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas hasil kerja dan/atau layanan yang diberikan.
Compensation in the form of a salary is defined as the right of members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and employees to receive a sum of cash as payment from the company or the employer, which is determined and paid in accordance with the respective employment agreement and regulation. This includes allowances for employees and their families for work and/or services rendered.
Selama tahun buku 2015 rasio gaji adalah sebagai berikut: a) rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah : 49,318 b) rasio gaji Direktur tertinggi dan terendah : 1,357 c) rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah : 1,818 d) rasio gaji tertinggi Direktur dan tertinggi karyawan : 2,081
Salary ratios for the fiscal year 2015: a) The ratio of the highest to the lowest employee salary b) The ratio of highest and lowest Director’s salary c) The ratio of the highest to the lowest Commissioner’s salary: d) The ratio of the highest Director’s and the highest employee’s salary:
: 49.318 : 1.357 1.818 2.081
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
43
Komite Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Direksi telah membentuk beberapa komite. Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
Committees The Board of Commissioners and Board of Directors assign a number of committees to support them in performing their duties and responsibilities:
Komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik/Good Corporate Governance maka Dewan Komisaris telah membentuk beberapa komite untuk mendukung mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Anggota dari komite-komite ini ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Berikut ini adalah Komite-komite yang dimaksud:
With reference to prevailing Bank Indonesia regulations on Good Corporate Governance, the Board of Commissioners has formed committees to support its duties and responsibilities. Members of these committees are appointed by the Board of Commissioners. The committees are:
1.
1.
Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab untuk mendukung Dewan Komisaris antara lain dalam memonitor dan melakukan evaluasi atas hasil temuan audit terhadap ketentuan-ketentuan yang ada, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal termasuk pula mengawasi penerapan pelaporan keuangan bank.
Audit Committee The Audit Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners, among others, in monitoring and evaluating the results of the audit findings of internal or external parties and for overseeing the bank’s financial reporting practices.
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2015 yang diangkat oleh Dewan Komisaris adalah: • Widiyarto S. Sumitro sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Pardi Sudradjat sebagai Wakil Ketua (Komisaris Independen) • Nanny Dewi sebagai Anggota (Pihak Independen) • Diane Christina sebagai Anggota (Pihak Independen)
Members of the Committee appointed by the Board of Commissioners as of December 31, 2015: • Widiyarto S. Sumitro, Chairman (Independent Commissioner) • Pardi Sudradjat, Member (Independent Commissioner) • Nanny Dewi, Member (Independent Party) • Diane Christina, Member (Independent Party)
Tujuan Komite: a) Untuk mengawasi dan menilai kualitas kinerja fungsi Audit Internal. Adapun tanggung jawab komite adalah untuk: • Meninjau rencana tahunan Audit Internal, secara berkala melakukan evaluasi atas pencapaian dari rencana tersebut, dan mempertimbangkan area yang perlu menjadi perhatian audit dan masuk dalam cakupan audit; • Meninjau semua laporan hasil audit internal dan eksternal, termasuk laporan dari regulator, dan menilai perkembangan perbaikan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen; • Mendiskusikan hasil laporan/temuan dengan Auditor khususnya terkait kelemahan pada kontrol dan/atau pelaporan, tingkat kerjasama yang diterima, serta independensi dari Audit; • Memastikan manajemen mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu;
Objectives of the Committee: a) To oversee and assess the quality of the performance of the Internal Audit function. The committee’s responsibility is to: • Review the annual Internal Audit plan, periodically evaluate progress and consider areas of audit concern and areas that should be audited;
• Review all internal and external audit reports, including reports from regulators, and evaluate the progress of corrective measures that have been taken by the management; • Discuss reports/findings with Auditors, particularly those related to control and/ or independency reporting, degree of cooperation and independency; • Ensure that the management is taking action in accordance with the stipulated recommendations to address significant inadequacies/problems of control in a timely manner; 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
•
•
Mengkonfirmasikan bahwa terdapat pendekatan yang terkoordinasi dengan baik sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan kerja antara Audit Internal dan Audit Eksternal untuk memastikan tercapainya cakupan audit yang memadai dalam pelaksanaan pemeriksaan atas sistem pengendalian internal bank dan atas laporan keuangan bank; Secara berkala, dengan konsultasi dari Audit Internal, menilai apakah tugas dan tanggung jawab fungsi Audit Internal tetap relevan, secara berkesinambungan memperbaiki kinerja Audit Internal, dan menentukan perubahan-perubahan yang dipandang perlu.
b) Mengawasi efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaporan manajemen. Tanggung jawab komite adalah untuk: • Memastikan bahwa permasalahanpermasalahan yang muncul dari Audit, Pengendalian Internal, laporan keuangan maupun laporan lainnya telah ditangani dan diperbaiki sebagaimana mestinya dan secara tepat waktu. Hal ini membutuhkan penilaian dari Komite untuk menentukan apakah pihak manajemen telah mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/ permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu; • Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, dan (jika perlu) Auditor Eksternal mengenai prosedur dan kontrol dalam mengamankan aset bank dan kewajaran catatan pembukuan bank sehingga dapat memberikan konfirmasinya atas efisiensi dan efektivitas dari kontrol yang ada dan menentukan tindak lanjutnya jika perlu; • Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, Audit Eksternal, dan Kepatuhan untuk menentukan apakah terdapat hal-hal yang tidak biasa sepanjang proses audit mereka terkait dengan ketentuan dari regulator; • Menentukan apakah setiap ketentuan dan peraturan dari otoritas perbankan telah dipenuhi dan apakah informasi yang diberikan kepada regulator adalah informasi yang dapat diandalkan.
44
• Confirm that there is a coordinated approach to the planning and execution of the work between Internal and External Audit, to ensure sufficient coverage in checking the systems regarding internal control and financial statements;
• From time to time, in consultation with Internal Audit, assess whether the duties and responsibilities of the Internal Audit function remain relevant, continuously improve the audit performance, and decide on necessary changes. b) Oversee the effectiveness of the internal control system and management reporting. The committee’s responsibility is to: • Ensure that issues arising from Audit, Internal Control, financial statements and other reports are being addressed and rectified in an appropriate and timely manner. This will require an assessment by the Committee to decide whether the Management is taking action in accordance with each agreed recommendation to address inadequacy/issues in control, in a timely manner;
• Discuss with Management, Internal Audit and (if applicable) External Auditors procedures and controls regarding the safeguarding of assets and soundness of financial records, to confirm the efficiency and effectiveness of said controls, and to decide on further actions where necessary; • Discuss with Management, Internal Audit, External Auditors, and Compliance to determine any unusual matters identified during the course of audits, with regard to the requirements of the regulator; • Determine whether all statutory and regulatory requirements from the banking authorities have been met and if the information provided to the regulator is reliable.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
c)
Untuk mengawasi dan menilai efektifitas dari fungsi Kepatuhan di cabang/entitas sebagai bagian dari kepatuhan terhadap kebijakan yang ada: • Memberikan rekomendasi atas penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris; • Memberikan rekomendasi terkait efektifitas kontrol keuangan dan pelaporan sebagaimana dinyatakan di atas.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit & Kepatuhan mengadakan beberapa kali pertemuan. Selama tahun 2015, Komite Audit tercatat telah melakukan 4 kali rapat: Nama/Name Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi Diane Christina
2.
Jumlah rapat yang dihadiri/ Number of meetings attended
Ketua/Chairman Wakil Ketua/Vice Chairman Anggota/Member Anggota/Member
4/4 3/4 3/4 4/4
Anggota komite adalah sebagai berikut: • Pardi Sudradjat sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Widiyarto S. Sumitro sebagai Wakil Ketua (Komisaris Independen) • Nanny Dewi sebagai anggota (Pihak Independen) • Diane Christina sebagai anggota (Pihak Independen) Sepanjang tahun 2015, Komite Pengawas Risiko telah melakukan 4 kali rapat yang dihadiri oleh anggotanya:
Pardi Sudradjat Widiyarto Suwarto Sumitro Nanny Dewi Diane Christina
45
In performing its duties, the Audit & Compliance Committee conducted a total of four meetings in 2015:
Jabatan/Position
Komite Pengawasan Risiko Tanggung jawab Komite Pengawas Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengevaluasi keputusan strategis terkait risiko yang berkaitan dengan bank.
Nama/Name
c) Oversee and assess the effectiveness of the Compliance function within the branch/entity as an aspect of compliance with current policy: • Provide recommendations in appointing the public accountant and public accountant office to the Board of Commissioners; • Provide recommendations on the effectiveness of financial controls and reporting, as stated above.
2.
Risk Monitoring Committee The responsibility of the Risk Monitoring Committee is to assist the Board of Commissioners in monitoring and evaluating strategic decisions regarding risks associated with the Bank. Members of the committee are: • Pardi Sudradjat, Chairman (Independent Commissioner) • Widiyarto S. Sumitro, Member (Independent Commissioner) • Nanny Dewi, Member (Independent Party) • Diane Christina (Independent Party)
In 2015, the Risk Monitoring Committee held a total of four meetings attended by its members, as follows: Jabatan/Position
Jumlah rapat yang dihadiri/ Number of meetings attended
Ketua/Chairman Wakil Ketua/Vice Chairman Anggota/Member Anggota/Member
4/4 3/4 3/4 4/4
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
3.
Komite Remunerasi dan Nominasi Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya.
Para anggota Komite diangkat oleh Dewan Komisaris, dan per 31 Desember 2015 susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: • Hendrik Adams - Ketua (Komisaris Independen) •
Jan Alexander Pruijs - Anggota (Komisaris Utama)
•
Irene Wiryawan - Anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia)
Tujuan Komite adalah: a. Yang berkaitan dengan Remunerasi • Mengevaluasi kebijakan remunerasi; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); •
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan bank secara keseluruhan yang disampaikan kepada Direksi.
3. The Remuneration & Nomination Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in fulfilling its oversight function.
Members of the Remuneration & Nomination Committee appointed by the Board of Commissioners as of December 31, 2015: • Hendrik Adams – Chairman (Independent Commissioner) • Jan Alexander Pruijs - Member (President Commissioner) • Irene Wiryawan - Member (Executive Officer, Human Resources Department) The objectives of the Committee are: a. Related to Remuneration • To evaluate existing remuneration policy; • To provide recommendations to the Board of Commissioners on adjustments to remuneration policies for members of the Board of Commissioners and Board of Directors, to be submitted to the General Meeting of Shareholders; • To provide recommendations to the Board of Commissioners on adjustments to remuneration policies for the Bank’s Executive Officers and employees, for submission to the Board of Directors.
b. Yang berkaitan dengan Nominasi • Menyampaikan rekomendasi mengenai system dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian para anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyampaikan rekomendasi mengenai calon para anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyampaikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.
b.
Related to Nomination • To recommend candidates for membership of the Board of Commissioners and Board of Directors, for submission to the General Meeting of Shareholders
Pada tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan 4 kali rapat dengan catatan kehadiran sebagai berikut:
In 2015 the Remuneration & Nomination Committee held a total of four meetings, attended as follows:
•
•
To recommend candidates for members of the Board of Commissioners and Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders To recommend independent parties as committee members to the Board of Commissioners.
Nama/Name
Jabatan/Position
Jumlah rapat yang dihadiri/ Number of meetings attended
Hendrik Adams Jan Alexander Pruijs Irene Wiryawan
Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member
4/4 4/4 4/4
46
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Komite di bawah Direksi
Committees under the Board of Directors
Direksi Rabobank Indonesia dibantu oleh beberapa Komite yang bertugas untuk memberikan nasihat profesional dan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan dan arahan kepada Manajemen. Komite-komite tersebut adalah:
Rabobank Indonesia Board of Directors is assisted by a number of committees whose task is to provide professional advice and recommendations regarding policies and directions to Management. The committees are:
1. Komite Kredit Terdapat prosedur dan ketentuan pelaporan internal yang ketat untuk semua kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan kredit. Kebijakan risiko kredit yang lengkap dan terperinci telah tersedia bagi semua staf Rabobank Indonesia dan prosedur internal menjamin telah dilakukannya pengkinian secara berkala. Komite Kredit mengadakan rapat secara berkala setiap minggunya berdasarkan agenda tertentu dan hasil rapat Komite Kredit didistribusikan kepada divisi-divisi terkait setelah disetujui untuk ditindak lanjuti. Komite Kredit dibedakan atas (1) Usaha Kecil dan Menengah (dua tingkat), (2) Komersial dan (3) Korporasi. Dalam setiap komite, persetujuan limit telah ditentukan untuk pinjaman baru, pinjaman dengan kinerja yang baik dan juga untuk pinjaman yang bermasalah. Susunan para anggota yang dapat memberikan suara menunjukkan keseimbangan antara fungsi komersial dan manajemen risiko.
1. Credit Committee Strict internal procedures and reporting guidelines are in place for all credit and credit-related matters. A detailed and comprehensive credit risk policy is available to all Rabobank Indonesia staff, and internal procedures ensure that periodic updates are performed. The Credit Committee meets regularly every week on a fixed agenda and minutes of the meeting are distributed to related parties after the approval of action points. The Credit Committee is divided into the following units: (1) Small and Medium Enterprise (two levels), (2) Commercial, and (3) Corporate. In each Committee, approval limits have been set for new loans, performing loans and non-performing loans as well. The composition of voting members shows a balance between commercial and risk management functions.
Fungsi dalam Komite Credit Komersial/ Function in Commercial Credit Committee Ketua/Chairman Deputi Ketua/Deputy Chairman Wakil Deputi Ketua/Vice Deputy Chairman Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Fungsi dalam Komite Credit Wholesale/ Function in Wholesale Credit Committee Ketua/Chairman Deputi Ketua/Deputy Chairman Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Fungsi dalam Komite Kredit UKM Function in Corporate Credit Committee Ketua/Chairman Wakil Ketua/Vice Chairman Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member Anggota Tetap/Permanent Member
Jabatan/ Position Direktur Risiko/CRO/Director of Risk/CRO Presiden Direktur/CEO/President Director/CEO Kepala Kredit Korporasi /Head of Corporate Credit Direktur Perbankan Bisnis /Director of Business Banking Kepala Perbankan Komersial /Head of Commercial Banking Pemimpin Tim Analis Kredit Komersial /Tim Leader Commercial Credit Analyst Jabatan/ Position Presiden Direktur/CEO/President Director/CEO Direktur Risiko/CRO/Director of Risk/CRO Kepala Kredit Korporasi /Head of Corporate Credit Direktur Perbankan Korporasi/ Senior Relationship Banker/ Director Corporate Banking/Senior Relationship Banker Senior Relationship Manager Jabatan/ Position Kepala Kredit Kantor Cabang/Head of Credit Branch Network Direktur Perbankan Bisnis/Director of Business Banking Kepala Unit Kerja Konsumer /Head of Consumer Working Unit Kepala Manajemen Perbankan Bisnis /Head of Business Banking Management Kepala Perbankan Komersial /Head of Commercial Banking Kepala Risiko Kredit Komersial /Head of Commercial Credit Risk
47
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
2. Komite Assets & Liabilities (ALCO) Komite ini mengadakan rapat setiap bulan dan memutuskan semua masalah yang terkait dengan tresuri dan kebijakan tresuri, hal-hal yang berkaitan dengan peraturan/ketentuan yang berlaku, pengelolaan neraca dan pendanaan, risiko pasar dan operasional. Anggota Komite ini adalah • Kepala Keuangan (Ketua) • Kepala Tresuri (Wakil Ketua) • Presiden Direktur • Chief Risk Officer • Direktur Perbankan Korporasi • Direktur Perbankan Bisnis • Direktur Produk Liabilitas • Manajer Keuangan (Sekretaris) • Direktur/Kepala Kepatuhan (Undangan) • Manajer Risiko Pasar (Undangan) 3. Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab membantu Direksi mengawasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko Rabobank Indonesia. Setiap bulannya Komite Manajemen Risiko membahas masalah risiko reputasi dan integritas, risiko strategis, risiko operasional (orang, sistem dan proses), hukum, kepatuhan, masalah pajak/peraturan, produk baru transaksi kompleks, masalah tanggung jawab sosial perusahaan, masalah sumber daya manusia dan kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan apa yang direkomendasikan oleh Audit yang masih belum jatuh tempo. Susunan anggota Komite Manajemen Risiko adalah: • Chief Risk Officer (Ketua) • Presiden Direktur (Wakil Ketua) • Direktur Keuangan • Direktur Perbankan Korporasi • Direktur Perbankan Bisnis • Direktur Markets • Kepala Risiko Operasional • Kepala Kepatuhan • Kepala Tresuri • Wakil Senior Manajemen Risiko Financial Markets • • •
48
Kepala Audit Internal (Undangan) Perwakilan Direksi (Undangan) Departemen lain yang terkait (Undangan)
2. Assets & Liabilities Committee (ALCO) This committee meets monthly and decides on all issues related to treasury and treasury policies, regulatory issues, balance sheet management, funding, market risk and operational risk issues.
Committee members are: • Head of Finance (Chairman) • Head of Treasury (Vice Chairman) • President Director • Chief Risk Officer • Director Corporate Banking • Director Business Banking • Director Liabilities Products • Finance Manager (Secretary) • Director/Head of Compliance (Invitee) • Market Risk Manager (Invitee) 3. Risk Management Committee The Risk Management Committee is responsible for supporting the Board of Directors in its monitoring of the implementation of policies and procedures covering Rabobank Indonesia risk management. Every month the Risk Management Committee discusses issues of reputation and integrity risks, strategic risk, operational risk (people, systems, and processes), legal, compliance, tax/regulatory issues, new products, complex transactions, CSR, human resources, and progress action points recommended by Audit by the due date.
Members are: • Chief Risk Officer (Chairman) • President Director (Vice Chairman) • Head of Finance • Director Corporate Banking • Director Business Banking • Director Markets • Head of Operational Risk • Head of Compliance • Head of Treasury • Senior Representative Financial Markets Risk Management • Head of Internal Audit (Invitee) • Board of Directors Representative (Invitee) • Other related department (Invitee)
Kepatuhan
Compliance
Fungsi Kepatuhan di Rabobank Indonesia dibentuk pada tingkat Direktur dan dimaksudkan untuk membantu menangani risiko kepatuhan di Rabobank Indonesia. Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
The Compliance function within Rabobank Indonesia was established at the Director’s level and serves to assist in managing Rabobank Indonesia’s Compliance risk, defined as the risk arising because an individual or group fails to comply with and/or fails to implement prevailing laws and regulations. Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
49
Fungsi Kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah yang bersifat ex-ante (preventif ) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Rabobank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Fungsi ini juga memastikan kepatuhan Rabobank Indonesia terhadap komitmen yang dibuat oleh Rabobank Indonesia kepada otoritas pengawas yang berwenang.
The Compliance function is a series of preventive actions or steps (ex-ante) to ensure that policies, regulations, systems, procedures and business activities performed by Rabobank Indonesia are in line with existing laws and regulations. This function also ensures Rabobank Indonesia’s compliance with its commitment to supervisory authorities.
Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan bertanggung jawab untuk: • Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan di Rabobank Indonesia; • Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; • Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal di Rabobank Indonesia; • Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Rabobank telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Meminimalkan risiko kepatuhan bank; • Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/ atau keputusan yang diambil Direksi Rabobank Indonesia tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Director who oversees Compliance is responsible to:
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan senantiasa bertindak independen, di mana pencapaian kinerja Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan tidak ditentukan dari pencapaian finansial dari unit kerja lainnya.
In carrying out his/her duties and responsibilities, the Director who oversees compliance acts independently, and therefore the achievements of the Director who oversees compliance or the Compliance Unit do not depend on the financial achievements of other units.
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) yang telah diimplementasikan di Rabobank Indonesia bertujuan untuk menghindarkan Bank dari keterkaitan terhadap aktivitas pencucian uang, pendanaan terorisme, pelanggaran kebijakan sanksi, fraud ataupun tindak kejahatan lainnya.
Rabobank Indonesia’s Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding policies aim to protect the Bank from any association with money laundering, terrorism, violation of sanctions policies, fraud or other criminal acts.
Penerapan program APU dan PPT juga merupakan elemen penting untuk mendukung penerapan prudential banking (perbankan yang menerapkan prinsip kehati-hatian) yang dapat melindungi bank dari berbagai risiko yang mungkin timbul antara lain risiko hukum, risiko reputasi dan risiko operasional.
The enactment of Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding is a vital aspect of prudential banking practices, aiming to protect the bank from various risks including legal risk, reputation risk, and operational risk.
• Formulation of strategy to nurture a Compliance Culture at Rabobank Indonesia; • Propose compliance policy or compliance principles to be endorsed by the Board of Directors; • Establish a compliance system and procedures which will be used to formulate regulations and internal guidelines at Rabobank Indonesia; • Ensure that all policies, regulations, systems, procedures and business activities performed by Rabobank Indonesia are in line with existing laws and regulations; • Minimize the bank’s compliance risk; • Implement preventative actions to ensure that the policies and/or decisions made by Rabobank Indonesia Board of Directors do not violate existing laws and regulations.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
50
Pelaksanaan program APU dan PPT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan kerangka manajemen risiko bank secara keseluruhan, di mana penerapannya selain mengacu pada prinsip-prinsip umum, juga mengacu pada prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional seperti penerapan atas kebijakan sanksi (Saictions Policy).
The enactment of Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding is an integral part of implementing the bank’s risk management framework, which is based on general principles as well as principles, which apply internationally, such as a Sanctions Policy.
Untuk memastikan kebijakan APU dan PPT sesuai dengan pengembangan produk, jasa dan teknologi bank serta mengikuti perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme yang terdapat di pasar, maka Rabobank Indonesia telah melakukan peninjauan dan pengkinian kebijakan APU dan PPT secara berkala.
To ensure that Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding policies are relevant to the changes and developments in the bank’s products and technology, and are also relevant to developments in of money laundering and terrorist funding practices, Rabobank Indonesia periodically reviews and updates its Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding policies.
Bank memiliki unit kerja khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanakan program APU dan PPT di kantor pusat maupun kantor-kantor cabang.
A special unit responsible for the implementation of AntiMoney Laundering and Prevention of Terrorism Funding programmes is in place at the Head Office and branch offices
Pelatihan dan sosialisasi secara berkala khususnya bagi pegawai dari unit kerja terkait dan pegawai baru telah dilaksanakan secara berkesinambungan. Bank juga sedang mengembangkan sistem informasi untuk mendukung penerapan program APU dan PPT secara lebih efektif dan efisien.
Training and communications sessions for new staff and related units are periodically held. The Bank is also developing an information system to strengthen effectiveness and efficiency in implementing its Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding programmes.
Audit Internal Audit Internal merupakan fungsi yang independen terhadap satuan kerja operasional dan unit kerja lainnya. Audit Internal bertanggungjawab langsung secara kepada Presiden Direktur dan memiliki jalur komunikasi kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Internal Audit The function of Internal Audit is independent of the operational units and other units. Internal Audit reports directly to the President Director and maintains a communications line to the Board of Commissioners, through the Audit Committee.
Audit Internal melaksanakan tugasnya dengan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB), Standar Praktik Profesional dari Institute of Internal Auditors (IIA), dan Piagam Audit Internal yang menjelaskan visi, misi, wewenang, dan tanggung jawab Audit Internal. Rencana audit tahunan dibuat dengan melakukan penilaian terhadap risiko-risiko yang melekat dan efektifitas pengendalian dari setiap entitas yang diperiksa. Dalam melakukan aktivitas pemeriksaan, Audit Internal menggunakan pendekatan audit berbasis risiko.
In carrying out its responsibilities, Internal Audit refers to Internal Audit Standards for Banking, Standard Professional Practices issued by the Institute of Internal Auditors (IIA), and the Internal Audit Charter, which explains the vision, mission, authority and responsibility of Internal Audit. The Annual audit plan is formulated by assessing the risks and control effectiveness of all entities evaluated. Internal Audit uses a risk-based approach in its assessment.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Audit Internal memiliki akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap seluruh catatan, informasi, karyawan, dan aset dari bank. Audit Internal juga secara rutin bertemu dengan Direksi dan Komite Audit untuk membahas kegiatan audit yang telah dilakukan, status tindak lanjut atas temuan audit, dan status pelaksanaan rencana tahunan audit.
Internal Audit has full and unlimited access to records, information, staff reports and the bank’s assets, in performing its duties and carrying out responsibilities. Internal Audit regularly discusses audit activities, the status of action plans on findings, and the status of the implementation of the annual audit plan, with the Board of Directors and Audit Committee.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
51
Struktur organisasi Audit Internal adalah sebagai berikut : • Kepala Audit Internal; • Administrator Audit Internal; • Tim audit Perbankan SME; • Tim audit Perbankan Korporasi dan Kantor Pusat; • Tim audit Teknologi Informasi.
The organization structure of Internal Audit is as follows: • Head of Internal Audit; • Internal Audit administrator; • SME Audit team; • Corporate Banking and Head Office audit team; • Information Technology audit team.
Audit Eksternal Untuk tahun buku 2015, Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) telah ditunjuk sebagai Auditor Eksternal Rabobank Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan audit laporan keuangan bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Selama tahun 2015 Auditor Eksternal tidak menyediakan layanan lain kepada Rabobank Indonesia kecuali layanan audit keuangan dan karena itu bebas dari kemungkinan benturan kepentingan.
External Audit Rabobank Indonesia appointed Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) as the bank’s External Auditor responsible for auditing the bank’s financial reports for the year ending December 31, 2015. In 2015 the External Auditor did not provide any other service to Rabobank Indonesia except for the financial audit, and was therefore excluded from the possibility of any conflict of interest.
Implementasi Manajemen Risiko & Pengendalian Internal Divisi Manajemen Risiko berada di bawah pengawasan Chief Risk Officer yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari departemen di bawah ini: • Manajemen Risiko Operasional • Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas • Manajemen Risiko Kredit • Kredit Jaringan Kantor Cabang • Manajemen Aset Khusus • Administrasi Risiko Kredit • Legal & Corporate Secretary
Implementation of Risk Management & Internal Control
Tanggung jawab utama atas unit-unit di bawah ini adalah:
Key responsibilities of these units are:
a. Manajemen risiko operasional Tanggung jawab utama departemen Operational Risk Management atau ORM adalah mengelola risiko operasional bersama seluruh entitas bank untuk mendukung proses pengambilan keputusan strategis bank. Ini dilakukan melalui: (1) Identifikasi, pengukuran, mitigasi dan monitor risiko yang mencakup kontinuitas sistem dan risiko fraud. (2) Memastikan ketersediaan kerangka kerja ORM, termasuk kebijakan dan prosedur, dan dilakukannya implementasi dan pelaporan yang sesuai. (3) Memberikan rekomendasi sebagai ahli dalam bidang risiko operasional kepada lini pertahanan pertama. (4) Secara aktif mempromosikan kesadaran risiko dan meningkatkan budaya risiko di bank.
a. Operational risk management The main responsibility of the Operational Risk Management (ORM) department is to manage operational risk with all entities within the bank to support the bank in strategic decision-making. This is done by: (1) Risk identification, measurement, mitigation and monitoring, which includes system continuity and risk of fraud. (2) Ensure that an ORM framework that includes policies and procedures is in place, and that it is properly implemented and reported. (3) Provide recommendations as an expert in operational risk to the first line of defense. (4) Actively promote risk awareness and strengthen the bank’s risk culture.
b. Manajemen risiko pasar dan likuiditas Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak menguntungkan yang berkaitan dengan suku bunga dan valuta asing. Risiko likuiditas adalah risiko ketidak mampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana likuid dan ketidakmampuan bank untuk melikuidasi asetnya pada harga yang wajar.
b. Market Risk Management Market risk is the risk of loss from unfavourable market movements related to interest rates and foreign exchange. Liquidity risk is the risk of not being able to meet financial obligations due to the lack of liquid funds and the inability to liquidate assets at a reasonable price. At Rabobank Indonesia, liquidity risk is included
The Risk Management division is under the supervision of the Chief Risk Officer who reports directly to the President Director. The Risk Management Division comprises the following units: • Operational Risk Management • Market and Liquidity Risk Management • Credit Risk Management • Branch Network Credit • Special Asset Management • Credit Risk Adminstration • Legal & Corporate Secretary
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Di Rabobank Indonesia risiko likuiditas termasuk ke dalam fungsi ALM (Asset Liability Management) Market Risk. Asset Liability Committee (ALCO) melakukan pengawasan manajemen terhadap implementasi pengelolaan risiko pasar dan likuiditas.
Rabobank Indonesia fokus kepada risiko likuiditas pendanaan (funding), yaitu risiko untuk mendanai bank. Beberapa standar pengukuran telah dimiliki untuk memonitor dan mengontrol risiko likuiditas, seperti net cummulative outflow, liquidity gap ratio, liquid asset ratio, dan currency mismatch ratio. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang kurang menguntungkan seperti kekeringan likuiditas pasar dan penarikan dana secara besar. Liquidity Stress Testing (LST) juga dilakukan secara berkala berdasarkan sejumlah skenario untuk menganalisa ketahanan likuiditas bank untuk skenario – skenario tertentu. Untuk menganalisa ketahanan likuiditas bank dalam kondisi darurat, Rabobank Indonesia telah menyiapkan dan melakukan Contigency Funding Plan (CFP) secara periodik untuk melihat kesiapan Bank dalam menghadapi kondisi stres likuiditas selain itu juga untuk menentukan peranan, tanggung jawab, prosedur, dan mekanisme di antara berbagai pihak di Rabobank Indonesia.
Rabobank Indonesia focuses on funding liquidity risk management, which is the risk of funding the bank. A number of measurement standards to monitor and control liquidity risk are in place. This includes net cumulative outflow, liquidity gap ratio, liquid asset ratio and currency mismatch ratio. This is done to forestall any funding liquidity risk caused by unfavourable market conditions, such as an unexpected market liquidity shortage or large fund withdrawals. Liquidity Stress Testing (LST) is carried out periodically, using a number of scenarios to analyse the bank’s liquidity resilience for certain scenarios. To analyse the bank’s liquidity resilience in emergency situations, Rabobank Indonesia has prepared and applied a Contingency Funding Plan (CFP) to periodically assess the bank’s readiness in liquidity stress situations and define the roles, responsibilities, procedures and mechanisms of various parties at Rabobank Indonesia.
Market risk appetite atau selera risiko pasar Rabobank Indonesia dibedakan dalam dua fungsi yaitu Trading Book dan Banking Book. Untuk Trading Book dikelola menggunakan Value at Risk (VaR) dan Event Risk Type (stress test). Metodologi VaR merepresentasikan risiko dari semua produk yang diperdagangkan dalam suatu nilai yang ekuivalen, sehingga konsolidasi dan perbandingan risiko yang efektif dari berbagai aktivitas perdagangan dapat dilakukan. Event Risk Appetite menunjukkan kerugian maksimum yang dapat diterima oleh Rabobank Indonesia jika terjadi kasus-kasus ekstrem atas peristiwa pasar yang telah ditetapkan sebelumnya. Banking Book menggunakan repricing gap dan duration gap untuk mengukur sensitivitas posisi neraca Bank terhadap perubahan tingkat suku bunga. Untuk memonitor dan mengontrol risiko, unit Market & Liquidity Risk menetapkan limit-limit risiko pasar yang dipantau ketat setiap hari dan dilaporkan kepada Direksi maupun komite terkait secara independen.
Market risk appetites are distinguished by Trading Book and Banking Book. Trading Book is managed and controlled by Value at Risk (VaR) and Event Risk Type (stress test). The methodology represents the risk of all products traded at an equivalent value and therefore consolidation and effective risk comparison of the various trading activities can be done. Event Risk Appetite measures the maximum loss, which Rabobank Indonesia is prepared to accept in the event of extreme cases of predefined market events. The Banking Book position is controlled by the duration gap and the repricing gap which measures the sensitivity of the Bank’s balance sheet to adverse interest rate changes. To monitor and control risks, the Market & Liquidity Risk unit sets market risk limits which are closely monitored and reported to the Board of Directors and related committees independently, on a daily basis.
c. Manajemen Risiko Kredit Semua aplikasi kredit baru maupun kredit yang termasuk dalam kaji ulang berkala akan dianalisa oleh departemen Analisa Risiko Kredit. Hanya nasabah yang memiliki nilai kredit yang layak yang akan diproses untuk persetujuan selanjutnya. Semua kredit yang ada akan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam satu tahun. Kredit yang termasuk dalam kategori kredit bermasalah dikaji ulang lebih sering. 52
in the ALM (Asset Liability Management) market risk function. The Asset Liability Committee (ALCO) conducts management supervision on the implementation of market and liquidity risk management.
c. Credit Risk Management All new credit applications and those undergoing regular reviews will be analysed by the Credit Risk Analysis department. Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval. All existing credit risks are reviewed at least once a year, and those considered as posing difficulties are reviewed more frequently.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
d. Kredit Jaringan Kantor Cabang
d. Branch Network Credit
Tanggung jawab utama: - Melakukan analisa risiko melalui fungsi review (kaji ulang) yang independen baik untuk debitur yang sudah ada maupun calon debitur UKM sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang tercantum dalam Kebijakan Kredit dan/atau Pedoman yang sudah ada. -
53
Main responsibilities: - Conduct risk analysis through the independent review function for existing debtors or prospective debtors according to policies and procedures stated in the existing Credit Policy and/or Guidelines.
-
Melakukan pemantauan atas risiko dan kinerja dari portofolio UKM. Yang termasuk dalam portofolio UKM adalah untuk semua kredit dengan limit kredit sampai dengan Rp15 miliar. Untuk proses persetujuan kredit di segmen ini dilakukan dalam dua tingkat, yaitu komite kredit wilayah dan komite kredit UKM.
Monitor the risk and performance of the SME portfolio, comprising all loans with limits of up to Rp15 billion. The credit approval process of this segment is carried out by two units: the Regional Credit Committee and the SME Credit Committee.
e. Special Asset Management Special Asset Management (SAM) atau Manajemen Aset Khusus merupakan bagian dari fungsi manajemen resiko yang bertanggung jawab untuk memastikan agar pinjaman bermasalah (NPL/ Non-Performing Loans) bisa direstrukturisasi dan dipulihkan kembali sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan prosedur serta peraturan terkait yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Rabobank Indonesia. Kepala SAM melakukan segala upaya untuk memulihkan pinjaman bermasalah menjadi lancar kembali baik melalui restrukturisasi maupun penjualan aset jaminan secara sukarela maupun melalui lelang.
e. Special Asset Management Special Asset Management (SAM) is one part of the risk management function, responsible to ensure that nonperforming loans can be restructured and recovered as required by Otoritas Jasa Keuangan (OJK or Financial Services Authority) and as stipulated in the procedures and regulations of Rabobank Indonesia. All efforts are made by the Head of SAM to recover non-performing loans by restructuring, voluntary sales or public sales of collateral.
f. Administrasi Risiko Kredit Fungsi utama unit ini adalah memeriksa dan memastikan bahwa persyaratan-persyaratan untuk dilakukannya pencairan kredit telah dipenuhi sebelum suatu limit kredit ditetapkan. Termasuk di dalamnya adalah memastikan bahwa penyimpangan dari persyaratan pencairan kredit yang telah ditetapkan, jika ada, telah disetujui oleh Komite Kredit sesuai dengan kredit matriks yang telah ditentukan Bank, dan persetujuan tersebut diperoleh dalam jangka waktu segera.
f. Credit Risk Administration The main function of this unit is to check and ensure that all requirements regarding loan disbursement have been fulfilled before a credit line is assigned. This includes ensuring that any deviations from the approved conditions, if any, have been approved by the Credit Committee, according to the credit matrix and that approval is obtained as soon as possible.
g. Legal and Corporate Secretary Departemen Hukum dan Sekretaris Korporasi menangani setiap kegiatan bank dari aspek hukumnya. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang berkaitan dengan pendanaan, perkreditan, operasional, sumber daya manusia, pengangkatan Direksi dan Komisaris, RUPS dan aktivitas lainnya.
g. Legal and Corporate Secretary The Legal and Corporate Secretary department is in charge of the legal aspect of all actitivites within the bank. This includes activities related to funding, lending, operations, human resources, appointment of Directors and Commissioners, Annual Shareholders Meeting and other activities.
Risiko hukum yang dihadapi oleh bank ditangani oleh departemen ini. Departemen Hukum juga melakukan persiapan dan peninjauan ulang secara berkala dari perjanjian dan dokumen lainnya yang digunakan antara Rabobank Indonesia dan pihak ketiga. Ini termasuk namun tidak terbatas pada validitas, efektivitas dan kemungkinan dapat diterapkannya perjanjian dan
The bank’s legal risk is managed by this Department. The Legal Department also periodically prepares and reviews agreements and other documents used between Rabobank Indonesia and third parties. This includes but is not limited to the validity, effectiveness and possibility of exercising the agreements and documents. The Legal Department must be involved in all transactions, 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
dokumen-dokumen tersebut. Departemen Hukum harus terlibat dalam semua transaksi, kegiatan perusahaan, peraturan, litigasi serta hal-hal lain di mana keadaan mengharuskan adanya masukan dari sisi hukum. Dalam konteks transaksional, Departemen Hukum mempersiapkan dan meninjau ulang semua dokumen yang berhubungan dengan fasilitas kredit dan perjanjian jaminan untuk memastikan bahwa perjanjian dan dokumen disusun dengan benar, valid, efektif dan dapat dilaksanakan. Pinjaman kepada pihak terkait dan debitur besar (large exposure) Proses pemberian pinjaman Rabobank Indonesia kepada pihak terkait tetap mengikuti prosedur yang ada, artinya tidak ada perbedaan dengan proses pemberian kredit dengan nasabah umumnya. Sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam aplikasi pinjaman, diperlukan aplikasi kredit yang lengkap dan didukung oleh analisa yang mendalam atas kondisi keuangan calon peminjam.
Loans to related parties and large exposure debtors
Untuk debitur besar, Rabobank Indonesia harus mematuhi peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang dikeluarkan oleh Regulator.
For large exposure debtors, Rabobank Indonesia must comply with the regulation on the maximum credit limit (Batas Maksimum Pemberian Kredit) issued by the Regulator.
Per 31 Desember 2015, komposisi dana untuk pihak terkait dan debitur utama bank adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, the composition of loans to related parties and main debtors are as follows:
Fasilitas/Facility
At Rabobank Indonesia the process of granting a loan to related parties adheres to existing procedures, meaning that there is no differentiation from the credit process for clients in general. In line with the procedure and regulations regarding loan applications, a completed credit application and a thorough analysis on the prospect’s financials is required.
Debitur/Debitor
Total Nominal (juta Rupiah)/ Amount (million Rupiah)
24
13.287
25
5.473.905
Kepada pihak terkait/To related parties Kepada debitur utama/To main debitors a. Individual b. Group
54
company activities, regulations, litigation and other matters, which entail legal liability. In the transaction context, the Legal Department prepares and reviews all documents related to the credit facility and collateral agreement, to ensure that the document and agreement is correct, valid, effective and can be executed.
Rencana strategis
Strategic plan
Rencana bisnis jangka panjang
Long-term business plan
Rencana bisnis bank di tahun 2015 fokus dalam menjalankan program kerja “Banking for Food” atau “Kelimutu” yang merupakan program transformasi bank untuk menjadi bank yang fokus di bidang pangan dan agribisnis dan melayani nasabah korporasi, komersial dan UKM. Ini juga sejalan dengan visi global Banking for Food dari Rabobank Group.
The bank’s business plan for 2015 is to focus on its ‘Banking for Food’ or ‘Kelimutu’ program, which represents the bank’s transformation into a food and agribusiness bank, serving corporate, commercial and SME clients. This is also in line with Rabobank’s Group’s global vision of Banking for Food.
Banking for Food adalah visi Rabobank Group dalam menjawab tantangan dunia untuk menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan bagi penduduk dunia yang terus bertambah dengan sumber daya alam dan lahan yang semakin terbatas. Rabobank berperan aktif dalam menjawab tantangan ini dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan Rabobank. Visi ini sangat relevan untuk
Banking for Food is Rabobank Group’s vision to address a world challenge of providing enough food for a growing population on limited natural resources and insufficient erable land. Rabobank assumes an active role in this challenge, by providing access to finance, access to knowledge, and access to Rabobank’s network. The vision
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Indonesia dan karena itu juga menjadi dasar dari strategi pertumbuhan Rabobank Indonesia.
is highly relevant to Indonesia and is therefore the basis of Rabobank Indonesia’s growth strategy.
Rencana bisnis jangka menengah dan jangka pendek
Medium and short-term business plan
Target jangka pendek bank adalah untuk menjadikan Rabobank sebagai bank yang semakin sehat dengan melakukan penyesuaian dalam struktur biaya. Ini antara lain dilakukan dengan mengurangi jumlah kantor cabang, relokasi kantor cabang ke tempat yang lebih menguntungkan, serta melakukan pengurangan terhadap jumlah karyawan. Target jangka menengah adalah untuk menjadikan Rabobank Indonesia sebagai bank yang menguntungkan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan bank menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia dalam sektor pangan dan agribisnis dengan menjalankan strategi pertumbuhan Banking for Food.
The bank’s short-term target is to become a healthier bank by adjusting its cost structure. Among other measures, we intend to reduce the number of branches, relocate branches to more profitable points, and shrink the payroll. The bank’s medium-term target is to become a sustainably profitable bank and achieve the bank’s objective to become a leading food and agribusiness bank in Indonesia by implementing the Banking for Food growth strategy.
Masalah hukum
Legal issues
Yang dimaksud dengan permasalahan hukum di sini adalah masalah hukum perdata dan kriminal yang dihadapi bank selama periode pelaporan dan yang telah diproses secara hukum.
Legal issues are defined as any civil and criminal legal issues faced by the bank during the reporting period, which have entailed the filing of a lawsuit in a court of law.
Terdapat 2 kasus perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Pada segmen perbankan korporasi terdapat 3 kasus perdata yang masih dalam proses, yaitu kasus terkait eksekusi hak tanggungan. Pada segmen perbankan ritel terdapat 4 kasus perdata menyangkut kepailitan dan eksekusi hak tanggungan serta gugatan yang masih dalam proses penyelesaian. Rabobank Indonesia senantiasa memantau secara ketat perkembangan kasuskasus ini.
There are two civil cases, which have both been resolved. In corporate banking, there are three civil cases involving the execution of ‘hak tanggungan’ that are still in court. In the retail-banking segment there are four civil cases involving bankruptcy, ‘hak tanggungan’, and other lawsuits for which no verdict has yet been handed down. Rabobank Indonesia continues to closely monitor the progress and resolution of these cases.
Permasalahan hukum per 31 Desember 2015:
Legal issues as of December 31, 2015:
Permasalahan hukum/Legal issue
Jumlah kasus/No. of cases
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/Resolved Dalam proses penyelesaian/In the process of resolving Jumlah/Total number
55
Perdata/Civil
Pidana/Criminal
2 7 9
-
Penyimpangan internal
Internal fraud
Yang dimaksud dengan penyimpangan internal adalah penyimpangan/pemalsuan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap atau karyawan tidak tetap yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas operasional bank yang mempengaruhi kondisi keuangan bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan “mempengaruhi kondisi keuangan bank secara signifikan” adalah mempengaruhi bank senilai lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta Rupiah).
Internal fraud represents noncompliance/ fraud resulting from unauthorized acts by management, permanent or temporary staff, related to work and the bank’s operational activities, in a manner that significantly affects the bank’s financial condition. ‘Significantly affects the bank’s financial condition’ is defined as impacting the bank for a sum in excess of Rp100,000,000 (one hundred million Rupiah).
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Selama tahun 2015 terdapat 1 (satu) kasus yang termasuk dalam kategori ini. Kasus penyimpangan internal dalam 1 tahun/ Internal fraud cases in 1 year
Total Fraud Telah diselesaikan/Resolved Dalam proses penyelesaian di Intenal Bank/ In the process of resolving internally Belum diupayakan penyelesaiannya/ Process of resolving has not commenced Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum/ In legal process
56
In 2015, there was 1 (one) internal fraud case fitting this definition. Jumlah total penyimpangan internal/Total number of fraud cases Manajemen/ Pegawai tidak tetap/ Temporary staff Management
Pegawai tetap/ Permanent staff
0 0 0
0 0 0
1 0 0
0
0
0
0
0
1
Opsi saham Opsi saham adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham sebagai kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank.
Share options A share option is the option for members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers to purchase shares, in an action carried out through an initial offering of shares or stock options as compensation to members of the Board of Commissioners, Directors or Executive Officers of the Bank, as decided in the General Meeting of Shareholders and/or through the Articles of Association.
Selama tahun 2015, tidak terdapat opsi saham untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Rabobank Indonesia.
In 2015 there were no share options for Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers.
Buy-back shares dan buy-back obligasi bank Yang dimaksud dengan buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sepanjang tahun 2015, Rabobank Indonesia tidak pernah melakukan buy back shares Rabobank.
Buyback Shares and Buyback Bonds Buyback shares and buyback bonds refers to a means to reduce the number of shares or bonds issued by the bank by buying back shares or bonds, for which the payment procedure is carried out in accordance with prevailing regulations. In 2015 Rabobank Indonesia did not perform any Rabobank buyback share transactions.
Transaksi benturan kepentingan Tidak terdapat transaksi benturan kepentingan selama tahun 2015 di Rabobank Indonesia.
Conflict of interest transactions There were no conflict of interest transactions at Rabobank Indonesia in 2015.
Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Rabobank Indonesia tidak pernah terlibat dalam kegiatan politik dan tidak pula memberikan dana untuk kegiatan politik.
Donations for social and political activities
Pada tahun 2015, kegiatan CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan difokuskan kepada edukasi perbankan kepada pedagang-pedagang kecil dan pekerja di pasarpasar tradisional. Untuk itu, staf Rabobank Indonesia melakukan edukasi perbankan di Pasar Cihapit (Bandung), Pasar Johar (Semarang) dan Taman Bungkul (Surabaya). Dalam kegiatan ini staf Rabobank Indonesia mengajarkan
In 2015, CSR (Corporate Social Responsibility) activities were focused on educating street vendors and workers at traditional markets. Rabobank Indonesia staff shared their banking knowledge at Pasar Cihapit (Bandung), Pasar Johar (Semarang) and Taman Bungkul (Surabaya). Staff taught smallholders of the importance of saving and the role of banks in growing businesses. For this purpose, the staff
Rabobank Indonesia is not involved in any political activity and does not provide donations for any such activity.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
kepada pedagang pedagang kecil ini mengenai pentingnya menabung dan peran bank dalam membantu membesarkan usaha. Untuk keperluan ini produk yang ditawarkan adalah TabunganKu yang merupakan produk tabungan dari OJK yang sangat terjangkau.
introduced TabunganKu, an affordable savings account developed by OJK.
Kegiatan CSR lainnya yang dilakukan oleh bank adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Penjelasan rinci mengenai CSR terdapat dalam bab khusus Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Another CSR activity performed by the bank is the Rabobank Undergraduate Scholarship program for students of Institut Pertanian Bogor. Details of this program are contained in the Corporate Social Responsibility chapter.
Self assessment (penilaian mandiri) pelaksanaan GCG Dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Rabobank Indonesia secara berkala melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan GCG.
Self-assessment on GCG implementation In accordance with Bank Indonesia’s regulation on GCG Implementation for Banks, Rabobank Indonesia periodically performs a self-assessment on the adequacy of its GCG enactment.
GCG self-assessment dilaksanakan dan difokuskan kepada 11 faktor penilaian pelaksanaan GCG sebagai berikut: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
GCG self-assessment is performed and focussed on 11 assessment points of GCG implementation: a. Execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners; b. Execution of duties and responsibilities of the Board of Directors; c. Completeness and enactment of the duties of Committees; d. Handling of conflict of interest; e. Enactment of the compliance function; f. Enactment of the internal audit function; g. Enactment of the external audit function; h. Risk management and internal control;
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; d. e. f. g. h.
Penanganan benturan kepentingan; Penerapan fungsi kepatuhan; Penerapan fungsi audit internal; Penerapan fungsi audit eksternal; Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian internal; i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related parties) dan eksposur dana besar (large exposures); j. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal; k. Rencana strategis. Kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan GCG Hasil penilaian mandiri (self-assessment) atas pelaksanaan GCG Rabobank Indonesia tahun 2015 menunjukkan bahwa secara umum tergolong baik dengan peringkat 2 (dua). Ini menunjukkan bahwa secara umum manajemen bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance dengan baik. Hal ini terlihat pula dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank.
57
i. Provision for related parties and large exposures; j. Transparency of the bank’s financial and non-financial matters, GCG implementation reporting and internal reporting; k. Strategic plan. General conclusion of GCG implementation selfassessment The results of the 2015 self-assessment on Rabobank Indonesia GCG implementation achieved a ‘2’ (two) rating, representing ‘good’ GCG implementation, which confirms that in general the bank’s management has done well in the implementation of Good Corporate Governance. This is also reflected in sufficiency in the implementation of Good Corporate Governance principles. If any weaknesses are encountered, they tend to be insignificant and can be addressed by regular corrective action by bank management.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Struktur dan kerangka operasional tata kelola Rabobank Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku dan diperkuat oleh dukungan Dewan Komisaris, Direksi, serta keterlibatan seluruh karyawan. Penilaian tersebut juga didukung dengan pertimbangan bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan pada fungsi Dewan Komisaris, Direksi, maupun komite-komite yang berada di bawahnya. Demikian pula halnya dengan fungsi-fungsi lain yang ada pada Rabobank Indonesia, seperti fungsi kepatuhan, fungsi manajemen risiko, dan fungsi audit internal.
The structure and operational framework of Rabobank Indonesia is already in line with existing regulations and is strengthened further by the support of the Board of Commissioners, Board of Directors and the involvement of all staff. This assessment is also supported by the consideration that there has been no significant change to the function of the Board of Commissioners, Board of Directors, or committees. This also applies to other functions within Rabobank Indonesia, which include compliance, risk management and internal audit.
Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance/ Self-Assessment Report on GCG Implementation Nama bank/Bank name : PT. Bank Rabobank International Indonesia Posisi/Position : Juni 2015/June 2015 Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG/Self Assessment of GCG Peringkat/Rating
Definisi Peringkat/Rating Definition
2 0
Baik/Good 0
Individual Konsolidasi/Consolidated
Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance/ Self-Assessment Report on GCG Implementation Nama bank/Bank name : PT. Bank Rabobank International Indonesia Posisi/Position : Desember 2015/December 2015 Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG/Self Assessment of GCG Result Peringkat/Rating
Definisi Peringkat/Rating Definition
2 0
Baik Good 0
Individual Konsolidasi/Consolidated
58
Kelemahan
Weaknesses
Hasil self assessment GCG tahun 2015 menunjukkan kategori baik di mana tidak terdapat kelemahan yang signifikan dalam penerapan GCG di Rabobank Indonesia.
The 2015 self-assessment resulted in a good rating indicating that there are no significant weaknesses in the implementation of Rabobank Indonesia’s GCG.
Kekuatan
Strengths
Struktur dan kerangka operasional tata kelola Rabobank Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku dan diperkuat oleh dukungan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan.
Rabobank Indonesia’s corporate governance structure and operational framework are in compliance with prevailing regulations and are further strengthened by the full support and active involvement of the Board of Commissioners, Board of Directors and all staff.
Selain itu pula Rabobank Indonesia telah mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Rabobank Indonesia has also adopted GCG into its internal policies for enactment according to the 5 GCG principle of transparency, accountability, responsibility, independency, and regularity.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
59
Sebagai dasar pelaksanaan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia, yang diantaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menolak berkompromi karena hadiah atau hiburan, dan menjauhi benturan kepentingan.
As a basis for GCG enactment, Rabobank Indonesia has put in place an internal code known as the Code of Conduct. This guide defines the standard of behaviour expected from all employees, which include treating colleagues with respect, acting in accordance with laws, regulations, and group standards, rejecting all forms of bribery and corruption, rejecting compromises related to gifts and entertainment, and avoiding conflicts of interest.
Selain itu Rabobank Indonesia telah pula menerapkan Kebijakan Anti Penyuapan dan Anti Korupsi. Ini merupakan komitmen untuk secara konsisten menerapkan standar yang tinggi dalam hal kejujuran dan integritas dalam setiap pelaksanaan operasional dan usaha kami. Rabobank Indonesia berkomitmen untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk suap dan korupsi dan tidak memberikan toleransi untuk kegiatan ini di Rabobank Indonesia maupun terhadap mitra usaha Rabobank Indonesia.
Further, Rabobank Indonesia has also applied an AntiBribery and Anti-Corruption Policy. This is a commitment to consistently apply high standards in honesty and integrity in business and operations. Rabobank Indonesia is committed to forestall the occurrence of any forms of bribery and corruption, and does not tolerate this type of conduct at Rabobank Indonesia or its business partners.
Tindak lanjut Rabobank Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan dengan standar yang telah ditentukan serta melakukan penyempurnaan yang berkesinambungan atas pelaksanaan setiap aspek GCG demi keberlangsungan tata kelola yang baik sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG.
Further action Rabobank Indonesia is committed to practicing Good Corporate Governance according to the standards which have been set, and continuously work to upgrade enactment of GCG in all areas, to ensure good corporate governance according to the 5 GCG principles.
Hormat kami,
Sincerely,
Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner
Martijn Herman Schouten Presiden Direktur President Director
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Manajemen risiko Risk management
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Rabobank Indonesia menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas dalam kerangka strategi secara keseluruhan. Rabobank Indonesia percaya bahwa kemampuan manajemen risiko yang baik menunjukkan kemampuan dasar yang sangat diperlukan bagi keberlanjutan sebuah bank. Oleh karena itu melindungi dan menjaga reputasi Bank serta mempertahankan kepentingan pemangku kepentingan sangatlah penting bagi Bank dalam beroperasi. Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners and Board of Directors place risk management as a priority within the overall strategy framework. As Rabobank Indonesia believes that a strong risk management capability represents a core competence of absolute necessity for the sustainability of a bank, protecting and sustaining the bank’s reputation and maintaining the best interest of foto stakeholders is key to the Bank in conducting its operations.
60
Prosedur dan kebijakan manajemen risiko diimplementasikan untuk menyediakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi yang memungkinkan pemantauan secara efektif oleh Komite Manajemen Risiko dan komite lain untuk berbagai risiko yang dihadapi Rabobank Indonesia termasuk tapi tidak terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Fungsi manajemen risiko beroperasi secara independen dan terpisah dari aktivitas operasional maupun bisnis untuk memastikan efektivitas maksimum. Komite Manajemen Risiko dan komite lainnya bertindak selaku pengawas dari grup, Manajemen Risiko yang secara tradisional bertanggungjawab atas implementasi prosedur manajemen risiko di Rabobank Indonesia. Pendekatan yang digunakan Rabobank Indonesia untuk berbagai risiko yang dihadapi akan dijelaskan dalam bab ini.
Risk management policy and procedures are implemented to provide an integrated risk management framework enabling effective monitoring by the Risk Management Committee and other committees over the various risks faced by Rabobank Indonesia including, but not limited to credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk. The risk management function operates independently and separately from operational and business activities to ensure maximum effectiveness. The Risk Management Committee and other committees act in an oversight capacity over the Risk Management group, which is traditionally responsible for the implementation of risk management procedures within Rabobank Indonesia. This chapter will explain Rabobank Indonesia’s approach to the various risks.
Unit Special Asset Management Unit Special Asset Management (SAM) atau Manajemen Aset Khusus bertanggung jawab untuk memantau dan mengelola semua kredit bermasalah maupun kredit yang berpotensi bermasalah dari perbankan bisnis dan korporasi. Unit SAM mendukung Bank dengan memberikan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan kredit bermasalah dan mempertahankan rasio NPL (Non-Performing Loans) dalam batas-batas yang dapat diterima.
Special Asset Management Unit The SAM (Special Asset Management) unit is in charge of managing and monitoring all (including potential) nonperforming loans of the business banking and corporate banking businesses. The SAM unit supports the Bank by providing the appropriate strategy to settle problematic loans in order to maintain the NPL (Non-Performing Loans) ratio within the acceptable limit.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko gagal bayar oleh nasabah. Risiko kredit adalah risiko yang secara inheren terdapat dalam perusahaan nasabah, bisnis, manajemen atau industrinya yang, jika menjadi kenyataan, akan menyebabkan nasabah
Credit risk Credit risk represents a risk of default by a counter party. Credit risk is the risk that is inherent in a client’s company, business, management or industry which, if it materializes, may cause the client to fail in honoring his/her obligations
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
61
tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bank baik sebagai debitur ataupun penjamin. Hal ini berpotensi mengakibatkan kerugian finansial bagi Bank.
to the bank, whether as a borrower or guarantor. This could potentially cause monetary losses to the bank.
Untuk mitigasinya, Rabobank Indonesia melakukan analisa komprehensif atas semua aplikasi kredit baru dan meninjau ulang portofolio kredit yang sudah ada secara berkala (biasanya minimum sekali dalam setahun). Hanya nasabah yang layak dari sisi kredit yang akan diproses untuk mendapatkan persetujuan.
To mitigate this, Rabobank Indonesia thoroughly analyses all new credit applications and reviews the existing lending portfolio on a periodical basis (normally at least once a year). Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval.
Unit Risiko Kredit pada dasarnya melakukan semua fungsi yang berkaitan dengan penilaian risiko kredit sebagaimana diperlukan dalam proses aplikasi kredit. Unit ini juga memonitor risiko kredit dari debitur yang sudah ada dengan melakukan tinjauan ulang secara teratur. Unit ini juga terlibat dalam keputusan kredit yang diberikan oleh Komite Kredit. Rabobank Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dimana unit-unit risiko kredit yang independen melakukan fungsi analisa/tinjau ulang atau review. Unit ini memberikan check and balance kepada unitunit bisnis melalui penilaian risiko secara independen.
The Credit Risk unit essentially carries out all functions related to credit risk assessment as required in the credit application process. The unit also monitors credit risk from existing debtors through regular reviews, and is involved in the credit decisions of the Credit Committee. Rabobank Indonesia applies prudency in loan distribution, where independent credit risk units conduct the credit analysis/review function. The unit provides “check and balance” to business generating units through independent risk assessments.
Untuk eksposur kredit UKM analisa dilakukan oleh Risiko Kredit UKM yang terdapat di kantor-kantor wilayah (4 kantor). Manajer Kredit UKM bertanggung jawab kepada manajer fungsional, yaitu Pemimpin Tim Risiko Kredit UKM yang bertanggung jawab kepada Kepala Kredit UKM yang berkantor di Jakarta.
For SME credit risk exposures, the analysis is reviewed by SME Credit Risk. SME Credit Risk is organized into teams at four regional offices. SME Credit Risk Managers are the first reporting line to the functional manager i.e. SME Credit Risk Team Leader, who then reports to the Head of SME Credit at the Jakarta office.
Kepala Kredit Korporasi yang berkantor di kantor pusat di Jakarta, mengelola risiko kredit korporasi maupun komersial. Kepala Risiko Kredit Komersial mengawasi semua Manajer Risiko Kredit Komersial yang melakukan review atau tinjauan atas aplikasi yang diberikan oleh unit bisnis (untuk eksposur rata-rata di atas Rp10 miliar). Untuk eksposur kredit korporasi, analisa dilakukan oleh Analis Kredit Korporasi bersama –sama dengan unit bisnis. Untuk eksposur kredit korporasi yang lebih besar, Departemen Risiko Kredit Rabobank Indonesia menggunakan perangkat analisa finansial yang digunakan oleh kantor Rabobank di seluruh dunia. Aplikasi kredit mengikuti format dan proses analisa standar untuk mendapatkan keputusan yang lebih cepat dan relevan. Semua Analis Kredit Korporasi dan juga Kepala Risiko Kredit Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Kredit Korporasi.
Head of Corporate Credit, who is centrally located at the Head Office in Jakarta, is governing both wholesale and commercial credit risk exposures. Head of Commercial Credit Risk supervises all Commercial Credit Risk Managers who review credit applications submitted by a given business unit (capturing exposure on average of higher than IDR 10 billion). For wholesale credit risk exposures, the analysis is conducted by Wholesale Credit Analysts, together with the business unit. For larger corporate credit risk exposures, the Rabobank Indonesia Credit Risk Department uses a financial analysis tool (which is shared by all Rabobank offices worldwide). The credit application follows a standard format and credit analysis for faster and relevant decision-making. All Wholesale Credit Analysts as well as the Head of Commercial Credit Risk report to the Head of Corporate Credit.
Baik Kepala Kredit Korporasi maupun Kepala Risiko Kredit UKM secara langsung bertanggung jawab kepada CRO (Chief Risk Officer). Garis tanggung jawab secara fungsional diciptakan untuk memastikan kemandirian analis dalam menilai risiko.
Both Head of Corporate Credit and Head of SME Credit Risk report directly to the CRO (Chief Risk Officer). This functional reporting line is created to ensure the independence of analysts in their risk assessment.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
62
Risiko pasar dan likuiditas Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak menguntungkan yang berkaitan dengan suku bunga, komoditas, valuta asing, atau eksposur sekuritas. Risiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana likuid. Di Rabobank Indonesia, fungsi ALM (Asset Liability Management) Market Risk bertanggungjawab atas risiko pasar dan likuiditas dan bertanggungjawab langsung kepada CRO. Asset & Liability Committee (ALCO) merupakan kontrol manajemen atas implementasi manajemen risiko pasar dan risiko likuiditas.
Market and liquidity risks Market Risk is defined as the risk of loss from unfavorable market movements related to interest rates, commodities, foreign exchange or securities exposures. Liquidity risk is the risk of not being able to meet current financial obligations due to the lack of liquid funds. At Rabobank Indonesia, the ALM (Asset Liability Management) Market Risk function is responsible for submitting market and liquidity risk management reports directly to CRO. Asset & Liability Committee (ALCO) acts as the management oversight for market and liquidity risk management implementation.
Sebagai bagian dari kelompok usaha Rabobank Group, fungsi manajemen risiko pasar didukung oleh tim Regional Risk Management GFM di Hong Kong dan telah dilakukan upaya yang memadai untuk memastikan bahwa laporan harian disiapkan untuk memantau risiko dan limit. Regional Risk Management GFM telah memperkenalkan pendekatan pelaporan terstandarisasi di Asia Pasifik untuk memudahkan melakukan back-up seandainya ALM Market Risk Manager setempat sedang tidak ada. Rabobank Indonesia fokus kepada risiko likuiditas pendanaan (funding), yaitu risiko untuk mendanai bank. Beberapa standar pengukuran telah dimiliki untuk memonitor dan mengontrol risiko likuiditas.
As a member of the Rabobank Group of companies, the market risk management function is supported by the Regional Risk Management Markets team in Hong Kong, and adequate arrangements have been made to ensure that the required daily reports are prepared, to monitor risks and limits. Regional Risk Management GFM has promoted a standardized reporting approach across Asia Pacific to ensure that backup can easily be performed in the absence of each local market ALM Market Risk Manager. Rabobank Indonesia focuses on funding liquidity risk, which signifies the risk to fund the bank. A number of measures are currently in place to monitor and control liquidity risk.
Fungsi manajemen risiko likuiditas tetap menjadi bagian krusial di dalam bank. Sesuai dengan implementasi Basel III bank telah mengukur secara internal kecukupan likuiditas menggunakan LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan NSFR (Net Stable Funding Ratio) sebagai parameter pengendali risiko likuiditas. Selain itu sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) bank akan mulai menyampaikan laporan LCR secara rutin kepada regulator terhitung mulai Juli 2016. Selain dari parameter-parameter tersebut. Bank melakukan pengendalian dan pemantauan risiko likuiditas melalui liquidity gap, Net Cumulative Cash Outflow (NCO) yang juga secara teratur dihasilkan dan mencakup periode tertentu untuk satu malam, tujuh hari dan tiga puluh hari kalender untuk setiap mata uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang kurang menguntungkan untuk suku bunga jangka pendek. Liquidity Stress Testing (LST) juga dilakukan secara berkala berdasarkan sejumlah skenario untuk menganalisa ketahanan likuiditas bank untuk skenario–skenario tertentu. Untuk mengatasi kekurangan likuiditas dalam kondisi darurat, Rabobank Indonesia telah menyiapkan Contingency Funding Plan (CFP) untuk menentukan peranan, tanggung jawab, prosedur, dan mekanisme di antara berbagai pihak di Rabobank Indonesia. CFP testing mendapatkan perhatian besar dari manajemen. CFP dilakukan secara rutin dengan peran aktif Direksi dan pejabat eksekutif serta dikaji ulang secara berkala.
Liquidity risk management remains as one of the most critical functions in the Bank. In line with the implementation of Basel III, the Bank has internally measured and calculated the adequacy of liquidity using, among others, LCR (Liquidity Coverage Ratio) and NSFR (Net Stable Funding Ratio) as parameters to monitor liquidity risk. As stipulated by Otoritas Jasa Keuangan Regulation, the bank will submit its first official LCR calculation to the regulators. Besides using the above parameters, the bank also manages and monitors liquidity risk on a daily basis using the Net Cummulative Cash Outflow (NCO) that is regularly produced covering a defined period of overnight, seven-day, and thirty-day calendar days and produced per currency. The purpose is to mitigate funding liquidity risk in case of adverse market conditions of short-term interest rates. Liquidity Stress Testing (LST) is also performed regularly, based on a number of scenarios, to analyze the bank’s liquidity resilience in certain defined scenarios. To address liquidity shortfalls in emergency situations, Rabobank Indonesia has established a Contingency Funding Plan (CFP) which defines roles, responsibilities, procedures, and mechanisms. The CFT test, which is reviewed periodically, is one of the main concerns of management where directors perform active roles.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Market risk appetite atau selera risiko pasar Rabobank Indonesia dibedakan dalam dua fungsi yaitu Trading Book dan Banking Book. Untuk Trading Book diatur menggunakan Value at Risk (VaR) dan Event Risk Type (stress test). Metodologi VaR merepresentasikan risiko dari semua produk yang diperdagangkan dalam suatu nilai yang ekuivalen, sehingga konsolidasi dan perbandingan risiko yang efektif dari berbagai aktivitas perdagangan dapat dilakukan. Event Risk Appetite menunjukkan kerugian maksimum yang dapat diterima oleh Rabobank Indonesia jika terjadi kasuskasus ekstrem atas peristiwa pasar yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara untuk Banking Book menggunakan repricing gap dan duration gap untuk mengukur sensitivitas posisi neraca Bank terhadap perubahan tingkat suku bunga. Bank menetapkan limit dan trading control untuk yang bersifat moneter maupun yang bersifat non-moneter melalui Limit Control Structure (LCS) pada level buku (book level) yang disetujui oleh RMC. Penentuan limit sudah mempertimbangkan risk appetite, anggaran tahunan, sistem infrastruktur dan kinerja masa lalu.
Market risk appetites are divided into Trading Book and Banking Book. Trading Book is managed and controlled by Value at Risk (VaR) and Event Risk type (stress test). The methodology represents the risk of all products traded at an equivalent value and therefore consolidation and effective risk comparison of the various trading activities can be done. Event Risk Appetite measures the maximum loss, which Rabobank Indonesia is prepared to accept in the event of extreme cases of predefined market events. The Banking Book position is controlled by the duration gap and repricing gap to measure the sensitivity of the Bank’s balance sheet in the event of adverse interest rate changes. To monitor and control risks, the Bank sets limits both monetary and non-monetary in the Limit Control Structure (LCS) at book level which is approved by RMC. The limit setting considers the nature of trading activities, risk appetite, annual budget, system infrastructure, and the past performance of the bank.
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang terjadi karena kegagalan ataupun ketidak layakan proses internal, manusia, sistem, ataupun kejadian eksternal. Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko sistem informasi dan teknologi (IT), kerugian kredit yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar) yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi bank dan/atau nasabah, ataupun layanan yang tidak layak bagi nasabah. Risiko ini juga dapat terjadi apabila Bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya.
Operational risk Operational risk refers to the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. In the course of doing business, Rabobank Indonesia may be exposed to many types of operational risks, including fraud conducted by external parties or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The Bank may also be subject to disruption in its operating systems because of events which are beyond its control (floods, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders are some examples) which may result in financial losses to the bank and/or customers, and inadequate services to customers. These risks are also relevant when the Bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers.
Kerangka kerja risiko operasional Rabobank Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan dan menerapkan konsep three lines of defense yang terdiri dari:
Rabobank Indonesia’s operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and adopts a ‘three lines of defense’ concept, which includes the following checks and balances: • Risk ownership by the businesses as the first line of defense • Oversight by an independent risk management team as the second line of defense (this includes a fully-dedicated operational risk team reporting to the Operational Risk Manager, who reports in turn to the Chief Financial and Risk Officer); • Independent review by internal and external auditors, as the third line of defense.
• •
•
63
Risiko yang dimiliki oleh setiap bisnis sebagai lini pertahanan pertama. Pengawasan oleh tim manajemen risiko independen termasuk tim risiko operasional khusus yang bertanggung jawab kepada Operational Risk Manager yang selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief Risk Officer, sebagai fungsi lini pertahanan kedua. Pemeriksaan secara independen oleh auditor internal maupun eksternal sebagai lini pertahanan ketiga.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
64
Dalam mengelola risiko operasional, Rabobank Indonesia menerapkan siklus proses manajemen risiko yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. Masing-masing pemilik risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kekurangan kontrol internal jika memang teridentifikasi.
In managing operational risk, Rabobank Indonesia implements a risk management process cycle, which consists of identification, measurement, monitoring and controlling. The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify key risk areas, assess the effectiveness of internal controls, quantify risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve internal controls if deficiencies in internal controls are identified.
Pengukuran risiko operasional dilakukan dengan Key Risk Indicators (KRI) di mana batas ambang akan diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko untuk keperluan pemantauan dan pelaporan. KRI ini adalah hasil dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko. Setiap ada kejadian atau insiden terkait risiko operasional dengan potensi kerugian sejumlah nilai tertentu wajib dilaporkan ke unit kerja ORM atau Operational Risk Management dan dicatat di aplikasi RCMIS (Risk and Control Management Information System).
Operational risk measurement is done using the Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds are proposed and approved by the Risk Management Committee for monitoring and reporting purposes. These KRIs are the results of RCSAs which are approved by the Risk Management Committee. Each operational risk incident with certain potential loss amounts must be reported to the Operational Risk Management unit and recorded in the RCMIS (Risk and Control Management Information System) application.
Pengukuran dari sisi beban modal atau capital charge dilakukan dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicator Approach (BIA). Pemantauan dan pelaporan risiko akan dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). Ini merupakan perangkat internal untuk memantau dan melaporkan insiden risiko operasional serta mencatat Key Risk Indicator di mana pemilik kontrol bertanggung jawab untuk memberikan input di RCMIS secara teratur setiap bulannya. Hasil KRI akan dilaporkan ke Komite Manajemen Risiko. Warna “lampu lalu-lintas” dalam laporan menentukan mana yang harus mendapatkan prioritas dalam penindak lanjutan. Komite yang terdiri dari sebagian besar Direksi akan memberikan petunjuk dan keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kontrol internal dan juga menindaklanjuti hal-hal yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab.
Capital charge calculation is performed using the Basic Indicator Approach (BIA). Risk monitoring and reporting will be done through the RCMIS. This is an internal tool to monitor and report operational risk incidents and the KRIs whereby the control owners are responsible for regularly providing inputs to the RCMIS, on a monthly basis. The resulting KRI dashboard will then be reported to the Risk Management Committee. Each ‘traffic light color’ will determine the urgency of actions required whereby the Committee, which involves the majority of the Board of Directors, will provide guidance and decisions for further improvements on internal controls as well as follow-up actions by responsible areas and persons.
Manajemen risiko teknologi informasi (IT) adalah bagian dari kerangka kerja manajemen risiko operasional dengan berkoordinasi dengan unit IT. Tujuan dari manajemen risiko IT adalah untuk memitigasi risiko yang timbul dari implementasi teknologi informasi. Implementasi manajemen risiko IT mengacu kepada PBI No. 9/15/PBI/2007 mengenai Implementasi Manajemen Risiko untuk Penggunaan Teknologi Informasi Bank Komersial. Sebagai bagian dari manajemen risiko IT, pembuatan dan pengembangan sistem harus melalui proses penilaian risiko antara lain dalam hal keamanan dan arsitektur system, BCP (Business Continuity Planning), kontrol aplikasi dan end-user. Selain dari risiko yang disebutkan di atas, sejalan dengan pendekatan Enterprise Risk Management Rabobank Indonesia juga mengelola dan memantau risiko berikut:
Information technology risk management is part of the operational risk management framework and is managed by collaborating with the IT (Information Technology) unit. The objective of managing IT risk is to mitigate risks resulting from information technology implementation. This is in line with Bank Indonesia Regulation PBI No.9/15/PBI/2007 regarding Risk Management Implementation for Usage of Information Technology in Commercial Banking. As part of the IT risk management process, system development must follow the risk assessment process in terms of system security and architecture, BCP (Business Continuity Planning), application control and end-user. in line with the Enterprise Risk Management approach, Rabobank Indonesia also manages and monitors the following risks in addition to the aforementioned risks:
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
65
Risiko reputasi Risiko reputasi didefinisikan sebagai potensi kerugian atau gangguan dalam nilai reputasi. Reputasi dari Bank dapat berubah nilainya sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang menyangkut risiko kredit, pasar, operasional ataupun bisnis yang memberikan dampak terhadap ekspektasi pemangku kepentingan Bank dan dapat mempengaruhi perolehan pendapatan di kemudian hari.
Reputation risk Reputation risk is a potential loss or volatility experienced in the value of the Bank’s reputation as a result of a decline in stakeholders’ trust, due to negative perceptions of the bank. The value of the bank’s reputation can change as the result of credit, market, operational or business risk events that impact the expectation of the bank’s stakeholders and may affect future earnings.
Risiko reputasi merupakan dampak sekunder yang diakibatkan kejadian-kejadian risiko primer yang dapat terjadi di manapun di bank. Risiko reputasi timbul jika kejadiankejadian yang menyangkut risiko itu memberikan persepsi bahwa apa yang dilakukan oleh bank berbeda dengan ekspektasi pemangku kepentingan.
Reputation risk is a secondary effect of underlying primary risk events that can occur anywhere in the bank. It arises when such risk events create the perception that the bank’s conduct differs from stakeholders’ expectations.
Karena itu, manajemen risiko reputasi yang efektif bermula dari mengidentifikasi ekspektasi pemangku kepentingan (nasabah, staf, pemasok, investor (termasuk regulator), dan masyarakat umum).
Therefore, effective reputation risk management starts with the mapping of the expectations by stakeholders (customers, employees, suppliers, investors, regulators and community/society).
Untuk memastikan manajemen risiko dilakukan dengan baik, kerangka kerjanya harus dikelola oleh tingkat eksekutif yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai profil risiko yang diinginkan bank dan memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan bisnis dan sumber daya di seluruh bank. Di Rabobank Indonesia risiko ini dikelola oleh Presiden Direktur dan CRO yang akan memastikan bahwa risiko ini akan menjadi komponen penting dalam keputusan strategis bisnis, termasuk mengenai dewan/manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & pengambil-alihan dan lain-lain.
To ensure good governance of reputation risk management, its framework must have executive level ownership and must be governed by those with a solid understanding of the bank’s risk appetite profile and the authority to affect business decisions and direct resources bank-wide. At Rabobank Indonesia, this risk is managed by the CRO (Chief Risk Officer) and President Director, who will also ensure that this risk will be a key factor governing strategic business decisions, such as board/management, succession planning, new product development, mergers & acquisitions, etc.
Salah satu metode pengukuran risiko reputasi adalah dengan mencatat keluhan nasabah baik yang dimuat di media massa maupun yang melalui cabang atau RAC (Rabo Access Center) dan melakukan monitor penyelesaiannya.
One of the methods used to measure reputation risk is by recording customer complaints published in the mass media as well as those directly addressed to the branch or RAC (Rabo Access Center) and monitor the resolution.
Risiko strategis Risiko strategis adalah dampak saat ini dan dampak potensial terhadap pendapatan atau modal yang terjadi akibat keputusan bisnis yang tidak menguntungkan, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat, dan sikap kurang tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri, termasuk pencapaian rencana bisnis yang telah ditetapkan.
Strategic risk Strategic risk refers to the current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper implementation of decisions, or lack of responsiveness to industry changes, as well as achievement of defined business plans.
Risiko ini terkait dengan kesesuaian tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, sumber daya yang digunakan untuk tujuan tersebut, dan kualitas implementasinya. Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi bisnis dapat bersifat fisik maupun non-fisik. Di dalamnya termasuk alur komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi, kapasitas dan kemampuan manajerial. Karakteristik internal organisasi harus dievaluasi terhadap dampak perubahan ekonomi, teknologi, persaingan, regulasi, dan perubahan-perubahan lainnya.
This risk is related to the compatibility of an organization’s strategic goals, the business strategies developed to achieve those goals, the resources deployed against those goals, and the quality of implementation. Both tangible and intangible resources are needed to carry out business strategies. They include communication channels, operating systems, delivery networks, and managerial capacities and capabilities. The organization’s internal characteristics must be evaluated against the impact of economic, technological, competitive, regulatory, and other 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Risiko strategis bersifat pervasif (selalu ada) dan tumpang tindih dengan risiko lainnya termasuk kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, pajak, dan regulasi.
environmental changes. Strategic risk is pervasive and overlaps many other risks including credit, market, liquidity, operational, legal, tax, and regulatory risks.
Risiko strategis dinilai melalui pencapaian rasio keuangan inti dan membandingkan rasio keuangan tiga bulanan dari rencana bisnis yang dikirimkan ke Bank Indonesia dengan hasil aktual yang dipublikasikan di media massa.
Strategic risk is assessed through the achievement of key financial ratios by comparing the business plan’s quarterly financial ratios submitted to Bank Indonesia with the actual results as published in the newspapers.
Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena kelemahan aspek yuridis yang menimbulkan tuntutan/ litigasi atau terjadi dari kasus hukum. Adalah tujuan dari Departemen Hukum untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan departemen lainnya untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/ kesepakatan Rabobank Indonesia dengan nasabah, staf, pemasok dan pihak ke tiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik. Dengan alasan ini maka seluruh konsel hukum dari Rabobank Indonesia akan selalu bekerja keras untuk menerapkan prinsip kehatihatian, bertindak secara independen, dan secara kontinu mempelajari perubahan undang-undang dan regulasi untuk memastikan advis hukum yang diberikan berdasarkan ketentuan regulasi terkini.
Legal risk Legal risk is the risk of loss, financial or otherwise, resulting from a weakness of juridical aspect which leads to litigation, or from legal cases. The objective of the Legal Department is to work as a business partner with other departments to ensure that all potential legal risks related to Rabobank Indonesia’s transactions/agreements with its customers, employees, suppliers/vendors, and other third parties are adequately mitigated. For this reason, all legal counsels of Rabobank Indonesia strive to apply prudent principles, act independently, and continuously monitor changing laws and regulations, to ensure that the team provides legal advice based on the most updated regulatory requirements.
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang timbul akibat ketidak patuhan dalam mengikuti undang-undang, peraturan atau kesepakatan yang berlaku di industri jasa keuangan.
Compliance risk Compliance risk refers to the risk of loss, financial or otherwise, arising from a failure to comply with the laws, regulations or codes applicable to the financial services industry.
Ada juga sejumlah alasan ketidak patuhan, seperti: a) kurangnya pengetahuan akan undang-undang dan regulasi; b) kesalahan interpretasi; c) kurangnya pengetahuan akan adanya perubahan regulasi; d) kurangnya kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan dipenuhi; dan e) kegagalan untuk memantau efektivitas prosedur yang ada.
There are also a number of reasons for non-compliance, such as: a) lack of understanding of the laws and regulations; b) misinterpretation of their meaning; c) lack of awareness of regulatory changes; d) inadequate controls to ensure requirements are met; and e) failure to monitor effectiveness of procedures.
Dengan demikian misi dan ruang lingkup kepatuhan di Rabobank Indonesia yang diimplementasikan oleh unit Kepatuhan yang independen dengan bekerjasama dengan unit Bisnis, Hukum, Audit, Financial Control, Operasional, dan departemen lainnya adalah sebagai berikut :
As such, the mission and scope of compliance at Rabobank Indonesia which is implemented by an independent Compliance unit in cooperation with Business Units, Risk Management, Legal, Audit, Financial Control, Operations, and other departments, covers the following areas:
•
•
• • •
66
Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan undangundang dan regulasi baru; Memberikan advis dalam menterjemahkan kebijakan dan persyaratan regulasi ke dalam prosedur organisasi; Meningkatkan pengetahuan dan melakukan pelatihan kepada staf mengenai persyaratan regulasi baru; Memberikan advis independen kepada bisnis untuk halhal yang berkaitan dengan kepatuhan bertransaksi;
• • •
Identifying and communicating new laws and regulations; Advising on translating policies and codifying regulatory requirements into organizational procedures; Increasing awareness of and training staff on new regulatory requirements; Giving independent advice to the business on transactional compliance issues;
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
• •
•
• •
•
Mengimplementasikan program anti pencucian uang dan anti pembiayaan teroris Rabobank Indonesia serta melaporkannya.
•
•
•
•
Ensuring the monitoring of compliance with applicable laws, rules and regulations; Ensuring that corrective action on breaches of laws and regulations are applied and effective, in order to forestall recidivism; Liaisoning functions with regulators, by maintaining a conducive working relationship; Embedding a robust compliance culture across the organization; Implementation of Rabobank Indonesia’s anti-money laundering and anti-terrorist financing programs and their related reporting requirements.
Customer Due Diligence (CDD) Kebijakan Customer Due Diligence (CDD) dari Rabobank Indonesia bertujuan untuk melaksanakan due diligence yang memadai untuk nasabah lama dan baru dengan tujuan menilai dan mengontrol risiko yang ada dalam hubungan dengan nasabah. Dengan kata lain beralih dari identifikasi nasabah (pendekatan hukum) kepada pendekatan komprehensif yang lebih berbasis risiko yaitu Customer Due Diligence, yang sebelumnya dikenal sebagai prinsip Know Your Customer (KYC).
Customer Due Diligence (CDD) Rabobank Indonesia’s Customer Due Diligence Policy (CDD) aims to perform sufficient due diligence on new and existing customers in order to assess and control the risks involved in the customer relationship. In other words, to move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk-based approach which is known as Customer Due Diligence (formerly codified as the ‘Know Your Customer’ [KYC] principle).
Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memberikan aturan dan petunjuk untuk membangun dan mempertahankan hubungan perbankan dengan nasabah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengontrol risiko dari segi CDD. Hal ini berarti mengimplementasikan kerangka kerja risiko yang mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk anti pencucian uang, CDD, dan sangsi-sangsi yang ditetapkan oleh berbagai badan (inter)nasional.
The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective. This means implementing a risk framework which complies with predefined standards on anti-money laundering, customer due diligence and sanctions imposed by various organizations, both national and international in scope.
Elemen-elemen utama untuk regulasi CDD yang memadai adalah:
Key elements for sufficient CDD are:
•
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
•
•
Kebijakan dan prosedur standar penerimaan nasabah
•
•
Kontrol internal standar identifikasi resmi
•
•
Sistem informasi manajemen untuk pengawasan rekening dan transaksi secara kontinu Sumber daya manusia dan pelatihan Kerangka kerja manajemen risiko
•
• •
67
Memastikan pemantauan kepatuhan dari segi undangundang, peraturan, dan regulasi yang berlaku; Memastikan bahwa tindakan korektif terhadap pelanggaran hukum dan regulasi dilakukan secara efektif untuk mencegah pengulangan kembali; Melaksanakan fungsi sebagai penghubung dengan regulator dengan mempertahankan hubungan kerja yang kondusif. Menumbuhkan budaya kepatuhan di seluruh organisasi;
• •
Supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors Frame standard policies and procedures on customer acquisition Abide by internal control of official identification standards Use the Management Information System to continuously monitor accounts and transactions Pursue human resources development and training Rely on a risk management framework
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan pelaksanaan manajemen risiko
Disclosure of capital, risk exposure, and risk management implementation Struktur permodalan Struktur permodalan bank Permodalan bank saat ini mengikuti Basel II/III sesuai regulasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu mempertimbangkan profil risiko untuk kecukupan modal. Secara umum sesuai dengan peraturan perbankan, OJK menganalisis modal dalam beberapa komponen yaitu Modal Inti/Tier-I dan Modal Pelengkap/ Tier-II.
Capital structure The bank’s current capital structure follows that of Basel II/ III which is in line with OJK’s (Otoritas Jasa Keuangan, or Financial Services Authority) regulation to consider the risk profile for capital adequacy. In general and in accordance to the prevailing banking regulations, OJK performs analyses on a few components, which are the Tier-I and Tier-II capital.
1. Modal tier-I Terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan saham non pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya seperti selisih antara PPA dan cadangan penurunan nilai. Modal Tier I bank pada akhir Desember 2015 adalah sebesar Rp979,433 miliar.
1. Tier-I capital Consists of common shares, additional paid in capital, retained earnings and non-controlling shares, after deducted by intangible assets and other adjustments, such as difference between required provision and allowance for impairment losses. Tier I Capital as of December 2015 is Rp979.433 billion.
2. Modal tier-II Terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat serta cadangan umum (maksimum 1,25%). Modal Tier II bank pada akhir Desember 2015 adalah sebesar Rp751,673 miliar, sedangkan Saldo pinjaman subordinasi per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp637,556 miliar.
2. Tier-II capital Consists of subordinated loan which meets requirements and general reserves (maximum 1.25%). Tier II Capital as of December 2015 is Rp751.673 billion, while Subordinated loan as of December 31, 2015 is Rp637,556 billion.
Kecukupan permodalan bank Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank saat ini dipandang memadai untuk mendukung aktivitas bank, di mana perhitungan KPMM pada akhir Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Bank capital requirement The capital of the Bank is considered sufficient to support its activities. As of end of December 2015, CAR (Capital Adequacy Ratio) is as follows:
1
2
68
Asset Tertimbang Menurut Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) Total Model Tier I dan Tier II Total Risiko Asset Tertimbang KPMM - Risiko Kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dan Pasar (dalam jutaan rupiah) Total Model Tier I dan Tier II Total Risiko Asset Tertimbang KPMM - Risiko Kredit dan Pasar
1. Weighted Assets by Credit Risk (in million Rupiah) 1,731,106 11,677,773 14.83%
Total Tier 1 and Tier 2 Capital Total Risk Weighted Assets (RWA) CAR - Credit Risk
1,731,106 13,015,374 14.80%
2. Weighted Assets by Credit and Market Risk (in million Rupiah) Total Tier 1 and Tier 2 Capital Total Risk Weighted Assets (RWA) CAR - Credit and Market Risk
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
3
69
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit, Pasar dan Operasional (dalam jutaan rupiah) Total Model Tier I dan Tier II Total Risiko Asset Tertimbang KPMM - Risiko Kredit, Pasar dan Operasional
1,731,106 13,047,151 13.27%
3. Weighted Assets by Credit, Market and Operational Risk (in million Rupiah) Total Tier 1 and Tier 2 Capital Total Risk Weighted Assets (RWA) CAR - Credit, Market and Operational Risk
KPMM minimum yang diwajibkan oleh peraturan OJK secara umum adalah 8%.
The minimum CAR (Capital Adequacy Ratio) required according to OJK’s regulation is 8%.
Sesuai dengan PBI Nomor 14/18/PBI/2012 tentang kewajiban penyediaan modal minimum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko, sehingga tidak hanya mampu menyerap potensi kerugian dari risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, melainkan juga risiko-risiko lainnya seperti risiko likuiditas dan risiko lain yang material. Penyediaan modal minimum sesuai profil risiko ditetapkan paling rendah sebagai berikut: a. 8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 1; b. 9% hingga kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 2; c. 10% hingga kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 3; dan d. 11% hingga 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko Peringkat 4 atau Peringkat 5.
As stipulated in Regulation No. 14/18/PBI/2012 on the minimum capital requirement, banks are required to provide the minimum capital based on their risk profile, which will allow them not only to absorb potential losses arising from credit risk, market risk, and operational risk, but also other risks such as liquidity risk and other material risk. The minimum capital required according to risk profile is as follows: a. 8% of RWA for banks with Rank-1 risk profile;
Penetapan peringkat faktor profil risiko mengacu pada ketentuan OJK mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum.
Risk profile rank is determined by OJK decree on health levels of banks.
Manajemen risiko kredit di Rabobank Indonesia berada di bawah pengawasan Chief Risk Officer (CRO). Namun, persetujuan kredit terletak pada komite kredit yang relevan sesuai dengan batas otorisasi. Untuk JCC (Jakarta Credit Committee), anggota yang memberi suara terdiri dari Presiden Direktur, CRO, Direktur Perbankan Korporasi.
At Rabobank Indonesia, credit risk management is supervised by the Credit Risk Officer (CRO). However, credit is approved by the relevant credit committee, according to authorized limits. For the JCC (Jakarta Credit Committee) the voting members are the President Director, CRO, Director of Corporate Banking.
Risiko kredit UKM dikelola tim di kantor regional (4 kantor). Manajer Risiko Kredit UKM memiliki garis pelaporan langsung kepada manajer fungsional yaitu Kepala Risiko Kredit UKM Regional, yang mempunyai garis pelaporan kepada Kepala Risiko Kredit Untuk Jaringan Cabang (UKM) di kantor pusat Jakarta.
SME credit risk is managed by teams in the regional offices (4 offices). SME Credit Risk Managers have the first reporting line to the functional manager, i.e. Regional SME Credit Risk Head, who in turn have a reporting line to the Head of Credit Branch Network (SME) at the Jakarta office.
Portfolio kredit Komersial dan kredit Korporasi dikelola di kantor pusat Jakarta, dan dibawahi oleh Kepala Risiko Kredit Korporasi.
The Wholesale and Commercial credit portfolio are managed by the team at the head office in Jakarta and is supervised by the Head of Corporate Credit Risk.
Untuk risiko kredit Komersial, semua Manajer Risiko Kredit Komersial melapor kepada Kepala Risiko Kredit Komersial, yang kemudian melapor kepada Kepala Risiko Kredit Korporasi.
For Commercial credit risk, all Commercial Credit Risk Managers report to the Head of Commercial Credit risk who reports to the Head of Corporate Credit Risk.
b. 9% to less than 10% of RWA for banks with Rank-2 risk profile; c. 10% to less than 11% of RWA for banks with Rank-3 risk profile; and d. 11% to 14% of RWA for banks with Rank-4 or Rank-5 risk profile.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
70
Analis Kredit Korporasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Risiko Kredit Korporasi.
Wholesale Credit Analysts report directly to the Head of Wholesale Credit Risk.
Pada akhirnya, masing-masing kepala (UKM dan Korporasi) melapor kepada CRO. Garis pelaporan fungsional tersebut dimaksudkan untuk menjamin independensi analis dalam penilaian risiko mereka.
In the end, the respective heads (SME and Wholesale) report to the CRO. This functional reporting line is created to ensure the independence of analysts in their risk assessment.
Eksposur risiko dan implementasi manajemen risiko
Risk exposure and risk management implementation
Risiko kredit
Credit risk
Seperti dinyatakan dalam CRAS (Credit Risk Appetite Statement), strategi manajemen risiko untuk kegiatan dengan risiko kredit yang signifikan, harus diimbangi dengan pengembalian yang tinggi. Strategi tersebut mencakup struktur fasilitas yang ketat, jaminan berharga dengan ratio cakupan agunan yang signifikan, perjanjian yang ketat dan persyaratan.
As stated in the CRAS (Credit Risk Appetite Statement), the risk management strategy for activities involving significant credit risk should be offset with high returns. The strategy covers tight facility structures, valuable collateral with significant collateral coverage ratios, strict agreements and requirements.
Penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit korporasi di Rabobank Indonesia didasarkan pada Pedoman Kebijakan & Prosedur Risiko Kredit (CRMPP), yang sesuai dengan standar/regulasi Otoritas Jasa Keuangan dan kebijakan global Rabobank Group yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi setempat. CRMPP meliputi definisi dan filosofi risiko kredit, kebijakan kredit, kebijakan risiko kredit, produk kredit, aplikasi kredit, otorisasi kredit, pengendalian risiko, manajemen aset khusus, dan beberapa aspek lain seperti analisis SWOT, sinyal peringatan dini, pinjaman secara back-to-back, bimbingan dari unit Kepatuhan, kode etik, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
The implementation of risk management for corporate credit risk in Rabobank Indonesia is based on the Credit Risk Manual Policies & Procedures (CRMPP), which is in line with OJK’s standard/regulation and Rabobank Group Global Credit Policy, and has been modified to suit local conditions. CRMPP covers the definition and philosophy of credit risk, credit policy, credit risk policy, credit products, credit application, credit authorization, risk control, special assets, management, and several other areas such as SWOT analysis, early warning signals, back-to-back loans, guidance from the Compliance unit, code of conduct, and aspects related to corporate social responsibility.
Risiko konsentrasi
Concentration risk
Risiko konsentrasi dikelola dan dipantau melalui berbagai parameter risiko seperti besarnya eksposur, konsentrasi sektor, dan batas konsentrasi portofolio lainnya. Sementara itu, untuk pengukuran risiko kredit dan pemantauan untuk segmen korporasi, Rabobank Indonesia mengikuti kebijakan Rabobank Group dan mengadopsi Rabobank Risk Rating (RRR) – khususnya untuk eksposur korporasi. Selain itu, Rabobank Indonesia juga menerapkan Loan Quality Classification (LQC) secara internal, di mana pemantauan dilakukan secara bulanan dan mengacu pada tiga faktor utama yaitu kinerja debitur, prospek usaha debitur, dan kemampuan membayar debitur berdasarkan arus kas yang dihasilkan.
Concentration risk is managed and monitored through various risk parameters such as size of exposure, sector concentration, and other portfolio concentration limits. Meanwhile, for credit risk measurement and monitoring for corporate segment, Rabobank Indonesia follows Rabobank Group’s policy and adopts the Rabobank Risk rating (RRR). Apart from that, Rabobank Indonesia also implements internal Loan Quality Classification (LQC), where the monitoring is done on a monthly basis and refers to three main factors which are the debtor’s performance, the debtor’s business prospect, and the debtor’s repayment capability based on internal cash flow generation.
Untuk batas konsentrasi kita mengacu kepada Credit Risk Appetite Statement. Kami memiliki batas kredit untuk mengurangi konsentrasi kepada debitur besar tertentu, sektor-sektor tertentu, kualitas kredit dan produk kredit. Batasan ini dianggap sebagai pedoman dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
For the concentration limits we have the Credit Risk Appetite Statement. We have limits in place to reduce concentration to certain large borrowers, specific sectors, credit quality and credit products. These limits are considered as guidelines and have been approved by the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
71
Konsentrasi risiko dikelola dan dipantau melalui berbagai parameter risiko antara lain: a. Konsentrasi dengan eksposur besar: peminjam besar didefinisikan sebagai persentase dari 25 debitur terbesar dari total portofolio kredit bank. b. Bank memonitor konsentrasi risiko berdasarkan klasifikasi sektor LBU. (Laporan Bank Umum). Begitu dashboard Credit Risk Appetite berubah menjadi kuning, monitoring dari konsentrasi ini akan dilakukan lebih ketat. c. Konsentrasi untuk sektor-sektor yang relevan: dalam hal distribusi portofolio berdasarkan sektor industri, perbankan korporasi secara konsisten berfokus pada industri pangan dan agribisnis yang memberikan kontribusi hampir 100% dari total portofolio Perbankan Wholesale/Korporasi sementara perbankan Komersial/ UKM (sekarang dikenal dengan Perbankan Bisnis atau Business banking) baru mulai fokus ekspansi kepada industri pangan dan agribisnis di tahun 2015. Pada saat ini portfolio komersial/UKM masih ada diversifikasi eksposur ke berbagai sektor ekonomi, namun ke depannya hal ini akan dibatasi. Penting untuk dicatat bahwa banyak sub-sektor di dalam klasifikasi pangan dan agribisnis karena sektor tersebut mencakup industri hulu hingga hilir. Di dalamnya termasuk tapi tidak terbatas pada pupuk, kelapa sawit, susu, pabrik pakan, gula, kopi, dan karet. Sementara itu, portofolio kredit Komersial/ UKM (Perbankan Bisnis) terdiversifikasi ke sejumlah sektor ekonomi dengan eksposur terbanyak dalam sektor perdagangan, manufaktur, dan layanan bisnis. Sejalan dengan strategi Banking for Food, portofolio ini secara bertahap akan berubah ke arah portofolio pangan dan agribisnis. d. Konsentrasi geografis: eksposur terhadap area di sekitar Jakarta ditambah Jawa Barat sebagai total portofolio Komersial/UKM. Hal itu berkaitan dengan fakta bahwa Jakarta dan daerah sekitarnya adalah wilayah terbesar di Indonesia. e. Konsentrasi rekening yang hampir mencapai standar (atau di bawah standar): gross NPL agregat hingga sedikit di atas 3,5% dari total portofolio.
Concentration risk is managed and monitored through various risk parameters including: a. Large exposure concentrations: large borrowers are defined as a percentage of 25 largest debtors to the bank’s total lending portfolio. b. The Bank monitors the concentration risk based on LBU regulatory sector classification. As soon as the Credit Risk Appetite Dashboard is amber, the concentration monitoring will be done more closely. c. Sector concentrations for relevant sectors: in terms of portfolio distribution based on industry, corporate banking consistently focuses on the food and agribusiness sector which contributes nearly 100% of the total Wholesale/Corporate Banking portfolio while Commercial/SME Banking (now Business Banking) started to focus on the food and agribusiness sector in 2015. At the moment the Commercial/SME portfolio is still exposed to various sectors but this will be limited in the future. It is important to note that there are many subsectors within the food and agribusiness group of the bank as they cover upstream and downstream industries. These include but are not limited to fertilizers, palm oil, dairy, feed mill, sugar, coffee, and rubber. Meanwhile, Commercial/SME (Business Banking) lending portfolio is still diversified into a number of economic sectors, with vast majority of exposures in trading, manufacturing, and business services. In line with the Banking for Food strategy, this portfolio will also gradually move towards a more food and agribusiness based portfolio.
Unit SAM (Special Assets Manajement atau Manajemen Aset Khusus) secara terus menerus memonitor perkembangan dan pemulihan portofolio NPL. Melalui pertemuan bulanan SAM, kemajuan atau penurunan portofolio NPL dibahas dan dipantau. Rencana kerja dimonitor dan dilakukan secara terus-menerus untuk meminimalkan kredit macet dan untuk mengoptimalkan pemulihan pinjaman NPL.
The SAM (Special Assets Management) unit continues to closely monitor the development and recovery of the NPL portfolio. Through the monthly SAM meeting, progress or deterioration of the NPL portfolio is discussed and monitored. The action plan is monitored and conducted on an ongoing basis in order to minimize bad debts and to optimize recovery of NPL loans.
Pada prinsipnya, Bank tidak akan memberikan fasilitas kredit kepada UKM atau nasabah Komersial semata-mata atas dasar ketersediaan agunan, tetapi memperhitungkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit. Bank harus
In principle, the Bank does not grant a credit facility to the SME or commercial clients solely based on the availability of collateral, but it takes into account the prudence principle in providing credit. The Bank must consider the factors related
d. Geography concentration: exposure to Jakarta surrounding area plus West Java as the total Commercial/ SME portfolio. This relates to the fact that Jakarta and its surrounding area is the largest region in Indonesia. e. Sub-standard (or below standard) accounts concentration: Aggregate exposure of gross NPL up to slightly above 3.5% of total portfolio.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
72
mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan jaminan untuk perbankan bisnis (UKM dan komersial) peminjam yang akan dijelaskan dalam paragraf-paragraf selanjutnya.
to collateral for its SME and commercial (business banking) borrowers which will be explained in the next paragraphs.
Berdasarkan Credit Risk Appetite Statement, jenis agunan yang diprioritaskan adalah tanah dan bangunan, atau jenis lain (uang tunai/ deposito, emas, mesin, inventori dan piutang) yang memiliki nilai jual yang baik.
Based on the Credit Risk Appetite Statement, types of collateral prioritized are land and buildings, or other types (cash/deposits, gold, machinery, inventory and account receivables) which have good resale value.
Penilaian pada agunan (nilai pasar atau likuidasi) harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen sebagai panel yang disetujui oleh Credit Policy, Monitoring & Control Committee. Semua penilaian agunan (kecuali untuk pinjaman berjangka saja) harus dilakukan setidaknya setiap 2 tahun untuk rekening yang baik dan setiap tahun untuk kredit yang bermasalah. Semua penilaian harus dapat memberikan nilai pasar dan nilai likuidasi yang dapat digunakan oleh komite kredit untuk pengambilan keputusan.
Valuation on the collateral (market or liquidation value) should be performed by an independent third party as a panel which is approved by the Credit Policy, Monitoring & Control Committee. All collateral valuation (except for term loans) should be assessed at least once in every 2 years for good accounts and every year for NPL accounts. The valuation should provide the market value and liquidation value which can be used by the credit committee in decision making.
Dalam hal komposisi jenis agunan, perbankan korporasi terdiversifikasi ke dalam 3 (tiga) jenis agunan utama yaitu barang stok & inventaris, tanah & bangunan, dan piutang. Di perbankan komersial/UKM agunan kebanyakan dalam bentuk tanah & bangunan.
In terms of collateral composition, corporate banking collaterals are differentiated into 3 types of collateral: Stock & inventory, land & building, and receivables. In commercial/ SME banking collateral is mainly land & building.
Risiko pasar
Market risk
Secara umum eksposur risiko pasar Rabobank Indonesia terdiri dari risiko berikut: a. Risiko suku bunga Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dalam posisi Trading Book atau perubahan suku bunga pada posisi banking book yang dapat menyebabkan perubahan nilai ekonomi. b. Risiko valuta asing Risiko akibat perubahan nilai posisi dalam Trading Book dan Banking Book, terkait perubahan kurs mata uang asing.
In general, Rabobank Indonesia’s market risk exposures consist of the following risks: a. Interest rate risk Risk arising from price changes in financial instruments in the Trading Book positions or from economic value changes of Banking Book positions, which results in the changes of interest rate. b. Foreign exchange risk Risk arising from value changes of positions in the Trading Book and Banking Book, which are related to the changes of foreign exchange rate.
Pengelolaan dan pengawasan risiko pasar di Rabobank Indonesia dilakukan oleh Komite Pengendalian Risiko (RMC) dan Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) yang merupakan komite tingkat direksi yang diketuai oleh Presiden Direktur dengan anggota yang terdiri dari direksi yang mengawasi kondisi aset dan kewajiban, manajemen risiko, tresuri, bisnis, keuangan, kepatuhan, dan operasional.
Market risk management and oversight in Rabobank Indonesia is done by the Risk Management Committee (RMC) and the Assets and Liabilities Committee (ALCO) which are a Board of Director’s level committee chaired by the President Director. Members include Directors who supervise conditions of assets and liabilities, risk management, treasury, business, finance, compliance, and operations. ‘
RMC dan ALCO bertemu secara rutin setiap bulan, atau lebih sering jika ada hal khusus/kondisi yang memiliki dampak signifikan pada eksposur risiko Bank. Rapat tersebut dilaksanakan untuk membahas kondisi pasar terkini dan perkembangannya, eksposur risiko Bank, strategi jangka pendek dan/atau jangka panjang untuk memitigasi risiko dan memaksimalkan keuntungan, serta memberikan rekomendasi terkait kebijakan manajemen risiko untuk disetujui oleh pihak yang berwenang. Selain
RMC and ALCO meet regularly every month or more often if there are any special situations/conditions which can significantly impact the Bank’s market risk exposure. The meetings are conducted to discuss current market conditions and developments, the Bank’s market risk exposures, shortterm and/or long term strategies to mitigate market risk and maximize profits, and to provide recommendations on market risk management related policies to be approved by authorized parties. Several policies have been created and Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
itu komite-komite dalam tujuannya mengendalikan risiko pasar juga menetapkan batas-batas (limit) yang harus dipantau secara rutin.
implemented in Rabobank Indonesia to manage market risk. In order to control market risk, these committees also set limits which must be monitored regularly.
Pengukuran dan pemantauan risiko pasar dilakukan oleh unit ALM Market Risk setiap harinya. Pengukuran risiko pasar dilakukan menggunakan metode standar seperti metode Value at Risk (VaR) dan analisa sensitivitas suku bunga. Semua dilakukan dalam kondisi normal dan stress untuk mengetahui ketahanan bank dalam menghadapi risiko pasar.
Assessment and monitoring of market risk is carried out by the ALM Market Risk unit on a daily basis. Market risk assessment is performed on a daily basis using standard methods, which include Value at Risk (VaR) interest rate sensitivity analysis. All are conducted in normal as well as stress conditions to know the bank’s strength in facing market risk.
Pengungkapan risiko pasar menggunakan metode standar/ Market risk disclosure using standard method (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah) No. Jenis risiko/Type of risks
31 Desember 2015/December 31, 2015 Bank Beban modal Capital charge
1.
Risiko suku bunga/Interest rate risk
A. Risiko spesifik/Specific risk
31 Desember 2014/December 31, 2014
Konsolidasi/Consolidated Atmr rwa
Beban modal Capital charge
Atmr rwa
Bank Beban modal Capital charge
Konsolidasi/Consolidated Atmr rwa
Beban modal Capital charge
Atmr rwa
B. Risiko umum/Common risk
2,542
31,775
5,917
73,962
2.
Risiko nilai tukar/Exchange rate risk
-
-
12,771
159,643
3.
Risiko ekuitas*/Equity risk*
4.
Risiko komoditas*/Commodity risk*
5.
Risiko option/Option risk
Total
2,542
31,775
233,605
18,688
*) *)Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud/For banks that have subsidiaries with this type of risk exposure
73
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Secara umum eksposur risiko likuiditas berasal dari kesenjangan likuiditas dimana aset jangka panjang didanai oleh dana jangka pendek, penurunan kualitas aset, dan dari penarikan dana pihak ketiga - terutama penarikan secara tidak terduga dalam jumlah yang besar.
In general, liquidity risk mostly arises from a liquidity mismatch where long-term assets are funded by short-term funds, deterioration of asset quality, and third party fund withdrawal – especially those which are unexpected and in large withdrawal amounts.
Pengelolaan dan pengawasan risiko likuiditas di Rabobank Indonesia dilakukan oleh Komite Aset dan Kewajiban (ALCO). Rapat ALCO dilakukan bulanan, atau lebih sering jika ada hal khusus/kondisi yang dapat memberikan dampak signifikan pada eksposur risiko likuiditas Bank. Dalam rapat ini anggota komite akan membahas kondisi likuiditas pasar saat ini dan perkembangannya, eksposur risiko likuiditas Bank, strategi jangka pendek dan/atau jangka panjang untuk mengurangi risiko likuiditas, meninjau aset likuid yang disiapkan untuk mengatasi kebutuhan likuiditas, meninjau stress test terhadap likuiditas dan rencana tindakan yang perlu diambil, serta memberikan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko likuiditas terkait yang kemudian harus disetujui oleh pihak yang berwenang.
Indonesia is done by the Assets and Liabilities Committee (ALCO). The ALCO meeting is conducted monthly or more often if there are special events/conditions that have significant impacts on the Bank’s liquidity risk exposures. In these meetings, members discuss current market liquidity conditions and developments, the Bank’s liquidity risk exposures, short-term and/or long-term strategies to mitigate liquidity risk, review liquid assets prepared to cover liquidity needs, review liquidity stress test results action plans, and provide recommendations on liquidity risk management related policies to be approved by authorized parties.
Pengelolaan likuiditas harian dilakukan oleh Treasury Rabobank Group (TRG). TRG mengelola risiko dengan menerapkan strategi yang didasarkan pada keputusan ALCO dan limit yang telah disetujui. Selain itu, TRG juga menjaga kecukupan aset likuid sebagai cadangan untuk membiayai
Daily liquidity management is done by Treasury Rabobank Group (TRG). TRG manages risk by implementing the strategy based on the decision made by ALCO and the approved limits. TRG also ensures sufficiency of liquid assets as provisions to fund unexpected liquidity needs. The ALM 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
74
kebutuhan likuiditas yang tak terduga. Pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas dilakukan oleh unit ALM market risk setiap hari.
market risk unit measures and monitors liquidity risk on a daily basis.
Pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas dilakukan dengan rasio seperti Net Cummulative Outflow (NCO), yang didefinisikan sebagai arus kas bersih kumulatif selama periode yang ditentukan yaitu satu malam, tujuh hari, dan tiga puluh hari kalender dimulai pada saat ini dan dilakukan per mata uang. Rasio lain yang digunakan adalah liquid asset ratio, currency mismatch ratio. Untuk pengukuran dan pemantauan risiko likuiditas untuk jangka waktu yang lebih panjang, Rabobank Indonesia juga menghitung liquidity gap ratio yaitu kesenjangan pendanaan jangka panjang yang menunjukkan struktur pendanaan jangka panjang untuk membiayai aktiva jangka panjang.
Liquidity risk monitoring and measuring is conducted the ratios such as the Net Cumulative Outflow (NCO), which is defined as the net cumulative cash flow within a certain periode which is overnight, seven days, and 30 calendar days starting from this day and is done per currency. Other ratios used are the liquid asset ratio and currency mismatch ratio. To measure and monitor liquidity risk for a longer period, Rabobank Indonesia also uses the liquidity cap ratio. The liquidity gap ratio is the gap of long-term funding which shows the long-term funding structure to fund longterm assets.
Batas-batas tertentu diterapkan dan dimonitor untuk jarak pendanaan jangka panjang. Selain itu, Laporan Profil Jatuh Tempo yang menyajikan aset, kewajiban, dan hal-hal di luar neraca (off balance sheet), dipetakan menurut waktu tertentu berdasarkan sisa waktu sampai tanggal jatuh tempo (untuk pos yang memiliki tanggal jatuh tempo kontrak tertentu) dan/atau berdasarkan estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi (untuk pos yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontrak tertentu) yang dihasilkan setiap bulan untuk menunjukkan risiko likuiditas struktural yang dihadapi oleh Bank.
Certain limits are used and monitored for long-term funding. Additionally, the Maturity Profile Report which shows assets, liabilities, and off balance sheet items are mapped within a certain period based on the time to maturity (for items which have a certain contract maturity date) and/or based on estimates using various assumptions (for items that do not have a certain contract maturity date) which are generated every month to show structural liquidity risk faced by the Bank.
Untuk menilai kemampuan Bank untuk bertahan dalam kondisi krisis likuiditas, pengujian reguler stres likuiditas dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario. Hasil stress testing likuiditas, yang disajikan kepada manajemen, akan digunakan oleh Bank untuk menentukan strategi dan rencana untuk mengatasi krisis likuiditas seperti itu.
To assess the Bank’s ability to survive in a liquidity crises, regular liquidity stress testing is done by using a few scenarios. The liquidity stress test results, which are presented to Management, will be used by the Bank to decide on the strategy and plan to handle the liquidity crises.
Contigency Funding Plan (CFP) juga telah dibentuk untuk mengatur peran secara jelas, tanggung jawab, prosedur, dan mekanisme antara pihak-pihak di Rabobank Indonesia dalam mengatasi kekurangan likuiditas dalam situasi darurat. Dalam CFP, beberapa indikator peringatan dini (Early Warning Indicator) seperti indikator yang terkait dengan pasar, dan indikator internal dipantau untuk mengidentifikasi potensi krisis likuiditas.
The Contingency Fund Plan (CFP) has also been formulated to clearly define roles, responsibilities, procedures and the mechanisms within the various parties at Rabobank Indonesia in handling the shortage of liquidity in an emergency situation. In CFP, early warning indicators which include indicators related to markets and internal indicators are monitored to identify potential liquidity crisis.
Jika krisis likuiditas terdeteksi, Liquidity Crisis Team (LCT) akan diaktifkan dan semua anggota akan bertindak sesuai dengan prosedur di CFP.
If liquidity crises are detected, the Liquidity Crisis Team (LCT) will be activated and all members will respond according to the CFP procedure.
Per tanggal 31 Desember 2015, Profile Jatuh Tempo Rupiah dan valuta asing adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, the Maturity Profile for Rupiah and foreign currency are as follows:
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
75
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
4) pinjaman yang diberikan dan piutang/loans and account receivables
b. Lainnya/Others
dijual kembali (Reverse Repo)/resold
a. Tagihan atas surat berharga/Accounts receivable on marketable securities
yang dibeli dengan janji/purchased on agreement
Tagihan lainnya/Others receivables
b. Sudah jatuh tempo/Matured
a. Belum jatuh tempo/Not matured
6.
c. Lainnya/Others
Kredit yang diberikan/Loans
3) dimiliki hingga jatuh tempo/owned until maturity
4) pinjaman yang diberikan dan piutang/loans and accounts receivable
5.
1) diperdagangkan/traded
2) tersedia untuk dijual/for sale
b. Surat berharga korporasi/Corporate marketable securities
3) dimiliki hingga jatuh tempo/owned until maturity
a. SUN
1) diperdagangkan/traded
Surat berharga/Marketable securities
4.
2) tersedia untuk dijual/for sale
Penempatan pada bank lain/Placement at other banks
3.
c. Lainnya/Others
a. Giro/Current Account
b. SBI
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/Placement at Bank Indonesia
1.
Aset/Assets
Kas/Cash
A.
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Pos/Account
I
-
20,781
148,455
-
-
-
20,781
148,455
-
234,924
806,067
-
977,339 742,415
9,348,255 8,542,188
-
-
-
40,877
-
-
-
40,877
-
-
-
-
-
19,281
19,281 40,877 -
134,938
134,938
-
726,613 571,411
726,613 571,411
100,836 1,432,962
100,836 1,432,962
2,675,659
26,291
26,291
148,828
943,111
1,091,939
-
-
-
-
-
1,125,598
Bulan/ Month
Bulan/ Month
1-3
101,383
101,383
131,880
1,537,597
1,669,477
40,877
-
40,877
-
40,877
1,825,492
Bulan/ Month
3-6
-
-
71,719
2,622,428
2,694,147
-
-
-
-
-
2,716,155
Bulan/ Month
6-12
-
-
218,716
2,696,637
2,915,353
-
-
-
-
-
2,936,239
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015 <1
11,279,143
Saldo/ Balance
Pengungkapan Profil Jatuh Tempo Rupiah/Maturity Profile of Rupiah (dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
5,546
-
-
-
5,546
387,805
8,924,891
9,312,696
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,086,672
73,704
249,960
-
790,902
1,040,862
160,068
11,859,427
Saldo/ Balance
2,796
-
-
-
2,796
201,353
498,132
699,485
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
299,798
73,704
249,960
-
790,902
1,040,862
160,068
2,379,630
Bulan/ Month
<1
2,642
2,642
10,357
756,196
766,553
-
-
-
-
545,493
-
1,322,162
Bulan/ Month
1-3
108
108
14,158
1,637,461
1,651,619
-
-
-
-
-
-
1,666,574
Bulan/ Month
3-6
>12
-
-
-
155,689
6,248 -
3,597,229
3,752,918
-
-
-
-
-
-
3,784,642
Bulan/ Month
2,435,873
2,442,121
-
-
-
-
241,382
-
2,706,420
Bulan/ Month
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
76
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
b. Lainnya/Others
Lain-lain/Others
Selisih aset dengan kewajiban dalam neraca/ Difference between assets and liabilities in the balance sheet
7.
C.
yang dijual dengan janji/which are sold with the agreement
dibeli kembali (Repo)/to be repurchased
Kewajiban lainnya/Others liabilities
a. Kewajiban atas surat berharga/Liabilities on marketable securities
6.
a. Pinjaman subordinasi/Subordinated debt
b. Lainnya/Others
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
5.
b. Subordinasi/Subordinated
c. Lainnya/Others
Surat berharga yang diterbitkan/Issued securities
a. Obligasi/Bonds
4.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
Kewajiban kepada bank lain/Liabilities to other banks
2) Deposito berjangka/Time deposits
3) Lainnya/Others
2.
1) Deposit on call/On-call deposits
3.
b. Tabungan/Savings account
c. Simpanan berjangka/Term savings
a. Giro/Current account
Dana pihak ketiga/Third party funding
1.
Lain-lain/Others
Kewajiban/Liabilities
7.
Pos/Account
B.
4,092,932 -
6,349,102 -
101,384
1,576,193
26,291
101,384
-
-
-
13,700
134,215
134,215
-
-
134,215
1,856,312 (4,166,117) (1,059,053)
203,778
26,291
-
-
-
153,510
2,004,850
2,004,850
-
-
2,004,850
13,755 249,299
55,597 203,778
183,272
7,368 2,184,651
Bulan/ Month
3-6
-
-
-
55,597
183,272
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,092,932
6,349,102
-
851,536
851,536
488,589
1,149,344
1,149,344
-
6,093,812
8,349,982
685,799
124,460 6,841,776
Bulan/ Month
Bulan/ Month 188,477
1-3
2,569,850
-
-
-
-
-
30,000
116,305
116,305
-
-
116,305
146,305
22,008
Bulan/ Month
6-12
2,935,439
-
-
-
-
-
-
800
800
-
-
800
800
20,886
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015 <1
9,422,831
Saldo/ Balance
6,328
3,544,618 (4,590,023)
157,419
9,078 157,419
-
-
-
6,328
-
-
-
-
-
-
-
147,953
-
-
4,187,071
-
4,187,071
1,062,574
1,408,307
6,657,952
6,969,652
102,917
Bulan/ Month
<1
-
-
-
9,078
-
-
-
-
-
-
-
173,338
-
-
5,504,093
-
5,504,093
1,062,574
1,408,307
7,974,974
8,314,809
179,879
Saldo/ Balance
485,914
2,642
2,642
-
-
-
6,700
826,906
826,906
-
-
826,906
836,248
7,474
Bulan/ Month
1-3
1,518,314
108
108
-
-
-
2,685
145,467
145,467
-
-
145,467
148,260
14,847
Bulan/ Month
3-6
-
2,438,536
-
-
-
-
16,000
251,884
251,884
-
-
251,884
267,884
22,917
Bulan/ Month
6-12
-
3,691,877
-
-
-
-
-
92,765
92,765
-
-
92,765
92,765
31,724
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
77
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif/ Difference between receivables and payables in administrative account
C
SELISIH KUMULATIF/CUMMULATIVE DIFFERENCE
SELISIH [(IA-IB) + (IIA-IIB)] /DIFFERENCE
d. Lainnya/Others
Kontijensi/Contingencies
2.
1) Spot
2) Derivatif/Derivatives
c. Posisi penjualan spot dan derivatif/Spot and derivatif selling position
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan/On-going irrevocable L/C
yang masih berjalan/which is still on-going
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik/ Credit facilities which have not been withdrawn
Kewajiban rekening administratif/Administrative accounts payable
Komitmen/Commitments
B.
1.
c. Lainnya/Others
Kontijensi/Contingencies
2) Derivatif/Derivatives
2.
yang masih berjalan/which is still on-going
1) Spot
b. Posisi pembelian spot dan derivatif/Spot and derivative purchase position
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik/ Loan facilities which have not been withdrawn
1.
Tagihan rekening administratif/Administrative account receivables
Komitmen/Commitments
A.
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNT
Pos/Account
II.
-
-
(285,168)
(3,353,630)
(399,555)
11,118
-
-
377,319
377,319
388,437
399,555
-
-
-
-
-
(1,497,318) (4,451,285) (1,458,608)
39,373
206,291
-
12,551
12,551
-
193,871
2,928,497
-
206,422
2,941,048
-
285,168 245,795
3,353,630 3,147,339
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bulan/ Month
Bulan/ Month -
1-3
35,240
-
-
1,482,137
1,482,137
1,517,377
1,552,617
-
-
-
-
-
Bulan/ Month
6-12
959,095
1,017,233
(617,098) (1,552,617)
30,148
-
-
556,802
556,802
586,950
617,098
-
-
-
-
-
Bulan/ Month
3-6
171,468
-
-
-
-
-
334
3,581,814
3,582,148
3,753,616
102,450
-
-
-
-
-
-
-
102,450
Saldo/ Balance
2,436,247
(230,893)
13,436
-
-
-
-
-
-
256,362
256,362
269,798
38,905
-
-
-
-
-
-
-
38,905
-
Bulan/ Month
<1
(106,548) (4,820,916)
(499,192) (3,651,166)
90,412
-
-
318,368
318,368
408,780
499,192
-
-
-
-
-
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015 <1
Saldo/ Balance
(55,216)
(541,129)
22,499
-
-
255
532,101
532,356
554,855
13,726
-
-
-
13,726
Bulan/ Month
1-3
6-12
81,355
-
-
-
1,430,873
1,430,873
1,512,228
27,412
-
-
-
27,412
Bulan/ Month
948,734
953,720
(569,580) (1,484,816)
33,887
-
-
79
542,433
542,512
576,399
6,819
-
-
-
6,819
Bulan/ Month
3-6
2,867,130
(824,747)
20,291
-
-
-
820,045
820,045
840,336
15,589
-
-
-
15,589
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
78
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
a. Giro/Current account
b. Tabungan/Savings account
c. Simpanan Berjangka/Term savings
Kewajiban/Liabilities
Dana pihak ketiga/Third party funding
1.
Lain-lain/Others
7.
B.
b. Lainnya/Others
yang dibeli dengan janji/that were purchased on agreement
dijual kembali (Reverse Repo)/resold
Tagihan lainnya/Other receivables
a. Tagihan atas surat berharga/Marketable securities account receivables
6.
a. Belum jatuh tempo/Not matured
b. Sudah Jatuh Tempo/Matured
b. Lainnya/Others
Kredit yang diberikan/Loans
3) dimiliki hingga jatuh tempo/owned until maturity date
4) pinjaman yang diberikan dan piutang/loans and accounts receivables
5.
1) diperdagangkan/traded
2) tersedia untuk dijual/for sale
a. Surat berharga korporasi/Corporate marketable securities
Surat berharga/Marketable securities
4.
Penempatan pada Bank Indonesia/Placement at Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain/Placement at other banks
2.
1.
3.
Aset/Assets
Kas/Cash
A.
LAPORAN POSISI KEUANGAN/STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Pos/Account
I
15,978 2,011,153 2,371,428 1,258,631 1,112,797
18,239 4,100,949 2,988,431 1,258,631 1,729,800
6,879
24,993
-
6,879
24,993 -
24,413
177,895
-
1,158,709 1,134,296
2,345,846
-
-
2,167,951
3,981
3,981
-
-
3,981
3,981
-
3,981
3,981
-
668,670
668,670
-
4,636 1,474,995
4,636 1,474,995
4,507,398
584,346
-
-
584,346
993,461
41
13,165
-
-
-
13,165
-
16,404
16,404
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
59,179
1-3 Bulan/ Month
<1
21,560
-
-
21,560
144,799
993
4,949
-
-
-
4,949
-
324,637
324,637
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
660,165
Bulan/ Month
3-6
11,097
-
-
11,097
38,287
414
-
-
-
-
-
-
150,822
150,822
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
302,058
Bulan/ Month
6-12
-
-
-
-
913,249
813
-
-
-
-
-
153,482
541,792
695,274
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,391,361
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015
Bulan/ Month 6,920,161
Saldo/ Balance
Pengungkapan profil jatuh tempo mata uang asing/Maturity profile of foreign currencies (dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
4,208,557
-
1,049,440
5,257,997
4,100,949
12,208
108,998
-
-
-
108,998
24,532
2,375,716
2,400,248
-
-
-
-
-
-
-
1,087,425
489,208
5,135
6,612,468
Saldo/ Balance <1
2,311,624
-
1,049,440
3,361,064
2,011,153
7,195
48,896
-
-
-
48,896
24,531
68,651
93,182
-
-
-
-
-
-
-
1,087,425
489,208
5,135
1,873,119
Bulan/ Month
1-3
3-6
1,619,547
202,826
202,826
1,619,547
144,799
1,791
2,190
2,190
-
837,773
837,773
-
-
-
1,681,717
Bulan/ Month
993,461
608
47,799
47,799
-
246,204
246,204
-
-
-
588,614
Bulan/ Month
74,560
74,560
38,287
1,146
10,113
10,113
1
452,650
452,651
-
-
-
926,674
Bulan/ Month
6-12
-
-
913,249
1,468
-
-
-
770,438
770,438
-
-
-
1,542,344
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
79
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
yang masih berjalan/which is still on-going
b. Posisi pembelian spot dan derivatif /Spot and derivative purchase position
Komitmen/Commitments
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik/ Loan facilities that are not withdrawn yet
1.
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNT
Tagihan rekening administratif/Administrative account receivables
II.
A. 1,512,931 1,512,931 1,512,931
1,926,481 1,926,481 1,926,481
1,512,931
464,127 2,496,245
464,127 2,819,212
Lain-lain/Others
Selisih aset dengan kewajiban dalam Neraca/ Difference between assets and liabilities in the balance sheet
7.
C.
1,926,481
9,967
-
-
-
9,967
30,286
167,626
-
167,626
-
-
-
-
406,658
-
-
1,112,797
1,729,800
406,658
-
-
-
-
-
-
-
(934,282)
-
13,165
-
-
-
13,165
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
584,346
-
1-3 Bulan/ Month
<1
413,550
-
413,550
413,550
413,550
515,366
-
1,475
-
-
-
1,475
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,560
-
Bulan/ Month
3-6
-
-
-
-
-
263,771
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,097
-
Bulan/ Month
6-12
-
-
-
-
-
478,112
-
5,679
-
-
-
5,679
167,626
-
167,626
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015
Bulan/ Month
30,286
dibeli kembali (Repo)/repurchased
Saldo/ Balance
b. Lainnya/Others
yang dijual dengan janji/which were sold on agreement
a. Kewajiban atas surat berharga/Liabilities on marketable securities
b. Lainnya/Others
Kewajiban lainnya/Others liabilities
Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
a. Pinjaman subordinasi/Subordinated debt
5.
6.
b. Subordinasi/Subordinated
c. Lainnya/Others
Surat berharga yang diterbitkan/Issued securities
a. Obligasi/Bonds
4.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
Kewajiban kepada bank lain/Liabilities to other banks
2.
2) Deposito berjangka/Time deposits
3) Lainnya/Others
3.
1) Deposit on call/On-call deposits
Pos/Account
-
2,874,133
-
2,874,133
5,184,619
2,511,519
52,987
121,033
-
-
-
121,033
215,245
603,769
819,014
-
-
-
-
61,589
-
-
4,208,557
-
Saldo/ Balance <1
2,093,143
2,093,143
2,093,826
(138,034)
52,987
60,372
-
-
-
60,372
-
-
-
-
-
-
-
61,589
-
-
2,311,624
-
Bulan/ Month
1-3
442,764
442,764
882,432
(404,847)
44,240
44,240
-
-
-
-
1,619,547
Bulan/ Month
28,601
28,601
28,601
1,536,918
1,840
1,840
-
-
-
-
202,826
Bulan/ Month
3-6
>12
309,625
-
1,870,135
629,095
6,400
6,400
215,245
603,769
819,014
-
-
Bulan/ Month
309,625
309,625
888,387
8,181
8,181
-
-
-
-
74,560
Bulan/ Month
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
80
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif/ Difference between receivables and payables in administrative account
C
SELISIH KUMULATIF/CUMMULATIVE DIFFERENCE
SELISIH [(IA-IB) + (IIA-IIB)] /DIFFERENCE
d. Lainnya/Others
Kontijensi/Contigencies
2.
2) Derivatif/Derivatives
c. Posisi penjualan spot dan derivatif/Spot and derivative selling position
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan/On-going irrevocable L/C
1) Spot
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik/ Credit facilities which have not been withdrawn
Komitmen/Commitments
1.
yang masih berjalan/that is still on-going
Kewajiban rekening administratif/Administrative account payable
B.
c. Lainnya/Others
Kontijensi/Contigencies
2) Derivatif/Derivatives
Pos/Account
2.
1) Spot
2,150 1,013,721 3,509,966
95,048 606,457 3,425,669
-
-
-
-
-
8,312
22,042
-
497,060 488,747
1,224,976 1,202,934
499,210
1,320,024
534,927 978,004
534,927 1,391,554
(993,365)
(59,083)
52,411
-
-
-
-
-
6,562
110
6,672
59,083
-
-
-
-
Bulan/ Month
Bulan/ Month -
1-3
632,925
117,558
24,730
-
-
-
-
-
-
271,261
271,261
295,992
-
413,550
-
-
Bulan/ Month
3-6
188,684
(75,087)
207
-
-
-
-
-
-
74,880
74,880
75,087
-
-
-
-
Bulan/ Month
6-12
87,459
(390,653)
15,549
-
-
-
-
-
7,168
367,935
375,104
390,653
-
-
-
-
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015
<1
-
Saldo/ Balance
6,003,272
3,491,753
233,316
-
622,578
25,158
-
647,736
30,941
780,873
1,459,550
1,692,866
2,310,486
-
2,650,815
223,318
Saldo/ Balance
1,196,010
1,334,044
13,586
-
565,375
25,158
-
590,533
11,619
144,044
746,196
759,782
683
-
1,869,825
223,318
Bulan/ Month
<1
400,989
805,836
42,427
-
-
-
4,796
29,373
34,169
76,596
439,668
442,764
-
Bulan/ Month
1-3
1,210,377
(326,541)
137,127
57,203
-
57,203
14,526
146,286
218,015
355,142
-
28,601
-
Bulan/ Month
3-6
971,106
82,719
2,341
-
-
-
-
224,565
224,565
226,906
-
309,625
-
Bulan/ Month
6-12
2,224,790
1,595,695
37,835
-
-
-
-
236,605
236,605
274,440
1,870,135
-
-
Bulan/ Month
>12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
81
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional merupakan risiko yang tidak dapat dihindari karena telah melekat pada aktivitas Bank sehari-hari. Pengelolaan risiko operasional dititikberatkan pada pemahaman akan risiko yang ada dan bagaimana meminimalisir dampak risiko tersebut. Proses ini melibatkan identifikasi, penilaian, mitigasi, pemantauan dan pelaporan atas risiko yang dilakukan secara kontinu.
Operational risk is the risk which is unavoidable since it is part of the Bank’s daily actitivities. Operational risk management is focused on understanding the risks which we have and how the impact of those risks can be minimized. This process involves identification, assessment, mitigation, monitoring and reporting of the risk which is done on a continuously.
Dalam mengelola risiko operasional, Rabobank Indonesia telah menerapkan suatu kerangka kerja, dimana komponenkomponennya saling memiliki terkaitan guna mendukung tercapainya pengelolaan risiko operasional yang efektif dan semakin baik.
In managing operational risk, Rabobank Indonesia applies a framework, in which all of its components are related and required to support an effective operational risk management that continues to improve.
1) Toleransi risiko Langkah awal dalam pengelolaan risiko operasional adalah menetapkan batas toleransi risiko. Toleransi risiko yang telah ditetapkan Rabobank Indonesia merepresentasikan batasan risiko operasional yang masih dapat diterima baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebelum melakukan tindak lanjut untuk meminimalisir risiko. Penilaian dan pemantauan atas status risiko terkini akan dilakukan berdasarkan toleransi risiko yang telah disepakati.
1. Risk tolerance The first step in operational risk management is to set the risk tolerance limit. The risk tolerance limit which has been defined by Rabobank Indonesia represents the operational risk limit which can still be tolerated by the bank from the qualitative and quantitative stand point before further action to minimize risk is required. Assessment and monitoring of the latest risk status is based on the risk tolerance which was agreed upon.
2) Tiga Lini Pertahanan Untuk mencapai pengelolaan risiko operasional yang baik, diperlukan peran aktif dari semua pihak di Bank untuk implementasi Tiga Lini Pertahanan. Setiap lini pertahanan memiliki peran yang berbeda.
2. Three Lines of Defense To be able to manage operational risks well, it requires the active participation of all parties within the Bank in implementing the Three Lines of Defense. Each line of defense has a different role.
Lini Pertahanan Pertama merupakan seluruh departemen baik dalam fungsi bisnis maupun pendukung yang berhadapan langsung dengan risiko pada aktivitas seharihari. Mereka bertanggungjawab pengelolaan risiko dan penerapan kontrol yang efektif.
The First Line of Defense is all departments performing the business functions or support functions of the Bank which face risk in their daily activities. They are responsible in managing risks and exercising effective control.
Lini Pertahanan Kedua terdiri dari departemen ORM (Operational Risk Management) dan Kepatuhan yang memiliki fungsi pengawasan, penyedia kebijakan, dan memberikan panduan atas implementasi kebijakan tersebut. Fungsi ini harus independen dari kegiatan dan target bisnis.
The Second Line of Defense is the ORM (Operational Risk Management) and Compliance which has the supervisory function, policy provider, and provides guidance on the implementation of the policy. This function is independent from business targets and activities.
Lini Pertahanan Ketiga adalah Audit Internal yang memastikan kecukupan fungsi yang dijalankan oleh Lini Pertahanan Pertama dan Lini Pertahanan Kedua.
The Third Lind of Defense in Internal Audit which ensures adequate functioning of the First and Second Line of Defense.
3) Perangkat ORM Rabobank Indonesia menggunakan serangkaian perangkat untuk menfasilitasi proses manajemen risiko operasional.
3. ORM tools Rabobank Indonesia uses various tools to facilitate the operational risk management process.
Dalam Risk & Control Self-Assessment (RCSA) dilakukan identifikasi dan penilaian atas risiko melekat berdasarkan
In Risk & Control Self Assessment (RCSA) inherent risk is identified and assessed based on its impact and 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
likelihood of happening. This is followed by identification and assessment on the control effectiveness in order to understand the remaining risk so that we can decide on the relevant action.
dampak dan kemungkinan terjadinya. Setelah itu dilakukan identifikasi dan penilaian efektivitas kontrol sehingga dapat diketahui seberapa besar risiko yang masih tersisa guna ditetapkan tindak lanjut yang relevan.
82
Berdasarkan risiko dan kontrol utama yang telah teridentifikasi melalui RCSA, dilakukan pemantauan dan pelaporan risiko melalui Key Risk Indicator (KRI) dan Key Control Indicator (KCI) di mana ambang batasnya telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko.
Based on the risk and main control which has been identified through RCSA, risk monitoring and reporting is done through the Key Risk Indicator (KRI) and Key Control Indicator (KCI) within the limits which have been approved by the Risk Management Committee.
Manajemen insiden memfasilitasi kebutuhan eskalasi dan pelaporan insiden risiko operasional. Pengumpulan dan analisa data insiden memberikan perspektif historikal risiko operasional. Analisa insiden memberikan pemahaman atas akar permasalahan, kontrol, serta tindakan perbaikan yang tepat untuk mencegah insiden yang sama berulang di kemudian hari.
Incident management facilitates the need to escalate and report operational risk incidents. Incident data collection and analysis provides a historical perspective on operational risk. Incident analysis provides us with an understanding on the root cause of the problem, control, and the right improvement required to prevent reoccurrence in the future.
Dilakukan pendataan dan pemantauan untuk setiap tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk memitigasi risiko operasional beserta realisasinya.
All actions which are taken for improvement purposes are recorded and monitored to mitigate operational risk.
Risk and Control Management Information System (RCMIS) merupakan sistem internal yang digunakan untuk memfasilitasi implementasi perangkat manajemen risiko operasional.
Risk and Control Management Information System (RCMIS) is an internal system used to facilitate the implementation of operational risk management tools.
Rabobank Indonesia melakukan rapat Komite Manajemen Risiko (dihadiri oleh Direksi) maupun Komite Pemantauan Risiko (dihadiri oleh Komisaris) secara berkala guna melakukan eskalasi dan mendiskusikan eksposur risiko operasional yang dimiliki Bank dan memutuskan rencana perbaikan yang harus dilakukan untuk menjaga eksposur risiko tetap berada pada batas yang dapat diterima Bank.
Rabobank Indonesia conducts Risk Management Committee meetings (attended by the Board of Directors) and Risk Management Committee meetings (attended by Commissioners) regularly to escalate and discuss the Bank’s operational risk exposure and decide the improvements required to ensure that risk exposure is within the Bank’s acceptable limits.
Departemen ORM melakukan kajian ulang secara berkala atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional untuk memastikan kesesuaian dengan praktek manajemen risiko terkini.
The ORM department review operational risk management policies and procedures periodically to ensure that it is in line with the latest risk management practices.
4) ORM sebagai Subject Matter Expert (SME) ORM Department memiliki peran sebagai Subject Matter Expert dalam memberikan rekomendasi terhadap Lini Pertahanan Pertama terkait risiko operasional. Hal ini dilakukan antara lain melalui pemberian rekomendasi atas identifikasi risiko maupun kecukupan kontrol yang tercermin dalam prosedur kerja, pengembangan sistem, and proposal bisnis, produk, maupun layanan.
4. ORM as a Subject Matter Expert (SME) The ORM Department plays the role of Subject Matter Expert (SME) in providing recommendations to the First Line of Defense with regard to operational risk. This is done by, among others, providing recommendation on identified risk or adequacy of control which is reflected in the work procedures, system development, and business, products or services proposals.
5) Perhitungan pencadangan modal Rabobank Indonesia saat ini menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach/BIA) dalam perhitungan pencadangan modal, yaitu sebesar 15% dari pendapatan bruto.
5. Calculation of capital reserves Rabobank Indonesia currently uses the Basic Indicator Approach (BIA) in calculating capital reserves which is about 15% of gross income.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
6) Kampanye budaya risiko Rabobank Indonesia memiliki tujuan agar budaya risiko yang kuat dapat melekat dengan erat pada setiap karyawan sehingga tanpa disadari pengelolaan risiko operasional telah dilakukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, perlu dilakukan kampanye kesadaran risiko yang aktif dan terus menerus melalui pelatihan (classroom training, sharing-sessions, e-learning) dan sosialisasi (poster, e-mail blast, kunjungan cabang).
6. Risk culture campaign Rabobank Indonesia aims to have a strong risk culture in all of its staff that, without realizing it, staff have actually managed operational risk in performing their daily activities. Therefore a campaign on risk awareness must be done continuously through trainings (classroom training, sharing-sessions, e-learning) and communications (posters, e-mail blasts, branch visits).
7) Teknologi Informasi (TI) Proses manajemen risiko teknologi informasi (TI) termasuk merencanakan penggunaan TI, mendefinisikan proses pengukuran dan pemantauan risiko, dan mengontrol implementasinya. Fungsi manajemen risiko TI juga memastikan kerahasiaan, keamanan, integritas dan ketersediaan aplikasi/sistem yang digunakan oleh Rabobank Indonesia.
7. Information Technology (IT) IT risk management process includes IT usage planning, defining risk management measurement and monitoring, and controlling the implementation. The IT risk management function also ensures confidentiality, security, integrity and availability of applications/systems used by Rabobank Indonesia.
Perhitungan Beban Risiko Operasional dijelaskan sebagai berikut:
Operational Risk Capital Charge calculation is as follows: Legal risk
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Quantitative disclosure of operational risk Pendekatan/ Approach
2015 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) Pendapatan Beban modal/ bruto (rataCapital rata 3 tahun charge terakhir)/ Gross income (last 3-year average)
Pendekatan Indikator Dasar/ Basic Indicator Approach
713,387
107,008
2014 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) ATMR/ Pendapatan Beban modal/ Capital RWA bruto (ratarata 3 tahun charge terakhir)/ Gross income (last 3-year average)
1,337,601
Risiko hukum Departemen Hukum dari Rabobank Indonesia berupaya untuk menangani masalah hukum dan mengelola risiko hukum yang melekat dalam kegiatan keuangan dan operasional Bank seefektif dan seefisien mungkin dalam lingkungan hukum yang terus berubah. Sejalan dengan karakteristik transaksi yang ditangani di Rabobank Indonesia, Departemen Hukum di Rabobank Indonesia dikepalai oleh Kepala Departmen Hukum dan Sekretaris Korporasi yang membawahi Sekretariat Korporasi, Hukum Wholesale (Korporasi) dan Hukum Komersial/UKM. Kepala Departmen Hukum dan Sekretaris Korporasi bertanggung jawab langsung kepada CRO (Chief Risk Officer). Rabobank Indonesia dan Departemen Hukumnya berkomitmen untuk membangun budaya kepatuhan akan risiko hukum dalam diri seluruh staf di semua jenjang organisasi. Staf didorong untuk mengkomunikasikan hal-hal yang menyangkut risiko hukum kepada Departemen Hukum untuk memastikan bahwa risiko tersebut dapat dicegah dan dikendalikan. Untuk 83
692,644
103,897
2013 (dalam jutaan Rupiah/ In million Rupiah) ATMR/ Pendapatan Beban modal/ Capital RWA bruto (ratacharge rata 3 tahun terakhir)/ Gross income (last 3-year average)
1,298,707
666,517
99,977
ATMR/ RWA
1,249,719
The Legal Department of Rabobank Indonesia seeks to address the legal issues and manage the legal risks inherent in the financial and operational activities of the Bank as effectively and efficiently as possible in a constantly changing legal environment. In response to the characteristics of the transactions handled by Rabobank Indonesia, the Rabobank Indonesia Legal Department is led by the Head of Legal and Corporate Secretary whom is responsible for the Corporate Secretariat, Wholesale Legal and Retail/Commercial Legal. The Head of Legal and Corporate Secretary reports directly to the CRO (Chief Risk Officer).
Rabobank Indonesia and its Legal Department are committed to build a compliance culture with regards to legal risk among all staff at all levels within the organization. Staffs are encouraged to communicate legal risk issues to the Legal Department to ensure that the risk can be prevented and controlled. To mitigate risk, the Legal Department and
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
84
melakukan mitigasi risiko, Departemen Hukum dan unit-unit yang mengambil risiko bersama-sama menilai dampak dari perubahan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan eksposur risiko hukum. Secara proaktif, kebijakan dan prosedur hukum secara berkala dievaluasi dan diperbarui sesuai dengan perkembangan eksternal dan internal seperti perubahan dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku.
risk-taking units assess the impact of changes of laws and regulations regarding legal risk exposure. Taking proactive measures, the legal policies and procedures are regularly evaluated and updated taking into account external and internal developments, such as changes in laws and regulations.
Departemen Hukum juga melakukan peninjauan ulang secara berkala dari perjanjian dan dokumen lainnya yang digunakan antara Rabobank Indonesia dan pihak ketiga. Ini termasuk namun tidak terbatas pada validitas, efektivitas dan kemungkinan dapat diterapkannya perjanjian dan dokumendokumen tersebut.
The Legal Department also conducts regular reviews of the agreements and other documents used between Rabobank Indonesia and third parties. This includes but is not limited to the validity, effectiveness and enforceability of such agreements and documents.
Departemen Hukum harus terlibat dalam semua transaksi, kegiatan perusahaan, peraturan, litigasi serta hal-hal lain di mana keadaan mengharuskan adanya masukan dari sisi hukum. Dalam konteks transaksional, Departemen Hukum mempersiapkan dan meninjau ulang semua dokumen yang berhubungan dengan fasilitas kredit dan perjanjian jaminan untuk memastikan bahwa perjanjian dan dokumen disusun dengan benar, valid, efektif dan dapat dilaksanakan.
The Legal Department must be involved in all transactions, corporate activities, regulations, litigation, and other matters which require legal input. In the transactional context, the Legal Department prepares and reviews all documents related to credit facilities and collateral agreements to ensure that these agreements and documents are properly drafted, valid, effective and enforceable.
Rabobank Indonesia mencatat dan mendokumentasikan semua peristiwa yang berkaitan dengan risiko hukum agar dapat memberikan laporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu mengenai eksposur risiko hukum untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Risiko hukum dinilai berdasarkan: (i) jumlah dokumen berisiko tinggi dan masih berstatus pending (belum tuntas), (ii) jumlah kasus litigasi (baik untuk Hukum Wholesale/ Korporasi ataupun Komersial/UKM) terhadap Rabobank Indonesia oleh karyawan, klien dan pihak ketiga lainnya, dan (iii) jumlah aktiva yang diberikan sebagai jaminan kepada Rabobank Indonesia, yang belum disita oleh Rabobank Indonesia lebih dari satu tahun (atau jangka waktu lain yang ditetapkan Bank) setelah klien lalai dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian/kontrak (default).
Rabobank Indonesia records and administers all events pertaining to legal risk to provide complete, timely, accurate reports on legal risk exposure to support the decision making process. The assessment of legal risk is based on:
Risiko strategis
Strategic risk
Dewan Komisaris dan Direksi merumuskan, menyetujui, dan mengkomunikasikan rencana strategis bank kepada pemegang saham dan seluruh staf dalam organisasi Bank. Rencana strategis Bank yaitu Banking for Food telah disusun dalam bentuk rencana korporasi dan rencana bisnis sesuai dengan visi dan misi Rabobank Indonesia. Rencana bisnis telah disusun secara realistis, komprehensif dan dapat dicapai, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kehatihatian. Rencana bisnis ini responsif terhadap perubahan internal dan eksternal dan pelaksanaannya diawasi oleh Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners and Board of Directors formulate, approve and communicate the strategic plan to shareholders and all staff within the Bank’s organization. Banking for Food, the Bank’s strategic plan is prepared as a corporate plan and a business plan in line with Rabobank Indonesia ‘s vision and mission. The business plan has been prepared in a realistic, comprehensive, and achievable manner, with the principle of prudence in mind. The business plan is responsive to internal and external changes and its implementation is supervised by the Board of Commissioners.
(i) the total number of documents which are high risk and still on pending status, (ii) the number of litigation cases (for both Legal Wholesale and Legal Commercial/SME) which are submitted against Rabobank Indonesia by its employees, clients and other third parties, and (iii) the number of assets guaranteed as collateral to Rabobank Indonesia, which have not been confiscated by the Bank within one year (or any other period of time set by the bank) after the client has defaulted.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
85
Rabobank Indonesia memantau kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor perkembangan/kondisi eksternal yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank yang telah ditetapkan. Risiko strategis ini dinilai melalui pencapaian rasio keuangan dan angka dengan membandingkan rasio keuangan triwulanan rencana bisnis yang disampaikan kepada OJK dengan hasil aktual yang diterbitkan di surat kabar.
Rabobank Indonesia monitors the internal conditions (weaknesses and strengths) and development factors/ external conditions that directly or indirectly affects the Bank’s business strategy which has been set earlier. Strategic risk is measured by the achievement of key financial ratios and figures of the banks and is done by comparing the business plan’s quarterly financial ratios submitted to OJK and the actual results as published in the newspaper.
Risiko kepatuhan
Compliance risk
Departemen Kepatuhan merupakan departemen yang diawasi Direktur Sumber Daya Manusia sebagai Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan. Departemen Kepatuhan terdiri dari Regulatory Compliance, Central Compliance, Financial Economic Crime (FEC) dan Anti Fraud.
The Compliance Department is a department supervised by the Director Human Resources as the Director which supervises the Compliance function. The Compliance Department comprises of Regulatory Compliance, Central Compliance, Financial Economic Crime (FEC) and Anti Fraud.
Tanggung jawab utama dari departemen ini adalah untuk membantu Dewan Komisaris dan manajemen secara efektif mengelola risiko kepatuhan yang sedang di hadapi atau mungkin akan dihadapi oleh Bank.
The main responsibility of this department is to help the Board of Commissioners and management effectively manages compliance risk which is currently faced by the bank or will potentially be faced by the bank.
Unit Regulatory Compliance, Financial Economic Crime, Central Compliance dan Anti Fraud bekerjasama dengan Wholesale dan Retail serta unit support function untuk melaksanakan fungsi kepatuhan yang mencakup: • Menciptakan budaya kepatuhan pada semua tingkatan kegiatan organisasi dan usaha bank; • Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank; • Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia serta peraturan dan perundangundangan yang berlaku; dan • Memastikan kepatuhan Rabobank Indonesia terhadap komitmen yang dibuatnya kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lainnya.
The Regulatory Compliance, Financial Economic Crime, Central Compliance and Anti Fraud units work with Wholesale, Retail and support functions to perform the compliance function which includes: • Creating a compliance culture within all levels of the organization and business of the Bank; • Managing the compliance risk faced by the bank; • Ensuring that the policies, regulations, systems, procedures, and business activities of the bank are in compliance with Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia regulations and the prevailing laws and regulations; and
Rabobank Indonesia mengembangkan program kepatuhan berbasis risiko yang secara proaktif mengidentifikasi dan menilai risiko kepatuhan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank termasuk: • Pengembangan produk dan aktifitas baru, • Usulan baru mengenai jenis bisnis atau hubungan dengan nasabah, dan • Perubahan yang ditimbulkan dari hubungan tersebut.
Rabobank Indonesia developed a risk-based compliance program that proactively identifies and assesses the compliance risks associated with the Bank’s business activities which include: • Development of new products and activities • Proposal of new types of business or client relationships, and • Material changes in the nature of such relationships.
Sebelum pelaksanaan program kepatuhan, Departemen Kepatuhan akan melakukan penilaian atas resikonya dan melihat kemungkinan terjadinya. Identifikasi atas konsekuensi dari potensi kegagalan kepatuhan dilakukan dan sumber daya dialokasikan untuk dapat mengatasinya. Risiko kepatuhan dinilai dari penalti peraturan, kepatuhan terhadap
Prior to the implementation of compliance programs, the Compliance Department assesses the risks and ranks the likelihood. The consequences of potential compliance failures are identified and resources are allocated to deal with them accordingly. Compliance risk is assessed through the regulatory penalty, compliance to regulatory ratios, and
• Ensuring that Rabobank Indonesia’s compliance to commitments made to Otoritas Jasa Keuangan and/or other supervisory authorities.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
86
rasio regulator, dan persentase keluhan nasabah yang dilaporkan dalam kaitannya dengan jumlah total transaksi yang relevan.
percentage of reported client complaints in relation to the total number of relevant transactions.
a. Unit Regulatory Untuk memastikan bahwa budaya kepatuhan dan kesadaran akan kepatuhan ada pada seluruh karyawan, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan berbagai aktivitas, antara lain, melalui pelatihan perkenalan untuk karyawan baru, dan pelatihan mengenai budaya kepatuhan, kode etik, kebijakan dan prosedur mengenai kepatuhan internal, dan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program pelatihan dan sosialisasi selama semester pertama tahun 2015 telah diikuti oleh 236 (dua ratus tiga puluh enam) karyawan. Di semester program-program ini diikuti oleh 196 (seratus sembilan puluh enam) karyawan.
a. Regulatory unit To ensure that the compliance culture and awareness is in all employee, the Compliance Unit conducts a range of activities, which include induction training for new employees, compliance culture trainings, ethics, policies and procedures on internal compliance, and Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan regulations. In the first semester of 2015, two hundred and thirty-six staff participated in compliance trainings and communication programs. In the second semester, these programs were attended by 196 staff.
b. Unit Central Compliance Di tahun 2015, Departemen Kepatuhan telah melakukan inisiatif-inisiatif berikut untuk meningkatkan pengawasan operasional perbankan di Rabobank Indonesia: • Melakukan sosialisasi ke seluruh cabang/karyawan mengenai kebijakan Anti Bribery and Corruption (Anti Suap dan Korupsi) dan melakukan kampanye menggunakan poster dan surat elektronik dari Presiden Direktur dan Kepala Kepatuhan • Melakukan sosialisasi ke seluruh cabang /karyawan mengenai kebijakan Conflict of Interest (Benturan Kepentingan) • Melakukan sosialisasi ke seluruh cabang/karyawan mengenai kebijakan Gift and Entertainment (Hadiah dan Hiburan) • Mengirim surat elektronik kepada seluruh karyawan untuk pelatihan Compliance Refresher 2015
b. Central Compliance unit In 2015 the Compliance Unit has conducted the following activities to improve banking operations supervision at Rabobank Indonesia: • Communicated the Anti Bribery and Corruption policy by visiting all branches/staff and did a campaign on this subject using posters and emails from the President Director and Head of Compliance.
Training materials used in aforementioned initiatives have been uploaded to the training catalog at the Intuition Rubicom – Learning, Knowledge & Talent system. It is mandatory for all Rabobank Indonesia staff to complete the training within the time frame set by the Bank. To monitor the implementation, the completion percentage of the trainings are captured and reported in the Compliance Risk Dashboard every month.
Seluruh materi yang disebutkan di atas telah diunggah ke dalam katalog pelatihan yang ada dalam sistem Intuition Rubicon – Learning, Knowledge & Talent. Seluruh karyawan Rabobank Indonesia wajib mengerjakan pelatihan tersebut dalam batas waktu yang telah ditentukan. Untuk mengawasi pelaksanaannya, persentase pencapaiannya atas modul tersebut diatas selalu dipantau dan dilaporkan ke dalam laporan Compliance Risk Dashboard setiap bulannya.
•
Communicated the Conflict of Interest policy by visiting all branches/staff
•
Communicated the Gift and Entertainment policy by visiting all branches/staff
•
Email broadcast message to all staff on the Compliance Refresher 2015 training
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
87
c. Unit Anti Fraud Unit Anti Fraud sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas implementasi pilar – pilar strategi anti fraud. Aktivitas selama periode 2015 adalah sebagai berikut: • Melakukan fraud risk assessment atau penilaian atas risiko kecurangan yang bertujuan untuk memetakan tingkat kerawanan terjadinya fraud (kecurangan) unit-unit kerja di Bank. Terhadap aktifitas fungsional atau unit kerja yang memiliki kerawanan yang tinggi berdasarkan penilaian fraud risk factor, dilakukan upaya pencegahan dan pemantauan yang lebih intensif. • Melakukan deteksi dan investigasi dugaan tindak kecurangan/kesalahan dalam bertindak (fraud/ misconduct). Dalam periode 2015, berhasil diungkap 5 dugaan fraud/misconduct dengan 1 kasus di antaranya telah di bawa ke penegak hukum. Dari pengungkapan kasus-kasus, unit Anti Fraud telah merekomendasikan langkah langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk menghindari berulangnya kejadian. • Sosialisasi Budaya Anti Fraud ke seluruh karyawan baru. • Sosialisasi Budaya Anti Fraud ke Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera.
c. Anti Fraud unit The Anti Fraud unitis responsible in implementing the anti fraud strategy pillars. Activities in 2015 are as follows:
d. Unit Financial Economic Crime Unit Financial Economic Crime bertanggung jawab atas pelaksanaan dari prinsip-prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Dalam periode 2015 unit ini telah aktivitas-aktivitas berikut: pengkinian kebijakan atau prosedur terkait dengan Anti Pencucian Uang dan Customer Due Diligence (CDD) dan Sanksi, pelatihan kepada staf terkait dengan Anti Pencucian Uang dan Sanksi dan pemantauan pengkinian profil nasabah sebagaimana yang telah dilaporkan di dalam laporan Kepala Kepatuhan.
d. Financial Economic Crime Unit The Financial Economic Crime Unit is responsible in the implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Financing principles. Activities performed in 2015 are: Anti Money Laundering and Customer Due Diligence (CDD) and Sanctions policies and procedures updating and training, and the monitoring of customer profile update as reported in the Head of Compliance’s report.
Risiko reputasi
Reputation risk
Untuk memastikan tata kelola yang baik terhadap manajemen risiko reputasi, maka adalah Presiden Direktur dan CRO (Chief Risk Officer) yang mengelola risiko ini dan juga memastikan bahwa risiko ini akan menjadi bahan pertimbangan yang penting dalam mengambil keputusan bisnis strategis, termasuk yang berhubungan dengan Dewan/Manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & akuisisi (merger & acquisition) serta area lainnya.
To ensure good governance on reputation risk management, it is the President Director and the CRO (Chief Risk Officer) who manages this risk and ensures that this risk is considered in strategic business decisions, which include those related to Board/Management, succession planning, new product development, merger and acquisition, and other areas.
•
Conducted fraud risk assessment which aims to map the possibility of fraud within units of the Bank. For activities which have a higher likelihood of fraud which is based on the assessment of the fraud risk factor, more intensive prevention and monitoring is conducted.
•
Fraud/misconduct detection and investigation. In 2015, the unit revealed 5 suspected fraud/ misconducts of which 1 case is currently being handled by authorities. After revealing the cases, the Anti Fraud unit has recommended improvements which must be done to prevent reoccurrences.
•
Communication of Anti Fraud Culture to new staff
•
Communication of Anti Fraud Culture in East Java, Central Java, Sumatra.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
88
Mengingat bahwa risiko reputasi adalah efek sekunder yang disebabkan oleh peristiwa primer yang dapat terjadi di mana saja di Bank, risiko ini dinilai melalui pemantauan jumlah keluhan nasabah, publikasi negatif di media dan jumlah inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi reputasi Bank.
Considering that reputational risk is a secondary effect caused by the events of the primary risks that can occur anywhere in the Bank, reputation risk is assessed by monitoring the amount of customer complain, negative publication in the media and the number of Corporate Social Responsibility (CSR) initiatives which may directly or indirectly affect the Bank’s reputation.
Rabobank Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya. Sebagai bagian dari upayanya untuk mengendalikan risiko reputasi, Rabobank Indonesia berkomitmen untuk memenuhi persyaratan hukum yang berlaku dan untuk segera mengambil tindakan guna menuntaskan keluhan pelanggan dan tindakan hukum yang dapat meningkatkan eksposurnya terhadap risiko reputasi.
Rabobank Indonesia is committed to improve the quality of service to clients and other stakeholders. As one of its undertakings to control reputational risk, Rabobank Indonesia is committed to comply with prevailing legal requirements and to take immediate action in resolving client complaints and legal actions that may increase its exposure to reputation risk.
Sejalan dengan peraturan Bank Indonesia mengenai transparansi, publikasi, dan laporan tahunan bank PBI No. 14/14/PBI/2012, SE BI No. 14/35/DPNP, maka informasi kuantitatif yang berkaitan dengan eksposur modal dan risiko disajikan dalam Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko.
In line with Bank Indonesia regulations on transparency, publications, and annual reports of banks PBI No. 14/14/ PBI/2012, SE BI No. 14/35/DPNP, quantitative information related to capital and risk exposure is presented in Attachment B: Tables – Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management.
Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP)
Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP)
Sebagai bagian dari penerapan POJK No. 21/POJK.03/2014, Rabobank Indonesia telah menetapkan kerangka yang digunakan dalam pembuatan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). Kerangka tersebut telah disetujui oleh Komite Risk Managemen (RMC) dengan tujuan untuk mengukur dampak dari kondisi makro ekonomi yang bergejolak dan mempersiapkan contingency plan untuk menanggulangi dampak dari kondisi tersebut. Kerangka ICAAP Rabobank Indonesia menitik beratkan untuk mengukur dampak yang terkait dengan resiko kredit, market, likuiditas, dan operasional.
In line with the implementation of POJK No. 21/ POJK.03/2014, Rabobank Indonesia has established a framework for Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). The framework has been approved by the Risk Management Committee (RMC) and aims to measure the impact of extreme macroeconomic changes and prepare a contingency plan to manage such conditions. Rabobank Indonesia’s ICAAP framework emphasizes on measuring the impact related to credit, market, liquidity, and operational risk.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
89
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
TI dan operasional IT and operations
Rabobank Indonesia telah memiliki teknologi sistem informasi yang terintegrasi untuk semua lini bisnisnya dan memiliki kesiapan yang baik dalam memenuhi kebutuhan yang disyaratkan oleh PBI No. 915 tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem elektronik perbankan di dalam negeri (on-shoring). Rabobank Indonesia’s information technology system integrates all business lines, and is ready to support the requirements of Bank Indonesia Regulation No. 915 (issued in 2015) and Government Regulation No. 82 (issued in 2012) on maintaining a banking electronic system (on-shoring).
90
Hampir seluruh sistem yang menangani transaksi dan data nasabah, terutama sistem inti perbankan dan sistem inti layanan ATM, telah diimplementasikan dan dipelihara pada layanan pusat data (data center) yang berada di wilayah Indonesia.
Nearly all transactions and customer data, particularly core banking and ATM service core systems, are implemented and maintained at the data center in Indonesia.
Pengembangan fitur pada sistem inti perbankan yang bersifat fokus kepada kepentingan nasabah (customer focus), kontrol operasional (operational control) dan ketentuan regulasi terus dilakukan sesuai kebutuhan dari semua lini bisnis. Secara bersamaan inisiatif untuk meningkatkan stabilitas dari sistem tersebut terus dilakukan.
We continue to develop features of the core banking system focused on the customer, operational control, and regulatory requirements of all business lines. Meanwhile, initiatives to enhance reliability of the system continue.
Beberapa contoh dari fitur baru yang dikembangkan tahun ini adalah RTGS Gen 2, SKN Gen 2, MPN Pajak Gen2, internet banking, laporan rekening koran elektronik (e-statement), laporan rekening koran terkonsolidasi (combined statement) dan layanan notifikasi melalui SMS dan surat elektonik (alert services).
New features developed this year include RTGS Gen 2, SKN Gen 2, MPN Pajak Gen2, internet banking, current account e-statements, current account combined statements, and alert services by text and email.
Pada bulan September 2015, bank telah berhasil mengganti sistem inti untuk layanan ATM dari Postilion ke Alaric dengan baik. Ini dilakukan sebagai persiapan peluncuran kartu ATM berbasis chip (NSICCS). Pengembangan sistem ATM berbasis chip telah selesai pada bulan November 2015 namun jadwal implementasinya akan disesuaikan dengan kesiapan penyedia layanan jaringan ATM, yaitu pada kuartal pertama tahun 2016.
In September 2015, the bank successfully replaced the Postilion core ATM system with Alaric. This prepares the bank to launch the ATM chip card (NSICCS). System development for the ATM chip card was completed in November 2015 and roll-out is scheduled for the first quarter of 2016, when ATM network providers are ready.
Kesiapan sistem ATM berbasis chip ini telah menjadikan sistem teknologi informasi dari Rabobank Indonesia semakin baik dari sisi kepatuhan terhadap semua regulasi yang berlaku pada saat ini.
Having the ATM chip card system in place, Rabobank Indonesia will strive to strengthen compliance on current regulations, with regard to the information technology system.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
91
Pada tahun ini, Rabobank Indonesia mulai melaksanakan strategi pertumbuhannya yaitu Banking for Food, di mana bank fokus kepada sektor pangan dan agribisnis dalam pengembangan bisnisnya. Karena itu, bank hanya mengembangkan cabang-cabang yang potensial dalam mendukung sektor pangan dan agribisnis dan tidak melanjutkan operasional cabang-cabang lainnya. Tim TI (Teknologi Informasi) dan Operasional bertanggungjawab untuk melakukan pengalihan operasional 45 kantor cabang (termasuk kantor kas) yang tidak dilanjutkan operasionalnya ke kantor cabang terdekat yang ditunjuk menjadi cabang pengambil alih.
In 2015 Rabobank Indonesia commenced the implementation of its Banking for Food growth strategy, in which the bank focuses on the food and agribusiness sector in growing its franchise. The bank favours branches with strong potential in supporting the food and agribusiness sector, while ceasing operations in other branches. The IT and Operations team was responsible in transferring the operations of 45 branches (including cash offices) that were discontinued to the nearest appointed branches.
Proses pengalihan operasional kantor-kantor cabang ini membutuhkan strategi, sumber daya dan pengawasan tambahan yang berhasil dilakukan dengan baik oleh tim TI dan Operasional. Pada saat yang sama, tim Operasional juga berhasil menjaga stabilitas kegiatan operasional di kantor cabang penerima pengalihan operasional ini sehingga dapat tetap memberikan pelayanan yang baik kepada para nasabah.
The process of transferring the operations of the branches required strategy, additional resources and supervision, and was successfully completed by the IT and Operations team. Meanwhile, the Operations team maintained the stability of operational activities at the targeted branches, ensuring a high level of customer service.
Peningkatan efisiensi untuk fungsi operasional di kantor pusat juga sudah berhasil dilakukan dengan baik. Hal ini dicapai dengan melakukan perbaikan proses kerja secara berkesinambungan, penyempurnaan sistem inti perbankan T-24 dan otomasi, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi di kantor pusat.
Efficiency in operations at the Head Office was achieved by sustainable process improvement, automation and enhancement of the T-24 core banking system, which have all led to more efficient operations at the head office.
Selain itu, Bank juga telah berhasil dengan baik dalam peningkatan proses operasional yang berkaitan dengan perubahan regulasi dan pengembangan fitur pada sistem inti perbankan seperti RTGS Gen2, SKN Gen2, MPN Pajak Gen2 dan Rabo Online Internet Banking.
The bank has also successfully implemented process improvement in operations related to regulatory changes and feature development in the core banking system, which include RTGS Gen2, SKN Gen2, MPN Pajak Gen2 and Rabo Online Internet Banking.
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Memberdayakan sumber daya manusia Empowering human resources
Pelatihan internet banking Internet banking training
Program pelatihan Rabobank Indonesia untuk tahun 2015 merupakan lanjutan program yang dimulai pada tahun 2014. Program ini dibangun di atas empat pilar program, yaitu Organization Influences (pengaruh organisasi), Core Competencies (kompetensi utama), Leadership (kepemimpinan) dan Personal Development (pengembangan pribadi). Rabobank Indonesia’s training program for 2015 is a continuation of the program first established in 2014. The program was built on four program pillars: Organizational Influences, Core Competencies, Leadership, and Personal Development.
92
Sejalan dengan strategi pertumbuhan Banking for Food di mana Rabobank Indonesia fokus kepada sektor pangan dan agribisnis dalam mengembangkan bisnisnya, maka strategi pengembangan sumber daya manusia juga mengalami penyesuaian.
As Rabobank Indonesia implements a Banking for Food growth strategy, where the bank focuses on the food and agribusiness sector in growing its franchise, some adjustments were made to the human resources development strategy.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana bank dapat memberikan pengetahuan mengenai potensi yang dimiliki sektor pangan dan agribisnis serta komoditas unggulan Indonesia kepada seluruh karyawan. Ini adalah latar belakang diluncurkannya Akademi F&A (Food & Agribusiness Academy) di Rabobank Indonesia.
One of the challenges has been to ascertain how the bank can share knowledge on the opportunities of Indonesia’s food and agribusiness sector and key commodities among all staff. This was the background of the launch of Rabobank Indonesia’s F&A Academy (Food & Agribusiness Academy).
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Pelatihan komoditas unggas dan rantai pasoknya Poultry supply chain training
93
Akademi F&A adalah program yang terstruktur dan berkesinambungan yang diberikan melalui pelatihan dalam kelas, lokakarya dan e-learning. Program ini bertujuan untuk menunjukkan potensi yang luar biasa dalam sektor pangan dan agribisnis serta meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai komoditas-komoditas penting di Indonesia serta rantai pasoknya.
F&A Academy is a sustainable and structured program delivered through classroom-training, workshops and e-learning. This program aims to showcase the vast opportunities in the food and agribusiness sector and build staff knowledge on Indonesia’s key commodities and supply chain.
Akademi F&A sangat berperan dalam strategi bank untuk mewujudkan rencana bisnis sehingga dimasukkan ke dalam dalam pilar Organizational Influences. Dalam pelaksanaannya Akademi F&A mendapatkan dukungan dari pihak eksternal seperti Kementerian Perindustrian, Sucofindo dan Institut Pertanian Bogor yang staf pengajarnya turut memberikan ilmu pengetahuan mengenai pangan dan agribisnis.
F&A Academy is key to the bank’s strategy in achieving its business plan and therefore has its place under the Organizational Influences pillar. F&A Academy has the support of external parties that include the Ministry of Industry, Sucofindo and Institut Pertanian Bogor (Bogor Agriculture Institute) whose lecturers share their knowledge of food and agribusiness.
Kunci keberhasilan sebuah learning organization atau organisasi pembelajaran adalah bagaimana organisasi tersebut dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk melakukan inovasi. Karena itu Rabobank Indonesia secara terus menerus mengembangkan budaya pembelajaran yang dilakukan melalui aktivitas-aktivitas learning and development atau pembelajaran dan pengembangan. Tujuannya adalah untuk membentuk karyawan handal yang dibutuhkan bank pada saat ini dan di masa depan. Ini dilakukan melalui suatu process yang dikenal dengan Knowledge Management.
A learning organization’s key to success is to determine how it can use its knowledge to innovate. With this in mind, Rabobank Indonesia continues to develop a learning culture through its pedagogical and development activities. The purpose is to have capable staff who possess the skills needed by the Bank today and in the future. This follows a process known as ‘Knowledge Management’.
Knowledge Management adalah cara mengelola pengetahuan yang dilakukan melalui proses capturing (menangkap), sharing (berbagi), using (menggunakan) serta enrichment
Knowledge Management is a process of managing knowledge by capturing, sharing, using, and enrichment. This process helps the Bank in discerning important 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Pelatihan kredit sektor pangan dan agribisnis Food and agribusiness credit training
94
(memperkaya). Proses ini membantu bank untuk lebih mudah menemukan informasi dan pengetahuan penting untuk digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan.
information and gathering knowledge to be used as reference in decision-making.
Pada tahun 2015 terdapat 143 program pelatihan yang dilaksanakan dalam 364 kelas dan diikuti oleh ekuivalen 6.118 peserta pelatihan. Program pelatihan yang diselenggarakan mencakup yang bersifat hard skills maupun soft skills, serta yang berhubungan dengan regulator perbankan seperti pelaporan dan sosialisasi regulasi perbankan. Termasuk dalam pelatihan hard skills adalah manajemen risiko, manajemen perbankan, kredit, audit, dan teknologi yang telah diberikan kepada 429 peserta. Pelatihan untuk meningkatkan soft skills di antaranya adalah komunikasi, servis, bahasa Inggris dan kepemimpinan yang telah diberikan kepada 5.665 peserta. Dalam hubungannya dengan regulator Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pelatihan telah diberikan pelatihan kepada 24 karyawan.
In 2015, 143 training programs were conducted in 364 classes, and attended by an equivalent of 6,118 participants. Training programs are grouped into hardskills, soft-skills, and those related to regulators, such as reporting and communications of banking regulations. 429 participants took part in hard-skills training, which include risk management, bank management, credit, audit, and technology. 5,665 participants attended soft-skills sessions which include training, communications, service, English and leadership, and 24 participants completed regulatory training related to Bank Indonesia and OJK (Otoritas Jasa Keuangan or Financial Services Authority).
Membangun budaya kinerja Rabobank Indonesia secara terus menerus melakukan penyempurnaan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia. Mengingat pentingnya budaya kinerja demi tercapaikan tujuan bisnis, Rabobank Indonesia secara terus menerus mensosialisasikan aspek penting dalam pengelolaan sumber daya manusia melalui performance management atau manajemen kinerja.
Building a performance culture Rabobank Indonesia continues to enhance its Human Resources management. Considering the importance of a performance culture in achieving business goals, Rabobank Indonesia strives to communicates and coach staff on the important aspects of managing human resources through performance management.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Pelatihan manajemen risiko Risk management training
95
Selain itu Rabobank Indonesia secara kontinu menyelenggarakan pelatihan dan rapat kerja bagi kepalakepala unit kerja. Rabobank Indonesia memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk tumbuh sesuai dengan bidang dan profesi masing-masing melalui proses analisa bersama penyelia dalam setiap rencana pengembangan. Dengan demikian, setiap investasi untuk pelatihan yang dikeluarkan senantiasa tepat sasaran, selaras dan memiliki dampak positif terhadap bisnis dan strategi bank.
Rabobank Indonesia organizes training and workshops for unit heads. The Bank provides equal opportunities to all staff to grow in their respective areas and professions, and secures the expertise of supervisors in analyzing the development plan. Therefore investment in training is well-targeted, aligned, and has a meaningful impact on the bank’s strategy and business.
Pengembangan organisasi dengan manajemen suksesi dan talenta Organisasi yang efisien, efektif dan mampu bersaing sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Pertumbuhan bisnis yang dipercepat perlu didukung oleh strategi pemenuhan karyawan yang tepat dengan mengacu kepada prinsip “the right people with potential of the right fit”. Rabobank Indonesia memberi kesempatan untuk mengembangkan karir secara jelas dan terencana yang dilakukan melalui talent review (peninjauan terhadap talenta) dalam setiap jenjang. Pengembangan karir dilakukan tanpa membedakan gender, suku maupun agama. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah kemampuan, pengetahuan, perilaku, kinerja serta potensi.
Organization development by succession and talent management An efficient, effective and competitive organization is key to support business growth. Our accelerated business growth requires calls for a strategy of securing ‘the right people with potential for the right fit’. Rabobank Indonesia provides equal opportunities for a planned and clear career path by conducting a talent review at all levels. The bank does not differentiate gender, ethnic group, or religious conviction in career development. Qualities that are considered for career development include competence, knowledge, behaviour, performance and potential.
Bank memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan mencapai jenjang di bank sesuai dengan kinerja dan potensinya dan juga melaksanakan sistem rotasi jabatan di dalam bank. Rotasi jabatan dapat dilakukan melalui mutasi atau proses talent review Komite Sumber Daya Manusia (KSDM).
The bank provides the opportunity for all staff to develop and hold senior positions within the organization according to their performance and potential, and also conducts job rotations within the bank. Rotations can be carried out through staff placement or a talent review process conducted by the Human Resources Committee. 2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Tanggung jawab sosial perusahaan Corporate social responsibility
Edukasi perbankan di Pasar Cihapit, Bandung Banking education at Pasar Cihapit, Bandung
Sejalan dengan visi Banking for Food, dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan Rabobank Indonesia ingin berperan aktif sebagai pemberi solusi dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menjadi bagian dari rantai pasok pangan dan agribisnis. With the ‘Banking for Food’ vision, Rabobank Indonesia intends to play an active role in providing solutions and contributing to the welfare of communities in the food and agribusiness supply chain, through its Corporate Social Responsibility (CSR ) activities.
96
Sebagai bank yang fokus kepada bidang pangan dan agribisnis maka kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Rabobank Indonesia bertujuan untuk:
As a bank focused on food and agribusiness, Rabobank Indonesia concentrates its CSR activities on:
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah di sektor pangan dan agribisnis. - Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bagaimana bank dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan yang lebih baik melalui kegiatan ekonomi dengan fokus pangan dan agribisnis.
- Increasing the welfare of low income communities in the food and agribusiness sector. - Sharing knowledge to communities about how banks can help them improve welfare through economic activities focused on food and agribusiness. Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
-
97
Membantu upaya Indonesia dan dunia dalam menyediakan makanan yang cukup secara berkesinambungan bagi penduduk yang terus bertambah dengan sumber daya yang semakin berkurang.
- Contributing to Indonesia’s and the world’s efforts to provide enough food on a sustainable basis for a growing population, using fewer resources.
Kegiatan CSR yang dilakukan oleh Rabobank Indonesia selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Rabobank Indonesia conducted the following CSR activities in 2015:
a. Edukasi perbankan di pasar tradisional Pedagang-pedagang kecil yang berjualan di kios-kios pasar tradisional dan sekitar pasar sebagian besar merupakan bagian dari rantai pasok pangan dan agribisnis yang menjadi fokus Rabobank Indonesia. Pada tahun 2015 Rabobank Indonesia melakukan kegiatan edukasi perbankan di pasar-pasar tradisional dan area pedagang kaki lima. Sasaran program ini adalah pedagang kaki lima dan karyawan dari pemilik kioskios di pasar. Sosialisasi kegiatan menabung dilakukan sebanyak tiga kali yaitu di Pasar Cihapit (Bandung), Taman Bungkul (Surabaya), dan Pasar Johar (Semarang).
a. Banking education in traditional markets Most of the smallholders in traditional markets and street vendors around these markets are part of the food and agribusiness chain which is Rabobank Indonesia’s area of focus. In 2015 Rabobank Indonesia organized banking education activities in traditional markets and areas of street vendors. The program targeted street vendors and employees of traditional market stall owners. The activity was conducted three times, at Pasar Cihapit (Bandung), Taman Bungkul (Surabaya) and Pasar Johar (Semarang).
Dalam kegiatan sosialisasi ini staf Rabobank Indonesia mengajar pedagang kaki lima dan karyawan kios pasar mengenai pentingnya menabung untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang, serta peran bank sebagai lembaga pemberi pinjaman. Produk TabunganKu yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengajak masyarakat berpenghasilan rendah untuk menabung adalah produk yang ditawarkan di lapangan. Dengan saldo minimum Rp20.000 TabunganKu adalah produk yang sangat terjangkau bagi kelompok sasaran.
Rabobank Indonesia staff taught vendors and employees of market stall owners how saving funds can help them achieve short-term and long-term financial objectives and also explained the bank’s role as a financier. TabunganKu, a product developed for low-income groups by OJK (Otoritas Jasa Keuangan or Financial Services Authority), was the product offered at the site. Requiring a minimum balance of Rp20,000, TabunganKu is an affordable product for the target group.
b. Rabobank Undergraduate Scholarship Program Rabobank Undergraduate Scholarship telah memberikan beasiswa Strata-1 kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 2009. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa IPB berprestasi yang saat ini memerlukan bantuan finansial dan memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir. Saat ini terdapat 6 orang mahasiswa yang tercatat dalam program beasiswa ini. Rabobank Indonesia telah memberikan beasiswa kepada 26 orang mahasiswa hingga saat ini.
b. Rabobank Undergraduate Scholarship The Rabobank Undergraduate Scholarship program has sponsored Institut Pertanian Bogor (IPB) undergraduate students since 2009. The scholarship provides financial assistance to highly talented students who are in need of financial assistance, and demonstrate the potential of becoming Indonesia’s future leaders in food and agribusiness. The scholarship covers tuition, accommodation, books, and living expenses for eight semesters, and research for the final thesis. 6 students are currently enrolled in this program. As of this writing, Rabobank Indonesia has sponsored a total of 26 students.
c. Pemberdayaan petani dan peternak melalui koperasi Di Indonesia, Rabobank Foundation melakukan aktivitas untuk memberdayakan petani dan peternak agar dapat mandiri. Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan
c. Empowering smallholder farmers through cooperatives In Indonesia, Rabobank Foundation manages activities through cooperatives which help smallholder farmers become self-sufficient. Rabobank Foundation is a section within Rabobank Group which has experience in managing cooperatives, banking and agriculture-related
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
projects. Rabobank Foundation was founded in 1974 and supports more than 200 projects per year in 22 countries, including Indonesia.
dan pertanian. Rabobank Foundation didirikan tahun 1974 dan mendukung lebih dari 200 proyek per tahun di 22 negara di dunia, termasuk Indonesia.
98
Rabobank Foundation memiliki 35 proyek dengan melibatkan 29 mitra di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Proyek-proyek ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan akses dana dan bantuan teknis kepada petani dan peternak melalui koperasi agar dapat digunakan untuk meningkatkan hasil dan kualitas produksi secara berkesinambungan. Beberapa proyek Rabobank Foundation adalah:
Rabobank Foundation runs 35 projects, involving 29 partners in Java, Sumatra and Sulawesi. These projects aim to improve welfare by providing access to finance and technical assistance to smallholder farmers through cooperatives, so they can increase production volumes and improve quality sustainably. Rabobank Foundation projects include:
KUB Robusta Prima KUB (Kelompok Usaha Bersama) Robusta Prima adalah koperasi di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang pada tahun 2015 memiliki lebih dari 2.300 petani kopi sebagai anggotanya. KUB Robusta Prima merupakan salah satu pemasok utama biji kopi bagi PT. Nestle Indonesia. Rabobank Foundation menyetujui pinjaman kepada KUB Robusta Prima yang kemudian disalurkan kepada para anggotanya untuk membeli pupuk dan membayar pekerja kebun untuk persiapan panen. Selain itu, anggota kelompok juga mendapatkan bantuan teknis dalam mengelola kebun kopi yang diberikan oleh PT. Nestle Indonesia.
KUB Robusta Prima KUB (Collective Business Group) Robusta Prima, a cooperative in Tanggamus Regency, Lampung has more than 2,300 coffee farmers as members. KUB Robusta Prima is one of PT. Nestle Indonesia’s main coffee bean suppliers. Rabobank Foundation approved a loan for KUB Robusta Prima that was disbursed to its members in order to purchase fertilizers and pay the workers required to prepare for the harvest. This group also receives technical assistance in managing coffee plantations, from PT. Nestle Indonesia.
KPSP Saluyu KPSP (Koperasi Peternak Sapi Perah) Saluyu adalah koperasi produsen di Kuningan, Jawa Barat, yang didirikan tahun 2006. Pada tahun 2015, KPSP Saluyu memiliki 564 peternak sapi perah sebagai anggota di mana 317 peternak secara aktif menyetor susu kepada koperasi. Rabobank Foundation memberikan modal kerja kepada KPSP Saluyu untuk dipinjamkan kembali kepada peternak yang memiliki 2 hingga 3 ekor sapi perah per orang. Dengan memberikan pinjaman modal kerja kepada para peternak ini, Rabobank Foundation memberikan akses pendanaan. Ini akan memungkinkan mereka menambah sapi perah dan/atau membangun instalasi biogas. Rabobank Foundation juga memberikan pinjaman kepada koperasi untuk membangun pabrik pakan ternak dan menambah modal kerja.
KPSP Saluyu KPSP (Dairy Farmer Cooperative) Saluyu is a producer cooperative in Kuningan, West Java, founded in 2006. In 2015 the cooperative counts 564 dairy farmers as members, of whom 317 actively supply milk to the cooperative. Rabobank Foundation provides working capital to KPSP Saluyu, which is then lent out to dairy farmers owning 2 to 3 cows per person. By providing working capital to dairy farmers, Rabobank has given them access to financing. This will enable them to have more cows and/or build a biogas facility. Rabobank Foundation has also financed animal feed plants and additional working capital for the Cooperative.
Kopinkra Mayang Sari Kopinkra (Koperasi Industri dan Kerajinan) Mayang Sari, Dolago, Sulawesi Tengah, bermula tahun 2004 dan secara resmi menjadi sebuah koperasi pada tahun 2008. Pada tahun 2015 Kopinkra Mayang Sari memiliki 2 cabang dan sekitar 105 anggota. Pada tahun 2015, Rabobank Foundation menyetujui pinjaman untuk Kopinkra Mayang Sari. Sebagian dari pinjaman ini dipergunakan oleh koperasi untuk membeli gula kelapa yang diproduksi oleh anggota dengan harga yang lebih baik daripada harga tengkulak. Sebagian lainnya dipinjamkan
Kopinkra Mayang Sari Kopinkra (Industry and Handicraft Cooperative) Mayang Sari, Dolago, South Sulawesi, started in 2004 and officially became a cooperative in 2008. In 2015 Kopinkra Mayang Sari has 2 branches and about 105 members. In 2015 Rabobank Foundation approved a loan for Kopinkra Mayang Sari. The cooperative used part of this loan to purchase coconut sugar produced by members at a better price than what was offered by middlemen. The remaining loan was lent to coconut sugar-producing farmers. This allows them to buy materials at a lower cost
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
kembali kepada petani gula kelapa untuk membeli keperluan produksi gula kelapa dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan berhutang kepada tengkulak atau lintah darat.
Daftar lengkap mitra Rabobank Foundation adalah sebagai berikut:
No.
99
Mitra/Partner
compared to the cost of borrowing from middlemen or loan sharks.
Please refer to the following table for a complete list of Rabobank Foundation partners: Lokasi/Location
1 MicroSave
DKI Jakarta
2 PT Catur Adhimukti
DKI Jakarta
3 KUD Mina Samudera
Tangerang, Jawa Barat
4 KPGS Cikajang
Garut, Jawa Barat
5 KPBS Pangalengan
Pangalengan, Jawa Barat
6 KPSBU Lembang
Lembang, Jawa Barat
7 KSU Tandangsari
Sumedang, Jawa Barat
8 KUD Puspa Mekar
Bandung, Jawa Barat
9 KPS Cianjur Utara
Cipanas, Jawa Barat
10 KPSP Saluyu
Kuningan, Jawa Barat
11 KSU Karya Nugraha
Kuningan, Jawa Barat
12 KSU Ngudi Luhur
Salatiga, Jawa Tengah
13 KSU Andini Luhur
Getasan, Jawa Tengah
14 CU Lentera Usaha
Temanggung, Jawa Tengah
15 Kospin Tekun
Boyolali, Jawa Tengah
16 CU Lestari
Wonosobo, Jawa Tengah
17 Kopdit Adil
Bantul, Yogyakarta
18 KSP Merapi Mulia
Sleman, Yogyakarta
19 CU Sawiran
Malang, Jawa Timur
20 KSU Jaya Bersama
Bondowoso, Jawa Timur
21 Koptas Ewindo
Jember, Jawa Timur
22 Progreso
Takengon, Aceh
23 Koperasi Koka Jaya
Pidie Jaya, Aceh
24 CUM Talenta
Saribudolok, Sumatera Utara
25 KUB Robusta Prima
Tanggamus, Lampung
26 KSP Ba’lo Toraja
Toraja, Sulawesi Selatan
27 KSP Budi Luhur
Sumbersari, Sulawesi Tengah
28 Kopinkra Mayang Sari
Dolago, Sulawesi Tengah
29 KSU Britani Sejahtera
Salukaia, Sulawesi Tengah
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Pengurus bank dan pejabat teras
Bank management and key officers
Dewan Komisaris Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs Widiyarto Suwarto Sumitro Hendrik Adams Pardi Sudrajat Direksi Board of Directors Martijn Herman Schouten Heradian Yoto Ponky Nayarana Pudijanto Rusli Sutanto Jopie Jusuf Johannes Gerardus Beuming Johan Maarten Loth Lim Tjoen Hong* Anggota Komite Committee members Nanny Dewi Diane Christina Pejabat teras kantor pusat Head office key officers Abraham Kamang Tulung Andy Onang Widjaja Andreas Andy Rahadi Cherly H Pangaribuan Dery Isna Prasetia Elvie Tanuwijaya Enrico Hernawan Francisca Dominique A.K Gilang Hasniati Esfandiari Giri Prasetyo Heriyanto Henry
100
Ida Bagus Budhy Parwatha Ignatius Edwin Sulistio Iman Ramadhan Siregar Irene Wiryawan Irvan Darmawan Margarethta Mesagus Azhari Rianto Notosantoso Rieks Polkerman Sinar Sitepu Sudjadi Wita Hanayori Yudiana Mustari Yoelianty** Pejabat teras kantor cabang Branch key officers Andreas Chindy Prasetya Christian Jaya Hendranata Devit Gunawan** Handhito Budiono Hariki Jeanny Untung Jenny** Junaidi MA Iip Febriansyah, SE Maurine Yuliani Soenaryo** Oktonus Ong Mei Lan Pan Ekawati Richard Susanto Roby Tan Siaw Siong Roostina Zulkiflie Risniwati Selviwaty Sianne Kairupan Supianto
Syahrina** Wahyu Prasetyo Susanto Pejabat teras kantor wilayah Regional office key officers Pui Sung Khiuk Ninik Juniati Sutarto Rudy Lesmana Tjeng Kiky Irvanda Kurniawan Indrajani Harsono (*) Dalam proses pengangkatan melalui Rapat Umum Pemegang Saham In the General Shareholders Meeting appointment process (**) Pejabat Sementara Temporary Officer
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
101
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Struktur organisasi Rabobank indonesia Rabobank indonesia organization chart
President Director/CEO
Management Assistant
Business Manager
Head Financial Control
Deputy Head Finance
Head Accounting & Regulatory Reporting Head Head Office Reporting & Tax
Head Business Intelligence & Project Finance
Head Corporate Communications
Chief Operations Officer
Chief Risk Officer
Head Central Operations
Head Operational Risk Management
Head Corporate Credit
Market Risk
Head Credit Branch Network
Head Operations Development & Support
Head Legal & Corporate Secretary
Head Special Assets Management
Head Corporate Services
Head Credit Risk Administration
Head Delivery Channels
Head IT Systems & Development Head IT Infrastructure Head IT Security
Head TRG (Treasury Rabobank Group)
Director Human Resources
Head Human Resources Governance Human Resources Business Partner Head Human Resources Services & Rewards Head Learning & Development Head Talent Management
Transformation Office Head Business Continuity Management
102
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Head International Desk
Director Strategy & Business Change
Head Compliance
Head Audit
Head Regulatory Compliance
Head Wholesale & Head Office Audit
Ethical Compliance
Head Financial Economic Crime
Head Fraud
103
Head Business Banking Audit
Head IT Audit
Head LPG (Loan Products Group)
Relationship Managers
Director Retail Products
Director Business Banking
Director Corporate Banking
Head Commercial Banking
Head Business Management
Head Direct Banking & e-Channels
Area Heads
Head Trade and Supply Chain Finance
Head Liabilities & Cash Management
Head Foreign Exchange Head Customer Workout Unit
Head Branch Optimization & Service Quality
User Coordinator
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Pernyataan
Acknowledgement Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini. This Annual Report, including the financial statements and related financial information, is the responsibility of PT Bank Rabobank International Indonesia management and has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs
Hendrik Adams
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Widiyarto Suwarto Sumitro
Pardi Sudradjat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors Martijn H. Schouten
Geert-Jan Beuming
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Johan Maarten Loth Direktur Director
104
Jopie Jusuf
Rusli Sutanto
Direktur Director
Direktur Director
Heradian Yoto
Ponky N. Pudijanto
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Jaringan kantor Office network Kantor Pusat
Plaza 89, Ground Floor Jl. HR. Rasuna Said Kavling X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Tel : (021) 252 0876 Faks : (021) 252 0875 www.rabobank.co.id
JAKARTA Jl. Abdul Muis No. 28 Jakarta Pusat
Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok FX I / 15-16, Jakarta Utara Tel : (021) 453 2880 Faks : (021) 452 9978
Tel : (021) 2926 6999 Faks : (021) 2312 250
GLODOK MAKMUR
ABDUL MUIS
RADEN SALEH Jl. Raden Saleh No. 8 Jakarta Pusat Tel : (021) 230 0432 Faks : (021) 390 5283
CIPINANG Pasar Induk Beras Cipinang Jl. Pisangan Timur Blok. HA/17-19 Jakarta Timur Tel : (021) 471 8177 Faks : (021) 478 62563
HERMINA JATINEGARA** RS Hermina Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Lantai 3, Jakarta Timur Tel : (021) 851 5811 Faks : (021) 851 5811
JATINEGARA Jl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006 Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur Tel : (021) 280 0801 Faks : (021) 280 0164
HERMINA PODOMORO** RSIA Hermina Podomoro Jl. Danau Agung Blok E3/28-30 Sunter Podomoro Jakarta Utara Tel : (021) 6583 5957 Faks : (021) 6583 5958
105
KELAPA GADING
Kompleks Pertokoan Glodok Makmur Blok A No. 38 Jakarta Barat Tel : (021) 601 0707 Faks : (021) 626 8464
HERMINA DAAN MOGOT** RSIA Hermina Daan Mogot Jl. Kintamani Raya No. 2, RT 006/017 Daan Mogot Jakarta Barat Tel : (021) 5439 5717 Faks : (021) 5439 5274
PERNIAGAAN Jl. Perniagaan Timur No. 32 Jakarta Barat Tel : (021) 260 0490 Faks : (021) 260 0350
KREKOT Jl. KH. Samanhudi No. 17A, Jakarta Pusat Tel : (021) 386 0572 Faks : (021) 386 0566
PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 11, Jakarta Pusat Tel : (021) 533 1111 Faks : (021) 533 3211
MUARA KARANG Jl. Pluit Karang No. 145 Blok A 7 Utara No. 28, Jakarta Utara Tel : (021) 6660 4030 Faks : (021) 6660 4031
depok HERMINA DEPOK** RSIA Hermina Depok, Jl. Raya Siliwangi No. 50, Gedung Rawat Jalan Lantai 3 Pancoran Mas, Depok Tel : (021) 7720 0668 Faks : (021) 7720 0713
tangerang GADING SERPONG Ruko Financial Center Jl. Bulevar Raya Blok BA 2/10 - Gading Serpong, Tangerang Tel : (021) 5420 3300/546 0447/48/55 Faks : (021) 5422 0876
bekasi HERMINA BEKASI** RS. Hermina, Jl. Kemakmuran No. 39 Marga Jaya, Bekasi Tel : (021) 8896 3961/8896 0524 Faks : (021) 8896 0524
karawang KARAWANG TUPAREV Jl. Tuparev No. 94 Karawang, Jawa Barat Tel : (0267) 845 0381-3 Faks : (0267) 845 0384
bandung BANDUNG ACEH Jl. Aceh No. 42 Bandung Tel : (022) 421 6846 Faks : (022) 421 6615
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
cirebon CIREBON Jl. Karang Getas No. 70 Pekalangan Pekalitan Cirebon Tel : (0231) 246 141 Faks : (0231) 246146
LAMPUNG METRO
Jl. Kembang Jepun No. 133, Surabaya Tel : (031) 353 1140 Faks : (031) 353 1141
Komp. Pertokoan Sumur Bandung Blok C / 11, Metro, Lampung Tel : (0725) 47892 Faks : (0725) 42807
SURABAYA TUNJUNGAN*
jawa tengah
Jl. Tunjungan No. 60, Surabaya Tel : (031) 532 5969 Faks : (031) 532 5992
HERMINA PANDANARAN**
JEMBER
RSIA Hermina Pandanaran lantai 2 Jl. Pandanaran No. 24, Semarang Tel : (024) 841 6761 Faks : (024) 841 6762
Komp. Pertokoan Johar Baru Plaza Blok B9-10 Jl. Untung Surapati, Jember Tel : (0331) 485 893 Faks : (0331) 485 896
SEMARANG AGUS SALIM
MALANG PASAR BESAR
palembang PALEMBANG Jl. Sayangan No. 769, 16 Illir Palembang Tel : (0711) 368 155 Faks : (0711) 367 852
pontianak PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 196 Pontianak, Kalimantan Barat
Jl. KH. Agus Salim Blok. A 3-4, Semarang Tel : (024) 355 6962 Faks : (024) 355 6952
Jl. Pasar Besar No. 55, Malang Tel : (0341) 354 354 Faks : (0341) 369 295
KUDUS
medan
riau
MEDAN ASIA
PEKANBARU
Jl. Asia No. 97-R, Medan, Sumatera Utara Tel : (061) 735 5678 Faks : (061) 735 1188
Komp. Riau Bisnis Center Jl. Riau No. 1 C, Pekanbaru Tel : (0761) 862 555 Faks : (0761) 862 022
MEDAN DIPONEGORO
BATAM
Jl. Diponegoro No. 14D-E, Medan, Sumatera Utara Tel : (061) 4576 688 Faks : (061) 4575 233
Komp. Penuin Center Blok E No. 8-9, Batam Tel : (0778) 429 089 Faks : (0778) 431 220
lampung
makassar
LAMPUNG KARTINI
MAKASSAR
Jl. Kartini No. 85, Tanjung Karang Bandar Lampung Tel : (0721) 259 773 Faks : (0721) 265 038
Jl. Sulawesi No. 2A Makassar Tel : (0411) 363 2522 Faks : (0411) 363 2521
LAMPUNG TELUK BETUNG
(*) Cabang Surabaya Tunjungan direlokasi ke Cabang Surabaya Panglima Sudirman, tanggal 20 Januari 2016 dan beralamat di: Jl. Panglima Sudirman Kav. 51 Embong Kaliasin Genteng Surabaya 60271 Tel : (031) 5240 3177 Faks : (031) 5240 3185 **) Pada tanggal 31 Desember 2015 sudah tidak beroperasi.
Komp. Pertokoan Panjunan Blok. A/1-2, Jl. A. Yani, Kudus Tel : (0291) 434 303 Faks : (0291) 434 302
MAGELANG Jl. Tentara Pelajar No. 43 Blok D-E Kemirirejo, Magelang Tel : (0293) 314 583 Faks : (0293) 314 684
SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 32, Solo Tel : (0271) 656 471 Faks : (0271) 656 474
YOGYAKARTA YOGYAKARTA Jl. P Diponegoro No 22, Yogyakarta Tel : (0274) 552 150 Faks : (0274) 555 040
jawa timur SURABAYA HR MUHAMMAD Komp. Surya Inti permata II Blok. D1-2 Jl. HR. Muhammad No. 173 B, Surabaya
Tel : (031) 734 0060 Faks : (031) 734 0084
106
SURABAYA KEMBANG JEPUN
Komp. Pasar Ayam Jl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32, Bandar Lampung Tel : (0721) 488 038 Faks : (0721) 480 194
Tel : (0561) 762 288 Faks : (0561) 762 268
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Lampiran A: Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Attachment A: Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2014 and 2013
107
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
108
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Pages
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ............................................
1-2
.................................... Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ................................................
3
Statement of Profit or Loss and Other ....................................... Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.........................................
4
................................... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.........................................................
5-6
............................................. Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan..................................
7-108
................................ Notes to the Financial Statements
**************************
109
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
110
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
111
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 (Disajikan kembali (Disajikan kembali lihat Catatan 34)/ lihat Catatan 34)/ (As restated (As restated see Note 34) see Note 34)
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
ASSETS 2,27 2,3,27
105.472
165.203
211.836
Cash
1.236.658
1.280.109
1.152.371
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2,4,27,29
114.495
285.141
264.605
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2,5,27,29
1.673.344
1.125.948
14.112
Placements with Bank Indonesia and other banks
616.269
1.086.672
1.030.795
Marketable securities
6.742
21.095
38.632
Derivatives receivable
Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp868.114, Rp180.468 dan Rp145.882 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar di muka Estimasi tagihan pengembalian pajak
2,6 2,7,27,29
2,8,27,29
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp868,114, Rp180,468 and Rp145,882 as of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, 10.271.995 respectively
10.825.987
11.532.476
2,9a,27
166.711
93.448
105.031
Acceptances receivable
2,10,27,29
72.324
97.349
27.823
Accrued interest receivables
2,11,27
69.583
45.105
40.200
Prepaid expenses
2,18b
3.489
-
-
Estimated claims for tax refunds
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp221.931, Rp197.684 dan Rp148.831 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
2,12
204.531
300.383
Aset pajak tangguhan - neto
2,18c
99.130
-
-
Deferred tax assets - net
2,13,27
97.478
49.757
96.591
Other assets
15.292.213
16.082.686
13.543.294
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp221,931, Rp197,684 and Rp148,831 as of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ 289.303 December 31, 2013, respectively
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1 112
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 (Disajikan kembali (Disajikan kembali lihat Catatan 34)/ lihat Catatan 34)/ (As restated (As restated see Note 34) see Note 34)
31 Desember/ December 31, 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
2,14,27
110.503
49.336
113.261
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
2,15,27,29
11.338.414
13.240.078
9.943.219
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
2,16,27,29
1.092.456
173.337
813.888
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
2,7,27,29
6.365
6.520
8.021
Derivatives payable
2,9b,27
166.711
93.448
105.031
Acceptances payable
2,17,27,29
167.630
215.245
275.025
Fund borrowings
2,18a
13.293
17.538
31.400
Taxes payable
Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Utang pajak Liabilitas pajak tangguhan - neto
2,18c,34
-
16.661
5.890
Deferred tax liabilities - net
Liabilitas lain-lain
2,19,27, 29,30,34
240.518
235.263
216.713
Other liabilities
2,20,27,29
637.556
603.769
623.714
Subordinated loans
13.773.446
14.651.195
12.136.162
TOTAL LIABILITIES
Pinjaman subordinasi TOTAL LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal sebesar Rp500.000 (nilai penuh) Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham (nilai penuh) ditempatkan dan disetor penuh 2.349.332 saham (nilai Penuh) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 1.430.000 saham (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 January 2014/31 Desember 2013
21
Tambahan modal disetor Uang muka pemesanan saham
1
Saldo laba (defisit) Penghasilan komprehensif lain TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2,6a,30,34
Share capital - par value of Rp500,000 (full amount) Authorized capital- 5,720,000 shares (full amount) issued and share capital share capital - 2,349,332 shares (full amount) as of December 31, 2015 and 1,430,000 shares (full amount) as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ 715.000 December 31, 2013
1.174.666
715.000
2.741
2.741
2.741
Additional paid-in capital
344.069
-
-
Deposit for future stock subscription
(8.980)
708.051
684.771
Retained earnings (deficit)
6.271
5.699
4.620
Other comprehensive income
1.518.767
1.431.491
1.407.132
TOTAL EQUITY
15.292.213
16.082.686
13.543.294
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2 113
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ For the year ended December 31 xxxxx
Catatan/ Notes
2015 PENDAPATAN BUNGA
1.401.563
2,22,29
2014 (Disajikan kembali/ As restated) (Catatan 34/Note 34) 1.367.372
INTEREST INCOME
BEBAN BUNGA
(765.656)
PENDAPATAN BUNGA NETO
635.907
630.190
NET INTEREST INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - neto Lain-lain
23.841 26.910
17.628 13.612 24.412
OTHER OPERATING INCOME Other fees and commissions Foreign exchange gains - net Others
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
50.751
55.652
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
(37.159) (310.839) (275.829) (13)
OTHER OPERATING EXPENSES Provision for impairment losses on financial assets Salaries and employee benefits General and administrative Foreign exchange Loss - net Loss on sale of marketable securities
(1.497.174)
(623.840)
TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES
(810.516)
62.002
(LOSS) INCOME FROM OPERATIONS
(21.203)
(20.049)
NON-OPERATING EXPENSES - NET
(RUGI) LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
(831.719)
41.953
MANFAAT (BEBAN) PAJAK - NETO
114.688
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Rugi selisih kurs - neto Rugi penjualan surat-surat berharga TOTAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (RUGI) LABA OPERASIONAL BEBAN NON-OPERASIONAL - NETO
(RUGI) LABA TAHUN BERJALAN
(746.026) (378.267) (308.199) (64.682) -
2,23,29
2
2,8i 2,24,29,30 2,25,29 2 2
2,18b
(717.031)
(737.182)
TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET
23.280
(LOSS) INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME:
6.432 (1.608)
30 18
4.824 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait
TOTAL (RUGI) PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(LOSS) INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(18.673)
(RUGI) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Pajak penghasilan terkait
INTEREST EXPENSE
(5.669) 1.417
(2.445 ) 611
Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of employee benefits liability Income tax effect
(1.834)
6a 18
3.884 (971)
(4.252)
2.913
(716.459)
24.359
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
Item that may be reclassified to profit or loss Unrealized (loss) gain on changes in fair value of available-for-sale marketable securities Income tax effect
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3 114
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
115
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
-
2,30
1.174.666
-
-
2,6
2,30 2.741
-
-
2.741
-
-
-
2.741
-
2.741
459.666 -
715.000
-
-
715.000
-
2,6
2,34
715.000
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
-
-
-
-
-
-
-
344.069
-
-
344.069
Uang muka pemesanan saham/ Deposit for future stock subscription
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
Saldo per 31 Desember 2015
Tambahan modal saham Rugi tahun berjalan 2015 Uang muka pemesanan saham Kerugian yang belum direalisasi Atas efek-efek yang tersedia Untuk dijual - neto Pengukuran kembali atas liabilitas Imbalan pasca kerja neto
Saldo per 31 Desember 2014 disajikan kembali
Laba tahun berjalan 2014, disajikan kembali Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Pengukuran kembali atas liabilitas Imbalan pasca kerja - neto
Saldo per 1 Januari 2014, disajikan kembali
Saldo per 31 Desember 2013, dilaporkan sebelumnya Dampak atas penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2013)
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up share capital
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
(8.980)
-
-
(717.031) -
708.051
-
-
23.280
684.771
13.090
671.681
Saldo laba (Defisit)/ Retained earnings (deficit)
(3.034)
-
(4.252)
-
1.218
-
2.913
-
(1.695)
-
(1.695)
1.518.767
4.824
(4.252)
459.666 (717.031) 344.069
1.431.491
(1.834)
2.913
23.280
1.407.132
19.405
1.387.727
Total ekuitas/ Equity
Balance as of December 31, 2015
Capital Contribution Loss for the year 2015 Deposit for future stock subscription Unrealized loss on changes fair value of available-for-sale securities - net Remeasurement of employee benefits liability - net
Balance as of December 31, 2014, as restated
Income for the year 2014, as restated Unrealized gain on changes in fair value of available-forsale securities - net Remeasurement of employee benefits liability - net
Balance, January 1, 2014, as restated
Balance as of December 31, 2013, as previously reported Effect of first implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013)
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
9.305
4.824
-
-
4.481
(1.834)
-
-
6.315
6.315
-
Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan - neto/ Remeasurement of employee benefits liability - net
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efekefek yang tersedia untuk dijual neto/ Unrealized (loss)/ gain on changes in fair value of available forsale-securities-net
Penghasilan Komprehensif lain-lain/ Other Comprehensive Income
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya
2014
1.450.428
Pembayaran gaji dan imbalan kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan transaksi derivatif Pembayaran transaksi non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan (kenaikan) aset: Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
(732.111) 26.907
(734.259) 24.412
(365.466)
(312.478)
(282.534)
(247.676)
14.199
16.036
(56.344) (5.383)
(20.783) (26.399)
49.696
12.701
(1.295.763) 46.834
61.167 (1.901.664) 919.120 (3.643) (39.612)
(63.925) 3.296.859 (640.551) 4.277 32.037
(966.200)
12 12
1.392.469
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interests, fees and commissions Payments of interest, fees and commissions Receipts from other operating income Payments of salaries and employee benefits Payments of general and administrative expenses Receipts from settlement of derivatives transactions Payments of other nonoperating transactions Payment of corporate income tax Cash flows before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Loans Other assets Increase (decrease) in liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Net cash (used in) provided by operating activities
1.990.749
1.334.659
(1.524.407) 57.655 (9.453)
(1.386.665) 758 (61.380)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of available-forsale marketable securities Purchase of available-for-sale marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Purchase of fixed assets
(112.628)
Net cash provided by (used in) operating activities
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
514.544
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
116
1.313.848
(39.540) (11.724)
Kas neto yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman subordinasi Penambahan modal Uang muka pemesanan saham
(70.663) (33.690) 459.666 344.069
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (62.569) Repayment of fund borrowings (29.793) Repayment of subordinated loans Additional capital - Deposit for future stock subscriptions
Kas neto yang diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan
699.382
(92.362)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
247.726
1.187.479
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.856.401
1.642.924
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
25.842
25.998
Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.129.969
2.856.401
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
Net cash provided by (used in) financing activities
105.472
165.203
3 4
1.236.658 114.495
1.280.109 285.141
5
1.673.344
1.125.948
COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date
3.129.969
2.856.401
Total cash and cash equivalents
Total kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
117
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
118
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian Bank dan informasi umum
Establishment information
PT Bank Rabobank International Indonesia (“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.
PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 as notarized by Winnie Hadiprodjo, S.H., a substitute of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, under the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.
Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.
The name of the Bank has changed several times. The lastest of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005.HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.
Pada tanggal 13 November 2002, Bank meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306.HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.
On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 as notarized by Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306.HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.
Bank telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang dimiliki secara mayoritas oleh Rabobank International Holding BV, dan entitas induk terakhir Bank adalah Cooperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008.
The Bank has completed the merger with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita which were majorityowned by Rabobank International Holding BV, and the ultimate parent company of the Bank is Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). The merger became effective on July 24, 2008.
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000
Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”) which was formally covered by the deed No. 110 as notarized by Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become 7
of
the
Bank
and
general
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
119
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)
Establishment of the information (continued)
yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).
Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 3 yang dibuat oleh notaris Siti Safarijah, S.H.. pada tanggal 4 Juni 2015, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp1.174.666 yang terdiri dari 2.349.332 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh). Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHUAH.01.03-0937274 TAHUN 2015 tanggal 4 Juni 2015.
Based on the merger deed (“Akta Penggabungan”) which was formally covered by the deed No. 3 as notarized by Siti Safarijah, S.H.. dated June 4, 2015, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp1,174,666 which consist of 2,349,332 shares with par value of Rp500,000 (full amount). The Deed was received and recorded in the Administration System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia database based on letter No. AHU-AH.01.030937274 year 2015 dated June 4, 2015.
Pada tanggal 29 Desember 2015, Rabobank Nederland, pemegang saham, setuju untuk meningkatkan modal di Bank sebesar Rp344.069. Penambahan modal tersebut masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dicatat dalam akun “Uang muka pemesanan saham”.
In December 29, 2015, Rabobank Nederland, a shareholder agreed to increase paid-in capital in the Bank amounted Rp344,069. The capital increase is still waiting approval from Financial Services Authority (OJK) and is recorded in “Deposit for future stock subscription” account.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris No. 43 tanggal 20 Januari 2016 dari notaris Linda Herawati, S.H.. Akta ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0005598 TAHUN 2016 tanggal 20 Januari 2016.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment made under Notarial Deed No. 43 dated January 20, 2016 as notarized by Linda Herawati, S.H.. The Deed was received and recorded in the Administration System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia database based on letter No. AHU-AH.01.030005598 TAHUN 2016 dated January 20, 2016.
Berdasarkan Akta yang secara formal dimuat dalam akta No. 43 yang dibuat oleh notaris Linda Herawati, S.H.. pada tanggal 20 Januari 2016, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp1.518.735 yang terdiri dari 3.034.470 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).
Based on the deed (“Akta”) which was formally covered by the deed No. 43 as notarized by Linda Herawati, S.H.. dated January 20, 2016, the Bank’s shareholders have approved the increase of the Bank’s capital to become Rp1,518,735 which consist of 3,034,470 shares with par value of Rp500,000 (full amount).
Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
The Bank started the commercial operations of its banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.
8
Bank
and
general
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)
Establishment of the information (continued)
Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai mezzanine, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
The Bank’s head office is located at Plaza 89, mezzanine floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut (tidak diaudit):
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has distribution network as follows (unaudited):
Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
2015
2014
1 28 5 1
1 46 18 25
35
90
Bank
and
general
Head Office Branches Sub-Branches Cash Offices
Total karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 761 dan 1.280 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has 761 and 1,280 employees, respectively (unaudited).
Susunan pengurus Bank
Composition of the Bank’s management
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards Commissioners and Directors are as follows:
of
31 Desember/December 31 2015
2014
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Jan Alexander Pruijs Hendrik Adams Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Jopie Jusuf Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Rusli Sutanto Johan Maarten Loth -
Martijn Herman Schouten Johannes Gerardus Beuming Jopie Jusuf Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Rusli Sutanto Eri Budiono Billie Fuliangsahar
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director
The composition of the Audit Committee are as follows:
Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2015 Komite Audit Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota
120
2014
Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi Diane Christina
9
Widiyarto Suwarto Sumitro Pardi Sudradjat Nanny Dewi -
Audit Committee Chairman Vice Chairman Member Member
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan pengurus Bank (lanjutan)
Composition (continued)
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Agustus 2015, yang berita acaranya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 71, Mala Mukti, S.H., LL.M, pada tanggal 18 September 2015.
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting Shareholders held on August 20, 2015, the minutes of which were notarized through Notarial Deed No. 71, Mala Mukti, S.H, LL.M, on September 18, 2015.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
of
OF
the
Bank’s
SIGNIFICANT
management
ACCOUNTING
Laporan keuangan Bank pada tahun dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), dan pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Otoritas Perbankan Indonesia, serta praktek yang lazim berlaku di industri perbankan.
The Bank's financial statements as of and for the years ended December 31, 2015 and 2014 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI), and accounting and reporting guidelines prescribed by the Indonesian Banking Regulatory Authority and the prevailing banking industry practices.
a.
a. Basis of preparation statements
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan
of
the
financial
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif yang diukur pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments which are measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method. For the purpose of statement of cash flows, cash and cash equivalents including cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks maturing within 3 (three) months or less from the date of acquisition, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Penjabaran mata uang asing i.
b. Foreign currency translations
Mata uang penyajian
i.
Presentation currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the presentation currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang penyajian Bank.
121
GENERAL (continued)
10
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Foreign currency translations (continued)
Transaksi dan saldo
ii.
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At statement of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the current year.
Kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
The exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):
31 Desember/December 31 2015 1 Dolar Amerika Serikat 1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 100 Yen Jepang 1 Dolar Hong Kong 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Franc Swiss 1 Dolar Selandia Baru
c.
122
2014
13.785,00 20.439,02 15.056,67 11.452,00 1.778,70 10.083,73 9.758,95 13.919,33 9.444,80
Transaksi dengan pihak berelasi
12.385,00 19.288,40 15.053,35 10.356,00 1.596,98 10.148,27 9.376,19 12.515,80 9.709,23
c.
United States Dollar 1 Great Britain Poundsterling 1 European Euro 1 Japanese Yen 100 Hong Kong Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1 Swiss Franc 1 New Zealand Dollar 1
Transactions with related parties
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (in this Standard referred to as the ‘reporting entity’). The related parties are as follows:
1.
1.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor.
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that preson: a. Has control or joint control of the reporting entity; b. c.
11
Has significant influence over the reporting entity, or Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
YANG
2.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 2.
123
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Transactions (continued) 2.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
with
ACCOUNTING
related
parties
An entity is related to a reporting entity if any of the following condition applies: a.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
b.
Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain adalah anggotanya);
b.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
c.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
c.
Both entities are joint ventures of the same third party;
d.
Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
d.
One entity is a joint venture of a third party and the other entity is an associate of the third entity;
e.
Entitas tersebut adalah sebuah program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;
e.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity;
f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1; atau
f.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1); or
g.
Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
g.
A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga.
The transaction with related parties are conducted under term and conditions that similar with third party transactions.
Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 29.
Details of material balances and transactions with the related parties are disclosed in Note 29.
12
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan
124
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial assets and liabilities
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; • Tersedia untuk dijual; • Dimiliki hingga jatuh tempo; • Pinjaman yang diberikan dan piutang
The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: • Financial assets at fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held for trading;
• • •
Available-for-sale; Held-to-maturity; Loans and receivables.
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition:
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; • Liabilitas keuangan lain.
•
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
•
Other financial liabilities.
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah/dikurangi biaya transaksi, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan.
All financial instruments are initially measured at their fair value plus/less transaction costs, except for financial assets and liabilities recorded at fair value through profit or loss, where transaction costs are taken directly to the statement of profit or loss and other comprehensive incomein the current period.
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
13
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
125
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Manajemen telah menetapkan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba atau rugi berdasarkan kriteria berikut:
Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criterias:
- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau liabilitas tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;
- The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;
- Kelompok aset dan/atau liabilitas keuangan yang dikelola, dievaluasi dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;
- The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis;
- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.
- The financial instrument contains one or derivatives which more embedded significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of comprehensive income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.
Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual”.
Unrealized gains or losses are recognized directly to equity in the "Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities".
14
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
126
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan” dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui, dikeluarkan dari ekuitas.
Impairment of available-for-sale financial assets is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets” and the cumulative gains or losses previously recognized are removed from equity.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai.
Held-to-maturity financial instuments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral parts of the effective interest rate. The amortization is recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income as “Interest income”. Impairment of held-tomaturity financial assets is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables financial instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
i.
yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi;
i.
those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held for trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;
ii.
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii.
those that upon initial recognition are designated as available-for-sale; or
iii.
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal yang secara substansial kecuali disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
iii.
those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.
15
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
d. Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral part of the effective interest rate.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
The amortization is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on the characteristics of those financial instruments:
Instrumen keuangan
Klasifikasi/Classification
Financial instruments
Aset keuangan:
Financial assets:
Kas
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Surat-surat berharga
Tagihan derivatif
127
ACCOUNTING
Tersedia untuk dijual /Available-for-sale
Marketable securities
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi /Financial assets at fair value through profit or loss
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Accrued interest receivables
16
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
d. Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut: (lanjutan)
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on the characteristics of those financial instruments: (continued)
Instrumen keuangan
Klasifikasi/Classification
Financial instruments
Aset keuangan: (lanjutan) Aset lain-lain: Uang jaminan
Financial assets: (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan:
Other assets: Security deposits Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi/Financial liabilities at fair value through profit or loss
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Fund borrowings
Pinjaman subordinasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Subordinated loans
Liabilitas lain-lain: Utang kepada entitas induk dan cabang regional Bunga yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar
Other liabilities: Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Payables to the parent entity and regional branches Accrued interest payables Accrued expenses
Derecognition i. Financial assets
Penghentian pengakuan i. Aset keuangan
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the cash flows received in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and benefits of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan
128
ACCOUNTING
17
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Bank.
ii. Financial liabilities
ii. Liabilitas Keuangan
Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
129
Saling hapus
Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
18
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
130
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued)
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: • pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau • jika terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • in the principal market for the asset or liability, or • in the absence of the principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Bank uses valuation techniques that are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: • Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. • Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. • Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:
• •
•
19
Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable. Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
131
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued)
Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Determination of fair value (continued)
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Perseroan menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Company determines whether transfers have occured between levels in hierarchy by re-assesing categorisation (based on the lowest level input that is signifcant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
Reklasifikasi instrumen keuangan
Reclassification of financial instruments
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Bank tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Bank does not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as at fair value through profit or loss.
Bank mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).
The Bank reclassify a financial asset out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer incurred for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset may has been acquired or intended principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).
Bank tidak mereklasifikasi aset keuangan yang dikategorikan dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak akan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
The Bank does not reclassify any financial asset categorized as held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire held-tomaturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classify financial asset as held-to-maturity during the following two years.
20
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
132
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Financial assets and liabilities (continued)
Reklasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
The certain specific circumstances are as follows:
a) Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, sehingga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut.
a) Performed if financial assets are so close to maturity or call date, that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on their fair value.
b) Ketika Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
b) When the Bank have collected substantially all of the financial assets original principal through scheduled payment or prepayment; or
c) Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak terulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
c) Attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian belum direalisasi yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:
Reclassification of available-for-sale financial asset to loans and receivables is recorded at cost or amortized cost. Any previous gain or loss which has been recognized direcly in equity shall be accounted for as follows:
a) Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan EIR.
a) In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the EIR.
b) Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
b) In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwhise disposed of, when it shall be recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
21
of
financial
instruments
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
f.
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. g. Surat-surat berharga
133
Placements with Bank Indonesia and other banks
g.
Marketable securities
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan wesel expor.
Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI) and export bills.
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:
Marketable securities are classified as follows:
1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
1. Marketable securities classified as “held for trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income.
2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba atau rugi komprehensif tahun berjalan pada saat realisasi.
2. Marketable securities classified as “available-for-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income, but are presented as a separate component of equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income upon realization. 22
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
g. Surat-surat berharga (lanjutan)
h.
g.
ACCOUNTING
Marketable securities (continued)
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut: (lanjutan)
Marketable securities are classified as follows: (continued)
Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
Any significant or prolonged decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income.
Untuk surat-surat berharga yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih surat-surat berharga tersebut.
For marketable securities which are actively traded in an organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the statement of financial position date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
3. Marketable securities classified as “held-tomaturity” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
4. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
4. Marketable securities classified as “Loans and receivables” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortized using effective interest rate method.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Tagihan dan liabilitas derivatif
h.
Derivatives receivable and payable Derivatives receivable or payable are presented at the fair value of the derivative contracts, determined based on market value and other pricing models at reporting date.
Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan sebesar nilai wajar dari kontrak derivatif, ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.
134
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
23
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Derivatives (continued)
receivable
ACCOUNTING and
payable
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Transaksi-transaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes.
Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
Embedded derivatives instruments are separated from their host non-derivative contract and accounted for as a derivative instrument if all of the following criteria are met:
2.
3.
135
YANG
Tagihan dan liabilitas derivatif (lanjutan)
1.
i.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. The economic characteristics and risks of the embedded derivative are not closely related to those of the host contract.
Risiko dan karakteristik ekonomi dari derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama. Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat memenuhi definisi dari derivatif, dan
2. A separate instrument with the same terms as the embedded derivative would meet the definition of a derivative, and 3. The hybrid (combined) instrument is not measured at fair value with changes in fair value recognized in statements of comprehensive income (i.e a derivative that is embedded in a financial asset or financial liability at fair value through profit or loss is not separated).
Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur pada harga wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (yaitu derivatif melekat dalam aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
Kredit yang diberikan
i.
Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2k).
Loans are initially measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2k).
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
24
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
136
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Loans (continued)
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan cadangan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period, are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statement of financial position, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income.
Restrukturisasi kredit yang diberikan
Loan restructuring
Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8f), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8f), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima, dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan.
Setelah persyaratan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi.
After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur.
Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans. 25
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
137
Loans (continued)
Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.
Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
Direct costs in loan restructuring are recorded as expenses when incurred.
Tagihan dan liabilitas akseptasi
j.
Acceptances receivable and payable Acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.
Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. k.
ACCOUNTING
Penurunan nilai aset keuangan
k.
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At the end of reporting period, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan
Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse
26
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
138
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Bank menetapkan kredit yang dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines loans to be evaluated for impairment through individual evaluation if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan tertentu dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; 2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan
1.
Bank menetapkan bahwa kredit dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines that loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual bernilai signifikan dan tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai. 2. Kredit yang secara individual bernilai tidak signifikan. 3. Kredit yang telah direstrukturisasi yang secara individual bernilai tidak signifikan.
1.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa dating yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using
2.
2. 3.
27
Loans which individually have certain significant value and objective evidence of impairment; Restructured loans which individually have significant value.
Loans which individually have significant value and there is no objective evidence of impairment. Loans which individually have insignificant value. Restructured loans which individually have insignificant value.
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
139
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
the financial asset’s original effective interest rate. The calculation of present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rate analysis method dari data historis berupa profitability of default di masa lalu, waktu pengembalian, jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dan disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method of historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering management’s judgment of current economic and credit conditions.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada akhir periode pelaporan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
For available-for-sale financial assets, at the end of reporting period the Bank assesses whether there is objective evidence that financial asset is impaired.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is an objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the Statement of profit or loss and other comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with the Letter from Bank Indonesia. No.13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, the Bank is no longer required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank still have to calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards. 28
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
140
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank melakukan penilaian apakah terdapat indikasi bahwa aset non-keuangan mungkin mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”. Ketika sebuah indikator penurunan nilai ada atau ketika sebuah pengujian penurunan nilai tahunan untuk aset diperlukan, Bank membuat estimasi resmi atas jumlah terpulihkan.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is any indication that its nonfinancial assets may be impaired in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2014), When an “Impairment of Asset Value”. indicator of impairment exists or when an annual impairment testing for an asset is required, the Bank makes a formal estimation of the recoverable amount.
Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai pakai yang ditentukan untuk aset individu, kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas masuk yang tidak tergantung lagi dari aset yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil kas) tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai suatu aset, estimasi terhadap arus kas dipulihkan di masa depan akan didiskontokan menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau unit penghasil kas) tersebut.
Recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets, in which case the recoverable amount is assessed as part of the cash generating unit to which it belongs. Where the carrying amount of an asset (or cash-generating unit) exceeds its recoverable amount, the asset (or cash-generating unit) is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset (or cashgenerating unit).
Kerugian penurunan nilai akan dibebankan pada periode yang bersangkutan, kecuali aset tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan nilai tersebut akan dibebankan langsung ke dalam selisih penilaian kembali aset bersangkutan.
An impairment loss is charged to operations on the period in which it arises, unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is charged to the revaluation increment of the said asset.
Bank melakukan penelaahan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa pengakuan kerugian penurunan nilai sebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telah menurun. Bila terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui akan dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkan sejumlah nilai terpulihkan.
An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
29
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan)
Nilai
AKUNTANSI Aset
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-Financial
Assets
Peningkatan nilai aset setelah penilaian kembali oleh Bank tidak dapat melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak terdapat penurunan nilai pada tahun sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kecuali jika aset tersebut dicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimana pembalikannya akan diakui sebagai peningkatan revaluasi.
That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such reversal is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
Setelah pembalikan tersebut dicatat, beban penyusutan akan disesuaikan ke depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang telah direvaluasi setelah dikurangi nilai sisa yang diperhitungkan secara sistematis sepanjang masa manfaat aset tersebut.
After such reversal, the depreciation expense is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining life.
m. Aset tetap
m. Fixed assets
Bank menggunakan model biaya dimana aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian dan semua pengeluaranpengeluaran yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.
The Bank applied cost model whereas fixed assets are initially recognized at cost. Acquisition cost includes purchase price and expenditures directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner attended by management. Subsequent to initial measurement, fixed assets less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa tanah termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
IFAS No. 25 prescribed that land including legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost and not amortized. The cost of the extension or renewal of legal right over land is deferred and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Prasarana - kantor Peralatan kantor, perangkat keras dan lunak komputer Kendaraan bermotor
141
20 5 5 5
30
Buildings Leasehold - office Office equipment, computer hardware and software Vehicles
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Aset tetap (lanjutan)
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Fixed assets (continued)
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
The repairs and maintenance expense is charged to current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits, in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset, will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Biaya dibayar di muka
n.
142
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. o.
ACCOUNTING
Aset lain-lain
o.
Other assets
Aset lain-lain terdiri dari properti terbengkalai, suspense account, uang jaminan, persediaan buku dan barang cetakan, uang muka dan pembayaran dimuka lainnya, agunan yang diambil alih dan lainnya
Other assets consists of abandoned property, suspense account, security deposits, books and printing material, advance and other prepayments, foreclosed assets and others.
Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional bank
Abandoned properties represent bank’s fixed assets in sum of property which were not used for banks business operational activity.
31
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset lain-lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Other assets (continued)
Properti terbengkalai dan agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
Abandoned property and foreclosed collaterals are stated at net realizable value presented as part of other assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to Statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income.
p. Liabilitas segera
p.
Liabilities due immediately Liabilities due immediately represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank. q. Simpanan dari nasabah
143
ACCOUNTING
q.
Deposits from customers
Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Current accounts, savings accounts and time deposits are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
32
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Simpanan dari bank lain
s.
t.
144
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in the form of current accounts, interbank call money with original maturities of 90 days or less and time deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate
Pinjaman yang diterima
s.
Fund borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Fund borrowings are funds received from other banks or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Fund borrowings are classified as other financial liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pinjaman subordinasi
t.
Subordinated loans
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
33
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
145
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pendapatan dan beban bunga
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognised in the Statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument (or, where appropriate, a shorter period) to obtain the carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all commissions, fees, and other forms received by the parties in the contract that are an integral part of the effective interest rate.
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Tetapi, untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statements of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.
34
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
v. Pendapatan provisi dan komisi
v.
ACCOUNTING
Fees and commission income
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.
Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
Pendapatan atau komponen pendapatan yang terkait dengan kinerja tertentu diakui setelah memenuhi kriteria yang sesuai dan diakui pada saat terjadinya dan diklasifikasi sebagai bagian dari provisi dan komisi dari transaksi selain kredit yang diberikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Fees or component of fees that are linked to a certain performance are recognized after fulfilling the corresponding criteria and recognized as income when transactions held and classified as part of fees and commissions from non-loan transactions in the Statement of profit or loss and other comprehensive income.
w. Penyisihan imbalan kerja karyawan
146
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Provision for employee service entitlements
Efektif pada 1 Januari 2015, Bank telah mengadopsi secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja”. PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang sebenarnya. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lain-lain. Oleh karena itu, laporan keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disajikan kembali (Catatan 34).
Effective on January 1, 2015, the Bank has adopted retrospectively PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism in calculating actual gains or losses which recognized as income or expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Actuarial gains or losses are recognized directly through other comprehensive income. Therefore, the Bank’s statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and the statement of profit and loss and other comprehensive income were restated (Note 34).
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Bank.
The Bank recognizes a provision for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”) and the Bank’s employment regulation.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Pension costs defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, expected return on plan assets and annual rate of increase in compensation.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya.
All re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods. 35
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) w. Penyisihan (lanjutan)
147
imbalan
AKUNTANSI kerja
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Provision for employee entitlements (continued)
service
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/ kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK No. 24 versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga bersih, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - bersih atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK No. 24 (Revised 2013) are replaced with a netinterest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting period.
Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat karyawan memberikan jasanya.
The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s Statement of profit or loss and other comprehensive income at the same time when the employees rendered their services.
Penyisihan manfaat UUTK tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program UUTK pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.
The provision Labor Law is calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Labor Law plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak diakui pada periode Bank kurtailmen menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan.
36
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
x. Perpajakan
x.
ACCOUNTING
Taxation
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan.
The Bank applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode aset dan liabilitas.
Deferred income tax is provided, using the asset and liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
y. Provisi
y.
Provision Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (either legal or constructive) if, as a result of past events, it is probable that settlement obligations resulting in an outflow of resources that contain economic benefits and total liabilities can be reliably estimated.
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
148
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
37
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
y. Provisi (lanjutan)
y.
akuntansi
dan
Provision (continued)
z. Changes in disclosures
accounting
policies
and
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2015:
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan:
149
ACCOUNTING
Provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the best estimate of the current condition. If most likely the provision not occur the outflow of resources that contain the economic benefits to settle the obligation, the provision is cancelled.
Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan. z. Perubahan kebijakan pengungkapan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
•
SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, specifies change of the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
•
SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, which removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
•
SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Taxes, adopted from IAS 12, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, yang memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
•
SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, adopted from IAS 36, which provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32, yang mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
•
SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32, which provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
38
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
z. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
z. Changes in accounting disclosures (continued)
policies
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39, yang menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
•
SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39, which provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
•
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7, yang menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
•
SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7, which provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
•
SFAS No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have significant impact to the financial statements.
i.
i.
Penyajian pos-pos komprehensif lain
dalam
penghasilan
Presentation of items comprehensive income.
in
other
In connection with the adoption of SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items in other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. ii.
ii. Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement On January 1, 2015, the Bank adopted SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan
150
and
39
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
ACCOUNTING
z. Change in accounting disclosures (continued)
policies
ii.
ii. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
and
Fair value measurement (continued) determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure.
kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar.
iii. Employee Benefits
iii. Imbalan kerja
151
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu yang belum diakui (non-vested) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pascakerja menjadi hak karyawan (vested).
On January 1, 2015, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” wherein, when the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited immediately to profit or loss. Prior to 1 January 2015, the unrecognized past service cost (non-vested) was amortized on a straight-line method over the average service period until the benefits become vested
aa. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan
aa. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
40
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
aa. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
152
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Where the fair values of financial assets and liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates and default rate assumptions.
Kontinjensi
Contingencies
Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut.
The Bank is currently involved in legal proceedings. The estimate of the probable cost for the resolution of claims has been developed in consultation with the external legal counsel handling the Bank’s defense this matter and is based upon an analysis of potential results. Management does not believe that the outcome of this matter will significantly affect the results of operations. It is probable, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai.
The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the Statement of profit or loss and other comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss.
41
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
aa. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
aa. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Impairment losses on loans and receivables (continued)
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa mendatang.
In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale and held-tomaturity
Bank mengkaji efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale at each statement of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
Penurunan nilai aset non keuangan
Impairment of non-financial assets
Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The Bank assesses impairment of assets whenever events or changes in circumstances that would indicates that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Bank considers important which could trigger an impairment review include the following:
a)
Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang;
a)
significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;
b)
perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
b)
significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and significant negative industry or economic trends
c)
c)
The Bank recognizes an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the cash-generating unit to which the asset belongs.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
153
ACCOUNTING
42
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
aa. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
ACCOUNTING
aa. Use of significant accounting judgments, estimates and assumptions (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan kerja
Liability for employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Bank’s liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank’s actual results or significant changes in the Bank’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liability and net employee’s benefit expense.
Penyusutan dan masa manfaat dari aset tetap
Depreciation and useful lives of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana bank menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pengakuan aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 5 (five) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Bank conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Recognition of deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and credits to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable income together with future tax planning strategies. The Bank reviews its deferred tax assets at each statement of financial position date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
154
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
43
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA
3.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31 2015
2014
Mata uang asing Ekuivalen (nilai penuh)/ Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah Rupiah Dolar Amerika Serikat Total
726.613 510.045
37.000.000
Mata uang asing Ekuivalen (nilai penuh)/ Rupiah/ Foreign currency Equivalent in (full amount) Rupiah 39.500.000
1.236.658
790.902 489.207
Rupiah United States Dollar
1.280.109
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 pada tanggal 26 November 2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 efektif per tanggal 1 Desember 2015, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam Rupiah sebesar 7,5% dari simpanan nasabah Rupiah, GWM primer dalam valuta asing sebesar 8% dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari simpanan nasabah Rupiah.
As of December 31, 2015, the Minimum Reserves Requirement is calculated based on the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 regarding “The Secondary Amendment of Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013, starting on December 1, 2015, The Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 7.5% from customer”s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8% from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4% from customer’s deposits.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Rasio GWM Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013.
As of December 31, 2014, the minimum Reserve Requirment is calculated based on Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 regarding the Minimum Reserves Requirement (MRR) of Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency For Conventional Commercial Bank. In accordance with such regulation, the MRR in Rupiah consist of Primary MRR, Secondary MRR and Loan to Deposit Ratio (LDR) MRR. Primary MRR is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary MRR is 4% of TPF in Rupiah. LDR MRR in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. The MRR in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. The PBI was effective from December 31, 2013.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
The ratios of MRR as of December 31, 2015 and 2014, were as follows (unaudited):
31 Desember/December 31 2015 GWM Rupiah Primer Sekunder
2014 8,23% 7,25%
9,40% 14,29%
Rupiah MRR Primary Secondary
8,36%
Foreign currency MRR United States Dollar
31 Desember/December 31 2015 GWM mata uang asing Dolar Amerika Serikat
155
2014
11,31%
44
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN a.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
Berdasarkan mata uang:
By currency:
31 Desember/December 31 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
2014 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Rupiah
19.281
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Dolar Singapura Yen Jepang Franc Swiss Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Selandia Baru
3.988.479 1.617.713 778.822 591.432 8.923.987 39.098 331.930 2.697 4.052
54.981 24.357 7.854 5.772 1.021 545 591 55 38
Total
b.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
5.175.261 6.987.738 7.329.575 1.207.650 23.202.906 39.055 267.085 10.070 4.026
26.599
Rupiah
64.095 105.189 74.383 11.324 2.402 489 427 194 39
Foreign currency United States Dollar European Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Swiss Franc Hong Kong Dollar Great Britain Poundsterling New Zealand Dollar
95.214
258.542
114.495
285.141
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
Total
By collectibility: All current accounts with other banks as of December 31, 2015 and 2014, were classified as “current”.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai “lancar”. c.
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga:
By related parties and third parties:
31 Desember/December 31 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing Rabobank International, Utrecht Branch Euro Eropa Poundsterling Inggris Rabobank International, Singapore Branch Dolar Singapura Franc Swiss Dolar Amerika Serikat Dolar Selandia Baru Rabobank International, Hong Kong Branch Dolar Hong Kong
2014 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
1.617.713 2.697
24.357 55
6.987.738 10.070
105.189 194
427.717 39.098 8.962 4.052
4.174 545 124 38
839.208 39.055 8.962 4.026
7.869 489 111 39
-
-
260.817
417
29.293 Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank International Indonesia Tbk) PT Bank Danamon Indonesia Tbk
156
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
114.308
18.871 385
26.186 388
13 12
13 12
19.281
26.599
45
Related parties (Note 29): Foreign currency Rabobank International, Utrecht Branch European Euro Great Britain Poundsterling Rabobank International, Singapore Branch Singapore Dollar Swiss Franc United States Dollar New Zealand Dollar Rabobank International, Hong Kong Branch Hong Kong Dollar
Third parties: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank International Indonesia Tbk) PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga: (lanjutan)
By related parties and third parties: (continued)
31 Desember/December 31 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Mata uang asing: JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat ANZ Banking Group Ltd, Australia Dolar Australia PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat United Overseas Bank, Singapura Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Jepang Yen Jepang Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Dolar Hong Kong
2014 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
169.508
2.336
169.282
2.096
778.822
7.854
7.329.575
74.383
3.810.009
52.521
4.997.017
61.888
163.715
1.598
368.442
3.455
8.923.987
1.021
23.202.906
2.402
591
6.268
331.930
Total
d.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
10
65.921
144.234
114.495
285.141
d.
Tingkat suku bunga rata-rata efektif setahun:
Foreign currencies: JP Morgan Chase Bank, United States of America United States Dollar ANZ Banking Group Ltd, Australia Australian Dollar PT Bank Central Asia Tbk United States Dollar United Overseas Bank, Singapore Singapore Dollar Standard Chartered Bank, Japan Japanese Yen Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Hong Kong Hong Kong Dollar
Total
Average effective interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat
2014
0,44%
0,41%
0,09%
0,0001% 0,005 %
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2015 and 2014, because the Management believes that all current account with other banks are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih. 5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar
5.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
By type and currency:
31 Desember/December 31 2015 Pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$59.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014) Rabobank International, New York Branch (US$41.600.000 pada tanggal 31 Desember 2015)
157
2014
-
835.988
573.456
-
573.456
835.988
46
Related party (Note 29): Foreign currencies: Interbank call money Rabobank International, Utrecht Branch (US$59,000,000 as of December 31, 2014) Rabobank International, New York Branch US$41,600,000 as of December 31, 2015)
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.
5.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: (lanjutan)
By type and currency: (continued)
31 Desember/December 31 2015 Pihak ketiga: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank DBS Indonesia Total
b.
2014
1.099.888
249.960
-
40.000
1.099.888
289.960
1.673.344
1.125.948
b.
Berdasarkan Jatuh tempo
Third party: Rupiah: Placements with Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank DBS Indonesia Total
Average interest rates per annum:
31 Desember/December 31 2015 1 - 3 bulan
c.
2014
1.673.344
1.125.948
c.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
1 - 3 months
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat
2014 5,62%
8,45%
0,49%
0,32%
Management believes that no allowance impairment losses is necessary as December 31, 2015 and 2014, because Management believes that all the placements Bank Indonesia and other banks are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dapat ditagih. 6.
SURAT-SURAT BERHARGA a.
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar
6.
MARKETABLE SECURITIES a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
for of the with fully
By type and currency:
31 Desember/December 31 2015 Pihak ketiga: Rupiah: Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia, termasuk diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp24.544 dan Rp14.952 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Rugi) laba yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar Total tersedia untuk dijual
158
2014
575.456
(4.045) 571.411
47
1.085.048
1.624 1.086.672
Third party: Rupiah: Available-for-sale Certificates of Bank Indonesia, including unamortized discount of Rp24,544 and Rp14,952 as of December 31, 2015 and 2014, respectively Unrealized (loss) gain from changes in fair value Total available-for-sale
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
6.
MARKETABLE SECURITIES (continued) a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: (lanjutan)
By type and currency: (continued)
31 Desember/December 31 2015 Pihak ketiga: (lanjutan) Mata uang asing: Pinjaman yang diberikan dan piutang wesel ekspor - neto
Third party: (continued) Foreign currencies: 3.981
Rupiah: Pinjaman yang diberikan dan piutang wesel ekspor - neto
Total
Loans and receivables export bills – net
40.877
-
44.858
-
Total loans and receivables
616.269
1.086.672
Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility: All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2015 and 2014, are classified as “current”.
Seluruh surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan sebagai “lancar”. c.
Loans and receivables export bills – net
-
Rupiah:
Total pinjaman yang diberikan dan piutang
b.
2014
c.
Berdasarkan Jatuh tempo
Average interest rates per annum:
31 Desember/December 31 2015
d.
2014
1 - 3 bulan 3 - 12 bulan
3.981 612.288
845.290 241.382
1 - 3 months 3 - 12 months
Total
616.269
1.086.672
Total
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah
2014 6,69%
Rupiah
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2015 and 2014, because the Management believes that all the marketable securities are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh surat-surat berharga dapat ditagih.
159
6,64%
48
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut
In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2015 and 2014, are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Jenis
Nilai nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Australia Euro Eropa Spot - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Spot - beli Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
65.544 112.925
65.588 112.245
44 -
680
1.958 2.169
1.954 2.183
14
4 -
784 2.677
787 2.664
3 -
13
61
697
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Spot - beli Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Amerika Serikat
689.249
688.675
3.481
4.055
523.830
525.132
2.832
1.530
250.887
250.826
17
78
275.700
276.046
Total
160
49
351
5
6.681
5.668
6.742
6.365
Related parties (Note 29): Related to exchange rate contracts: Swap - buy Australian Dollar European Euro Spot - sell United States Dollar European Euro Spot - buy United States Dollar European Euro
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Spot - buy United States Dollar Spot - sell United States Dollar Total
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued) Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2015 and 2014, are as follows: (continued)
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014
Jenis
Nilai nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29):
Related parties (Note 29):
Kontrak terkait nilai tukar: Kontrak berjangka - beli Euro Eropa Spot - jual Euro Eropa Spot - beli Euro Eropa
28.601
28.293
-
308
6.327
6.316
-
11
Related to exchange rate contracts: Forward - buy European Euro Spot - sell European Euro
6.186
6.179
-
7
Spot - buy European Euro
-
326
Pihak ketiga:
Third parties:
Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Spot - beli Dolar Amerika Serikat Spot - jual Dolar Amerika Serikat
1.238.500
1.239.697
5.410
4.213
396.320
398.492
2.172
-
1.383.714
1.394.254
11.781
1.241
169.055 28.601
170.357 28.952
1.302 351
-
210.545
209.805
-
740
12.385
12.464
79
-
Total
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
6.194 6.520
Total
All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2015 and 2014, are classified as “current”.
Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan sebagai “lancar”. 8.
21.095 21.095
Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - buy United States Dollar Forward – sell United States Dollar European Euro Spot - buy United States Dollar Spot - sell United States Dollar
8.
LOANS a.
Berdasarkan jenis dan mata uang:
By type and currency:
31 Desember/December 31 2015 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah: Karyawan Konsumsi
161
2014
13.228 61
14.982 1.642
13.289
16.624
50
Related parties (Note 29): Rupiah: Employee Consumer
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
8.
LOANS (continued) a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: (lanjutan)
By type and currency: (continued)
31 Desember/December 31 2015 Pihak ketiga: Rupiah: Komersial Korporasi Konsumsi Karyawan
Mata uang asing: Korporasi Komersial Konsumsi
Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
b.
2014
6.693.754 2.456.748 160.155 24.309
6.902.214 2.209.075 148.269 36.514
9.334.966
9.296.072
1.338.984 1.006.712 150
1.463.821 936.245 182
2.345.846
2.400.248
11.694.101
11.712.944
(868.114) 10.825.987
(180.468)
Foreign currencies: Corporate Commercial Consumer
Total Allowance for impairment losses
11.532.476
b.
Berdasarkan sektor ekonomi:
Third parties: Rupiah: Commercial Corporate Consumer Employee
Net
By economic sector:
31 Desember/December 31 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Listrik, gas dan air Lain-lain Mata uang asing: Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa sosial/masyarakat Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
162
2015
2014
3.636.870 3.185.255
3.054.861 3.397.802
784.351 619.803
914.897 647.856
403.893 272.074 213.883 32.349 199.777
575.596 238.225 165.584 29.063 288.812
9.348.255
9.312.696
1.808.729 334.081
1.846.947 328.797
96.969 68.540 21.755 10.853
87.749 22.517 96.241 14.118
4.129 790
3.698 181
2.345.846
2.400.248
11.694.101
11.712.944
(868.114 ) 10.825.987
51
(180.468)
Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Agriculture, hunting and agriculture facilities Business services Transportation, warehouse and communication Construction Social services Electricity, gas and water Others Foreign currencies: Manufacturing Trade, restaurant and hotel Agriculture, hunting and agriculture facilities Social services Business services Construction Transportation, warehouse and communication Others Total Allowance for impairment losses
11.532.476
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
LOANS (continued) b.
Berdasarkan sektor ekonomi: (lanjutan)
By economic sector: (continued) The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2015 and 2014, based on economic sector are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2015 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Lain-lain
2014 105.562 99.922
151.714 27.900 5.120 3.229
118.500 37.766 1.695 4.072
1.600 18.627
249 20.039
764.577
387.805
(664.364)
(129.242 )
Neto
100.213
258.563
Net
Mata uang asing: Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Industri pengolahan
219.391 -
23.792 1.359 1.239
Foreign currencies: Trade, restaurant and hotel Business services Manufacturing
219.391
26.390
(177.901)
(24.075)
Neto
41.490
2.315
Net
Total
141.703
260.878
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
Kredit non-performing loans adalah sebesar Rp983.968 dan Rp414.195 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 8,41% dan 3,54% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian (net basis) sebesar 1,21% dan 2,23% masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014).
163
Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Transportation, warehouse and communication Business services Construction Social services Agriculture, hunting and agriculture facilities Others
356.958 199.429
Allowance for impairment losses
Allowance for impairment losses
The non-performing loans of the Bank amounted to Rp983,968 and Rp414,195 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2015 and 2014, are 8.41% and 3.54%, respectively (on a net basis are 1.21% and 2.23% for 2015 and 2014, respectively).
52
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
8.
LOANS (continued) c.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility:
31 Desember/December 31 2015 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Cadangan kerugian penurunan nilai
11.015.932 282.817 68.566 81.151 264.478
11.694.101
11.712.944
(868.114)
Neto
d.
2014
10.533.327 176.806 170.148 179.767 634.053
10.825.987
(180.468)
Allowance for impairment losses
11.532.476
d.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit:
Current Special mention Sub-standard Doubtful Loss
Net
By maturity based on loan agreement:
31 Desember/December 31 2015 Rupiah: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
6.432.902 721.503 1.772.221 421.629
5.559.688 912.343 2.338.470 502.195
9.348.255
9.312.696
1.650.571 320.721 160.165 214.389
1.629.810 198.322 552.879 19.237
2.345.846
2.400.248
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
11.694.101
11.712.944
Neto
10.825.987
Mata uang asing: ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
e.
2014
(868.114)
(180.468)
Foreign currencies: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Total Allowance for impairment losses
11.532.476
e.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Rupiah: ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Net
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa
164
2014
11,17%
11,51%
5,03% 5,41% 6,04%
5,97% 6,28% -
53
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar Singapore Dollar Europan Euro
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
8.
LOANS (continued) f.
Kredit yang direstrukturisasi:
Restructured loans: The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.
Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak.
31 Desember/December 31 2015 Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai Total
g.
2014
316.456 (195.752)
163.475 (14.235)
120.704
149.240
g.
Kredit sindikasi:
165
Total
Syndicated loans: The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged about 16.6% of total syndicated loans as of December 31, 2015 (4.20% to 21.95% as of December 31, 2014).
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar 16,6% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 (4,20% sampai dengan 21,95% pada tanggal 31 Desember 2014). h.
Restructured loans Allowance for impairment losses
h.
Kredit yang diberikan kepada karyawan:
Employee loans:
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2015 dan 2014, yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 tahun sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. Perbedaan antara tingkat bunga pinjaman karyawan dan Base Lending Rate (BLR) ditangguhkan dan dicatat sebagai bagian dari aset lain-lain dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu kredit.
The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 6% per annum in 2015 and 2014, which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 year to 20 years through monthly payroll deductions. Difference between employee loan’s interest rates and Base Lending Rate (BLR) is deferred and recorded as part of other assets and amortized using effective interest rate (EIR) over the term of the loan.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing berjumlah Rp13.289 dan Rp16.624, yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar (Catatan 29).
Loans to related parties as of December 31, 2015 and 2014 is amounted to Rp13,289 and Rp16,624, respectively, which are given to boards of commissioners, directors, and executive officers, and are classified as current (Note 29).
54
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
8.
LOANS (continued) i.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:
31 Desember/December 31 2015
2014
Saldo awal Penambahan tahun berjalan Bunga unwinding Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
180.468 746.026 (3.199)
Saldo akhir
868.114
145.882 37.159 (1.625)
(55.055)
(696)
Write-off during the year
(126)
(252)
Foreign exchange translation
180.468
9.
j.
Lain-lain
Others
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp441.523 dan Rp594.382.
The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans are secured by current accounts, savings accounts and time deposits as of December 31, 2015 and 2014, amounting to Rp441,523 and Rp594,382, respectively.
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2015 and 2014, there were no loans exceeding the LLL.
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
Ending balance
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai. j.
Beginning balance Addition during the year Unwinding of interest
9.
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE a.
Tagihan akseptasi:
Acceptances receivable:
31 Desember/December 31 2015 Rupiah Non-bank Mata uang asing Non-bank Total
2014
148.455
5.546
18.256
87.902
Rupiah Non-banks Foreign currencies Non-banks
166.711
93.448
Total
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary as of December 31, 2015 and 2014, because the management believes that the acceptances receivable and payable are fully collectible.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, karena manajemen berkeyakinan bahwa tagihan dan liabilitas akseptasi dapat ditagih.
166
55
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
TAGIHAN (lanjutan) b.
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKSEPTASI
9.
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued) b.
Liabilitas akseptasi:
Acceptances payable:
31 Desember/December 31 2015 Rupiah Bank Mata uang asing Bank Total
2014
148.455
5.546
18.256
87.902
Rupiah Banks Foreign currencies Banks
166.711
93.448
Total
All acceptances receivable and payable are transacted with third parties.
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi berasal dari transaksi dengan pihak ketiga. 10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES
31 Desember/December 31 2015
2014
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain
71.999 29
97.307 33
239 57
9 -
Loans Marketable securities Placement with Bank Indonesia and other banks Others
Total
72.324
97.349
Total
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID EXPENSES 31 Desember/December 31 2015
2014
Sewa Infrastruktur cabang Promosi Asuransi Lain-lain
37.481 11.766 1.926 1.022 17.388
29.801 8.796 2.779 3.729
Rent Branch infrastructures Promotion Insurance Others
Total
69.583
45.105
Total
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2015 Saldo awal/ Beginning balance
Kepemilikan Langsung Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
167
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
82.500 257 74.067 13.636
440
11.417 4.504 2.531
283.032 29.934 14.641
7.494 1.519 -
1.659 10.418 1.684
498.067
9.453
32.213
56
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
(30.510) (18.335) (48.845)
40.573 257 51.228 11.545 288.867 21.035 12.957
Direct Ownership Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
426.462
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 31, 2015
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
234 38.165 11.378
9 2.884 637
2.219 2.235
118.206 18.357 11.344
43.202 4.393 335
841 9.231 -
-
160.567 13.519 11.679
197.684
51.460
14.526
(12.687)
221.931
Nilai buku neto
300.383
(12.687) -
243 26.143 9.780
204.531
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
Net book value
Reclassification includes transfer of fixed assets to abandoned property with net book value of Rp36,158 (Note 13).
Reklasifikasi termasuk pemindahan aset tetap ke properti terbengkalai dengan nilai buku sebesar Rp36.158 (Catatan 13).
31 Desember/December 31, 2014 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
82.500 257 74.067 12.671
996
31
-
82.500 257 74.067 13.636
224.005 28.577 16.057
59.027 1.357 -
1.416
-
283.032 29.934 14.641
438.134
61.380
1.447
-
498.067
221 34.631 10.264
13 3.534 1.145
31
-
234 38.165 11.378
80.716 12.675 10.324
37.490 5.682 2.409
1.389
-
118.206 18.357 11.344
148.831
50.273
1.420
-
289.303
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Leasehold - office Vehicles
197.684 300.383
Net book value
The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows:
Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015
2014
Nilai buku neto Harga jual
17.687 57.655
27 758
Net book value Selling price
Laba penjualan aset tetap
39.968
731
Gains from sale of fixed assets
Depreciation of fixed assets charged to statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2015 and 2014 is amounted to Rp51,460 and Rp50,273, respectively (Note 25).
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp51.460 dan Rp50.273 (Catatan 25).
168
57
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan NonOperasional - neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income - net” in the statement of profit and loss and other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp107.416 (31 Desember 2014: Rp221.259). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Fixed assets of the Bank as of December 31, 2015 were insured against risks of fire and theft for Rp107,416 (December 31, 2014: Rp221,259). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2037. Management believes that the land rights can be extended.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31 2015
2014
Properti terbengkalai (Catatan 12) Biaya yg ditangguhkan Uang jaminan Persediaan buku dan barang cetakan Uang muka dan pembayaran di muka lainnya Lainnya
36.158 10.497 8.709 4.398
5.578 5.346 4.741
Abandoned property (Note 12) Deffered expense Security deposits Books and printing materials
2.027 35.689
1.330 32.762
Advances and other prepayments Others
Total
97.478
49.757
Total
Others mostly consists of foreclosed collaterals, clearing transactions and deferred expenses for employee loans.
Lainnya terutama terdiri dari agunan yang diambil alih, transaksi kliring dan beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan. 14. LIABILITAS SEGERA
14. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY As of December 31, 2015 and 2014, liabilities due immediately mainly consist of clearing transactions or unsettled customers’ money transfer.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring atau transfer nasabah yang belum diselesaikan.
169
58
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31 2015 Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka
Mata uang asing: Giro Deposito berjangka Total
2014
1.149.344 851.536 6.349.102
1.408.307 1.062.584 5.504.093
8.349.982
7.974.984
1.258.632 1.729.800
1.056.535 4.208.559
2.988.432
5.265.094
11.338.414
13.240.078
Rupiah: Current accounts Savings accounts Time deposits
Foreign currencies: Current accounts Time deposits Total
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective since September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (IDIC) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.
On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia enacted Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding “The Amount of Deposits Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.
a.
a.
Giro terdiri dari:
Current accounts consist of:
31 Desember/December 31 2015 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah Mata uang asing
2014 15.984 2.810
2 5.468
18.794
5.470
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
1.133.360 1.255.822
1.408.305 1.051.067
2.389.182
2.459.372
Total
2.407.976
2.464.842
Third parties: Rupiah Foreign currencies Total
Current accounts from related parties as of December 31, 2015 and 2014, were placed by Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV and key management (Note 29).
Giro dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV dan manajemen kunci (Catatan 29).
170
Related parties (Note 29): Rupiah Foreign currencies
59
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) a.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) a.
Giro terdiri dari: (lanjutan)
Current accounts consist of: (continued)
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.723 (2014: Rp1.783).
Current accounts amounting to Rp1,723 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2015 (2014: Rp1,783).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Dolar Australia Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
b.
2014 2,64%
2,86%
0,94% 0,27% 0,26% 0,54%
0,97% 0,54% 0,32% 0,28%
b.
Tabungan terdiri dari:
Rupiah Foreign currencies: Australian Dollar European Euro United States Dollar Singapore Dollar
Savings accounts consist of:
31 Desember/December 31 2015 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Mantap Kado Istimewa Pihak ketiga: Rupiah: Maestro Gamma Maestro Djarum Mantap Kado Istimewa Tabunganku Mantap Si Mungil Total
2014
2.371 213 45
2.459 152 112 42 -
2.629
2.765
363.700 331.368 94.070 49.490 9.160 1.114 5
545.699 444.201 12.650 57.253 16
848.907
1.059.819
851.536
1.062.584
Related parties (Note 29): Rupiah: Maestro Gamma Mantap Tabunganku Mantap Kado Istimewa Third parties: Rupiah: Maestro Gamma Maestro Djarum Mantap Kado Istimewa Tabunganku Mantap Si Mungil Total
Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah berasal dari manajemen kunci (Catatan 29).
Savings accounts from related parties as of December 31, 2015 and 2014 were placed by key management (Note 29).
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp8.900 dan Rp11.150.
Savings accounts pledged as collateral or blocked as of December 31, 2015 and 2014 are amounting to Rp8,900 and Rp11,150, respectively.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah
171
2014 2,36%
60
2,42%
Rupiah
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) c.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) c.
Deposito berjangka terdiri dari:
Time deposits consist of:
31 Desember/December 31 2015 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Total
2014 31.120 1.228
4.499 19.433
32.348
23.932
6.317.982 1.728.572
5.499.594 4.189.126
8.046.554
9.688.720
8.078.902
9.712.652
Related parties (Note 29): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Total
Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation dan manajemen kunci (Catatan 29).
Time deposits of related parties as of December 31, 2015 and 2014, were placed by Stichting Rabobank Foundation and key management (Note 29).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Dolar Australia
2014 9,58%
9,46%
2,58% 1,40% 0,52% 2,11%
2,45% 0,80% 1,95% 2,34%
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar European Euro Singapore Dollar Australian Dollar
Time deposits amounting to Rp513,233 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2015 (2014: Rp687,883).
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp513.233 (2014: Rp687.883). 16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31 2015 Rupiah: Giro Deposito berjangka
Mata uang asing: Giro Total
172
2014 Rupiah: Current accounts Time deposits
277.539 408.259
42.410 130.927
685.798
173.337
406.658
-
Foreign currencies: Current accounts
1.092.456
173.337
Total
61
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) a.
Giro terdiri dari:
Current accounts consist of:
31 Desember/December 31 2015 Pihak-pihak berelasi (Catatan 29): Rupiah Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Total
2014 8.935
7.735
Related parties (Note 29): Rupiah
268.604 406.658
34.675 -
Third parties: Rupiah Foreign currencies
675.262
34.675
684.197
42.410
Total
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat
2014 0,14%
1,03%
0,22%
-
b.
b. Deposito berjangka terdiri dari:
Rupiah Foreign currency: United States Dollar
Time deposits consist of:
31 Desember/December 31 2015 Pihak ketiga: Rupiah
2014
408.259
Third parties: Rupiah
130.927
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Rupiah
2014
10,62%
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
8,53%
Rupiah
17. FUND BORROWINGS 31 Desember/December 31 2015
Pihak berelasi (Catatan 29): Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Rabobank Nederland
173
2014
43.078
54.184
Related party (Note 29): Foreign currency: United States Dollar Rabobank Nederland
Pihak ketiga: Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat European Investment Bank
124.552
161.061
Third party: Foreign currency: United States Dollar European Investment Bank
Total
167.630
215.245
Total
62
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) i.
17. FUND BORROWINGS (continued)
Rabobank Nederland
i.
The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million represents borrowing for loan portfolio financing. This facility started in May 2004 and will mature in May 2018. Interest is payable at 1 (one) month LIBOR plus 0.25% per annum. This facility is repayable in semi-annual installments of US$625,000.
Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Fasilitas ini dimulai pada bulan Mei 2004 dan akan berakhir pada bulan Mei 2018. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 1 (satu) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Fasilitas ini dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000. ii.
European Investment Bank
ii. European Investment Bank The borrowing facility Global Loan II represents borrowing facility amounting to EUR50 million. This facility started in September 2005 and will mature in December 2018. This borrowing bears interest rate at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.
Fasilitas pinjaman Global Loan II merupakan fasilitas pinjaman sebesar EUR50 juta. Fasilitas ini dimulai pada bulan September 2005 dan akan berakhir pada bulan Desember 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. 18. PERPAJAKAN a.
Rabobank Nederland
18. TAXATION a. Taxes payable
Utang pajak
31 Desember/December 31 2015 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak lainnya Total
b.
2014 9.528 3.470 114 48 133
10.769 4.555 66 165 601 1.382
Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Income tax article 29 Other tax payable
13.293
17.538
Total
b. Tax benefit (expense)
Manfaat (beban) pajak
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015
174
2014 (disajikan kembali/ as restated)
Pajak kini Pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya
115.982 (1.294)
(8.260) (10.413) -
Current tax Deferred tax Tax for the prior year
Total
114.688
(18.673)
Total
63
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b. Tax benefit (expense) (continued)
Manfaat (beban) pajak (lanjutan)
The reconciliations between (loss) income before tax expense, as shown in the Statement of profit or loss and other comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014, were as follows:
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 (Rugi) laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya
2014
(831.719)
Pendapatan yang dikenakan pajak final Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap dan amortisasi Bonus yang masih harus dibayar Total perbedaan temporer
41.953
(53)
(57)
534.064
23.076
(16.884) 1.406
1.600 1.616
(52.604) (2.049)
(66.836) (1.108)
463.933
(41.652)
Total temporary differences Permanent differences:
70.093
30.091
Benefits-in-kind
(35.026)
2.704
Other non-deductible expenses
35.067
32.795
Total permanent differences
(332.772)
33.039
Taxable (loss) income
Total perbedaan permanen (Rugi) laba kena pajak
Income subject to final tax Temporary differences: Provision for impairment losses on loans Estimated employee benefit liabilities Accrued expenses Depreciation of fixed assets and amortization Accrual for bonus
Perbedaan permanen: Biaya kesejahteraan karyawan Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan
(Loss) income before tax benefit (expense) per statement of profit or loss and other comprehensive income
Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015 Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (25%) Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar Estimasi (tagihan) utang pajak penghasilan
2014
-
8.260
3.489
7.659
Less: Corporate income tax paid
601
Estimated (claim for tax refunds) tax payable
(3.489)
Estimated taxable income in 2014 are consistent with Annual Tax Return (SPT) for corporate income tax that reported by Bank to Tax Office (KPP).
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2014 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
175
Current income tax expense at standard statutory tax rate (25%)
64
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
c.
18. TAXATION (continued) b. Tax benefit (expense) (continued)
Manfaat (beban) pajak (lanjutan) Dasar pelaporan SPT tahun 2015 akan sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun 2015 di atas.
The reporting base for 2015‘s Tax Return be in accordance with the estimated taxable income for 2015 above.
Pada tanggal 29 Desember 2015, Bank melaporkan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2011. Berkaitan dengan pembetulan SPT ini, Bank telah melakukan pembayaran kekurangan pajak sebesar Rp1.294.
On December 29, 2015, the Bank filed a revision of its annual corporate income tax return for fiscal year 2011. With regard to this revision, the Company has paid a tax underpayment amounting to Rp1,294. c.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Deferred tax assets (liabilities) The details of deferred tax (liabilities) assets, net were as follows:
Rincian (liabilitas) aset pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2015 Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Bonus yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Cadangan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Total aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Perbedaan nilai buku neto aset tetap antara komersial dan fiskal Pengukuran kembali atas imbalan Kerja karyawan Cadangan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Total liabilitas pajak tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto
176
2014
12.566 835 7.923
16.787 1.348 7.571
1.011
-
115.146
-
137.481
25.706
(35.249)
(22.098)
(3.102)
(1.494)
-
(18.370)
-
(405)
Deferred tax assets Estimated employment benefits liabilities Bonus accrual Accrued expenses Unrealized loss on available-forsale marketable securities Allowance for impairment losses on earning assets loans Total deferred tax assets Deferred tax liabilities Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Remeasurement of employee benefits liability Allowance for impairment losses on earning assets loans Unrealized gain on available-forsale marketable securities
(38.351)
(42.367)
Total deferred tax liabilities
99.130
(16.661)
Deferred tax assets (liabilities) - net
Pada tanggal 31 Desember 2014 pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.
As of December 31, 2014 the utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period.
65
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued) d.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the Bank’s accounting income before tax multiplied by the enacted tax rate applicable to income tax expense were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2015
Laba akuntansi sebelum manfaat (beban) pajak Penghasilan tidak kena pajak
2014 (Disajikan kembali)/ As restated)
(831.719) (53)
41.953 (57 )
Accounting income before tax benefit (expense) Non-taxable income
(831.772) 25%
41.896 25%
Enacted marginal tax rate
Beda tetap dengan tarif 25%
207.943 (8.767)
(10.474) (8.199)
Permanent differences at 25%
Cadangan atas aset pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya
199.176 (83.194) (1.294)
(18.673) -
Valuation allowance on deferred tax assets Prior year tax
Tarif pajak yang berlaku
Manfaat (beban) pajak sesuai laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain
114.688
(18.673)
Income tax benefit (expense) per statement of profit or loss and other comprehensive income
Bank received Tax Collection Letter (STP) No. 00070/106/11/062/14 and No. 00087/106/ 12/062/14 for income tax article 25/29 year 2011 and year 2012, amounting to Rp1,881 and Rp1,299, respectively, which all have been agreed and paid by the Bank in 2014.
Bank menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00070/106/11/062/14 dan No. 00087/106/ 12/062/14 atas pajak penghasilan PPh Pasal 25/29 tahun 2011 dan tahun 2012, masingmasing sebesar Rp1.881 dan Rp1.299 yang telah disetujui dan dibayarkan oleh Bank pada tahun 2014. 19. LIABILITAS LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31 2015
Utang kepada entitas induk dan cabang regional (Catatan 25 dan 29) Imbalan kerja karyawan (Catatan 30) Beban yang masih harus dibayar Jaminan yang diterima Bunga yang masih harus dibayar Suspense Account Lain-lain Total
2014 69.989 37.859 46.178 40.477 28.095 108 17.812
61.589 61.175 11.319 30.145 33.545 3.069 34.421
Payables to the parent entity and regional branches (Notes 25 and 29) Employee benefits (Note 30) Accrued expenses Guarantees received Accrued interest payable Suspense Account Others
240.518
235.263
Total
Payables to the parent entity and regional branches represent liabilities for certain services provided by these related parties.
Utang pada entitas induk dan cabang regional merupakan utang atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak-pihak berelasi ini.
177
66
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN SUBORDINASI
20. SUBORDINATED LOANS The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2015 and 2014 as follows (Note 29):
Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (Catatan 29):
31 Desember/December 31 Tanggal perolehan
178
2015
2014
Date obtained
17 November 2003 26 September 2011
86.156 551.400
108.369 495.400
November 17, 2003 September 26, 2011
Total
637.556
603.769
Total
Pada tanggal 17 November 2003, Bank memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30 juta untuk memperkuat laporan posisi keuangan Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 24 kali cicilan sebesar US$1,25 juta, dengan pembayaran pertama setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 6 (enam) bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 15 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik.
On November 17, 2003, the subordinated loan of US$30 million was obtained to strengthen the Bank’s statement of financial position, finance the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general entity purposes. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum. This loan is repayable in 24 equal installments of US$1.25 million, with the first repayment to be made in the year falling 3 (three) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 6 (six) months after that. The last installment will be paid no later than 15 years after the date of this loan agreement. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.
Pada tanggal 26 September 2011, Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan US$40 juta untuk pendanaan modal kerja. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 2,75% per tahun. Angsuran dibayarkan kembali melalui 5 (lima) kali cicilan sebesar US$8 juta setiap tanggal 26 September setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12 bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman.
On September 26, 2011, the additional subordinated loan of US$40 million was obtained for funding Bank’s working capital. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 2.75% per annum. This loan is repayable in 5 (five) equal installments of US$8 million, on 26th of September every year, with the first repayment to be made in the year falling 6 (six) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 12 months after that. The last installment will be paid no later than 10 years after the date of this loan agreement.
67
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM
21. SHARE CAPITAL The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2015 and 2014, is as follows:
Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid-up shares
Nilai nominal (nilai penuh)/ Par value (full amount)
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
1.733.613 242.998 242.998 121.498
500.000 500.000 500.000 500.000
8.225
500.000
Total
2.349.332
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
4.113
0,36
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
1.174.666
100,00
Total
866.806 121.499 121.499 60.749
73,79 10,34 10,34 5,17
31 Desember/December 31, 2014 Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid-up shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) Total
Nilai nominal (nilai penuh)/ Par value (full amount)
814.281 242.998 242.998 121.498
500.000 500.000 500.000 500.000
8.225
500.000
1.430.000
22. PENDAPATAN BUNGA
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
4.113
0,58
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
715.000
100,00
Total
407.140 121.499 121.499 60.749
56,94 16,99 16,99 8,50
22. INTEREST INCOME Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain
1.308.343 66.023
1.291.584 66.415
1.156
5.776
25.242 799
3.597 -
Loans Marketable securities Current accounts with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Others
Total
1.401.563
1.367.372
Total
Interest income from related parties in 2015 and 2014 amounted to Rp9,910 and Rp4,905, respectively (Note 29).
Pendapatan bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp9.910 dan Rp4.905 (Catatan 29).
179
68
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSE Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2015
Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposito berjangka Giro Tabungan Transaksi derivatif Premi asuransi untuk program penjaminan nasabah (Catatan 15) Pinjaman subordinasi Pinjaman yang diterima Total
2014
653.727 34.214 20.470 -
575.075 40.508 26.995 49.820
38.948 18.106 191
29.505 15.088 191
Deposits from customers and other banks: Time deposits Current accounts Savings accounts Derivative transactions Insurance premiums on third party funds guarantee program (Note 15) Subordinated loans Fund borrowings
765.656
737.182
Total
Interest expense to related parties in 2015 and 2014 amounted to Rp18,674 and Rp16,189, respectively (Note 29).
Beban bunga untuk pihak-pihak berelasi untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp18.674 dan Rp16.189 (Catatan 29). 24. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
24. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Gaji dan imbalan pasca-kerja Bonus dan tunjangan hari raya Asuransi karyawan Tunjangan kesehatan Pendidikan dan pelatihan Tunjangan lembur Lain-lain
265.237 37.262 17.945 16.701 11.186 3.155 26.781
190.616 37.929 19.048 17.548 17.188 6.823 21.687
Salaries and post-employment benefits Bonus and holiday allowances Employees insurance Medical allowances Education and training Overtime allowances Others
Total
378.267
310.839
Total
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2015
Biaya jasa profesional Penyusutan (Catatan 12) Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat (Catatan 29) Perlengkapan kantor Media komunikasi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Iklan dan promosi Listrik dan air Perjalanan dinas Asuransi Surat-menyurat dan telekomunikasi Lain-lain Total
180
2014 54.357 51.460
46.066 50.273
43.773 27.718 22.138 24.889 8.099 9.723 6.947 6.793 5.580 5.067 41.655
38.672 22.799 21.347 18.844 11.061 9.939 9.507 7.931 4.831 3.603 30.956
Professional fees Depreciation (Note 12) Administration expenses charged by head office (Note 29) Office supplies Media communication Rent Repairs and maintenance Advertising and promotion Electricity and water Business travel Insurance Mailing and telecommunications Others
308.199
275.829
Total
69
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi informasi yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service Level Agreement).
Administration expenses charged by head office are expenses incurred such as information technology services by the parent entity and other regional branches, which are determined based on Service Level Agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo atas biaya pembebanan tersebut yang belum dilunasi adalah masing-masing sebesar Rp69.989 dan Rp61.589 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 19).
For the year ended 31, 2015 and 2014, the above expenses that has not been settled are amounted to Rp69,989 and Rp61,589, respectively which were recorded as part of “Other liabilities” (Note 19).
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consisting of the following:
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Komitmen Liabilitas komitmen: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan
Commitments Commitment payables: (4.131.437)
(4.362.686)
(34.590)
(31.275)
Total liabilitas komitmen
(4.166.027)
(4.393.961)
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga kredit bermasalah Bank garansi yang diterima
132.155 2.839.710
Liabilitas kontinjensi: Bank garansi yang diterbitkan
(301.307)
Tagihan kontinjensi - neto
2.670.558
Commitments and contingencies kontinjensi - neto
(1.495.469)
(404.783) 2.008.153 (2.385.808)
Total commitment payables Contingencies Contingent receivables: Interest receivables on non-performing loans Bank guarantees received Contingent payables: Bank guarantees issued Contingent receivables - net payables - net
As of December 31, 2015 and 2014, the balance of commitments and contingent transactions payables - net with related parties amounted to Rp409,127 and Rp389,874 respectively (Note 29).
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo liabilitas transaksi komitmen dan kontinjensi - neto dengan pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp409.127 dan Rp389.874 (Catatan 29).
181
103.133 2.309.803
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit and domestic letter of credit
70
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING a.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MONETER DALAM
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY a.
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Asset position (before deducting the allowance for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31 2015 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia (Catatan 3) Giro pada bank lain (Catatan 4) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 5) Surat-surat berharga (Catatan 6) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8) Tagihan akseptasi (Catatan 9) Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 10) Biaya dibayar di muka (Catatan 11) Aset lain-lain (Catatan 13) Total Liabilitas Liabilitas segera (Catatan 14) Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) Liabilitas akseptasi (Catatan 9) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) Total Posisi liabilitas - neto
b.
2014 5.134
510.045
489.207
95.214
258.542
573.456 3.981 6.742 2.345.846 18.256
835.988 21.095 2.400.248 87.902
4.617 5.840 8.709
5.169 1.206 5.834
3.573.361
4.110.325
6.584
36.114
2.988.432
5.265.094
406.658 6.365 18.256 167.630 122.151 637.556
6.520 87.902 215.245 105.074 603.769
Liabilities Liabilities due immediately (Note 14) Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note 16) Derivatives payable (Note 7) Acceptances payable (Note 9) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 19) Subordinated loans (Note 20)
4.353.632
6.319.718
Total
(780.271)
Total
(2.209.393)
b.
Posisi Devisa Neto
Liabilities position - net
Net Open Position The Net Open Position (NOP) is calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 which was last amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010. Based on this regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position ratio of the overall statements of financial position at a maximum of 20% of the total capital. The NOP is the sum of the absolute values, which are stated in Rupiah, of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency.
Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasio PDN laporan posisi keuangan dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. PDN adalah penjumlahan nilai absolut yang dinyatakan dalam Rupiah dari selisih bersih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatat dalam rekening administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing.
182
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia (Note 3) Current accounts with other banks (Note 4) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 5) Marketable securities (Note 6) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8) Acceptances receivable (Note 9) Accrued interest receivables (Note 10) Prepaid expenses (Note 11) Other assets (Note 13)
4.636
71
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued)
PDN dan rasio PDN Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2015 and 2014, are calculated as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Aset/ Assets
Mata uang
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
390.906.855 84.434.354 11.489.260 2.691 7.478.979 39.082 354.191 2.499.655 8.153
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
5.388.651 9.669 172.990 55 75.416 544 630 24.394 77
Neto - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
392.560.029 102.947.212 11.562.052 7.541.158 2.896.932 4.129
5.411.440 11.789 174.086 76.043 28.271 39
5.672.426
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
22.789 2.120 1.096 55 627 544 630 3.877 38
Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
1.653.174 18.512.858 72.792 2.691 62.179 39.082 354.191 397.277 4.024
5.701.668
31.776
Total modal pada tanggal 31 Desember 2015 (Catatan 28) Persentase PDN terhadap modal (tidak diaudit)
1.731.106
Total capital as of December 31, 2015 (Note 28)
1,84%
Percentage of NOP to capital (unaudited)
31 Desember/December 31, 2014 Aset/ Assets
Mata uang
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar Selandia Baru
584.253.022 185.836.663 8.863.030 120.110 7.461.881 39.055 2.469.855 3.010.551 8.043
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
7.235.974 19.327 133.418 2.317 75.725 489 3.944 28.228 78
Neto - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
577.098.481 189.294.371 13.208.758 110.040 7.517.873 2.173.778 3.383.149 4.017
7.147.365 19.687 198.836 2.123 76.293 3.471 31.721 39
7.499.500
7.479.535
Total modal pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 28) Persentase PDN terhadap modal (tidak diaudit)
7.154.541 3.457.708 4.345.728 10.070 55.992 39.055 296.077 372.598 4.026
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Currencies
88.609 360 65.418 194 568 489 473 3.493 39
Aggregate (statement of financial position and administrative accounts) United States Dollar Japanese Yen European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
159.643 2.070.841
Total capital as of December 31, 2014 (Note 28)
7,71%
Percentage of NOP to capital (unaudited)
NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2015 and 2014 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2015 dan 2014 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2015 Rasio PDN (Keseluruhan)
2.122.173 1,50%
Total Capital as of November 30, 2015 NOP Ratio (Aggregate)
Total Modal pada tanggal 30 November 2014 Rasio PDN (Keseluruhan)
2.058.916 7,75%
Total Capital as of November 30, 2014 NOP Ratio (Aggregate)
28. MANAJEMEN MODAL
28. CAPITAL MANAGEMENT The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal
183
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
72
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
ratio and safety provided by a sound capital position.
Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.
Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II framework in respect with regulatory capital following the Basel II implementation road map in Indonesia led by the Bank Indonesia.
Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:
Bank’s implementation on market risk, credit risk and operational risk in capital is as follows:
a.
a.
Risiko pasar
Starting November 2007, the Bank had adopted standardized approach for market risk management according to Bank Indonesia dated Regulation No. 9/13/PBI/2007 November 1, 2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
Sejak November 2007, Bank sudah menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. b.
b.
Risiko kredit
184
Credit risk As a follow up to the implementation of Pillar 1 of Basel II, the Bank has implemented a credit risk measurement using the Standardized Approach in accordance with SE BI No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding the Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk by Using Standardized Approach.
Sebagai tindak lanjut penerapan Pilar 1 Basel II, Bank telah mengimplementasikan pengukuran risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach sesuai dengan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. c.
Market risk
c.
Risiko operasional
Operational risk
Bank telah melakukan perhitungan kebutuhan modal minimum dengan menggunakan Basic Indicator Approach untuk risiko operasional sesuai dengan SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional. Penggunaan Pendekatan Indikator Dasar (PID) dan Standardized Model untuk risiko pasar sesuai dengan SE BI No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012.
The Bank has been doing the calculation of minimum capital requirements using the Basic Indicator Approach for operational risk in accordance with SE BI No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding the calculation of risk weighted assets (RWA) for Operational Risk. The use of Basic Indicator Approach (BIA) and the Standardized Model for market risk are in accordance with SE BI No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 regarding the Guidelines for the Use of Standardized Method in the Calculation of Capital Adequacy Ratio on Market Risk for Commercial Banks, which was changed with SE BI No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
Pada tahun 2012 Bank Indonesia melakukan revisi atas peraturan tersebut dan mengeluarkan Surat Edaran No. 14/37/DPNP tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
In 2012, Bank Indonesia revised such regulation and issued circular letter No. 14/37/DPNP regarding Capital Adequancy Ratio with Risk Profile and Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
73
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) c.
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) c.
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua tingkatan:
Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers:
1.
Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan kepentingan non-pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.
1. Tier 1 capital consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, and non-controlling interest after deduction for intangible assets and other regulatory adjustments relating to items that are included in equity but are treated differently for capital adequacy purposes.
2.
Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25%).
2. Tier 2 capital consist of qualifying subordinated loans and general allowance (maximum of 1.25%).
Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2015 and 2014, are as follows:
31 Desember/December 31 2015
2014
Dengan pembebanan risiko kredit: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit
Credit risk charges: 1.731.106 11.677.773
2.070.841 12.220.346
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
14,82%
16,95%
CAR - credit risk
Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit dan pasar
Credit and market risks charges: 1.731.106 13.015.374
2.070.841 12.453.951
13,30%
16,63%
Dengan pembebanan risiko kredit, pasar dan operasional
CAR - credit and market risks Credit, market and operational risks charges:
Total modal Tier I dan II Total Risiko-Aset Tertimbang
1.731.106 13.047.151
2.070.841 13.752.658
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional
13,27%
15,06%
CAR - credit, market and operational risks
8%
8%
Minimum CAR required based on Bank Indonesia regulation
KPMM minimum yang diwajibkan oleh peraturan Bank Indonesia
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements in 2015 and 2014.
Bank telah memenuhi seluruh ketentuan pembebanan modal yang diizinkan untuk tahun 2015 dan 2014.
185
Total Tier I and II capital Total Risk-Weighted Assets
74
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Rabobank International, Singapore Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pendapatan bunga/Interest income, Beban bunga/Interest expense
Rabobank International, Sydney
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Beban bunga/Interest expense
Rabobank International, Hong Kong Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Pendapatan bunga/Interest income, Beban umum dan administrasi/General and administrative expenses
Rabobank International Holding BV
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Stichting Rabobank Foundation
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Rabo Club
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense
Pemegang saham utama/Majority shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Pinjaman subordinasi/Subordinated loans, Liabilitas lainlain/Other liabilities, Beban bunga/Interest expense, Beban umum dan administrasi/General and administrative expenses, Komitmen dan kontinjensi/Commitments and contingencies
Rabobank International, Utrecht Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable,Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas derivatif/Derivative payable, Pendapatan bunga/Interest income, Beban bunga/Interest expense
Rabobank International, New York Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks
Manajemen kunci/Key management
Kredit yang diberikan/Loans, Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Accrued interest receivables, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Pendapatan bunga/interest income, Beban bunga/Interest expense, Beban gaji dan imbalan kerja/Salaries and employee benefit
Pihak berelasi/ Related parties
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland)
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Directors and Executive Officers
In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which are entities under common control based on term agreed by both parties, as follows:
Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2015
2014
Aset Giro pada bank lain (Catatan 4c) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 5) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8h) Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 10) Total aset dari pihak-pihak berelasi Total aset
186
29.293
114.308
573.456 61 13.289
835.988 16.624
5
8
Assets Current accounts with other banks (Note 4c) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 5) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8h) Accrued interest receivables (Note 10)
616.104
966.928
Total assets with related parties
15.292.213
16.082.686
Total assets
75
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The percentages of asset balances with related parties compared to total assets are as follows:
Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2015 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2014
0,19%
0,71%
3,75% 0,0004% 0,087%
5,12% 0,10%
Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivatives receivable Loans
0,00003%
0,00005%
Accrued interest receivables
4,03%
6,01%
Total percentage of assets with related parties to total assets
Total persentase aset dari pihak-pihak berelasi terhadap total aset
31 Desember/December 31 2015 Liabilitas Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) Total liabilitas dari pihak-pihak berelasi Total liabilitas
2014 32.167 7.735 326 54.184 61.589 603.769
Liabilities Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note16) Derivatives payable (Note 7) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 19) Subordinated loans (Note 20)
814.026
759.770
Total liabilities with related parties
13.773.446
14.651.195
Total liabilities
53.771 8.935 697 43.078 69.989 637.556
The percentages of liability balances with related parties compared to total liabilities are as follows:
Persentase atas saldo liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2015 Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
2014
0,39% 0,06% 0,005% 0,31% 0,50% 4,63%
Total persentase liabilitas kepada pihak-pihak berelasi terhadap total liabilitas
0,22% 0,05% 0,0022% 0,37% 0,42% 4,12%
Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
5,19%
Total percentage of liabilities with related parties to total liabilities
5,91%
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga (Catatan 22) Beban bunga (Catatan 23) Beban gaji dan imbalan kerja (Catatan 24 dan 30) Beban umum dan administrasi (Catatan 25)
187
2014
9.910 18.674
4.905 16.189
4.654
7.929
43.773
38.672
76
Statement of profit or loss and other comprehensive income Interest income (Note 22) Interest expense (Note 23) Salaries and employee benefit (Note 24 and 30) General and administrative expenses (Note 25)
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
29. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The percentages of Statement of profit or loss and other comprehensive income accounts with related parties compared to respective totals are as follows:
Persentase atas saldo laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari pihak-pihak berelasi terhadap total masing-masing adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015 Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan imbalan kerja Beban umum dan administrasi
2014
0,71% 2,44% 1,23% 14,20%
0,36% 2,20% 2,55% 14,02%
Interest income Interest expenses Salaries and employee benefit General and administrative expenses
Beban umum dan administrasi yang dibebankan oleh pihak-pihak berelasi merupakan biaya atas jasa-jasa teknologi informasi yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan kontrak tertulis (Service Level Agreement).
General and administrative expenses incurred with related parties are expenses incurred as information technology services provided by the parent entity and other regional branches, which are determined based on Service Level Agreement.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 komitmen dan kontinjensi (Catatan 26) kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar Rp409.127 dan Rp389.874, yang terdiri dari fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan dan bank garansi yang diterbitkan.
As of December 31, 2015 and 2014, commitments and contingencies (Note 26) to related parties amounted to Rp409.127 and Rp389,874, respectively, which consist of unused loan facilities and bank guarantees issued.
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN
30. EMPLOYEE BENEFITS
Bank mempunyai suatu program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.
The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Ministry of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.
Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014, was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.
31 Desember/December 31 2015 Tingkat diskonto Hasil yang diharapkan dari aset DPLK Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Usia pensiun Metode penilaian aktuaria
188
2014
8,9% 8% 8,9% 8% 8% 7,5% TMI 2011 TMI 2011 55 tahun/years 55 tahun/years Projected Unit Credit Projected Unit Credit
77
Discount rate Expected return on DPLK Salary increase rate Mortality rate Retirement age Actuarial valuation method
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
30. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, oleh aktuaris independen PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya masing-masing tertanggal 24 Maret 2016 dan 25 Maret 2015.
The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2015 and 2014 by an independent actuary PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 24, 2016 and March 25, 2015, respectively.
a.
a.
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan:
The changes during the year of the net liability recognized in the statement of financial position:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali/ As restated)
2015 Liabilitas bersih pada awal tahun (Pendapatan) biaya selama tahun berjalan Total yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Pembayaran manfaat Liabilitas bersih pada akhir tahun (Catatan 19)
b.
61.175
57.130
(11.895)
10.406
(6.432) (4.989)
2.445 (8.806)
37.859
61.175
b.
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
Net liability at beginning of year (Income) expense recognized during the year Total amount recognized in other comprehensive income Benefits paid Net liability at end of year (Note 19)
Employee benefit expense recognized in the Statement of profit or loss and other comprehensive income:
31 Desember/December 31 2014 (Disajikan kembali/ As restated)
2015 Biaya jasa kini Biaya Bunga Biaya jasa masa lalu karena kurtailmen Pengukuran kembali pada imbalan kerja karyawan jangka panjang lainnya Kerugian jasa masa lalu karena perubahan rencana Saldo akhir
189
7.894 4.894
7.852 4.856
(24.504)
-
(179)
310
(11.895)
78
(2.612) 10.406
Current service cost Interest cost Past service cost due to curtailment Remeasurement of other long term employee benefit Past service cost due to plan amendment Ending balance
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) c.
30. EMPLOYEE BENEFITS (continued) c. Movement in the present value of obligation for employee benefits for the years ended December 31, 2015 and 2014, are as follows :
Mutasi atas nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 (Disajikan kembali/ As restated)
2015 Nilai kini liabilitas imbalan kerja awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa masa lalu Pembayaran manfaat Kurtailmen Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Saldo akhir
d.
61.175 7.894 4.894 (4.989) (24.504)
57.130 7.852 4.856 (2.613) (8.806) -
(6.611)
2.756
Present value of obligation for employee benefit, beginning of the year Current service cost Interest cost Past Service Cost Benefit payment Curtailment Remeasurement of employee benefits liability
37.859
61.175
Ending balance
d. The movement in the balance of remeasurement charged to other comprehensive income, gross deferred tax:
Mutasi kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, bruto pajak tangguhan:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2014 (Disajikan kembali/ As restated)
2015 Saldo awal, 1 Januari Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Saldo akhir
(5.975)
(8.420)
(6.432)
2.445
(12.407)
(5.975)
Beginning balance, 1 January Remeasurement of employee benefits liability Ending balance
The maturity profile analysis of the employee benefits payments as of December 31, 2015: (unaudited)
Analisa profil jatuh tempo pembayaran imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015: (tidak diaudit) 31 Desember/ December 31, 2015 1 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
5.989 18.132 264.487
Within one year 2 - 5 years More than 5 years
288.608
The weighted average duration of the present value of employee benefits obligation at the end of reporting period is 9.9 years.
Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan diakhir periode pelaporan adalah 9,9 tahun.
190
79
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) e.
30. EMPLOYEE BENEFITS (continued) e. The table belows shows the sensitivity analysis of the present value of employee benefit obligation and current service cost in the assumed changes in the discount rate:
Tabel berikut menunjukan analisa sensitivitas nilai kini kewajiban dan biaya jasa kini diasumsikan terdapat perubahan atas tingkat diskonto:
Pengaruh terhadap nilai kini kewajiban/ Impact to present value of employee benefit obligation
Perubahan persentase/ Percentage change 2015
+1% -1%
(34.283) 42.073
2015
2014
+1% -1%
(3.925) 4.382
2014
31. MANAJEMEN RISIKO
191
31. RISK MANAGEMENT
Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portofolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.
The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank identifies, measures and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address those risks.
Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko strategis.
Bank manages different types of risks such as credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, operational risk, legal risks, compliance risk and strategic risk.
Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.
Bank focuses all risk types through appropriate committees, which have relevant members, authorities and proper minutes taking.
Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite dan rapat, yaitu: 1. Komite Kredit 2. Komite Manajemen Risiko 3. Asset and Liability Committee (ALCO) 4. Komite KYC 5. Rapat Direktur
In Directors level, there are several committees and meeting, i.e.: 1. Credit Committee 2. Risk Management Committee 3. Asset and Liability Committee (ALCO) 4. KYC Committee 5. Board of Directors meetings
Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite yang dimiliki Bank adalah: 1. Komite Audit dan Kepatuhan 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi 4. Rapat Dewan Komisaris
Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank has several committees, i.e.: 1. Audit and Compliance Committee 2. Risk Monitoring Committee 3. Remuneration Committee 4. Board of Commissioners meetings
Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk Management Policy and Charter.
These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Policy and Charter.
80
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah membahas isu risiko operasional, hukum, sumber daya manusia, produk baru, perubahan proses dan transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi, audit, teknologi informasi, security dan business continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan prosedur dan isu terkait lainnya.
Agenda of the Risk Management Committee is to discuss issues in operational risk, legal, human resources, new product, complex transaction and process changes, compliance, regulation, audit, information technology, security and business continuity plan, customer complaint, policy and procedure and other risk-related issues.
Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali dalam setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.
The Risk Management Committee reports four times a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.
Profil risiko
Risk profile
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk), termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the quality of risk management application for each type of risks. Risk Assessment Profile of the Bank has been carried out in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/ DPNP dated October 25, 2011.
Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment ini, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi 31 Desember 2015 memiliki predikat risiko Bank secara keseluruhan pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.
In accordance with Bank Indonesia regulation regarding the implementation of risk management, the Bank prepares quarterly risk profile report based on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 31, 2015 provided the Bank’s overall risk profile is at low to moderate composite risk level.
Risiko kredit
Credit risk risiko kredit sebagai jika tidak dimitigasi atau menimbulkan kerugian baik pada masa kini atau
For the Bank, credit risk is defined as the counterparty risk, which if not mitigated or controlled, would pose financial losses to the Bank, either present or contingent.
Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk menghasilkan rating (serta Probability of Default, Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio laba terhadap modal yang disesuaikan dengan risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk keperluan pengambilan keputusan.
In order to mitigate credit risk, the Bank has written credit policies and guidelines which specify the process and procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision and credit restructuring (the latter if so required i.e. mostly for non-performing loans accounts). Through these credit policies and guidelines, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. Most credit decisions are made by Credit Committees through assessment of qualitative and quantitative factors. For corporate debtors, the Bank implements a Credit Risk Analysis tool to generate rating (as well as Probability of Default, Loss Given Default and Expected Losses) and corresponding Risk-adjusted Return on Capital for decision making.
Bank mendefinisikan counterparty risk, yang dikendalikan, akan keuangan kepada Bank, masa depan.
192
31. RISK MANAGEMENT (continued)
81
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
193
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit, Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya secara tahunan) untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah disetujui akan didistribusikan kepada semua staf melalui intranet.
The credit policy is reviewed and approved by the Credit Policy Committee, the Directors and the Commissioners on a regular basis and is amended and updated as needed (normally on annual basis) to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations. Approved policy will be shared to all staff through intranet.
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai dengan penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.
Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hatihati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari beberapa debitur yang dikarenakan penurunan ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain. Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah rekening diturunkan ke peringkat sub-standar ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening tersebut dipindahkan ke unit Special Asset Management, yang mengkhususkan diri dalam menangani kredit bermasalah untuk memaksimalkan perolehan kembali atau meminimalkan kerugian bagi Bank.
While utmost care is given to manage credit risk, sometimes it is unavoidable for Bank to encounter payment default from some of its borrowers due to economic downturn or business disruptions or other reasons. If so, such loans could be downgraded following the Central Bank or internal rating policy. If and when the account is downgraded to sub-standard or lower, the management of the account is transferred to the Special Asset Management unit, which specializes in handling non-performing loans to maximize recovery or minimize losses for the Bank.
a. Risiko kredit maksimum
a. Maximum credit risk
Analisis maksimum eksposur risiko kredit mempertimbangkan dampak keuangan agunan dan peningkatan kredit lainnya:
An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement:
Nilai tercatat aset keuangan Bank dari selain kredit yang diberikan merupakan eksposur maksimum risiko kredit.
The carrying value of the Bank’s financial assets other than loans represents the maximum exposure to credit risk.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan (misalnya aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan, mesin dan lain-lain). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa depan untuk tujuan penurunan jika kredit yang diberikan bersifat collateral dependent dan penyitaan agunan kemungkinan besar terjadi berdasarkan perjanjian. Oleh karena itu, nilai tercatat kredit yang diberikan tidak mewakili maksimum eksposur risiko kredit.
Loans are secured by collateral (e.g. fixed assets, receivables, vehicles, inventories, machineries and et cetera). The Bank uses the fair value of collateral as a basis of future cash flows for impairment purposes if loans are collateral dependent and foreclosure of collateral is most likely to occur based on the agreement. Hence, the carrying value of loans does not represent maximum exposure to credit risk.
82
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
a. Risiko kredit maksimum (lanjutan)
a. Maximum credit risk (continued)
Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit yang diberikan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah.
For guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of assets on the statements of financial position and administrative accounts items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:
31 Desember/December 31 2015 Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.236.658 114.495
1.280.109 285.141
1.673.344 616.269 6.742 11.694.101 166.711
1.125.948 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
72.324 8.709
97.349 5.346
Accrued interest receivables Other assets
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
15.589.353
15.708.052
Total Allowance for impairment losses
Total nilai tercatat
14.721.239
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letters of credit (L/C) dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total
194
2014
(868.114)
(180.468) 15.527.584
Total carrying value
Administrative accounts 4.131.437
4.362.686
34.590 301.307
31.275 404.783
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit (L/C) and domestic letter of credit (L/C) Bank guarantees issued
4.467.334
4.798.744
Total
83
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit
b. Concentration of credit risk The following tables provide details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2015 and 2014:
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 31 Desember/December 31, 2015
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total
1.236.658
-
-
-
-
114.495
-
-
-
-
114.495
2.664.578 -
1.046.088 -
240.691 -
93.472 -
1.673.344 616.269 6.742 11.694.101 166.711
72.324 8.709
-
-
-
-
72.324 8.709
Accrued interest receivables Other assets
11.544.524
2.664.578
1.046.088
240.691
93.472
15.589.353
Total
(868.114)
Neto
Total
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
1.673.344 616.269 6.742 7.649.272 166.711
Cadangan kerugian penurunan nilai
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
1.236.658
14.721.239
Allowance for impairment losses Net Administrative accounts
2.996.739
627.135
429.175
64.972
13.416
4.131.437
Unused loans facilities
34.590
-
-
-
-
34.590
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C
257.912
28.660
13.335
1.400
-
301.307
Bank guarantees issued
3.289.241
655.795
442.510
66.372
13.416
4.467.334
Total
31 Desember/December 31, 2014
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total
Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total
Statement of financial position
285.141
-
-
-
-
285.141
1.125.948 1.086.672 21.095 7.664.088 91.005
2.596.738 2.443
1.107.541 -
195.764 -
148.813 -
1.125.948 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
66.961 5.341
18.861 1
8.512 -
1.691 3
1.324 1
97.349 5.346
Accrued interest receivables Other assets
11.626.360
2.618.043
1.116.053
197.458
150.138
15.708.052
Total
1.280.109
-
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
1.280.109
(180.468)
Neto
195
-
15.527.584
84
Allowance for impairment losses Net
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) The following tables provide details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2015 and 2014: (continued)
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan) 31 Desember/December 31, 2014 Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Jabotabek
Rekening administratif Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Total
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Total
Administrative accounts 3.270.212
682.383
354.110
35.632
20.349
4.362.686
Unused loans facilities
31.275
-
-
-
-
31.275
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C
335.926
49.519
18.938
400
-
404.783
Bank guarantees issued
3.637.413
731.902
373.048
36.032
20.349
4.798.744
Total
The following table presents the concentration of credit risk by type of debtors as of December 31, 2015 and 2014:
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember/December 31, 2015 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates
196
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi Total
Bank/ Banks
Ritel/Retail
-
1.236.658
114.495
44.858 2 3.595.170 166.711
1.099.888 571.411 3.482
573.456 3.258
22.528 1.886.651
239 -
-
5.715.920
2.911.678
691.209
85
Total 1.236.658 114.495
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
1.673.344 616.269 6.742 10.825.987 166.711
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans - net Acceptances receivable
49.557 8.709 2.580.683
72.324 8.709 4.467.334
Accrued interest receivable Other assets Commitments and contingencies
9.869.766
19.188.573
Total
-
7.230.817
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) The following table presents the concentration of credit risk by type of debtors as of December 31, 2015 and 2014: (continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih harus dibayar Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi Total
Bank/ Banks
Total
-
1.280.109 -
285.141
-
1.280.109 285.141
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
4.216 3.646.130 93.448
249.960 1.086.672 4.850 -
875.988 12.029 -
7.886.346 -
1.125.948 1.086.672 21.095 11.532.476 93.448
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans - net Acceptances receivable
30.529 1.414.922
42 -
238.122
66.778 5.346 3.145.700
97.349 5.346 4.798.744
Accrued interest receivable Other assets Commitments and contingencies
5.189.245
2.621.633
1.411.280
11.104.170
20.326.328
Total
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya
c. Collaterals and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang dan piutang.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories and receivables.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
d. Kualitas aset keuangan
197
Ritel/Retail
d. Quality of financial assets
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada catatancatatan atas laporan keuangan.
The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in the notes to the financial statements.
Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan peringkat risiko yang akurat dan konsisten untuk seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi manajemen risiko yang terfokus pada risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat
It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates the risk management to focus on the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide main inputs for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and 86
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
d. Kualitas aset keuangan (lanjutan)
d. Quality of financial assets (continued) updated regularly.
Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut dinilai dan diperbaharui secara berkala. e. Evaluasi penurunan nilai
e. Impairment assessment
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan debitur atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area, sebagai berikut:
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas, as follows:
(i)
(i)
Evaluasi penurunan nilai secara individual
The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtor’s business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty arises, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows. Allowances for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances that require earlier careful attention.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Halhal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih awal. (ii)
(ii) Collectively assessed allowances
Evaluasi penurunan nilai secara kolektif
Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2k.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2k.
198
Individually assessed allowances
87
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued)
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2015 and 2014:
Kredit yang diberikan
Loans 31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired
Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
2.381.499 6.023.053 141.689 37.437
75.249 508.492 8.159 -
162.209 10.368 100
2.456.748 6.693.754 160.216 37.537
8.583.678
591.900
172.677
9.348.255
1.161.082 965.223 150
177.902 41.489 -
-
1.338.984 1.006.712 150
2.126.455
219.391
-
2.345.846
10.710.133
811.291
172.677
11.694.101
(25.849) 10.684.284
(774.275) 37.016
(67.990 ) 104.687
(868.114) 10.825.987
Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses Net
31 Desember/December 31, 2014 Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan
Mata uang asing Korporasi Komersial Konsumsi Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
199
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
2.195.898 6.544.063 133.858 51.072
13.177 214.203 -
143.948 16.053 424
2.209.075 6.902.214 149.911 51.496
8.924.891
227.380
160.425
9.312.696
1.441.887 931.789 182
21.934 -
4.456 -
1.463.821 936.245 182
2.373.858
21.934
4.456
2.400.248
11.298.749
249.314
164.881
11.712.944
(27.151) 11.271.598
(66.388)
(86.929 )
182.926
77.952
88
(180.468) 11.532.476
Rupiah Corporate Commercial Consumer Employee
Foreign currencies Corporate Commercial Consumer Total Allowance for impairment losses Net
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) The table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment losses):
Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai):
31 Desember/December 31, 2015
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired
6.742
-
-
-
6.742
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
571.411
-
-
-
571.411
Available-for-sale Marketable securities
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Tingkat tinggi/ High grade Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga - wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Komersial Korporasi Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total
1.236.658 114.495
-
-
-
1.236.658 114.495
1.673.344 44.858 166.711
-
-
-
1.673.344 44.858 166.711
37.437
6.825.453 3.542.581 127.856 -
162.823 13.983 -
712.190 253.151 18.527 100
7.700.466 3.795.732 160.366 37.537
57 8.709
68.124 -
4.143 -
-
72.324 8.709
3.860.422
10.564.014
180.949
983.968
15.589.353
Cadangan kerugian penurunan nilai
(868.114)
Neto
Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities - export bills Acceptances receivable Loans Commercial Corporate Consumer Employee Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses
14.721.239
Net
31 Desember/December 31, 2014 (disajikan kembali/ as restated)
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not impaired
21.095
-
-
-
21.095
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
1.086.672
-
-
-
1.086.672
Available-for-sale Marketable securities
1.280.109 285.141
-
-
-
1.125.948 93.448
-
-
-
50.202
3.626.189 7.215.888 123.653 -
11.596 259.964 10.387 870
35.111 362.607 16.053 424
36 5.346
94.449 -
2.864 -
-
97.349 5.346
3.947.997
11.060.179
285.681
414.195
15.708.052
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Tingkat tinggi/ High grade Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai
Total
Loans and receivables 1.280.109Current accounts with Bank Indonesia 285.141 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 1.125.948 and other banks 93.448 Acceptances receivable Loans 3.672.896 Corporate 7.838.459 Commercial 150.093 Consumer 51.496 Employee
(180.468)
Neto
200
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses
15.527.584
89
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
201
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued)
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:
The credit quality are defined as follows:
Tingkat tinggi
High grade
a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah dan transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with government institution and transaction with reputable banks with low probability of default for its liabilities.
b) Kredit yang diberikan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik dan tidak pernah menunggak sepanjang jangka waktu kredit, debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi, memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka, memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
b) Loans and accrued interests receivables are receivables from borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due during the term of the loan, borrowers with high degree of stability and diversity, has access to raise substantial amounts of funds through public market at any time, very strong debt service capacity and has conservative statement of financial position ratios.
c) Surat-surat berharga yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah, surat berharga dan obligasi yang termasuk dalam investment grade dengan rating minimal BBB(Pefindo) atau Baa3 (Moody’s).
c) Marketable securities are Sovereign securities, investment grade securities and bonds with a rating of at least BBB- (Pefindo) or Baa3 (Moody’s).
Tingkat standar
Standard grade
a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.
b) Kredit yang diberikan dan pendapatan bunga yang masih akan diterima yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih, akses terbatas ke pasar modal atau ke pasar keuangan lainnya, tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil, memiliki kemampuan membayar yang cukup.
b) Loans and accrued interests receivables are receivables from borrowers who have an average track record of loan repayment and whose account did not turn past due for 90 days and over, smaller corporations with limited access to public capital markets or to alternative financial market, volatility of earnings and overall performance, debt service capacity is adequate.
c) Surat-surat berharga dengan rating antara idBB+ sampai dengan idB (Pefindo) atau Ba1 sampai dengan B2 (Moody’s).
c) Marketable securities with a rating between idBB+ to idB (Pefindo) or Ba1 to B2 (Moody’s).
90
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) An aging analysis of loans that are “past due but not impaired” as of December 31, 2015 and 2014 are:
Analisa umur kredit yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah:
31 Desember/December 31, 2015 Korporasi/ Corporate 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Komersial/ Commercial -
Konsumer/ Consumer
Karyawan/ Employee
Total
41.888 25.789 95.146
9 13.974
-
41.897 25.789 109.120
162.823
13.983
-
176.806
1 - 30 days 31 - 60 days 61 -90 days
31 Desember/December 31, 2014 Korporasi/ Corporate 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
202
Komersial/ Commercial
Konsumer/ Consumer
Karyawan/ Employee
Total
11.596
191.514 57.945 10.505
5.968 2.089 2.330
868 2
198.350 60.034 24.433
11.596
259.964
10.387
870
282.817
1 - 30 days 31 - 60 days 61 -90 days
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko berkurangnya pendapatan di masa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan dapat berubah sebagai akibat perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk kewajiban yang mencegah kemungkinan berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit, kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara tahunan.
Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments. The Bank reviews market risk limits, policy and procedure on annual basis.
Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The asset and liability management process begins with assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate and other macro economic factors. Liquidity risk, foreign currency risk and interest rate risk are reported to the Chief Risk Officer on a daily basis. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk.
91
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
203
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a. Interest rate risk
Risiko suku bunga Simpanan merupakan liabilitas yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Risiko Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit melalui pengukuran delta.
The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Risk Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements through delta measurement.
Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, suku bunga adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, tanggal jatuh tempo, serta besarnya nilai simpanan tersebut.
The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.
Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Asset and Liability Committee (ALCO). Tingkat cost of funds terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.
The Bank determines the interest rates for lending products using cost of funds rate plus risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Asset and Liability Committee (ALCO). The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.
Premi risiko yang diterapkan pada suatu pinjaman tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.
The risk premium applied to a particular loan depends on several factors, including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the intended use of the loan.
Sensitivitas risiko pasar suku bunga
Sensitivity of market risk in interest rate
Sensitivitas risiko suku bunga pada trading book yang dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko suku bunga (umum dan spesifik).
Sensitivity of interest rate risk in trading book is calculated using the Bank’s excess capital ratio against interest rate risk (general and specific).
Sensitivitas risiko suku bunga pada banking book menggunakan pendekatan IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings dengan melihat gap ratio yang dihasilkan secara agregat.
Sensitivity of interest rate risk in banking book using IRRBB approach (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings though gap ratio in aggregate.
92
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan)
Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB calculation in 2015 and 2014, are as follows:
Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing
Tipe mata uang Rupiah Mata uang asing
Periode akhir bulan Desember 2015/ (tidak diaudit) End of December 2015 period (unaudited) Eksposur risiko suku bunga/ Interest rate risk exposure Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku bunga 100 bps Penurunan suku bunga 100 bps (paralel shift)/ (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 Decreasing interest rates 100 bps (paralel shift) bps (paralel shift) (39.393) 587
39.393 (587)
Periode akhir bulan Desember 2014/ (tidak diaudit) End of December 2014 period (unaudited) Eksposur risiko suku bunga/ Interest rate risk exposure Peningkatan/penurunan dalam perspektif earnings/ Increasing/decreasing in perspective earnings Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga 100 bps (paralel shift)/ 100 bps (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 Decreasing interest rates100 bps (paralel shift) bps (paralel shift) (28.624) (7.668)
28.624 7.668
Type of currencies Rupiah Foreign currencies
Type of currencies Rupiah Foreign currencies
Assets-liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank has higher sensitivity on liability portofolio sensitive because its interest-earning assets have a longer duration and repriced less frequently than interest-bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities repriced. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.
Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolio liabilitas karena aset berbunga memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan dengan liabilitas berbunga. Artinya, dengan kondisi suku bunga yang cenderung meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil akibat adanya repricing dalam liabilitas. Meskipun demikian, pengaruhnya secara aktual bergantung pada banyak faktor, termasuk apakah terjadi pembayaran kembali yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antar mata uang.
204
Interest rate risk (continued)
93
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
a.
a.
Risiko suku bunga (lanjutan) Tabel berikut ini menyajikan portofolio banking book pada nilai tercatatnya (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai), yang dikategorikan berdasarkan suku bunga mengambang dan suku bunga tetap:
Interest rate risk (continued) The table below summarizes the banking book portfolios at their carrying amounts (before allowance for impairment losses), categorized by floating and fixed rate:
31 Desember/December 31, 2015
_
Suku bunga mengambang/ Floating rate
Nilai tercatat/ Carrying ≤ 3 bulan/ amount months Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Neto
1.673.344
> 3 - 12 bulan/ months
-
Suku bunga tetap/Fixed rate
>1-2 tahun/ years
-
> 2 tahun/ years
-
> 3 - 12 bulan/ months
≤ 3 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
________________
> 2 tahun/ years
-
1.673.344
-
-
3.981 9
40.877 223
616
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities 502 Loans
41.100
616
502
616.269 11.694.101
571.411 3.244.391
4.838.850
1.041.608 2.567.902
13.983.714
3.815.802
4.838.850
1.041.608 2.567.902
1.677.334
-
11.338.414
3.259.511
-
-
-
7.792.239
285.364
1.300
-
1.092.456 167.630 637.556
684.196 -
-
-
-
364.560 -
43.700 -
-
167.630 637.556
13.236.056
3.943.707
-
-
-
8.156.799
329.064
1.300
805.186
747.658
(127.905)
4.838.850
1.041.608 2.567.902
(6.479.465)
(287.964)
(684)
(804.684)
Deposits from customers Deposits from other banks Fund borrowings Subordinated loan
Net
31 Desember/December 31, 2014
_
Suku bunga mengambang/ Floating rate
Nilai tercatat/ Carrying ≤ 3 bulan/ amount months Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Neto
b.
> 3 - 12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
Suku bunga tetap/Fixed rate > 2 tahun/ years
>1-2 tahun/ years
________________
> 2 tahun/ years
1.125.948
-
-
-
-
1.125.948
-
-
1.086.672 11.712.944
1.803.861
5.383.548
1.109.153
3.399.737
845.290 1.565
241.382 524
1.512
Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities 13.044 Loans
13.925.564
1.803.861
5.383.548
1.109.153
3.399.737
1.972.803
241.906
1.512
13.044
13.240.078
3.527.426
-
-
-
8.945.149
654.428
113.075
-
173.337 215.245 603.769
42.410 -
-
-
-
112.242 -
18.685 -
-
215.245 603.769
14.232.429
3.569.836
-
-
-
(306.865) (1.765.975) 5.383.548
1.109.153
3.399.737
9.057.391
673.113
113.075
819.014
(7.084.588)
(431.207)
(111.563)
(805.970)
b.
Risiko perdagangan
Deposits from customers Deposits from other banks Fund borrowings Subordinated loan
Net
Trading risk In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces value at risk reports for all financial products traded by the Bank daily, weekly and monthly basis. The value at risk (unaudited) reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange rates and other volatilities which could affect values of financial
Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk (tidak diaudit) dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata
205
≤ 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
94
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
b.
b.
Risiko perdagangan (lanjutan)
instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a monthly basis.
uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang mungkin timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulanan. c.
c.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury department, which is required to follow the policies and procedures set by the Risk Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank's net open position in all foreign currencies complies with BI requirement, which does not exceed 20% of Tier I and Tier II Capital. As of December 31, 2015, the ratio of net open position (aggreggate) was 1,84% (2014: 7.71%) of the total Tier I and Tier II capital (unaudited).
Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada departemen Treasury, dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Risiko Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 1,84% (2014: 7,71%) dari total modal Tier I dan Tier II (tidak diaudit).
206
Trading risk (continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.
Liquidity risk arises in the funding of lending activities, repayment of deposits and management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increase in the cost of funding for the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.
Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari segi permintaan kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Treasury Rabo Group (TRG).
The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Rabo Group (TRG).
95
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) dan
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual
The tables below show an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2015 and 2014, based on remaining contractual maturity:
Analisis perbedaan jatuh liabilitas keuangan (lanjutan)
tempo
aset
31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Total Assets Cash Current accounts with Bank 1.236.658 Indonesia 114.495 Current accounts with other banks Placements with Bank 1.673.344 616.269 Marketable securities 6.742 Derivatives receivable Assets 11.694.101 Loans 166.711 Acceptances receivable
105.472
-
-
-
-
-
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Aset Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.236.658 114.495
-
-
-
-
-
1.673.344 3.981 3.260
571.411 3.482
40.877 -
-
-
-
2.136.053 24.400
1.108.347 39.453
4.839.073 102.858
2.974.610 -
636.018 -
-
72.324 8.709
-
-
-
-
-
72.324 8.709
Total
5.378.696
1.722.693
4.982.808
2.974.610
636.018
-
15.694.825
Cadangan kerugian penurunan nilai
(868.114)
Neto Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Total Aset (liabilitas) - neto
105.472
110.503 8.373.781 895.246 6.365 24.400 144.262 -
2.677.969 153.509 39.453 -
9.554.557
2.870.931
(4.175.861)
(1.148.238)
285.363 43.701 102.858 -
Accrued interest receivables Other assets Total Allowance for impairment losses
14.826.711
Net Liabilities Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
1.301 167.630 86.156
551.400
-
110.503 11.338.414 1.092.456 6.365 166.711 167.630 144.262 637.556
431.922
255.087
551.400
-
13.663.897
Total
4.550.886
2.719.523
84.618
-
2.030.928
Net assets (liabilities)
31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Total
165.203
-
-
-
-
-
165.203
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
1.280.109 285.141
-
-
-
-
-
1.280.109 285.141
1.125.948 299.797 15.254 792.669 36.436
545.493 3.558 1.012.757 46.883
241.382 2.283 5.384.072 10.129
4.002.014 -
521.432 -
-
1.125.948 1.086.672 21.095 11.712.944 93.448
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
97.349 5.346
-
-
-
-
-
97.349 5.346
Accrued interest receivables Other assets
Total
4.103.252
1.608.691
5.637.866
4.002.014
521.432
-
15.873.255
Cadangan kerugian penurunan nilai
(180.468)
Neto
15.692.787
Net
Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Liabilitas
207
Total Allowance for impairment losses
Liabilities
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
49.336 10.026.123 147.952 6.212 36.436 106.453 -
2.446.452 6.700 46.883 -
Total
10.372.512
2.500.035
Aset (liabilitas) - neto
(6.269.260)
(891.344)
654.428 18.685 308 10.129 -
113.075 215.245 108.369
495.400
-
49.336 13.240.078 173.337 6.520 93.448 215.245 106.453 603.769
683.550
436.689
495.400
-
14.488.186
Total
4.954.316
3.565.325
26.032
-
1.204.601
Net assets (liabilities)
96
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit).
The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited).
31 Desember/December 31, 2015
Total
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
> 3 - 12 bulan/ > 3 - 12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
110.503 11.401.333 1.098.632 6.365 166.711 169.777 144.262 736.904
3.259.512 684.197 -
110.503 5.113.203 211.990 6.365 24.400 144.262 -
2.728.293 155.920 39.453 -
298.885 46.525 102.858 -
1.440 169.777 87.299
649.605
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Total
13.834.487
3.943.709
5.610.723
2.923.666
448.268
258.516
649.605
Total
31 Desember/December 31, 2014
Total
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
> 3 - 12 bulan/ > 3 - 12 months
>1-5 tahun/ >1-5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
LIABILITAS
208
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
49.336 13.317.265 174.841 6.520 93.448 218.961 106.453 706.861
3.527.426 42.410 -
49.336 6.518.847 105.952 6.212 36.436 106.453 -
2.466.850 6.791 46.883 -
679.635 19.688 308 10.129 -
124.507 218.961 110.532
596.329
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Total
14.673.685
3.569.836
6.823.236
2.520.524
709.760
454.000
596.329
Total
Risiko operasional
Operational risk
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems and/or from external events which affect the Bank’s operations.
Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko peristiwa dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.
As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can be generally classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from non-economic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud and man-made or natural disasters.
97
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
209
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank dan prosedur secara menyeluruh pada setiap departemen.
ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.
Risiko operasional utama yang mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Risk and Control SelfAssessment (RCSA) untuk semua lini bisnis internasional, termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan.
The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Risk and Control SelfAssessment (RCSA) of all global business lines, including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year.
Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dashboard dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.
The resulting Key Risk Indicators (“KRI”) dashboard and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.
Seluruh KRI dan insiden ataupun kerugian operasional yang signifikan dilaporkan dan dicatat di dalam Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Bank. Di dalam sistem ini, semua pemilik kontrol akan memperbarui data terkait KRI secara rutin setiap bulannya.
All of the KRI and signfiicant operational incidents/ losses are reported and registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of the Bank. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRI on a monthly basis.
Kebijakan dan prosedur operasional yang ada merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka kerja risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.
The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulatory requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.
Bank juga telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menggunakan perhitungan berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) sebesar 15%.
The Bank also comply with Bank Indonesia Regulation regarding the Capital Adequacy Ratio which the Bank is implementing Basic Indicator Approach for 15%.
Bank memantau dan mengelola risiko operasionalnya agar kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku maupun yang akan diberlakukan.
The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated Bank Indonesia regulatory requirements.
Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP) dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up yang digunakan pada saat pengujian BCP.
Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least tested once a year. The bank has an off-site back up location and this off-site is being used when the BCP is tested.
98
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
210
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko hukum
Legal risk
Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.
The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting with external legal advisors, if necessary.
Risiko reputasi
Reputational risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.
Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko.
A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic report of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan operasional Bank.
Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authorized institutions, which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.
Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Departemen Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. Compliance Department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.
Risiko strategis
Strategic risk
Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis.
Strategic risk is the risk due to inaccurate decision-making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat.
This risk also includes the ability of the Bank in developing the competitiveness and creating competitive advantages facing increasingly tougher competition. 99
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
31. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko strategis (lanjutan)
Strategic risk (continued)
Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan.
Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan), which is determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan: 31 Desember/ December 31, 2015 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
31 Desember/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Aset keuangan: Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif
Financial assets: 6.742
6.742
21.095
21.095
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
616.269
616.269
1.086.672
1.086.672
Available for sale Marketable securities
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas
105.472
105.472
165.203
165.203
1.236.658 114.495
1.236.658 114.495
1.280.109 285.141
1.280.109 285.141
1.673.344 10.825.987 166.711
1.673.344 10.825.987*) 166.711
1.125.948 11.532.476 93.448
1.125.948 11.532.476*) 93.448
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
72.324 8.709
72.324 8.709
97.349 5.346
97.349 5.346
14.826.711
14.826.711
15.692.787
15.692.787
Liabilitas keuangan: Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
211
Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans - net Acceptances receivable Accrued interest receivables Other Assets
Financial liabilities: 6.365
6.365
6.520
6.520
110.503 11.338.414 1.092.456 166.711 167.630 144.262 637.556
110.503 11.338.414*) 1.092.456 166.711 167.630 144.262 637.556
49.336 13.240.078 173.337 93.448 215.245 106.453 603.769
49.336 13.240.078 *) 173.337 93.448 215.245 106.453 603.769
13.663.897
13.663.897
14.488.186
14.488.186
Fair value through profit or loss Derivatives payable Other financial liabilities Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Acceptances payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
*) Tidak diaudit
*) Unaudited
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai tercatat dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan aset lain-lain dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying value of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other assets with floating rate is a reasonable approximation of its fair value.
100
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying value of floating rate loans and shortterm fixed rate loans were the reasonable approximation of its fair values.
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, tagihan dan liabilitas akseptasi, simpanan dari nasabah, liabilitas lain-lain dan simpanan dari bank lain tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan dari nasabah tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu.
The estimated fair values of liabilities due immediately, acceptances receivable and payable, deposits from customers, other liabilities and deposits from other banks with no stated maturity, which include non-interest bearing deposits, are the amounts repayable on demand.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan tingkat suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of fixed interest bearing deposits from customers and deposits from other banks are based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate deposits from customers and deposits from other banks and other liabilities were the reasonable approximation of its fair values.
Nilai wajar agregat untuk pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi dengan tingkat bunga tetap didasarkan pada arus kas diskonto model yang menggunakan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa periode jatuh temponya. Untuk surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mendekati nilai tercatat nilai wajarnya.
The aggregate fair values for fund borrowings and subordinated loans with fixed interest rate are based on discounted cash flow model using current yield curve appropriate for the remaining term to maturity. For marketable securities issued and borrowings with floating interest rate the carrying value approximates its fair value.
Nilai wajar surat-surat berharga adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.
Fair value of marketable securities are based on quoted market price.
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Bank untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (i) Tingkat 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
The table below shows the financial instruments recognized at fair value based on the hierarchy used by the Bank in determining and disclosing the fair value of financial instruments: (i)
Level 1: quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. (ii) Level 2: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable.
(ii) Tingkat 2: teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
(iii) Level 3: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable.
(iii) Tingkat 3: teknik penilaian dimana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung.
212
101
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy:
31 Desember/December 31, 2015 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif
Financial assets
6.742
-
6.742
-
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
616.269
616.269
-
-
Available-for-sale Marketable securities
Pinjaman dan piutang Kredit yang diberikan
10.825.987
-
10.798.128
27.859
Loan and receivables Loans
11.448.998
616.269
10.804.870
27.859
Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif
Financial libilities
6.365
-
6.365
-
Fair value through profit or loss Derivatives payable
31 Desember/December 31, 2014 Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Tagihan derivatif
Financial assets
21.095
-
21.095
-
Fair value through profit or loss Derivatives receivable
Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga
1.086.672
1.086.672
-
-
Available-for-sale Marketable securities
Pinjaman dan piutang Kredit yang diberikan
11.532.476
-
11.349.550
182.926
Loan and receivables Loans
12.640.243
1.086.672
11.370.645
182.926
Liabilitas keuangan Nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas derivatif
213
Financial libilities
6.520
-
102
6.520
-
Fair value through profit or loss Derivatives payable
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MASALAH HUKUM
33. LEGAL MATTER 1.
1. Bank sedang terlibat dalam tuntutan hukum dalam kaitannya dengan salah satu debitur macet Bank. Debitur menggugat Bank untuk membatalkan perjanjian kredit (modal kerja) dan mengklaim kompensasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Oktober 2011. Pada tanggal 21 Mei 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan debitur, dengan hasil keputusan antara lain:
2.
214
The Bank is involved in lawsuits in relation to a defaulted debtor. The debtor sued the Bank to nullify the loan agreement (working capital) and claim compensation through the South Jakarta District Court dated October 12, 2011. On May 21, 2012, the South Jakarta District Court have partially granted the lawsuit from the plaintiff, with the decision such as:
a.
Mengabulkan gugatan debitur sebagian.
a. Partially granted the lawsuit.
b.
Bank mempunyai liabilitas untuk membayar ganti rugi materiil sebesar US$310.564 dan Rp1.591 kepada debitur.
b.
The Bank has liability to pay the material compensation amounting to US$310,564 and Rp1,591 to debtor.
c.
Bank mempunyai liabilitas untuk membayar ganti rugi immateril sebesar US$500.000 kepada debitur.
c.
The Bank has liability to pay immateril compensation amounting to US$500,000 to debtor.
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Bank mengajukan memori banding pada tanggal 2 Agustus 2012 kepada Pengadilan Tinggi DKI. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Tinggi DKI menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas putusan tersebut, Bank telah mengajukan banding kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tanggal 8 November 2013 Mahkamah Agung telah mengabulkan banding dari Bank. Bank saat ini sedang menunggu salinan putusan hasil banding dari Mahkamah Agung.
In relation with the decision of District Court of South Jakarta on August 2, 2012 the Bank has appealed to the High Court of DKI. On January 15, 2013, the High Court of DKI has strengthen the decision from the District Court of South Jakarta. In relation with the decision, the Bank has appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia. On November 8, 2013, Supreme Court has granted the appeal of the Bank. The Bank is now awaiting a copy of the decision on appeal from the Supreme Court.
Pada tahun 2014, Bank meminta debitur untuk membayar kewajibannya sebesar USD1.771.032,59, namun debitur hanya akan membayar USD100.000 sebagai pelunasan seluruh kewajibannya di Bank. Pada tanggal 13 Juni 2014, Bank menginformasikan penolakan pembayaran USD100.000 dari debitur, kemudian pada tanggal 17 Juli 2014, debitur menaikkan nilai pembayarannya menjadi USD200.000. Pertemuan pada tanggal 17 September 2014, Bank meminta kepada debitur untuk membayar USD1.000.000. Selanjutnya Bank dan debitur telah mencapai kesepakatan atas jumlah kewajiban yang akan dilunasi (settlement agreement).
In 2014, the Bank asked the debtor to pay his liabilities amounted to USD1,771,032.59 but the debtor bargained to pay USD100,000 to settle all his liabilities to the Bank. On June 13, 2014, the Bank rejected the USD100,000 payment offered by the debtor and then on July 17, 2014, the debtor increased the offered payment to USD200,000. In the meeting on September 17, 2014, the Bank asked the debtor to pay USD1,000,000. Subsequently, the Bank and the debtor have achieved an agreement over the liability amount that will be settled (settlement agreement).
2.
Dalam persidangan yang berbeda, Bank mengajukan permohonan pailit terhadap debitur tersebut serta penjamin debitur dan penjamin pribadi yang terlibat. Berdasarkan hasil keputusan tanggal 26 April 2012 Pengadilan Niaga Surabaya menolak permohonan pailit dari Bank. Bank juga telah mengajukan Memori Peninjauan kembali (PK) kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. 103
In a different proceeding, the Bank submitted a bankruptcy petition against this debtor and the related debtor guarantor and personal guarantors. Based on decision dated April 26, 2012, Surabaya Commercial Court has rejected the bankruptcy petition which submitted by Bank. The Bank also already filed an appeal memory to Supreme Court Indonesia. On November 12, 2012 Supreme
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. MASALAH HUKUM (lanjutan)
33. LEGAL MATTER (continued)
Atas permohonan Memori PK tersebut. Pada tanggal 12 November 2012 Mahkamah Agung menolak PK yang diajukan Bank.
Court rejected appeal from the Bank.
Pada tanggal 28 Februari 2013, Bank telah menerima putusan Mahkamah Agung yang tidak mendukung Bank.
On February 28, 2013, the Bank has received the decision from Supreme Court that did not rule in favor of the Bank.
Pada bulan Januari 2014, Bank mengajukan gugatan untuk mempailitkan penjamin debitur (tergugat). Berdasarkan keputusan dari Pengadilan Niaga tanggal 13 Januari 2014, tergugat dinyatakan pailit, tetapi tergugat mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Pada bulan Mei 2014, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan tergugat dan tergugat batal dinyatakan pailit.
In January 2014, the Bank submitted a bankruptcy petition against the debtor guarantor (defendant). Based on decision dated January 13, 2014, Commercial Court has granted the bankruptcy petition which submitted by the Bank, the debtor guarantor was announced bankrupt but the debtor guarantor appealed to the Supreme Court and in May 2014, the Supreme Court has granted the appeal of the debtor guarantor, the debtor guarantor was no longer insolvent.
Pada tanggal 26 Juni 2015, debitur sudah melakukan pembayaran biaya penyelesaian kepada Bank sebesar USD300.000 sebagaimana ditentukan dalam Settlement Agreement antara debitur dengan Bank tanggal 16 Juni 2015. Seluruh ketentuan dalam Settlement Agreement tersebut telah terpenuhi kecuali hanya tinggal menunggu Surat Penghentian Penyelidikan Perkara (SP3) atas laporan yang diajukan Bank pada Kepolisian Pasuruan, Jawa Timur.
On June 26, 2015, the debtor has paid the settlement payments to the Bank amounting by USD300,000 as determined in the Settlement Agreement between debtor and the Bank on June 16, 2015. All of the policies in the Settlement Agreement have been fulfilled except for the waiting of Surat Penghentian Penyelidikan Perkara (SP3) on the Bank’s report to Pasuruan Police Department, East Java.
Sehubungan dengan hal di atas, Bank telah mencadangkan provisi sebesar Rp9.100 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari akun “Liabilitas lain-lain” (Catatan 19) dalam laporan posisi keuangan.
In connection with the above, the Bank has provided a provision amounted to Rp9,100 for December 31, 2015 and 2014, are recorded as part of “Other liabilities” (Note 19) in the statement of financial position.
34. PENYAJIAN KEUANGAN
KEMBALI
ATAS
LAPORAN
34. RESTATEMENT STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
Laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali dari saldo yang sebelumnya telah disajikan sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (Catatan 30).
The statements of financial position as of December 31, 2014 and 1 January 2014/31 December 2013 and the statement of profit and loss and other comprehensive income for the year ended 31 December 2014 have been restated from the amounts previously reported due to the implementation of SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” (Note 30).
Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the restatement are as follows:
31 Desember/December 2014 Dilaporkan sebelumnya/ As Previously reported
Dilaporkan saat ini/ As Currently reported
Laporan posisi keuangan Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan – neto Liabilitas lain-lain Total liabilitas
215
Statement of financial position 10.754 258.888 14.661.808
104
16.661 235.263 14.651.195
Liabilities Deferred tax liabilities – net Other liabilities Total liabilities
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. PENYAJIAN KEMBALI KEUANGAN (lanjutan)
ATAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN
34. RESTATEMENT OF THE STATEMENTS (continued)
FINANCIAL
The details of the restatement are as follows: (continued)
Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2014 Dilaporkan sebelumnya/ As Previously reported
Dilaporkan saat ini/ As Currently reported
Ekuitas Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Total ekuitas
1.218 694.814 1.413.773
5.699 708.051 1.431.491
Equity Other comprehensive income Retained earnings Total equity
Total liabilitas dan ekuitas
16.075.581
16.082.686
Total liabilities and equity
1 Januari/January 2014 / 31 Desember/December 2013 Dilaporkan sebelumnya/ As Previously reported
Dilaporkan saat ini/ As Currently reported
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
Aset Aset pajak tangguhan - neto Total aset
581 13.543.875
13.543.294
Assets Deferred tax assets – net Total assets
Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas lain-lain Total liabilitas
242.590 12.156.148
5.890 216.713 12.136.162
Liabilities Deferred tax liabilities – net Other liabilities Total liabilities
(1.695) 671.681
4.620 684.771
Equity Other comprehensive income Retained earnings
1.387.727
1.407.132
Total equity
13.543.875
13.543.294
Total liabilities and equity
Ekuitas Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Total ekuitas Total liabilitas dan ekuitas
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Dilaporkan sebelumnya/ As Previously reported
Dilaporkan saat ini/ As Currently reported
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban operasional lainnya Gaji dan imbalan kerja Total beban operasional lainnya Laba sebelum beban pajak Beban pajak Laba tahun berjalan Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas imbalan kerja karyawan Pajak penghasilan terkait Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
216
Statement of profit or loss and other comprehensive income (311.032) (624.033) 41.757 (18.624) 23.133
26.046
105
(310.839) (623.840)
Other operating expenses Salaries and employee benefits Total other operating expenses
41.953 (18.673) 23.280
Income before tax expense Tax expense Income for the year
(2.445) 611 24.359
Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurement of employee benefits Income tax effect Total comprehensive income for the year
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN YANG DIREVISI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
35. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS
FINANCIAL
The following summarizes the financial statements of Financial Accounting Standards (SFAS amandment and adaptation) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) which are not yet effective for the Bank’s financial statements as of and for the year ended December 31, 2015:
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi (DSAK) yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan Bank pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015:
217
OF
•
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
•
Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative, effective January 1, 2017. This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
•
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Tak berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
•
Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS 16 and SFAS 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
•
Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana asset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud.
•
Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization, effective January 1, 2016. The amendments The amendments clarify the principle in SFAS 16 Property, Plant and Equipment and SFAS 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
106
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
35. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi (DSAK) yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan Bank pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: (lanjutan)
The following summarizes the financial statements of Financial Accounting Standards (SFAS amandment and adaptation) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) which are not yet effective for the Bank’s financial statements as of and for the year ended December 31, 2015: (continued)
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
•
Amendment to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: employee contributions, effective January 1, 2016. SFAS 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
ISAK No. 30 (2015): Pungutan, yang diadopsi dari IFRIC 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Juga membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan yang waktu dan jumlahnya pasti.
•
IFAS No. 30 (2015): Levies, adopted from IFRIC 21. This Interpretation addresses the accounting for a liability to pay a levy if that liability is within the scope of SFAS 57 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. It also addresses the accounting for a liability to pay a levy whose timing and amount is certain.
•
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
•
SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
•
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
•
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS 16 and SFAS 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
•
•
218
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
107
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
35. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK amandemen dan penyesuaian) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi (DSAK) yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan Bank pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: (lanjutan)
The following summarizes the financial statements of Financial Accounting Standards (SFAS amandment and adaptation) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) which are not yet effective for the Bank’s financial statements as of and for the year ended December 31, 2015: (continued)
•
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
•
SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS 55.
•
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
•
SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS 25. The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards and interpretation on its financial statements.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi dan interpretasi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank. 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan Surat oleh Otoritas Jasa Keuangan No SR-28/PB.32/2016 tanggal 23 Februari 2016 atas informasi penambahan modal disetor dari Rp1.174.666 menjadi Rp1.518.735 telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Dengan adanya setoran tambahan modal tersebut, persentase kepemilikan Cooperatieve Rabobank U.A secara langsung maupun tidak langsung meningkat dari sebelumnya 98,71% menjadi 99,00%.
Based on the Letter from Financial Services Authority No. SR-28/PB.32/2016 dated February 23, 2016 it has been informed that additional capital from Rp1,174,666 to Rp1,518,735 has been recorded by administrative supervision of Financial Services Authority. With such additional capital, the percentage ownership of Cooperatieve Rabobank U.A directly and indirectly increased from 98.71% to 99.00%.
Berdasarkan Akta Penyataan Direksi yang secara formal dimuat dalam akta No. 44 yang dibuat oleh notaris Linda Herawati, S.H.. pada tanggal 20 Januari 2016, Pemegang saham Perseroan Cooperative centrale raiffeisen-Boerenleebank.B.A berubah menjadi Cooperative Rabobank U.A.
Based on the deed (“Akta Pernyataan Direksi”) which was formally covered by the deed No. 44 as notarized by Linda Herawati, S.H.. dated January 20, 2016, the Bank’s shareholders, Cooperative centrale raiffeisen-Boerenleebank.B.A changed into Cooperative Rabobank U.A.
37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
37. COMPLETION STATEMENTS
THE
FINANCIAL
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorized to be issuance by the Bank’s Directors on March 29, 2016.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Bank pada tanggal 29 Maret 2016.
219
OF
108
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Lampiran B: Tabel Pengungkapan Struktur Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko Attachment B: Tables - Disclosure of Capital Structure, Risk Exposure, and Implementation of Risk Management
220
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
221
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR RISIKO KREDIT ATMR RISIKO PASAR ATMR RISIKO OPERASIONAL TOTAL ATMR
Keterangan Desciption
13,047,151
14.00%
11,677,773 1,337,601 31,777
31 Desember 2015 December 31, 2015 Bank Konsolidasi Consolidated
14.00%
13,752,658
12,220,346 1,298,707 233,605
Rasio total
13.27%
7.51% 7.51% 5.76%
Bank
31 Desember 2014 December 31, 2014 Konsolidasi Consolidated
15.06%
9.78% 5.28%
31 Desember 2014 December 31, 2014 Bank Konsolidasi Consolidated
2,070,841
1,344,648 726,193
31 Desember 2015 December 31, 2015 Bank Konsolidasi Consolidated
31 Desember 2015 December 31, 2015 Konsolidasi Consolidated
Rasio CET1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2
1,731,106
979,433 979,433 1,174,666 (105,737) 89,496 751,673 637,556 114,117
Bank
CET 1 UNTUK BUFFER
31 Desember 2014 Keterangan December 31, 2014 Desciption Bank Konsolidasi Consolidated RASIO KPMM
Modal Inti (Tier 1) 1 Modal Inti Utama (CET 1) 1.1 Modal disetor 1.2 Cadangan Tambahan Modal 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 2 Modal Inti Tambahan (AT-1) Modal Pelengkap (Tier 2) 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan 2 Agio / disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal pelengkap 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) 4 Cadangan tujuan 5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap Total Modal
I II
Keterangan Desciption
(Dalam jutaan rupiah)
Tabel 1. Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan bank umum/Quantitative disclosure of capital structure
Tabel pengungkapan struktur permodalan, eksposur risiko, dan implementasi manajemen risiko
Tables - disclosure of capital structure, risk exposure, and implementation of risk management
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
222
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
Jenis risiko/Type of risks
B. Risiko umum/Common risk Risiko nilai tukar/Exchange rate risk Risiko ekuitas*)/Equity risk*) Risiko komoditas*)/Commodity risk*) Risiko option/Option risk Total
2,542 2,542
31,775 - 31,775
-
31 Desember 2014/December 31, 2015 Bank Konsolidasi/Consolidated Beban modal/ Atmr/rwa Beban modal/ Atmr/rwa Capital charge Capital charge (3) (4) (5) (6)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total
Pendekatan yang digunakan Approach
107,008 107,008
713,387
5,917 12,771 18,688
713,387
692,644 692,644
1,337,601
103,897
103,897
1,298,707
1,298,707
31 Desember 2014/31 December 2014 ATMR Pendapatan Beban modal ATMR Capital charge RWA RWA bruto (rata-rata 3 tahun terakhir) (last 3-year average)
1,337,601
31 Desember 2015/31 December 2015 Pendapatan Beban modal bruto (rata-rata Capital charge 3 tahun terakhir) (last 3-year average)
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
73,962 159,643 233,605
666,517
666,517
99,977
99,977
1,249,719
1,249,719
31 Desember 2013/31 December 2013 Pendapatan Beban modal ATMR Capital charge bruto RWA Gross income
(dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
31 Desember 2013/December 31, 2014 Bank Konsolidasi/Consolidated Beban modal/ Atmr/rwa Beban modal/ Atmr/rwa Capital charge Capital charge (7) (8) (9) (10)
Tabel 8.1.A. Pengungkapan kuantitatif risiko operasional - bank secara individual/Quantitative disclosure of operational risk - individual
2. 3. 4. 5.
(1) (2) 1. Risiko suku bunga/Interest rate risk A. Risiko spesifik/Specific risk
No.
Tabel 7.1. Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan metode standar/Market risk disclosure using standard method
223
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dibeli dengan janji
dijual kembali (Reverse Repo)
b. Lainnya
a. Tagihan atas Surat Berharga
6.
Lain-lain/Others
Tagihan Lainnya/Others receivables
b. Sudah Jatuh Tempo ***)
7.
Kredit Yang Diberikan/Loans
a. Belum Jatuh Tempo
5.
c. Lainnya
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
1) diperdagangkan
b. Surat berharga korporasi
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
a. SUN
Penempatan pada bank lain/Placement with other banks
Surat Berharga/Marketable Securities
3.
4.
b. SBI
c. Lain-lain/Others
a. Giro
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia
1.
Aset/Assets
Kas/Cash
A.
Laporan posisi keuangan/Statement of financial Position
POS-POS/Account
I
20,781 124,460
148,455 188,477
-
-
-
20,781
234,924
742,415
977,339
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19,281
134,938
571,411
726,613
1,432,962
100,836
2,675,659
7,368
26,291
26,291
148,828
943,111
1,091,939
-
-
-
-
-
1,125,598
Bulan/ Month
Bulan/ Month
1-3
<1
13,755
101,383
101,383
131,880
1,537,597
1,669,477
40,877
-
40,877
-
40,877
1,825,492
Bulan/ Month
3-6
22,008
-
-
71,719
2,622,428
2,694,147
-
-
-
-
-
2,716,155
Bulan/ Month
6-12
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015
-
-
-
148,455
806,067
8,542,188
9,348,255
-
40,877
-
-
-
40,877
-
-
-
-
-
40,877
19,281
134,938
571,411
726,613
1,432,962
100,836
11,279,143
Saldo/ Balance
20,886
-
-
218,716
2,696,637
2,915,353
-
-
-
-
-
2,936,239
Bulan/ Month
>12
179,879
5,546
-
-
-
5,546
102,917
2,796
-
-
-
2,796
201,353
498,132 387,805
699,485 8,924,891
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
299,798
73,704
249,960
-
790,902
1,040,862
160,068
2,379,630
Bulan/ Month
<1
7,474
2,642
2,642
10,357
756,196
766,553
-
-
-
-
545,493
-
1,322,162
Bulan/ Month
1-3
14,847
108
108
14,158
1,637,461
1,651,619
-
-
-
-
-
-
1,666,574
Bulan/ Month
3-6
22,917
-
-
6,248
2,435,873
2,442,121
-
-
-
-
241,382
-
2,706,420
Bulan/ Month
6-12
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
9,312,696
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,086,672
73,704
249,960
-
790,902
1,040,862
160,068
11,859,427
Saldo/ Balance
31,724
-
-
155,689
3,597,229
3,752,918
-
-
-
-
-
-
3,784,642
Bulan/ Month
>12
Tabel 9.1.a. Pengungkapan profil maturitas Rupiah - Bank secara individual/Rupiah maturity profile - Bank as an individual (dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
224
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
1) Deposit on call
2) Deposito berjangka
-
a. Obligasi
b. Subordinasi ****)
203,778
Lain-lain/Others
7.
183,272
dibeli kembali (Repo)
b. Lainnya
-
-
183,272
yang dijual dengan janji
a. Kewajiban atas Surat Berharga
-
b. Lainnya
Kewajiban Lainnya/Others Liabilities
6.
-
a. Pinjaman Subordinasi ****)
-
c. Lainnya
Pinjaman yang Diterima/Fund Borrowings
5.
-
-
685,799
Kewajiban kepada bank lain/Liabilities to other banks
Surat Berharga yang Diterbitkan/Issued securities
3.
-
-
6,349,102
-
6,349,102
851,536
1,149,344
8,349,982
9,422,831
Saldo/ Balance
4.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
2.
3) Lainnya
c. Simpanan Berjangka
a. Giro
b. Tabungan
Kewajiban/Liabilities
Dana Pihak Ketiga/Third Party Funding
B.
POS-POS/Account
1.
203,778
55,597
-
-
-
55,597
-
-
-
-
-
-
-
488,589
-
-
4,092,932
-
4,092,932
851,536
1,149,344
6,093,812
26,291
26,291
-
-
-
153,510
2,004,850
2,004,850
-
-
2,004,850
2,184,651
Bulan/ Month
Bulan/ Month 6,841,776
1-3
<1
101,384
101,384
-
-
-
13,700
134,215
134,215
-
-
134,215
249,299
Bulan/ Month
3-6
-
-
-
-
-
30,000
116,305
116,305
-
-
116,305
146,305
Bulan/ Month
6-12
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015
-
-
-
-
-
-
800
800
-
-
800
800
Bulan/ Month
>12
157,419
9,078
-
-
-
9,078
-
-
-
-
-
-
-
173,338
-
-
5,504,093
-
5,504,093
1,062,574
1,408,307
7,974,974
8,314,809
Saldo/ Balance
157,419
6,328
-
-
-
6,328
-
-
-
-
-
-
-
147,953
-
-
4,187,071
-
4,187,071
1,062,574
1,408,307
6,657,952
6,969,652
Bulan/ Month
<1
2,642
2,642
-
-
-
6,700
826,906
826,906
-
-
826,906
836,248
Bulan/ Month
1-3
108
108
-
-
-
2,685
145,467
145,467
-
-
145,467
148,260
Bulan/ Month
3-6
-
-
-
-
-
16,000
251,884
251,884
-
-
251,884
267,884
Bulan/ Month
6-12
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014 >12
-
-
-
-
-
-
92,765
92,765
-
-
92,765
92,765
Bulan/ Month
225
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference between Receivable & Payable in Administrative Account
C
Selisih Kumulatif/Cummulative Difference
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] /Difference
Kontijensi/Contigencies
2.
2) Derivatif
d. Lainnya
1) Spot
yang masih berjalan
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan
c. Posisi penjualan spot dan derivatif
Komitmen/Commitments
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik
1.
Kontijensi/Contigencies
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payable
2.
B.
c. Lainnya
1) Spot
2) Derivatif
yang masih berjalan
b. Posisi pembelian spot dan derivatif
Komitmen/Commitments
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
1.
Rekening Administratif/Administrative Account
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivable
II.
SELISIH ASET DENGAN KEWAJIBAN DALAM NERACA/ DIFFERENCE BETWEEN ASSETS & LIABILITIES
POS-POS/Account
A.
C.
(285,168)
39,373
-
-
-
-
12,551
193,871
206,422
245,795
285,168
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(399,555)
11,118
-
-
377,319
377,319
388,437
399,555
-
-
-
-
-
(1,497,318) (4,451,285) (1,458,608)
(3,353,630)
206,291
-
-
-
-
12,551
2,928,497
2,941,048
3,147,339
3,353,630
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35,240
-
-
1,482,137
1,482,137
1,517,377
1,552,617
-
-
-
-
-
2,569,850
Bulan/ Month
6-12
959,095
1,017,233
(617,098) (1,552,617)
30,148
-
-
556,802
556,802
586,950
617,098
-
-
-
-
-
1,576,193
1,856,312 (4,166,117) (1,059,053)
Bulan/ Month
Bulan/ Month
Bulan/ Month
3-6
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2015/December 31, 2015 1-3
<1
Saldo/ Balance
2,436,247
(499,192)
90,412
-
-
318,368
318,368
408,780
499,192
-
-
-
-
-
2,935,439
Bulan/ Month
>12
Bulan/ Month
<1
-
(230,893)
13,436
-
-
-
-
-
-
256,362
256,362
269,798
38,905
-
-
-
-
-
-
-
38,905
(106,548) (4,820,916)
(3,651,166)
171,468
-
-
-
-
-
334
3,581,814
3,582,148
3,753,616
102,450
-
-
-
-
-
-
-
102,450
(55,216)
(541,129)
22,499
-
-
255
532,101
532,356
554,855
13,726
-
-
-
13,726
485,914
Bulan/ Month
1-3
6-12
81,355
-
-
-
1,430,873
1,430,873
1,512,228
27,412
-
-
-
27,412
2,438,536
Bulan/ Month
948,734
953,720
(569,580) (1,484,816)
33,887
-
-
79
542,433
542,512
576,399
6,819
-
-
-
6,819
1,518,314
Bulan/ Month
3-6
Jatuh tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
3,544,618 (4,590,023)
Saldo/ Balance
>12
2,867,130
(824,747)
20,291
-
-
-
820,045
820,045
840,336
15,589
-
-
-
15,589
3,691,877
Bulan/ Month
226
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
2) Deposito berjangka
3) Lainnya
a. Obligasi
b. Subordinasi ****)
c. Lainnya
Kewajiban kepada bank lain/Liabilities to other banks
Surat Berharga yang Diterbitkan/Issued securities
3.
4.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/Liabilities to Bank Indonesia
1) Deposit on call
2.
b. Tabungan
c. Simpanan Berjangka
a. Giro
Kewajiban/Liabilities
Dana Pihak Ketiga/Third Party Funding
B.
1.
Lain-lain/Others
dijual kembali (Reverse Repo)
7.
yang dibeli dengan janji
b. Lainnya
a. Tagihan atas Surat Berharga
b. Sudah Jatuh Tempo ***)
Tagihan Lainnya/Others receivables
Kredit Yang Diberikan/Loans
a. Belum Jatuh Tempo
5.
6.
b. Lainnya
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
Surat Berharga/Marketable Securities
a. Surat berharga korporasi
4.
Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain/Placement with other banks
2.
Kas/Cash
1.
3.
Laporan posisi keuangan/Statement of financial Position
Aset/Assets
I
A.
Pos-pos/Accounts
(dalam jutaan Rupiah)/(in million Rupiah)
-
-
-
-
406,658
-
-
1,729,800
-
1,729,800
-
1,258,631
2,988,431
4,100,949
18,239
24,993
-
-
-
24,993
177,895
2,167,951
2,345,846
-
3,981
-
-
-
3,981
3,981
668,670
1,474,995
4,636
6,920,161
Saldo/ Balance
-
-
-
-
406,658
-
-
1,112,797
-
1,112,797
-
1,258,631
2,371,428
2,011,153
15,978
6,879
-
-
-
6,879
24,413
1,134,296
1,158,709
-
3,981
-
-
-
3,981
3,981
668,670
1,474,995
4,636
4,507,398
-
-
-
-
-
-
-
584,346
-
584,346
-
-
584,346
993,461
41
13,165
-
-
-
13,165
-
16,404
16,404
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
59,179
1-3 bulan/ months
<1
-
-
-
-
-
-
-
-
21,560
-
21,560
-
-
-
-
-
-
-
11,097
-
11,097
-
-
11,097
-
38,287
414
-
-
-
-
-
-
150,822
150,822
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
302,058
21,560
6-12 bulan/ months
144,799
993
4,949
-
-
-
4,949
-
324,637
324,637
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
660,165
bulan/ months
3-6
>12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
913,249
813
-
-
-
-
-
153,482
541,792
695,274
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,391,361
bulan/ months
-
-
-
-
61,589
-
-
4,208,557
-
4,208,557
-
1,049,440
5,257,997
4,100,949
12,208
108,998
-
-
-
108,998
24,532
2,375,716
2,400,248
-
-
-
-
-
-
-
1,087,425
489,208
5,135
6,612,468
Saldo/ Balance
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
bulan/ months
31 Desember 2015/December 31, 2015
Tabel 9.2.a. Pengungkapan profil maturitas valas - Bank secara individual/Foreign currency maturity profile - Bank as an individual
<1
-
-
-
-
61,589
-
-
2,311,624
-
2,311,624
-
1,049,440
3,361,064
2,011,153
7,195
48,896
-
-
-
48,896
24,531
68,651
93,182
-
-
-
-
-
-
-
1,087,425
489,208
5,135
1,873,119
bulan/ months
-
1,619,547
1,619,547
1,619,547
993,461
608
47,799
47,799
-
246,204
246,204
-
-
-
588,614
bulan/ months
1-3
-
202,826
202,826
202,826
144,799
1,791
2,190
2,190
-
837,773
837,773
-
-
-
1,681,717
bulan/ months
3-6
-
74,560
74,560
74,560
38,287
1,146
10,113
10,113
1
452,650
452,651
-
-
-
926,674
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014 >12
-
-
-
-
913,249
1,468
-
-
-
770,438
770,438
-
-
-
1,542,344
bulan/ months
227
2015 Annual Report Rabobank Indonesia
Tagihan Rekening Administratif/Administrative Account Receivable
Komitmen/Commitments
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
b. Posisi pembelian spot dan derivatif
A.
1.
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Difference between Receivable & Payable in Administrative Account Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] /Difference
C
Selisih Kumulatif/Cummulative Difference
d. Lainnya
Kontijensi/Contigencies
1) Spot
2) Derivatif
2.
yang masih berjalan
c. Posisi penjualan spot dan derivatif
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan
Komitmen/Commitments
1.
Kewajiban Rekening Administratif/Administrative Account Payable
B.
c. Lainnya
Kontijensi/Contigencies
1) Spot
2) Derivatif
2.
yang masih berjalan
II.
Lain-lain/Others
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Difference between Assets & Liabilities REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNT
7.
C.
-
1,013,721 3,509,966
3,425,669
2,150
-
-
-
-
-
8,312
488,747
497,060
499,210
-
978,004
534,927
-
1,512,931
-
1,512,931
1,512,931
1,512,931
2,496,245
464,127
9,967
-
-
-
9,967
-
-
-
-
(993,365)
(59,083)
52,411
-
-
-
-
-
6,562
110
6,672
59,083
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(934,282)
-
13,165
-
-
-
13,165
bulan/ months
bulan/ months
606,457
95,048
-
-
-
-
-
22,042
1,202,934
1,224,976
1,320,024
-
1,391,554
534,927
-
1,926,481
-
1,926,481
1,926,481
1,926,481
2,819,212
464,127
30,286
dibeli kembali (Repo)
-
-
30,286
167,626
-
167,626
1-3
<1
-
-
632,925
117,558
24,730
-
-
-
-
-
-
271,261
271,261
295,992
-
413,550
-
-
413,550
-
413,550
413,550
413,550
515,366
-
1,475
-
-
-
1,475
bulan/ months
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188,684
(75,087)
207
-
-
-
-
-
-
74,880
74,880
75,087
-
-
-
-
-
-
-
-
-
263,771
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity 3-6
31 Desember 2015/December 31, 2015
Saldo/ Balance
b. Lainnya
yang dijual dengan janji
a. Kewajiban atas Surat Berharga
b. Lainnya
Kewajiban Lainnya/Others Liabilities
6.
Pinjaman yang Diterima/Fund Borrowings
a. Pinjaman Subordinasi ****)
5.
Pos-pos/Accounts
87,459
(390,653)
15,549
-
-
-
-
-
7,168
367,935
375,104
390,653
-
-
-
-
-
-
-
-
-
478,112
-
5,679
-
-
-
5,679
167,626
-
167,626
bulan/ months
>12
6,003,272
3,491,753
233,316
-
622,578
25,158
-
647,736
30,941
780,873
1,459,550
1,692,866
2,310,486
-
2,650,815
223,318
-
2,874,133
-
2,874,133
5,184,619
2,511,519
52,987
121,033
-
-
-
121,033
215,245
603,769
819,014
Saldo/ Balance
-
-
1,196,010
1,334,044
13,586
-
565,375
25,158
-
590,533
11,619
144,044
746,196
759,782
683
-
1,869,825
223,318
2,093,143
2,093,143
2,093,826
(138,034)
52,987
60,372
-
-
-
60,372
bulan/ months
<1
-
-
400,989
805,836
42,427
-
-
-
4,796
29,373
34,169
76,596
439,668
442,764
-
442,764
442,764
882,432
(404,847)
44,240
44,240
bulan/ months
1-3
-
-
1,210,377
(326,541)
137,127
57,203
-
57,203
14,526
146,286
218,015
355,142
-
28,601
-
28,601
28,601
28,601
1,536,918
1,840
1,840
bulan/ months
3-6
-
-
971,106
82,719
2,341
-
-
-
-
224,565
224,565
226,906
-
309,625
-
309,625
309,625
309,625
888,387
8,181
8,181
bulan/ months
6-12
Jatuh Tempo/Remaining Maturity
31 Desember 2014/December 31, 2014
2,224,790
1,595,695
37,835
-
-
-
-
236,605
236,605
274,440
1,870,135
-
-
-
-
1,870,135
629,095
6,400
6,400
215,245
603,769
819,014
bulan/ months
>12
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
228
Laporan Tahunan 2015 Rabobank Indonesia
PT. Bank Rabobank International Indonesia Plaza 89, Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2550 8989 Fax. : (021) 252 0875 www.rabobank.co.id