Annual Report 2011 PT. Bank Rabobank International Indonesia
www.rabobank.co.id
Daftar Isi Index
Informasi Korporasi Corporate Information
3
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
4
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
10
Kata Pengantar Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
12
Kata Pengantar Presiden Direktur Message from the President Director
14
Peristiwa Penting 2011 Highlights 2011
16
Laporan Manajemen Management Report
22
Dewan Komisaris Board of Commissioners
28
Dewan Direksi Board of Directors
31
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
35
Manajemen Risiko Risk Management
54
TI dan Operasional IT and Operations
62
Memberdayakan Sumber Daya Manusia Empowering Human Resources
64
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)
66
Pengurus Bank dan Pejabat Eksekutif Management and Executive Officers
70
Struktur Organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Organization Chart
72
Pernyataan Acknowledgement
74
Jaringan Kantor Cabang Branch Network
75
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Financial Statement and independent Auditor’s Report
79
Corporate Information
Informasi Korporasi Corporate Information
Nama perusahaan/Company name PT Bank Rabobank International Indonesia
Alamat kantor/Office address Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Indonesia Tel. (021) 2520876 Fax. (021) 2520875 Website: www.rabobank.co.id
Komposisi pemegang saham/ Shareholders composition Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerelenbank B.A PT Aditirta Suryasentosa PT Antarindo Optima PT Antariksabuana Citanagara PT Mitra Usaha Kencana Sejati
56.94% 16.99% 16.99% 8.50% 0.58%
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner
Tanggal pendirian/ Date of establishment
Roelof Jan Dekker Komisaris Commissioner
11 April 1990
Komisaris Widiyarto Suwarto Sumitro Commissioner
Akta Notaris Winnie Hadiprodjo, SH., pengganti Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3152.HT.01.01.TH’9290 tanggal 31 Mei 1990. Notarial Deed of Winnie Hadiprodjo, SH., substitute of Kartini Mulyadi, SH., No. 50 Ministry of Justice of the Republic of Indonesia Approval No. C2-3152. HT.01.01.TH’9290 dated 31 May 1990
Izin usaha/Business license
Hendrik Adams Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Humayun Bosha Independent Commissioner Komisaris Independen Sukatmo Padmosukarso Independent Commissioner
Dewan Direksi/Board of Directors Hendrik G. Mulder Presiden Direktur President Director Anna Maria Henrica Adriana Straathof
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Keputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 juncto Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000
Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Decree of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 998/KMK.013/1990 dated 29 August 1990 juncto Decree of Senior Deputy Governor Bank Indonesia Number 2/37/KEP.DGS/2000 dated 6 December 2000
Johanes Eri Budiono Direktur Director
Tanggal mulai beroperasi/ Operations commencement date
Rusli Sutanto Direktur Director
24 September 1990
Auditors/Auditor
Heradian Yoto Direktur Director Yos Rizal Setiawan Direktur Director
Billie Fuliangsahar Direktur Director Ponky Nayarana Pudijanto Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Ernst & Young Purwanto, Suherman & Surja
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
3
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group A. PT Bank Rabobank International Indonesia
A. PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), headquartered at Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Kuningan, Jakarta 12940, started its operations on 24 September 1990. Rabobank Indonesia is a subsidiary of the Rabobank Group who initially established its business in Indonesia by offering corporate banking services. Like its parent company in The Netherlands, Rabobank Indonesia has a good knowledge on food and agribusiness and serves many corporate clients in this sector.
Indonesia is one of the countries where Rabobank is focused on growing its business. In line with this focus, Rabobank Indonesia entered the SME banking business in the year of 2008.
Today Rabobank Indonesia offers corporate, commercial and SME banking services through its network of 90 branches, sub-branches, cash offices, and 77 ATM in 30 cities.
In the future, Rabobank Indonesia plans to rapidly grow and become one of the leading business banks serving the needs of the business community. To support these plans, the Bank has started the “Puncak Jaya” program – a program to renew the IT system and reengineer the Bank’s business processes.
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) yang berkantor pusat di Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav. X7 No. 6, Kuningan, Jakarta 12940, hadir sejak September 1990. Rabobank Indonesia adalah anak perusahaan dari Rabobank Group yang mengawali bisnisnya di Indonesia dengan memberikan layanan perbankan korporasi. Seperti perusahaan induknya di Belanda, Rabobank Indonesia memiliki pengetahuan yang baik mengenai food and agribusiness (pangan dan agribisnis) sehingga memiliki banyak nasabah korporasi yang bergerak di bidang ini. Indonesia adalah salah satu negara dimana Rabobank memiliki rencana untuk terus mengembangkan bisnisnya. Sejalan dengan hal ini, pada tahun 2008 Rabobank Indonesia mulai memasuki bisnis perbankan UKM. Saat ini, Rabobank Indonesia memberikan layanan perbankan korporasi, komersial, dan UKM melalui jaringannya yang terdiri dari 90 kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas, serta 77 ATM yang tersebar di 30 kota di Indonesia. Di masa depan, Rabobank Indonesia memiliki rencana untuk tumbuh secara cepat dan menjadi salah satu bank terdepan yang melayani komunitas bisnis melalui layanan perbankan korporasi, komersial, dan UKM. Untuk mendukung rencana ini, sejak Februari 2011 Bank telah memulai proses transformasi bisnis dengan meluncurkan program “Puncak Jaya”, yaitu program untuk memperbarui sistem TI dan melakukan melakukan perbaikan proses bisnis melalui reengineering.
Mission and Core Values
Like its parent company the Rabobank Group, Rabobank Indonesia strongly adopts the following mission and core values:
Our mission starts from, and is based on, the best interests of the clients. The goal is to create value for clients by:
Misi dan Nilai-Nilai Dasar
Seperti perusahaan induknya yaitu Rabobank Group, Rabobank Indonesia memiliki misi dan nilai-nilai dasar yang di pegang teguh yaitu: Misi
4
Misi Rabobank Indonesia bermula dari, dan berdasarkan pada, kebutuhan nasabah. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai bagi nasabah dengan cara:
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Mission
Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
5
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group
• Menyediakan jasa-jasa keuangan yang dinilai terbaik dan paling cocok oleh para nasabah kami; • Memastikan layanan yang berkesinambungan untuk melindungi kepentingan jangka panjang nasabah kami; • Menunjukkan komitmen kami terhadap para nasabah dan lingkungannya sehingga kami dapat membantu mereka mencapai ambisi-ambisi mereka.
Nilai-nilai Dasar Rabobank Indonesia ingin agar para nasabah mengenal dan mengakuinya sebagai juara dalam hal:
Jaringan kantor Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia network
6
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
• Providing financial services considered best and most appropriate by our clients; • Ensuring continuity in the services with a view to protecting the long-term interests of our clients; • Showing commitment to our clients and their environment, so that we can contribute to achieving their ambitions.
Core Values We want our clients to recognize and acknowledge the bank as a champion of:
Profile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group
• Integrity (integritas): Dalam kerjasama-kerjasamanya, bank ingin bertindak secara adil, jujur, teliti dan dapat dipercaya; • Respect (saling menghargai): Dasar dari kerjasama bank adalah rasa hormat, penghargaan dan komitmen; • Professionalism (profesionalisme): Bank melayani nasabahnya dengan menawarkan pengetahuan dan fasilitas tingkat tinggi; • Sustainability (kebersinambungan): Bank berkeinginan untuk membangun masyarakat yang berkesinambungan dengan memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan ekologi.
Produk dan Layanan Perbankan korporasi Divisi Perbankan Korporasi menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang untuk nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang food and agribusiness (pangan dan agrisbisnis). Produk dan layanannya adalah sebagai berikut: • Kredit dan pinjaman • Pembiayaan perdagangan dan komoditas • Penggabungan & Pengambilalihan dan Advisori Korporasi • Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR) • Pembiayaan korporasi • Global Financial Markets (GFM)/Treasury • Institusi keuangan • Manajemen kas dalam internet banking • Pembiayaan rantai pasok Perbankan Komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Rabobank Indonesia menyediakan produk dan layanan perbankan untuk nasabah-nasabah komersial dan UKM yang memiliki usaha di berbagai bidang. Bagi nasabah-nasabah ini, produk dan layanan yang tersedia adalah: • • • • • • •
Rekening tabungan, giro dan deposito Pinjaman UKM Pinjaman komersial Pinjaman konsumer Pembiayaan perdagangan Pembiayaan Delivery Order Layanan lainnya (penukaran mata uang, eksporimpor, Bank Garansi, Safe Deposit Box) Selain produk dan layanan yang disebutkan di atas, Rabobank Indonesia menyediakan layanan berikut kepada seluruh nasabahnya: • Kartu ATM Rabo WorldPass
• Integrity: On its dealings, the bank wants to be fair, honest, conscientious and trustworthy; • Respect: The bank’s basis for collaboration is respect, appreciation and commitment; • Professionalism: The bank serves its clients by offering highlevel knowledge and facilities; • Sustainability: The bank wants to help build a sustainable society by making contributions in economic, social and ecological areas.
Products and Services Corporate Banking The Corporate Banking division provides a wide range of banking products and services tailored to the needs of corporate clients in the food and agribusiness sector. The following products and services are offered: • Credit and lending • Trade and Commodity Finance (TCF) • Mergers and Acquisition and Corporate Advisory (MACA) • Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR) • Corporate finance • Global Financial Markets (GFM)/Treasury • Financial institutions • Cash management through internet banking • Supply chain financing Commercial and Small Medium Enterprise (SME) Banking The Commercial Banking and SME Banking division offer the following banking products and services to fulfil the needs of clients: • • • • • • •
Savings account, current account, time deposit SME lending Commercial lending Consumer lending Trade financing Delivery Order financing Other services (foreign exchange, exportimport, Bank Guarantee, Safe Deposit Box) In addition to the above products and services, Rabobank Indonesia offers the following services to all its clients: • Rabo WorldPass ATM Card • Rabo Access Center 24-hour phone banking services
• Layanan telepon 24-jam Rabo Access Center
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
7
Profil Rabobank Indonesia & Rabobank Group
B. Rabobank Group
B. Rabobank Group
Rabobank Group adalah penyedia layanan jasa keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip koperasi dan berakar di bidang pertanian.
Rabobank Group is an international financial services provider operating on the basis of cooperative principles and rooted in the food and agribusiness sector.
Pada tahun 1898, dua bank koperasi yang berbeda – Cooperative Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperative Centrale Boerenleenbank di Eindhoven – didirikan oleh beberapa orang berjiwa wirausaha. Kedua bank tersebut memberikan pelayanan secara terpisah dan selama tiga perempat abad mempraktikkan prinsip koperasi dalam perbankan. Pada tahun 1972, kedua bank tersebut bergabung dan sepakat untuk menggunakan nama Rabobank Nederland.
In 1898, the two separate cooperative banks – the Cooperative Centrale Raiffeisen Bank in Utrecht and the Cooperative Centrale Boerenleenbank in Eindhoven – were founded by a group of enterprising individuals. The two banks served their communities independently for three-quarters of a century practicing cooperative banking principles. In 1972, the two banks merged and decided to use the name Rabobank Nederland.
As Rabobank’s customers began to express a growing need for services abroad in the 1970’s, Rabobank International slowly came into existence in 1996. Rabobank later opened branch offices in Europe, North America, Asia and South America and entered into strategic alliances with European partners. Currently, Rabobank branches in The Netherlands operate under Rabobank Nederland and branches/subsidiaries outside The Netherlands operate under Rabobank International.
In addition to Rabobank Nederland and Rabobank International, Rabobank Group also operates several entities including Robeco Group (asset management), De Lage Landen (leasing and vendor financing), Sarasin (private banking) and Rabo Real Estate Group.
Today, Rabobank Group serves the financial services needs of about 10 million customers in 48 countries with 59,000 employees located in many countries who are ready to offer the utmost banking products and services to the clients. Rabobank Group is also among the world’s 25 largest financial institution in terms of tier 1 capital and all rating agencies have awarded Rabobank the highest rating possible for banks.
Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan nasabah Rabobank untuk mendapatkan layanan di luar negeri pada tahun 1970-an, Rabobank International mulai hadir secara perlahan dan pada akhirnya resmi didirikan pada 1996. Rabobank membuka kantor-kantor cabang di Eropa, Amerika Utara, Asia dan Amerika Selatan serta membentuk aliansi strategis dengan mitra grup. Kini, cabang-cabang Rabobank yang berada di Belanda beroperasi di bawah Rabobank Nederland dan cabang/anak perusahaan Rabobank di luar Belanda berada di bawah naungan Rabobank International. Selain Rabobank Nederland dan Rabobank International, Rabobank Group juga mengoperasikan entitas-entitas khusus termasuk di antaranya Robeco Group (asset management), De Lage Landen (leasing dan pembiayaan vendor), Sarasin (private banking) dan Rabo Real Estate Group. Saat ini, Rabobank Group telah memberikan layanan finansial kepada 10 juta nasabah di 48 negara dengan 59,000 karyawan yang tersebar di berbagai negara yang siap menghadirkan produk serta layanan perbankan unggulan bagi para nasabah. Rabobank Group juga merupakan salah satu dari 25 institusi keuangan terbesar di dunia jika dilihat dari tier 1 capital.
Berikut adalah sederet penghargaan prestisius yang telah diraih oleh Rabobank Group: • AA+ Fitch Ratings – Oktober 2011 • World’s Biggest Banks – Global Finance, Oktober 2011 • World’s Safest Banks – The Banker, Global Finance, Agustus 2011 • Top 1000 World Banks - The Banker, Juli 2011 • Best Global Soft Commodity Bank – Euromoney, Juni 2011 • 6th Safest Bank in the World – Global Finance, Agustus 2010 • 24th Largest Bank in Tier-1 Capital Globally – The Banker, Agustus 2010 • Best Trade Bank in Soft Commodities – Trade and Fortfaiting Review, June 2010 • Best Developed Markets Bank in the Netherlands – Global Finance, Februari 2010
8
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The following are several prestigious awards Rabobank Group has achieved: • AA+ Fitch Ratings –October 2011 • World’s Biggest Banks – Global Finance, October 2011 • World’s Safest Banks – The Banker, Global Finance, August 2011 • Top 1000 World Banks - The Banker, July 2011 • Best Global Soft Commodity Bank – Euromoney, June 2011 • 6th Safest Bank in the World – Global Finance, August 2010 • 24th Largest Bank in Tier-1 Capital Globally – The Banker, August 2010 • Best Trade Bank in Soft Commodities – Trade and Fortfaiting Review, June 2010 • Best Developed Markets Bank in the Netherlands – Global Finance, February 2010
Financial Highlights
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
9
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Kepercayaan Rabobank Group terhadap strategi dan rencana bisnis Rabobank Indonesia telah menghasilkan penambahan modal yang terlihat dari meningkatnya pinjaman subordinasi secara signifikan dari Rp 168,94 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp 510,05 milyar pada tahun 2011. Rabobank Group’s confidence in Rabobank Indonesia’s strategy and business plan has resulted in a higher capital base as shown from the significant increase in subordinated loans from IDR 168.94 billion in 2010 to IDR 510.05 billion in 2011.
Sejalan dengan strategi dan rencana Bank untuk bertransformasi menjadi bank terdepan yang fokus pada perusahaan dan pemilik bisnis, maka pada tahun 2011 Rabobank memulai proses transformasi dengan meluncurkan “Program Puncak Jaya”. Puncak Jaya mencakup penggantian core banking system (sistem inti perbankan) serta reengineering dari proses-proses yang ada. Seperti yang diperkirakan, biaya pra-investasi ini telah menyebabkan biaya operasional lainnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu meningkat dari Rp 444,34 milyar di 2010 menjadi Rp 532,59 milyar di 2011. Di area Kredit, perbaikan proses kredit dan manajemen portofolio telah mulai menunjukkan hasil. NPL bersih turun secara signifikan dari 2,67% menjadi 1,12%. Bank juga terus memperbaiki likuiditasnya yang ditunjukkan dengan LDR yang lebih rendah, yaitu 97,16% di 2011 dibandingkan dengan 113,05% pada tahun sebelumnya. CAR juga telah meningkat dari 11,71% menjadi 16,82%. Selama tahun ini, simpanan nasabah tumbuh dari Rp 8.842,05 milyar menjadi Rp 10.318,50 milyar dan portofolio pinjaman tumbuh sedikit dari Rp 9.689,10 milyar menjadi Rp 9.831,33 milyar. Walaupun terjadi kenaikan biaya operasional yang tinggi, Rabobank Indonesia masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 41,58 milyar.
10
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
In line with the Bank’s strategy and plan to transform itself into a leading bank with a focus on businesses and business owners, in 2011 Rabobank Indonesia started the transformation process by launching “Program Puncak Jaya”. Puncak Jaya involves a change in the core banking system and a reengineering of processes. As expected, the pre-investment cost of this program has led to a higher other operating cost compared to the previous year, increasing the cost from IDR 444.34 billion in 2010 to IDR 532.59 billion in 2011. On the Credit side, improvements on the credit process and portfolio management has started to show results. Net NPL has significantly dropped from 2.67% to 1.12%. The Bank has also improved its liquidity which is demonstrated by a lower LDR, which is 97.16% in 2011 compared to 113.05% in the previous year. CAR has also increased from 11.71% to 16.82%. During the year, customer deposits grew from IDR 8,842.05 billion to IDR 10,318.50 billion and the lending portfolio increased slightly from IDR 9,689.10 billion to IDR 9,831.33 billion. Despite the significantly higher operating cost, Rabobank Indonesia still managed to book a net profit of IDR 41.58 billion
Financial Highlights
Dalam Jutaan Rupiah
In Million Rupiah 2011
2010 (disajikan kembali/ as restated)
Balance sheet
13.327.844
12.848.040
Total assets
Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
9.831.328
9.689.102
Total loans, net of allowance for impairment losses
Total ekuitas
1.282.561
1.241.998
Total equity
10.318.495
8.842.050
Deposits from customers
510.047
168.938
Subordinated loans
2011
2010 (disajikan kembali/ as restated)
Profit Loss Account
1.098.943
1.022.529
Interest income
535.942
474.590
Interest expense
56.989
59.779
Other operating income
532.589
444.341
Other operating expenses
Laba operasional
55.004
113.389
Income from operations
Beban pajak, neto
27.411
24.114
Income tax expenses, net
Laba tahun berjalan
41.582
94.249
Income for the year
Rasio Keuangan
2011
2010 (disajikan kembali/ as restated)
Financial Ratios
Rasio NPL Gross
2,83%
4,84%
NPL Ratio Gross
Rasio NPL Net
1,12%
2,67%
NPL Ratio Net
16,82%
11,71%
Capital Adequacy Ratio (CAR)*
4,61%
5,10%
Net Interest Margin (NIM)
97,16%
113,05%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Return on Assets (ROA)
0,52%
1,01%
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
3,45%
7,98%
Return on Equity (ROE)
Jumlah karyawan pekerja penuh
1.546
1.647
Full Time Employees
Neraca Jumlah aktiva
Simpanan dari nasabah Pinjaman subordinasi Perhitungan Laba Rugi Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya
Capital Adequacy Ratio (CAR)* Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR)
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.
Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
* Termasuk risiko operasional
* Includes operational risk
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
11
Kata Pengantar Presiden Komisaris
Kata Pengantar Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 2,67% pada tahun 2010 menjadi 1,12% pada tahun 2011. Disiplin dalam manajemen risiko selalu menjadi hal penting bagi Rabobank Indonesia Net NPL has improved from 2.67 % in 2010 to 1.12% for the year reviewed. Risk management discipline has always been one of the cornerstones of Rabobank Indonesia. Atas nama Dewan Komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), dengan gembira saya sampaikan kemajuan dan juga tantangan yang dihadapi oleh Bank dalam perjalanannya menjadi bank yang terintegrasi dan tumbuh secara cepat, dengan posisi yang kuat dalam rantai food and agribusiness, nasabah perbankan korporasi, komersial, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan segmen nasabah yang terkait.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia), I am pleased to highlight the progress as well as challenges of the Bank as it moves forward to become a fast growing integrated bank, with a strong position in the food and agribusiness chain and among corporate and commercial clients, small medium-sized enterprises (SME), and related client segments.
Dalam hal kinerja keuangan, tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan bagi Rabobank Indonesia. Sejalan dengan strategi global Rabobank untuk hanya berfokus kepada sektor food and agribusiness, Bank mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan perbankan korporasi dengan nasabah yang bukan dari sektor food and agribusiness dan juga untuk tidak memulai kerjasama baru dengan nasabah yang tidak masuk ke dalam sektor ini. Akibatnya, laba bersih bank turun 55,88% menjadi Rp 41,58 milyar. Hal ini merupakan sesuatu yang sudah diantisipasi, bahwa dalam jangka pendek, strategi ini akan mengurangi pendapatan potensial. Namun, kami percaya bahwa dalam jangka panjang keputusan untuk mengarah pada spesialiasi ini akan menjadi suatu kelebihan bank dalam menghadapi persaingan.
In terms of financial performance 2011 was a very challenging year for Rabobank Indonesia. In line with global Rabobank strategy of focusing solely on food and agribusiness sector, the Bank took a conscious decision to exit from existing corporate bank relationship with non-food and agribusiness clients and not entering into new business deals with companies outside of the food and agribusiness sector. As a result, net profit of the Bank decreased by 55.88% to IDR 41.58 billion for the year. It is to be expected that in the short-term, adoption of this strategy will reduce potential income, but we believe, in the longer-term this specialization will create a distinct competitive advantage for the bank.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa usaha manajemen risiko Bank untuk menurunkan jumlah kredit bermasalah telah menunjukkan hasil yang positif. NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 2,67% pada tahun 2010 menjadi 1,12% pada tahun 2011. Disiplin dalam manajemen risiko selalu menjadi hal penting bagi Rabobank Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya
12
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
It is also worth noting that the Bank’s risk management efforts to bring down the non performing loan number have started to show positive results. Net NPL has improved from 2.67 % in 2010 to 1.12% for the year reviewed. Risk management discipline has always been one of the cornerstones of Rabobank Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to manage risks
Message from the President Commissioner
terpercaya di Indonesia maupun di luar negeri gagal untuk mengelola risiko secara berhati-hati yang berakibat risiko reputasi yang serius, kerugian operasional, hingga penutupan bank. Berbicara mengenai hal tersebut, Dewan Komisaris juga mencatat bahwa fondasi dan dasar yang kuat harus terus dibuat untuk menyiapkan Rabobank Indonesia untuk pertumbuhan di masa depan, terutama memperkuat tata kelola perusahaan di semua unit Bank, membangun kultur kinerja yang didasarkan oleh hasil yang dicapai, program pelatihan yang terus berlanjut, termasuk program sertifikasi kompetensi teknis, dan juga pelatihan nilai-nilai dan kode etik perusahaan Rabobank Group untuk seluruh karyawan. Program tata kelola perusahaan yang lebih rinci akan disampaikan di bagian “tata kelola perusahaan” dalam laporan tahunan ini.
prudently resulting in serious reputational risk, operational losses, and even closure of the bank. In that respect, the Board of Commissioners also noted that ground-works and foundations continues to be laid down to prepare Rabobank Indonesia for future growth, notably the strengthening of corporate governance across all units of the Bank, the building of a performance-driven culture based on meritocracy and on-going training programs, including technical competency certification programs, as well as training on Rabobank Group’s values and code of conduct to all employees. A full coverage of the bank’s governance program is presented in greater detail in the “corporate governance” section of this annual report.
Sementara Bank menyiapkan sumber daya manusianya untuk menjawab tantangan masa depan, Rabobank Indonesia telah memasuki fase ketiganya dalam penerapan sistem inti perbankan yang baru untuk menggantikan sistem CSB-2008 yang sekarang digunakan. Investasi ini, baik dari sisi sumber daya manusia maupun perangkat keras, secara pasti akan menjadikan Rabobank sebagai bank yang moderen dan efisien, dengan fokus yang kuat kepada komunitas bisnis. 2012 akan menjadi tahun transisi bagi Rabobank Indonesia. Sudah dapat dipastikan bahwa tahun ini masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Bank. Namun demikian, Dewan Komisaris yakin bahwa dengan fokus yang jelas dalam strategi, tim manajemen yang kuat, staf yang berdedikasi dan disiplin manajemen risiko yang baik, Bank akan dapat melalui masa-masa penuh tantangan dalam perjalanannya menjadi salah satu bank terdepan dalam melayani komunitas bisnis.
As the Bank prepares its human resources to take up the challenges of the future, Rabobank Indonesia has entered the third phase of the implementation of the new core banking system to replace the current ex-legacy CSB-2008 system. These investments, both on the people-side and the hardware, will definitely propel Rabobank Indonesia to become a truly modern and efficient bank, with a strong focus on the business community. 2012 will be a transition year for Rabobank Indonesia. No doubt, it will continue to be a challenging year for the Bank. However, the Board of Commissioners is confident that with a clear focus on strategy, a strong management team, a dedicated work force, and a sound risk management discipline, the Bank shall be able to sail through these challenging times in its journey to become a leading bank for the business community.
Perkenankanlah saya, atas nama Dewan Komisaris, dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada tiga Komite di bawah Dewan Komisaris : Audit, Remunerasi & Nominasi, dan Pemantauan Risiko, atas kerja yang luar biasa dalam memberikan rekomendasi yang diperlukan yang secara efektif telah membantu tugas-tugas dan tanggungjawab kami.
Allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to take the opportunity to thank the three Committees under the Board of Commissioners: Audit, Remuneration & Nomination and Risk Monitoring, for their outstanding work in providing the necessary recommendations which effectively support our respective duties and responsibilities.
Pada akhir kata, terima kasih yang tulus kepada semua pemegang saham Rabobank Indonesia, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Dewan Direksi, Tim Manajemen, dan Staf atas kerja keras dan dedikasinya, dan juga kepada Bank Indonesia atas pengarahan dan dukungannya.
Last but not least, our heartfelt gratitude to all of Rabobank Indonesia shareholders for their continued confidence, to the Board of Directors, Management team, and Employees for their hard-work and continued dedication, and to Bank Indonesia for their continued guidance and support.
Alexander Pruijs
Presiden Komisaris President Commissioner Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
13
Kata Pengantar Presiden Direktur
Kata Pengantar Presiden Direktur Message from the President Director
Peluncuran Puncak Jaya di bulan Februari 2011 menandai langkah pertama dari Rabobank Indonesia dalam perjalanannya untuk bertransformasi menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani nasabah perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM. The launch of Puncak Jaya in February 2011 marks our first step in embarking on our journey to transform Rabobank Indonesia into a leading business bank serving Corporate, Commercial, and SME clients. Tahun 2011 merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Rabobank Indonesia. Tahun ini adalah tahun dimana Rabobank Indonesia meluncurkan “Puncak Jaya” – salah satu program TI dan reengineering terbesar dari Rabobank International. Peluncuran Puncak Jaya di bulan Februari 2011 menandai langkah pertama dari Rabobank Indonesia dalam perjalanannya untuk bertransformasi menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani nasabah perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM. Proyek Puncak Jaya mencakup perubahan sistem inti perbankan (core banking system) serta prosesproses yang nantinya akan memungkinkan Rabobank Indonesia untuk menyediakan produk dan layanan yang lebih lengkap, meningkatkan pelayanannya, serta dapat beroperasi dengan lebih efektif dan efisien. Kami telah memasuki fase ketiga dari implementasi sistem inti perbankan untuk menggantikan sistem CSB-2008 yang sebelumnya digunakan. Dengan selesainya proyek Puncak Jaya di tahun 2013, Rabobank Indonesia akan memiliki kapabilitas, kapasitas dan keunggulan kompetitif untuk beroperasi sebagai bank yang modern serta dapat memenuhi permintaan nasabah akan produk dan layanan yang terus berkembang. Tahun 2011 juga merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Rabobank Indonesia. Pada tahun 2010 kami telah membuat keputusan untuk menyelaraskan bisnis dan tidak melanjutkan layanan kepada nasabah Korporasi yang tidak bergerak dalam bidang food and agribusiness. Keputusan untuk mengambil satu langkah ke belakang dan melakukan perubahan sebagai investasi untuk pertumbuhan masa depan tetap diambil, walaupun akan berdampak terhadap penghasilan jangka pendek dan menengah Rabobank Indonesia. 14
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The year 2011 is one of the milestones of Rabobank Indonesia. It is the year of the milestone launch of “Puncak Jaya” - one of the most significant IT and reengineering programs of Rabobank International. The launch of Puncak Jaya in February 2011 marks our first step in embarking on our journey to transform Rabobank Indonesia into a leading business bank serving Corporate, Commercial, and SME clients. The Puncak Jaya project will involve changes in the core banking system and processes which will allow Rabobank Indonesia to offer a wide range of banking products and services, increase its service levels, and operate more effectively and efficiently. As we speak, we have entered the third phase of the implementation of the new core banking system to replace the current CSB-2008 system. Upon completion of Puncak Jaya in 2013, Rabobank Indonesia will have the capabilities, capacity and competitive edge to operate as a modern bank and meet the ever increasing demands of clients on products and services. 2011 has also been a very challenging year for Rabobank Indonesia. In 2010 we made the conscious decision to realign our business and step away from the non-food and agribusiness Corporate Banking clients. The decision to take a step back and change which we consider as an investment for future growth was made despite the consequences in our short and medium term earnings.
Message from the President Director
Meskipun terdapat kenaikan dana pihak ketiga sebesar 16,70% dari Rp 8.842,05 milyar di 2010 menjadi Rp 10.318,50 milyar di 2011 dan NPL yang membaik dari 2,67% menjadi 1,12%, dampak dari keputusan yang telah diambil serta krisis Eropa tahun 2011 yang telah sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap bisnis nasabah, telah mempengaruhi portofolio pinjaman dan pendapatan. Lebih jauh lagi, kenaikan dalam biaya operasi yang berkaitan dengan proyek transformasi yang sedang dilakukan telah berkontribusi dalam menurunkan laba bersih sebesar 55,88%. Namun demikian, biaya operasional yang berkaitan dengan proyek transformasi telah diperhitungkan sebelumnya dan dianggap sebagai investasi yang memang diperlukan bagi pertumbuhan bank di masa depan. Kami memahami dengan baik pentingnya peranan staf untuk kesuksesan bank dalam transformasinya, dan pentingnya menyiapkan mereka menghadapi perubahan. Hal ini memerlukan pelatihan dan pengembangan para staf secara kontinu. Oleh karena itu, adalah prioritas kami untuk membekali mereka dengan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan. Pada tahun 2011, Rabobank Indonesia telah menginvestasikan Rp 13,90 milyar untuk pelatihan dan pengembangan staf yang mengambil porsi 5,10% dari total biaya yang berkaitan dengan staf. Kami perkirakan adanya tantangan yang lebih besar di tahun 2012, karena tahun ini adalah tahun transisi dimana Rabobank Indonesia akan fokus pada persiapan untuk memperkenalkan dirinya kembali kepada komunitas bisnis dan publik sebagai bank bisnis dengan kemampuan yang tinggi dengan fokus kepada food and agribusiness beserta rantai pasokannya. Atas nama Dewan Direksi, perkenankan saya untuk menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para nasabah atas kepercayaan dan kesetiaannya, kepada komisaris dan Bank Indonesia atas bimbingan dan pengarahannya, kepada karyawan dan keluarganya atas dedikasi dan pengertiannya, dan kepada masyarakat dan Rabobank Group atas dukungannya yang terus menerus kepada Rabobank Indonesia. Dengan komitmen kami untuk berinvestasi, melakukan transformasi, dan mengembangkan sumber daya manusia, kami percaya bahwa kami sedang menyiapkan Rabobank Indonesia untuk sebuah masa depan yang sangat baik.
Despite the 16.70% increase in client deposits from IDR 8,842.05 billion in 2010 to IDR 10,318.50 billion in 2011 and an improved NPL from 2.67% to 1.12%, the impact of this decision and the 2011 European crises has to some extent impacted the businesses of our clients – affecting our lending portfolio and revenue. Furthermore, an increase in operating costs of which a considerable proportion is related to our transformation project has contributed to the 55.88% decrease in net profit. However, the operating costs related to the transformation project were anticipated and considered a much required investment for the bank’s future growth. We understand the important role of employees to the success of the transformation of the bank and how critical it is to prepare them for the changes. This will require continuous training and development of our staff and therefore it is our priority to provide them with the necessary training and development programs. In 2011, Rabobank Indonesia invested IDR 13.90 billion for staff training and development which is 5.10% of total staff-related expense. We expect more challenges in 2012 as it will be a year of transition where Rabobank Indonesia will focus on the preparation to re-introduce itself to the business community and public as a business bank with strong capabilities and a focus on the food and agribusiness and its supply chain. On behalf of the Board of Directors, I would like to convey my sincere appreciation to our clients for their trust and loyalty, our commissioners and Bank Indonesia for their guidance and direction, our staff and their families for their dedication and understanding, the communities and the Rabobank Group for their continuous support for Rabobank Indonesia. With our commitment to invest and transform ourselves for future growth, and develop our human resources, we believe that we are preparing Rabobank Indonesia for a great future ahead.
Henk Mulder
Presiden Direktur President Director
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
15
Peristiwa Penting 2011
Peristiwa Penting 2011 Highlights 2011
Tahun 2011 adalah tahun dimana Rabobank Indonesia secara aktif melakukan berbagai kegiatan. Banyak yang telah dicapai di tahun ini dan tentu saja memberikan berbagai kontribusi positif baik bagi Rabobank Indonesia dan para pemangku kepentingannya. Berbagai peristiwa penting terjadi di tahun 2011. Antara lain adalah kunjungan silaturahmi kepada Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, peresmian Rabobank Indonesia sebagai mitra perbankan WWF-Indonesia, pembukaan cabang pertama di Makassar, penyelenggaraan Konferensi Ekonomi Tahunan di Jakarta yang mengusung tema “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia” dan beberapa peristiwa lainnya. Selain kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bisnis, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) juga menjadi bagian penting dari Rabobank Indonesia. Kegiatan CSR seperti pembangunan rumah untuk korban bencana alam Merapi, kunjungan ke koperasi binaan Rabobank Foundation serta seleksi mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor) sebagai pemenang program Rabobank Undergraduate Scholarship turut mewarnai tahun 2011. The year 2011 was a year where Rabobank Indonesia was actively engaged in a wide range of activities. A lot has been accomplished during the year - contributing positively to the bank and its stakeholders. Among the highlights of 2011 are the courtesy visit to the Deputy Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia, the signing ceremony which officially marks the beginning of the banking relationship between Rabobank Indonesia and WWF-Indonesia, the launch of the first branch in Makassar, and the Annual Economic Conference themed “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia”. Besides business related events, CSR (Corporate Social Responsibility) is an integral part of Rabobank Indonesia. CSR initiatives which highlight 2011 include the handover of houses to the Merapi disaster victims, the visit to the Rabobank sponsored Setia Tani Pratama (STP Cooperative), and the selection process to name the IPB (Institut Pertanian Bogor) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program.
16
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Highlights 2011
Januari Kunjungan kepada Wakil Menteri January Pertanian Republik Indonesia Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi Eri Budiono, Rabobank Group Global Strategist, Animal Protein Grains and Oilseeds for the Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR), David C. Nelson, dan Head of FAR Asia, John Baker melakukan kunjungan kepada Wakil Menteri Pertanian Bapak Bayu Krisnamurthi. Dalam kunjungan tersebut tim Rabobank berkesempatan bertemu dengan staf kementerian.
Courtesy Visit to Deputy Minister of Agriculture of The Republic of Indonesia Director of Corporate and Investment Banking Eri Budiono, Rabobank Group Global Strategist, Animal Protein Grains and Oilseeds for the Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR) David Nelson and Head of FAR Asia John Baker paid a courtesy visit to Vice Minister of Agriculture Mr. Bayu Krisnamurthi. During the courtesy visit, the Rabobank team also had the opportunity to meet the ministry staff.
Kunjungan kepada Wakil Menteri Pertanian Courtesy visit to the Deputy Minister of Agriculture
Februari Rabobank Indonesia Mendapatkan February Penghargaan dari PT Rintis Tanggal 16 Februari 2011 Rabobank Indonesia menerima penghargaan dari PT Rintis yang merupakan operator dari jaringan ATM Prima. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Pemasaran PT Rintis Suryono Hidayat kepada Wakil Presiden Direktur Danny Hartono di Plaza 89, Jakarta. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kerjasama Rabobank Indonesia dengan PT Rintis yang telah berlangsung lama.
Rabobank Indonesia Awarded by PT Rintis On 16 February Rabobank Indonesia received an award from PT Rintis, the operator of the Prima ATM network. The award was presented by PT Rintis Marketing Director Suryono Hidayat to Vice President Director Danny Hartono at Plaza 89, Jakarta. The award was presented as a token of appreciation for the long term relationship between Rabobank Indonesia and PT Rintis.
Rabobank Indonesia terima penghargaan dari PT Rintis Rabobank Indonesia receives award from PT Rintis
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
17
Peristiwa Penting 2011
Maret Rabobank Foundation Managing March Director, Pierre van Hedel Kunjungi Koperasi Binaan di Gadog, Bogor Pierre van Hedel, Managing Director Rabobank Foundation yang berpusat di Utrecht, mengunjungi koperasi Setia Tani Pratama (STP) yang merupakan salah satu koperasi yang didukung oleh Rabobank Foundation (RF) di Gadog, Bogor, pada tanggal 25 Maret. STP adalah koperasi petani hortikultura yang didirikan dengan bantuan RF pada bulan Juli 2010 yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani. RF membantu pendirian koperasi dan memberikan pengetahuan dan bantuan teknis kepada petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. STP beranggotakan sekitar 300 petani yang memproduksi edamame, jagung, tomat, wortel dan sayuran lainnya. Hasil sayur dijual ke sejumlah hipermarket dan restoran di Jakarta.
Rabobank Foundation Managing Director, Pierre van Hedel Visits Cooperative in Gadog, Bogor On 25 March Pierre van Hedel, Managing Director of the Utrecht based Rabobank Foundation (RF) visited the RF supported Setia Tani Pratama (STP) cooperative in Gadog, Bogor. STP is a horticulture cooperative founded with the support of RF in July 2010. STP aims to increase the horticulture farmer’s income. RF supported the founding of the cooperative and currently provides the knowledge and technical assistance to farmers to increase production and improve quality of products. STP has 300 members who produce edamame, corn, tomatoes, carrots and other vegetables. The vegetables are sold to Jakarta’s hypermarkets and restaurants.
Rabobank Foundation Managing Director Pierre van Hedel bersama petani hortikultura
Rabobank Foundation Managing Director Pierre van Hedel and horticulture farmers
Rabobank Indonesia Mitra Perbankan WWF-Indonesia
Rabobank Indonesia – WWF-Indonesia Commence Banking Relationship
Pada tanggal 18 Maret Rabobank Indonesia secara resmi menjadi mitra perbankan WWF-Indonesia. Acara peresmian kemitraan ini diselenggarakan di kantor pusat Rabobank Indonesia dan dihadiri oleh Presiden Direktur Henk Mulder serta manajemen Rabobank Indonesia, Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF-Indonesia Kemal Stamboel, Ketua Badan Pembina Yayasan WWFIndonesia Pia Alisjahbana, Ketua Badan Pengawas Yayasan WWF-Indonesia Tati Darsoyo, manajemen dan CEO WWF-Indonesia Dr. Efransyah.
On 18 March Rabobank Indonesia and WWF-Indonesia officially signed an agreement which marks the beginning of a banking relationship between the two organizations. The signing was conducted at the Rabobank Indonesia headquarters and was attended by President Director Henk Mulder and Rabobank Indonesia management, WWFIndonesia Chairpersons Kemal Stamboel, Pia Alisjahbana, Tati Darsono, the WWF-Indonesia management and CEO Dr. Efransyah
Presiden Direktur Rabobank Indonesia Henk Mulder dan Ketua Badan Pengurus WWF-Indonesia Kemal Stamboel tandatangani perjanjian kemitraan Rabobank Indonesia President Director Henk Mulder and Chairman WWF-Indonesia Kemal Stamboel sign partnership agreement
18
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Highlights 2011
Rabobank Indonesia Laksanakan Program Tabunganku dari Bank Indonesia
Rabobank Indonesia Promotes Bank Indonesia’s Tabunganku
Pada tanggal 25 Maret, Rabobank Indonesia mengadakan sosialisasi program Tabunganku yang merupakan produk dari Bank Indonesia. Dengan meluncurkan Tabunganku yang mensyaratkan saldo minimum hanya Rp 20.000, Bank Indonesia secara aktif memperkenalkan bank kepada masyarakat menengah bawah seperti petani, peternak dan pekerja sektor informal. Sosialisasi dilakukan oleh Head of Funding, and Wealth Rully Hariwinata yang menjelaskan mengenai produk dan juga memimpin sesi tanya jawab. Sosialisasi diadakan di Gadog, Bogor kepada petani-petani hortikultura.
On 25 March, Rabobank Indonesia conducted a session to communicate Bank Indonesia’s Tabunganku. By launching Tabunganku, a savings account with a IDR 20,000 minimum balance, Bank Indonesia actively promotes banking to the lower income segment. This segment includes farmers and the informal sector. Head of Funding and Wealth Rully Hariwinata explained the product details and lead the Q&A. This session was held in Gadog, Bogor, and was attended by horticulture farmers.
Agustus Rabobank Indonesia Serahkan August Rumah kepada Korban Merapi Rabobank Indonesia membantu korban Merapi untuk kembali menjalankan hidupnya dengan membiayai pembangunan dan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menghilangkan kondisi dimana orang tidak memiliki tempat tinggal. Hal ini dilakukan dengan cara membangun rumah sederhana yang layak dan terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli Sutanto menyerahkan rumah kepada masyarakat dan mengunjungi rumahrumah tersebut setelah upacara penyerahan. Sumber dana pembangunan rumah adalah sumbangan yang dikumpulkan dari PT Bank Rabobank International, staf Rabobank Indonesia, dan staf Rabobank Group di luar Indonesia.
Rabobank Indonesia Hands-Over Houses to Merapi Disaster Victims Rabobank Indonesia helped the Merapi disaster victims gain their lives back by funding the construction and repair of 10 houses in the Ngargomulyo village of Magelang, Central Java. The houses were constructed by Habitat for Humanity, a non-profit organization dedicated to eliminate homelessness by building simple, decent and affordable houses for low-income families. Director of Sales and Distribution Rusli Sutanto handed over the houses to the people and visited the new houses after the handover ceremony. The source of funds are donations collected from PT Bank Rabobank International Indonesia, Rabobank Indonesia staff, and Rabobank Group staff outside Indonesia.
Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli Sutanto serahkan rumah kepada korban bencana Merapi Director of Sales and Distribution Rusli Sutanto hands-over houses to Merapi disaster victims
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
19
Peristiwa Penting 2011
Oktober Rabobank Indonesia Serahkan October Laporan FAR kepada Wakil Menteri Pertanian yang Baru Pada tanggal 2 Oktober Presiden Direktur Henk Mulder dan Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi Eri Budiono, mengadakan pertemuan dengan Bapak Rusman Heriawan yang baru diangkat sebagai Wakil Menteri Pertanian. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyerahkan laporan mengenai pangan dan agribisnis Indonesia yang ditulis oleh Rabobank Group Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR).
Rabobank Indonesia Presents the FAR Report to The New Deputy Minister of Agriculture On 2 October President Director Henk Mulder and Director of Corporate and Investment Banking Eri Budiono paid a visit to the newly appointed Deputy Minister of Agriculture Mr. Rusman Heriawan. The purpose of the visit was to present the Indonesian food and agribusiness report produced by Rabobank Group Food and Agribusiness Research and Advisory (FAR).
Presiden Direktur Henk Mulder dan Direktur Perbankan Korporasi & Investasi Eri Budiono serahkan laporan FAR kepada Wakil Menteri Pertanian Bapak Rusman Heriawan President Director Henk Mulder and Director of Corporate & Investment Banking Eri Budiono presents FAR report to Deputy Minister of Agriculture Mr. Rusman Heriawan
Peluncuran Rabobank Makassar
Rabobank Makassar Grand Opening
Tanggal 30-31 Oktober Rabobank Indonesia merayakan pembukaan cabangnya yang pertama di Makassar dan Sulawesi. Acara perayaan pembukaan cabang Makassar (Rabobank Makassar) di Hotel Aryaduta Makassar pada tanggal 30 Oktober berlangsung meriah dan dihadiri lebih dari 200 orang nasabah dan prospek dari kalangan pengusaha. Pada tanggal 31 Oktober di kantor cabang Makassar di Jl. Sulawesi 2A, Presiden Direktur Henk Mulder dan Pemimpin Bank Indonesia di Makassar Lambok Siahaan bersama-sama menggunting rangkaian bunga sebagai tanda diresmikannya kantor cabang Makassar bagi masyarakat. Direktur Penjualan dan Distribusi Rusli Sutanto memotong tumpeng yang diserahkan kepada Pemimpin Cabang Rabobank Makassar Wandy Bernardus.
On 30-31 October Rabobank Indonesia celebrated the launch of its first branch in Makassar and Sulawesi. The celebration of the launch of the Makassar branch (Rabobank Makassar) at Hotel Aryaduta Makassar on 30 October was attended by more than 200 clients and prospective clients from the business community. On 31 October President Director Henk Mulder and Makassar Head of Bank Indonesia Lambok Siahaan jointly cut the flower ribbon marking the opening of the Makassar branch to the public. Director of Sales and Distribution Rusli Sutanto cut the nasi tumpeng (rice cone) and presented it to Rabobank Makassar Branch Manager Wandy Bernardus.
Presiden Direktur Henk Mulder dan Pimpinan Bank Indonesia di Makassar Lambok Siahaan pada peresmian cabang Makassar President Director Henk Mulder and Makassar Head of Bank Indonesia Lambok Siahaan at the Makassar branch opening
20
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Highlights 2011
November Konferensi Ekonomi Rabobank November Indonesia 2011 Pada tanggal 17 November Rabobank Indonesia mempresentasikan hasil studi dengan judul “Indonesia Food and Agribusiness Outlook” dalam acara konferensi ekonomi tahunan di Hotel Gran Melia Jakarta. Konferensi ekonomi yang kali ini mengambil tema “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia” adalah acara yang diselenggarakan setahun sekali oleh Rabobank Indonesia untuk nasabah perbankan korporasi, komersial, dan UKM. Pembicara utama dalam acara ini adalah Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian Dr. Ir. Zaenal Bachruddin MSc. Tiga pembicara lainnya dalam acara ini adalah Head of Financial Markets Asia Pacific Rabobank International, Adrian Foster, Managing Director, Head Food and Agribusiness Research and Advisory – Asia Rabobank International, John Baker, dan analis politik Wimar Witoelar. Acara ini dihadiri oleh hampir 300 nasabah.
Rabobank Indonesia Economic Conference 2011 On 17 November Rabobank Indonesia presented the “Indonesia Food and Agribusiness Outlook” report at the annual economic conference held at Hotel Gran Melia Jakarta. The economic conference, this year themed “Global Economic Outlook – Implications on Indonesia”, is an annual event dedicated to Rabobank Indonesia’s corporate, commercial, and SME clients. The keynote speech was delivered by Director General of Processing & Marketing Agricultural Products Dr. Ir. Zaenal Bachruddin MSc. Three other speakers were Rabobank International Head of Financial Markets Asia Pacific Dr. Adrian Foster, Rabobank International Managing Director, Head Food and Agribusiness Research and Advisory – Asia John Baker, and political analyst Wimar Witoelar. The conference was attended by nearly 300 clients.
Konferensi Ekonomi Rabobank Indonesia 2011 Rabobank Indonesia Economic Conference 2011
Desember Beasiswa Rabobank Undergraduate December Scholarship untuk Mahasiswa IPB Pada tanggal 7 Desember, Rabobank Indonesia selesai memilih 9 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pemenang beasiswa Rabobank Undergraduate Scholarship program. Ke sembilan mahasiswa ini adalah angkatan ketiga penerima beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship yang mulai diselenggarakan tahun 2009. Dengan terpilihnya pemenang beasiswa angkatan ke tiga ini, maka jumlah mahasiswa IPB penerima beasiswa program ini berjumlah 20 orang. Beasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa IPB yang memerlukan bantuan dan memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir.
Rabobank Undergraduate Scholarship for IPB Students On 7 December, Rabobank Indonesia completed the selection process to name 9 Institut Pertanian Bogor (IPB) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program. The nine students are the third batch of students to receive scholarship under the program which started in 2009. With the third batch of winners selected, currently 20 IPB students receive scholarship under this program. The scholarship aims to assist IPB students in need and have potential to be Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness. The scholarship covers tuition fees, accommodation, books, living costs for eight semesters as well as research for the final thesis.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
21
Laporan Manajemen
Laporan Manajemen Management Report
Hubungan baik antar manusia membentuk dasar dari setiap interaksi antar manusia dan seringkali menjadi dasar dari kesepakatan yang penuh keberhasilan, perdagangan yang menguntungkan dan bisnis yang berjaya. Sementara produk dan teknologi semakin tumbuh dan berkembang, makin banyak perusahaan mengandalkan hubungan baik untuk merebut hati pelanggannya. Di Rabobank Indonesia, kami menjalankan bisnis dengan berpikiran bahwa kesejahteraan dan kepuasan nasabah adalah sesuatu yang kami junjung tinggi sepenuh hati. Karena itulah orang yang ingin memiliki hubungan yang dekat dan lebih pribadi semakin banyak memilih Rabobank Indonesia untuk memenuhi keperluan perbankannya. Relationships form the core of every human interaction and are often the basis for successful deals, profitable trades, and thriving businesses. In fact, as products and technology achieve increasing parity with one another, more and more companies are relying on strong relationships as a means to win the hearts and minds of their clients. At Rabobank Indonesia, we conduct our business with the well-being and satisfaction of our clients as something that we hold dear, in our minds and in our hearts. That is why a growing number of people who prefer to have a close and personal relationship select Rabobank Indonesia to fulfill their banking needs.
22
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Management Report
Membangun dan mempertahankan keyakinan dan kepercayaan nasabah adalah misi dan ambisi kami untuk selamanya. Reputasi, selain sumber daya manusia, adalah aset terpenting untuk institusi keuangan seperti Rabobank Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya tepercaya, di Indonesia maupun di luar negeri, gagal untuk menjaga kepercayaan nasabah yang mengakibatkan risiko reputasi yang serius hingga penutupan perusahaannya.
Building and maintaining client’s confidence and trust is a life-long ambition and mission. Reputation, next to human resources, is the most important asset for a financial institution like Rabobank Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to safeguard their customers’ trust resulting in serious reputational risk, even up to closure of business.
Rabobank Indonesia senantiasa menempatkan rasa saling menghargai, integritas, profesionalisme dan keberkesinambungan sebagai nilai-nilai yang sangat berharga. Di tahun 2011 beberapa usaha dilakukan untuk membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang. Di Rabobank Indonesia, kami tidak hanya berusaha untuk menjaga kepercayaan nasabah kami, tapi juga ekspektasi dari pemangku kepentingan lainnya. Kami melakukannya dengan teliti dengan menerapkan standar etika tertinggi dalam segala tindakan dan cara beroperasi.
Rabobank Indonesia continues to place great value on respect, integrity, professionalism, and sustainability. In 2011 further efforts were undertaken to lay down strong foundations for sustainable future growth. At Rabobank Indonesia, we strive to maintain not only our client’s trust, but also expectations from other stakeholders. We do this diligently by applying the highest ethical standard for all our conduct and operations.
Peristiwa Penting 2011 Tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan dengan kompetisi yang tinggi di industri keuangan karena likuiditas yang berlebih serta dampak yang sudah diantisipasi dari keputusan Bank untuk tidak melanjutkan layanan perbankan korporasi untuk nasabah yang tidak bergerak dalam food and agribusiness (pangan dan agribisnis). Meskipun menghadapi banyak tantangan, Rabobank Indonesia masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 41,58 milyar, yang memang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sejumlah inisiatif strategis telah dilakukan untuk sebanyak mungkin memanfaatkan kesempatan yang ada serta meletakkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.
Memperkuat Brand Image Usaha memperkuat brand image Rabobank Indonesia secara konsisten terus dilakukan melalui pembukaan cabang baru, relokasi dan renovasi cabang/cabang pembantu untuk memberikan akses layanan yang lebih baik dan menjadi lebih dekat dengan nasabah. Tahun 2011 Rabobank Indonesia menambah cabang baru di Makassar, Sulawesi Selatan untuk melayani potensi food and agribusiness di wilayah tersebut. Selain itu, telah dilakukan relokasi tiga cabang/cabang pembantu ke lokasi yang lebih strategis dan juga renovasi delapan cabang/cabang pembantu lainnya menjadi kantor dengan penampilan baru (Rabobank new-look branches) yang memiliki tampilan dan nuansa yang konsisten serta didominasi warna oranye dan biru yang merupakan warna korporasi Rabobank.
Highlights of 2011 The year was an exceptionally challenging year with fierce competition in the financial market due to excess liquidity, and the anticipated business impact of our decision to step away from the non-food and agribusiness clients in the corporate banking business. In spite of the challenges, Rabobank Indonesia was still able to post a net profit of IDR 41.58 billion, albeit lower than previous year. During the year, a number of strategic initiatives were undertaken to take maximum advantage of the opportunities and to lay strong foundations for sustainable growth in the future.
Strengthening Brand Image Strengthening of Rabobank’s brand image in Indonesia has been steadily progressing through the expansion of the branch network, branch relocation and renovation to give more banking service access to the Indonesian market and to be closer to the customers. In 2011, Rabobank Indonesia added a new flagship branch in Makassar, South Sulawesi to tap into the food and agribusiness potential of the region. The Bank also relocated three branches/sub-branches to better locations and renovated another eight into the Rabobank new-look branches which have a consistent look and feel, and are dominated with the Bank’s orange and blue corporate colors.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
23
Laporan Manajemen
Memberdayakan Sumber Daya Manusia
Empowering Human Resources
Rabobank Indonesia menyadari pentingnya pelatihan dan pengembangan karir karyawannya secara berkelanjutan. Tahun 2011 banyak waktu dan usaha yang diberikan untuk mentransformasi sumber daya manusia untuk mendukung transformasi Bank menjadi salah satu bank bisnis terdepan, menambah wawasan guna memudahkan mencari solusi dari permasalahan yang ada dan mencapai operasional yang terbaik. Ekivalen sebanyak 3.283 personil telah mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di tahun 2011 dengan maksud untuk membantu karyawan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan-perubahan yang sedang terjadi, mengembangkan pengetahuan serta mempertajam keahlian mereka dalam berbagai area spesifik di bidang perbankan. Pelatihan-pelatihan ini merupakan investasi sebesar Rp 13,90 milyar atau 5,10% dari total pengeluaran Bank untuk biaya sumber daya manusia.
Rabobank Indonesia places great importance on the continuous training and career development of its people. In 2011, a great deal of time and efforts were spent on transforming our human resources to support the Bank’s transformation into a leading business bank, develop broader perspectives for finding solutions, and achieve operational excellence. An equivalent of 3,283 personnel undertook various human resources training and development programs in 2011 with the aim to help employees adapt well to the changes which are underway, expand knowledge, and sharpen their skills on specific areas of banking. These trainings amounted to IDR 13.90 billion in investment, or accounting for 5.10% of the Bank’s total personnel-related expenses.
Untuk membangun kultur kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi, sebuah rapat kerja mengenai nilai-nilai Rabobank dan kode etik perusahaan akan dibuat untuk seluruh karyawan. Per Desember 2011, sebanyak 1.082 staf telah mengikuti rapat kerja tersebut.
Kinerja Keuangan Kinerja Rabobank Indonesia dari segi operasional dan keuangan di tahun 2011 dipengaruhi oleh pertumbuhan yang lambat dari produk pinjaman di semester pertama. Pada tahun ini juga banyak terjadi undisbursed loan (pinjaman yang sudah disetujui oleh Bank, tetapi tidak ditarik oleh nasabah). Salah satu penyebabnya adalah kelebihan likuiditas di pasar karena dana off-shore (dari luar negeri) yang memasuki emerging markets (pasar-pasar yang sedang berkembang) untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi. Dengan kondisi umum seperti ini, maka kinerja keuangan Rabobank Indonesia di 2011 menjadi agak kurang baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan total bertambah 6,80% menjadi Rp 1.155,93 milyar yang disebabkan meningkatnya net interest margin. Pendapatan bunga dan net interest income meningkat sebesar berturut-turut 7,47% dan 2,75% menjadi Rp 1.098,94 milyar dan Rp 563 milyar pada tahun 2011. Di sisi pengeluaran, investasi dalam bidang sumber daya manusia dan provisi yang lebih besar untuk pinjaman-pinjaman bermasalah menyebabkan kenaikan total biaya operasional sebesar 14,29% menjadi Rp 564,99 milyar. Oleh karenanya, laba bersih setelah pajak berkurang 55,88% dari Rp 94,25 milyar tahun 2010 menjadi Rp 41,58 milyar untuk tahun 2011. Dari neraca, total dana pihak ketiga meningkat hampir 16,70% dari tahun lalu menjadi Rp 10.318,50 milyar; sementara itu pertumbuhan pinjaman relatif stagnan sehingga jumlah total pinjaman adalah Rp 9.831,33 milyar di akhir 2011. 24
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
To continuously embed a strong compliance culture throughout the organization, a workshop on Rabobank’s values, code of conduct, and compliance standards was made available for all employees. As of December 2011, a total of 1,082 employees have attended the workshop.
Financial Performance Rabobank Indonesia’s result of operations and financial condition in 2011 was affected by the slow growth in lending products in the first half of the year. The year saw a significant number of undisbursed loans (loans approved but not drawn by client). One reason for the undisbursed loans is the excess liquidity in the market as off-shore funds rush to emerging markets to search for higher yield. Against this backdrop, Rabobank Indonesia’s financial performance in 2011 was slightly worse off than that of the previous year. Total revenue increased by 6.80% to IDR1,155.93 billion caused by increase in net interest margin. Both interest income and net interest income increased by 7.47% and 2.75% to IDR 1,098.94 billion and IDR 563 billion, respectively, in 2011. On the expense side, investment in human resources and higher provision for distressed loans resulted in increased total operating expenses by 14.29% to IDR 564.99 billion. As a result, net profit after tax decreased by 55.88% from IDR 94.25 billion in 2010 to IDR 41.58 billion for the year reported. On the balance sheet side, total deposits (third party funds) increased by close to 16.70% from the previous year to IDR 10,318.50 billion; while loan growth was relatively stagnant due at IDR 9,831.33 billion by the end of 2011.
Management Report
Seperti yang diperkirakan, krisis ekonomi global lebih banyak mempengaruhi nasabah perbankan korporasi daripada nasabah perbankan ritel. Dengan turunnya volume ekspor dan harga komoditas selama krisis, total pinjaman yang diberikan oleh perbankan korporasi turun dari Rp 3.412,61 milyar (bersih) di tahun 2010 menjadi Rp 3.222,82 milyar (bersih) pada akhir tahun 2011. Penurunan ini juga merupakan akibat dari fokus bank yang kembali pada sektor food and agribusiness (pangan dan agribisnis) yang menyebabkan Rabobank Indonesia tidak melanjutkan pinjaman kepada perusahaan yang bukan food and agribusiness seperti industri telekomunikasi, media, dan internet. Namun demikian, bisnis perbankan ritel dan UKM memberikan penahan yang kuat untuk menyerap dampak negatif dari krisis finansial. Dana pihak ketiga di perbankan ritel meningkat 19,83% di tahun 2011 menjadi Rp 9.027,39 milyar dari Rp 7.533,43 milyar tahun 2010. Pemberian pinjaman dari perbankan ritel meningkat 5,29% atau dari Rp 6.276,49 milyar (bersih) menjadi Rp 6.608,51 milyar (bersih) di tahun 2011, yang mana mengompensasikan pengurangan portfolio pinjaman di divisi perbankan korporasi.
Memenuhi Target Masa Depan Untuk memenuhi target ambisius di masa depan, dalam tahun yang dilaporkan ini Rabobank Indonesia telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk mengganti core banking system (sistem perbankan inti) dengan yang baru. Core banking system baru ini, yang akan dipilih awal 2012 setelah dilakukannya analisis lengkap mengenai kemampuan serta kesesuaiannya dengan tujuan bisnis Rabobank Indonesia, akan memberikan kapabilitas dan kapasitas bagi Rabobank Indonesia untuk benar-benar beroperasi sebagai bank yang moderen dan efisien, yang melayani bisnis dan pemilik bisnis. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk melakukan re-engineering proses-proses yang paling penting untuk menjadi lebih efisien dan pada saat yang sama meningkatkan kinerja layanan dan produk. Program ini, yang dinamakan “Program Puncak Jaya” adalah cermin dari perjalanan yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah kami dan mentransformasi diri menjadi bank bisnis terdepan. “Puncak Jaya” ini diharapkan akan rampung pada akhir 2013.
As anticipated, the global economic crisis impacted our corporate banking clients more than our retail banking customers. As export volumes and commodity prices dropped during the crisis, total lending for the corporate banking declined from IDR 3,412.61 billion (net) in 2010 to IDR 3,222.82 billion (net) as at the end of 2011. The decrease is also attributable to the refocusing of business to the food and agribusiness sectors, which requires Rabobank Indonesia to discontinue lending to non food and agribusiness companies, such as the telecom, media, and internet industries. However, the retail and SME banking segments provided strong cushion against the negative impact of the financial crisis. Third party funds in the retail banking division increased by 19.83% in 2011 to IDR 9,027.39 billion from IDR 7,533.43 billion in 2010, and retail lending increased by 5.29% or from IDR 6,276.49 billion (net) to IDR 6,608.51 billion (net) in 2011, somewhat compensating for the decrease in lending portfolio of our corporate banking division.
Meeting Our Goals in the Future To meet our ambitious goals in the future, in the reported year Rabobank Indonesia has conducted the preparation required to replace the existing core banking system and has also identified prospective vendors. The new core banking system, which will be decided in early 2012 after a thorough analyses on the proposed systems capabilities and suitability to the Bank’s business objectives, will provide Rabobank Indonesia with the capabilities and capacity to truly operate as a modern and efficient bank serving businesses and business owners. We have also taken the opportunity to re-engineer our most critical processes to become more efficient, while at the same time improve our service performance and product delivery capabilities. The program, appropriately named “Puncak Jaya”, is a reflection of our continuous journey to provide better service and products for our clients and transform ourselves into a leading business bank. “Puncak Jaya” is expected to be completed by year end 2013.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
25
Laporan Manajemen
Dewan Direksi bersama ini menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh staf Rabobank Indonesia yang berjumlah 1.546 orang pada akhir 2011. Tahun-tahun terakhir memberikan gambaran mengenai apa yang dapat kita hasilkan sebagai tim, terlepas dari tantangan yang kita hadapi. Dengan bantuan serta dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, kami akan terus mengubah tantangan tersebut menjadi kesempatan. Semoga ini menjadi resolusi kita untuk berubah demi masa depan.
Dewan Direksi Board of Directors
26
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The Board of Directors once again expresses its heartfelt gratitude to the personnel of Rabobank Indonesia which numbered 1,546 at end of 2011. The past years have offered a glimpse of what we, as a team, can achieve despite the challenges that we face. With the help and continued support of our stakeholders, we continue to turn those challenges into opportunities. Let this be our resolve in transforming ourselves for the future.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President Commissioner Sander Pruijs menjadi Presiden Komisaris Rabobank Indonesia sejak Oktober 2010. Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di dalam industri perbankan dan memperoleh gelar Master di Belanda dalam bidang hukum bisnis dari Universitas Leiden. Tahun 1984 ia memulai karirnya di industri perbankan di ABN AMRO Bank NV sebagai Corporate Management Trainee di Belanda dan pernah bertugas di berbagai posisi di negara-negara Eropa dan Asia. Ia bergabung dengan Rabobank International sejak tahun 2008. Saat ini ia juga menjabat sebagai Chief Commercial Officer – Region East, Rabobank International Rural and Retail Banking. Sander Pruijs was appointed as Rabobank Indonesia President Commissioner in October 2010. He has more than 25 years of experience in the banking industry and graduated with a Master degree in business law from Leiden University. In 1984 he started his career in the banking industry at ABN AMRO Bank NV as Corporate Management Trainee in The Netherlands and assumed a number of positions in Europe and Asia. He joined Rabobank International in 2008. Currently he is also Chief Commercial Officer – Region East, Rabobank International Rural and Retail Banking.
Roelof Jan Dekker Komisaris Commissioner Ralf Dekker menjadi Komisaris Rabobank Indonesia sejak Oktober 2010. Ia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan dan mengkhususkan diri di bidang operasional dan TI. Gelar Master di bidang administrasi bisnis diperolehnya dari Interuniversity Interfaculty Business Administration, Delft, Belanda. Ia memulai karirnya di Amrobank dan selanjutnya di Peat Marwick di Belanda. Pada tahun 2000 ia bergabung dengan Rabobank International. Saat ini, ia adalah anggota dari tim manajemen dan Chief Operating Officer dari Rabobank International. Sejak 2008 hingga kini ia juga anggota dewan pengawas BGZ Bank di Polandia (anak perusahaan dimana Rabobank Nederland memiliki 60% saham). Ralf Dekker was named Rabobank Indonesia Commissioner in 2010. He has over 25 years of experience in banking and specializes in operations and IT. He holds a Master in Business Administration degree from Interuniversity Interfaculty Business Administration, Delft, The Netherlands. He started his career at Amrobank and later joined Peat Marwick in the Netherlands. In 2000 he joined Rabobank International and is currently member of the management team and Chief Operating Officer of Rabobank International. Since 2008 he is also member of the supervisory board of BGZ Bank in Poland (a subsidiary where Rabobank Nederland holds 60% of shares). 28
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Board of Commissioners
Widiyarto Suwarto Sumitro Komisaris Commissioner Widiyarto Sumitro menjadi komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia sejak Januari 2010. Ia memperoleh gelar MBA dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto memulai karirnya sebagai akuntan pada Kantor Akuntan Negara Cirebon, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Ia kemudian menempati berbagai posisi di Bank Duta dan PT Rabo Finance Indonesia. Pada tahun 2000 ia mulai berkarir di Rabobank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Layanan Transaksional. Saat ini ia juga aktif sebagai dosen di program Magister Manajemen (MM) di IPMI Eksekutif, Reguler, Investment Banking dan program MM Eksekutif di Binus Business School. Widiyarto Sumitro was named Rabobank Indonesia Commissioner in January 2010. He holds an MBA from the Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Widiyarto started his career in Cirebon as an accountant at the State Accountant Office, Directorate General of Financial Supervision, Ministry of Finance . He later assumed various positions at Bank Duta and PT Rabo Finance Indonesia. In 2000 he joined Rabobank Indonesia where his last position was Head of Transactional Services. He currently teaches at the Magister Manajemen (MM) programs at the IPMI Executive, IPMI Regular, IPMI Investment Banking and the MM Executive program of Binus Business School.
Hendrik Adams Komisaris Independen Independent Commissioner Hendrik Adams saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Rabobank Indonesia. Ia meraih gelar Staats voor Praktijk Diploma Bedrijfsadministratie I dan II dalam bidang Akuntansi dan Administrasi di Belanda dan bekerja untuk Rabobank International selama lebih dari 40 tahun. Jabatan terakhir sebagai Senior Advisor untuk Rabobank International yang bertanggung jawab untuk memberikan saran untuk strategi ritel internasional di Amerika Utara. Ia memulai karirnya di Raiffeisenbank sebagai Presiden Direktur dan pernah menjabat berbagai posisi di beberapa negara, di antaranya Hong Kong, Polandia, Turki, Amerika dan Belanda. Ia pernah juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Rabobank Duta Indonesia dan merupakan salah satu penggagas kehadiran Rabobank International sebagai bank yang fokus pada pangan dan agribisnis di Indonesia pada tahun 1990. Hendrik Adams is currently Independent Commissioner and Chairman of the Remuneration and Nomination Committee of Rabobank Indonesia. He holds a Staats voor Praktijk Diploma Bedrijfsadministratie I & II in Accountancy and Administration from The Netherlands and has served Rabobank International for more than 40 years. His most recent position was Senior Advisor for Rabobank International responsible for the advisory of the international retail strategy in North America. He started his career at Raiffeisenbank as President Director and held various positions in Hong Kong, Poland, Turkey, America and The Netherlands. He was also President Director of PT Rabobank Duta Indonesia and one of the initiators of a food and agribusiness focused Rabobank International in Indonesia in 1990.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
29
Dewan Komisaris
Humayun Bosha Komisaris Independen Independent Commissioner Humayun Bosha menjabat sebagai Komisaris Independen di Rabobank Indonesia sejak 2008 dan juga menjadi Ketua Komite Audit. Sebelum merger pada tahun 2005 ia menjabat sebagai Presiden Komisaris Rabobank Indonesia. Ia lulus dari jurusan teknik dari Universitas Indonesia dan menghabiskan sebagian besar 30 tahun karir profesionalnya di PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan minyak terkemuka di Indonesia yang sebelumnya bernama PT Caltex Pacific Indonesia, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Ia pernah juga menjabat sebagai Komisaris Pertamina di awal 2010. Humayun Bosha was appointed as Independent Commissioner of Rabobank Indonesia in 2008 and is also Chairman of the Audit Committee. Before the merger in 2005 he served as President Commissioner. He graduated from the engineering department of Universitas Indonesia and spent most of his 30-year career at PT Chevron Indonesia, a leading oil company in Indonesia formerly known as PT Caltex Pacific Indonesia. His last position in the company was President Director. He also served as Commissioner of Pertamina in early 2010.
Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen Independent Commissioner Sukatmo Padmosukarso menjabat sebagai Komisaris Independen Rabobank Indonesia sejak Januari 2010 dan juga menjadi Ketua Komite Pemantau Resiko. Ia memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri perbankan dan meraih gelar MBA di Curtin University of Technology Perth, Australia. Ia pernah berkarir di Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank International Indonesia. Pada tahun 2009 ia diangkat sebagai Direktur Keuangan di PT Pos Indonesia (Persero) dan ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Perbanas pada tahun yang sama. Sukatmo Padmosukarso was appointed as Independent Commissioner of Rabobank Indonesia in January 2010 and is also Chairman of the Risk Monitoring Committee. He has more than 30 years of experience in the banking industry and holds an MBA from Curtin University of Technology, Perth, Australia. He held several positions in Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, and Bank International Indonesia. In 2009 he became Director of Finance at PT Pos Indonesia (Persero) and was appointed as Executive Director of Perbanas in the same year.
30
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Board of Directors
Dewan Direksi Board of Directors
Hendrik Gezienus Mulder Presiden Direktur President Director Henk Mulder menjabat sebagai Direktur Utama Rabobank Indonesia sejak tahun 2009. Ia memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri perbankan. Karir perbankannya dimulai di ABN AMRO Bank, Amsterdam. Pada tahun 2005 ia ditunjuk sebagai Country Executive and Head of Commercial Banking di ABN AMRO Indonesia. Pada tahun 2007, ia bergabung dengan Bank Lippo sebagai Presiden Direktur, dan pada tahun 2008 menjadi Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga. Henk meraih gelar Master di bidang Hukum dari Universitas Groningen, Belanda. Henk Mulder was appointed as President Director of Rabobank Indonesia in 2009. He has more than 30 years of experience in the banking industry. He started his banking career at ABN AMRO Bank, Amsterdam, and in 2005 was appointed as Country Executive and Head of Commercial Banking of ABN AMRO in Indonesia. In 2007 he joined Bank Lippo as President Director and became Vice President Director of Bank CIMB Niaga in 2008. Henk holds a Master degree in Law from the University of Groningen, The Netherlands.
Anna Maria Henrica Adriana Straathof Wakil Presiden Direktur Vice President Director Annemarie Straathof menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur/CFRO (Chief Financial and Risk Officer) Rabobank Indonesia sejak Juli 2011. Ia membawa banyak pengalaman dari posisi-posisi yang dijabat sebelumnya. Setelah 7 tahun sebagai Market Maker di European Options Exchange di Amsterdam, Annemarie bergabung di Rabobank International tahun 1995 sebagai Senior Dealer, Bond Derivatives and Interest Rate Options di Utrecht. Setelah itu ia menjabat berbagai posisi di tingkat manajemen di antaranya sebagai Director of Risk, ACC Bank di Irlandia dan Regional Head Risk Management GFM – Americas di New York untuk Rabobank International. Annemarie meraih gelar Bachelor di bidang Bahasa dan Sastra Inggris dari University of Amsterdam, Belanda, dan kemudian mendapatkan gelar Master dalam bidang Global eCommerce dari Rotterdam School of Management/Erasmus University, Belanda. Annemarie Straathof was appointed as Vice President Director/CFRO (Chief Financial and Risk Officer) Rabobank Indonesia in July 2011. She brings a wealth of experience from her previous positions. After 7 years as a Market Maker on the European Options Exchange in Amsterdam, Annemarie joined Rabobank International in 1995 as Senior Dealer, Bond Derivatives and Interest Rate Options in Utrecht. Afterwards, she assumed various management positions, including Director of Risk, ACC Bank in Ireland and Regional Head Risk Management GFM – Americas in New York for Rabobank International. Annemarie obtained her Bachelor degree in English Language and Literature from University of Amsterdam, The Netherlands and further obtained her Master degree in Global eCommerce from Rotterdam School of Management/Erasmus University, the Netherlands. Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
31
Dewan Direksi
Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur Vice President Director Danny Hartono menjadi Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia sejak Juli 2008. Ia memulai karir perbankannya di Westpac Banking Corp, Sydney pada tahun 1987 dan kemudian bergabung di HagaBank pada tahun 1989. Tanggung jawab utamanya di Rabobank Indonesia adalah mendorong inisiatif untuk memperluas penawaran produk, mencapai pertumbuhan aset dan peningkatan pendapatan. Saat ini ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Umum Perbanas (Persatuan Bank Nasional) di Jakarta. Ia meraih gelar MBA dan BSc. dari Indiana University of Pennsylvania. Danny Hartono was named Vice President Director of Rabobank Indonesia in July 2008. He started his banking career in 1987 at Wetspac Banking Corp, Sydney and later joined HagaBank in 1989. He is responsible in driving initiatives to enhance Rabobank Indonesia’s product offering and to promote asset and income growth. Currently he also serves as Vice Chairman of Perbanas (National Banks Association) in Jakarta. He holds an MBA and BSc. from Indiana University of Pennsylvania.
Johanes Eri Budiono Direktur Director Eri Budiono memulai karir di bidang perbankan dengan ABN AMRO di Indonesia. Pada tahun 2000, ia bergabung dengan HSBC di Indonesia dan sejak tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Perbankan Korporasi. Ia kemudian bergabung dengan perusahaan investasi yang berbasis di Singapura sebagai Direktur sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia sebagai Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi. Eri memperoleh gelar Bachelor dalam bidang Keuangan dan Perbankan dari Monash University, Melbourne, Australia.
Eri Budiono started his banking career with ABN AMRO in Indonesia. In 2000 he joined HSBC and was appointed as Head of Corporate Banking in 2005. He was Director of a Singapore based investment company before joining Rabobank Indonesia as Director of Corporate and Investment Banking. Eri obtained a Bachelor degree in Finance and Banking from Monash University, Melbourne, Australia.
32
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Board of Directors
Rusli Sutanto Direktur Director Rusli Sutanto bergabung bersama Rabobank Indonesia sejak September 2009 sebagai Kepala Penjualan & Distribusi dan bulan April 2011 diangkat sebagai Direktur Penjualan & Distribusi. Ia memulai karirnya sebagai management trainee di Coca-Cola Indonesia sebelum bergabung di Citibank. Rusli memiliki banyak pengalaman di bidang perbankan di Indonesia dan Singapura, antara lain sebagai Vice President, Regional Sales Director, di Citibank Singapura, Senior Vice President, International Private Client Group di Merril Lynch Singapura, Senior Vice President, Affluent Segment di PT Bank Danamon Indonesia, dan Senior Vice President, Personal Banking di HSBC Indonesia. Ia memperoleh gelar Bachelor di bidang Teknik Industri dari University of Alabama, Amerika Serikat. Rusli Sutanto joined Rabobank Indonesia in September 2009 as Head of Sales & Distribution and was appointed as Director of Sales & Distribution in April 2011. Rusli started his career as a management trainee at Coca-Cola Indonesia before joining Citibank. He brings a wealth of experience in banking from the various position he held in Indonesia and Singapore, which include Vice President, Regional Sales Director at Citibank Singapore, Senior Vice President, International Private Client Group at Merril Lynch Singapore, Senior Vice President, Affluent Segment, at PT Bank Danamon Indonesia, and Senior Vice President, Personal Banking, HSBC Indonesia. Rusli obtained his Bachelor degree in Industrial Engineering from University of Alabama, USA.
Billie Fuliangsahar Direktur Director Billie Fuliangsahar secara resmi menjadi Direktur Tresury/GFM Rabobank Indonesia bulan Agustus 2011. Billie memulai karirnya di bidang perbankan bersama Citibank di Indonesia. Selama di Citibank ia menduduki berbagai posisi di Indonesia dan Hong Kong dengan posisi teraknir sebagai Vice President – Treasury Department di Citibank Indonesia. Setelah dari Citibank ia kemudian bergabung dengan Bank ICBC Indonesia dengan menjabat sebagai Senior Executive Vice President – Head of Global Markets. Billie memperoleh gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer dari Sekolah Tinggi Teknik Surabaya dan gelar MBA di bidang Pemasaran & Keuangan Internasional dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia. Billie Fuliangsahar was officially named Director of Treasury/GFM, Rabobank Indonesia in August 2011. Billie started his career in the banking industry at Citibank in Indonesia. He assumed various positions at Citibank in Indonesia and Hong Kong where his last position was Vice President – Treasury Department, Citibank Indonesia. After Citibank he joined Bank ICBC Indonesia as Senior Executive Vice President – Head of Global Markets. Billie holds a Bachelor degree in Computer Science from Sekolah Tinggi Teknik Surabaya and an MBA in Marketing and International Finance from Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
33
Dewan Direksi
Heradian Yoto Direktur Director Heradian Yoto bergabung dengan Rabobank Indonesia pada bulan April 2009 sebagai Direktur TI dan Operasional. Gelar Sarjana di bidang Teknik Fisika diraihnya dari Institut Teknologi Bandung. Ia memiliki 20 tahun pengalaman di industri perbankan. Sebelum bergabung dengan Rabobank Indonesia, ia pernah menjadi Kepala Divisi Operasional di Bank Bira, Automation System Unit Head di Bank Lippo, dan terakhir sebagai Senior Vice President and Country Head of Service di RBS (sebelumnya ABN AMRO). Heradian Yoto joined Rabobank Indonesia in April 2009 as Director of IT and Operations. Yoto holds a Bachelor degree from the Physics Engineering department, Institut Teknologi Bandung, and has 20 years of experience in the banking industry. Before joining Rabobank Indonesia, he assumed various positions which include Operations Division Head at Bank Bira, Automation System Unit Head at Bank Lippo, and most recently Senior Vice President and Country Head of Service at RBS (previously ABN AMRO).
Ponky Nayarana Pudijanto Direktur Kepatuhan Director of Compliance Ponky Pudijanto diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Rabobank Indonesia bulan Februari 2010. Ia memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang perbankan. Sebelumnya, ia adalah Head of Corporate Compliance di PT Bank Permata, Tbk. dan Director of Compliance untuk Asia Tenggara di American Express Bank. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice President, Operations, di PT Bank Danamon, Tbk. dan Vice President, Total Quality, di Citibank. Ia meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia. Ponky Pudijanto was appointed as Director of Compliance, Rabobank Indonesia, in February 2010. He has more than 20 years of experience in the banking industry. Previously, he was Head of Corporate Compliance at PT Bank Permata Tbk and Southeast Asia Director of Compliance at American Express Bank. He also assumed the positions of Senior Vice President, Operations, at PT Bank Danamon Indonesia and Vice President, Total Quality at Citibank. Ponky obtained his Bachelor degree in Accounting from Universitas Indonesia.
Yos Rizal Setiawan Direktur Director Yos Rizal Setiawan menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Rabobank Indonesia sejak Juli 2009. Ia bergabung dengan Rabobank Indonesia pada bulan September 2008 sebagai Kepala Sumber Daya Manusia. Sebelumnya ia adalah Human Resources Relations Manager dan Branch Sales Leadership Head di Citibank Indonesia, Country HR Manager di SDI Technologies Indonesia dan PT Microsoft Indonesia. Rizal memperoleh gelar Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Gunadarma dan Psikologi dari Universitas Indonesia. Yos Rizal Setiawan assumed the position of Director of Human Resources, Rabobank Indonesia, in July 2009. He joined Rabobank Indonesia as Head of Human Resources in 2008. Prior to this appointment he was Human Resources Relations Manager and Branch Sales Leadership Head at Citibank Indonesia, Country HR Manager at SDI Technologies Indonesia and PT Microsoft Indonesia. Rizal holds a Bachelor degree in Computer Science from Universitas Gunadarma and Psychology from Universitas Indonesia. 34
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance
Rabobank Group yang berpusat di Belanda, memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan yang berkesinambungan kepada anak perusahaannya, yaitu PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank Indonesia”). The Netherlands based Rabobank Group is strongly committed in growing its business in Indonesia. This commitment is confirmed by the continuous support to its subsidiary, PT Bank Rabobank International Indonesia (“Rabobank Indonesia).
Baik Rabobank Group maupun Rabobank Indonesia, berpendapat bahwa Good Corporate Governance (“GCG”) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan dan memastikan bahwa aktivitas bisnis Bank dijalankan dengan integritas bisnis yang tinggi. GCG adalah salah satu prinsip yang mengarahkan Rabobank Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam food and agribusiness (pangan dan agribisnis) untuk Perbankan Korporasi dan menjadi salah satu bank bisnis terdepan untuk nasabah komersial dan UKM. Hal ini sejalan dengan keahlian Rabobank secara global dalam sektor food and agribusiness. Untuk jangka pendek maupun panjang, Rabobank Indonesia akan fokus pada pemberian kredit kepada nasabah korporasi yang bergerak dibidang food and agribusiness, selain juga meningkatkan penetrasinya pada nasabahnasabah komersial dan UKM; menjadi organisasi yang kompetitif yang dikelola oleh para profesional yang memiliki kualifikasi di bidangnya dan hidup dengan menjunjung tinggi integritas dan saling menghormati. Implementasi GCG merupakan tanggung jawab dari semua karyawan. Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, Rabobank Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct . Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonesia, yang di antaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah atau hiburan dan konflik kepentingan.
Rabobank Group and Rabobank Indonesia believe that Good Corporate Governance (“GCG”) is key in supporting sustainable growth and ensuring that the bank’s business activities are performed in high standards of integrity. GCG is one of the principles which drives Rabobank Indonesia in implementing its strategy to be a top player in food and agribusiness (F&A) for the corporate banking, and to be a leading business bank for commercial and SME clients. This is in line with Rabobank’s global expertise in the F&A sector. In the short term as well as long term, Rabobank Indonesia will focus on lending to corporate clients in the food and agribusiness sector, while increasing penetration in the Commercial and SME business segments; and on being an organisation which is competitive and managed by professionals who are qualified and who live and uphold the values of respect and integrity. The implementation of GCG is the responsibility of all employees. Rabobank Indonesia has established the Code of Conduct, an internal policy which governs the implementation of GCG. This policy sets out the standard behaviour expected from all Rabobank Indonesia employees, which include treating co-workers with respect and dignity, adhering to prevailing law, regulations and ethical standards, rejecting bribery and corruption, avoiding compromises through gifts and entertainment, and avoiding conflict of interest.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
35
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kebijakan lainnya juga dibentuk untuk memastikan tata kelola perusahaan yang kuat dan efektif, dimana bisnis Rabobank Indonesia adalah terarah dan terkendali. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kewirausahaan, termasuk integritas dan transparansi dari keputusan yang diambil oleh manajemen dan pengawasan yang tepat daripadanya, termasuk akuntabilitas untuk pengawasan tersebut.
Other policies are also established to ensure a robust and effective corporate governance system by which Rabobank Indonesia’s business is directed and controlled. These policies are created to promote entrepreneurship, integrity and transparency of the decisions taken by management, proper supervision and accountability for such supervision.
Merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/ PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Rabobank Indonesia telah mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal Bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
Referring to Bank Indonesia (“BI”) regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of a Good Corporate Governance for banks which was amended by BI regulation No. 8/14/PBI/2006 and BI Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007, Rabobank Indonesia has adopted the 5 principles of GCG into its internal policies. The 5 principles of GCG are transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
Penerapan GCG di Rabobank Indonesia diuraikan sebagai berikut:
The implementation of GCG in Rabobank Indonesia is as follows:
Rapat Umum Tahunan
Annual General Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur Rabobank Indonesia. Di antaranya, RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk dan/atau menunjuk kembali anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, menunjuk dan/atau menunjuk kembali Auditor Eksternal dan memiliki tugas-tugas lainnya sebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) represents the highest body within Rabobank Indonesia. The AGM has the authority to approve the annual report, appoint and reappoint members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, appoint and/or reappoint of the external auditor and perform other duties as stated in the Article of Association.
Selama tahun 2011 terdapat 4 resolusi sirkular Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sehubungan dengan persetujuan mereka atas perubahan pada komposisi Dewan Direksi.
During the year 2011, there were 4 circular resolutions of the Extraordinary General Meeting of the Shareholders with regards to their decision and approval to the changes in the composition of the Board of Directors.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris Rabobank Indonesia terdiri dari para profesional dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai, dan berasal dari lingkungan Indonesia dan Rabobank Group. Semua anggota Dewan Komisaris telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali.
The Board of Commissioners consists of professionals with relevant skills, knowledge and experience, with an Indonesian and Rabobank Group background. All members of the Board of Commissioners have passed the Bank Indonesia fit and proper test. In 2011 The Board of Commissioners held four meetings.
Dewan Komisaris atau Board of Commissioners (“BOC”) melaksanakan fungsi pengawasan pada Rabobank Indonesia. Dewan Komisaris memberikan arahan strategis dan mengawasi Dewan Direksi atau Board of Directors (“BOD”) dalam penentuan target dan tujuan, mengawasi pelaksanaannya dan memastikan bahwa pengendalian internal serta laporan berkala dilaksanakan. Dengan mempertimbangkan hal ini, susunan Dewan Komisaris menjadi penting karena hal ini menentukan kemampuan Dewan Komisaris untuk secara kolektif menunjukkan kepemimpinannya serta memberikan arahannya kepada pihak manajemen. 36
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The Board of Commissioners (“BOC”) performs the supervisory role within Rabobank Indonesia. The Board of Commissioners provide strategic direction and supervise the Board of Directors (“BOD”), which include defining the goals and objectives, overseeing their implementation, and ensuring that internal controls and periodic reports are in place. Due to this role, the composition of the Board of Commissioners is important since it determines the ability of the BOC to collectively provide leadership and guidance to the management.
Good Corporate Governance
Per 31 Desember 2011, Dewan Komisaris terdiri dari 6 anggota, termasuk 1 Komisaris Utama dan 3 Komisaris Independen. Adapun para anggota Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut :
As of 31 December 2011, the 6 members of the Board of Commissioners, include 1 chairman, and 3 independent commissioners. The members of the Board of Commissioners are as follows:
No
Nama/Name
Jabatan/Position
1.
Jan Alexander Pruijs
Komisaris Utama/President Commissioner
2.
Roelof Jan Dekker
Komisaris/Commissioner
3.
Widiyarto S. Sumitro
Komisaris/Commissioner
4.
Hendrik Adams
Komisaris Independen/Independent Commissioner
5.
Humayun Bosha
Komisaris Independen/Independent Commissioner
6.
Sukatmo Padmosukarso
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Dewan Direksi
Board of Directors
Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur/ Direktur Utama serta beberapa direktur lainnya yang berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham. Dewan Direksi dipilih sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, integritas, pengalaman yang dimilikinya sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Bank Indonesia.
The Board of Directors consists of the President Director and other directors who are independent from the shareholders. The Board of Directors are appointed in accordance with their ability, knowledge, integrity, experience as required by Bank Indonesia regulations.
Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini termasuk pencapaian rencana bisnis dan memastikan kepatuhan pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Di samping itu, merupakan kebijakan Dewan Direksi untuk menindaklanjuti temuan hasil audit secara tepat waktu dan dengan cara yang efektif dengan memastikan bahwa tindakan perbaikan yang diperlukan telah diambil oleh pihak manajemen yang terkait. Posisi per 31 Desember 2011, Dewan Direksi Rabobank Indonesia terdiri dari seorang Presiden Direktur dan 8 orang Direktur. Semua anggota direksi telah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Para anggota Dewan Direksi tersebut adalah sebagai berikut:
The Board of Directors are responsible for the day-to-day management of the bank under the aforementioned conditions and guidelines. This includes ensuring the fulfillment of the annual business plan and ensuring the compliance with the law and regulation. It is the policy of Rabobank Indonesia’s Boards to follow up audit findings in a timely and effective manner and determine the necessary corrective actions which should be taken by the responsible management. As of 31 December 2011, the Board of Directors consists of the President Director/Chief Executive Officer and 8 Directors. All members of the Board of Directors have passed the Bank Indonesia fit and proper test. The members of the Board of Directors are as follows:
No
Nama/Name
Jabatan/Position
1.
Hendrik G. Mulder
Presiden Direktur/President Director
2.
Anna Maria Henrica Adriana Straathof*
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director
3.
Ho Danny Hartono
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director
4.
Johanes Eri Budiono
Direktur/Director
5.
Ponky Nayarana Pudijanto
Direktur Kepatuhan/Director of Compliance
6.
Heradian Yoto
Direktur/Director
7.
Yos Rizal Setiawan
Direktur/Director
8.
Rusli Sutanto**
Direktur/Director
9.
Billie Fuliangsahar***
Direktur/Director
(*) Pengangkatan sebagai Wakil Presiden Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 14 Juli 2011
(*) The appointment as Vice President Director has been approved by Bank Indonesia on 14 July 2011
(**) Pengangkatan sebagai Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 10 Mei 2011
(**) The appointment as Director has been approved by Bank Indonesia on 10 May 2011
(***) Pengangkatan sebagai Direktur telah disetujui Bank Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2011
(***) The appointment as Director has been approved by Bank Indonesia on 25 August 2011
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
37
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dengan merujuk kepada rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Rabobank Indonesia, para pemegang saham Rabobank Indonesia telah menyetujui rencana perubahan pada anggota Dewan Direksi tersebut diatas sebelum proses Uji Kemampuan dan Kepatutan mereka.
Based on the recommendation of the Remuneration & Nomination Committee, the shareholders of Rabobank Indonesia have approved the proposed changes to the Board of Directors prior to the processing of their Fit & Proper test by Bank Indonesia.
Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya maka Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan Dewan Direksi telah pula mengadakan rapat dua mingguannya sebanyak 27 kali. Disamping itu, terdapat Rapat Gabungan Dewan Komisaris – Dewan Direksi yang diselenggarakan setiap triwulan.
The BOC and BOD meet regularly to perform their duties. In 2011, the Board of Commissioners conferred 4 times and the Board of Directors had 27 bi-weekly meetings. Furthermore, the BOC and the BOD have conducted quarterly joint meetings.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Nama/Name Jan Alexander Pruijs
Jabatan/Position Presiden Komisaris/ President Commissioner
3/4
Roelof Jan Dekker
Komisaris/Commissioner
4/4
Widiyarto S. Sumitro
Komisaris/Commissioner
4/4
Hendrik Adams
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
4/4
Humayun Bosha
Komisaris Independen Independent Commissioner
4/4
Sukatmo Padmosukarso
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
4/4
Rapat Dewan Direktur Nama/Name
38
Jumlah Rapat yang Dihadiri/ No. of Meetings Attended
Board of Directors Meeting Rapat Dewan Direksi/ BOD Meeting
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi/BOC & BOD Joint Meetings
Hendrik G. Mulder
25/27
4/4
Ho Danny Hartono
26/27
4/4
Anna Maria Henrica Adriana Straathof
15/27
2/4
Johanes Eri Budiono
23/27
4/4
Ponky Nayarana Pudijanto
23/27
4/4
Heradian Yoto
25/27
4/4
Yos Rizal Setiawan
23/27
4/4
Rusli Sutanto
25/27
4/4
Billie Fuliangsahar
8/27
2/4
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Good Corporate Governance
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris & Dewan Direksi & Hubungan Keluarga
Board of Commissioners & Board of Directors Share Ownership & Family Relationship
Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak memiliki saham di Rabobank Indonesia. Di samping itu, para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi lainnya.
None of the BOC and BOD members own any shares of Rabobank Indonesia. None of the BOC and BOD members have family relationships with other members of BOC and BOD.
Remunerasi Dewan Komisaris & Dewan Direksi
Board of Commissioners & Board of Directors Remuneration
Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berhak atas remunerasi yang terdiri dari gaji dan manfaat. Untuk tahun fiskal 2011 jumlah remunerasi adalah Rp 27,272 milyar dengan rincian sebagai berikut:
Members of the BOC and BOD are entitled for remuneration which comprises of salaries and benefits. In fiscal year of 2011, total remuneration was approximately IDR 27.272 billion. Remuneration details are as follows:
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain/ Type of Remuneration and Other Facilities 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain dalam bentuk non natura/ Remuneration (salary, bonus, allowance, tantiem and other non monetary facilities).
Total Diterima dalam 1 Tahun/Total Received in 1 Year Dewan Komisaris/BOC Orang/ Person
Dewan Direksi/BOD
Rp juta/ IDR million
4
2.181
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan lain-lain*/ Other facilities in monetary form (housing, transportation, medical insurance, etc) a. dapat dimiliki/can be owned b. tidak dapat dimiliki/cannot be owned Total
Orang/ Person
Rp juta/ IDR million
9
20.411
9
4.680
2.181
25.091
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.
Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
(*) Senilai Rupiah
(*) Rupiah value
Total Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*/ Total Remuneration per Person per Year >Rp 2.000.000.000 >Rp 1.000.000.000 - Rp 2.000.000.000
Direktur/ Director
Komisaris/Commissioner
5 4
>Rp 500.000.000 - Rp 1.000.000.000
2
< Rp 500.000.000
2
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.
Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
(*) Diterima tunai
(*) Paid cash
Rasio Gaji
Salary Ratio
Yang dimaksud dengan gaji disini adalah hak Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan karyawan untuk menerima sejumlah imbalan tunai sebagai pembayaran dari perusahaan/pemberi kerja yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja yang terkait, undang-undang, yang termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas hasil kerja dan/atau layanan yang diberikan.
Salary is defined as the right of the BOC, BOD, and employees to receive a sum of cash as payment from the company or the employer which is determined and paid in accordance with the respective employment agreement and the legislation. This includes allowances for the employees and their families for the work and/or services rendered.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
39
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Selama tahun buku 2011 empat rasio gaji adalah sebagai berikut : a) Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah: 100,58 b) Rasio gaji Direktur tertinggi dan terendah: 1,70 c) Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah: 1,96 d) Rasio gaji tertinggi Direktur dan tertinggi karyawan: 1,09
In the fiscal year 2011, the four salary ratios are: a) The highest and lowest employee salary ratio: 100.58 b) The highest and lowest Director’s salary ratio: 1.70 c) The highest and lowest Commissioner’s salary ratio: 1.96 d) The highest Director’s and the highest employee’s salary ratio: 1.09
Komite
Committee
Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah membentuk beberapa komite. Komitekomite tersebut adalah sebagai berikut:
To increase effeciency and effectiveness in performing their duties the BOC and BOD have established a number of committees as follows:
Komite di bawah Dewan Komisaris Dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance maka Dewan Komisaris telah membentuk beberapa komite untuk mendukung mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Anggota dari komitekomite ini ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Berikut ini adalah Komite-komite yang dimaksud:
1. Komite Audit & Kepatuhan
Committees under Board of Commissioners With reference to the prevailing Bank Indonesia regulation on Good Corporate Governance, the Board of Commissioners have formed various committees to support their duties and responsibility. Members of these committees are appointed by the BOC. The committees are:
1. Audit & Compliance Committee
The Audit & Compliance Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners, among others, in monitoring and evaluating the results of the audit findings and regulatory compliance conducted by internal and/or external parties as well as overseeing the Bank’s financial reporting practices.
As of December 31, 2011 the composition is as follows:
Komite Audit & Kepatuhan bertanggung jawab untuk mendukung Dewan Komisaris antara lain dalam memonitor dan melakukan evaluasi atas hasil temuan audit dan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal termasuk pula mengawasi penerapan pelaporan keuangan Bank. Per 31 Desember 2011 susunannya adalah sebagai berikut: 1. Humayun Bosha (Ketua, Komisaris Independen)
1. Humayun Bosha (Chairman, Independent Commissioner)
2. Sukatmo Padmosukarso (Anggota, Komisaris Independen)
2. Sukatmo Padmosukarso (Member, Independent Commissioner)
3. Widiyarto S. Sumitro (Anggota, Komisaris)
3. Widiyarto S. Sumitro (Member, Commissioner)
4. Willy Prayogo (Anggota, pihak Independen) 5. Nanny Dewi (Anggota, pihak Independen)
4. Willy Prayogo (Member, Independent) 5. Nanny Dewi (Member, Independent)
Tujuan Komite adalah sebagai berikut: a) Untuk mengawasi dan menilai kualitas kinerja fungsi Audit Internal. Adapun tanggung jawab komite adalah untuk: • Meninjau rencana tahunan Audit Internal dan secara berkala melakukan, peninjauan atas pencapaian dari rencana tersebut dan mempertimbangkan area/bidang yang perlu menjadi perhatian audit dan perlu masuk dalam cakupan audit; 40
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The objectives of the committee are: a) To oversee and assess the quality of the performance of the Internal Audit function. The committee’s responsibility is to: • Review the annual Audit Plan, review the progress of that plan periodically, and consider areas of audit concern to be addressed;
Good Corporate Governance
• Meninjau semua laporan hasil audit internal dan eksternal, laporan dari regulator dan menilai perkembangan perbaikan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen;
• Review all internal, external audit reports and reports coming from the regulator; evaluate progress of corrective actions that have been taken by the management;
• Mendiskusikan hasil laporan/temuan dengan Auditor khususnya terkait kelemahan pada kontrol dan/atau pelaporan, tingkat kerjasama yang diterima, serta independensi dari Audit;
• Discuss results with Auditors particularly those related to control and/or reporting short comings, degree of cooperation, and independency of audit;
• Memastikan manajemen mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu; • Mengonfirmasikan bahwa terdapat pendekatan yang terkoordinasi dengan baik sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan kerja antara Audit Internal dan Audit Eksternal untuk memastikan tercapainya cakupan audit yang memadai dalam pelaksanaan pemeriksaan atas sistem pengendalian internal bank dan atas laporan keuangan bank; • Secara berkala, dengan konsultasi dari Audit Internal, menilai apakah tugas dan tanggung jawab fungsi internal audit tetap relevan dan secara berkesinambungan memperbaiki kinerja Audit Internal dan menentukan perubahan-perubahan yang dipandang perlu. b) Mengawasi efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaporan manajemen. Tanggung jawab komite adalah untuk: • Memastikan bahwa permasalahanpermasalahan yang muncul dari Audit dan pengendalian internal pada laporan keuangan maupun laporan lainnya telah ditangani dan diperbaiki sebagaimana mestinya dan secara tepat waktu. Hal ini membutuhkan penilaian dari Komite untuk menentukan apakah pihak manajemen telah mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati untuk memperbaiki kekurangan/permasalahan pada kontrol yang signifikan secara tepat waktu;
• Ensure that the management is taking action in accordance with the agreed recommendations to address significant inadequacies/problems of control in a timely fashion; • Confirm that there is a coordinated approach with regard to the planning and conduct of work between Internal and External Auditors to ensure sufficient coverage in examining the systems regarding internal control and financial statements; • From time to time, in consultation with Internal Audit, assess whether the duties and responsibilities of the Internal Audit function remain relevant, continuously improve the audit performance, and decide on changes that are deemed necessary. b) To oversee the effectiveness of the internal control system and management reporting. The committee’s responsibility is to: • Ensure that issues arising from Audit, Internal Control, financial statements and reporting are being managed and rectified in an appropriate and timely manner. This will involve an assessment by the committee to decide whether Management is taking action in accordance with the agreed recommendation to address significant insufficiencies/problems of control in a timely fashion; • Discuss with Management, Internal Audit and (if applicable) External Auditors the procedures and controls regarding the safeguarding of assets and reliability of financial records to confirm the efficiency and effectiveness of the controls and to decide on further actions if necessary;
• Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, dan (jika perlu) Auditor Eksternal mengenai prosedur dan kontrol dalam mengamankan aset bank dan kewajaran catatan pembukuan bank sehingga mereka dapat memberikan konfirmasinya atas efisiensi dan efektivitas dari kontrol yang ada dan untuk menentukan tindak lanjutnya, jika perlu;
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
41
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
• Mendiskusikan dengan Manajemen, Audit Internal, Audit Eksternal, dan Kepatuhan untuk menentukan apakah terdapat halhal yang tidak biasa sepanjang proses audit mereka terkait dengan ketentuan dari regulator;
• Discuss with the Management, Internal Audit, the External Auditors, and Compliance to determine if any unusual matters were identified during the course of their audits with regards to the requirements of the regulator;
• Menentukan apakah setiap ketentuan dan peraturan dari otoristas perbankan telah dipenuhi dan apakah informasi yang diberikan kepada regulator adalah informasi yang dapat diandalkan.
• Determine whether all statutory and regulatory requirements from the authorities are met and whether the information provided to the regulator is reliable.
c) Untuk mengawasi dan menilai efektifitas dari fungsi kepatuhan di cabang/entitas sebagai bagian dari kepatuhan terhadap kebijakan yang ada:
c) To oversee and assess the effectiveness of the Compliance function within the branch/ entity as part of the branch/entity’s compliance policy.
• Memberikan rekomendasi atas penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris;
• Provide recommendation in appointing the public accountant and public accountant office to the BOC;
• Memberikan rekomendasi terkait efektifitas kontrol keuangan dan pelaporan sebagaimana dinyatakan di atas.
• Provide recommendation with regard to the effectiveness of financial control and reporting as stated above.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit & Kepatuhan mengadakan beberapa kali pertemuan. Selama tahun 2011, Komite Audit & Kepatuhan tercatat telah melakukan 3 kali rapat: Nama/Name
42
In performing its duties, the Audit & Compliance Committee have conducted several meetings. In the year 2011, the Audit & Compliance Committee held 3 meetings: Jumlah Rapat yang Dihadiri/ No. of Meetings Attended
Humayun Bosha
2/3
Sukatmo Padmosukarso
3/3
Widiyarto S. Sumitro
3/3
Willy Prayogo
3/3
Nanny Dewi
3/3
2. Komite Pengawasan Risiko
2. Risk Monitoring Committee
Tanggung jawab Komite Pengawas Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengevaluasi keputusan strategis terkait risiko yang berkaitan dengan bank.
The responsibility of the Risk Monitoring Committee is to assist the Board of Commissioners in monitoring and evaluating the strategic decisions on risks associated with the bank.
Para anggota komite adalah sebagai berikut:
Members of the Risk Monitoring Committee are:
1. Sukatmo Padmosukarso Ketua (Komisaris Independen)
1. Sukatmo Padmosukarso as Chairman (Independent Commissioner)
2. Humayun Bosha Anggota (Komisaris Independen)
2. Humayun Bosha as Member (Independent Commissioner)
3. Widiyarto S. Sumitro Anggota (Komisaris)
3. Widiyarto S. Sumitro as Member (Commissioner)
4. Willy Prayogo Anggota (Pihak Independen)
4. Willy Prayogo as Member (Independent Party)
5. Nanny Dewi Anggota (Pihak Independen)
5. Nanny Dewi as Member (Independent Party)
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Good Corporate Governance
Sepanjang tahun 2011, Komite Pengawas Risiko telah melakukan 5 kali rapat yang dihadiri oleh anggotanya:
In 2011, the Risk Monitoring Committee has conducted 5 meetings attended by its members:
Nama/Name
Jumlah Rapat yang Dihadiri/ No. of Meetings Attended
Sukatmo Padmosukarso
5/5
Humayun Bosha
5/5
Widiyarto S. Sumitro
5/5
Willy Prayogo
5/5
Nanny Dewi
5/5
3. Komite Remunerasi & Nominasi Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi (“RNC”) adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya. Per 31 Desember 2011, anggota komite yang diangkat oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Hendrik Adams Ketua (Komisaris Independen) 2. Jan Alexander Pruijs Anggota (Komisaris) 3. Rudy Aditya Anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia)
3. Remuneration & Nomination Committee The Remuneration & Nomination Committee (“RNC”) is responsible in assisting the BOC in fulfilling its oversight function.
As of 31 December 2011 RNC members appointed by the BOC are: 1. Hendrik Adams Chairman (Independent Commissioner) 2. Jan Alexander Pruijs Member (Commissioner) 3. Rudy Aditya Member (Executive Officer, Human Resources Department) The Objectives of the Committee are:
Tujuan Komite adalah: a. Yang berkaitan dengan Remunerasi
a. Related to Remuneration • To evaluate the remuneration policy;
• Mengevaluasi kebijakan remunerasi; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan bank secara keseluruhan yang disampaikan kepada Dewan Direksi. b. Yang berkaitan dengan Nominasi • Menyampaikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyampaikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
• To provide recommendations to the BOC on the remuneration policies for members of the BOC and the BOD for submission to the General Meeting of Shareholders (GMS); • To provide recommendations to the BOC on the remuneration policies for the bank’s Executive Officers and employees for submission to the BOD. b. Related to Nomination • To provide recommendations on the system and procedures for the selection and/or replacement process of members of the BOC and BOD for submission to the GMS; • To provide recommendations on prospective members of BOC and/or BOD for submission to the GMS;
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
43
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
• Menyampaikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2011, RNC melakukan 4 kali rapat dengan rincian sebagai berikut : Nama/Name
• To provide recommendations for the appointment of independent parties as committee members to the BOC. In 2011, the RNC held 4 meetings attended by: Jumlah Rapat yang Dihadiri/ No. of Meetings Attended
Hendrik Adams
4/4
Jan Alexander Pruijs
4/4
Rudy Aditya
4/4
Komite di bawah Dewan Direksi
Committees under Board of Directors
Dewan Direksi Rabobank Indonesia dibantu oleh beberapa komite yang bertugas untuk memberikan nasihat profesional dan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan dan arahan kepada Tim Manajemen. Komite-komite tersebut adalah:
Rabobank Indonesia Board of Directors are assisted by a number of committees whose task is to provide professional advice and recommendation regarding policies and directions to the Management. The committees are:
1. Komite Kredit
1. Credit Committee
Terdapat prosedur dan ketentuan internal pelaporan yang ketat untuk semua kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan kredit. Kebijakan risiko kredit yang lengkap dan terperinci telah tersedia bagi semua staf Rabobank Indonesia dan prosedur internal menjamin bahwa telah dilakukannya pengkinian secara berkala. Komite Kredit mengadakan rapat secara berkala setiap minggunya berdasarkan agenda tertentu dan hasil rapatnya didistribusikan kepada divisi-divisi terkait setelah disetujui untuk ditindak lanjuti. Komite kredit terbagi menjadi masing-masing untuk (1) Usaha Kecil dan Menengah (dua tingkat), (2) Komersial dan (3) Korporasi. Dalam setiap komite, persetujuan limit telah ditentukan untuk pinjaman baru dan pinjaman dengan kinerja yang baik serta untuk pinjaman yang bermasalah. Susunan para anggota yang dapat memberikan suara menunjukkan keseimbangan antara fungsi komersial dan manajemen risiko. Komite Kredit Korporasi /Corporate Credit Committee
Strict internal procedures and reporting guidelines are in place for all credit and credit related matters. A detailed and comprehensive credit risk manual has been made available to all relevant staff within Rabobank Indonesia and internal procedures guaranty that periodic updates are provided. The Credit Committees meet regularly with a fixed agenda and minutes of the meeting are distributed to relevant areas after approval on further action The Credit Committee are divided based on the following: (1) Small and Medium Enterprise (two levels), (2) Commercial, and (3) Corporate . In each committee, the approval limits have been set for new and performing loans as well as for non-performing loans. The composition of the voting members reflect a balance between the commercial and risk management functions. Komite Kredit Komersial /Commercial Credit Committee
Presiden Direktur – Ketua President Director – Chairman
Presiden Direktur – Ketua President Director – Chairman
Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil Ketua Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Vice Chairman
Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil Ketua Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Vice Chairman
Direktur Perbankan Korporasi Director of Corporate & Investment Banking
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Kepala Bagian Risiko Kredit Head of Credit Risk
Kepala Bagian Pemasaran – Komersial Head of Commercial Marketing
Kepala Bagian Analisa Kredit Perbankan Korporasi, Senior Manager Head of Corporate Credit Analyst
Kepala Bagian Risiko Kredit Head of Credit Risk
Relationship Manager, Senior Manager Commodity Support Group, Head
Kepala Bagian Analisa Kredit – Komersial Head of Commercial Credit Analyst
Direktur Kepatuhan – Undangan Director of Compliance - Invitee
Analis Kredit Senior Senior Credit Analyst Direktur Kepatuhan - Undangan Director of Compliance – Invitee
44
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Good Corporate Governance
2. Komite Assets & Liability (ALCO)
2. Assets & Liability Committee (ALCO)
Komite ini mengadakan rapat setiap bulan dan memutuskan semua masalah yang terkait dengan treasury dan kebijakan treasury, hal-hal yang berkaitan dengan peraturan/ketentuan yang berlaku, pengelolaan neraca dan masalah pendanaan, masalah risiko pasar dan masalah operasional.
This committee meets monthly and decides on all issues related to treasury and treasury policies, regulatory issues, balance sheet management and funding issues, market risk issues, and operational issues.
Para anggota adalah :
Members are:
• • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • •
President Director (Chairman) Chief Financial & Risk Officer(Vice Chairman) Vice President Director Director of Treasury Director of Corporate & Investment Banking Director of Sales & Distribution Director of Compliance Director of Operations & IT Market Risk Manager (Secretary) Representative of Financial Control (Invitee) Representative of Treasury (Invitee) Representative of Relationship Manager-GFM (Invitee)
Presiden Direktur (Ketua) Chief Financial & Risk Officer (Wakil Ketua) Wakil Presiden Direktur Direktur Treasury Direktur Perbankan Korporasi & Investasi Direktur Penjualan dan Distribusi Direktur Kepatuhan Direktur Operasional dan TI Manajer Risiko Pasar (Sekretaris) Perwakilan Financial Control (Undangan) Perwakilan Treasury (Undangan) Perwakilan Relationship Manager-GFM (Undangan)
3. Komite Manajemen Risiko
3. Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab membantu Direksi mengawasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko Rabobank Indonesia.
The Risk Management Committee is responsible to help the BOD in monitoring the implementation of policies and procedures pertaining to risk management.
Setiap bulannya Komite Manajemen Risiko membahas hal-hal sebagai berikut: masalah risiko reputasi dan integritas, risiko strategis, risiko operasional (orang, sistem dan proses), hukum, kepatuhan, masalah pajak/peraturan, produk baru dan transaksi kompleks, masalah tanggung jawab sosial perusahaan, masalah sumber daya manusia dan memonitor perkembangan pelaksanaan rekomendasi audit yang masih belum jatuh tempo.
Every month this committee discusses issues on reputation and integrity risks, strategic risk, operational risk (people, systems, and processes), legal, compliance, tax/regulatory issues, new products and complex transactions, CSR, HR and monitors the progress of action points recommended by Audit which are not overdue yet.
Para anggotanya adalah:
Members are:
• • • •
• President Director – Chairman • Chief Financial and Risk Officer – Vice Chairman • Director of Compliance • Director/Head of Sales and Distribution • Director of Operations and IT • Director/Head of Corporate & Investment Banking • Head of Corporate Legal • Head of Operational Risk • Internal Audit (invitee)
• • • • •
Presiden Direktur – Ketua Chief Financial & Risk Officer – Wakil Ketua Direktur Kepatuhan Direktur/Kepala Bagian Penjualan dan Distribusi Direktur Operasional & TI Direktur/Kepala Bagian Perbankan Korporasi & Investasi Kepala Bagian Hukum Perbankan Korporasi Kepala Bagian Risiko Operasional Audit Internal (undangan)
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
45
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
4. Komite KYC
4. KYC Committee
Komite ini berfungsi untuk menentukan apakah suatu transaksi yang dilaporkan oleh Pejabat Unit Kerja Khusus Customer Due Diligence (UKK CDD) digolongkan sebagai transaksi mencurigakan dan menyetujui aplikasi pembukaan rekening nasabah korporasi dengan bisnis/lokasi/produk/layanan berisiko tinggi (nasabah korporasi dengan kategori risiko tinggi).
Para anggotanya adalah : • Presiden Direktur - Ketua • Chief Financial & Risk Officer- Wakil Ketua
This committee determines whether a transaction reported by the CDD (Customer Due Diligence) Special Unit is categorized as a suspicious transaction and approves the account opening application of corporate clients with high risk business/location/product/services (corporate clients categorized as high risk). Members are: • President Director - Chairman • Chief Financial & Risk Officer – Vice Chairman • Director of Compliance
• Direktur Kepatuhan
Kepatuhan Fungsi kepatuhan di Rabobank Indonesia telah dibentuk pada tingkat Direktur dan dimaksudkan untuk membantu dalam menangani risiko kepatuhan seluruh Rabobank Indonesia. Fungsi kepatuhan merupakan fungsi yang independen dan bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, menilai, memberikan nasihat profesional, memonitor dan melaporkan risiko kepatuhan Rabobank Indonesia yaitu risiko sanksi hukum atau sanksi peraturan, kerugian keuangan, ataupun kerugian peraturan yang mungkin diderita oleh Rabobank Indonesia sebagai akibat kegagalan bank untuk mematuhi perundang-undangan, peraturan dan standar yang berlaku. Direktur Kepatuhan bertanggung jawab, dalam keadaan-keadaan tertentu serta berdasarkan konsultasi dengan divisi Hukum, Audit dan departemen lainnya, antara lain untuk: • Mengidentifikasikan perundang-undangan dan peraturan baru yang berlaku; • Memberikan nasihat profesional dalam menerjemahkan kebijakan menjadi prosedur organisasi; • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan ketentuan-ketentuan yang berlaku melalui proses pelatihan kepada staf yang berkesinambungan; • Memberikan nasihat profesional kepada bisnis mengenai masalah kepatuhan terkait pelaksanaan transaksi; • Memastikan tingkat kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku; • Memastikan dilakukannya perbaikan yang diperlukan atas pelanggaran perundangundangan dan/atau peraturan yang berlaku, jika ada; • Melakukan fungsi penghubung bagi Bank Indonesia; • Memonitor kepatuhan dalam menerapkan ketentuan terkait transaksi rekening pribadi/ personal account dealings; • Fungsi pelaporan pencucian uang.
46
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Compliance The compliance function within Rabobank Indonesia was established at the Director’s level and serves to assist in managing the bank’s compliance risk. The compliance function is an independent function which is responsible to identify, assess, advise on, monitor and report the compliance risk which is the risk of legal or regulatory sanctions, financial losses, or regulation losses that Rabobank Indonesia is exposed to as a result of failure to comply with laws, rules and standards. In certain circumstances as advised by the Legal, Audit and other departments, the Director of Compliance is responsible in: • Identifying new laws and regulations; • Advising on translating policies into organisational procedures; • Improving the understanding and awareness of staff on new regulations though continuous training processes; • Providing professional advice to the business on compliance issues related to transactions; • Ensuring the compliance level on prevailing regulations; • Ensuring that the required correction measures are applied for breaches of laws and/or regulations if applicable; • Acting as liaison for Bank Indonesia; • Monitoring compliance in applying regulations regarding personal account dealings; • Performing the money laundering reporting function.
Good Corporate Governance
Perlu digarisbawahi disini bahwa yang dimaksud dengan perundang-undangan, peraturan dan standar adalah perundang-undangan, peraturan dan standar yang berkaitan dengan aktivitas bisnis Rabobank Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah penanganan pencegahan pencucian uang, permasalahan yang terkait dengan peraturan, pencegahan pembiayaan kegiatan terorisme, perilaku dalam berbisnis, kerahasiaan pribadi serta perlindungan data.
Due Diligence Nasabah Kebijakan Due Diligence Nasabah Rabobank Indonesia (“CDD”) bertujuan untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan memantau baik nasabah baru maupun nasabah lama untuk memastikan bahwa transaksi telah sesuai dengan profil nasabah. Kebijakan ini merupakan penerapan manajemen risiko yang terkait dengan program anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya. Selain itu, penerapan atas kebijakan sanksi (Sanction Policy) atas negara-negara yang dikenakan sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa maupun Amerika Serikat meliputi kegiatan dalam penerimaan karyawan, nasabah, jasa-jasa dan transaksi yang dilakukan. Dengan diterapkannya kebijakan ini diharapkan dapat mencegah Rabobank Indonesia dari kemungkinan pengenaan sanksi denda, sanksi hukum dan sanksi-sanksi lainnya yang dapat merusak reputasi Rabobank Indonesia dan Rabobank Group secara umum.
Audit Internal Fungsi Audit Internal mempunyai jalur pelaporan hirarki kepada Presiden Direktur dan jalur fungsional kepada Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania. Rencana tahunan Audit Internal serta penyimpangannya, jika ada, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Dewan Komisaris/Ketua Komite Audit. Semua laporan audit disampaikan kepada Presiden Direktur, pihak yang diaudit, fungsi Audit Regional yang terkait, dan fungsi Audit Regional and Global.
It should be noted that laws, rules and standards are those related to Rabobank Indonesia’s business activities, which include prevention of money laundering, issues related to regulations, prevention of terrorism financing, business conduct, privacy and data protection.
Customer Due Diligence The purpose of the Customer Due Diligence (“CDD”) policy is to identify, verify, and monitor new and existing clients to ensure that their transactions are in line with the client’s profile. The policy is an implementation of risk management in line with the anti money laundering program and terrorism financing prevention program as stipulated in Bank Indonesia regulations and and other regulations. Furthermore, the implementation of the Sanction Policy over countries that were sanctioned by the United Nations, European Union as well as the United States covers the screening of staff, clients, services and transactions. Implementation of the policy is expected to protect Rabobank Indonesia from the possibilities of financial charges, legal sanctions, and other sanctions which can damage the reputation of Rabobank Indonesia and Rabobank Group.
Internal Audit The Internal Audit function has a hierarchical reporting line to the President Director and a functional line to Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania. The Internal Audit annual plan and deviations, if any, must be approved by the President Director and the Board of Commissioners/ Chairman of Audit Committee. All audit reports are submitted to the President Director, the auditee, the respective Regional Audit function, and the Regional and Global Audit function. The organisation structure of Internal Audit is as follows: • Head of Internal Audit; • Internal Audit Administrator;
Struktur organisasi Audit Internal adalah sebagai berikut:
• SME Audit Team;
• Kepala Audit Internal;
• Information Technology Audit Team.
• Administrator Audit Internal; • Tim Audit Perbankan UKM; • Tim Audit Perbankan Korporasi dan Kantor Pusat; • Tim Audit Teknologi Informasi.
• Corporate Banking and Head Office Audit Team;
Internal audit adopts a risk-based and process oriented approach. Through the various audit techniques, Internal Audit has developed an understanding of key processes, risks and controls of various activities and has assessed its effectiveness.
Audit Internal mengikuti pendekatan audit berorientasi pada proses dan berdasarkan risiko. Melalui berbagai teknik audit, Audit Internal memperoleh pengertian mengenai proses kunci, risiko dan pengawasan berbagai aktivitas dan menilai efektivitasnya. Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
47
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Audit Eksternal
External Audit
Untuk tahun buku 2011, Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) telah ditunjuk sebagai Auditor Eksternal Rabobank Indonesia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan audit atas laporan keuangan bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Selama tahun 2011 Auditor Eksternal tidak menyediakan layanan lain kepada Rabobank Indonesia kecuali layanan audit keuangan dan karena itu bebas dari kemungkinan benturan kepentingan.
Rabobank Indonesia appointed Ernst & Young (KAP Purwantono, Suherman & Surja) as the Bank’s external auditor for the 2011 fiscal year responsible for auditing the bank’s financial reports for the year which ended on 31 December 2011. During the year of 2011 the External Auditor did not provide any other service to Rabobank Indonesia other than the financial audit service and therefore is free from any possibility of conflict of interest.
Implementasi Manajemen Risiko & Pengendalian Internal Divisi Manajemen Risiko berada di bawah pengawasan Chief Financial & Risk Officer yang bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari departemen di bawah ini: • • • •
Manajemen Risiko Kredit; Administrasi Kredit dan Risiko; Commodity Support Group; Manajemen Portofolio (unit yang baru dibentuk); • Sekretariat Kredit; • Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas; • Manajemen Risiko Operasional; Tanggung jawab kunci dari unit-unit di atas adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Risiko Kredit Semua aplikasi kredit baru maupun kredit yang termasuk dalam kaji ulang berkala akan dianalisa oleh departemen analisa risiko kredit. Hanya nasabah yang memiliki nilai kredit yang layak yang akan diproses untuk persetujuan selanjutnya. Semua kredit yang ada akan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam satu tahun (frekuensi lebih banyak diperlukan untuk kredit yang termasuk dalam kategori kredit bermasalah).
b. Administrasi Kredit and Risiko Tugas utama unit ini adalah memeriksa dan memastikan bahwa persyaratan-persyaratan untuk dilakukannya pencairan kredit telah dipenuhi di muka sebelum suatu limit kredit dapat ditetapkan. Termasuk didalamnya adalah memastikan bahwa penyimpangan dari persyaratan pencairan kredit yang telah ditetapkan, jika ada, telah disetujui oleh Komite Kredit sesuai dengan kredit matriks yang telah ditentukan bank, dan persetujuan tersebut diperoleh dalam jangka waktu segera.
48
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Implementation of Risk Management & Internal Control The Risk Management division is under the supervision of the Chief Financial and Risk Officer who reports directly to the President Director. The Risk Management Division comprises the following units: • • • • • • •
Credit Risk Management; Credit and Risk Administration; Commodity Support Group; Portfolio Management (newly established unit); Credit Secretariat; Market and Liquidity Risk Management; Operational Risk Management;
Key responsibilities of these units are:
a. Credit Risk Management
All new credit applications and reviews will be analysed by the credit risk analysis department. Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval. All existing credits are reviewed at least once a year (those considered as having problems are reviewed more frequently).
b. Credit and Risk Administration
The main duty of this unit is to verify that all requirements regarding loan disbursement have been fulfilled before a credit line is assigned. This includes ensuring that any deviations from the approved conditions, if any, have been approved by the Credit Committed according to the credit matrix and that the approval could be obtained as soon as possible.
Good Corporate Governance
c. Commodity Support Group
c. Commodity Support Group
Untuk kredit pembiayaan, perdagangan dan komoditas dimana prosedur agunan tertentu berlaku (stok komoditi, persediaan, tunai, tagihan), unit ini bertanggung jawab untuk memonitor semua ketentuan khusus ini. Selain itu, secara berkala, dibuat laporan inspeksi lapangan dan laporan inspeksi gudang. Pengawasan, peninjauan dan pengkinian agunan, baik perbankan ritel maupun korporasi dilakukan oleh tim ini.
d. Manajemen Portofolio Tim Manajemen Portofolio melakukan pemantauan, analisa, serta pelaporan terhadap berbagai jenis risiko konsentrasi yang melekat pada portofolio aset dan kewajiban yang dimiliki Bank. Hal ini untuk memastikan agar bank memonitor portofolionya terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitasnya. Risiko konsentrasi dalam aset sebagian besar berkaitan dengan portofolio kredit yang diklasifikasikan lagi ke dalam sektor industri, jenis fasilitas, jenis agunan, serta grup peminjam. Sedangkan pada sisi kewajiban bank terutama berkaitan dengan konsentrasi DPK yang dimiliki bank. Pelaporan dilakukan oleh tim Manajemen Portofolio kepada CFRO. Untuk meningkatkan sinergi yang lebih baik, efektif mulai 1 Januari 2012 unit ini termasuk di dalam struktur organisasi Financial Control sebagai unit yang memproses informasi keuangan bank sehingga tidak lagi termasuk di dalam divisi Manajemen Risiko.
d. Portfolio Management
The Portfolio Management team monitors, analyses, and reports various concentration risk types attached to the bank’s assets and liabilities portfolio. This is performed to ensure that the bank monitors its portfolio against other factors which could impact its quality. Concentration risk in assets are mainly related to the credit portfolio which is further categorized by industry sector, type of facility, type of collateral, and group of debtor. On the liabilities side it is mostly related to third party deposits. The reporting to the CFRO is done by the Management Portfolio team.
To enhance synergy, effective 1 January 2012 this unit will be processing the Bank’s financial information and therefore will be managed by Financial Control and no longer managed by the Risk Management division.
e. Credit Secretariat
e. Sekretariat Kredit Unit ini menyiapkan agenda untuk rapat mingguan komite kredit dan bertanggung jawab untuk penyimpanan serta pendistribusian semua hasil rapat asli (yang telah ditandatangani) dan keputusan kredit dalam bidang terkait.
f. Manajemen Risiko Pasar & Likuiditas Unit ini secara fisik berada di dalam dealing room Rabobank Indonesia untuk memastikan pengawasan yang terus menerus dan real time atas posisi, limit, kurs dan pasar terhadap bank.
g. Manajemen Risiko Operasional Departemen Manajemen Risiko Operasional bertanggung jawab untuk memantau pengelolaan risiko operasional di seluruh organisasi. Hal ini dilakukan melalui penilaian top down dan bottom up untuk menilai risiko operasional. Contoh penilaian top down adalah Top Down Risk Assesment (TDRA) dan pelacakan akibat tindakan yang harus diambil. Contoh penilaian bottom up adalah melalui Risk and Control Self Assessment dan penilaian Risiko Indikator Kunci melalui dashboard.
This unit monitors the specific requirements regarding financing, trade, and commodities credits where certain collateral procedures are applicable (stock of commodities, inventories, cash receivables). Plant inspection and warehouse inspection reports are also prepared regularly. The management, review, and update of corporate and retail banking collateral is also performed by this unit.
This unit prepares the agenda for the weekly credit committee meetings and is responsible for safekeeping and distributing all (signed) original minutes and credit decisions to the relevant parties.
f. Market Risk and Liquidity Management
This unit is physically located inside Rabobank Indonesia’s dealing room to ensure that realtime continuous monitoring of positions and limits are possible.
g. Operational Risk Management
The Operational Risk Management division is responsible for monitoring the operational risk management throughout the organisation. It performs top-down and bottom-up reviews to assess the operational risk. Examples of the top-down assessments are the Top Down Risk Assessment (TDRA) and the tracking of the consequences of actions to be taken. Examples of bottom-up assessments are the Risk and Control Self Assessments and the review of Key Risk Indicators through dashboards.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
49
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
50
Additionally, the Operational Risk Management division is also responsible for operational risk incident reporting.
Selain itu, Departemen Manajemen Risiko Operasional juga bertanggung jawab atas pelaporan peristiwa risiko operasional.
Lingkungan pengendalian yang kuat dan baik merupakan prasyarat untuk prosedur pengawasan yang memadai dan efektif. Di Rabobank Indonesia kualitas lingkungan pengendalian telah memadai, yang ditunjukkan oleh:
A strong and respectable control environment is the foundation for sufficient and effective control procedures. At Rabobank Indonesia the quality of the control environment is sufficient and demonstrated by:
• Fungsi Dewan Direksi;
• The function of the Board of Directors;
• Sistem operasi dan cara pandang Manajemen tentang pengendalian dan hal-hal lainnya terkait pengendalian;
• Operations system and Management view on control and control related matters;
• Struktur organisasi bank dan pembagian fungsi otorisasi dan tanggung jawab;
• The organisation structure of Rabobank Indonesia and the division of authority and responsibilities;
• Pengendalian Manajemen seperti audit internal, sumber daya manusia, kualitas kebijakan dan prosedur tertulis, pembagian tugas, dll.
• Management control, which include internal audit, human resources, quality of written policies and procedures, segregation of duties, etc.
Tujuan utama sistem pengendalian internal Rabobank Indonesia (lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian) adalah:
The main objectives of Rabobank Indonesia’s internal control system (control environment and control procedures) are:
• Memenuhi semua peraturan internal dan eksternal dan hukum;
• To comply with all internal and external regulations and laws;
• Memiliki akses untuk kelengkapan, keakurasian dan pengkinian informasi manajemen keuangan dan lainnya;
• To have access to complete, accurate and up-to-date financial and other management information;
• Memastikan bahwa risiko Rabobank Indonesia dan budaya perusahaan yang tertanam dalam semua aktivitas dan tingkatan;
• To ensure that Rabobank Indonesia’s risk and corporate culture is embedded in all activities and levels within Rabobank Indonesia;
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Good Corporate Governance
• Mempertahankan efektivitas dan efisiensi operasional perbankan.
• To maintain effective and efficient banking operations.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar (Large Exposure)
Provision to Related Parties and Large Exposure Debtors
Proses pemberian pinjaman Rabobank Indonesia kepada pihak terkait tetap mengikuti prosedur yang ada, artinya tidak ada perbedaan dalam proses pemberian kredit dengan nasabah umumnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam pengambilan pinjaman, dimana tetap diperlukan aplikasi kredit yang lengkap dan didukung dengan analisa yang mendalam dan cukup atas keadaan keuangan calon peminjam. Setelah hal ini dilakukan, komite kredit Rabobank Indonesia akan membahas aplikasi ini dan akan meminta rekomendasi dari pemegang saham apabila diperlukan. Sementara itu, untuk debitur besar, Rabobank Indonesia harus memenuhi peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
At Rabobank Indonesia, the process of granting a loan to related parties adheres to the existing policy, meaning that there is no differentiation from the credit process for clients in general. A completed credit application supported by thorough analyses on the prospect’s financials is required. Once this is done, Rabobank Indonesia’s Credit Committee will discuss the application and request for recommendation from shareholders if required. For large exposure debtors, Rabobank Indonesia must comply with Bank Indonesia’s regulation on maximum limit of credit extension (Batas Maksimum Pemberian Kredit). As of 31 December 2011, provisions to related parties and bank main debtors are as follows:
Per 31 Desember 2011, ketentuan mengenai pihak terkait dan debitur utama bank adalah sebagai berikut: No.
Fasilitas/Facility
Total Debitur/ Debtor
1.
Kepada Pihak Terkait/To Related Parties
2.
Kepada Debitur Utama/ To Main Debtors a. Individual b. Group
Nominal (dalam Rp juta)/ Amount (in IDR million)
51
28.988
0 25
0 3.357.918
Angka dalam tabel ini ditulis menurut tata bahasa Indonesia; penggunaan titik dan koma berlawanan dengan penggunaannya dalam tata bahasa Inggris.
Figures in this table are written according to Indonesian grammar; full-stops and commas are reversed in English grammar.
Rencana Strategis
Strategic Plan
Rencana Bisnis Jangka Panjang
Long Term Business Plan
Ambisi jangka panjang Rabobank Indonesia adalah menjadi salah satu pemain utama di segmen food and agribusiness di Indonesia untuk perbankan Korporasi dan menjadi salah satu bank bisnis terdepan dalam melayani segmen komersial dan UKM.
Rabobank Indonesia long-term ambition is to be one of the top players in the food and agribusiness segment in Indonesia for the Corporate Banking segment and a leading bank and in serving the Commercial and SME segment. Medium and Short Term Business Plan
Rencana Bisnis Jangka Menengah dan Jangka Pendek Target jangka menengah dan jangka pendek Rabobank Indonesia adalah untuk menjadi “sebuah bank yang bergerak dalam perbankan Korporasi, Komersial, dan UKM yang tumbuh cepat dan memiliki posisi yang kuat di sektor food and agribusiness serta segmen nasabah terkait“. Salah satu cara yang dapat dijalankan adalah dengan memanfaatkan tenaga ahli FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory) dari Rabobank International untuk memberikan saran yang baik kepada nasabah.
The medium and short term target of Rabobank Indonesia is to be “a fast growing Corporate, Commercial and SME bank with a strong position in the food and agribusiness (F&A) sector and related customer segments”. One of the means to achieve this target is to leverage on the expertise of FAR (Food and Agribusiness Research and Advisory) , Rabobank International, to share knowledge and expertise to F&A clients.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
51
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Di samping itu, Bank juga akan melakukan pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan penetrasinya kepada para nasabah melalui produk treasury, trade, supply chain dan cash management, serta mengupayakan agar Bank dapat mendanai sendiri aktivitasnya. Sementara itu, Bank juga telah memulai berbagai investasinya seperti investasi di bidang sumber daya manusia, perangkat teknologi informasi, serta pada jaringan kantornya guna mendukung rencana pengembangan bisnisnya.
Masalah Hukum Yang dimaksud dengan permasalahan hukum disini adalah masalah hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode pelaporan dan yang telah diproses secara hukum. Pada segmen perbankan Korporasi, terdapat 3 kasus perdata yang masih dalam proses, yaitu 1 kasus terkait klaim bank atas jaminan pribadi yang masih menunggu keputusan dari pengadilan tinggi dan 2 kasus terkait eksekusi hipotik. Sedangkan pada segmen Ritel terdapat 7 kasus perdata dimana 3 kasus telah diselesaikan dan 4 kasus masih dalam proses penyelesaian. Semua kasus perdata pada segmen Ritel terkait tuntutan pihak ketiga atas jaminan yang diagunkan kepada Bank yang dapat berimbas kepada Rabobank Indonesia dikemudian hari. Rabobank Indonesia senantiasa memantau secara ketat perkembangan terhadap kasus-kasus ini.
The Bank also aims to increase its penetration on FX, trade, supply chain and cash management products and be able to self-fund its activities. The Bank has also initiated a number of investments which include investment in the area of human resources, information technology, and branch network to support the business growth plans.
Legal Issues Legal issues are civil and criminal legal issues of the Bank during the reporting period and those which have been legally processed. In the corporate banking business, there are 3 civil cases which are being processed of which 1 case involves the Bank’s claim over a personal guarantee that awaits supreme court ruling, and two other cases involve the execution of mortgages. In the Retail business , there are 7 civil cases of which 3 cases have been resolved and 4 others are still in the legal process. All of the Retail cases involve third-party claims over collateral pledged to the Bank that may impact to Rabobank Indonesia in the future. Rabobank Indonesia is monitoring the progress of these cases closely. Legal issues as of 31 December 2011
Di bawah ini adalah permasalahan hukum per 31 Desember 2011. Permasalahan Hukum/Legal Issue
Perdata/Civil
Pidana/Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/ Resolved
3
-
Dalam proses penyelesaian/In the process of resolving
7
-
Jumlah/Total number
10
-
Penyimpangan Internal
Internal Fraud
Yang dimaksud dengan penyimpangan internal adalah penyimpangan/pemalsuan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (kontrak dan alih daya) yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan adalah penyimpangan dengan nilai lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Internal fraud is the non-compliance/fraud done by the management, permanent and temporary (contractual and outsourcing) employees related to work and operational activities of the Bank which affects the Bank’s financial condition significantly. The meaning of affecting the Bank’s financial condition significantly” is if the impact is more than IDR 100,000,000 (one hundred million rupiah).
Selama tahun 2011 terdapat 1 kasus yang termasuk dalam kategori ini yang telah diselesaikan dengan baik oleh Bank.
52
Jumlah/No. of Cases
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
In 2011 there was one internal fraud case which met the above criteria and was later well resolved by the Bank.
Good Corporate Governance
Opsi Saham
Shares Options
Yang dimaksud dengan opsi saham adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank
Shares options are options to purchase shares by members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers which are carried out through an initial offering of shares or stock options to provide compensation to members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the Bank which has been decided in General Meeting of Shareholders and/or Articles of Association.
Selama tahun 2011 tidak terdapat opsi saham untuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Pejabat Eksekutif Rabobank Indonesia.
In 2011 there are no share options for Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers of Rabobank Indonesia
Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi Yang dimaksud dengan buy back saham dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sepanjang tahun 2011 Rabobank Indonesia tidak pernah melakukan buy back saham maupun obligasi Rabobank.
Transaksi Benturan Kepentingan Tidak terdapat transaksi benturan kepentingan selama tahun 2011 di Rabobank Indonesia.
Sumbangan untuk Aktivitas Sosial Pembangunan rumah bekerjasama dengan Habitat for Humanity Di tahun 2011, Rabobank Indonesia ikut mendukung pembiayaan pembangunan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang bagi korban bencana letusan Merapi. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia dan telah diserahterimakan kepada warga pada tanggal 16 Agustus 2011. Selain itu telah dilakukan pula pembangunan 20 rumah bagi korban tsunami Mentawai yang telah diserahkan pada Oktober 2011. Sumber pendanaan pembangunan rumah berasal dari sumbangan staf Rabobank Indonesia, staf Rabobank negara-negara lain, serta Rabobank Indonesia sebesar Rp 284 juta yang ditempatkan dalam akun Rabobank Indonesia Care. Habitat for Humanity adalah organisasi nirlaba yang bertujuan memberikan tempat tinggal kepada keluarga tidak mampu dengan membangun rumah yang sederhana dan layak.
Buy Back Shares and Buy Back Bonds Buy back shares and buy back bonds are a mean to reduce the number of shares or bonds issued by the Bank by buying back shares or bonds, of which the payment procedure is carried out in accordance with the prevailing regulations. In 2011 Rabobank Indonesia did not conduct any Rabobank buy back shares or bonds transactions.
Conflict of Interest Transactions There is no conflict of interest transaction in Rabobank Indonesia during the year 2011.
Donations for Social Activities Construction of houses in co-operation with Habitat for Humanity In 2011 Rabobank Indonesia has contributed to the financing of rebuilding ten houses for Merapi disaster victims at Ngargomulyo, Magelang. The houses were constructed by Habitat for Humanity Indonesia and were handed over to the people of the village on 16 August 2011. Besides houses for Merapi victims, another 20 houses for Mentawai tsunami victims were also handed over in October 2011. The source of funds are Rabobank Indonesia staff, Rabobank offices worldwide, and Rabobank Indonesia which reached IDR 284 million and placed in the Rabobank Indonesia Care account. Habitat for Humanity is a non-profit organization which aims to provide housing to financially underprivileged families by building simple and decent houses.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
53
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Risk Management
Rabobank Indonesia percaya akan pentingnya melindungi dan menjaga reputasi bank serta mempertahankan kepentingan pemangku kepentingan. Kemampuan manajemen risiko yang baik menunjukkan kemampuan dasar yang sangat diperlukan bagi keberlanjutan sebuah Bank. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Rabobank Indonesia menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas dalam kerangka strategi secara keseluruhan. Rabobank Indonesia believes in protecting the Bank’s reputation and maintaining the best interest of stakeholders. A strong risk management capability represents a core competence of absolute necessity for the sustainability of a bank. Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners and Board of Directors place risk management as a priority within the overall strategy framework. Prosedur dan kebijakan manajemen risiko diimplementasikan untuk menyediakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi yang memungkinkan pemantauan secara efektif oleh Komite Manajemen Risiko dan komite lain untuk berbagai risiko yang dihadapi Rabobank Indonesia termasuk tapi tidak terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.
54
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Risk management policy and procedures are implemented to provide an integrated risk management framework enabling effective monitoring by the Risk Management Committee and other committees over various risks faced by Rabobank Indonesia including, but not limited to, credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk.
Risk Management
Untuk memastikan efektifitas maksimum, fungsi manajemen risiko beroperasi secara independen dan terpisah dari aktivitas operasional maupun bisnis. Komite Manajemen Risiko dan komite lainnya bertindak selaku pengawas dari grup Manajemen Risiko yang secara tradisional bertanggung jawab atas implementasi prosedur manajemen risiko di Rabobank Indonesia. Berikut ini adalah pendekatan yang digunakan Rabobank Indonesia untuk berbagai risiko yang dihadapi.
To ensure maximum effectiveness, the risk management function operates independently and separately from operational and business activities. The Risk Management Committee and other committees act in an oversight capacity over the Risk Management group, which is traditionally responsible for the implementation of risk management procedures within Rabobank Indonesia. The following are explanations on Rabobank Indonesia’s approach to the various risks faced.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi apabila pihak peminjam atau penjamin tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap bank yang sudah disepakati. Untuk melakukan mitigasinya, Rabobank Indonesia menganalisa semua aplikasi kredit secara menyeluruh dan melakukan peninjauan ulang terhadap portfolio pinjaman yang ada secara berkala (biasanya setahun sekali). Hanya yang layak dari segi kredit yang akan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan.
Credit risk is the counterparty risk when the bank’s borrowers or guarantors are unable to meet their contractual obligations to the bank. To mitigate this, Rabobank Indonesia thoroughly analyses all new credit applications and reviews existing lending portfolio on a periodical basis (normally at least once a year) and only those with acceptable credit worthiness will be processed for further approval.
Untuk melakukan analisa kredit Korporasi yang memiliki risiko lebih besar, Rabobank Indonesia menggunakan perangkat analisis keuangan yang telah digunakan kantor Rabobank di seluruh dunia. Aplikasi kredit menggunakan format dan analisa kredit standar untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan relevan. Untuk risiko kredit UKM/Ritel analisa kredit dilakukan oleh analis kredit UKM. Tim analis ini berlokasi di kantor-kantor wilayah yang dipimpin oleh Pemimpin Tim Analis Wilayah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses kontrol, menyederhanakan alur kerja dan memastikan independensi dari unit bisnis di cabang. Semua Pemimpin Tim Analis Wilayah bertanggungjawab kepada Kepala Analis Risiko Kredit UKM yang bertanggung jawab kepada Kepala Risiko Kredit di kantor pusat Jakarta. Untuk risiko kredit Komersial/Ritel (untuk jumlah rata-rata di atas USD 1 juta hingga USD 7 juta atau ekivalen hingga Rp 70 milyar), analisa dan peninjauan dilakukan oleh Analis Kredit Komersial yang berkantor di kantor pusat di Jakarta. Semua Analis Kredit Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Analis Resiko Kredit yang selanjutnya bertanggungjawab kepada Kepala Risiko Kredit. Kepala Risiko Kredit bertanggung jawab kepada Group Head Risk Management. Dengan struktur demikian diharapkan fungsi risiko kredit dapat bekerja secara independen dan profesional. Baik aplikasi risiko kredit untuk UKM/Ritel maupun Komersial telah menggunakan sistem aplikasi yang disebut CAT atau “Credit Assessment Tool” sejak Maret 2009. Sistem ini secara efektif dan efisien membantu bank untuk mengontrol dan memonitor proses persetujuan melalui sistem dan proses standar yang terintegrasi.
For the larger corporate credit risk exposures Rabobank Indonesia Credit Risk Department uses a financial analytical tool which has been implemented in all Rabobank offices worldwide. The credit application follows a standard format and credit analysis for quicker and relevant decision making. For the SME/Retail credit risk exposures, the analysis is performed by SME credit analysts. The analyst teams are located in regional offices and led by the Regional Team Leader Analyst. This is to smoothen the control process, simplify the work flow and to maintain independency from the business units in the branch offices. All of the Regional Team Leader Analysts report to the SME Credit Risk Analyst Head, who in turn reports to the Head of Credit Risk at the head office in Jakarta. For Commercial/Retail credit risk (capturing exposure in average of > USD 1 million and up to USD 7 million or equivalent IDR 70 billion), the analysis and reviews are conducted by Commercial credit analysts, who are centrally located at the head office in Jakarta. All Commercial credit analysts report to the Commercial Credit Risk Analyst Head who subsequently reports to the Head of Credit Risk. The Head of Credit Risk reports directly to the Group Head Risk Management. Hence, it is expected that with the above governance structure, the Credit Risk can function independently and professionally. Both SME/ Retail and Commercial credit applications are processed through an application system aptly named CAT for “Credit Assessment Tool”, which has been used since March 2009. It effectively and efficiently helps the bank to control and monitor the approval process through an integrated and standardised system and process. Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
55
Manajemen Risiko
Semua aplikasi persetujuan kredit diserahkan kepada Komite Kredit untuk dibahas dan disetujui karena Rabobank Indonesia tidak memberikan kewenangan kredit secara perorangan. Rapat dimana pembahasan dan persetujuan dilakukan selalu dihadiri oleh staf Risiko Kredit. Komite Kredit memberikan persetujuan kredit berdasarkan konsensus. Untuk terus dapat mempercepat proses kredit, Rabobank Indonesia telah menerapkan proses baru untuk pinjaman kecil di bawah Rp 2 milyar untuk peminjam UKM/Ritel dengan menggunakan checklist (daftar kelengkapan) sejak November 2011. Inisiatif selanjutnya untuk semakin meningkatkan produktivitas dan kecepatan proses kredit UKM/Ritel dan Komersial sedang dikembangkan lebih lanjut. Inisiatif-inisiatif ini dilakukan dalam proyek Puncak Jaya.
Unit Special Asset Management Agar usaha recovery atau penyelamatan aset dari kredit bermasalah berlangsung efektif, maka unit Special Asset Management (SAM) atau Manajemen Aset Khusus diaktifkan kembali tahun 2009. Unit SAM bertanggung jawab untuk mengelola semua aset yang berpotensi bermasalah dari Ritel, Komersial, dan Korporasi. Unit ini juga dilibatkan untuk menangani kredit yang sejak tahap awal telah menunjukkan tanda-tanda tidak baik.
Risiko Pasar dan Likuiditas Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak menguntungkan yang berkaitan dengan suku bunga, komoditas, valuta asing, atau eksposur sekuritas. Risiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana cair. Di Rabobank Indonesia risiko likuiditas termasuk ke dalam fungsi ALM (Asset Liability Management) Market Risk. Unit ini secara fisik terdapat di dealing room Rabobank Indonesia untuk memastikan bahwa posisi dan limit dapat dipantau secara berkelanjutan pada saat real-time.
56
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
All credit approval applications are submitted to the relevant credit committees for review and approvals since Rabobank Indonesia does not provide individual credit authorities, with Credit Risk staff always present in the meeting. The credit committee decisions are taken on a consensus basis. In order to continually improve credit process turn around time, Rabobank Indonesia has been implementing a new credit review process for small loans under IDR 2 billion for SME/Retail borrowers using a checklist since November 2011. Further initiatives are currently under development in order to further increase productivity and turn around time of SME/Retail and Commercial credit processes. These initiatives are organized under the bank’s Puncak Jaya project.
Special Asset Management Unit To allow effective recovery of non-performing loans, a Special Asset Management (SAM) Department was reactivated in 2009. The SAM unit is in charge of managing and monitoring all (potential) non-performing loans of Retail, Commercial, and Corporate. They should also be notified/involved in all early problematic loans, which show deterioration trend.
Market and Liquidity Risks Market risk is the risk of loss from unfavourable market movements related to interest rate, commodities, foreign exchange, or securities exposures. Liquidity risk is the risk of inability to meet current financial obligations due to lack of liquid funds. In Rabobank Indonesia, liquidity risk is included in the ALM (Asset Liability Management) Market Risk function. This unit is physically located inside Rabobank Indonesia’s dealing room to ensure that real-time continuous monitoring of positions and limits is possible.
Risk Management
Sebagai bagian dari kelompok usaha Rabobank Group, fungsi manajemen risiko pasar didukung oleh tim Regional Risk Management GFM di Hong Kong. Segala sesuatu telah dilakukan untuk memastikan bahwa laporan harian selalu disiapkan untuk memantau risiko dan limit. Regional Risk Management GFM telah memperkenalkan pendekatan pelaporan terstandarisasi di Asia Pasifik untuk memudahkan melakukan back-up seandainya fungsi risiko pasar lokal sedang tidak ada.
As a member of the Rabobank Group of Companies, the market risk management function is supported by the Regional Risk Management GFM team in Hong Kong and adequate arrangements have been made to ensure that at all times the required daily reports are being prepared to monitor the risks and limits. Regional Management GFM has promoted a standardised reporting approach across the Asia Pacific to make back up easily in absence of each local market risk.
Struktur Limit and Control menentukan limit, kontrol trading, dan petunjuk pada book level (tingkat buku) di Rabobank Indonesia. Struktur ini didasarkan atas sifat aktivitas trading, risk appetite, target tahunan, sistem infrastruktur dan kinerja sebelumnya.
The Limit and Control Structure sets limits, trading controls, triggers and guidelines on book level of Rabobank Indonesia. This structure is based on the nature of trading activities, risk appetite, annual budget, system infrastructure, and past performance.
Berbagai aspek dari risiko pasar dikelola melalui sejumlah metoda dan perangkat dimana Rabobank Indonesia telah menentukan limitnya. ALM Market Risk Manager mengeluarkan laporan harian risiko pasar yang menunjukkan penggunaan limit Value at Risk (VAR) dibandingkan dengan limit yang telah disetujui. VAR merangkum kerugian terburuk yang dapat terjadi dalam satu periode tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu yang menunjukkan batas-batas potensi kerugian. Net Cummulative Cash Outflow (NCO) juga secara teratur dihasilkan dan mencakup periode tertentu untuk satu malam, tujuh hari dan tiga puluh hari kalender untuk setiap mata uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang kurang menguntungkan untuk suku bunga jangka pendek. Jika diperlukan, stress test dilakukan untuk menganalisa efek dari pergerakan faktor-faktor penentu risiko pasar yang ekstrim namun memiliki kemungkinan untuk terjadi serta pengaruhnya terhadap keuntungan dan kerugian portofolio individual.
The various aspects of market risk are managed through a number of methods and tools for which Rabobank Indonesia has set limits. The ALM Market Risk Manager generates daily market risk report showing the Value at Risk (VAR) utilisation of the limit against the approved limit. VAR summarizes the worst loss over a target period with a given level of confidence and thus, describing the probability boundary of potential loss. The Net Cumulative Cash Outflow (NCO) is also regularly produced covering a defined period of overnight, seven-day, and thirty-day calendar days, and per currency. The purpose is to mitigate funding liquidity risk in case of adverse market conditions in short term interest rates. Whenever required, stress testing is performed to analyze the effects of extreme but plausible predefined moves in market risk factors on profit and loss of individual portfolios.
Pengawasan manajemen terhadap risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC).
Risiko Operasional Risiko operational adalah risiko kerugian yang terjadi karena kegagalan ataupun ketidaklayakan proses internal, manusia, sistem, ataupun kejadian eksternal. Dalam menjalankan bisnis, Rabobank Indonesia dapat terekspos oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, risiko sistem informasi dan teknologi (TI), kerugian kredit yang berkaitan dengan peristiwa risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pelanggaran sistem keamanan oleh pihak luar) yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi Bank dan/ atau nasabah ataupun layanan yang tidak layak bagi nasabah. Risiko ini juga dapat terjadi apabila bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya.
Management oversight over market and liquidity risks is implemented through the Balance Sheet and Risk Management Committee (BRMC).
Operational Risk Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. In the course of doing business, Rabobank Indonesia may be exposed to many types of operational risks including fraud conducted by external people or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The Bank may also be subject to disruption in its operating systems due to the events that are beyond its control (for example, flood, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders) which may result in financial losses to the Bank and/ or customers and inadequate services to the customers. These risks are also relevant when the Bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
57
Manajemen Risiko
Kerangka kerja risiko operasional Rabobank Indonesia diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan yang di dalamnya termasuk: • Risiko yang dimiliki oleh setiap bisnis; • Pengawasan oleh tim manajemen risiko independen (termasuk tim risiko operasional khusus yang bertanggung jawab kepada Group Head Risk Management yang selanjutnya bertanggung jawab kepada Chief Financial and Risk Officer);
• Risk ownership by the businesses; • Oversight by independent risk management (including a fully dedicated operational risk team reporting to the Group Head Risk Management who reports to the Chief Financial and Risk Officer);
• Pemeriksaan secara independen oleh auditor internal maupun eksternal.
• Independent review by internal and external auditors.
Sejak 3 tahun yang lalu Rabobank Indonesia telah mengimplementasikan metode Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk membantu identifikasi dan pengukuran potensi risiko. RCSA didasarkan atas pendekatan top-down dan bottom-up yang mencakup semua unit bisnis dan fungsi pendukung.
Since 3 years ago Rabobank Indonesia has implemented the Risk and Control SelfAssessment (RCSA) method to help identifying and measuring potential risks. The RCSA is based on Top Down and Bottom Up approaches covering all business units and support functions.
Masing-masing pemilik risiko dan kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektifitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kekurangan kontrol internal jika memang teridentifikasi. Pengukuran risiko operasional akan dilakukan dengan Key Risk Indicators (KRI) dimana batas ambang akan diusulkan dan disetujui oleh Komite Manajemen Risiko untuk keperluan pemantauan dan pelaporan. KRI ini adalah hasil dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko. Pemantauan dan pelaporan risiko akan dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). Ini adalah perangkat internal untuk memantau dan melaporkan KRI dimana pemilik kontrol bertanggung jawab untuk memberikan masukan di RCMIS secara teratur setiap bulannya. Hasil KRI akan dilaporkan ke Komite Manajemen Risiko. Warna “lampu lalu lintas” dalam laporan menentukan mana yang harus mendapatkan prioritas dalam penindaklanjutan. Komite yang terdiri dari sebagian besar Dewan Direksi akan memberikan petunjuk dan keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kontrol internal dan juga menindaklanjuti hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak. Selain dari risiko yang disebutkan di atas, Rabobank Indonesia juga mengelola dan memantau risiko berikut:
58
Rabobank Indonesia’s operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and includes the following checks and balances:
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify the key risk areas, assess the effectiveness of internal controls, quantify the risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve the internal controls in case deficiencies of internal controls are identified. Operations risk measurement will be done through Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds will be proposed and approved by the Risk Management Committee for monitoring and reporting purposes. These KRIs are the results from RCSAs that are approved by the Risk Management Committee. Risk monitoring and reporting will be done through the Risk and Control Management Information System (RCMIS). It is an internal tool to monitor and report the KRIs whereby the control owners are responsible to provide inputs in the RCMIS regularly on a monthly basis. The resulting KRI dashboard will then be reported to the Risk Management Committee. Each “traffic light color” will determine the urgency of required actions whereby the Committee, which involves the majority of the Board of Directors, will provide guidance and decisions for further improvements in internal controls as well as follow up actions by the responsible areas and persons. In addition to the above risks, Rabobank Indonesia also manages and monitors the following risks:
Risk Management
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi didefinisikan sebagai potensi kerugian atau gangguan dalam nilai reputasi. Reputasi dari bank dapat berubah nilainya sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang menyangkut risiko kredit, pasar, operasional ataupun bisnis yang memberikan dampak terhadap ekspektasi pemangku kepentingan bank dan dapat mempengaruhi perolehan pendapatan di kemudian hari.
Reputation risk is defined as the potential loss or volatility experienced in the value of reputation. The value of the bank’s reputation can change as the result of credit, market, operational or business risk events that impact the expectation of the bank’s stakeholders and may affect future earnings.
Risiko reputasi merupakan dampak sekunder yang diakibatkan kejadian-kejadian risiko primer yang dapat terjadi di manapun di bank. Risiko reputasi timbul jika kejadian-kejadian yang menyangkut risiko itu memberikan persepsi bahwa apa yang dilakukan oleh bank berbeda dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Karena itu, manajemen risiko reputasional yang efektif bermula dari mengidentifikasi ekspektasi pemangku kepentingan (nasabah, staf, pemasok, investor (termasuk regulator), dan masyarakat umum. Untuk memastikan manajemen risiko dilakukan dengan baik, kerangka kerjanya harus dikelola oleh tingkat eksekutif yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai profil risiko yang diinginkan bank dan memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan bisnis dan sumber daya di seluruh bank. Di Rabobank Indonesia risiko ini dikelola oleh CEO dan CFRO yang akan memastikan bahwa risiko ini akan menjadi komponen penting dalam keputusan strategis bisnis, termasuk mengenai dewan/manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan & pengambilalihan dan lain-lain.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah dampak saat ini dan dampak potensial terhadap pendapatan atau modal yang terjadi akibat keputusan bisnis yang tidak menguntungkan, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat, dan sikap kurang tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri. Risiko ini adalah fungsi dari kesesuaian tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, sumber daya yang digunakan untuk tujuan ini, dan kualitas implementasinya. Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi bisnis bisa bersifat fisik maupun non-fisik. Di dalamnya termasuk alur komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi, kapasitas dan kemampuan manajerial. Karakteristik internal organisasi harus dievaluasi terhadap dampak perubahan ekonomi, teknologi, persaingan, regulasi, dan perubahan-perubahan lainnya. Risiko strategis bersifat pervasif (selalu ada) dan tumpang tindih dengan risiko lainnya termasuk kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, pajak, dan regulasi.
Reputation risk is a secondary effect of underlying primary risk events that can occur anywhere in the bank. It arises when such risk events create the perception that the bank’s conduct differs from stakeholders’ expectations. Therefore, effective reputation risk management starts with the mapping of the stakeholders (customers, employees, suppliers, investors (including regulators), and community/society expectations. In order to ensure a good governance of reputation risk management, its framework must have executive level ownership and must be governed by those with a solid understanding of the bank’s risk appetite profile the authority to affect business decisions and direct resources bank-wide. In Rabobank Indonesia, this risk is managed by the CFRO and CEO who will also ensure that this risk will be a key component of strategic business decisions, including board/ management, succession planning, new product development, mergers & acquisitions, etc.
Strategic Risk Strategic risk is the current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper implementation of decisions, or lack of responsiveness to industry changes. This risk is a function of the compatibility of an organisation’s strategic goals, the business strategies developed to achieve those goals, the resources deployed against these goals, and the quality of implementation. The resources needed to carry out business strategies are both tangible and intangible. They include communication channels, operating systems, delivery networks, and managerial capacities and capabilities. The organization’s internal characteristics must be evaluated against the impact of economic, technological, competitive, regulatory, and other environmental changes. Strategic risk is pervasive and overlaps many of the other risks including credit, market, liquidity, operational, legal, tax, and regulatory risks.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
59
Manajemen Risiko
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena litigasi atau kasus hukum. Rabobank Indonesia memiliki target untuk menciptakan satu kultur dan standar hukum dengan mengadopsi praktek manajemen risiko hukum dari entitas-entitas yang bergabung (mantan Hagabank, mantan Bank Hagakita, dan Rabobank) dengan mengikuti ketentuan Rabobank Group dan menyesuaikannya agar sejalan dengan hukum, regulasi, dan kondisi lokal.
Legal risk is the risk of loss, financial or otherwise, resulting from litigation or from legal cases. Rabobank Indonesia aims to create one legal risk culture and standard by adopting the legal risk management practices of the merged entities (ex-Hagabank, ex-Bank Hagakita, and Rabobank) following Rabobank Group’s requirements, and adjusting these requirements to fit into the local laws, regulations, and conditions.
Adalah juga tujuan dari Departemen Hukum untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan area lainnya untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/ kesepakatan Rabobank Indonesia dengan nasabah, staf, pemasok dan pihak ketiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik. Dengan alasan ini maka seluruh penasihat hukum dari Rabobank Indonesia akan selalu bekerja keras untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, bertindak secara independen, dan secara berkelanjutan mempelajari perubahan undang-undang dan regulasi untuk memastikan bahwa tim memberikan saran hukum berdasarkan ketentuan regulasi terkini.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan didefinisikan sebagai risiko kerugian finansial atau lainnya yang timbul akibat ketidakpatuhan dalam mengikuti undangundang, peraturan atau kesepakatan yang berlaku di industri jasa keuangan. Ada juga sejumlah alasan ketidak patuhan, seperti :
Compliance risk is defined as the risk of loss, financial or otherwise, arising from a failure to comply with the laws, regulations or Codes applicable to the financial services industry. There are also a number of reasons for non-compliance, such as : a) Lack of understanding of the laws and regulations;
a) Kurangnya pengetahuan akan undang-undang dan regulasi; b) Kesalahan interpretasi; c) Kurangnya pengetahuan akan adanya perubahan regulasi; d) Kurangnya kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan dipenuhi; e) Kegagalan untuk memantau efektivitas prosedur yang ada. Dengan demikian misi dan ruang lingkup kepatuhan di Rabobank Indonesia yang diimplementasikan oleh unit Kepatuhan yang independen dengan bekerjasama dengan unit Bisnis, Hukum, Audit, Financial Control, Operasional, dan departemen lainnya mencakup area berikut: • Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan undang-undang dan regulasi baru; • Memberikan saran dalam menterjemahkan kebijakan dan persyaratan regulasi ke dalam prosedur organisasi; • Meningkatkan pengetahuan dan melakukan pelatihan kepada staf mengenai persyaratan regulasi baru; • Memberikan saran independen kepada bisnis untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan bertransaksi; 60
It is also the objective of the Legal Department to work as a business partner with the other areas to ensure that all of the potential legal risks related to Rabobank Indonesia’s transactions/ agreements with its customers, employees, suppliers/vendors, and other third parties are adequately mitigated. For that reason, all legal counsels of Rabobank Indonesia will always strive to apply prudent principles, act independently, and continue learning the changing laws and regulations in order to ensure that the team provides legal advice based on the most updated regulatory requirements.
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
b) Misinterpretation of their meaning; c) Lack of awareness of regulatory change; d) Inadequate controls to ensure requirements are met; e) Failure to monitor procedural effectiveness. As such, the mission and scope of compliance in Rabobank Indonesia which is implemented by an independent compliance unit in cooperation with Business Units, Legal, Audit, Financial Control, Operations, or other departments, covers the following areas: • Identifying and communicating new laws and regulations; • Advising on translating policies and regulatory requirements into the organisational procedures; • Increase awareness of and training staff on new regulatory requirements; • Giving independent advice to the business on transactional compliance issues;
Risk Management
• Memastikan pemantauan kepatuhan dari segi undang-undang, peraturan, dan regulasi yang berlaku; • Memastikan bahwa tindakan korektif terhadap pelanggaran hukum dan regulasi dilakukan secara efektif untuk mencegah pengulangan kembali; • Melaksanakan fungsi sebagai penghubung dengan regulator dengan mempertahankan hubungan kerja yang kondusif; • Menumbuhkan budaya kepatuhan di seluruh organisasi; • Mengimplementasikan program anti pencucian uang dan anti pembiayaan teroris Rabobank Indonesia serta melaporkannya.
• Ensuring monitoring of compliance with applicable laws, rules and regulations; • Ensuring corrective actions on breaches of laws and regulations are in place and effective to prevent reoccurrence; • Liaison function with regulator by maintaining a conducive working relationship; • Embedding a robust compliance culture across the organisation; • Implementation of Rabobank Indonesia’s anti-money laundering and anti-terrorist financing programs and their related reporting requirements.
Customer Due Diligence
Customer Due Diligence
Kebijakan Customer Due Diligence (CDD) dari Rabobank Indonesia bertujuan untuk melaksanakan due diligence yang memadai untuk nasabah lama dan baru dengan tujuan menilai dan mengontrol risiko yang ada dalam hubungan dengan nasabah. Dengan kata lain beralih dari identifikasi nasabah (pendekatan hukum) kepada pendekatan komprehensif yang lebih berbasis risiko yaitu customer due diligence, yang sebelumnya dikenal sebagai prinsip Know Your Customer (KYC).
Rabobank Indonesia’s Customer Due Diligence Policy (CDD) aims to complete adequate due diligence on new and existing customers in order to assess and control risks involved in the customer relationship. In other words move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk based approach to customer due diligence, which in the past was known as Know Your Customer (KYC) principles.
Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memberikan aturan dan petunjuk untuk membangun dan mempertahankan hubungan perbankan dengan nasabah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengontrol risiko dari segi CDD. Hal ini berarti mengimplementasikan kerangka kerja risiko yang mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk anti pencucian uang, CDD, dan sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh berbagai badan (inter)nasional.
The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective. This means implementing a risk framework which complies with pre-defined standards on anti-money laundering, customer due diligence and sanctions imposed by various (inter) national bodies Key elements for an adequate CDD regulation are:
Elemen-elemen utama untuk regulasi CDD yang memadai adalah: • Standar penerimaan nasabah; • Standar identifikasi resmi; • Pengawasan rekening dan transaksi secara berkelanjutan • Kerangka kerja manajemen risiko.
• Customer acceptance standards; • Formal identification standards; • On-going monitoring of accounts and transactions; • Risk management framework.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
61
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank per 31 Desember 2011
a.
b.
Nilai Komposit dan Predikatnya Nilai Komposit 1.77
Predikat Komposit Baik
Peringkat Masing-masing Faktor
No
Faktor
Predikat
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
2
4
Penanganan Benturan Kepentingan
1
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
1
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
2
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
1
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
1
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
2
10
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
2
11
Rencana Strategis Bank
2
Kelemahan dan Penyebab Hasil self assessment GCG tahun 2011 menunjukan nilai komposit 1.77 yang termasuk dalam kategori Baik sehingga menunjukan bahwa tidak terdapat kelemahan yang signifikan dalam penerapan GCG di PT Rabobank International Indonesia.
Kekuatan Pelaksanaan Good Corporate Governance Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, PT Rabobank International Indonesia telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct. Kebijakan ini menetapkan standard perilaku yang diharapkan dari semua karyawan Rabobank Indonseia,yang diantaranya termasuk memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standard kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah atau hiburan dan konflik kepentingan. Selain itu pula PT Bank Rabobank International Indonesia telah mengadopsi GCG ke dalam ketentuan-ketentuan internal Bank agar dapat dilaksanakan sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Sehingga struktur dan kerangka operasional tata kelola PT Bank Rabobank International Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku dan diperkuat oleh dukungan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan.
Tindak Lanjut PT Bank Rabobank International Indonesia senantiasa berkomitmen dalam penerapan tata kelola perusahaan dengan standard yang telah ditentukan serta melakukan penyempurnaan dan optimalisasi yang berkesinambungan atas pelaksanaan setiap aspek GCG demi keberlangsungan tata kelola yang baik sesuai dengan 5 prinsip dasar GCG.
Humayunbosha
Hendrik G. Mulder
Komisaris
Presiden Direktur
TI dan Operasional
TI dan Operasional IT and Operations
Sejalan dengan rencana bisnis Rabobank Indonesia untuk bertransformasi menjadi bank terdepan dalam melayani kebutuhan bisnis dan pengusaha, maka adalah komitmen Rabobank Indonesia untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya yang semakin meningkat. In accordance with Rabobank Indonesia’s business plan to transform itself into a leading bank serving the needs of businesses and entrepreneurs, it is the Bank’s commitment to continuously provide convenience and comfort to meet the ever increasing needs of clients. Salah satu wujud dari komitmen ini adalah diaktifkannya layanan pembayaran tagihan (bill payment) melalui jaringan ATM. Pada pertengahan 2011 nasabah sudah dapat melakukan pembayaran tagihan telepon dan listrik, serta dapat juga melakukan pembelian voucher pulsa telepon genggam melalui ATM.
One of the undertakings in line with this commitment, is the bill payment services which the Bank has made available through the ATM network. Starting the middle of 2011, clients can pay their telephone and electricity bills, as well as purchase mobile phone vouchers through the ATM.
Pada tahun 2011 Bank juga meningkatkan layanan Rabo Online yang merupakan layanan internet banking untuk nasabah korporasi Rabobank Indonesia. Saat ini nasabah dapat menikmati fitur baru seperti Multi Companies Account View (dapat melihat rekening beberapa nasabah dalam kelompok usaha yang sama), Alerts (pemberitahuan mengenai dana yang sudah diterima, pemberitahuan mengenai saldo), dan Batch Upload for Bulk Payment (beberapa transaksi pembayaran yang dapat dilakukan sekaligus) sehingga mendapatkan layanan yang lebih lengkap.
In 2011, the Bank also enhanced the services of Rabo Online, an internet banking service available to Rabobank Indonesia corporate clients. Today clients can enjoy the new features which include Multi Companies Account View, Alerts and Batch Upload for Bulk Payment, and therefore experience a more comprehensive service range.
Agar lebih efisien, secara berkesinambungan terus dilakukan perbaikan proses di berbagai bidang. Diantaranya adalah sentralisasi kegiatan operasional di kantor pusat operasional yang sebelumnya dilakukan di kantor cabang dan pemindahan kegiatan administrasi dari staf Customer Service (layanan nasabah) ke kantor pusat operasional atau teller sehingga cabang dapat lebih fokus dalam penjualan dan pelayanan nasabah. Tahun 2011 ini juga merupakan tahun dimana persiapan untuk mengganti core banking system (sistem inti perbankan) dilakukan. Pada tahun ini mulai dilakukan identifikasi vendor-vendor potensial serta analisa mengenai kesesuaian produknya dengan stategi dan tujuan bisnis Rabobank Indonesia. Penentuan core banking system yang akan menggantikan sistem yang lama direncanakan akan rampung pada awal 2012. Core banking system yang baru ini nantinya akan menjadikan Rabobank Indonesia mampu menyediakan produk dan layanan yang semakin lengkap dalam mendukung bisnis nasabahnya. 62
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
To be more efficient, Rabobank Indonesia is continuously improving processes in the various areas of the Bank. A few examples include centralizing operations, which was previously done in branches, at the operations headquarters and transferring administrative duties from the Customer Service staff to the operations headquarters or the teller to allow branches to focus on sales and client services. The year 2011 is also the year when the preparations to change the core banking system were conducted. During the year, the Bank started to identify prospective vendors and explore the suitability of their products with the strategy and business objectives of Rabobank Indonesia. The decision on the new core banking system which will replace the existing one is scheduled for early 2012. This new core banking system will allow Rabobank Indonesia to offer a more comprehensive product and service range to support the businesses of its clients.
IT and Operations
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
63
Memberdayakan Sumber Daya Manusia
Memberdayakan Sumber Daya Manusia Empowering Human Resources
Dengan dimulainya proses transformasi Rabobank Indonesia, pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin terlaksana dan tercapainya tujuan bisnis berdasarkan strategi yang telah ditetapkan. As the transformation process of Rabobank Indonesia is underway, human resources management and empowerment are critical to ensure that business objectives are achieved and in line with the overall strategy.
Program pelatihan dan pengembangan di tahun 2011 lebih diarahkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia menghadapi proses tranformasi sehingga Rabobank Indonesia memiliki sumber daya yang handal untuk mendukung strategi bisnis di masa depan. Program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan untuk seluruh fungsi, baik pada tingkatan individu/karyawan maupun pada tingkatan atasan/pimpinan. Program pelatihan dan pengembangan untuk tingkatan individu/karyawan bertujuan untuk meningkatkan kehandalan setiap karyawan untuk
64
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
The training and development program in 2011 was focused on preparing human resources for the transformation process, so that Rabobank Indonesia will have qualified human resources to support its business strategy in the future. The training and development programs were conducted across all functions, and include both the individual/staff level and the supervisor/management level. The training and development program for the individual/staff level aims to improve the staff’s capability in self-management and increasing productivity. Some courses
Empowering Human Resources
mengelola diri sendiri (self management) dan meningkatkan produktivitas. Beberapa pelatihan yang terkait dengan pengelolaan diri sendiri diantaranya: Menjadi Pribadi Proaktif (Becoming Proactive), Pengelolaan Waktu (Time Management), dan Motivasi Berprestasi (Achievement Motivation). Sedangkan program pelatihan dan pengembangan untuk tingkatan atasan/pimpinan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan sehingga para atasan/pimpinan bukan hanya handal dalam mengelola bisnisnya, tetapi juga handal dalam mengelola sumber daya manusia di dalam timnya. Beberapa pelatihan untuk para atasan/pimpinan diantaranya: Branch Manager Development Program (BMDP) dan Rabo Essential Supervisory Skills (RESS). Selama periode 2011, beberapa pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan penyegaran terhadap kebijakan Rabobank juga telah dilaksanakan, diantaranya: Risk Management, Compliance Workshop, Procurement Workshop, dan Teller Awareness Training. Sehubungan dengan terbatasnya sumber daya manusia yang diikuti dengan semakin ketatnya tingkat kompetisi industri perbankan, kami menyadari pentingnya program trainee bagi para generasi muda berbakat yang baru lulus dari universitas untuk dikembangkan sebagai penerus kepemimpinan Rabobank Indonesia di masa mendatang. Sampai saat ini, kami telah memiliki 3 program trainee yang kami namakan Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP), Rabo Operations and Technology Academy (ROTA) dan Rabo High Flyer Program (RHFP). Selain menjalankan program pelatihan dan pengembangan secara reguler, Rabobank Indonesia juga memfokuskan program pelatihan dan pengembangan khusus untuk kelompok karyawan kunci dan berbakat (Talent Group). Kami merancang secara khusus program pelatihan dan pengembangan untuk kelompok karyawan ini, diantaranya pelatihan reguler setiap kuartal dengan mengundang pembicara/trainer khusus, memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengayaan pekerjaan (job enrichment), perpindahan kepekerjaan (job rotation), pemberian tugas khusus (job assignment) dan kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan Direksi dan tamu-tamu penting lainnya dari kantor regional maupun kantor pusat di Belanda.
related to self-management include Becoming Proactive, Time Management and Achievement Motivation. On the other hand, the training and development program for the management level aims to increase leadership competency and ensure that the management is not only capable of managing the business side, but also capable of managing human resources in their team. Courses conducted for the management level includes Branch Management Development Program (BMDP) and Rabo Essential Supervisory Skills (RESS). During the 2011 period, the Bank conducted a number of training and development programs to enhance competence and refresh staff on Rabobank policies. The training sessions include Risk Management, Compliance Workshop, Procurement Workshop, and Teller Awareness Training. With regard to the limited human resources which run hand-in-hand with the increasingly competitive banking industry, we acknowledge the importance of trainee programs to develop talented young fresh graduates into future leaders of Rabobank Indonesia. Currently we have 3 trainee programs: Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP), Rabo Operations and Technology Academy (ROTA) and Rabo High Flyer Program (RHFP). In addition to carrying out the regular training and development program, Rabobank Indonesia also focuses on a unique training and development program for key and talented employees (Talent Group). We have designed a special program for this group, which include quarterly regular training with reputable speakers/trainers, the opportunity for job enrichment, job rotation, job assignment and to meet and interact with Directors and other distinguished guests from the regional office and the Netherlands headquarters.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
65
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)
Kebersinambungan senantiasa berada dalam diri Rabobank. Hal ini melandasi jati diri Rabobank dan bagaimana Rabobank beroperasi. Rabobank bekerja sama dengan erat dengan para nasabahnya dan komunitas lokal demi masa depan yang berkelanjutan. Dimana pun Rabobank beroperasi, visinya terhadap prinsip kebersinambungan diterapkan juga melalui program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaannya. Apa yang dilakukan Rabobank Indonesia merupakan wujud dan komitmen Rabobank pada prinsip-prinsip kebersinambungan terkait pangan dan agribisnis sekaligus bagaimana Rabobank Indonesia dapat menjadi pemberi solusi di suatu lingkungan masyarakat. Seperti Rabobank Group, Rabobank Indonesia ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sustainability has always been at the heart of Rabobank. It is integral to who Rabobank is and how Rabobank operates. Rabobank works closely with its customers and local communities to build a sustainable future. Wherever Rabobank operates, its vision towards sustainability also applies to CSR programs. What Rabobank Indonesia does for CSR is a reflection of Rabobank’s commitment to sustainability principles on food and agribusiness, and also demonstrates Rabobank’s role as a solution provider in a community. Like Rabobank Group, Rabobank Indonesia aims to contribute in improving living standards and welfare.
Sejalan dengan hal ini, CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di Rabobank Indonesia dibawa ke dalam caranya beroperasi. Dalam penerapannya, Rabobank Indonesia memastikan penggunaan yang bijak atas sumber daya yang langka, menerapkan kebijaksanaan pembelian yang tegas dan mengembangkan kriteria dalam menentukan nasabah potensial terkait aktivitasaktivitas bisnis yang dilakukannya. Dalam hal tanggung jawab perusahaan, di Indonesia terdapat inisiatif-inisiatif lokal dari Rabobank Indonesia dan juga inisiatif-inisiatif yang datang dari Rabobank Group yang dilakukan dengan dukungan Rabobank Foundation yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
66
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
For the aforementioned reasons, Rabobank Indonesia CSR programs are brought into the core business and operations. In applying these principles, Rabobank Indonesia ensures responsible use of scarce resources, applies firm purchasing policies and develops criteria in deciding on customers and potential customers with regard to the business activities involved. In terms of CSR, there are local initiatives from Rabobank Indonesia and there are also initiatives coming from Rabobank Group which are conducted with the support of Rabobank Foundation. All initiatives aim to increase the living standards and welfare of the community.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang sangat berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Dalam banyak kasus, dukungan diberikan secara terintegrasi dengan cabang-cabang Rabobank dan nasabah Rabobank. Rabobank Foundation didirikan tahun 1973 dan mendukung lebih dari 150 proyek dalam satu tahun di seluruh dunia. Aktivitas Rabobank Foundation telah menyentuh lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia. Rabobank Foundation secara aktif berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat di 25 negara berkembang termasuk Indonesia. Aktivitasnya berfokus pada pembiayaan mikro dan pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan.
Rabobank Foundation is part of the Rabobank Group which has strong experience in managing projects related to cooperatives, banking and agriculture. In many cases, support is provided together with Rabobank branches and Rabobank customers. Rabobank Foundation was founded in 1973 and currently supports more than 150 projects per year worldwide. Rabobank Foundation activities have touched more than 3.5 million people around the world. Rabobank Foundation actively aims to improve living standards of people in 25 developing countries including Indonesia. It is focused on micro-financing and sustained development of the supply chain.
Pada tahun 2011 ini, terdapat 22 program CSR yang dilaksanakan di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah:
In 2011, Indonesia has a total of 22 CSR initiatives which include:
Pembangunan Rumah untuk Korban Bencana Merapi Rabobank Indonesia membantu korban Merapi dengan membiayai pembangunan dan perbaikan 10 rumah di desa Ngargomulyo, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan rumah dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menghilangkan kondisi dimana orang tidak memiliki tempat tinggal. Hal ini dilakukan dengan cara membangun rumah sederhana yang layak dan terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. Penyerahan rumah dilakukan bulan Agustus 2011.
Merapi Disaster Housing Project Rabobank Indonesia helped Merapi disaster victims by funding the construction and repair of 10 houses in Ngargomulyo, Magelang, Central Java. The houses were constructed by Habitat for Humanity Indonesia, a nonprofit organization dedicated to eliminate homelessness by building simple, decent and affordable houses for low-income families. The houses were handed over in August 2011.
Rumah baru untuk korban bencana Merapi New home for Merapi disaster victim
Pembangunan Rumah untuk Korban Tsunami di Mentawai Tsunami yang melanda Mentawai menjelang akhir 2010 mengakibatkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal. Untuk meringankan beban mereka yang mengalami kehilangan atau kerusakan tempat tinggal, Rabobank Indonesia telah membangun dan memperbaiki 20 rumah di desa Katiet, Mentawai, Sumatra Barat. Pembangunan rumah dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat dengan koordinasi oleh Habitat for Humanity Indonesia.
Mentawai Tsunami Housing Project The tsunami which struck Mentawai near the end of 2010 has caused a number of families to lose shelter. To help families whose homes have been lost or damaged, Rabobank Indonesia has funded the construction and repair of 20 houses in Katiet, Mentawai, West Sumatera. The houses were built and repaired in a local community effort coordinated by Habitat for Humanity Indonesia.
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
67
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Beasiswa Rabobank Undergraduate Scholarship untuk Mahasiswa IPB
Rabobank Indonesia Undergraduate Scholarship Program
Rabobank Indonesia telah memilih 9 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pemenang beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship program. Kesembilan mahasiswa ini adalah angkatan ketiga penerima beasiswa program Rabobank Undergraduate Scholarship yang mulai diselenggarakan tahun 2009.
Rabobank Indonesia has selected 9 Institut Pertanian Bogor (IPB) students as winners of the Rabobank Undergraduate Scholarship program. The nine students are the third batch of winners to receive scholarship under the program which started in 2009.
Dengan terpilihnya pemenang beasiswa angkatan ketiga ini, maka jumlah mahasiswa IPB penerima beasiswa program ini berjumlah 20 orang. Beasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi mahasiswa IPB yang yang memiliki potensi untuk menjadi penggerak sektor pertanian dan agribisnis Indonesia di masa depan yang saat ini memerlukan bantuan. Beasiswa mencakup uang kuliah, akomodasi, buku, kebutuhan hidup selama delapan semester dan biaya penelitian untuk tugas akhir.
With the third batch of winners selected, currently 20 IPB students receive scholarship under this program. The scholarship aims to assist IPB students who have the potential to be Indonesia’s future leaders in agriculture and agribusiness but are currently in need of assistance. The scholarship covers tuition fees, accommodation, books, living costs for eight semesters as well as research for the final thesis.
Membangun rumah di Mentawai Building a house in Mentawai
68
Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi Siaga Bersama
Ciliwung Sejahtera Cooperative and Siaga Bersama Cooperative
Pada tahun 2011 Rabobank Foundation memberikan pinjaman modal kerja kepada dua koperasi yaitu Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi Siaga Bersama (SIGAB). Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya telah dilaksanakan pelatihan manajemen kredit, akuntansi dasar, pembentukan rencana kerja, standar operasi dan pengembangan produk.
In 2011, Rabobank Foundation disbursed working capital loans to strengthen two cooperatives; Ciliwung Sejahtera Cooperative and Siaga Bersama Cooperative. Moreover, Rabobank Foundation also conducted trainings on credit management, basic accounting, work plan development, standard of operations and product development.
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Corporate Social Responsibility (CSR)
Koperasi Simpan Pinjam Ciliwung Sejahtera dan Koperasi SIGAB dibentuk atas hasil kerja sama Rabobank Foundation dengan Palang Merah Indonesia, Palang Merah Belanda dan Eureko Achmea Foundation. Tujuan didirikannya koperasi ini adalah untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat korban banjir, mengedukasi mereka agar menabung untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir yang sering terjadi di lingkungannya, serta memfasilitasi mereka untuk memiliki asuransi mikro.
The Ciliwung Sejahtera and Siaga Bersama (SIGAB) Cooperatives were initiated by Rabobank Foundation in cooperation with the Indonesia Red Cross, the Netherlands Red Cross and Eureko Achmea Foundation. The cooperatives aim to improve the life of local communities who regularly suffer from floods, educate them to save in anticipation of recurring flood disasters and facilitate them to own a micro insurance policy.
Selain program CSR yang telah disebutkan di atas, program lainnya yang sedang berjalan adalah:
Besides the CSR initiatives above, other CSR programs are :
Lokasi/Location
Program/Program
Lokasi/Location
Program/Program
Lombok
PKSU
Jember
Koptas Ewindo
Yogyakarta
Kopdit Adil
Bandung
KPSBU
KSP Merapi
KPGS
Toraja
KSP Balota
KPBS
Tomohon
KSP Bukit Sarang
Kotera Asri Wangi
Pasuruan
CU Sawiran
Sumedang
Tandangsari
Jakarta
Microsave
Bogor
Koperasi Setia Tani Pratama
INA-HPSP
Medan
CUM Talenta Progreso
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
69
Manajemen Pejabat Eksekutif Risiko
Pengurus Bank dan Pejabat Eksekutif Management and Executive Officers Dewan Komisaris Board of Commissioners
Aris J. Setiawan Senior FX Trader
Jan Alexander Pruijs President Commissioner
Aida Sutanto Head of Trade Finance & Supply Chain
Roelef J. Dekker Commissioner
Cecen Saputra Head of Special Unit CDD
Widiyarto Suwarto Sumitro Commissioner
Dewi Susana Onggarahardja Head of General Service
Hendrik Adams Independent Commissioner
Dewi Widaningsih Head of Human Resources Service
Humayun Bosha Independent Commissioner
Elvie Tanuwijaya Head of Cash Management
Sukatmo Padmosukarso Independent Commissioner
Emirza Ihsan Senior Money Market Dealer
Dewan Direksi Board of Directors
Endang Muwarni Head of Retail/Commercial Sales
Hendrik G. Mulder President Director
Gilang Hasniati Esfandiari Soepangkat Head of Corporate and Marketing Communications
Ho Danny Hartono Vice President Director
Heko Sri Suharyatmo Head of Retail Legal
Anna Maria Henrica Adriana Straathof Vice President Director
Heru Hatman Head of Relationship Management Team A
Yos Rizal Setiawan Director
Hery Syafril Head of Financial Control
Johanes Eri Budiono Director
IB. Budhy Parwatha Head of Human Resources Relationship Manager Coordinator, Industrial Relations & Outsourcing
Heradian Yoto Director Billie Fuliangsahar Director Ponky N. Pudijanto Director Rusli Sutanto Director
Pejabat Eksekutif Executive Officers Agustini Ariswanti Head of IT Albert Willy Claussen Senior Human Resources Relationship Manager Amalia Setyanti L Head of Compliance Advisory and Assurance Andri Sori Muda Daulay Head of Learning and Development Anthony Setiadi Head of Wholesale Legal Aris Budiman Hartono Kepala Satuan Kerja Internal Audit
70
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Ladyka Patria Sari RR Head of Senior Human Resources Relationship Manager Kuan Keng Seng Head of Loan Products Group Marco A.R. Lalisang Head of Security & BCM Mesagus Azhari Head of International Trade Service Michael Gerald Jusanti Head of Coverage Rory Pramudyantoro Head of Central Operations Rudy Aditya Head of Compensation and Benefit Sige W.C. Vinken Head of Business Strategy and Retail Sitawati Mayadewi Head of Operations Development & Support Tiadewi Tanudjaja Head of Corporate Sales
Executive Officer Risk Management
Wita Hanayori Head of Delivery Channels
John Adam Tjahjadi Head of Bogor Branch
Yohanes Sutanto Head of Commercial
Agus Salim** Pjs. Head of Pekanbaru Branch
Yudiana Mustari Head of Information Technology System & Development
Junaidi Head of Palembang Ilir Branch
Cabang Branches Agus Salim Region Head III Agustianto Susilo Head of Kudus Branch Ali Head of Medan Branch Andreas Andy Rahadi Head of Perniagaan Branch Andreas Chindy Prasetya Head of Krekot Branch Barita Hutasoit Head of Kramat Jati Branch Bernard Erwin Karamoy Head of Malang Branch Budi Santoso Head of Tunjungan Branch Roger Head of Batam Branch Darwin Rinaldy Head of Raden Saleh Branch Elizabeth Sulistijati Head of Semarang A. Salim Branch Danny Tan** Pjs. Head of Kelapa Gading Branch Evi Wikarsa Head of Pasar Turi Branch Haris Munandar Head of Karawang Branch Hendrik Susanto Head of Kartini Branch Minarto Wijaya** Pjs. of Yogyakarta Branch Henry Richard Head of Kediri Branch Kurniawan Putra** Pjs. of Jatinegara Branch Indrajani Harsono Regional Head V Indrajani Harsono** Pjs. Head of Denpasar Branch Inge Irawati Regional Head IV Iskandar Wijaya Head of Tanah Abang Branch Denny Wirawan Head of Iskandarsyah Branch
Andrian Prasetya Head of Bandung Branch Andrian Prasetya** Pjs. Head of Sukabumi Branch Andriana Peiter Head of Palmerah Branch Maria Franciska Amalia Head of Tebet Branch Marlinna Head of Taman Alfa Branch Mely Head of Asia-Medan Branch Ninik Juniati Regional Head I Stefani Friska Viryani Hadi Head of kebon Sirih Branch Oktonus Head of Teluk Betung Branch Ong Mei Lan Head of Magelang Branch Remy Wiro Rufinus Lomboan Head of Solo Branch Ricky Wijaya Head of Pasar Pagi Branch Ricky Wijaya** Pjs. Head of Bandengan Branch Rinawati Regional Head II Risniwati Head of Tanjung Duren Branch Roostina Zulkiflie Head of Ngagel Branch Rosalina Chandra Asrul Head of Plaza 89 Branch Rose Wulansari Head of Abdul Muis Branch Rudy Lesmana Head of Pontianak Branch Sugiyanto Head of Cirebon Branch Swandayani Handojo Head of Kembang Jepun Branch Tan Yulianik Soetanto Head of Jember Branch Roby Tan Siaw Siong** Pjs. Head of Mangga Dua Branch Sugiyanto** Pjs. Head of Tegal Branch Wandy Bernardus Elias Head of Makassar Branch * *Pjs = pejabat sementara = temporary officer Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
71
Manajemen Struktur Organisasi Risiko Rabobank Indonesia
Struktur Organisasi Rabobank Indonesia Rabobank Indonesia Organization Chart
Vice President Director
Director of Sales & Distribution
Commercial Relationship Banking
Head of Region
Head of Coverage
Commercial Management
Head of Sales & Service Quality Improvement
Head of Loan Products Group
Product Sales Support
Sales & Marketing Analytics
Head of Cash Management
International Desk
Distribution Channel & Network Optimization
Head of Trade Finance & Supply Chain
E-Banking
SME Product
72
Director of Corporate & Investment Banking
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Rabobank Indonesia Organization Chart Risk Management
President Director
Head of Internal Audit
Director of Compliance
Head of Corporate & Marketing Communications
Director of Human Resources
Director of Treasury/GFM
CFRO (Chief Financial &
Director of IT & Operations
FX Trading
Financial Control
Head of Central Ops Liabilities+ Fx
Money Market
Legal & Corporate Secretary
Head of Central Operations Asset
Corporate Sales
Group Head Risk Management
Head of Operations Development & Support
Head of Delivery Channel Retail/ Commercial Sales Head of IT Infrastructure
Head of IT System & Development
Head of Security & BCM
Head of PM & BPI
Operations & IT Business Manager
General Services
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
73
Pernyataan
Pernyataan Acknowledgement
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Rabobank International Indonesia dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini. This Annual Report, including the financial statements and related financial information, is the responsibility of PT Bank Rabobank International Indonesia management and has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors. Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors
74
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
Branch Network
Jaringan Kantor Cabang Branch Network
Kantor Pusat Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage : www.rabobank.co.id JAKARTA RADEN SALEH Jl. Raden Saleh No. 8 Jakarta 10430 Tel : (021) 2300432 Fax : (021) 2302007 MARGONDA DEPOK Jl. Margonda Raya No.192 Depok 16423 Tel : (021) 77212077 Fax : (021) 77212790 HERMINA DEPOK RSIA Hermina Depok Jl. Raya Siliwangi No. 50, Pancoran Mas Depok 16436 Tel : (021) 77200668 Fax : (021) 77200713 KENARI MAS Pusat Pertokoan Kenari Mas Lt. 2 No. G-03 Jl. Kramat Raya No. 101 Jakarta 10430 Tel : (021) 39842855 Fax : (021) 39842850 CIPINANG Pasar Induk Beras Cipinang Blok HA/17-19, Jl. Pisangan Timur Jakarta 13280 Tel : (021) 4718177 Fax : (021) 47862563 ABDUL MUIS Jl. Abdul Muis No. 28 Jakarta-Pusat Jakarta 10160 Tel : (021) 2312021, 2312888 Fax : (021) 2312250, 2312360 SLIPI Jl S. Parman Kav. 76, Slipi, Jakarta Barat Jakarta 11410 Tel : (021) 53666860 Fax : (021) 53666625
TANAH ABANG Jl. Tanah Abang II No. 89 Jakarta 10150 Tel : (021) 3506969 Fax : (021) 2310008 KEBON SIRIH Wisma Penta Jl. Kebon Sirih No. 65 Jakarta 10340 Tel : (021) 3152828 Fax : (021) 39836505 TEBET Ruko Graha Saharjo Jl. Dr. Saharjo No. 244 Tebet, Jakarta 12870 Tel : (021) 83790309 Fax : (021) 83790304 KREKOT Jl. KH. Samanhudi No. 17A Jakarta 10710 Tel : (021) 3860572 Fax : (021) 3860566 JATINEGARA Jl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006 Kelurahan Balimester, Jatinegara Jakarta 13310 Tel : (021) 2800801 Fax : (021) 2800164 HERMINA JATINEGARA Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jakarta 13320 Tel : (021) 8515811 Fax : (021) 8515811 PRAMUKA PD. Pasar Pramuka Jaya Blok A Lt. 1 LOS AKS, No. 206-207 Jl. Pramuka Raya, Jakarta 10440 Tel : (021) 8582019
HERMINA PODOMORO RSIA Hermina Podomoro Jl. Danau Agung Blok E3/28-30 Sunter Podomoro Jakarta 14350 Tel : (021) 65835957 Fax : (021) 65835958 HERMINA BEKASI RS. Hermina, Jl. Kemakmuran No. 39, Marga Jaya, Bekasi 17141 Tel/Fax : (021) 8896 0524 SUNTER Jl. Danau Sunter Utara Blok D1 Kav. 12-13 No.2 Sunter Agung, Jakarta 14350 Tel : (021) 6520119 Fax : (021) 6521915 ISKANDARSYAH Wisma Iskandarsyah Jl. Iskandarsyah Raya Blok A8 No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta 12160 Tel : (021) 7221075 Fax : (021) 7221294 FATMAWATI Jl. RS. Fatmawati Komp. Pertokoan Duta Mas A1/12, Jakarta 12410 Tel : (021) 2702753 Fax : (021) 2702754 BINTARO Bintaro Jaya Sektor I Blok E No. 6 Jakarta 12330 Tel : (021) 7374929 Fax : (021) 7374928 PERNIAGAAN Jl. Perniagaan Timur No. 32 Jakarta 11230 Tel : (021) 2600490 Fax : (021) 2600350 Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
75
Jaringan Kantor Cabang
DAAN MOGOT BARU Perum. Daan Mogot Baru Blok LB V/36 Jakarta 11840 Tel : (021) 5445111 Fax : (021) 5445110 TAMAN PALEM LESTARI Jl. Kamal Raya Blok C5 No. 31 Taman Palem Lestari Jakarta 11730 Tel : (021) 55960909 Fax : (021) 55961919
GREEN GARDEN Rukan. Golden Green No. 8 Jl. Raya Kedoya Rt. 002/07 Kedoya Utara, Jakarta 11520 Tel : (021) 58302467 Fax : (021) 58302487 TELUK GONG Komp. TPI II Blok Z-2 No. 23 Jakarta 14450 Tel : (021) 6603525 Fax : (021) 6603536
HERMINA DAAN MOGOT RSIA Hermina Daan Mogot Jl. Kintamani Raya No.2 Daan Mogot Jakarta 11840 Tel : (021) 54395717 Fax : (021) 54395274
TAMAN ALFA Perumahan Taman Alfa Indah Blok C-2/18 Jakarta 11640 Tel : (021) 5849605 Fax : (021) 5867832
PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 11 Jakarta 10270 Tel : (021) 5331111 Fax : (021) 5333211
MERUYA Jl. Pesanggrahan Raya No. 23F Meruya Utara, Jakarta 11620 Tel : (021) 5851692 Fax : (021) 5851670
BANDENGAN Komp. Puri Delta Mas Blok I Kav. 55 Jl. Bandengan Selatan No. 43 Jakarta 14450 Tel : (021) 6629670 Fax : (021) 6612307
KRAMAT JATI PD. Pasar Jaya Kramat Jati Blok A/43-44 Jl. Raya Bogor 13510 Tel : (021) 8091685 Fax : (021) 8005621
PASAR PAGI Jl. Pasar Pagi No. 118, Roa Malaka Jakarta 11230 Tel : (021) 2600482 Fax : (021) 6909834
KELAPA GADING Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok FX I/15-16, Jakarta 14240 Tel : (021) 4532880 Fax : (021) 4529978
MANGGA DUA MALL Mall Mangga Dua, Blok RM No. 14 Jl. Arteri Mangga Dua Raya Jakarta 10620 Tel : (021) 6129009 Fax : (021) 6129123 GLODOK MAKMUR Pertokoan Glodok Makmur Blok A/38 Jakarta 11180 Tel : (021) 6010707 Fax : (021) 6268464 MUARA KARANG Jl. Pluit Karang No. 30 Blok CC 5 Selatan, Kav. No. 38, Jakarta 14450 Tel : (021) 66603210 Fax : (021) 6680355 TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 104 Jakarta 11470 Tel : (021) 5666538 Fax : (021) 5666565
76
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
BANTEN TANGERANG Jl. Gatot Subroto/Jl. Merdeka No. 189 Tangerang 15113 Tel : (021) 5533888 Fax : (021) 513744 BUMI SERPONG DAMAI Jl. Komp. BSD Sektor 7 Blk RO/81 Tangerang 15311 Tel : (021) 5376879 Fax : (021) 5371021 GADING SERPONG Ruko Financial Center Jl. Boulevard Raya Blok BA 2/10 Gading Serpong, Tangerang 15310 Tel : (021) 021-54220877 / 54203300 / 5460447-48 Fax : (021) 54220876
JAWA BARAT BOGOR Jl. Raya Pajajaran No. 84 J Bogor 16143 Tel : (0251) 8327177 Fax : (0251) 8328842 HERMINA BOGOR RSIA Hermina Bogor, Jl. Ring Road I Kav. 23, 25, 27, Perumahan Taman Yasmin Bogor 16313 Tel : (0251) 348449 Fax : (0251) 348611 KARAWANG - TUPAREV Jl. Tuparev No. 94 Karawang 41312 Tel : (0267) 8450381 Fax : (0267) 845 0384 HARAPAN INDAH BEKASI Ruko Harapan Indah Blok EA No. 1, Bekasi 17131 Tel : (021) 8876369 Fax : (021) 88974831 BANDUNG - ACEH Jl. Aceh No. 42 Bandung 40017 Tel : (022) 4216846 Fax : (022) 4216615 BANDUNG - ABC Jl. ABC No. 17 Bandung 40111 Tel : (022) 4207092 Fax : (022) 4263451 BANDUNG - KOPO Komp. Taman Kopo Indah II Blok I A No. 39, Bandung 40218 Tel : (022) 5405053 Fax : (022) 5406186 BANDUNG – HERMINA PASTEUR RSIA Hermina Pasteur Jl. Dr. Djunjunan No. 107 Pasteur, Bandung 40173 Tel : (022) 6070797 Fax : (022) 6037815 CIREBON Jl. Karang Getas No. 70 Pekalangan Cirebon 45118 Tel : (0231) 246141 Fax : (0231) 246146 SUKABUMI Jl. Jend. Sudirman No. 80 Sukabumi 43132 Tel : (0266) 227877 Fax : (0266) 6250145
Branch Network
HERMINA SUKABUMI RSIA Hermina Sukabumi Jl. Sukaraja Rt. 03 Rw. 03 Sukabumi 43192 Tel : (0266) 6250346 Fax : (0266) 6250345 JAWA TENGAH SEMARANG - AGUS SALIM Jl. KH. Agus Salim Blok A 3-4 Semarang 50121 Tel : (024) 3556962 Fax : (024) 3556952 SEMARANG - HERMINA PANDANARAN RSIA Hermina Pandanaran Jl. Pandanaran No. 24 Semarang 50241 Tel : (024) 8416761 Fax : (024) 8416762 SEMARANG - PURI ANJASMORO Komp. Puri Niaga Center No. 15 Jl. Puri Anjasmoro, Blok DD Tawangsari, Semarang 50144 Tel : (024) 7617545 Fax : (024) 7610275 SEMARANG - AHMAD YANI JL. A. Yani 151 Semarang 50136 Tel : (024) 8314280 Fax : (024) 8313443
PATI Jl. Jend. Sudirman No. 121 Pati 59111 Tel : (0295) 383988 Fax : (0295) 384492
SURABAYA - KEMBANG JEPUN Jl. Kembang Jepun No. 133 Surabaya 60162 Tel : (031) 3531140 Fax : (031) 3531141
SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 32 Solo 57111 Tel : (0271) 656471 Fax : (0271) 656474
SURABAYA - PASAR TURI Komp. Sinar Galaxy Pasar Turi Jl. Tambaan No. 38 D Surabaya 60174 Tel : (031) 3542886 Fax : (031) 3558163
PALUR Jl. Raya Palur No. 41 Palur, Karanganyar 57771 Tel : (0271) 826300 Fax : (0271) 821455 KLATEN Jl. Pemuda Utara No. 15 Klaten 57414 Tel : (0272) 325858 Fax : (0272) 325825 YOGYAKARTA YOGYAKARTA Jl. Pangeran Mangkubumi No. 77 Yogyakarta 55232 Tel : (0274) 552150 Fax : (0274) 584 867 JAWA TIMUR
TEGAL Jl. Ahmad. Yani No. 172 Tegal 52121 Tel : (0283) 325430-32 Fax : (0283) 325434
SURABAYA - TUNJUNGAN Jl. Tunjungan No. 60 Surabaya 60275 Tel : (031) 5325969 Fax : (031) 5325992
MAGELANG Jl. Tentara Pelajar Blok D-E No. 43 Kemirirejo, Magelang 56122 Tel : (0293) 314583-4 Fax : (0293) 314684
SURABAYA - HR MUHAMMAD Komp. Surya Inti Permata II Blok D1-2 Jl. HR. Muhammad No. 173 B Surabaya 60226 Tel : (031) 7340060 Fax : (031) 7340084
TEMANGGUNG Jl. Tentara Pelajar No. 2A, Temanggung 56212 Tel : (0293) 4900051 Fax : (0293) 493788 KUDUS Komp. Pertokoan Panjunan Blok A/1-2, Jl. A. Yani 5-7, Kudus 59317 Tel : (0291) 434303 Fax : (0291) 434302 REMBANG Jl. DR. Wahidin No. 34 Rembang 59212 Tel : (0295) 692132 Fax : (0295) 693482
SURABAYA - NGAGEL Manyar Megah Indah Plaza Blok B/3 Surabaya 60284 Tel : (031) 5023833 Fax : (031) 5042190 KEDIRI Jl. Brawijaya No. 15 Kediri 64123 Tel : (0354) 686888 Fax : (0354) 695900
MALANG - PASAR BESAR Jl. Pasar Besar No. 55 Malang 65118 Tel : (0341) 354354 Fax : (0341) 369295 JEMBER Pertokoan Johar Baru Plaza Blok B9-10, Jember 68131 Tel : (0331) 485893 Fax : (0331) 485896 BALI DENPASAR Jl. Thamrin No. 29 Denpasar 80119 Tel : (0361) 420096 Fax : (0361) 423104 LAMPUNG LAMPUNG - KARTINI Jl. Kartini No. 85, Tanjung Karang Bandar Lampung 35116 Tel : (0721) 259773 Fax : (0721) 265038 LAMPUNG - METRO Komp. Pertokoan Sumur Bandung Blok C/11 Metro Lampung Tengah 34111 Tel : (0725) 47892 Fax : (0725) 42807 LAMPUNG - PRINGSEWU Jl. KH. Gholib No. 19 Pringsewu, Tanggamus Lampung 35373 Tel : (0729) 24288 Fax : (0729) 24291 LAMPUNG - BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Bandar Jaya Plaza Ruko No. 25 Jl. Proklamator Bandar Jaya Lampung Tengah 34162 Tel : (0725) 529601 Fax : (0725) 529603
Annual Report 2011 - Rabobank Indonesia
77
Jaringan Kantor Cabang
LAMPUNG - TANJUNG KARANG Komp. Pertokoan Pasar Tengah Jl. Padang Blok B/35, Tanjung Karang Lampung 35111 Tel : (0721) 267196, 266754 Fax : (0721) 267196, 266274
BATAM Komp. Penuin Center Blok E No. 8-9 Batam 29441 Tel : (0778) 429089 Fax : (0778) 431220
LAMPUNG - SIMPUR Simpur Center Lt. Dasar, Blok A/35-36 Jl. Brigjend Katamso No. 55 Tanjung Karang Lampung 35111 Tel : (0721) 267262 Fax : (0721) 267797
KALIMANTAN BARAT PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 196 Pontianak 78123 Tel : (0561) 762288 Fax : (0561) 762268
LAMPUNG - TELUK BETUNG Komp. Pasar Ayam Jl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32, Bandar Lampung 35223 Tel : (0721) 488038 Fax : (0271) 480194 SUMATRA SELATAN PALEMBANG - ILIR BARAT PERMAI Komp. Ilir Barat Permai Blok D1 No. 28-29, Palembang 30134 Tel : (0711) 378222 Fax : (0711) 373682 PALEMBANG - SAYANGAN Jl. Sayangan No. 769, 16 Ilir Palembang 30125 Tel : (0711) 368155 Fax : (0711) 367852 SUMATRA UTARA MEDAN - ASIA Jl. Asia No. 97-R Medan 20214 Tel : (061) 7355678 Fax : (061) 7351188 MEDAN - DIPONEGORO Jl. Diponegoro No. 14D-E Medan Tel : (061) 4576688 Fax : (061) 4575233 RIAU PEKANBARU Komp. Riau Bisnis Center Jl. Riau No. 1 C, Pekanbaru 28292 Tel : (0761) 862555 Fax : (0761) 862022
78
Rabobank Indonesia - Annual Report 2011
SULAWESI SELATAN Makassar Jl. Sulawesi No. 2 A Makassar 90174 Tel : (0411) 3632522 Fax : (0411) 3632521
PT Bank Rabobank International Indonesia Laporan keuangan beserta laporan auditor independen 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Financial statements with independent auditors’ report December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and years ended December 31, 2011 and 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2011, 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Pages Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan………………….…….…...
1-2
.…….…………………Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif …………………..
3-4
.…….………..Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.……….…………………
5
.…………………...…Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.…………………….………………..
6-7
………………………………Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan.….…………………
8-92
.……………………. Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Disajikan kembali/ As restated
2011
1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ December 31, 2009 *) Disajikan kembali/ As restated
2c,37
143.279
159.268
149.726
ASSETS Cash
2c,2d,3,37
916.813
607.963
387.927
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain Setelah dikurangi cadangan Kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.875 per 1 Januari 2010/ 2c,2d,2j,2w 31 Desember 2009 4,32,35,37
115.516
55.939
22.801
Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp1,875 as of January 1, 2010/ December 31, 2009
Penempatan pada Bank Indonesia 2c,2e,2w,5 dan bank lain 32,35,37
69.974
244.311
22.102
Placements with Bank Indonesia and other banks
Surat-surat berharga, setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp40.706, Rp31.626 dan Rp5.206 per 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 2c,2f,6,35 31 Desember 2009 37
1.795.933
1.562.951
908.062
Marketable securities, net of unamortized discount of Rp40,706, Rp31,626 and Rp5,206 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009, respectively
2c,2g,2w,7 32,35,37
4.275
11.696
5.807
Derivatives receivable
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp193.643, Rp306.412 dan Rp262.367 per 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 2c,2h,2j,2w 31 Desember 2009 8,32,35,37
9.831.328
9.689.102
9.314.743
Loans, net of allowance for impairment losses of Rp193,643, Rp306,412 and Rp262,367 as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/ December 31, 2009, respectively
44.603
113.606
104.046
Acceptances receivable
55.224
64.195
Accrued interest receivables
41.123
38.843
Prepaid expenses
Tagihan akseptasi
2c,2i,9a,35,37
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2c,2w,10,32,37
55.782
2l,11
53.587
Biaya dibayar dimuka Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp103.225, Rp140.350 dan Rp118.790 per 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
2k,12
184.642
181.729
197.308
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp103,225, Rp140,350 and Rp118,790 as of December 31, 2011 and 2010 January 1, 2010/December 31 2009, respectively
Aset pajak tangguhan - neto
2j,2v,18c,35
29.609
34.104
17.731
Deferred tax assets - net
Aset lain-lain
2c,2j,2m,2w 13,32,35,37
82.503
91.024
85.924
Other assets
13.327.844
12.848.040
11.319.215
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
*)
Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Disajikan kembali/ As restated
1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ December 31, 2009 *) Disajikan kembali/ As restated LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Utang pajak Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
LIABILITIES 2c,2n,14,37 2c,2o,2w,15,32,37 2c,2p,2w,16,32,37 2c,2g,2w,7,32,37 2c,2i,9b,37 2c,2q,2w,17,32,37 2v,18a 2c,2u,2w,19,32,37 2c,2r,2w,20,32,37
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal sebesar Rp500.000 (nilai penuh) Modal dasar - sebesar 5.720.000 saham (nilai penuh) Ditempatkan dan disetor penuh sebesar 1.430.000 saham (nilai penuh) Tambahan modal disetor Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*)
21
2f 2j,35
32.512 10.318.495 635.081 4.260 44.603 299.562 11.608 189.115 510.047
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 8.992 373.701 168.938
14.944 8.355.092 540.621 4.786 104.046 745.437 19.655 188.742 199.644
Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Taxes payable Other liabilities Subordinated loans
12.045.283
11.606.042
10.172.967
TOTAL LIABILITIES
715.000 2.741
EQUITY Share capital - par value of Rp500,000 (full amount) Authorized - 5,720,000 shares (full amount) Issued and fully paid 1,430,000 shares (full amount) Additional paid-in capital
715.000 2.741
715.000 2.741
549 564.271
1.568 522.689
67 428.440
Unrealized gains on availablefor-sale marketable securities net of deferred tax Retained earnings
1.282.561
1.241.998
1.146.248
TOTAL EQUITY
13.327.844
12.848.040
11.319.215
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No .55 (Revised 2006)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN BUNGA BEBAN BUNGA PENDAPATAN BUNGA NETO
1.098.943 (535.942 )
13.316 13.572 30.101
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
56.989
KEUNTUNGAN DARI PERUBAHAN NILAI WAJAR ASET KEUANGAN
2s,2t,2w,22 32 2s,2w,23,32
563.001
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - neto Laba penjualan surat-surat berharga Lain-lain
BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(32.397)
-
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Rugi penjualan surat-surat berharga
(278.628) (251.578) (2.383)
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
36 2b
2j,24
2f,6
2010 Disajikan kembali/ As restated 1.022.529 (474.590)
INTEREST INCOME INTEREST EXPENSE
547.939
NET INTEREST INCOME
18.935 4.148 8.247 28.449
OTHER OPERATING INCOME Other fees and commissions Foreign exchange gains - net Gain on sale of marketable securities Others
59.779
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
(49.991)
3
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS GAIN FROM CHANGES IN FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS
(250.731) (193.610) -
OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and employee benefits General and administrative Loss on sale of marketable securities
(532.589 )
(444.341)
TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES
LABA OPERASIONAL
55.004
113.389
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO
13.989
4.974
NON-OPERATING INCOME - NET
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
68.993
118.363
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
(BEBAN) MANFAAT PAJAK Kini Tangguhan
(22.576) (4.835)
(40.987) 16.873
TAX (EXPENSE) BENEFIT Current Deferred
BEBAN PAJAK - NETO
(27.411)
(24.114)
TAX EXPENSE - NET
41.582
94.249
LABA TAHUN BERJALAN
2u,25,33 2w,26,32 2f
2j,36
2v,18b 2j,2v,18b
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 LABA TAHUN BERJALAN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41.582
2010 Disajikan kembali/ As restated 94.249
INCOME FOR THE YEAR
1.501
OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Unrealized gains (losses) on changes in fair value of available for-sale marketable securities net of deferred tax
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan
(1.019)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN - SETELAH PAJAK
(1.019)
1.501
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) - NET OF TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
40.563
95.750
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
2c,2f
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
67
(33.891)
447.718
1.131.635
(33.891)
1.165.526
Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006)
Balance as of December 31, 2009
Jumlah ekuitas/ Total equity 2.741
-
413.827
14.613
Saldo laba/ Retained earnings
715.000
-
67
14.613
1.146.248 94.249
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual setelah pajak tangguhan/ Unrealized gain (loss) on available-for-sale marketable securities - net of deferred tax
-
2.741
-
428.440 94.249
1.501
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
715.000
-
67 -
-
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital
35
-
2.741 -
1.501
Catatan/ Note
2j
715.000 -
-
Saldo per 31 Desember 2009 Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
2j
-
-
-
-
715.000
-
-
-
-
2.741
-
549
(1.019)
(1.019)
-
1.568
1.501
564.271
41.582
-
41.582
522.689
94.249
1.282.561
40.563
(1.019)
41.582
1.241.998
95.750
Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive income for the year
Income for the year Unrealized loss on decrease in fair value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax
Balance as of December 31, 2010
Total comprehensive income for the year
Balance as of January 1, 2010 - as restated Income for the year - as restated Unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale marketable securities net of deferred tax
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2.741
5
715.000
Balance as of January 1, 2010 after the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) Adjustment due to the implementation of Bank Indonesia letter No. 13/658/DPNP/lDPnP dated December 23, 2011
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Penyesuaian sehubungan dengan penerapan surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/lDPnP tanggal 23 Desember 2011
2f
2f
Saldo 1 Januari 2010 (disajikan kembali) Laba tahun berjalan (disajikan kembali) Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010 Laba tahun berjalan Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 Disajikan kembali/ As restated
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya
1.111.701 (530.917) 91.143
1.050.435 (474.599) 149.539
Pembayaran gaji dan imbalan kerja
(270.434)
(251.521)
Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban operasional lainnya Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya Pembayaran beban non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan
(264.844) (32.400) (136.659) (23.208)
(196.940) (97.272) 4.427 (52.653)
(55.618)
131.416
Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan (kenaikan) aset: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset lain-lain
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from interests, fees and commission Payments of interest, fees and commission Receipts from other operating income Payments of salaries and employee benefits Payments of general and administrative expenses Payments of other operating expenses Receipts from other non-operating income Payments of other non-operating expenses Payments of corporate income tax Cash flows before changes in operating assets and liabilities
196.239 53.022 (29.457) 8.545
(196.239) (13.388) (403.819) (21.105 )
Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Other assets
19.512 1.476.445 (965.388) 3.248 (197.000)
(1.944) 486.958 1.059.848 1.003 186.807
Increase (decrease) in liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Jumlah
565.166
1.098.121
Total
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
509.548
1.229.537
Net cash provided by operating activities
Kenaikan (penurunan) liabilitas: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap Penerimaan dari penjualan aset tetap
(289.746) (33.446) 7.090
(1.406.043) (12.862) 4.462
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in availablefor-sale marketable securities Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(316.102)
(1.414.443)
Net cash used in investing activities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 Disajikan kembali/ As restated
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Penerimaan (pembayaran) pinjaman subordinasi
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of fund borrowings Proceeds (repayment) of subordinated loans
(177.408)
(243.318)
340.031
(22.525)
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
162.623
(265.843)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
356.069
(450.749)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
871.242 18.271 1.245.582
1.359.225 (37.234) 871.242
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign currencies exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
143.279 916.813 115.516
159.268 607.963 55.939
69.974
48.072
COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date
1.245.582
871.242
Total cash and cash equivalents
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian Bank dan Informasi Umum
Establishment Information
PT Rabobank International Indonesia (“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C23152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.
PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 of Winnie Hadiprodjo, S.H., substitute notary of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, with the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.
Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.
The name of the Bank changed several times, the last of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 of Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.
Pada tanggal 13 November 2002, Bank meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.
On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 of Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.
Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).
Based on the merger deed (Akta Penggabungan) which was formally covered in the deed No. 110 of Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase in Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris No. 21 tanggal 23 September 2011 dari Notaris Siti Safarijah, S.H., mengenai perubahan Direksi. Bank telah menerima pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan
The Bank’s Articles of Association has been amended several times, with the last amendment made under notarial deed No. 21 dated September 23, 2011 of Notary Siti Safarijah, S.H., regarding the change in the composition of Directors. The Bank has received the acknowledgement regarding the changes in the 8
of
the
Bank
and
General
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)
Establishment of the Information (continued)
data Bank tersebut melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-39787 tanggal 8 Desember 2011.
Bank’s data from the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-39787 dated December 8, 2011.
Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.
The Bank started its commercial operations in banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.
Bank telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita yang dimiliki secara mayoritas oleh Rabobank International Holding BV, yang entitas induknya adalah Cooperatieve Centrale RaiffeisenBoerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008.
The Bank has completed the merger with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita which were majorityowned by Rabobank International Holding BV, whose parent entity is Cooperatieve Centrale Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland). The merger became effective on July 24, 2008.
Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai 9, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
The Bank’s head office is located at Plaza 89, 9 floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has distribution network as follows:
and
General
th
2011 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
Bank
2010 1 45 19 25
1 44 21 26
90
92
Head Office Branches Sub-Branches Cash Offices
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 1.547 dan 1.647 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has 1,547 and 1,647 employees, respectively (unaudited).
Susunan Pengurus Bank
Composition of the Bank’s Management
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Alexander Pruijs Roelof Jan Dekker Widiyarto Suwarto Sumitro Hendrik Adams Humayun Bosha Sukatmo Padmosukarso
9
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Pengurus Bank (lanjutan)
Composition (continued)
31 Desember/ December 31, 2011
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
the
Hendrik Gezienus Mulder Ho Danny Hartono Gerardus C. M. W. Embrechts Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Sonny Samuel Yos Rizal Setiawan Rusli Sutanto
Bank’s
Management
Directors President Director Vice President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director
As of December 31, 2011 and 2010, the composition of the Audit Committee is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
2.
of
31 Desember/ December 31, 2010
Hendrik Gezienus Mulder Ho Danny Hartono Anna Maria H. A. Straathof Ponky N. Pudijanto Heradian Yoto Eri Budiono Billie Fuliangsahar Yos Rizal Setiawan Rusli Sutanto
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
GENERAL (continued)
Audit Committee Chairman Member Member
Humayun Bosha Willy Prayogo Nanny Dewi
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2011 (notulen rapat yang dibuat oleh Notaris Siti Safarijah, SH., dengan Akta No. 41) memutuskan memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya kepada Bapak Gerardus Cornelis Marie Wilhelmus Embrechts dari segala tanggung jawab dan kewajiban atas tindakan-tindakan selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan dan mengangkat Ibu Anna Maria Henrica Adriana Straathof sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia melalui surat No. 13/73/GBI/DPIP/ Rahasia tanggal 14 Juli 2011.
The Shareholders during their Extraordinary General Meeting on June 28, 2011 (with the minutes prepared by public notary Siti Safarijah, SH., in the Deed No. 41) decided to release and discharge completely Mr. Gerardus Cornelis Marie Wilhelmus Embrechts from all responsibilities and liabilities for the actions as Vice President Director of the Company and appoint Mrs. Anna Maria Henrica Adriana Straathof as Vice President Director of the Company after obtaining the approval from Bank Indonesia through approval letter No. 13/73/GBI/DPIP/Rahasia dated July 14, 2011.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 23 September 2011 (notulen rapat yang dibuat oleh Notaris Siti Safarijah, SH., dengan Akta No. 21) memutuskan memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya kepada Bapak Sonny Samuel dari segala tanggung jawab dan kewajiban atas tindakan-tindakan selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bapak Billie Fuliangsahar sebagai Direktur Perseroan sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia melalui surat No. 13/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 25 Agustus 2011.
The Shareholders during their Extraordinary General Meeting on September 23, 2011 (with the minutes prepared by public notary Siti Safarijah, SH., in the Deed No. 21) decided to release and discharge completely Mr. Sonny Samuel from all responsibilities and liabilities for the actions as Director of the Company and appoint Mr. Billie Fuliangsahar as Director of the Company after obtaining the approval from Bank Indonesia through approval letter No. 13/97/GBI/DPIP/Rahasia dated August 25, 2011
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
In accounting and financial reporting, the Bank adopted accounting policies in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS). The significant accounting policies adopted in preparing the financial statements are consistent with the accounting policies
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK). Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif 1 Januari 2011 seperti dijelaskan di bawah ini:
adopted in preparing the financial statements for the year ended December 31, 2010 except for the adoption of several FAS which have been revised and are effective January 1, 2011 as follows:
a.
a. Basis of Preparation Statements
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
of
the
Financial
Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait selanjutnya, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi, diterbitkan dan diterapkan secara efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The Bank's financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which include Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants. As disclosed in the succeeding related notes, some accounting standards have been revised, and implemented effective published January 1, 2011, both prospectively and retrospectively .
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang diterapkan efektif 1 Januari 2011.
The financial statements have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 1 (Revised 2009) which is applied effective on January 1, 2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates the financial statements presentations, such as, the purpose of reporting components of the financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offset, the difference between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, the consistency presentation and introduced new disclosures, among others, significant accounting judgments and estimates, the management of capital, other comprehensive income, the departures from financial accounting standards and statements of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Bank menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan pada Catatan 2y serta manajemen modal pada Catatan 30.
The application of SFAS No. 1 (Revised 2009) has significant impact for the presentation and related disclosures in the financial statements. Bank presents a statement of comprehensive income in one report and provide additional disclosures of significant accounting judgments and estimates in Note 2y and capital management in Note 30.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows. 11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months from the date of acquisition, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Dasar Penyusunan (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Laporan
Penjabaran Mata Uang Asing i.
b. Foreign Currency Translations
Mata Uang Pelaporan
i.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. ii.
Reporting Currency
Transaksi dan Saldo
ii.
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At statements of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statements of comprehensive income for the current year.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):
2011 1 Dolar Amerika Serikat 1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 100 Yen Jepang 1 Dolar Hong Kong 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura
2010
9.068 13.975 11.715 11.682 1.167 9.206 6.984
12
9.010 13.941 12.018 11.075 1.159 9.169 7.026
United States Dollar 1 British Poundsterling 1 European Euro 1 Japanese Yen 100 Hong Kong Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
c.
Financial Assets and Liabilities
Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif sejak 1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam Catatan 35.
The Bank has implemented SFAS No. 50 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Recognition and Measurement” prospectively effective January 1, 2010. The effect of first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) are described in Note 35.
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
·
·
Financial assets at fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held for trading;
· · ·
Loans and receivables; Held-to-maturity investments; Available-for-sale investments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; · Pinjaman yang diberikan dan piutang; · Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; · Investasi tersedia untuk dijual.
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition:
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
·
· Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; · Liabilitas keuangan lain.
·
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
Other financial liabilities.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
All financial assets and liabilities recognized on the settlement date.
Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
All financial instruments are initially measured at their fair value plus transaction costs, except for financial assets and financial liabilities recorded at fair value through profit or loss, transaction costs are taken directly to the statements of comprehensive income in the current period. 13
are
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial (continued)
Assets
and
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.
Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut:
Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criteria:
- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau liabilitas tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;
- The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;
- Kelompok aset keuangan dan/atau liabilitas keuangan yang dikelola, dievaluasi dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;
- The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis;
- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.
- The financial instrument contains one or more embedded derivatives which significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract. Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of comprehensive income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.
Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.
Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar suratsurat berharga yang tersedia untuk dijual”.
Unrealized gains or losses are recognized directly to equity in the "Unrealized gain (losses) on changes in fair value of availablefor-sale marketable securities".
Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan” dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam dikeluarkan dari ekuitas.
Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets” and the cumulative gains or losses previously recognized are removed from equity.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Held-to-maturity financial instuments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables financial instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
i.
i.
yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
15
those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held for trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
ii.
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii.
those that upon initial recognition are designated as available-for-sale; or
iii.
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
iii.
those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.
Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are integral part of the effective interest rate.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
The amortization is recognized in the statements of comprehensive income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statements of comprehensive income as “Provision for impairment losses on financial assets”.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on the characteristics of those financial instruments:
Instrumen Keuangan
Klasifikasi/Classification
Aset keuangan:
Financial Instruments Financial assets:
Kas
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Surat-surat berharga
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, investasi tersedia untuk dijual, dan pinjaman yang diberikan dan piutang/Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments, available-forsale investments and loans and receivables
16
Marketable securities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued) Recognition and Measurement (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Klasifikasi/Classification (lanjutan/continued)
Financial assets: (continued)
Aset keuangan: (lanjutan)
Tagihan derivatif
Financial Instruments (continued)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Accrued interest receivables
Aset lain-lain: Uang muka dan pembayaran dimuka lainnya Uang jaminan
Other Assets: Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Advances and other prepayments Security deposits Financial liabilities:
Liabilitas keuangan: Liabilitas segera
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Liabilities due immediately
Simpanan dari nasabah
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial Liabilities designated at fair value through profit or loss
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Fund borrowings
Pinjaman subordinasi
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Subordinated loans
Liabilitas lain-lain: Utang kepada entitas induk dan cabang regional
Bunga yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar
Other liabilities: Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Payables to the parent entity and regional branches
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Accrued interest payable
Liabilitas keuangan lain/Other financial liabilities
Accrued expenses
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and benefits of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Saling Hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penentuan Nilai Wajar (lanjutan)
Determination of Fair Value (continued)
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, broker, group of industry, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisis arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flows analysis and reference to the recent fair value of another instrument which is substantially the same. Reclassification of Financial Instruments
Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana:
The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if the entity has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified a significant amount of held-tomaturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
a.
a.
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
19
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
b.
b.
occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or early repayments; or
c.
are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
c.
d.
terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau grup telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
Financial
Instruments
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
The unrealized gain or loss is recognized equity, at which time the cumulative gain loss previously recognized in equity recognized in the statements comprehensive income.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
in or is of
d. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
e. Placements with Other Banks
Bank
Indonesia
and
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. f.
of
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Surat-surat Berharga
f. Marketable Securities Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI), export bills, corporate bonds and other debt securities traded on the stock exchange.
Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi dan efek utang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek. 20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Marketable Securities (continued)
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:
Marketable securities are classified as follows:
1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
1. Marketable securities classified as “held for trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s statement of comprehensive income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s statement of comprehensive income.
2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi komprehensif tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laba atau rugi komprehensif tahun berjalan pada saat realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
2. Marketable securities classified as “available-for-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s statement of comprehensive income, but are presented as a separate component of equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s statement of comprehensive income upon realization. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current year’s statement of comprehensive income.
Untuk surat-surat berharga yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih surat-surat berharga tersebut.
For marketable securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the statements of financial position date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
g.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Marketable Securities (continued)
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut: (lanjutan)
Marketable securities are classified as follows: (continued)
3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
3. Marketable securities classified as “held-tomaturity” are stated at amortized cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
4. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.
4. Marketable securities classified as “Loans and receivables” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortized using effective interest rate method.
Cadangan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
g.
Derivatives Receivable and Payable
Tagihan atau liabilitas derivatif disajikan sebesar nilai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut merupakan selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan posisi keuangan, yang ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.
Derivatives receivable or payable are presented at the amount of unrealized gains or losses on derivative contracts. The unrealized gains or losses represent the difference between contract value and fair value of the derivative instruments as of the statements of financial position date, which are determined based on market value and other pricing models at reporting date.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Transaksi-transaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of comprehensive income. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang Diberikan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Loans
Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2j).
Loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2j).
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan cadangan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period, are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statement of financial position, but if after statement of financial position date, are credited to other operating income.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan
Loan Restructuring
Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8e), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8e), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan.
Setelah persyaratan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit
After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews 23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
h. Kredit yang Diberikan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Loans (continued)
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Loan Restructuring (continued)
yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi.
renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur.
Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.
Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
Direct costs in receivable restructuring are recorded as expenses when incurred.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
i.
Acceptances Receivable and Payable Acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.
Tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. j.
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Keuangan
j.
Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At the end of reporting period, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan
Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability 24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Impairment of Financial Assets (continued)
bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation of present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Pada tahun 2010, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan No. 55 (Revisi 2006).
On 2010, the Bank applies the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009 for the first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and No. 55 (Revised 2006). 25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Impairment of Financial Assets (continued)
Efektif 1 Januari 2011, cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rate analysis method dan migration analysis method dari data historis berupa profitability of default di masa lalu, waktu pengembalian, jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dan disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Effective January 1, 2011, in assessing collective impairment, the Bank uses statistical model analysis method, roll rate analysis method and migration analysis method of historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for management’s judgment of current economic and credit conditions.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada akhir periode pelaporan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
For available-for-sale financial assets, at the end or reporting period the Bank assesses whether there is objective evidence that financial asset is impaired.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is an objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statements of comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statements of comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statements of comprehensive income.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with the Letter from Bank Indonesia. No.13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, the Bank is no longer required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank still have to calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
Sebelum Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP (SE-BI) tersebut dikeluarkan, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.
Prior to the issuance of Circular Letter Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDpnP, the Bank assesses the allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transaction with credit risk based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated September 21, 2010. 26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Impairment of Financial Assets (continued)
Perubahan metode penentuan cadangan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah penerapan peraturan Bank Indonesia tersebut sudah diterapkan sebelumnya.
The change in the method of determining allowance for impairment losses above is a change in accounting policy which is applied retrospectively by adjusting the opening balance of each affected component of equity for the beginning period presented and the other comparative amounts disclosed for each period presented as if Bank Indonesia regulation has been applied before by the bank.
Oleh karena itu, laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
Accordingly, the financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and the statement of financial position as of January 1, 2010/ December 31, 2009 have been restated.
Dampak dari penyajian kembali terhadap laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Impact of the restatement of financial statements as of December 31, 2010 and for the year then ended and as of January 1, 2010/ December 31, 2009 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2010 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement
Setelah penyajian kembali/ After restatement
Penyesuaian/ Adjustment
Laporan posisi keuangan Aset Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset
Statement of financial position 37.449 85.853 12.846.214
(3.345 ) 5.171 1.826
34.104 91.024 12.848.040
Assets Deferred tax assets Other assets Total Assets
Liabilitas Estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi Jumlah Liabilitas
8.235 11.614.277
(8.235 ) (8.235)
11.606.042
Liabilities Estimated losses on commitments and contigenciess Total Liabilities
Ekuitas Saldo laba Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
512.628 1.231.937 12.846.214
10.061 10.061 1.826
522.689 1.241.998 12.848.040
Equity Retained earnings Total Equity Total Liabilities and Equity
Laporan laba-rugi komprehensif Beban estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan Laba operasional Pendapatan non-operasional - neto Laba sebelum beban pajak Manfaat pajak tangguhan Beban pajak neto Laba tahun berjalan
Statement of comprehensive income
(516 )
516
(1.444 ) 111.429 5.218 116.647 23.141 (17.846) 98.801
1.444 1.960 (244 ) 1.716 (6.268 ) (6.268 ) (4.552 )
27
113.389 4.974 118.363 16.873 (24.114 ) 94.249
Provision for estimated losses on commitments and contingencies Provision for impairment losses on non-financial assets Income from Operations Non-operating income - net Income before tax expense Deferred tax benefit Tax expense-net Income for the year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Impairment of Financial Assets (continued)
31 Desember/ December 31, 2010 Sebelum penyajian kembali/ Before restatement Laporan arus kas Pembayaran beban operasional lainnya Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunan (kenaikan) aset: aset lain-lain Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
Setelah penyajian kembali/ After restatement
Penyesuaian/ Adjustment
(98.716 )
1.444
4.671
(19.661 ) 1.229.781
(97.272)
(244 )
4.427
(1.444 )
(21.105)
(244 )
(1.229.537)
(37.478 )
244
(37.234)
Statements of cash flows Payments of other operating expenses Receipts from other non-operating income Changes in operating assets and liabilities: Decrease (increase) in assets: Other Assets Net cash provided by operating activities Effect of foreign currencies exchange rate changes
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Sebelum penyajian kembali *)/ Before restatement*) Aset Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset
Setelah penyajian kembali/ After restatement
Penyesuaian/ Adjustment
14.808 82.197 11.312.565
2.923 3.727 6.650
17.731 85.924 11.319.215
Assets Deferred tax assets Other assets Total Assets
Liabilitas Estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi Total Liabilitas
7.963 10.180.930
(7.963 ) (7.963 )
10.172.967
Liabilities Estimated losses on commitments and contigenciess Total Liabilities
Ekuitas Saldo laba Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
413.827 1.131.635 11.312.565
14.613 14.613 6.650
428.440 1.146.248 11.319.215
Equity Retained earnings Total Equity Total Liabilities and Equity
*)
Setelah penyesuaian berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
*)
After the adjustments based on transition provision of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
k.
Aset Tetap
k.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated accumulated depreciation.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari harga perolehan hak atas tanah. Biaya yang ditangguhkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah disajikan sebagai bagian dari aset “Aset Tetap” dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
In acccordance with SFAS No. 47, “Land Accounting”, all costs and expenses incurred in relation with the acquistion on the land rights, such as license, fee, survey and measurement cost, notary fee and taxes, are deferred and presented separately from the cost from landright. The deferred cost related to the acquisition of the landright was presented as part of “Fixed Assets” and amortized over the period of the related landright using straight-line method.
28
at
cost
less
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Fixed Assets (continued) Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan Prasarana - kantor Peralatan kantor, perangkat keras dan lunak komputer Kendaraan bermotor Instalasi
20 3 3-5 4-5 5
Buildings Leasehold - office Office equipment, computer hardware and software Vehicles Installation
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to current year’s statement of comprehensive income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits, in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset, will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statement of comprehensive income.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective on January 1, 2011, the Bank implemented SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets", prospectively.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menerapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
SFAS No. 48 (Revised 2009) determines the procedures applied to ensure that assets are recorded at no more than their recoverable amount. An asset is recorded more than their recoverable amount if that amount exceeds the amount to be recovered through the utilization or sale of assets. In this case, there is an impairment of assets and this standard is required the entity to recognize the impairment losses. This revised SFAS also determine when the entity reverse the impairment losses
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Biaya Dibayar Dimuka
l.
m. Agunan yang Diambil Alih
m. Foreclosed Collaterals
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
Foreclosed collaterals are stated at net realizable value presented as part of other assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to statement of comprehensive income as incurred.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s statement of comprehensive income.
Liabilitas Segera
n.
Liabilities Due Immediately Liabilities due immediately represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank. o.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
n.
Fixed Assets (continued) and the required disclosures. Implementation of this revised SFAS does not have a significant impact on the financial statements.
penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. l.
ACCOUNTING
Simpanan dari Nasabah
o.
Deposits from Customers Demand deposits, savings deposits and time deposits are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Simpanan dari Nasabah (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
q.
r.
Deposits from Customers (continued) Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. p.
ACCOUNTING
Simpanan dari Bank Lain
p.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in the form of demand deposit, interbank call money with original maturities of 90 days or less, time deposits and certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as other financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pinjaman yang Diterima
q.
Fund Borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Fund borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia, other banks, or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Fund borrowings are classified as other financial liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pinjaman Subordinasi
r.
Subordinated Loans Subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pinjaman Subordinasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Subordinated Loans (continued) into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. s.
ACCOUNTING
Pendapatan dan Beban Bunga
s.
Interest Income and Expenses
Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” yang mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Bank implemented SFAS No. 23 (Revised 2010) "Revenue" which identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. Implementation of this revised SFAS has no significant impact on the financial statements.
Secara prospektif, pendapatan dan beban bunga untuk seluruh instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan dari kontraktual instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Prospectively, interest income or expense for all financial instruments that bears interest will be measured at amortized cost and financial assets classified as available-for-sale, is recorded using the effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statements of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate. 32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan)
s.
ACCOUNTING
Interest Income and Expenses (continued)
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.
Pendapatan bunga yang sudah diakui atau dicatat tetapi belum diterima, dibatalkan pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non-performing dan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan akan diakui kemudian sebagai pendapatan ketika pembayaran tunai diterima.
Interest income recognized or recorded but not yet received are reversed when the loans are classified as non-performing and are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and will be subsequently recognized as income when collection in cash is received.
Kredit yang diberikan atau aset produktif lain (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing ketika diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan atau macet. Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing (diklasifikasikan sebagi kurang lancar dan macet) ketika penerbit surat-surat berharga gagal dalam membayar bunga dan/atau pokok atau jika mereka diklasifikasikan lebih rendah dari 1 (satu) tingkat di bawah tingkat investasi.
Loans and other earning assets (excluding marketable securities) are considered as nonperforming when they are classified as substandard, doubtful or loss. Marketable securities are categorized as non-performing (classified as sub-standard and loss) when the issuer of marketable securities defaults on its interest and/or principal payments or if they are rated no lower than 1 (one) level below investment grade.
Pendapatan Provisi dan Komisi
t.
Fees and Commission Income Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko. u.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan
u. Provision for Entitlements
Employee
Service
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan.
The Bank recognized a provision for unfunded employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”) and the Company’s employment regulation.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
Under SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
Penyisihan (lanjutan)
Imbalan
AKUNTANSI Kerja
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
u. Provision for Employee Entitlements (continued)
Service
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
Further, un-vested past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.
Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat karyawan memberikan jasanya.
The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s statement of comprehensive income at the same time when the employees rendered their services.
Bank juga memberikan penghargaan masa kerja untuk karyawan. Untuk imbalan tersebut, PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti, kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
In addition, the Bank provides for long service award for employees. For such benefits, SFAS No. 24 (Revised 2004) requires an accounting treatment similar to that of a defined benefit plan, except that the actuarial gains and losses and past-service costs should all be recognized immediately in the current year’s statement of comprehensive income.
Penyisihan manfaat tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.
The provision has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak kurtailmen diakui pada periode Bank menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan. 34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Perpajakan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Taxation
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method).
Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
w. Transaksi dengan Pihak Berelasi
w. Transactions with Related Parties
Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang mengantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), “Pengungkapan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Bank implemented the changes on SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosure” which replace SFAS. 7 (Revised 1994), "Related Party Disclosure". This revised SFAS requires the diclosures of related party relationship, transaction and balance with related parties, including commitments, in the financial statements. Implementation of this revised SFAS has no significant impact on related disclosures in the financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
The transaction is made on terms agreed by both parties
Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak berelasi disajikan dalam Catatan 32.
Details of material balances and transactions with the related parties are disclosed in Note 32.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Provision
Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". PSAK revisi ini harus diterapkan secara prospektif dan menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna dalam memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Bank implemented SFAS. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". This revised SFAS applied prospectively and regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. Implementation of this revised SFAS does not have a significant impact on the financial statements.
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (either legal or constructive) if, as a result of past events, it is probable that settlement obligations resulting in an outflow of resources that contain economic benefits and total liabilities can be reliably estimated.
Provisi dikaji pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the best estimate of the current condition. If most likely the provision not occur the outflow of resources that contain the economic benefits to settle the obligation, the provision is canceled.
Pertimbangan dan yang Signifikan
Estimasi
Akuntansi
y. Significant Accounting Judgments and Estimates
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. 36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Significant Accounting Judgments and Estimates (continued)
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates and default rate assumptions.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank mengkaji pinjaman yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai.
The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statements of comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss.
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan cadangan kerugian penurunan nilai di masa mendatang.
In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale and held-tomaturity investments
Bank mengkaji efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale and held-to-maturity investments at each statements of financial position date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
z.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Significant Accounting Judgments and Estimates (continued)
Liabilitas imbalan kerja
Liability for employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Bank’s liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank’s actual results or significant changes in the Bank’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liablity and net employee’s benefit expense.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana bank menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 3 (three) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Bank conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Penerapan standar akuntansi revisi lain
z. Other Implementation of Revised SFAS
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2011, Bank juga telah menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi berikut, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan:
In addition to the revised of accounting standards that have been mentioned earlier, on January 1, 2011, the Bank has also applied the following revised accounting standards, which are considered relevant to the financial statements but did not cause a significant impact on the financial statements:
i.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
i.
SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”.
ii.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
ii.
SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events After the Reporting Period”.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penerapan standar akuntansi revisi lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
z. Other Implementation of Revised SFAS (continued)
iii.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
iii.
SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
iv.
Interpretasi Stándar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”.
iv.
Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) No. 10, “Customer Loyalty Programmes”.
aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif
aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK - Ikatan Akuntan Indonesia) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Bank tetapi belum efektif di tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK Indonesian Institute of Accountants) up to the date of completion of the Bank’s financial statements but not yet effective in 2011 are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a.
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b.
PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan.
b.
SFAS No. 16 (Revised 2011) "Fixed Assets". Establish the accounting of fixed assets, so that users of financial statements can discern information about an entity investing in fixed assets and changes in such investment. The main problem in the fixed asset accounting is the recognition of assets, determination of the carrying amount, charging depreciation and impairment losses.
c.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010).
c.
SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”. The revised SFAS concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010).
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif (lanjutan)
aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
d.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
d.
SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” . The revised SFAS establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
e.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) dimasa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
e.
SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
f.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
f.
SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
g.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK No. 50 (Rivisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Pensyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No.60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
g.
SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. The SFAS establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in SFAS No. 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in SFAS No. 60: Financial Instruments: Disclosures.
h.
PSAK No. 60 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
h.
SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
aa. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan tetapi belum berlaku efektif (lanjutan)
aa. Statements of Financial Accounting Standards issued but not yet effective (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
i.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
i.
IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limiton a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
j.
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” membahas mengenai perlakuan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai.
j.
IFAS No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
k.
IFAS No. 25, "Land Rights" prescribe the treatment of land rights in the form of leasehold, building use rights and right to use.
k.
The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these Standards and Interpretations on its financial statements.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar dan Interprestasi yang direvisi dan yang baru tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 3.
ACCOUNTING
GIRO PADA BANK INDONESIA
3. 2011
Rupiah Dolar Amerika Serikat
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2010
712.794 204.019
571.923 36.040
916.813
607.963
Rupiah United States Dollar
Bank-bank dipersyaratkan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
Banks are required to maintain minimum statutory reserves requirement (GWM) in Rupiah and foreign currencies. The minimum statutory reserves are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah
On February 9, 2011, Bank Indonesia issued a regulation (PBI) No. 13/10/PBI/2011 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
3.
ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2011.
Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Statutory Minimum Statutory Reserves is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. This regulation is effective starting June 1, 2011.
Peraturan yang berlaku sebelumnya adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sebagai perubahan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
The previous prevailing regulation is Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 as the amendment to Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding the Minimum Reserve Requirement for Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The ratios of GWM, as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011 GWM Rupiah Utama Sekunder
2010
8,19% 19,84%
8,21% 25,44%
Rupiah GWM Primary Secondary
8,22%
1,11%
Foreign currency GWM United States Dollar
GWM mata uang asing Dolar Amerika Serikat
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM. 4.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
GIRO PADA BANK LAIN a.
4.
a.
Berdasarkan mata uang: 2011
b.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS By currency:
2010
Rupiah Mata uang asing
10.195 105.321
8.473 47.466
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
115.516
55.939
Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
By collectibility: All current accounts with other banks as of December 31, 2011 and 2010 were classified as “current”.
Seluruh giro pada bank lain pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan sebagai “lancar”.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c.
4.
c.
Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Mata uang asing: Rabobank International, Singapore Branch Rabobank Nederland Rabobank International, Hong Kong Branch Rabobank International, London
Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain
d.
2010
33.404 1.935
21.192 -
107
77
105
38
35.551
21.307
7.553 501 419
10.195
8.473
26.576
11.096
21.164 16.209 3.142 2.640 39
7.921 69 847 5.355 871
69.770
26.159
115.516
55.939
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2011 Rupiah Mata uang asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat
e.
By related parties and third parties:
9.400 496 299
Mata uang asing: PT Bank Central Asia Tbk JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat ANZ Banking Group Ltd, Australia Standard Chartered Bank, Jepang United Overseas Bank, Singapura Lain-lain
Jumlah
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
Related parties (Note 32): Foreign currencies: Rabobank International, Singapore Branch Rabobank Nederland Rabobank International, Hong Kong Branch Rabobank International, London
Third parties: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others
Foreign currencies: PT Bank Central Asia Tbk JP Morgan Chase Bank, United States of America ANZ Banking Group Ltd, Australia Standard Chartered Bank, Japan United Overseas Bank, Singapore Others
Total
Average interest rates per annum:
2010 0,95%
1,02%
0,31% 0,02%
0,05% 0,02%
e.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar
The changes in the allowance for impairment losses on current accounts with other banks during the year are as follows:
2010 Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35) Penerimaan kembali giro pada bank lain yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama tahun berjalan
2.103
(1.443)
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35) Recoveries from written-off current accounts with other banks
(432)
Write-off during the year
(228)
Saldo akhir
-
Ending balance
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. 43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
5.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2011 Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
Rupiah:
69.974
Jumlah
196.239
-
48.072
69.974
244.311
Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga:
b.
2011
c.
By type and currency:
2010
Mata uang asing: Interbank call money Rabobank Nederland
b.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Total
2010
Pihak berelasi (Catatan 32): Mata uang asing: Rabobank Nederland Pihak ketiga: Rupiah: Bank Indonesia
-
48.072
69.974
196.239
Related party (Note 32): Foreign currencies: Rabobank Nederland Third party: Rupiah: Bank Indonesia
Jumlah
69.974
244.311
Total
c.
Berdasarkan kolektibilitas:
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
By collectibility: All of the Bank’s placements with other banks as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.
2011
e.
Foreign currencies: Interbank call money Rabobank Nederland
By related party and third parties:
Seluruh penempatan Bank pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”. d.
Placement in Bank Indonesia (FASBI) - net of unamortized discount
Average interest rates per annum:
2010 4,45%
5,53%
0,13% 0,71%
0,16% 0,35%
e.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar European Euro
The changes in the allowance for impairment losses on placements other banks during the year are as follows:
2010 Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35)
176
(176)
Saldo akhir
-
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35) Ending balance
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. 44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA a.
6.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2011 Rupiah: Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia termasuk diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp40.706 dan Rp31.626 pada tahun 2011 dan 2010 Obligasi Pemerintah termasuk premium yang belum diamortisasi sebesar Rp3.403 dan Rp1.431 pada tahun 2011 dan 2010 Obligasi Perum Pegadaian Laba yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual
Rupiah: Available-for-sale
1.709.294
1.428.072
83.403 1.000
71.431 1.000
732
2.091
1.794.429
1.502.594
Certificates of Bank Indonesia including unamortized discount of Rp40,706 and Rp31,626 in 2011 and 2010 Government bonds including unamortized premium of Rp3,403 and Rp1,431 in 2011 and 2010 Perum Pegadaian bonds Unrealized gain from increase in fair value Total available-for-sale
Nilai wajar melalui laba rugi Obligasi Pemerintah Laba yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar
-
55.402
-
3
Fair value through profit or loss Government bonds Unrealized gain from increase in fair value
Jumlah nilai wajar melalui laba rugi
-
55.405
Total fair value though profit or loss
Jumlah
Foreign currencies: 1.504
4.952
1.795.933
1.562.951
b.
Berdasarkan kolektibilitas:
Loans and receivables Export bills - net Total
By collectibility:
Seluruh surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”.
All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.
Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Fitch Ratings untuk obligasi dalam Rupiah seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Bond ratings as of December 31, 2011 and 2010 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and Fitch Ratings for bonds in Rupiah as reported by Indonesia Stock Exchange are as follows:
2011 Obligasi Perum Pegadaian Obligasi Pemerintah - Indonesia c.
By type and currency:
2010
Mata uang asing: Kredit yang diberikan dan piutang Wesel ekspor - neto
b.
MARKETABLE SECURITIES
2010
idAA+ BBBc.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2011 Rupiah Mata uang asing
idAA+ BB+
Perum Pegadaian Bonds Government Bonds - Indonesia
Average interest rates per annum:
2010 8,52% 6,89%
45
9,65% 7,30%
Rupiah Foreign currency
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) d.
6.
MARKETABLE SECURITIES (continued) d.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on marketable securities during the year are as follows:
2010 Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35)
128
(128)
Saldo akhir
-
Ending balance
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. 7.
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35)
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut.
In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Summary of the derivative transactions outstanding as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
31 Desember/December 31, 2011
Jenis
Jumlah nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Euro Eropa Swap - jual Dolar Australia Kontrak berjangka - jual Euro Eropa
122.776
121.695
-
1.081
70.527
68.603
-
1.924
605
628
23
-
23
3.005
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Australia Swap - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
70.482
72.497
2.015
-
273.353 40.120
273.921 40.485
1.296 365
728 -
82.010 610
82.252 589
513 -
271 21
22.967
22.795
46
63
235
4.252
1.255
4.275
4.260
Related parties (Note 32): Related to exchange rate contracts: Swap - buy European Euro Swap - sell Australian Dollar Forward - sell European Euro
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy Australian Dollar Swap - sell United States Dollar European Euro Forward - buy United States Dollar European Euro Forward - sell United States Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
7.
DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
31 Desember/December 31, 2010
Jenis
Jumlah nosional (kontrak)/ Notional amount (contract)
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Type
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia
Kontrak terkait suku bunga: Swap - mata uang asing dan suku bunga Dolar Amerika Serikat
77.286
78.328
1.042
-
20.265 1.061 66.813
20.853 1.039 60.739
588 -
22 6.074
1.630
6.096
-
2.381
2.390
9
4.020
6.105
Pihak ketiga: Kontrak terkait nilai tukar: Swap - beli Dolar Amerika Serikat Swap - jual Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat
680.874
677.806
526
3.594
90.780
91.419
639
-
396.276 1.070 66.714
394.436 1.096 72.988
211 26 6.274
2.051 -
905
904
-
1
7.676
5.646
11.696
11.751
Related parties (Note 32): Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Forward - sell United States Dollar European Euro Australian Dollar Related to interest rate contracts: Cross currency and interest rate swap United States Dollar
Third parties: Related to exchange rate contracts: Swap - buy United States Dollar Swap - sell United States Dollar Forward - buy United States Dollar European Euro Australian Dollar Forward - sell United States Dollar
Seluruh tagihan derivatif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diklasifikasikan sebagai “lancar”.
All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2011 and 2010 are classified as “current”.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on derivatives receivable during the year are as follows: 2010
Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35)
30
(30)
Saldo akhir
-
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35) Ending balance
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
8.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Rupiah: Karyawan Pihak ketiga: Rupiah: Korporasi Komersial Konsumsi Karyawan
Mata uang asing: Korporasi Komersial
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
15.740
Related parties (Note 32): Rupiah: Employees
1.030.347 5.741.337 465.267 16.700
1.871.199 5.490.584 461.560 20.015
Third parties: Rupiah: Corporate Commercial Consumer Employee
7.253.651
7.843.358
2.234.979 520.283
1.713.592 422.824
2.755.262
2.136.416
10.024.971
9.995.514
Total
(193.643)
(306.412)
Allowance for impairment losses
9.831.328
9.689.102
16.058
b. 2011
Mata uang asing: Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
By type and currency:
2010
Berdasarkan sektor ekonomi: Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain
LOANS
Foreign currencies: Corporate Commercial
By economic sector:
2010
2.639.557 2.313.639 440.473
2.868.403 1.972.913 553.392
417.640 345.156
646.166 348.232
302.579 231.560 931 763 577.411
476.158 240.016 10.228 1.853 741.737
7.269.709
7.859.098
1.685.001 410.098
898.636 629.931
401.389 101.209 69.469 3.958
284.985 238.061 74.446 4.177
1.635 480 82.023
901 685 4.594
2.755.262
2.136.416
10.024.971
9.995.514
(193.643) 9.831.328
48
(306.412) 9.689.102
Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Business services Transportation, warehouse and communication Construction Agriculture, hunting and agriculture facilities Social services Mining Electricity, gas and water Others
Foreign currencies: Manufacturing Trade, restaurant and hotel Agriculture, hunting and agriculture facilities Mining Business services Social services Transportation, warehouse and communication Construction Others Total Allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
LOANS (continued) b.
Berdasarkan sektor ekonomi: (lanjutan)
By economic sector: (continued) The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2011 and 2010 based on economic sector are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Lain-lain
2010 82.453 70.708 34.873 13.177
105.935 103.380 39.632 12.756
9.050 3.917
311.462 2.114
343 25.702
20.008
Rupiah: Trade, restaurant and hotel Manufacturing Business services Construction Transportation, warehouse and communication Social services Agriculture, hunting and agricultutre facilities Others
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
240.223
595.287
Total Allowance for impairment losses
(138.875)
(186.051)
Neto
101.348
409.236
Net
Mata uang asing: Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan
42.254 1.485
37.909 18.417
Foreign currencies: Trade, restaurant and hotel Manufacturing
Jumlah
43.739
56.326
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
(32.690)
(30.818)
Allowance for impairment losses
Neto
11.049
25.508
Net
112.397
434.744
The loans whereby the accrual of interest have been stopped (non-performing loans) amounted to Rp283,962 and Rp651,613 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2011 and, 2010 is 2.83% and 4.84%, respectively, (on a net basis is 1.12% and 2.67% for 2011 and 2010, respectively). Based on Bank Indonesia’s regulation No. 3/25/PBI/2001 dated December 26, 2001 concerning the determination of bank’s status and transfer of bank to the Indonesian Bank Restructuring Agency, banks in Indonesia are required to have a net non-performing loan ratio not exceeding 5% of the bank’s total loans.
Kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya (“non-performing loans”) adalah sebesar Rp283.962 dan Rp651.613 masingmasing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 2,83% dan 4,84% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi cadangan kerugian (net basis) sebesar 1,12% dan 2,67% masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001 mengenai penetapan status bank dan penyerahan bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional, bank-bank di Indonesia diwajibkan untuk memiliki rasio dari kredit bermasalah berdasarkan net basis tidak boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
8.
c.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit: 2011 Rupiah: < 1 tahun ≥ 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Mata uang asing: < 1 tahun ≥ 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
LOANS (continued)
2010
2.461.655 2.202.661 745.685 1.859.708
4.228.529 959.869 1.726.062 944.638
7.269.709
7.859.098
1.051.312 894.744 304.695 504.511
661.721 1.073.429 357.246 44.020
2.755.262
2.136.416
10.024.971
9.995.514
(193.643)
(306.412)
9.831.328
d.
2011
e.
Total Allowance for impairment losses
Average interest rates per annum:
10,12%
10,23%
5,61% 5,55% 1,75%
5,05% 2,68% -
e.
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Singapore Dollar European Euro
Restructured loans: The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.
Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak. 2011
f.
Foreign currencies: < 1 year ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
2010
Kredit yang direstrukturisasi:
Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai
Rupiah: < 1 year ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
9.689.102
d.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa
By maturity based on loan agreement:
2010 64.298
442.020
(6.832)
(115.699)
57.466
326.321
f.
Kredit sindikasi:
Restructured loans Allowance for impairment losses
Syndicated loans: The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Bank’s percentage share in syndicated loans, where the Bank acts as the lead arranger amounting to 27.35% of the total syndicated loans in 2011 (23.64% to 67.62% in 2010). The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged from 2.35% to 25.48% of
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi sebesar 27,35% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2011 (23,64% sampai dengan 67,62% pada tahun 2010). Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit 50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
8.
LOANS (continued) f.
Kredit sindikasi: (lanjutan)
Syndicated loans: (continued) total syndicated loans in 2011 (4.71% to 21.58% in 2010).
sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar antara 2,35% sampai dengan 25,48% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2011 (4,71% sampai dengan 21,58% pada tahun 2010). g.
h.
g.
Kredit yang diberikan kepada karyawan:
Employee loans:
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2011 (3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2010), yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan.
The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 7% per annum in 2011 (3% to 6% per annum in 2010), which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 to 20 years through monthly payroll deductions.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing berjumlah Rp16.058 dan Rp15.740, yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar (Catatan 32).
Loans to related parties as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp16,058 and Rp15,740, respectively, which are given to board of commissioners, directors, and executive officers, and are classified as current (Note 32). h.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35) Penambahan cadangan (Catatan 24) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Saldo akhir
The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:
2010
306.412
215.541
32.397
46.826 49.991
(145.422) 256 193.643
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35) Addition to allowance (Note 24)
(254)
Write-off during the year
(5.692)
Foreign exchange translation
306.412
Ending balance
Allowance for impairment losses for invidual and collective assessments of loans for 2011 and 2010 are as follows:
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan secara individual dan kolektif untuk tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Individual Kolektif
65.496 128.147
190.341 116.071
Allowance for impairment losses Individual Collective
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai
193.643
306.412
Total allowance for impairment losses
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai. 51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
9.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8.
i.
Lain-lain
Others
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan dan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp624.975 (2010: Rp775.136).
The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans secured by demand deposits, savings deposit and time deposits as of December 31, 2011 amounted to Rp624,975 (2010: Rp775,136).
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK.
Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2011 and 2010, there were no loans exceeding the LLL.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan kepada pengusaha kecil dan pengusaha mikro masing-masing adalah sebesar Rp97 dan Rp97.
As of December 31, 2011 and 2010, loans extended to small and micro enterprise through a finance company amounted to Rp97 and Rp97, respectively.
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
LOANS (continued)
9.
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE a.
Tagihan akseptasi: 2011
Acceptances receivable:
2010
Rupiah Non-bank Lancar Dalam perhatian khusus Mata uang asing Non-bank Lancar
3.717 -
2.213 1.041
40.886
110.352
Rupiah Non-banks Current Special mention Foreign currencies Non-banks Current
Jumlah
44.603
113.606
Total
The changes in allowance for impairment losses on acceptances receivable during the year are as follows:
Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 35)
b.
1.076
(1.076)
Saldo akhir
-
Liabilitas akseptasi:
b. 2011
Rupiah Bank Mata uang asing Bank
Beginning balance Adjustment to the opening balance relating to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 35) Ending balance
Acceptances payable:
2010 3.717
3.254
40.886
110.352
44.603
113.606
52
Rupiah Banks Foreign currencies Banks
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKSEPTASI
9.
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. 10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES
2011 Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
2010 54.345 314
52.912 408
26 1.097
784 1.120
55.782
55.224
Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia and other banks Others
Including in accrued interest receivables from loans are accrued interest receivables from related parties with the Bank (Note 32).
Termasuk dalam pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima yang berasal dari pihak-pihak berelasi dengan Bank (Catatan 32). 11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES 2011
Sewa Promosi Renovasi kantor Lain-lain
2010 31.063 8.218 7.837 6.469
24.585 8.361 3.679 4.498
53.587
41.123
12. ASET TETAP
Rent Promotion Office renovations Others
12. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai Buku Bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
82.969 257 70.763 84.729
22.959
469 1.269 62.648
8.569
82.500 257 69.494 53.609
49.843 8.490 14.270 10.758
482 80 123 9.802
63 1 3.208
(8.569) -
50.262 14.393 17.352
322.079
33.446
67.658
-
287.867
182 23.427 66.146
13 4.125 11.196
286 62.003
7.339
195 27.266 22.678
30.134 6.584 5.150 8.727
8.082 756 2.210 1.917
60 1 3.074
(7.339) -
38.156 7.360 7.570
140.350
28.299
65.424
181.729
-
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
103.225 184.642
53
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
Net Book Value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 31, 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya perolehan: Tanah Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Akumulasi penyusutan: Hak guna tanah Bangunan Peralatan kantor Perangkat keras dan lunak komputer Instalasi Prasarana - kantor Kendaraan bermotor
Nilai Buku Bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
84.924 257 71.201 81.317
2.253 5.172
1.955 2.691 1.760
82.969 257 70.763 84.729
45.588 7.750 13.851 11.210
4.255 740 419 23
475
49.843 8.490 14.270 10.758
316.098
12.862
6.881
322.079
169 19.736 59.661
13 4.270 8.144
579 1.659
182 23.427 66.146
21.747 5.509 3.503 8.465
8.387 1.075 1.647 737
475
30.134 6.584 5.150 8.727
118.790
24.273
2.713
197.308
Cost: Land Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
Accumulated depreciation: Land rights Buildings Office equipment Computer hardware and software Installations Leasehold - office Vehicles
140.350 181.729
Net Book Value
The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows:
Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2011
2010
Nilai buku - bersih Harga jual
2.234 7.090
4.168 4.462
Laba penjualan aset tetap
4.856
294
Net book value Selling price Gains from sale of fixed assets
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2011 adalah sebesar Rp28.299 (2010: Rp24.273) (Catatan 26).
Depreciation of fixed assets charged to 2011 statement of comprehensive income amounted to Rp28,299 (2010: Rp24,273) (Note 26).
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap Bank diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp141.119 (2010: Rp137.904). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Fixed assets of the Bank as of December 31, 2011 were insured against risks of fire and theft for Rp141,119 (2010: Rp137,904). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire in 2037. Management believes that the land rights can be extended.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS 2010 Disajikan kembali/ As restated
2011 Agunan yang diambil alih Uang muka dan pembayaran di muka lainnya Persediaan buku dan barang cetakan Uang jaminan Lainnya
29.591
37.372
Foreclosed collaterals
11.549 4.385 2.231 34.747
11.402 5.287 2.048 34.915
Advances and other prepayments Books and printing materials Security deposits Others
82.503
91.024
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset lain-lain yang terkait dengan pihak berelasi adalah sebesar Rp6.467 (Catatan 32).
As of December 31, 2010, other assets related to related parties amounted to Rp6,467 (Note 32).
Agunan yang diambil alih merupakan agunan pinjaman berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed collaterals represent loan collaterals taken over by the Bank in the form of land and buildings.
14. LIABILITAS SEGERA
14. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY 2011
Kiriman uang Tagihan notaris Lain-lain
2010 20.009 8.212 4.291
3.390 6.352 3.258
32.512
13.000
15. SIMPANAN DARI NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS Deposits from customers consist of the following:
Simpanan dari nasabah terdiri dari: 2011 Rupiah: Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito
Mata uang asing: Giro Deposito berjangka
Fund transfer Notary collection Others
2010
1.348.346 1.824.414 5.680.890 49
1.154.319 1.251.712 4.617.487 1.382
8.853.699
7.024.900
762.649 702.147
771.767 1.045.383
1.464.796
1.817.150
10.318.495
8.842.050
Rupiah: Current accounts Savings accounts Time deposits Certificate of deposits
Foreign currencies: Current accounts Time deposits
Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective since September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (ICDC) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS”. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.
On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia enacted Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding “The Amount of Deposits Guaranteed by IDIC”. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.
a.
a.
Giro terdiri dari: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
2010
1.798 2.425
1.123 2.484
4.223
3.607
1.346.548 760.224
1.153.196 769.283
2.106.772
1.922.479
2.110.995
1.926.086
Related parties (Note 32): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Giro dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV dan manajemen kunci (Catatan 32).
Demand deposits from related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by Stichting Rabobank Foundation, Rabo Club, Rabobank International Holding BV and key management (Note 32).
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp60.541 (2010: Rp1.196.558).
Demand deposits amounting to Rp60,541 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp1,196,558).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum: 2011
Rupiah Valuta asing: Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
b.
Current accounts consist of:
2010 2,63%
3,03%
0,92% 0,50% 0,17%
0,85% 0,68% 0,25%
b.
Tabungan terdiri dari: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Rupiah: Maestro Beta Mantap Gamma Si Mungil Tabunganku
Rupiah Foreign currencies: European Euro United States Dollar Singapore Dollar
Savings accounts consist of:
2010
1.779 1.028 931 523 96 61
1.314 1.025 289 269 206 94
4.418
3.197
56
Related parties (Note 32): Rupiah: Maestro Beta Mantap Gamma Si Mungil Tabunganku
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b.
Tabungan terdiri dari: (lanjutan) 2011 Pihak ketiga: Rupiah: Maestro Gamma Beta Mantap Si Mungil Alpha Tabunganku
2010
1.097.813 323.738 152.060 121.900 74.235 45.873 4.377
622.012 290.908 158.442 56.604 78.272 40.331 1.946
1.819.996
1.248.515
1.824.414
1.251.712
Third parties: Rupiah: Maestro Gamma Beta Mantap Si Mungil Alpha Tabunganku
Tabungan dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari manajemen kunci (Catatan 32).
Savings accounts from related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by key management (Note 32).
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp36.387 (2010: Rp48.279).
Savings deposits amounting to Rp36,387 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp48,279).
Tingkat suku bunga rata-rata setahun:
Average interest rates per annum: 2011
Rupiah
c.
Savings accounts consist of: (continued)
2010 3,55%
c.
Deposito berjangka terdiri dari: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
2,92%
Rupiah
Time deposits consist of:
2010 20.958 4.966
10.502 1.837
25.924
12.339
5.659.932 697.181
4.606.985 1.043.546
6.357.113
5.650.531
6.383.037
5.662.870
Related parties (Note 32): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Time deposits of related parties as of December 31, 2011 and 2010 were placed by Stichting Rabobank Foundation and key management (Note 32).
Deposito berjangka dari pihak-pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah berasal dari Stichting Rabobank Foundation dan manajemen kunci (Catatan 32).
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) c.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) c.
Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan)
Time deposits consist of: (continued) Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2011 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Dolar Australia
2010 7,95%
7,48%
2,12% 0,97% 1,57% 1,77%
2,17% 1,49% 0,95% -
Time deposits amounting to Rp767,424 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2011 (2010: Rp1,052,500).
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp767.424 (2010: Rp1.052.500). d.
d.
Sertifikat deposito terdiri dari:
Certificate of deposits consist of: Classification of certificate of deposits based on maturity are as follows:
Klasifikasi sertifikat deposito berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2011
2010
12 bulan
50
Bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi
(1)
Neto
49
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
(18)
12 months Unamortized prepaid interest
1.382
Net
Deposits from other banks consist of: 2011
Mata uang asing: Giro Interbank call money
1.400
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Rupiah: Giro Deposito berjangka Tabungan Interbank call money
Rupiah Foreign currencies: United States Dollar European Euro Singapore Dollar Australian Dollar
2010 18.203 12.500 11.087 90.000
181.365 11.000 745.000
131.790
937.365
45 503.246
5.374 657.730
503.291
663.104
635.081
1.600.469
58
Rupiah: Current accounts Time deposits Savings accounts Interbank call money Foreign currencies: Current accounts Interbank call money
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) a.
Giro terdiri dari: 2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Current accounts consist of:
2010 6.275 -
162.785 5.374
6.275
168.159
11.928 45
18.580 -
11.973
18.580
18.248
186.739
b.
b. Deposito berjangka terdiri dari: 2011 Pihak ketiga: Rupiah
2010 12.500
c. 2011
d.
Third parties: Rupiah
11.000
Time deposits from other banks represent placements from other banks in Rupiah with terms of 1 month with an average interest rate of 7.22% in 2011 and 6.90% in 2010.
Tabungan terdiri dari:
Pihak ketiga: Rupiah
Third parties: Rupiah Foreign currency
Time Deposits consist of:
Deposito berjangka dari bank lain merupakan penempatan dari bank lain dalam Rupiah dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat bunga rata-rata 7,22% pada tahun 2011 dan 6,90% pada tahun 2010. c.
Related parties (Note 32): Rupiah Foreign currencies
Savings account consist of:
2010 11.087
Interbank call money terdiri dari:
d. 2011
Third parties: Rupiah
-
Interbank call money consist of:
2010
Pihak berelasi (Catatan 32): Mata uang asing
362.700
144.160
Related party (Note 32): Foreign currency
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
90.000 140.546
745.000 513.570
Third parties: Rupiah Foreign currency
230.546
1.258.570
593.246
1.402.730
Average interest rates per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata setahun: 2011 Rupiah Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat
2010 7,22%
5,43%
0,19%
0,44%
59
Rupiah Foreign currency: United States Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA a.
17. FUND BORROWINGS a.
Berdasarkan mata uang: 2011 Mata uang asing: Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
b.
2010
299.562 -
465.008 8.527
299.562
473.535
b.
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: 2011 Pihak berelasi (Catatan 32): Rabobank Nederland Pihak ketiga: European Investment Bank
By currency:
Foreign currencies: United States Dollar Japanese Yen
By related parties and third parties:
2010
73.673
84.469
Related party (Note 32): Rabobank Nederland
225.889
389.066
Third party: European Investment Bank
299.562
473.535
i. Rabobank Nederland
i. Rabobank Nederland The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million (full amount) represents borrowing for loan portfolio financing. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semiannual installments of US$625,000 (full amount), commencing November 28, 2006 until May 29, 2018.
Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta (nilai penuh) dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000 (nilai penuh), dimulai pada tanggal 28 November 2006 sampai dengan tanggal 29 Mei 2018. ii. European Investment Bank
ii. European Investment Bank
Pinjaman ini terdiri dari:
These borrowings consist of:
a)
Fasilitas pinjaman Global I merupakan fasilitas pinjaman sebesar JPY539 juta dan US$20 juta dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun, dimulai pada tanggal 12 Februari 2004 sampai dengan tanggal 15 September 2011. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 0,87% per tahun untuk Yen Jepang dan batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,40% per tahun untuk Dolar Amerika Serikat.
a) The borrowing facility Global I represents borrowing facility amounting to JPY539 million and US$20 million with a term of 7 (seven) years, commencing February 12, 2004 until September 15, 2011. This facility bears interest rate at 0.87% per annum for Japanese Yen and the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.40% per annum for United States Dollar.
b)
Fasilitas pinjaman Global II merupakan fasilitas pinjaman sebesar US$54 juta. Fasilitas ini dimulai pada tahun 2005 dan akan berakhir pada tahun 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun.
b) The borrowing facility Global II represents borrowing facility amounting to US$54 million. This facility started in 2005 and will be ended in 2018. This borrowing bears interest rate at the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION a.
Utang pajak 2011 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak lainnya
b.
2010 6.546 3.672 1.114 88 88 100
5.312 2.769 85 19 720 87
11.608
8.992
b.
Manfaat (beban) pajak
Tax benefit (expense)
(22.576)
(40.987)
Current tax
(4.835)
16.873
Deferred tax
(27.411)
(24.114)
Pajak tangguhan
The reconciliations between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 were as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2010 Disajikan kembali/ As Restated
2011 Laba sebelum manfaat (beban) pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
68.993
Pendapatan yang dikenakan pajak final
(1.942)
Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap dan amortisasi Bonus yang masih harus dibayar
Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Income tax article 29 Other tax payable
2010 Disajikan kembali/ As Restated
2011 Pajak kini
Taxes payable
118.363
Income before tax benefit (expense) as shown in the statement of comprehensive income
-
Income subject to final tax
1.578 3.599
2.039 4.431
Temporary differences: Provision for impairment losses on loans Estimated employee benefit liabilities Accrued expenses Depreciation of fixed assets and amortization Accrual for bonus
(19.340)
21.741
Total temporary differences
Biaya kesejahteraan karyawan Laba dari penjualan aset tetap Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan
27.182 1.941
22.637 173
Benefits-in-kind Gain on sale of fixed asset
13.471
1.031
Other non-deductible expenses
Jumlah perbedaan permanen
42.594
23.841
Total permanent differences
Laba kena pajak
90.305
163.945
Taxable income
Jumlah perbedaan temporer
(33.626) 4.983 4.126
15.220 816 (765)
Perbedaan permanen:
Permanent differences:
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued) b.
Manfaat (beban) pajak (lanjutan)
Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku (25%) Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar
2010
22.576
40.987
Current income tax expense at standard statutory tax rate (25%)
22.488
40.267
Less: Corporate income tax paid
88
720
Corporate income tax payable
Utang atas pajak penghasilan badan
The taxable income and current tax payable of the Bank for 2010 are in accordance with the annual tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office. For 2011, the Bank will file its annual tax return in accordance with the above computation.
Laba kena pajak dan beban pajak kini Bank tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Untuk tahun 2011, Bank akan menyampaikan SPT sesuai dengan perhitungan di atas. c.
Tax benefit (expense) (continued)
c.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Deferred tax assets (liabilities) The details of the Bank’s deferred tax assets are as follows:
Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: 2011 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif/ (Charged)/ credited to statement of comprehensive income
1 Januari/ January 1 Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perbedaan nilai buku bersih aset tetap antara komersial dan fiskal Bonus yang masih harus dibayar Cadangan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Beban lain yang masih harus dibayar Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - neto
16.606 (2.775) 3.737
(Dibebankan)/ dikreditkan ke ekuitas/ (Charged)/ credited to equity
31 Desember/ December 31
1.246
-
17.852
394 900
-
(2.381) 4.637
15.538
(8.406)
-
7.132
1.520
1.031
-
2.551
(522) 34.104
(4.835)
62
340 340
(182 ) 29.609
Estimated employment benefits liabilities Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Bonus accrual Allowance for impairment losses on earning assets loans Other accrued expenses Unrealized gain on available-forsale investment Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
18. TAXATION (continued) c.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax assets (liabilities) (continued)
2010
Disajikan kembali/ As restated
1 Januari/ January 1
Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perbedaan nilai buku bersih aset tetap antara komersial dan fiskal Bonus yang masih harus dibayar Cadangan kerugian aset produktif kredit yang diberikan Cadangan kerugian aset produktif selain kredit yang diberikan Beban lain yang masih harus dibayar Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - neto
Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan (Dibebankan)/ PSAK No. 55 dikreditkan ke (Revisi 2006)/ laporan laba rugi Adjustment to komprehensif/ opening balance (Charged)/ relating to the credited to implementation statement of of SFAS No. 55 comprehensive (Revised 2006) income
(Dibebankan)/ dikreditkan ke ekuitas/ (Charged)/ credited to equity
31 Desember/ December 31
-
-
Estimated employment benefits liabilities Difference in net book value of fixed asset between commercial and tax Bonus accrual Allowance for impairment losses on earning assets loans Allowance for impairment losses other than loans
-
1.520
Other accrued expenses
16.399
-
207
-
16.606
(13.379) 2.629
-
1.108
-
(2.775) 3.737
(26)
11.707
3.857
-
15.538
(878)
(410)
1.288
1.711 (22) 6.434
-
(191)
-
-
(500)
11.297
16.873
(500)
(522) 34.104
Unrealized gain on available-forsale investment Deferred tax assets - net
Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.
The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period. d. Administration
d. Administrasi
Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES 2011
Imbalan kerja karyawan (Catatan 33) Biaya yang masih harus dibayar Utang kepada entitas induk dan cabang regional (Catatan 32) Bunga yang masih harus dibayar Jaminan yang diterima Lain-lain
2010 72.090 42.133
66.426 64.141
33.390 26.211 3.300 11.991
41.241 21.186 172.187 8.520
189.115
373.701
Payables to the parent entity and regional branches represent liabilities for certain services provided by these related parties.
Utang pada entitas induk dan cabang regional merupakan liabilitas atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak berelasi ini. 20. PINJAMAN SUBORDINASI
20. SUBORDINATED LOANS The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2011 and 2010 as follows (Note 32):
Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut (Catatan 32): Tanggal perolehan 17 November 2003 26 September 2011
Employee benefits (Note 33) Accrued expenses Payables to the parent entity and regional branches (Note 32) Accrued interest payable Guarantee received Others
2011
2010
147.347 362.700
168.938 -
510.047
168.938
Date Obtained November 17, 2003 September 26, 2011
Pada tanggal 17 November 2003, Bank memperoleh pinjaman subordinasi sebesar US$30 juta (nilai penuh) untuk memperkuat laporan posisi keuangan Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan entitas umum. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$1,25 juta (nilai penuh), dimulai pada tanggal 10 Juni 2006 sampai dengan tanggal 4 Juni 2018. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik.
The Bank obtained a subordinated loan of US$30 million (full amount) on November 17, 2003 to strengthen the Bank’s statement of financial position, financing the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general entity purposes. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$1.25 million (full amount), commencing June 10, 2006 until June 4, 2018. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.
Bank memperoleh pinjaman subordinasi tambahan US$40 juta (nilai penuh) pada tanggal 26 September 2011 sebagai pendanaan modal kerja. Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 2,75% per tahun, angsuran dibayar kembali melalui 5 (lima) kali cicilan sebesar US$8 juta (nilai penuh) setiap tanggal 26 September setiap tahunnya, dengan pembayaran pertama setelah 6 (enam) tahun sejak tanggal perjanjian pinjaman ("grace period") dan setelah itu, setiap 12 bulan setelah itu. Angsuran terakhir akan dibayarkan paling lambat 10 tahun setelah tanggal perjanjian pinjaman.
The Bank obtained an additional subordinated loan of US$40 million (full amount) on September 26, 2011 for funding its working capital. Interest is payable at 3 (three) months LIBOR plus 2.75% per annum, repayable in 5 (five) equal installments of US$8 million (full amount), on 26th day of September every year, with the first repayment to be made in the year falling 6 (six) years after the date of this loan agreement (the “grace period”) and, thereafter, every 12 months after that. The last installment will be paid no later than 10 years after the date of this loan agreement.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM
21. SHARE CAPITAL The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham yang Diterbitkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued and Fully Paid Shares Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
Nilai Nominal (nilai penuh)/ Par Value (full amount)
814.281 242.998 242.998 121.498
500.000 500.000 500.000 500.000
8.225
500.000
1.430.000
22. PENDAPATAN BUNGA
56,94 16,99 16,99 8,50
4.113
0,58
715.000
100,00
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS)
2010
945.449 136.205
899.804 103.777
13.028 4.227 34
18.190 656 102
1.098.943
1.022.529
Loans Marketable securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks Others
Interest income from related parties in 2011 and 2010 amounted to Rp2,815 and Rp2,688, respectively (Note 32).
Pendapatan bunga dari pihak-pihak berelasi untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp2.815 dan Rp2.688 (Catatan 32). 23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSE 2011
Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposito berjangka Tabungan Giro Interbank call money Sertifikat deposito Premi asuransi untuk program penjaminan nasabah (Catatan 15) Transaksi derivatif Pinjaman subordinasi Pinjaman yang diterima Lain-lain
407.140 121.499 121.499 60.749
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
22. INTEREST INCOME 2011
Kredit yang diberikan Surat-surat berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Lain-lain
Jumlah/ Amount
2010
399.311 41.109 35.227 1.080 26
340.487 26.690 41.746 984 62
26.877 21.575 4.303 1.997 4.437
18.126 29.921 4.099 4.219 8.256
535.942
474.590
Deposits from customers and other banks: Time deposits Savings deposits Current accounts Interbank call money Certificate of deposits Insurance premiums on third party funds guarantee program (Note 15) Derivative transactions Subordinated loans Fund borrowings Others
Interest expense to related parties in 2011 and 2010 amounted to Rp7,346 and Rp6,887, respectively (Note 32).
Beban bunga untuk pihak-pihak berelasi untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp7.346 dan Rp6.887 (Catatan 32).
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
24. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2011 Kredit yang diberikan (Catatan 8h)
2010 32.397
25. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
2010
151.624 43.509 25.635 17.926 13.896 4.700 4.643 16.695
135.647 41.482 22.078 18.152 11.982 4.632 4.170 12.588
278.628
250.731
Salaries and wages Bonus and holiday allowances Medical allowances Post-employment benefits Education and training Overtime allowances Employees insurance (Jamsostek) Others
The employee benefits consist of contribution pension plan and an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law amounting to Rp8,715 and Rp4,036 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 33).
Imbalan pasca-kerja mencakup kontribusi program pensiun dan suatu liabilitas manfaat karyawan yang tidak didanai berdasarkan UU Ketenagakerjaan masing-masing berjumlah Rp8.715 dan Rp4.036 pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 33). 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2011
Beban administrasi yang dibebankan oleh kantor pusat Biaya jasa profesional Penyusutan (Catatan 12) Perlengkapan kantor Iklan dan promosi Sewa Media komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Listrik dan air Asuransi Surat-menyurat dan telekomunikasi Lain-lain
Loans (Note 8h)
25. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS 2011
Gaji dan upah Bonus dan tunjangan hari raya Tunjangan kesehatan Imbalan pasca-kerja Pendidikan dan pelatihan Tunjangan lembur Asuransi karyawan (Jamsostek) Lain-lain
49.991
2010 56.564 49.082 28.299 24.837 18.891 16.280 11.769 8.728 7.868 6.566 3.434 3.273 15.987
52.698 18.484 24.273 21.897 10.988 16.351 11.716 8.739 5.592 6.327 2.451 2.981 11.113
251.578
193.610
Administration expenses charged by head office Professional fees Depreciation (Note 12) Office supplies Advertising and promotion Rent Media communication Repairs and maintenance Business travel Electricity and water Insurance Mailing and telecommunications Others
As of December 31, 2011 and 2010, general and administrative expenses incurred with related parties amounted to Rp56,564 and Rp52,698, respectively (Note 32). Administration expenses with the related parties are expenses incurred such as information technology services, management, audit, control and compliance, human resources, and other services provided by the parent entity and other regional branches, which are determined based on mutually agreed terms and conditions.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, beban umum dan administrasi yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp56.564 dan Rp52.698 (Catatan 32). Beban administrasi dengan pihak berelasi tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi, manajemen, audit, pengendalian dan kepatuhan, sumber daya manusia, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan oleh entitas induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang disepakati bersama.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are derived from third parties and related parties consisting of the following:
Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak ketiga dan pihak terkait terdiri dari: 2011 Komitmen Liabilitas komitmen: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan
2010 Commitments Commitment payables: Unused loan facilities
Jumlah liabilitas komitmen
(5.314.509)
(4.611.358)
(211.705)
(140.831)
(5.526.214)
(4.752.189)
Total commitment payables
142.701 1.507.373
Contingencies Contingent receivables: Interest receivables on non-performing loans Bank guarantee received
Outstanding irrevocable letters of credit
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga kredit bermasalah Bank garansi yang diterima
29.067 2.367.900
Liabilitas kontinjensi: Bank garansi yang diterbitkan
(324.523)
Tagihan kontinjensi - neto Komitmen dan kontinjensi - neto
Contingent payables: Bank guarantees issued
(220.068)
2.072.444
1.430.006
(3.453.770)
(3.322.183)
Contingent receivables - net Commitments and contingencies - net
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp188.980 dan Rp70.065 (Catatan 32).
As of December 31, 2011 and 2010, the balance of commitments and contingent transactions with related parties amounted to Rp188,980 and Rp70,065, respectively (Note 32).
28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA
28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY 2011
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas
143.279
-
-
-
-
-
143.279
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
916.813 115.516
-
-
-
-
-
916.813 115.516
69.974 500.410 3.739 6.747.230
10.017 23 34.617
1.210.347 513 374.932
73.876 2.318.965
1.283 549.227
-
69.974 1.795.933 4.275 10.024.971
25.984
11.627
6.992
-
-
55.782 3.501 2.615
52 3.868
13.681 24.864
27.566 33.966
8.584.843
60.204
1.631.329
2.454.373
Jumlah
67
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Less allowance for impairment losses Acceptances receivable
(193.643 ) -
(193.643 ) 44.603
8.787 17.190
184.642 29.609 -
55.782 53.587 184.642 29.609 82.503
Accrued interest receivable Prepaid expense Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets
576.487
20.608
13.327.844
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)
28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)
2011 (lanjutan)/(continued)
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
Liabilities 32.512 9.331.598 635.081 3.240 24.481 11.608
754.830 1.020 11.099 -
221.024 9.023 -
3.450 -
7.593 299.562 -
-
32.512 10.318.495 635.081 4.260 44.603 299.562 11.608
Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Taxes payable
26.211 -
-
47.060 -
115.844 -
510.047
-
189.115 510.047
Accruals and other liabilities Subordinated loans
Jumlah
10.064.731
766.949
277.107
119.294
817.202
-
12.045.283
Total
Aset (liabilitas) - neto
(1.479.888)
1.354.222
2.335.079
20.608
1.282.561
Net assets (liabilities)
(706.745 )
(240.715 )
2010 Disajikan kembali/ As restated
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month
>1 bulan s.d. 3 bulan/ >1 month up to 3 months
>3 bulan s.d. 12 bulan/ >3 months up to 12 months
>1 tahun s.d. 5 tahun/ >1 year up to 5 years
>5 tahun/ >5 years
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas
159.268
-
-
-
-
-
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
607.963 55.939
-
-
-
-
-
48.072 134.685 2.969 934.529
297.156 8.727 1.467.878
196.239 1.003.159 4.329.585
94.010 2.596.156
33.941 667.366
-
14.729
71.186
18.720
8.971
-
55.224 33 2.722
1.193 27.627
5.342 17.064
34.050 43.611
505 -
2.016.133
1.873.767
5.570.109
2.776.798
701.812
Jumlah
(306.412) 181.729 34.104 (90.579)
159.268
Cash Current accounts with Bank 607.963 Indonesia 55.939 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 244.311 and other banks 1.562.951 Marketable securities 11.696 Derivatives receivable 9.995.514 Loans Less allowance for (306.412) impairment losses 113.606 Acceptances receivable 55.224 41.123 181.729 34.104 91.024 12.848.040
Liabilitas
Accrued interest receivable Prepaid expense Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets Total Liabilities
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
13.000 8.296.709 1.590.469 2.898 14.729 8.992
314.038 10.000 8.817 71.186 -
231.303 36 18.720 33.835 -
8.971 -
439.700 -
-
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 8.992
Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Taxes payable
26.455 -
33 -
53.187 -
294.026 -
168.938
-
373.701 168.938
Accruals and other liabilities Subordinated loans
Jumlah
9.953.252
404.074
337.081
302.997
608.638
-
11.606.042
Total
1.469.693
5.233.028
2.473.801
93.174
1.241.998
Net assets (liabilities)
Aset (liabilitas) - neto
(7.937.119)
68
(90.579)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)
28. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan satu bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Di samping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
The main steps taken by the Bank in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to one month are to increase the services being provided to depositors and offer competitive interest rates and interesting products to customers to keep the stability and continuity of deposits in the Bank. In addition, the Bank also intensifies its collection efforts for troubled debtors.
29. POSISI DEVISA NETO
29. NET OPEN POSITION
Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung berdasarkan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 28 Januari 2010 mengenai Perubahan Ketiga atas Peraturan BI No. 5/13/PBI/2003 mengenai PDN untuk Bank Komersial. Berdasarkan surat keputusan ini, bank-bank diharuskan untuk menjaga posisi devisa neto keseluruhan setinggitingginya 20% dari jumlah modal.
Net Open Position (NOP) as of December 31, 2011 and 2010 are computed based on BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated January 28, 2010 regarding The Third Amendment of BI Regulation No. 5/13/PBI/2003 regarding NOP for Commercial Banks. Based on these regulations, banks are required to maintain overall net open position at a maximum of 20% of the total regulatory capital.
PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2011 and 2010 are calculated as follows: 2011
Aset/ Assets
Mata uang
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Neto - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Laporan posisi keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
Statements of financial position 400.464.681 144.209.891 8.439.656 204 3.556.207 6.154 101.106 11.164.579 4.431
3.631.213 16.847 98.869 3 32.738 59 118 77.968 31
371.786.916 141.249.189 15.408.699 3.504.928 242 73 11.047.840 -
3.857.846
3.371.178 16.501 180.509 32.266 2 77.153 -
28.677.765 2.960.702 6.969.043 204 51.279 5.912 101.033 116.739 4.431
3.677.609
260.035 346 81.640 3 472 57 118 815 31
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
343.517
Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
Currencies
Aggregate (statements of financial position and administrative account) 451.904.326 144.209.890 25.341.716 3.532 11.606.129 6.154 101.962 11.168.514 4.431
4.097.642 16.847 296.872 49 106.843 59 119 77.996 31
449.929.209 141.249.189 25.365.364 6.636 11.504.928 242 73 11.097.364 -
4.596.458
4.079.733 16.501 297.149 93 105.912 2 77.499 4.576.889
Jumlah Modal Persentase PDN terhadap modal
69
1.975.117 2.960.701 23.648 3.104 101.201 5.912 101.889 71.150 4.431
17.909 346 277 44 931 57 119 497 31
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
20.211 1.809.276
Total Capital
1,12%
Percentage of NOP to capital
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
29. NET OPEN POSITION (continued) 2010
Aset/ Assets
Mata uang
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Liabilitas/ Liabilities
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Neto - absolut/ Net - absolute
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount)
Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp
Laporan posisi keuangan Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
Statements of financial position 247.429.190 348.343.115 4.268.684 2.726 59.982 598.063 159.609 4.482.991 4.878
2.229.337 38.579 51.301 38 550 5.753 185 31.497 34
344.161.487 340.740.406 10.728.500 593.905 4.443.850 -
3.100.895 37.737 128.935 5.713 31.222 -
2.357.274
96.732.297 7.602.709 6.459.816 2.726 59.982 4.158 159.609 39.141 4.878
3.304.502
871.558 842 77.634 38 550 40 185 275 34
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
951.156
Keseluruhan (laporan posisi keuangan dan rekening administratif) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Eropa Poundsterling Inggris Dolar Australia Franc Swiss Dolar Hong Kong Dolar Singapura Dolar New Zealand
Currencies
Aggregate (statements of financial position and administrative account) 400.124.972 535.945.824 10.910.227 2.726 8.059.999 598.063 159.609 4.508.753 4.878
3.605.126 59.356 131.119 38 73.906 5.753 185 31.678 34
399.155.050 531.124.153 10.911.891 8.000.017 593.905 4.464.772 -
3.596.387 58.822 131.139 73.356 5.713 31.369 -
3.907.195
3.896.786
Jumlah Modal Persentase PDN terhadap modal
1.807.999 1,12%
United States Dollar Japanese Yen European Euro British Poundsterling Australian Dollar Swiss Franc Hongkong Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar
10.449 1.422.958
Total Capital
0,73%
Percentage of NOP to capital
Total Capital as of November 30, 2011 NOP Ratio (Aggregate)
NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2010 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2010 Rasio PDN (Keseluruhan)
8.739 534 20 38 550 40 185 309 34
NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2011 (unaudited) are as follows:
Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2011 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Total Modal pada tanggal 30 November 2011 Rasio PDN (Keseluruhan)
969.922 4.821.671 1.664 2.726 59.982 4.158 159.609 43.981 4.878
1.468.978 0,71%
30. MANAJEMEN MODAL
Total Capital as of November 30, 2010 NOP Ratio (Aggregate)
30. CAPITAL MANAGEMENT The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
30. CAPITAL MANAGEMENT (continued) Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dengan pembebanan risiko kredit:
Credit risk charges:
Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit
1.809.276 9.536.757
1.422.958 11.065.160
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
18,97%
12,86%
CAR - credit risk
Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit dan pasar
Credit and market risks charges: 1.809.276 9.595.873
1.422.958 11.091.473
18,85%
12,83%
Dengan pembebanan risiko kredit, pasar dan operasional Jumlah Modal Tier I dan II Jumlah Risiko-Aset Tertimbang KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional
1.809.276 10.758.729
1.422.958 12.148.067
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
16,82%
11,71%
CAR - credit, market and operational risks
8%
8%
Minimum CAR required based on Bank Indonesia regulation
The calculation of the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) is in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding “Capital Adequacy for Commercial Banks”. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk for position as of December 31, 2011 and 2010 is in compliance with Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “Calculation of RWA for Operational Risk Using Basic Indicator Approach (BIA)”.
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum”. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional pada posisi 31 Desember 2011 dan 2010 telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)”. ASET TERHADAP
CAR - credit and market risks Credit market and operational risks charges:
KPMM minimum yang diwajibkan oleh Peraturan Bank Indonesia
31. PERSENTASE BERMASALAH PRODUKTIF
Total Tier I and II Capital Total Risk-Weighted Assets
PRODUKTIF JUMLAH ASET
31. PERCENTAGE OF EARNING ASSETS TO ASSETS
NON-PERFORMING TOTAL EARNING
The non-performing earning assets ratio (gross) as a percentage of the total earning assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to 2.37% and 4.89%, respectively.
Persentase rasio aset produktif bermasalah sebelum dikurangi cadangan kerugian (gross basis) terhadap jumlah aset produktif pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar 2,37% dan 4,89%.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
Rabobank International, Singapore Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Aset lain-lain/Other assets, Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks
Rabobank Australia
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Tagihan derivatif/Derivatives receivable, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Liabilitas derivatif/Derivatives payable
Rabobank International, Hong Kong Branch
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings
Rabobank International London
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Rabobank International Holding BV
Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Liabilitas derivatif/Derivatives payable
Stichting Rabobank Foundation
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Rabo Club
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Pemegang saham/Shareholder
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other bank, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Liabilitas lain-lain/Other liabilities, Pinjaman subordinasi/Subordinated loans, Komitmen dan kontinjensi/Commitments and contingencies
Manajemen kunci/Key management
Kredit yang diberikan/Loans, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban gaji dan imbalan kerja/Salaries and employee’ benefit
Pihak terkait/ Related parties
Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank (Rabobank Nederland)
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Directors and Executive Officers
In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which are entity under common control based on term agreed by both parties, except for loan to key managements (Note 8g), as follows:
Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, kecuali untuk kredit yang diberikan kepada manajemen kunci (Catatan 8g), sebagai berikut: 2011 Aset Giro pada bank lain (Catatan 4c) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 5b) Tagihan derivatif (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8g) Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 10) Aset lain-lain (Catatan 13) Jumlah aset dari pihak-pihak berelasi Jumlah Aset
2010 35.551
21.307
23 16.058
48.072 4.020 15.740
Assets Current accounts with other banks (Note 4c) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 5b) Derivatives receivable (Note 7) Loans (Note 8g)
20 -
6.467
Accrued interest receivables (Note 10) Other assets (Note 13)
51.652
95.606
13.327.844
12.848.040
72
Total assets with related parties Total Assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) The percentages of asset balances with related parties compared to total assets are as follows:
Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 2011 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain
2010 0,27%
0,17%
0,0002% 0,12%
0,37% 0,03% 0,12%
Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Derivatives receivable Loans
0,0002% -
0,05%
Accrued interest receivables Other assets
0,39%
0,74%
Total percentage of assets with related parties to total assets
34.565 368.975 3.005 73.673 33.390 510.047
19.143 312.319 6.105 84.469 41.241 168.938
Liabilities Deposits from customers (Note 15) Deposits from other banks (Note16) Derivatives payable (Note 7) Fund borrowings (Note 17) Other liabilities (Note 19) Subordinated loans (Note 20)
1.023.655
632.215
Total liabilities with related parties
12.045.283
11.606.042
Total Liabilities
Persentase aset dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah aset Liabilitas Simpanan dari nasabah (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas derivatif (Catatan 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) Liabilitas lain-lain (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 20) Jumlah liabilitas dari pihak-pihak berelasi Jumlah Liabilitas
The percentages of liability balances with related parties compared to total liabilities are as follows:
Persentase atas saldo liabilitas dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut: 2011
2010
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
0,29% 3,06% 0,03% 0,61% 0,28% 4,23%
0,17% 2,69% 0,05% 0,73% 0,36% 1,46%
Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Fund borrowings Other liabilities Subordinated loans
Persentase liabilitas kepada pihakpihak berelasi terhadap jumlah liabilitas
8,50%
5,46%
Total percentage of liabilities with related parties to total liabilities
2011 Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan bunga (Catatan 22) Beban bunga (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
2010 2.815 7.346
2.688 6.887
56.564
52.698
The percentages of statement of comprehensive income accounts with related parties compared to respective totals are as follows:
Persentase atas saldo laporan laba rugi komprehensif dari pihak-pihak berelasi terhadap jumlah masing-masing adalah sebagai berikut: 2011 Pendapatan bunga Beban bunga Beban umum dan administrasi
Statement of comprehensive income Interest income (Note 22) Interest expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 26)
2010
0,26% 1,37% 22,48%
73
0,26% 1,45% 27,22%
Interest income Interest expenses General and administrative expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
32. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2011 Komitmen dan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 27)
2010
188.980
70.065
Commitments and contingencies Contingent payables Bank guarantees issued (Note 27)
Compensation for Bank’s key management is short-term employee benefits amounting to Rp56,692 (2010: Rp 38,886)
Kompensasi atas manajemen kunci Bank adalah imbalan kerja jangka pendek sebesar Rp56.692 (2010: Rp38.886) 33. IMBALAN KERJA KARYAWAN
33. EMPLOYEE BENEFITS
Bank mempunyai suatu program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP-331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.
The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Ministry of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.
Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2011 and 2010 was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.
Asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas atas kesejahteraan karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
Suku bunga per tahun 7% 9% Hasil yang diharapkan dari aset program 9% 9% Tingkat kenaikan gaji 8% 8% Tingkat mortalitas TMI 1999 TMI 1999 Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Interest rate per year Expected return on plan assets Salary increase rate Mortality rate Retirement age Actuarial valuation method
The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the statement of comprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2011 and 2010 by an independent actuary (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 22, 2012 and March 10, 2011, respectively.
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari estimasi beban bersih atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, oleh aktuaris independen (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya tertanggal 22 Maret 2012 dan 10 Maret 2011.
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a.
33. EMPLOYEE BENEFITS (continued) a.
Rekonsiliasi antara liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan dan liabilitas aktuaria adalah sebagai berikut: 2011 Nilai kini liabilitas Biaya jasa masa lalu yang belum diakui-vested Keuntungan aktuaria yang belum diakui
2010
52.532
42.597
21.407
22.497
Present value of obligation Unrecognized past service cost-vested
(1.849)
1.332
Unrecognized actuarial gain
72.090
66.426
Liability recognized in the statements of financial position
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
b.
b.
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan: 2011
c.
The reconciliation between the liability recognized in the statements of financial position and the actuarial obligation is as follows:
The changes during the year of the net liability recognized in the statements of financial position:
2010
Liabilitas bersih pada awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat
66.426 8.715 (3.051)
65.597 4.036 (3.207)
Liabilitas bersih pada akhir tahun
72.090
66.426
c.
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif: 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria tahun berjalan - neto Amortisasi biaya jasa masa lalu Keuntungan atas kurtailmen dan settlement Biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
Net liability at beginning of year Expense recognized during the year benefit paid Net liability at end of year
Employee benefit expense recognized in the statements of comprehensive income:
2010 6.103 3.834
5.456 3.716
(132) (1.090)
(444) (1.090)
-
8.715
75
(3.602)
4.036
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognized in current year Amortization of past service cost Gain on curtailment and settlement Expense recognized in the statements of comprehensive income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portfolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.
The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank identifies, measures and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address those risks.
Bank mengelola beberapa jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.
Bank manages different types of risks such as credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, operational risk, legal risks, reputational risk, compliance risk and strategic risk.
Bank memfokuskan seluruh jenis risiko melalui komite-komite terkait yang ada di Bank, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.
Bank focuses all risk types through appropriate committees, which have relevant members, authorities and proper minutes taking.
Pada tingkat Direksi, terdapat beberapa komite, yaitu: 1. Komite Kredit 2. Komite Manajemen Risiko 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. Komite KYC 5. Rapat Direktur
In Directors level, there are several committees, i.e.: 1. Credit Committee 2. Risk Management Committee 3. BRMC (Balance Sheet and Risk Management Committee)/Asset Liability Committee 4. KYC Committee 5. Board of Directors meeting
Sedangkan pada tingkat Dewan Komisaris, komite yang dimiliki Bank adalah: 1. Komite Audit dan Kepatuhan 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi 4. Rapat Dewan Komisaris
Meanwhile, in Board of Commissioners level, Bank has several committees, i.e.: 1. Audit and Compliance Committee 2. Risk Monitoring Committee 3. Remuneration Committee 4. Board of Commissioners meeting
Semua komite dan meeting ini diatur dalam Risk Management Policy and Charter.
These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Policy and Charter.
Agenda dari Komite Manajemen Risiko adalah membahas isu risiko operasional, hukum, sumber daya manusia, produk baru, perubahan proses dan transaksi yang kompleks, kepatuhan, regulasi, audit, teknologi informasi, security dan business continuity plan, komplain nasabah, kebijakan dan prosedur dan isu terkait lainnya.
Agenda of the Risk Management Committee is to discuss issues in operational risk, legal, human resources, new product, complex transaction and process changes, compliance, regulation, audit, information technology, security and business continuity plan, customer complaint, policy and procedure and other risk-related issues.
Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali dalam setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.
The Risk Management Committee reports four times a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Profil Risiko
Risk Profile
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk), termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of the Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the quality of risk management application for each type of risks. Risk Assessment Profile of the Bank has been carried out in accordance with appendices of SE BI No. 13/24/ DPNP dated October 25, 2011.
Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment ini, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi 31 Desember 2011 memiliki predikat risiko Bank secara keseluruhan pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.
In accordance with Bank Indonesia regulation regarding the implementation of risk management, the Bank prepares quarterly risk profile report based on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 31, 2011 provided the Bank’s overall risk profile is at low to moderate composite risk level.
Risiko Kredit
Credit Risk risiko kredit sebagai jika tidak dimitigasi atau menimbulkan kerugian baik pada masa kini atau
For the Bank, credit risk is defined as the counterparty risk, which if not mitigated or controlled, would pose financial losses to the Bank, either present or contingent.
Untuk mengurangi risiko kredit, Bank telah menyusun kebijakan dan pedoman kredit yang menjelaskan proses dan prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, serta restrukturisasi kredit (jika diperlukan, yaitu sebagian besar untuk kredit bermasalah). Melalui kebijakan dan pedoman kredit, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisis kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Sebagian besar keputusan kredit dibuat oleh Komite Kredit melalui penilaian faktor kualitatif dan kuantitatif. Untuk debitur korporasi, Bank menerapkan penilaian Analisis Risiko Kredit untuk menghasilkan rating (serta Probability of Default, Loss Given Default dan Expected Losses) dan rasio laba terhadap modal yang disesuaikan dengan risiko (Risk-adjusted Return on Capital) untuk keperluan pengambilan keputusan.
In order to mitigate credit risk, the Bank has written credit policies and guidelines which specify the process and procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision and credit restructuring (the latter if so required i.e. mostly for NPL accounts). Through these credit policies and guidelines, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. Most credit decisions are made by Credit Committees through assessment of qualitative and quantitative factors. For corporate debtors, the Bank implements a Credit Risk Analysis tool to generate rating (as well as Probability of Default, Loss Given Default and Expected Losses) and corresponding Risk-adjusted Return on Capital for decision making.
Kebijakan kredit ditinjau dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit, Direksi dan Dewan Komisaris secara teratur dan diubah dan diperbarui jika diperlukan (biasanya secara tahunan) untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang berlaku. Kebijakan yang telah disetujui akan didistribusikan kepada semua staf melalui intranet.
The credit policy is reviewed and approved by the Credit Policy Committee, the Directors and the Board of Commissioners on a regular basis and is amended and updated as needed (normally on annual basis) to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations. Approved policy will be shared to all staff through intranet.
Bank mendefinisikan counterparty risk, yang dikendalikan, akan keuangan kepada Bank, masa depan.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai dengan penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.
Walaupun risiko kredit telah dikelola dengan hatihati, kadang-kadang tidak dapat dihindari bagi Bank untuk menghadapi kondisi gagal bayar dari beberapa debitur yang dikarenakan penurunan ekonomi atau gangguan bisnis atau alasan lain. Jika demikian, pinjaman tersebut dapat diturunkan peringkatnya menurut kriteria Bank Sentral ataupun kebijakan rating internal. Jika dan ketika sebuah rekening diturunkan ke peringkat sub-standar ataupun lebih rendah, pengelolaan rekening tersebut dipindahkan ke unit Special Asset Management, yang mengkhususkan diri dalam menangani kredit bermasalah untuk memaksimalkan perolehan kembali atau meminimalkan kerugian bagi Bank.
While utmost care is given to manage credit risk, sometimes it is unavoidable for Bank to encounter payment default from some of its borrowers due to economic downturn or business disruptions or other reasons. If so, such loans could be downgraded following the Central Bank or internal rating policy. If and when the account is downgraded to sub-standard or lower, the management of the account is transferred to the Special Asset Management unit, which specializes in handling problem loans to maximize recovery or minimize losses for the Bank.
a. Risiko kredit maksimum
a. Maximum credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan serta L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi, L/C, dan SKBDN tersebut terjadi.
For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank has to pay if the obligation of the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C are called upon.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of assets on the statements of financial position and administrative accounts items, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:
31 Desember/ December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
31 Desember/ December 31, 2010
916.813 115.516
607.963 55.939
69.974 1.795.933 4.275 10.046.458 44.603
244.311 1.562.951 11.696 10.014.788 113.606
12.993.572
12.611.254
78
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
a. Risiko kredit maksimum (lanjutan)
a. Maximum credit risk (continued) 31 Desember/ December 31, 2011
Rekening Administratif Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Bank garansi
31 Desember/ December 31, 2010 Administrative accounts
211.705
140.831
Outstanding irrevocable letters of credit
5.314.509 324.523
4.611.358 220.068
Unused loan facilities Bank guarantee
5.850.737
4.972.257
b. Konsentrasi risiko kredit
b. Concentration of credit risk
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The following table provides details of the Bank’s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region as of December 31, 2011 and 2010.
Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis, distribusi portofolio Bank mencerminkan distribusi konsentrasi dari aktivitas ekonomi di dalam negeri, sebagai berikut:
In terms of concentration of credit risk based on geographic region, Bank’s portfolio distribution reflected the domestic economic concentration activities, which as follows:
2011
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Jumlah/ Total
Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia
916.813
-
-
-
-
916.813
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
115.328
-
188
-
-
115.516
69.974 1.794.791 4.275 4.420.394 42.160
1.142 3.554.150 2.443
1.618.634 -
330.934 -
100.859 -
69.974 1.795.933 4.275 10.024.971 44.603
Rekening Administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
Statement of Financial Position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
3.220.629
1.416.280
602.866
11.447
63.287
5.314.509
Unused loans facilities
211.705
-
-
-
-
211.705
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C Bank guarantees issued
225.216
65.992
32.715
600
-
324.523
11.021.285
5.040.007
2.254.403
342.981
164.146
18.822.822
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) 2010
Jabotabek
Jawa selain Jabotabek/ Java other than Jabotabek
Sumatera
Lain-lain/ Others
Kalimantan
Jumlah/ Total
Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia
607.963
-
-
-
-
607.963
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
19.568
-
-
-
36.371
55.939
196.239 1.559.576 7.662 4.678.899 111.394
34 3.029.640 2.212
1.587.288 -
579.739 -
48.072 3.375 4.000 119.948 -
244.311 1.562.951 11.696 9.995.514 113.606
Rekening Administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
\
Statement of Financial Position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
2.952.287
963.545
573.906
64.896
56.724
4.611.358
Unused loans facilities
111.453
21.746
7.632
-
-
140.831
Outstanding irrevocable L/C and domestic L/C Bank guarantees issued
130.697
12.565
6.441
-
70.365
220.068
10.375.738
4.029.742
2.175.267
644.635
338.855
17.564.237
In terms of concentration of credit risk by industry sector, corporate portfolio remained focus on food and agricultural sectors (trade), while retail portfolio are diversified into various economic sectors.
Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri, portofolio korporasi tetap berfokus pada sektor pangan dan agrikultur (perdagangan), sementara portofolio ritel terdiversifikasi ke dalam berbagai sektor ekonomi. 2011 Keuangan/ Financial Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Rekening Administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan L/C dan SKBN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
Pemerintah/ Government
Konsumsi/ Consumers
Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Trade Construction Manufacturing Services
Jumlah/ Total
916.813
-
-
-
-
-
-
916.813
115.516
-
-
-
-
-
-
115.516
69.974 1.712.451 1.832 33.200
83.482 -
1.388.970
3.051.502
863.642
2.443 3.999.743
687.914
69.974 1.795.933 4.275 10.024.971
-
-
-
21.662
3.879
19.062
-
44.603
Statement of Financial Position Current account with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
369.112
-
225.336
2.261.099
208.536
2.117.981
132.445
-
-
-
98.902
112.803
-
-
-
-
2.000
104.846
191.390
18.974
7.313
3.218.898
83.482
1.616.306
5.538.011
1.380.250
6.158.203
827.672
80
5.314.509
Unused loans
Outstanding Irrevocable L/C 211.705 and domestic L/C Bank guarantees 324.523 issued 18.822.822
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
b. Concentration of credit risk (continued) 2010
Keuangan/ Financial Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Rekening Administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan L/C dan SKBN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan
Pemerintah/ Government
Konsumsi/ Consumers
Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Trade Construction Manufacturing Services
Jumlah/ Total
607.963
-
-
-
-
-
-
607.963
55.939
-
-
-
-
-
-
55.939
244.311 1.434.535 5.499 234.661
128.416 -
1.521.102
103 3.498.334
348.917
6.094 2.871.549
1.520.951
244.311 1.562.951 11.696 9.995.514
-
-
-
64.668
-
48.732
206
113.606
Statement of Financial Position Current account with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Administrative Accounts
415.680
-
172.946
1.897.879
77.221
1.792.284
255.348
4.611.358
Unused loans
-
-
-
77.168
52.577
7.632
3.454
140.831
Outstanding Irrevocable L/C and domestic L/C Bank guarantees issued
70.065
-
60.530
65.604
1.234
13.014
9.621
220.068
3.068.653
128.416
1.754.578
5.603.756
479.949
4.739.305
1.789.580
17.564.237
c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya
c. Collaterals and other credit enhancements
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang dan piutang.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories and receivables.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
d. Kualitas aset keuangan
d. Quality of financial assets
Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada catatancatatan atas laporan keuangan.
The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in the notes to the financial statements.
Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan peringkat risiko yang akurat dan konsisten untuk seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi manajemen risiko yang terfokus pada risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang
It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates the management risk to focus on the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide main inputs for the 81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
d. Kualitas aset keuangan (lanjutan)
d. Quality of financial assets (continued) measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly.
telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan tersebut dinilai dan diperbaharui secara berkala. e. Evaluasi penurunan nilai
e. Impairment assessment
Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan debitur atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas: individually assessed allowances and collectively assessed allowances.
(i).
(i). Individually assessed allowances
Evaluasi individual
penurunan
nilai
secara
The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtor’s business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty arises, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, the realizable value of collateral and the timing of expected cash flows. Allowances for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances that require more careful attention.
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Halhal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih. (ii).
Evaluasi penurunan nilai secara kolektif
(ii). Collectively assessed allowances Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2j.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2j. 82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued)
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2011 and 2010:
Giro pada bank lain
Current accounts with other banks
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Placement with Bank Indonesia and other banks
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.
Surat-surat berharga
Marketable securities
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.
Tagihan derivatif
Derivatives receivable
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.
Kredit yang diberikan
Loans 2011 Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired
Rupiah Karyawan Korporasi Komersial Konsumsi
\
Mata uang asing Korporasi Komersial
Jumlah
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
32.758 32.955 -
24.323 45.126 -
973.069 5.696.211 465.267
32.758 1.030.347 5.741.337 465.267
65.713
69.449
7.134.547
7.269.709
246.309
42.254
1.946.416 520.283
2.234.979 520.283
246.309
42.254
2.466.699
2.755.262
312.022
111.703
9.601.246
10.024.971
Cadangan kerugian penurunan nilai
312.022
(65.496) 46.207
83
(128.147)
(193.643)
9.473.099
9.831.328
Rupiah Employee Corporate Commercial Consumer
Foreign currencies Corporate Commercial
Total Allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
e. Impairment assessment (continued) Loans (continued)
Kredit yang diberikan (lanjutan) 2010
Mengalami penurunan nilai/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Non-impaired Rupiah Karyawan Korporasi Komersial Konsumsi
\
Mata uang asing Korporasi Komersial
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Individu/ Individual
Kolektif/ Collective
Jumlah/ Total
35.755 1.816.685 4.970.024 441.347
37.756 403.940 -
16.758 116.620 20.213
35.755 1.871.199 5.490.584 461.560
7.263.811
441.696
153.591
7.859.098
1.672.740 407.350
40.852 13.998
1.476
1.713.592 422.824
2.080.090
54.850
1.476
2.136.416
9.343.901
496.546
155.067
9.995.514
(89.543)
(190.341)
9.254.358
306.205
-
(26.528 ) 128.539
(306.412)
Rupiah Employee Corporate Commercial Consumer
Foreign currencies Corporate Commercial
Total Allowance for impairment losses
9.689.102
Tagihan akseptasi
Acceptances receivable
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired either individually or collectively.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko berkurangnya pendapatan di masa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai wajar dari instrumen keuangan dapat berubah sebagai akibat perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, harga instrumen ekuitas dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen yang sensitif terhadap risiko pasar. Eksposur terhadap risiko pasar merupakan fungsi dari aktivitas pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan. Bank menelaah limit, kebijakan dan prosedur terkait risiko pasar secara tahunan.
Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments. The Bank reviews market risk limits, policy and procedure on annual basis.
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai dengan proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Financial and Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The asset and liability management process begins with assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate and other macro economic factors. Liquidity risk, foreign currency risk and interest rate risk are reported to the Chief Financial and Risk Officer on a daily basis. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk.
a.
a.
b.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Simpanan merupakan liabilitas yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaianpenyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit melalui pengukuran delta.
The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements through delta measurement.
Untuk simpanan dalam mata uang Rupiah, suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, suku bunga adalah sesuai dengan suku bunga pasar yang bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, tanggal jatuh tempo, serta besarnya nilai simpanan tersebut.
The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.
Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Balance Sheet and Risk Management Committee. Tingkat cost of funds terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.
The Bank determines the interest rates for lending products using cost of funds rate plus risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Balance Sheet and Risk Management Committee. The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.
Premi risiko yang diterapkan pada suatu pinjaman tergantung pada beberapa faktor, termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.
The risk premium applied to a particular loan depends on several factors, including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the intended use of the loan. b.
Risiko perdagangan
Trading risk In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces value at risk reports for all financial products traded by the Bank daily, weekly and monthly basis. The value at risk reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange
Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
b.
b.
Risiko perdagangan (lanjutan)
rates and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a quarterly basis.
timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang mungkin timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap triwulanan. c.
Trading risk (continued)
c.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury Department, which is required to follow the policies and procedures set by the Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank's net open position in all foreign currencies complies with BI requirement, which does not exceed 20% of Tier I and Tier II Capital. As of December 31, 2011, the ratio of net open position (aggreggate) was 1.12% (2010: 0.73%) of the total Tier I and Tier II capital.
Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada Departemen Treasury, dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2011, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 1,12% (2010: 0,73%) dari jumlah modal Tier I dan Tier II. Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko dari kenaikan tak terduga dari cost of funds atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat dengan harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi seluruh liabilitas keuangan kontraktual dan regulasi, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.
Liquidity risk arises in the funding of lending activities, repayment of deposits and management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increase in the cost of funding for the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.
Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dari segi permintaan kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Global Financial Market.
The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Global Financial Market Department.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakmampuan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems and/or from external events which affect the Bank’s operations. 86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko juga dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.
As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can be generally classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from non-economic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud and man-made or natural disasters.
Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank dan prosedur secara menyeluruh pada setiap departemen.
ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.
Risiko operasional utama yang mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Top Down dan Bottom Up Risk and Control Self-Assessment (RCSA) untuk semua lini bisnis internasional, termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan.
The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Top Down and Bottom Up Risk and Control Self-Assessment (RCSA) of all global business lines, including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year.
Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dashboard dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.
The resulting Key Risk Indicators (“KRI”) dashboard and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.
Seluruh KRI dan insiden ataupun kerugian operasional yang signifikan dilaporkan dan dicatat di dalam Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Rabobank International yang berada di kantor pusat. Di dalam sistem ini, semua pemilik kontrol akan memperbarui data terkait KRI secara rutin setiap bulannya.
All of the KRI and signfiicant operational incidents/ losses are reported and registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of Rabobank International located at the head office. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRI on a monthly basis.
Kebijakan dan prosedur operasional yang ada merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka kerja risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.
The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulatory requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Bank juga telah memenuhi persyaratan Bank Indonesia perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menggunakan perhitungan berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) sebesar 15%.
The Bank also comply with Bank Indonesia Regulation regarding the Minimum Capital Charges Requirement which the Bank is implementing Basic Indicator Approach for 15%.
Bank memantau dan mengelola risiko operasionalnya agar kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku maupun yang akan diberlakukan.
The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated Bank Indonesia regulatory requirements.
Bank telah memiliki Business Continuity Plan (BCP) dan telah dilakukan pengujian minimal sekali dalam setahun. Bank juga memiliki lokasi off-site back up yang digunakan pada saat pengujian BCP.
Business Continuity Plan (BCP) is in place and at least tested once a year. The bank has an off-site back up location and this off-site is being used when the BCP is tested.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko karena aspek hukum, tuntutan hukum dan/atau kelemahan dalam perjanjian, yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya peraturan pendukung, kelemahan dalam perjanjian seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by absence of supporting regulations, weaknesses in agreements, such as the criteria for valid contract is not fulfilled and collateral arrangement is not proper.
Identifikasi risiko hukum, yang menjadi tanggung jawab dari Departemen Hukum, dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan (penyediaan dana), treasuri, operasional dan jasa, trade finance services, teknologi sistem informasi dan Sistem Informasi Manajemen (MIS), serta pengelolaan sumber daya manusia.
Legal risk identification, which is the responsibility of Legal Department, is performed in all functional activities that are inherent to loan (lending), treasury, operational and services, trade finance services, information system technology and Management Information System (MIS) and human resources management.
Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.
The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting with external legal advisors, if necessary.
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.
Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan penanganan secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam pertemuan bulanan Komite Manajemen Risiko.
A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic report of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting. 88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada. Hal ini tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank, tetapi dapat pula mengakibatkan pencabutan ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan operasional Bank.
Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank, but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authorized institutions, which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.
Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Departemen Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada kode etik Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan kepatuhan internal, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. Compliance Department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis adalah risiko akibat pengambilan keputusan yang tidak akurat dan/atau pelaksanaan keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategis dilakukan secara periodik berdasarkan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis.
Strategic risk is the risk due to inaccurate decision-making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.
Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat.
This risk also includes the ability of the Bank in developing the competitiveness and creating competitive advantages facing increasingly tougher competition.
Pengendalian risiko strategis dilakukan melalui pemantauan terhadap pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis), yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan.
Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan), which is determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.
35. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
35. THE IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)
Sebagaimana dinyatakan pada Catatan 2c, laporan keuangan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan pertama yang disajikan sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
As stated in Note 2c, the financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the first financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian termasuk penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Bank has identified the adjustments including the following transition adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the initial adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants. 89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)
35. THE IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) (continued)
Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk laporan posisi keuangan Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) on the Bank’s statements of financial position as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Sebelum penyesuaian/ Before adjustment
Laporan posisi keuangan
Aset Giro pada bank lain - neto (Catatan 4e) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - neto (Catatan 5e) Surat-surat berharga - neto (Catatan 6d) Tagihan derivatif - neto (Catatan 7) Kredit yang diberikan - neto (Catatan 8h) Tagihan akseptasi - neto (Catatan 9a) Aset pajak tangguhan (Catatan 2j dan 18c) Aset lain-lain - neto (Catatan 2j dan 13) Ekuitas Saldo laba
Penyesuaian ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Adjustments to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
Setelah disesuaikan/ As adjusted
Statement of financial position
22.573
228
22.801
21.926 907.934 5.777
176 128 30
22.102 908.062 5.807
Assets Current accounts with other banks (Note 4e) Placements with Bank Indonesia and other banks - net (Note 5e) Marketable securities - net (Note 6d) Derivatives receivable - net (Note 7)
9.376.154 102.970 3.511 67.612
(61.411)* 1.076 11.297 14.585
9.314.743 104.046 14.808 82.197
Loans - net (Note 8h) Acceptances receivable - net (Note 9a) Deferred tax assets (Notes 2j and 18c) Other assets - net (Notes 2j and 13)
447.718
(33.891)
413.827
Equity Retained earnings
*) Merupakan angka perubahan cadangan kerugian penurunan nilai Rp46.826 (Catatan 8h) dan nilai wajar pinjaman karyawan sebesar Rp14.585.
*) Represent changes in the allowance for impairment losses amounting to Rp46,826 (Note 8h) and fair value of employee loans amounting to Rp14,585.
Penyesuaian di atas berasal dari penilaian ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 2c dan 2j.
The above adjustments were derived from the reassessment of allowance for impairment losses for financial assets in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). The basis for the re-assessment of allowance for impairment losses is disclosed in Notes 2c and 2j.
36. REKLASIFIKASI AKUN
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts on the financial statements as of December 31, 2010 has been reclassified in accordance with presentation of accounts on the financial statements as of December 31, 2011 as follow:
Beberapa akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2010 Dilaporkan sebelumnya / As previously reported
Reklasifikasi/ Reclassification
Dilaporkan saat ini/ Currently reported
Laporan laba-rugi komprehensif Provisi dan komisi lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya Laba operasional Pendapatan non-operasional - neto
21.820 62.664
(2.885 ) (2.885 )
18.935 59.779
Statement of comprehensive income Other fees and commissions Total other operating income
114.314 2.333
(2.885 ) 2.885
111.429 5.218
Income from Operations Non-operating income - net
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
36. RECLASSIFICATION (continued)
OF
ACCOUNTS
31 Desember/ December 31, 2010 (lanjutan/ continued) Dilaporkan sebelumnya / As previously reported Laporan arus kas Penerimaan bunga, provisi dan komisi Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya
Reklasifikasi/ Reclassification
1.053.320
(2.885 )
1.786
The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements.
31 Desember/ December 31, 2011 Nilai tercatat/ Carrying value
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
Liabilitas keuangan: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Utang kepada entitas induk dan cabang regional Bunga yang masih harus dibayar Beban masih harus dibayar
4.671
Statements of cash flows Receipts from interests, fees and commission Receipts from other non-operating income
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan.
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
1.050.435
2.885
37. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Aset keuangan: Kas
Dilaporkan saat ini/ Currently reported
Nilai wajar/ Fair value
31 Desember/ December 31, 2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
143.279
143.279
159.268
159.268
916.813
916.813
607.963
607.963
115.516
115.516
55.939
55.939
69.974 1.795.933 4.275 9.831.328 44.603
69.974 1.795.933 4.275 9.831.328 44.603
244.311 1.562.951 11.696 9.689.102 113.606
244.311 1.562.951 11.696 9.689.102 113.606
Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivatives receivable Loans - net Acceptances receivable
55.782 13.780
55.782 13.780
55.224 13.450
55.224 13.450
Accrued interest receivables Other Asset
12.991.283
12.991.283
12.513.510
12.513.510
32.512 10.318.495 635.081 4.260 44.603 299.562 510.047
32.512 10.318.495 635.081 4.260 44.603 299.562 510.047
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 168.938
13.000 8.842.050 1.600.469 11.751 113.606 473.535 168.938
33.390 26.211 42.133
33.390 26.211 42.133
41.241 21.186 64.141
41.241 21.186 64.141
11.917.831
11.917.831
11.297.722
11.297.722
Financial liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable Fund borrowings Subordinated loans Payables to the parent entity and regional branches Accrued interest payable Accrued expenses
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas tertentu selain kredit yang diberikan, pinjaman yang diterima, surat berharga dan tagihan and liabilitas derivatif mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.
Fair values of certain assets and liabilities other than loans, borrowings, marketable securities and derivative receivable and payable approximate their carrying amounts due to short-term maturities of these financial instruments and due to the interest rate is at market rate. 91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena tingkat bunga selalu dinilai secara berkala.
Fair value of loans and fund borrowings approximate their carrying amounts as the interest rate is always revalued periodically.
Nilai wajar surat-surat berharga, tagihan dan liabilitas derivatif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar.
Fair value of marketable securities and derivatives receivable and payable are based on quoted market price.
38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
38. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were authorized for issue on March 28, 2012.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 28 Maret 2012.
92
PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage: www.rabobank.co.id