Majalah ICT All about ICT in Indonesia
No. 11 • 3 —16 Juni 2013
Tinggal Majelis Hakim Harapan Indonesia Pelanggaran Telekomunikasi Marak Rara Wilis
Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI Arif Pitoyo
Pemimpin Redaksi
Tak terasa, Majalah ICT sudah memasuki edisi ke11, berarti sudah hampir setengah tahun kami hadir ditengah-tengah pembaca memberikan informasi seputar industri teknologi informasi dan komunikasi. Waktu 6 bulan tentu bukanlah sebentar, karena dari lamanya waktu tersebut, kami terus belajar bagaimana memuaskan pembaca dan agar informasi pembaca selalu ter-update. Seiring dengan makin dewasanya majalah digital ICT, website www.majalahict.com juga makin mendapat tempat di hati pembaca, terbukti dengan peringkat kami di Alexa yang makin naik. Tak ada gading yang tak retak, kami tetap selalu berusaha membenahi diri, agar di masa mendatang bisa menjadi pilihan utama bacaan bagi konsumen, pengambil kebijakan, dan seluruh stakeholder telematika.
TARIF IKLAN Cover 184 x 50 mm = Rp10,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi Halaman belakang Full page = Rp10,5 juta/edisi Half page = Rp8 juta/edisi 2
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
FOTO COVER: Rara Wilis DESAIN COVER: F. Tian FOTOGRAFER: Kahfi Kamaru
Daftar Isi: Konsolidasi dimulai......................6 Kiamat Internet Sudah Dekat.........8 Buah Simalakama Pertumbuhan Internet........................................10 Indosat sosialisasi BlackBerry Q10.............................................14 Telkom bangun Edu-Cloud............15 Menengok Printer Wi-Fi Canon....16 Konten Asing Merajalela............20 REDAKSI Pemimpin Redaksi Arif Pitoyo Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: 081511510000 (arif), Fax. 021- 7756782
184 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp2 juta/edisi Halaman dalam Full page = Rp8 juta/edisi Half page =Rp5,5 juta/edisi 184 x 50 mm = Rp3 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1,5 juta/edisi
ETALASE
HTC T6, Ponsel Android Raksasa
Sebentar lagi, vendor ponsel asal AS, HTC, bakal mengeluarkan produk terbaru seri android berukuran raksasa. Karena saking besarnya, sebagian orang menyebutnya Monster. Dalam Monster tersebut bakal tertanam seri android terbaru, Key Lime Pie. HTC yang disebut-sebut akan menjelmakan T6 sebagai ‘monster’ smartphone Android. Bukan tanpa landasan klaim tersebut, walau saat ini masih sebatas rumor. Nah, T6 akan mengusung layar sebesar 5.9 inch dengan tingkat resolusi sebesar 1080p. Ada kemungkinan, HTC T6 akan menjadi pesaing serius Note III nantinya. (ICT/01)
Penggemar BlackBerry di Indonesia boleh harap-harap cemas menantikan BlackBerry ‘versi murah’ milik vendor Kanada itu. Rencananya Blackberry Q5 ini akan segera dipasarkan diindonesia pada bulan juli 2013 bagi anda pecinta blackberry atau BB siap siap mengumpulkan uang dulu untuk mendapatkan BB Q5 ini. BlackBerry Q5 memiliki bentuk seperti BlackBerry curve, dengan QWERTY keyboard namun tidak memiliki trackpad, karena sudah dilengkapi dengan layar Touchscreen dengan luas 3,1 inchi. Blackberry Q5 sudah dilengkapi dengan prosesor Dual-Core dengan kecepatan 1,2 GHz untuk menunjang dapur pacunya. (ICT/02)
BlackBerry Q5
PowerBank Superman PowerBank mengeluarkan produk edisi terbatas Superman. Penggemar Superman yang cukup banyak di Indonesia tentunya bakal senang mendengar kabar tersebut. CV Internasional Trading CO sebagai pemegang lisensi resmi dan Intertec sebagai distributor utama meluncurkan powerbank MyPower edisi khusus Man of Steel (MoS). Ini merupakan powerbank di Indonesia yang memiliki lisensi resmi dari Warner Bros Studio untuk menggunakan karakter MoS atau yang akrab dikenal sebagai Superman. Selain menjadi gadget wajib bagi pengguna smartphone dengan mobilitas tinggi, kehadiran powerbank tidak lagi semata sebagai sumber energi cadangan untuk baterai, tapi juga menjadi bagian dari aktualisasi diri dan aksentuasi bagi mereka yang peduli dengan penampilan. (ICT/02)
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
3
HOT NEWS
Kominfo Dianggap Lamban
Pelanggaran Telekomunikasi Marak Arif Pitoyo
4
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
L
uar biasa! Bila menilik angka kerugian di sektor telekomunikasi yang mencapai Rp770,84 miliar dalam setahun. Ironisnya, sejak mencuat sosilisasi yang dilakukan Kemkominfo sejak 2010 hingga saat ini, angka kerugian yang seharusnya turun tersebut, tidak menunjukan hasil yang cukup signifikan. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun tersebut diantaranya dalam bentuk pelanggaran layanan jasa Internet yang tidak memiliki izin penyelenggaraan, penggelaran jaringan fiber optic yang tidak memiliki akses langsung keluar negeri tanpa adanya penyelenggara jasa Interkoneksi. Tak ayal, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebagai wadah resmi dari penyelenggara jasa Internet (ISP) menuding, kinerja Kemkominfo kurang serius dalam menangani penertiban para ISP (sambungan langsung internasional) ilegal. “Pasalnya, bukti terdapatnya kerja sama dengan ISP ilegal dihotel-hotel dan instansi pemerintah, tapi tak tersentuh Kemenkominfo,” ujar Sekjen APJII Sapto Anggoro. APJII bahkan mendesak pemerintah untuk menegakkan hukum terhadap ISP ilegal dan bukan sekadar melakukan pemutihan. “Pelanggan dan pelaku usaha ISP yang legal
HOT NEWS
”
jelas dirugikan. Pelanggan rugi karena sewaktu-waktu bisa ditinggal pergi ISP ilegal tersebut, sedangkan bagi ISP legal, keberadaan ISP ilegal tentunya memperburuk citra penyelenggara jasa Internet,” ujar Ketua Umum APJII Semmy APJII mendesak Pangerapan. Kelambanan Kominfo pemerintah juga menyebabkan hilangnya potensi untuk pemasukan Negara menegakkan sebesar Rp206,19 miliar akibat hukum terhadap pembobolan trafik sambungan langsung ISP ilegal dan internasional (SLI). bukan sekadar Trafik internasional, seharusnya melakukan diselenggarakan melalui sentral gerbang penyelenggara pemutihan. sambungan langsung internasional. Namun, pembobol tidak menggunakan gerbang itu tapi memberi layanan yang sama. Pembelokan trafik internasional memang menyebabkan kerugian cukup besar, kerugian itu merupakan estimasi berdasarkan perhitungan industri. Namun, pemerintah tak pernah berterus terang mengapa terjadi pembelokan trafik internasional tersebut, karena bila ditilik lebih jauh, masalah ini terjadi juga akibat pemerintah khususnya Kementerian Kominfo lamban dalam membuka ijin penyelenggara SLI baru. Sebagaimana diketahui, Axis Telekom Indonesia dan Xl Axiata telah lama mengajukan permohonan untuk dapat menyelenggarakan SLI secara langsung. Permohonan ini jauh disampaikan sebelum pihak Bakrie Telecom mengajukan permohonan ijin seluler. Entah mengapa, permohonan seluler BTEL diproses lebih dulu daripada permohonan izin Axis dan XL. Walaupun sudah memiliki 3 operator SLI, yaitu Indosat, Telkom dan Bakrie Telecom, tarif tidak kompetitif. BTEL yang diharapkan menjadi pesaing dua pemain lama gagal bertarung karena tidak membangun jaringan baru. Tarif yang tidak kompetitif membuat pemain di luar SLI legal leluasa bermain karena menawarkan tarif murah.
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
5
HOT NEWS
Axis ke XL, Esia dan StarOne ke Flexi
Konsolidasi dimulai P Majalah ICT
6
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
ertumbuhan semu di sector telekomunikasi mulai tergambar nyata. Riuhnya sector tersebut yang bahkan disebut-sebut Menkominfo Tifatul Sembiring memiliki perputaran bisnis sampai Rp500 triliun hanyalah di permukaan saja. Kenyataannya, operator kembang kempis. Bahkan sekelas Indosat yang notabene operator besar pun harus menghadapi kondisi yang disebut rugi bersih. XL, meski pun menurun laba bersihnya, masih lebih baik, setidak-tidaknya masih ada dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Perkembangan terakhir, bisnis telekomunikasi terlihat akan mengarah pada konsolidasi antaroperator. Hal itu, karena jumlah operator yang banyak, membuat tidak semua operator mendapatkan keuntungan seperti diharapkan.
HOT NEWS
”
Operator yang mengunakan teknologi CDMA, mengalami pukulan paling telak.
Berdasarkan pengamatan Majalah ICT, terdapat dua factor pertimbangan untuk melakukan konsolidasi, yaitu faktor kedekatan frekuensi dan kedekatan emosional. Untuk kedua hal ini, XL dan Axis merupakan dua operator yang paling masuk akal untuk bergabung. Pasalnya, keduanya selain ‘mengandung’ saham dari Timur Tengah dan Malaysia, keduanya juga memiliki kedekatan frekuensi di pita 1.800 MHz dan 1.900 MHz. Bila tak menurut gengsi, Tri juga sebetulnya bisa merapat ke Telkomsel karena kedekatan frekuensi. Masalahnya, Tri yang sebagian sahamnya sudah dijual ke Garibaldi, pengusaha Indonesia, menyandang nama besar induk usahanya, PT Hutchison Telecommunication Ltd, sehingga dianggap ‘memalukan’ bila harus diakuisisi operator lain. Dan dari semua operator, operator yang mengunakan teknologi CDMA di frekuensi 850 MHz, mengalami pukulan paling telak. Seperti terjadi dengan Bakrie teleocm. Selain pengguna yang berkurang hingga 2 juta pengguna dibanding pada 2011, dalam laporan keuangan terakhir untuk 2012, BTEL menderita kerugian hingga mencapai Rp3,13 triliun. Kerugian ini jauh meningkat dibanding 2011 yang ‘hanya’ mencapai Rp782 miliar. Tidak jauh berbeda dengan BTEL, operator lain PT SmartFren—yang memiliki lisensi FWA dan Seluler, mengalami kondisi yang hampir sama. Sepanjang 2012, Smartfren merugi hingga Rp1,56 triliun. Meskipun, angka ini menurun dibanding kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,39 triliun. Star One dan Flexi meski secara unit usaha tidak terlihat, karena laporan keuangan digabungkan atau sudah konsolidasi, nampaknya juga tidak jauh berbeda. Hanya karena memiliki usaha seluler dengan teknologi GSM nya, maka kalaupun tidak menguntungkan hal itu dapat ditutupi. Dikabarkan, BTEL sedang menjajaki untuk menjual Esia ke Telkom. Begitu juga dengan Star One. Indosat sejak Direktur Utama dipegang Harry Sasongko, atas tekanan Qatar sudah ancang-ancang untuk melepas Star One. Indosat dikabarkan akan fokus di seluler dan data, melalui Indosat dan IM2. Sementara jaringan akan difokuskan ke Lintas Arta. IM2 dan Lintas Arta adalah anak perusahaan Indosat.
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
7
TELEKOMUNIKASI
Kiamat Internet Sudah Dekat
Kasus IM2 Bukti Hukum Hambat Penetrasi Telekomunikasi
D
Arif Pitoyo
8
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
ilimpahkannya kasus dugaan penyalahgunaan frekuensi 3G oleh Indosat dan IM2 di pengadilan saja sudah merupakan preseden sangat negatif dalam industr telekomunikasi di Indonesia. Apalagi, telah jatuhnya tuntutan Jaksa yang menuntut mantan Dirut IM2 Indar Atmanto dengan 10 tahun penjara ditambah denda sebesar Rp500 juta subsider 6 bulan penjara. Perkembangan teknologi informasi, disadari atau tidak, begitu cepat, bahkan sangat cepat terjadi. Sementara, regulasi yang mendukungnya kurang dapat mengimbanginya. Jangankan regulasi hukum yang bersifat secara umum, regulasi teknis yang bersifat lex specialis saja terakhir dibuat pada 1999, sedangkan hampir setiap tahun selalu ada perkembangan teknologi telekomunikasi baru. Teknologi VoIP (voice over Internet protocol) misalnya, bila didukung regulasi teknis yang memadai, maka hal tersebut akan meningkatkan penetrasi telekomunikasi dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian nasional. Kasus lainnya, adalah kasus IM2. Seperti diketahui, Jaksa Penuntut Umum menuntut Indar Atmanto, tersangka dalam kasus dugaan
TELEKOMUNIKASI penyalahgunaan frekuensi 3G oleh Indosat dan IM2 dengan hukuman penjara 10 tahun dan denda Rp500 juta di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis (30/5). Indar selaku Dirut IM2 saat itu, bersama Dirut Indosat Johnny Swandi Sjam dan Wakil Dirut Kaizad B. Herjee diangap jaksa dengan sadar membuat perjanjian pada 24 November 2006 yang seolah-olah merupakan perjanjian penggunaan jaringan bersama, tapi secara praktiknya merupakan pemberian akses bagi IM2 untuk menggunakan frekuensi 3G Indosat guna dimanfaatkan pelanggan IM2 mengirimkan data dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya. Sebagai akibat dari adanya perjanjian tersebut, maka Indar dianggap oleh jaksa telah melanggar UU Telekomunikasi No. 36 tahun 1999 khususnya pasal 34 ayat 1 tentang penggunaan spektrum dan orbit satelit yang harus disetujui Menkominfo. Terlepas dari aspek hukumnya, dari sisi teknis, jaksa tanpa sadar telah menghambat perkembangan industri telekomunikasi, mengingat kerja sama antara IM2 dan Indosat sudah jamak dilakukan Internet Service Provider (ISP) lain dengan penyelenggara jaringan. Bila hal ini dibiarkan, maka pemerataan penetrasi telekomunikasi akan terhambat, mengingat penyelenggara jaringan tidak mampu menyebarkan frekuensi yang dimilikinya ke seluruh masyarakat, dan butuh bantuan penyelenggara jasa yang menyebarkan frekuensi lewat penggunaan jaringan bersama. Otomatis, penetrasi telekomunikasi dan Internet yang diamanatkan PBB lewat WSIS sebesar 50% dari populasi dunia jauh dari tercapai.
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
9
TEKNOLOGI INFORMASI
Buah Simalakama Pertumbuhan Internet Arif Pitoyo
D
ata mengejutkan diungkapkan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII). Data yang dimaksud adalah jumlah dan jenis serangan dunia maya sepanjang tahun lalu. Data itu mengecilkan semangat kita apakah terus mengembangkan Internet hingga ke seluruh sendir kehidupan masyarakat, atau kah justru menghentikannya. Buah simalakama, itu lah kata tepatnya. Karena bila Internet diintegrasikan pada seluruh kehidupan masyarakat di suatu Negara, bukan hanya kemudahan hidup yang diraih, tapi juga kemajuan bangsa dan Negara lebih cepat tercapai. Namun, integrasi Internet tersebut bisa juga menjadikan roda kehidupan
10
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
di Negara tersebut terhenti, manakala jaringan Internetnya dretas dan disusupi oleh dedemit dunia maya. Pertumbuhan industri Internet yang sangat pesat di Indonesia ternyata dibarengi dengan peningkatan serangan dunia maya. Data ID-SIRTII mengungkapkan jumlah pengguna Internet melonjak hingga 2.600% dalam 10 tahun terakhir, yaitu dari 2 juta orang pada 2000 menjadi 63 juta pada 2012. Meledaknya jumlah pengguna dan trafik Internet di Indonesia bisa dilihat dari data ID-SIRTII yang mengungkapkan bahwa jumlah hit ke
”
TEKNOLOGI INFORMASI
Pertumbuhan industri Internet yang sangat pesat ternyata dibarengi dengan peningkatan serangan dunia maya.
Google dalam 1 tahun dari Indonesia mencapai 2,75 miliar hits. Masyarakat dulu menggunakan Internet hanya untuk komunikasi saja, sekarang sudah merambah ke transaksi digital, sehingga rentan serangan cyber crime. Sepanjang 2012, terdapat 39,9 juta serangan kepada situs-situs dan infrastruktur TI di Indonesia, yang mana serangan per harinya mencapai 110.000 serangan. Sebanyak 82% serangan berbasis SQL, sisanya DNS, Web Base, dan Windows Base. Yang menarik, sebanyak 65% atau 79.000 serangan berasal dari Indonesia sendiri, dan hanya sedikit sekali yang dari luar negeri. Penetrasi Internet yang makin tinggi memang dibarengi serangan yang makin besar efeknya, seperti pernah terjadi di Estonia, yang akhirnya melumpuhkan semua sektor di negara tersebut. Lain lagi dengan data Yayasan DNS Nawala yang menemukan ribuan situs e-commerce palsu dan judi online yang masih aktif dan tidak ditutup operator telekomunikasi maupun Internet Service Provider (ISP). Meski hanya berjumlah 4.000-an dibandingkan 400.000 situs porno yang terdeteksi Nawala, namun dari sisi trafiknya, situs judi online banyak yang menempati 25 besar. Hal itu, menandakan pengakses situs judi online adalah pengguna Internet berkualitas atau menengah ke atas yang memberikan pendapatan cukup besar bagi operator. Bila melihat kenyataan di atas, maka kemajuan Internet nampaknya harus dibarengi pembentukan tentara cyber. Bila tidak, kemajuan tersebut bisa jadi malah menghancurkan Negara.
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
11
PROFIL
T
ak sia-sia Majalah ICT menunggu cukup lama di depan Coffee Shop Liberica di kawasan Pacific Place, karena begitu datang, Rara Wilis, Direktur Marketing Aora TV sekaligus pemilik kafe Liberica menjamu dengan berbagai kopi dan makanan favorit. Dari ngobrol kesana kemari diketahui bahwa industri televisi berbayar memang tengah berkembang, pasar yang belum tergarap pun sangat banyak. Meski kue bisnis nya di daerah digerogoti penyelenggara tv berbayar illegal yang menjual dengan harga murah, Rara meyakinkan pasarnya masih sangat luas. “Bayangkan, survei terakhir akhir tahun lalu menunjukkan televisi yang beredar di masyarakat sudah mencapai 60 juta unit, di 40 juta rumah tangga. Artinya, dari jumlah pelanggan televisi berbayar yang mencapai dua juta orang, tentu potensi pasarnya masih luar biasa besar,” tutur ibu berputra satu tersebut. Apalagi kalau penyelenggara televisi berbayar illegal itu ditindak, pasti perkembangannya makin booming. Bayangkan,
Rara Wilis
Ingin Jadi Ibu Rumah Tangga Arif Pitoyo
12
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
PROFIL hampir setengah pelanggan televise berbayar adalah milik operator illegal tersebut. Rara menceritakan dirinya terjun ke bisnis televisi berbayar secara total setelah puluhan tahun berkecimpung di dunia telekomunikasi, Trikomsel dan First Media. Rara mengaku keliling Indonesia untuk mengetahui potensi pasar TV digital. “Kalau menjalankan sesuatu, saya tidak bisa setengah-setengah, harus total, termasuk membuat coffe shop ini. Bahkan untuk coffe shop ini, saya mengadakan studi banding ke berbagai Negara di dunia, sehingga dari yang sama sekali tak tahu kopi, saya dan suami sudah sangat hafal cita rasa kopi, asalnya darimana, cara pembuatannya gimana, dan sebagainya,” tutur Rara. Penyuka film yang mengaku setiap hari minum minimal segelas kopi itu telah membuka coffe shop di lima tempat, diantaranya di Pacific Place, Gandaria City, dan yang akan dibuka adalah di Cilandak Town Square. Selain total, kunci sukses Rara dalam pekerjaannya adalah banyak bertanya. “Kadang kalau sudah memiliki kedudukan di perusahaan, seseorang gengsi bertanya. Kalau saya, daripada salah jalan atau disebut sok tahu, lebih baik bertanya,” katanya. Cita-cita Rara yang belum kesampaian hingga saat ini adalah menjadi ibu rumah tangga. “Anak saya saat ini berusia 5,5 tahun, butuh perhatian dari ibunya, apalagi kalau nanti SMP, butuh perhatian yang ekstra,” tutupnya.
”
Kalau menjalankan sesuatu, saya tidak bisa setengahsetengah, harus total."
Majalah ICT No. 11• 3 Juni—16 2013
13
GALERI
Fujitsu tunjuk Tixpro jadi distributor— Fujitsu, penyedia bisnis serta solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di dunia, mengumumkan penunjukkan PT. Tixpro Informatika Megah (Tixpro) sebagai distributor resmi jajaran produk utama Fujitsu di Indonesia. Hal ini merupakan wujud penegasan komitmen Fujitsu dalam meningkatkan pangsa pasar dan brand awareness melalui kerjasama strategis dengan para mitra distribusi lokal.
Indosat sosialisasi BlackBerry Q10—PT Indosat Tbk belum membuka informasi seputar peluncuran BlackBerry Q10, termasuk tanggal peluncuran dan pembukaan pre-ordernya. Operator tersebut hanya memberikan informasi seputar fitur dan menu yang akan tertanam dalam BlackBerry terbaru tersebut. Operator yang menjadi mitra BlackBerry di Indonesia sudah sepakat untuk tidak memberitahukan tanggal peluncuran BlackBerry Q10 dan pembukaan pre ordernya.
Asus dan AMD rilis notebook tipis—Asus bersama AMD mengumumkan ketersediaan Asus U38N di pasar Indonesia. Asus U38N hadir sebagai ultrathin layar sentuh berteknologi AMD pertama di Indonesia. Asus U38N yang tipis dan ringan dibalut dengan desain aluminium brushed body dapat menjadi pilihan bagi pengguna yang mobile dan memiliki aktivitas yang sangat padat. Kominfo razia perangkat—Kementerian Kominfo menggelar operasi penertiban alat dan perangkat telekomunikasi berskala nasional dengan mengambil lokasi di Bali, khususnya di Denpasar, Badung, dan sekitarnya secara mendadak pada 22 Mei lalu. Target operasi penertiban ini adalah terhadap sejumlah sentra perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi.
14
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
GALERI UI buka kelas cyber security— Universitas Indonesia menjalin kerja sama dengan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) untuk menggelar Program Magister Teknik jurusan Keamanan Jaringan Informasi. Asvial, Ketua Departemen Teknik Elektro FT UI, mengatakan saat ini, kebutuhan ahli jaringan komputer baru dapat didukung 50% sumber daya manusia di level dunia dari total kebutuhan yang ada. Indosat cetak rekor MURI konser digital— Pertama di Indonesia, Indosat menggelar konser digital dengan mengajak seluruh pelanggannya untuk berkompetisi dalam permainan membuat panggung secara virtual untuk konser JKT48 yang bertajuk “Demi Konser JKT48”. Konser Digital Pertama di Indonesia yang mengusung JKT48 sebagai Brand Ambasador Indosat IM3 ini mendapat penghargaan dari MURI.
Visionet-MPayMe kerj asama mobile patment—PT Visionet Internasional (VisioNet) – anak perusahaan PT Multipolar Technology dan bagian dari Grup Lippo – berkolaborasi dengan MPayMe, Ltd, spesialis bisnis berbasis mobile yang berpusat di Hong Kong, meluncurkan solusi pembayaran berbasis mobile (mobile payment channel) bagi gerai-gerai dan konsumen di Indonesia.
Telkom bangun Edu-Cloud— PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan membangun Edu-Cloud (education cloud) yang bersifat public cloud bernama Indonesia Cloud of Knowledge menyusul kesuksesan program IndiSchool. Setelah program IndiSchool sudah berjalan dan menembus angka lebih dari 10.000 sekolah di seluruh Indonesia yang terkoneksi dengan internet Wi-Fi, untuk selanjutnya seluruh konten education akan ditempatkan di Edu-cloud.
Majalah ICT No. 11• 3 —16 Juni 2013
15
BEDAH GADGET
Menengok Printer Wi-Fi dari Canon
A
Arif Pitoyo
16
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
ktivitas bisnis yang semakin kompleks dengan tenggat waktu yang kian padat menuntut perangkat kerja yang bukan saja multifungsi melainkan juga berkapasitas maksimal. Canon, sebagai penyedia produk pencitraan digital di dunia mengerti hal itu dan selalu menghadirkan produk-produk tersebut, seperti perangkat multifungsi inkjet printer PIXMA MX727 dan PIXMA MX927. Kedua jenis printer berteknologi Wi-Fi ini bukan hanya dapat mencetak, melainkan juga bisa dimanfaatkan untuk memindai dan menyalin dokumen, serta mengirimkan Faksimili. PIXMA MX927 dan PIXMA MX727 dilengkapi dengan wadah ganda di bagian depan (double front paper cassettes) sehingga pengguna dapat memasukkan dua jenis kertas berbeda ukuran secara bersamaan. Double front paper cassettes membuat pengguna tidak perlu repot bolak-balik mengganti kertas secara manual saat ingin mencetak. Apalagi kapasitas muatnya besar, yakni hingga 250 lembar untuk kertas biasa. Bahkan bukan hanya Wi-Fi, kedua printer ini bisa langsung beroperasi di sistem jaringan.
BEDAH GADGET
”
Teknologi WiFi memberikan akses langsung ke pilihan mencetak yang kaya dari PIXMA Cloud Link dan layanan Creative Park Premium tanpa perlu lewat Personal Computer (PC).
PIXMA MX927 dan PIXMA MX727 juga dilengkapi fitur Auto Duplex Print yang membuat pengguna tidak perlu repot mengganti kertas dan membaliknya untuk keperluan mencetak/menyalin/memindai bolakbalik. Khusus PIXMA MX927, pengguna dapat langsung mencetak ke beragam jenis piringan digital, seperti CD, Blue-Ray CD, maupun DVD melalui fitur Direct Disc Print. Teknologi Wi-Fi memberikan akses langsung ke pilihan mencetak yang kaya dari PIXMA Cloud Link dan layanan Creative Park Premium tanpa perlu lewat Personal Computer (PC). Sekali terkoneksi dengan layanan eksklusif Canon ini, pengguna dapat menjelajah melalui serangkaian template dan peralatan melalui layar LCD printer dan mencetaknya dengan cepat. Lewat Google Cloud Print, pengguna bahkan dapat menggunakan printernya walaupun sedang tidak berada di kantor. Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan smartphone untuk mengontrol printernya dan mendapati dokumen sudah tercetak sekembalinya ke kantor. Keuntungan lainnya dari konektivitas WiFi adalah kemampuan mencetak dokumen dan foto langsung dari smartphone atau tablet tanpa perlu tersambung ke PC. Fitur tersebut kian lengkap dengan software My Image Garden terbaru dari Canon. Software ini meringkas banyak proses kerja yang berbeda seperti memindai dan mencetak di bawah satu tampilan antarmuka yang user-friendly. Pengguna yang menyimpan banyak foto di Facebook juga dapat menggunakan software Print Your Days. Program ini memakai animasi on-screen untuk membantu pengguna dengan mudah mengatur kumpulan foto dengan banyak pilihan template layout dan pola background yang menarik.
Majalah ICT No. 11• 3 —16 Juni 2013
17
REGULASI
Tinggal Majelis Hakim Harapan Indonesia
I Nonot Harsono
Komite Regulasi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia
nti persoalan kasus IM2-Indosat adalah PT IM2 yang menyediakan jasa akses internet melalui media gelombang radio (jaringan seluler) milik PT Indosat dipahami sebagai menggunakan frekuensi. Beberapa orang awam mungkin akan sependapat karena mereka menggunakan logika pribadi masing-masing, bukan logika Undang-Undang Telekomunikasi. Konteks pemikirannya sama seperti ketika seseorang menggunakan handphone, lalu dikatakan “orang itu menggunakan frekuensi, sama seperti orang yang menggunakan HT-Orari”. Dalam konteks Jaringan Seluler atau pun jaringan radio lainnya, pemahaman di atas adalah keliru. Paham keliru ini akan menjadi amat berbahaya apabila ada di benak aparat penegak hukum. Kenapa berbahaya?
Wajib Membayar
Karena di dalam UU Telekomunikasi, pihak (badan usaha) yang “menggunakan” frekuensi wajib membayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yg nilainya Triliunan rupiah. Sehingga apabila pemahaman awam ini diterapkan ke dalam dunia usaha telekomunikasi, maka badan usaha dan/atau orang yang tidak bersalah akan tiba-tiba dianggap wajib membayar BHP-frekuensi yang triliunan dan tidak mungkin mampu dibayar. Semua ahli telekomunikasi telah menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh IM2 adalah 18
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
REGULASI
”
Semua ahli telekomunikasi menyatakan apa yang dilakukan oleh IM2 adalah memanfaatkan jaringan seluler Indosat.
memanfaatkan jaringan seluler milik Indosat. Dalam UU Telekomunikasi, badan usaha yang memanfaatkan jaringan telekomunikasi disebut sebagai Penyelenggara-Jasa Telekomunikasi. Tentu saja semua Penyelenggara Jasa Telekomunikasi harus bekerjasama dengan pemilik jaringan yang di dalam UU Telekomunikasi disebut sebagai Penyelenggara Jaringan. Kalau tidak melalui jaringan telekomunikasi, bagaimana bisa menyediakan Jasa telekomunikasi untuk masyarakat. Bila tidak melalui jaringan telekomunikasi, bagaimana menghubungkan jutaan pelanggan jasa telekomunikasi ke beragam layanan yang diinginkan? Regulator dan Menteri Kominfo telah menjelaskan bahwa PT IM2 tidak menggunakan pita frekuensi yang dialokasikan untuk PT Indosat Tbk. Kasus IM2-Indosat ini merupakan pertaruhan besar bagi para pelaku usaha telekomunikasi dan seluruh masyarakat Indonesia. Nasib industri telekomunikasi dan wibawa Pemerintahan bergantung pada kearifan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor yang mulia. UU Telekomunikasi yang “dikalahkan” dengan UU Tipikor, Regulator Telekomunikasi yang diabaikan eksistensinya dalam tatakelola negara, substansi perkara yang amat teknis dan jauh dari tipikor, bagaimana memvonis TSK orang tanpa mengadili keterlibatannya dalam perkara yang didakwakan. Semoga majelis hakim diberi kekuatan dan kelapangan pikiran dalam memandang dan menilai kasus ini, demi kejayaan NKRI.
Majalah ICT No. 11• 3—16 Juni 2013
19
CYBERLIFE
Telkomsel Pelopori Layanan Chatting Lokal
Konten Asing Merajalela Arif Pitoyo
I
ndustri konten Indonesia masih dikuasai konten asing. Hal ini bisa dilihat dari urutan sepuluh besar konten yang paling sering diakses, 8 konten merupakan konten asing, termasuk Facebook dan Twitter. Gerakan menggelorakan konten lokal pun didengungkan Klik Indonesia. Klik bersama komunitas telematika menggalang dukungan munculnya konten asli buatan anak negeri dalam perhimpunan konten lokal Indonesia dalam klikIndonesia.org. Gerakan mengumpulkan semua konten lokal tersebut mempertemukan pengembang konten dengan investor agar semakin berkembang. Salah satu kendala besar bagi pengembang konten, terlebih pengembang pemula, adalah dukungan dana. Banyak pengembang konten yang
20
Majalah ICT
No. 11• 3 Juni—16 2013
CYBERLIFE Beberapa fitur utama yang ada di dalam CWEETA di antaranya adalah: • Chat one to one. Masuk ke menu panggilan pada HP, ketik *603*no. HP_teman#, lalu tekan OK/CALL. Setelah itu isi pesan. Maksimal pesan yang dapat dikirim adalah sebanyak 100 karakter. • Chat Group. Terlebih dahulu buat group. Setelah berhasil, undang temanteman untuk bergabung di group yang sudah dibuat. Lalu lakukan chat di group yang juga bisa direspon oleh member dari group tersebut. • Update Status. Pada menu *603#, pilih menu “Update Status”, isikan pesan sebagai status terbaru yang akan muncul di profil CWEETA. Lalu tekan BALAS/KIRIM. Status CWEETA akan segera terupdate dan teman-teman CWEETA yang mengikuti akan mendapatkan notifikasi status terbaru tersebut.
hanya bertahan dalam hitungan bulan. Tantangan selanjutnya setelah mulai munculnya konten lokal yaitu kemampuan konten lokal bersaing dengan konten asing. Untuk saat ini, kuantitas konten lokal yang muncul akan memperbesar peluang munculnya konten lokal yang berkualitas. Salah satu konten local yang berkualitas adalah layanan sosial media Cweeta dari Telkomsel. Layanan CWEETA ini memungkinkan penggunanya saling berkirim pesan instan (chatting) atau bersosialisasi di dunia maya dengan pengguna CWEETA lainnya (CWEETers). Layanan CWEETA menggunakan teknologi USSD, sehingga pengguna CWEETA tidak memerlukan koneksi internet untuk pemakaiannya. Yang jelas selama pelanggan terhubung dengan jaringan GSM Telkomsel, layanan CWEETA bisa hadir dimanapun dan kapanpun melalui kartuHalo, simPATI maupun Kartu As. Saat ini hampir semua ponsel GSM sudah mendukung teknologi USSD. Jadi dapat dikatakan hampir semua ponsel GSM dapat menggunakan CWEETA, seperti smartphone seperti Android, iPhone, Blackberry dan Windows Phone. Namun ada beberapa tipe ponsel yang belum mendukung keyboard alfanumerik pada teknologi USSD yang diusung CWEETA, seperti Samsung S3, B7320, Galaxy Note, Galaxy Grand I9082 dan CROSS L3C. Saat ini sedang diupayakan agar tipe ponsel tersebut tetap dapat menikmati layanan CWEETA.
Majalah ICT
No. 11• 3—16 Juni 2013
21
Majalah ICT All about ICT in Indonesia
Diterbitkan oleh:
Telah Hadir
Indonesia ICT Institute
ALAMAT REDAKSI & KOMERSIAL: VILLA CEMARA NO. 22 JL. SAWANGAN RAYA-DEPOK TELP: 021-7750301, FAX: 0217756782, HP: 081511510000 EMAIL: REDAKSI@ MAJALAHICT.COM WWW.MAJALAHICT.COM