T I MAJALAH C All about ICT in Indonesia
(GLVL1R7KQ,,-DQXDUL
Selamat Tinggal CDMA Mengenal Aturan Baru TV Digital
Muhamad Ridwan
6HSHUWL/HEDK7DN-DWXK +LQJJDSGL'DKDQ.HFLO E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI
Arif Pitoyo Pemimpin Redaksi
FOTO COVER: Muhamad Ridwan FOTO: Koleksi Pribadi DESAIN COVER: F. Tian
Alhamdulillah, Majalah ICT, di bawah bendera Indonesia ICT Institute makin dikenal di kalangan komunitas telematika. Hal ini tak berarti tanpa peranan pembaca sekalian. Konten dari Majalah ICT maupun www.majalahict.com telah menjadi referensi sejumlah media teknologi cetak maupun online. Kami selalu berusaha menyajikan berita yang eksklusif disertai dengan analisis yang diharapkan bisa membantu pembaca mendapatkan informasi akurat mengenai perkembangan ICT di Tanah Air. Akhirnya, kami berharap agar sajian kami bisa memberikan sedikit tambahan wawasan bagi pembaca.
TARIF IKLAN Cover
184 x 50 mm = Rp2 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1 juta/edisi Halaman Belakang Full page = Rp750,000 /edisi Half page = Rp500.000/edisi 184 x 50 mm = Rp250.000/edisi 50 x 50 mm = Rp100.000/edisi
'DIWDU,VL Asus Rilis Notebook X452EA ..........3 Selamat Tinggal CDMA ...................4 Penataan Frekuensi Makin Rumit ...6 Dampak Kasus IM2, Semua ISP Illegal ............................8 Kasus MPLIK Berjalan Lambat .....10 Muhamad Ridwan, Seperti lebah, Tak Jatuh Hinggap di Dahan Kecil ...............................12 Telkomsel Raih 13,5 Juta Pelanggan .....................................14 KakaoTalk Plus Friend ..................15 Microsoft Setop Windows XP, BlackBerry Hentikan BBOS7, Vendor Eksekusi Mati OS nya .......16 Mengenal Aturan Baru TV Digital ..18 Nasib Path Pascamasuknya Bakrie ............................................20 REDAKSI
Halaman Dalam Full page = Rp750.000/edisi Half page =Rp500.000/edisi 184 x 50 mm = Rp250.000/edisi 50 x 50 mm = Rp100.000/edisi 2
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
Pemimpin Redaksi Arif Pitoyo Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: 081511510000 (arif), Fax. 021- 7756782
ETALASE
9kmkJadakFgl]ZggcP,-*=9 ASUS membuka tahun 2014 dengan menghadirkan notebook mainstream yang ditujukan untuk para profesional muda yang membutuhkan notebook terjangkau untuk penggunaan sehari-hari. Notebook tersebut, X452EA, diperkuat oleh prosesor mobile AMD generasi terbaru yakni ¶·¾Ã¾Î¶Ã¼ÂºÃ¶Ì¶ÇÀ¶ÃIJÉÊÇIJÉÊÇɺÀÃÄÁļ¾ mutakhir. “Notebook ini cocok untuk pengguna yang
menganggap penting kualitas dan nilai dari uang yang mereka keluarkan,” kata Juliana Cen, Manager of Product Management and Marketing ASUS Indonesia, dalam siaran pers, Senin (6/1). Menurut dia, pengguna yang juga sedang mencari notebook untuk kebutuhan seharihari tetapi mampu berfungsi sebagai platform hiburan multimedia juga bisa memilih notebook ini.
NaZ]R$Hgfk]d,?D]fgng Lenovo baru saja meluncurkan smartphone 4G LTE pertama ke pasaran dengan nama Lenovo Vibe Z. Seperti dilansir Softpedia (2/1), smartphone Lenovo Vibe Z ini nantinya bisa menyajikan kecepatan upload data hingga 50 Mbit/s dan download hingga 150Mbit/s di jaringan 4G. ªÃÉÊÀÈźȾIJÀ¶È¾ÃζȺù¾Ç¾¡ºÃÄËÄ·¶À¶Á beredar di pasaran dengan mengusung layar IPS 5,5 inci (1920 x 1080 piksel), prosesor quad-core 2,2GHz Snapdragon 800, RAM 2GB, dan internal memori 16GB. Vibe Z juga akan diperkuat kamera belakang 13MP dengan lensa f1.8 aperture, kamera depan 5MP, dan berjalan dengan menggunakan Android 4.3 Jelly Bean.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
33
HOT NEWS
Selamat Tinggal CDMA T Majalah ICT
4
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
eknologi code division multiple access (CDMA) masuk ke Indonesia pada Desember 2002. Saat itu, CDMA banyak dilirik operator besar, termasuk Telkom untuk layanan IJͺ¹Ì¾ÇºÁºÈÈ access (FWA). CDMA yang berasal dari AS dianggap lebih stabil daripada teknologi seluler yang berasal dari Eropa. Menjelang habisnya 2013, layanan FWA meredup. Apalagi, teknologi CDMA yang sekarang dipakai sudah mentok dan tidak bisa bersaing dengan perkembangan teknologi lainnya. Alhasil, banyak pengguna mulai meninggalkan layanan dengan teknologi ini, terutama karena minimnya variasi dan ketersediaan handset. Apalagi, kabarnya, vendor perangkat telekomunikasi sudah setahun terakhir tidak memproduksi CDMA lagi, artinya, operator bakal kesulitan mengembangkan jaringannya atau melakukan ekspansi ke daerah lain, belum lagi masalah ketersediaan handset yang juga sudah tidak dijual bebas selain lewat bundling. Tanda-tanda kematian CDMA sudah terlihat sejak 2 tahun terakhir, saat operator CDMA mulai jungkir balik mempertahankan kinerja keuangannya meski pada akhirnya tetap menanggung kerugian dan utang yang besar. Operator sebesar Telkom pun sudah berpikir ulang untuk melanjutkan bisnis CDMA. Melalui Flexi,
HOT NEWS
”
Tanda-tanda kematian CDMA sudah terlihat sejak 2 tahun terakhir, saat operator CDMA mulai jungkir balik mempertahankan kinerja keuangannya.
©ºÁÀĺ¶üºÃκ¹¾¶À¶ÃÁ¶Î¶Ã¶ÃIJͺ¹Ì¾ÇºÁºÈÈ access (FWA) berbasis CDMA. Seiring dengan bisnis ini sudah tidak tumbuh, dan cenderung membawa kerugian bagi perusahaan, Telkom berniat untuk mematikan lini bisnis yang sebelumnya menjadi tumpuan harapan Telkom, selain Telkomsel yang menggelar layanan telepon seluler. BUMN telekomunikasi itu mengaku CDMA sudah tidak membawa keuntungan bagi perseroan dan sejak awal 2013 sudah tidak melakukan investasi untuk pengembangan Flexi mengingat pertumbuhannya yang negative 15 persen. Tak hanya Telkom, Smart Telecom dan Smartfren juga tengah berancang-ancang untuk migrasi ke Long Term Evolution (LTE) di pita frekuensi 2,3 GHz. Wajar saja, karena di pita 1.900 MHz sudah tidak prospektif lagi dan tidak mungkin menggelar LTE TD bersebelahan dengan LTE FD milik operator seluler 3G. Operator CDMA lainnya, seperti Bakrie Telecom, kondisinya lebih parah. Alihalih membangun infrastruktur baru dan menambah jumlah pelanggan, operator tersebut justru mengurangi operasional sejumlah BTS-nya akibat diputus penyedia menara atau sebab lainnya. Pelanggannya pun terus mengalami penurunan. Dalam tataran global, CDMA memang kalah pamor dengan GSM. Mungkin, hanya Jepang dan Korea sajalah yang masih setia dengan CDMA, mengingat mereka sendiri lah yang mengembangkan teknologi tersebut. Hanya, masalah interoperability dengan GSM atau 3G sampai LTE, mungkin masih terkendala. Bila sudah demikian, maka regulator seharusnya memperhatikan fenomena matinya CDMA, terutama untuk keperluan penataan frekuensi ke depan, termasuk mengawasi tanggung jawab operator CDMA pada pelanggannya bila sesuai prediksi tahun ini, teknologi tersebut di shut down.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
35
HOT NEWS
3HQDWDDQ)UHNXHQVL 0DNLQ5XPLW Majalah ICT
F
rekuensi merupakan sumber daya yang terbatas. Dalam pengaturannya, setiap negara mesti mengikuti petunjuk dari international telecommunication union (ITU) agar tercipta interoperabilitas anara satu negara dengan negara lainnya. Tidak terbayangkan bagaimana seandainya di Indonesia misalnya, menggunakan frekuensi 700 MHz untuk seluler, padahal di negara lain kebanyakan bekerja di 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. Bila itu terjadi, maka orang Indonesia tidak akan bisa menelpon ke luar negeri. Handset nya pun mesti memproduksi sendiri karena tentunya tidak ada vendor yang mau memproduksi handset hanya khusus untuk Indonesia, karena skala ekonominya akan sangat kecil, kecuali handset tersebut dijual dengan harga mahal. Seperti tak ada habisnya, regulator dan
6
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
HOT NEWS
”
Penataan frekuensi diprediksi masih akan berlangsung tahun depan dan berpotensi mengganggu kualitas layanan ke pelanggan.
pemerintah seperti bongkar pasang penataan frekuensi setiap tahun. Hal ini terjadi karena pemerintah dan BRTI sama sekali tak memiliki roadmap atau pun cetak biru yang jelas terkait perkembangan teknologi dan industri telekomunikasi. Untuk pita 2,1 GHz saja pemerintah sudah menatanya sampai empat kali dalam 2 tahun terakhir, dan pasti akan ditata kembali setelah lelang frekuensi bekas XL dan Axis. Sebenarnya sangat disayangkan pemerintah terlalu membuang energi hanya untuk menata frekuensi, sedangkan pengawasan terhadap kualitas layanan ke pelanggan menjadi terabaikan. Bongkar pasang frekuensi ini makin diperparah dengan manajemen frekuensi masa lalu yang amburadul dan hanya memberikan frekuensi secara gratis tanpa lelang dan tanpa perhitungan yang matang. Penataan frekuensi diprediksi masih akan berlangsung tahun depan dan berpotensi mengganggu kualitas layanan ke pelanggan. Di pita 2,3 GHz, pemerintah juga sangat berlarutlarut dalam melelang frekuensi sisanya, padahal sejak awal sudah direncanakan untuk WiMax Mobile. Kini, sisa frekuensi itu bakal dipakai untuk TD-LTE. Di pita 800 MHz, empat operator CDMA berdesak-desakan yang membuat persaingannya dengan GSM menjadi tidak sehat. Adapun, di pita 900 MHz, dengan hanya menetralkan frekuensi milik Indosat, maka pemerintah membuktikan tak punya roadmap jelas, apalagi untuk pita 1.800 MHz yang juga masih harus ditata karena banyak yang tidak contigeous. Pemerintah juga punya pekerjaan rumah sangat rumit di pita 2,5 GHz yang menurut International Telecommunication Union (ITU) untuk akses mobile broadband tapi malah dikuasai operator televise broadcasting selebar 150 MHz. Hal senada juga berlaku di pita 3,3 GHz dan 3,5 GHz yang sempat jadi perseteruan antara operator satelit dengan BWA. Oleh karena itulah, akan lebih baik kalau pemerintah segera menyusun roadmap teknologi ke depan, agar penataan frekuensi hanya dilakukan sekali jadi, dan tidak buang-buang energi.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
37
TELEKOMUNIKASI
Dampak Kasus IM2
Semua ISP Illegal Majalah ICT
Bila IM2 dinyatakan bersalah, maka ada lebih dari 200 penyedia jasa internet bersalah dan membayar BHP) frekuensi sebesar Rp1,3 triliun. Padahal, ratusan ISP beroperasi dengan skala UMKM. 8
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
P
ertama kali muncul pada 2012, sudah banyak kejanggalan yang melingkupi kasus IM2. Sikap tegas dan konsisten Indosat yang menjalani proses hukum secara lurus dan sesuai ketentuan yang ada malah mepersulit geraknya di pengadilan. Kekurangtahuan jaksa pada proses teknis di industri telekomunikasi membuat kasus tersebut terasa makin sulit bagi Indosat, dan makin jauh dari keadilan yang didambakan. Suara dari dunia internasional, yang relatif lebih tahu mengenai proses kerja sama di industri telekomunikasi pun hanya dianggap angin lalu bagi penegak hukum. Setelah disalahkan di tingkat Pengadilan Negeri Tipikor, mantan Dirut IM2 Indar Atmanto pun maju ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan harapan proses hukumnya akan lebih adil dan fair. Kenyataannya, Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta malah memperberat hukuman Indar Atmanto dari sebelumnya hanya 4 tahun menjadi 8 tahun. Selain memperberat hukuman, dalam putusan majelis hakim PT yang diketuai Syamsul Bachri Bapa Tua juga
TELEKOMUNIKASI
menetapkan denda Rp200 juta subsider 3 bulan penjara bagi Indar. Denda itu sesuai vonis Pengadilan Tipikor. Pertimbangan penambahan hukuman, karena kerugian dalam kasus ini dianggap ȶü¶ÉȾ¼Ã¾IJÀ¶ÃζÀþ¹¾¶É¶È Rp1 triliun. Keputusan Pengadilan Tinggi itu tentunya menyakitkan komunitas telematika di Indonesia dan seluruh dunia karena keputusan tersebut sama saja membuat penyelenggara jasa internet lainnya illegal. Karena, tak ada penyelenggara jasa internet yang memiliki infrastruktur BTS sendiri, dan mereka hanya memiliki server untuk basis data pelanggan. Model bisnis ISP adalah pelayanan, bukan penyediaan infrastruktur. ISP merupakan reseller jaringan milik operator yang memberikan layanan kepada pengguna akhir dan warnet. Izin ISP sendiri berbeda dengan izin operator penyelenggara telekomunikasi, sehingga model bisnis ISP memang legal menurut UU Telekomunikasi No. 36/1999. Bila IM2 dinyatakan bersalah, maka ada lebih dari 200 penyedia jasa internet (Internet Service Provider/ISP) yang menerapkan model bisnis yang sama juga harus dinyatakan bersalah dan membayar bea hak penggunaan (BHP) frekuensi sejumlah yang dituduhkan kepada IM2 sebesar Rp1,3 triliun. Padahal, ratusan ISP beroperasi dengan skala usaha kecil dan menengah (UMKM), yang secara alami mustahil membayar Rp1,3 triliun. Dampaknya, mereka bisa bangkrut dan tidak bisa menyediakan jasa internet, yang berdampak pada terhentinya layanan internet (Kiamat Internet). Sehingga akan mengganggu ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, Indonesia juga bisa terisolasi dari dunia internasional, karena tanpa internet, maka Indonesia seperti katak dalam tempurung, yang rakyatnya tidak bisa berkembang. Pemerintah pun terkena imbasnya, karena tanpa internet, roda pemerintahan tak akan bisa berjalan sama sekali.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
39
TEKNOLOGI INFORMASI
Kasus MPLIK Berjalan Lambat P Majalah ICT
10
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
roses hukum yang menyangkut dugaan korupsi proyek pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) tahun 2010-2012 di Kementerian Telekomunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dinilai lambat, dan bahkan kalau boleh dibilang, berjalan di tempat. Dalam kasus tersebut, Kejagung hanya menetapkan dua orang tersangka yakni Kepala pejabat di Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), Santoso dan tersangka lainnya yakni Dirut PT Multidana Rencana Prima Dodi N Achmad. Proyek MPLIK yang diadakan berdasarkan peraturan Menkominfo Nomor 48/PER/M. KOMINFO/11/2009 tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain PT Multidana Rencana Prima, terdapat beberapa vendor atau pelaksana proyek MPLIK yakni, PT Telkom, PT AJN Solusindo, WIN, Lintas Arta dan Radnet. Selain itu, Kejagung juga menduga pelaksanaan proyek MPLIK oleh PT Multidana Rencana Prima di Provinsi Sumsel senilai Rp81 miliar dan di Provinsi Banten, serta Jawa Barat senilai Rp64 miliar tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
TEKNOLOGI INFORMASI
”
Kejaksaan Agung menegaskan akan tetap menuntaskan kasus korupsi pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang merugikan negara Rp1,4 trilun ¶¾À¹¶Á¶ÂÈźȾIJÀ¶È¾ÉºÀþÈȺÇɶÄźǶȾÄöÁ penyelenggaraan. Sedangkan, untuk perkara MPLIK sendiri, pihak Kejagung terlihat masih ragu untuk memanggil Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring yang secara de jure seharusnya mengetahui kasus yang melibatkan petinggi Kominfo tersebut. Kejaksaan Agung menegaskan akan tetap menuntaskan kasus korupsi pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang merugikan negara Rp1,4 trilun itu serta melibatkan beberapa vendor termasuk PT Telkom Indonesia sebagai salah satu pemenang tender. Demikian disampaikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung R. Widyo Pramono menanggapi tudingan pihaknya masuk angin dalam menangani kasus ini. “Yang jelas penangannya tetap serius, nanti kalau tiba saatnya kita sampaikan. Kejagung komitmen terus untuk menyelesaikan kasus MPLIK. Tidak ada yang tidak komitmen, konsisten,” kata Pramono. Menurutnya, Kejagung akan bekerja sesuai data dan fakta yang dikembangkan dalam proses penyidikan suatu perkara yang sedang ditangani. Jawaban Pramono tersebut adalah untuk menjawab keraguan masyarakat yang disampaikan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang menilai Kejagung telah masuk agin dalam menangani kasus MPLIK. Penanganan kasus itu terlihat janggal, di mana PT Telkom Indonesia Tbk yang notabene pemenang tender terbesar tidak pernah disentuh atau dijadikan tersangka. MAKI meminta Kejagung serius dalam mencari bukti kuat untuk menyeret semua yang terlibat korupsi MPLIK, termasuk dari pihak PT Telkom Indonesia Tbk.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 11
PROFIL
Muhamad Ridwan
Seperti lebah, Tak Jatuh Hinggap di Dahan Kecil
S Arif Pitoyo
12
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
angat banyak yang bisa dibicarakan dengan pria lulusan Waterloo, Kanada ini, karena selain pengetahuan tentang telekomunikasinya segudang, Muhammad Ridwan juga tidak pelit untuk berbagi ilmu. Bila ditanya soal industri telekomunikasi, dia langsung fasih menjawabnya. Menurut pria yang sudah dua periode menjadi anggota komite regulasi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu, kondisi industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada permasalahan yang cukup berat. Di antara para penyelenggara telekomunikasi terjadi persaingan yang kurang sehat, dimana promosi tarif hingga perang harga yang berlangsung sepanjang tahun. Di satu sisi ini, pengguna merasa enak dengan tarif murah ini. Tetapi sesungguhnya dalam jangka panjang, ini akan menjadi bumerang, baik bagi penyelenggara telekomunikasi maupun bagi pengguna.
PROFIL
”
Lebah atau disebut Ridwan tawon saat bergantung pada ranting yang kecilpun tidak patah, dimanapun berada tidak mengganggu alam sekitarnya.
Penyelenggara akan kesulitan untuk mengembangkan layanan, yang pada akhirnya pengguna tidak akan merasakan kualitas telekomunikasi yang baik. “Walaupun begitu, industri telekomunikasi di Indonesia masih menjanjikan. Ini bisa dilihat dari perputaran uang dari industri ini yang mencapai ratusan triliun rupiah, dan pendapatan negara bukan pajak yang mencapai belasan triliun,” ujar Ridwan. Rumitnya dalam mengatur telekomunikasi adalah bagaimana menjaga keseimbangan karena di satu sisi pendapatan negara dari telekomunikasi tidak boleh berkurang, tapi di sisi lain, beban para penyelenggara telekomunikasi sudah cukup berat, kewajiban atas BHP frekuensi, BHP telekomunikasi, dan BHP USO, sudah sangat besar, sudah mencapai hampir 20 persen dari pendapatan per tahun. “Namun bekerja sebagai regulator sangat mengasyikkan, karena dengan latar belakang pendidikan teknik, saya banyak belajar ilmu-ilmu baru yang diluar teknik yang tentunya akan sangat banyak manfaatnya, terutama ilmu berinteraksi dengan masyarakat,” tuturnya. Dukanya, selama menjadi anggota BRTI, tambahnya, selain sering jauh dari keluarga yang masih tinggal di Bandung, adalah pada saat kita mengeluarkan regulasi yang dengan regulasi ini sering dicaci maki, terutama oleh pihak yang merasa dirugikan. Ridwan yang di saat senggangnya selalu diisi dengan menikmati alam, kuliner dan foto-foto itu memegang falsafah hidup seperti lebah. Lebah atau disebut Ridwan tawon saat bergantung pada ranting yang kecilpun tidak patah, dimanapun berada tidak mengganggu alam sekitarnya. “Dia makan dari yang baik-baik, dan mengeluarkan dari tubuhnya juga yang baik-baik, dan bisa menjadi obat. Demikian juga kita harus pandai memilih ucapan dan perbuatan yang baikbaik yang akan bermanfaat untuk sesama manusia, karena semakin banyak manfaatnya seseorang bagi sesama, semakin baiklah dia,” tutur pria yang memiliki dua putra yang sudah kuliah di Fakultas Teknik ITB dan satu putri itu yang kuliah di Kedokteran Unpad itu.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 13
GALERI
Telkomsel Raih 13,5 Juta Pelanggan—Telkomsel menutup tahun 2013 dengan total raihan 131,5 juta pelanggan secara nasional, naik dari jumlah 125 juta pelanggan pada akhir tahun 2012. Terus bertambahnya jumlah pelanggan di tengah-tengah ketatnya industri telekomunikasi menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap layanan yang ditawarkan oleh Telkomsel. TP-Link Goes to Campuss— TP-LINK, penyedia jaringan global, mengumumkan bahwa TP-Link telah bekerja sama dengan AB Promosindo untuk menyelenggarakan seminar di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Seminar-seminar ini adalah kontribusi dari TPLINK untuk memperkenalkan dan berbagi pengetahuan terutama mengenai jaringan untuk mahasiswa. AXIS-XL Bersahabat—Sr Manager Marketing Acquisition AXIS – Erik Darmawan, Sr Manager Segment Planning XL – Mariana Willianti, GM Customer Service AXIS – Julandi, dan Manager ÊÈÉĺǨºÇ˾¸º¡ĤÄöÁIJ¹¶Á¶Â acara peluncuran promo “Bersahabat” kerja sama AXIS – XL di Jakarta. 14
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
GALERI
Telkomsel Rilis Lounge Bandara Soetta—Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga (saat bertemu langsung dengan pelanggan yang berada dalam Telkomsel Lounge dan memberikan cindera mata sebagai ucapan terima kasih karena telah menjadi pelanggan setia Telkomsel di terminal 2F, Bandara Soekarno – Hatta, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baidu—Mesin pencari terkemuka China dan pemenang penghargaan pengembang PC, produk web dan mobile, hari ini mengumumkan keberhasilan produk PC Optimization and Security yang telah mengumpulkan gabungan 3 juta pengguna di Indonesia sejak awal peluncuran pada bulan Februari 2013. Tampak dalam gambar Bob Bao, Managing Director Baidu Indonesia, Iwan Setiawan, Marketing Manager Baidu Indonesia, Team Baidu.
KakaoTalk Plus Friend—Sejak diluncurkan pada 3 Desember 2013, promosi “Beli 1 Gratis 1” Chatime dari KakaoTalk Plus Friend telah menghasilkan fenomena yang luar biasa di antara para Chatimers Indonesia. Dalam 2 minggu pertama, terjadi lonjakan penukaran kupon secara Ⱦ¼Ã¾IJÀ¶ÃζüɺÁ¶½ÂºÂ·Ê¶É¶ÃÉǺ¶Ã sangat panjang di beberapa outlet Chatime setiap Selasa dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 15
BEDAH GADGET
0LFURVRIW6HWRS:LQGRZV;3%ODFN%HUU\+HQWLNDQ%%26
Vendor Eksekusi Mati OS nya Majalah ICT
16
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
M
icrosoft Indonesia terus mengkampanyekan agar pengguna Windows XP untuk segera berpindah ke OS yang lebih baru, seperti Windows 7 atau 8. Pasalnya, Windows XP sudah ditetapkan untuk ‘dieksekusi mati’ oleh Microsoft per tanggal 8 April mendatang. Itu artinya, hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sementara kini Windows XP masih menjadi OS paling laris kedua di bawah Windows 7 di seluruh dunia. Bertepatan dengan ajang CES 2014 yang saat ini berlangsung di Las Vegas, Microsoft kembali angkat bicara mengenai Windows XP. Sementara di Indonesia sendiri, masih banyak komputer yang masih bertahan dengan Windows XP. Sebagian besar berada di kantor, sekolah, warnet, dan lain sebagainya. Mereka enggan beralih ke Windows 7 atau Windows 8 dengan alasan lebih ribet, dan tidak nyaman. Mereka telah terbiasa dengan menggunakan XP. Padahal jika dipikir kembali, berhentinya dukungan untuk Windows XP akan mengakibatkan resiko yang lebih besar apabila masih tetap digunakan. Selain rentan terserang virus, perlahan-lahan nantinya akan banyak software yang tidak bisa dioperasikan dengan XP. Sementara itu, sejumlah pelanggan BlackBerry
BEDAH GADGET
”
Sejumlah pelanggan BlackBerry mengaku bingung bila BlackBerry menghentikan dukungan pada BBOS 7 mulai 2015
mengaku bingung bila BlackBerry menghentikan dukungan pada BBOS 7 mulai 2015. Seperti diketahui, sebagian besar penggunanya di Indonesia menggunakan BlackBerry jenis BBOS 7. Langkah vendor asal Kanada ini terbilang mengejutkan, karena selama ini, berdasarkan pemantauan merdeka.com, BlackBerry 10 kurang laku di pasaran karena sistem penarifannya berdasarkan model GPRS atau per kb. Dengan sistem penarifan seperti itu, tagihan pelanggan bisa melonjak drastis. Pasalnya, dalam laporan kuartal terbaru beberapa waktu lalu, BlackBerry gagal menjual produk hingga USD1,6 miliar (Rp17 triliun). Kebanyakan produk yang tak terjual didominasi oleh produk BB10. Berdasarkan catatan Majalah ICT, sepanjang tahun lalu, BlackBerry hanya merilis satu produk BBOS7, yaitu Bold 9720. Namun, kabar penghentian dukungan BlackBerry terhadap BBOS7 dibantah oleh BlackBerry Indonesia. Manajer PR BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan mengungkapkan pernyataan resmi BlackBerry global adalah pihaknya akan terus memberikan dukungan untuk produk BBOS7. “Dan jika ada informasi atau pernyataan yang isinya sebaliknya (akan menghentikan BBOS7), maka itu tidak benar,”katanya. Menurut data dari operator telekomunikasi, hingga akhir tahun lalu sudah ada sekitar 15 juta pengguna BlackBerry di Indonesia, yang mana lebih dari 80 persen merupakan pengguna BBOS7. Vendor asal Kanada itu memang menangani dengan serius pasar di Indonesia yang diwujudkan dengan ź·¶Ã¼ÊöÃÅÊȶÉ˺ǾIJÀ¶È¾¶ÅÁ¾À¶È¾Î¶Ã¼¹¾·¶Ã¼Êà ¹¾¶Á¾¥ÊȶÉ˺ǾIJÀ¶È¾ÉºÇȺ·ÊÉζüºúÃÉÊÀ¶Ã aplikasi-aplikasi dari seluruh dunia yang bisa masuk ke BlackBerry World.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 17
REGULASI
0HQJHQDO$WXUDQ%DUX79'LJLWDO
Heru Sutadi
S
ebagai tindak lanjut dibatalkannya Peraturan Menteri No. 22/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) oleh Mahkamah Agung Nomor 38P/HUM/2012 tanggal 3 April 2012 yang disampaikan pada tanggal 26 September 2013, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Peraturan Menteri Kominfo yang baru. Permen No. 32/2013 yang ditandatangani oleh Menkominfo pada 27 Desember 2013 berisi tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Secara Digital dan Penyiaran Multipleksing Melalui sistem Terestrial. Menurut Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, Permen No. 32 ini ditandatangani setelah melalui
18
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
REGULASI proses uji publik dari 10 hingga 17 Desember 2013. Kepada mereka yang telah merespon tersebut, Kementerian Kominfo mengucapkan terimakasih. Uji publik tersebut sebagai bagian dari keterbukaan, objektivitas dan transparansi Kementerian Kominfo dalam pelaksanaan TV Digital,” jelas Gatot. Walaupun diterbitkan aturan baru, Menteri Kominfo menetapkan bahwa LPS yang telah ditetapkan oleh Menteri sebagai Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing berdasarkan Permenkominfo No. 22/2011, tetap diakui keberadaannya, termasuk namun tidak terbatas pada hak untuk menyelenggarakan penyiaran multipleksing dan hak penggunaan spektrum radio yang telah dimilikinya, serta tetap dapat menjalankan kegiatannya. Sementara, Perizinan penyelenggaraan penyiaran televisi secara analog tetap berjalan sesuai dengan Pengumuman Peluang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Televisi Secara Analog Melalui Sistem Terestrial.
Kominfo Uji Publik Pengaturan Data Center
K
ementerian Kominfo mengadakan uji publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Pedoman Teknis Pusat Data. Pertimbangan utama penyusunan RPM ini adalah untuk kepentingan penegakan hukum dan perlindungan terhadap data warga negaranya, penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di Indonesia. Menurut Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, pusat data (data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem elektronik dan komponen terkaitnya untuk keperluan penempatan, penyimpanan, dan pengolahan data. “Perlu diperjelas, bahwa RPM ini lebih bersifat pengaturan teknis dari keberadaan pusat data. Sedangkan ketentuan aspek konten diatur oleh instansi terkait sesuai sektornya setelah berkoordinasi dengan Menteri Kominfo,” pungkasnya
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 19
CYBERLIFE
Nasib Path Pascamasuknya Bakrie Arif Pitoyo
B
agai buah simalakama, masuknya Bakrie ke Path ternyata membawa dampak positif dan juga negatif. CEO Path Dave Morin, setelah menanti bermingguminggu, akhirnya gembira karena dana yang diharapkan didapatkan dari investor internasional berhasil. Salah satunya adalah didapatnya investasi baru sebesar 25 juta dolar AS dari investor baru asal Indonesia, yaitu Bakrie Global Group. Investor yang ada juga berpartisipasi dalam pendanaan, termasuk Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners dan First Round Capital. Kegembiraan Dave Morin, bisa jadi tidak berlangsung lama. Indonesia memang dikenal sebagai salah negara yang cukup terdepan dalam menggunakan Path. Namun sayangnya, masuknya Bakrie ditanggapi negatif oleh banyak pengguna Path. Bahkan ada pergerakan
20
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
CYBERLIFE
Bagi Path, masuknya Bakrie tentu merupakan kabar gembira bagi Path yang beberapa bulan lalu baru memPHK 20% karyawannya.
dan menjadi pembicaraan hangat di linimasa jejaring sosial Twitter untuk meng-uninstall Path dari gadget pengguna. Hanya saja, memang belum terlihat bagaimana ÅÇÄIJÁźü¼Êö¹¶Ç¾Ã¹ÄúȾ¶Å¶È¸¶Â¶ÈÊÀÃζ Bakrie di Path. Kalau berkurang terus-menerus, maka masukknya Bakrie akan menjadi bumerang bagi Path sendiri. Sebaliknya, jika bertambah pengguna dari Indonesia, maka investasi Bakrie bernilai positif bagi Path. CEO Bakrie Anindya Bakrie mengatakan pihaknya sangat antusias investasi di Path. “Kami sangat antusias untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan Path agar makin maju. Dengan tim manajemen yang solid dan rencana pembangunan yang relevan, Path akan terus menghubungkan banyak orang Indonesia secara pribadi, bermakna dan produktif,” sambut Anindya. Dave Morin mengaku masih memantau dampak dari masuknya Bakrie Global Group sebagai investor dalam perusahaannya menyusul ramainya gerakan pengguna Path Indonesia untuk meng-uninstall Path. “Kami memonitor sentimen dan mencoba untuk mengerti apa yang menjadi perhatian dan hal positif,” kata Morin sebagaimana dilansir Recode.net. Bagi Path, masuknya Bakrie tentu merupakan kabar gembira bagi Path yang beberapa bulan lalu baru mem-PHK 20 persen karyawannya, apalagi Bakrie membawa 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 miliar. Namun kabar buruknya adalah, reputasi Bakrie sebagai konglomerat di Indonesia yang banyak tidak disukai masyarakat Indonesia. Menurut Morin, sesungguhnya Bakrie merupakan satu dari empat operator utama di Indonesia yang menjadi partner-nya. “Kami juga bermitra dengan operator lain seperti Telkomsel, XL dan Indosat, untuk mengantarkan kualitas yang lebih bagus kepada pengguna,” katanya. Ditambahkannya, “Sehingga ini tidak berarti berhenti, hanya karena mereka investasi sedikit terus hanya mereka yang jadi mitra di Indonesia,” tandasnya.
MAJALAH IC T
Fg&*(BYfmYja*()+
3 21
Punya video, foto serta IJÁºÅǺȺÃɶȾζü·¶¼ÊÈ lucu atau menarik? Upload saja ke www.bukugambar.com situs buatan negeri sendiri
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai dan menggunakan aplikasi anak bangsa sendiri” Heru Sutadi Founder BukuGambar.com