T I MAJALAH C All about ICT in Indonesia
(GLVL1R7KQ,,$SULO
Flexi akan Dimatikan Kembali Gusur-Menggusur Frekuensi Grace Heny
'Move On'
6DQJ3URIHVRU&RQWDFW&HQWHU E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI
S
idang Pembaca dimanapun berada. Kami hadir kembali menemui Anda semua, Pembaca setia Majalah ICT. Pertama-tama, berita duka ingin kami sampaikan dari dapur redaksi. Pemimpin Redaksi Majalah ICT, Arif Pitoyo, harus pergi meninggalkan kita semua menghadap Sang Khalik, 1 April lalu, dalam usia 36 tahun. Kepergian Api, begitu biasa almarhum dipanggil, yang begitu cepat, tentu sedikit banyak mempengaruhi keredaksian Majalah ICT karena Api lah yang jadi tulang punggung Majalah kesayangan kita ini. Namun meski telah tiada, semoga semangat almarhum akan selalu menjadi penyemangat kami untuk terus memberikan informasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Mari kita doakan agar Almarhum Arif Pitoyo dimaafkan segala kesalahannya dan mendapat tempat yan layak di sisi Allah SWT. Dalam kesempatan ini juga, akan sampaikan bahwa Majalah ICT telah menjalin kerja sama menjadi media partner untuk dua event besar, di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, kami secara resmi menjadi mitra untuk event Indo ICT Expo 2014, yang akan digelar 14-16 Mei 2014 di Jakarta Concention Center. Silakan pembaca sekalian untuk mampir di booth kami di A-306 untuk mengetahui lebih banyak tentang Majalah ICT. Sementara di luar negeri, Majalah ICT telah pula menjalin kerja sama dalam event bergengsi di kawasan Asia Tenggara, bahkan Asia, dalam The Internet & Mobile Show Asia pada 23-24 April 2014 ini, yang diadakan di Suntec Convention Center Singapore. Kepercayaan ini tentu berkat peran Anda semua Pembaca yang budiman, sehingga Majalah ICT menjadi referensi akurat perkembangan ICT di tanah air dan dikenal di mancanegara. Terima kasih atas dukungannya dan selamat membaca. ù§º¹¶ÀȾ
2
MAJALAH IC T
Fg&**EYj]l*(),
FOTO COVER: Grace Heny DESAIN COVER: F. Tian
(GLVL.DOL,QL Obituari... .......................................... 3 Kembali Gusur-menggusur Frekuensi ......................................... 6 Operator BWA Menolak Kepindahan Smart ........................... 7 ATSI dan Kadin Dukung Kepindahan Smart ........................... 8 Flexi akan Dimatikan, Pelanggan akan Dipindahke Telkom .................11 XL-AXIS Resmi 'Menikah' Siap Layani 65 Juta Pelanggan ..... 14 PNBP Telekomunikasi, Konstitusional/Perampokan? ......... 15 Grace Heny, 'Move On' Sang Profesor Contact Center ................ 19 Galeri Foto ..................................... 23 Nokia Besut 3 Jagoan Baru ........... 25 REDAKSI
Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: (021) 7750301, Fax. 021- 7756782
OBITUARI
0HQJHQDQJ$ULI3LWR\R Setiap hidup yang terputus... adalah sekaligus sebuah piringan hitam yang pecah dan sebuah kehidupan yang lengkap. – Sartre (1905-1980)
D Hery Nugroho Mantan Anggota BRTI Praktisi Telekomunikasi Twitter @herylink
i usia belia, 36 tahun, Arif Pitoyo pergi sebagai hidup yang komplet, tapi, nampaknya bukan piringan hitam yang mendadak remuk. Gramafon itu masih menyisakan suara, meski lirih dan tak terlalu jelas artikulasinya. Ketika seorang senior di dunia telekomunikasi, Dr. Mas Soewarso wafat, jurnalis muda ini menulis: momen sejarah di saat itu justru menghendaki agar “seorang pakar terus hidup”. Tapi, ketika giliran sang jurnalis muda itu meninggal, bisakah kita bicara sedemikian itu? Begitu banyak orang yang terlalu berharap, tanpa pegangan yang kuat, bahwa jurnalis yang baik harus mampu menggapai ujung terowongan. Tapi, Arif Pitoyo agaknya tahu, bahwa di ujung terowongan itu pun nanti akhirnya kehidupan membatalkan jawaban yang paling cerdas. Setidaknya, kalau pun ia merasa telah menemukannya, ia tak kunjung meyakinkan. Ia tak lagi mau meyakinkan. Pertama kali saya mengenalnya, sosok yang lidahnya berlogat jawa pantura itu, selalu mengernyitkan alis dengan pertanyaan-pertanyaan lugu yang menusuk. Jurnalis belia yang tak malu menunjukkan ketumpulan kata-kata, yang seringkali tak precise di mata nara sumbernya. Ia yang tak malu itu lalu beranjak pintar, kemudian memuncak dalam sebuah kematangan. Ia tunjukkan langkah yang berbeda, di tengah gemuruh teknologi informasi yang penuh derau, yang seringkali tak menyisakan sedikit
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
33
OBITUARI ruang untuk kejernihan. Ia luncurkan pertanyaan-pertanyaan penuh daya cerna, yang lalu ia sajikan kepada publik dalam sebuah cermin yang justru berbeda dengan habitatnya, jernih. Seringkali saya tak begitu peduli, apakah ia tengah berbasa-basi ataukah sedang serius. Tetapi, saya adalah anak sulung yang memiliki kepekaan untuk membedakan antara ketulusan dan basa-basi (meski sebetulnya tidak perlu jadi anak sulung untuk merasakan soal ini). Saya, pada awalnya agak terkejut menjumpai karakter itu pada sosok Arif Pitoyo. Karena jurnalis desk telekomu– nikasi – kebanyakan – adalah sosok yang sangat teknis, dingin, sinis dan beku. Kehangatan dan kedekatan yang berbeda, baru saya temukan ketika ia sudah terasa sebagai adik, bertahuntahun kemudian. Ada dua babak, di mana saya berhadapan dengannya, dalam dua kapasitas yang berbeda. Pertama, ketika saya masih berada di lingkaran birokrasi, yang bersamaan dengan awal kariernya di desk telekomunikasi. Kami, sesungguhnya, saat itu “belajar bersama”. Saya yang masih awam dengan dunia praktis itu, tiba-tiba harus melakoni sebuah babak yang menuntut sebuah kesempurnaan. Dan itu mustahil, tanpa sorot lampu dan sodoran mikrofon yang merekam gerak sejarah. Arif Pitoyo, wartawan muda itu dan saya seringkali beriring, saling menuntun. Dari luar lingkaran ia membawa isu, dan dari dalam lingkaran saya menyerapnya, mengolahnya sebagai dribble dalam sebuah permainan bola basket. Lalu kami berdua menceploskannya dalam sebuah dunk yang menghentak. Industri telekomunikasi, yang saat itu sedang dalam eforia kompetisi setelah puluhan tahun hidup dalam “ketenangan” monopoli, seakan menjadi ladang yang 4
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
subur. Ladang itu menjanjikan ekspresi, keleluasaan, dan sekaligus tantangan untuk mengepak sayap ke level yang semakin tinggi. Jurnalisme menemukan momentumnya. Ledakan industri yang memukau telah menjadi magnet bagi siapa pun. Dunia telko di negeri ini, yang semula adalah bilik sepi di jagad kewartawanan, kini mulai riuh. Isu regulasi dan dorongan kapitalisme yang kuat, menempatkan industri ini sebagai sosok yang jelita. Dan Arif Pitoyo, ikut menjadi saksi dan (bahkan) sebagai bagian dari proses kejelitaan itu. Banyak isu yang telah ia angkat, banyak mata awam yang telah melek dibuatnya, sekaligus banyak kuping yang telah dibuat merah karenanya! Tapi semua itu terjadi dalam bingkai yang dinamis, kontekstual, dan konstruktif. Ia yang tak pernah marah ketika dimarahi, dan tak pernah balik menusuk ketika tusukan lawan menghujamnya. Dalam konteks inilah kala itu saya menemukan sparring yang tepat. Kedua, setelah lulus dari tempaan birokrasi, saya keluar lingkaran
OBITUARI dan mengambil posisi yang beda. Kulepas kostum wasit, dan kukenakan jersey pemain. Arif yang semakin matang itu tetap pada habitatnya. Sebuah dunia yang menuntut keberanian dan transparansi. Berbagai isu strategis di industri ini sangat sering kami diskusikan. Kami saling mencerca, saling “menghina”, bahkan tak jarang berbaku-pukul di media sosial. Dan itulah yang kami sepakati sebagai sebuah
”
Guyonan kami yang “keterlaluan” dulu, bahwa kami berlomba untuk menghadiahkan sebuah obituari bagi siapa di antara kami yang mendahului menyongsong kematian.
dinamika. Di lain ketika, ia harus menjalani babak baru dalam hidupnya, tak ayal turbulensi itu sempat nyaris meruntuhkan ketegarannya. Saya selalu berkata: Orang lain boleh berbuat salah atau berlaku keliru, tetapi reaksimu harus benar !! Ia terkejut mendengar “petuah” itu. Dan kebenaran itu ia temukan setelah ia bisa melewati masa sulit itu dan menemukan tambatan baru. Begitulah, sepuluh tahun berkenal telah membuat kami seperti saudara. Kami sangat sering terlibat dalam perseteruan pemikiran, mulai pergolakan di tataran konsep sampai dengan diskusi di level implementasi. Dan ternyata “perseteruan” itulah justru yang bisa menjadi wadah bagi kebersamaan kami. Maka ketika beredar kabar ia dirawat di ICU, saat itu saya cuma bisa terdiam. Bukan karena saya tak kuasa menjenguknya, tetapi saya tidak berani bertaruh, apakah saya siap melihat keadaannya dengan sakit yang tak pernah saya duga itu. Arif Pitoyo memang tak sekaliber jurnalis Barbara Ward, yang sejurus setelah kematiannya segera disambut dengan tulisan obituari sepanjang lima halaman penuh pada koran tempat ia pernah mengabdi, The Economist, edisi 6 Juni 1981. Tapi tak apalah, guyonan kami yang “keterlaluan” dulu, bahwa kami berlomba untuk menghadiahkan sebuah obituari bagi siapa di antara kami yang mendahului menyongsong kematian, kini telah menemukan bentuknya. Kubuat tulisan ini sebagai “pembayaran” atas utangku yang pernah kita kemas dalam candaan dulu. Rif, selamat jalan, saya kirimkan doa terbaik dengan segenap apresiasiku.
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
35
HOT NEWS
Kembali Gusur-Menggusur Frekuensi Smart Telecom Digusur ke 2,3 GHz Heru Sutadi
P
emerintah nampaknya sudah memiliki solusi agar bagaimana rentang frekuensi 3G di 2,1 GHz tidak terinferensi akibat sinyal dari PCS-1900 yang saat ini diduduki oleh Smart Telecom. Smart Telecom akan dipindah ke rentang frekuensi 2,3 GHZ yang saat ini mayoritas diisi untuk Broadband Wireless Access. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, M. Budi Setiawan.
6
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
Ħ ¾É¶Èº¹¶Ã¼ÂºÂIJöÁ¾È¶È¾ rencana kepindahan tersebut,” ungkap Budi. Ditambahkannya, jika Smart Telecom pindah ke 2,3 GHz ini baik bagi semua dan juga Smart Telecom sendiri, karena terutama untuk rentang 2,1 GHz sekarang ini bisa lebih bersih dari interferensi. “Namun, kita juga memperhatikan masukan yang berkembang di masyarakat. Saat ini memang di 2,3
GHz diduduki pemenang lelang WiMAx yang dapat menggunakannya untuk LTE karena sudah ada kebijakan netral teknologi,” katanya. Ditambahkannya, operator yang ada sekarang di 2,3 GHz tidak dialokasikan penomoran dan bersifat zona. Sementara Smart Telecom mendapat
HOT NEWS alokasi penomoran dan nasional. “Ini yang sedang kita pertimbangkan,” ujar Budi dalam diskusi bertajuk “Sharing Our Future” yang digelar sebelum pengumuman para pemenang Selular Award ke-11 beberapa waktu lalu. Menjawab rencana pemerintah ini, Direktur SmartFren Merza Fachys mengatakan bahwa apapun yang menjadi keputusan pemerintah harus dilaksakan. “Ini merupakan keniscayaan karena kemajuan teknologi. Dulu waktu pemerintah bikin kebijakan ini kan belum terlihat ada potensi apa saja di kavling (1.900Mhz) itu. Sekarang sudah terlihat dan harus ditata ulang,” kata Merza yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI). Meski begitu, diungkapkanya, untuk pindah tersebut pihaknya harus melakukan investasi lagi sekitar Rp1 triliun untuk proses migrasi frekuensi. Dana investasi tersebut diguanakan untuk penggantian BTS di seluruh Indonesia, Core atau sentral-sentral jaringan di seluruh Indonesia, dan potensi penggantian gadget bagi pelanggan karena nantinya gadget yang ada
saat ini sudah tidak bisa digunakan lagi. “Besar nilainya hingga triliunan. Rp1 triliun sih tidak cukup. Paling besar untuk BTS, bisa sampai lebih dari 60 persen,” katanya. Walau demikian, tambahnya, pihaknya akan tetap menjalankan prosedur ini karena meyakini pasca migrasi frekuensi kualitas jaringan akan membaik terutama untuk CDMA sehingga kinerja perseroan akan meningkat. Pelanggan Smart dikatakannya, saat ini secara total mencapai 13 juta pelanggan; 6 juta di antaranya pelanggan SMART dan 7 juta lainnya pelanggan Fren. “Dari perpindahan ini, yang penting adalah kenyamanan pengguna harus tetap diutamakan,
jika perlu jangan sampai pengguna sadar bahwa frekuensinya sudah pindah,” ujar Merza. Menurut Merza, jika Smart tidak dipindah maka antara jaringan CDMA kita dengan GSM milik operator lain terlalu berdekatan, sehingga terjadi interferensi. “Sinyal dari BTS ke handphone CDMA bisa tabrakan dengan sinyal yang dikirim ponsel GSM ke BTS, dan juga sebaliknya,” terangnya.
Gh]jYlgj:O9E]fgdYc C]haf\Y`YfKeYjl
P
emerintah yang dalam hal Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memberikan lampu hijau untuk Smart Telecom untuk pindah ke frekuensi 2,3 GHz agar tidak menimbulkan interferensi bagi operatoroperator di frekuensi 2,1 GHz yang digunajan untuk teknologi 3G - UMTS. Frekuensi 2,3 GHZ yang saat ini mayoritas diisi untuk Broadband Wireless Access (BWA), yang sebelumnya menggunakan teknologi WiMax. Rencana tersebut, kontan mendapat protes dari operator BWA yang ada. Bahkan dituding,
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
37
HOT NEWS
Rencana pemindahan frekuensi Smart Telecom kontan mendapat protes dari operator BWA yang ada. Bahkan dituding, ada sesuatu di balik itu. ada sesuatu di balik itu. Seperti dikatakan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Pita Lebar Nirkabel Indonesia (APPLNI) Duta Sarosa. Duta yang juga merupakan Direktur PT Berca Hardaya Perkasa, yang mendapat alokasi 14 lisensi BWA terkejut dengan langkah Kemkominfo yang sudah merampungkan kajian tanpa pernah mengajak bicara para operator BWA. “Saya hanya heran saja, kenapa pemerintah tidak pernah mengajak kami bicara. Kami menunggu, kapan pemerintah mau mengajak bicara,” ujar Duta. Sementara itu Direktur Jenderal
Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, M. Budi Setiawan, jika Smart Telecom pindah ke 2,3 GHz ini baik bagi semua dan juga Smart Telecom sendiri, karena terutama untuk rentang 2,1 GHz sekarang ini bisa lebih bersih dari interferensi. Ħ ¾É¶Èº¹¶Ã¼ÂºÂIJöÁ¾È¶È¾ÇºÃ¸¶Ã¶ kepindahan tersebut,” ungkap Budi. “Namun, kita juga memperhatikan masukan yang berkembang di masyarakat. Saat ini memang di 2,3 GHz diduduki pemenang lelang WiMAx yang dapat menggunakannya untuk LTE karena sudah ada kebijakan netral teknologi,” katanya.
9LKA\YfCY\af<mcmf_C]haf\Y`YfKE9JL
P
emerintah berencana memindahkan frekuensi Smart Telecom di 1900 MHz yang bersinggungan dengan frekuensi UMTS di 2,1 GHz. Rencana ini diributkan oleh para penyelenggara
8
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA) yang awalnya dulu mengadopsi teknologi WiMAX. Kini operator berbasis teknologi yang gagal tersebut, ramairamai pindah teknologi ke long term evolution
(LTE). Menurut operator tersebut mempertanyakan keputusan pemerintah yang tiba-tiba ingin memindahkan Smart Telecom. Menanggapi hal tersebut, Kamar Dagang dan Industri
HOT NEWS (Kadin) Indonesia justru menganggap masalah ini tidak perlu diperbesar. Seperti disampai– kan Johnny Syuwandi Syam, Komite Tetap Telekomu– nikasi Kadin Indonesia, di Jakarta. Hal itu karena perpindahan frekuensi operator telah sering dilakukan pemerintah. “Pemindahan frekuensi sudah menjadi wewenang pemerintah. Tidak masalah,” tanggapnya. Dijelaskan Johnny, preseden yang pernah terjadi seperti dengan dipindahkannya frekuensi Telkom Flexi dan Indosat Star One dari 1900 MHz ke 850 MHz. Dan waktu itu, industri menerima dan tidak ada gangguan. “Sehingga tidak perlu
dan ATSI akan mendukung langkah tersebut. “Kami mendukung upaya pemerintah untuk kemajuan sektor telekomunikasi ini. Upaya penataan frekuensi, minimalisasi interferensi, ini semua demi kemajuan bersama dan hasil akhirnya adalah kepentingan pelanggan,” kata Alex. Upaya ini, dipermasalahkan. Mari tambah Alex, selayaknya kita patuhi saja bersama juga diapresisasi. aturan pemerintah,” Dalam pandangan ajaknya. President dan CEO Indosat Sementara itu, Asosiasi ini, kebijakan pemindahan Telekomunikasi Selular frekuensi secara jangka Indonesia (ATSI) juga pendek memang akan mendukung rencana dirasa merugikan dan pemerintah memindahkan menimbulkan ketidak– frekuensi PT Smart nyamana. Namun, katanya, Telecom dari posisinya di secara jangka panjang, hal 1900 MHz dan berdekatan ini pelru dilakukan karena dengan rentang frekuensi operator makin banyak 2,1 GHz yang digunakan dan frekuensi yang ada untuk 3G ke 2,3 GHz. terbatas. Hal ini berguna “Dengan begitu, untuk mengurangi gangguan bisa interferensi. diminimalisasi sehingga Demikian dukungan pemakaian menjadi tersebut disampaikan efektif. Industri juga Ketua Umum ATSI menjadi kian rapi dan Alexander Rusli. Menurut menguntungkan bagi kita Alex, langkah pemerintah semua,” ujarnya. ini merupakan Ditandaskan Alex, langkah frekuensi adalah domain maju dalam dari pemerintah. Sehingga, pembenahan ujarnya, kita percaya sektor dengan itikad tersebut telekomunikasi untuk kemajuan industri di Idonesia, telekomunikasi.
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
39
7KH WK ,QWHUQDWLRQDO(YHQWRQ &RPPXQLFDWLRQV'LJLWDO0HGLDDQG D ,QIRUPDWLRQ7HFKQRORJ\IRU,QGRQHVLD
LD J,QGRQHV 3DUWQHULQ HLQ WRHQKDQF ROXWLRQV %XVLQHVV6 SULVHV IRU(QWHU
3RZHUHGE\
k Mar ary Di ! r u o Y nd e t t to A
0D\ -DNDUWD&RQYHQWLRQ&HQWHU
*UDE 7KH&KDQFH
WRH[SDQG \RXU
EXVLQHVV -RLQWO\2UJDQLVHGE\
(&0,6HUYLFHV3WH/WG
10
MAJALAH IC T Fg&*+9hjad*(),
6XSSRUWHGE 6XSSRUWHGE\
TELEKOMUNIKASI Flexi akan Dimatikan,
Pelanggan akan Dipindah ke Telkomsel
S
etelah sebelumnya beredar desasdesus bahwa PT Telkom akan tidak lagi mengembangkan teknologi berbasis CDMA yang digunakan Telkom Flexi saat ini, kabar tersebut
menjdi kian pasti. Telkom berencana mematikan teknologi CDMA nya, dan pengguna akan dialihkan menggunakan layanan Telkomsel. Demikian hal itu terungkap dari pernyataan Direktur Innovation & Strategic
Portfolio Telkom saat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014 Telkom. Menurutnya, Telkom Flexi akan dikonsolidasikan dengan Telkom, yang merupakan juga anak perusahaan Telkom namun menggunakan teknologi
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 11
TELEKOMUNIKASI berbeda, berbasis GSM. “Kita tidak akan mengembangkan Flexi lagi. Kita akan konsolidasi dengan Telkomsel, ¹¶Ãźü¼ÊöijºÍ¾ akan dipindahkan ke Telkomsel,” ungkap Indra. Menurut Indra, Telkom melihat bahwa CDMA sudah tidak menarik lagi jika dilihat dari sisi teknologi dan bisnis. Telkom akan mundur menggunakan CDMA karena secara teknologi memang susah tidak mungkin berkembang lagi. “Kita menunggu keputusan regulator. Karena Telkom punya Telkomsel jadi bisa ke arah sana. Tapi bisa saja juga dialihkan ke operator lain,” terangnya. Saat ini, para operator menggunakan teknologi CDMA di frekuensi 850 MHz terdiri dari Telkom dengan Flexi-nya, Indosat dengan star One, Bakrie Telecom dengan Esia dan SmartFren. Dari laporan keuangan terpisah, belum konsolidasi, semuanya merugi. Persaingan ketat dengan GSM dengan lisensi selulernya, membuat mayoritas operator dengan lisensi FWA harus menghadapi kompetisi super ketat, dan membuat operator dengan lisensi FWA dan teknologi CDMA itu harus menghadapi kenyataan pahit apalagi tidak tidak didukung teknologi CDMA yang 12
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
sudah selesai evolusinya. Bagi Telkom, jika akan mengalihkan jaringan ke telkomsel, tentu tidak masalah karena perangkat BTS Telkomsel bisa langsung dipakai dengan tambahan frekuensi Flexi, yang dialihkan menjadi extended GSM. Namun bagi pengguna ternyata tidak sesederhana itu. Pengguna yang tadinya menggunakan ponsel berbasis CDMA harus mengganti ponselnya dengan ponsel baru berbasis GSM. Bukan cuma ponsel, telepon rumah yang menggunakanIJͺ¹ wireless telephone (FWT) di daerahdaerah yang tidak terjangkau telepon kabel
sehingga menggunakan IJͺ¹ wireless berteknologi CDMA tersebut. Angka pengguna Flexi juga masih tidak sedikit. Di akhir 2012, disebutkan bahwa pengguna Flexi mencapai 17 juta penngguna. Memang angka ini menurun pada 2013. Walaupun tidak diketahui secara persis angka pengguna Flexi terakhir, namun dikuartal
PT Telkom
TELEKOMUNIKASI ke-3 2013, angka pengguna mencapai 11,6 juta. Belum jelas apakah pengguna akan mendapat penganti handset atau harus membeli sendiri. Secara total, jika ratarata handset paling murah sekitar Rp500 ribuan, maka secara total konsumen harus mengeluarkan uang untuk membeli ponsel baru mencapai Rp5,8 triliun. Nilai yang tidak sedikit tentunya.
untuk menggunakan kembali teknologi CDMA ke depannya dan lebih memilih untuk menggunakan GSM. Menurut Direktur Utama Telkomsel Alex Jangkih Sinaga, uji coba yang diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan dilakukan di Papua. Hasil uji coba ini akan dilaporkan ke pemerintah. “Hasil uji coba kita laporkan semua. Kita harapkan tahun ini bisa komersial,” katanya. ºÃ¹ÄúȾ¶©¾ÂÊÇ Ditambahkannya, Telkomsel mengaku »ÇºÀʺÃȾijºÍ¾Î¶Ã¼¹¾Á概 telah mendapatkan Jakarta, Banten dan Jawa ijin uji coba untuk Barat memiliki 4 blok mengembangkan extended atau sekitar 5 GSM di frekuensi 850 MHz MHZ ini yang dialokasikan untuk Telkom Flexi. Uji coba ini kian mempertegas mundurnya Telkom
aka digunakan untuk mengembangkan teknologi 3G. “Frekuensi Flexi rendah, sehingga jangkauan lebih luas. Kita bisa berhemat membangun Node B sekitar 20%,” ungkapnya. Ditambahkan oleh lelaki yang baru dinobatkan sebagai CEO of the Year dalam Selulra Award 2014 ini, fokus pemanfaatan frekuensi alokasi Flexi memang akan diarahkan ke Indonesia Timur, apalagi banyak yang belum merasakan 3G di sana.
”
Belum jelas apakah pengguna Flexi akan mendapat penganti handset atau harus membeli sendiri.
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 13
TELEKOMUNIKASI
;/$;,65HVPL¶0HQLNDK· 6LDS/D\DQL-XWD3HODQJJDQ PT XL Axiata Tbk (XL) hari ini mengumumkan secara resmi bahwa proses merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) telah selesai yang ditandai dengan penandatanganan akta merger oleh kedua belah pihak. Dengan demikian saat ini XL dan AXIS telah menjadi satu entitas bisnis yang akan melayani lebih dari 65 juta pelanggan seluler di Indonesia. Sebelumnya, pada tanggal 19 Maret lalu, XL telah menyelesaikan kesepakatan akuisisi AXIS dan telah secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas di AXIS. Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan, “Kami ber– terima kasih dan mem– berikan apresiasi tinggi atas dukungan dari semua pihak, terutama regulator, pemegang saham dan konsumen XL dan AXIS, sehingga merger ini akhirnya dapat terwujud. Konsolidasi industri telekomunikasi saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk memastikan industri telekomunikasi yang sehat dan berkesinambungan. 14
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
Melalui merger de– ngan AXIS, kami ber– harap XL akan mampu memberikan kualitas layanan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia.” Resminya merger XL dengan AXIS berarti kedua perusahaan secara hukum telah bersatu menjadi satu badan usaha. Hal ini akan berdampak positif dan memberikan lebih banyak manfaat kepada pelanggan,diantaranya meningkatkan kualitas layanan dan jaringan yang lebih baik (better), mendorong peningkatan jumlah
pelangganXL dan memperbesar komunitas sesama pengguna (bigger), serta meningkatkan ketersediaan produk dan layanan customer service yang semakin luas di pasar (wider).” Untuk ‘menikah’ proses yang dilakukan XL dan AXIS begitu panjang, khususnya perlu mendapat restu dari Kementerian Komunikasi dan Infromasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Tak ketinggalan adalah ijin dari pemegang saham di dua perusahaan XL dan AXIS akan proses akuisisi ini.
KEBIJAKAN
31%37HOHNRPXQLNDVL .RQVWLWXVLRQDODWDX 3HUDPSRNDQ"
P
enyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Ahmad Suwandi Idri menguji UndangUndang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi yang mengatur pungutan negara yang bersumber dari PNBP di Mahkamah Konstitusi. Proses persidangan saat ini
sedang berjalan dan baru memasuki bagian mendengarkan gugatan pemohon dan tanggapan pemerintah. “Para pemohon merasa dirugikan atau berpotensi dirugikan hak-hak konstitusionalnya dengan berlakunya Pasal 2 dan Pasal 3 UU PNBP dan Pasal 16, Pasal 26 dan Pasal 34 UU Telekomunikasi,” kata Kuasa Hukum Pradnanda Berbudy, saat membacakan permohonan dalam sidang pengujian
UU PNBP dan UU Telekomunikasi. Ditambahkannya, pasalpasal tersebut telah membebankan pemohon berupa pungutan PNBP atas kontribusi kewajiban pelayanan universal telekomunikasi (universal service obligation/ USO), Biaya Hak Hak Penyelenggaraan (BHP) telekomunikasi, dan biaya hak penggunaan spektrum frekuensi. FPI dan APJII mendaftarkan gugatan
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 15
KEBIJAKAN uji materi terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor telekomunikasi ke Mahkamah Konstitusi (MK). APJII dan FPI mengajukan untuk dilakukannya Uji materi terhadap Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (UU PNBP) dan Pasal 16 dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi (UU Telekomunikasi). Menurut APJII, disinyalir perampokan PNBP yang dilakukan oleh pemerintah kepada penyelenggara jasa internet melebihi nilai skandal korupsi yang marak diungkap beberapa waktu belakangan. Seperti
16
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
disampaikan Kepala Bidang Keamanan Internet APJII Irvan Nasrun, rata-rata ISP tiap tahun membayar Rp.100 juta per tahun. Itu artinya, sejak 1996 maka ISP telah dirampok oleh pemerintah minimal Rp.250 miliar. Angka ini, katanya, melebihi skandal korupsi yang terungkap beberapa waktu belakangan. Sementara itu, Ahmad Suwandi menilai, rumusan tarif BHP jasa telekomunikasi dinilai tidak fair, karena dihitung 1% dari pendapatan kotor (revenue). Sedangkan pajak pendapatan badan
saja dihitung berdasarkan keuntungan (pendapatan dikurangi pengeluaran). Selain itu juga, pendapatan-pendapatan dari usaha sampingan, yang sebenarnya dari usaha non-telekomunikasi, juga dihitung sebagai revenue yang menjadi objek BHP.”Sehingga, industri telekomunikasi khususnya penyedia jasa internet, merasa terlalu terbebani oleh
KEBIJAKAN berbagai biaya BHP,” ungkapnya. Ditegaskan Suwandi, yang juga penggiat Yayasan Air Putih ini, FPI dan APJII menyoroti pasal 2 dan pasal 3 UU 20/1997 tentang PNBP yang mengatakan bahwa jenis dan tarif PNPB selain yang disebut dalam UU tersebut, dapat diatur melalui Peraturan Pemerintah. Padahal, Pasal 23A UUD 1945 mengatakan “pajak dan segala pungutan memaksa lainnya diatur dengan Undang-undang. “PNPB adalah salah satu pungutan memaksa, maka tak boleh diatur oleh PP,” tegas Suwandi. Ditambahkan Suwandi, karena berdasar PP, besaran dan tarif BHP itu ditentukan sesukasukanya oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kesewenang-wenangan inilah yang akan dilawan FPI dan APJII dengan segenap tenaga. Tanggapan Pemerintah Dalam agenda per– sidangan mendengarkan keterangan Pemerintah dan DPR, DPR sendiri hari ini tidak ada yang hadir karena masa reses. Sementara pemerintah diwakili Agus Hariadi, Muhammad Budi Setiawan, Obor P. Hariara dan Susilo Hartono.
PNPB adalah salah satu pungutan memaksa, maka tak boleh diatur oleh PP,” tegas Suwandi.
Dalam keterangan pemerintah yang disampaikan Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Budi Setiawan, pertama-tama dijelaskan kedudukan hukum para pemohon dalam menggunakan aturan mengenai PNBP telekomunikasi. Menurut pemeintah, penyelenggara jasa internet berdasarkan Pasal 7 ayat (1), Pasal 9 ayat (2) UndangUndang Telekomunikasi ¹¾ÀʶÁ¾IJÀ¶È¾À¶ÃȺ·¶¼¶¾ penyelenggara jasa telekomunikasi yang dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasinya menggunakan dan/ atau menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi. “Bahwa mengingat penggunaan spektrum frekuensi radio merupakan bagian dari penyelenggara jaringan telekomunikasi, maka Pemohon I sebagai asosiasi yang membawahi penyelenggara jasa telekomunikasi, khususnya
”
penyelenggara jasa internet maupun Pemohon II yang merupakan perseorangan warga negara Indonesia, tidak pernah dibebankan kewajiban pembayaran biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio, sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat (1) dan ayat (3) Undang- Undang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya,” jelas Budi. Ditambahkan Budi, mengingat ketentuan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya tidak pernah dibebankan kepada para Pemohon, maka menjadi sangat jelas tidak adanya hak dan/atau kewenangan konstitusional Para Pemohon yang dirugikan oleh berlakunya undangundang yang dimohonkan diuji, sehingga ketentuan a quo tidak bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945. “Berdasarkan hal-
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 17
KEBIJAKAN hal tersebut di atas, Pemerintah berpendapat Pemohon dalam permohonan ini tidak ººÃʽ¾ÀʶÁ¾IJÀ¶È¾ sebagai pihak yang memiliki kedudukan hukum atau legal standing. Dan adalah tepat jika Yang Mulia Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi se– cara bijaksana menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima atau niet ontvakelijk verklaard,” paparnya. Meski begitu, tambahnya lagi, Pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Majelis Hakim Konstitusi untuk mempertimbangkan dan menilainya, apakah Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing atau tidak, sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 51 ayat (1) UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011, maupun berdasarkan putusanputusan Mahkamah Konstitusi terdahulu, vide Putusan Nomor 006/ PUU-III/2005 dan Putusan Nomor 11/PUU-V/2007. Sementara itu, terhadap tudingan penggugat yang menyatakan pemerintah sewenang-wenang dalam menetapkan PNPB Telekomunikasi, 18
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
ditolak pemerintah. “Dalam menetapkan biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio menggunakan formula. Pemerintah tidak dimungkinkan sewenangwenang menetapkan tarif,mengingat kewajiban untuk memerhatikan komponen jenis frekuensi radio, lebar pita dan/atau kanal frekuensi radio, luas cakupan layanan, lokasi pemancar frekuensi radio, dan minat pasar,” kata Budi Setiawan. Ditambahkan Budi, proses penyusunan peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan Pasal 16, Pasal 26 ayat (2), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Telekomunikasi telah melalui tahap konsultasi publik untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari masyarakat, dan penyelenggara telekomunikasi, termasuk stakeholder selainnya. “Sehingga menurut hukum, telah memenuhi persyaratan formal penyusunan peraturan perundang- undangan sesuai dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan. Untuk itu, dalil-dalil Para Pemohon yang menyatakan Pemerintah bertindak sewenangwenang, sangat tidak
relevan dan tidak memiliki landasan hukum yang sah,” jelasnya. Karena itu, dalam petitumnya, pemerintah berhadap agar Majelis Hakim memberikan beberapa keputusan yang menyatakan bahwa Para Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum, kemduian menolak permohonan pengujian Para Pemohon atau void seluruhnya atau setidaktidaknya menyatakan permohonan pengujian Para Pemohon tidak dapat diterima, niet ontvankelijk verklaard. “Menerima keterangan Pemerintah secara keseluruhan. 4. Menyatakan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 3 ayat (2) UndangUndang Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP dan Pasal 16, Pasal 26 ayat (2), Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi tidak bertentangan dengan Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 23A, Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” harap pemerintah seperti disampaikan Budi. Sidang masih akan di– lanjutkan untuk men– dengar keterangan saksi dan ahli yang diajukan para pemohon, dan mungkin juga pemerintah.
PROFIL
Grace Heny
‘Move On’ Sang Profesor Contact Center
Nama Grace Heny Mardjianto tentu bukan nama yang asing di bisnis contact center di Indonesia karena dia adalah salah satu pionir profesional FDOOFHQWHU\DQJVXGDKPHQGDSDWNDQVHUWL¿NDVL konsultasi manajemen call center yang berbasis di Amerika Serikat.
B
eberapa buku mengenai contact center telah dihasilkan, dan sejumlah prestasi juga sudah ditorehkan perempuan yang memfokuskan karirnya di bidang contact center ini. Dan kini, Grace memiliki bisnis contact center sendiri yang bernama PT
Satu Enam Delapan Solusi, dengan mengusung merek “168Solution”. Perjalanan hingga di titik sekarang, diraih dari perjalanan yang panjang dan lebih dari 15 tahun, serta dimulai dari titik bawah. Grace memulai karir dari agen contact center itu sendiri, yang berhadapan langsung dengan segala
macam pengaduan dan pertanyaan dari masyarakat melalui call center di sebuah perusahaan telekomunikasi. “Saya ingat pengalaman pertama menerima telepin. Tangan berkeringat dingin, suara gemetar, dan badan kaku. Begitulah sensasi pertama berinteraksi dengan pelanggan, namun setelah tiu segala sesuau berjalan lancar,” kenang Grace, yang dituliskannya juga dalam bukunya berjudul “Call Center”. Hal lainnya yang diingatnya adalah harus
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 19
PROFIL
pergi kerja pagi-pagi sekali, dan selesai bekerja hingga pukul 11 malam. “Biasanya saya baru keluar dari kantor sekitar jam 12 malam dan sampai rumah jam 1 dini hari. Saya menjalaninya dengan senang hati dan kesadaran penuh karena ini adalah tugas CSR (customer 20
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
service representative),” ingat Grace diawalnya bekerja sebagai CSR pada 1995. Sampai Grace pun ɺÇȺÇɾIJÀ¶È¾ Management Consultant pada 2008 (CCMC), kemudian COPC (customer operation performance center) Registered Coordinator juga di 2008, meraih COPC Six Sigma Yellow Belt di 2010 dan tak ketinggalan ISO 9001/2008 untuk pelatihan dan audit. Jadilah Grace memiliki Contact center Indonesia dan 168 Solution. Grace
pernah juga masuk dalam kolom “Siapa Dia” di Majalah SWA pada 2009 dengan julukan unik yang disandangnya, Professor Call Center. Menurut Ibu dari seorang anak ini, raihan itu didapat berkat rahmat Tuhan. “Nama saya Grace, sehingga saya percaya ini adalah grace (rahmat— red.) dari Tuhan,” katanya. Selain itu, tentunya adalah dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga merupakan faktor sukses utama untuknya beraktivitas di industri contact center yang
PROFIL sangat sibuk dan mobile. Selain merupakan kombinasi dari kerja keras dan kecerdasannya, Grace juga meraih itu semua dikarenakan kemampuannya untuk mengambil keputusan yang tepat pada saat yang tepat. Dan tak ketinggalan, tentunya, adalah semangat dan kecintaannya pada contact center. “Saya punya semangat dan mencintai contact center,” ujar Grace yang waktu luangnya digunakan untuk menulis, belajar internet karena Grace yakin yakin internet dan contact center itu ‘destine to be related’ Mengenai contact center sendiri, menurut Grace, akan ada beberapa tantangan saat ini dan ke depan. Salah satunya adalah bagaimana menyeimbangkan aksi dari kompleksitas kebutuhan pelanggan, teknologi dan gaya hidup yang makin membutuhkan agen contact center dengan kecepatan yang tinggi melayani pelanggan sebuah layanan. “Secara khusus untuk Indonesia, pendidikan terkait contact center masih menjadi tantangan. Karena itu kami secara bersama-sama mendukung untuk dapat memberikan dukungan edukasi contact center,” katanya.
Perkembangan sosial media sekarang ini, menurutnya juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. “Perlu diingat, dalam 5 menit saja, sesorang bisa melakukan kejahatan berdasar informasi yang kita sampaikan di media sosial,” ingatnya. Karena itu, saran Grace, seperti media lain, contact center melalui media sosial dapat dimanfaatkan sebagai
saluran kunci untuk memberikan edukasi sebagai tujuan contact center itu sendiri maupun organisasi. Mengenai peran call center untuk Indonesia, perempuan satu-satunya dikeluarga yang hobi berenang dan bermain golf ini, yakin industri call center Indonesia tidak dapat dilewati begitu saja. “Industri ini menawarkan potensi
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 21
PROFIL
sumber daya manusia terdidik yang begitu besar utnuk menunjang perkembangan bisnis call center di dunia,” katanya. Karena itu, Grace berharap bisa membukakan mata kalangan pengambil keputusan dan penguasa lokal akan peran penting call center. Dan dalam perspektif internasional, Grace ingin membawa Indonesia mendapat pengakuan tersendiri. Keberhasilan Indonesia adalah pencatatan kemenangan negara Indonesia di Olimpiade ContactCenter atau lebih dikenal sebagai ajang ContactCenterWorld dimana Indonesia 22
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
mencatat sebagai negara dengan medali terbanyak untuk kompetisi contact center dari tahun 2011 sampai dengan 2013. ¾É¶ÃζºüºÃ¶¾IJÁÄÈÄIJ dalam bekerja, Grace menganut ‘Focus on ÎÄÊǸ¾Ç¸ÁºÄ»¾Ãijʺøºĩ, “Fokus akan apa yang bisa dipengaruhi oleh keberadaan kita sendiri,” katanya. Sementara untuk berbisnis, Grace menyukai ȶÉÊIJÁÄÈÄIJζ¾ÉÊ‘Move On’. “Jika kita ditolak maka kita harus bisa pulih dan melanjutkan perjalanan tersebut, karena ditolak sekali berarti kita sudah semakin dekat dengan opportunity berikutnya,” tutup Grace.
GALERI
(ki-ka) Direktur Marketing PT. Telkomsel, Alistair Johnston, Vice President Marketing Communications PT. Telkomsel, Irlamsyah Syam, Vice President Prepaid and Broadband Marketing PT. Telkomsel, Ririn Widaryani, Pemilik Ayam Bakar Mas Mono, Mono, pada acara peluncuran inisiasi gerakan “Indonesia Genggam Internet” di Jakarta.
Telkomsel Luncurkan Gerakan Indonesia Genggam Internet
T
elkomsel meluncurkan inisiasi gerakan “Indonesia Genggam Internet”, dimana gerakan ini mengajak langsung keterlibatan para pelanggan untuk ikut aktif memberantas buta internet (Bunet) di Indonesia. Program yang akan berjalan hingga akhir tahun ini diharapkan mampu mempercepat edukasi broadband kepada pengguna awal internet. Menurut riset internal
Telkomsel, masih banyak penduduk di Indonesia yang memiliki anggapan bahwa Internet merupakan hal yang rumit, hanya untuk konsumsi anak muda, dan tidak bermanfaat atau malah membawa pengaruh negatif. Hal inilah yang dicoba untuk dijembatani program Genggam Internet, yakni melalui berbagi kebaikan internet. Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston mengatakan,
“Telkomsel ingin membentuk image positif kemanfaatan internet, sekaligus membantu masyarakat yang Bunet untuk mengerti cara mengunakan internet secara sehat. Hal ini diharapkan mampu memacu penggunaan internet yang produktif di kalangan masyarakat, seiring dengan tag line kami Telkomsel Untuk Indonesia, yang senantiasa ingin memberikan yang terbaik bagi bangsanya.”
XL Luncurkan Bundling Samsung Galaxy S5
P
T XL Axiata (XL) terus konsisten untuk menggarap pasar smartphone di Indonesia. Bekerja sama dengan Samsung, XL meluncurkan program bundling Samsung Galaxy S5 dengan layanan XL, yang dilengkapi dengan sejumlah EHQHÀWPHQDULNEDJLSHPEHOL Peluncuran program bundling ini berlangsung di Jakarta. Jumat (11/4). Masyarakat dan
pelanggan XL bisa mendapatkan produk bundling XL Samsung terbaru ini mulai 11 April 2014 di XL Center yang tersebar di kota kota di seluruh Indonesia. Deputi Direktur Marketing XL – Kencono Wibowo mengatakan, “Trend penggunaan layanan data terus mengalami peningkatan termasuk penggunaan layanan data yang dilakukan
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 23
GALERI oleh pelanggan XL. XL tentunya juga berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan diantaranya melalui penyediaan programbundling layanan XL dengan smartphone
generasi terbaru yang canggih, Samsung Galaxy S5. Program bundling ini kami sediakan bagi pelanggan yang menggunakan kartu pascabayar maupun prabayar. Dengan menggunakan layanan
data XL, penggunaan smartphone pelanggan akan semakin power full. Kami berharap pelanggan setia XLakan puas menikmati jaringan cepat HotRod 3G+ dengan menggunakan Samsung Galaxy S5 ini”.
.RODERUDVL,QGRVDW².$,&RPPXWHU-DERGHWDEHN
Layanan Indosat Dompetku Kini Dapat Digunakan Oleh Pengguna KRL
L
ayanan Dompetku Indosat kini dapat dinikmati oleh para pengguna KRL, setelah ditandatanganinya kerjasama antara PT Indosat Tbk dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC). Layanan yang dapat dinikmati meliputi top up Kartu Multitrip (KMT) dan Kartu Tiket Harian Berjaminan (THB), serta Dompetku dapat digunakan sebagai salah satu payment provider digate. Kerja sama layanan yang ditandatangani oleh President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dan Direktur Utama KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo ini merupakan kerja sama pertama di Indonesia yang dilakukan
24
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
operator telekomunikasi sebagai wujud inovasi dan kesiapan Indosat dalam memberikan layanan terintegrasi ini. “Kami sangat bergembira dengan adanya kerja sama ini dalam rangka memberikan kemudahan kepada para pengguna KRL untuk sistem pembayaran transportasi KRL melalui top up kartu Multitrip dan THB dengan menggunakan layanan Dompetku. Kami berharap layanan terintegrasi ini juga dapat mendukung program pemerintah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem transportasi di Indonesia secara keseluruhan,” demikian disampaikan President Director & CEO Indosat
Alexander Rusli. Sebagai tahap awal, layanan pertama yang akan diluncurkan adalah top up kartu Multitrip yang efektif dapat dinikmati mulai 17 April 2014 ini sementara di Stasiun Bogor, Jakarta Kota dan Sudirman. Calon penumpang cukup top up melalui menu Dompetku di *789*2# dan melakukan NRQÀUPDVLupdate saldo kartu dengan tap kartu Multitrip di vending machine yang disediakan di stasiunstasiun tersebut. PT KAI Comuter Jabodetabek berkomitmen untuk menam– bah vending machine hingga mencakup 64 stasiun KRL di Jabodetabek tahun ini.
BEDAH GADGET
Nokia Besut 3 Jagoan Baru B aru saja meluncurkan Nokia berbasis Android, Nokia meluncurkan lagi produk terbarunya. Kali ini berbasis Windows Phone terbaru 8.1. Ponsel berlayar 5 inchi super sensitive ClearBlack AMOLED unit dengan resolusi full HD (1920 x 1080 piksel) dan kedalaman 441ppi, diberi nama Nokia Lumia 930. Lumia 930 akan menjadi handset pertama yang mengusung sistem operasi terbaru Windows Phone 8.1. Nokia Lumia
930 memiliki kamera 20MP PureView dan dukungan wireless charging. Lumia 930 akan didukung oleh prosesor
2.2 GHz Snapdragon 800, RAM sebesar 2GB, dan memori 32GB builtin (tidak tersedia slot memori eksternal).
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
3 25
BEDAH GADGET
“Kami membuat Lumia 930 untuk kecepatan dan performasi,” ujar perwakilan Microsoft yang memperkenalkan handset tersebut di Build, Stephen Elop. Untuk tampilannya, Nokia memberikan sentuhan berwarna pada cassing depannya. Sedangkan cassing belakangnya masih menggunakan desain khas Nokia Lumia, yang mana bentuknya menyerupai persegi panjang dengan sedikit lengkungan pada sudutnya. Dalam Microsoft Build Conference, Microsoft juga memperkenalkan dua handset Lumia lainnya, Lumia 630 26
MAJALAH IC T
Fg&*+9hjad*(),
dan Lumia 635. Nokia Lumia 630 akan hadir dalam dua varian, single dan dual SIM, dan akan menjadi handset sistem Windows 8.1 dengan harga terjangkau. Nokia Lumia 630 mengusung layar 4,5 inci dengan resolusi 480 x 800. Dari segi dapur pacunya ditenagai
prosesor quad-core Snapdragon CPU 400 dan RAM 1 GB. Untuk kamera, Lumia 630 hanya dilengkapi kamera belakang beresolusi 5 MP ɶÃŶij¶È½ Lumia 930 akan dijual secara global pada Juni mendatang dimulai dari Eropa, Asia, Timur Tengah dan India. Diperkirakan handset ini akan dijual sekitar 600 dolar AS. Sementara untuk Lumia 630, diperkirakan akan sekitar 160 dolar AS. Tiga jagoan baru Nokia tersebtu, sesungguhnya sebelumnya diberi nama menggunakan simbol IJÁÂɺÇÀºÃ¶Á¶ÂºÈ Bond. Yaitu, Martini, Moneypenny dan Gold Finger. Nokia Martini merupakan Nokia dengan nama produksi Nokia 930. Sementara Nokia 630 merupakan produk yang sebelumnya diberi kode dengan nama Nokia Moneypenny. Sementara untuk 635 nampaknya sebelumnya diberikan nama Nokia ÄÁ¹IJüºÇ