T I Majalah C All about ICT in Indonesia
No. 16 • September 2013
Sedot Pulsa Jilid 2 Mengintip BBM Cross Platform
BlackBerry Androidkan Indonesia
Richard Kartawijaya
Ingin Software Lokal Maju E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI
Arif Pitoyo
Pemimpin Redaksi
Di tengah situasi yang sulit sejumlah media digital di bidang TI dan telekomu nikasi, Majalah ICT, sebagai pionir media digital di bidang teknologi informasi dan komunikasi, tetap eksis dan menghadirkan sejumlah tulisan yang tajam dengan analisis yang akurat. Kami memahami benar kebutuhan pembaca yang tak hanya membutuhkan informasi yang sensasional tapi juga membutuhkan akurasi dan validitas data maupun narasumber. Sumber daya manusia majalah ICT tentunya tak usah diragukan lagi. Didukung sejumlah penulis yang sudah berpengalaman dengan isu TI dan telekomunikasi puluhan tahun, Majalah ICT juga mampu melaporkan kejadian dan informasi eksklusif serta prediksi yang hingga saat ini hampir 100% benar terkait dengan isu ICT dan informasi aktual kepada pembaca sekalian. Website kami di www. majalahict.com juga tetap di update setiap hari.
TARIF IKLAN Cover 184 x 50 mm = Rp10,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi Halaman belakang Full page = Rp10,5 juta/edisi Half page = Rp8 juta/edisi 2
Majalah ICT
No. 16• September 2013
FOTO COVER: Eddy Satriya FOTO: Koleksi Pribadi DESAIN COVER: F. Tian
Daftar Isi: Maju Mundur Migrasi 3G..................8 PPnBM Ponsel Tak Masuk Akal..........10 Indosat Kirim Generasi Muda ke The Global Youth Summit..................14 Windows Phone Unjuk Gigi di Ponsel Menengah......................................16 Perlunya PP tentang Uso-Broadband..18 BlackBerry Androidkan Indonesia.....20 REDAKSI Pemimpin Redaksi Arif Pitoyo Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: 081511510000 (arif), Fax. 021- 7756782
184 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp2 juta/edisi Halaman dalam Full page = Rp8 juta/edisi Half page =Rp5,5 juta/edisi 184 x 50 mm = Rp3 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1,5 juta/edisi
ETALASE
Canon PowerShot N, Kamera Ber-WiFi Canon yang telah berpuluh tahun menjadi pionir dalam industri kamera, meluncurkan kamera digital saku terbaru, Canon PowerShot N. Kamera dengan konsep desain baru ini dilengkapi layar 2,8 inch tilt-up LCD touch panel, yang memudahkan pengguna untuk mengambil gambar-gambar menarik dari sudut sulit. Dengan desain unik dan fitur yang canggih serta konektivitas WiFi, PowerShot N menjadi pilihan para pecinta foto untuk membidik momen dengan cara-cara baru dan
tidak konvensional serta berbagi langsung hasil fotonya dengan yang lain secara cepat dan mudah melalui fitur konektivitas WiFi. Canon merancang PowerShot N dengan desain unik yang kecil dan ringkas, dilengkapi dengan tombol shutter ganda di bagian atas dan bawah ring lensa sehingga pengguna dapat dengan mudah membidik dan menjepretnya, cukup hanya dengan satu tangan.
Norton Rilis Produk Baru
Berdasarkan Symantec Security Threat Report, serangan web meningkat sebesar 30% pada 2012, didorong oleh mudahnya ketersediaan perangkat malware dan tingginya frekuensi kerentanan yang diabaikan di situs web. Norton dari Symantec mengumumkan dirilisnya versi terbaru dari produk keamanan Norton core pemenang penghargaan, yang menjaga konsumen tetap aman dari berkembangnya ancaman virus di kehidupan online sehari-hari mereka Masing-masing produk memiliki perlindungan lima lapisan terpaten kan dengan banyak peningkatan keamanan, kinerja dan kegunaan, diantaranya memanfaatkan Jaringan Intelijen Global Symantec, kemampuan-kemampuan terdepan dan baru memanfaatkan jajaran lebih luas sumber daya yang terhubungkan ke Internet untuk melakukan perbaikan dengan konsistensi yang lebih besar.
Yang Unik dari Notebook Gaming Xenom Ketika Anda mulai butuh notebook yang mampu mendukung gaming berdefinisi tinggi, ketika itu pula Anda butuh notebook dengan spesifikasi tinggi tapi dengan harga terjangkau. Dengan Xenom, Anda bisa mendapatkan pengalaman gaming yang nyaris sempurna seharga mulai Rp8 jutaan. Di awal kemunculannya, Xenom langsung menggebrak dengan lima tipe notebook berdasarkan segmen pengguna bedasarkan karakter — PEGASUS, SIREN, SHIVA, PHOENIX,dan HERCULES.Tiaptiap karakter menawarkan dimensi dan performa yang berbeda sesuai dengan
kelebihan dari masing-masing karakter. Tiap-tiap notebook Xenom berbekal prosesor Intel Core i Series generasi keempat, dan kartu grafis generasi ketujuh yang paling anyar dari Nvidia. Dan, Xenom lagi-lagi mengukuhkan diri sebagai vendor notebook gaming pertama yang me nyuguhkan pilihan layar mulai 13 inci sampai 17 inci di Indonesia. Majalah ICT
No. 16• September 2013
3
HOT NEWS
Sedot Pulsa Jilid 2
Mengintip Majalah ICT
4
Majalah ICT
No. 16• September 2013
D
engan berkembangnya jasa nilai tambah dan konten melalui layanan telepon seluler, regulator telekomunikasi menerbitkan Permenkominfo No. 1/2009 tentang Penyelenggaraan Jasa Pesan Premium dan Pengiriman Jasa Pesan Singkat. Namun, dalam pelaksanaannya, dengan besarnya jumlah pelanggan dan bervariasinya layanan telekomunikasi, saat itu terjadi beberapa ekses layanan yang menimbulkan keluhan pelanggan yang bersifat masif. Kasus sedot pulsa yang dipicu oleh layanan SMS premium, SMS broadcast, dan pop screen merebak sampai akhir 2011 di mana banyak pengguna ponsel yang mengeluhkan layanan konten yang diberikan tanpa seizin pengguna, dan secara sepihak memotong pulsa konsumen. Hal-hal yang meresahkan itu sudah ditertibkan BRTI sebagai regulator melalui surat edaran SE No. 177 Tahun 2011 yang menghentikan total layanan konten serta menyita data pelanggan dari semua content provider (CP).
HOT NEWS
Kondisi saat ini, setelah masalah SMS premium mereda dan belum efektifnya regulasi baru, yaitu PM No. 21/2013, masih banyak keresahan dan keluhan dari pengguna yang beberapa diantaranya dipicu oleh pengiriman SMS spam yang merupakan bentuk penipuan baik yang mengatasnamakan operator atau yang langsung meminta ditransfer sejumlah uang tertentu. Sejumlah hal yang meresahkan pengguna dan memicu sedot pulsa jilid 2 adalah iklan tipuan premium call. Dalam hal ini, pelaku melakukan pengiriman SMS ke banyak tujuan dan menjebak korban dengan kalimat yang menggoda bahkan cenderung mesum. Tipuan ini akan mencuri pulsa pelanggan yang tidk sadar menelpon ke layanan premium call dengan biaya pulsa yang mahal. Baik operator maupun penyelenggara premium call diuntungkan oleh hal ini dan pelanggan sangat dirugikan. Selanjutnya ada SMS tipuan berhadiah dan lonjakan tagihan. Banyak keluhan pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan dan pulsa yang berkurang banyak atau bahkan tiba-tiba habis. Penyebabnya antara lain tagihan pemakaian layanan data, layanan lain yang memotong pulsa, atau layanan yang syarat dan ketentuannya tidak dipahami oleh pelanggan, dan iklan yang menyesatkan bahkan cenderung menjebak atau kurang transparan. Yang sering terjadi, akses layanan data unlimited ternyata melonjak dari paket data yang didaftarkan. Layanan BlackBerry Internet Service (BIS)-pun sering dilarikan ke akses GPRS yang mahal. Akhir-akhir ini operator juga sudah mulai menawarkan ring backtone lewat SMS yang apabila pengguna tak sengaja mengklik maka layanan tersebut otomatis berjalan di ponsel dan menyedot pulsa pengguna.
Majalah ICT No. 16• September 2013
5
HOT NEWS
Tera Billing System & Registrasi Prabayar
Mission Imposible D Arif Pitoyo
6
Majalah ICT
No. 16• September 2013
isebut mission imposible, karena memang registrasi prabayar yang valid dan audit billing system operator sangat sulit dilakukan. Registrasi nomor prabayar memang sudah mulai diterapkan sejak 27 September 2006, namun pelaksanaannya cenderung asalasalan. Program registrasi prabayar melalui short code 4444 bisa dibilang jauh dari kata berhasil dan malah bisa disebut gagal total. Mengapa? Karena diprediksi tak sampai 1 persen dari total 240 juta pelanggan prabayar yang bersedia mencantumkan data valid mengenai dirinya. Validasi dan verifikasi data pengguna yang minim bahkan tidak ada sama sekali menjadi pemicu gagalnya registrasi prabayar. Minimnya tingkat validasi data pelanggan prabayar bisa dikarenakan dua hal. Operator yang tidak serius untuk ‘jemput bola’ dan tidak tegas untuk menghanguskan nomor yang invalid, juga karena rendahnya kesadaran dari para pelanggan untuk mengungkap jati dirinya.
HOT NEWS
Pelanggan yang asal-asalan mengisi form registrasi pun dengan mudah tetap bisa menggunakan layanan telekomunikasi. Prabayar jelas beda dengan pascabayar. Pelanggan pascabayar sudah terlebih dulu terdaftar keterangan jati dirinya di operator, tidak dengan prabayar. Lain ceritanya kalau pelanggan prabayar sewaktu membeli simcard diwajibkan mengisi formulir sebagaimana pelanggan pascabayar, atau minimal menyerahkan kartu identitas atau KTP. Pemerintah juga bisa langsung mengeluarkan peraturan yang meminta operator untuk menonaktifkan pelanggan yang tidak mencantumkan data yang sebenarnya untuk mengurangi SMS penipuan yang akhir-akhir ini makin meresahkan. Mission imposible berikutnya adalah soal audit billing system operator telekomunikasi. Sulit, karena biaya pengadaan perangkat dan prosesnya sangat mahal, bisa mencapai Rp5 miliar secara nasional per tahun. Biaya bukan hanya pada pembelian perangkatnya, juga pada pembelian pulsa selama proses tera billing berlangsung. Selain itu, kurang terbukanya operator dalam membuka data trafiknya juga menjadi kendala tersendiri. Wajar, karena data tersebut bagi operator merupakan sesuatu yang confidential. Langkah yang mungkin bisa dilakukan guna mengurangi potensi kerugian pelanggan yang besar adalah metode audit atau memeriksa penarifan operator secara acak atau sampling sehingga tidak memerlukan banyak biaya. Bisa juga operator sendiri yang melakukan audit atau peneraan dan hasilonya dilaporkan kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Masing-masing metode memang memiliki kelemahan masing-masing, namun kepentingan pelanggan seharusnya tetap diutamakan oleh operator dibandingkan dengan mengejar keuntungan semata.
Majalah ICT No. 16• September 2013
7
TELEKOMUNIKASI
3G
Maju Mundur Migrasi
S
Arif Pitoyo
8
Majalah ICT
No. 16• September 2013
udah 2 bulan lebih, sejak Axis seharusnya menyelesaikan proses migrasi 3G di pita 1.900 MHz dari blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12, namun hingga saat ini, belum ada tandatanda migrasi tersebut akan selesai. Hingga akhir Agustus, wilayah yang sudah dimigrasikan Axis dari kanal 2 dan 3 ke kanal 11 dan 12 baru tiga provinsi saja, yaitu Sumatra Barat, Kep. Riau, dan Kalimantan Timur. Adapun, lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Tengah dan DIY, Bali dan Lombok, Jakarta dan Banten, dan Jawa Barat yang dilayani 1.935 BTS belum berpindah blok karena kendala interferensi dengan sinyal milik Smartfren. Sempat pindah selama 23 jam, tapi setelah
TELEKOMUNIKASI itu balik lagi karena Axis mengklaim sinyal interferensi sangat kuat hingga sebagian besar pelanggannya terganggu. Mengapa hanya Axis yang begitu disorot dalam proses migrasi 3G? Ya karena keberhasilan migrasi 3G memang sangat tergantung operator tersebut. Axis yang harus berpindah ke kanal 11 dan 12 karena tempatnya sekarang akan dihuni oleh Telkomsel dan Tri. Telkomsel pun harus segera berpindah ke kanal 3 yang sebelumnya milik Axis karena di kanal 6 akan ditempati Indosat, demikian seterusnya. Persoalan interferensi di blok 11 dan 12 sebenarnya bukan lah persoalan kemarin, karena hal itu sudah mulai dibicarakan di dicarikan solusinya sejak Desember 2011 dan hingga saat ini belum ada langkah konkret yang bisa menyelesaikan masalah, padahal, amanat Permenkominfo No. 19 Tahun 2013 soal penataan pita 3G adalah proses migrasi selesai 6 bulan sejak aturan ditetapkan, atau sekitar November 2013. Apalagi, sebelumnya antara Axis dan Kminfo terlihat saling menyalahkan. Di pihak Axis, menganggap Kominfo kurang responsif terhadap laporan Axis mengenai kendala interferensi, sedangkan Kominfo menilai Axis selalu bermasalah dan membuat ulah. Axis menilai Kominfo hanya sempat menyelesaikan persoalan satu BTS di Bekasi yang terkena interferensi dengan Smart, sedangkan Kominfo mengungkapkan tidak mungkin pihaknya memfasilitasi penyelesaian interferensi untuk 1.935 BTS Axis yang terkena interferensi. Terlepas dari persoalan non teknis di atas, persoalan teknis yang ada sebenarnya lebih serius, karena terdapat dua teknologi yang berbeda, dari dua negara yang berbeda pula yang berdekatan dalam satu frekuensi, dan ini hanya ada di Indonesia. Menengok kasus yang persis sama di India, pemerintah negara itu akhirnya memindahkan salah satu teknologi tersebut ke pita frekuensi lainnya, sehingga penyelesaian interferensi tak perlu berpanjang lebar.
Majalah ICT No. 16• September 2013
9
TEKNOLOGI INFORMASI
Arif Pitoyo
PPnBM Ponsel Tak Masuk Akal R
encana pemerintah yang akan menerapkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada ponsel pintar tampaknya sulit dilakukan setelah banyak pihak menentang bahkan ada yang menganggap tak masuk akal dan mengadaada. Adalah Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) yang menentang keras pengenaan PPNBM pada perangkat smartphone karena hanya akan meningkatkan penyelundupan ponsel asing dan tidak adil bagi smartphone lokal yang harganya banyak yang di bawah Rp1 juta. Mastel juga sebelumnya sangat keras menentang penerapan cukai pada pulsa telepon karena dianggap bukan produk yang berbahaya seperti rokok atau minuman keras. Sekarang ini ponsel pintar sudah sangat murah, bahkan ada yang seharga Rp700 ribu, jadi memang terasa aneh bila disebut barang mewah. Penerapan PPNBM pada ponsel pintar justru kontradiktif dengan tujuan pemerintah yang ingin memperluas akses komunikasi hingga ke pelosok pedesaan. Bila harga ponsel makin mahal, tentu makin
10
Majalah ICT
No. 16• September 2013
TEKNOLOGI INFORMASI
”
Daripada mengenakan pajak barang mewah ke ponsel pintar, akan lebih baik bila pemerintah menyederhana kan perizinan
sedikit orang yang bisa beli ponsel pintar yang bisa mengakses data. Padahal, pertumbuhan data yang sangat tinggi juga berimplikasi pada sektor lainnya yang ikut tumbuh sehingga secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, daripada mengenakan pajak barang mewah ke ponsel pintar, akan lebih baik bila pemerintah menyederhanakan perizinan dan merangsang iklim investasi brand ponsel asing masuk ke Indonesia. Karena, dari sisi aturan, pemerintah malah merangsang importasi ponsel bukannya berusaha agar mereka membuka pabriknya di Indonesia. Hal ini tercermin pada penerapan Bea Masuk (BM) untuk ponsel jadi 0% sedangkan komponen atau bahan baku ponsel malah 5%. Bila aturannya saja sudah demikian, bagaimana investor mau membangun pabriknya di Indonesia? Rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) terhadap ponsel pintar membuat industri dan pengguna telekomunikasi di Indonesia resah. Hal tersebut karena tidak ada kepastian hukum, regulasi mengenai ponsel juga sekarang sangat ketat seperti penerapan regulasi IMEI, dan sebagainya, ini menyulitkan industri, yaitu ponsel asing dan distributor lokal. Kalau dulu ketika tidak ada PPnBM, maka mayoritas importir akan menggunakan jalur resmi dan bayar pajak sehingga pemerintah diuntungkan dari pajak PPN dan PPh impor. Bayangkan jika PPnBM diberlakukan, maka mayoritas barang yang terkena pajak tersebut akan diselundupkan sehingga pemerintah malah merugi karena kehilangan pemasukan dari pajak.
Majalah ICT No. 16• September 2013
11
PROFIL
Richard Kartawijaya
Arif Pitoyo
Ingin T Industri Software Lokal Maju
ak banyak yang tak kenal Richard Kartawijaya, apalagi di kalangan komunitas teknologi informasi (TI). Ditemui di sela-sela acara Digital prenership INAICTA banyak bercerita soal perkembangan industri software di Indonesia. Wajar saja, selain saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Peranti Lunak Indonesia, Richard juga merupakan professional yang telah malang melintang di perusahaan TI global, seperti Microsoft Indonesia, kemudian menjadi salah satu country manager
12
Majalah ICT
No. 16• September 2013
PROFIL
”
Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi raksasa software dunia, karena ditunjang oleh inovator dan kreator muda yang sangat brilliant dan menjanjikan.
Motorola di Indonesia. Kini, Richard mencoba membangun usahanya sendiri menjadi seorang entrepreneur dengan membeli setengah kepemilikan dari sebuah perusahaan teknologi informasi penyedia solusi bisnis. Naik pangkatnya Richard dari seorang country manager perusahaan multinasional menjadi entrepreneur cukup menarik diikuti. Richard Kartawijaya dikenal sebagai seseorang yang selalu bicara positif, tertata apik, sehingga pendengar yang awam terhadap IT sekalipun akan langsung paham dan mengerti. Richard juga tergolong kritikus yang baik, karena dalam menyampaikannya tetap dalam bahasa yang positif. Dalam berbagai kesempatan, Richard mengungkapkan alasannya berhenti dari eksekutif profesional di sebuah perusahaan multinasional yang sudah demikian mapan. “ Saya ingin mendapatkan kebebasan. Soalnya, hampir semua kebijakan yang harus dia tempuh sudah digariskan dari kantor pusat,” tuturnya. Dan, ini menyebabkan dia merasa bahwa kalau dia berlama-lama menjadi eksekutif, dia akan kehilangan daya kreativitasnya. Richard lebih banyak bercerita soal perkembangan software di Indonesia kepada Majalah ICT. Menurut dia, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi raksasa software dunia, karena ditunjang oleh inovator dan kreator muda yang sangat brilliant dan menjanjikan. “Banyak investor asing yang menanyakan ke saya aplikasi, atau inovasi konten apa lagi yang dihasilkan dari pengembang lokal di Indonesia. Mereka ada yang dari India dan AS,” katanya. Richard menyayangkan bibit-bibit muda inovator lokal kurang dimanfaatkan negeri sendiri sehingga mereka banyak yang menyeberang ke negara lain. Di akhir wawancara, Richard mengungkapkan harapannya agar software lokal Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan hanya untuk kelas UKM tapi juga enterprise.
Majalah ICT No. 16• September 2013
13
GALERI
LivingSocial apresiasi pelanggan—Di hari jadinya yang ke-3 LivingSocial Indonesia memberikan apresiasi kepada para pelanggan yang sebelumnya memenangkan beberapa aktivitas online yang diselenggarakan selama dua minggu terakhir di bulan Agustus. LivingSocial Indonesia mengajak para penggemarnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun lewat karya foto. IDEAFEST kembali digelar—IDEAFEST 2013 yang merupakan tempat Ajang berkumpulnya para kreator dan enterpreneur muda di Indonesia kembali digelar pada 28-29 September yang mengangkat tema “BE THE NEXT BOLD CREATIVE LEADER”. IDEAFEST mengundang tokohtokoh fenomenal yang berani membuat gebrakan di bidangnya seperti Basuki Tjahaja Purnama (Wagub DKI), Wiwi Goh (Youtube), Rudy Ramawy (Google), Calvin Kizana (Picmix), dan lainnya. Indosat kirim generasi muda ke The Global Youth Summit – Indosat bersama Ooredoo mengirimkan delegasi muda Indonesia ke forum The Global Youth Summit yang berlangsung pada 9 – 11 September 2013 di Costa Rica. Delegasi Indonesia diwakili oleh pemenang Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) Andry Soeprapto dan pengajar muda dari Indonesia Mengajar, Hety Apriliastuti Nurcahyarini. Telkomsel dukung APEC—Dalam upaya menyukseskan KTT APEC 1-8 Oktober 2013 di Bali, Telkomsel menghadirkan produk dan layanan yang berkualitas, penggelaran dan penambahan kapasitas jaringan, serta melakukan uji coba 4G LTE (Long Term Evolution). Telkomsel meluncurkan kartu perdana simPATI APEC dimana pelanggan mendapat kan gratis telepon 50 menit ke lebih dari 50 negara melalui VoIP 01017, gratis 10 SMS internasional, gratis layanan data 52 MB. 14
Majalah ICT
No. 16• September 2013
GALERI Indonesia gelar IGF di Bali— International Governance Forum (IGF) 2013 akan digelar di Bali. IGF memiliki arti penting bagi Indonesia karena bisa menguatkan posisi Indonesia sebagai poros penting internet global. Lewat IGF, Indonesia juga bisa memanfaatkannya untuk membuka potensi kerja sama dan alih pengetahuan antar pelaku kunci sekaligus menstimulasi pertumbuhan kebutuhan pasar akses internet dalam negeri. Canon rilis PowerShot N—Canon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digitalnya di Indonesia meluncurkan kamera digital saku terbaru, Canon PowerShot N yang didesain unik dan fitur canggih serta konektivitas WiFi. PowerShot N menjadi pilihan para pecinta foto untuk membidik momen dengan cara-cara baru dan tidak konvensional serta berbagi langsung hasil fotonya dengan yang lain secara cepat dan mudah melalui fitur konektivitas WiFi yang canggih.
XL-Qeon sediakan voucher games online— Dalam rangka mendukung industri game di Indonesia, XL bekerja sama dengan Qeon menghadirkan fasilitas pembelian voucher game online Qash dengan metode transaksi baru yang mudah dan aman. Metode transaksi tersebut adalah melalui XL Tunai, voucher XL, dan potong pulsa dari nomor XL pribadi. Kerja sama in diresmikan oleh Qeon dan XL di area booth Qeon, pada ajang Indonesia Game Show (IGS) 2013, di Jakarta (6/9).
Indar Atmanto adukan hakim ke KY— Indar Atmanto, terdakwa dalam perkara tuduhan penyalahgunaan frekuensi PT Indosat Tbk oleh PT Indosat Mega Media (IM2), mendatangi gedung Komisi Yudisial bersama sejumlah tokoh asosiasi telekomunikasi, Senin (9/9). Kedatangan Indar untuk mengadukan hakim Tipikor yang memutus bersalah dirinya, Indosat, dan IM2 pada 8 Juli lalu. Menurut Indar, para terlapor telah berlaku tidak adil, tidak jujur, dan tidak berdisiplin tinggi, maupun tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Majalah ICT No. 16• September 2013
15
BEDAH GADGET
Windows Phone
Unjuk Gigi di Ponsel Menengah
S
elama ini, produk-produk besutan Microsoft, yaitu Windows phone, identik dengan nama Nokia dan tertanam dalam ponsel-ponsel mahal merek tersebut. Sebut saja Nokia Lumia yang harganya masih di atas Rp2 juta. Namun, kejutan terjadi saat Windows Phone hadir dalam ponsel menengah, yaitu bundling antara Smartfren dan Huawei.
Arif Pitoyo
16
Majalah ICT
No. 16• September 2013
BEDAH GADGET Setelah munculnya Android yang menawarkan ribuan aplikasi yang dibalut dengan ponsel pintar yang makin murah, Windows Phone memang mulai membuka diri dari Nokia. Dengan OS terbarunya, Windows Phone 8, produk milik Bill Gates itu mencoba menantang Android dan iOS. Kini, Windows Phone hadir di ponsel Smartfren yang didukung penuh jaringan CDMA Ev-Do Rev B Phase 2 yang setara dengan LTE. Setelah memiliki lini produk smartphone bersis tem operasi Android, Smartfren memperkenalkan smartphone bersistem operasi Windows Phone 8 pertamanya, yaitu Smartfren Windows Phone W1. Sistem operasi Windows memiliki keunggulan tersendiri dibanding sistem operasi lainnya, seperti interface Live Tile dan Windows Phone Live Apps yang didukung lebih dari 100.000 aplikasi tersertifikasi, serta hub permainan Xbox Live yang menjadi ciri khas Windows Phone. Selain itu layar mulai Windows Phone memastikan penggunanya selalu terhubung dan mengikuti perkembangan terkini kontak rekannya secara mobile. Dibandingkan dengan Nokia Lumia 520, bodi Smartfren Ascend W1-C00 ini sedikit lebih besar. Sisi depan bodi didominasi layar sentuh, dengan bagian depan yang memiliki area menipis. Bentuknya mengingatkan pada smartphone Sony Xperia Go. Bagian belakang bodi terdapat corong loudspeaker, LED flash dan kamera. Untuk membuka cover belakang ini pengguna cukup mencongkel lubang yang ada di bagian bawah dengan kuku jari. Cukup simpel dan standar dibanding cara membuka back cover Lumia 520/620 yang ribet. Smartfren Windows Phone W1 dilengkapi spesifikasi canggih dengan processor dual core 1,2 GHz, perangkat grafis Adreno 305, memori internal 4 GB, serta layar 4 inci yang mampu menjalankan aplikasi dan game Windows dengan lancar. Paket Smartfren Windows Phone W1 bersama kartu perdana Smartfren ditawarkan dengan harga Rp1.999.000 (termasuk PPN) dan mendapatkan bonus gratis internet selama 3 bulan masingmasing 2 GB per bulan.
Majalah ICT No. 16• September 2013
17
REGULASI
Perlunya PP tentang
USO-Broadband U SO (universal service obligation) atau kewajiban pelayanan universal adalah kewajiban menyediakan layanan akses informasi bagi semua warga negara, karena kebutuhan untuk meng-akses informasi adalah kebutuhan dasar manusia. Beberapa negara mendanai program USO dengan dana yang bersumber dari pendapatan pajak dunia usaha. Beberapa negara yang lain, mendanainya dengan dana pungutan khusus kepada para penyelenggara TIK yang beragam formulanya. Di Indonesia, melalui PP nomor 7 tahun 2009, pemerintah telah menetapkan tarif baru pungutan kontribusi USO yang nilainya adalah sebesar 1,25% dari pendapatan kotor semua penyelenggara layanan telekomunikasi dan internet. Dengan mekanisme tersebut, setiap tahun terkumpul dana lebih dari Rp1,3 triliun yang disetor ke kas negara dalam bentuk PNBP. Pungutan kontribusi USO ini telah berjalan cukup lama, namun untuk dapat memanfaatkan sesuai definisinya, belum ada aturan. Idealnya, karena dipungut dengan PP, maka mengelolanya pun dengan PP dan diselaraskan dengan trend global di bawah
18
Majalah ICT
No. 16• September 2013
Nonot Harsono Komite Regulasi BRTI
REGULASI arahan Dewan TIK Nasional (DETIKNAS) yang dibentuk dengan Keppres 20 tahun 2006, dan dibina langsung oleh Presiden RI. Pada saat ini, pelaksana program USO adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di bawah binaan Menkominfo yang juga sebagai Ketua Harian Detiknas. Selama ini, BP3TI menggunakan dana USO untuk membangun sarana jaringan akses di daerahdaerah yang telah ditetapkan melalui program penyediaan jasa telekomunikasi oleh penyelenggara telekomunikasi. Kontribusi dana USO adalah jenis penerimaan negara yang tidak disebutkan dalam UU nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP. Pungutan kontribusi USO diatur dalam UU nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pengelolaannya wajib mematuhi, UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU nomor 01 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Untuk badan layanan umum seperti Rumah Sakit dan unit-unit layanan yang serupa, Pemerintah telah menerbitkan aturan pengelolaan keuangan yang dikecualikan berupa PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sedangkan untuk dana USO yang sumber dan tujuannya sangat spesifik, Pemerintah belum mengatur mekanisme penggunaannya. Oleh sebab itu, kini BTIP “terpaksa” menggunakan pola keuangan BLU yang sebenarnya tidak pas, karena falsafah USO berbeda dengan falsafah badan layanan umum. Dengan PP tentang pelaksanaan/ pengelolaan dana USO, maka misi Pemerintah untuk membangun masyarakat informasi berbasis pengetahuan sebagaimana diamanahkan dalam UU no 17 tahun 2007 tentang RPJP 2005~2025 dan Keppres 20 tahun 2006 tentang Dewan TIK Nasional akan menjadi lebih mudah dan cepat dicapai.
Majalah ICT No. 16• September 2013
19
CYBERLIFE
Arif Pitoyo
BBM Cross Platform
BlackBerry Androidkan Indonesia
T
ak terasa, BlackBerry sudah hadir di Indonesia selama 9 tahun, dan selama itu lah Indonesia banyak mendapatkan berbagai prioritas dari vendor Kanada tersebut bahkan dibandingkan India, Malaysia, atau Singapura sekalipun yang sebenarnya lebih maju perkembangan mobile lifestyle-nya. Wajar saja, karena berkat ‘jasa’ Indonesia juga lah, BlackBerry begitu meroket dan sempat duduk di singgasana smartphone nasional selama beberapa tahun. Setelah merilis seri Bold pada Agustus 2008, BlackBerry makin tak tertahankan dominasinya. RIM langsung menguasai pasar smartphone di Indonesia hingga 90 persen. BlackBerry mulai meredup sejak 2012, saat ponsel berbasis Android mulai menemukan pasarnya di Indonesia dan berkembang pesat karena didukung dengan gadget yang murah dan kaya fitur atau layanan. Apalagi, setelah BlackBerry melepas BIS dan menanggalkan BBM dari eksklusivitasnya, BlackBerry makin terombang-ambing. Sungguh sangat disayangkan, BlackBerry yang semula merupakan platform teknologi mulai dari handset, pemilik aplikasi instant messaging nomor satu, dan beroperasi layaknya internet service provider (ISP) lewat BlackBerry Internet Service (BIS) kini harus rela melepas semuanya.
20
Majalah ICT
No. 16• September 2013
CYBERLIFE Pertama, vendor asal Kanada tersebut melepas BIS sehingga BlackBerry yang semula merupakan smartphone lengkap dengan fasilitas internet yang terintegrasi di dalamnya berubah dan turun pangkat menjadi hanya seperti smartphone biasa. Dan kini, BlackBerry telah turun pangkat dengan hanya menjadi OTT atau over the top, yaitu aplikasi asing yang berjalan di atas jaringan operator telekomunikasi di Indonesia seperti Whatsapp, Facebook, Twitter, dan lainnya. Itu pun, bila divisi handsetnya sudah laku terjual dan berpindah tangan ke vendor lain. Bila tidak, maka vendor penyedia handset tersebut bakal mati secara perlahan. Namun, kabar terakhir menyatakan pihak BlackBerry mengatakan bahwa mereka akan menunda sementara perilisan aplikasi BlackBerry untuk Android dan iOS di Google Play dan iTunes App Store dari waktu semula pada 21 September untuk Android dan 22 September untuk iOS. Untuk sementara, BlackBerry menyarankan untuk melakukan registrasi di situs mereka, www.BBM. com, sekaligus mengunduh aplikasi tersebut di website itu. Mereka juga belum menjelaskan kapan akan merilis BBM untuk Android dan iOS. “Tim kita bekerja keras dalam pembuatan sekaligus merilis BBM untuk Android dan iOS, akan tetapi kita akan benar-benar merilisnya ketika kita sudah siap. Kita,” jelas pihak BlackBerry dalam blog resminya.
Majalah ICT
No. 16• September 2013
21
Punya video, foto serta file presentasi yang bagus, lucu atau menarik? Upload saja ke www.bukugambar.com situs buatan negeri sendiri
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai dan menggunakan aplikasi anak bangsa sendiri” Heru Sutadi Founder BukuGambar.com