T I Majalah C All about ICT in Indonesia
No. 19 • Desember 2013
Oppo N1
Mampukah Berbicara?
Penyadapan Menjadi Ancaman
Indosat Menjawab
Roy Suryo
'Panggil Saya Mas Saja...'
E-Magazine|Free
www.majalahict.com
DARI REDAKSI
Arif Pitoyo
Pemimpin Redaksi
Majalah ICT, di bawah bendera Indonesia ICT Institute sukses menggelar diskusi soal penyadapan yang menghadirkan pengamat multimedia sekaligus Menpora Roy Suryo dan sejumlah pembicara kompeten lainnya. Dari diskusi tersebut banyak yang diangkat menjadi tulisan di edisi kali ini, selain tentu saja perkembangan teknologi informasi terkini lainnya, seperti soal konten seluler, kelanjutan merger XL-Axis, dan soal gadget terbaru maupun pernak pernik galeri dalam sebulan terakhir. Akhirnya, kami berharap agar sajian kami bisa memberikan sedikit tambahan wawasan bagi pembaca.
FOTO COVER: Roy Suryo FOTOGRAFER: Kahfi Kamaru DESAIN COVER: F. Tian
Daftar Isi: Logitech Boombox, Penyaji Musik Mobile.......................................................3 Indosat Jadi Tersangka............................4 Indosat Menjawab....................................6 Kini XL Setara Telkomsel.........................8 Polemik Konten Tiada Berujung.............10 Roy Suryo, 'Panggil Saya Mas Saja...'...12
TARIF IKLAN Cover 184 x 50 mm = Rp10,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi Halaman belakang Full page = Rp10,5 juta/edisi Half page = Rp8 juta/edisi 184 x 50 mm = Rp5,5 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp2 juta/edisi Halaman dalam Full page = Rp8 juta/edisi Half page =Rp5,5 juta/edisi 184 x 50 mm = Rp3 juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1,5 juta/edisi 2
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
Indosat Dukung DC United....................14 XL Terima SPEx2 Award........................15 Oppo N1, Mampukah Berbicara............16 Dilema Pengaturan Konten Internet.......18 Urgensi Rebalancing Spectrum.............20
REDAKSI Pemimpin Redaksi Arif Pitoyo Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: 081511510000 (arif), Fax. 021- 7756782
1 Tahun Majalah ICT
T
epat pada 12 Desember 2013, tepat setahun Majalah ICT hadir menemui pembaca. Peluncuran Majalah ICT dalam versi elektronik, eMag, pertama kali kami lakukan pada 12 Desember 2012 atau 12.12.12. Kami menganggap tanggal unik ini sayang untuk dilewatkan dan kami tetapkan sebagai tanggal peluncuran Majalah ICT yang kami nilai juga sama-sama unik. Disebutkan unik, awalnya Majalah ICT hanya ingin hadir sebagai majalah elektronik untuk memperluas isi dan memperbanyak halaman serta cerita mengenai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Karena itu, penyampaian majalah inipun hanya melalui email saja. Dan unik lainnya, dirancang bahwa majalah ini akan terbit dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Memang sudah cukup banyak majalah bahkan termasuk eMag lain yang membahas atau mengetengahkan mengenai ICT termasuk Gadget, namun terbit dalam Bahasa Inggris ini belum dilakukan penerbit lainnya. Dan kami tahu, begitu banyak pihak luar negeri yang tertarik mengenai kondisi ICT di Indonesia. Apalagi, Indonesia menurut beberapa pihak, diprediksi akan menjadi negara yang cukup disegani ke depannya bahkan masuk dalam 8 besar dunia hingga ada yang menyebut akan masuk 5 besar dunia. Secara resmi dua versi Majalah ICT pada 13.1.13 atau 13 Januari 2013. Bersamaan dengan itu, untuk memudahkan mengunduh majalah kami, kami sediakan situs Majalah ICT di www.majalahict.com. Karena terbatas dari segi SDM dan lainnya, awalnya, kami hanya akan fokus menerbitkan eMag saja, namun pembaca menginginkan lebih, ingin mengetahui perkembangan ICT Indonesia terkini. JAdilah kami menghadirkan juga berita-berita terkini mengenai perkembangan ICT Indonesia, walaupun memang tidak semua kegiatan dan aktivitas serta isu ICT dapat kami hadirkan. Walaupun kehadiran kami masih belumlah maksimal dengan sejumlah kendala, namun respons semua pihak terhadap kami, baik melalui Twitter, email ataupun saluran lainnya, membuat kami tetap semangat menghadirkan informasi ICT Indonesia untuk kemudian menyebarkannya ke seluruh penjuru tanah air, termasuk dunia. Kendala SDM, finansial, teknologi, terasa bukan apa-apa ketika kami mengingat tujuan kami menghadirkan Majalah ICT Indonesia untuk memberdayakan masyarakat Indonesia akan ICT dan ICT Indonesia menjadi lebih maju. Karena itu, melalui forum ini, kami mengucapkan rasa terima kasih kami kepada semua pemangku kepentingan, baik regulator, operator, vendor, konsumen, PR agency, hacker, pengamat, praktisi, teman-teman media dan pihaknya lainnya yang telah memberikan dukungan Majalah ICT tetap bisa menemui pembaca semua, untuk sama-sama membangun ICT Indonesia.
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
3
HOT NEWS
Indosat Jadi Tersangka
Penyadapan Menjadi Ancaman Arif Pitoyo
4
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
P
enyadapan, diakui atau tidak, telah mengusik rasa nasionalisme dan kebangsaan, terutama pada generasi muda. Semangat anak muda Indonesia sebelumnya telah ditunjukkan dengan penyerangan ratusan bahkan mungkin ribuan hacker muda pada situs-situs pemerintahan Australia. Australia, menurut mantan staf National Security Authority AS Snowden, telah melakukan penyadapan terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu
HOT NEWS
”
Diungkap oleh Roy, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan dilakukan.
Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri. Tanggapan keras telah ditunjukkan Presiden SBY dengan memanggil duta besarnya dari Canberra. Tak ketinggalan, pengamat multimedia dan Menpora Roy Suryo pun bersikap kritis terhadap penyadapan yang disebutnya sudah berlangsung selama 1o tahun. Menyikapi masalah tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jumat (6/12) sore menggelar acara Pemuda dan Telekomunikasi dengan mengambil tema Generasi Muda Bangsa Menyikapi Penyadapan di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta. Roy Suryo mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengingatkan mengenai penyadapan sejak 10 tahun lalu. Hal itu bisa dilihat dari dokumen paparannya di Kepolisian RI mengenai aktivitas penyadapan yang terjadi di Indonesia. Demikian dikatakan Roy saat memberikan Keynote Speech diskusi bertajuk ‘Generasi Muda Bangsa Menyikapi Aksi Penyadapan’ yang digelar Indonesia ICT Institute bersama Kemenpora di kantor Kemenpora. “Untung ada teman-teman media yang jeli dan masih memiliki dokumen paparan saya sepuluh tahun lalu,” kata Roy. Dalam dokumen paparannya, “Perkembangan ICT dan Kasus-kasusnya di Indonesia”, Roy telah menyampaikan ancaman kebocoran informasi. Hal itu sudah dipresentasikan Roy dalam Rakernis Telematika Kepolisian RI. Dalam catatan Roy, yang sempat bocor adalah percakapan Presiden Habibie saat menjabat dengan Jaksa Agung Andi M. Ghalib mengenai pembelian buffer stock minyak dari Singapura. “Kemudian ada juga bocoran hasil rapat intern Polda Papua di Jayapura 5 Juli 2002 tentang rencana operasi ‘Adil Matoa’,” ungkap Roy. Menurut Roy, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling lengkap, mulai dari jaringan serat optik, satelit hingga BTS seluler dan FWA. Diungkap oleh Roy, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan dilakukan. Indosat sendiri dilepas oleh Menteri BUMN Laksamana Sukardi pada 2002 saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI. Dalam kesempatan itu, Roy mempertegas bahwa penyadapan makin jelas setelah Indosat dijual pada pihak asing. “Saya tidak ingin mengatakan itu zaman siapa presidennya, tetapi sejak Indosat dijual itulah penyadapan kian marak karena satelit Palapa berada di luar kendali, dan Indosat harus bertanggung jawab,” ujar Roy. Twitter: @arifpitoyo
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
5
HOT NEWS
Tuding Telkomsel Pelaku Penyadapan
Indosat O Menjawab
perator seluler Indosat ternyata sangat gerah dengan tuduhan Menpora Roy Suryo bahwa dirinya berada di balik penyadapan Australia atas sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi, tuduhan itu dilakukan bersamaan dengan upaya Kemenkominfo mengumpulkan data dan informasi terkait kemungkinan aksi penyadapan dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi. Dalam diskusi menge nai sikap generasi muda terhadap penyadaan yang diselenggarakan Kemenpora bersama Indonesia ICT Institute, Jumat (6/12), August Hulu, perwakilan dari Indosat, malah balik
Arif Pitoyo
6
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
HOT NEWS
menuduh bahwa Telkomsel lah yang telah menyadap nomor Presiden SBY. “Coba cek saja nomor Presiden adalah 0811xxx, itu bukan merupakan NDC (National Drug Code) dari Indosat, tapi Telkomsel, dan Telkomsel tentunya tak mungkin melewatkan sinyalnya ke satelit Indosat, karena mereka telah memiliki infrastruktur sendiri di Telkom,” tegasnya. Menurut dia, sangat kecil kemungkinannya bila satelit Palapa menyadap telepon dari nomor selain Indosat, dan jangan karena milik asing kemudian anak usaha Ooredooo tersebut disalahkan dalam kasus penyadapan. “Pemerintah telah mengundang investor asing masuk ke Indonesia, kini setelah mereka masuk malah digebuki, jangan begitu, kecuali mereka memang melanggar hukum,” keluhnya. Dari sisi jaringan serat optik, tambah August, juga sangat tidak mungkin, apalagi jaringan yang melintasi Asia Pasifik tersebut digunakan juga oleh operator lain seperti Telkomsel. Namun, August tidak menutup kemungkinan kalau ada oknum di Indosat yang membocor kan konten pembicaraan atau pun SMS kepada pihak lain, dan dia berjanji akan menyelidikinya. Hal senada diungkapkan Presdir and CEO Indosat Alexander Rusli bahwa sebelum menuduh sebaiknya cek dulu nomor operator mana yang dipakai Presiden. “Yang pasti, Presiden bukan menggunakan nomor Indosat, “ katanya. Terlepas dari itu semua, yang jelas, penguasaan asing di sektor telekomunikasi tentunya sama saja dengan membuka jalan bagi asing masuk ke ranah udara Indonesia. Bukan tidak mungkin, pihak AS atau Australia bukan masuk lewat operator di Indonesia, tapi lewat owner di luar negeri. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Security Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Irvan Nasrun, penyadapan lewat serat optik sangat mungkin terjadi, baik di tengah maupun di pangkalnya.
”
Sangat kecil kemungkinannya bila satelit Palapa menyadap telepon dari nomor selain Indosat.
Twitter: @arifpitoyo
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
7
TELEKOMUNIKASI
Imbas Keputusan Kominfo Soal Merger XL-Axis
Kini XL Setara Telkomsel Majalah ICT
8
Majalah ICT
P
No. 19• Desember 2013
T XL Axiata Tbk telah menerima persetujuan Menkominfo Tifatul Sembiring atas perkawinannya dengan PT Axis Telekom. Meski kemudian pemerintah mengambil frekuensi XL dan Axis sebanyak 10 MHz, XL percaya diri meneruskan proses akuisisi-merger tersebut. Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi mengapresiasi langkah positif regulator tersebut dan mengatakan bahwa persetujuan ini akan
TELEKOMUNIKASI
”
Dengan direngkuhnya Axis ke pangkuan XL, maka operator tersebut kini memiliki jumlah frekuensi yang sama dengan Telkomsel.
mendukung XL untuk terus mengoptimalkan layanan bagi pelanggan. Dengan direngkuhnya Axis ke pangkuan XL, maka operator tersebut kini memiliki jumlah frekuensi yang sama dengan Telkomsel di pita 2,1 GHz dan 1.800 Mhz. Tentunya, XL memiliki ruang yang sangat luas dan lebar untuk bisa lebih berbicara di panggung telekomunikasi Tanah Air. Aksi korporasi ini sekaligus akan memperkuat kemampuan XL dalam memberikan layanan yang semakin prima kepada pelanggan dan seluruh stakeholders. Dengan jaringan 2G dan 3G yang semakin maksimal, kualitas layanan kepada lebih dari 65 juta pelanggan akan jauh lebih baik dan cakupan jaringan akan lebih luas. Apalagi kemudian Hasnul menjamin pelanggan AXIS akan tetap dapat menikmati tarif dan layanan yang sama, serta menarik untuk kalangan muda. Namun, XL harus membayar sangat mahal untuk mendapatkan 15 Mhz frekuensi tambahan dari Axis tersebut. Sebagai kompensasinya, XL diwajibkan membayar kewajiban dan utang-utang Axis sebesar Rp17 triliun. Sedangkan apabila XL mendapatkannya lewat lelang, maka anak usaha Axiata tersebut cukup membayar up front fee Rp320 miliar dan BHP tahun pertama Rp160 miliar. XL memang menerima keputusan pemerintah terkait merger XL dengan AXIS dimana salah satunya adalah frekuensi perusahaan gabungan nantinya akan dikurangi sebesar 10 MHz. Namun begitu, XL akan tetap mengikuti lelang untuk mendapatkan frekuensi tersebut, jika lelang frekuensi 3G ini digelar. Diungkap Hasnul, diharapkan perseroan juga akan segera mendapat dana segar untuk membeli AXIS senilai 865 juta dolar AS. Beberapa opsi sudah disiapkan. “Bisa pendanaan dari pemegang saham, pinjaman ke bank, right issue atau juga menjual menara. Bisa menara XL atau menara Axis,” jelas Hasnul. Bila kemudian XL menang dalam tender frekuensi di pita 2,1 GHz, maka tak bisa disangkal lagi, Telkomsel bakal tersungkur.
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
9
TEKNOLOGI INFORMASI
Polemik Konten Tiada Berujung
S
ejak Black October 2011, industri konten seluler di Indonesia terpuruk kalau tidak mau disebutkan mati suri. Jangankan untuk mendapatkan laba, untuk hidup saja tak bisa, dan mereka kebanyakan mengandalkan bisnis lainnya untuk membayar operasional, termasuk biaya sumber daya manusia sehari-hari. Baru saja bangkit dari keterpurukan, industri konten dikejutkan dengan diterbitkannya Peraturan Menkominfo No.21/2013 tentang konten premium. Tak ayal, penyedia konten pun langsung menjerit dan serta merta mengajukan somasi ke Kominfo agar membatalkan Permen tersebut. Mereka menganggap masa konsultasi publik hanyalah formalitas dan nyatanya masukan mereka sama sekali btak didengar. Bukan hanya somasi, Indonesia Mobile and Online Content Provider Association (Imoca) berencana mengajukan judicial review PM No. 21/2013 soal SMS Premium ke Mahkamah Agung pada Januari tahun depan. Penyedia konten menganggap banyak yang harus diperbaiki di PM tersebut, terutama ketidakadilan soal BHP jasa telekomunikasi. BHP dikenakan
Majalah ICT
10
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
TEKNOLOGI INFORMASI kepada CP, tetapi tidak kepada penyedia jasa lainnya yang menggunakan frekuensi seperti production house televisi. Penyedia konten merasa diperlakukan tidak adil, karena penyedia website dan blog juga menggunakan frekuensi untuk akses kepada pembacanya, dan seharusnya juga dikenakan BHP Jastel. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menkominfo No. 21 tahun 2013 tentang SMS Premium. Di dalam regulasi tersebut, pemerintah lebih ketat lagi mengatur mengenai operasional CP, seperti pengenaan BHP Jastel, pungutan USO, kewajiban uji laik operasi (ULO), dan aturan teknis lainnya. Selama ini, CP sudah terbentur dengan aturanaturan operator yang juga ketat dan sangat bervariasi. Bila ditambah aturan dari Kominfo ini, maka beban CP akan makin berat. Imoca sendiri mengaku sudah dua bulan mengajukan somasi tapi tak ada tanggapan positif dari Kominfo. Banyak hal, di peraturan tersebut yang menjadi keberatan penyedia konten, seperti aturan terkait SMS Premium. Mereka menganggap mengapa hanya SMS premium yang diatur? MMS, SMS biasa tidak? Padahal, menurut penyedia konten, maling SMS premium sudah tidak ada lagi, dan mereka punya mainan baru lainnya.
OTT
Terkait dengan over the top atau konten asing, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tak perlu mengaturnya dan biarkan pasar yang menentukan. OTT bisa dibilang tak bisa dihindari, seiring dengan tingginya pertumbuhan smartphone di Indonesia. Operator menerapkan OTT adalah karena adanya desakan dari pengguna. Pengguna mana mau berlangganan operator bila tidak bisa mengakses Facebook, Twitter, Google, atau lainnya. Oleh karena itu, biarkan mereka menjalin kerja sama dengan operator tanpa aturan regulasi, dan gunakan saja hukum pasar yang bekerja.
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
11
PROFIL
Roy Suryo
'Panggil Saya Mas Saja...' Arif Pitoyo
12
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
R
oy Suryo, merupakan sosok yang rendah hati, karena meskipun sekarang sudah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, namun komunitas dan lingkungannya dulu tak dia tinggalkan. Dia menyapa wartawan dan orangorang dari kalangan komunitas TI dengan ramah, dan sama sekali tak keberatan kalau teman-temannya di komunitas telematika dan media hanya memanggilnya mas. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau disingkat KRMT Roy Suryo Notodiprojo atau lebih dikenal sebagai Roy Suryo adalah pengurus Partai Demokrat di bidang Komunikasi dan Informatika. Roy sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia dan pernah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama 5 tahun. Sosoknya sering disebut sebagai pakar informatika, multimedia dan telematika. Dia menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada. Lalu dia mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004.
PROFIL Tak jarang juga Polri sering meminta pendapatnya tentang kasus-kasus yang ada hubungannya dengan TI dan multimedia. Gaya bicaranya yang blak-blakan membuat banyak pihak sering kebakaran jenggot. Namun, Roy yang selalu bicara berdasarkan data dan fakta pantang untuk menarik ucapannya. Namun sepanjang perjalanan karirnya, Roy sering mendapat pandangan sinis dari berbagai pihak. Kepakarannya di bidang telematika kerap diragukan. Bahkan tak jarang kalau Roy hanya paham TI dari kulitnya saja. Terlebih kini dia menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga RI menggantikan Andi Mallarangeng di awal Januari 2013. Roy mengaku beban tugasnya kali ini cukup berat. Apalagi dia sama sekali tak memiliki latar belakang ilmu olahraga. Meski mendapat cibiran dari banyak masyarakat, dia berjanji akan menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin. Sibuk di Kemenpora, tak membuat Roy Suryo melupakan dunianya yang dulu. Seperti misalnya dalam kasus penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Roy secara lantang mengungkapkan hal itu sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu saat Indosat baru dijual ke asing. Karena itu lah, dengan pengalamannya di pemerintahan, dan kemampuannya di bidang TI dan multimedia, tidak sedikit orang yang mengharapkannya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. Namun, hanya senyuman saja ketika hal ini ditanyakan pada Roy Suryo... Twitter: @arifpitoyo
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
13
GALERI
Indosat dukung DC United—Indosat turut berpartisipasi penuh dalam rangkaian DC United Indonesia Tour 2103. Dalam rangkaian DC United Indonesia Tour 2013, klub sepak bola ini akan bertanding dengan klub sepak bola tangguh di Indonesia yaitu Persib Bandung dan Arema Malang yang telah menjalin kerja sama kemitraan dengan Indosat.
Telkomsel peduli pendidikan—GM Corporate Social Responsibility Telkomsel Tubagus Husniyullah menerima penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2013 dari Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI bidang Pendidikan Musliar Kasim, Jum’at (29/11).
14
Majalah ICT
Telkom bentuk Telkom PCC—PT Telkom Tbk membentuk badan sertifikasi Telkom PCC. Dengan mengemban misi menjadi Badan Sertifikasi Profesi yang berstandar internasional yang unggul di lingkup regional, Telkom PCC menjalankan tugas sebagai Center of Certification bagi karyawan di lingkungan Telkom Group dan publik. No. 19• Desember 2013
GALERI XL Terima SPEx2 Award— Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menerima penghargaan dalam ajang Strategy and Performance Execution Excellence (SPEx2) Award 2013 sebagai The Best in Telecommunication Industry yang di prakarsai Majalah Fortune bekerja sama denga GML Performance Consulting, di Jakarta (25/11).
Jagoan Android XL—XL menyelenggarakan XL Jagoan Android, suatu kompetisi yang bisa menjadi sarana bagi pelanggan untuk memaksimalkan bakatnya dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia di sistem operasi Android. XL Jagoan Android menantang pelanggan untuk berkompetisi melalui Apps Music Challenge dan Apps Photo Challenge.
LivingSocial Wallet—Perusahaan e-commerce LivingSocial Indonesia, kembali melahirkan inovasi yang mengatasnamakan kenyamanan para Socialites, sebutan akrab untuk para pelanggannya, melalui kemudahan sistem pembayaran online berupa dompet virtual yang diberi nama LivingSocial Wallet, sebuah dompet elektronik.
Kerja sama Telkom-Tren Micro. Kerja sama ditandatangani antara Telkom yang diwakili Deputi Executive GM Telkom Agus F Abdillah bersama Presdir PT Amandjaja Multi Fortune Perkasa Andi Widjaja. Dengan kerja sama ini disepakati, Telkom Speedy akan menggunakan produk Trend Micro untuk mengamankan internet dengan anti virus-nya.
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
15
BEDAH GADGET
Oppo N1,
Mampukah Berbicara? Arif Pitoyo
16
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
O
ppo N1 mulai diperkenalkan ke pasar Indonesia meski sebenarnya sudah tiba di Indonesia sejak 4 Desember lalu. Lewat akun twitternya @Jetlee_ OPPO, CEO PT Indonesia Oppo Electronics, Jet Lee menegaskan pihaknya telah mulai bisa menjual Oppo N1 di Indonesia. N1 adalah seri pertama dari N-Lens dan langkah awal dari N-Lens yang berkelanjutan,” kata Effendy, Asisten CEO Oppo Indonesia di Jakarta. Sebagai flagship terbaru Oppo, N1 membawa beberap fitur terdepan yang diklaim sebagai teknologi pertama di tengah membanjirnya smart phone. Diantaranya adalah kamera berputar 206 derajat, panel O-touch dan perangkat remote control O-click. Oppo juga mengembangkan sendiri sistem operasi yang dibenamkannya pada N1 dengan basis Android 4.2 Jelly Bean. Sistem operasi ini dinamainya dengan Color OS. “N1 didesain dengan bodi berlapis dan dibuat dengan desain melengkung supaya lebih enak digenggam,” tambah Effendy. OPPO sendiri diluncurkan pertama kali, September lau di Beijing. “OPPO berkomitmen untuk menghadirkan produk yang unggul dan berkualitas tinggi,” sambut CEP OPPO, Chen Mingyong CEO OPPO. Dalam produk terbarunya ini, OPPO tidak hanya menawarkan layar besar yang selalu menjadi ciri khas produknya, namun juga kamera berputar yang disematkan pada OPPO N1. Fitur kamera berputar ini merupakan inovasi yang pertama kalinya di dunia. Inovasi-inovasi yang dilakukan OPPO tidak hanya terlihat pada ponselnya
BEDAH GADGET saja, namun OPPO juga membangun ekosistem dengan basis OS (Operating System) yang dikembangkan sendiri, yaitu Color OS. Ekosistem berbasis mobile internet ini menyediakan beberapa platform antara lain untuk aplikasi, game, tema, wallpaper, dan e-book reader. Pengguna hanya perlu melakukan registrasi dengan satu akun saja untuk bisa mengakses semua platformtersebut. Menurut Chen, OPPO sangat konsisten dalam proses pengembangan dan manufaktur sehingga kami bisa menghasilkan produk-produk yang sempurna. Seperti dikutip dari GSMInsider, ditunjukkan Oppo N1 menggunakan resolusi kamera 12 megapiksel ini akan dilengkapi dengan N-Lens serta fiturfitur unggulan layaknya sebuah kamera canggih. Kemungkinan N1 akan dilengkapi dengan Android 4.2.2 Jelly Bean dan prosesor Snapdragon 600. Oppo N1 akan menjadi flagship terbaru perusahaan asal China tersebut. Meskipun sebagai flagship teranyar namun Oppo N1 disebut memiliki performa yang lebih rendah dari Oppo Find 5. Oppo N1 akan bersiang ketat dengan Samsung Galaxy S4 Zoom, Nokia Lumia 1020 dan HTC One. Yang menarik adalah adanya fungsi panel sentuh di belakang kamera OPPO N1, yang oleh banyak vendor ponsel lainnya belum dimaksimalkan fungsinya. Karena itu, dalam iklannya digambarkan tubuh wanita bagian belakang yang juga tak kalah menariknya dengan bagian depan. Di tengah persaingan yang keras segmen smartphone, masih patut dinanti apakah produk yang menembak segmen pembeli enengah ke atas itu bisa berbicara. (@arifpitoyo)
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
17
REGULASI
Dilema Pengaturan Konten Internet Heru Sutadi
S
aat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menyusun draft RPM tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif. Walaupun perjalanan draft peraturan menteri ini masih panjang karena harus melewati beberapa tahap, persoalan mengatur konten internet
18
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
memang dilematis. Disebut dilematis karena di satu sisi, pengaturan memberikan rasa aman bagi pengguna internet akan muatan negatif yang mungkin ada, namun di sisi lain dikhawatirkan pengaturan akan mengekang kebebasan pengguna untuk berekspresi dan mendapatkan informasi apapun. Ini sama dengan pertanyaan apakah kita bisa mengembangkan dan memberitahukan semua orang untuk mengunduh, mengunggah ataupun mengakses internet hanya untuk yang positif saja. Yang muaranya, ternyata memang kita tetap butuh yang namanya aturan ataupun koridor. Menurut UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 40, pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik, dan juga melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan ITE yang mengganggu ketertiban umum, sesuai dengan ketentuan. Jika bertujuan baik mengapa ada kalangan menolak pengaturan konten?
REGULASI Jangan terlalu negatif dulu. Seperti disampaikan di awal, banyak yang menganggap bahwa filter negatif maupun positif ada di diri masingmasing pengakses internet. Selain itu, jumlah situs yang demikian banyak bagaimana mengaturnya untuk mana yang diblokir dan mana yang tidak. Dapat disepakati bahwa mengatasi konten negatif perlu kerja keras semua pihak, dan menjalankan beberapa metode bersamaan. Filter pada diri sendiri memang sangat utama, sehingga pembinaan, sosialisasi terhadap pengguna agar menggunakan internet secara baik perlu terus-menerus dan secara luas dilakukan, termasuk bagaimana menggunakan internet secara CETAR—cerdas, tahu waktu dan rasa bertanggung jawab. Saat ini memang dikembangkan adanya filter di DNS Nawala, yang tentunya transparansi situs yang diblok, kemampuan Nawala sendiri menghalau situs, perlu disampaikan terbuka pada publik. Tantangan terkini adalah konten negatif masuk ke jejaring sosial, lewat akun-akun Twitter, Facebook dan sebagainya, yang bahkan direct message ke instant messenger.
Transparansi mengenai mana konten layak ditutup dan mana yang layak diakses, tidak bisa ditentukan oleh satu orang atau satu lembaga saja, termasuk laporan yang masuk dari satu orang. Sehingga, mau tidak mau harus ada tim yang dibentuk untuk mengawasi dan mempertimbangan sebuah konten layak ditutup, karena bisa saja ada kepentingan lain dibelakangnya. Dengan mendekati masalah konten dari dua lini, pengaturan dan pemberdayaan pengguna, dapat saling mengisi agar konten yang diakses adalah konten yang bermanfaat, mencerdaskan dan dapat membangun karakter bangsa. Namun tentu tantangan ke depan juga menjadi tidak mudah, apalagi konten sudah menjadi beraneka ragam penyebarannya, situs internet pornografi ditutup penjualan DVD porno masih bertebaran, musik ilegal lewat internet minta diblok, di kaki lima CD bajakan begitu mudah didapat, bet online diblokir judi togel masih ditemui. Memang dilema. Twitter: @ herusutadi
Majalah ICT No. 19• Desember 2013
19
CYBERLIFE
Urgensi
Rebalancing Spectrum
R
Resa Raditio Partner/Lawyer at Sulaiman N. Sembiring, Hardiyanto & Partners (SHP) & Researcher at Indonesian Center for Telecommunication Law (ICTL)
20
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
encana akusisi dan merger dua operator seluler yakni PT XL Axiata dengan PT Axis Telekom Indonesia ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Menkominfo mendukung rencana tersebut dan menganggap bahwa upaya tersebut sebagai konsolidasi sehingga jumlah operator yang ada bisa lebih ramping. Selain itu langkah tersebut tentunya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Jenderal Sumber Daya PPI Kemenkominfo menyebutkan bahwa terkait dengan rencana tersebut maka “Spektrum Frekuensi” harus dikembalikan kepada Pemerintah (Vivanews, 26/7/2013). Sementara itu, sejumlah pakar hukum dan teknologi telekomunikasi maupun para pengamat menekankan bahwa rencana akuisisi dan merger hendaknya dilakukan dengan melihat persoalan tersebut secara komprehensif dan mampu memberikan
CYBERLIFE manfaat. Dengan kata lain, tidak menimbulkan dampak negatif bagi pelaku usaha yang lain maupun terhadap industri dan kalangan konsumen telekomunikasi secara keseluruhan. Selain itu, merger XLAxis dianggap tak otomatis menyatukan lisensi spektrum yang dimiliki kedua perusahaan tersebut. Dengan demikian, sejalan dengan pendapat Dirjen SDPPI M. Budi Setiawan, beberapa pakar berpendapat bahwa perusahaan yang dimerged harus mengembalikan spektrum frekuensinya kepada Pemerintah.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, pemerintah selayaknya menjadikan perkembangan dan dinamika yang terjadi pada dua operator di atas dengan kemungkinan terjadinya pengembalian spektrum sebagai momentum penataan ulang frekuensi nasional yang sangat terbatas serta memiliki nilai penting dan strategis. Penataan yang dimaksud adalah terkait dengan berbagai aspek pengelolaan spektrum frekuensi nasional terutama pengembangan kebijakan mengenai penerapan Pembatasan
spektrum yang dimiliki oleh setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi yang dikenal dengan istilah rebalancing spectrum. Sejauh mana kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku memberi peluang penerapan rebalancing spectrum? serta bagaimana cara rebalancing (penataan) spektrum frekuensi yang sesuai dan adil ? Di bidang peraturan perundang-
undangan, Pemerintah saat ini mem punyai kekosongan hukum dalam penerapan aturan soal rebalancing spectrum. Tidak hanya itu, bahkan roadmap industri telekomunikasi indonesia saja tidak punya. Maka dari itu sudah seharusnya mendesak Pemerintah (Kemenkominfo) terkait dengan rebalancing spectrum ini membuat suatu aturan yang tertuang dalam bentuk Keputusan Menteri (Kepmen) atau Peraturan Menteri (Permen) untuk menutupi kekosongan hukum tersebut. Dengan demikian diharapkan rebalancing spectrum tidak hanya dibutuhkan pada saat-saat ini saja tetapi jauh untuk kebutuhan masa depan industri telekomunikasi di Indonesia.
Majalah ICT
No. 19• Desember 2013
21
Punya video, foto serta file presentasi yang bagus, lucu atau menarik? Upload saja ke www.bukugambar.com situs buatan negeri sendiri
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai dan menggunakan aplikasi anak bangsa sendiri” Heru Sutadi Founder BukuGambar.com