1
Kurikulum FK USU 2009
I.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di Indonesia permasalahan kulit banyak dijumpai dan terdapat pada semua tingkatan mulai dari sosio ekonomi rendah sampai sosio ekonomi tinggi. Permasalahan bervariasi mulai masalah infeksi, jamur, parasit, virus, alergi, tumor, penyakit kulit karena penyakit sistemik, penampilan dan penyakit kulit karena ketidakmampuan kulit berfungsi secara normal. Kulit adalah organ yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya penyakit kulit terutama jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia khususnya di Sumatera Utara banyak ditemukan. Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, dan RSUD dr. Pirngadi Medan, infeksi jamur menempati urutan kedua terbanyak dari insiden penyakit kulit. M. Nasution, dkk melaporkan jumlah penderita dermatomikosis pada tahun 1996-1998 sebanyak 4.162 orang dari 20.951 penderita baru penyakit kulit yang berkunjung ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP H. Adam Malik, RSUD dr. Pirngadi Medan. Pada tahun 2002 penyakit dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang menduduki urutan pertama dibandingkan dengan penyakit kulit yang lain. Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit kulit merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk penyakit kusta. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya. Modul sistem dermatologi dan integumentari ini merupakan bagian dari Blok Dermatology & Musculoskeletal System, dengan beban kredit keseluruhan sebesar 6.5 SKS. Modul ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu, Kemudian dilanjutkan dengan Modul sistem musculoskeletal yang juga dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu. Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem dermatologi dan integumentari yang sering dijumpai di layanan primer.
Referensi: Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof.dr. Mansyur Amirsyam Nasution, SpKK (K) Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
II.
2
PRASYARAT MAHASISWA Blok Dermatologi ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN TUJUAN MODUL Tujuan umum Melalui Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu: 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar 3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi 6. Mawas diri dan pengembangan diri 7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus Setelah menyelesaikan Modul Dermatologi ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dermatologi dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah dermatologi. 2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual. 3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik. 4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya. 5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya. 6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien. 7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan kulit. 8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalahmasalah kulit.
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
3
TUJUAN MAHASISWA Sasaran pembelajaran terminal Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit kulit, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul sistem dermatologi mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang Setelah menyelesaikan Modul sistem dermatologi, maka: 1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem dermatologi, mahasiswa mampu: a. Merumuskan masalah kesehatan pasien. b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem dermatologi. c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem dermatologi. d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit dermatologi. e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem dermatologi (farmakodinamik dan farmakokinetik) h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem dermatologi. i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem dermatologi beserta alasan yang mendasarinya. j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem dermatologi melalui sistem teknologi informasi (IT system). l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem dermatologi. m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem dermatologi serta rencana penanggulangannya. 2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit dermatologi, mahasiswa mampu: a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem dermatologi dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif. b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem dermatologi. c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem dermatologi. d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem dermatologi. e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya. f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit dermatologi secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan). 3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu: a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit dermatologi dalam masyarakat. b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit dermatologi dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit dermatologi yang didapat. c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit dermatologi.
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
4
Kurikulum FK USU 2009
IV. LINGKUP BAHASAN OUTLINE PERKULIAHAN Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Pendahuluan
Pemutaran film MEU & TIM DS-F1 50’ dermatologi dan BLOK sistem integumentari Lingkup Bahasan: Struktur Histologi Dan Fisiologi Kulit
Histologi Jaringan Kulit
Epidermis Dermis Subkutan Struktur pembuluh dan reseptor sensorik kulit Struktur khusus pada kulit
Histologi:
DS-K1
50’
Struktur Dasar dan Fungsi Kulit
1. 2. 3.
IKKK :
DS-K2
50’
Patogenase gambaran kelainan Kulit Infeksi Pada Kulit
Luas Kullit Berat kulit Garis-garis kulit 4. Adnexa kulit 5. Lapisan dan sifat 6. Pigmentasi kulit 7. Berbagai jenis fungsi kulit Ruam Kulit
Prosedur Pemeriksaan Penyakit Kulit
DS-K2
Buku Rujukan
1. Basic Histology Text & Atlas, LC Junquira, J Carneiro, Lange Medical Books, Mc Graw-Hill, th 2003, 10 ed. Hal. 369-381 2. Bloom & Fawcett a Textbook of Histology, Gartner LP, Hiatt JL, WB Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania, nd 2001, 2 ed. Hal. 325-342 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Hal. 112
2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 1-3 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Wasitaatmaja SM, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
5
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan Infeksi Kulit
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Buku Rujukan 1. Foundation of Parasitology, Gerald Schmidt th & Larry S, 7 Ed. Pediculosis: 570-573, Scabies: 654 2. Hunter’s Tropical Medicine & Emerging Infectious Disease, th Strickland, 8 ed, Larva Migrans: 797798 1. M.W. service, Medical Entomology, Chapman & Hall, 1996:247251 2. Gerald Schmidt & Larry S; Foundation of th Parasitology, 7 Ed.: 652 -655 3. Gerald Schmidt & Larry S; Foundation of th Parasitology, 7 Ed.: 599-610 4. Gerald Schmidt & Larry S; Foundation of th Parasitology, 7 Ed.: 417-424 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Virus: 473-525, Parasit: 526573 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Virus: 88-103, Parasit: 104115 3. Ilmu Penyakit Kulit dan
Parasit penyebab penyakit kulit
Parasitologi:
DS-K3 DS-K4 DS-K5
3*50’
Penyakit kulit akibat Parasit
IKKK :
DS-K6
50’
Penyakit kulit akibat virus
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
6
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Jamur penyebab penyakit kulit
Mikrobiologi
DS-K7
50’
Mikosis superficialis
IKKK:
DS-K8
50’
Mikrobiologi:
DS-K9
50’
Mikosis dalam
Bakteri penyebab penyakit kulit
Buku Rujukan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Virus: 107-115, Parasit: 116121 Fungal Infection Diagnosis & Management, Richardson MD, Warnock DW, Blackwel Scientific Publication, Oxford, 1993, Hal. 44-60, 155, 159, 167, 170, 176, 183, 186 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Superficial: 358-391, Dalam: 391416 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Superficial: 7387, Dalam: 8397 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 87-102 Medical Microbiology & Immunology, Examination & Board Review, Levinson W, Jawetz E, Mc Graw-Hill, 2003, th 7 ed. Hal. 218267
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
7
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan Penyakit Pioderma
Kode
Waktu
Buku Rujukan
IKKK:
DS-K10
50’
IKKK;
DS-K11
50’
Patologi Anatomi
DS-K12
50’
1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. TB Kulit: 419-425, Pioderma : 307-321 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, TB Kulit: 260-273, Pioderma: 4660 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, TB Kulit: 62-70, Pioderma: 5561 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology, Rubin & Farber, Lippincott Williams & rd Wilkins3 ed. 1999
Departemen
Tuberkulosa kutis
Penyakit Kusta
Non Dermato Fitosis (T. Versicolor, Candidiasismuco cutan)
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Gambaran pada infeksi kulit
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
8
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Buku Rujukan
Kode
Waktu
Farmakologi
DS-K13
50’
Basic & Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, LangeMc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015.
Macammacam penyakit dermatitis Insidens Penyebab dan gejala Patogenesis Gambaran klinis Pemeriksaan khusus Diagnosis Diagnosis banding Pengobatan Komplikasi Ictiosis, Dermatitis Atopi, Napkin Ezema
IKKK :
DS-K14
50’
Penyakit kulit oleh karena alergi
Urticaria, Angioedema,v asculitis alergi, scleroderma, lupus eritematosus
IKKK :
DS-K15
50’
Kelainan Pigmentasi Kulit
Vitiligo,Melas ma, Albinisme, Hiperpigmenta si dan hipopigmentasi pasca inflamasi Patologi Anatomi
DS-K16
50’
1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Hal. 126-138 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 630 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 123-138 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3 1. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 2. Pathology, Rubin & Farber, Lippincott Williams & rd Wilkins3 ed.
Farmakologi pada infeksi kulit
Farmakologi obat kusta
Departemen
Farmakologi obat jamur Dermatitis
Pemeriksaan patologi anatomi pada Ruam Kulit
Gambaran patologi anatomi pada Ruam Kulit
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
9
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
Buku Rujukan 1999
Penyakit erythro skwamosa
Penyakit berlepuh
kulit
Kelainan pada kelenjar Ekrin dan Sebasea
Kelainankelainan pada rambut
Inflamasi pada kulit (non infeksi)
Macammacam penyakit erythro skwomosa Insidens Penyebab Gambaran klinis dan pengobatan Macammacam penyakit kulit berlepuh Insidens Penyebab dan gejala Patogenesis Gambaran klinis Diagnosis Diagnosis banding Pengobatan Komplikasi
IKKK :
DS-K17
50’
Acne Vulgaris, Rosasea, Hydradenitis Supuratif, Dermatitis Perioral, Miliria Alopesia areata, alopesia androgenik, trikotilomania, telogen efluvium
IKKK :
DS-K18
50’
Liken planus, Granuloma annulare, Liken sklerosus et
IKKK :
DS-K19
50’
1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Erytro: 214-283, Kulit Berlepuh: 574605 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Erytro: 116-133, Kulit Berlepuh: 134144 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Erytro: 173185, Kulit Berlepuh: 186199 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. Hal. 284-323 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, Hal. 3145 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, Hal. 235-245 1. Andrew’s Disease of the Skin, Odom RB, James WD, Gerbes Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
10
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Waktu
atrophikus
Tumor kulit,epitel, premaligna,ma ligna
Tumor Dermis, Sel imigran
Tumor sel Melanosit Pemeriksaan Patologi Anatomi
Tumor Jinak Epitel Keratosis Seboroik Kista Epithel Keratosis Aktinik Bowen’s disease Karsinoma Sel Skuamosa Karsinoma Sel Basal Xantoma, Hemangioma, Lymphangioma, Angiosarkamo. Mikosis fungiodes, Mastosistosis, Histiositosissel Langerhans Lentigo, Nervus pigmentosus, Melanoma Maligna Gambaran kelainan kulit berlePuh dan Pertumbuhan Kulit
Buku Rujukan TG, WB Saunders Co, th 9 Ed. 2. Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2 3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3,
IKKK :
DS-K20
50’
Patologi Anatomi
DS-K21
50’
Farmakologi kulit
Topical agents+ Kortikosteroid
Farmakologi:
DS-K22 DS-K23
2*50’
Peran nutrisi bagi kulit & manifestasi kulit karena gangguan nutrisi
Peran nutrisi bagi kulit dan Manifestasi kulit karena gangguan nutrisi
Gizi:
DS-K24
50’
1.
Penyakit Kulit Dan Kelamin, editor: Harahap M, FKUI, Jakarta, 2000, edisi 2, 2. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, editor: Djuanda A, FKUI, Jakarta, 2003, edisi 3, 3. Basic Pathology, Robbin Kumar, WB Sanders 2004 4. Pathology, Rubin & Farber, Lippincott Williams & rd Wilkins3 ed. 1999 Basic & Clinical Pharmacology, Bertram G. Katzung, LangeMc Graw Hill, 2004, Hal. 576, 790-792, 1015. 1. Modern Nutrition in Health and Disease Shills ME, Olson JA, Moshe S, th Cathar R9 ed, p:305-347 2. Krause’s FoodNutrition Mahan LKEscottStump S WB Saunders Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
11
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Departemen
Kode
Buku Rujukan
Waktu
Company200 th 0/10 ed.p:67-100, 131, 141
OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL) Pertemuan Tutorial (Diskusi Kelompok)
Tujuan Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep struktur dan fisiologi kulit, kelainan dan pemeriksaan dalam penyelesaian masalah
Pemicu 1
Pleno Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep infeksi pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah
Pemicu 2
Pleno Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep kelainan lain pada kulit, pemeriksaan dan penatalaksanaan dalam penyelesaian masalah
Pemicu 3
Pleno Pemicu 3
Kode Tahapan
Waktu
DS-Pc.1-T1 DS-Pc.1-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
DS-Pc.1-Pleno DS-Pc.2-T1 DS-Pc.2-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
DS-Pc.2-Pleno DS-Pc.3-T1 DS-Pc.3-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
DS-Pc.3-Pleno
3 x 50 menit
OUTLINE PRAKTIKUM Uraian Praktikum Bentuk sediaan obat topical dan Interaksi Obat Efek Histamin dan Anti histamine pada dermatomuskuloskeletal
Kode Tahapan
Jam
Laboratorium
DMS-Pr1
3 x 50’ menit
Farmakologi
OUTLINE SKILLS LAB Uraian Kegiatan Skills Lab Anamnese kelainan kulit Penatalaksanaan luka robek Teknik penjahitan luka
I.
Kode Tahapan
Jam
Ruangan
DMS-SL1 DMS-SL2 DMS-SL3
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
Ruang skills Lab Ruang skills Lab Ruang skills Lab
PENDAHULUAN Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
12
Keluhan masalah muskuloskeletal merupakan salah satu masalah yang paling banyak dikeluhkan pasien di tingkat layanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti kejang otot sampai osteoartritis yang menyebabkan kecacatan dan deformitas sendi. Laporan WHO menyatakan bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah karena masalah muskuloskeletal. Data Survei Kesehatan Nasional tahun 2001, penyakit muskuloskeletal merupakan salah satu dari sepuluh penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan yang paling sering dijumpai adalah rasa nyeri yang pada tahap lanjut dapat mengganggu produktifitas penderitanya, terutama penyakit Reumatoid Artritis. Penyakit kulit secara umum dapat mengganggu kualitas hidup dan produktifitas penderitanya. Masalah ini menimbulkan double burden (beban ganda) bagi dunia kesehatan. Menurut WHO, diperkirakan banyak negara mengalami kerugian hingga miliaran dollar akibat penyakit muskuloskeletal. Modul sistem muskuloskeletal ini merupakan bagian dari Blok Dermatology & Muskuloskeletal System, dengan total beban kredit sebesar 6.5 SKS. Blok ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu yang merupakan lanjutan dari Modul dermatologi dan sistem integumentari sehingga keseluruhan blok Dermatology & Musculoskeletal System akan diselesaikan dalam 6 minggu. Tujuan umum Modul ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem muskuloskeletal yang sering dijumpai di layanan primer.
Referensi: Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
II.
PRASYARAT MAHASISWA Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
13
Blok muskuloskeletal ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III.
TUJUAN TUJUAN BLOK Tujuan umum Melalui Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu: 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar 3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi 6. Mawas diri dan pengembangan diri 7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dengan masalah muskuloskeletal dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah muskuloskeletal. 2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual. 3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik. 4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya. 5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah muskuloskeletal dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya. 6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien. 7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan muskuloskeletal. 8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah muskuloskeletal.
TUJUAN MAHASISWA Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
14
Sasaran pembelajaran terminal Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit muskuloskeletal, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Modul muskuloskeletal mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang Setelah menyelesaikan Modul muskuloskeletal, maka: 1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem muskuloskeletal, mahasiswa mampu: a. Merumuskan masalah kesehatan pasien. b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem muskuloskeletal. c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem muskuloskeletal. d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal. e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik) f. h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem muskuloskeletal . g. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan yang mendasarinya. h. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui sistem teknologi informasi (IT system). i. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem muskuloskeletal. j. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana penanggulangannya. 2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal, mahasiswa mampu: a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem muskuloskeletal dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif. b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal. c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem muskuloskeletal. d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem muskuloskeletal. e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya. f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan). 3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu: a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam masyarakat. b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang didapat. Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
15
Kurikulum FK USU 2009
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit muskuloskeletal.
IV.
LINGKUP BAHASAN
OUTLINE PERKULIAHAN Pokok Bahasan Pendahuluan
Anatomi alat gerak
Sub Pokok Bahasan Pemutaran film sistem muskuloskeletal
Departemen
Kode
Waktu
MEU & TIM BLOK
MS-F1
50’
Lingkup Bahasan: Struktur Organ Muskuloskeletal Anatomi Umum Anatomi MS-K1 Osteologi MS-K2 Arthrologi Myologi
Histologi muskuloskeletal
Anatomi ektremitas superior Tulang-tulang pada ektremitas superior Articulatio Otot-otot Regio Axilla Innervasi Vaskularisasi Anatomi ektremitas Inferior Batas regio femoris Tulang-tulang pada ektremitas inferior Articulatio Otot-otot Innervasi Vaskularisasi Histologi tulang dan tulang rawan
2*50’
Histologi
MS-K3
50’
Histologi Jaringan otot
Histologi
MS-K4
50’
Biokimia Jaringan
Mineralisasi tulang
Biokimia
MS-K5
50’
Nutrisi dan kesehatan tulang
Matriks ekstraseluler : Protein struktural, protein khusus, proteoglikan Nutrition and bone
Gizi
MS-K6
50’
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
16
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Otot dan gaya
Fungsi dan sifat otot
Sub Pokok Bahasan Bone mass & bone density Bagaimana gaya mempengaruhi tubuh Gaya otot dan sendi, gaya gesekan Gaya momentum
Kode
Waktu
Fisika Kedokteran
MS-K7
50’
Fisiologi
MS-K8 MS-K9
2*50’
Bedah
MS-K10
50’
Mekanisme sensasi somatik Mekanisme Nyeri
Fisiologi
MS-K11
50’
Farmakologi nyeri dermatomuskuloskeletal
Farmakologi
MS-K12
50’
Infeksi tulang
Bedah
MS-K13
50’
Bedah
MS-K14
50’
Sifat otot-otot
Departemen
Kontraksi Otot
Kerja sistem muskulo skeletal Sensasi somatik
Infeksi
Pengaturan kontraksi otot Mekanisme gerak sistem muskulo skeletal
Infeksi pada sendi Trauma
Bedah Trauma pada sendi
Neoplasma sistem skeletal Kelainan kongenital
Neoplasma
Scoliosis
Kelainan scoliosis dan penanganan
Penyakit Dalam 1. Prof.O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) 2. dr. Blondina Marpaung, SpPD Peny. Dalam 1. Prof. O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) 2. dr. Blondina Marpaung, SpPD
Kelainan kongenital secara umum dan penanganan
MS-K15 MS-K16 MS-K17 MS-K19
4*50’
MS-K19
50’
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
17
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan Kelainan lain pada sistem syaraf dan otot
Pemeriksaan dasar ortopedi
Pencitraan sistem muskuloskeletal Histopatologi infeksi dan kelainan kongenital
Sub Pokok Bahasan Infeksi jaringan lunak
Kode
Waktu
Bedah
MS-K20
50’
Trauma, infeksi, kelainan kongenital
Neurologi
MS-K21
50’
Anamnesis
Bedah
MS-K22
50’
Radiologi
MS-K23 MS-K24
2*50’
Patologi Anatomi
MS-25 MS-26
2*50’
Pemeriksaan fisik Konsep pengukuran Gambaran radiologi kelainan sistem muskuloskeletal Patogenesis infeksi akut dan kronis pada tulang
Departemen
Patogenesis pyogenic osteomyelitis Patogenesis akibat kelainan sistem tulang dan gangguan proses metabolisme pada tulang Histopatologi pada neoplasma tulang
Neoplasma jinak pada tulang
Biopsi Tumor Tulang
Peranan biopsi tulang dan pewarnaan immunohistokimia
Traumatologi forensik
Trauma tumpul dan tajam, luka tembak, luka listrik, luka bakar Bone metabolism & drugs used in bone disorders
Forensik
MS-27
50’
Farmakologi:
MS-28
50’
Osteopenia & osteoporosis Osteoarthritis Rheumatoid arthritis
Gizi
MS-29
50’
Pharmacology skeletal Medical Nutritional therapy
Neoplasma Ganas Pada Tulang
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
18
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan Gout
Departemen
Kode
Waktu
OUTLINE PROBLEM BASE LEARNING (PBL) Pertemuan Tutorial (Diskusi Kelompok) Pemicu 1 Pleno Pemicu 1 Pemicu 2
Tujuan Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran struktur dan fisiologi sistem muskuloskeletal Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kelainan pada sistem musculoskeletal
Pleno Pemicu 2
Kode Tahapan
Waktu
MS-Pc.1-T1 MS-Pc.1-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
MS-Pc.1-Pleno MS-Pc.2-T1 MS-Pc.2-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
MS-Pc.2-Pleno
3 x 50 menit
OUTLINE PRAKTIKUM Uraian Praktikum Osteologi dan Ekstremitas Superior Histologi jaringan kulit dan otot Rangsangan-rangsangan yang bermanfaat Penentuan kadar kreatinin Ekstremitas Inferior Akibat rangsangan yang berturut-turut dan Kelelahan Histologi jaringan tulang Efek obat anestesi lokal dalam menghilangkan rasa nyeri sistem muskuloskeletal Dermatomuskuloskeletal
Kode Tahapan
Jam
Laboratorium
DMS-Pr2 DMS-Pr3 DMS-Pr4 DMS-Pr5 DMS-Pr6 DMS-Pr7
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
Anatomi Histologi Fisiologi Biokimia Anatomi Fisiologi
DMS-Pr8 DMS-Pr9
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Histologi Farmakologi
DMS-Pr10
3 x 50 menit
Patologi Anatomi
OUTLINE SKILLS LAB Uraian Kegiatan Skills Lab Tindakan aseptik dan pengenalan alat bedah minor Bandaging Splinting
V.
Kode Tahapan
Jam
Ruangan
DMS-SL4 DMS-SL5 DMS-SL6
3 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit
Ruang skills Lab Ruang skills Lab Ruang skills Lab
LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
19
Kurikulum FK USU 2009 Pokok Bahasan
Pengantar EBM
Materi
Pengantar EBM Asking Answerable Klinis Searching Literature
Kode Tahapan CRP4-K1 CRP4-K2
Waktu 2*50’
50’
CRP4-K3
COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM Pokok Bahasan
Subpokok Bahasan
Departemen
Posyandu Lansia
Faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem musculoskeletal di masyarakat Pencegahan primer dan sekunder Kegiatan posyandu lansia
IKK
Pemberantas an penyakit kusta dan pencegahan penyakit kulit lainnya
Program Puskesmas dalam pemberantasan penyakit kusta Pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi kelainan penyakit kulit
IKK
Kode Tahapan CHOP3-K1 CHOP3-K2
CHOP3-K3 CHOP3-K4
Waktu 2*50’
2*50’
VI. REFERENSI REFERENSI DERMATOLOGY & MUSCULOSKELETAL SYSTEM Departemen Fisiologi
Biokimia
Anatomi
Judul Buku
Penulis
Review of Medical Physiology Textbook of Medical Physiology Human Physiology; From Cells to Systems
Ganong WF
Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations Harper’s Biochemistry
Devlin MT
Hand atlas of Human Anatomy Grays Anatomi
Penerbit Mc Graw Hill
Murray RK, Granner DK, Mayes PA Spatelhotz Grays
th
2001/ 21 ed. th
Guyton AC Sherwood L
Tahun/Edisi
2004/9 ed. th
International Student Edition, ThomsonBrooks/Cole Willey Liss
2002/3 ed.
Lange Medical Books, Mc Graw-Hill J.B. Lippincott Company
2003/26 ed.
th
2002/5 ed. th
Seventh Ed th
8 Edition Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
20
Kurikulum FK USU 2009 Departemen Histologi
Parasitologi
Mikrobiologi
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Gizi
Farmakologi & Terapeutik
Patologi Anatomi Patologi Klinik
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Tahun/Edisi
Lange Medical Books, Mc Graw-Hill WB Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania. Chapman & Hall, New York Churchill Livingstone
2003/10 ed.
Basic Histology Text & Atlas Color Textbook of Histologi
LC Junquira, J Carneiro Gartner LP, Hiatt JL
Bloom & Fawcett a Textbook of Histology Wheater’s Functional Histology a Text & Colour Atlas Foundation of Parasitology Hunter’s Tropical Medicine & emerging infectious disease Medical Microbiology & Immunology, Examination & Board Review Fungal Infection Diagnosis & Management Andrew’s Disease of the Skin Penyakit Kulit Dan Kelamin Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Modern Nutrition in Health and Disease Krause’s Food Nutrition
Don Wayne Fawcett, Ronald P Jensh B. Young, JW Heath
Shills ME, Olson JA, Moshe S, Cathar R Mahan LK Escott-Stump S
WB Saunders Company
Human Nutrition and dietetics Basic & Clinical Pharmacology Principle of Pharmacology : The Pathophysiologic Basis of Drug Therapy Katzung & Trevor’s Pharmacology : Examination & Board Review Basic Pathology Pathology
Garrow JS, James W/PT Bertram G. Katzung
Lange-Mc Graw Hill
Textbook of Endocrinology Pathophysiology
William
th
2001/2
nd
ed.
th
1997/12 ed. 2000 th
Gerald Schmidt & Larry S Strickland
7 Ed th
8 ed. th
Levinson W, Jawetz E
Mc Graw-Hill
2003/7 ed
Richardson MD, Warnock DW Odom RB, James WD, Gerbes TG Harahap M
Blackwel Scientific Publication, Oxford WB Saunders Co
1993
FKUI, Jakarta
2000, edisi 2
Djuanda A,
FKUI, Jakarta
2003, edisi 3
th
9 Ed.
th
9 ed 305-347 th 2000/10 ed. 67-100, 131, 141 th 10 ed 731-746 2004
Golan David .E, et al
Lippincott Williams & Wilkins
2005
Trevor A.J Katzung B.G Masters S.B
Lange-Mc Graw Hill
2002/6 ed.
Robbin, Kumar Rubin & Farber
WB Sanders Lippincott Williams & Wilkins Larsen
2004 rd 3 ed. 1999
Kathryn L.McCane, Sue E.Huether
th
th
2005/10 ed th
2006/5 ed
VII. METODE PEMBELAJARAN Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
Kurikulum FK USU 2009
21
KULIAH Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan dermatologi dan sistem integumentari, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok dermatologi dan sistem integumentari Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial. Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi. Tutorial pada blok ini terdiri atas:
BELAJAR MANDIRI Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut : 1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah. 2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya di internet. 3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per-kelompok, yang akan dibimbing oleh dua orang staf pengajar. Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum. Kegiatan praktikum diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam bekerjasama dengan anggota kelompok, baik dalam mengerjakan maupun dalam membahas hasil praktikum. Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiwa: Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
22
Kurikulum FK USU 2009
1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar mandiri. 2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan. 3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan. 4. Menyimpulkan hasil praktikum. 5. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain. 6. Membuat laporan hasil praktikum yang antara lain menjelaskan kaitan hasil praktikum dengan konsep-konsep yang mendasarinya. 7. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya. SKILLS LAB. Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
VIII. SARANA & PRASARANA RUANG KULIAH Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A2 dan B2). RUANG DISKUSI/TUTORIAL Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kelompok Diskusi A1 & B1 A2 & B2 A3 & B3 A4 & B4 A5 & B5 A6 & B6 A7 & B7 A8 & B8 A9 & B9 A10 & B10 A11 & B11 A12 & B12 A13 & B13 A14 & B14 A15 & B15
Ruang Diskusi Ruang Diskusi Anatomi 1 Ruang Diskusi Anatomi 2 Ruang Diskusi Anatomi 3 Ruang Diskusi Kimia 1 Ruang Diskusi Kimia 2 Ruang Diskusi Kimia 3 Ruang Diskusi Kimia 4 Ruang Diskusi Fisika 1 Ruang Diskusi Fisika 2 Ruang Diskusi Fisika 3 Ruang Diskusi Fisika 4 Ruang Diskusi Fisika 5 Ruang Diskusi Fisika 6 Ruang Diskusi Fisika 7 Ruang Diskusi Fisika 8
Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Seminar. RUANG PRAKTIKUM Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, SKILLS LAB.
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
23
Kurikulum FK USU 2009
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai dengan kelompok praktikum selama ini.
IX. EVALUASI A. KEBERHASILAN MAHASISWA Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok. Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester. EVALUASI MATA KULIAH
Syarat mengikuti ujian : Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas. Bentuk evaluasi Bobot Ujian Akhir Blok Bobot Ujian Akhir Semester
: Multi Disciplinary Examination (MDE) : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi : 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi
EVALUASI TUTORIAL
Syarat mengikuti ujian : Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas. Evaluasi Proses tutorial
Materi tutorial Materi tutorial
Bentuk Evaluasi Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial, terdiri dari: Knowledge mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 12% Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8% Skill mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 10% PAQ (Problem Analyse Questions) Makalah individual
Bobot Pelaksanaan penilaian 30% Di setiap tutorial
20% 10%
Pada ujian akhir blok Pada akhir blok
EVALUASI PRAKTIKUM Syarat mengikuti ujian : - Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku. - Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya Bentuk evaluasi: - Quiz / responsi (bila ada) - Proses pelaksanaan praktikum Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
24
Kurikulum FK USU 2009
-
Laporan/ jurnal Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
SISTEM PENILAIAN: Komponen-komponen penilaian: 1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok; 2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester Evaluasi Skills Lab: Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib lulus semua station. Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E). Ketidakhadiran Mahasiswa: Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit b. Terkena musibah c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas). Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol). B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60. C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi.
X.
DAFTAR NARASUMBER Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
25
Kurikulum FK USU 2009 No.
Departemen
1.
Anatomi
2.
Histologi
3.
Fisiologi
4.
Biokimia
5.
Gizi
6.
Radiologi
7.
Farmakologi
8.
Mikrobiologi
9.
Parasitologi
10.
Penyakit Kulit & Kelamin
11.
Bedah
Narasumber dr. Sufitni, M.Kes. dr. Lita Feriyawati dr. Alya A. Fitrie M. Kes dr. Zukesti Effendi dr. Esther R. D. Sitorus dr. Lokot Donna Lubis dr. Radita N. A Ginting Prof. Em. Dr. Yasmeini Yazier dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed. Dr. dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D dr. Hidayat dr. Mutiara Indah Sari dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, SpGK dr. Zaimah Z. Tala, MS. SpGK dr. Hondo Supeno, SpR dr. Rudolf Pakpahan, SpR Prof. Dr. Aznan Lelo dr. Datten Bangun, MSc.Sp.FK dr. Zulkarnain Rangkuti dr. Tri Widyawati Prof.Dr.dr. Rozaimah Zein-Hamid, MS, Sp.FK dr. Sofyan Lubis DMM dr. Nurdin Siregar, SpMK Dra. Sitti Zuleiha dr. Dian Dwi Wahyuni dr. Makmur Husaini MPH, Sp.ParK dr. Dewi Maysithah DAP&E, MPH Prof. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi SpKK dr. Archianda SpKK dr. Chairiyah Tanjung SpKK dr. Syahril Lubis SpKK dr. Lukmanul Hakim SpKK dr. Oratna Ginting SpKK dr. Daratia I Kadri SpKK dr. Yuwono S SpKK dr. Salia Lakswinar SpKK dr. Kristo A. Nababan SpKK dr. Rointan Simanungkalit SpKK dr. Imam Budi Putra SpKK dr. Nelva K Yusuf SpKK dr. Sri Wahyuni SpKK dr. Meidina Wardani SpKK dr. Ramona Lubis SpKK dr. Emir Taris Pasaribu, SpBOnk Prof. dr. Nazar Moesbar, SpOT
12.
Ilmu Penyakit Dalam
13.
Penyakit Saraf
14.
Kedokteran Kehakiman
15.
Patologi Anatomi
dr. Ronald Sitohang, SpB dr. Nino Nasution, SpOT Prof. O.K. Moehad Syah, SpPD (K-R) dr. Blondina Marpaung, SpPD dr. Rusli Dhanu, SpS dr. Cut Aria Arina, SpS dr. Guntur Bumi Nasution, SpF dr. Rita Mawarni, SpF dr. Soekimin, SpPA Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System
26
Kurikulum FK USU 2009 No.
16.
Departemen
Kedokteran Komunitas
Narasumber dr. T. Intan Kemala dr. T. Ibnu Alferali, SpPA dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes dr. Juliandi Harahap, MA dr. Ismiralda S dr. Rina Amelia dr. Yuki Yunanda Sri Lestari, SP
Buku Panduan Mahasiswa Dermatology & Musculoskeletal System