I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan (http: www.semasajaya.sch.id). Jenjang
pendidikan
adalah
tahapan
pendidikan
yang
ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK), dan pendidikan tinggi. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar. Pendidikan Dasar adalah merupakan pendidikan awal selama sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain:
Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika,
Ilmu Pengetahuan
Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, dan Pendidikan Olahraga. Di akhir masa pendidikan SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (http:www.wikipedia Indonesia).
Pendidikan umumnya didapatkan dari sekolah atau pendidikan formal, meskipun demikian jasa pendidikan dari luar sekolah diminati untuk memperdalam materi. Peluang dalam membuka usaha di bidang pendidikan sangat besar dengan melihat begitu banyak bermunculan lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai bentuk bimbingan belajar dengan metode belajar yang berbeda-beda. Bimbingan belajar (bimbel) adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih banyak untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya. Berikut beberapa Lembaga Pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan yang berupa bimbingan belajar di Bogor. Tabel 1. Data Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor No
Nama Lembaga
Alamat
Tahun Berdiri
Lembaga
Jl Perintis
Tahun 1982
Pendidikan
Kemerdekaan Merdeka B
Primagama
25/26 BOGOR
PIM
Ruko VIP Jl. Pajajaran
Pendidikan 1.
2.
Tahun 1999
no.8 3.
LPP Purnawarman
Jl.Sudirman no.35
± Tahun 2002
4.
GO (Ganesha
Jalan Mawar Merdeka
Tahun 1984
Operation)
Bogor
BTA Group
Jl. Gedong Sawah IV No. Tahun 1979
5.
5A 6.
Bintang Pelajar
Jl. Pajajaran Bogor
Tahun 1995
7.
LP3I
Jalan Pajajaran No 88 A
Tahun 1989
Villa Indah Pajajaran Bogor 8.
Unggul College
Jl. Palupuh Raya No. 10,
Tahun 1981
Bantarjati Bogor 9.
Nurul Fikri
Jl. Pajajaran No.10
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor 2009
Tahun 2003
Merebaknya lembaga-lembaga bimbingan belajar ini tetap menimbulkan berbagai reaksi dalam masyarakat. Ada yang menengarai bahwa merebaknya lembaga bimbingan belajar sebagai bentuk komersialisasi dunia pendidikan. Di pihak lain ada yang melihat keberadaan bimbingan belajar sebagai bentuk pengelompokan sosial belajar kemampuan ekonomi (sebab tidak jarang biaya masuk bimbingan belajar jauh lebih mahal dibandingkan dengan SPP sekolah). Beberapa kebijakkan di bidang pendidikan yang diambil oleh pemerintah dan masnyarakat merupakan wujud keseriusan usaha guna mengangkat mutu pendidikan di Indonesia pada persaingan global. Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004 tetap dijalankan meski dalam pelaksanaannya diserahkan kepada kesiapan daerah atau sekolah masing-masing. Hadirnya Lembaga Pendidikan Primagama sebagai salah satu Lembaga Pendidikan non-formal dimaksudkan agar bisa ikut mendukung dan bersinergi dengan pemerintah maupun sekolah dalam mendidik masnyarakat. Sesuai fungsinya, sebagai bimbingan belajar yang menitikberatkan pada pendampingan belajar, Primagama terus berupaya untuk tetap membimbing siswa dalam menambah dan memperkuat materi belajar, pengulangan pelajaran di sekolah serta mengatasi kesulitan materi belajar maupun strategi belajar.
10 8 6 4 2 0 1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2010
Gambar 1. Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor
Meningkatnya jumlah lembaga bimbingan belajar dari tahun ke tahun seperti pada Gambar 1, menciptakan persaingan pasar, yakni tidak hanya persaingan antar bentuk bimbingan belajarnya saja, tetapi juga persaingan antar merek dan metode belajar yang ditawarkan. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada keberhasilan usaha yang dilakukan adalah promosi. Bauran promosi ini juga melibatkan persepsi konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh lembaga tersebut . Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2008). Oleh karena itu, perlu dikaji sejauh mana promosi yang telah dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka apakah sudah efektif untuk mendapatkan perhatian dari calon siswa bimbingan belajarnya. 1.2. Rumusan Masalah Perkembangan Lembaga Pendidikan di kota-kota besar sudah sangat meluas, termasuk juga di kota Bogor. Di kota Bogor sendiri telah berdiri berbagai bentuk Lembaga Pendidikan
yang
menawarkan bimbingan belajar di luar
pendidikan sekolah salah satunya Lembaga Pendidikan Primagama. Setiap lembaga pendidikan tentunya memiliki strategi promosi yang berbeda untuk mendapatkan perhatian konsumen. Mengacu pada kondisi yang dikemukakan di atas, permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini kali ini adalah : 1. Bagaimana kegiatan
promosi yang dilakukan oleh Lembaga
Pendidikan Primagama Merdeka sebagai
salah satu Lembaga yang
menawarkan bimbingan belajar di Bogor? 2. Apakah sudah efektif bauran promosi di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka ?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam melaksanakan penelitian ini adalah: 1. Mengindentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka 2. Menganalisis efektivitas promosi di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus untuk menganalisis kegiatan promosi yang dipengaruhi respon konsumen dalam menentukan efektif atau tidak promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka dengan responden yaitu kelas tiga sekolah menengah umum. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1.
Bahan masukan bagi pihak manajemen dalam menentukan bauran promosi untuk diimplementasikan dalam menghadapi persaingan
2.
Memberikan pengetahuan dan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya